Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru
-
Upload
hida-cahyani -
Category
Documents
-
view
166 -
download
11
description
Transcript of Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru
MENANAM JAGUNG DENGAN SISTEM TETES DI MUSIM KEMARAU PENYELAMAT BUMI MASA DEPAN
Diajukan untuk mengikuti LKTI Tingkat SMA/MA Se-Jateng & DIY
TIM :
1. HIDAYAH CAHYANI GHUFRON (15829)2. LINA IRAWATI (15833)3. YAZIDA RIZKAYANTI (15847)
SMAN 1 KUDUSJl.Pramuka No.41 Telp.(0291) 431368
KUDUS2009
Menanam Jagung Dengan Sistem Tetes di Musim Kemarau Penyelamat Bumi Masa Depan
Hidayah Cahyani Ghufron, Lina Irawati, Yazida Rizkayanti
SMAN 1 KUDUS
ABSTRAKSIDewasa ini, bumi banyak mengalami kerusakan. Kerusakan yang dialami
bumi, antara lain merupakan ulah manusia. Dengan bertambahnya aktifitas manusia di bumi ini, maka semakin banyak CO yang diproduksi, yang tidak diserap oleh tumbuhan.Sehingga menimbulkan pengaruh buruk bagi bumi seperti halnya pemanasan global. Tanaman palawija merupakan tanaman yang mudah menyerap CO . Sehingga palawija dapat mengurangi kadar CO berlebih di bumi. Dengan menanam berbagai jenis tanaman di musim kemarau dapat mengurangi pemanasan global yang diakibatkan salah satunya kelebihan CO di atmosfer.
Di atmosfer terjadi kelebihan karbon akibat dari pembakaran yang berasal dari bahan bakar minyak bumi dan karbon yang berlebih di atmosfer, menyebabkan panas bumi. Karena cahaya matahari yang masuk ke bumi tidak dapat di pantulkan ke atmosfer karena terhalang oleh lapisan karbon yang berlebihan di atmosfer.
Melalui penanaman palawija seperti jagung, kacang tanah, dengan sistem tetes di musim kemarau akan menambah penghijauan di bumi. Ketika fotosintesis membebaskan oksigen lalu mengikat karbon ( CO ) menjadi CO kemudian diambil oleh tanaman untuk fotosintesis. Adanya siklus karbon mengakibatkan tidak terjadi panas bumi yang berlebihan.
Adanya penanaman dengan sistem tetes, dapat mengikat karbon melalui fotosintesis setelah memberikan produk samping fotosintesis berupa oksigan, juga tidak mengubah lapisan ozon CO atau ON menjadi oksigen yang dapat merusak bumi.
Kata kunci : Jagung, Sistem Tetes, Musim Kemarau, Lapisan ozon.
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-
Nya sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan.
Dalam menyelesaikan karya tulis ini,banyak mendapat bantuan dari
berbagai pihak,baik secara langsung maupun tidak langsung.Sehingga karya tulis
ilmiah ini dapat terselesaikan.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada:
1. Tuhan Yang Maha Esa.
2. Kedua Orang Tua dan keluarga
3. Bapak Drs.Moh Makmun selaku Kepala SMAN 1 Kudus.
4. Bapak Drs.Sugimin selaku Guru pembimbing KIR SMAN 1Kudus.
5. Teman-teman SMAN 1 Kudus.
6. Semua pihak yang telah membantu sehingga karya tulis ini dapat
selesai sesuai dengan harapan.
Dalam penulisan karya tulis ini,penulis menyadari bahwa karya tulis ini
masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.
Semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat dan dapat diterapkan bagi
masyarakat Indonesia.
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Saat ini, kita hadapi oleh keadaan bumi yang semakin panas.
Diantaranya, ketika kita dalam perjalanan, kita merasa suhu di bumi sangat
panas, kemudian perbedaan keadaan antara daerah dataran rendah yang
panas dan daerah pegunungan yang dingin. Hal ini dirasakan lebih-lebih
di musim kemarau. Di daerah yang penulis temukan seperti Purwodadi,
Grobogan, Blora, Rembang, Surakarta utara. Salah satu penyebab
terasanya panas itu adalah tidak terbentuknya siklus karbon .
Penulis menduga bahwa penanaman palawija di musim kemarau pada
lahan kering menyebabkan terbantuknya penghijauan yang dapat
menghasilkan O di wilayah tersebut.
Selain itu,pengairan yang hemat dan efisien juga dibutuhkan untuk
mendukung penanaman palawija. Maka,dipilih alternatif untuk
menggunakan sistem irigasi hemat air.Yaitu sistem irigasi tetes. Bahan
yang diperlukan merupakan bahan yang sederhana.Sistem irigasi tetes
dapat mencapai efisiensi 95% dalam penyerapan air oleh tanaman. Karena
itu,penulis memilih judul Menanam Jagung Dengan Sistem Tetes di
Musim Kemarau Penyelamat Bumi Masa Depan untuk memecahkan hal
tersebut.
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah yang mendasari pembuatan karya ilmiah ini antara
lain :
1. Bagaimana mengatasi tanah yang mengalami kekringan saat
jumlah air yang semakin terbatas pada musim kemarau ?
2. Bagaimana mengatasi kerusakan bumi yang diakibatkan
pemanasan global?
C. Manfaat Penelitian
Manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini antara lain :
1. Mendapatkan alternatif sistem irigasi baru yang hemat air di
bidang pertanian dengan menggunakan sistem tetes.
2. Dengan penanaman palawija seperti jagung akan mencegah
kerusakan bumi yang lebih lanjut.
D. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui bahwa sistem tetes lebih hemat karena
sistem ini sedikit menggunakan air.
2. Memberikan solusi agar didapatkan bumi yang lestari.
E. Sistematika Penulisan
Untuk memberikan gambaran tentang karya tulis ini dan
memudahkan dalam menelaah isinya,maka dalam penyusunannya perlu
diadakan sistematika penulisan. Adapun sistematika penulisan karya tulis
ini adalah sebagai berikut.
Bagian pendahuluan berisi : judul, abstrak, pengesahan, kata
pengantar, daftar isi, daftar lampiran.
Bagian isi terdiri dari :
Bab I Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang
masalah,rumusan masalah,tujuan,manfaat dan sistematika penulisan.
Bab II Tinjauan pustaka yang meliputi penyerapan CO oleh tanaman
jagung,jagung membutuhkan CO dalam fotosintesis,daur karbon,system
irigasi tetes.
Bab III Metodologi dan Cara kerja yang meliputi waktu dan tempat
penelitian,metode penelitian, instrumen penelitian,langkah kerja yang
meliputi proses pengujian sistem tetes sebagai sistem pengairan tanaman
jagung, pengujian keefektifitasan sistem tetes sebagai sistem pengairan
tanaman jagung dan kerangka berpikir.
Bab IV Pembahasan
Bab V Penutup berisi simpulan dan saran
Bagian akhir karya tulis ini berisi daftar pustaka yang merupakan
sumber acuan yang digunakan dalam karya tulis ilmiah.Dan terakhir
lampiran – lampiran yang berisi foto-foto kegiatan dalam penelitian,dan
biodata peserta.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
A. Penyerapan CO Oleh Tanaman Jagung
1. Jagung Membutuhkan CO dalam Fotosintesis
Tanaman jagung termasuk dalam klasifikasi :
Kingdom : Plantae
Divisio : Spermatophyta
Sub divisio : Angiospermae
Class : Monocotyledoneae
O r d o : Poales
Familia : Poaceae
Genus : Zea
Spesies : Zea mays L.
Tanaman jagung termasuk tanaman palawija.Tanaman jagung
juga termasuk tumbuhan hijau bersifat autotrof.
Karenanya,diperlukan proses fotosintesis untuk kelangsungan
hidupnya.
Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:
1. Air
2. Suhu
3. Cahaya matahari
4. Kelembaban
5. Klorofil (pigmen fotosintesis)
Menanam jagung merupakan kegiatan yang produktif. Di
samping manfaatnya sebagai produk hasil panen,tanaman jagung
juga berpengaruh terhadap lingkungan.
Proses fotosintesis tanaman jagung yang menyerap CO akan
membantu menstabilkan siklus karbon di bumi,sehingga dapat
meminimalisir kerusakan ozon akibat pemanasan global.
2. Daur Karbon
Daur karbon atau yang biasa disebut siklus karbon adalah siklus
biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer,
hidrosfer, dan atmosfer bumi.
Daur karbon diawali oleh penyerapan CO oleh tumbuhan dan
dijadikan persenyawaan organik. Yaitu glukosa melalui proses
fotosintesis. Selanjutnya, disusun menjadi amilum, kemudian
amilum diubah menjadi senyawa gula, lemak, protein, dan
vitamin.Pada proses pernafasan tumbuhan dihasilkan lagi CO dan
oksigen. Oksigen diserap hewan dan tumbuhan untuk oksidasi dan
hasilnya,yaitu karbondioksida dilepaskan ke udara.Berikut Gambar
siklus karbon.
Keterangan :
a. Pengeboran bahan bakar fosil (minyak,gas,batubara ).
b. Bahan bakar fosil digunakan dalam rumah tangga dan
industri.
c. Pemakaian bahan bakar menuju atmosfer.
d. Hewan – hewan di laut mengeluarkan CO .
e. CO yang ada di udara akan diserap oleh tanaman untuk
fotosintesis.
f. Tanaman melakukan respirasi.
g. Tanaman mati dan membusuk menghasilkan bahan bakar
fosil.
B. Pancaran Energi Matahari
Matahari mengeluarkan panas sebesar 45% dibuang ke ruang angkasa.
55% sisanya digunakan untuk kelangsungan hidup.35% dari 55% panas
yang dikeluarkan oleh matahari digunakan untuk bumi beserta air.
20% dari 55% terbagi dalam 2% untuk fotosintesis,18% untuk
dipantulkan kembali ke atmosfer dan sebagai pertumbuhan makhluk hidup
di bumi.
Jika terbentuk siklus seperti pada skema siklus karbon di atas maka
panas akan dipantulkan ke bumi. Tanaman yang berada di bumi akan
menyerap karbon.Selanjutnya, tidak terjadi penambahan pemanasan
global. Untuk lebih jelasnya lihat skema di bawah ini.
ENERGI PANAS45% ke ruang angkasa
OZON
CO CO
Matahari
85% dipantulkan ke atmosfer
55% 18% 15% Untuk tubuh makhluk
20%2% Untuk fotosintesis
35%
TANAMAN
Bumi Air
C. Sistem Irigasi Tetes
Irigasi
Sistem tetes
pertamakali
digunakan di
kawasan gurun dimana tanahnya sangat kering.Air sangat langka dan
berharga di daerah ini. Sistem irigasi tetes merupakan pengairan yang
hemat air sehingga tidah dibutuhkan air yang banyak untuk mengairi
areal pertanian.
Prinsip dasar irigasi tetes adalah mengalirkan air dengan perantaraan
selang-selang yang telah dilubangi jarum tiap 80cm. Sistem irigasi tetes
cepat dan mudah dirakit.
Sistem irigasi tetes merupakan cara pengairan yang lebih
efisien.Karena,dengan menggunakan sistem irigasi ini,akar tanaman
dapat menyerap sampai 95% air sebagai unsur zat hara.
BAB III
METODOLOGI DAN CARA KERJA
A. Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2009 di areal persawahan.
B. Metode Penelitian
Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah :
1.Metode Literatur
Metode ini digunakan dengan membaca dan memahami
berbagai referensi yang berhubungan dengan penelitian. Baik
yang bersumber dari buku,majalah,koran maupun
internet.Metode Ini untuk menunjang penelitian yang di
lakukan.
2.Metode Studi Lapangan
Metode ini di lakukan dengan cara percobaan langsung di
lapangan yaitu dengan meneliti dan melakukan percobaan di
areal persawahan.
C. Instrument Penelitian
Alat :
Selang
Jarum
Pipa
Ember
Meteran
Meja(Untuk penyangga)
Pisau
Isolatip
Kran Air
Penyumbat Karet
Bahan :
Pupuk Urea 1 pcs
Air 1 ember
Benih Jagung 1 kg
Pupuk Organik 1 pcs
D. Langkah Kerja
1. Proses Pengujian Sistem Tetes Sebagai Sistem Pengairan Tanaman Jagung
a. Letakkan Ember di atas meja
penyangga.Sebelumnya,ember telah di lubangi
dengan diameter sama dengan pipa paralon.
b. Sambungkan Pipa pralon dengan ember dan di beri
pengatur arus besar kecilnya aliran dengan di beri
kran air.
c. Pipa kran di sambungkan dengan pipa cabang 4.
d. Setelah itu pipa cabang 4 tersebut di sambungkan
dengan 3 selang ukuran masing masing cabang 3
meter dan setiap 80 cm selang dilubangi dengan
jarum dan letakkan selang di areal
persawahan.Ujung lubang selang masing – masing
cabang disumbat dengan penyumbat karet.Untuk
menghemat Air,Usahakan lubang jarum pada selang
tidak terlalu besar.
e. Setelah Peralatan siap ,campurkan Air dengan pupuk
urea dengan perbandingan 1 : 4 dalam ember.
f. Lalu tuangkan air yang di campur pupuk urea tadi ke
dalam ember yang berada di atas meja menggunakan
tenaga manusia.
g. Setelah semuanya siap,atur besar kecilnya arus
dengan menggunakan keran.
h.Kemudian,setelah 1 hari lahan kering dibasahi dengan
irigasi tetes,maka akan terbentuk lubang.
h. Benih jagung siap disebar dan diberi pupuk organik.
i. Lakukan proses irigasi tetes ini sampai tanaman
tumbuh dan siap di panen.
Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini.
.…..
EMBER
BENIH+PUPUK ORGANIK
LUBANG KECIL
PVC cabang 4
Kran air
PENYUMBAT
BAMBU PENYANGGA
AIR+PUPUK UREA
E. Pengujian Keefektifitasan Sistem Tetes Sebagai Sistem Pengairan
Tanaman Jagung
a. Sistem tetes di terapkan untuk pengairan pada areal
tanaman jagung untuk menguji keefektifitasan sistem tetes
dengan sistem pengairan sebelumnya.
b. Sistem tetes di lakukan pada tumbuhan yang sekali
tanam.Tujuannya untuk mengetahui berapa lama Sistem
tersebut dapat bekerja dalam mengairi tanaman jagung.
F. Kerangka Berpikir
Sistem irigasi tetes,merupakan suatu pengairan yang
efektif.Sistem irigasi tetes,mampu diserap oleh akar tanaman
jagung secara maksimal,sehingga tanaman jagung dapat
melakukan proses fotosintesis untuk kelangsungan
hidupnya.Sistem irigasi tetes memerlukan sedikit air untuk
mengairi tanaman jagung.Sehingga dapat menghemat air,apalagi
pada musim kemarau.Proses irigasi tetes ini sangat efektif.
Tanaman jagung membutuhkan air untuk fotosintesis.Dan
fotosintesis membutuhkan CO . Daur karbon diawali oleh
penyerapan CO oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis.
Dengan demikian,jika bumi banyak ditanami tanaman hijau,
(dalam hal ini penulis memisalkan tanaman jagung,karena selain
manfaatnya untuk bumi,juga sebagai bahan
pangan).Maka,tanaman jagung dapat menyerap dan melepas CO
yang dapat menghasilkan Oksigen.Sehingga dapat menutupi
lubang lapisan ozon bumi akibat jumlah CO yang semakin
banyak.
BAB IV
PEMBAHASAN
Dari penjelasan pada bab-bab sebelumnya,telah kita ketahui bersama,
saat ini,bumi banyak mengalami kerusakan. Diantaranya menipisnya lapisan
ozon yang disebabkan oleh daur karbon yang tidak stabil. Ketidakstabilan daur
karbon dipengaruhi oleh kurangnya penghijauan. Hal ini menyebabkan
pemanasan global.
Musim kemarau panjang merupakan akibat dari pemanasan global.Untuk
memperoleh air di musim kemarau menjadi sulit.Untuk itu,diperlukan sistem
irigasi yang efisien dan hemat air.
Sistem irigasi tetes merupakan alternatif yang tepat untuk mengatasi
kurangnya persediaan air di musim kemarau. Irigasi tetes ini dapat meneteskan
30 tetes air dalam 1 menit. Ini menunjukkan sistem irigasi tetes ini hemat
air.Sistem irigasi tetes mampu diserap oleh akar tanaman hingga 95%. Setelah
kebutuhan air telah tercukupi,maka tanaman dapat melakukan fotosintesis.
Proses fotosintesis merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga
kestabilan siklus karbon di bumi. Karena tanaman hijau yang melakukan
fotosintesis mampu menyerap CO berlebih di atmosfer. Jika tanaman hijau
menyerap CO berlebih di atmosfer maka pemanasan global dapat diminimalisir
Sehingga tidak terjadi kerusakan pada lapisan ozon.
BAB V
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penilitian dapat di simpulkan bahwa :
1. Dengan Melakukan penghijauan seperti menanam tanaman
jagung maka siklus karbon akan stabil karena CO dapat di
serap oleh tanaman jagung untuk fotosintesis sehingga
tidak terjadi penambahan pemanasan global.
2. Sistem irigasi tetes merupakan sistem irigasi yang hemat air
sehingga di perlukan sedikit air untuk mengairi tanaman.
Hal ini dapat meringankan beban petani di musim kemarau.
B. Saran
Dalam penulisan karya tulis ini, penulis memberikan saran antara
lain:
1. Hendaknya kita menggunakan sistem irigasi tetes
dibidang pertanian untuk menghemat air apalagi di
musim kemarau.
2. Penghijauan diperlukan untuk mencegah penambahan
kerusakan di lapisan ozon.
DAFTAR PUSTAKA
Bradley,Susannah. 2006.Pemanasan Global. Bandung : Pakar raya
Budiharso,Teguh. 2007.Karya Ilmiah. Yogyakarta : Gala Ilmu
Hewitt,Sally. 2003.Bumi dan Ruang angkasa. Jakarta :Erlangga
http://dedesuhaya.multiply.com
Istamar Syamsuri,dkk. 2007.Biologi 1B. Jakarta :Erlangga
Rukman. 1987.SMA Kelas 1. Jakarta :Yudhistira
----------.2004.”Tanah Yang terjanjikan”.Trubus No.420 tahun XXXV
FOTO – FOTO KEGIATAN DALAM PENELITIAN
CONTOH – CONTOH AREAL PERSAWAHAN YANG MENGGUNAKAN SISTEM TETES
KEGIATAN PENGUKURAN JARAK LUBANG ANTAR LUBANG
LAHAN KERING YANG SIAP DI IRIGASI DENGAN SISTEM TETES
BIODATA PENULIS
Nama : Hidayah Cahyani GhufronTempat, Tanggal Lahir : Ujung Pandang,22 Desember 1993NIS : 15829Kelas : XI-IPASekolah : SMAN 1 KUDUSPrestasi/penghargaan : ---dalam menulis :
Nama : Lina IrawatiTempat, Tanggal Lahir : Kudus,19 Desember 1993NIS : 15833Kelas : XI-IPASekolah : SMAN 1 KUDUSPrestasi/penghargaan : ---dalam menulis :
Nama : Yazida RizkayantiTempat, Tanggal Lahir : Kudus,06 Desember 1993NIS : 15847Kelas : XI-IPASekolah : SMAN 1 KUDUSPrestasi/penghargaan : ---dalam menulis :
MENANAM JAGUNG DENGAN SISTEM TETES DI MUSIM KEMARAU PENYELAMAT BUMI MASA DEPAN
Telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing dan Kepala SMAN 1 Kudus
Pada Hari : Jumat
Tanggal : 4 Agustus 2009
Untuk Mengikuti LKTI Tingkat SMA/MA Se-Jateng & DIY
Mengetahui,
Pembimbing KIR SMAN 1 Kudus Kepala SMAN 1 KudusAn.Wakasek Urusan Kesiswaan
Drs.Sugimin Drs.Imam SantosoNIP. 19511010 197803 1 012 NIP.
MENANAM JAGUNG DENGAN SISTEM TETES DI MUSIM KEMARAU PENYELAMAT BUMI MASA DEPAN
Telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing dan Kepala SMAN 1 Kudus
Pada Hari : Jumat
Tanggal : 4 Agustus 2009
Untuk Mengikuti LKTI Tingkat SMA/MA Se-Jateng & DIY
Mengetahui,
Pembimbing KIR SMAN 1 Kudus Kepala SMAN 1 Kudus
Drs.Sugimin Drs.H.Muh MakmunNIP.19511010 197803 1 012 NIP. 19550717 198303 1 009
MENANAM JAGUNG DENGAN SISTEM TETES DI MUSIM KEMARAU PENYELAMAT BUMI MASA DEPAN
Telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing dan Kepala SMAN 1 Kudus
Pada Hari : Tanggal :
Untuk Mengikuti LKTI Tingkat SMA/MA Se-Jateng & DIY
Mengetahui,
Pembimbing KIR SMAN 1 Kudus Kepala SMAN 1 Kudus
Drs.Sugimin Drs.H.Muh MakmunNIP.19511010 197803 1 012 NIP. 19550717 198303 1 009