Bab 2 Migren
-
Upload
teuku-ruswanda -
Category
Documents
-
view
252 -
download
0
Transcript of Bab 2 Migren
7/25/2019 Bab 2 Migren
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-migren 1/25
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sakit kepala merupakan gejala yang paling sering di keluhkan oleh seorang
pasien saat berkunjung ke seorang dokter. Namun karena sering di dengar dan
biasanya di kemukakan secara samar-samar, maka keluhan ini justru termasuk
keluhan atau gejala yang pada umumnya masih dianggap ringan dan tidak di tanggapi
secara tepat.1,2,3
Sakit kepala sendiri bisa di sebabkan oleh karena faktor fisik dan psikis.
Untuk sakit kepala yang di sebabkan oleh faktor fisik memang mudah untuk di
diagnosa karena pada pasien akan di temukan gejala fisik lain yang menyertai sakit
kepala, namun tidak begitu halnya bila sakit kepala di sebabkan oleh faktor psikis
untuk itu di perlukan aktu yang lebih lama untuk mencai tahu penyebabnya.
!igrain merupakan salah satu penyakit tertua yang telah di deskripsikan oleh
"alen pada tahun 2## !, dalam bukunya di gambarkan nyeri kepala yang disebut
hernicrania, dari istilah tersebut muncul istilah migrain yang digunakan samapai saat
ini.
!igrain kadang kala agak sulit di bedakan dengan sakit kepala jenis lain.
!igrain adalh sakit kepala yang sering kita jumpai di masyarakat. !igrain
merupakan salah satu sakit kepala dengan gejala yang cukup berat dan berulang.
Selain sakit kepala yang khas pada satu sisi kepala $ beberapa kasus bisa menyerang
kedua sisi kepala %, bersamaan dengan itu pasien juga merasakan gejala lain seperti
gangguan pada penglihatan dan mual-mual. Sebelum pasien merasakan sakit kepala
migrain, terlebih dahulu mereka akan merasakan semacam aura $ gejala peringatan
akan timbulnya migrain % seperti kepala terasa berdenyut-denyut. 1,2,,3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1
7/25/2019 Bab 2 Migren
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-migren 2/25
2.1 DEFINISI
!enurut International Headache Society $&'S% migren adalah nyeri kepala
(askular berulang dengan serangan nyeri yang berlangsung )-*2 jam. Nyeri biasanya
sesisi $unilateral%, sifatnya berdenyut, intensitas nyerinya sedang sampai berat,
diperberat oleh akti(itas, dan dapat disertai dengan mual dan atau muntah, fotofobia,
dan fonofobia.
+onsep klasik mengatakan migren adalah gangguan fungsional otak dengan
manifestasi nyeri kepala unilateral yang sifatnya mendenyut atau mendentum yang
terjadi mendadak disertai mual atau muntah.+onsep tersebut telah diperluas oleh he
esearch "roup n !igraine and 'eadache of he /orld 0ederation f Neurology.
!igren merupakan gangguan bersifat familial dengan karakteristik serangan nyeri
kepala yang berulang-ulang yang intensitas, frekuensi dan lamanya ber(ariasi.Nyeri
kepala umumnya unilateral, disertai anoreksia, mual, dan muntah.alam beberapa
kasus migren ini didahului oleh gangguan neurologik dan gangguan perasaan hati.
efinisi migren yang lain yang ditetapkan oleh panitia ad hoc mengenai nyeri
kepala $d 'oc omittee on lassification of 'eadache% adalah serangan nyeri
kepala unilateral berulang-ulang dengan frekuensi lama dan hebatnya rasa nyeri yang
beraneka ragam dan biasanya berhubungan dengan tidak suka makan dan terkadang
dengan mual dan muntah. erkadang didahului oleh gangguan sensorik, motorik, dan
kejiaan.Sering dengan faktor keturunan.
!enurut 4lau $2##3% mengusulkan definisi migren sebagai nyeri kepala berulang-
ulang berlangsung antara 2-*2 jam dan bebas nyeri antara serangan nyeri kepala,
harus berhubungan dengan gangguan (isual atau gastrointerstinal atau
keduanya."ejala (isual timbul sebagai aura dan5atau fotofobia selama nyeri
kepala.4ila tidak ada gangguan (isual hanya berupa gangguan gastrointestinal, maka
muntah harus sebagai gejala pada beberapa serangan1,2,3
2.2 EPIDEMIOLOGI
ari hasil penelitian epidemiologi,migren terjadi pada hampir 3# juta
2
7/25/2019 Bab 2 Migren
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-migren 3/25
penduduk merika Serikat, *6 7 diantaranya adalah anita. !igren dapat terjadi
pada semua usia, tetapi biasanya muncul antara usia 1#-)# tahun dan angka
kejadiannya menurun setelahusia 6# tahun. !igren tanpa aura umumnya lebih sering
dibandingkan migren disertai aura dengan persentase sebanyak 8#7.2,3
2.3 ETIOLOGI
4eberapa faktor yang mempengaruhi terjadinya migren adalah sebagai berikut 91
• iayat penyakit migren dalam keluarga
• :erubahan hormon $estrogen dan progesteron% pada anita, khususnya pada fase
luteal siklus menstruasi.
• !akanan yang bersifat (asodilator $anggur merah, natrium nitrat%,(asokonstriktor $keju, coklat%, serta ;at tambahan pada makanan.
• Stres
• 0aktor fisik
• angsang sensorik $seperti cahaya yang silau, bau menyengat%
• lkohol
• !erokok
2. KLASIFIKASI
!enurut he &nternational 'eadache Society $18<<%, klasifikasi migren
adalah sebagai berikut9
1. !igren sederhana atau migren tanpa aura $common migraine%
• Nyeri kepala selama )-*2 jam tanpa terapi. :ada anak-anak kurang dari 16
tahun, nyeri kepala dapat berlangsung 2#-)< jam
• Nyeri kepala minimal mempunyai dua karakteristik berikut ini 9
=okasi unilateral
+ualitas berenyut
&ntensitas sedang sampai berat yang menghambat akti(itas sehari-hari.
i perberat dengan naik tangga atau akti(itas fisik rutin.
• Selama nyeri kepala, minimal satu dari gejala berikut muncul 9
!ual atau muntah
0otofobia atau fonofobia
• !inimal terdapat satu dari berikut 9
iayat dan pemeriksaa fisik tidak mengarah pada kelainan lain
iayat dan pemeriksaan fisik mengarah pada kelainan lain, tapi telah
disingkirkan dengan pemeriksaan penunjang yang memadai
$misalnya 9 !& atau Scan +epala%
3
7/25/2019 Bab 2 Migren
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-migren 4/25
iagnosis migren tanpa ura 9
+riteria 9 2 dari ) karakteristik grup
1 dari 2 karakteristik grup 4
"rup "rup 4
1. Nyeri kepala unilateral
1. erdapat nausea atau
(omit
2. Nyeri kepala berdenyut
2. erdapat
fotofobia5fonofobia
3. Nyeri sedang atau berat dan dapat
menghambat5 mambatasi kegiatan
). Nyeri diperberat oleh akti(itas fisik
rutin,seperti membungkuk atau naik
tangga
2. !igren dengan aura $classic migraine%
• erdiri dari empat fase yaitu fase 9 prodormal, fase aura, fase nyeri kepala dan
fase postdormal.
• ura dengan minimal dua serangan sebagai berikut Satu gejala aura mengindikasikan disfungsi NS fokal $mis> (ertigo,
tinitus, penurunan pendengaran, ataksia, gejala (isual pada hemifield kedua
mata, disartria, diplopia, parestesia, paresis, penurunan kesadaran% "ejala aura timbul terhadap selama lebih dari ) menit atau lebih gejala.
• Nyeri kepala
Sama dengan migrain tanpa aura
iagnosis migren dengan aura 9+riteria 9
dari ) karakteristik 1. Satu atau lebih simptom aura re(ersible2. Simptom aura berlangsung lebih dari ) menit
3. ura yang tidak berakhir lebih dari ?# menit
). Nyeri kepala mengikuti dalam ?# menit setelah aura berak 3. !igren oftalmoplegik
). !igren retinal
6. !igren yang berhubungan dengan gangguan intracranial
?. !igren dengan komplikasi
a. Status migren $serangan migren dengan sakit kepala lebih dari *2 jam%
4
7/25/2019 Bab 2 Migren
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-migren 5/25
• anpa kelebihan penggunaan obat
• +elebihan penggunaan obat untuk migren
b. &nfark migren
*. "angguan seperti migren yang tidak terklasifikasikan
ahulu dikenal adanya classic migraine dan common migraine. Classic
migraine didahului atau disertai dengan fenomena defisit neurologik fokal,
misalnya gangguan penglihatan, sensorik, atau icara. Sedangkan common
migraine tidak didahului atau disertai dengan fenomena defisit neurologic fokal.
leh Ad Hoc Committee of the International Headache Society $18<*% diajukan
perubahan nama atau sebutan untukkeduanya menjadi migren dengan aura untuk
classic migraine dan migren tanpa aura untuk common migraine.
2.! PATOFISIOLOGI
!igren bisa dipahami sebagai suatu gangguan primer otak $primary of the
brain% yang terjadi karena adanya kelainan pada akti(itas saraf sehingga
pembuluh darah mengalami (asodilatasi, yang disusul dengan adanya nyeri
kepala berikut akti(asi saraf lanjutannya. Serangan migren bukanlah didasari oleh
suatu primary vascular event . Serangan migren bersifat episodik dan ber(ariasi
baik dalam setiap indi(idu maupun antar indi(idu. @ariabilitas tersebut paling
tepat dijelaskan melalui pemahaman terhadap kelainan biologik dasar dari migren
yaitu disfungsi ion channel pada nuklei aminergik batang otak yang secara normal
berfungsi mengatur input sensoris dan memberikan kendali neural $neural
influences% terhadap pembuluh darah kranial. 2,),6
ulu migren oleh /olff disangka sebagai kelainan pembuluh darah $teori
(askular%. Sekarang diperkirakan kelainan primer di otak. Sedangkan kelainan di
pembuluh darah sekunder. &ni didasarkan atas tiga percobaan binatang9
1. :enekanan akti(itas sel neuron otak yang menjalar dan meluas (spreading
depression dari Leao)
5
7/25/2019 Bab 2 Migren
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-migren 6/25
eori depresi yang meluas =eao $18))%, dapat menerangkan tumbuhnya
aura pada migren klasik. =eao pertama melakukan percobaan pada kelinci. &a
menemukan baha depresi yang meluas timbul akibat reaksi terhadap macam
rangsangan lokal pada jaringan korteks otak. epresi yang meluas ini adalah
gelombang $oligemia% yang menjalar akibat penekanan akti(itas sel neuron otak
spontan. :erjalanan dan meluasnya gelombang oligemia sama dengan yang
terjadi aktu kita melempar batu ke dalam air. +ecepatan perjalanannya
diperkirakan 2-6 mm per menit dan didahului oleh fase rangsangan sel neuron
otak yang berlangsung cepat. Aadi sama dengan perjalanan aura pada migren
klasik. "elombang oligemia tersebut didahului oleh fase pendek hiperemia yang
sangat mungkin berhubungan dengan gejala seperti melihat kilatan cahaya.
ligemia merupakan respon dari adanya penurunan fungsi neuronal $depressed
neuronal function% yang kelihatan jelas masih berlangsung ketika keluhan nyeri
kepala mulai muncul. emuan tersebut, bersama dengan bukti langsung yang
menunjukkan baha suplai oksigen lokal ternyata lebih dari adekuat, menjadikan
pendapat yang menganggap migraine semata-mata hanya merupakan suatu
vascular headache tidak lagi dapat dipertahankan.
:ercobaan ini ditunjang oleh penemuan leson, =arsen dan =aurit;en $18<1%.
dengan pengukuran aliran darah otak regional pada penderita-penderita migren
klasik. :ada aktu serangan migren klasik, mereka menemukan penurunan aliran
darah pada bagian belakang otak yang meluas ke depan dengan kecepatan yang sama
seperti pada depresi yang meluas. !ereka mengambil kesimpulan baha penurunan
aliran darah otak regional yang meluas ke depan adalah akibat dari depresi yang
meluas.
erdapat persamaan antara percobaan binatang oleh =eao dan migren klinikal,
akan tetapi terdapat juga perbedaan yang penting, misalnya tak ada fase (asodilatasi
pada pengamatan pada manusia, dan aliran darah yang berkurang berlangsung terus
setelah gejala gejala aura. !eskipun demikian, eksperimen perubahan aliran darah
memberi kesan baha manifestasi migren terletak primer di otak dan kelainan
(askular adalah sekunder.2,)
6
7/25/2019 Bab 2 Migren
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-migren 7/25
2. Sistem trigemino-(askular
:embuluh darah otak dipersarafi oleh serat-serat saraf yang mengandung.
substansi P (SP) neurokinin- $N+% dan calcitonin-gene related peptid (C!"P).
Semua ini berasal dari ganglion ner(us trigeminus sesisi S:, N+. dan ":
menimbulkan pelebaran pembuluh darah arteri otak. Selain ltu, rangsangan oleh
serotonin $6hydroBytryptamine% pada ujung-ujung saraf peri(askular menyebabkan
rasa nyeri dan pelebaran pembuluh darah sesisi.
Seperti diketahui, aktu serangan migren kadar serotonin dalam plasma
meningkat. ulu kita mengira baha serotoninlah yang menyebabkan penyempitan
pembuluh darah pada fase aura. :emikiran sekarang mengatakan baha serotonin
bekerja melalut sistem trigemino-(askular yang menyebabkan rasa nyeri kepala dan
pelebaran pembuluh darah. bat-obat anti-serotonin misaln(a cyproheptadine
$:eriactinC% dan pi;otifen $SandomigranC, !osegor C% bekerja pada sistem ini untuk
mencegah migren.
3. lnti-inti syaraf di batang otak
7
7/25/2019 Bab 2 Migren
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-migren 8/25
&nti-inti saraf di batang otak misalnya di rafe dan lokus seruleus mempunyai
hubungan dengan reseptor-reseptor serotonin dan noradrenalin. Auga dengan
pembuluh darah otak yang letaknya lebih tinggi dan sumsum tulang daerah leher
yang letaknya lebih rendah. angsangan pada inti-inti ini menyebabkan
(asokonstriksi pembuluh darah otak sesisi dan (asodilatasi pembuluh darah di luar
otak. Selain itu terdapat penekanan reseptor-reseptor nyeri yang letaknya lebih rendah
di sumsum tulang daerah leher. eori ini menerangkan (asokonstriksi pembuluh
darah di dalam otak dan (asodilatasi pembuluh darah di luar otak, misalnya di pelipis
yang melebar dan berdenyut.
0aktor pencetus timbulnya migren dapat dibagi dalam faktor ekstrinsik dan
faktor intrinsik. imana faktor eksintrik seperti stress $emosional maupun fisik
atau setelah istirahat dari ketegangan%, makanan tertentu $coklat, keju, alkohol,
dan makanan yang mngandung bahan pengaet%, lingkungan, dan juga cuaca.
Sedangkan faktor intrinsik, misalnya perubahan hormonal pada anita yangnyerinya berhubungan dengan fase laten saat menstruasi. Selain itu, adanya factor
genetik, diketahui mempengarui timbulnya migren.
!igren tanpa aura
!igren dengan aura
8
"ejala
autonom
0aktor :encetus
&ntrinsik D Ekstrinsik
!eningkatkan akt(.Sist. Saraf simpatis
Nyeri kepala-@asodilatasi-!e mbang nyeri
Sist.rigemino(askular
Spreedingdepression
:embuluh darah melebar dan berdenyut
-@asodilatasi pemb. darah luar otak
-@asokontriksi pemb. darah
dalam otak
&nti2 saraf di batang otak
$rafe D lokus
seruleus%
"ejala aura
7/25/2019 Bab 2 Migren
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-migren 9/25
!ual dan muntah mungkin disebabkan oleh kerja dopamin atau serotonin pada
pusat muntah di batang otak (chemoreseptor trigger #one$ F%. Sedangkan pacuan
pada hipotalamus akan menimbulkan fotofobia. :royeksi5pacuan dari = ke korteks
serebri dapat mengakibatkan oligemia kortikal dan mungkin menyebabkan penekanan
aliran darah, sehingga timbulah aura.
• :encetus $trigger % migren berasal dari9
1. +orteks serebri9 sebagai respon terhadap emosi atau stress,
2. alamus9 sebagai respon terhadap stimulasi afferen yang berlebihan9 cahaya yang
menyilaukan, suara bising, makanan,
3. 4au-bau yang tajam,). 'ipotalamus sebagai respon terhadap Gjam internalH atau perubahan HlingkunganH
internal $perubahan hormonal%,
6. Sirkulasi karotis interna atau karotis eksterna9 sebagai respon terhadap (asodilator,
atau angiografi.
Mekan"#$e N%er" &a'a M"gren
:atogenesis nyeri pada migren belum dapat diketahui dengan pasti, namun
ada 3 kunci yang dapat menjelaskan tentang pemahaman akan nyeri tersebut,
yaitu9 pembuluh darah cranial, iner(asi trigeminal dari pembuluh darah tersebut,
dan koneksi refleks dari sistem trigeminal dengan eferen parasimpatis kranial
$cranial parasympathetic outflo%%. Seperti kita ketahui baha, parenkim otak
merupakan salah satu organ yang tidak peka terhadap nyeri, sehingga rangsang
nyeri dapat dibangkitkan oleh pembuluh darah cranial yang berukuran besar,
pembuluh darah intracranial segmen proBimal, atau selaput duramater. :embuluh
darah tersebut diiner(asi oleh cabang-cabang ofthalmik $ophthalmic di(ision% dari
ner(us trigeminalis, sedangkan struktur yang membentuk fossa posterior
diiner(asi oleh cabang-cabang radiks 2.
:ada percobaan dengan binatang, stimulasi yang mengenai serabut aferen
(askuler $(ascular afferents% akan menimbulkan akti(asi9 neuron-neuron lapisan
superfisial dari nukleus trigeminalis bagian kaudal $trigeminal nucleus caudalis%
yang berada setinggi cervicomedullary &unction dan neuron-neuron lapisan
superfisial dari kornu dorsalis setinggi 1 dan 2 dari medulla spinalis yang
membentuk trigeminocervical comple'. 4egitu pula hal yang serupa, stimulasi
9
7/25/2019 Bab 2 Migren
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-migren 10/25
cabang-cabang radiks 2 akan mengakti(asi neuron neuron di regio otak yang
sama. +eterlibatan cabang-cabang oftalmik dari ner(us trigeminalis dan adanya
tumpang tindih dengan ilayah yang diiner(asi oleh 2 dapat menjelaskan
distribusi umum dari nyeri migraine yang melingkupi regio frontal dan temporal,
begitupula regio parietal, occipital, dan ser(ikal bagian atas, yang pada
hakekatnya adalah merupakan suatu nyeri alih $referred pain%.
kti(asi trigeminal perifer $peripheral trigeminal acti(ation% yang terjadi
pada migraine ditandai dengan dilepaskannya calcitoningenerelated peptide
$":%, yang merupakan (asodilator,
namun mekanisme bangkitnya rasa nyeri belumlah jelas. Studi binatang coba mengesankan rasa nyeri kemungkinan
ditimbulkan oleh suatu proses peradangan neurogenik steril $sterile neurogenic
inflammatory process% yang mengenai lapisan dura mater, namun mekanisme ini
belumlah jelas dibuktikan pada manusia. asa nyeri kemungkinan merupakan
kombinasi dari suatu perubahan persepsi $altered perception%Iyang diakibatkan
oleh adanya sensitisasi perifer atau sentralIdari input kranio(askuler yang tidak
selalu bersifat nyeri dan adanya akti(asi dari mekanisme dilator neuro(askular
yang menjalar kearah depan $feed-forard neuro(ascular dilator mechanism%
yang secara fungsional spesifik dimiliki oleh di(isi pertama $ophthalmic% dari
ner(us trigeminus.2,),6
2.( MANIFESTASI KLINIS
Secara keseluruhan, manifestasi klinis penderita migren ber(ariasi pada setiap
indi(idu. erdapat ) fase umum yang terjadi pada penderita migren, tetapi semuanya
tidak harus dialami oleh tiap indi(idu. 0ase-fase tersebut antara lain9
1. Fa#e Pr)')r$al. 0ase ini dialami )#-?#7 penderita migren. "ejalanya
berupa perubahan mood, irritable, depresi, atau euphoria, perasaan lemah,
letih, lesu, tidur berlebihan, menginginkan jenis makanan tertentu $seperti
coklat% dan gejala lainnya. "ejala ini muncul beberapa jam atau hari sebelum
10
7/25/2019 Bab 2 Migren
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-migren 11/25
fase nyeri kepala. 0ase ini member pertanda kepada penderita atau keluarga
baha akan terjadi serangan migren.
2. Fa#e A*ra. ura adalah gejala neurologis fokal kompleks yang mendahului
atau menyertai serangan migren. 0ase ini muncul bertahap selama 6-2# menit.
ura ini dapat berupa sensasi (isual, sensorik, motorik, atau kombinasi dari
aura-aura tersebut.
ura (isual muncul pada ?)7 pasien dan merupakan gejala neurologis
yang paling umum terjadi. Jang khas untuk migren adalah scintillating scotoma
$tampak bintik-bintik kecil yang banyak%, gangguan (isual homonim, gangguan
salah satu sisi lapang pandang, persepsi adanya cahaya berbagai arna yang
bergerak pelan $fenomena positif%. +elainan (isual lainnya adalah adanya
scotoma $fenomena negatif% yang timbul pada salah satu mata atau kedua mata.
+edua fenomena ini dapat muncul bersamaan dan berbentuk ;ig-;ag. ura pada
migren biasanya hilang dalam beberapa menit dan kemudian diikuti dengan
periode laten sebelum timbul nyeri kepala, alaupun ada yang melaporkan tanpa
periode laten.3. Fa#e N%er" Ke&ala. Nyeri kepala migren biasanya berdenyut, unilateral dan
aalnya berlangsung didaerah frontotemporalis dan ocular, kemudian setelah
1-2 jam menyebar secara difus kea rah posterior. Serangan berlangsung
selama )-*2 jam pada orang deasa, sedangkan pada anak-aak berlangsung
selama 1-)< jam. &ntensitas nyeri ber(ariasi, dari sedang sampai berat, dan
kadang sangat mengganggu pasien dalam menjalani akti(itas sehari-hari.
). Fa#e P)#t')r$al. :asien mungkin merasa lelah, irritable, konsentrasi
menurun, dan terjadi perubahan mood. kan tetapi beberapa orang merasa
KsegarL atau euphoria setelah terjadi serangan, sedangkan yang lainnya
merasa depresi dan lemas."ejala diatas tersebut terjadi pada penderita migren dengan aura, sementara
pada penderita migren tanpa aura, hanya ada 3 fase saja, yaitu fase prodormal, fase
nyeri kepala, dan fase postdormal.6,?,*
2.( K+ITE+IA DIAGNOSIS
1. M"gren tan&a a*ra
11
7/25/2019 Bab 2 Migren
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-migren 12/25
!igren ini tidak jelas penyebabnya $idiopatik%, bersifat kronis dengan manifestasi
serangan nyeri kepala )-*2 jam, sangat khas yaitu nyeri kepala unilateral, berdenyut-
denyut dengan intensitas sedang sampai berat dengan disertai mual, fonofobia, dan
fotofobia. Nyeri kepala diperberat dengan adanya akti(itas fisik.
2. M"gren 'engan a*ra
Nyeri kepala ini bersifat idiopatik, kronis dengan bentuk serangan dengan gejala
neurologik $aura% yang berasal dari korteks serebri dan batang otak, biasanya
berlangsung 6-2# menit dan berlangsung tidak lebih dari ?# menit. Neri kepaala,
mual, atau tanpa fotofobia biasanya langsung mengikuti gejala aura atau setelah
inter(al bebas serangan tidak sampai 1 jam. 0ase ini biasanya berlangsung )-*2 jam
atau sama sekali tidak ada.8
ura dapat berupa gangguan mata homonimus, gejala hemisensorik, hemifaresis,
disfagia, atau gabungan dari gejala diatas.
+&E& &"NS&S !&"EN N: U
. Sekurang-kurangnya 1# kali serangan termasuk 4-
4. Serangan nyeri kepala berlangsung antara )-*2 jam $tidak diobati atau
pengobatan tidak adekuat% dan diantara serangan tidak ada nyeri kepala
. Nyeri kepala yang terjadi sekurang-kurangnya dua dari karakteristik
sebagai berikut9
1. =okasi unilateral
2. Sifatnya berdenyut
3. &ntensitas sedang sampai berat). iperberat dengan kegiatan fisik . Selama serangan sekurang-kurangnya ada satu dari yang tersebut
di baah ini9
1. !ual atau dengan muntah
2. 0otofobia atau dengan fonofobia
E. Sekurang-kurangnya ada satu dari yang tersebut di baah ini9
1. iayat, pemeriksaan fisik dan neurologik tidak menunjukkan
adanya kelainan organik
2. iayat, pemeriksaan fisik dan neurologik diduga adanya kelainan
organik, tetapi pemeriksaan neuro imaging dan pemeriksaan tambahan
12
7/25/2019 Bab 2 Migren
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-migren 13/25
lainnya tidak menunjukkan kelainan.
+&E& &"NS&S EN"N U. Sekurang-kurangnya 2 serangan seperti tersebut dalam 4
4. Sekurang-kurangnya terdapa 3 dari ) karakteristik tersebut dibaah ini9
1. Satu atau lebih gejala aura yang re(ersible yang menunjukkan
disfungsi hemisfer dan5atau batang otak
2. Sekurang-kurangnya satu gejala aura berkembang lebih dari ) menit,
atau 2 atau lebih gejala aura terjadi bersama-sama
3. idak ada gejala aura yang berlangsung lebih dari ?# menit> bila lebih
ari satu gejala aura terjadi, durasinya lebih lama
Nyeri kepala mengikuti gejala aura dengan inter(al bebas nyeri kurang
ari ?# menit, tetapai kadang-kadang dapat terjadi sebelum aura. Sekurang-kurangnya terdapat satu dari yang tersebut dibaah ini9
1. iayat, pemeriksaan fisik dan neurologik tidak menunjukkan
adanya kelainan organik
2. iayat, pemeriksaan fisik dan neurologik diduga adanya kelainanorganik, tetapi pemeriksaan neuro imaging dan pemeriksaan tambahan
lainnya tidak menunjukkan kelainan
3. M"gren He$"&leg"k ,a$"l"al
!igren dengan aura termasuk hemiparesis dengan criteria klinik yang sama
seperti diatas dan sekurang-kurangnya salah satu anggota keluarga terdekatnya
mempunyai riayat migren yang sama. M"gren -a#"lar"#
!igren dengan aura yang jelas berasal dari batang otak atau dari kedua lobi
oksipitales. +riteria klinik sama dengan yang diatas dengan tambahan dua atau
lebih dari gejala aura seperti berikut ini9
• "angguan lapangan penglihatan temporal dan nasal bilateral
• isartia
• @ertigo
• initus
• :enurunan pendengaran
• iplospi
• taksia
• :arastesia bilateral
• :arestesia bilateral dan penurunan kesadaran
!. M"gren a*ra tan&a n%er" ke&ala
13
7/25/2019 Bab 2 Migren
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-migren 14/25
!igren jenis ini memiliki gejala aura yang khas tetapi tanpa diikuti oleh nyeri
kepala. 4iasanya terdapat pada indi(idu yang berumur lebih dari )# tahun.
(. M"gren 'engan a"tan a*ra ak*t!igren dengan aura yang berlangsung penuh kurang dari 6 menit. +riteria
diagnosisnya sama dengan criteria migren dengan aura, dimana gejala neurologik
$aura% terjadi seketika lebih kurang ) menit, nyeri kepala teradi selama )-*2 jam
$bila tidak diobati atau dengan pengobatan tetapi tidak berhasil%, selama nyeri
berlangsung sekurangnya disertai dengan mual atau muntah, fonofobia5fotofobia.
Untuk menyingkirkan & maka dilakukan pemeriksaan angiografi dan
pemeriksaan jantung serta darah.
/. M"gren ),tal$)&leg"k
!igren jenis ini dicirikan oleh serangan yang berulangpulang yang
berhubungan dengan paresis satu atau lebih saraf otak okular dan tidak didapatkankelainan organik. +riteria diagnosis terdiri dari sekurang-kurangnya 2 serangan
disertai paresisi saraf otak &&&, &@, dan @& serta tidak didapatkan kelainan
serebrospinal.
0. M"gren ret"nal
erjadi serangan berulang kali dalam bentuk skotoma monokular atau buta tidak
lebih dari satu jam. apet berhubungan dengan nyeri kepala atau tidak. "angguan
ocular dan (ascular tidak dijumpai.
. M"gren %ang -er*-*ngan 'engan gangg*an "ntrakran"al
!igren dan gangguan intracranial berhubungan dengan aitan secara
temporal. ura dan lokasi nyeri kepala berhubungan erat dengan lesi intracranial.
+eberhasilan pengobatan lesi intrakranial akan diikuti oleh hilangnya serangan
migren.?,<,8
+&E& &"NS&S !&"EN E&N=
Sekurang-kurangnya terdiri dari 2 serangan sebagaimana tersebut di baah ini9
. Skotoma monokular yang bersifat re(ersibel atau buta tidak lebih dari ?#
menit, dan dibuktikan dengan pemeriksaan selama serangan atau
penderita menggambarkan gangguan lapangan penglihatan monokular
selama serangan tersebut.
4. Nyeri kepala yang mengikuti gangguan (isual dengan inter(al bebas
14
7/25/2019 Bab 2 Migren
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-migren 15/25
nyeri tidak lebih dari ?# menit, tetapi kadang-kadang lebih dari ?# menit.
Nyeri kepala bisa tidak muncul apabila penderita mempunyai jenis migren lain
atau mempunyai 2 atau lebih keluarga terdekat yang mengalami migren.
. :emeriksaan oftalmologik normal di luar serangan. danya emboli dapat
dapat disingkirkan dengan peneriksaan angiografi, scan, pemeriksaan jantung dan darah.
+&E& &"NS&S !&"EN EN"N "N""UN
&N+N&=
. Sekurang-kurangnya terdapat satu jenis migren
4. "angguan intracranial dibuktikan dengan pemeriksaan klinik dan neuro imaging . erdapat satu atau keduanya dari9
1. itan migren sesuai dengan aitan gangguan intrakranial
2. =okasi aura dan nyeri sesuai dengan lokasi gangguan intracranial
. 4ila pengobatan gangguan intracranial berhasil maka migren akan hilang dengan
sendirinya
2.0 DIAGNOSIS BANDING
1. Nyeri kepala tegang $tension headache%
2. Nyeri kepala +luster $cluster headache%
3. "angguan peredaran darah sepintas $*ransient Ischemic Attac+$*IA
2. PENATALAKSANAAN
:enatalaksaan migrain secara garis besar dibagi atas mengurangi faktor
resiko, terapi farmakologi dengan memakai obat dan terapi nonfarmako. erapi
farmako dibagi atas dua kelompok yaitu terapi abortif $terapi akut% dan terapi
pre(entif $terapi pencegahan%, alau pada terapi nonfarmako juga dapat bertujuan
untuk abortif dan pencegahan. erapi abortif merupakan pengobatan pada saat
serangan akut yang bertujuan untuk meredakan serangan nyeri dan disabilitas
15
7/25/2019 Bab 2 Migren
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-migren 16/25
pada saat itu dan menghentikan progresi(itas. :ada terapi pre(entif atau
profilaksis migrain terutama bertujuan untuk mengurangi frekensi, durasi dan
beratnya nyeri kepala.:ada banyak penderita, migraine menunjukkan respon yang baik
menggunakan terapi sederhana yang diberikan pada aktu serangan. erdapat sejumlah
kunci bagi keberhasilan penggunaan analgetik dan NS&, setelah terlebih dahulu
mempertimbangkan keinginan penderita dan kontraindikasi9 obat harus diminum
sesegera mungkin begitu komponen nyeri kepala dari serangan mulai dirasakan> dosis
obat harus adekuat, sebagai contoh, 8## mg aspirin, 1### mg acetaminophen, 6## sampai
1### mg naproBen, )## sampai <## mg ibuprofen, atau.),?,*
1. !engurangi faktor risiko5pencetus
• Stres dan kecemasan
• +urang atau telalu banyak tidur, perubahan jadal seperti &etlag .
• 'ipoglikemia $terlambat makan%
• +elelahan
• :erubahan hormonal seperti haid, obat hormonal+adar estrogen yang
berfluktuasi atau dapat dilakukan dengan menghentikan pil +4 atau obat-
obat pengganti estrogen
2. erapi farmaka migrain
1. erapi bortif
:ada terapi abortif dapat diberikan analgesia nonspesifik yaitu analgesia yang
dapat diberikan pada kasus nyeri lain selain nyeri kepala, dan atau analgesia spesifik
yang hanya bekerja sebagai analgesia nyeri kepala. Secara umum dapat dikatakan
baha terapi memakai analgesia nonspesifik masih dapat menolong pada migrain
dengan intensitas nyeri ringan sampai sedang. :ada kasus sedang sampai berat atau
berespons buruk dengan &NS pemberian analgesia spesifik lebih bermanfaat.
omperidon atau metoklopramid sebagai antiemetik dapat diberikan saat serangan
nyeri kepala atau bahkan lebih aal yaitu pada saat fase prodromal. 0ase prodromal
migrain dihubungkan dengan gangguan pada hipotalamus melalui neurotransmiter
16
7/25/2019 Bab 2 Migren
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-migren 17/25
dopamin dan serotonin. :emberian antiemetik akan membantu penyerapan lambung
di samping meredakan gejala penyerta seperti mual dan muntah. +emungkinan
timbulnya efek samping antiemetik seperti sedasi dan parkinsonism pada orang tua
patut diperhatikan.
a. nalgesik nonspesifik
Jang termasuk analgesia nonspesifik adalah asetaminofen $parasetamol%, aspirin
dan obat anti inflamasi nonsteroid $&NS%. :ada umumnya pemberian analgesiaopioid dihindari. 4eberapa obat &NS yang telah diteliti diberikan pada migrain
antara lain adalah9
• iklofenak.
• +etorolak.
• +etoprofen.
• &ndometasin.
• &buprofen.
• Naproksen.• "olongan fenamat.
+etorolak &! membantu pasien dengan mual atau muntah yang berat. +ombinasi
antara asetaminofen dengan aspirin atau &NS serta penambahan kafein dikatakan
dapat menambah efek analgetik, dan dengan dosis masing-masing obat yang lebih
rendah tcdiharapkan akan mengurangi efek samping obat. !ekanisme kerja &NS
pada umumnya terutama menghambat en;im siklooksigenase sehingga sintesa
prostaglandin dihambat.
:asien diminta meminum obatnya begitu serangan migrain terasa. osis obat
harus adekuat baik secara obat tunggal atau kombinasi. pabila satu &NS tidak
efektif dapat dicoba &NS yang lain. Efek samping pemberian &NS perlu
dipahami untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. :ada anita hamil
hindari pemberian &NS setelah minggu ke 32 kehamilan. :ada migrain anak dapat
diberikan asetaminofen atau ibuprofen.
17
7/25/2019 Bab 2 Migren
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-migren 18/25
b. nalgesic spesifik
Jang termasuk analgesik spesifik yang sering digunakan adalah ergotamin,
dihidroergotamin $'E% dan golongan triptan yang merupakan agonis selektif
reseptor serotonin pada 6-'1, terutama mengakti(asi reseptor 6' & 4 5 1 . i
samping itu ergotamin dan 'E juga berikatan dengan reseptor 6-'2, M1dan M 2-
nonadrenergik dan dopamin.
nalgesik spesifik dapat diberikan pada migrain dengan nyeri sedang sampai
berat. :ertimbangan harga kadang menjadi penghambat dipakainya analgesia spesifik
ini, alaupun golongan ini merupakan pilihan sebagai antimigren. Ergot lebih murah
dibanding golongan triptan tetapi efek sampingnya lebih besar. :enyebab lain yang
menjadi penghambat adalah preparat ini di &ndonesia hanya tersedia dalam bentuk
oral dan dari golongan triptan hanya ada sumatriptan. Ergotamin dan 'E diberikan
pada migrain sedang sampai berat apabila analgesia nonspesifik kurang terlihat
hasilnya atau memberi efek samping. osis dan cara pemberian ergotamin dan 'E
harus diperhatikan. +ombinasi ergotamin dengan kafein bertujuan untuk menambah
absorpsi ergotamin selain sebagai analgesik pula. 'indari pada kehamilan, hipertensi
tidak terkendali, penyakit serebro(askuler, kardio(askuler dan penyakit pembuluh
perifer $hati-hati pada pasien )# tahun% serta gagal ginjal, gagal hati dan sepsis.
Efek samping yang mungkin timbul antara lain mual, di##iness parestesia, kramp
abdominal. Ergotamin biasanya diberikan pada episode serangan tunggal. osis
dibatasi tidak melebihi 1# mg5minggu.
Sumatriptan dapat meredakan nyeri, mual, fotofobia dan fonofobia sehingga
memperbaiki disabilitas pasien. iberikan pada migrain berat atau pasien yang tidak
memberikan respon dengan analgesia nonspesifik dengan atau tanpa kombinasi.
osis aal sumatriptan adalah 6# mg dengan dosis maksimal dalam 2) jam 2## mg.
+ontra indikasi antara lain adalah pasien, yang berisiko penyakit jantung koroner,
18
7/25/2019 Bab 2 Migren
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-migren 19/25
penyakit serebro(askuler, hipertensi yang tidak terkontrol, migrain tipe basiler. Efek
samping berupa di##iness heaviness mengantuk, nyeri dada non kardial, disforia.
"olongan triptan generasi kedua $;olmitriptan, eletriptan, naratriptan, ri;atriptan%
yang tidak ada di &ndonesia sebenarnya mempunyai respons yang lebih baik,
rekurensi nyeri kepala yang lebih rendah dan lebih dapat ditoleransi<,8,1#
Nama obat ara:emberian NN $867 l% 9
Sumatriptan ? mg S
i;atriptan 1# mg oral
Eletriptan <# mg oral
Folmitriptan 6 mg oral
Eletriptan )# mg oral
Sumatriptan 2# mg intranasal
Sumatriptan 1##mg oral
i;atriptan 2,6 mg oral
Folmitriptan 2,6 mg oral
Sumatriptan 6# mg oral
Naratriptan 2,6 mg oral
Eletriptan 2# mg oral
NN9 dalam 2 jam nyeri kepala menghilang
19
7/25/2019 Bab 2 Migren
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-migren 20/25
2. erapi pre(entif
erapi pre(entif harus selalu diminum tanpa melihat adanya serangan atau tidak.
:engobatan dapat diberikan dalam jangka aktu episodik, jangka pendek $subakut%
atau jangka panjang $kronis%. erapi episodik diberikan apabila faktor pencetus nyeri
kepala dikenal dengan baik sehingga dapat diberikan analgesia sebelumnya. erapi
pre(entif jangka pendek berguna apabila pasien akan terkena faktor risiko yang telah
dikenal dalam jangka aktu tertentu seperti pada migrain menstrual. erapi pre(entif
kronis akan diberikan dalam beberapa bulan bahkan tahun tergantung respons pasien.
4iasanya diambil patokan minimal dua sampai tiga bulan
&ndikasi9
:enyakit kambuh beberapa kali dalam sebulan
:enyakit berlangsung terus menerus selama beberapa minggu atau bulan
:enyakit sangat mengganggu kuafitas5gaya hidup penderita.
danya kontra indikasi atau efek samping yang tidak dapat ditoleransi terhadap
terapi abortif.
+ecenderungan pemakaian obat yang berlebih pada terapi abortif.
erapi profilaksis lini pertama9 calcium channel bloc+er $(erapamil%, antidepresan
trisiklik $nortriptyline%, dan beta blocker $propanolol%
erapi profilaksis lini kedua9 methysergide, asam (alproat, aseta;olamid.
!ekanisme kerja obat-obat tersebut tidak seluruhnya dimengerti. iduga obat
tersebut menghambat pelepasan neuropeptida ke dalam pembuluh darah dural
melalui efek antagonis pada reseptor 6-'2. Satu jenis obat profilaksis tidak lebih
efektif daripada obat yang lain. oleh karena itu, bila tidak ada kontraindikasi,
20
7/25/2019 Bab 2 Migren
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-migren 21/25
(erapamil lebih sering digunakan pada aal terapi karena efek sampingnya paling
minimal dibandingkan yang lain.
pabila di;;iness tidak dapat dikontrol dengan satu obat, gunakan jenis obat yang
lain. 4ila di##iness sudah terkontrol, obat diberikan terus menerus selama minimal
1 tahun $kecuali methysergide yang memerlukan inter(al bebas obat selama 3-)
minggu pada bulan ke-? terapi%. bat dapat diberikan ulang pada tahun berikutnya
apabila di;;iness muncul lagi setelah terapi dihentikan.1#
Nama obat dan dosis
• :ropranolol )#-2)# mg5hari
• Nadolol 2#-1?# mg5 hari
• !etoprolol 6#-1## mg5 hari
• imolol 2#-?# mg5 hari
• tenolol 6#-1## mg5 hari
• mitriptilin 1#-2## mg5 hari
• Nortriptilin 1#-16# mg5 hari
• 0luoksetin 1#-<# mg5 hari
•!irta;apin 16-)6 mg5 hari
• @alproat 6##-16## mg5 hari
• opiramat 6#-2## mg5 hari
• "abapentin 8##-3?## mg5 hari
• @erapamil <#-?)# mg5hari
• 0lunari;in 6-1 # mg5hari
3. erapi nonfarmaka
/alaupun terapi farmaka merupakan terapi utama migren, terapi nonfarmaka tidak
bisa dilupakan. :ada kehamilan terapi nonfarmaka bahkan diutamakan. erapi
nonfarmaka dimulai dengan edukasi dan menenangkan pasien (reassurance). :ada
saat serangan pasien dianjurkan untuk menghindari stimulasi sensoris berlebihan.
4ila memungkinkan beristirahat di tempat gelap dan tenang dengan dikompres
dingin. !enghindari faktor pencetus mungkin merupakan terapi pencegahan yang
murah.
21
7/25/2019 Bab 2 Migren
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-migren 22/25
&nter(ensi terapi perilaku $behaviour % sangat berperan dalam mengatasi nyeri
kepala yang meliputi terapi cognitivebehaviour terapi relaksasi serta terapi
biofeedbac+ dengan memakai alat elektromiografi atau memakai suhu kulit atau
pulsasi arteri temporalis. lahraga terarah yang teratur dan meningkat secara bertahap
umumnya sangat membantu. 4eberapa penulis mengusulkan terapi alternatif lain
seperti meditasi, hipnosis, akupunktur dan fitofarmaka. :ada migrain menstrual dapat
dianjurkan
ALOGO+ITMA PENANGANAN STATUS MIG+EN
22
7/25/2019 Bab 2 Migren
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-migren 23/25
$!enurut standar pelayanan medis D standar prosedur operasional% 3
BAB III
KESIMPULAN
23
7/25/2019 Bab 2 Migren
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-migren 24/25
!igren merupakan nyeri kepala primer dengan serangan nyeri kepala
berulang, dengan karakteristik lokasi unilateral, berdenyut dan frekuensi, lama serta
hebatnya rasa nyeri yang beraneka ragam dan diperberat dengan aktifitas. +lasifikasi
migrain menurut &nternational 'eadache Society $'&S%9 !igrain tanpa aura $common
migraine%,!igrain dengan aura (classic migraine%.:enatalaksaan migrain secara garis
besar dibagi atas9
• !engurangi faktor resiko,
• erapi farmaka dengan memakai obat.
• erapi nonfarmaka.
erapi farmaka dibagi atas dua kelompok yaitu terapi abortif $terapi akut% dan
terapi pre(entif $terapi pencegahan%. /alaupun terapi farmaka merupakan terapi
utama migren, terapi nonfarmaka tidak bisa dilupakan. 4ahkan pada kehamilan terapi
nonfarmaka diutamakan.
DAFTA+ PUSTAKA
24
7/25/2019 Bab 2 Migren
http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-migren 25/25
1. :rof.. !ahar !arjono D :rof .. :riguna Shidharta. 2##<. ,eurologi
-linis asar /disi 12. ian akyat
2. Syl(ia..:rice D =orraine !. /ilson. Patofisiologi , edisi ? jilid 2 E"
3. :erhimpunan dokter spesialis Saraf indonesia. 2##?, 4uku :edoman Standar
:elayanan medik $S:!% D Standar perasional $S:%
). 'arsono. 2##6. -apita Sele+ta ,eurologi, edisi kedua. "ajahmada Uni(ersity
:ress. Jogyakarta.
6. hala, Aas(inder. !igraine 'eadache. (ailable at 9
http955.emedicine.medscape.com . ccessed on ugust 12th 2#13.
?. ahlem !., :odoll +. 2##*. 0igraine Headache. http955.migraine-
aura.com5content5e2*<825indeBOen.htmlP
*. :urnomo '. 2##?. 0igrainous 1ertigo. alam +umpulan !akalah :ertemuan
&lmiah Nasional && :erhimpunan okter Spesialis Saraf &ndonesia. irlanggaUni(ersity :ress. Surabaya.
<. 4enson ", obbins /. 2##?. 0igraine Associated 1ertigo.
http..emedicine.com5ent5topic*2*.htm
8. Furaini, Juneldi anar, 'asan Sjahrir. 2##6. -ara+teristi+ ,yeri -epala
0igren dan *ension *ype Headeche i -otamadya 0edan, ,eurona, @ol 22
No. 2
1#. /iboo S., "ofir . 2##1. 2arma+ologi dalam ,eurologi. Salemba !edika.
Aakarta.
25