BAB 2 LANDASAN TEORI -...
Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI -...
7
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1. Teori-Teori Dasar / Umum
Sub bab ini berisi penjelasan teori dasar atau pengertian-pengertian yang
berkaitan dengan perencanaan strategi bisnis dan perencanaan strategi sistem informasi
dan teknologi informasi.
2.1.1. Pengertian Perencanaan
Menurut Ward dan Peppard (2002, p69) menyatakan bahwa perencanaan adalah
menyusun dan bukan menemukan. Strategi dan perencanaan adalah hal yang berbeda,
hal tersebut harus dapat dibedakan dengan jelas dalam hubungannya dengan strategi
perusahaan, perencanaan adalah sistematika, analisis secara meluas untuk membangun
rencana dari aksi yang akan dilakukan.
Menurut Hanafi (1997, p10) perencanaan adalah kegiatan menetapkan tujuan
organisasi dan memilih cara yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.
Sedangkan menurut Robson (1997, p93), perencanaan meliputi pemilihan
tujuan, memperkirakan hasil dari berbagai langkah alternatif dan kemudian menentukan
bagaimana mencapai tujuan yang diinginkan tersebut.
8
Dari beberapa definisi yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat
disimpulkan bahwa perencanaan merupakan hal awal yang dilakukan sebelum
melakukan tindakan, hal yang dimaksud adalah penentuan tujuan dan cara-cara yang
akan ditempuh untuk mencapai tujuan.
2.1.2. Pengertian Strategi
Ward dan Peppard (2002, p69) menjelaskan bahwa strategi adalah sekumpulan
kegiatan yang terintegrasi dalam meningkatkan kekuatan perusahaan untuk bersaing
dalam jangka waktu yang panjang. Strategi perusahaan yang lebih mengarah kepada
daya cipta, wawasan mengenai bagaimana perusahaan dapat dibangun dan
dikembangkan.
Porter (1998) mendefinisikan strategi adalah formula yang secara umum
mengacu kepada bagaimana bisnis akan bersaing, apa tujuan yang harus dicapai, dan
apa kebijakan-kebijakan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. Pokok utama
dari formula strategi bersaing adalah menghubungkan perusahaan ke lingkungannya.
Menurut Rangkuti (2008, p3), strategi adalah alat untuk mencapai tujuan
perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta
prioritas alokasi sumber daya.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya perencanaan berbeda dari strategi. Strategi
didahului oleh perencanaan. Dalam perencanaan ditetapkan tujuan dan cara-cara atau
kegiatan-kegiatan yang ditempuh, sementara itu strategi lebih bersifat kepada formula
dan metode dari kegiatan-kegiatan yang telah terintegrasi untuk mencapai tujuan yang
telah ditetapkan dalam tahap perencanaan.
9
Berdasarkan prinsipnya strategi dapat dibagi dalam tiga tipe, yakni (Rangkuti,
2008, p7):
1. Strategi manajemen: meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen
dengan orientasi pengembangan strategi secara makro misalnya, strategi
pengembangan produk, strategi penerapan harga dan sebagainya.
2. Strategi investasi: merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi.
Misalnya apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan agresif,
strategi bertahan, dan sebagainya.
3. Strategi bisnis: strategi yang berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan
manajemen misalnya strategi produksi atau operasional, strategi distribusi,
dan strategi yang berhubungan dengan keuangan.
2.1.3. Pengertian Sistem
Pengertian sistem menurut O’Brien (2003, p18) adalah sekelompok komponen
yang saling berhubungan dan bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama dengan
menerima input dan output dalam proses perpindahan yang diatur.
Menurut McLeod dan Schell (2001,p9), sistem adalah sekelompok elemen yang
teritegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.
Sistem merupakan sekumpulan komponen yang bekerja secara bersama-sama
untuk memperoleh tujuan tertentu.
2.1.4. Pengertian Informasi
Menurut O’Brien (2003, G-9), Informasi merupakan data yang telah diolah dan
mempunyai arti dan berguna secara konteks untuk pengguna.
10
Menurut Haag (2004,p6), Informasi adalah data yang memiliki makna tertentu
dalam kontek tertentu. Informasi kemungkinan merupakan data yang telah diproses
dengan beberapa cara atau ditunjukkan dalam sebuah model yang lebih bermakna.
Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Informasi
adalah data yang telah diolah dan memiliki arti sehingga memberikan manfaat bagi
penggunanya.
2.1.5. Pengertian Sistem Informasi
O’Brien (2003, G-9) menyatakan bahwa sistem informasi merupakan kombinasi
yang terorganisir antara manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan
komunikasi, dan sumber data yang mengumpulkan, mengubah, dan memindahkan serta
menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.
Ward dan Peppard (2002, p3) mendefinisikan sistem informasi sebagai cara dari
orang-orang dan organisasi-organisasi memanfaatkan teknologi, mendapatkan,
memproses, menyimpan, menggunakan, dan menyebarkan informasi. Sistem informasi
merupakan bagian domain yang lebih luas dari pembangunan yang berkelanjutan dalam
merespon inovasi teknologi serta interaksi yang mutual dengan kehidupan sosial secara
keseluruhan.
Dari definsi yang telah dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan sesuatu
dikatakan sistem informasi terdiri dari lima hal yaitu:
1. Manusia.
2. Perangkat keras (hardware).
3. Perangkat lunak (software).
11
4. Jaringan komunikasi (network).
5. Pengumpulan, pengolahan, pemindahan, dan penyebaran data.
2.1.6. Pengertian Teknologi Informasi
Menurut O’Brien (2003, G-9), Teknologi Informasi merupakan perangkat keras,
perangkat lunak, jaringan komunikasi, manajemen basis data dan pemrosesan teknologi
informasi lainnya yang digunakan dalam sistem informasi berbasis komputer.
Menurut Ward dan Peppard (2002, p3), Teknologi informasi berhubungan
dengan teknologi, terutama perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan
telekomunikasi. Dalam bentuk nyata (tangible) teknologi informasi dapat dicontohkan
dengan dengan server, personal computer (PC), router, dan kabel jaringan, sedangkan
dalam bentuk tidak nyata (intangible) teknologi informasi dapat dicontohkan dengan
semua tipe perangkat lunak. Teknologi informasi menyediakan sesuatu untuk
melakukan pemrosesan, penyimpanan, pengiriman dan berbagi informasi isi digital
lainnya, dengan pengertian lainnya bahwa teknologi informasi merupakan alat yang
mendukung aktivitas sistem informasi.
Berdasarkan penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa teknologi
informasi merupakan bagian dari sistem informasi. Teknologi informasi terdiri atas tiga
hal penting yaitu:
1. Perangkat keras (hardware)
2. Perangkat lunak (software)
3. Jaringan komunikasi (network)
Dengan kata lain sistem informasi terdiri dari:
12
1. Manusia
2. Teknologi Informasi
3. Pengumpulan, pengolahan, pemindahan, dan penyebaran data
2.1.7. Pengertian Jaringan Komputer
Menurut Tanenbaum (1996, p45) jaringan komputer adalah suatu kumpulan
komputer yang saling berhubungan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel
atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling
bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama
menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer,
printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan
komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.
2.1.7.1. Jenis Jaringan Komputer
Menurut Tanenbaum (1996, p48) , secara umum jaringan komputer dibagi atas
lima jenis, yaitu:
1. Local Area Network (LAN)
Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah
gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali
digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation
dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama
sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.
2. Metropolitan Area Network (MAN)
13
Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang
berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan
LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan
atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau
umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkandapat berhubungan dengan
jaringan televisi kabel.
3. Wide Area Network (WAN)
Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas,
seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan
mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi)
pemakai.
4. Internet
Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat
keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan
sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke
jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang
seringkali tidak kompatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini
diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan
melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat
lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan
internet.
14
2.1.7.2. Topologi Jaringan Komputer
Menurut Tanenbaum (1996, p52) topologi adalah suatu cara bagaimana suatu
komputer atau perangkat lain dalam jaringan komputer saling terhubung. Cara yang
saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network.
Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan
kekurangannya sendiri.
1. Topologi Bus
Gambar 2-1 Topologi Bus
Topologi bus terlihat pada skema di atas. Terdapat keuntungan dan kerugian dari
tipe ini yaitu:
Keuntungan:
a. Hemat kabel
b. Layout kabel sederhana
c. Mudah dikembangkan
Kerugian:
a. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil
15
b. Kepadatan lalu lintas
c. Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.
d. Diperlukan repeater untuk jarak jauh
2. Topologi Token-Ring
Gambar 2-2 Topologi Token-Ring
Topologi token-ring terlihat pada skema di atas. Metode token-ring (sering disebut
ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring
(lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut
sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap
informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau
bukan. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:
Keuntungan:
a. Hemat kabel
Kerugian:
a. Peka kesalahan
b. Pengembangan jaringan lebih baku
16
3. Topologi star
Gambar 2-3 Topologi Star
Merupakan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan
data tersebut ke semua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan
stasiun primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client
server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server
sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu
perintah dari server. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:
Keuntungan:
a. Paling fleksibel
b. Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian
jaringan lain
c. Kontrol terpusat
17
d. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan
e. Kemudahaan pengelolaan jaringan
Kerugian:
a. Boros kabel
b. Perlu penanganan khusus
c. Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis
4. Topologi peer-to-peer network
Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang
terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2
printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program,
data dan printer secara bersama-sama. Pemakai komputer bernama Dona dapat
memakai program yang dipasang di komputer Dino, dan mereka berdua dapat
mencetak ke printer yang sama pada saat yang bersamaan.
Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer yang memiliki
komputer ‘kuno’, misalnya AT, dan ingin memberli komputer baru, katakanlah
Pentium II, tidak perlu membuang komputer lamanya. Ia cukup memasang network
card di kedua komputernya kemudian dihubungkan dengan kabel yang khusus
digunakan untuk sistem jaringan. Dibandingkan dengan ketiga cara diatas, sistem
jaringan ini lebih sederhana sehingga lebih mudah dipelajari dan dipakai.
18
2.1.8. Strategi Bisnis
Menurut Tozer (1996, p7), strategi bisnis adalah strategi yang harus didahulukan
dan mengendalikan yang lainnya, dimana semua orang harus mendapatkan kejelasan
atas apa yang dilakukan oleh bisnis tersebut dan bagaimana cara mengaturnya.
Menurut Ward dan Peppard (2002, p69), strategi bisnis adalah sekumpulan
tindakan terintegrasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan jangka panjang dan
kekuatan perusahaan untuk menghadapi pesaing.
Strategi bisnis merupakan dokumen yang harus dijadikan landasan berpijak
dalam pembuatan strategi teknologi informasi karena dalam dokumen tersebut
disebutkan visi dan misi perushaan serta target kinerja masing-masing fungsi pada
struktur organisasi (Indrajit,2001, p31).
2.1.9. Pengertian Strategi Sistem Informasi/Teknologi Informasi
Menurut O’Brien (2003, G-16), Strategi Sistem Informasi merupakan sistem
informasi pada sebuah perusahaan yang menyediakan produk dan jasa untuk bersaing
dengan strategi yang lebih dari pesaingnya dalam pangsa pasar.
Menurut Ward dan Peppard (2002, p44), Strategi sistem informasi
mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan atau permintaan-permintaan perusahaan akan
informasi dan sistem-sistem untuk mendukung keseluruhan strategi bisnis. Secara
mendasar, strategi sistem informasi mendefinisikan dan memprioritaskan investasi yang
dibutuhkan untuk mencapai portofolio aplikasi yang ideal, memperoleh keuntungan,
dan perubahan yang dibutuhkan untuk mendapatkan keuntungan dengan keterbatasan
sumber daya dan ketergantungan sistem.
19
Menurut Ward dan Peppard (2002, p44), strategi teknologi informasi
berkonsentrasi untuk mendukung bagaimana memenuhi permintaan organisasi dengan
menggunakan teknologi. Strategi teknologi informasi mengarah pada perlengkapan
kemampuan teknologi informasi dan sumber daya serta layanan seperti operasi
teknologi informasi, pembangunan sistem, dan dukungan terhadap pengguna.
Menurut Ward dan Peppard (2002, p167), strategi teknologi informasi
seharusnya tidak hanya meliputi tanggung jawab dari pusat fungsi sistem informasi,
tetapi juga tanggung jawab terhadap pengguna, jika dibutuhkan. Tujuan utamanya
adalah untuk mendefinisikan bagaimana sumber data dan teknologi akan diperoleh,
dimanajemen, dan dibangun untuk memuaskan bisnis strategi-strategi sistem informasi.
Sedangkan Strategi Teknologi Informasi (TI) adalah solusi teknologi untuk
mendukung sistem dan terkadang mendukung kebutuhan bisnis secara langsung.
Strategi Teknologi Informasi meliputi seluruh aspek yang membentuk lingkungan
dimana sistem informasi berjalan. Strategi Teknologi Informasi harus dikendalikan oleh
strategi bisnis dan strategi sistem. Dalam hubungannya dengan tingkat perubahan yang
cepat dari tekanan dan kebutuhan-kebutuhan bisnis, serta kapabilitas dan biaya atau
kinerja komponen-komponen yang mendasari solusi-solusi teknologi informasi menjadi
yang paling sering berubah. Solusi Teknologi Informasi harus berdaya adaptasi tinggi.
Strategi sistem informasi merupakan hal yang dibutuhkan untuk memenuhi
kebutuhan bisnis, dan strategi sistem informasi mendukung pelaksanaannya dimana
strategi sistem informasi menyediakan semua aspek yang membentuk lingkungan
dimana sistem informasi akan berjalan.
20
Strategi SI/TI merupakan hal yang penting dalam bisnis, strategi ini dibagi
menjadi dua, yaitu :
1. Berorientasi pada demand. Strategi Sistem Informasi dibuat untuk
mendefinisikan kebutuhan organisasi akan sistem dan informasi yang
diperlukan untuk mendukung strategi keseluruhan dari bisnis. Strategi Sistem
Informasi mendasarkan diri pada bisnis, dan sekaligus memperhatikan
kompetisi (competitiveness), dan keselarasan (alignment) SI/TI dengan bisnis.
2. Berorientasi pada supply. Strategi Teknologi Informasi dibuat untuk
mendefinisikan upaya pemenuhan/mendukung kebutuhan organisasi akan
sistem dan informasi oleh teknologi.
2.2. Teori-Teori khusus
Sub bab ini berisi penjelasan mengenai teori-teori pendukung dalam penulisan
skripsi perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi.
2.2.1. Model Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi
Seperti telah dijelaskan sebelumnya perencanaan strategi sistem dan teknologi
informasi merupakan suatu bentuk analisis terhadap proses bisnis perusahaan untuk
mencapai tujuan bisnis perusahaan serta membuat perencanaan strategi yang ampuh
agar memberikan nilai tambah kepada perusahaan secara keseluruhan agar perusahaan
mampu bersaing.
Menurut Ward dan Peppard (2002, p153-154), model perencanaan strategi
sistem dan teknologi informasi memiliki input, proses, dan output, seperti yang
digambarkan berikut ini.
21
Gambar 2-4 Model Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi
(Sumber : Ward dan Pepperd, 2002, p154)
Gambar tersebut mendeskripsikan bahwa ada 3 hal penting yang ada pada
perencanaan SI/TI yaitu:
1. Input:
a. The external business environment: ekonomi, industri, dan keadaan persaingan
dimana perusahaan beroperasi.
b. The internal business environment: strategi bisnis yang ada saat ini, objektif-
objektif, sumber daya, proses, dan budaya serta nilai dari bisnis.
c. The external IS/IT environment: kecenderungan teknologi, dan kesempatan-
kesempatan serta SI/TI konsumen, pesaing, dan pemasok.
d. The internal IS/IT environment: perspektif SI/TI pada bisnis, kedewasaannya,
luas dan kontribusi bisnis, kemampuan, sumber daya dan infrastruktur teknologi.
Dapat juga berupa portofolio aplikasi yang ada dan sistem yang sedang dibangun
sampai pada anggaran.
22
2. Process:
Proses perencanaan strategi SI/TI, dimana data yang diperoleh dari input akan
diolah sedemikian rupa serta menghasilkan informasi yang berguna sebagai output.
3. Output:
a. Business IS strategy: bagaimana setiap unit dan fungsi menyebarkan SI/TI dalam
mencapai tujuan bisnis. Disamping setiap portofolio aplikasi yang dibagun untuk
unit dan model bisnis, serta menjelaskan arsitektur informasi dari setiap unit.
b. IS/IT management strategy: elemen-elemen dari strategi yang ada pada seluruh
organisasi, menjamin konsistensi kebijakan dimana dibutuhkan.
c. IT strategy: kebijakan-kebijakan dan strategi-strategi untuk manajemen dari
teknologi dan sumber daya spesialis.
d. Current Application Portfolio: gambaran mengenai pengimplementasian sistem
informasi dan teknologi informasi yang diterapkan perusahaan saat ini, dengan
melihat keuntungan dan kekuatan yang diperoleh dengan menggunakan aplikasi
tersebut serta melihat dukungan aplikasi yang ada terhadap kegiatan operasional
dan perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi bagi perusahaan untuk
menghadapi persaingan dan pasar pada saat ini.
e. Future Application Portfolio: gambaran yang menjelaskan usulan aplikasi yang
akan digunakan perusahaan dalam waktu ke depan, untuk mengintegrasikan
setiap unit dari perusahaan dan menyesuaikan perkembangan teknologi dengan
perkembangan perusahaan.
23
2.2.2. Analisis Perencanaan Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi
Analisis perencanaan strategi sistem informasi dan teknologi informasi
dilakukan pada 2 lingkungan perusahaan yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan
internal.
2.2.2.1. Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis
Lingkungan eksternal bisnis atau perusahaan merupakan semua bentuk
organisasi yang berada diluar perusahaan, seperti pemasok, lembaga keuangan,
pelanggan, serta pemerintah. Hal ini perlu dianalisis untuk mengetahui seberapa besar
ketergantungan dan hubungan perusahaan dengan lingkungannya. Ada beberapa alat
analisis yang dapat digunakan untuk menganalisis lingkungan eksternal bisnis, seperti
dijelaskan pada sub bab berikut ini.
1. Lima Kekuatan Bersaing oleh Porter
Porter (1998, p3) menyatakan ada lima kekuatan persaingan dalam suatu
industri. Kekuatan tersebut digunakan untuk memahami dan mengevaluasi struktur
dari lingkungan bisnis industri dan ancaman kompetisi terhadap perusahaan serta
menentukan potensi keuntungan dalam industri yang diukur berdasarkan
pengendalian jangka panjang terhadap model yang diinvestasikan.
Lima kekuatan persaingan tersebut antara lain : masuknya pendatang baru,
kekuatan pemasok, ancaman produk pengganti, kekuatan pembeli, serta persaingan
diantara para pesaing yang ada merefleksikan kenyataan bahwa persaingan dalam
industri tidak hanya terbatas pada pemain konvensional yang ada.
24
Kelima kekuatan persaingan tersebut bersamaan menentukan intensitas
persaingan dan kemampuan dalam industri. Dan kekuatan yang paling besar akan
sangat menentukan serta menjadi sesuatu yang sangat penting dari sudut pandang
perumusan strategi.
Kelima kekuatan yang dimaksud digambarkan pada gambar dibawah ini.
Gambar 2-5 Model Kompetitif Porter
Kelima kekuatan bersaing oleh Porter pada gambar tersebut adalah:
1. Ancaman pendatang baru. Ancaman pendatang baru merupakan sesuatu
yang dapat mengancam persaingan yang ada. Pendatang baru tersebut dapat
berupa perusahaan baru atau perusahaan yang mengubah strategi bisnisnya
yang berkeinginan merebut pangsa pasar, serta beberapa memiliki sumber
daya yang sangat besar. Perusahaan akan memasuki suatu industri yang
kemungkinan dipengaruhi dari fungsi dua faktor, yaitu hambatan memasuki
industri dan reaksi dari perusahaan yang ada. Terdapat beberapa hambatan
25
untuk memasuki industri, diantaranya: skala ekonomi, perbedaan barang,
persyaratan modal, biaya peralihan pemasok akses kesaluran distribusi,
kebijakan pemerintah, dll.
2. Kekuatan pemasok. Kekuatan pemasok merupakan hal yang mengacu pada
perusahaan penyedia barang atau jasa bagi industri yang memberikan
kontribusi kepada kedudukan kompetitif perusahan. Pemasok dapat
melakukan kenaikan harga serta penurunan kualitas terhadap barang atau
jasa yang dijual. Hal yang menjadi pengaruh yang kuat antara pemasok
dengan perusahaan yaitu jika perusahaan tidak dapat menutupi kenaikan
biaya melalui struktur harganya, maka kemampuan perusahaan tersebut
dapat menurun karena tindakan pemasok tadi. Pemasok memiliki tawar
menawar jika:
a. Di dominasi oleh sedikit perusahaan
b. Produknya adalah unik
c. Industri tersebut bukanlah pelanggan yang penting
d. Pemasok memperlihatkan ancaman
3. Ancaman produk pengganti. Ancaman produk pengganti merupakan barang
atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Ancamannya adalah apabila
produk pengganti tersebut mempunoyai perbandingan harga dan
kualitasnya sama bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu industri.
4. Kekuatan pembeli. Kekuatan pembeli merupakan para pembeli yang
membeli barang dengan harga termurah yang dapat diperolehnya. Namun
untuk mengidentifikasi pembeli terkadang mudah tetapi bisa saja sulit dari
26
yang diperkirakan. Pembeli biasanya meminta kualitas yang lebih tinggi,
pelayanan yang lebih baik, dan dengan harga yang lebih murah. Biasanya
kekuatan pembeli meningkat jika terjadi situasi berikut:
a. Membeli dalam jumlah besar
b. Produk yang dibeli adalah produk standar dan tidak terdiferensiasi
c. Pembeli menempatkan suatu ancaman melakukan integrasi kehulu
untuk membuat produk industri
5. Persaingan industri. Persaingan industri merupakan kompetisi yang sama
antar perusahaan yang memiliki pengaruh besar terhadap para pesaingnya
yang dapat mendorong perlawanan untuk menjadi lebih baik. Untuk
mendalami persaingan industri ini, diperlukan pemahaman terhadap:
a. Ukuran industri
b. Pasar dan kinerja keuangan
c. Perusahaan yang dominan
d. Strategi kompetitif yang bisa digunakan
e. Kompetensi yang diperlukan
f. Implikasi global
g. Tren saat ini atau yang akan datang
2. PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi)
Menurut Ward dan Peppard (2002, p70), dalam pengolahan sebuah bisnis atau
sebuah badan usaha, ada cakupan yang luas sekali jika ingin membahas faktor
eksternalnya.
27
Ada enam faktor utama yang biasanya di analisis oleh perusahanan disini.
Faktor-faktor tersebut, biasanya dihadirkan bersamaan pada level pemikiran strategi,
dengan menggunakan metode pendekatan PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, dan
Teknologi). Dua faktor lainnya, yaitu faktor legal biasanya sudah termasuk didalam
faktor politik dan faktor eEkologi biasanya sudah termasuk didalam faktor Sosial.
Gambar 2-6 PEST (Political, Economical, Social, and Technology)
(Sumber: Ward and Peppard, 2002, p71)
Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut dapat membawa kepada
kesempatan bisnis yang lebih signifikan atau dapat juga mengidentifikasikan
ancaman-ancaman yang mungkin, sehingga dapat disediakan waktu untuk
mengambil aksi dan meminimalisasi efek yang timbul.
1. Politik. Aspek politik dalam metode PEST menjelaskan tentang hal-hal
yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah terhadap proses
bisnis perusahaan. Faktor legal yang dapat digolongkan ke dalam aspek
28
politik merupakan hukum atau undang-undang yang berkaitan dengan
proses bisnis.
2. Ekonomi. Aspek ekonomi memberikan pengaruh terhadap proses bisnis
perusahaan, seperti kebijakan moneter, standar nilai inflasi dan deflasi
negara dan juga keadaan ekonomi global.
3. Sosial. Aspek sosial turut juga memberikan dampak terhadap strategi
perusahaan dalam menjalankan proses bisnis. Hal-hal yang berkaitan
dengan aspek sosial tersebut adalah kebudayaan, ketenagakerjaan,
lingkungan kerja, dan lingkungan hidup.
4. Teknologi. Aspek teknologi yang terus berkembang juga memberikan
dampak pada perusahaan. Perusahaan berlomba-lomba memanfaatkan
teknologi untuk mengembangkan produk dan jasa guna mendapatkan
keuntungan sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat mungkin.
Menurut Ward dan Peppard (2002, p203), Analisis lingkungan eksternal SI/TI
bertujuan untuk memperoleh perspektif pada tren teknologi dan kesempatan-
kesempatan untuk menggunakan SI/TI dengan cara yang baru dan inovatif. Juga
bertujuan untuk menemukan cara-cara untuk menggunakan teknologi yang ada
dengan biaya yang rendah atau dengan cara yang sebelumnya belum
dikonsederasikan.
2.2.2.2. Analisis Lingkungan Internal Bisnis
Lingkungan internal bisnis adalah hal yang menjadi pertimbangan utama dalam
melakukan perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi. Tujuan dari analisis
29
lingkungan internal bisnis adalah untuk mengetahui detil dari bisnis yang ada didalam
perusahaan seperti rantai nilai dan analisis lingkungan internal SI/TI.
1. Nilai Shop (Value Shop)
Menurut Ward dan Peppard (2002), model rantai nilai (value chain) sangat baik
digunakan pada pabrik atau ritel industri dan bekerja sempurna untuk barang-barang
dalam bentuk fisik. Bagaimanapun, ketika rantai nilai digunakan cukup sukses di
beberapa bisnis jasa, dan di bisnis jasa lain, rantai nilai sama sekali tidak dapat
menggambarkan apa yang dilakukan dalan bisnis atau hubungan antara perusahaan
dengan pelanggan dan pemasok. Sebagai contoh, hampir semua aspek dari bisnis
insuransi dan investasi melibatkan jasa (kecuali kertas dan uang), ataupun model
yang merepresentasikan bisnis dimana pemasok dapat juga sebagai pelanggan
(contohnya perbankan) dan hal ini menjadi lemah dalam menggambarkan beberapa
bisnis jasa yang baru seperti e-commerce.
Stabell, C.B and Fjeldstad O.D (1998, p 413-437) mendeskripsikan dua model
alternatif yang dapat menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Fokus terhadap
aktivitas rantai nilai utama karena aktivitas pendukung sering kali sangat mirip
dengan model Porter. Dua model tersebut adalah value shop dan value network.
Tetapi kita hanya fokus pada value shop saja.
Value shop adalah bisnis yang fokus kepada pemecahan masalah, menciptakan
nilai dengan menyediakan solusi bagi pelanggan. Value shop dikarakteristikkan
sebagai pertukaran informasi yang intensif dan ekstensif dalam membangun
transaksi bisnis dan menyediakan solusi. Value shop mengandalkan sebuah intensif
30
teknologi untuk menyelesaikan masalah dari pelanggan. Pemilihan,
pengkombinasian, dan pengurutan dari aplikasi dan aktivitas yang berubah-ubah
tergantung dari permintaan dari masalah yang sedang ditangani. Value shop
mengatur aktivitas dan menggunakan sumber daya untuk mengetahui keinginan dari
permasalahan pelanggan. Masalah yang akan diselesaikan menentukan tingkat
intensitass dari aktivitas penjualan.
Contoh dari perusahaan-perusahaan yang mengandalkan teknologi adalah
perusahaan jasa profesional, misalnya kedokteran, hukum, jasa arsitektur, dan
teknisi. Fungsi penting atau bagian dari perusahaan dapat juga memiliki kemampuan
untuk membuat sebuah nilai yang dapat juga kita sebut sebagai value shop,
walaupun aktivitas utama dari keseluran perusahaan memiliki pembuatan nilai yang
konsisten terhadap produk dari value chain.
Gambar dibawah ini menunjukkan sebuah contoh dari rantai nilai, yang lebih
baik merefleksikan sebuah bisnis jasa, dimana tujuannya adalah memuaskan
pelanggan, dengan cara membawa pengetahuan yang sesuai dan sumber daya dari
dalam perusahaan atau menggunakan sumber daya dari luar secara bersamaan.
31
Gambar 2-7 Value Shop
Rantai tersebut melibatkan dua aliran, untuk menentukan kebutuhan pelanggan
dan merancang dan mengimplementasikan solusi yang dapat memuaskan pelanggan.
Dalam rantai ini, pertukaran informasi sangat dibutuhkan dan SI/TI menawarkan
peluang untuk meningkatkan efisiensi seperti pertukaran, mengurangi waktu, dan
meningkatkan akurasi dari pertukaran.
2.2.3. SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)
Menurut Rangkuti (2004, p18-p19), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai
faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan
pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara
bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Proses pengambilan
keputusan strategis yang ada juga selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan,
strategi, dan kebijakan perusahaan.
32
1. Kekuatan (Strength). Kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan yang
dibandingkan dengan para pesaingnya. Kekuatan perusahaan menunjuk
pada kemungkinan adanya beberapa strategi tertentu yang diharapkan dan
akan berhasil dalam tujuan perusahaan.
2. Kelemahan (Weakness). Kelemahan atau masalah yang dihadapi oleh
perusahaan dalam mencapai tujuannya. Kelemahan perusahaan
menunjukkan bahwa terdapat beberapa hal yang harus segera diperbaiki
oleh perusahaan guna memperoleh laba yang maksimal.
3. Peluang (Opportunities). Peluang pemasaran suatu bidang kebutuhan
pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan.
4. Ancaman (Threats). Ancaman/tantangan akibat kecenderungan atau
perkembangan yang kurang menguntungkan yang akan mengurangi
penjualan dan laba jika tidak dilakukan tindakan pemesanan dengan sikap
bertahan.
Strategi yang efektif adalah strategi yang mengambil peluang yang ada dengan
menggunakan kekuatan yang dimiliki dan menghilangkan ancaman dengan
menghindari atau memperbaiki kelemahan yang ada.
Menurut Rangkuti (2004, p31), matriks SWOT adalah alat yang dipakai untuk
menyusun faktor-faktor strategi perusahaan. Matriks ini menggambarkan bagaimana
kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan secara internal serta peluang dan
ancaman dari faktor eksternal.
33
Tabel 2-1 Matrik SWOT (Sumber: Rangkuti, 2008, p31)
STRENGTHS (S)
Tentukan faktor-faktor
ke kuatan internal
WEAKNESS (W)
Tentukan faktor-faktor
kelemahan internal
OPPORTUNITIES (O)
Tentukan faktor
peluang
eksternal
STRATEGI SO
Membuat strategi yang
menggunakan kekuatan
guna memanfaatkan
peluang
STRATEGI WO
Membuat strategi yang
meminimalkan
kelemahan untuk
memanfaatkan peluang
THREATS(T)
Tentukan faktor
ancaman
eksternal
STRATEGI ST
Membuat strategi yang
menggunakan kekuatan
guna mengatasi
ancaman
STRATEGI WT
Membuat strategi yang
meminimalkan
kelemahan dan
menghindari ancaman.
Berdasarkan matriks SWOT di atas ada empat strategi penting yang didapat,
yaitu:
1. Strategi SO. Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu
memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang
sebesar-besarnya.
2. Strategi ST. Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan
untuk mengatasi ancaman yang ada.
3. Strategi WO. Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang
ada dengan meminimalkan kelemahan.
4. Strategi WT. Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat betahan
dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada dan menghindari
ancaman.
34
2.2.4. Balanced Scorecard
Menurut Robert S. Kaplan dan David P. Norton (2000, p8), Balanced scorecard
adalah suatu sistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat,
dan komprehensif dapat memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja
bisnis. Kaplan dan Norton telah memperkenalkan balanced scorecard pada tingkat
organisasi enterprise. Prinsip dasar dari balanced scorecard ini adalah titik pandang
penilaian sebuah perusahaan hendaknya tidak hanya dilihat dari segi finansial saja tetapi
juga harus ditambahkan dengan ukuran-ukuran dari perspektif lainnya seperti tingkat
kepuasan pelanggan, proses internal, dan kemampuan melakukan inovasi.
Balanced scorecard lebih dari sekedar sistem pengukuran taktis atau
operasional. Perusahaan yang inovatif menggunakan Balanced scorecard sebagai sistem
manajemen strategis, untuk mengelola strategi jangka panjang dan menghasilkan proses
manajemen seperti:
1. Memperjelas dan menerjemahkan visi dan strategi.
2. Mengkomunikasikan dan mengkaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis.
3. Merencanakan, menetapkan sasaran, dan menyelaraskan berbagai inisiatif
strategis.
4. Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis
35
Gambar 2-8 Balanced Scorecard
2.2.5. Portofolio Aplikasi
Portofolio aplikasi merupakan gambaran aplikasi-aplikasi penting yang
digunakan oleh suatu perusahaan, baik sebagai fungsi strategi, kunci operasional,
support, dan high pontential. Portofolio aplikasi dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Tabel 2-2 Portofolio Aplikasi (Sumber: Ward dan Pepard, 2002, p42) STRATEGIC HIGH POTENTIAL
Aplikasi yang penting dalam
menopang strategi bisnis mendatang
Aplikasi yang bisa jadi penting
dalam mencapai kesukse san
dimasa mendatang
Aplikasi dimana saat ini digantungkan
oleh perusahaan untuk kesu ksesan
Aplikasi yang berharga akan tetapi
tidak penting untuk kesu ksesan
KEY OPERATIONAL SUPPORT
1. Strategic: Sistem informasi yang kritis untuk bisnis dan kesuksesan
mendatang.
36
2. Key Operational: Sistem informasi yang penting untuk mendukung
kelangsungan bisnis saat ini dan harus selalu dijaga keefektifannya.
3. Support: Membantu meningkatkan efisiens i proses bisnis dan efektivitas
manajemen, namun tidak kritis bagi bisnis.
4. High Potential: Sistem informasi yang terwujud dari inovasi-inovasi
baru dan sangat potensial mencapai keunggulan kompetitif.
2.2.6. Hasil Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi
Menurut Ward dan Peppard (2002, p162), hasil perencanaan strategi sistem dan
teknologi informasi adalah perpaduan antara hard dan soft output. Hard output berupa
dokumen-dokumen yang mendefinisikan strategi-strategi dan perencanaan-perencanaan,
dan termasuk material berbasiskan komputer dalam bentuk kamus, matrik, dan model-
model analisis informasi. Soft output adalah yang berhubungan dengan manusia
menurut kemampuan, kepentingan, dan motovasi. Tujuan utama dari hard output adalah
untuk mendokumentasikan:
1. Keadaan yang ada
2. Visi rasional yang sedang digunakan seperti informasi, sistem, teknologi,
manusia, dsb
3. Perencanaan-perencanaan dari bagaimana hal tersebut akan dicapai.
2.2.7. Pengertian Strategi TI
Menurut Ward dan Peppard (2002, p167), strategi TI tidak hanya
mempertanggungjawabi fungsi utama dari SI akan tetapi juga menanggungjawabi
pengguna, yang menggunakan SI/TI. Tujuan utamanya adalah untuk menemukan
37
bagaimana sumberdaya dan teknologi dapat disatukan, dikelola, dan dikembangkan
untuk memenuhi kepuasan strategi bisnis SI.
Strategi TI terdiri dari lima faktor. Kelima faktor tersebut adalah sebagai berikut:
1. Pengelolaan portofolio aplikasi.
2. Pengorganisasian SI/TI, pengelolaan resourse SI/TI organisasi, dan hal-
hal administratif.
3. Mengelola sumber daya informasi dan menyediakan layanan informasi.
4. Mengelola pengembangan aplikasi.
5. Mengelola teknologi.
2.2.8. Pengertian Strategi Bisnis Sistem Informasi
Menurut Ward dan Peppard (2002, p164), strategi bisnis sistem informasi
menyatakan bagaimana bisnis mendayagunakan SI/TI untuk mencapai objektif
perusahaan dan bertanggungjawab atas relevansi dan keterkaitannya terhadap
manajamen eksekutif, yang juga bertujuan untuk menghubungkan SI/TI dengan strategi
bisnis.
Menurut Ward dan Peppard (2002, p188-190), beberapa kebutuhan-kebutuhan
utama dalam menganalisis strategi bisnis adalah sebagai berikut:
1. Secara teliti mengidentifikasi strategi yang ada, kemunculan elemen-
elemen yang baru mulai dari strategi pembangunan sebelumnya.
2. Jika dibutuhkan, dalam mengintepretasikan dan menganalisis strategi,
dan mendeskripsikannnya secara terstruktur. Ini adalah cara terbaik
38
yang dilakukan untuk menghubungkan bisnis, disiplin sistem informasi,
dan kemampuan.
3. Mengkompilasi dan mengkonfirmasikan konsekuensi kebutuhan-
kebutuhan sistem informasi.
Strategi bisnis terdapat dalam: bisnis unit, area fungsional, tertuang dalam
dokumen, atau dalam pikiran individu. Pada akhirnya semua hal tersebut dapat
dimengerti dan dikonfirmasikan melalui diskusi dengan manajemen senior. Unsur
pokok yang didefinisikan dalam strategi bisnis adalah sebagai berikut:
1. Misi adalah pernyataan yang tidak ambigu dari apa yang dilakukan
organisasi dalam jangka panjang dan merupakan keseluruhan tujuan.
Peran utamanya adalah untuk menentukan arah untuk diikuti oleh semua
orang dalam perusahaan. Sering juga disebut dengan tujuan
sesungguhnya dari bisnis.
2. Visi ditemukan dalam strategi bisnis, memberikan gambaran yang
melingkupi banyak aspek yang dapat diidentifikasi oleh setiap orang
mengenai bagaimana bisnis dimasa yang akan datang dan bagaimana
mengoperasikannya. Visi hadir untuk menghidupkan strategi dan
memberikan arah pada keseluruhan organisasi.
3. Penggerak bisnis adalah sesuatu yang harus dilakukan dan bersifat kritis
untuk menanggapi perubahan. Perubahan tersebut dapat terjadi dalam
jangka pendek, medium, atau jangka panjang tergantung dari fokus
bisnis untuk mencapai tujuan. Contoh dari jangka pendek dapat berupa
39
pengurangan biaya, medium dapat berupa meningkatkan pangsa pasar,
dan jangka panjang dapat berupa berkualitas dan bebas dari kesalahan.
4. Objektif adalah target-target dari organisasi untuk mencapai visi.
Objektif juga merupakan sekumpulan pernyataan dari hasil yang
diharapkan perusahaan untuk mencapai setiap aspek dari visi secara
global dan tingkatan dalam strategi unit bisnis pada masa yang akan
datang. Secara ideal, objektif harus mampu menunjukkan karakteristik
sebagai berikut:
a. Tidak ambigu dan berorientasi pada hasil
b. Dapat dihitung, diverifikasi, dan tidak terlalu banyak
c. Dibangun oleh keterlibatan orang-orang yang memiliki prestasi
d. Relevan, dapat dicapai, dan memberi harapan pada kinerja
e. Konsisten.
5. Strategi mendefinisikan bagaimana cara mencapai objektif. Strategi
dapat memperkuat kebijakan yang ada atau inisiatif yang berkelanjutan,
mungkin dengan perluasan sumber daya. Strategi juga dapat berupa
sekumpulan pernyataan-pernyataan dari kebijakan-kebijakan dan insiatif
yang baru, yang akan digunakan pada proses bisnis.
6. Perencanaan bisnis area adalah perencanaan-perencanaan dari
bermacam-macam area bisnis, yang mendokumentasikan reaksi terhadap
strategi bisnis. Dalam banyak kasus, ini juga dapat berefleksi pada
kesinambungan bisnis pada umumnya, dengan berfokus pada target-
target yang diperkenalkan atau diperkuat.
40
2.2.9. Pengertian Strategi Manajemen SI/TI
Menurut Ward dan Peppard (2002, p168-170), Strategi manajemen SI/TI
meliputi elemen-elemen dari strategi yang diaplikasikan pada seluruh organisasi,
menjamin konsistensi kebijakan-kebijakan yang dibutuhkan. Minimal masalah-masalah
yang dialamatkan pada strategi manajemen adalah sebagai berikut:
1. Scope and rational akan dibutuhkan untuk menyesuaikan dengan latar
belakang bisnis, ruang lingkup dan pemikiran dasar untuk secara
langsung menyatakan dan terutama menjelaskan visi dari SI/TI
lingkungan perusahaan serta mengekspektasi akibat pada komunitas
bisnis.
2. IS function adalah organisasi, sumber daya, dan alokasi dari tanggung
jawab dan otoritas dari keputusan SI/TI.
3. Investment and responsibility adalah implementasi dari strategi yang
membutuhkan banyak pemisahan keputusan pada investasi yang akan
dilakukan.
4. Vendor policy adalah parameter yang digunakan untuk memililh vendor,
seperti interkonektivitas, keuangan, dan layanan.
5. Human impact policies, including education adalah sangat mudah untuk
menjadikan strategi SI/TI berada dalam posisi yang membahayakan. Hal
ini dapat terjadi jika ada kesalahan dalam manajemen, perubahan dalam
organisasi, atau pekerjaan yang berulang-ulang
41
6. IS accounting policies, dalam banyak perusahaan mengalami kegagalan
dapat terjadi karena ketidaksensitifan dan kebijakan akuntasi yang tidak
tepat untuk menyediakan sumber daya SI/TI.
2.2.10. Hubungan antara Strategi Bisnis, SI dan TI
Dalam perusahaan manajemen tingkat tinggi memandang perlu adanya strategi
aplikasi yang sukses yang diperoleh dari sistem dan teknologi informasi sebagai salah
satu solusi. Dengan demikian ditentukan apa-apa saja yang menjadi kebutuhan untuk
memenuhi objektif tersebut mulai dari data, informasi, dan permintaan lain yang
berhubungan untuk mencapai strategi bisnis. Penyediaan semua kebutuhan tersebut
harus didukung dengan infrastuktur yang handal untuk mampu mendukung sistem
informasi yang handal dalam hal memprioritaskan dan pemenuhan kebutuhan.
Gambar 2-9 Hubungan antara Strategi Bisnis, Strategi SI dan Strategi
42
2.3. Kerangka Berpikir
Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnnya maka agar
penelitian yang dilakukan lebih terarah diperlukan suatu kerangka berpikir seperti pada
gambar berikut ini:
Gambar 2-10 Kerangka Berpikir
43
2.3.1. Topik dan Referensi
Langkah pertama yang dilakukan adalah penentuan topik yang akan dibahas
yaitu Perencanaan Strategis Sistem dan Teknologi Informasi Rumah Sakit Ibu Anak
Yadika dan mencari referensi yang sesuai dengan topik yang dipilih.
2.3.2. Gambaran Perusahaan
Dalam tahap ini akan dijelaskan latar belakang, visi dan misi, objektif serta
strategi bisnis yang dimiliki perusahaan.
2.3.3. Analisis Terhadap Perusahaan
Berdasarkan hasil pengumpulan data maka tahap yang dilakukan selanjutnya
adalah melakukan analisis data untuk mengetahui lingkungan internal dan eksternal
perusahaan dari sudut pandang bisnis dan SI/TI. Untuk membantu menganalisis
lingkungan internal perusahaan digunakan value shop. Sedangkan untuk menganalisis
lingkungan eksternal perusahaan digunakan PEST dan lima kekuatan bersaing oleh
Porter.
2.3.4. Analisis SWOT
Dari lingkungan internal dan eksternal perusahaan (baik bisnis maupun SI/TI)
maka akan dianalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi oleh
perusahaan. Untuk membantu dalam menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman tersebut penulis menggunakan analisis SWOT (Strength, Weekness,
Oppurtunity, Threat).
44
2.3.5. Balanced Scorecard
Balanced scorecard digunakan untuk menganalasis bagaimana perspektif yang
berjalan pada perusahaan. Perspektif yang dimaksud adalah perspektif keuangan, bisnis
internal, pembelajaran dan pertumbuhan, serta pelanggan.
2.3.6. Perumusan Strategi Bisnis SI
Perumusan strategi SI bisnis, yang mencakup bagaimana setiap unit/fungsi
bisnis akan memanfaatkan SI/TI untuk mencapai sasaran bisnisnya, portfolio aplikasi
dan gambaran arsitektur informasi.
2.3.7. Perumusan Strategi Manajemen SI/TI
Perumusan Strategi Manajemen SI/TI, yang mencakup elemen-elemen umum
yang diterapkan melalui organisasi, untuk memastikan konsistensi penerapan kebijakan
SI/TI yang dibutuhkan.
2.3.8. Perumusan Strategi TI
Perumusan Strategi TI, yang mencakup kebijakan dan strategi bagi pengelolaan
teknologi dan sumber daya manusia SI/TI.
2.3.9. Portofolio Aplikasi
Dari hasil formulasi strategi SI/TI tersebut maka akan dipetakan menjadi
portofolio aplikasi yang menggambarkan situasi saat ini, portofolio aplikasi potensial
untuk masa yang akan datang, sehingga diharapakan akan mendukung perusahaan
dalam meningkatkan kinerja yang lebih efektif dan efisien.