BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan...

44
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori – Teori Dasar Teori-teori dasar yang berhubungan sistem basis data meliputi pengertian sistem, data, basis data, sistem basis data, DDL, DML, Database Application Lifecycle, ER Modelling, Normalisasi yang dapat digunakan untuk mendukung penulisan skripsi akan dijelaskan secara ringkas sebagai berikut. 2.1.1 Pengertian Sistem Sistem adalah jangkauan dan batasan dari sebuah sistem basis data termasuk pandangan umum dari user, user itu sendiri, dan area aplikasi. (Connolly dan Begg, 2005, p285) Mengacu definisi sistem di atas, dapat juga diartikan, sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuan. Sebagai contoh, dalam sistem komputer terdapat software (perangkat lunak), hardware (perangkat keras), dan brainware (sumber daya manusia). 2.1.2 Pengertian Data

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori – Teori Dasar

Teori-teori dasar yang berhubungan sistem basis data meliputi

pengertian sistem, data, basis data, sistem basis data, DDL, DML, Database

Application Lifecycle, ER Modelling, Normalisasi yang dapat digunakan

untuk mendukung penulisan skripsi akan dijelaskan secara ringkas sebagai

berikut.

2.1.1 Pengertian Sistem

Sistem adalah jangkauan dan batasan dari sebuah sistem basis

data termasuk pandangan umum dari user, user itu sendiri, dan area

aplikasi. (Connolly dan Begg, 2005, p285)

Mengacu definisi sistem di atas, dapat juga diartikan, sistem

adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling

mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai

suatu tujuan. Sebagai contoh, dalam sistem komputer terdapat

software (perangkat lunak), hardware (perangkat keras), dan

brainware (sumber daya manusia).

2.1.2 Pengertian Data

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

8

Menurut O’Brien (2003,p13), data juga merupakan fakta –

fakta atau observasi yang mentah, biasanya mengenai kejadian atau

transaksi bisnis

Sistem informasi mengumpulkan data mentah dengan meng-

capture fakta bisnis (mengenai produk, pegawai, pelanggan, dan

sejenisnya) dan memproses transaksi bisnis. Data dikombinasikan,

difilter, diorganisasikan dan dianalisa untuk menghasilkan informasi

untuk membantu manajer merencanakan dan mengoperasikan bisnis.

2.1.3 Pengertian Basis Data

Menurut Connolly dan Begg (2005, p15), basis data adalah

suatu kumpulan data komputer yang terhubung secara logikal serta

berisi deskripsi dari data tersebut, yang dirancang untuk memenuhi

kebutuhan informasi dari suatu perusahaan. Deskripsi dari data

tersebut, diketahui sebagai system catalog (atau data dictionary atau

meta data).

Basis data tidak hanya memegang data operasional organisasi

tetapi basis data juga mendeskripsikan data tersebut. Sebagai contoh ,

sebuah basis data juga didefinisikan sebagai sebuah kumpulan

gambaran diri sendiri dari rekaman-rekaman integrasi.

Jadi, dapat disimpulkan bahwa basis data adalah koleksi data

yang saling terkait yang berfungsi memenuhi kebutuhan informasi

suatu organisasi.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

9

2.1.4 Pengertian Sistem Basis Data

Sistem basis data menurut Connolly (2005, p4), sistem basis

data pada dasarnya adalah sistem penyimpanan record yang

terkomputerisasi dimana tujuan sebenarnya adalah menyimpan

informasi dan membuat informasi tersebut selalu tersedia pada saat

dibutuhkan. Keseluruhan sistem terkomputerisasi tersebut

memperbolehkan pengguna menelusuri kembali dan mengubah

informasi tersebut sesuai kebutuhan.

2.1.5 Database Management System (DBMS)

Menurut Connolly dan Begg (2005, p16), DBMS adalah suatu

sistem software yang memberikan kebebasan pada user untuk

mendefenisikan (define), membuat (create), memelihara (maintain)

dan mengontrol (control) akses database.

Menurut Connolly (2005, p16), DBMS berinteraksi dengan

program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas –

fasilitas sebagai berikut :

1. Data Definition Language (DDL)

DBMS harus mendukung semua defenisi data (skema

eksternal, skema konseptual, skema internal) dan melakukan

perubahan terhadap skema – skema tersebut kedalam bentuk objek

yang sesuai.

2. Data Manipulation Language (DML)

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

10

DBMS harus dapat mengatur permintaan dari user untuk

mengambil atau mengubah atau memasukkan data ke dalam basis

data. DML menyediakan penggunaan sebuah fasilitas untuk

melakukan pencarian data yang disebut Query Language. Query

Language yang umum digunakan adalah Structured Query Language

(SQL).

3. DBMS juga menyediakan kontrol akses ke database, yaitu :

a. Security System, DBMS mencegah adanya pengaksesan

sistem basis data oleh user yang tidak memiliki hak akses.

b. Integrity System, DBMS menjaga dan mengawasi

konsistensi data yang tersimpan didalam basis data, yang

dapat mengganggu pemeriksaan integritas yang telah

ditentukan oleh database administrators.

c. Concurrency Control System, DBMS memungkinkan

adanya pengaksesan ke dalam basis data secara bersamaan.

d. Recovery Control System, memperbaiki basis data ke

keadaan yang sebelumnya, jika terjadi error pada hardware

atau software.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

11

e. User Accessible-Catalog, terdapat deskripsi dari data yang

ada di dalam basis data.

4. Menurut Indrajani (2009, p12), Komponen – komponen DBMS

dibedakan menjadi 5, yaitu :

a. Perangkat Keras (Hardware)

DBMS dan aplikasi membutuhkan perangkat keras

agar dapat berjalan. Perangkat keras yang digunakan

bergantung pada kebutuhan organisasi dan DBMS yang

digunakan. Beberapa DBMS hanya berfungsi pada

beberapa perangkat keras yang digunakan atau sistem

operasi tertentu, ketika yang lain berjalan pada sebuah

keberagaman perangkat keras dan sistem operasi yang luas.

b. Perangkat Lunak (Software)

Komponen perangkat lunak terdiri dari perangkat

lunak DBMS itu sendiri dan program – program aplikasi,

bersama dengan sistem operasi, mencakup perangkat lunak

jaringan jika digunakan pada sebuah jaringan.

c. Data

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

12

Komponen utama yang paling penting dari DBMS

adalah data. Data berperan sebagai jembatan penghubung

antara komponen mesin dan komponen manusia.

d. Prosedur

Prosedur lebih cenderung pada instruksi dan

peraturan yang mengatur desain dan penggunaan basis data.

Pengguna dari sistem dan staf yang mengelola basis data

membutuhkan dokumentasi procedures untuk mengetahui

cara menggunakan dan menjalankan sistem.

e. Manusia (People)

Menurut Indrajani (2009, p17) Komponen terakhir

dalam lingkungan DBMS adalah manusia (people). Ada

empat tipe manusia yang dibedakan menjadi beberapa

fungsi, yaitu sebagai :

1. Data dan Database Administrators

Data Administrator (DA) bertanggung jawab untuk

mengatur sumber data yang mencakup perencanaan basis

data, pengembangan dan pemeliharaan, kebijakan dan

prosedur, serta perancangan konseptual dan logikal dari

basis data.

2. Database Designers

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

13

Kita dapat membedakan dua tipe dari designer yaitu

logical database designers dan physical database

designers. Logical database designers berkonsentrasi pada

identifikasi data, hubungan antar data, dan batasan dari data

yang disimpan dalam basis data. Sedangkan physical

database designers memutuskan bagaimana perancangan

logikal dari basis data yang diubah menjadi realisasi fisikal.

3. Applications Developers

Ketika basis data diimplementasikan, program

aplikasi yang menyediakan fungsi – fungsi yang dibutuhkan

oleh pengguna akhir (end – user) juga harus

diimplementasikan. Hal tersebut merupakan tanggung

jawab dari application developers.

4. End – Users

End users merupakan client dari basis data, yang

telah dirancang, diimplementasikan, dan dipelihara untuk

menyediakan kebutuhan informasi.

2.1.6 Database Application Lifecycle

Tahapan penerapan database application lifecycle menurut

Connolly (2005, p283-306) :

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

14

Gambar 2.1 Database Application Lifecycle

Menurut Connolly dan Begg (2005, p283), ada beberapa aktivasi

sistem yang berhubungan dengan Database Application Lifecycle, aktivitas –

aktivitas tersebut antara lain :

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

15

a. Perencanaan Basis Data (Database Planning)

Database Planning adalah merencanakan bagaimana

tahapan – tahapan dari lifecycle dapat direalisasikan dengan cara

yang efisien dan efektif. Perencanaan basis data harus terintegrasi

dengan sistem informasi. (2005, p285-p286)

b. Definisi Sistem (System Definition)

Definisi sistem pada lifecycle menjelaskan batasan-batasan

dan cakupan dari aplikasi basis data dan sudut pandang pengguna

(user view) yang utama. User view mendefinisikan apa yang

diwajibkan dari suatu aplikasi basis data dari perspektif aturan

kerja khusus (seperti manager dan supervisor) atau area aplikasi

perusahaan (seperti marketing, personalia atau stock control).

c. Analisa dan Pengumpulan Kebutuhan (Requirements

Collections and Analysis)

Suatu proses pengumpulan dan analisis informasi mengenai

bagian dari organisasi yang akan mendukung aplikasi basis data

dan menggunakan informasi ini untuk mengidentifikasi kebutuhan

pengguna pada sistem baru.

Pada bagian ini dilakukan pengumpulan dan analisis

informasi mengenai bagian – bagian dari enterprise yang akan

menggunakan atau terkait dengan basis data yang dibuat. Untuk itu

digunakan teknik yang disebut Fact Finding Technique. Terdapat

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

16

lima Fact Finding Technique yang umum digunakan (Connolly dan

Begg, 2005, p305) :

1. Mengevaluasi dokumen

2. Wawancara

3. Mengobservasi jalannya kegiatan pada organisasi

4. Penelitian

5. Kuesioner

d. Desain Basis Data (Database Design)

Tahap ini berupa suatu proses pembuatan sebuah

rancangan basis data yang akan mendukung tujuan dan operasi

suatu perusahaan. Tujuan utamanya adalah :

1. Merepresentasikan data dan relationship antar data yang

dibutuhkan oleh seluruh area aplikasi utama dan user group.

2. Menyediakan model data yang mendukung segala transaksi

yang diperlukan pada data.

3. Menspesifikasikan desain minimal yang secara tepat disusun

untuk memenuhi kebutuhan performa yang ditetapkan pada

sistem (contoh : respon waktu).

Pendekatan dalam perancangan basis data :

1. Top-down

Diawali dengan pembentukan model data yang berisi

beberapa entitas high-level dan relationship, yang kemudian

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

17

menggunakan pendekatan top-down secara berturut-turut

untuk mengidentifikasi entitas lower level, relationship dan

atribut lainnya.

2. Bottom-up

Dimulai dari atribut dasar, yaitu sifat-sifat entitas dan

relationship, dengan analisa dari penggabungan antar atribut,

yang dikelompokkan ke dalam suatu relasi yang

merepresentasikan tipe dari entitas dan relationship antar

entitas.

3. Inside-Out

Berhubungan dengan pendekatan bottom-up tetapi

sedikit berbeda dengan identifikasi awal entitas utama dan

kemudian menyebar ke entitas, relationship, dan atribut terkait

lainnya yang lebih dahulu diidentifikasi.

4. Mixed

Menggunakan pendekatan bottom-up dan top-down

untuk bagian yang berbeda sebelum pada akhirnya

digabungkan.

Ada 3 fase utama dalam desain basis data, yaitu :

a. Desain konseptual basis data

Proses membangun model data (data model) dari informasi

yang diperoleh dalam sebuah organisasi, tetapi terbebas dari

semua pertimbangan fisik.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

18

b. Desain logikal basis data

Proses membangun sebuah model informasi yang diperoleh

dari sebuah organisasi berdasarkan model data yang khusus

(specific data model), namun terbebas dari DBMS tertentu dan

pertimbangan fisik lainnya.

c. Desain fisikal basis data

Proses pembuatan deskripsi dari suatu implementasi data base

pada media penyimpanan (secondary storage). Hal ini,

mendeskripsikan hubungan utama, organisasi file dan indeks

yang digunakan untuk mencapai efisiensi akses kedalam data,

dan hubungan integritas constraint (asosiated integrity

constraint) yang lainnya dan hal yang berkaitan dengan

keamanan.

e. Pemilihan DBMS (DBMS Selection)

Menurut Connolly dan Begg (2005, p295), Proses

penyeleksian DBMS yang cocok untuk mendukung aplikasi basis

data.

Langkah – langkah yang digunakan dalam memilih sebuah

DBMS adalah sebagai berikut :

1. Membuat cakupan tugas berdasarkan kebutuhan perusahaan.

2. Membuat perbandingan mengenai dua atau tiga produk DBMS.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

19

3. Mengevaluasi produk-produk DBMS yang dipilih.

4. Merekomendasikan pemilihan DBMS dan membuat laporan

hasil evaluasi produk DBMS tersebut.

f. Desain Aplikasi (Application Design)

Design interface user dan program aplikasi yang

menggunakan dan memproses basis data. Sesain basis data dan

aplikasi merupakan aktifitas parallel yang meliputi dua aktifitas

penting, yaitu :

1. Desain Transaksi (Transaction Design)

Transaksi dapat juga diartikan sebagai sebuah atau

serangkaian aksi, yang dilakukan oleh seorang user atau

program aplikasi, yang mengakses atau mengubah isi dari basis

data. (Connolly dan Begg, 2005, p300),

Terdapat tiga tipe utama transaksi :

I. Retrieval Transaction

Digunakan untuk pemanggilan (retrieve) data untuk

ditampilkan di layar atau menghasilkan suatu laporan,

contohnya tampilan detil data properti (data ditampilkan

dalam bentuk angka).

II. Update Transaction

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

20

Digunakan untuk menambah record baru, menghapus record

lama, atau memodifikasi recordyang sudah ada di dalam

basis data. contohnya operasi untuk memasukkan detil data

properti baru kedalam basis data.

III. Mixed Transaction

Meliputi pemanggilandan perubahan data contohnya

operasi untuk mencari detil data properti, menampilkannya

dan kemudian mengupdate nilainya.

2. User Interface Design

Beberapa aturan pokok dalam pembuatan user interface

yaitu :

a. Meaningful title, diusahakan pemberian nama suatu form

cukup jelas menerangkan kegunaan dari suatu form atau

report.

b. Comprehensible instructions, penggunaan terminologi

yang familiar untuk menyampaikan instruksi ke user dan

jika informasi tambahan diperlukan, maka harus disiapkan

helpscreen.

c. Logical grouping and sequence at fields, field yang saling

berhubungan ditempatkan pada form atau report yang

sama. Urutan field harus logis dan konsisten.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

21

d. Visually appealing layout of the form/report, tampilan

form atau report haruslah menarik dan sesuai dengan

hardcopy agar konsisten.

e. Familiar field labels, penggunaan labels yang familiar.

f. Consistent terminology and abbreviation, terminologi dan

singkatan yang digunakan haruslah konsisten.

g. Consistent of color.

h. Visible and boundaries for data-entity fields. Jumlah

tempat yang disediakan untuk data-entry harus diketahui

oleh pengguna.

i. Convenient cursor movement, user dapat dengan mudah

menjalankan operasi yang diinginkan menggerakkan

cursor pada form atau report.

j. Error correction for individual characters and entire

fields, pengguna dapat dengan mudah menjalankan operasi

yang diinginkan dan melakukan perubahan terhadap nilai

field.

k. Error messages for unacceptable values.

l. Optional fields marked clearly.

m. Explanatory message for fields, ketika user meletakkan

cursor pada suatu field, maka keterangan mengenai field

tersebut harus dapat dilihat.

n. Completion signal, indikator yang menjelaskan bahwa

suatu proses telah selesai dilaksanakan.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

22

g. Prototipe (Prototyping)

Menurut Connolly dan Begg (2005, p304), prototyping

adalah proses membangun model kerja (working model) dari

aplikasi basis data, yang memperbolehkan perancang atau user

untuk mengevaluasi hasil akhir dari sistem.

Tujuan utama dalam pengembangan prototype pada aplikasi

database adalah untuk memungkinkan pengguna menggunakan

prototype dan mengidentifikasi fitur-fitur sistem, baik yang bekerja

dengan baik maupun yang kurang baik, serta memungkinkan

pengguna untuk dapat mengusulkan perkembangan beberapa fitur

baru untuk aplikasi database.

h. Implementasi (Implementation)

Menurut Connolly dan Begg (2005, p304), implementasi

adalah membuat definisi basis data secara eksternal, konseptual,

internal dan program aplikasi. Implementasi basis data dilakukan

dengan menggunakan Data Definition Language (DDL) dari

DBMS yang dipilih, atau dengan menggunakan Graphical User

Interface (GUI).

i. Loading dan Konversi Data (Data Conversion and Loading)

Menurut Connolly dan Begg (2005, p305), Pada tahap ini

dilakukan pengambilan data dari sistem yang lama untuk

dipindahkan kedalam sistem yang baru.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

23

j. Testing

proses menjalankan program aplikasi dengan tujuan

menemukan dan mencari kesalahan-kesalahan. Sebelum

digunakan, aplikasi database yang baru seharusnya telah melalui

tahap percobaan.

k. Perawatan Operasional (Operational Maintenance)

Menurut Connolly dan Begg (2005, p306), adalah proses

memantau dan memelihara sistem setelah dilakukannya proses

instalasi.

2.1.7 Entity Relationship Modelling (ER Modelling)

ER Modelling adalah salah satu bentuk pendekatan top-down

dalam perancangan basis data yang dimulai dengan

mengindentifikasi data-data penting yang disebut entities dan

hubungan (relationship) antara data-data tersebut harus

direpresentasikan dalam sebuah model. (Connolly dan Begg, 2005,

p342).

Berikut ini penjelasan konsep dasar dari ER Modelling,

sebagai berikut :

I. Tipe Entiti ( Entity Types)

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

24

Menurut Connolly dan Begg (2005, p343) tipe entity adalah

sekumpulan objek yang memiliki properties yang sama yang

memiliki sebuah ketidaktergantungan eksistensi yang diidentifikasi

oleh perusahaan.

Setiap entity dilambangkan dengan sebuah persegi panjang

yang diberi nama dengan entity tersebut. Nama entity biasanya adalah

kata benda tunggal. Huruf pertama dari setiap entity harus

menggunakan huruf besar.

Entity dapat diklarifikasikan menjadi :

1. Strong Entity Type : Tipe entiti yang keberadaannya tidak

bergantung oleh adanya entity lain. Biasanya disebut dengan

parent, owner dominant. (Connolly, 2005, p354).

2. Weak Entity Type : Tipe entity yang keberadaannya bergantung

oleh adanya entity lain. Biasanya disebut dengan child,

dependent, subordinate (Connolly, 2005, p355).

II. Tipe Relasi (Relation Types)

Menurut Connolly dan Begg (2005, p346), Relationship

adalah suatu hubungan yang berarti antara satu tipe entity atau lebih

tipe entity.

Tipe relasi digambarkan dengan sebuah garis yang

menghubungkan tipe entitas – tipe entitas yang saling berhubungan.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

25

Garis tersebut diberi nama sesuai dengan nama hubungannya dan

diberi tanda panah satu arah disamping nama hubungannya.

Representasi diagram dari suatu tipe relasi terlihat pada

gambar 2.2.

Kantor mempunyai pekerja

Gambar 2.2 Representasi diagram dari tipe relasi

a. Degree of relationship type

Menurut Connolly dan Begg (2005, p347), Derajat dari

tipe relasi adalah jumlah tipe entitas yang ikut serta dalam sebuah

relasi .

Complex relationship types adalah sebuah relasi antar tiga

atau lebih tipe entitas (Connolly dan Begg, 2005, p470). Sebuah

relasi yang memiliki derajat dua dinamakan binary(Connolly dan

Begg, 2005, p348). Gambar 2.2 juga mempresentasikan diagram

relasi derajat dua. Sedangkan sebuah relasi derajat tiga dinamakan

ternary, dan jika sebuah relasi memiliki derajat empat dinamakan

quarternary (Connolly dan Begg, 2005, p348). Suatu relasi dapat

disebut relasi yang kompleks bila relasi tersebut mempunyai

degree yang lebih dari dua ( binary ).

b. Recursive relationship

Pekerja Kantor

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

26

◄Supervises Supervisor

Role Name

Staff Role Name

Supervisee

Merupakan sebuah tipe relationship dimana tipe entitas

yang sama ikut serta lebih dari sekali pada peran yang berbeda

(Connolly dan Begg, 2005, p349).

Representasi diagram recursive relationship beserta nama

perannya terlihat pada gambar 2.3 :

Gambar 2.3 Recursive Relationship Supervises with Role Names

Supervisor and Supervisee

III. Atribut ( Attributes)

Merupakan sifat-sifat (property) dari sebuah entity atau

relationship type. Contohnya : Sebuah entity Staff digambarkan oleh

atribut staffNo, name, position dan salary (Connolly dan Begg,

2005, p350).

a. Domain Attributes

Merupakan kumpulan dari nilai-nilai yang

diperbolehkan untuk satu atau lebih attribut, misalnya untuk

atribut noRumah harus diisi nilai antara 1 sampai 20.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

27

b. Simple and Composite Attributes

i. Simple attribute, yaitu atribut yang terdiri dari satu

komponen tunggal dengan keberadaan yang independen dan

tidak dapat dibagi menjadi bagian yang lebih kecil lagi. Dikenal

juga dengan nama Atomic Attribute.

ii. Composite attribute, yaitu atribut yang terdiri dari

beberapa komponen, dimana masing-masing komponen

memiliki keberadaan yang independen. Misalkan atribut

Address dapat terdiri dari Street, City, PostCode.

c. Singe-Value and Multi-Value Attributes

i. Single-value attribute, yaitu atribut yang mempunyai

nilai tunggal untuk setiap kejadian. Misalnya entitas Branch

memiliki satu nilai untuk atribut branchNo pada setiap kejadian.

ii. Multi-value attribute, yaitu atribut yang mempunyai

beberapa nilai untuk setiap kejadian. Misal entitas Branch

memiliki beberapa nilai untuk atribut telpNo pada setiap

kejadian.

d. Derived Attributes

Derived attributes, yaitu atribut yang memiliki nilai yang

dihasilkan dari satu atau beberapa atribut lainnya, dan tidak

harus berasal dari satu entitas.

e. Keys

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

28

Macam – macam keys adalah sebagai berikut : (Connolly

dan Begg, 2005, p353).

1. Super Key : Atribut unik yang mengidentifikasikan row.

2. Candidate Key : Atribut unik yang mengidentifikasikan

table. Jumlah minimal atribut – atribut yang dapat

mengidentifikasikan setiap kejadian atau record secara unik

3. Primary Key : Atribut unik yang mengidentifikasikan setiap

row dalam table. Candidate Key yang dipilih untuk

mengidentifikasikan setiap kejadian atau record dari suatu

entitas secara unik.

4. Alternate Key : Candidate Key yang tidak terpilih menjadi

Primary Key.

5. Composite Key : Candidate Key yang terdiri dari dua

atau lebih atribut.

6. Foreign Key : Atribut sebuah tabel yang menggabungkan

diri ke tabel lain.

IV. Structural Constraints

Batasan utama pada relationship disebut multiplicity,yaitu

jumlah atau range dari kejadian yang mungkin terjadi pada suatu

entitas yang terhubung ke satu kejadian dari entitas lain yang

berhubungan melalui suatu relationship.

Menurut Connolly dan Begg (2005, p356), jenis batasan

multiplicity terdiri dari :

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

29

1. Relasi One-to-One(1:1)

Relasi dimana setiap entiti yang ada hanya dapat

mempunyai maksimal 1 relasi dengan entiti yang lain.

Gambar 2.4 Relasi one-to-one antara customer

dan order

Pada gambar diatas relasi yang terjadi adalah

relasi one-to-one, dimana satu customer hanya dapat

menunjuk ke satu order demikian juga sebaliknya.

2. Relasi One-to-Many (1:*)

Hubungan ini terjadi apabila sebuah record di

tabel A menunjuk banyak record di tabel B, tetapi tabel B

hanya dapat ditunjuk oleh sebuah record dari tabel A.

Customer

+id

Name

Address

Phone

#Orderid

Order

+id

Date

total

Customer Order

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

30

Gambar 2.5 relasi one-to-many antara

customer dan contact

moment

Pada gambar diatas dapat dilihat bahwa tabel

Customer dapat menunjuk beberapa ContactMoment tapi

sebuah ContactMoment hanya dapat ditunjuk oleh sebuah

Customer.

3. Relasi Many-to-Many

Hubungan ini membutuhkan tabel pembantu

untuk membantu hubungan antara dua tabel yang memiliki

hubungan many to many. Dalam hubungan many to many,

tiap tabel dapat menunjuk beberapa record di tabel lain.

Contoh seperti gambar di bawah ini.

Customer

customer_id

Name

Address

Phone

email

Cont_moment_id

Date

Time

#customer_id

Customer ContactMoment

ContactMoment

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

31

Gambar 2.6 relasi many-to-many antara koran dan iklan

Pada gambar diatas relasi yang terjadi adalah relasi

many-to-many, dimana setiap koran dapat mengiklankan

lebih dari 1 rumah.

2.1.8 Normalisasi

Menurut Connolly dan Begg (2005, p388), Normalisasi adalah

teknik untuk menghasilkan kumpulan relasi dengan properti yang

diinginkan, sesuai kebutuhan data suatu organisasi.

Tingkatan normalisasi yang digunakan sebagai landasan

penulisan skripsi ini ada beberapa tahap, yaitu :

a. Unnormalized Form (UNF)

Merupakan suatu tabel yang berisikan satu atau lebih groups

yang berulang (repeating group). Membuat tabel unnormalized yaitu

PR

Bola

Sindo

R1

R2

R3

R4

A

B

C

Koran

(Entiti)

Mengiklankan

(tipe relasi)

Rumah

(Entiti)

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

32

dengan memindahkan data dari sumber informasi kedalam format

tabel dengan baris dan kolom.

b. First Normal Form (1NF)

Suatu kondisi sebelum masuk ke proses normalisasi adalah

Unnormalized Form (UNF), yaitu kondisi dimana sebuah tabel

mengandung satu atau lebih repeating group (Connolly dan Begg,

2005, p403). Sedangkan 1NF adalah relasi dimana gabungan dari

tiap kolom dan baris mengandung satu dan hanya satu nilai

(Connolly dan Begg, 2005, p403).

c. Second Normal Form (2NF)

Yaitu relasi yang terdapat di dalam 1NF dan tiap atribut non-

primary key bersifat bergantung fungsional penuh terhadap primary

key (Connolly dan Begg, 2005, p407).

d. Third Normal Form (3NF)

Yaitu relasi yang terdapat pada 1NF dan 2NF, dimana tidak ada

atribut non-primary key yang bergantung transitif terhadap primary

key (Connolly dan Begg, 2005, p409).

e. Boyce-Codd Normal Form (BCNF)

Suatu relasi dikatakan BCNF bila didalamnya berisi atribut

yang berfungsi sebagai candidate key sehinga salah satu dari

candidate key tersebut menjadi primary key.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

33

f. Fourth Normal Form (4NF)

Bentuk normal 4NF terpenuhi dalam sebuah tabel jika telah

memenuhi bentuk BCNF, dan tabel tersebut tidak boleh memiliki

lebih dari sebuah multi-valued attribute.

g. Fifth Normal Form (5NF)

Bentuk normal 5NF terpenuhi jika tidak dapat memiliki sebuah

lossless decomposistion menjadi tabel – tabel yang lebih kecil.

2.1.9 Metodologi Sistem Basis Data

Terdapat tiga tahapan atau fase utama dalam perancangan basis

data (Connolly dan Begg, 2005, p417 - 476), yaitu :

1. Perancangan Konseptual

Proses membangun model informasi yang digunakan dalam

sebuah organisasi, bebas dari semua pertimbangan fisik (Connolly

dan Begg, 2005, p439). Pertimbangan fisik yang dimaksud meliputi

DBMS yang akan digunakan, program aplikasi, bahasa

pemrograman, platfrom perangkat keras, unjuk kerja, dan

pertimbangan fisik lainnya.

Pada konseptual basis data desain ini terdiri dari langkah-

langkah sebagai berikut :

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

34

Langkah 1 : membangun data model konseptual lokal untuk setiap

view.

1.1 Mengidentifikasi tipe – tipe dari entitas.

1.2 Mengidentifikasi tipe relasi

1.3 Mengidentifikasi dan menghubungkan atribut dengan entiti

atau tipe entiti

1.4 Menentukan domain atribut

1.5 Menentukan candidate dan primary key dari atribut

Berikut adalah acuan dalam menentukan primary key

dari candidate key :

I. Candidate key dengan set atribut yang minimal

II. Candidate key dengan nilai yang berubah paling

sedikit

III. Candidate key dengan karakter paling sedikit

IV. Candidate key dengan isi maksimum yang paling

sedikit

V. Candidate key dengan yang termudah digunakan dari

sudut pandang user

1.6 Mempertimbangkan penggunaan konsep model yang lebih

tinggi (enhanced modelling concepts)

1.7 Periksa model dan redundancy.

1.8 Memvalidasi model data konseptual lokal terhadap

transaksi user

1.9 Memeriksa data konseptual lokal dengan user

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

35

2. Perancangan Logikal

Proses membangun model informasi yang digunakan dalam

sebuah enterprise yang didasarkan pada data model spesifik, dan

terbebas dari DBMS dan semua pertimbangan fisik.

Pada desain logikal basis data terdiri dari langkah-langkah

sebagai berikut :

Langkah 2 : Membangun dan memvalidasi model data logikal

lokal untuk setiap view.

Tujuannya untuk membangun sebuah local logical data

model dari sebuah local conceptual data model yang mewakili

pandangan tertentu dari organisasi dan kemudian memvalidasi

model ini untuk memastikan bahwa strukturnya benar (dengan

menggunakan teknik normalisasi) dan untuk memastikan

dukungannya terhadap transaksi-transaksi yang dibutuhkan.

Kegiatan yang dilakukan pada langkah ini meliputi :

2.1 Hilangkan fitur – fitur yang tidak kompatibel dengan model

relasional (optional step).

Langkah-langkahnya antara lain :

i. Menghilangkan relasi binary many-to-many (*:*)

ii. Menghilang

iii. kan relasi rekursif many-to-many (*:*)

iv. Menghilangkan tipe relasi yang kompleks

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

36

v. Menghilangkan atribut multi-valued

2.2 Mendapatkan relasi untuk model data logikal

Untuk mendapatkan relasi dari data model yang ada

maka digunakan cara-cara berikut ini :

i. Tipe entiti yang kuat

ii. Tipe entiti yang lemah

iii. Relasi binary one-to-many (1:*)

iv. Relasi binary one-to-one (1:1)

v. Relasi recursive

vi. Tipe relasi superclass/subclass

2.3 Memvalidasi relasi menggunakan normalisasi

2.4 Memvalidasi relasi dengan transaksi pengguna.

2.5 Mendefinisikan integrity constraints

Integrity constraints adalah batasan-batasan yang harus

ditentukan untuk melindungi basis data agar tetap konsisten

(Connolly dan Begg, 2005, p474). Ada 5 tipe Integrity

constraints, yaitu :

i. Required data (data/nilai yang valid)

ii. Batasan domain attribute

iii. Entity integrity (primary key tidak boleh null)

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

37

iv. Referential integrity (foreign key pada suatu entiti harus

sesuai dengan candidate key pada entiti lain).

v. Enterprise constraint (batasan pada organisasi)

2.6 Melihat kembali model data logikal lokal dengan pengguna.

Langkah 3 : Membangun dan validasi model data logikal global

Bertujuan menggabungkan masing-masing local logical

data model menjadi sebuah global logical data model yang

menggambarkan organisasi dengan menyatukan masing-masing

local logical data model bagi setiap pandangan pengguna.

3.1 Menggabungkan model data logikal lokal ke dalam model

global

3.2 Memvalidasi model data logikal global

3.3 Memeriksa perkembangan yang akan datang

3.4 Memeriksa model data logikal global dengan user

3. Perancangan Fisikal

Perancangan basis data fisikal merupakan konstruksi

penjelasan implementasi basis data pada secondary storage,

menguraikan basis relasi, organisasi file, merancang index,

integrity, dalam peralatan atau mekanisme security.

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

38

Pada desain fisikal basis data ini terdiri dari langkah-

langkah sebagai berikut :

Langkah 4 : Menjelaskan model data logikal global untuk DBMS

yang akan digunakan.

4.1 Mendesain relasi dasar (base relations)

4.2 Mendesain representasi dari data yang diturunkan

4.3 Mendesain enterprise constraints

Langkah 5 : Mendesain gambaran fisik dari basis data

Menentukan organisasi file yang akan digunakan dan

indeks untuk menghasilkan performa yang diinginkan serta

menentukan apa saja yang akan disimpan dalam secondary

storage.

5.1 Menganalisa transaksi

5.2 Memilih organisasi file yang akan digunakan

5.3 Memilih indeks yang digunakan

5.4 Memperkirakan disk space yang diperlukan

Langkah 6 : Mendesain user view

Mendesain user view yang telah diindentifikasi.

Langkah 7 : Mendesain pengukuran keamanan (security)

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

39

Membatasi pengaksesan basis data oleh user-user yang

tidak berhak dan menspesifikasi user terhadap basis data yang

dapat diakses.

Langkah 8 : Menentukan apakah redudansi data telah dapat

dikontrol

Dilakukan normalisasi agar dapat meningkatkan performa

dari sistem dan menghilangkan redudansi.

Langkah 9 : Memonitor Sistem Operasional

Memonitor dan meningkatkan performa dari sistem dengan

memperbaiki desain yang tidak sesuai atau perubahan kebutuhan.

2.1.10 STD (State Transition Diagram)

Menurut Whitten (2004, p673), State Transition Diagram (STD)

adalah suatu alat yang digunakan untuk menggambarkan urutan dan

variasi dari layar yang dapat terjadi selama sesi pengguna.

State transition diagram merupakan suatu modeling tool yang

menggambarkan sifat ketergantungan pada waktu dari suatu sistem.

State transition diagram adalah diagram yang terdiri dari :

a. State (keadaan)

b. Event atau tindakan yang menyebabkan perpindahan dari satu

state ke state lainnya.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

40

Ada dua macam symbol yang menggambarkan proses dalam State

transition diagram (STD) yaitu :

a. Gambar persegi panjang menunjukkan state dari sistem .

b. Gambar panah menunjukkan transisi antar state .

Tiap panah diberi label dengan ekspresi aturan. Label yang diatas

menunjukan kejadian yang menyebabkan transisi yang terjadi. Label

dibawah menunjukkan aksi yang terjadi akibat dari kejadian tadi.

Gambar 2.7 Simbol-simbol State Transition Diagram

2.1.11 Pendekatan dalam Pengimplementasian Web Basis Data

Ada dua pendekatan dalam pengimplementasian web basis data,

yaitu :

1. Pendekatan Server Side

Server side scripting merupakan sebuah teknologi

scripting atau pemrograman web dimana script dikompilasi

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

41

atau diterjemahkan di server yang memungkinkan untuk

menghasiklkan halaman web yang dinamis.

Beberapa contoh server side scripting :

a. ASP

b. ColdFusion

c. Java Server Pages

d. PERL

e. Phyton

f. PHP

Karakteristik server side programming :

i. Ada client yang meminta request.

ii. Eksekusi program dilakukan di server.

iii. Mengirimkan hasil ke client.

Keuntungan server side programming :

1. Cross platform : tidak tergantung dengan browser tertentu

2. Optimasi dan pemeliharaan dengan browser tertentu

3. Dapat mengakses databasae dan tidak tergantung dengan

kemanan

4. Menambah kekuatan server

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

42

5. Kode program aman

2. Pendekatan Client Side

Client side scripting merupakan jenis script yang

pengolahannya dilakukan disisi client. Pengolahan disini berarti yang

memiliki tugas untuk menerjemahkan script jenis ini disisi client

adalah web browser. Agar semua script yang masuk kategori ini dapat

diterjemahkan oleh web browser maka didalam web browser terdapat

sebuah komponen yang memiliki daftar pustaka (library) yang mampu

mengenali semua perintah – perintah yang terdapat pada kategori

client side scripting. Berikut contoh web browser yang populer

digunakan : internet explorer, mozilla firefox, opera, safari

(macintosh).

Berikut ini adalah contoh client side scripting : javascript,

vbscript, activeX, dll. Client side scripting merupakan script yang

digunakan untuk membantu standard static HTML menjadi lebih

dinamis.

Karakteristik client side scripting :

1. Kode program didownload bersama dengan halaman web

2. Bersifat interpreter dan diterjemahkan oleh browser

2.1.12 Pengertian Intranet

Menurut Onno W.Purbo Intranet adalah sebuah jaringan

computer berbasis protocol TCP/IP seperti internet hanya saja digunakan

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

43

dalam internal perusahaan, kantor, bahkan warung internet (WARNET)

pun dapat di kategorikan intranet. Antar Intranet dapat saling

berkomunikasi satu dengan yang lainnya melalui sambungan internet

yang memberikan tulang punggung komunikasi jarak jauh. Akan tetapi

sebetulnya sebuah intranet tidak perlu sambungan luar ke internet

untuk berfungsi secara benar. Intranet menggunakan semua protocol

TCP/IP dan Aplikasinya sehingga kita memiliki “private” internet.

Beberapa protocol internet (FTP, POP3 atau SMTP) umumnya

merupakan komponen protocol yang sering digunakan.

2.1.13 Pengertian Extranet

Menurut Connolly (2005, p996), extranet adalah intranet yang

dapat diakses sebagian orang luar yang memiliki wewenang. Sedangkan

intranet berada di belakang firewall dan hanya bisa diakses

oleh orang yang menjadi anggota organisasi yang sama, extranet

menyediakan berbagai tingkat aksesibilitas bagi orang luar.

2.1.14 Pengertian Internet

Menurut Connolly (2005, p994), internet adalah kumpulan

jaringan komputer di seluruh dunia yang saling berhubungan. Internet

terdiri dari banyak jaringan yang terpisah tetapi saling berhubungan

milik organisasi komersial, pendidikan, pemerintahan, dan Internet

Service Provider (ISP).

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

44

2.1.15 Istilah – istilah yang Berhubungan dengan Internet dan Web

1. Web Browsers

Browser atau web browser adalah perangkat lunak di sisi klien

yang digunakan untuk mengakses informasi we., Internet Explorer,

Netscape dan Mozilla merupakan contoh – contoh browser yang ada.

2. WWW (World Wide Web)

World Wide Web (“WWW”, atau singkatnya “Web”) adalah

suatu ruang informasi yang dipakai oleh pengenal global yang disebut

Uniform Resource Identifier (URL) untuk mengidentifikasi sumber –

sumber daya yang berguna. Web juga dapat diartikan sebagai salah

satu dari banyak aplikasi pada internet dimana aplikasi ini melibatkan

banyak komputer dengan menggunakan internet sebagai mekanisme

dasar dari penghubungannya. Web dijalankan dengan program pada

server dan menerima respon dari client. Dari hubungan tersebut maka

beberapa komputer menjadi Web Server, yakni komputer yang

menyediakan informasi dan dapat diakses melalui web oleh komputer

client. Aplikasi – aplikasi web antara lain :

1. Publikasi Web

2. E-commerce

3. Group activities

4. Embedded

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

45

WWW terdiri dari 2 komponen dasar yaitu :

1. Web Server

Sebuah komputer dan perangkat lunak yang menyimpan

dan mendistribusikan data ke komputer lainnya melalui internet.

2. Web Browser

Perangkat lunak yang dijalankan pada komputer pengguna

(client) yang meminta informasi dari web server dan

menampilkannya sesuai dengan file data itu sendiri.

3. Universal Resource Locator (URL)

Setiap web mempunyai alamat akses yang unik yaitu

Universal Resource Locator (URL). URL juga digunakan dalam

dokumen web untuk mengaitkan link, baik antara dokumen –

dokumen maupun antara situs – situs web. Format umum URL

adalah sebagai berikut :

Protokol1_transfer://nama_host/path/nama_file

Contoh : http://www.amazon.com/buku/index.html

4. HTTP (Hypertext Transfer Protocol)

HTTP (Hypertext Transfer Protocol, lebih sering terlihat

sebagai http) adalah protokol yang dipergunakan untuk mentransfer

dokumen dalam World Wide Web (WWW). Protokol ini adalah

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

46

protokol ringan, tidak berstatus dan generik yang dapat

dipergunakan berbagai macam tipe dokumen.

5. HTML (Hypertext Markup Language)

HTML merupakan kepanjangan dari Hyper Text Markup

Language. HTML adalah suatu bahasa yang digunakan untuk

membuat halaman – halaman hypertext (hypertext page) pada

internet.

2.1.16 Web Database

Menurut Eaglestone (2001, p38), web database sistem adalah

sistem dimana kedua teknologi web dan database digunakan

Menurut Eaglestone (2001, p36), web database memiliki

beberapa keuntungan, diantaranya :

• Basis data dapat diakses oleh pengguna luas di seluruh dunia

• Sistem terdistribusi

Data dapat diberikan dimana data dibutuhkan dan aplikasi dapat

diletakkan dimana ada aktivitas yang mendukung dan

membutuhkan aplikasi itu.

• Web database memberikan fasilitas yang menguntungkan untuk

query data, manipulasi data, dan administrasi data.

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

47

2.1.17 Perancangan Web Database

Menurut Eaglestone (2001, p262), disamping perancangan

konvensional basis data, ada 2 hal rumit yang harus dipertimbangkan

dalam merancang web database,

• Perancangan web page

i. Menampilkan web data – mengambil dari basis data atau

masukkan dari user.

ii. Kumpulan web data – perancangan hubungan untuk petunjuk

didalam maupun diantara web pages.

iii. Perancangan web interface – perancangan web pages features.

• Perancangan hubungan antara web pages dan basis data.

i. Web database logical mapping – definisi mapping antara data

displayed dalam web pages dan data stored dalam basis data.

Web database physical mapping – implementasi mekanisme

dimana data dilakukan diantara web pages dan basis data.

Kinerja cepat dan bebas kesalahan.

2.2 Teori – Teori Khusus

2.2.1. Pelabuhan

Pelabuhan adalah sebuah fasilitasdi ujung samudera, sungai,

atau danau untuk menerima kapal dan memindahkan barang kargo

maupun penumpang ke dalamnya. Pelabuhan biasanya memiliki alat-

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

48

alat yang dirancang khusus untuk memuat dan membongkar muatan

kapal – kapal yang berlabuh. Crane dan gudang berpendingin juga

disediakan oleh pihak pengelola maupun pihak swasta yang

berkepentingan. Sering pula disekitarnya dibangun fasilitas penunjang

seperti pengalengan dan pemrosesan barang. Peraturan Pemerintah RI

No. 69 Tahun 2001 mengatur tentang pelabuhan dan fungsi serta

penyelenggaraannya.

Pelabuhan juga dapat didefinisikan sebagai daerah perairan

yang terlindung dari gelombang laut dan dilengkapi dengan fasilitas

terminal meliputi :

• Dermaga, tempat dimana kapal dapat bertambat untuk bongkar muat

barang.

• Crane, untuk melaksanakan kegiatan bongkar muat barang.

• Gudang laut (transito), tempat untuk menyimpan muatan dari kapal atau

yang akan dipindah ke kapal.

2.2.2 Pelabuhan Perikanan

Pelabuhan Perikanan adalah tempat yang terdiri dari daratan

dan perairan di sekitarnya dengan batas-batas tertentu sebagai tempat

kegiatan pemerintahan dan kegiatan sistem bisnis perikanan yang

dipergunakan sebagai tempat kapal perikanan bersandar, berlabuh

dan/atau bongkar muat ikan yang dilengkapi dengan fasilitas

keselamatan pelayaran dan kegiatan penunjang Pelabuhan Perikanan.

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

49

Indonesia memiliki pelabuhan perikanan yang tersebar di

seluruh penjuru tanah air sebagai salah satu elemen penting dan

strategis dalam pengembangan sub-sektor perikanan tangkap. Fungsi

pelabuhan perikanan adalah sebagai pusat pelayanan masyarakat

dalam kaitannya dengan:

• Tambat labuh kapal perikanan;

• Pendaratan ikan;

• Pemasaran dan distribusi ikan;

• Pelaksanaan pembinaan mutu dan pengolahan hasil

perikanan;

• Pengumpulan data tangkapan dan hasil perikanan;

• Pelaksanaan penyuluhan dan pengembangan masyarakat

nelayan;

• Memperlancar kegiatan operasional perikanan; dan

• Pelaksanaan kesyahbandaran.

2.2.3 Distribusi

Distribusi artinya proses yang menunjukkan penyaluran

barang dari produsen sampai ke tangan masyarakat konsumen.

Produsen artinya orang yang melakukan kegiatan produksi. Konsumen

artinya orang yang menggunakan atau memakai barang/jasa dan orang

yang melakukan kegiatan distribusi disebut distributor.

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI Teori-teori dasar yang berhubungan ...thesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2011-2-00681-IF Bab2001.pdf · program aplikasi user dan database dalam menyediakan fasilitas

50

Distribusi merupakan kegiatan ekonomi yang menjembatani

kegiatan produksi dan konsumsi. Berkat distribusi barang dan jasa

dapat sampai ke tangan konsumen. Dengan demikian kegunaan dari

barang dan jasa akan lebih meningkat setelah dapat dikonsumsi.