BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN INFORMASI PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00831-SIAS Bab...
Transcript of BAB 3 ANALISIS KEBUTUHAN INFORMASI PERUSAHAANthesis.binus.ac.id/doc/Bab3/2009-2-00831-SIAS Bab...
41
BAB 3
ANALISIS KEBUTUHAN INFORMASI
PERUSAHAAN
3.1 Gambaran Umum Perusahaan
3.1.1 Riwayat Perusahaan
Pasar sepeda motor Indonesia memiliki prospek yang sangat cerah
dan menjanjikan. Di antara beragam alat transportasi, sepeda motor
menempati peran utama dalam sendi kehidupan masyarakat. Hal ini dapat
dibuktikan dengan pertumbuhan konsumen sepeda motor yang meningkat
luar biasa.
Untuk menunjang pembangunan dan memenuhi kebutuhan
konsumen sepeda motor, PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia sebagai
salah satu perusahaan manufaktur sepeda motor memutuskan untuk
beroperasi di Indonesia pada tanggal 6 Juli 1974 (http://www.yamaha-
motor.co.id). Yamaha memiliki pusat operasi di Jakarta. Selama kurun
waktu lebih dari 30 tahun, Yamaha telah berhasil mendapatkan
kepercayaan dari pelanggan karena Yamaha mengutamakan kualitas,
kesempurnaan produk, inovasi tanpa henti, termasuk aspek pelayanan
kepada konsumen. Hal ini dibuktikan dengan penganugerahan Sertifikat
ISO 9001 pada bulan Agustus 2001.
42
3.1.2 Struktur Organisasi
Setiap organisasi umumnya merupakan tempat berkumpulnya orang
atau kelompok yang memiliki tujuan yang sama dengan fungsi dan tugas
yang berbeda-beda. Struktur organisasi menjadi bentuk hubungan formal
yang menunjukkan aliran informasi dari satu bagian organisasi ke bagian
organisasi lainnya, serta menunjukkan tingkatan tanggung jawab masing-
masing bagian.
Struktur organisasi pada PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia
secara umum dapat dilihat pada Gambar 3.1.
43
Gambar 3.1 Struktur Organisasi PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia
44
3.1.3 Visi dan Misi Perusahaan
3.1.3.1 Visi Perusahaan
Visi dari PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia yakni
senantiasa berusaha unggul dalam kompetisi produk, kualitas, layanan,
serta layanan pasca penjualan untuk menjadi “Selalu Terdepan” dalam
industri sepeda motor di Indonesia, sehingga dapat membentuk citra
Yamaha sebagai motor yang nyaman dikendarai dan memberi perasaan
bangga bagi konsumen.
3.1.3.2 Misi Perusahaan
Misi dari PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia yakni untuk
menyediakan sepeda motor yang mengutamakan kualitas, kesempurnaan
produk, inovasi tanpa henti, termasuk aspek pelayanan kepada konsumen.
3.1.3.3 Strategi/Kebijakan Perusahaan
Beberapa strategi/kebijakan yang diterapkan oleh PT Yamaha
Motor Kencana Indonesia untuk mencapai visi dan misi adalah sebagai
berikut:
• Memiliki dealer lebih dari 800 buah yang tersebar di 30 propinsi.
• Memiliki jaringan bengkel yang dikenal dengan Bengkel Resmi
Yamaha.
45
• Dari segi produk, Yamaha membuat produk unggulan, seperti
Yamaha Mio, yang merupakan sepeda motor berjenis matic,
bertenaga kuat, lincah, dan elegan, mengedepankan mutu, melalui uji
coba mutu yang ketat sehingga mengantisipasi adanya kegagalan
produk. Produk unggulan ini terbukti mampu memikat konsumen
sepeda motor.
• Dari segi promosi, Yamaha menonjolkan image motor kencang dan
sporty. Adanya keterlibatan salah satu tokoh pembalap internasional,
seperti Valentino Rossi dalam iklan Yamaha menjadi kunci dalam
pemasaran produk Yamaha.
• Dari segi jaminan, Yamaha menyediakan produk yang memiliki fitur
canggih dan bervariatif untuk pasar lokal.
3.1.4 DDS (Direct Distribution System)
3.1.4.1 Latar Belakang Berdirinya DDS
Pada awalnya, tiap main dealer dapat membangun sub dealer
sendiri. Hal ini mengakibatkan hubungan antar main dealer bukan
sebagai hubungan kerja sama, tetapi lebih kepada hubungan persaingan.
Persaingan tersebut terjadi baik dalam hal pencapaian target maupun
persaingan tempat. Tiap main dealer melalui sub dealer berusaha untuk
mencari konsumen masing-masing. Hal ini yang mendasari PT. Yamaha
Motor Kencana Indonesia membuat DDS (Direct Distribution System)
yang berfungsi untuk mengontrol sub dealer di tiap wilayah, yang
46
meliputi pengontrolan hasil pencapaian penjualan tiap sub dealer, kontrol
stok produk, serta kontrol permintaan produk dari sub dealer.
Dengan adanya DDS, tiap main dealer memiliki ketentuan
dalam membangun sub dealer, yakni tiap sub dealer dapat dibangun
minimal dengan jarak 2 km dari lokasi dealer terdekat untuk kategori 2-S
(Service dan Spare part), dan jarak 3 km untuk kategori 3-S (Sales,
Service dan Spare part).
Dalam pembahasan ini, untuk selanjutnya PT. Yamaha Motor
Kencana Indonesia DDS Jakarta disebut sebagai PT. YMKI DDS 1,
dan sub dealer disebut sebagai dealer.
3.1.4.2 Struktur Organisasi DDS
Struktur organisasi PT. YMKI DDS 1 dapat dilihat pada Gambar
3.2.
47
Gambar 3.2 Struktur Organisasi PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia DDS Jakarta
48
3.1.4.3 Tugas dan Tanggung Jawab
Secara garis besar, tugas dan tanggung jawab setiap bagian pada
PT. YMKI DDS 1 dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Chief DDS 1 (Manager)
• Bertindak sebagai pimpinan DDS 1 (Jakarta).
• Bertanggung jawab penuh atas keseluruhan kegiatan dan
kemajuan aktivitas DDS.
• Membuat strategi dan rencana untuk mengembangkan aktivitas
DDS.
2. Assistant Manager
• Bertanggung jawab dalam mengontrol pencapaian target
penjualan, baik dalam kurun waktu 3 bulan, 6 bulan, ataupun 1
tahun.
• Bertanggung jawab dalam mengontrol competitor/ pesaing
perusahaan.
• Mengontrol aktivitas dealer secara keseluruhan.
• Mengontrol aktivitas dealer yang ditanganinya.
• Bertanggung jawab dalam melaporkan hasil pekerjaan kepada
manager.
3. Supervisor
• Bertanggung jawab dalam mengontrol pencapaian target
perusahaan.
• Memeriksa cara penjualan.
49
• Mengontrol aktivitas dealer yang ditanganinya.
• Bertanggung jawab dalam melaporkan hasil pekerjaan kepada
assistant manager.
4. Admin
• Melakukan entry data.
• Bertanggung jawab dalam melaporkan hasil pekerjaan kepada
supervisor.
3.1.5 Produk
Produk yang dihasilkan oleh PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia
terdiri dari sepeda motor dan spare part. Dalam pembahasan ini yang
dicakup adalah produk sepeda motor, yang diklasifikasikan sebagai
berikut:
Tabel 3.1 Produk Sepeda Motor PT. Yamaha Motor Kencana Indonesia
No. Jenis Sepeda Motor Merk 1. Automatic • MIO • MIO SPORTY CW • MIO SOUL 2. Moped • VEGA ZR DB • JUPITER Z • VEGA-R DB • JUPITER MX 135 LC • JUPITER MX 135LC CW Hand Clutch 3. Sports • SCORPIO-Z • SCORPIO-Z CW • V-IXION
50
Produk sepeda motor tersebut dijelaskan secara detil berdasarkan
jenis sepeda motor sebagai berikut:
3.1.5.1 AUTOMATIC
1. MIO
Yamaha MIO dengan tampilan fashionable. Berikut gambar
sepeda motor Yamaha MIO:
Gambar 3.3 Sepeda Motor Yamaha MIO
2. MIO SPORTY CW
Yamaha MIO dengan tampilan yang lebih fashionable bersama
fitur-fitur terbaru:
• New Speedometer: Bentuk minimalis, trendy dan mudah untuk
dibaca.
• New Striping: Desain striping stylish bergradasi.
• New Frontlamp: Sistem pencahayaan dengan desain modern.
• New Console: Wadah daya guna, modis dan mudah dijangkau.
51
Berikut gambar sepeda motor Yamaha MIO SPORTY CW:
Gambar 3.4 Sepeda Motor Yamaha MIO SPORTY CW
3. MIO SOUL
MIO dengan tampilan yang lebih tangguh, gesit, dan cepat
bersama fitur-fitur berikut:
• Panel Meter “Dynamic Air Scoop”
Terinspirasi dari desain futuristik ‘Stealth Fighter’ yang
berbentuk Chevron (tanda “V”). Panel speedometer dan
informasi lainnya tampil lebih modern dan memberikan efek
penglihatan lebih fokus.
• Bagasi Depan Ganda Serba Guna
Kotak penyimpanan serba guna pada dua sisi, lebih praktis
dan dapat memuat isi lebih banyak.
• Pijakan Kaki Lebar
Pijakan yang lapang memberikan ruang kenyamanan lebih
untuk kaki para pengendara.
52
• Penutup Rumah V-Belt
Cover pelindung bagian belakang mencegah masuknya
kotoran pada mesin bagian belakang.
• Lampu Belakang Mewah dan Bergaya
Pengaplikasian lambang Chevron pada lampu belakang
memberi kesan futuristik yang bergaya dan dinamis.
• Lampu Depan Futuristik
Desain lensa paling baru dan trendy.
Berikut gambar sepeda motor Yamaha MIO SOUL:
Gambar 3.5 Sepeda Motor Yamaha MIO SOUL
53
3.1.5.2 MOPED
1. VEGA ZR DB
Generasi VEGA yang makin disempurnakan, dengan fitur-fitur
berikut:
• Speedometer baru: simpel mudah terbaca.
• Kapasitas mesin 115 cc: lebih bertenaga dan irit, performa lebih
baik.
• Desain jok baru: lebih rendah dan lebih baik.
• Air Induction System (AIS): pengontrol emisi gas buang.
Berikut gambar sepeda motor Yamaha VEGA ZR DB:
Gambar 3.6 Sepeda Motor Yamaha VEGA ZR DB
54
2. JUPITER Z
Yamaha Jupiter Z yang semakin powerfull dengan grafis baru
yang semakin sporty dan modern. Berikut gambar sepeda motor
Yamaha JUPITER Z:
Gambar 3.7 Sepeda Motor Yamaha JUPITER Z
3. VEGA-R DB
Yamaha VEGA yang semakin irit bahan bakar dan berkualitas
dengan perpaduan gaya modern sporty, dan trendy. Berikut gambar
sepeda motor Yamaha VEGA-R DB:
Gambar 3.8 Sepeda Motor Yamaha VEGA-R DB
55
4. JUPITER MX 135LC
Yamaha JUPITER MX yang berasal dari mesin canggih
berteknologi mutakhir. Berikut gambar sepeda motor Yamaha
JUPITER MX 135LC:
Gambar 3.9 Sepeda Motor Yamaha JUPITER MX 135LC
5. JUPITER MX 135LC CW Hand Clutch
Yamaha JUPITER MX yang berasal dari mesin canggih
berteknologi mutakhir. Berikut gambar sepeda motor Yamaha
JUPITER MX 135LC CW Hand Clutch:
Gambar 3.10 Sepeda Motor Yamaha JUPITER MX 135LC CW Hand Clutch
56
3.1.5.3 SPORTS
1. SCORPIO-Z
Yamaha SCORPIO-Z dengan tampilan yang gagah. Berikut
gambar sepeda motor Yamaha SCORPIO-Z:
Gambar 3.11 Sepeda Motor Yamaha SCORPIO-Z
2. SCORPIO-Z CW
Yamaha Scorpio Z dengan simbol kekuatan baru yang agresif
melalui garis berkonsep “KNIGHT’S SHADOW FANATIC
POWERS”.
Berikut gambar sepeda motor Yamaha SCORPIO-Z CW:
Gambar 3.12 Sepeda Motor Yamaha SCORPIO-Z CW
57
3. V-IXION
Sepeda motor Yamaha berteknologi tinggi dengan new striping
yang lebih sporty dan agresif. Berikut gambar sepeda motor Yamaha
V-IXION:
Gambar 3.13 Sepeda Motor Yamaha V-IXION
58
3.2 Gambaran Sistem Yang Berjalan
3.2.1 Metode Pengumpulan Data
Untuk mengetahui gambaran sistem yang berjalan pada PT. YMKI DDS 1,
data atau informasi diperoleh melalui observasi secara langsung, wawancara
dengan pihak-pihak terkait, dan studi publikasi dari perusahaan.
Berikut adalah hasil wawancara dengan PT. YMKI DDS 1 dalam rangka
pengumpulan data:
a. Assistant Manager
Dalam pengumpulan data melalui assistant manager, terlebih dahulu
diawali dengan penyerahan proposal penelitian sebagai langkah awal
sebelum melakukan proses wawancara. Setelah proposal tersebut disetujui,
proses wawancara dilakukan untuk memperoleh data-data perusahaan
secara umum, seperti struktur organisasi perusahaan secara umum, struktur
organisasi DDS yang disertai dengan tugas dan wewenang tiap bagian, latar
belakang didirikannya DDS, serta alur sistem yang sedang berjalan secara
umum.
b. Staf Dealer
Wawancara dilakukan untuk memperoleh penjelasan singkat mengenai
hubungan dan proses yang terjadi antara Yamaha dengan customer, serta
pemberian brosur produk sepeda motor Yamaha.
59
c. Supervisor Dealer
Penjelasan secara detil mengenai dealer Yamaha, seperti sistem informasi
yang digunakan, alur dan ketentuan pengajuan permintaan produk dari
dealer, dan ketentuan lokasi dealer.
d. Staf bagian Faktur
Penjelasan sistem informasi yang digunakan dalam proses penjualan serta
alur dalam sistem informasi penjualan.
e. Staf bagian Alokasi Order
Penjelasan alur distribusi produk serta sistem informasi yang digunakan
dalam proses distribusi.
3.2.2 Hasil Observasi
Dalam menjalankan aktivitasnya, PT. YMKI DDS 1 melakukan
komunikasi dengan dealer khususnya dalam proses penjualan dan distribusi
produk. Untuk mengendalikan komunikasi dengan dealer, PT. YMKI DDS 1
memiliki dua sistem informasi yang dioperasikan berdasarkan fungsi dari
masing-masing sistem. Kedua sistem informasi tersebut yakni sistem informasi
penjualan dan sistem informasi distribusi yang masih diimplementasikan secara
semi otomatis. Perusahaan masih melakukan proses secara manual melalui email
atau fax untuk melakukan pengiriman dan penerimaan data, serta melakukan
konfirmasi melalui telepon.
Berikut penjelasan secara lebih detil mengenai sistem informasi penjualan
dan sistem informasi distribusi.
60
3.2.2.1 Sistem Informasi Penjualan
Proses penjualan pada PT. YMKI DDS 1 dilakukan oleh tiap dealer yang
tersebar di banyak wilayah. Setiap dealer memiliki PIC Dealer yang ditetapkan
berdasarkan wilayah masing-masing dealer. Tiap dealer memiliki kode dealer
sebagai berikut:
Tabel 3.2 Kode Dealer Kode Dealer Keterangan JA Jakarta Timur JB Jakarta Pusat JC Jakarta Barat JD Jakarta Selatan JE Jakarta Utara JF Tangerang JG Serang JH Bekasi JI Bogor JJ Depok
Proses penjualan PT. YMKI DDS 1 dilakukan setelah adanya transaksi
penjualan antara dealer dengan customer. Proses penjualan ini disebut juga
proses faktur. Sistem informasi yang digunakan dalam menjalankan proses faktur
ini dinamakan MMS (Marketing Motorcycle System).
Proses faktur melalui MMS sebagai berikut:
• PIC Dealer per wilayah mengajukan permohonan faktur berupa data dalam
format .txt ke PIC Entry bagian faktur PT. YMKI DDS 1 yang bertanggung
jawab terhadap wilayah bersangkutan melalui email. Isi data permohonan
berupa Nomor Motor, Data Konsumen, Jenis Motor.
61
• PIC Entry menerima data permohonan faktur, menyimpan data tersebut
pada komputer, kemudian melakukan get manifest permohonan faktur
melalui MMS.
• PIC Entry mencetak faktur dan sertifikat Nomor Identifikasi Kendaraan
(N.I.K). Lampiran faktur dan sertifikat N.I.K tersebut terdiri dari tiga
bagian, yakni untuk Pemilik, STNK, dan BPKB, yang nantinya akan
diserahkan kepada dealer melalui kurir dealer, kemudian kurir tersebut
menandatangani tanda terima faktur. Tanda terima akan dijadikan arsip oleh
perusahaan.
• MMS akan menghasilkan laporan penjualan produk (Sales Report). Laporan
tersebut akan dikirim ke bagian marketing perusahaan oleh bagian faktur.
62
3.2.2.1.1 Rich Picture
Rich picture sistem informasi penjualan yang berjalan pada PT. YMKI
DDS 1 sebagai berikut:
Gambar 3.14 Rich Picture S istem Informasi Penjualan pada PT. YMKI DDS 1
3.2.2.1.2 Class Diagram
Struktur data sistem informasi penjualan pada PT. YMKI DDS 1
dijelaskan melalui class diagram sebagai berikut:
63
Gambar 3.15 Class Diagram S istem Informasi Penjualan pada PT. YMKI DDS 1
3.2.2.1.3 Data Penjualan
Data Penjualan PT. YMKI DDS 1 dijelaskan sebagai berikut:
1. Faktur
Faktur penjualan merupakan hasil dari permohonan faktur yang berasal dari
PIC Dealer. Data faktur penjualan terdiri dari tiga jenis, yakni Faktur
Pemilik, Faktur STNK, dan Faktur BPKB. Ketiga faktur tersebut memiliki
susunan dan format data yang sama.
64
2. Tanda Terima Faktur
Tanda terima faktur merupakan tanda terima yang diberikan kepada Dealer
melalui Kurir Dealer setelah data faktur dan sertifikat N.I.K diserahkan
oleh perusahaan (melalui PIC Entry) kepada Dealer (melalui Kurir
Dealer).
3. Sertifikat Nomor Indentifikasi Kendaraan (N.I.K)
Sertifikat N.I.K merupakan sertifikat yang akan diberikan kepada pihak
customer sebagai bukti kepemilikan kendaraan.
Contoh formulir dan keterangan masing-masing data penjualan PT.
YMKI DDS 1 dapat dilihat pada Lampiran B.
3.2.2.2 Sistem Informasi Distribusi
Proses distribusi PT. YMKI DDS 1 ditujukan untuk pengalokasian
pesanan (order) dari setiap dealer. Proses distribusi tersebut dinamakan alokasi
order. Sistem informasi yang digunakan dalam menjalankan alokasi order ini
dinamakan SIPSI (Sales Inventory Purchase System Indonesia).
Tipe alokasi order ada 2, antara lain:
a. Alokasi Fix: request order yang dilakukan setiap bulannya.
b. Alokasi Additional: request order tambahan yang dilakukan jika jumlah stok
yang dimiliki lebih kecil atau sama dengan stok minimum.
Alur proses alokasi order melalui SIPSI sebagai berikut:
• Dealer mengajukan request order ke pihak PT. YMKI DDS 1 melalui fax
selambat-lambatnya tanggal 10 untuk setiap bulannya.
65
• Pihak PT. YMKI DDS 1 (Bagian Alokasi) melakukan review terhadap
request order yang diterima untuk menentukan jumlah order yang akan
dipenuhi. Review tersebut berdasarkan analisis hasil pencapaian penjualan
pada bulan sebelumnya.
• Hasil review tersebut dilaporkan ke bagian Marketing Development pusat
melalui fax untuk meminta persetujuan.
• Bagian Marketing Development pusat melakukan review terhadap request
order yang diterima dari PT. YMKI DDS 1, kemudian melakukan verifikasi
berupa persetujuan atau penolakan terhadap request order.
• Setelah mendapat verifikasi dari bagian Marketing Development pusat,
request order tersebut akan diproses ke dalam SIPSI.
• SIPSI akan menghasilkan Form Alokasi Order yang akan diberikan kepada
dealer yang melakukan request order.
• Proses akhir alokasi order ini adalah pengiriman produk melalui vendor
shifting yang sebelumnya telah ditentukan oleh PT. YMKI DDS 1.
66
3.2.2.2.1 Rich Picture
Rich picture sistem informasi alokasi order yang berjalan pada PT. YMKI
DDS 1 sebagai berikut:
Gambar 3.16 Rich Picture S istem Informasi Alokasi Order pada PT. YMKI DDS 1
67
3.2.2.2.2 Class Diagram
Struktur data alokasi order pada PT. YMKI DDS 1 dijelaskan melalui
class diagram sebagai berikut:
Gambar 3.17 Class Diagram S istem Informasi Alokasi Order pada PT. YMKI DDS 1
3.2.2.2.3 Data Alokasi Order
Data Alokasi Order PT. YMKI DDS 1 dijelaskan sebagai berikut:
1. Request Order
Request Order merupakan hasil permohonan (request) order yang berasal
dari Dealer.
68
2. Revisi Alokasi Order
Revisi alokasi order merupakan hasil verifikasi request order yang berasal
dari bagian Marketing Development pusat setelah terlebih dahulu dilakukan
review terhadap request order oleh bagian Alokasi dan bagian Marketing
Development pusat.
3. Alokasi Order
Alokasi order merupakan formulir yang akan diserahkan kepada Dealer,
yang berisi data alokasi order yang telah diverifikasi.
Contoh formulir dan keterangan masing-masing data alokasi order PT.
YMKI DDS 1 dapat dilihat pada Lampiran C.
3.3 Permasalahan/Kendala Yang Dihadapi
Permasalahan/kendala yang dihadapi oleh PT. YMKI DDS 1 diuraikan
sebagai berikut.
3.3.1 Aspek Manajemen
Kendala yang dihadapi dari aspek manajemen, antara lain:
• Sistem hanya menghasilkan laporan penjualan dan alokasi order per periode
tertentu, yakni per bulan, triwulan, semester, dan per tahun. Dengan kata lain,
laporan yang dihasilkan masih bersifat statis.
• Pihak manajemen hanya dapat menganalisis hasil penjualan dan alokasi order
berdasarkan periode tertentu sesuai dengan yang telah ditetapkan. Hal ini
mengakibatkan pihak manajemen tidak dapat menganalisis hasil penjualan
dan alokasi order dengan periode yang lebih fleksibel, misalnya per hari atau
per minggu.
69
• Keputusan yang diambil sering tidak sesuai dengan kondisi yang dihadapi
per hari atau minggu yang berjalan.
3.3.2 Aspek Operasional
Kendala yang dihadapi dari aspek operasional, antara lain:
• Sistem yang digunakan tidak saling terintegrasi.
• Sistem masih diterapkan secara semi otomatis. Hal ini menyebabkan
dibutuhkannya eksternal media seperti email dan fax, serta konfirmasi ulang
atas data yang telah dikirim ataupun diterima melalui telepon.
• Adanya kelemahan sistem dalam menghasilkan laporan yang membutuhkan
waktu yang lama.
3.4 Usulan Pemecahan Masalah/Kendala
Permasalahan/kendala yang telah didefinisikan di atas tentunya tidak dapat
dibiarkan dalam kurun waktu yang panjang. Untuk mengatasi masalah/kendala
tersebut, diusulkan beberapa alternatif pemecahan sebagai berikut:
1. Sistem informasi penjualan dan distribusi produk berbasis sistem informasi
geografis dengan tipe desktop application, dimana sistem informasi
tersebut dijalankan hanya pada satu komputer dan tidak bisa dijalankan
pada komputer yang lain.
2. Sistem informasi penjualan dan distribusi produk berbasis sistem informasi
geografis dengan tipe web application, dimana sistem informasi tersebut
dapat diakses dari komputer mana saja yang terhubung ke jaringan.
Sistem informasi tersebut akan memberikan informasi dalam bentuk
gabungan data spasial dan data atribut, dimana data spasial adalah gambar
70
pemetaan wilayah dan data atribut adalah data-data penjualan dan distribusi
produk. Fitur yang tersedia pada sistem informasi tersebut akan memberi
kemudahan dalam menganalisis data-data yang diperlukan dalam rangka
pengambilan keputusan yang strategis bagi perusahaan.
Solusi yang paling tepat dari kedua usulan pemecahan yang telah
diuraikan di atas adalah sistem informasi penjualan dan distribusi produk
berbasis sistem informasi geografis dengan tipe web application, dengan
pertimbangan sebagai berikut:
• Sistem informasi dapat diakses darimana saja dan kapan saja selama
terhubung ke jaringan.
• Pengontrolan data lebih baik karena bersifat dual controlling oleh dealer
dan pihak PT. YMKI DDS 1.
• Penyimpanan data terpusat dan terintegrasi.
• Kemampuan scalability sistem, artinya penggunaan sistem informasi dapat
diperluas ke seluruh DDS PT. YMKI DDS 1.