BAB 2 LANDASAN TEORI -...

38
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1. Teori-Teori Dasar / Umum Sub bab ini berisi penjelasan teori dasar atau pengertian-pengertian yang berkaitan dengan perencanaan strategi bisnis dan perencanaan strategi sistem informasi dan teknologi informasi. 2.1.1. Pengertian Perencanaan M enurut Ward dan Peppard (2002, p69) menyatakan bahwa perencanaan adalah menyusun dan bukan menemukan. Strategi dan perencanaan adalah hal yang berbeda, hal tersebut harus dapat dibedakan dengan jelas dalam hubungannya dengan strategi perusahaan, perencanaan adalah sistematika, analisis secara meluas untuk membangun rencana dari aksi yang akan dilakukan. M enurut Hanafi (1997, p10) perencanaan adalah kegiatan menetapkan tujuan organisasi dan memilih cara yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut. Sedangkan menurut Robson (1997, p93), perencanaan meliputi pemilihan tujuan, memperkirakan hasil dari berbagai langkah alternatif dan kemudian menentukan bagaimana mencapai tujuan yang diinginkan tersebut.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI -...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1. Teori-Teori Dasar / Umum

Sub bab ini berisi penjelasan teori dasar atau pengertian-pengertian yang

berkaitan dengan perencanaan strategi bisnis dan perencanaan strategi sistem informasi

dan teknologi informasi.

2.1.1. Pengertian Perencanaan

Menurut Ward dan Peppard (2002, p69) menyatakan bahwa perencanaan adalah

menyusun dan bukan menemukan. Strategi dan perencanaan adalah hal yang berbeda,

hal tersebut harus dapat dibedakan dengan jelas dalam hubungannya dengan strategi

perusahaan, perencanaan adalah sistematika, analisis secara meluas untuk membangun

rencana dari aksi yang akan dilakukan.

Menurut Hanafi (1997, p10) perencanaan adalah kegiatan menetapkan tujuan

organisasi dan memilih cara yang terbaik untuk mencapai tujuan tersebut.

Sedangkan menurut Robson (1997, p93), perencanaan meliputi pemilihan

tujuan, memperkirakan hasil dari berbagai langkah alternatif dan kemudian menentukan

bagaimana mencapai tujuan yang diinginkan tersebut.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

8

Dari beberapa definisi yang telah dijelaskan sebelumnya maka dapat

disimpulkan bahwa perencanaan merupakan hal awal yang dilakukan sebelum

melakukan tindakan, hal yang dimaksud adalah penentuan tujuan dan cara-cara yang

akan ditempuh untuk mencapai tujuan.

2.1.2. Pengertian Strategi

Ward dan Peppard (2002, p69) menjelaskan bahwa strategi adalah sekumpulan

kegiatan yang terintegrasi dalam meningkatkan kekuatan perusahaan untuk bersaing

dalam jangka waktu yang panjang. Strategi perusahaan yang lebih mengarah kepada

daya cipta, wawasan mengenai bagaimana perusahaan dapat dibangun dan

dikembangkan.

Porter (1998) mendefinisikan strategi adalah formula yang secara umum

mengacu kepada bagaimana bisnis akan bersaing, apa tujuan yang harus dicapai, dan

apa kebijakan-kebijakan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan tersebut. Pokok utama

dari formula strategi bersaing adalah menghubungkan perusahaan ke lingkungannya.

Menurut Rangkuti (2008, p3), strategi adalah alat untuk mencapai tujuan

perusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta

prioritas alokasi sumber daya.

Seperti telah dijelaskan sebelumnya perencanaan berbeda dari strategi. Strategi

didahului oleh perencanaan. Dalam perencanaan ditetapkan tujuan dan cara-cara atau

kegiatan-kegiatan yang ditempuh, sementara itu strategi lebih bersifat kepada formula

dan metode dari kegiatan-kegiatan yang telah terintegrasi untuk mencapai tujuan yang

telah ditetapkan dalam tahap perencanaan.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

9

Berdasarkan prinsipnya strategi dapat dibagi dalam tiga tipe, yakni (Rangkuti,

2008, p7):

1. Strategi manajemen: meliputi strategi yang dapat dilakukan oleh manajemen

dengan orientasi pengembangan strategi secara makro misalnya, strategi

pengembangan produk, strategi penerapan harga dan sebagainya.

2. Strategi investasi: merupakan kegiatan yang berorientasi pada investasi.

Misalnya apakah perusahaan ingin melakukan strategi pertumbuhan agresif,

strategi bertahan, dan sebagainya.

3. Strategi bisnis: strategi yang berorientasi pada fungsi-fungsi kegiatan

manajemen misalnya strategi produksi atau operasional, strategi distribusi,

dan strategi yang berhubungan dengan keuangan.

2.1.3. Pengertian Sistem

Pengertian sistem menurut O’Brien (2003, p18) adalah sekelompok komponen

yang saling berhubungan dan bekerja sama dalam mencapai tujuan bersama dengan

menerima input dan output dalam proses perpindahan yang diatur.

Menurut McLeod dan Schell (2001,p9), sistem adalah sekelompok elemen yang

teritegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Sistem merupakan sekumpulan komponen yang bekerja secara bersama-sama

untuk memperoleh tujuan tertentu.

2.1.4. Pengertian Informasi

Menurut O’Brien (2003, G-9), Informasi merupakan data yang telah diolah dan

mempunyai arti dan berguna secara konteks untuk pengguna.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

10

Menurut Haag (2004,p6), Informasi adalah data yang memiliki makna tertentu

dalam kontek tertentu. Informasi kemungkinan merupakan data yang telah diproses

dengan beberapa cara atau ditunjukkan dalam sebuah model yang lebih bermakna.

Berdasarkan pengertian-pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa Informasi

adalah data yang telah diolah dan memiliki arti sehingga memberikan manfaat bagi

penggunanya.

2.1.5. Pengertian Sistem Informasi

O’Brien (2003, G-9) menyatakan bahwa sistem informasi merupakan kombinasi

yang terorganisir antara manusia, perangkat keras, perangkat lunak, jaringan

komunikasi, dan sumber data yang mengumpulkan, mengubah, dan memindahkan serta

menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Ward dan Peppard (2002, p3) mendefinisikan sistem informasi sebagai cara dari

orang-orang dan organisasi-organisasi memanfaatkan teknologi, mendapatkan,

memproses, menyimpan, menggunakan, dan menyebarkan informasi. Sistem informasi

merupakan bagian domain yang lebih luas dari pembangunan yang berkelanjutan dalam

merespon inovasi teknologi serta interaksi yang mutual dengan kehidupan sosial secara

keseluruhan.

Dari definsi yang telah dijelaskan diatas, maka dapat disimpulkan sesuatu

dikatakan sistem informasi terdiri dari lima hal yaitu:

1. Manusia.

2. Perangkat keras (hardware).

3. Perangkat lunak (software).

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

11

4. Jaringan komunikasi (network).

5. Pengumpulan, pengolahan, pemindahan, dan penyebaran data.

2.1.6. Pengertian Teknologi Informasi

Menurut O’Brien (2003, G-9), Teknologi Informasi merupakan perangkat keras,

perangkat lunak, jaringan komunikasi, manajemen basis data dan pemrosesan teknologi

informasi lainnya yang digunakan dalam sistem informasi berbasis komputer.

Menurut Ward dan Peppard (2002, p3), Teknologi informasi berhubungan

dengan teknologi, terutama perangkat keras, perangkat lunak, dan jaringan

telekomunikasi. Dalam bentuk nyata (tangible) teknologi informasi dapat dicontohkan

dengan dengan server, personal computer (PC), router, dan kabel jaringan, sedangkan

dalam bentuk tidak nyata (intangible) teknologi informasi dapat dicontohkan dengan

semua tipe perangkat lunak. Teknologi informasi menyediakan sesuatu untuk

melakukan pemrosesan, penyimpanan, pengiriman dan berbagi informasi isi digital

lainnya, dengan pengertian lainnya bahwa teknologi informasi merupakan alat yang

mendukung aktivitas sistem informasi.

Berdasarkan penjelasan sebelumnya dapat disimpulkan bahwa teknologi

informasi merupakan bagian dari sistem informasi. Teknologi informasi terdiri atas tiga

hal penting yaitu:

1. Perangkat keras (hardware)

2. Perangkat lunak (software)

3. Jaringan komunikasi (network)

Dengan kata lain sistem informasi terdiri dari:

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

12

1. Manusia

2. Teknologi Informasi

3. Pengumpulan, pengolahan, pemindahan, dan penyebaran data

2.1.7. Pengertian Jaringan Komputer

Menurut Tanenbaum (1996, p45) jaringan komputer adalah suatu kumpulan

komputer yang saling berhubungan. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel

atau tanpa kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling

bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama

menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Setiap komputer,

printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan

komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node.

2.1.7.1. Jenis Jaringan Komputer

Menurut Tanenbaum (1996, p48) , secara umum jaringan komputer dibagi atas

lima jenis, yaitu:

1. Local Area Network (LAN)

Local Area Network (LAN), merupakan jaringan milik pribadi di dalam sebuah

gedung atau kampus yang berukuran sampai beberapa kilometer. LAN seringkali

digunakan untuk menghubungkan komputer-komputer pribadi dan workstation

dalam kantor suatu perusahaan atau pabrik-pabrik untuk memakai bersama

sumberdaya (misalnya printer) dan saling bertukar informasi.

2. Metropolitan Area Network (MAN)

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

13

Metropolitan Area Network (MAN), pada dasarnya merupakan versi LAN yang

berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang sama dengan

LAN. MAN dapat mencakup kantor-kantor perusahaan yang letaknya berdekatan

atau juga sebuah kota dan dapat dimanfaatkan untuk keperluan pribadi (swasta) atau

umum. MAN mampu menunjang data dan suara, bahkandapat berhubungan dengan

jaringan televisi kabel.

3. Wide Area Network (WAN)

Wide Area Network (WAN), jangkauannya mencakup daerah geografis yang luas,

seringkali mencakup sebuah negara bahkan benua. WAN terdiri dari kumpulan

mesin-mesin yang bertujuan untuk menjalankan program-program (aplikasi)

pemakai.

4. Internet

Sebenarnya terdapat banyak jaringan didunia ini, seringkali menggunakan perangkat

keras dan perangkat lunak yang berbeda-beda. Orang yang terhubung ke jaringan

sering berharap untuk bisa berkomunikasi dengan orang lain yang terhubung ke

jaringan lainnya. Keinginan seperti ini memerlukan hubungan antar jaringan yang

seringkali tidak kompatibel dan berbeda. Biasanya untuk melakukan hal ini

diperlukan sebuah mesin yang disebut gateway guna melakukan hubungan dan

melaksanakan terjemahan yang diperlukan, baik perangkat keras maupun perangkat

lunaknya. Kumpulan jaringan yang terinterkoneksi inilah yang disebut dengan

internet.

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

14

2.1.7.2. Topologi Jaringan Komputer

Menurut Tanenbaum (1996, p52) topologi adalah suatu cara bagaimana suatu

komputer atau perangkat lain dalam jaringan komputer saling terhubung. Cara yang

saat ini banyak digunakan adalah bus, token-ring, star dan peer-to-peer network.

Masing-masing topologi ini mempunyai ciri khas, dengan kelebihan dan

kekurangannya sendiri.

1. Topologi Bus

Gambar 2-1 Topologi Bus

Topologi bus terlihat pada skema di atas. Terdapat keuntungan dan kerugian dari

tipe ini yaitu:

Keuntungan:

a. Hemat kabel

b. Layout kabel sederhana

c. Mudah dikembangkan

Kerugian:

a. Deteksi dan isolasi kesalahan sangat kecil

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

15

b. Kepadatan lalu lintas

c. Bila salah satu client rusak, maka jaringan tidak bisa berfungsi.

d. Diperlukan repeater untuk jarak jauh

2. Topologi Token-Ring

Gambar 2-2 Topologi Token-Ring

Topologi token-ring terlihat pada skema di atas. Metode token-ring (sering disebut

ring saja) adalah cara menghubungkan komputer sehingga berbentuk ring

(lingkaran). Setiap simpul mempunyai tingkatan yang sama. Jaringan akan disebut

sebagai loop, data dikirimkan kesetiap simpul dan setiap

informasi yang diterima simpul diperiksa alamatnya apakah data itu untuknya atau

bukan. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:

Keuntungan:

a. Hemat kabel

Kerugian:

a. Peka kesalahan

b. Pengembangan jaringan lebih baku

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

16

3. Topologi star

Gambar 2-3 Topologi Star

Merupakan kontrol terpusat, semua link harus melewati pusat yang menyalurkan

data tersebut ke semua simpul atau client yang dipilihnya. Simpul pusat dinamakan

stasiun primer atau server dan lainnya dinamakan stasiun sekunder atau client

server. Setelah hubungan jaringan dimulai oleh server maka setiap client server

sewaktu-waktu dapat menggunakan hubungan jaringan tersebut tanpa menunggu

perintah dari server. Terdapat keuntungan dan kerugian dari tipe ini yaitu:

Keuntungan:

a. Paling fleksibel

b. Pemasangan/perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian

jaringan lain

c. Kontrol terpusat

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

17

d. Kemudahan deteksi dan isolasi kesalahan/kerusakan

e. Kemudahaan pengelolaan jaringan

Kerugian:

a. Boros kabel

b. Perlu penanganan khusus

c. Kontrol terpusat (HUB) jadi elemen kritis

4. Topologi peer-to-peer network

Peer artinya rekan sekerja. Peer-to-peer network adalah jaringan komputer yang

terdiri dari beberapa komputer (biasanya tidak lebih dari 10 komputer dengan 1-2

printer). Dalam sistem jaringan ini yang diutamakan adalah penggunaan program,

data dan printer secara bersama-sama. Pemakai komputer bernama Dona dapat

memakai program yang dipasang di komputer Dino, dan mereka berdua dapat

mencetak ke printer yang sama pada saat yang bersamaan.

Sistem jaringan ini juga dapat dipakai di rumah. Pemakai komputer yang memiliki

komputer ‘kuno’, misalnya AT, dan ingin memberli komputer baru, katakanlah

Pentium II, tidak perlu membuang komputer lamanya. Ia cukup memasang network

card di kedua komputernya kemudian dihubungkan dengan kabel yang khusus

digunakan untuk sistem jaringan. Dibandingkan dengan ketiga cara diatas, sistem

jaringan ini lebih sederhana sehingga lebih mudah dipelajari dan dipakai.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

18

2.1.8. Strategi Bisnis

Menurut Tozer (1996, p7), strategi bisnis adalah strategi yang harus didahulukan

dan mengendalikan yang lainnya, dimana semua orang harus mendapatkan kejelasan

atas apa yang dilakukan oleh bisnis tersebut dan bagaimana cara mengaturnya.

Menurut Ward dan Peppard (2002, p69), strategi bisnis adalah sekumpulan

tindakan terintegrasi yang bertujuan untuk mencapai tujuan jangka panjang dan

kekuatan perusahaan untuk menghadapi pesaing.

Strategi bisnis merupakan dokumen yang harus dijadikan landasan berpijak

dalam pembuatan strategi teknologi informasi karena dalam dokumen tersebut

disebutkan visi dan misi perushaan serta target kinerja masing-masing fungsi pada

struktur organisasi (Indrajit,2001, p31).

2.1.9. Pengertian Strategi Sistem Informasi/Teknologi Informasi

Menurut O’Brien (2003, G-16), Strategi Sistem Informasi merupakan sistem

informasi pada sebuah perusahaan yang menyediakan produk dan jasa untuk bersaing

dengan strategi yang lebih dari pesaingnya dalam pangsa pasar.

Menurut Ward dan Peppard (2002, p44), Strategi sistem informasi

mendefinisikan kebutuhan-kebutuhan atau permintaan-permintaan perusahaan akan

informasi dan sistem-sistem untuk mendukung keseluruhan strategi bisnis. Secara

mendasar, strategi sistem informasi mendefinisikan dan memprioritaskan investasi yang

dibutuhkan untuk mencapai portofolio aplikasi yang ideal, memperoleh keuntungan,

dan perubahan yang dibutuhkan untuk mendapatkan keuntungan dengan keterbatasan

sumber daya dan ketergantungan sistem.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

19

Menurut Ward dan Peppard (2002, p44), strategi teknologi informasi

berkonsentrasi untuk mendukung bagaimana memenuhi permintaan organisasi dengan

menggunakan teknologi. Strategi teknologi informasi mengarah pada perlengkapan

kemampuan teknologi informasi dan sumber daya serta layanan seperti operasi

teknologi informasi, pembangunan sistem, dan dukungan terhadap pengguna.

Menurut Ward dan Peppard (2002, p167), strategi teknologi informasi

seharusnya tidak hanya meliputi tanggung jawab dari pusat fungsi sistem informasi,

tetapi juga tanggung jawab terhadap pengguna, jika dibutuhkan. Tujuan utamanya

adalah untuk mendefinisikan bagaimana sumber data dan teknologi akan diperoleh,

dimanajemen, dan dibangun untuk memuaskan bisnis strategi-strategi sistem informasi.

Sedangkan Strategi Teknologi Informasi (TI) adalah solusi teknologi untuk

mendukung sistem dan terkadang mendukung kebutuhan bisnis secara langsung.

Strategi Teknologi Informasi meliputi seluruh aspek yang membentuk lingkungan

dimana sistem informasi berjalan. Strategi Teknologi Informasi harus dikendalikan oleh

strategi bisnis dan strategi sistem. Dalam hubungannya dengan tingkat perubahan yang

cepat dari tekanan dan kebutuhan-kebutuhan bisnis, serta kapabilitas dan biaya atau

kinerja komponen-komponen yang mendasari solusi-solusi teknologi informasi menjadi

yang paling sering berubah. Solusi Teknologi Informasi harus berdaya adaptasi tinggi.

Strategi sistem informasi merupakan hal yang dibutuhkan untuk memenuhi

kebutuhan bisnis, dan strategi sistem informasi mendukung pelaksanaannya dimana

strategi sistem informasi menyediakan semua aspek yang membentuk lingkungan

dimana sistem informasi akan berjalan.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

20

Strategi SI/TI merupakan hal yang penting dalam bisnis, strategi ini dibagi

menjadi dua, yaitu :

1. Berorientasi pada demand. Strategi Sistem Informasi dibuat untuk

mendefinisikan kebutuhan organisasi akan sistem dan informasi yang

diperlukan untuk mendukung strategi keseluruhan dari bisnis. Strategi Sistem

Informasi mendasarkan diri pada bisnis, dan sekaligus memperhatikan

kompetisi (competitiveness), dan keselarasan (alignment) SI/TI dengan bisnis.

2. Berorientasi pada supply. Strategi Teknologi Informasi dibuat untuk

mendefinisikan upaya pemenuhan/mendukung kebutuhan organisasi akan

sistem dan informasi oleh teknologi.

2.2. Teori-Teori khusus

Sub bab ini berisi penjelasan mengenai teori-teori pendukung dalam penulisan

skripsi perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi.

2.2.1. Model Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi

Seperti telah dijelaskan sebelumnya perencanaan strategi sistem dan teknologi

informasi merupakan suatu bentuk analisis terhadap proses bisnis perusahaan untuk

mencapai tujuan bisnis perusahaan serta membuat perencanaan strategi yang ampuh

agar memberikan nilai tambah kepada perusahaan secara keseluruhan agar perusahaan

mampu bersaing.

Menurut Ward dan Peppard (2002, p153-154), model perencanaan strategi

sistem dan teknologi informasi memiliki input, proses, dan output, seperti yang

digambarkan berikut ini.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

21

Gambar 2-4 Model Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi

(Sumber : Ward dan Pepperd, 2002, p154)

Gambar tersebut mendeskripsikan bahwa ada 3 hal penting yang ada pada

perencanaan SI/TI yaitu:

1. Input:

a. The external business environment: ekonomi, industri, dan keadaan persaingan

dimana perusahaan beroperasi.

b. The internal business environment: strategi bisnis yang ada saat ini, objektif-

objektif, sumber daya, proses, dan budaya serta nilai dari bisnis.

c. The external IS/IT environment: kecenderungan teknologi, dan kesempatan-

kesempatan serta SI/TI konsumen, pesaing, dan pemasok.

d. The internal IS/IT environment: perspektif SI/TI pada bisnis, kedewasaannya,

luas dan kontribusi bisnis, kemampuan, sumber daya dan infrastruktur teknologi.

Dapat juga berupa portofolio aplikasi yang ada dan sistem yang sedang dibangun

sampai pada anggaran.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

22

2. Process:

Proses perencanaan strategi SI/TI, dimana data yang diperoleh dari input akan

diolah sedemikian rupa serta menghasilkan informasi yang berguna sebagai output.

3. Output:

a. Business IS strategy: bagaimana setiap unit dan fungsi menyebarkan SI/TI dalam

mencapai tujuan bisnis. Disamping setiap portofolio aplikasi yang dibagun untuk

unit dan model bisnis, serta menjelaskan arsitektur informasi dari setiap unit.

b. IS/IT management strategy: elemen-elemen dari strategi yang ada pada seluruh

organisasi, menjamin konsistensi kebijakan dimana dibutuhkan.

c. IT strategy: kebijakan-kebijakan dan strategi-strategi untuk manajemen dari

teknologi dan sumber daya spesialis.

d. Current Application Portfolio: gambaran mengenai pengimplementasian sistem

informasi dan teknologi informasi yang diterapkan perusahaan saat ini, dengan

melihat keuntungan dan kekuatan yang diperoleh dengan menggunakan aplikasi

tersebut serta melihat dukungan aplikasi yang ada terhadap kegiatan operasional

dan perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi bagi perusahaan untuk

menghadapi persaingan dan pasar pada saat ini.

e. Future Application Portfolio: gambaran yang menjelaskan usulan aplikasi yang

akan digunakan perusahaan dalam waktu ke depan, untuk mengintegrasikan

setiap unit dari perusahaan dan menyesuaikan perkembangan teknologi dengan

perkembangan perusahaan.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

23

2.2.2. Analisis Perencanaan Strategi Sistem Informasi dan Teknologi Informasi

Analisis perencanaan strategi sistem informasi dan teknologi informasi

dilakukan pada 2 lingkungan perusahaan yaitu lingkungan eksternal dan lingkungan

internal.

2.2.2.1. Analisis Lingkungan Eksternal Bisnis

Lingkungan eksternal bisnis atau perusahaan merupakan semua bentuk

organisasi yang berada diluar perusahaan, seperti pemasok, lembaga keuangan,

pelanggan, serta pemerintah. Hal ini perlu dianalisis untuk mengetahui seberapa besar

ketergantungan dan hubungan perusahaan dengan lingkungannya. Ada beberapa alat

analisis yang dapat digunakan untuk menganalisis lingkungan eksternal bisnis, seperti

dijelaskan pada sub bab berikut ini.

1. Lima Kekuatan Bersaing oleh Porter

Porter (1998, p3) menyatakan ada lima kekuatan persaingan dalam suatu

industri. Kekuatan tersebut digunakan untuk memahami dan mengevaluasi struktur

dari lingkungan bisnis industri dan ancaman kompetisi terhadap perusahaan serta

menentukan potensi keuntungan dalam industri yang diukur berdasarkan

pengendalian jangka panjang terhadap model yang diinvestasikan.

Lima kekuatan persaingan tersebut antara lain : masuknya pendatang baru,

kekuatan pemasok, ancaman produk pengganti, kekuatan pembeli, serta persaingan

diantara para pesaing yang ada merefleksikan kenyataan bahwa persaingan dalam

industri tidak hanya terbatas pada pemain konvensional yang ada.

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

24

Kelima kekuatan persaingan tersebut bersamaan menentukan intensitas

persaingan dan kemampuan dalam industri. Dan kekuatan yang paling besar akan

sangat menentukan serta menjadi sesuatu yang sangat penting dari sudut pandang

perumusan strategi.

Kelima kekuatan yang dimaksud digambarkan pada gambar dibawah ini.

Gambar 2-5 Model Kompetitif Porter

Kelima kekuatan bersaing oleh Porter pada gambar tersebut adalah:

1. Ancaman pendatang baru. Ancaman pendatang baru merupakan sesuatu

yang dapat mengancam persaingan yang ada. Pendatang baru tersebut dapat

berupa perusahaan baru atau perusahaan yang mengubah strategi bisnisnya

yang berkeinginan merebut pangsa pasar, serta beberapa memiliki sumber

daya yang sangat besar. Perusahaan akan memasuki suatu industri yang

kemungkinan dipengaruhi dari fungsi dua faktor, yaitu hambatan memasuki

industri dan reaksi dari perusahaan yang ada. Terdapat beberapa hambatan

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

25

untuk memasuki industri, diantaranya: skala ekonomi, perbedaan barang,

persyaratan modal, biaya peralihan pemasok akses kesaluran distribusi,

kebijakan pemerintah, dll.

2. Kekuatan pemasok. Kekuatan pemasok merupakan hal yang mengacu pada

perusahaan penyedia barang atau jasa bagi industri yang memberikan

kontribusi kepada kedudukan kompetitif perusahan. Pemasok dapat

melakukan kenaikan harga serta penurunan kualitas terhadap barang atau

jasa yang dijual. Hal yang menjadi pengaruh yang kuat antara pemasok

dengan perusahaan yaitu jika perusahaan tidak dapat menutupi kenaikan

biaya melalui struktur harganya, maka kemampuan perusahaan tersebut

dapat menurun karena tindakan pemasok tadi. Pemasok memiliki tawar

menawar jika:

a. Di dominasi oleh sedikit perusahaan

b. Produknya adalah unik

c. Industri tersebut bukanlah pelanggan yang penting

d. Pemasok memperlihatkan ancaman

3. Ancaman produk pengganti. Ancaman produk pengganti merupakan barang

atau jasa yang ditawarkan oleh perusahaan. Ancamannya adalah apabila

produk pengganti tersebut mempunoyai perbandingan harga dan

kualitasnya sama bahkan lebih tinggi dari produk-produk suatu industri.

4. Kekuatan pembeli. Kekuatan pembeli merupakan para pembeli yang

membeli barang dengan harga termurah yang dapat diperolehnya. Namun

untuk mengidentifikasi pembeli terkadang mudah tetapi bisa saja sulit dari

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

26

yang diperkirakan. Pembeli biasanya meminta kualitas yang lebih tinggi,

pelayanan yang lebih baik, dan dengan harga yang lebih murah. Biasanya

kekuatan pembeli meningkat jika terjadi situasi berikut:

a. Membeli dalam jumlah besar

b. Produk yang dibeli adalah produk standar dan tidak terdiferensiasi

c. Pembeli menempatkan suatu ancaman melakukan integrasi kehulu

untuk membuat produk industri

5. Persaingan industri. Persaingan industri merupakan kompetisi yang sama

antar perusahaan yang memiliki pengaruh besar terhadap para pesaingnya

yang dapat mendorong perlawanan untuk menjadi lebih baik. Untuk

mendalami persaingan industri ini, diperlukan pemahaman terhadap:

a. Ukuran industri

b. Pasar dan kinerja keuangan

c. Perusahaan yang dominan

d. Strategi kompetitif yang bisa digunakan

e. Kompetensi yang diperlukan

f. Implikasi global

g. Tren saat ini atau yang akan datang

2. PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, dan Teknologi)

Menurut Ward dan Peppard (2002, p70), dalam pengolahan sebuah bisnis atau

sebuah badan usaha, ada cakupan yang luas sekali jika ingin membahas faktor

eksternalnya.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

27

Ada enam faktor utama yang biasanya di analisis oleh perusahanan disini.

Faktor-faktor tersebut, biasanya dihadirkan bersamaan pada level pemikiran strategi,

dengan menggunakan metode pendekatan PEST (Politik, Ekonomi, Sosial, dan

Teknologi). Dua faktor lainnya, yaitu faktor legal biasanya sudah termasuk didalam

faktor politik dan faktor eEkologi biasanya sudah termasuk didalam faktor Sosial.

Gambar 2-6 PEST (Political, Economical, Social, and Technology)

(Sumber: Ward and Peppard, 2002, p71)

Dengan memperhatikan faktor-faktor tersebut dapat membawa kepada

kesempatan bisnis yang lebih signifikan atau dapat juga mengidentifikasikan

ancaman-ancaman yang mungkin, sehingga dapat disediakan waktu untuk

mengambil aksi dan meminimalisasi efek yang timbul.

1. Politik. Aspek politik dalam metode PEST menjelaskan tentang hal-hal

yang berkaitan dengan kebijakan-kebijakan pemerintah terhadap proses

bisnis perusahaan. Faktor legal yang dapat digolongkan ke dalam aspek

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

28

politik merupakan hukum atau undang-undang yang berkaitan dengan

proses bisnis.

2. Ekonomi. Aspek ekonomi memberikan pengaruh terhadap proses bisnis

perusahaan, seperti kebijakan moneter, standar nilai inflasi dan deflasi

negara dan juga keadaan ekonomi global.

3. Sosial. Aspek sosial turut juga memberikan dampak terhadap strategi

perusahaan dalam menjalankan proses bisnis. Hal-hal yang berkaitan

dengan aspek sosial tersebut adalah kebudayaan, ketenagakerjaan,

lingkungan kerja, dan lingkungan hidup.

4. Teknologi. Aspek teknologi yang terus berkembang juga memberikan

dampak pada perusahaan. Perusahaan berlomba-lomba memanfaatkan

teknologi untuk mengembangkan produk dan jasa guna mendapatkan

keuntungan sebanyak mungkin dalam waktu sesingkat mungkin.

Menurut Ward dan Peppard (2002, p203), Analisis lingkungan eksternal SI/TI

bertujuan untuk memperoleh perspektif pada tren teknologi dan kesempatan-

kesempatan untuk menggunakan SI/TI dengan cara yang baru dan inovatif. Juga

bertujuan untuk menemukan cara-cara untuk menggunakan teknologi yang ada

dengan biaya yang rendah atau dengan cara yang sebelumnya belum

dikonsederasikan.

2.2.2.2. Analisis Lingkungan Internal Bisnis

Lingkungan internal bisnis adalah hal yang menjadi pertimbangan utama dalam

melakukan perencanaan strategi sistem dan teknologi informasi. Tujuan dari analisis

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

29

lingkungan internal bisnis adalah untuk mengetahui detil dari bisnis yang ada didalam

perusahaan seperti rantai nilai dan analisis lingkungan internal SI/TI.

1. Nilai Shop (Value Shop)

Menurut Ward dan Peppard (2002), model rantai nilai (value chain) sangat baik

digunakan pada pabrik atau ritel industri dan bekerja sempurna untuk barang-barang

dalam bentuk fisik. Bagaimanapun, ketika rantai nilai digunakan cukup sukses di

beberapa bisnis jasa, dan di bisnis jasa lain, rantai nilai sama sekali tidak dapat

menggambarkan apa yang dilakukan dalan bisnis atau hubungan antara perusahaan

dengan pelanggan dan pemasok. Sebagai contoh, hampir semua aspek dari bisnis

insuransi dan investasi melibatkan jasa (kecuali kertas dan uang), ataupun model

yang merepresentasikan bisnis dimana pemasok dapat juga sebagai pelanggan

(contohnya perbankan) dan hal ini menjadi lemah dalam menggambarkan beberapa

bisnis jasa yang baru seperti e-commerce.

Stabell, C.B and Fjeldstad O.D (1998, p 413-437) mendeskripsikan dua model

alternatif yang dapat menyelesaikan masalah-masalah tersebut. Fokus terhadap

aktivitas rantai nilai utama karena aktivitas pendukung sering kali sangat mirip

dengan model Porter. Dua model tersebut adalah value shop dan value network.

Tetapi kita hanya fokus pada value shop saja.

Value shop adalah bisnis yang fokus kepada pemecahan masalah, menciptakan

nilai dengan menyediakan solusi bagi pelanggan. Value shop dikarakteristikkan

sebagai pertukaran informasi yang intensif dan ekstensif dalam membangun

transaksi bisnis dan menyediakan solusi. Value shop mengandalkan sebuah intensif

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

30

teknologi untuk menyelesaikan masalah dari pelanggan. Pemilihan,

pengkombinasian, dan pengurutan dari aplikasi dan aktivitas yang berubah-ubah

tergantung dari permintaan dari masalah yang sedang ditangani. Value shop

mengatur aktivitas dan menggunakan sumber daya untuk mengetahui keinginan dari

permasalahan pelanggan. Masalah yang akan diselesaikan menentukan tingkat

intensitass dari aktivitas penjualan.

Contoh dari perusahaan-perusahaan yang mengandalkan teknologi adalah

perusahaan jasa profesional, misalnya kedokteran, hukum, jasa arsitektur, dan

teknisi. Fungsi penting atau bagian dari perusahaan dapat juga memiliki kemampuan

untuk membuat sebuah nilai yang dapat juga kita sebut sebagai value shop,

walaupun aktivitas utama dari keseluran perusahaan memiliki pembuatan nilai yang

konsisten terhadap produk dari value chain.

Gambar dibawah ini menunjukkan sebuah contoh dari rantai nilai, yang lebih

baik merefleksikan sebuah bisnis jasa, dimana tujuannya adalah memuaskan

pelanggan, dengan cara membawa pengetahuan yang sesuai dan sumber daya dari

dalam perusahaan atau menggunakan sumber daya dari luar secara bersamaan.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

31

Gambar 2-7 Value Shop

Rantai tersebut melibatkan dua aliran, untuk menentukan kebutuhan pelanggan

dan merancang dan mengimplementasikan solusi yang dapat memuaskan pelanggan.

Dalam rantai ini, pertukaran informasi sangat dibutuhkan dan SI/TI menawarkan

peluang untuk meningkatkan efisiensi seperti pertukaran, mengurangi waktu, dan

meningkatkan akurasi dari pertukaran.

2.2.3. SWOT (Strengths, Weaknesses, Opportunities, Threats)

Menurut Rangkuti (2004, p18-p19), analisis SWOT adalah identifikasi berbagai

faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan

pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan peluang, namun secara

bersamaan dapat meminimalkan kelemahan dan ancaman. Proses pengambilan

keputusan strategis yang ada juga selalu berkaitan dengan pengembangan misi, tujuan,

strategi, dan kebijakan perusahaan.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

32

1. Kekuatan (Strength). Kekuatan yang dimiliki oleh perusahaan yang

dibandingkan dengan para pesaingnya. Kekuatan perusahaan menunjuk

pada kemungkinan adanya beberapa strategi tertentu yang diharapkan dan

akan berhasil dalam tujuan perusahaan.

2. Kelemahan (Weakness). Kelemahan atau masalah yang dihadapi oleh

perusahaan dalam mencapai tujuannya. Kelemahan perusahaan

menunjukkan bahwa terdapat beberapa hal yang harus segera diperbaiki

oleh perusahaan guna memperoleh laba yang maksimal.

3. Peluang (Opportunities). Peluang pemasaran suatu bidang kebutuhan

pembeli dimana perusahaan dapat beroperasi secara menguntungkan.

4. Ancaman (Threats). Ancaman/tantangan akibat kecenderungan atau

perkembangan yang kurang menguntungkan yang akan mengurangi

penjualan dan laba jika tidak dilakukan tindakan pemesanan dengan sikap

bertahan.

Strategi yang efektif adalah strategi yang mengambil peluang yang ada dengan

menggunakan kekuatan yang dimiliki dan menghilangkan ancaman dengan

menghindari atau memperbaiki kelemahan yang ada.

Menurut Rangkuti (2004, p31), matriks SWOT adalah alat yang dipakai untuk

menyusun faktor-faktor strategi perusahaan. Matriks ini menggambarkan bagaimana

kekuatan dan kelemahan yang dimiliki perusahaan secara internal serta peluang dan

ancaman dari faktor eksternal.

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

33

Tabel 2-1 Matrik SWOT (Sumber: Rangkuti, 2008, p31)

STRENGTHS (S)

Tentukan faktor-faktor

ke kuatan internal

WEAKNESS (W)

Tentukan faktor-faktor

kelemahan internal

OPPORTUNITIES (O)

Tentukan faktor

peluang

eksternal

STRATEGI SO

Membuat strategi yang

menggunakan kekuatan

guna memanfaatkan

peluang

STRATEGI WO

Membuat strategi yang

meminimalkan

kelemahan untuk

memanfaatkan peluang

THREATS(T)

Tentukan faktor

ancaman

eksternal

STRATEGI ST

Membuat strategi yang

menggunakan kekuatan

guna mengatasi

ancaman

STRATEGI WT

Membuat strategi yang

meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman.

Berdasarkan matriks SWOT di atas ada empat strategi penting yang didapat,

yaitu:

1. Strategi SO. Strategi ini dibuat berdasarkan jalan pikiran perusahaan, yaitu

memanfaatkan seluruh kekuatan untuk merebut dan memanfaatkan peluang

sebesar-besarnya.

2. Strategi ST. Strategi ini menggunakan kekuatan yang dimiliki perusahaan

untuk mengatasi ancaman yang ada.

3. Strategi WO. Strategi ini diterapkan berdasarkan pemanfaatan peluang yang

ada dengan meminimalkan kelemahan.

4. Strategi WT. Strategi ini didasarkan pada kegiatan yang bersifat betahan

dan berusaha meminimalkan kelemahan yang ada dan menghindari

ancaman.

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

34

2.2.4. Balanced Scorecard

Menurut Robert S. Kaplan dan David P. Norton (2000, p8), Balanced scorecard

adalah suatu sistem manajemen penilaian dan pengendalian yang secara cepat, tepat,

dan komprehensif dapat memberikan pemahaman kepada manajer tentang kinerja

bisnis. Kaplan dan Norton telah memperkenalkan balanced scorecard pada tingkat

organisasi enterprise. Prinsip dasar dari balanced scorecard ini adalah titik pandang

penilaian sebuah perusahaan hendaknya tidak hanya dilihat dari segi finansial saja tetapi

juga harus ditambahkan dengan ukuran-ukuran dari perspektif lainnya seperti tingkat

kepuasan pelanggan, proses internal, dan kemampuan melakukan inovasi.

Balanced scorecard lebih dari sekedar sistem pengukuran taktis atau

operasional. Perusahaan yang inovatif menggunakan Balanced scorecard sebagai sistem

manajemen strategis, untuk mengelola strategi jangka panjang dan menghasilkan proses

manajemen seperti:

1. Memperjelas dan menerjemahkan visi dan strategi.

2. Mengkomunikasikan dan mengkaitkan berbagai tujuan dan ukuran strategis.

3. Merencanakan, menetapkan sasaran, dan menyelaraskan berbagai inisiatif

strategis.

4. Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

35

Gambar 2-8 Balanced Scorecard

2.2.5. Portofolio Aplikasi

Portofolio aplikasi merupakan gambaran aplikasi-aplikasi penting yang

digunakan oleh suatu perusahaan, baik sebagai fungsi strategi, kunci operasional,

support, dan high pontential. Portofolio aplikasi dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 2-2 Portofolio Aplikasi (Sumber: Ward dan Pepard, 2002, p42) STRATEGIC HIGH POTENTIAL

Aplikasi yang penting dalam

menopang strategi bisnis mendatang

Aplikasi yang bisa jadi penting

dalam mencapai kesukse san

dimasa mendatang

Aplikasi dimana saat ini digantungkan

oleh perusahaan untuk kesu ksesan

Aplikasi yang berharga akan tetapi

tidak penting untuk kesu ksesan

KEY OPERATIONAL SUPPORT

1. Strategic: Sistem informasi yang kritis untuk bisnis dan kesuksesan

mendatang.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

36

2. Key Operational: Sistem informasi yang penting untuk mendukung

kelangsungan bisnis saat ini dan harus selalu dijaga keefektifannya.

3. Support: Membantu meningkatkan efisiens i proses bisnis dan efektivitas

manajemen, namun tidak kritis bagi bisnis.

4. High Potential: Sistem informasi yang terwujud dari inovasi-inovasi

baru dan sangat potensial mencapai keunggulan kompetitif.

2.2.6. Hasil Perencanaan Strategi Sistem dan Teknologi Informasi

Menurut Ward dan Peppard (2002, p162), hasil perencanaan strategi sistem dan

teknologi informasi adalah perpaduan antara hard dan soft output. Hard output berupa

dokumen-dokumen yang mendefinisikan strategi-strategi dan perencanaan-perencanaan,

dan termasuk material berbasiskan komputer dalam bentuk kamus, matrik, dan model-

model analisis informasi. Soft output adalah yang berhubungan dengan manusia

menurut kemampuan, kepentingan, dan motovasi. Tujuan utama dari hard output adalah

untuk mendokumentasikan:

1. Keadaan yang ada

2. Visi rasional yang sedang digunakan seperti informasi, sistem, teknologi,

manusia, dsb

3. Perencanaan-perencanaan dari bagaimana hal tersebut akan dicapai.

2.2.7. Pengertian Strategi TI

Menurut Ward dan Peppard (2002, p167), strategi TI tidak hanya

mempertanggungjawabi fungsi utama dari SI akan tetapi juga menanggungjawabi

pengguna, yang menggunakan SI/TI. Tujuan utamanya adalah untuk menemukan

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

37

bagaimana sumberdaya dan teknologi dapat disatukan, dikelola, dan dikembangkan

untuk memenuhi kepuasan strategi bisnis SI.

Strategi TI terdiri dari lima faktor. Kelima faktor tersebut adalah sebagai berikut:

1. Pengelolaan portofolio aplikasi.

2. Pengorganisasian SI/TI, pengelolaan resourse SI/TI organisasi, dan hal-

hal administratif.

3. Mengelola sumber daya informasi dan menyediakan layanan informasi.

4. Mengelola pengembangan aplikasi.

5. Mengelola teknologi.

2.2.8. Pengertian Strategi Bisnis Sistem Informasi

Menurut Ward dan Peppard (2002, p164), strategi bisnis sistem informasi

menyatakan bagaimana bisnis mendayagunakan SI/TI untuk mencapai objektif

perusahaan dan bertanggungjawab atas relevansi dan keterkaitannya terhadap

manajamen eksekutif, yang juga bertujuan untuk menghubungkan SI/TI dengan strategi

bisnis.

Menurut Ward dan Peppard (2002, p188-190), beberapa kebutuhan-kebutuhan

utama dalam menganalisis strategi bisnis adalah sebagai berikut:

1. Secara teliti mengidentifikasi strategi yang ada, kemunculan elemen-

elemen yang baru mulai dari strategi pembangunan sebelumnya.

2. Jika dibutuhkan, dalam mengintepretasikan dan menganalisis strategi,

dan mendeskripsikannnya secara terstruktur. Ini adalah cara terbaik

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

38

yang dilakukan untuk menghubungkan bisnis, disiplin sistem informasi,

dan kemampuan.

3. Mengkompilasi dan mengkonfirmasikan konsekuensi kebutuhan-

kebutuhan sistem informasi.

Strategi bisnis terdapat dalam: bisnis unit, area fungsional, tertuang dalam

dokumen, atau dalam pikiran individu. Pada akhirnya semua hal tersebut dapat

dimengerti dan dikonfirmasikan melalui diskusi dengan manajemen senior. Unsur

pokok yang didefinisikan dalam strategi bisnis adalah sebagai berikut:

1. Misi adalah pernyataan yang tidak ambigu dari apa yang dilakukan

organisasi dalam jangka panjang dan merupakan keseluruhan tujuan.

Peran utamanya adalah untuk menentukan arah untuk diikuti oleh semua

orang dalam perusahaan. Sering juga disebut dengan tujuan

sesungguhnya dari bisnis.

2. Visi ditemukan dalam strategi bisnis, memberikan gambaran yang

melingkupi banyak aspek yang dapat diidentifikasi oleh setiap orang

mengenai bagaimana bisnis dimasa yang akan datang dan bagaimana

mengoperasikannya. Visi hadir untuk menghidupkan strategi dan

memberikan arah pada keseluruhan organisasi.

3. Penggerak bisnis adalah sesuatu yang harus dilakukan dan bersifat kritis

untuk menanggapi perubahan. Perubahan tersebut dapat terjadi dalam

jangka pendek, medium, atau jangka panjang tergantung dari fokus

bisnis untuk mencapai tujuan. Contoh dari jangka pendek dapat berupa

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

39

pengurangan biaya, medium dapat berupa meningkatkan pangsa pasar,

dan jangka panjang dapat berupa berkualitas dan bebas dari kesalahan.

4. Objektif adalah target-target dari organisasi untuk mencapai visi.

Objektif juga merupakan sekumpulan pernyataan dari hasil yang

diharapkan perusahaan untuk mencapai setiap aspek dari visi secara

global dan tingkatan dalam strategi unit bisnis pada masa yang akan

datang. Secara ideal, objektif harus mampu menunjukkan karakteristik

sebagai berikut:

a. Tidak ambigu dan berorientasi pada hasil

b. Dapat dihitung, diverifikasi, dan tidak terlalu banyak

c. Dibangun oleh keterlibatan orang-orang yang memiliki prestasi

d. Relevan, dapat dicapai, dan memberi harapan pada kinerja

e. Konsisten.

5. Strategi mendefinisikan bagaimana cara mencapai objektif. Strategi

dapat memperkuat kebijakan yang ada atau inisiatif yang berkelanjutan,

mungkin dengan perluasan sumber daya. Strategi juga dapat berupa

sekumpulan pernyataan-pernyataan dari kebijakan-kebijakan dan insiatif

yang baru, yang akan digunakan pada proses bisnis.

6. Perencanaan bisnis area adalah perencanaan-perencanaan dari

bermacam-macam area bisnis, yang mendokumentasikan reaksi terhadap

strategi bisnis. Dalam banyak kasus, ini juga dapat berefleksi pada

kesinambungan bisnis pada umumnya, dengan berfokus pada target-

target yang diperkenalkan atau diperkuat.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

40

2.2.9. Pengertian Strategi Manajemen SI/TI

Menurut Ward dan Peppard (2002, p168-170), Strategi manajemen SI/TI

meliputi elemen-elemen dari strategi yang diaplikasikan pada seluruh organisasi,

menjamin konsistensi kebijakan-kebijakan yang dibutuhkan. Minimal masalah-masalah

yang dialamatkan pada strategi manajemen adalah sebagai berikut:

1. Scope and rational akan dibutuhkan untuk menyesuaikan dengan latar

belakang bisnis, ruang lingkup dan pemikiran dasar untuk secara

langsung menyatakan dan terutama menjelaskan visi dari SI/TI

lingkungan perusahaan serta mengekspektasi akibat pada komunitas

bisnis.

2. IS function adalah organisasi, sumber daya, dan alokasi dari tanggung

jawab dan otoritas dari keputusan SI/TI.

3. Investment and responsibility adalah implementasi dari strategi yang

membutuhkan banyak pemisahan keputusan pada investasi yang akan

dilakukan.

4. Vendor policy adalah parameter yang digunakan untuk memililh vendor,

seperti interkonektivitas, keuangan, dan layanan.

5. Human impact policies, including education adalah sangat mudah untuk

menjadikan strategi SI/TI berada dalam posisi yang membahayakan. Hal

ini dapat terjadi jika ada kesalahan dalam manajemen, perubahan dalam

organisasi, atau pekerjaan yang berulang-ulang

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

41

6. IS accounting policies, dalam banyak perusahaan mengalami kegagalan

dapat terjadi karena ketidaksensitifan dan kebijakan akuntasi yang tidak

tepat untuk menyediakan sumber daya SI/TI.

2.2.10. Hubungan antara Strategi Bisnis, SI dan TI

Dalam perusahaan manajemen tingkat tinggi memandang perlu adanya strategi

aplikasi yang sukses yang diperoleh dari sistem dan teknologi informasi sebagai salah

satu solusi. Dengan demikian ditentukan apa-apa saja yang menjadi kebutuhan untuk

memenuhi objektif tersebut mulai dari data, informasi, dan permintaan lain yang

berhubungan untuk mencapai strategi bisnis. Penyediaan semua kebutuhan tersebut

harus didukung dengan infrastuktur yang handal untuk mampu mendukung sistem

informasi yang handal dalam hal memprioritaskan dan pemenuhan kebutuhan.

Gambar 2-9 Hubungan antara Strategi Bisnis, Strategi SI dan Strategi

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

42

2.3. Kerangka Berpikir

Berdasarkan landasan teori yang telah dikemukakan sebelumnnya maka agar

penelitian yang dilakukan lebih terarah diperlukan suatu kerangka berpikir seperti pada

gambar berikut ini:

Gambar 2-10 Kerangka Berpikir

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

43

2.3.1. Topik dan Referensi

Langkah pertama yang dilakukan adalah penentuan topik yang akan dibahas

yaitu Perencanaan Strategis Sistem dan Teknologi Informasi Rumah Sakit Ibu Anak

Yadika dan mencari referensi yang sesuai dengan topik yang dipilih.

2.3.2. Gambaran Perusahaan

Dalam tahap ini akan dijelaskan latar belakang, visi dan misi, objektif serta

strategi bisnis yang dimiliki perusahaan.

2.3.3. Analisis Terhadap Perusahaan

Berdasarkan hasil pengumpulan data maka tahap yang dilakukan selanjutnya

adalah melakukan analisis data untuk mengetahui lingkungan internal dan eksternal

perusahaan dari sudut pandang bisnis dan SI/TI. Untuk membantu menganalisis

lingkungan internal perusahaan digunakan value shop. Sedangkan untuk menganalisis

lingkungan eksternal perusahaan digunakan PEST dan lima kekuatan bersaing oleh

Porter.

2.3.4. Analisis SWOT

Dari lingkungan internal dan eksternal perusahaan (baik bisnis maupun SI/TI)

maka akan dianalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman yang dihadapi oleh

perusahaan. Untuk membantu dalam menganalisis kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancaman tersebut penulis menggunakan analisis SWOT (Strength, Weekness,

Oppurtunity, Threat).

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.idlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2011-1-00701-sias 2.pdfperusahaan dalam kaitannya dengan tujuan jangka panjang, program tindak

44

2.3.5. Balanced Scorecard

Balanced scorecard digunakan untuk menganalasis bagaimana perspektif yang

berjalan pada perusahaan. Perspektif yang dimaksud adalah perspektif keuangan, bisnis

internal, pembelajaran dan pertumbuhan, serta pelanggan.

2.3.6. Perumusan Strategi Bisnis SI

Perumusan strategi SI bisnis, yang mencakup bagaimana setiap unit/fungsi

bisnis akan memanfaatkan SI/TI untuk mencapai sasaran bisnisnya, portfolio aplikasi

dan gambaran arsitektur informasi.

2.3.7. Perumusan Strategi Manajemen SI/TI

Perumusan Strategi Manajemen SI/TI, yang mencakup elemen-elemen umum

yang diterapkan melalui organisasi, untuk memastikan konsistensi penerapan kebijakan

SI/TI yang dibutuhkan.

2.3.8. Perumusan Strategi TI

Perumusan Strategi TI, yang mencakup kebijakan dan strategi bagi pengelolaan

teknologi dan sumber daya manusia SI/TI.

2.3.9. Portofolio Aplikasi

Dari hasil formulasi strategi SI/TI tersebut maka akan dipetakan menjadi

portofolio aplikasi yang menggambarkan situasi saat ini, portofolio aplikasi potensial

untuk masa yang akan datang, sehingga diharapakan akan mendukung perusahaan

dalam meningkatkan kinerja yang lebih efektif dan efisien.