BAB 2 LANDASAN TEORI Dengan judul “Peranlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00909-MC...

23
12 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori umum Dengan judul “Peran Public Relations melalui majalah Info BCA sebagai media komunikasi internal”, maka penulis menggunakan teori-teori dasar yang membahas diantaranya: 2.1.1 Komunikasi Menurut Everett M. Rogers di dalam buku Deddy Mulyana tahun 2007 menyatakan bahwa: “Komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka.” Komunikasi adalah proses pertukaran informasi atau pesan dari komunikator ke komunikan. Menurut Harold Lasswell cara yang baik untuk menggambarkan komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Who Says What In Which Channel To Whom With What Effect? Atau Siapa Mengatakan Apa Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana? Berdasarkan definisi Lasswell ini dapat diturunkan lima unsur komunikasi yang saling bergantung satu sama lain, yaitu: sumber (source), pesan (message), saluran (channel), penerima (receiver), dan efek (effect). (Mulyana, 2007: 69) Dilihat dari pandangan kedua para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu proses dari komunikator (sumber/source) ke komunikan (penerima/receiver) melalui suatu saluran atau media (channel) tertentu yang

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI Dengan judul “Peranlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00909-MC...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI Dengan judul “Peranlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00909-MC Bab2001.pdfmedia komunikasi internal”, maka penulis menggunakan teori-teori dasar

12

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori umum

Dengan judul “Peran Public Relations melalui majalah Info BCA sebagai

media komunikasi internal”, maka penulis menggunakan teori-teori dasar yang

membahas diantaranya:

2.1.1 Komunikasi

Menurut Everett M. Rogers di dalam buku Deddy Mulyana tahun 2007

menyatakan bahwa: “Komunikasi adalah proses di mana suatu ide dialihkan dari

sumber kepada suatu penerima atau lebih, dengan maksud untuk mengubah tingkah

laku mereka.”

Komunikasi adalah proses pertukaran informasi atau pesan dari komunikator

ke komunikan. Menurut Harold Lasswell cara yang baik untuk menggambarkan

komunikasi adalah dengan menjawab pertanyaan-pertanyaan berikut: Who Says

What In Which Channel To Whom With What Effect? Atau Siapa Mengatakan Apa

Dengan Saluran Apa Kepada Siapa Dengan Pengaruh Bagaimana? Berdasarkan

definisi Lasswell ini dapat diturunkan lima unsur komunikasi yang saling bergantung

satu sama lain, yaitu: sumber (source), pesan (message), saluran (channel), penerima

(receiver), dan efek (effect). (Mulyana, 2007: 69)

Dilihat dari pandangan kedua para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa

komunikasi adalah suatu proses dari komunikator (sumber/source) ke komunikan

(penerima/receiver) melalui suatu saluran atau media (channel) tertentu yang

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI Dengan judul “Peranlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00909-MC Bab2001.pdfmedia komunikasi internal”, maka penulis menggunakan teori-teori dasar

13

didalamnya terdapat suatu pesan (message) yang ingin disampaikan dan selanjutnya

ada umpan balik (feedback) dari komunikan terhadap pesan yang sudah diterima.

Pesan yang disampaikan biasanya bertujuan untuk mengubah perilaku dari

komunikan, maka dari itu feedback diperlukan di dalam suatu proses komunikasi.

� Fungsi Komunikasi

Thomas M. Scheidel mengemukakan bahwa kita berkomunikasi terutama

untuk menyatakan dan mendukung identitas-diri, untuk membangun kontak

sosial dengan orang disekitar kita, dan untuk mempengaruhi orang lain untuk

merasa, berpikir, atau berperilaku seperti yang kita inginkan. (Mulyana, 2007: 4)

Berikut ini kita akan membahas empat fungsi komunikasi berdasarkan

kerangka yang dikemukakan William I. Gorden di dalam Keempat fungsi

tersebut, yakni komunikasi sosial, komunikasi ekspresif, komunikasi ritual, dan

komunikasi instrumental, tidak saling meniadakan (mutually exclusive). Fungsi

suatu peristiwa komunikasi (communication event) tampaknya tidak sama sekali

independen, melainkan juga berkaitan dengan fungsi-fungsi lainnya, meskipun

terdapat suatu fungsi yang dominan. (Mulyana, 2007: 5)

- Komunikasi sosial

Fungsi komunikasi sebagai komunikasi sosial setidaknya

mengisyaratkan bahwa komunikasi penting untuk membangun konsep

diri kita, aktualisasi-diri, untuk kelangsungan hidup, untuk memperoleh

kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan, antara lain lewat

komunikasi yang menghibur, dan memupuk hubungan dengan orang lain.

(Mulyana, 2007: 5-6)

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI Dengan judul “Peranlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00909-MC Bab2001.pdfmedia komunikasi internal”, maka penulis menggunakan teori-teori dasar

14

- Komunikasi ekspresif

Komunikasi ekspresif tidak otomatis bertujuan mempengaruhi orang

lain, namun dapat dilakukan sejauh komunikasi tersebut menjadi

instrument untuk menyampaikan perasaan-perasaan (emosi) kita.

(Mulyana, 2007: 24)

- Komunikasi ritual

Komunikasi ritual biasanya dilakukan secara kolektif. Tetapi sering

juga bersifat ekspresif yang menyatakan perasaan terdalam seseorang.

Kita sering kali melakukan acara-acara atau kegiatan yang berlainan

sepanjang tahun yang dinamakan rites of passage oleh para antropolog.

Kegiatan-kegiatan tersebut kita lakukan rutin setiap tahunnya. Contohnya

seperti acara ulang tahun, kelahiran, pertunangan, pernikahan, dan

sebagainya. Di dalam melaksanakan acara-acara tersebut, biasanya kita

melakukan atau mengucapkan kata-kata dan menampilkan perilaku-

perilaku simbolik. (Mulyana, 2007: 27)

- Komunikasi instrumental

Komunikasi instrumental mempunyai beberapa tujuan umum, yaitu

menginformasikan, mengajar, mendorong, mengubah sikap dan

keyakinan, dan mengubah perilaku atau menggerakkan tindakan, dan juga

menghibur. Semua tujuan tersebut bersifat membujuk (persuasive).

Komunikasi yang berfungsi memberitahukan atau menginformasikan (to

inform) mengandung makna persuasif dapat dikatakan bahwa pembicara

atau komunikator menginginkan pendengarnya untuk mempercayai pesan

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI Dengan judul “Peranlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00909-MC Bab2001.pdfmedia komunikasi internal”, maka penulis menggunakan teori-teori dasar

15

yang disampaikannya atau informasi yang disampaikan layak untuk

diketahui. (Mulyana, 2007: 33)

2.1.2 Komunikasi organisasi

Organisasi adalah sekelompok masyarakat yang saling bekerja sama untuk

mencapai suatu tujuan tertentu, dan komunikasi adalah perekat yang memungkinkan

kelompok masyarakat tersebut secara bersama-sama melakukan fungsinya dengan

baik. Hubungan komunikasi yang terjalin baik antara manajer yang satu dengan

manajer yang lain, antara manajer dengan karyawan, atau antara karyawan yang satu

dengan karyawan yang lain, merupakan salah satu kunci keberhasilan manajer dalam

mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan (Purwanto, 2011: 44).

Menurut Wiryanto di dalam buku karangan Khomsahrial Romli tahun 2011

menyatakan bahwa komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan

berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun informal dari suatu

organisasi. Komunikasi formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu

sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya berupa cara kerja di

dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai pekerjaan yang harus dilakukan dalam

organisasi. Komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui secara sosial.

Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotannya secara

individual. (Romli, 2011: 2).

Conrad (dalam Tubbs dan Moss, 2005) mengidentifikasikan tiga komunikasi

organisasi sebagai berikut: fungsi perintah, fungsi relasional, fungsi manajemen

ambigu (Romli, 2011: 2-3).

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI Dengan judul “Peranlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00909-MC Bab2001.pdfmedia komunikasi internal”, maka penulis menggunakan teori-teori dasar

16

1. Fungsi perintah berkenaan dengan anggota-anggota organisasi mempunyai hak

dan kewajiban membicarakan, menerima, menafsirkan, dan bertindak atas suatu

perintah. Tujuan dari fungsi perintah adalah koordinasi diantara sejumlah

anggota yang bergantung dalam organisasi tersebut.

2. Fungsi relasional berkenaan dengan komunikasi memperbolehkan anggota-

anggota menciptakan dan mempertahankan bisnis produktif hubungan personal

dengan anggota organisasi lain. Hubungan dalam pekerjaan mempengaruhi

kinerja pekerjaan (job performance) dalam berbagai cara.

3. Fungsi manajemen ambigu berkenaan dengan pilihan dalam situasi organisasi

sering dibuat dalam keadaan yang sangat ambigu. Komunikasi adalah alat untuk

mengatasi dan mengurangi ketidakjelasan (ambiguity) yang melekat dalam

organisasi. Anggota berbicara satu dengan lainnya untuk membangun

lingkungan dan memahami situasi baru, yang membutuhkan perolehan informasi

bersama.

Dari berbagai pandangan yang ada, dapat disimpulkan bahwa komunikasi

organisasi adalah komunikasi yang bertujuan untuk mengirimkan dan menerima

berbagai pesan dari perusahaan ke karyawan, karyawan ke perusahaan ataupun antar

sesama karyawan di dalam suatu perusahaan atau organisasi. Komunikasi dari

perusahaan ke karyawan dan sebaliknya berorientasi kepada kepentingan organisasi

dan bersifat formal. Sedangkan komunikasi antar sesama karyawan dapat disebut

sebagai komunikasi informal karena berorientasi kepada anggota dari suatu

organisasi secara individual.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI Dengan judul “Peranlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00909-MC Bab2001.pdfmedia komunikasi internal”, maka penulis menggunakan teori-teori dasar

17

� Pola komunikasi

Meskipun semua organisasi harus melakukan komunikasi dengan berbagai

pihak dalam mencapai tujuannya, perlu diketahui bahwa pendekatan yang dipakai

antara satu organisasi dengan organisasi yang lain dapat bervariasi atau berbeda-

beda. Bagi perusahaan berskala kecil yang hanya memiliki beberapa karyawan,

penyampaian informasi dapat dilakukan secara langsung kepada para karyawannya

tersebut. Lain halnya dengan perusahaan besar yang memiliki ratusan bahkan ribuan

karyawan, penyampaian informasi kepada mereka merupakan pekerjaan yang cukup

rumit. (Purwanto, 2011: 49)

Secara umum, pola komunikasi dapat dibedakan menjadi saluran komunikasi

formal (formal communication channel) dan saluran komunikasi nonformal

(informal communication channel) (Purwanto, 2011: 49)

1) Saluran komunikasi formal

Dalam struktur organisasi garis, fungsional, maupun matriks, akan tampak

berbagai macam posisi atau kedudukan masing-masing sesuai dengan batas

tanggung jawab dan wewenangnya. Dalam kaitannya dengan proses

penyampaian informasi dari manajer kepada bawahan ataupun dari manajer ke

karyawan, pola transformasi informasinya dapat berbentuk komunikasi dari atas

ke bawah (downward communications), komunikasi dari bawah ke atas (upward

communications), komunikasi horizontal (horizontal communications), dan

komunikasi diagonal (diagonal communications) (Purwanto, 2011: 49).

a. Komunikasi dari atas ke bawah

Secara sederhana, transformasi informasi dari manajer dalam semua level ke

bawahan merupakan komunikasi dari atas ke bawah (downward

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI Dengan judul “Peranlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00909-MC Bab2001.pdfmedia komunikasi internal”, maka penulis menggunakan teori-teori dasar

18

communications). Aliran komunikasi dari manajer ke bawahan tersebu,

umumnya terkait dengan tanggung jawab dan kewenangannya dalam suatu

organisasi. Komuniasi dari atas ke bawah dipakai untuk menyampaikan

informasi, mengarahkan, mengkoordinasikan, memotivasi, memimpin,

mengendalikan berbagai kegiatan di level bawah. Komunikasi dari atas ke

bawah tersebut dapat berbentuk lisan (oral communications) maupun tertulis

(written communications). (Purwanto, 2011: 49-50)

Gambar 2.1.2.1: Komunikasi dari atas ke bawah (Purwanto, 2011: 50)

b. Komunikasi dari bawah ke atas

Dalam struktur organisasi, komunikasi dari bawah ke atas (upward

communications) berarti alur pesan yang disampaikan berasal dari bawah

(karyawan) menuju ke atas (manajer). Pesan yang ingin disampaikan mula-

mula berasal dari para karyawan yang selanjutnya disampaikan ke jalur yang

lebih tinggi, yaitu ke bagian pabrik, ke manajer produksi, dan akhirnya ke

manajer umum. Untuk memecahkan masalah-masalah yang terjadi dalam

suatu organisasi dan mengambil keputusan secara tepat, sudah sepantasnya

bila manajer memperhatikan aspirasi yang berasal dari bawah. Keterlibatan

karyawan (bawahan) dalam proses pengambilan keputusan merupakan salah

Manajer Umum

Manajer Pemasaran

Manajer Produksi

Manajer Keuangan

Bagian Penjualan

Bagian Promosi

Bagian Pabrik

Bagian Penelitian

Bagian Akuntansi

Bagian Keuangan

Karyawan

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI Dengan judul “Peranlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00909-MC Bab2001.pdfmedia komunikasi internal”, maka penulis menggunakan teori-teori dasar

19

satu cara yang positif dalam upaya membantu pencapaian tujuan organisasi.

(Purwanto, 2011: 51)

Gambar 2.1.2.2: Komunikasi dari bawah ke atas (Purwanto, 2011: 52)

c. Komunikasi horizontal

Komunikasi horizontal (horizontal communications) atau sering disebut

dengan istilah komunikasi lateral (lateral communications) adalah

komunikasi yang terjadi antara bagian-bagian yang memiliki posisi sejajar

atau sederajat dalam suatu organisasi. Tujuan komunikasi horizontal antara

lain untuk melakukan persuasi, mempengaruhi dan memberikan informasi

kepada bagian atau departemen yang memiliki kedudukan sejajar (Purwanto,

2011: 52)

Manajer Umum

Manajer Pemasaran

Manajer Produksi

Manajer Keuangan

Bagian Penjualan

Bagian Promosi

Bagian Pabrik

Bagian Penelitian

Bagian Akuntansi

Bagian Keuangan

Karyawan

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI Dengan judul “Peranlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00909-MC Bab2001.pdfmedia komunikasi internal”, maka penulis menggunakan teori-teori dasar

20

Gambar 2.1.2.3: Komunikasi horizontal (Purwanto, 2011: 53)

d. Komunikasi diagonal

Komunikasi diagonal (diagonal communications) melibatkan komunikasi

antara dua tingkat (level) organisasi yang berbeda. Contohnya adalah

komunikasi formal antara manajer pemasaran dengan bagian pabrik, antara

manajer produksi dengan bagian promosi, antara manajer produksi dengan

bagian akuntansi, dan antara manajer keuangan dengan bagian penelitian

(Purwanto, 2011: 53)

Gambar 2.1.2.4: Komunikasi diagonal (Purwanto, 2011: 53)

Manajer Umum

Manajer Pemasaran

Manajer Produksi

Manajer Keuangan

Bagian Penjualan

Bagian Promosi

Bagian Pabrik

Bagian Penelitian

Bagian Akuntansi

Bagian Keuangan

Karyawan

Manajer Pemasaran

Manajer Produksi

Manajer Keuangan

Bagian Penjualan

Bagian Promosi

Bagian Pabrik

Bagian Penelitian

Bagian Akuntansi

Bagian Keuangan

Karyawan

Manajer Umum

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI Dengan judul “Peranlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00909-MC Bab2001.pdfmedia komunikasi internal”, maka penulis menggunakan teori-teori dasar

21

2) Saluran komunikasi informal

Bagan organisasi formal akan dapat menggambarkan bagaimana informasi yang

ada ditransformasikan dari satu bagian ke bagian yang lainnya sesuai dengan jalur

hierarki yang ada. Namun, dalam praktik, tampaknya garis-garis dan kotak-kotak

yang tergambar pada struktur organisasi tidak mampu mencegah orang-orang dalam

suatu organisasi untuk saling bertukar informasi antara orang yang satu dengan orang

yang lain.

Dalam jaringan komunikasi informal, orang-orang yang ada dalam suatu

organisasi, tanpa memedulikan jenjang hierarki, pangkat dan kedudukan/jabatan,

dapat berkomunikasi secara luas. Meskipun hal-hal yang mereka perbincangkan

biasanya bersifat umum, seperti mengobrol tentang humor yang baru didengar,

keluarga, anak-anak, dunia olah raga, music, acara film, dan sinetron TV, kadang

kala mereka juga membicarakan hal-hal yang berkaitan dengan situasi kerja yang ada

dalam organisasinya (Purwanto, 2011: 55)

2.1.3 Public Relations

Menurut buku Cutlip, Center dan Broom yang berjudul ”Effective Public

Relations” tahun 2009 mengatakan bahwa public relations adalah fungsi manajemen

yang membangun dan mempertahankan hubungan yang saling menguntungkan

antara organisasi dan publik yang mempengaruhi kesuksesan dan kegagalan suatu

organisasi.

Sarjana dan public relations professional, almarhum Rex F. Harlow

mengumpulkan hampir 500 definisi dari public relations. Lalu kemudian beliau

mengidentifikasikan unsur-unsur umum utama dalam upaya untuk mendefinisikan

public relations. Definisinya meliputi baik elemen konseptual dan operasional

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI Dengan judul “Peranlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00909-MC Bab2001.pdfmedia komunikasi internal”, maka penulis menggunakan teori-teori dasar

22

adalah: Public relations is the distinctive management function which helps establish

and maintain mutual lines of communication, understanding, acceptance and

cooperation between an organization and its publics; involved the management of

problems or issues; helps management to keep informed on and responsive to public

opinion; defines and emphasizes the responsibility of management to serve the public

interest; helps management keep abreast of and effectively utilize change, serving as

an early warning system to help anticipate trends; and uses research and sound and

ethical communication as its principal tools. (Cutlip, Center dan Broom, 2009: 24).

Artinya bahwa public relations adalah fungsi manajemen yang khas yang membantu

membangun dan mempertahankan garis komunikasi timbal balik, penerimaan

pengertian, dan kerjasama antara organisasi dengan publiknya; terlibat pengelolaan

masalah atau isu, membantu manajemen untuk mendapatkan informasi dan responsif

terhadap opini publik; mendefinisikan dan menekankan tanggung jawab manajemen

untuk melayani kepentingan umum; membantu manajemen untuk tetap mengikuti

dan efektif memanfaatkan perubahan, melayani sebagai sistem peringatan dini untuk

membantu mengantisipasi tren, dan menggunakan penelitian serta ethical

communications sebagai alat utamanya.

Dari kedua pandangan di atas dapat disimpulkan bahwa public relations

adalah fungsi manajemen yang berfungsi untuk membangun dan mempertahankan

hubungan yang saling menguntungkan antara perusahaan dengan publiknya melalui

komunikasi yang efektif. Publik tersebut bisa berasal dari eksternal maupun internal

perusahaan. Eksternal bisa berupa media, pemerintah, masyarakat, konsumen, dsb.

Sedangkan untuk publik internal perusahaan adalah karyawan. Public relations

dianggap sebagai alat atau tools untuk melayani kepentingan umum, mengatasi isu-

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI Dengan judul “Peranlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00909-MC Bab2001.pdfmedia komunikasi internal”, maka penulis menggunakan teori-teori dasar

23

isu manajemen serta membantu manajemen untuk mendapatkan informasi dari pihak

luar serta responsif terhadap opini public. Semua itu dilakukan oleh public relations

melalui komunikasi.

2.1.3.1 Fungsi Public Relations

Salah satu fungsi public relations adalah menjalin komunikasi dan relasi

dengan publik-publik organisasi. Dampak dari terwujudnya fungsi ini adalah

pencapaian tujuan organisasi. Tujuan organisasi itu dibantu pencapaiannya melalui

kegiatan public relations dengan meningkatkan, menjaga atau memperbaiki prestise

organisasi, mendeteksi dan menangani isu-isu yang berkembang,dan mengatasi

kesalahpahaman dan prasangka

Komunikasi dan relasi antara publik dan organisasi tidak selamanya berada

dalam kondisi baik. Karena itu dinyatakan, komunikasi dan relasi anatar organisasi

dan publiknya tidak bersifat tetap, melainkan bersifat dinamis yang berubah sesuai

dengan keadaan lingkungan strategis organisasi itu (Iriantara dan Surachman. 2006:

5).

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI Dengan judul “Peranlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00909-MC Bab2001.pdfmedia komunikasi internal”, maka penulis menggunakan teori-teori dasar

24

2.1.3.2 Proses Public Relations

Gambar 2.1.1.3.1 Proses public relations digambarkannya seperti berikut ini

Oleh Rhenald Kesali (Iriantara dan Surachman, 2006: 9)

Pengumpulan Fakta

Definisi Permasalahan

Perencanaan dan Program

Aksi dan Komunikasi

Evaluasi

Gambar 2.1.3.2: Proses public relation

Sumber: Rhenald Kesali (1994:33)

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI Dengan judul “Peranlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00909-MC Bab2001.pdfmedia komunikasi internal”, maka penulis menggunakan teori-teori dasar

25

2.2 Teori-teori Khusus

Penulis menggunakan teori-teori khusus yang membahas diantaranya:

2.2.1 Peran public relations

Secara umum, peran menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi Ketiga

adalah perangkat tingkah yang diharapkan dimiliki oleh orang yang berkedudukan

dalam masyarakat. Peran public relations dapat disimpulkan memiliki makna seluruh

tingkah yang dilakukan anggota-anggota yang berkedudukan di dalam public

relations di dalam melakukan tugasnya.

Peran public relations salah satunya adalah menjalankan fungsinya untuk

menjaga hubungan dengan publik eksternal dan publik internal yang ingin disoroti

oleh peneliti. Publik internal adalah seluruh anggota di dalam organisasi yang

bersama-sama bekerja untuk mencapai tujuan organisasi. Karyawan merupakan

publik internal dari perusahaan yang menentukan kesuksesan dari suatu organisasi.

Sebelum kita menjalin hubungan dengan publik eksternal yang diantaranya

adalah customers, consumers, neigbours, dan investors, manajemen justru harus

lebih memperhatikan individu-individu yang melakukan pekerjaan organisasi. Maka

dari itu, CEO dari suatu perusahaan sering mengatakan bahwa karyawan merupakan

“publik nomor satu” atau sebagai “aset penting organisasi” dan mereka mencoba

untuk menciptakan “budaya organisasi” yang menarik dan mempertahankan

karyawan yang produktif. Hal ini merupakan salah satu dari peran public relation

yang dinamakan hubungan internal (internal relations) (Cutlip, Center, dan Broom

2012: 28)

Komunikasi karyawan atau komunikasi internal adalah suatu spesialisasi

public relations yang berhubungan dengan “bagaimana para professional public

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI Dengan judul “Peranlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00909-MC Bab2001.pdfmedia komunikasi internal”, maka penulis menggunakan teori-teori dasar

26

relations di korporasi, perusahaan konsultan, dan organisasi nirlaba membantu

mewujudkan komunikasi yang efektif antarkaryawan dan antara karyawan dengan

manajemen puncak.” Usaha komunikasi karyawan dimulai sebelum seorang

karyawan dipekerjakan sampai pasca-kepergian karyawan tersebut dari organisasi.

Dengan demikian, dari rekrutmen sampai setelah perpisahan, public relations

memiliki peran penting dalam pengalaman kerja seorang karyawan. . (Lattimore, et

al, 2010: 231-232)

Membuat organisasi bersikap responsif terhadap kepentingan publik dan

kontribusinya kepada sistem informasi publik yang amat penting bagi masyarakat

demokratis dan kelangsungan hidup organisasi.

1. Membuat organisasi bersikap responsif terhadap kepentingan publik dan

kontribusinya kepada sistem informasi publik yang amat penting bagi

masyarakat demokratis dan kelangsungan hidup organisasi.

2. Membantu dan mempertahankan hubungan antar publik dengan

manajement organisasional yang memperhatikan tanggung jawab sosial

dan kepemimpinan yang bermoral.

3. Membantu organisasi untuk mengantisipasi dan merespon persepsi dan

opini publik. Merespon nilai dan gaya hidup yang baru, merespon

pergeseran diantara elektoran dan didalam lembaga legislatif, dan

merespon perubahan-perubahan lain di lingkungan.

4. Membuat informasi menjadi tersedia melalui sistem informasi publik, dan

juga meningkatkan pengetahuan dan pemahaman ke publik dengan

mendukung pernyataan pendapat dan debat pasar ide yang kompetitif.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI Dengan judul “Peranlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00909-MC Bab2001.pdfmedia komunikasi internal”, maka penulis menggunakan teori-teori dasar

27

5. Melayani kepentingan publik dnegan sudut pandang alternatif dalam

forum publik, termasuk suara dari orang-orang yang diabaikan oleh media

massa.

6. Membantu masyarakat dengan menjadi perantara konflik dan membangun

konsensus yang dibutuhkan untuk keterlibatan sosial.

7. Memfasilitasi atau membantu penyesuaian dan pemeliharaan dalam sistem

sosial yang memberi kita kebutuhan sosial dan fisik.

(http://manajemenkomunikasi.blogspot.com/2010/08/peran-profesional-

public-relations.html)

2.2.2 Komunikasi internal

Internal relations is the specialized part of public relations that builds and

maintains a mutually beneficial relationship between managers and the employees

on whom an organization’s success depends. (Wilcox dan Cameron, 2012: 28). Hal

ini mempunyai arti bahwa hubungan internal adalah bagian khusus dari public

relations yang membangun dan memelihara hubungan yang saling menguntungkan

antara manajer dan karyawan yang mempengaruhi kesuksesan dari suatu organisasi.

Komunikasi karyawan disebut juga dengan komunikasi internal atau

employee relations, menciptakan dan memelihara sistem komunikasi internal antara

pemilik perusahaan dengan para karyawan. Garis komunikasinya dua arah, yaitu

semua karyawan berpartisipasi secara bebas dalam sebuah pertukaran informasi.

(Lattimore, et al, 2010: 232)

Menurut jurnal ilmiah karangan Mazzei tahun 2010 menyatakan bahwa

banyak ahli yang menekankan bahwa komunikasi internal yang efektif merupakan

prasyarat untuk citra perusahaan yang positif di kalangan eksternal maupun reputasi

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI Dengan judul “Peranlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00909-MC Bab2001.pdfmedia komunikasi internal”, maka penulis menggunakan teori-teori dasar

28

yang baik (Tench and Yeomans, 2006; Argenti and Forman, 2002; Kitchen, 1997;

Sholes, 1997; Goldhaber, 1993; Grunig and Hunt, 1984).

Dari beberapa pandangan para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa

komunikasi internal adalah bagian khusus dari public relations suatu perusahaan

yang berfungsi sebagai jembatan antara perusahaan dengan publik internal yaitu

karyawan. Jembatan tersebut harus berfungsi untuk menjaga dan memelihara

hubungan baik antara kedua belah pihak dengan melakukan berbagai bentuk

komunikasi yang efektif.

Menurut Alvie Smith, mantan direktur Corporate Communications di

General Motors, ada dua faktor yang menjelaskan mengapa manajemen

menghormati bagian dari fungsi public relations ini (Cutlip, Center dan Broom,

2012: 29):

1. Nilai dari pengertian, teamwork, dan komitmen dari karyawan, di saat

mendapatkan hasil bottom-line. Aspek yang positif dan perilaku karyawan

ini dipengaruhi sangat kuat oleh way-of-live komunikasi yang interaktif di

dalam organisasi.

2. Kebutuhan untuk membentuk manager yang kuat dalam jaringan

komunikasi, yang membuat setiap supervisor pada semua level melakukan

komunikasi yang efektif dengan bawahannya. Hal ini butuh untuk lebih

dari informasi yang hanya berhubungan dengan pekerjaan dan harus

menekankan kepada kunci bisnis dan isu publik yang mempengaruhi

keseluruhan organisasi.

2.2.3 Publik internal

Yang termasuk publik internal adalah khalayak atau publik yang menjadi

bagian dari kegiatan usaha pada suatu organisasi atau instansi itu sendiri. Dalam

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI Dengan judul “Peranlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00909-MC Bab2001.pdfmedia komunikasi internal”, maka penulis menggunakan teori-teori dasar

29

dunia bisnis public relations, Publik internal ini disesuaikan dengan bentuk daripada

organisasi yang bersangkutan apakah organisasi tersebut berbentuk suatu perusahaan

dagang, instansi pemerintah ataupun lembaga pendidikan. Jadi tergantung dari jenis,

sifat atau karakter dari organisasinya. Jadi publik yang termasuk ke dalamnya pun

menyesuaikan diri dengan bentuk dari organisasinya dan umumnya khalayak atau

publik tersebut adalah yang menjadi bagian dari kegiatan usaha dari badan, instansi

atau perusahaan itu sendiri.

Publik internal dan bentuk hubungan internal perusahaan:

a) Publik Internal dari perusahaan :

- Publik Pegawai(employee public)

- Publik Manajer (manager public)

- Publik Pemegang Saham (stockholder public)

- Publik Buruh (labour public)

b) Bentuk Hubungan dalam Perusahaan

Dengan adanya publik internal dalam lingkup kegiatan public relations

tersebut memberikan konsekuensi pada berbagai hubungan bagi masing-masing

publik internal. Sifat hubungannya disebut hubungan internal (Internal Relations).

Beberapa bentuk hubungan internal dalam perusahaan :

1. Employee Relations (hubungan dengan para pekerja/para karyawan).

2. Stockholder Relations (hubungan dengan para pemegang saham)

3. Labour Relations (hubungan dengan pada buruh)

4. Manager Relations (hubungan dengan para manajer)

(http://belajarkomunikasi2009.blogspot.com/2010/03/mengenal-publik-internal.html)

Publik internal perusahaan khususnya karyawan menurut Hendrix dan Hayes

terdiri dari (Hendrix dan Hayes, 2007: 17)

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI Dengan judul “Peranlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00909-MC Bab2001.pdfmedia komunikasi internal”, maka penulis menggunakan teori-teori dasar

30

• Employee Publics

Publik karyawan yang ada di dalam organisasi:

1) Management, terdiri dari:

• Upper-level administrators

• Midlevel administrators

• Lower-level administrators

2) Nonmanagement (staff) terdiri dari: specialists

Berdasarkan pendapat para ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa publik

internal perusahaan adalah keseluruhan public di dalam suatu perusahaan yang

berfungsi untuk menjalankan kepentingan organisasi serta mencapai tujuan

organisasi.

2.2.4 Media Internal

Pembuatan sebuah media internal membutuhkan pengorganisasian dan

koordinasi. Semua itu harus dilakukan dengan interval jadwal yang regular.

mengorganisasi detail produks merupakan kunci bagi efektivitasnya. (Lattimore, et

al, 2010: 243).

Isi dari media internal berbeda antara satu organisasi dengan organisasi yang

lain. Informasi perusahaan harus memuaskan kebutuhan karyawannya tidak sekadar

memuaskan pihak manajemen. Ada peningkatan perhatian karyawan terhadap isu

yang terkait keamanan, yang terbukti berada pada bagian atas dari hal yang dianggap

penting “organisasi merencanakan masa depan”. Harapan dari pekerja ini sangat

jelas. Mereka ingin tahu kea rah mana organisasi akan bergerak, apa rencana untuk

dapat sampai ke sana, dan apa maknanya untuk mereka. (Lattimore, et al, 2010: 243).

Dapat disimpulkan bahwa media internal adalah media yang digunakan oleh

public relations di dalam menginformasikan suatu berita atau informasi kepada

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI Dengan judul “Peranlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00909-MC Bab2001.pdfmedia komunikasi internal”, maka penulis menggunakan teori-teori dasar

31

publik internal di dalam suatu perusahaan. Media internal berfungsi sebagai sarana

komunikasi antara pihak perusahaan dengan karyawannya.

Buat dan peliharalah kebijakan yang ketat tentang apa yang akan

dipublikasikan di internal. Kriteria berikut dapat membantu mengevaluasi nilai berita

sebuah topik (Lattimore, et al, 2010: 243).

1. Ketepatan waktu. Apakah topik yang disampaikan cukup tepat waktunya

dengan minat kebanyakan pembaca?

2. Jangkauan. Apakah sebuah topik berpengaruh kepada masyarakat, baik

langsung ataupun tidak langsung?

3. Signifikansi. Apakah sesuatu atau seseorang penting terlibat didalamnya?

4. Ketertarikan. Apakah sebuah topik terkait dengan sesuatu yang penting

menyangkut minat pembaca dan mereka yang terlibat?

Objektivitas merupakan tujuan penting dari media internal, namun media ini

harus memiliki rasa yang lebih personal dibanding surat kabar atau majalah publik.

Media internal harus merefleksikan rasa kedekatan dan kepentingan yang sama yang

disampaikan kepada pembaca, “Kita semua dalam kebersamaan” (Lattimore, et al,

2010: 244).

• Mengontrol Media Internal

Setiap media harus mengevaluasi kemajuannya secara berkala terkait

pencapaian sasarannya. Semua tujuan, isi dan frekuensi publikasi harus diuji

dalam hubungannya dengan kebutuhan audiensi target. Survey dan kuesioner

dapat pula menjadi alat yang bermanfaat dalam mencari tahu informasi

tentang seberapa efektif media memenuhi harapan. Majalah nasional telah

menemukan bahwa survei kecil pun dapat memberikan pengetahuan yang

baik tentang minat pembaca. Dengan cara ini, editor dapat memperoleh

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI Dengan judul “Peranlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00909-MC Bab2001.pdfmedia komunikasi internal”, maka penulis menggunakan teori-teori dasar

32

timbal-balik tentang kemungkinan keberhasilan dari berita tertentu

(Lattimore, et al, 2010: 244).

2.3 Kerangka pikir

Gambar 2.3 analisa peran public relations pada majalah Info BCA sebagai media

komunikasi internal

Sumber: peneliti

Penjelasan dari kerangka pikir di atas:

Peran public relations

Majalah Info BCA

Media komunikasi internal

Komunikasi ke bawah

Komunikasi ke atas

Komunikasi diagonal

Komunikasi horizontal

Efektif Tidak Efektif

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI Dengan judul “Peranlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00909-MC Bab2001.pdfmedia komunikasi internal”, maka penulis menggunakan teori-teori dasar

33

Dari permasalahan yang ada, yakni pentingnya karyawan mengetahui

informasi seputar perusahaan, dibutuhkan peran dari public relations PT. Bank

Central Asia, Tbk untuk melakukan beberapa strategi untuk melaksanakan kegiatan

komunikasi internal yang efektif. Public relations dapat dikatakan sebagai jembatan

yang menghubungkan perusahaan dengan karyawannya. Maka dari itu merupakan

fungsi dari public relations untuk melakukan komunikasi ke kedua belah pihak

tersebut.

Di dalam lingkungan internal komunikasi, ada banyak kegiatan komunikasi

internal yang dapat digunakan oleh public relations. Dengan kata lain public

relations berperan di dalam kelangsungan kegiatan komunikasi internal. Salah satu

kegiatan yang dilakukan untuk menjalani komunikasi internal yang efektif adalah

dengan menyebarkan majalah Info BCA yang merupakan majalah internal khusus

karyawan. Untuk karya tulis ini, peneliti menganalisis tentang bagaimana peran dari

public relations PT. Bank Central Asia, Tbk melalui majalah Info BCA yang

berfungsi sebagai media komunikasi internal.

Untuk kegiatan komunikasi internal, melalui majalah Info BCA sebagai

medianya, terdapat komunikasi ke bawah, ke atas, diagonal maupun horizontal. Hal

ini berarti komunikasi yang dilakukan tidak hanya berasal dari atasan saja, tetapi dari

bawahan, di dalam departemen, dan juga masing-masing departemen di dalam PT.

Bank Central Asia, Tbk.

Dalam proses analisis ini, peneliti melakukan observasi dan wawancara untuk

mengetahui proses yang dijalankan dan menarik kesimpulan mengenai tingkat

keberhasilan dari peran yang dijalankan. Jika peran tersebut dianggap kurang efektif,

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI Dengan judul “Peranlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-2-00909-MC Bab2001.pdfmedia komunikasi internal”, maka penulis menggunakan teori-teori dasar

34

maka perlu adanya pengkajian ulang oleh public relations untuk menentukan

pembaruan melalui inovasi yang baru.