Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru

49
MENANAM JAGUNG DENGAN SISTEM TETES DI MUSIM KEMARAU PENYELAMAT BUMI MASA DEPAN Diajukan untuk mengikuti LKTI Tingkat SMA/MA Se-Jateng & DIY TIM : 1. HIDAYAH CAHYANI GHUFRON (15829) 2. LINA IRAWATI (15833) 3. YAZIDA RIZKAYANTI (15847)

description

kir sma

Transcript of Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru

Page 1: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru

MENANAM JAGUNG DENGAN SISTEM TETES DI MUSIM KEMARAU PENYELAMAT BUMI MASA DEPAN

Diajukan untuk mengikuti LKTI Tingkat SMA/MA Se-Jateng & DIY

TIM :

1. HIDAYAH CAHYANI GHUFRON (15829)2. LINA IRAWATI (15833)3. YAZIDA RIZKAYANTI (15847)

SMAN 1 KUDUSJl.Pramuka No.41 Telp.(0291) 431368

KUDUS2009

Page 2: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru

Menanam Jagung Dengan Sistem Tetes di Musim Kemarau Penyelamat Bumi Masa Depan

Hidayah Cahyani Ghufron, Lina Irawati, Yazida Rizkayanti

SMAN 1 KUDUS

ABSTRAKSIDewasa ini, bumi banyak mengalami kerusakan. Kerusakan yang dialami

bumi, antara lain merupakan ulah manusia. Dengan bertambahnya aktifitas manusia di bumi ini, maka semakin banyak CO yang diproduksi, yang tidak diserap oleh tumbuhan.Sehingga menimbulkan pengaruh buruk bagi bumi seperti halnya pemanasan global. Tanaman palawija merupakan tanaman yang mudah menyerap CO . Sehingga palawija dapat mengurangi kadar CO berlebih di bumi. Dengan menanam berbagai jenis tanaman di musim kemarau dapat mengurangi pemanasan global yang diakibatkan salah satunya kelebihan CO di atmosfer.

Di atmosfer terjadi kelebihan karbon akibat dari pembakaran yang berasal dari bahan bakar minyak bumi dan karbon yang berlebih di atmosfer, menyebabkan panas bumi. Karena cahaya matahari yang masuk ke bumi tidak dapat di pantulkan ke atmosfer karena terhalang oleh lapisan karbon yang berlebihan di atmosfer.

Melalui penanaman palawija seperti jagung, kacang tanah, dengan sistem tetes di musim kemarau akan menambah penghijauan di bumi. Ketika fotosintesis membebaskan oksigen lalu mengikat karbon ( CO ) menjadi CO kemudian diambil oleh tanaman untuk fotosintesis. Adanya siklus karbon mengakibatkan tidak terjadi panas bumi yang berlebihan.

Adanya penanaman dengan sistem tetes, dapat mengikat karbon melalui fotosintesis setelah memberikan produk samping fotosintesis berupa oksigan, juga tidak mengubah lapisan ozon CO atau ON menjadi oksigen yang dapat merusak bumi.

Kata kunci : Jagung, Sistem Tetes, Musim Kemarau, Lapisan ozon.

Page 3: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan yang telah memberikan Rahmat dan Karunia-

Nya sehingga karya ilmiah ini dapat terselesaikan.

Dalam menyelesaikan karya tulis ini,banyak mendapat bantuan dari

berbagai pihak,baik secara langsung maupun tidak langsung.Sehingga karya tulis

ilmiah ini dapat terselesaikan.

Penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yang Maha Esa.

2. Kedua Orang Tua dan keluarga

3. Bapak Drs.Moh Makmun selaku Kepala SMAN 1 Kudus.

4. Bapak Drs.Sugimin selaku Guru pembimbing KIR SMAN 1Kudus.

5. Teman-teman SMAN 1 Kudus.

6. Semua pihak yang telah membantu sehingga karya tulis ini dapat

selesai sesuai dengan harapan.

Dalam penulisan karya tulis ini,penulis menyadari bahwa karya tulis ini

masih banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan.

Semoga karya tulis ilmiah ini bermanfaat dan dapat diterapkan bagi

masyarakat Indonesia.

Penulis

Page 4: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Saat ini, kita hadapi oleh keadaan bumi yang semakin panas.

Diantaranya, ketika kita dalam perjalanan, kita merasa suhu di bumi sangat

panas, kemudian perbedaan keadaan antara daerah dataran rendah yang

panas dan daerah pegunungan yang dingin. Hal ini dirasakan lebih-lebih

di musim kemarau. Di daerah yang penulis temukan seperti Purwodadi,

Grobogan, Blora, Rembang, Surakarta utara. Salah satu penyebab

terasanya panas itu adalah tidak terbentuknya siklus karbon .

Penulis menduga bahwa penanaman palawija di musim kemarau pada

lahan kering menyebabkan terbantuknya penghijauan yang dapat

menghasilkan O di wilayah tersebut.

Selain itu,pengairan yang hemat dan efisien juga dibutuhkan untuk

mendukung penanaman palawija. Maka,dipilih alternatif untuk

menggunakan sistem irigasi hemat air.Yaitu sistem irigasi tetes. Bahan

yang diperlukan merupakan bahan yang sederhana.Sistem irigasi tetes

dapat mencapai efisiensi 95% dalam penyerapan air oleh tanaman. Karena

itu,penulis memilih judul Menanam Jagung Dengan Sistem Tetes di

Musim Kemarau Penyelamat Bumi Masa Depan untuk memecahkan hal

tersebut.

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah yang mendasari pembuatan karya ilmiah ini antara

lain :

1. Bagaimana mengatasi tanah yang mengalami kekringan saat

jumlah air yang semakin terbatas pada musim kemarau ?

2. Bagaimana mengatasi kerusakan bumi yang diakibatkan

pemanasan global?

Page 5: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru

C. Manfaat Penelitian

Manfaat yang dihasilkan dari penelitian ini antara lain :

1. Mendapatkan alternatif sistem irigasi baru yang hemat air di

bidang pertanian dengan menggunakan sistem tetes.

2. Dengan penanaman palawija seperti jagung akan mencegah

kerusakan bumi yang lebih lanjut.

D. Tujuan Penelitian

1. Untuk mengetahui bahwa sistem tetes lebih hemat karena

sistem ini sedikit menggunakan air.

2. Memberikan solusi agar didapatkan bumi yang lestari.

E. Sistematika Penulisan

Untuk memberikan gambaran tentang karya tulis ini dan

memudahkan dalam menelaah isinya,maka dalam penyusunannya perlu

diadakan sistematika penulisan. Adapun sistematika penulisan karya tulis

ini adalah sebagai berikut.

Bagian pendahuluan berisi : judul, abstrak, pengesahan, kata

pengantar, daftar isi, daftar lampiran.

Bagian isi terdiri dari :

Bab I Pendahuluan yang berisi tentang latar belakang

masalah,rumusan masalah,tujuan,manfaat dan sistematika penulisan.

Bab II Tinjauan pustaka yang meliputi penyerapan CO oleh tanaman

jagung,jagung membutuhkan CO dalam fotosintesis,daur karbon,system

irigasi tetes.

Bab III Metodologi dan Cara kerja yang meliputi waktu dan tempat

penelitian,metode penelitian, instrumen penelitian,langkah kerja yang

meliputi proses pengujian sistem tetes sebagai sistem pengairan tanaman

jagung, pengujian keefektifitasan sistem tetes sebagai sistem pengairan

tanaman jagung dan kerangka berpikir.

Page 6: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru

Bab IV Pembahasan

Bab V Penutup berisi simpulan dan saran

Bagian akhir karya tulis ini berisi daftar pustaka yang merupakan

sumber acuan yang digunakan dalam karya tulis ilmiah.Dan terakhir

lampiran – lampiran yang berisi foto-foto kegiatan dalam penelitian,dan

biodata peserta.

Page 7: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Penyerapan CO Oleh Tanaman Jagung

1. Jagung Membutuhkan CO dalam Fotosintesis

Tanaman jagung termasuk dalam klasifikasi :

Kingdom : Plantae

Divisio : Spermatophyta

Sub divisio : Angiospermae

Class : Monocotyledoneae

O r d o : Poales

Familia : Poaceae

Genus : Zea

Spesies : Zea mays L.

Tanaman jagung termasuk tanaman palawija.Tanaman jagung

juga termasuk tumbuhan hijau bersifat autotrof.

Karenanya,diperlukan proses fotosintesis untuk kelangsungan

hidupnya.

Proses fotosintesis dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain:

1. Air

2. Suhu

3. Cahaya matahari

4. Kelembaban

5. Klorofil (pigmen fotosintesis)

Menanam jagung merupakan kegiatan yang produktif. Di

samping manfaatnya sebagai produk hasil panen,tanaman jagung

juga berpengaruh terhadap lingkungan.

Page 8: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru

Proses fotosintesis tanaman jagung yang menyerap CO akan

membantu menstabilkan siklus karbon di bumi,sehingga dapat

meminimalisir kerusakan ozon akibat pemanasan global.

2. Daur Karbon

Daur karbon atau yang biasa disebut siklus karbon adalah siklus

biogeokimia dimana karbon dipertukarkan antara biosfer, geosfer,

hidrosfer, dan atmosfer bumi.

Daur karbon diawali oleh penyerapan CO oleh tumbuhan dan

dijadikan persenyawaan organik. Yaitu glukosa melalui proses

fotosintesis. Selanjutnya, disusun menjadi amilum, kemudian

amilum diubah menjadi senyawa gula, lemak, protein, dan

vitamin.Pada proses pernafasan tumbuhan dihasilkan lagi CO dan

oksigen. Oksigen diserap hewan dan tumbuhan untuk oksidasi dan

hasilnya,yaitu karbondioksida dilepaskan ke udara.Berikut Gambar

siklus karbon.

Page 9: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru
Page 10: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru
Page 11: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru
Page 12: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru
Page 13: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru
Page 14: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru
Page 15: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru
Page 16: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru
Page 17: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru
Page 18: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru
Page 19: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru
Page 20: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru
Page 21: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru

Keterangan :

a. Pengeboran bahan bakar fosil (minyak,gas,batubara ).

b. Bahan bakar fosil digunakan dalam rumah tangga dan

industri.

c. Pemakaian bahan bakar menuju atmosfer.

d. Hewan – hewan di laut mengeluarkan CO .

Page 22: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru

e. CO yang ada di udara akan diserap oleh tanaman untuk

fotosintesis.

f. Tanaman melakukan respirasi.

g. Tanaman mati dan membusuk menghasilkan bahan bakar

fosil.

B. Pancaran Energi Matahari

Matahari mengeluarkan panas sebesar 45% dibuang ke ruang angkasa.

55% sisanya digunakan untuk kelangsungan hidup.35% dari 55% panas

yang dikeluarkan oleh matahari digunakan untuk bumi beserta air.

20% dari 55% terbagi dalam 2% untuk fotosintesis,18% untuk

dipantulkan kembali ke atmosfer dan sebagai pertumbuhan makhluk hidup

di bumi.

Jika terbentuk siklus seperti pada skema siklus karbon di atas maka

panas akan dipantulkan ke bumi. Tanaman yang berada di bumi akan

menyerap karbon.Selanjutnya, tidak terjadi penambahan pemanasan

global. Untuk lebih jelasnya lihat skema di bawah ini.

ENERGI PANAS45% ke ruang angkasa

OZON

CO CO

Matahari

Page 23: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru

85% dipantulkan ke atmosfer

55% 18% 15% Untuk tubuh makhluk

20%2% Untuk fotosintesis

35%

TANAMAN

Bumi Air

C. Sistem Irigasi Tetes

Irigasi

Sistem tetes

pertamakali

digunakan di

Page 24: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru

kawasan gurun dimana tanahnya sangat kering.Air sangat langka dan

berharga di daerah ini. Sistem irigasi tetes merupakan pengairan yang

hemat air sehingga tidah dibutuhkan air yang banyak untuk mengairi

areal pertanian.

Prinsip dasar irigasi tetes adalah mengalirkan air dengan perantaraan

selang-selang yang telah dilubangi jarum tiap 80cm. Sistem irigasi tetes

cepat dan mudah dirakit.

Sistem irigasi tetes merupakan cara pengairan yang lebih

efisien.Karena,dengan menggunakan sistem irigasi ini,akar tanaman

dapat menyerap sampai 95% air sebagai unsur zat hara.

BAB III

METODOLOGI DAN CARA KERJA

A. Waktu dan Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan pada bulan Agustus 2009 di areal persawahan.

B. Metode Penelitian

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1.Metode Literatur

Page 25: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru

Metode ini digunakan dengan membaca dan memahami

berbagai referensi yang berhubungan dengan penelitian. Baik

yang bersumber dari buku,majalah,koran maupun

internet.Metode Ini untuk menunjang penelitian yang di

lakukan.

2.Metode Studi Lapangan

Metode ini di lakukan dengan cara percobaan langsung di

lapangan yaitu dengan meneliti dan melakukan percobaan di

areal persawahan.

C. Instrument Penelitian

Alat :

Selang

Jarum

Pipa

Ember

Meteran

Meja(Untuk penyangga)

Pisau

Isolatip

Kran Air

Penyumbat Karet

Bahan :

Pupuk Urea 1 pcs

Air 1 ember

Benih Jagung 1 kg

Pupuk Organik 1 pcs

D. Langkah Kerja

1. Proses Pengujian Sistem Tetes Sebagai Sistem Pengairan Tanaman Jagung

Page 26: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru

a. Letakkan Ember di atas meja

penyangga.Sebelumnya,ember telah di lubangi

dengan diameter sama dengan pipa paralon.

b. Sambungkan Pipa pralon dengan ember dan di beri

pengatur arus besar kecilnya aliran dengan di beri

kran air.

c. Pipa kran di sambungkan dengan pipa cabang 4.

d. Setelah itu pipa cabang 4 tersebut di sambungkan

dengan 3 selang ukuran masing masing cabang 3

meter dan setiap 80 cm selang dilubangi dengan

jarum dan letakkan selang di areal

persawahan.Ujung lubang selang masing – masing

cabang disumbat dengan penyumbat karet.Untuk

menghemat Air,Usahakan lubang jarum pada selang

tidak terlalu besar.

e. Setelah Peralatan siap ,campurkan Air dengan pupuk

urea dengan perbandingan 1 : 4 dalam ember.

f. Lalu tuangkan air yang di campur pupuk urea tadi ke

dalam ember yang berada di atas meja menggunakan

tenaga manusia.

g. Setelah semuanya siap,atur besar kecilnya arus

dengan menggunakan keran.

h.Kemudian,setelah 1 hari lahan kering dibasahi dengan

irigasi tetes,maka akan terbentuk lubang.

h. Benih jagung siap disebar dan diberi pupuk organik.

i. Lakukan proses irigasi tetes ini sampai tanaman

tumbuh dan siap di panen.

Untuk lebih jelasnya lihat gambar di bawah ini.

.…..

EMBER

BENIH+PUPUK ORGANIK

LUBANG KECIL

PVC cabang 4

Kran air

PENYUMBAT

BAMBU PENYANGGA

AIR+PUPUK UREA

Page 27: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru

E. Pengujian Keefektifitasan Sistem Tetes Sebagai Sistem Pengairan

Tanaman Jagung

a. Sistem tetes di terapkan untuk pengairan pada areal

tanaman jagung untuk menguji keefektifitasan sistem tetes

dengan sistem pengairan sebelumnya.

b. Sistem tetes di lakukan pada tumbuhan yang sekali

tanam.Tujuannya untuk mengetahui berapa lama Sistem

tersebut dapat bekerja dalam mengairi tanaman jagung.

F. Kerangka Berpikir

Sistem irigasi tetes,merupakan suatu pengairan yang

efektif.Sistem irigasi tetes,mampu diserap oleh akar tanaman

jagung secara maksimal,sehingga tanaman jagung dapat

melakukan proses fotosintesis untuk kelangsungan

hidupnya.Sistem irigasi tetes memerlukan sedikit air untuk

mengairi tanaman jagung.Sehingga dapat menghemat air,apalagi

pada musim kemarau.Proses irigasi tetes ini sangat efektif.

Page 28: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru

Tanaman jagung membutuhkan air untuk fotosintesis.Dan

fotosintesis membutuhkan CO . Daur karbon diawali oleh

penyerapan CO oleh tumbuhan melalui proses fotosintesis.

Dengan demikian,jika bumi banyak ditanami tanaman hijau,

(dalam hal ini penulis memisalkan tanaman jagung,karena selain

manfaatnya untuk bumi,juga sebagai bahan

pangan).Maka,tanaman jagung dapat menyerap dan melepas CO

yang dapat menghasilkan Oksigen.Sehingga dapat menutupi

lubang lapisan ozon bumi akibat jumlah CO yang semakin

banyak.

BAB IV

PEMBAHASAN

Dari penjelasan pada bab-bab sebelumnya,telah kita ketahui bersama,

saat ini,bumi banyak mengalami kerusakan. Diantaranya menipisnya lapisan

ozon yang disebabkan oleh daur karbon yang tidak stabil. Ketidakstabilan daur

Page 29: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru

karbon dipengaruhi oleh kurangnya penghijauan. Hal ini menyebabkan

pemanasan global.

Musim kemarau panjang merupakan akibat dari pemanasan global.Untuk

memperoleh air di musim kemarau menjadi sulit.Untuk itu,diperlukan sistem

irigasi yang efisien dan hemat air.

Sistem irigasi tetes merupakan alternatif yang tepat untuk mengatasi

kurangnya persediaan air di musim kemarau. Irigasi tetes ini dapat meneteskan

30 tetes air dalam 1 menit. Ini menunjukkan sistem irigasi tetes ini hemat

air.Sistem irigasi tetes mampu diserap oleh akar tanaman hingga 95%. Setelah

kebutuhan air telah tercukupi,maka tanaman dapat melakukan fotosintesis.

Proses fotosintesis merupakan hal yang sangat penting untuk menjaga

kestabilan siklus karbon di bumi. Karena tanaman hijau yang melakukan

fotosintesis mampu menyerap CO berlebih di atmosfer. Jika tanaman hijau

menyerap CO berlebih di atmosfer maka pemanasan global dapat diminimalisir

Sehingga tidak terjadi kerusakan pada lapisan ozon.

BAB V

PENUTUP

A. Simpulan

Berdasarkan hasil penilitian dapat di simpulkan bahwa :

Page 30: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru

1. Dengan Melakukan penghijauan seperti menanam tanaman

jagung maka siklus karbon akan stabil karena CO dapat di

serap oleh tanaman jagung untuk fotosintesis sehingga

tidak terjadi penambahan pemanasan global.

2. Sistem irigasi tetes merupakan sistem irigasi yang hemat air

sehingga di perlukan sedikit air untuk mengairi tanaman.

Hal ini dapat meringankan beban petani di musim kemarau.

B. Saran

Dalam penulisan karya tulis ini, penulis memberikan saran antara

lain:

1. Hendaknya kita menggunakan sistem irigasi tetes

dibidang pertanian untuk menghemat air apalagi di

musim kemarau.

2. Penghijauan diperlukan untuk mencegah penambahan

kerusakan di lapisan ozon.

DAFTAR PUSTAKA

Bradley,Susannah. 2006.Pemanasan Global. Bandung : Pakar raya

Budiharso,Teguh. 2007.Karya Ilmiah. Yogyakarta : Gala Ilmu

Hewitt,Sally. 2003.Bumi dan Ruang angkasa. Jakarta :Erlangga

http://dedesuhaya.multiply.com

Page 31: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru

Istamar Syamsuri,dkk. 2007.Biologi 1B. Jakarta :Erlangga

Rukman. 1987.SMA Kelas 1. Jakarta :Yudhistira

----------.2004.”Tanah Yang terjanjikan”.Trubus No.420 tahun XXXV

FOTO – FOTO KEGIATAN DALAM PENELITIAN

Page 32: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru

CONTOH – CONTOH AREAL PERSAWAHAN YANG MENGGUNAKAN SISTEM TETES

KEGIATAN PENGUKURAN JARAK LUBANG ANTAR LUBANG

Page 33: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru

LAHAN KERING YANG SIAP DI IRIGASI DENGAN SISTEM TETES

BIODATA PENULIS

Nama : Hidayah Cahyani GhufronTempat, Tanggal Lahir : Ujung Pandang,22 Desember 1993NIS : 15829Kelas : XI-IPASekolah : SMAN 1 KUDUSPrestasi/penghargaan : ---dalam menulis :

Page 34: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru

Nama : Lina IrawatiTempat, Tanggal Lahir : Kudus,19 Desember 1993NIS : 15833Kelas : XI-IPASekolah : SMAN 1 KUDUSPrestasi/penghargaan : ---dalam menulis :

Nama : Yazida RizkayantiTempat, Tanggal Lahir : Kudus,06 Desember 1993NIS : 15847Kelas : XI-IPASekolah : SMAN 1 KUDUSPrestasi/penghargaan : ---dalam menulis :

MENANAM JAGUNG DENGAN SISTEM TETES DI MUSIM KEMARAU PENYELAMAT BUMI MASA DEPAN

Telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing dan Kepala SMAN 1 Kudus

Pada Hari : Jumat

Tanggal : 4 Agustus 2009

Page 35: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru

Untuk Mengikuti LKTI Tingkat SMA/MA Se-Jateng & DIY

Mengetahui,

Pembimbing KIR SMAN 1 Kudus Kepala SMAN 1 KudusAn.Wakasek Urusan Kesiswaan

Drs.Sugimin Drs.Imam SantosoNIP. 19511010 197803 1 012 NIP.

MENANAM JAGUNG DENGAN SISTEM TETES DI MUSIM KEMARAU PENYELAMAT BUMI MASA DEPAN

Telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing dan Kepala SMAN 1 Kudus

Pada Hari : Jumat

Tanggal : 4 Agustus 2009

Page 36: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru

Untuk Mengikuti LKTI Tingkat SMA/MA Se-Jateng & DIY

Mengetahui,

Pembimbing KIR SMAN 1 Kudus Kepala SMAN 1 Kudus

Drs.Sugimin Drs.H.Muh MakmunNIP.19511010 197803 1 012 NIP. 19550717 198303 1 009

MENANAM JAGUNG DENGAN SISTEM TETES DI MUSIM KEMARAU PENYELAMAT BUMI MASA DEPAN

Telah diperiksa dan disetujui oleh Pembimbing dan Kepala SMAN 1 Kudus

Pada Hari : Tanggal :

Page 37: Irigasi Tetes Terbaru.doc Sangat Terbaru

Untuk Mengikuti LKTI Tingkat SMA/MA Se-Jateng & DIY

Mengetahui,

Pembimbing KIR SMAN 1 Kudus Kepala SMAN 1 Kudus

Drs.Sugimin Drs.H.Muh MakmunNIP.19511010 197803 1 012 NIP. 19550717 198303 1 009