bab 2 rev

download bab 2 rev

of 40

Transcript of bab 2 rev

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

2.1

TUJUAN, KEBIJAKAN DAN STRATEGI RENCANA TATA RUANG WILAYAH (RTRW) KABUPATEN BENGKULU SELATAN

2.1.1 Tujuan Tujuan penataan ruang kawasan Kabupaten Bengkulu Selatan sesuai dengan fungsinya adalah : Menciptakan Wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan yang aman, nyaman, produktif dan berkelanjutan. Terwujudnya pemanfaatan ruang yang teratur dan terencana dalam mengantisipasi perkembangan kawasan perkotaan. Terwujudnya pemanfaatan ruang yang sesuai dengan fungsi

pengembangan Kabupaten Bengkulu Selatan. Terselenggaranya pemanfaatan ruang kabupaten yang berkelanjutan

dan berwawasan lingkungan sesuai dengan daya dukung lingkungan hidup serta kebijaksanaan pengembangan Kabupaten Bengkulu Selatan. Terselenggaranya pengaturan pemanfaatan ruang kawasan lindung dan kawasan budidaya pada kawasan Kabupaten Bengkulu Selatan. Mendorong pertumbuhan pembangunan-pembangunan wilayah

sekitarnya dalam berbagai sektor atas dasar prinsip saling menunjang. Mewujudkan lingkungan kediaman yang layak yang dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang memadai.

7

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

2.1.2 Kebijakan Peran dan fungsi Kabupaten Bengkulu Selatan yang tercantum dalam kebijaksanaan tata ruang yang dikemukakan sebelumnya, bahwa peran Kabupaten Bengkulu Selatan dalam wilayah yang lebih luas, adalah : Berdasarkan RTRW Nasional, dan RTR Pulau Sumatera, bahwa Kabupaten Bengkulu Selatan merupakan Pusat Kegiatan Wilayah yang berpusat di Manna dengan jenis pelayanannya yaitu pusat

pemerintahan, pertanian, perkebunan, perikanan dan industri. Berada pada jalur poros regional lintas Trans-Sumatera di bagian barat Pulau Sumatera. Dalam RTRW Provinsi Bengkulu, Kabupaten Bengkulu Selatan

dinyatakan sebagai Pusat Wilayah Pengembangan utama. Kabupaten Bengkulu Selatan dengan Kota Manna berada pada Satuan Wilayah Pengembangan (SWP) III, yang berfungsi sebagai pusat pelayanan dan pengembangan utama terhadap Kabupaten Bengkulu Selatan, dengan pusat pengembangan di Kota Manna dengan titik pengembangan mencakup Pertanian Tanaman Pangan, Perkebunan Rakyat, Aneka Industri terutama Agro Industri, Perikanan Laut, Perdagangan, Pariwisata, Energi, Pendidikan Kejuruan. Menurut RTRW provinsi, Kabupaten Bengkulu Selatan diarahkan pada intensifikasi dan ekstensifikasi perkebunan karet dan kelapa sawit. Selanjutnya kaitan dengan kebijaksanaan fungsi kota, fungsi Kabupaten Bengkulu Selatan dapat dibedakan menjadi 2 (dua), yaitu fungsi primer dan fungsi sekunder. Fungsi primer merupakan fungsi yang diarahkan pada peran Kabupaten Bengkulu Selatan dalam wilayah yang lebih luas/regional (Provinsi Bengkulu maupun SWP I), sedangkan fungsi sekunder kota merupakan fungsi yang beroientasi pada pemenuhan pelayanan kepada penduduk kota/lokal.

8

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

2.1.3 Strategi Penataan Ruang Dalam jangka panjang strategi pengembangan wilayah untuk mewujudkan penataan ruang yang lebih efisien dan efektif, juga mempercepat pertumbuhan wilayah, maka disusun strategi sebagai berikut : 1. Pembagian wilayah kabupaten bengkulu selatan dibagi atas 3 (tiga) wilayah pengembangan (wp), yaitu wp i dengan pusat di pasar manna, wilayah ii dengan pusat kota ulu manna, dan wp iii dengan pusat di kota kedurang. 2. Pengembangan jaringan jalan lingkar luar kota manna (jalur gunung ayu) untuk memisahkan transportasi regional dan lokal yang melewati kota manna. 3. Pengembangan jaringan jalan di wilayah tengah kabupaten bengkulu selatan untuk menghubungkan kota-kota antara wp, kecamatan maupun kabupaten sekitarnya, agar wilayah ini akan berkembang lebih cepat lagi. 4. Prasarana wilayah seperti persampahan dan air limbah diharapkan pada mendatang perlu dikembangkan alternatif penanganan atau

pengelolaan, diantaranya lokasi tpa, maupun pengelolaan air limbah di perkotaan dengan sistem komunal, baik industri maupun domenstik. 5. Pengembangan sektor unggulan diarahkan sektor pertanian dan agro industri dengan komoditas tertentu, seperti : kelapa, kelapa sawit, kopi, dan karet. Selain itu wilayah kabupaten bengkulu selatan yang berpusat di kota manna diarahkan pada terwujudkannya fungsi primer yaitu: Pusat Perdagangan Dan Jasa Sebagai pusat perdagangan dan jasa, kabupaten bengkulu selatan diharapkan menjadi simpul koleksi dan distribusi barang serta menjadi pusat kegiatan jasa/pelayanan bagi berbagai sektor ekonomi yang menjadi penggerak ekonomi wilayah pengembangan maupun

kabupaten bengkulu selatan. 9

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Pusat pertanian dan perkebunan Sebagai pusat perkebunan rakyat khususnya padi, perkebunan karet, kelapa dan kelapa sawit diharapkan menjadi sumber pendapatan asli daerah dan menjadi pemicu berkembangnya perekonomian kabupaten bengkulu selatan khususnya dan provinsi bengkulu pada umumnya.

Pusat perikanan Kabupaten bengkulu selatan diharapkan menjadi pusat sentra

perikanan. Baik perikanan darat maupun perikanan laut. Pusat Agro industri Kabupaten Bengkulu Selatan Diharapkan Menjadi Pusat Agro-Industri Untuk Menunjang Pertumbuhan Wilayah, Terutama Pertumbuhan Ekonominya Pusat pendidikan Sebagai pusat pendidikan, kabupaten bengkulu selatan menjadi pusat kegiatan pendidikan terutama perguruan tinggi bagi wilayah

pengembangan i maupun kabupaten bengkulu selatan. Pusat budaya dan pariwisata Sebagai pusat budaya dan pariwisata, kabupaten bengkulu selatan diharapkan dapat menjadi pusat kegiatan wisata baik wisata alam, wisata budaya maupun wisata kota sehingga kabupaten bengkulu selatan pada nantinya banyak dikunjungi wisatawan. Pusat transportasi regional Sebagai pusat transfortasi regional, kabupaten bengkulu selatan diharapkan menjadi simpul transportasi untuk melayani pusat aktivitas

primer yang sangat penting untuk menunjang pertumbuhan wilayah, terutama pertumbuhan ekonominya Selain kegiatan fungsi primer diatas, kabupaten bengkulu selatan juga akan dikembangkan dengan fungsi sekunder sebagai berikut : pusat pemerintahan kabupaten bengkulu selatan. Pusat pemukiman/perumahan perkotaan. 10

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Pusat

pelayanan

fasilitas

perkotaan

(perdagangan,

pendidikan,

kesehatan, rekreasi, olahraga, peribadatan)

2.1.4 Rencana Pengembangan Transportasi Sebagaimana yang diketahui, fungsi utama sistem transportasi adalah untuk memindahkan manusia dan barang dari suatu tempat ke tempat lain. Dalam hal pengembangan wilayah, sistem transportasi berfungsi untuk menjembatani keterkaitan fungsional antar kegiatan sosial-ekonomi di Kabupaten Bengkulu Selatan. Sesuai dengan fungsinya tersebut, maka kebijakan pengembangan sistem transportasi diarahkan untuk menunjang pengembangan tata ruang di Kabupaten Bengkulu Selatan, dengan tujuan sebagai berikut : 1. Pengembangan sistem transportasi yang bertujuan untuk meningkatkan pertumbuhan wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan agar dapat

berkembang dengan serasi bersama-sama dengan wilayah yang ada di sekitarnya. Adapun sasarannya adalah : Membuka keterisolasian wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan,

diantaranya mengembangan jaringan jalan lingkar luar (arteri primer), jaringan jalan lokal primer di wilayah tengah Kabupaten Bengkulu Selatan yang mengubungkan antara WP, kecamatan, maupun kabupaten sekitarnya. Menunjang kegiatan ekspor-import Kabupaten Bengkulu Selatan dengan wilayah lainnya. Menunjang perkembangan sektor-sektor kegiatan perekonomian utama di Kabupaten Bengkulu Selatan. 2. Pengembangan sistem transportasi yang bertujuan untuk mendukung pemerataan pembangunan, yaitu dengan sasaran : Memperlancar koleksi dan distribusi arus barang dan jasa serta meningkatkan mobilisasi penduduk di Kabupaten Bengkulu Selatan. Meningkatkan keterhubungan ke wilayah-wilayah potensi di wilayah tengah yang masih terisolasi. 11

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Gambar 2.1 Peta Rencana Transportasi Bengkulu

12

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

2.2

GAMBARAN UMUM KABUPATEN BENGKULU SELATAN

2.2.1 Batas Administrasi dan Letak Geografis Kabupaten Bengkulu Selatan terletak di sebelah barat Bukit Barisan. Luas wilayah administrasinya mencapai 1.186.20 kilometer persegi. Terletak pada 4 derajat 10 menit - 4 derajat 32 menit Lintang Selatan dan 102 derajat 48 menit - 103 derajat 16 menit Bujur Timur. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Seluma sepanjang 40km. Sebelah timur berbatasan dengan Provinsi Sumatera Selatan 47,96km. Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Kaur 43 km. Sebelah Barat berbatasan dengan Lautan Hindia 40,52 km.

Kabupaten Bengkulu Selatan terletak di sebelah barat Bukit Barisan. luas wilayah sebesar 1.186.20 Km2. Luas wilayah tersebut terbagi atas 11 kecamatan, yaitu Kecamatan Kedurang, Kecamatan Seginim, Kecamatan Pino, Kecamatan Manna, Kecamatan Kota Manna, Kecamatan Pino raya, Kecamatan Kedurang Ilir, Kecamatan Air Nipis, Kecamatan Ulu Manna, Kecamatan Bunga Mas, Kecamatan Pasar Manna dengan luas dan persentase masing-masing kecamatan seperti pada tabel 3.1 dan gambar 3.2 berikut ini. Tabel 2.1 Luas Wilayah dan Persentase Kabupaten Bengkulu Selatan Menurut Kecamatan Tahun 2009 Luas Kecamatan Ibukota Persentase Wilayah Manna Kayu Kunyit 33.17 2.79 Bunga Mas Gindo Suli 35.08 2.95 Kota Manna Kota Medan 32.16 2.71 Pasar Manna Pasar Bawah 5.84 0.49 Kedurang Tanjung Negara 234.55 19.77 Kedurang ilir Lubuk Ladung 58.2 4.90 Seginim Pasar Baru 61.52 5.18 Air Nipis Suka Negeri 203.28 17.13 Pino Masat 61.88 5.21 Ulu Manna Simpang Pino 236.92 19.97 Pino Raya Pasar Pino 223.5 18.84 Jumlah 1186.1 100 13

No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

Sumber : Bengkulu Selatan Dalam Angka, 2010

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Gambar 2.2 Peta administrasi Bengkulu selatan

14

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

2.2.2 Klimatologi

Iklim di Kabupaten Bengkulu Selatan ditandai dengan jumlah curah hujan yang cukup tinggi, yaitu: rata-rata 300 mm/tahun, dengan rata-rata hari hujan antara 100-250 hari/tahun. Hari hujan rata-rata 20 hari/bulan dengan jumlah hari hujan terendah 8-11 hari yang terjadi pada bulan Mei sampai Juli, sedangkan hari hujan tertinggi selama 25 hari terjadi pada bulan Oktober sampai Desember (Sumber : Bengkulu Selatan Dalam Angka, 2010).

2.2.3 Topografi

Berdasarkan topografinya wilayah Kabupaten Bengkulu Selatan terletak pada ketinggian 0 s/d 1.000 dpl (di atas permukaan laut). Secara rinci tertera pada tabel 2.2 berikut : Tabel 2.2 Luas Daerah Menurut Ketinggian Tempat Per Kecamatan di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2009 No. Kecamatan 1 Kedurang 2 Seginim 3 Pino 4 Manna 5 Kota Manna 6 Pino Raya 7 Kedurang Ilir 8 Air Nipis 9 Ulu Manna 10 Bunga Mas 11 Pasar Manna Jumlah Ketinggian Tempat (ha) Jumlah (Ha) 0-100 m 100-500 m 500-1000 m 1000 m 11934 8487 1393 1641 23455 3330 1124 517 1181 6152 4759 1193 236 6188 1070 1667 231 349 3317 1022 1250 459 485 3216 12130 8305 1915 22350 2692 1267 1001 860 5820 12351 4720 1160 2097 20328 9950 11646 2096 23692 894 1576 509 529 3508 268 175 83 58 584 60400 41410 9600 7200 1186.20

Sumber : Bengkulu Selatan Dalam Angka, 2010

Berdasarkan topografinya Kabupaten Bengkulu Selatan terletak pada tiga jalur, yaitu: Jalur pertama, 0 100 meter diatas permukaan laut dan terklasifikasi sebagai dataran rendah luasnya mencapai 50,94 persen. Jalur kedua, 100 1000 meter diatas permukaan laut dan terklasifikasi sebagai wilayah berbukit luasnya mencapai 42,99 persen. Jalur ketiga, terletak 15

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

disebelah Utara Timur sampai ke puncak Bukit Barisan luasnya mencapai 6,07 persen.

2.2.4 Jenis Tanah dan Hidrologi

Sedangkan berdasarkan tekstur tanahnya Kabupaten Bengkulu Selatan mempunyai tekstur tanah halus, sedang, agak kasar, dan kasar. Secara terperinci tertera pada tabel 2.3 berikut :

Tabel 2.3 Luas Daerah Menurut Tekstur Tanah di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2009 No. Tekstur Tanah (ha) Jumlah Halus Sedang Agak Kasar (Ha) 1 Kedurang 18613 3899 943 23455 2 Seginim 3440 2237 475 6152 3 Pino 3428 2237 523 6188 4 Manna 1293 1830 194 3317 5 Kota Manna 1200 1244 772 3216 6 Pino Raya 17356 527 4467 22350 7 Kedurang Ilir 3165 2230 425 5820 8 Air Nipis 13655 2549 4124 20328 9 Ulu Manna 19080 704 3908 23692 10 Bunga Mas 1410 1332 766 3508 11 Pasar Manna 480 86 18 584 Jumlah 83120 18875 16615 118620 Kecamatan

Sumber : Bengkulu Selatan Dalam Angka, 2010

16

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Gambar 2.3 Peta ketinggian

17

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

2.2.5 Kependuduk dan Sosial Budaya

Penduduk

merupakan

aspek

utama

dalam

perencanaan,

dimana

perencanaan disusun untuk kepentingan penduduk dimasa yang akan datang. Karena itu perlu dicermati secara rasional baik dalam hal jumlah, perkembangan, kepadatan serta strukturnya.

Aspek kependudukan merupakan faktor yang sangat penting dalam perencanaan, karena segala sesuatu yang direncanakan baik penyusunan tata ruang, pengadaan fasilitas dan utilitas, semuanya diperuntukkan untuk menunjang kehidupan penduduk dan ditentukan berdasarkan jumlah permintaan penduduk atau dengan kata lain penduduk merupakan subyek dan sekaligus objek pembangunan. Karakteristik kependududukan yang akan ditinjau adalah besaran dan pertumbuhannya, serta kepadatan dan persebarannya.

a. Jumlah dan Perkembangan Penduduk Berdasarkan data dalam buku Kabupaten Bengkulu Selatan Dalam Angka tahun 2010, jumlah penduduk Kabupaten Bengkulu pada tahun 2010 adalah sebanyak 142.964 jiwa,

Kecamatan yang mempunyai jumlah penduduk terbesar pada tahun 2009 yaitu kecamatan Kota Manna sebesar 24.369 jiwa, sedangkan kecamatan yang mempunyai jumlah penduduk terendah yaitu Kecamatan Bunga Mas sebesar 5.960 jiwa. Untuk lebih jelasnya jumlah dan perkembangan penduduk dapat dilihat dalam tabel 2.4 dibawah ini:

18

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Tabel 2.4 Jumlah dan Perkembangan Penduduk Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2003- 2007 No KECAMATAN1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Kedurang Seginim Pino Manna Kota Manna Pino Raya Kedurang Ilir Air Nipis Ulu Manna Bunga Mas Pasar Manna Jumlah

TAHUN 200318.018 39.857 17.576 24.867 17.869 18.154 136.341

200417.707 25.004 18.236 18.143 40.282 18.196 137.568

200510.835 15.311 11.289 12.489 23.523 18.139 6.823 9.687 6.954 5.753 17.195 137.998

200610.955 15.481 11.414 12.627 23.782 18.340 6.899 9.794 7.031 5.817 17.385 139.525

200712.116 16.401 12.066 13.018 24.555 18.355 7.571 10.300 7.954 6.295 17.172 145.803

200812.123 16.710 11.913 13.000 24.451 18.525 7.141 10.209 7.741 6.151 17.529 145.493

200911.226 15.862 11.696 12.938 24.369 18.792 7.068 10.035 7.204 5.960 17.814 142.964

Sumber : BPS Kab. Bengkulu Dalam Angka tahun 2003 2010, RTRW Bengkulu Selatan Keterangan : . 1. Kecamatan Kedurang Ilir merupakan pemekaran dari Kecamatan Kedurang 2. Kecamatan Air Nipis merupakan pemekaran dari Kecamatan Seginim 3. Kecamatan Ulu Manna merupakan pemekaran dari Kecamatan Pino 4. Kecamatan Bunga Mas merupakan pemekaran dari kecamatan Manna 5. Kecamatan Pasar manna merupakan pemekaran dari Kecamatan Kota Manna

b. Penyebaran dan Tingkat Kepadatan Penduduk Tingkat kepadatan penduduk per km2 di Kabupaten Bengkulu pada tahun 2009 sebesar 121 jiwa per Km2. Kecamatan yang memiliki kepadatan

penduduk yang paling tinggi adalah Kecamatan Pasar Manna, yaitu 3.050 per Km2. Sedangkan kecamatan yang memiliki kepadatan penduduk paling rendah adalah Kecamatan Ulu Manna, yaitu 30 jiwa per Km2. Untuk lebih jelasnya distribusi jumlah penduduk dan tingkat kepadatannya dapat dilihat dalam tabel 2.5 berikut ini:

19

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Tabel 2.5 Distribusi Jumlah dan Tingkat Kepadatan Penduduk Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2009 No. 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Kecamatan Manna Bunga Mas Kota Manna Pasar Manna Kedurang Kedurang ilir Seginim Air Nipis Pino Ulu Manna Pino Raya Jumlah Jumlah Kepadatan Luas Wilayah Penduduk (Jiwa/Km2) 12938 33.17 390 5960 35.08 170 24369 32.16 758 17814 5.84 3,050 11226 234.55 48 7068 58.2 121 15862 61.52 258 10035 203.28 49 11696 61.88 189 7204 236.92 30 18792 223.5 84 142964 1186.1 121

Sumber : BPS Kab. Bengkulu Dalam Angka tahun 2010

2.2.3 Sarana dan Prasarana A. Sarana Jumlah dan kualitas fasilitas pelayanan umum juga turut mempengaruhi faktor pengembangan suatu kota atau wilayah. Fasilitas pelayanan umum yang dimaksud meliputi fasilitas perkantoran, perdagangan dan jasa, pendidikan, peribadatan dan kesehatan. 1. Perkantoran Sebagian besar Perkantoran pemerintah di Kabupaten Bengkulu Selatan meliputi Perkantoran Pemerintah, baik sipil maupun militer, horizontal maupun vertikal sebagian besar berada pada Kawasan Kota Lama dan sekitarnya bercampur dengan penggunaan lain seperti perdagangan, jasa dan perumahan. Sebagian lagi di antaranya berada di Kecamatan Manna, yaitu Kantor Dinas Kelautan, Dinas Kehutanan, Kantor Bupati dan lain-lain.

20

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

2. Pendidikan Fasilitas pendidikan yang terdapat di Kabupaten Bengkulu Selatan mulai dari Taman Kanak-Kanak (TK) sampai tingkat Perguruan Tinggi. Fasilitas pendidikan yang tersedia di Kabupaten Bengkulu Selatan tahun 2006 yaitu TK sebanyak 31 unit, SD sebanyak 134 unit, SLTP sebanyak 32 Unit, SMU sebanyak 17 unit, SMK sebanyak 9 unit, dan Akademi sebanyak 2 unit. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2.6 berikut.

Tabel 2.6 Jumlah Sarana Pendidikan Tiap Kecamatan Di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2009 No1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11

KecamatanKedurang Seginim Pino Manna Kota Manna Pino Raya Kedurang Ilir Air Nipis Ulu Manna Bunga Mas Pasar Manna Jumlah

TK

SD8 13 10 13 13 21 7 9 11 7 12 124

SMP2 4 4 4 4 5 2 2 3 1 3 34

SMU1 1 1 12 1

SMK1 1 1 2 1 1

Akademi

Pondok Pesantren

SLB

5 28 2 4 2 1 16 58

1 1

6 22

4 7

2

Sumber : Dinas Pendidikan Nasional Kab. Bengkulu Selatan Tahun 2010

3. Peribadatan Fasilitas peribadatan di Kabupaten Bengkulu Selatan didominasi oleh Masjid sebanyak 294 unit, Mushola sebanyak 35 unit dan Langgar 16 Unit, Gereja sebanyak 8 unit. Perkembangan jumlah sarana peribadatan ini mengikuti perkembangan jumlah pemeluk agamanya.

21

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Tabel 2.7 Jumlah Sarana Peribadatan Menurut Jenis Tempat Ibadah Dan Kecamatan Tahun 2009 No Kecamatan Masjid Mushola Langgar Gereja 1 Kedurang 30 22 Seginim 15 1 3 Pino 44 11 1 2 4 Manna 27 6 2 5 Kota Manna 18 3 3 1 6 Pino Raya 17 8 7 Kedurang Ilir 31 2 3 8 Air Nipis 17 2 9 Ulu Manna 27 3 3 10 Bunga Mas 14 2 11 Pasar Manna 53 3 2 Jumlah 294 35 16 8Sumber : BPS Kabupaten Bengkulu Selatan, Tahun 2010

4. Kesehatan Fasilitas kesehatan yang tersedia di Kabupaten Bengkulu Selatan tahun 2006 yaitu: Rumah Sakit Umum (RSU) sebanyak 1 unit, Puskesmas sebanyak 12 unit, Puskesmas Pembantu sebanyak 38 unit, Rumah Bersalin 3 unit, Apotik 8 unit, Toko obat 8 unit, optik 2 unit dan Posyandu sebanyak 175 unit. Tabel 2.8 Jumlah Sarana Kesehatan Tiap Kecamatan Di Kabupaten Bengkulu Selatan Tahun 2009No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 Kecamatan Kedurang Seginim Pino Manna Kota Manna Pino Raya Kedurang Ilir Air Nipis Ulu Manna Bunga Mas Pasar Manna Jumlah RSU 1 1 Puskesmas 1 1 2 1 1 2 1 1 1 1 2 14 Puskesmas Pembantu 3 4 3 3 6 9 3 2 4 2 2 41 Rumah Bersalin 1 2 3 Apotik 2 6 8 Toko Obat 1 1 1 3 8 Optik 2 2 Posyandu 20 23 20 14 12 25 11 12 13 11 15 185

Sumber : BPS Kabupaten Bengkulu Selatan, Tahun 2010

22

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

B. PRASARANA Prasarana di Kabupaten Bengkulu Selatan yang dimaksud meliputi jaringan air bersih, listrik, telepon, Drainase, Limbah dan Sampah. Dalam sub-bab ini akan dibahas mengenai jumlah dan penyebaran utilitas, sistem dan pola distribusi yang digunakan dalam pemakaian dan pengoperasian masingmasing utilitas tersebut. 1. Air Bersih Pelayanan air bersih oleh PDAM Kabupaten Bengkulu Selatan terdiri dari sistem perpipaan dan non perpipaan. Untuk penduduk yang tidak mendapat pelayanan air bersih PDAM memperolehnya melalui air tanah dangkal yang dibuat sumur, air hujan, sungai, sumur bor artesis. Sistem penyediaan air bersih Kabupaten Bengkulu Selatan

menggunakan sistem pengolahan lengkap

(full treatment) yang

memanfaatkan Sungai sebagai sumber air baku (intake) yang kemudian didistribusikan kepada konsumen dengan cara pemompaan. 2. Listrik Sistem jaringan kelistrikan di Kabupaten Bengkulu Selatan dikelola oleh PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) Wilayah VII Cabang Bengkulu Selatan melalui pembangkit listrik tenaga diesel (PLTD). Kondisi Pembangkit listrik tenaga diesel yang dimiliki oleh PLN Bengkulu sangat kurang mendukung untuk penerangan. Hal ini disebabkan oleh umur diesel yang sudah tua. Oleh karena itu selalu terjadi pemadaman listrik, hal ini disebabkan oleh adanya kerusakan pada diesel tersebut. Sistem jaringan distribusi listrik tersebut ada yang merupakan

interkoneksi dari beberapa PLTD, issolated maupun emergency. 3. Telekomunikasi Kabupaten Bengkulu Selatan dilayani jaringan kabel PT. Telkom. Sistem PT. Telkom yang ada saat ini adalah bagian dari Local Network yang sudah menggunakan kabel tanah, namun untuk distribusi terminal di tiang sampai ke kotak terminal batas masih menggunakan kabel udara. 23

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Sentral telepon otomat (STO) yang dioperasikan sudah menggunakan sistem digital. Penyaluran signal dari sentral telepon ke pelanggan dalam sistem Local Network menggunakan kabel tembaga. 4. Drainase Sistem drainase Kabupaten Bengkulu Selatan terdiri dari sistem

drainase buatan dan alami. Untuk sistem drainase buatan pada umumnya merupakan saluran terbuka baik yang sudah maupun belum ditembok, sedangkan sistem drainase alami yaitu Sungai - sungai dan Kali yang ada di Kabupaten Bengkulu Selatan. Sungai ini mampu berperan untuk mendukung Kabupaten Bengkulu Selatan dari genangan air dan banjir kota. Dari pendataan di lapangan serta berdasarkan data sekunder yang ada saat ini, drainase yang sudah dibuat sebagian besar berada di Kecamatan Kota Manna dengan kondisi keadaan drainase yang cukup baik. 5. Air Limbah Pada umumnya, pengelolaan air limbah di Kabupaten Bengkulu Selatan dilakukan dengan berbagai cara sebagai berikut : Dibuang ke Septic Tank Biasanya dilakukan oleh penduduk yang bertempat tinggal di permukiman teratur dengan penghasilan tetap menengah keatas. Dibuang ke Cubluk Biasanya dilakukan oleh penduduk yang bertempat tinggal di permukiman teratur dengan kepadatan penduduk rendah. Dibuang ke MCK Biasanya dilakukan oleh penduduk yang bertempat tinggal di permukiman sangat berpenghasilan rendah. Dibuang ke Sungai Biasanya dilakukan oleh penduduk yang bertempat tinggal disekitar sungai. 24 padat dan tidak teratur dan umumnya

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

2.3

GAMBARAN UMUM KAWASAN PERENCANAAN Kecamatan Manna,

Kawasan perencanaan berada pada 3 Kecamatan yaitu Kecamatan Kota Manna dan Kecamatan Bunga Mas

2.3.1 Pofil Bunga Mas Kecamatan Bunga Mas terdiri dari 10 kelurahan dengan total luas 3508 Ha. Batas administrasi adalah : Sebelah Utara Sebelah Timur : : Kec. Segimin Kedurang Ilir Samudra Hindia Kec. Manna

Sebelah Selatan : Sebelah Barat :

Tabel 2.9 Ketinggian Kecamatan Bunga Mas Luas (Ha) 894 1576 509 529 3508 Persentase (%) 25.48 44.93 14.51 15.08 100.00 Hampir setengah dari seluruh

Ketinggian 0-100 100-500 500-1000 1000+

Kecamatan Bunga Mas berada pada ketinggian 100-500 meter diatas

permukaan laut. Ini sangat bagus untuk lahan budidaya. Lahan yang tergolong landai dan sangat bagus dikembangkan.

Sumber : BPS Kec. Bunga Mas Dalam Angka, 2010

25

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Peta bunga Mas

26

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Tabel 2.10 Tekstur Tanah di Kecamatan Bunga Mas Luas Persentase (Ha) (%) 1410 40.19 0.00 1332 37.97 766 21.84 100.00Sumber : BPS Kec. Bunga Mas Dalam Angka, 2010

Dan jika dilihat dari jenis tanah, maka tekstur tanah yang ada terdiri dari 3 jenis yaitu halus, sedang dan agak kasar. 3 jenis tanah ini dominan di Kecamatan Bunga Mas.

Tekstur Tanah Halus Agak Halus Sedang Agak Kasar Kasar

Dilihat dari letak geografis dan topografis, kelurahan yang ada di Kecamatan Bungo Mas berada pada geografis pesisir. Ada 3 kelurahan yang berada di bukan pesisir yaitu kelurahan Talang Indah, Kelurahan Padang Nibing dan Kelurahan Kuripan. Untuk tipr topografis, semuanya berada di dataran Tabel 2.11 Letak Geografis dan Letak Topografis Kelurahan di Kecamatan Bunga Mas Desa/Kelurahan Tumbuk Tebing Padang Burnai Gunung Kayo Gindo Suli Talang Indah Tanjung Tebat Padang Jawi Tanjung Aur Padang Nibing Kuripan Letak Geografis Pesisir Pesisir Pesisir Pesisir Bukan Pesisir Pesisir Pesisir Pesisir Bukan Pesisir Bukan Pesisir Letak Topografis Dataran Dataran Dataran Dataran Dataran Dataran Dataran Dataran Dataran Dataran

Sumber : BPS Kec. Bunga Mas Dalam Angka, 2010

Kelurahan yang paling luas di Kecamatan Bunga Mas yaitu Kelurahan Padang Jawi, Kelurahan Tanjung Aur dan Kelurahan Nibing, dengan masing-masing 20 % dari luas Kecamatan Bungo Mas. Sementara untuk kawan yang memiliki proporsi yang kecil adalah Kelurahan Talang Indah. 27

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Tabel 2.12 Luas dan Persentase Kelurahan di Kecamatan Bungo MasLuas (Ha) Persentase (%) 106.40 3.03 271.80 7.75 4.11 144.32 121.15 3.45 94.81 2.70 200.16 5.71 787.98 22.46 787.97 22.46 755.33 21.53 238.08 6.79 100.00

Desa/Kelurahan Tumbuk Tebing Padang Burnai Gunung Kayo Gindo Suli Talang Indah Tanjung Tebat Padang Jawi Tanjung Aur Padang Nibing Kuripan

Gambar 2.6 Grafik Persentase Luas Kelurahan di Kecamatan Bungo Mas

3508.00

Sumber : BPS Kec. Bunga Mas Dalam Angka, 2010

Jika dilihat dari tingkat kepadatan, maka penduduk yang berada di setiap kelurahan pada Kecamatan Bungo Mas memiliki kepadatan rendah. Yang paling tinggi yaitu kelurahan Gindo Suli, itu masih kepadatan 7,21 jiwa/ha dan kepadatan yang paling rendah berada pada kelurahan Padang Nibing yaitu 0,53 jiwa/ha. Rata-rata kepadatan penduduk jika dilihat dari table di bawah adalah 1,70 jiwa/ha. Tabel 2.13 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Bunga MasDesa Tumbuk Tebing Padang Burnai Gunung Kayo Gindo Suli Talang Indah Tanjung Tebat Padang Jawi Tanjung Aur Padang Nibing Kuripan Luas (Ha) Penduduk Kepadatan 106.40 541 5.08 271.80 517 1.90 144.32 514 3.56 121.15 873 7.21 94.81 535 5.64 200.16 662 3.31 787.98 870 1.10 787.97 514 0.65 755.33 404 0.53 238.08 530 2.23 3508.00Sumber : BPS Kec. Bunga Mas Dalam Angka, 2010

5960.00

1.70

28

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Penggunaan lahan yang dominan adalah perkebunan,lebih dari 50% dari total Kecamatan Bunga Mas penggunaan lahan adalah perkebunan. Jika dilihat dari table, maka Kecamatan Bunga Mas tidak memiliki hutan Negara yang ada hanya hutan rakyat seluas 450 ha. Pemanfaatan lahan untuk rawa, dimanfaatkan hanya untuk empang/tebet/empang seluas 4 ha. Untuk lebih jelas dapat dilihat pada tabe l2. 14 Tabel 2.14 Pemanfaatan Lahan Kecamatan Bunga Mas Jenis/Penggunaan lahanA. Lahan Kering 1. Pekarangan 2. Tegal/Kebun 3. Ladang/Huma 4. Penggembalaan/Padang Rumput 5. Sementara tidak diusahakan 6. Ditanami Pohon/Hutan Rakyat 7. Hutan Negara 8. Perkebunan 9. Lain-lain B. Rawa-rawa 1. Rawa-rawa 2. Tambak 3. Kolam/Tebet/EmpangSumber : BPS Kec. Bunga Mas Dalam Angka, 2010

Luas (Ha)204 435 500 13 450 2084 23

4 3713

29

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

2.3.2 Profil Kecamatan Manna Luas Kecamatan Manna adalah 3317 Ha dan secara administrasi Kecamatan Manna berbatasan dengan : Sebelah Utara Sebelah Timur : Kec. Pino : Kec. Segimin

Sebelah Selatan : Kec. Bunga Mas Sebelah Barat : Kec. Pasar Manna dan Kec. Manna

Tabel 2.15 Ketinggian Kecamatan Manna Ketinggian 0-100 100-500 500-1000 1000+ Luas Persentase (Ha) (%) 1070 32.26 1667 50.26 231 6.96 349 10.52 3317 100

Kecamatan Manna terdiri dari 18 Kelurahan dengan ketinggian yang dominan 100 500 meter di atas permukaan laut. Jika dilihat dari table ketinggian 0-100 meter dari

permukaan lahan cukup luas (32,26 %) ini perlu di

Sumber : BPS Kec. Manna Dalam Angka, 2010

perhatikan untuk pengembangan Kecamatan Manna. Ketinggian yang tergolong rendah ini akan berpengaruh kepada genangan/banjir, bahkan nantinya bisa terjadi naiknya air laut ke daratan.

30

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Peta Administrasi Manna

31

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Tabel2.16 Tekstur Tanah di Kecamatan Manna Tekstur tanah di Kecamatan Manna terdiri dari 3 jenis berstektur sedang (55,17%), tekstur halus (38,98 %) dan agak kasar 194 (5,85%). Tekstru Tanah Halus Agak Halus Sedang Agak Kasar Kasar Luas Persentase (Ha) (%) 1293 38.98 1830 194 3317Sumber : BPS Kec. Manna Dalam Angka, 2010

55.17 5.85 100

Tabel 2.17 Letak Geografis dan Letak Topografis Kelurahan di Kecamatan Manna Letak Topografis Dataran Dataran Dataran Dataran Dataran Dataran Dataran Dataran Dataran Dataran Dataran Dataran Dataran Dataran Dataran Dataran Dataran Dataran

Desa/Kelurahan Ketaping Terulung Manggul Tanjung Besar Lubuk Sirih Ulu Lubuk Sirih Ilir Tanjung Raman Kayu Kunyit Kota Padang Melao Gunung Sakti Jeranglah Rendah Jeranglah Tinggi Kembang Ayun Tambangan Gunung Kembang Padang Manis Padang Pandan

Letak Geografis Pesisir/Tepi Laut Pesisir/Tepi Laut Pesisir/Tepi Laut Pesisir/Tepi Laut Bukan Pesisir Bukan Pesisir Bukan Pesisir Bukan Pesisir Bukan Pesisir Bukan Pesisir Bukan Pesisir Bukan Pesisir Bukan Pesisir Bukan Pesisir Bukan Pesisir Bukan Pesisir Bukan Pesisir Bukan Pesisir

Sumber : BPS Kec. Manna Dalam Angka, 2010

Dari 18 Kelurahan yang ada, 4 kelurahan secara geografis berada di kawasan pesisir/tepi laut dan 14 kelurahan lain secara geografis berada di kawasan bukan pesisir. Secara Topografis semua kelurahan berada di dataran. 32

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Tabel 2.18 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kecamatan MannaDesa/Kelurahan Ketaping Terulung Manggul Tanjung Besar Lubuk Sirih Ulu Lubuk Sirih Ilir Tanjung Raman Kayu Kunyit Kota Padang Melao Gunung Sakti Jeranglah Rendah Jeranglah Tinggi Kembang Ayun Tambangan Gunung Kembang Padang Manis Padang Pandan Luas (Ha) 293.62 61.31 43.02 229.1 333.42 122.61 24.74 97.88 34.42 20.43 39.8 294.7 309.76 111.86 793.75 103.25 35.49 367.84 3317Sumber : BPS Kec. Manna Dalam Angka, 2010

Persentase (%) 8.85 1.85 1.30 6.91 10.05 3.70 0.75 2.95 1.04 0.62 1.20 8.88 9.34 3.37 23.93 3.11 1.07 11.09 100

Jumlah Kepadatan Penduduk 1607 5.47 601 9.80 344 8.00 588 2.57 338 1.01 943 7.69 562 22.72 1779 18.18 563 16.36 369 18.06 565 14.20 546 1.85 1249 4.03 226 2.02 644 0.81 684 6.62 494 13.92 897 2.44 12999 3.92

Jika dilihat luas daerah yang paling luas berada di Kelurahan Tambangan (23,93%). Tapi jika dilihat kepadatannya, kelurahan Tambangan memiliki kepadatan yang paling rendah yaitu 0,81 jiwa/ha. Kepadatan yang paling tinggi berada di kelurahan Tanjung Raman (22,72 jiwa/ha) dan di kaitkan dengan persentase luas kawasan, maka kelurahan Tanjung Raman memiliki persentase yang paling 2 kecil (0,75 %). Penggunaan lahan yang mayoritas adalah Tegal/Kebun. Untuk hutan negara dan hutan rakyat tidak terdapat di Kelurahan Manna. Kawasan rawa dimanfaatkan oleh masyarakat setempat dengan membuat kolam/tebet/Empang seluas 4 ha. Untuk lebih jelas, dapat dilihat pada table berikut. 33

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Tabel 2.19 Pemanfaatan Lahan Kecamatan Manna Jenis/Penggunaan lahan A. Lahan Kering 1. Pekarangan 2. Tegal/Kebun 3. Ladang/Huma 4. Penggembalaan/Padang Rumput 5. Sementara tidak diusahakan 6. Ditanami Pohon/Hutan Rakyat 7. Hutan Negara 8. Perkebunan 9. Lain-lain B. Rawa-rawa 1. Rawa-rawa 2. Tambak 3. Kolam/Tebet/EmpangSumber : BPS Kec. Manna Dalam Angka, 2010

Luas (Ha) 125 4000 75 1240

2143 3

4 7590

34

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

2.3.3 Profil Kecamatan Kota Manna Kecamatan Kota Manna terdiri dari 11 Kelurahan dengan total luas wilayah adalah 3216 ha. Secara administrasi, batasan dari Kecamatan Kota Manna adalah : Sebelah Utara Sebelah Timur Sebelah Selatan Sebelah Barat : : : : Kec. Pino Kec. Manna Pasar Manna Kec. Pino Raya

35

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Peta Administrasi Kota Manna

36

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Tabel 2.20 Ketinggian Kecamatan Kota Manna Luas Persentase Ketinggian (Ha) (%) 0-100 1022 32.28 100-500 1200 37.90 500-1000 459 14.50 1000+ 485 15.32 3166 100Sumber : BPS Kec. Kota Manna Dalam Angka, 2010

Ketinggian

mayoritas

untuk

Kecamatan Kota Manna berkisat 0500 meter diatas permukaan lahan. Jika di gabungkan maka 70 % dari luas Kecamatan Kota Manna berada pada ketinggian 0-500 meter diatas permukaan laut.

Tabel 2.21 Tekstur Tanah di Kecamatan Kota Manna Tekstur Tanah Halus Agak Halus Sedang Agak Kasar Kasar Luas Persentase (Ha) (%) 1200 37.31 Tekstur tanah di Kecamatan Kota Manna juga terdiri dari 3 jenis, halus, sedang dan yang agak kasar. di

Penyebaran 1244 772 3216 38.68 24.00 100

berimbang

seluruh kelurahan pada Kecamatan Kota Manna

Sumber : BPS Kec. Kota Manna Dalam Angka, 2010

Tabel 2.22 Letak Geografis dan Letak Topografis Kelurahan di Kecamatan Kota Manna Desa/Kelurahan Kampung Baru Pagar Dewa Pasar Baru Kota Medan Gunung Ayu Padang Nur Tebat Kubu Gelumbang Padang Kapuk Ibul Padang Barangin Letak Geografis Pesisir Pesisir Bukan Pesisir Bukan Pesisir Bukan Pesisir Bukan Pesisir Bukan Pesisir Bukan Pesisir Bukan Pesisir Bukan Pesisir Bukan Pesisir Letak Topografis Dataran Dataran Dataran Dataran Dataran Dataran Dataran Dataran Dataran Dataran Dataran 37

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Sumber : BPS Kec. Kota Manna Dalam Angka, 2010

11 Kelurahan yang ada 2 kelurahan secara geografis berada di kawasan pesisir/tepi laut dan 9 kelurahan lain secara geografis berada di kawasan bukan pesisir. Secara Topografis semua kelurahan berada di dataran. Tabel .2.23 Jumlah dan Kepadatan Penduduk Kecamatan Kota Manna Desa/Kelurahan Kampung Baru Pagar Dewa Pasar Baru Kota Medan Gunung Ayu Padang Nur Tebat Kubu Gelumbang Padang Kapuk Ibul Padang Barangin Luas (Ha) 144.42 247.57 123.79 123.79 288.84 145.24 111.41 1361.66 146.07 153.5 369.71 3216 Persentase (%) 4.49 7.70 3.85 3.85 8.98 4.52 3.46 42.34 4.54 4.77 11.50 100 Jumlah Kepadatan Penduduk 1455 10.07 1605 6.48 4017 32.45 4827 38.99 1929 6.68 608 4.19 1189 10.67 664 0.49 3677 25.17 4041 26.33 357 0.97 24369 7.58

Sumber : BPS Kec. Kota Manna Dalam Angka, 2010

Kelurahan Gelumbuk melupakan kelurahan paling luas di Kecamatan Manna, tapi jika dilihat tingkat kepadatan, Kelurahan Gelumbuk sangat kecil dengan 0,49 jiwa/ha. Kelurahan Pasar baru dan Kelurahan Kota Medan memiliki luas yang paling dua kecil, tapi kepadatan penduduk sangat tinggi 32,45 jiwa/ha dan 38,99 jiwa/ha. Rata-rata tingkat kepadatan penduduk di kecamatan Kota Manna adalah 7,58 jiwa/ha.

Penggunaan lahan untuk lahan kering di Kecamatan Manna dimanfaatkan untuk pekarangan, tegal/kebun, lading/huma, perkebunan, bahkan ada lahan yang terlantar. Untuk lahan rawa dimanfaatkan penduduk sebagai rawa,

kolam/tebet/empang.

38

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Tabel 2.24 Pemanfaatan Lahan Kecamatan Bunga Mas Jenis/Penggunaan lahan A. Lahan Kering 1. Pekarangan 2. Tegal/Kebun 3. Ladang/Huma 4. Penggembalaan/Padang Rumput 5. Sementara tidak diusahakan 6. Ditanami Pohon/Hutan Rakyat 7. Hutan Negara 8. Perkebunan 9. Lain-lain B. Rawa-rawa 1. Rawa-rawa 2. Tambak 3. Kolam/Tebet/EmpangSumber : BPS Kec. Kota Manna Dalam Angka, 2010

Luas (Ha) 1300 1266 43 429

1719 279

69 44 5149

39

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

2.4

PROFIL KAWASAN PERENCANAAN

Jalan merupakan akses yang utama dalam penghubung suatu kempat/kawasan bahkan kota. Jika akses bagus, maka dengan sendirinya kawasan tersebut akan cepat berkembang. Apalagi kawasan yang berada pada jalur jaringan primer. Dalam hirarki perencanaan, jaringan primer merupakan jaringan yang

menghubungi kota dengan kota, PKW dengan PKN, bahkan listas propinsi.

Perencanaan Koridor Ring Road merupakan lanjutan dari perencanaan Ring Road yang sudah ada saat ini. Dan merencankan kawasan koridor ring road ini tidak terlepas dari kecamatan/kota yang akan di lalui oleh ring road ini. Jika dilihat kondisi ring road saat ini, sangat membantu perkembangan kawasan baik Kecamatan Manna, Kecamatan Kota Manna dan kecamatan lain yang dilaluinya. Kawasan yang dahulunya perkebunan, sekarang telah menjadi kawasan

permukiman dan perdagangan. Semakin banyak orang yang dating, tinggal dan bekerja di kawasan tersebut

Jika dilihat Kabupaten Bengkulu Selatan secara keseluruhan untuk kawasan pusat kota/pusat kecamatan sudah tergolong padat, itu perlu di sikapi dengan perkembangan kawasan hinterland kota/kecamatan. Dengan adanya

pembangunan ring road yang sudah dibangun saat ini, telah bermunculan pula rumah, toko, ruko, sehingga kawasan tersebut mulai menjadi padat.

Adanya rencana pemerintah untuk penambahan ring road ini sudah tertuang dalam RTRW Kabupaten Bengkulu Selatan. Dan masyarakat di kecamatan tersebut sangat antusias dengan kebijakan pemerintah, mereka rela memberikan tanah mereka untuk penambahan pembangunan jalan ring road tersebut.

40

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Ring road yang ada saat ini dibangun dengan panjang 8,068 km dan dapat di tempuh dengan waktu 15 menit. Bangunan sudah mulai tumbuh di sepanjang kiri dan kanan jalan dengan fungsi hunian, perdagangan dan jasa.

Gambar2.8 Perkembangan kawasan pada koridor ring road yang sudah ada

Sumber : Hasil Lapangan, 2011

Saat ini di rencanakan penambahan pembangunan jalan ring road yang bertujuan untuk : a. Mengurangai beban jalan karena, jalan ring road yang lama pada bagian bagian timur jalan ring road sudah sangat padat dan sekarang sudah berfungsi kota b. Mewujudkan rencana ruang yang telah diatur oleh RTRW Kabupaten Bengkulu Selatan c. Mempersingkat waktu karena jalak jalan yang semakin dekat. d. Membuka kawasan baru yang bisa di kembangkan untuk kawasan budidaya

Berikut beberapa titik yang di ilustrasikan untuk penambahan pembangunan ring road Kabupaten Bengkulu Selatan A. Titik awal penambahan jalan ring road B. Jalan Menuju Air Manna C. Jalan antara air manna dengan Air Bengkenang D. Persimpangan Jalan Air Bengkenang E. Titik akhir Penambahan jalan ring road

41

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

A B

C

D E2.4.1 Titik awal penambahan jalan ring road Saat ini lebar jalan ring road yang sudah beropreasional 8 meter. Tapi pembebasan yang dilakukan pemda sampai 30 meter. Kiri kanan jalan sudah berdiri bangunan permanen Kawasan sudah dilalui oleh jaringan listrik Status tanah milik pribadi NJOP tanah Rp 40.000,-

Gambar 2.9 Titik Awal Penambahan Jalan Ring Road

Sumber : Survey Lapangan, 2011

42

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

2.4.2 Jalan Menuju Air Manna dan kondisi Air Manna Penggunaan lahan, pemukiman, pemerintahan, perkebunan, ilalang, sawah, jalan. Terdapat rumah penduduk sebanyak > 50 rumah Kondisi jalan ada yang masih jalan tanah, kerikil, aspal Melewati daerah yang berkontur Ada beberapa titik jalan yang berada di lereng Air Manna yang sangat terjal

Dari hasil observasi lapangan, bangunan yang ada di bagian ini bisa dikelompokkan sepertgi yang terlihat dalam table di bawah ini : Tabel 2.4.3 Fungsi bangunan yang adaFungsiHunian Kantor pemerintahan Sarana (peribadatan) Toko JumlahSumber : Hasil Observasi, 2011

Permanen40 1 1 5 47

Tidak Permanen1 1

Jumlah41 1 1 5 48

Untuk prasarana, selain jaringan jalan, kawasan ini juga sudah terdapat jaringan listrik untuk penerangan. Air bersih di kawasan bersumber dari air sumur dan belum terdapat drainase di sepanjang jalan. Sehingga air hujan yang turun tergenang dan ada yang langsung di serap oleh tanah. Gambar2.10 Jalan Menuju Air Manna

Sumber : Survey Lapangan, 2011

43

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Terdapatnya sungai di kawasan perencanaan. Sungai tersebut bernama Air Manna dengan lebar sungai 50 meter. Salah satu sisi sungai terdapat dinding tebing yang terjal. Ini perlu diperhatikan untuk pengembangan jalan ring road nantinya.

Gambar 2.11 Kondisi Air Manna

Sumber : Survey Lapangan, 2011

2.4.3 Jalan antara air manna dengan Air Bengkenang Kondisi saat ini tidak terdapat bangunan permanen. jadi penggunaan lahan hanya berupa perkebunan, sawah. Status lahan adalah milik pribadi. Hasil observasi, bahagian ini memiliki kontur yang datar. Jaringan jalan pada bagian ini tidak ada. Untuk penerangan, jaringan listrik pun belum sampai ke bahagian ini. Gambar 2.12 Jalan antara air manna dengan Air Bengkenang

Sumber : Survey Lapangan, 2011

44

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

2.4.4 Air Bengkenang sampai Persimpangan jalan akhir Sudah ada jaringan jalan dengan kondisi jalan krikil dengan lebar 4 meter. Tapi untuk penerangan, belum terlayani oleh PLN. Belum terdapat bangunan permanen dan penggunalan lahan di kiri kanan jalan masih berupa perkebunan, ladang, sawah. Kepemilikan Lahan adalah miliki pribadi

Gambar 2.13 Persimpangan Air Bangkenang

Sumber : Survey Lapangan, 2011

2.4.5 Titik akhir Penambahan jalan ring road Ada 2 jalan yang merupakan titik akhir dari pengembangan jalan ring road. Satu jalan keluar di samping mesjid dan satu lagi keluar di Kel Bunga Mas. Untuk jalan samping mesjid sudah ada badan jalan berupa krikil dengan lebar 4 meter. Jalan yang keluar di Kelurana Bunga Mas belum ada perkerasan, tapi jalan tersebut lebih singat waktu pencapaian dari pada jalan yang keluar di samping mesjid. Belum terdapat bangunan permanen. di bagian ini, pemanfaatan lahan lebih ke perkebunan, sawah, ladang. Status lahan adalah milik pribadi.

45

LAPORAN ANTARA

PENGEMBANGAN KAWASAN RING ROAD KABUPATEN BENGKULU SELATAN

Gambar 2.14 Titik akhir Penambahan jalan ring road

Sumber : Survey Lapangan, 2011

46