BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar /...

58
9 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umum Berikut ini adalah teori-teori dasar / umum yang digunakan dalam penyusunan skripsi ini. 2.1.1 Sistem Informasi Geografis Dalam sub-bab ini akan dijelaskan mengenai pengertian dari sistem informasi geografis. 2.1.1.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien (2002, p.8), sistem merupakan sekumpulan komponen yang berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran melalui proses transformasi yang terorganisasi. Sistem adalah sebuah jaringan kerja yang terdiri dari banyak komponen. Komponen-komponen ini saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan, menerima masukan, dan menghasilkan keluaran atau sasaran tertentu. 2.1.1.2 Pengertian Informasi Informasi adalah data yang sudah diproses dan mempunyai arti bagi manusia (Mcleod, 2001).

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar /...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

9

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-Teori Dasar / Umum

Berikut ini adalah teori-teori dasar / umum yang digunakan dalam penyusunan

skripsi ini.

2.1.1 Sistem Informasi Geografis

Dalam sub-bab ini akan dijelaskan mengenai pengertian dari sistem

informasi geografis.

2.1.1.1 Pengertian Sistem

Menurut O’Brien (2002, p.8), sistem merupakan sekumpulan

komponen yang berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu

tujuan dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran melalui

proses transformasi yang terorganisasi.

Sistem adalah sebuah jaringan kerja yang terdiri dari banyak

komponen. Komponen-komponen ini saling berhubungan, berkumpul

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan, menerima masukan,

dan menghasilkan keluaran atau sasaran tertentu.

2.1.1.2 Pengertian Informasi

Informasi adalah data yang sudah diproses dan mempunyai arti

bagi manusia (Mcleod, 2001).

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

10

Menurut Turban (2001, p.17), informasi adalah sekumpulan data

yang diorganisasikan ke dalam bentuk yang berguna.

Informasi dapat bermanfaat jika memiliki karakteristik sebagai

berikut :

1. Relevan, artinya dapat menambah pengetahuan atau nilai bagi para

pembuat keputusan.

2. Dapat dipercaya, artinya bebas dari kesalahan dan secara akurat

dapat menggambarkan kejadian atau aktivitas perusahaan.

3. Lengkap, artinya tidak menghilangkan data penting yang

dibutuhkan oleh para pemakai.

4. Tepat waktu, artinya disajikan pada saat yang tepat untuk

mempengaruhi proses pengambilan keputusan.

5. Mudah dipahami, artinya disajikan dalam format yang mudah

dipahami.

6. Dapat diuji kebenarannya, artinya memungkinkan dua orang yang

kompeten untuk menghasilkan informasi yang sama secara

independen.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

11

2.1.1.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Whitten (2004, p.10), sistem informasi adalah

pengaturan orang, data, proses, dan teknologi informasi yang

berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan

menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

mendukung sebuah organisasi.

Menurut O’Brien (2005, p.5), sistem informasi adalah kombinasi

teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software, jaringan

komunikasi, dan sumber daya yang mengumpulkan mengubah dan

menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Sistem informasi adalah sebuah persetujuan dari manusia, data,

proses, dan teknologi informasi yang saling berinteraksi untuk

mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai

output dari informasi yang mendukung organisasi.

2.1.1.4 Pengertian Geografi

Geografi merupakan ilmu pengetahuan yang pernah disebut

sebagai induk ilmu pengetahuan (Mother of Sciences). Kata geografi

berasal dari bahasa Yunani yaitu geos (“bumi”) dan graphein

(“menulis” atau “menjelaskan”). Berdasarkan asal katanya, geografi

dapat diartikan sebagai pencitraan atau pelukisan bumi.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

12

Secara umum geografi adalah ilmu yang mempelajari tentang

lokasi serta persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan atas

fenomena fisik dan manusia diatas permukaan bumi.

Salah satu bentuk peta yang menyajikan informasi tentang

permukaan bumi adalah peta tematik. Peta tematik digunakan untuk

segala kenampakan lapangan (terrain features), seperti benda–benda

alam maupun buatan, sumber daya alam, kondisi masyarakat,

lingkungan hidup, iklim, dan cuaca, serta bagi segenap kejadian dan

aktifitas (Robiin, 2008).

Geografi mempelajari hubungan kausal gejala-gejala di muka

bumi dan peristiwa-peristiwa yang terjadi di muka bumi baik yang

fisikal maupun yang menyangkut makhluk hidup beserta

permasalahannya, melalui pendekatan keruangan, ekologikal, dan

regional untuk kepentingan program, proses, dan keberhasilan

pembangunan (Bintarto, 1984).

2.1.1.5 Pengertian Sistem Informasi Geografis

Sistem informasi geografis (SIG) secara umum membahas

masalah penyimpanan informasi tentang bumi secara otomatis melalui

komputer.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

13

Menurut Herawati (2006), Sistem informasi geografis merupakan

suatu sistem yang dapat mengorganisir berbagai hal yang berhubungan

dengan keruangan dan memadukannya dengan teknologi yang berbasis

komputer untuk menghasilkan informasi geografis yang dibutuhkan

secara tepat dan akurat.

Menurut Murai (1999), SIG diartikan sebagai sistem informasi

yang digunakan untuk memasukkan, menyimpan, memanggil kembali,

mengolah, menganalisis dan menghasilkan data bereferensi geografis

atau data geospatial, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam

perencanaan dan pengelolaan penggunaan lahan, sumber daya alam,

lingkungan, transportasi, fasilitas kota, dan pelayanan umum lainnya.

Menurut Gistut (1994), SIG adalah sistem yang dapat mendukung

pengambilan keputusan spasial dan mampu mengintegrasikan

deskripsi-deskripsi lokasi dengan karakteristik-karakteristik

fenomena yang ditemukan di lokasi tersebut. SIG yang lengkap

mencakup metodologi dan teknologi yang diperlukan, yaitu data

spasial perangkat keras, perangkat lunak dan struktur organisasi.

2.1.2 Data Sistem Informasi Geografis

Secara garis besar, data-data yang digunakan pada sistem informasi

geografis dibagi menjadi dua, antara lain :

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

14

2.1.2.1 Data Spasial

Data spasial adalah data yang berorientasi geografis dan

merupakan lokasi yang memiliki sistem koordinat tertentu, sebagai

dasar referensinya. Data spasial ini mempunyai kaitan dengan suatu

koordinat baik koordinat geografi (lintang dan bujur) atau koordinat

XYZ, termasuk diantaranya informasi datum dan proyeksi.

2.1.2.1.1 Sumber Data Spasial

Data spasial dapat diperoleh dari beberapa sumber,

antara lain :

1. Citra Satelit

Citra satelit menggunakan satelit sebagai

wahananya. Satelit tersebut menggunakan sensor untuk

dapat merekam kondisi atau gambaran dari permukaan

bumi. Umumnya diaplikasikan dalam kegiatan yang

berhubungan dengan pemantauan sumber daya alam di

permukaan bumi (bahkan ada beberapa satelit yang

sanggup merekam hingga dibawah permukaan bumi),

studi perubahan lahan dan lingkungan, dan aplikasi lain

yang melibatkan aktifitas manusia di permukaan bumi.

Kelebihan dari teknologi terutama dalam dekade ini

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

15

adalah dalam kemampuan merekam cakupan wilayah

yang luas dan tingkat resolusi dalam merekam obyek

yang sangat tinggi. Data yang dihasilkan dari citra satelit

kemudian diturunkan menjadi data tematik dan disimpan

dalam bentuk basis data untuk digunakan dalam berbagai

macam aplikasi.

2. Peta Analog

Peta analog merupakan versi awal dari data

spasial, dimana yang membedakannya adalah hanya

dalam bentuk tradisional dari data spasial, dimana data

ditampilkan dalam bentuk kertas atau film. Oleh karena

itu dengan perkembangan teknologi saat ini peta analog

tersebut dapat di scan menjadi format digital untuk

kemudian disimpan dalam basis data.

3. Foto Udara (Aerial Photographs)

Foto udara merupakan salah satu sumber data yang

banyak digunakan untuk menghasilkan data spasial selain

dari citra satelit. Perbedaannnya dengan citra satelit

adalah hanya pada wahana dan cakupan wilayahnya.

Biasanya foto udara menggunakan pesawat udara. Secara

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

16

teknis proses pengambilan atau perekaman datanya

hampir sama dengan citra satelit. Sebelum

berkembangnya teknologi kamera digital, kamera yang

digunakan adalah menggunakan kamera konvesional

menggunakan negatif film, saat ini sudah menggunakan

kamera digital, dimana data hasil perekaman dapat

langsung disimpan dalam basis data. Sedangkan untuk

data lama (format foto film) agar dapat disimpan dalam

basis data harus dilakukan konversi terlebih dahulu

dengan menggunakan scanner, sehingga dihasilkan foto

udara dalam format digital.

4. Data Tabular

Data tabular berfungsi sebagai atribut bagi data

spasial. Data ini umumnya berbentuk tabel. Salah satu

contoh data ini yang umumnya digunakan adalah data

sensus penduduk, data sosial, data ekonomi, dan lain-lain.

Data tabular ini kemudian di relasikan dengan data

spasial untuk menghasilkan tema data tertentu.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

17

2.1.2.1.2 Format Data Spasial

Format data spasial ada dua, yaitu :

1. Data Vektor

Model data vektor diwakili oleh simbol-simbol

atau yang selanjutnya dalam SIG dikenal dengan feature.

seperti feature point, feature garis (line), dan feature area

(surface). Data tersebut tersimpan dalam komputer

sebagai koordinat kartesius. Adapun penjelasannya

berikut ini :

A. Data Titik (Node/Point)

Merupakan sepasang koordinat (X,Y) tanpa

dimensi (tidak mempunyai panjang dan luas serta

tinggi).

B. Data Garis

Merupakan pasangan - pasangan koordinat yang

mempunyai titik awal dan titik akhir (X1,Y1 : X2, Y2)

disebut : berdimensi 1.

C. Data Luasan / Area (Polygon)

Merupakan kumpulan pasangan - pasangan

koordinat dimana titik awal sama dengan titik akhir

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

18

(X1, Y1 = Xn, Yn) atau loop. Disebut berdimensi 2 :

mempunyai ukuran dimensi panjang dan luas.

D. Data Permukaan (Surface)

Merupakan suatu area dengan besaran (X, Y, Z).

Disebut berdimensi 3 : mempunyai panjang, luas , dan

ketinggian.

2. Data Raster

Data Raster merupakan data yang sangat

sederhana, dimana setiap informasi disimpan dalam

petak-petak bujur sangkar (grid), yang membentuk

sebuah bidang. Petak-petak bujur sangkar itu disebut

dengan pixel (picture element). Posisi sebuah pixel

dinyatakan dengan baris ke - m dan kolom ke - n. Data

yang disimpan dalam format ini data hasil scanning

seperti gambar digital (citra dengan format BMP, JPG,

dan lain-lain), citra satelit digital (Landsat, SPOT, dan

lain-lain).

2.1.2.2 Data Non-Spasial

Data non-spasial, sering disebut juga data deskriptif, adalah

keterangan- keterangaan yang menjelaskan suatu lokasi dan berkaitan

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

19

dengan lokasi itu. Contohnya : jenis vegetasi, populasi, luasan, kode pos,

dan sebagainya.

2.1.3 Pemetaan

Dalam sub-bab ini akan dibahas pengertian peta secara umum, macam-

macam peta, dan komponen-komponen yang ada pada peta.

2.1.3.1 Pengertian Peta

Secara umum, peta dapat diartikan sebagai gambaran

konvensional dari permukaan bumi yang diperkecil dalam bidang datar

yang dilengkapi skala, mata angin, dan simbol- simbol.

Menurut ICA (International Cartographic Asscociation), peta

adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan abstrak

yang dipilih dari permukaan bumi atau benda-benda angkasa yang

pada umumnya digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil

atau diskalakan.

2.1.3.2 Macam-Macam Peta

Macam-macam peta dapat ditinjau dari jenis, skala, informasi dan

tujuannya.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

20

1. Ditinjau Dari Jenis.

Ditinjau dari jenisnya, peta dibagi menjadi dua yaitu peta

foto dan peta garis. Peta foto adalah peta yang dihasilkan dari

mozaik foto udara yang dilengkap garis kontur, nama, dan

legenda. Peta garis adalah peta yang menyajikan detail alam dan

buatan manusia dalam bentuk titik, garis, dan luasan.

2. Ditinjau Dari Skala

Ditinjau dari skalanya, peta dapat dibedakan menjadi lima

yaitu:

a. Peta kadaster, berskala 1:100 s/d 1:5000. Biasanya

dipergunakan untuk menggambarkan peta-peta tanah dan

peta dalam sertifikat tanah.

b. Peta skala besar, berskala 1:5000 s/d 1:250.000. Biasanya

dipergunakan untuk menggambarkan daerah-daerah yang

relatif sempit, contoh : peta kelurahan.

c. Peta skala sedang, berskala 1:250.000 s/d 1:500.000.

Biasanya digunakan untuk menggambarkan daerah-daerah

yang agak luas, contoh : peta kota.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

21

d. Peta skala kecil, berskala 1:500.000 s/d 1:1.000.000.

Biasanya digunakan untuk menggambarkan daerah-daerah

yang cukup luas, contoh : peta sebuah negara.

e. Peta skala geografis, berskala lebih kecil dari 1.1.000.000.

Biasanya digunakan untuk menggambarkan benua.

3. Ditinjau Dari Informasi

Ditinjau dari informasi yang terkandung di dalamnya, peta

dibagi menjadi 2 bagian, yakni :

a. Peta Umum

Peta umum adalah peta yang menggambarkan

segala sesuatu yang ada dalam suatu daerah. Di dalam peta

umum, terdapat kenampakan sungai, sawah, pemukiman

jalur jalan raya, jalur rel kereta api, dan sebagainya.

b. Peta Khusus / Peta Tematik

Peta khusus adalah peta yang menggambarkan

kenampakan-kenampakan tertentu di permukaan bumi.

Berikut adalah contohnya :

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

22

I. Peta kepadatan penduduk. Peta ini menggambarkan

perbandingan jumlah penduduk di suatu wilayah dengan

luas daerahnya.

II. Peta kriminalitas. Peta ini menggambarkan persebaran

kejahatan di suatu wilayah.

III. Peta geologi. Peta geologi adalah peta yang

menggambarkan struktur bantuan dan sifat-sifatnya yang

dapat mempengaruhi bentuk-bentuk permukaan tanah.

IV. Peta air tanah. Peta air tanah adalah peta yang

menggambarkan lokasi atau persebaran air tanah di suatu

tempat atau daerah.

V. Peta irigasi. Peta irigasi adalah peta yang menggambarkan

tentang aliran sungai, waduk, bendungan air, dan saluran

irigasi.

VI. Peta transportasi. Peta transportasi adalah peta yang

menggambarkan jalur-jalur lalu lintas baik di darat, laut

maupun udara.

VII. Peta lokasi. Peta lokasi adalah peta yang menggambarkan

letak suatu tempat di permukaan bumi.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

23

VIII. Peta arkeologi. Peta arkeologi adalah peta yang

menggambarkan penyebaran letak benda-benda atau

peninggalan purba.

IX. Peta isohyet. Peta isohyet adalah peta yang

menggambarkan banyaknya curah hujan yang sama di

suatu tempat.

X. Peta tanah. Peta tanah adalah peta yang menggambarkan

dan menggolongkan jenis-jenis tanah dengan tingkat

aktivitas manusia.

XI. Peta penggunaan lahan. Peta penggunaan lahan adalah

peta yang menggambarkan bentuk penggunaan tanah

yang ada hubungannya dengan lingkungan geografis dari

aktivitas manusia.

4. Ditinjau Dari Tujuannya

Peta dibuat orang dengan berbagai tujuan. Berikut ini

contoh peta untuk berbagai tujuan, yakni :

a. Peta Pendidikan (Educational Map)

Contohnya : peta lokasi SLTP atau SMU.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

24

b. Peta Ilmu Pengetahuan

Contohnya : peta arah angin.

c. Peta Informasi Umum (General Information Map)

Contohnya : peta pusat perbelanjaan.

d. Peta Turis (Tourism Map)

Contohnya : peta museum.

e. Peta Navigasi

Contohnya : peta penerbangan.

f. Peta Aplikasi (Technical Application Map)

Contohnya : peta penggunaan tanah.

g. Peta Perencanaan (Planning Map)

Contohnya : peta jalur hijau.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

25

2.1.3.3 Komponen Peta

Komponen kelengkapan peta antara lain sebagai berikut :

1. Judul Peta

Peta harus diberi judul yang mencerminkan isi dan tipe

peta. Judul dapat diletakkan di sembarang tempat, asal tidak

mengganggu peta utama. Judul suatu peta dapat diletakkan pada

bagian atas dan tengah luar peta pokok, bagian kiri atau kanan

diluar peta pokok, atau di sembarang tempat dalam peta, tetapi

diluar peta pokok.

2. Garis Astronomis

Garis astronomis berguna untuk menentukan lokasi suatu

tempat. Biasanya, garis astronomis ditunjukkan dengan membuat

tanda di tepi atau pada garis tepi dengan menunjukkan angka

derajat, menit, dan detiknya tanpa membuat garis bujur atau

lintang.

3. Insert

Insert menunjukkan lokasi daerah yang dipetakan pada

kedudukannya dengan daerah sekitar yang lebih luas. Contoh :

gambar peta daerah Salatiga (Jawa Tengah). Untuk mengetahui

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

26

posisi daerah tersebut terhadap daerah lain, maka pada pokok

bawah atau pada tempat yang kosong dibuat peta Jawa Tengah,

dengan Salatiga tergambar di dalamnya sesuai posisi yang

sebenarnya. Tujuan memberikan insert adalah untuk memperjelas

salah satu bagian dari peta dan untuk menunjukkan lokasi yang

penting, tetapi kurang jelas dalam peta yang lebih luas.

4. Garis Tepi Peta

Garis tepi peta sebaiknya dibuat rangkap. Garis tepi ini

dapat membantu waktu membuat peta pulau kota, ataupun wilayah

agar terletak tepat di tengah.

5. Skala Peta

Skala peta merupakan angka yang menunjukkan

perbandingan jarak di peta dengan jarak sesungguhnya. Penulisan

skala diletakkan di bawah judul peta. Skala merupakan hal yang

penting, sebab pembaca peta dapat mengetahui jarak yang

sebenarnya di lapangan. Misalnya skala 1 : 80.000, berarti bahwa

jarak sebenarnya di lapangan untuk 1 cm dalam peta sama dengan

80.000 cm di lapangan.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

27

6. Sumber Peta

Sumber peta dicantumkan agar pembaca mengetahui dari

mana sumber peta itu diperoleh. Untuk negara Indonesia, badan

yang memiliki fungsi dan tugas menyediakan peta dasar adalah

Bakosurtanal. Bakosurtanal singkatan dari Badan Koordinasi

Survey Dan Pemetaan Nasional.

7. Tahun Pembuatan

Tahun pembuatan sangat diperlukan terutama pada peta-

peta yang menggambarkan data atau keadaan yang cepat berubah.

Contoh : keadaan yang berubah adalah hasil pertanian, persebaran

penduduk, dan penggunaan lahan. Tahun pembuatan peta akan

berpengaruh terhadap keakuratan peta tematik.

8. Mata Angin

Mata angin sangat penting artinya dalam membaca peta.

Dengan petunjuk arah ini pembaca dapat mengetahui arah utara,

selatan, barat, dan timur pada peta. Petunjuk arah diletakkan di

sebelah kiri atas atau dibagian bawah peta. Sebenarnya, posisi

petunjuk arah ini tidak harus berada pada posisi tertentu. Yang

penting, posisinya terhadap peta secara keseluruhan memberi

kesan menarik dan harmonis.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

28

9. Simbol Peta

Simbol peta merupakan tanda-tanda konvesional yang

umum digunakan untuk mewakili keadaan yang sebenarnya.

Berdasarkan bentuknya, simbol peta dapat diklasifikasikan

sebagai berikut : simbol titik melambangkan ketinggian, tanaman,

monumen. Simbol garis melambangkan sungai, jalan raya, jalan

kereta api, dan batas wilayah administrasi. Simbol area

melambangkan pemukiman, areal pertanian, dan perkebunan.

10. Warna Peta

Warna dalam peta mencirikan keadaan objek tertentu,

misalnya warna biru untuk perairan, warna hijau untuk dataran

rendah, warna kuning untuk dataran tinggi, warna cokelat untuk

pegunungan, warna merah untuk bentang hasil budi daya manusia,

dan warna putih untuk puncak pegunungan salju. Dalam

penggunaannya warna ada kalanya menggunakan warna gradual,

artinya warna sama tapi gelap terangnya berbeda. Contoh : laut

memakai warna biru. Semakin dalam lautnya warna birunya

semakin tua.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

29

11. Legenda

Legenda adalah keterangan dari simbol-simbol peta yang

digunakan agar lebih mudah dipahami pembaca. Pada umumnya,

legenda terletak di sisi kiri atau kanan bagian bawah suatu peta

dan sebaiknya didalam garis tepi peta. Penempatan legenda ini

murni didasarkan pada pendekatan kreatifitas dan nilai keindahan

seni kartografinya.

12. Lettering

Lettering adalah semua tulisan dan angka-angka yang

tertera dalam suatu peta. Lettering juga berfungsi untuk

mempertegas arti dari simbol-simbol yang ada. Lettering ini

jangan terlalu banyak dan biasanya ditulis dengan huruf cetak

kecil yang representatif terhadap besarnya peta.

13. Jenis Huruf Lettering

Pada dasarnya, setiap penamaan simbol atau kenampakan

alam selalu digunakan huruf – huruf standar.

a. Judul peta ditulis dengan huruf cetak besar yang tegak.

Tinggi huruf disesuaikan dengan besar peta.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

30

b. Kenampakan air, misalnya sungai ,laut, rawa, dan danau

menggunakan jenis huruf italic (miring), besar kecilnya

berdasarkan proporsi ideal terhadap ruang.

c. Tulisan sungai ditulis memanjang sesuai dengan arah

sungai. Untuk penulisan dapat diletakkan dibagian atas

atau bawah sungai dengan jenis huruf italic.

d. Legenda ditulis dengan huruf cetak kecil dan diatur supaya

baik untuk dilihat.

e. Kota-kota besar ditulis dengan huruf tegak dan cetak,

dengan ukuran huruf proporsional. Demikian juga untuk

kota-kota kecil.

14. Proyeksi peta

Bentuk permukaan bumi yang seperti bola jika

digambarkan kertas / bidang datar pasti akan mengalami

kesalahan-kesalahan. Untuk menghindari atau memperkecil

kesalahan, maka dipilih cara penggambaran menggunakan

proyeksi.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

31

2.1.4 Komponen Sistem Informasi Geografis

SIG dapat disajikan sebagai suatu paket perangkat lunak dan perangkat

keras dimana komponen-komponen pendukungnya terdiri dari alat untuk

meng-input, memanipulasi, dan menghasilkan data.

2.1.4.1 Perangkat Keras

Perangkat keras atau hardware adalah perangkat fisik berupa

komputer serta instrumen pendukungnya. Secara garis besar, perangkat

keras SIG dapat dibagi menjadi 3 bagian, yaitu :

1. Alat Masukkan (Input)

Alat-alat yang digunakan untuk memasukkan data ke

jaringan komputer. Contohnya : scanner, CD-ROM, digitizer, dan

disket.

2. Alat Pemrosesan

Alat-alat dalam sistem komputer yang berfungsi unuk

mengolah, menganalisis, dan menyimpan data yang sesuai dengan

kebutuhan. Contohnya : CPU (Control Processing Unit).

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

32

3. Alat Keluaran (Output)

Alat-alat yang berfungsi untuk menayangkan informasi

geografis dalam proses SIG. Contohnya, VDU ( Visual Display

Unit), plotter, dan printer.

2.1.4.2 Perangkat Lunak

Perangkat lunak merupakan bagian dari sistem yang berfungsi

untuk memasukkan, menyimpan, dan menghasilkan data yang

diperlukan. SIG merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun

secara modular dimana basis data memegang peranan kunci. Setiap

sub-sistem diimplementasikan dengan menggunakan perangkat lunak

yang tersusun dari beberapa modul.

2.1.4.3 Data Dan Informasi Geografis

SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi

yang diperlukan baik secara tidak langsung, dengan cara meng-import-

nya dari perangkat lunak SIG yang lainnya, maupun secara langsung

dengan melakukan digitasi data spasial yang ada dan memasukkannya

ke tabel-tabel.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

33

2.1.4.4 Manajemen

Suatu proyek sistem informasi geografis akan berhasil apabila

dikelola dengan baik dan dikerjakan oleh orang yang memiliki

keahlian yang tepat. Manajemen sering disebut juga sebagai sumber

daya manusia.

2.1.5 Representasi Grafis Suatu Objek Pada Sistem Informasi Geografis

Informasi grafis suatu objek dapat dimasukkan dalam bentuk sebagai

berikut :

1. Titik

Titik adalah representasi paling sederhana untuk suatu objek. Pada

skala besar suatu bangunan ditampilkan dengan poligon, tetapi dalam

skala kecil ditampilkan menggunakan titik. Beberapa contoh penggunaan

titik antara lain : penempatan lokasi gedung, penempatan lokasi dealer,

dan lain-lain.

2. Garis

Garis adalah bentuk linear yang akan menghubungkan paling

sedikit dua titik dan digunakan untuk merepresentasikan objek-objek satu

dimensi. Beberapa contoh penggunaan garis antara lain : representasi

jalan raya, sungai, jalur kereta api dan lain – lain.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

34

3. Poligon

Poligon digunakan untuk merepresentasikan objek-objek dua

dimensi. Beberapa contoh penggunaan poligon antara lain : batas

provinsi, batas wilayah, danau, dan lain lain.

2.1.6 Sistem Basis Data

Berikut ini akan dibahas mengenai berbagai hal seputar sistem basis data

seperti pengertiannya, DBMS (Database Management System), dan metode

yang digunakan dalam pemodelan dan perancangan basis data.

2.1.6.1 Pengertian Data

Menurut Whitten, Bentley dan Ditman (2004, p.23), data adalah

fakta mentah mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal yang

penting di dalam organisasi. Tiap fakta dengan sendirinya, secara

relatif tidak ada artinya. Data merupakan sebuah sumber yang harus

dikontrol dan dikelola.

2.1.6.2 Pengertian Basis Data

Menurut Connolly dan Begg (2002, p.15), basis data adalah

kumpulan data yang terhubung secara logikal, dan deskripsi dari data

tersebut. Basis data di desain untuk memenuhi kebutuhan informasi

suatu organisasi.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

35

Basis data adalah sebuah rangkaian data yang disimpan dalam

suatu format yang sudah terstandarisasi, yang dirancang agar dapat

digunakan oleh beberapa pengguna secara bersamaan. Basis data

memilki penjelasan terstruktur dari beragam fakta yang disimpan di

dalamnya, yang disebut dengan skema. Skema menggambarkan obyek

yang diwakili suatu basis data dan hubungan di antara obyek-obyek

tersebut. Model basis data yang umum digunakan untuk

mengorganisasikan skema pada saat ini adalah ERD (Entity Relational

Database) yang telah mewakili semua informasi dengan tabel yang

saling berhubungan. Dalam model ini, hubungan antar tabel diwakili

dengan menggunakan nilai yang sama antara tabel.

2.1.6.3 Database Management System (DBMS)

Pengertian DBMS (Database Management System) menurut

Connolly dan Begg (2002, p.550), adalah perangkat lunak komputer

yang secara khusus disediakan komputer lokal yang digunakan untuk

membuat akses kontrol dan perawatan basis data.

Keuntungan yang dimiliki DBMS (Database Management

System) adalah sebagai berikut :

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

36

1. Berkurangnya Data Berulang

Pengulangan data berarti bahwa field data yang sama

muncul lebih dari satu kali dalam file yang berbeda dan

terkadang dengan format yang berbeda. Dalam sistem pemrosesan

yang lama, file-file yang berbeda dan terkadang dalam format

yang berbeda akan mengulang data yang sama sehingga

memboroskan ruang penyimpanan.

2. Meningkatnya Integritas Data

Integritas data berarti keakuratan, kekonsistenan, dan

menunjukkan umur dari data tersebut. Dalam sistem lama, ketika

ada perubahan dalam sebuah file, perubahan ini tidak perlu dibuat

dalam file lain. Akibatnya beberapa laporan memiliki informasi

yang tidak akurat. Dalam DBMS, berkurangnya data yang

berulang berarti integritas data semakin tinggi.

3. Keamanan Meningkat

Dalam suatu department, akses ke informasi akan dibatasi

hanya untuk user tertentu. Dengan menggunakan password dan

access control. Maka informasi finansial, dan data pribadi

customer dalam basis data tersedia hanya bagi mereka yang

mempunyai hak akses.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

37

Database management system menyediakan fasilitas-fasilitas

sebagai berikut :

1. Data Definition Language (DDL)

Fasilitas ini memungkinkan pengguna untuk

mendefinisikan basis data. Selain itu, pengguna juga bisa

menspesifikasikan tipe data dan struktur serta batasan data yang

disimpan di dalam basis data. Bentuk operasi yang biasa

digunakan adalah sebagai berikut :

a. Create table, digunakan untuk membuat tabel dan

membuat field-field dengan tipe data yang diinginkan.

Bentuk query :

CREATE TABLE nama_table ([Nama_field] tipe data

[NULL|NOT NULL] | [primary key])

b. Alter table, digunakan untuk menambah atau membuang

kolom dari constraint. Bentuk query :

ALTER TABLE nama_table (ADD nama_field type data

[NULL|NOT NULL]) (DROP nama_field type data

[RESTRICT|CASCADE]) [ADD Constraint_name]

(DROP Constraint_name [RESTRICT|CASCADE])

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

38

c. Drop table, digunakan untuk menghapus tabel beserta

dengan seluruh isi tabel tersebut. Bentuk query :

DROP TABLE nama_table

d. Create index, digunakan untuk membuat index pada suatu

tabel. Bentuk query :

CREATE [UNIQUE] INDEX nama_index ON nama

_tabel [column name]

e. Drop index, digunakan untuk menghapus index yang sudah

dibuat. Bentuk query :

DROP INDEX nama_index

2. Data Manipulation Language (DML)

Fasilitas ini memungkinkan pengguna untuk memanipulasi

data seperti insert, update, delete, dan retrieve data dari basis data.

2.1.6.4 Table

Table adalah suatu relasi data yang digambarkan dalam kolom

dan baris (Connolly, 2002, p.72).

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

39

2.1.6.5 Field

Field dalam konteks basis data biasanya diartikan sebagai

attribute. Field merupakan kolom dari sebuah relasi (Connolly,

2002, p.72).

2.1.6.6 Record

Record adalah suatu baris data informasi dalam sebuah tabel.

Record bisa juga dikatakan sebagai tuple (Connolly, 2002, p.72).

2.1.6.7 Candidate Key

Candidate key menurut Whitten (2004, p.298), adalah salah satu

dari sebagian key yang dapat dipilih menjadi primary key.

2.1.6.8 Primary key

Primary key adalah sebuah kumpulan attribute yang dipilih dari

candidate key yang mempunyai keunikan untuk mengidentifikasi

tuple dalam suatu relasi. Yang dimaksud unik adalah data tersebut

tidak mempunyai duplikat atau key yang sama untuk dua atau lebih

tuple dalam sebuah table (Connolly, 2002, p.79).

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

40

Gambar 2.1 Contoh Primary Key

2.1.6.9 Foreign Key

Foreign key menurut Connolly dan Begg (2002, p.79) adalah

suatu attribute atau kumpulan attribute dalam suatu relasi yang

memiliki kecocokan dengan candidate key dari relasi yang sama.

staffNo {PK}

name

position

salary

totalStaff

Staff

address

street

city

postcode

telpNo {1..3}

Area to list

attribute(s)

Manages

>

< Has

Composite

attribute

Derived

attribute

Multi-valued

attribute

Primary Key

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

41

2.1.7 Database Life Cycle (DBLC)

Menurut Connolly dan Begg (2002, p.273), Database Life Cycle

(DBLC) merupakan siklus hidup basis data yang memiliki bagian sebagai

berikut :

1. Desain Konseptual

Proses membangun sebuah model informasi yang digunakan

dalam suatu perusahaan, dapat berdiri sendiri dari semua pertimbangan

fisikal.

2. Desain Logikal

Proses membangun sebuah model informasi yang digunakan

perusahaan didasarkan pada model data spesifik, tetapi mandiri terhadap

DBMS tertentu dan pertimbangan fisikal lainnya.

3. Desain Fisikal

Proses menghasilkan sebuah deskripsi dari implementasi basis

data pada gudang sekunder. Ini mendefinisikan relasi dasar, organisasi

file, dan index yang digunakan untuk mencapai akses ke data secara

efisien, dan batasan integritas lainnya yang berhubungan serta batasan

keamanan.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

42

2.1.8 Fact Finding Techniques

Menurut Connolly dan Begg (2002, p.302), yang dimaksud dengan fact

finding techniques adalah proses formal dalam menggunakan teknik seperti

wawancara dan kuisioner untuk mengumpulkan fakta tentang sistem,

kebutuhan, dan preferensi. Fact finding technique sangat dibutuhkan pada

tahap awal database life cycle seperti perencanaan database, definisi sistem,

dan kumpulan kebutuhan serta analisis.

Berikut adalah fact finding techniques yang digunakan dalam pembuatan

aplikasi ini :

1. Penelitian / Studi Kepustakaan

Penelitian adalah teknik yang berguna dalam meneliti aplikasi dan

permasalahan. Jurnal, buku referensi, dan internet adalah sumber-sumber

yang bagus untuk mendapat informasi. Sumber-sumber tersebut bisa

memberikan infromasi tentang menyelesaikan masalah serupa atau

bahkan ada-tidaknya perangkat lunak yang bisa menyelesaikan sebagian

atau seluruh masalah yang sedang kita hadapi.

2. Observasi

Teknik ini merupakan salah satu teknik yang sangat efektif jika

kita ingin mengerti suatu sistem. Dengan menggunakan teknik ini, kita

bisa ikut berpartisipasi atau melihat aktivitas seorang untuk mempelajari

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

43

tentang sistem yang sedang berjalan. Untuk bisa mendapatkan hasil

maksimal, observasi harus memiliki persiapan yang matang seperti kapan

aktivitas yang akan diamati mengalami kemajuan, kemunduran, atau

dalam keadaan normal atau apakah orang yang diamati akan merasa

terganggu dengan observasi tersebut.

3. Interview

Interview adalah teknik pencarian fakta yang dilakukan untuk

mengumpulkan informasi melalui pertemuan secara langsung atau tatap

muka, dengan memberikan pertanyaan baik yang disampaikan secara

lisan maupun tertulis.

4. Memeriksa Dokumen

Teknik ini berguna saat kita ingin mendapat pengetahuan

mengenai kebutuhan database. Selain itu, kita juga bisa mengetahui

informasi tentang hubungan antara perusahaan dengan masalah yang

sedang dihadapi.

2.1.9 State Transition Diagram (STD)

State transation diagram (STD) adalah diagram yang terdiri dari

lingkaran untuk menggambarkan titik dan segmen garis lurus untuk

representasi transisi antar titik. Diagram transisi memiliki tugas untuk

menunjukkan urutan-urutan fungsi yang dijalankan sebuah sistem.

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

44

Menurut Whitten (2004, p.636), state transition diagram adalah alat

yang digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi layar yang dapat

muncul ketika pengguna sistem menjalankan sistem.

2.1.10 Unified Modeling Language (UML)

UML adalah sebuah bahasa pemodelan yang distandarisasikan untuk

tujuan tertentu dalam sejumlah bagian software engineering (menurut

en.wikipedia.org). UML terdiri dari kumpulan sejumlah teknik

pengkonotasian grafik untuk menciptakan layar rancangan dari

pengembangan sebuah sistem perangkat lunak. Adapun UML antara lain

terdiri dari usecase diagram, activity diagram, class diagram, dan sequence

diagram.

1. Use Case Diagram

Menurut Connolly dan Begg (2009, p.838), UML

memungkinkan dan mendefinisikan (walau tidak diperintahkan atau

diperlukan) sebuah pendekatan usecase untuk pemodelan objek dan

komponen-komponennya. Usecase diagram memodelkan fungsionalitas

yang ada pada sistem (usecase), pengguna yang berinteraksi dengan

sistem (actor), dan hubungan antara pengguna dan fungsionalitasnya.

Usecase diagram digunakan pada tahap pengumpulan kebutuhan dan

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

45

tahap analisis pada siklus hidup pembangunan perangkat lunak untuk

merepresentasikan kebutuhan tingkat tinggi pada sistem.

Usecase diagram yang individual direpresentasikan dengan

simbol elips, actor direpresentasikan dengan simbol orang-orangan, dan

hubungan antara usecase diagram individual dan actor disimbolkan

dengan garis. Sebuah usecase diagram selalu direpresentasikan oleh kata

kerja yang diikuti oleh objek, seperti “view property” “ lease property”.

Gambar 2.2 Contoh Usecase Diagram Dengan Satu Aktor

Accountant

Add a New Staff

Member

Add a New Staff

Grade

Change the Rate

for a Staff Grade

Change the Grade

for a Staff Member

Calculate Staff

bonuses

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

46

Gambar 2.3 Contoh Usecase Diagram Dengan Dua Aktor atau Lebih

2. Activity Diagram

Activity diagram menggambarkan aliran control sebuah kegiatan

dalam sebuah sistem. Dalam pembuatan sebuah activity diagram, alur

selalu dimulai dengan sebuah node berwarna hitam bernama “start state”

dan selalu diakhiri dengan sebuah node yang disebut sebagai “final

state”. Activity diagram akan menggambarkan alur sistem yang ada

melalui node-node yang berisikan dengan kegiatan yang harus dilakukan

dan garis panah yang menunjukan node yang akan dikerjakan selanjutnya.

Sell

merchandise

Customer

support

Process

complains Customer

Vendor

Boss

SHOP

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

47

Gambar 2.4 Contoh Activity Diagram

3. Class Diagram

Menurut Bernd dan Allen (2000, p.25) class diagram adalah

suatu diagram yang digunakan untuk menggambarkan struktur dari suatu

sistem. Dimana pada class diagram terbentuk dari sejumlah class yang

terhubung dengan class lainnya melalui hubungan (asosiasi, inheritance,

dan composition) antar objek masing-masing class.

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

48

Gambar 2.5 Contoh Class Diagram

4. Sequence Diagram

Sequence diagram merupakan sebuah diagram interaksi yang

menggambarkan proses komunikasi antar objek dengan sistem melalui

pengiriman pesan-pesan. Pada setiap objek dan sistem terdapat sebuah

garis vertikal yang disebut lifeline yang menggambarkan lamanya objek

atau sistem tersebut berlangsung.

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

49

Gambar 2.6 Contoh Sequence Diagram

2.1.11 Entity Relationship Diagram (ERD)

Entity relationship diagram menunjukkan hubungan antar data

berdasarkan persepsi nyata yang terdiri dari sekumpulan objek dasar yang

disebut entitas dan hubungan antar entitas-entitas tersebut.

Menurut Connolly (2002, p.345), hubungan antar entitas dibagi menjadi :

1. One-To-One

Dalam setiap relasi, mencerminkan hubungan antara satu entitas

dengan satu atau hanya satu entitas lainnya.

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

50

Gambar 2.7 Relasi One-To-One (a)

Gambar 2.8 Relasi One-To-One (b)

SG5

SG37

SL21

Staff entity type

(staffNo)

r1

r2

Manages

relationship

B003

B005

Branch entity type

(branchNo)

Staff

staffNo branchNo

Branch Manages >

‘Each branch is managed

by one member of staff’

‘A member of staff can

manage zero or one branch’

Multiplicity

1..1 0..1

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

51

2. One-To-Many

Dalam suatu relasi, bisa memungkinkan untuk suatu entitas

berhubungan dengan lebih dari satu entitas lainnya.

Gambar 2.9 Relasi One-To-Many (a)

Gambar 2.10 Relasi One-To-Many (b)

SG5

SG37

SA9

Staff entity

(staffNo)

r1

r2

r3

Oversees

relationship

PG21

PG36

PA14

PG4

PropertyForRent

entity (propertyNo)

Staff

staffNo propertyNo

PropertyForRent Oversees

>Manages >

‘Each property for rent is

overseen by zero or one

member of staff’

‘Each member of staff

oversees zero or more

properties for rent’

0..1 0..*

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

52

3. Many-To-Many

Dalam suatu relasi, bisa terjadi hubungan antara lebih dari satu

entitas dengan lebih dari satu entitas lainnya.

Gambar 2.11 Relasi Many-To-Many (a)

Gambar 2.12 Relasi Many-To-Many (b)

Glasgow Daily

The West News

Aberdeen Express

Newspaper entity

(newspaperName)

r1

r2

r3

r4

advertises

relationship

PG21

PG36

PA14

PG4

PropertyForRent

entity (propertyNo)

Newspaper

newspaperName propertyNo

PropertyForRent Advertises >

‘Each property for rent is

advertised in zero or

more newspapers’

‘Each newspaper advertises

one or more preperties for

rent’

0..* 1..*

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

53

2.1.12 Data Flow Diagram (DFD)

Menurut Whitten (2004, p.326), data flow diagram adalah alat yang

menggambarkan aliran data melalui sistem kerja atau pengolahan yang

dilakukan oleh sistem tersebut. Ada tiga tingkatan dalam data flow diagram,

yaitu :

1. Diagram Konteks

Tingkatan tertinggi yang menggambarkan input maupun output

sistem. Terdiri dari satu proses yang tidak memiliki data store.

2. Diagram Level Nol

Memiliki data store. Jika terdapat diagram tidak rinci, maka

diberikan tanda asterik.

3. Diagram Rinci

Merupakan rincian dari diagram level nol atau diagram tingkat

sebelumnya. Proses yang ada sebaiknya tidak lebih dari tujuh proses.

2.1.12.1 Komponen Data Flow Diagram

Berikut ini adalah komponen-komponen yang ada pada data flow

diagram, yakni :

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

54

1. Persegi panjang tumpul menyatakan proses atau bagaimana tugas

dikerjakan.

Gambar 2.13 Komponen Proses

2. Persegi empat menyatakan agen eksternal dan batasan sistem

tersebut.

Gambar 2.14 Komponen Agen Eksternal

3. Kotak terbuka berujung menyatakan data store, terkadang

disebut basis data.

Gambar 2.15 Komponen Data Store

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

55

4. Panah menyatakan aliran data atau input dan output dari suatu

proses.

Gambar 2.16 Komponen Aliran Data

2.1.13 System Development Life Cycle (SDLC)

SDLC (System Development Life Cycle) adalah kerangka yang

digunakan untuk membentuk struktur, rancangan dan kontrol dari proses

pengembangan sistem informasi. Salah satu SDLC yang sering digunakan

adalah waterfall model. Waterfall model ini terdiri dari 5 tahapan, yaitu :

1. Requirements

2. Design

3. Implementation

4. Verification

5. Maintenance

2.1.14 Desktop Application

Menurut Konixbam (2009), Desktop based application adalah suatu

aplikasi yang dapat berjalan sendiri atau independen tanpa menggunakan

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

56

browser atau koneksi internet di suatu komputer otonom, dengan operating

system atau platfom tertentu.

Desktop application adalah perangkat lunak yang dapat di instal di satu

komputer (notebook atau desktop) dan digunakan untuk melakukan tugas-

tugas tertentu. Desktop application merupakan awal dari pengembangan

suatu software yang digunakan pada komputer stand alone (komputer yang

tidak tersambung dengan komputer lain atau jaringan lain, tanpa modem).

Maka dari itu, desktop application dapat berjalan sendiri tanpa menggunakan

browser ataupun koneksi internet di suatu komputer, dengan sistem operasi

atau platform tertentu. Misalnya aplikasi Microsoft Office Word 2007,

Microsoft Excel 2007, Windows Media Player, dan lain-lain. Adapun

kelebihan-kelebihan dari desktop application dibandingkan dengan aplikasi

lainnya dikutip dari tulisan Konixbam (2009), yaitu :

1. Dapat bekerja secara mandiri tanpa tergantung dengan koneksi ataupun

browser.

2. Pengguna dapat dengan mudah mengubah dan melakukan modifikasi

settingan.

3. Prosesnya lebih cepat.

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

57

2.1.15 Delapan Aturan Dalam Merancang User Interface

Shneiderman (2010, p.88) mengemukakan 8 (delapan) aturan yang

dapat digunakan sebagai petunjuk dasar yang baik untuk merancang suatu

user interface. Delapan aturan ini disebut dengan Eight Golden Rules of

Interface Design, yaitu :

1. Konsistensi

Konsistensi dilakukan pada urutan tindakan, perintah, dan istilah

yang digunakan pada prompt, menu, serta layar bantuan.

2. Memungkinkan Pengguna Untuk Menggunakan Shortcut

Ada kebutuhan dari pengguna yang sudah ahli untuk

meningkatkan kecepatan interaksi, sehingga diperlukan singkatan, tombol

fungsi, perintah tersembunyi, dan fasilitas makro.

3. Memberikan Umpan Balik Yang Informatif

Untuk setiap tindakan operator, sebaiknya disertakan suatu sistem

umpan balik. Untuk tindakan yang sering dilakukan dan tidak terlalu

penting, dapat diberikan umpan balik yang sederhana. Tetapi ketika

tindakan merupakan hal yang penting, maka umpan balik sebaiknya lebih

substansial. Misalnya muncul suatu suara ketika salah menekan tombol

pada waktu input data atau muncul pesan kesalahannya.

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

58

4. Merancang Dialog Untuk Menghasilkan Suatu Penutupan

Urutan tindakan sebaiknya diorganisir dalam suatu kelompok

dengan bagian awal, tengah, dan akhir. Umpan balik yang informatif akan

meberikan indikasi bahwa cara yang dilakukan sudah benar dan dapat

mempersiapkan kelompok tindakan berikutnya.

5. Memberikan Penanganan Kesalahan Yang Sederhana

Semampu mungkin sistem dirancang sehingga pengguna tidak

dapat melakukan kesalahan fatal. Jika kesalahan terjadi, sistem dapat

mendeteksi kesalahan dengan cepat dan memberikan mekanisme yang

sederhana dan mudah dipahami untuk penanganan kesalahan.

6. Mudah Kembali Ke Tindakan Sebelumnya

Hal ini dapat mengurangi kekhwatiran pengguna karena pengguna

mengetahui kesalahan yang dilakukan dapat dibatalkan, sehingga

pengguna tidak takut untuk mengekplorasi pilihan-pilihan lain yang

belum biasa digunakan.

7. Mendukung Tempat Pengendali Internal (Internal Locus of Control)

Pengguna ingin menjadi pengontrol sistem dan sistem akan

merespon tindakan yang dilakukan pengguna daripada pengguna merasa

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

59

bahwa sistem mengontrol pengguna. Sebaiknya sistem dirancang

sedemikan rupa sehingga pengguna menjadi inisiator daripada responden.

8. Mengurangi Beban Ingatan Jangka Pendek

Keterbatasan ingatan manusia membutuhkan tampilan yang

sederhana atau banyak tampilan halaman yang sebaiknya disatukan, serta

diberikan cukup waktu pelatihan untuk kode, mnemonic, dan urutan

tindakan.

2.2 Teori Khusus

Pada sub-bab ini akan dijelaskan mengenai teori-teori khusus yang digunakan

dalam penelitian skripsi ini.

2.2.1 Outlet

Outlet adalah sebuah tempat tertutup yang di dalamnya terjadi kegiatan

perdagangan dengan jenis benda atau barang yang khusus, misalnya toko

kosmetik, toko buah, dan sebagainya. Secara fungsi ekonomi, istilah "outlet"

sesungguhnya hampir sama dengan "kedai" atau "warung". Akan tetapi pada

perkembangan istilah, “kedai” dan “warung” cenderung bersifat tradisional

dan sederhana, dan warung umumnya dikaitkan dengan tempat penjualan

makanan dan minuman. Secara bangunan fisik, outlet lebih terkesan mewah

dan modern dalam arsitektur bangunannya daripada warung. Outlet juga lebih

modern dalam hal barang-barang yang dijual dan proses transaksinya.

Page 52: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

60

2.2.2 Kosmedik

Kosmetik berasal dari kata Yunani “kosmetikos” yang berarti

keterampilan menghias, mengatur. Definisi kosmetik dalam peraturan Menteri

Kesehatan RI No. 445/MenKes/Permenkes/1998 adalah sebagai berikut :

Kosmetik adalah kesediaan atau paduan bahan yang siap untuk digunakan

pada bagian luar badan (epidermis, rambut, kuku, bibir, dan organ kelamin

bagian luar), gigi dan rongga mulut untuk membersihkan, menambah daya

tarik, mengubah penampakan, melindungi supaya tetap dalam keadaan baik,

memperbaiki bau badan tetapi tidak dimaksudkan untuk mengobati atau

menyembuhkan suatu penyakit.

Dalam definisi kosmetik diatas, yang dimaksud dengan “tidak

dimaksudkan untuk mengobati atau menyembuhkan suatu penyakit” adalah

sediaan tersebut seyogianya tidak mempengaruhi struktur dan faal kulit.

Namun apabila bahan kosmetik tersebut adalah bahan kimia, meskipun

berasal dari alam dan organ tubuh yang dikenai (ditempeli) adalah kulit, maka

dalam hal tertentu kosmetik itu akan mengakibatkan reaksi-reaksi dan

perubahan faal kulit tersebut. Tak ada bahan kimia bersifat indeferens (tidak

menimbulkan efek apa-apa) jika dikenakan pada kulit (Lubowe, 1955,

Kligman, 1982, Celleno, 1988). Karena itu, pada tahun 1955 Lubowe

menciptakan istilah “cosmedics” yang merupakan gabungan dari kosmetik dan

obat yang sifatnya mempengaruhi faal kulit secara positif, namun bukan obat.

Page 53: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

61

2.2.3 Visual Basic .NET

Microsoft Visual Basic .NET adalah sebuah alat untuk mengembangkan

dan membangun aplikasi yang bergerak di atas sistem .NET Framework,

dengan menggunakan bahasa BASIC. Dengan menggunakan alat ini, para

programmer dapat membangun aplikasi windows forms, aplikasi web berbasis

ASP.NET, dan juga aplikasi command-line. Alat ini dapat diperoleh secara

terpisah dari beberapa produk lainnya (seperti Microsoft Visual C++, Visual

C#, atau Visual J#), atau juga dapat diperoleh secara terpadu dalam Microsoft

Visual Studio .NET. Bahasa visual basic .NET sendiri menganut paradigma

bahasa pemrograman berorientasi objek yang dapat dilihat sebagai evolusi

dari Microsoft Visual Basic versi sebelumnya yang diimplementasikan di atas

.NET Framework.

2.2.4 SQL Server

Microsoft SQL Server adalah sebuah sistem manajemen basis data

relasional (RDBMS) produk Microsoft. Bahasa query utamanya adalah

Transact-SQL yang merupakan implementasi dari SQL standar ANSI/ISO

yang digunakan oleh Microsoft dan Sybase.

Umumnya SQL Server digunakan di dunia bisnis yang memiliki basis

data berskala kecil sampai dengan menengah, tetapi kemudian berkembang

dengan digunakannya SQL Server pada basis data besar.

Page 54: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

62

Adapun kelebihan dan kekurangan dari SQL Server adalah sebagai

berikut:

1. Kelebihan Microsoft SQL Server

a. Sistem basis data dengan level enterprise. Microsoft SQL Server

termasuk DBMS professional. Beberapa pesaing seperti MySQL,

Oracle, telah mengembangkan software serupa dalam beberapa tahun

terakhir, tetapi Microsoft SQL Server lebih mudah digunakan dan

memiliki lebih banyak fitur. Pemicunya antara lain adalah dukungan

penuh dari Microsoft. Perangkat lunak yang ditawarkan oleh Microsoft

juga menawarkan integrasi yang erat dengan .NET framework, dan ini

tidak dimiliki oleh produk lain.

b. Penanganan data korup. Data yang korup selalu menjadi pusat perhatian

ketika perangkat keras dan perangkat lunak tidak dapat bekerja dengan

optimal sebagaimana mestinya. Microsoft SQL Server memiliki

sejumlah fitur dalam restorasi data dan pemulihan data. Meskipun

beberapa tabel individu tidak dapat didukung atau dikembalikan, namun

pilihan database yang lengkap dan restorasi yang tersedia dalam SQL

Server sangat membantu. Melalui penggunaan file log, cache, dan

backup, produk Microsoft yang memungkinkan Anda untuk merasa

yakin bahwa ada banyak pilihan dalam menangani bencana.

Page 55: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

63

c. Instalasi yang efisien. Microsoft SQL Server dapat diinstal dengan

dengan mudah, installer juga mendeteksi, download dan menginstal

update yang diperlukan dalam prasyarat instalasi SQL Server. Fitur-fitur

ini mengurangi kompleksitas dalam menginstal perangkat lunak.

Komponen individu seperti database services, analysis services dan

integration services juga dapat diinstal secara terpisah. SQL Server juga

secara otomatis dapat melakukan update patch keamanan untuk

mengurangi biaya pemeliharaan.

d. Fitur kinerja yang lebih baik. Microsoft SQL Server memiliki kompresi

dan enkripsi data transparan built in, sehingga tidak perlu untuk

memodifikasi atau mengubah program untuk mengenkripsi data. SQL

Server memiliki kontrol akses yang lebih efisien dan alat izin

manajemen dan menawarkan kinerja yang lebih baik dalam

pengumpulan data. SQL Server juga terintegrasi dengan Microsoft

Office dan produk Microsoft lainnya.

e. Fitur keamanan yang lebih baik. SQL Server memiliki otentikasi yang

kuat dan perlindungan akses serta memiliki fitur manajemen password

yang lebih baik. SQL Server menggunakan kebijakan manajemen

berbasis untuk mendeteksi ketidakpatuhan kebijakan keamanan, yang

memungkinkan hanya personil yang berwenang akses ke database.

Keamanan audit dan peristiwa dapat ditulis secara otomatis ke log file.

Page 56: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

64

f. Menurunkan biaya kepemilikan. Modul-modul dalam SQL Server

termasuk kompresi lanjutan, alat manajemen data, partisi disk, alat data

mining, pelaporan enterprise, dan advanced security tanpa biaya

tambahan. SQL Server versi 2008 juga kompatibel dengan SQL Server

versi 2000 dan 2005, sehingga tidak perlu memperbarui atau meng-

upgrade setiap komputer.

g. Fakta. Beberapa korporasi seperti Unilever, HM Sampoerna, Phillip

Morris, dan Siemens menggunakan Microsoft SQL Server 2008. SQL

Server 2008 diakui sebagai best seller dan pertumbuhan terbaik oleh

majalah CRN.

2. Kekurangan Microsoft SQL Server

a. Biaya. Salah satu kelemahan utama untuk menggunakan Microsoft

SQL Server adalah karena SQL Server bukan sistem manajemen

database relasional alternatif, pilihan lisensi yang ada cukup mahal.

Meskipun menggunakan perangkat lunak untuk pengembangan atau

tujuan pendidikan adalah gratis, namun dalam penggunaan bisnis ada

biaya lisensi. Untuk SQL Server 2008 misalnya, SQL Server Standard

Edition biaya $ 7.171 per prosesor. SQL Server Data Center Edition

dengan biaya $ 54.990 per prosesor, menurut situs Microsoft.

Page 57: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

65

b. Kompatibilitas yang terbatas. Microsoft SQL Server hanya dirancang

untuk berjalan pada server berbasis Windows. Untuk berbagai alasan,

termasuk biaya lisensi dan masalah keamanan. Selain tidak mampu

berjalan di platform non-Windows, terkadang ada juga masalah

kompatibilitas tentang interaksi dengan aplikasi yang berjalan pada

platform lainnya.

c. Perangkat keras. Versi SQL Server dapat diinstal pada peralatan

hardware yang lebih tua, tapi rilis baru dari aplikasi yang memerlukan

teknologi yang lebih canggih untuk mendukung sumber daya yang

dibutuhkan oleh database. SQL Server juga membutuhkan .NET

Framework. Diinstal pada mesin, yang merupakan komponen terpisah

yang digunakan oleh pengembang. Jika perusahaan berencana untuk

memiliki database yang sangat besar, hard drive juga membutuhkan

jumlah yang tepat ruang di samping gigabyte ruang yang diperlukan

untuk mesin database sendiri.

2.2.5 DotSpatial

DotSpatial adalah library untuk mendukung pembuatan aplikasi berbasis

sistem informasi geografis dengan menggunakan .NET. DotSpatial

memungkinkan pengembang aplikasi untuk melakukan analisis data spasial

dan menjalankan fungsionalitas-fungsionalitas mapping pada aplikasi mereka

Page 58: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Dasar / Umumlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-01309-IF Bab2001.pdf · menyediakan output berupa informasi yang diperlukan untuk

66

atau juga berkontribusi dalam membuat GIS extentions yang dapat bermanfaat

bagi banyak orang.