BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab...

31
6 BAB 2 LANDASAN TEORI Berikut teori-teori yang digunakan untuk mendukung penulisan skripsi ini. 2.1. Teori Umum 2.1.1 Visi dan Misi Menurut Gaspersz (2003, p4), visi (vission) adalah suatu pernyataan menyeluruh tentang gambaran ideal yang ingin dicapai oleh organisasi di masa yang akan datang. a. Diciptakan melalui kebijakan bersama. b. Citraan-citraan ideal di masa yang akan datang, yang akan mempengaruhi mental orang-orang agar berhasrat mencapainya. c. Mempengaruhi orang-orang untuk menuju visi itu. d. Tidak memiliki batas waktu Misi (mission) adalah suatu pernyataan bisnis dari perusahaan a. Menyatakan alasan-alasan bisnis tentang keberadaan perusahaan itu. b. Tidak menyatakan suatu hasil. c. Tidak ada batas waktu atau pengukuran. d. Memberikan basis untuk pembuatan keputusan tentang alokasi sumber daya dan penetapan tujuan yang tepat. e. Mendefinisikan bisnis sekarang dan yang akan datang dalam bentuk produk, skor, pelanggan, alasan-alasan, dan pasar.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab 2.pdfMedia online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media

6

BAB 2

LANDASAN TEORI

Berikut teori-teori yang digunakan untuk mendukung penulisan skripsi ini.

2.1. Teori Umum

2.1.1 Visi dan Misi

Menurut Gaspersz (2003, p4), visi (vission) adalah suatu pernyataan menyeluruh

tentang gambaran ideal yang ingin dicapai oleh organisasi di masa yang akan datang.

a. Diciptakan melalui kebijakan bersama.

b. Citraan-citraan ideal di masa yang akan datang, yang akan mempengaruhi

mental orang-orang agar berhasrat mencapainya.

c. Mempengaruhi orang-orang untuk menuju visi itu.

d. Tidak memiliki batas waktu

Misi (mission) adalah suatu pernyataan bisnis dari perusahaan

a. Menyatakan alasan-alasan bisnis tentang keberadaan perusahaan itu.

b. Tidak menyatakan suatu hasil.

c. Tidak ada batas waktu atau pengukuran.

d. Memberikan basis untuk pembuatan keputusan tentang alokasi sumber daya

dan penetapan tujuan yang tepat.

e. Mendefinisikan bisnis sekarang dan yang akan datang dalam bentuk produk,

skor, pelanggan, alasan-alasan, dan pasar.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab 2.pdfMedia online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media

7

2.1.2 Direct Access Storage Device (DASD)

Menurut O’Brien (2005), ada 2 (dua) jenis cara akses file yaitu akses langsung

(direct access) dan akses berurutan (sequential access).

Peralatan disk magnetis sering kali disebut sebagai penyimpanan akses langsung

(direct access storage devices / DASDs). Pada DASD, sebuah elemen data atau perintah

(seperti sebuah byte atau kata) dapat secara langsung disimpan dan ditarik kembali

dengan memilih serta menggunakan lokasi manapun di media

penyimpanan. Hal ini berarti, setiap posisi penyimpanan memiliki alamat yang unik dan

dapat secara individu diakses dalam waktu yang hampir sama tanpa harus mencari

melalui posisi penyimpanan lainnya. Selain itu, catatan data yang

disimpan dalam disk magnetis atau optikal dapat diakses secara langsung dalam

periode waktu yang hampir sama.

Disk magnetis adalah bentuk paling umum dari penyimpanan sekunder untuk

sistem komputer. Hal ini karena mereka menyediakan akses yang lebih cepat dan

kapasitas penyimpanan yang lebih tinggi dengan biaya yang wajar.

2.1.3 Transaction Processing System (TPS)

Menurut Raymond et al (2004, p9-10), model dari transaction processing

system terdiri dari input, transform, dan elemen output dari sistem fisik perusahaan yang

berada pada bagian bawah diagram seperti pada Gambar 2.1. Data dikumpulkan melalui

physical system dan lingkungan, kemudian masuk ke database. Data Processing

Software mentransformasikan data ke dalam informasi untuk kebutuhan menajemen

perusahaan, individu atau organisasi di lingkungan perusahaan untuk dipergunakan oleh

orang-orang yang berkepentingan.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab 2.pdfMedia online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media

8

Gambar 2. 1 Model Transaction Processing System

2.1.4 Media Online

Media online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet.

Sebagai media massa media online juga menggunakan kaidah – kaidah jurnalistik dalam

sistem kerja.

Media online tidak dibatasi oleh kapasitas atau pembatasan panjang naskah,

karena halaman web bisa menampung naskah yang sepanjang apapun. Namun demi

alasan kecepatan akses, keindahan desain dan alasan-alasan teknis lainnya, perlu

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab 2.pdfMedia online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media

9

dihindarkan penulisan naskah yang terlalu panjang. Media online bisa di-edit dengan

leluasa. Tetapi biasanya, editing hanya mencakup masalah-masalah teknis, seperti

merevisi salah ketik, dan seterusnya.

Ada satu kemiripan antara media online dengan media elektronik seperti radio

dan televisi. Mereka selalu dituntut untuk menyajikan berita yang paling up to date

secepat mungkin. Mereka juga biasanya tidak perlu menunggu hingga seluruh data

terkumpul. Begitu ada data, walau hanya sedikit, mereka langsung melaporkannya. Jika

ada perkembangan baru mengenai peristiwa tersebut, mereka melaporkannya lagi,

demikian seterusnya. Karena itu, aturan penulisan di dalam media online cenderung

lebih bebas, tidak terlalu terpaku pada kaidah-kaidah bahasa dan jurnalistik yang berlaku

umum.

2.1.5 Teknologi Informasi

Menurut O'Brien (2003, G-10), teknologi informasi adalah hardware, software,

jaringan, manajemen database dan teknologi pengolah informasi lainnya yang digunakan

dalam sistem informasi berbasis komputer.

2.1.6 Investasi Teknologi Informasi

Investasi menurut Reily (1986, p708) adalah komitmen pendanaan untuk periode

waktu tertentu yang akan memberikan hasil sebagai kompensasi bagi investor selama

selang waktu tersebut, tingkat inflasi selama periode waktu tersebut dan resiko yang

termasuk di dalamnya.

Investasi (http://www.rms.net) adalah biaya yang jarang terjadi (misalnya

mendirikan gedung), dan menawarkan manfaat jangka panjang (misalnya meningkatkan

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab 2.pdfMedia online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media

10

kepuasan pelanggan). Investasi Teknologi informasi adalah perangkat keras dan piranti

lunak yang digunakan oleh sebuah organisasi untuk menyelesaikan fungsi bisnis terlepas

dari teknologi yang dilibatkan baik itu komputer, telekomunikasi, ataupun lain-lainnya.

Suatu investasi teknologi informasi (TI) merupakan pengeluaran yang dilakukan

organisasi berupa pengeluaran untuk sistem operasi, software, telekomunikasi, jaringan,

operasi dan pemeliharaan terhadap infrastruktur dan pusat data yang tersedia, yang dapat

mempengaruhi kemampuan organisasi untuk mencapai visi dan misi, meningkatkan

performa proses dan operasi bisnis, dukungan pengambilan keputusan bagi pihak

manajemen, dan mendukung berbagai strategi bisnis untuk mencapai keunggulan

kompetitif. Investasi TI bermanfaat untuk menekan biaya-biaya operasional bisnis dan

menyelesaikan masalah bisnis yang spesifik. Untuk menjustifikasi investasi TI yang

dibuat, salah satu pendekatan yang dilakukan adalah mengadopsi langkah logis dalam

kerangka yang berulang (reputable framework), yang sering disebut sebagai metodologi

valuasi. Pendekatan valuasi tersebut dapat dilihat dalam kerangka Justification Options

dan Merits yang ditawarkan oleh Gartner serta klasifikasi metodologi valuasi TI yang

tersedia (Ipung, 2004, p170).

Jadi dapat disimpulkan investasi teknologi informasi adalah cara penanaman

modal di bidang teknologi untuk meningkatkan kinerja perusahaan dalam memproses

dan menyimpan informasi, sehingga bisa didapatkan manfaat tertentu sebagai hasil

penanaman modal tersebut.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab 2.pdfMedia online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media

11

2.1.7 Hubungan Penggunaan TI dengan Dampak Ekonomis bagi

Perusahaan

Soh dan Markus dalam bukunya ”How IT create Business value : A Process

Theory Synthesis” (Devaraj, 2002, p45), menjelaskan bagaimana skema proses

penggunaan suatu proyek TI dan dampak bagi perusahaan yang menggunakannya dapat

dilihat pada Gambar 2.2.

Proses Penggunaan TI dan dampak ekonomisnya bagi perusahaan terdiri dari tiga

lingkaran yang saling berhubungan dan berpotongan satu sama lain. Pada lingkaran

proses konversi TI, digambarkan bahwa dalam suatu tahapan penggunaan TI pasti

dimulai dengan pengeluaran untuk memperoleh proyek TI yang diperlukan. Perolehan

ini dapat dilakukan dengan membuat sendiri suatu sistem khusus, atau membeli sistem

jadi, atau menyewa sistem vendor. Pada lingkaran ini terjadi proses koversi pengeluaran

teknologi informasi yang dimiliki akan digunakan sesuai fungsinya dalam operasional

perusahaan. Dampak yang dirasakan oleh perusahaan akan berpengaruh pada kinerja

perusahaan dalam dunia persahaan. Pada lingkaran proses persaingan, digambarkan

penyelarasan dampak teknologi informasi yang dapat diperoleh dari aset teknologi

informasi yang dimiliki dengan kebutuhan perusahaan dalam persaingan industri.

Sehingga bila dilihat secara keseluruhan maka Gambar 2.2 memiliki pengertian bahwa

pengeluaran yang dilakukan untuk implementasi aset teknologi informasi akan

membawa suatu dampak ekonomis bagi perusahaan yang menggunakannya.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab 2.pdfMedia online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media

12

Gambar 2. 2 Hubungan Penggunaan TI dengan Dampak Ekonomis Perusahaan

2.1.8 Evaluasi Investasi TI

Menurut Benson, Bugnitz, Walton (2004, p61), terdapat 3 (tiga) tipe utama dari

aplikasi yang dijadikan pertimbangan, yaitu:

1. Development: gambaran pada pengembangan strategi baru.

2. Enhancement: tools yang digunakan untuk meningkatkan kemampuan aplikasi

yang ada, dan biasanya untuk skala menengah ke atas.

3. Maintenance: digunakan untuk mendukung aplikasi yang sudah berubah sesuai

dengan kebutuhan, biasanya berskala kecil.

2.1.9 Komponen Teknologi Informasi

Teknologi informasi mempunyai 3 (tiga) komponen yang mempunyai hubungan

yang sangat erat dan akan dijelaskan sebagai berikut:

1. Komputer adalah suatu sistem elektronik yang dapat diprogram atau

diinstruksi untuk menerima, memproses, menyimpan dan menyajikan data

dan informasi. Komputer disini terdiri dari perangkat keras dan piranti lunak.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab 2.pdfMedia online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media

13

a. Perangkat keras, umumnya terdiri dari:

• Perangkat masukan (input) seperti keyboard, mouse, scanner,

dan berbagai jenis perangkat lainnya

• perangkat proses atau CPU (central processing unit)

• perangkat keluaran seperti monitor, printer, dan seterusnya

b. Piranti lunak, terdiri dari aplikasi, bahasa pemrograman dan

seterusnya

2. Jaringan komunikasi adalah suatu koneksi dari berbagai lokasi yang berbeda

melalui suatu media yang memungkinkan orang dapat mengirim dan

menerima data dan informasi

3. Pengetahuan (know-how), adalah kemampuan untuk melakukan sesuatu

dengan baik, yang meliputi

a. mengenal dengan baik (familiar) dengan elemen-elemen teknologi

informasi

b. memiliki kemampuan (skill) yang dibutuhkan untuk memecahkan

masalah atau memanfaatkan peluang yang ada.

Beberapa keuntungan dari TI adalah kecepatan, konsistensi, ketepatan dan

kehandalan. Sedangkan tujuan dari TI adalah untuk memecahkan masalah, menciptakan

kreatifitas dan membuat manusia menjadi lebih efektif dalam melakukan kegiatannya

dibandingkan jika mereka tidak mengggunakan TI.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab 2.pdfMedia online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media

14

2.1.10 Definisi Data

Menurut Inmon (2002, p388), dijelaskan bahwa, “Data is a recording of fact,

concept or instructions on a storage medium for communication, retrieval, and

processing by automatic means and presentation as information that is understandable

by human being” dan dapat diartikan bahwa data ialah rekaman dari fakta, konsep atau

perintah pada sebuah media penyimpanan untuk komunikasi, pencarian dan pemrosesan

secara otomatis dan dapat memberi informasi yang dapat dimengerti.

Berdasarkan definisi yang dijelaskan di atas dapat dipahami bahwa data

merupakan fakta yang terekam dan belum diolah atau dimanipulasi. Data suatu

perusahaan biasanya diperoleh dari kegiatan operasional perusahaan.

2.1.11 Definisi File

Menurut Wikipedia, file atau berkas adalah entitas dari data yang disimpan di

dalam sistem berkas yang dapat diakses dan diatur oleh pengguna. Sebuah berkas

memiliki nama yang unik dalam direktori di mana dia berada. Alamat direktori dimana

suatu berkas ditempatkan diistilahkan dengan path.

2.1.12 Access Log

Access log merupakan daftar dari semua permintaan file individu yang diminta

melalui sebuah website. Access log dapat dianalisa dan dirangkum oleh program lain

sehingga menghasilkan informasi. Jika dianalisa, access log dapat mengandung

informasi:

• Jumlah visitor homepage.

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab 2.pdfMedia online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media

15

• Server domain name dari pengunjung seperti .edu, .com, dan .gov dan dari

online services yang lain)

• Berapa banyak request terhadap suatu halaman untuk mengetahui atau page

yang paling sering diakses (pageview).

• Hit, merupakan jumlah baris di file log (access log). Satu pageview dapat

terdiri dari satu atau beberapa hit.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab 2.pdfMedia online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media

16

2.2. Teori Khusus

2.2.1 Information Economics

Information Economics atau Economics of Information (http://en.wikipedia.org)

adalah cabang dari mikro ekonomi yang mempelajari bagaimana informasi

mempengaruhi ekonomi dan keputusan ekonomi.

Menurut Parker (1988, p5), Information Economics (IE) merupakan

sekumpulan alat hitung untuk mengukur manfaat dan biaya dari proyek teknologi

informasi. Dalam analisis information Economics digunakan analisa dua segi, yaitu segi

bisnis dan segi teknologi, sehingga dapat dibedakan dari justifikasi biaya tradisional

yang berangkat dari analisa biaya dan manfaat (Cost and Benefit Analysis).

Terdapat tiga komponen utama untuk menghitung score dari suatu proyek

investasi, yaitu:

1. Perhitungan ROI Enhanced

2. Penilaian pada domain bisnis.

3. Penilaian pada domain teknologi.

Faktor untuk mengkomputerisasi skor proyek

Tabel 2. 1 Faktor Perhitungan Skor Proyek

Weight simple ROI (quantification)

+ weighted business domain (assessment)

+ weight technology domain (assessment)

= PROJECT SCORE

Weight simple ROI merupakan justifikasi finansial yang menggunakan ketiga

lembar kerja yang diselesaikan sebelumnya. Ada 5 (lima) variabel yang

dipertimbangkan menurut Parker (1988, p102). Di dalam bukunya dia

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab 2.pdfMedia online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media

17

mempertimbangkan dalam kalkulasi simple ROI, yaitu traditional cost benefit, value

linking, value accelaration, value restructuring, dan innovation valuation. Traditional

cost benefit adalah mutlak dilakukan sedangkan keempat faktor lainnya tergantung dari

sifat teknologi informasi yang diimplementasikan.

Tabel 2. 2 Hubungan Variabel Simple ROI

Untuk mendapatkan skor domain bisnis dan domain teknologi terdapat variabel

yang perlu dibobot, dievaluasi dan diformulasikan melalui beberapa lembar kuesioner

maupun tanya jawab langsung. Variabel tersebut dapat dilihat pada Tabel 2.3.

Tabel 2. 3 Variabel Pembobotan Domain

Category Business domain Technology domain

Strategic value Strategic match Competitive advantage Competitive response Management information

Strategic IS architecture

Organization risk and uncertainty

Project is organization risk Definitional uncertainty Technical uncertainty IS infrastructure risk

Cost benefit

+ value linking

+ Value accelaration

+ Value restructuring

+ innovation valuation

= input simple ROI

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab 2.pdfMedia online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media

18

Information Economics tools diaplikasikan untuk mendefinisikan value dan menciptakan

proses pengambilan keputusan Information Economics. Implementasi dari kedua hal

tersebut dapat divisualisasikan seperti pada Gambar 2.3 yang juga merupakan langkah-

langkah untuk mengevaluasi Information Economics.

Gambar 2. 3 Evaluasi Information Economics

Gambar 2.3 menjelaskan bagaimana proses evaluasi yang dilakukan oleh

beberapa group manajemen yang dipengaruhi oleh proyek. Proses bertujuan untuk

mengembangkan suatu ukuran nilai dan pengertian akan biaya dan sumber yang

potensial dari kegagalan atau resiko.Evaluasi juga mencakup kelayakan bisnis, nilai dan

pengaruh terhadap performansi bisnis dan identifikasi resiko. Pertama, tiap kesempatan

berinvestasi dievaluasi, baik itu infrastruktur atau aplikasi proyek. Kedua, proyek diberi

ranking oleh pihak manajemen. Hasilnya adalah sebuah pandangan kemungkinan

berinvestasi dengan pertimbangan nilai dari investasi yang diukur dengan Information

Economics.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab 2.pdfMedia online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media

19

Parker menglasifikasikan manfaat SI/TI ke dalam tiga bagian (Parker, 1988)

yaitu:

• Tangible benefit

Manfaat nyata atau yang berpengaruh secara langsung terhadap keuntungan

perusahaan. Contohnya meningkatkan produktivitas, mengurangi penggunaan

kertas, dan sebagainya. Analisis terhadap tangible benefit atau yang bersifat

kuantitatif menggunakan perhitungan dengan metode simple ROI- Traditional

Cost-Benefit Analysis (TCBA).

• Quasi benefit

Manfaat yang berada di ruang “abu-abu”, atau yang berpengaruh langsung

terhadap keuntungan tetapi susah dihitung ataupun sebaliknya, tidak berpengaruh

secara langsung terhadap keuntungan tetapi dapat dihitung. Contohnya

memperbaiki proses perencanaan, perbaikan pengambilan keputusan, dan

sebagainya. Analisis terhadap quasi benefit menggunakan perhitungan dengan:

a. Value acceleration (VA): percepatan perolehan manfaat dan

penghematan biaya karena hubungan dua fungsi dalam hubungan sebab

akibat, biasanya dipicu oleh suatu waktu atau perbaikan di bagian lain

(ripple effect).

b. Value linking (VL): sama dengan value acceleration tetapi tidak

bergantung pada waktu

c. Value restructuring (VR): mengacu pada nilai yang berhubungan

dengan suatu pekerjaan atau fungsi bagian; diukur dengan peningkatan

produktivitas yang didapat dari usaha pada suatu bagian dari aktivitas

dengan manfaat yang lebih rendah menjadi meningkat lebih tinggi.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab 2.pdfMedia online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media

20

d. Innovation valuation : aplikasi SI/TI yang inovatif menjadi penggerak

dalam perubahan strategi bisnis, produk dan layanan, serta domain

bisnis dari organisasi.

• Intangible benefit

Manfaat tidak nyata atau yang dapat dilihat mempunyai dampak positif bagi

perusahaan, tetapi tidak secara langsung berpengaruh pada keuntungan.

Contohnya meningkatkan citra perusahaan, meningkatkan moral pegawai, dan

sebagainya. Analisis terhadap intangible benefit menggunakan dua penilaian

yaitu:

1. Business Domain

Komponen-komponen penilaian dari domain bisnis antara lain:

a. Strategic match : manfaat TI diukur melalui seberapa besar

dukungannya terhadap pencapaian tujuan strategis organisasi atau

besarnya kontribusi terhadap kegiatan-kegiatan operasional untuk

mecapai tujuan tersebut.

b. Competitive advantage: manfaat TI diukur melalui kontribusinya

terhadap pencapaian keuntungan kompetitif organisasi.

Penggunaan potensial TI adalah untuk menciptakan rintangan

persaingan. Dengan demikian, proyek-proyek teknologi yang

mendukung sistem antar organisasi (inter-organizational system)

memiliki manfaat yang lebih tinggi.

c. Management information support: kategori ini menilai kontribusi

proyek-proyek teknologi informasi terhadap kebutuhan

manajemen akan informasi dalam pengambilan keputusan.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab 2.pdfMedia online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media

21

d. Competitive response: manfaat proyek-proyek teknologi informasi

diukur melalui seberapa besar resiko persaingan jika proyek

tersebut tertunda atau tidak dilaksanakan. Semakin proyek tersebut

tidak dapat ditunda, maka manfaatnya semakin tinggi.

2. Technology Domain

Komponen-komponen penilaian dari domain ini antara lain:

a. Strategic IS Architecture : manfaat proyek SI/TI diukur melalui

tingkat kesesuaian proyek tersebut terhadap perencanaan SI/TI

secara keseluruhan.

b. Defitional Uncertainty: manfaat proyek SI/TI diukur dari seberapa

besar ketidakpastian akibat perubahan dari target.

c. Technical Uncertainty: manfaat proyek SI/TI diukur dari seberapa

besar ketergantungan proyek terhadap keahlian, perangkat keras,

perangkat lunak dan sistem.

d. IT Infrastructure Risk: manfaat proyek SI/TI diukur dari seberapa

pentingnya investasi nonproyek untuk mengakomodasi proyek ini.

Tabel 2. 4 Lembar Kerja Information Economics

Evaluator Business Domain Technology Domain Weight score

Factor ROI +

SM +

CA +

MI +

CR +

OR -

SA +

DU -

TU -

IR -

Business Domain

Technology Domain

Weight value

Measurement ROI: Enhanced simple Return on Investment score Business Domain Assessment

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab 2.pdfMedia online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media

22

SM: Strategic Match CA: Competitive Advantages MI: Management Information CR: Competitive Response OR: Project or Organization Risk Technology Domain Assessment SA: Strategic IT Architecture DU: Definitional Uncertainty TU: Technical Uncertainty IR: IT Infrastructure Risk

2.2.2 Nilai

Information Economics juga mempertimbangkan nilai dari teknologi informasi.

Nilai adalah keuntungan yang diperoleh atas persaingan yang direfleksikan dari kinerja

bisnis sekarang dan di masa mendatang. Dimana nilai akan menambah keuntungan lebih

dari para perusahaan pesaingnya dimana nilai tersebut akan membuat manajemen akan

menginvestasikan dananya. Nilai akan dibedakan menjadi dua, yaitu nilai berdasarkan

bisnis dan nilai berdasarkan teknologi (Parker 1988, p64).

2.2.3 Biaya

Untuk melakukan investasi diperlukan biaya. Biaya merupakan pengukuran atas

jumlah sumber daya yang dibutuhkan untuk memperoleh sebuah produk. Biaya

dinyatakan dalam ukuran mata uang (misalnya, rupiah). Dalam Information Economics

terdapat 2 (dua) jenis biaya, yaitu biaya pengembangan (development cost) dan beban

berjalan (ongoing expense). Beban pemeliharaan (maintenance) termasuk dalam biaya

berjalan (Parker 1988, p90). Biaya menurut Hughes, et al (2006, p54) terdiri dari 3

kategori biaya berdasarkan daur hidup proyek, yaitu:

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab 2.pdfMedia online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media

23

1. Biaya pengembangan, biaya ini meliputi gaji dan biaya pegawai lainnya dari

staff yang terlibat dalam pengembangan proyek dan seluruh biaya yang

berhubungan.

2. Biaya Implementasi, meliputi biaya menerapkan sistem baru tersebut tetapi

juga dapat meliputi biaya penggantian sistem, recruitment, dan pelatihan staf.

3. Biaya operasional, meliputi biaya operasi sistem yang terjadi setelah sistem

diinstal dan dijalankan.

Ketiga biaya tersebut sama dengan kategori biaya yang diuraikan oleh Parker.

Hanya saja Hughes dan Cotterell memisahkan biaya pengembangan dengan biaya

implementasi.

Sedangkan Schwalbe (2000, p 144) mengklasifikasikan biaya berdasarkan

proses manajemen biaya proyek yang meliputi :

1. Resource Planning, meliputi penjelasan sumber daya apa yang dibutuhkan

(SDM, peralatan dan material), dan jumlah sumber daya yang dibutuhkan.

Hasil dari proses perencanaan sumber daya adalah daftar kebutuhan sumber

daya.

2. Cost Estimating, meliputi perkiraan pengembangan atau estimasi biaya

sumber daya yang diperlukan untuk menyelesaikan sebuah proyek.

3. Cost Budgeting, meliputi alokasi estimasi biaya keseluruhan untuk individual

work items untuk membangun dasar kepastian kinerja.

4. Cost Control, mengontrol perubahan yang terjadi untuk anggaran proyek.

Keputusan melibatkan pemilihan antar alternatif – alternatif yang ada. Dalam

keputusan bisnis setiap alternatif mempunyai biaya dan manfaat yang dibandingkan

dengan biaya dan manfaat dari alternatif lainnya.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab 2.pdfMedia online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media

24

Dengan demikian biaya adalah segala jenis pengeluaran yang dibebankan yang

akan digunakan untuk proses pengembangan, pemeliharaan, hingga akhir penggunaan

dari sesuatu yang akan diinvestasikan perusahaan.

2.2.4 Manfaat

Manfaat merupakan istilah yang digunakan untuk mengidentifikasikan suatu

keuntungan, laba atau sesuatu yang didapatkan oleh individu maupun organisasi. Suatu

pemikiran dasar atas manfaat bahwa manfaat dari investasi teknologi informasi harus

lebih besar dari biaya yang dikeluarkan.

Remenyi et al (1995, p40) mendefinisikan manfaat (benefit) dari teknologi

informasi adalah merupakan suatu keuntungan atau kebaikan yang diperoleh dengan

teknologi informasi terhadap suatu perusahaan yang bersedia untuk membayar atas

penggunaan teknologi informasi tersebut.

Ada 3 (tiga) macam manfaat menurut Parker (1988, p92) yaitu :

a. Tangible benefits, merupakan manfaat yang memiliki dampak rupiah yang

diketahui terhadap arus kas.

b. Quasi – tangible benefits, berfokus pada peningkatan efisiensi proses kerja

dalam perusahaan.

c. Intangible benefits, berfokus pada peningkatan efektivitas proses kerja dalam

perusahaan.

Sedangkan menurut Remenyi et al (1995, p41), manfaat teknologi informasi

dibagi menjadi 2 kategori yaitu, intangible benefits dan tangible benefits. Tangible

benefits merupakan manfaat yang secara langsung meningkatkan kinerja perusahaan,

seperti mengurangi biaya, sehingga dapat dilihat pada rekening perusahaan sebagai

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab 2.pdfMedia online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media

25

peningkatan laba dan mungkin dalam pengembalian invetasi (ROI). Sedangkan

intangible benefits merupakan manfaat yang mempermudah pekerjaan dalam organisasi

tetapi tidak secara langsung dapat diidentifikasi dalam peningkatan kinerja sehingga

manfaat ini tidak dapat dilihat dengan mudah dalam rekening perusahaan.

Remenyi juga mengklasifikasi lebih lanjut kedua jenis manfaat tersebut ke

dalam IT benefit Matrix (1995, p42). Klasifikasi tersebut mengembangkan 2 jenis

manfaat di atas menjadi 4 jenis manfaat, yaitu :

a. Tangible Measurable, merupakan manfaat yang membawa dampak langsung

terhadap profitabilitas perusahaan dan dapat diukur secara objektif.

b. Tangible Unmeasurable, merupakan manfaat yang membawa dampak

langsung terhadap profitabilitas perusahaan tetapi sulit untuk langsung

diukur.

c. Intangible Measurable, merupakan manfaat yang tidak membawa dampak

langsung terhadap profitabilitas perusahaan, tetapi manfaat tersebut dapat

diukur.

d. Intangible Unmeasurable, merupakan manfaat yang tidak membawa dampak

langsung terhadap profitabilitas perusahaan, dan manfaat tersebut sulit

diukur.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab 2.pdfMedia online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media

26

Gambar 2. 4 IT Benefit Matrix

Jika dikaitkan antara Remenyi dan Parker, maka akan didapatkan hubungan

seperti ini:

• Tangible measurable merupakan tangible benefits.

• Tangible unmeasurable dan intangible measurable merupakan quasi –

Tangible.

• Intangible unmeasurable merupakan intangible benefits.

2.2.5 Analisis Dua Domain

Aktivitas dalam suatu perusahaan dapat digolongkan menjadi 2 bagian besar,

yaitu aktivitas - aktivitas bisnis dan aktivitas – aktivitas pendukung teknologi. Istilah

”Domain” digunakan untuk mengkarakteristikan perbedaan kedua aktivitas – aktivitas

tersebut. Domain Bisnis merupakan pemakai dari teknologi informasi sedangkan domain

teknologi adalah penyedia layanan teknologi informasi. Kedua domain inilah yang

membentuk Information Economics (Parker, 1988, p26).

Gambar 2.5 menekankan perbedaan antara biaya dan nilai dalam dua domain.

Dari sudut pandang domain bisnis, nilai diciptakan dengan penggunaan dari teknologi

informasi untuk menghasilkan pendapatan, mengurangi biaya, meningkatkan efektivitas

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab 2.pdfMedia online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media

27

atau nilai. Dari sudut pandang domain teknologi, nilai dapat dilihat dari manfaat yang

didapat oleh domain bisnis atas penggunaan teknologi informasi.

Gambar 2. 5 Perbedaan Nilai dan Biaya

2.2.6 Cost Benefit Analysis

Teknik analisa manfaat dan biaya merupakan langkah awal memeriksa dampak

ekonomis yang mencapai Information Economics. Hughes dan Cotterell (2006, p53)

menyatakan cara yang paling umum untuk melakukan penilaian ekonomis dari sistem

informasi atau produk software yang akan dibuat, adalah dengan membandingkan biaya

yang dikeluarkan dari pengembangan dan operasi sistem dengan keuntungan yang

diperoleh dengan penempatan sistem informasi atau produk software tersebut.

Ada 2 standar untuk mengevaluasi keuntungan ekonomis dari beberapa proyek

dalam cost benefit analysis terdiri dari 2 langkah:

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab 2.pdfMedia online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media

28

• Mengidentifikasi dan mengestimasikan seluruh biaya dan manfaat dari

aplikasi proyek dan operasi. Hal ini meliputi biaya pengembangan, biaya

operasi dan manfaat tambahan yang diharapkan dari sistem yang baru.

• Menyatakan biaya dan manfaat tersebut dalam unit umum. Perlu evaluasi

jumlah manfaat, dengan perbedaan antara total keuntungan dan total biaya

dari pembuatan dan operasi sistem.

Penganggaran modal digunakan untuk menjelaskan pengeluaran perencanaan

proyek yang penting yang memiliki keterlibatan jangka panjang. Manajer harus dengan

hati – hati memilih proyek yang menjanjikan pengembalian di masa depan yang besar.

Penganggaran modal melibatkan investasi. Perusahaan harus melakukan pendanaan saat

ini salam rangka menerima pengembalian di masa mendatang.

2.2.7 Justifikasi Finansial

Terdapat 5 (lima) teknik justifikasi finansial yang digunakan dalam Information

Economics untuk mengukur dan menilai aplikasi teknologi informasi yang potensial,

yaitu traditional cost-benefit analysis, value linking, value acceleration, value

restructuring, dan innovation valuation.

2.2.8 Teknik IE Menghitung ROI

Kalkulasi ROI (Return On Investment) sederhana diperoleh berdasarkan pada

perhitungan Cost-Benefit Analysis (CBA), value linking, value acceleration, value

restructuring, dan innovation valuation. Traditional cost benefit adalah mutlak

dilakukan sedangkan keempat faktor lainnya tergantung dari sifat teknologi informasi

yang akan diimplementasikan.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab 2.pdfMedia online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media

29

Gambar 2. 6 Teknik IE Untuk Menghitung Simple ROI

2.2.9 Faktor dalam Perhitungan Skor Proyek

Setelah nilai ROI diperoleh maka selanjutnya terdapat pembobotan dari tiga

faktor atau variabel, dimana variabel – variabel tersebut akan dijumlahkan untuk

mendapatkan skor proyek. Variabel – variabel tersebut adalah weighted simple ROI,

weighted Business Domain, dan weighted Technology domain (Parker,1988, p102).

Gambar 2. 7 Faktor- Faktor dalam perhitungan skor proyek

Weighted simple ROI merupakan justifikasi finansial yang menggunakan ketiga

lembar kertas kerja untuk mencari ROI investasi proyek yang diselesaikan sebelumnya.

Faktor Weighted Business Domain meliputi penilaian dari nilai dan resiko yang

berhubungan dengan strategic values, stakeholder values, business strategy risk, Project

or Business organizational risk. Faktor weighted Technology Domain meliputi penilaian

dari nilai dan resiko dari strategic IT architecture, IT Strategy Risk, Definitional

Uncertainty, Technical Uncertainty, dan IT Infrastructure Risk.

2.2.10 Tiga Kertas Kerja ROI

Untuk mengkalkulasi ROI sederhana, digunakan 3 (tiga) jenis kertas kerja, yaitu:

1. Development Cost Worksheet

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab 2.pdfMedia online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media

30

Development Cost Worksheet terdiri dari 5 (lima) kategori, yaitu usaha

pengembangan (development effort), perangkat keras baru (new hardware),

perangkat lunak baru (new purchased software), pelatihan user, dan biaya-biaya

lainnya. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 2.8.

Gambar 2. 8 Development Cost Worksheet

2. Ongoing Expense Worksheet

Ongoing Expense Worksheet dibagi menjadi 6 kategori, yaitu

pemeliharaan aplikasi perangkat lunak (application software maintenance),

beban – beban penyimpanan data (incremental data storage expenses),

komunikasi (incremental communication), penyewaan perangkat lunak dan

perangkat keras (new software and hardware lease), perlengkapan (supplies),

dan lain-lainnya pada Gambar 2.9.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab 2.pdfMedia online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media

31

Gambar 2. 9 Ongoing Expense Worksheet

3. Economics Impact Worksheet

Kertas kerja ini meringkas dampak ekonomis suatu proyek. Pemberian

skor dampak ekonomis didasarkan pada perhitungan ROI dari arus kas bersih

proyek yang diaplikasikan secara periodik selama 5 periode tahunan pada

umumnya. Pertama, investasi bersih yang dibutuhkan ditetapkan. Angka ini

diperoleh dari kertas kerja biaya pengembangan. Lalu arus kas tahunan

ditetapkan. Angka ini diperoleh dari manfaat ekonomis bersih dikurangi biaya

operasi. Selisihnya, pendapatan sebelum pajak, dikurangi dengan beban-beban

berjalan, menghasilkan arus kas bersih per tahun. ROI dihitung dengan membagi

rata - rata arus kas bersih dengan investasi yang dibutuhkan. Kemudian skor

dampak ekonomis dapat ditentukan.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab 2.pdfMedia online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media

32

Gambar 2. 10 Economics Impact Worksheet

2.2.11 Value Linking and Value Acceleration

Value linking adalah manfaat yang diperoleh berupa peningkatan kinerja satu

atau sejumlah fungsi bisnis atau organisasi karena adanya implementasi teknologi

informasi. Contohnya: fungsi back office yang sarat dengan pengeluaran untuk

keperluan alat-alat kantor dapat secara signifikan dikurangi karena

diimplementasikannya TI, atau semakin meningkatnya kompetensi sumber daya

manusia perusahaan karena organisasi menerapkan konsep computer based training.

Value acceleration adalah evaluasi secara financial setiap percepatan waktu

terciptanya manfaat bagi organisasi. Contohnya, fungsi ATM (Automated Teller

machine) dapat memberikan kinerja pelayanan jauh lebih cepat dibandingkan dengan

tradisional teller atau customer service dalam hal mentransfer dana, mengambil tunai,

menabung, atau membayar tagihan. Selain fungsi operasional, secara strategis pun

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab 2.pdfMedia online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media

33

keberadaan teknologi informasi dalam memberikan manfaat dakan dimenci kecepatan

yang tinggi seperti dalam hal pembukaan cabang barus secara virtual, pengembangan

pasar secara international, peningkatan transaksi perdagangan, dan lain-lain.

Manfaat Value Linking dan Value Acceleration dapat berbentuk penghematan,

kinerja yang lebih baik, peningkatan keuntungan (Parker, 1988, p111). Value linking

mengikat efek – efek dari teknologi informasi hasil pengukuran sampai mencapai

peningkatan pendapatan, pengurangan biaya, dan atau rata – rata pertumbuhan. Value

acceleration mengikat faktor – faktor yang sama untuk pencapaian lebih awal dari sekali

manfaat (dan biaya).

2.2.12 Value Restructuring

Value restructuring mengevaluasi nilai (va1ue) yang terjadi karena

restrukturisasi sebuah fungsi pekerjaan atau departemen (proses bisnis). Value

restructuring mengukur nilai dan peningkatan produktivitas yang dihasilkan dan

perubahan organisasional. Restrukturisasi yang dimaksud terjadi ketika sejumlah

rangkaian proses yang terjadi di perusahaan didesain kembali secara lebih ramping

sebagai dampak dilibatkannya perangkat teknologi informasi dalam bisnis.

2.2.13 Innovation Valuation

Innovation Valuation merupakan kemampuan teknologi informasi dalam

menciptakan produk-produk dan jasa-jasa baru yang dapat ditawarkan ke pasar. Inovasi

mengubah pola atau cara bagaimana organisasi menjalankan bisnisnya. Contohnya:

SMS (Short Messaging Services) mampu mengembangkan beraagam pasar baru karena

kemampuannya melahirkan sejumlah produk dan jasa yang sebelumnya tidak pernah

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab 2.pdfMedia online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media

34

terpikirkan seperti: membeli pulsa, pesan tiket, jajak pendapat. Hal ini memberikan

manfaat yang signifikan bagi perusahaan yang berhasil menerapkannya.

2.2.14 Analisis SWOT

Menurut Kotler (2002, p88-89), analisis SWOT merupakan evaluasi terharap

keseluruhan kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman. Analisis ini dibagi ke dalam

dua bagian yaitu analisis lingkungan eksternal (peluang dan ancaman) dan analisis

lingkungan internal (kekuatan dan kelemahan).

Menurut Pearce dan Robinson (2000, p202-204), analisis SWOT adalah analisis

yang berdasarkan pada anggapain bahwa suatu strategi yang efektif berasal dari sumber

daya internal suatu perusahaan (Strengths dan Weaknesses), dan sumber daya eksternal

suatu perusahaan (Opportunities dan Threats).

• Strength (Kekuatan)

Suatu keunggulan sumber daya yang relatif terhadap pesaing dan kebutuhan dari

pasar yang dilayani atau hendak dilayani oleh perusahaan kekuasaan yang

dimiliki oleh suatu perusahaan dibandingkan dengan pesaing.

• Weakness (Kelemahan)

Keterbatasan atau kekurangan dalam sumber daya, keterampilan dan kemampuan

yang secara serius menghalangi kinerja efektif perusahaan. Keterbatasan dalam

fasilitas, sumber daya keuangan, kemampuan manajemen, keterampilan

pemasaran merupakan sumber dari kelemahan.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab 2.pdfMedia online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media

35

• Opportunity (Peluang)

Suatu daerah dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan dan

untuk merebut lebih banyak konsumen dibandingkan dengan para pesaing.

• Threats (Ancaman)

Tantangan dan ancaman yang dihadapi oleh suatu perusahaan dari para pesaing

dalam merebut konsumen.

Analisis SWOT dapat digunakan dengan berbagai cara untuk meningkatkan

analisis dalam usaha penetapan strategi. Umumnya yang sering digunakan adalah

sebagai kerangka kerja/paduan sistematis dalam diskusi untuk membahas kondisi

alternatif dasar yang mungkin menjadi pertimbangan perusahaan.

Menurut Rangkuti (2004, p18-32), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai

faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Alat yang dipakai untuk

menyusun factor-faktor strategis perusahaan adalah matrik SWOT. Matrik ini dapat

menggambarkan secara jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi

perusahaan dapat disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik

ini dapat menghasilkan empat sel kemungkinan alternatif strategis.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2009-2-00826-SIAS Bab 2.pdfMedia online merupakan media massa yang dapat kita temukan di internet. Sebagai media

36

Tabel 2. 5 Matriks SWOT

IFAS EFAS

Strength (S) Faktor kekuatan internal

Weakness (W) Faktor kelemahan internal

Opportunity (O) Faktor peluang eksternal

Strategi SO Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk memanfaatkan peluang

Strategi WO Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan untuk memanfaatkan peluang

Threats (S) Faktor ancaman eksternal

Strategi ST Ciptakan strategi yang menggunakan kekuatan untuk mengatasi ancaman

StrategiWT Ciptakan strategi yang meminimalkan kelemahan dan menghibdari ancaman

Keterangan:

• Strategi SO

Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu dengan

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang

sebesar-besarnya.

• Strategi ST

Ini adalah strategi dalam menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan untuk

mengatasi ancaman

• Strategi WO

Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang ada dengan cara

meminimalkan kelemahan yang ada.

• Strategi WT

Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat defensif dan berusaha

meminimalkan kelemahan yang ada serta menghindari ancaman.