BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00184-IF Bab...

49
7 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Jaringan Komputer Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan lainnya yang saling terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, printer atau periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node. Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan jutaan node. Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang saling berhubungan diantara satu dengan yang lain, dan saling berbagi sumber daya misalnya CDROM, Printer, pertukaran file, atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi secara elektronik. Komputer yang terhubung tersebut, dimungkinkan berhubungan dengan media kabel, saluran telepon, gelombang radio, satelit, atau sinar infra merah. (http://ilmukomputer.com:81/umum/ardiyansah-jaringan.php ) 10-03-08. Menurut (Tanenbaum, 1997, p2-3) manfaat jaringan komputer dalam sebuah organisasi yaitu : 1. Resource sharing yang bertujuan agar seluruh program, peralatan, khususnya data bisa digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan tanpa terpengaruh oleh lokasi resource dan pemakai.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/doc/Bab2/2008-2-00184-IF Bab...

7

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Jaringan Komputer

Jaringan komputer adalah sebuah kumpulan komputer, printer dan peralatan

lainnya yang saling terhubung. Informasi dan data bergerak melalui kabel-kabel

sehingga memungkinkan pengguna jaringan komputer dapat saling bertukar dokumen

dan data, mencetak pada printer yang sama dan bersama-sama menggunakan

hardware/software yang terhubung dengan jaringan. Tiap komputer, printer atau

periferal yang terhubung dengan jaringan disebut node.

Sebuah jaringan komputer dapat memiliki dua, puluhan, ribuan atau bahkan

jutaan node. Sebuah jaringan biasanya terdiri dari 2 atau lebih komputer yang saling

berhubungan diantara satu dengan yang lain, dan saling berbagi sumber daya misalnya

CDROM, Printer, pertukaran file, atau memungkinkan untuk saling berkomunikasi

secara elektronik. Komputer yang terhubung tersebut, dimungkinkan berhubungan

dengan media kabel, saluran telepon, gelombang radio, satelit, atau sinar infra merah.

(http://ilmukomputer.com:81/umum/ardiyansah-jaringan.php) 10-03-08.

Menurut (Tanenbaum, 1997, p2-3) manfaat jaringan komputer dalam sebuah

organisasi yaitu :

1. Resource sharing yang bertujuan agar seluruh program, peralatan,

khususnya data bisa digunakan oleh setiap orang yang ada pada jaringan

tanpa terpengaruh oleh lokasi resource dan pemakai.

8

2. Untuk mendapatkan reliabilitas tinggi dengan memiliki sumber-sumber

alternatif persediaan, misalnya semua file dapat disalin kedua atau tiga buah

mesin sehingga jika salah satu mesin tersebut tidak dapat dipakai (terjadi

gangguan) maka salinan lainnya yang ada pada lainnya dapat digunakan.

3. Untuk menghemat uang, contohnya perancangan sistem untuk membangun

sistem yang terdiri dari komputer-komputer pribadi (model client–server)

untuk menggantikan komputer mainframe yang relatif lebih mahal.

4. Adalah skalabilitas, yaitu kemampuan untuk meningkatkan kinerja sistem

secara berangsur-angsur sesuai dengan beban pekerjaaan dengan

menambahkan sejumlah processor.

Berdasarkan tipe transmisinya menurut pendapat (Tanenbaum, 1997, pp 5-6)

jaringan komputer dapat dibagi menjadi dua bagian besar yaitu :

1. Dalam jaringan komputer broadcast, komunikasi terjadi dalam sebuah

saluran komunikasi yang digunakan secara bersama-sama, dimana data

berupa paket yang dikirimkan dari sebuah komputer akan disampaikan ke

tiap komputer yang ada dalam jaringan komputer tersebut. Kemudian setiap

komputer akan memeriksa apakah data tersebut ditujukan untuk dirinya

berdasarkan data alamat yang ada dalam paket tersebut.

2. Dalam jaringan point-to-point, terdiri dari beberapa koneksi pasangan

individu dari mesin-mesin. Untuk pergi dari sumber ke tempat tujuan,

sebuah paket pada jaringan jenis ini mungkin harus melalui satu atau lebih

mesin-mesin perantara. Jaringan yang lebih kecil dan terlokalisasi secara

geografis cenderung memakai broadcasting, sedangkan jaringan yang lebih

besar umumnya menggunakan point-to-point.

9

Tabel 2.1 Klasifikasi Jaringan berdasarkan jarak (Tanenbaum, 1997, p6)

Jarak antar prosesor

Letak proses ditempat yang sama

Contoh

0.1 m Papan rangkai Data Flow Machine 1 m Sistem Multikomputer 10 m Ruangan Local Area Network

100 m Gedung Local Area Network 1 km Kampus Local Area Network

10 km Kota Metropolitan Area

Network 100 km Negara Wide Area Network

1.000 km Benua Wide Area Network 10.000 km Planet The Internet

2.1.1 LAN (Local Area Network)/Jaringan Area Lokal

Sebuah LAN, adalah jaringan yang dibatasi oleh area yang relatif kecil,

umumnya dibatasi oleh area lingkungan seperti sebuah perkantoran di sebuah

gedung, atau sebuah sekolah, dan biasanya tidak jauh dari sekitar 1 km persegi.

Beberapa model konfigurasi LAN, satu komputer biasanya di jadikan

sebuah file server. Yang mana digunakan untuk menyimpan perangkat lunak

(software) yang mengatur aktivitas jaingan, ataupun sebagai perangkat lunak

yang dapat digunakan oleh komputer-komputer yang terhubung ke dalam

network. Komputer-komputer yang terhubung ke dalam jaringan (network) itu

biasanya disebut dengan workstation. Kebanyakan LAN menggunakan media

kabel untuk menghubungkan antara satu komputer dengan komputer lain.

(http://ilmukomputer.com:81/umum/ardiyansah-jaringan.php) 10-03-08.

10

Gambar 2.1 LAN (Local Area Network)

2.1.2 MAN (Metropolitan Area Network)/Jaringan Area Metropolitan

Sebuah MAN, biasanya meliputi area yang lebih besar dari LAN,

misalnya antar wilayah dalam satu propinsi. Dalam hal ini jaringan

menghubungkan beberapa buah jaringan-jaringan kecil ke dalam lingkungan

area yang lebih besar, sebagai contoh yaitu : jaringan Bank dimana beberapa

kantor cabang sebuah Bank di dalam sebua kota besar dihubungkan antara satu

dengan yang lainnya. Misalnya Bank BNI yang ada di seluruh wilayah Ujung

Pandang atau Surabaya.

(http://ilmukomputer.com:81/umum/ardiyansah-jaringan.php) 10-03-08.

11

Gambar 2.2 MAN (Metropolitan Area Network)

2.1.3 WAN (Wide Area Network)/Jaringan Area Skala Besar

WAN (Wide Area Network) adalah jaringan yang lingkupnya biasanya

sudah menggunakan sarana Satelit ataupun kabel bawah laut sebagai contoh

keseluruhan jaringan BANK BCA yang ada di Indonesia ataupun yang ada di

negara-negara lain.

Menggunakan sarana WAN, sebuah BANK yang ada di Jakarta bisa

menghubungi kantor cabangnya yang ada di Jepang, hanya dalam beberapa

menit. Biasanya WAN agak rumit dan sangat kompleks, menggunakan banyak

sarana untuk menghubungkan antara LAN dan WAN ke dalam komunikasi

global seperti internet. Tapi bagaimanapun juga antara LAN, MAN, dan WAN

tidak banyak berbeda dalam beberapa hal, hanya lingkup areanya saja yang

berbeda satu diantara yang lainnya.

(http://ilmukomputer.com:81/umum/ardiyansah-jaringan.php) 10-03-08.

12

Gambar 2.3 WAN (Wide Area Network)

2.2 Protokol

Protokol adalah aturan-aturan main yang mengatur komunikasi diantara

beberapa komputer di dalam sebuah jaringan, aturan itu termasuk di dalamnya petunjuk

yang berlaku bagi cara-cara atau metode mengakses sebuah jaringan, topologi fisik,

tipe-tipe kabel dan kecepatan transfer data.

(http://ilmukomputer.com:81/umum/ardiyansah-jaringan.php) 10-03-08 .

Tabel 2.2 Jenis-Jenis Protokol

Protokol yang dipakai

Kabel yang digunakan

Kecepatan Transfer

Topologi fisik

Ethernet

Twisted Pair, Coaxial, Fiber

10 Mbps Linear Bus, Star, Tree

Fast Ethernet Twisted Pair, Fiber 100 Mbps Star Local Talk Twisted Pair 0,23 Mbps Linear Bus or

Star

13

Protokol yang dipakai

Kabel yang digunakan

Kecepatan Transfer

Topologi fisik

Token Ring Twisted Pair 4 Mbps – 16 Mbps

Star – Wired Ring

FDDI Fiber 100 Mbps Dual Ring ATM Twisted Pair, Fiber 155 – 2488 Mbps Linear Bus, Star,

Tree

2.3 Jenis-jenis Topologi

Topologi suatu jaringan didasarkan pada cara penghubung sejumlah node atau

sentral dalam membentuk suatu sistem jaringan. Topologi jaringan yang umum dipakai

adalah : Bintang (Star), Bus, Tree, dan Cincin (Ring).

(http://ilmukomputer.com:81/umum/ardiyansah-jaringan.php) 10-03-08.

2.3.1 Topologi jaringan bintang (Star)

Dalam topologi jaringan bintang, salah satu sentral dibuat sebagai sentral

pusat. Sistem ini mempunyai tingkat kerumitan yang lebih sederhana sehingga

sistem menjadi lebih ekonomis, tetapi beban yang dipikul sentral pusat cukup

berat. Dengan demikian kemungkinan tingkat kerusakan atau gangguan dari

sentral ini lebih besar.

Kelebihan Topologi Star

1. Mudah untuk ditempatkan (install) dan dipasang kabel (wiring)

2. Rangkaian tidak akan terganggu apabila salah satu komputer rusak

atau terjadi gangguan.

3. Mudah untuk memperbaiki kerusakan kerusakan yang ada.

Kekurangan Topologi Star

1. Memerlukan banyak kabel yang lebih panjang dibanding dengan

topologi bus.

14

2. Jika hub gagal berfungsi, komputer yang tersambung ke hub tersebut

akan gagal untuk menjalankan tugasnya.

3. Harga yang diperlukan lebih tinggi dibandingan dengan topologi bus

karena membutuhkan kabel dan hub yang lumayan banyak.

Gambar 2.4 Topologi Jaringan Bintang (Star)

2.3.2 Topologi jaringan Bus

Dalam topologi ini semua sentral dihubungkan secara langsung pada

medium transmisi dengan konfigurasi yang disebut Bus. Transmisi signal dari

suatu sentral tidak dialirkan secara bersamaan dalam dua arah. Hal ini berbeda

sekali dengan yang terjadi pada topologi jaringan Mesh atau Bintang, yang pada

kedua sistem tersebut dapat dilakukan komunikasi atau interkoneksi antar

sentral secara bersamaan. Topologi jaringan Bus tidak umum digunakan untuk

interkoneksi antar sentral, tetapi biasanya digunakan pada sistem komputer.

15

Kelebihan Topologi Bus

1. Mudah dalam proses instalasi.

2. Topologi ini sangat murah.

Kekurangan Topologi Bus

1. Jika ada salah satu komputer yang terkena masalah, komputer yang

lain akan terkena dampaknya.

2. Sulit untuk mendeteksi masalah jika salah satu komputer dari jaringan

hub rusak.

Gambar 2.5 Topologi Jaringan Bus

2.3.3 Topologi jaringan Pohon (Tree)

Topologi jaringan ini disebut juga topologi jaringan bertingkat. Topologi

ini biasanya digunakan untuk interkoneksi antar sentral dengan hirarki yang

berbeda. Untuk hirarki yang lebih rendah digambarkan pada lokasi yang rendah

16

dan semakin ke atas mempunyai hirarki yang semakin tinggi. Topologi jaringan

jenis ini cocok digunakan pada sistem jaringan komputer.

Kelebihan Topologi Tree

Mempunyai titik-ke-titik kabel untuk setiap komputer.

Kekurangan Topologi Tree

1. Jika tulang belakang atau kabel utama mengalami kerusakan, maka

seluruh komputer akan mengalami kerusakan.

2. Lebih sulit dibandingkan dengan topologi-topologi yang lain dalam

segi pemeliharaan.

Gambar 2.6 Topologi Jaringan Pohon ( Tree )

17

2.3.4 Topologi Jaringan Cincin (Ring)

Untuk membentuk jaringan cincin, setiap sentral harus dihubungkan

dengan seri satu dengan yang lain dan hubungan ini akan membentuk loop

tertutup. Dalam sistem ini setiap sentral harus dirancang agar dapat berinteraksi

dengan sentral yang berdekatan maupun berjauhan. Dengan demikian

kemampuan melakukan switching ke berbagai arah sentral. Keuntungan dari

topologi jaringan ini antara lain : Tingkat kerumitan jaringan rendah

(sederhana), juga bila ada gangguan atau kerusakan pada suatu sentral maka

aliran traffic dapat dilewatkan pada arah lain dalam sistem. Yang paling banyak

digunakan dalam jaringan komputer adalah jaringan bertipe Bus dan Pohon

(Tree), hal ini karena alasan kerumitan, kemudahan instalasi dan pemeliharaan

serta harga yang harus dibayar. Tetapi hanya jaringan bertipe pohon (Tree) saja

yang diakui kehandalannya karena putusnya salah satu kabel pada client, tidak

akan mempengaruhi hubungan client yang lain.

Kelebihan Topologi ring

1. Jika salah satu komputer mengalami kerusakan, maka komputer yang

lain tetap bisa bekerja.

2. Mudah dalam proses penginstalan.

3. Jika terjadi kerusakan mudah untuk di deteksi.

Kekurangan Topologi Ring

1. Memerlukan kabel yang lebih panjang sama seperti topologi star.

18

Gambar 2.7 Topologi Jaringan Cincin ( Ring )

2.4 Media Transmisi

Menurut Jonathan Lukas (pp 55-57) media transmisi adalah satu jalur antara

pemancar dan penerima dalam sistem transmisi data. Media transmisi dapat

diklasifikasikan menjadi guided dan unguided yaitu (dengan perantara dan tanpa

perantara). Jenis media transmisi guided seperti copper twisted pair yaitu (sepasang

kabel tembaga), copper coaxial cable (kabel tembaga coaxial) dan fiber optic.

Sedangkan media transmisi unguided menghantarkan gelombang atau signal

elektromagnetik tanpa melalui suatu perantara yang solid, yaitu melalui udara, baik di

dalam atmosfir maupun di luar angkasa. Bentuk transmisi ini biasa disebut juga disebut

koneksi tanpa kabel (wireless transmission).

Kualitas dan karakteristik dari transmisi data ditentukan oleh media dan

signalnya. Kecepatan data dan jarak transmisi ditentukan oleh sejumlah faktor. Faktor-

19

faktor tersebut antara lain bandwidth, kesalahan-kesalahan dalam saluran transmisi,

intervensi, dan jumlah penerima.

Tabel 2.3 Karakteristik Transmisi titik ke titik dari Guided Media [GLOV 98]

( William Stallings, 2001 , p112 )

Rentang

Frekuensi Atenuasi Khusus Delay

Khusus Jarak

Repeater Twister pair (dengan loading) 0 to 3.5 kHz

0.2 dB/km @ 1 kHz 50 s/km 2 km

Twister pair (kabel multi-pair) 0 to 1 MHz

3 dB/km @ 1 kHz 5 s/km 2 km

Coaxial Cable 0 to 500 MHz 7 dB/km @ 10 MHz 4 s/km 1-9 km

Serat Optik 180 to 370 THz 0.2 dB to 0.5 dB/km 5 s/km

40 km THz = TeraHertz = 1012 Hz

Unguided Media mengirim gelombang elektromagnetik tanpa menggunakan

konduktor fisik. Tipe komunikasi yang menggunakan media ini disebut sebagai

komunikasi nirkabel (wireless). Sinyal secara normal akan disebarkan melalui udara

sehingga tersedia untuk perangkat apa pun yang memiliki kemampuan untuk

menerimanya.

2.5 Perangkat Keras Jaringan

Perangkat keras yang dibutuhkan untuk membangun sebuah jaringan komputer

yaitu : Komputer, Card Network, Hub, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan

koneksi jaringan seperti: Printer, CDROM, Scanner, Bridges, Router dan lainnya yang

dibutuhkan untuk proses transformasi data didalam jaringan. Perangkat keras tersebut

terdiri dari sebagai berikut :

(http://ilmukomputer.com:81/umum/ardiyansah-jaringan.php) 10-03-08.

20

2.5.1 Hub / Konsentrator

Sebuah Konsentrator / Hub adalah sebuah perangkat yang menyatukan

kabel-kabel network dari tiap-tiap workstation, server atau perangkat lain.

Dalam topologi bintang, kabel twisted pair datang dari sebuah workstation

masuk kedalam hub. Hub mempunyai banyak slot konsentrator yang mana dapat

dipasang menurut nomor port dari card yang dituju.

Ciri-ciri yang dimiliki Hub / konsentrator adalah :

• Biasanya terdiri dari 8, 12 atau 24 port RJ-45.

• Digunakan pada topologi Bintang / Star

• Biasanya di jual dengan aplikasi khusus yaitu aplikasi yang

mengatur manajemen port tersebut.

• Biasanya disebut hub.

• Biasanya dipasang pada rak khusus, yang didalamnya ada

Bridges, Router.

Gambar 2.8 Hub / Konsentrator

21

2.5.2 Repeater

Repeater adalah suatu alat yang digunakan untuk memperkuat sinyal di

dalam kabel pada sebuah jaringan. Repeater berada pada physical layer.

Repeater menerima sinyal dari suatu jaringan, kemudian repeater akan

menguatkan dan meneruskan sinyal tersebut ke jaringan lain.

Contoh yang paling mudah adalah pada sebuah LAN menggunakan

topologi bintang dengan menggunakan kabel unshielded twisted pair. Dimana

diketahui panjang maksimak untuk kabel unshielded twisted pair adalah 100

meter, maka untuk menguatkan sinyal dari kabel tersebut dipasanglah sebuah

repeater pada jaringan tersebut.

Gambar 2.9 Repeater

2.5.3 Bridges /Jembatan

Bridges adalah sebuah perangkat yang membagi satu buah jaringan

kedalam dua buah jaringan, ini digunakan untuk mendapatkan jaringan yang

baik, dimana kadang pertumbuhan network sangat cepat makanya diperlukan

jembatan untuk itu. Kebanyakan bridges dapat mengetahui masing-masing

22

alamat dari tiap-tiap segmen komputer pada jaringan sebelahnya dan juga pada

jaringan yang lain disebelahnya pula. Diibaratkan bahwa bridges ini seperti

polusi lalu lintas yang mengatur di persimpangan jalan pada saat jam-jam sibuk.

Dia mengatur agar informasi di antara kedua sisi network tetap jalan dengan

baik dan teratur. Bridges juga dapat digunakan untuk mengkoneksi diantara

network yang menggunakan tipe kabel yang berbeda ataupun topologi yang

berbeda pula.

Gambar 2.10 Bridges/Jembatan

2.5.4 Routers

Sebuah router mengartikan dari satu jaringan ke jaringan yang lain, dia

hampir sama dengan bridges namun agak pintar sedikit, router akan mencari

jalur yang terbaik untuk mengirimkan sebuah pesan yang berdasarkan atas

alamat tujuan dan alamat asal.

Sementara Bridges dapat mengetahui alamat masing-masing komputer di

masing-masing sisi jaringan, router mengetahui alamat komputer, bridges dan

router lainnya. Router dapat mengetahui keseluruhan jaringan melihat sisi mana

23

yang paling sibuk dan dia bisa menarik data dari sisi yang sibuk tersebut sampai

sisi tersebut bersih. Jika sebuah perusahaan mempunyai LAN dan menginginkan

terkoneksi ke internet, harus dibeli router. Ini berarti sebuah router dapat

menterjemahkan informasi diantara LAN dan internet. Ini juga berarti

mencarikan alternatif jalur yang terbaik untuk mengirimkan data melewati

internet.

Dapat disimpulkan tugas Router adalah :

• Mengatur jalur sinyal secara efisien.

• Mengatur pesan diantara dua buah protokol.

• Mengatur pesan diantara topologi jaringan linear Bus dan

Bintang (Star).

• Mengatur pesan diantara melewati kabel fiber optic, kabel

coaxialm atau kabel twisted pair.

Gambar 2.11 Router

24

2.5.5 NIC (Network Interface Card)

NIC atau yang lebih dikenal dengan network card merupakan sebuah

PCB (Printed Circuit Board) yang berfungsi untuk menghubungkan komputer

dengan jaringan komputer. NIC ini ditempatkan pada slot yang terdapat pada

mainboard komputer.

Gambar 2.12 Network Interface Card ( NIC )

2.5.6 Access Point

Digunakan untuk melakukan pengaturan lalu lintas jaringan dari mobile

radio ke jaringan kabel atau backbone jaringan wireless client/server. Biasanya

berbentuk kotak kecil dengan 1 atau 2 antena kecil. Peralatan ini merupakan

radio based, berupa receiver dan transmitter yang akan terkoneksi dengan LAN.

Gambar 2.13 Access Point

25

2.6 Perangkat Lunak Jaringan

2.6.1 Hierarki Protokol

Menurut (Tanenbaum, 1997, pp12-14) sebagian besar jaringan di

organisasikan sebagai suatu tumpukan layer atau level yang setiap layernya

berada di atas layer yang berada di bawahnya. Jumlah, nama, isi, dan fungsi

setiap layer dapat berbeda dari jaringan yang satu dengan jaringan lainnya.

Akan tetapi, pada semua jaringan, tujuan satu layer adalah untuk memberikan

layanan pada layer yang berada di atasnya.

Antara setiap pasangan layer yang berdekatan terdapat sebuah interface.

Interface menentukan operasi-operasi primitif dan layanan layer yang di bawah

kepada layer yang berada di atasnya. Pada saat perancang jaringan menentukan

jumlah layer dan tugas masing-masing layernya, pertimbangan yang sangat

penting di sini adalah menentukan interface yang bersih yang akan di tempatkan

di antara 2 layer yang bersangkutan. Untuk melaksanakan hal tersebut

diperlukan syarat bahwa setiap layer membentuk kumpulan fungsi-fungsi yang

secara spesifik dapat dimengerti dengan baik.

Sebuah himpunan layer dan protokol disebut arsitektur jaringan. Sebuah

arsitektur harus terdiri dari informasi yang cukup untuk memungkinkan suatu

implementasi menulis suatu program atau untuk membentuk perangkat keras

bagi setiap layernya. Sehingga jaringan itu dapat mentaati sepenuhnya protokol

yang cocok. Baik detail implementasi maupun interface bukanlah merupakan

bagian dari arsitektur karena terdapat bagian tersembunyi di dalam mesin yang

tidak dapat dilihat dari luar. Tidaklah diperlukan interface-interface yang sama

26

pada semua mesin, dengan syarat setiap mesin dapat menggunakan semua

protokol dengan benar.

Contoh sebuah pesan M dihasilkan oleh sebuah proses aplikasi yang

bekerja di layer 5 dan diberikan ke layer 4 untuk ditransmisikan. Layer 4

menambahkan sebuah header dibagian depan pesan tersebut. Untuk

mengidentifikasi pesan dan mengharuskan hasilnya ke layer 3. Header berisi

informasi, seperti deret angka-angka, untuk memunginkan layer 4 di mesin yang

dituju dapat mengirimkan pesannya dengan urutan yang benar jika layer di

bawah tidak menjaga urutannya. Pada sebagian layer, header juga berisi ukuran,

waktu dan field-field kontrol lainnya.

Dalam sejumlah jaringan, tidak ada batas ukuran bagi pesan yang

dikirimkan pada protokol layer 4, hampir selalu ada batas ukuran bagi protokol

layer 3 nya. Karena itu, layer 3 harus memecah pesan-pesan yang diterimanya

menjadi satuan-satuan yang lebih kecil, paket dan menambahkan header layer 3

ke setiap paket tersebut. Dalam contoh ini pesan M dipecah menjadi 2 bagian :

M1 dan M2.

Layer 3 menentukan saluran mana yang akan dipakai dan meneruskan

paket ke layer 2. Layer 2 tidak hanya menambahkan header ke setiap potongan

pesan tersebut, tetapi juga sebuah trailer, dan mengirimkan unit yang dihasilkan

itu ke layer 1 untuk transmisi fisik.

27

2.6.2 Model-Model Referensi

Model-model referensi dibagi menjadi 2 arsitektur jaringan yang

penting, masing-masing adalah model referensi OSI dan model referensi

TCP/IP.

2.6.2.1 Model Referensi OSI.

OSI layer adalah sebuah kerangka yang digunakan untuk dapat

mengetahui bagaimana informasi dapat dipindahkan melalui network. OSI

layer menjelaskan bagaimana paket-paket data dapat berpindah melalui

berbagai layers menuju ke device yang lain di dalam network, walaupun jika

pengirim dan tujuan mempunyai tipe media jaringan yang berbeda.

Di dalam OSI reference model terdapat tujuh buah layers dan masing-

masing mempunyai tugas yang berbeda. Pembagian jaringan menjadi tujuh

layers memberikan keuntungan sebagai berikut :

• Dapat memecah komunikasi jaringan menjadi lebih kecil.

• Dapat menstandarisasi komponen jaringan untuk pengembangan vendor

yang berbeda.

• Mendukung berbagai macam tipe network hardware dan software yang

berbeda untuk saling berkomunikasi.

• Dapat mencegah perubahan di satu layer yang dapat mempengaruhi layer

yang lain.

• Membagi komunikasi network menjadi bagian yang lebih kecil sehingga

lebih mudah dimengerti.

28

Gambar 2.14 OSI Model

Prinsip-prinsip yang digunakan bagi ketujuh layer tersebut adalah :

1. Sebuah layer harus dibuat bila diperlukan tingkat abstraksi yang

berbeda.

2. Setiap layer memiliki fungsi-fungsi tertentu.

3. Fungsi setiap layer harus dipilih dengan teliti sesuai dengan

ketentuan standar protokol internasional.

4. Batas-batas layer diusahakan agar meminimalkan aliran informasi

yang melewati interface.

5. Jumlah layer harus cukup banyak, sehingga fungsi-fungsi yang

berbeda tidak perlu disatukan dalam satu layer diluar keperluannya. Akan tetapi

jumlah layer juga harus diusahakan sesedikit mungkin sehingga arsitektur

jaringan tidak menjadi sulit dipakai.

Ketujuh layer dari lapisan model OSI adalah :

29

2.6.2.1.1 Layer 1 – Physical Layer

Physical layer merupakan lapisan terbawah dari OSI Layer.

Physical layer berkomunikasi secara langsung dengan berbagai tipe

media komunikasi. Pada Physical layer hanya melakukan dua hal, yaitu

mengirim bits dan menerima bits. Berbagai macam media yang berbeda

menggambarkan nilai bit dalam cara lain. Beberapa menggunakan Audio

Tones, sementara yang lain menggunakan “state transitions” yaitu

mengubah tegangan listrik dari tinggi ke rendah maupun sebaliknya.

2.6.2.1.2 Layer 2 – Data Link Layer

Data Link layer menyediakan transmisi dari data dan

pemberitahuan handle error, dan topologi jaringan. Data Link layer

membentuk pesan menjadi pecahan-pecahan, yang masing-masing

disebut data frame dan menambahkan “customized header” yang berisi

tentang tujuan perangkat lunak dan alamat awal.

2.6.2.1.3 Layer 3 – Network Layer

Network layer mengatur pengalamatan IP, melacak lokasi dari

device pada jaringan dan menghitung best path. Pada layer ini terjadi

proses routing. Ketika sebuah paket diterima di router, IP address

tujuan akan dicek di routing table. Apabila alamat paket tersebut tidak

ada di routing table maka paket tersebut akan didiscard. Ketika router

mengirimkan paket maka paket tersebut akan dibungkus dan dikirim ke

network tujuan.

30

2.6.2.1.4 Layer 4 – Transport Layer

Layer ini berfungsi sebagai pemecah informasi menjadi paket-

paket data yang akan dikirim dan penyusun kembali paket-paket data

menjadi sebuah informasi yang diterima. Batasan antara session layer

dan transport layer dapat dikaitkan dengan antara logical dan physical

protocol, dimana application, presentation, dan session layer

berhubungan dengan sebuah aplikasi logical, sedangkan layer dibawah

berhubungan dengan cara pengiriman data. Transport layer juga

berfungsi menyediakan service metode pengiriman data untuk

melindungi layer diatasnya dari implementasi detil layer dibawahnya.

Pada transport layer, proses pengiriman data berupa segment.

Protokol yang digunakan adalah :

• TCP (Transmission Control Protocol)

TCP merupakan protokol yang melakukan proses

pengiriman data dengan cara connection oriented, yaitu antar

kedua belah pihak harus membuat jalur terlebih dahulu sebelum

mengirimkan data. Beberapa proses dalam pembuatan jalur antara

lain adalah 3-Way Handshake, Windowing, Acknowledge (ACK).

Pengiriman TCP juga reliable sehingga data yang dikirimkan tidak

mungkin hilang.

• UDP (User Datagram Protocol)

UDP merupakan protocol yang melakukan proses

pengiriman data dengan cara connectionless, yaitu antar kedua

31

belah pihak tidak membuat jalur terlebih dahulu sebelum

mengirimkan data sehingga data yang dikirim bisa hilang.

Pengiriman UDP juga unreliable, UDP biasanya digunakan untuk

pengiriman data yang lebih mementingkan kecepatan proses

dibandingkan dengan keakuratan data.

2.6.2.1.5 Layer 5 – Session Layer

Session layer bertanggung jawab untuk mengatur, membangun

dan memutuskan sesi antara aplikasi serta mengatur pertukaran data

antara entitas presentation layer. Pada layer ini juga menyediakan dialog

control antara devices atau nodes serta mengkoordinasi komunikasi antar

sistem dan mengatur komunikasi dengan cara menawarkan tiga macam

mode yang berbeda yaitu simplex, half duplex, dan full duplex.

Kesimpulannya, session layer pada dasarnya menjaga terpisahnya data

dari aplikasi yang satu dengan aplikasi yang lainnya.

2.6.2.1.6 Layer 6 – Presentation Layer

Presentation Layer merupakan layer penterjemah, enkripsi,

dekripsi dan kompresi. Layer ini didesain untuk menangani syntax dan

semantic dari pertukaran informasi antara dua sistem.

32

2.6.2.1.7 Layer 7 – Application Layer

Application layer merupakan lapisan teratas pada OSI Layer.

Layer ini bertanggung jawab untuk mengidentifikasi dan membangun

ketersediaan komunikasi yang diinginkan. Application layer juga

melayani jasa aplikasi seperti e-mail, transfer files. Application layer

adalah layer dimana user berinteraksi langsung dengan komputer.

Application

Presentation

Session

Transport

Network

Data Link

Physical

Host B

Network

Network

Physical

Router

Network

Data Link

Physical

Router

Bit

Frame

Packet

TPDU

SPDU

PPDU

APDU

Nama unit yangdipertukarkan

Internet subnet protocolCommunication subnet boundary

Application protocol

Presentation protocol

Session protocol

Transport protocol

Network layer host-router protocol

Data Link layer host-router protocol

Physical layer host-router protocol

Interface

Interface

7

6

5

4

3

2

1

LayerApplication

Presentation

Session

Transport

Network

Data Link

Physical

Host A

Gambar 2.15 Model Referensi OSI

2.6.2.2 Model Referensi TCP/IP

TCP/IP model diciptakan oleh Departemen Pertahanan Amerika Serikat,

dan dibuat karena Departemen Pertahanan Amerika Serikat ingin mendesain

sebuah jaringan yang dapat bertahan dalam berbagai kondisi termasuk dalam

perang nuklir. Media komunikasi dihubungkan oleh berbagai tipe dari media

komunikasi seperti kawat tembaga, kabel, fiber optical dan link satelit. Pihak

33

Departemen Pertahanan Amerika Serikat menginginkan transmisi dari paket

setiap waktu dan di dalam kondisi apapun.

Tidak seperti teknologi networking sebelumnya, TCP/IP dikembangkan

sebagai sebuah open standard. Hal ini berarti bahwa setiap orang dapat

menggunakan TCP/IP secara bebas dan dapat membantu pengembangan TCP/IP

sebagai sebuah standarisasi.

Gambar 2.16 TCP/IP Model

2.6.2.2.1 Layer 1 – Network Access Layer

Network Access Layer mengizinkan sebuah paket Internet

Protocol (IP) untuk membuat physical link ke dalam network media.

Drivers untuk aplikasi software, modem cards dan device yang

lain beroperasi pada layer network access. Network access layer

menjelaskan langkah-langkah yang digunakan dengan perangkat keras

jaringan dan pengaksesan medium transmisi.

Network access layer protocol juga memetakan IP address ke

alamat physical address dan mengencapsulate paket IP kedalam frame-

34

frame. Network access layer juga mendefinisikan koneksi media

physical berdasarkan tipe perangkat keras dan alat jaringan.

2.6.2.2.2 Layer 2 – Internet Layer

Tujuan utama dari Internet Layer adalah untuk memilih jalur

terbaik pada network untuk pengiriman paket. Protokol utama yang

bekerja pada layer ini adalah Internet Protocol (IP). Pemilihan jalur

terbaik dan paket-switching terjadi pada layer ini.

Jenis–jenis protokol yang bekerja pada TCP/IP internet layer :

• ICMP (Internet Control Message Protocol) menyediakan

kemampuan kontrol dan pesan.

• ARP (Address Resolution Protocol) menentukan alamat dari data

link layer atau MAC address untuk IP address yang diketahui.

• RARP (Reverse Address Resolution Protocol) menentukan IP

address untuk MAC address yang diketahui.

2.6.2.2.3 Layer 3 – Transport Layer

Transport Layer menyediakan sebuah logical connection antara

alamat sumber dan alamat tujuan. Protocol transport membagi dan

mengumpulkan data yang dikirimkan oleh aplikasi layer atas ke dalam

aliran data yang sama atau logical connection.

Tugas utama dari transport layer adalah untuk menyediakan end-

to-end control dan dapat diandalkan sebagai data travel melalui media

35

komunikasi. Transport layer juga menjelaskan end-to-end connectivity

antara aplikasi host. Protocol transport layer adalah TCP dan UDP.

Kegunaan dari TCP dan UDP ialah :

• Membagi aplikasi data layer di atasnya.

• Mengirimkan segmen dari end device yang satu ke yang lain.

2.6.2.2.4 Layer 4 – Application Layer

Application Layer menangani high–level protocol, representasi,

encoding dan dialog control. Protokol TCP/IP mengkombinasikan

semua aplikasi yang berhubungan dengan issue menjadi satu layer. Ini

menjamin bahwa data yang di paket secara baik sebelum dikirim ke

layer berikutnya. Jenis–jenis protokol pada application layer :

• FTP (File Transfer Protocol) – FTP dapat diandalkan, servis

connection oriented menggunakan TCP untuk mengirimkan file

melalui sistem yang mensupport FTP.

• TFTP (Trivial File Transfer Protocol) – TFTP adalah servis

connectionless yang menggunakan UDP (User Datagram

Protocol). TFTP digunakan untuk pada router untuk mentransfer

file konfigurasi dan Cisco IOS images dan juga untuk transfer file

antara sistem yang mensupport TFTP.

• NFS (Network File System) – NFS adalah protokol file system yang

terdistribusi yang dikembangkan oleh Sun Microsystems yang

36

mengizinkan file untuk mengakses ke sebuah remote storage

device seperti hard disk.

• SMTP (Simple Mail Transfer Protocol) – SMTP

mengadministrasikan transmisi dari email melalui jaringan

komputer dan tidak menyediakan support untuk transmisi data lain

selain plain-text.

• Telnet – Telnet menyediakan kemampuan untuk mengendalikan

akses komputer lain. Ini memungkinkan sebuah user untuk login

ke dalam sebuah internet host dan mengeksekusi perintah. Telnet

client ditunjuk sebagai sebuah local host dan telnet server ditunjuk

sebagai sebuah remote host.

• SNMP (Simple Network Management Protocol) – SNMP adalah

sebuah protokol yang menyediakan cara untuk memonitor dan

mengontrol network device. SNMP juga digunakan untuk mengatur

konfigurasi, statistik, performa, dan keamanan.

• DNS (Domain Name System) – DNS adalah sebuah sistem yang

digunakan dalam internet untuk menterjemahkan domain name dan

network node ke dalam IP address.

2.6.3 Perbedaan dan Persamaan antara OSI Layer dan TCP Layer

OSI Layer dan TCP Layer mempunyai perbedaan yaitu sebagai berikut:

37

• Layer Session, Presentation, dan Application yang terdapat pada OSI

Layer digabungkan menjadi satu layer pada TCP Layer yang dinamakan

Application Layer.

• Layer Data Link dan Physical yang terdapat pada OSI Layer

digabungkan menjadi satu layer pada TCP Layer yang dinamakan

Network Access Layer.

• Model TCP/IP lebih sederhana dalam pembagian layernya.

Selain itu terdapat juga persamaan antara OSI Layer dan TCP Layer

yaitu:

• Keduanya mempunyai layer.

• Keduanya mempunyai Application Layer walaupun mempunyai service

yang berbeda.

• Keduanya menggunakan packet-switched dalam proses pengiriman data.

2.7 IP Addressing

IP address adalah sebuah rangkaian 32-bit yang terdiri dari angka 1 dan 0.

Untuk membuat IP address lebih mudah diingat biasanya ditulis dengan 4 angka

desimal yang dipisahkan dengan sebuah tanda titik. Sebagai contoh, IP address dari

sebuah komputer adalah 192.168.1.2 dan disebut dengan format desimal. Setiap bagian

dari alamat ini disebut dengan octet karena dibuat dari delapan digit binary. Seperti

contoh 192.168.1.8 dalam bilangan binary adalah

11000000.10101000.00000001.00001000.

38

Baik bilangan binary dan desimal merepresentasikan nilai yang sama. Namun IP

address lebih mudah dimengerti dalam notasi bilangan desimal. Salah satu masalah

dengan penggunaan bilangan binary adalah pengulangan bilangan 0 dan 1 yang panjang

akan membuat kesempatan terjadi kesalahan semakin besar.

Setiap IP address mempunyai dua bagian. Bagian pertama menandakan jaringan

dimana host terkoneksi dan bagian kedua menandakan host, masing masing octet

tersusun dari angka dari 0 -255.

IP address dibagi menjadi kelas-kelas untuk menetapkan besar kecilnya suatu

jaringan. Class A ditetapkan untuk ukuran jaringan yang besar. Class B ditetapkan

untuk ukuran jaringan medium dan Class C digunakan untuk ukuran jaringan yang

kecil. Langkah pertama yang digunakan untuk menentukan bagian dari address yang

menandakan jaringan dan bagian mana yang menandakan host adalah dengan

mengetahui jenis kelas dari IP address tersebut.

2.7.1 Pembagian Class IP Address

• Class A address

Class A didesain untuk mensupport network yang besar, dengan jumlah

lebih dari 16 juta host address yang tersedia. IP address Class A hanya

menggunakan oktet yang pertama untuk menunjukkan network address, dan

tiga oktet sisanya tersedia untuk host address.

Bit pertama dari Class A address adalah 0. Dengan bit pertama

adalah 0 maka angka terendah yang dapat direpresentasikan adalah

00000000 dalam bilangan biner sedangkan dalam bilangan desimal adalah 0.

Dan angka tertinggi yang dapat direpresentasikan adalah 01111111 dalam

bilangan biner dan dalam bilangan desimal adalah 127. Angka 0 dan 127

39

tidak dapat digunakan, serta IP address 127.0.0.0 tidak dapat digunakan

karena dipakai untuk loopback testing, maka alamat IP address yang oktet

pertamanya yang dimulai dengan angka antara 1 sampai 126 di dalam oktet

pertama adalah alamat Class A

• Class B address

Class B address didesain untuk mensupport kebutuhan jaringan

dengan ukuran menengah sampai dengan ukutan besar. Sebuah IP address

Class B menggunakan dua oktet pertama dari empat oktet untuk

menunjukkan network address, dan sisanya menunjukkan host address.

Dua bit pertama dari oktet pertama Class B selalu 10. Sisa dari enam

bit berikutnya diisi baik oleh 0 dan 1, oleh karena itu angka terendah yang

dapat direpresentasikan dalam bilangan biner adalah 10000000 dan dalam

bilangan desimal adalah 128, sedangkan angka tertinggi yang dapat

direpresentasikan dalam bilangan biner adalah 10111111 dan dalam

bilangan desimal adalah 191. Address IP yang oktet pertamanya dimulai

dengan angka 128-191 adalah alamat Class B.

• Class C address

Class C address adalah kebanyakan yang dipakai untuk alamat

address yang sebenarnya. Alamat ini dimaksudkan untuk mensupport

jaringan kecil dengan jumlah maksimum 254 host.

Class C address dimulai dengan bilangan binary 110. Oleh karena

itu, angka terendah yang dapat direpresentasikan adalah 11000000 dalam

bilangan binary dan dalam bilangan desimal adalah 192 sedangkan angka

40

tertinggi yang dapat direpresentasikan adalah 11011111 dalam bilangan

binary dan dalam bilangan desimal adalah 223. Address IP yang oktet

pertamanya dimulai dengan angka 192 – 223 adalah alamat Class C.

• Class D address

Class D address diciptakan untuk memungkinkan multicasting di

dalam suatu IP address. Multicast address adalah network address unik

yang menunjukkan paket dengan address tujuan ke group predefined dari

sebuah IP address, oleh karena itu single unit dapat mentransmit aliran

tunggal dari data secara simultan ke penerima lebih dari satu.

Class D address dimulai dengan bilangan binary 1110. Oleh karena

itu, angka terendah yang dapat direpresentasikan adalah 11100000 dalam

bilangan binary dan dalam bilangan desimal adalah 224 sedangkan angkat

tertinggi yang dapat direpresentasikan adalah 11101111 dalam bilangan

binary dan dalam bilangan desimal adalah 239. Address IP yang oktet

pertamanya dimulai dengan angka 224 – 239 adalah alamat Class D.

• Class E address

Class E address telah ditetapkan, namun IETF (Internet Engineering

Task Force) menetapkan address ini untuk keperluan riset, oleh karena itu

tidak ada IP di Class E address yang dikeluarkan untuk digunakan dalam

internet. Empat bit pertama dari Class E address selalu diset menjadi 1111.

Oleh karena itu, range oktet pertama untuk Class E address adalah

11110000 sampai 11111111 atau 240 sampai 255.

41

Tabel 2.4 Tabel class IP address

2.7.2 Public dan Private IP Address

Public IP address sangat unik, tidak ada dua device yang dapat

terhubung ke sebuah public network dengan IP address yang sama karena public

IP address adalah global dan distandarisasi.

Dengan perkembangan internet yang begitu pesat, public IP address

makin lama makin menipis. Skema addressing yang baru seperti CIDR

(Classless Interdomain Routing) dan IPv6 dikembangkan untuk memecahkan

masalah tersebut.

Private IP address adalah salah satu solusi untuk masalah kesulitan masa

yang akan datang dari public IP address. Seperti yang kita ketahui, public

network mengharuskan host untuk memiliki IP address yang unik, namun

private networks yang tidak terhubung ke internet boleh menggunakan host

address yang mana saja, selama tiap host pada private network berbeda satu

sama lain.

Banyak private networks berada di antara public network, namun private

network dengan menggunakan address yang mana saja tidak disarankan karena

42

mungkin saja network tersebut terhubung dengan internet. RFC 1918

menetapkan tiga blok dari IP address untuk private . Tiga blok terdiri dari Class

A, Class B, dan Class C.

Tabel 2.5 Tabel private IP address

2.8 Route

Route merupakan jalur yang digunakan untuk mengirimkan paket dari sumber

ke tujuan. Route pada dasarnya dibedakan menjadi dua, yaitu :

• Routed Protocol

• Routing Protocol

2.8.1 Routed Protocol

Routed Protocol merupakan protokol yang berfungsi untuk

meneruskan paket ke tujuan dengan melewati router berdasarkan

informasi pada routing table. IP merupakan salah satu contoh dari routed

protokol.

2.8.2 Routing Protocol

Routing protocol adalah metode penentuan jalur pengiriman paket-

paket dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Routing juga dapat diartikan

sebagai sebuah metode penggabungan beberapa jaringan sehingga paket-

paket data dapat melewati satu jaringan ke jaringan selanjutnya. Untuk

melakukan hal ini, digunakanlah sebuah perangkat jaringan yang disebut

43

sebagai router. Router-router tersebut akan menerima paket-paket yang

ditujukan ke jaringan di luar jaringan yang pertama, dan akan meneruskan

paket yang diterima kepada router lainnya hingga sampai kepada

tujuannya.

Routing protocol dibedakan menjadi dua jenis yaitu :

• Static Routing

• Dynamic Routing

a. Static Routing

Static routing merupakan proses meneruskan paket-paket dari

jaringan menuju jaringan lainnya tetapi dilakukan secara manual di

sebuah router.

b. Dynamic Routing

Dynamic Routing merupakan proses meneruskan paket-paket

dari jaringan menuju jaringan lainnya tetapi dilakukan secara dynamic

sehingga router akan secara otomatis memeriksa alamat tujuan dengan

melihat routing table. Protokol yang digunakan dalam dynamic routing

adalah :

• IGP (Interior Gateway Protocol)

Interior Gateway Protocol (IGP) merupakan protokol yang

digunakan untuk satu autonomous system. Penentuan best path

berdasarkan perhitungan metric. Protokol yang digunakan IGP

dalam pencarian “best path“ antara lain :

○ RIP (Routing Information Protocol)

44

Merupakan protokol IGP yang diciptakan oleh Xerox dan

menggunakan algoritma distance vector dan mempunyai hop

count maksimal 15. Mempunyai Administrative Distance 120.

○ IGRP (Interior Gateway Routing Protocol)

Merupakan protokol IGP yang proprietary cisco dan

menggunakan algoritma distance vector dan mempunyai hop

count maksimal 255. Mempunyai administrative distance 100.

○ OSPF (Open Shortest Path First)

Merupakan protokol IGP yang open vendor dan menggunakan

algoritma link state dan mempunyai hop count tidak terbatas.

Mempunyai administrative distance 110.

○ EIGRP (Enchaned Interior Gateway Routing Protocol)

Merupakan protokol IGP yang proprietary cisco. Merupakan

hybrid IGP dan mempunyai hop count 324. Administrative

distance interior 90 dan administrative distance exterior 170.

• EGP (Exterior Gateway Protocol)

EGP (Exterior Gateway Protocol) merupakan protokol

yang dirancang untuk proses routing antar autonomous system

yang berbeda. Biasanya digunakan antar Internet Service Provider.

45

Gambar 2.17 Interior/Exterior Gateway Protocol

AS merupakan salah satu faktor yang menentukan jaringan

tersebut. Dapat dilihat di gambar terdapat dua buah jaringan yang

mempunyai AS yang berbeda.

2.8.3 AS (Autonomous System)

AS (Autonomous System) merupakan kumpulan jaringan-jaringan

yang berada di bawah administrasi yang sama sehingga dapat berbagi

strategi routing.

Gambar 2.18 Autonomous System

46

Di dunia luar AS dianggap sebagai sebuah entity. AS dapat dijalankan

oleh satu atau lebih operator asalkan tetap merepresentasikan sebuah

jaringan utuh bila dilihat oleh dunia luar. AS membagi jaringan global

menjadi sebuah jaringan yang lebih kecil dan lebih mudah dimanajemen.

Setiap AS mempunyai set aturan dan sebuah nomor AS yang akan

membedakan dari AS yang lain.

2.8.4 AD (Administrative Distance)

AD (Administrative Distance) merupakan tingkat kepercayaan

sebuah router berdasarkan protokol yang digunakan. Semakin kecil

sebuah AD pada sebuah router maka router tersebut lebih diprioritaskan

untuk menjadi “best path” dalam mengirimkan data.

2.9 Load Balancing

Secara harfiah, load balancing adalah pembagian beban menjadi seimbang

(balance). Begitu juga artinya dalam dunia internet, server farm, dan jaringan

komputer, load balancing adalah proses distribusi beban terhadap sebuah servis yang

ada pada sekumpulan server atau perangkat jaringan ketika ada permintaan dari

pengguna. Maksudnya adalah ketika sebuah sever sedang diakses oleh para pengguna,

maka server tersebut sebenarnya sedang dibebani kerena harus melakukan proses

terhadap permintaan para penggunanya. Jika penggunanya banyak, maka proses yang

dilakukan juga menjadi banyak.

47

Session-session komunikasi dibuka oleh server tersebut untuk memungkinkan

para penggunanya menikmati servis dari server tersebut. Jika satu server saja yang

dibebani, tentu server tersebut tidak akan dapat melayani banyak pengguna karena

kemampuannya dalam melakukan processing ada batasnya. Batasan ini bisa berasal

dari banyak hal, misalnya kemampuan processing-nya, bandwidth internetnya, dan

banyak lagi.

Untuk itu, solusi yang paling ideal adalah dengan membagi-bagi beban yang

datang tersebut ke beberapa server. Jadi, yang berugas melayani pengguna tidak hanya

terpusat pada satu perangkat saja. Inilah yang disebut sistem load balancing.

(http://arkom.isiomas.com/index.php?itemid=11) 25-03-08.

2.10 NAT (Network Address Translation)

Keterbatasan alamat IPv.4 merupakan masalah pada jaringan global atau

internet. Untuk memaksimalkan penggunakan alamat IP yang diberikan oleh internet

Service Provider (ISP) dapat digunakan Network Address Translation atau NAT. NAT

membuat jaringan yang menggunakan alamat lokal (private), alamat yang tidak boleh

ada dalam tabel routing internet dan dikhususkan untuk jaringan lokal/intranet, dapat

berkomunikasi ke internet dengan jalan 'meminjam' alamat IP internet yang

dialokasikan oleh ISP. Atau dapat juga digunakan untuk koneksi jaringan antar

organisasi yang berbeda yang tidak ingin alamat jaringannya diketahui oleh organisasi

lain.

48

Dengan NAT, jaringan internal/lokal, tidak akan terlihat oleh dunia

luar/internet. IP lokal yang cukup banyak dapat dilewatkan ke internet hanya dengan

melalui translasi ke satu IP publik/global.

Keuntungan menggunakan NAT

Jika anda harus merubah alamat IP internal anda, dikarenakan anda berganti ISP

atau dua intranet digabungkan (misalnya penggabungan dua perusahaan), NAT dapat

digunakan untuk mentranslasikan alamat IP yang sesuai. NAT memungkinkan anda

menambah alamat IP, tanpa merubah alamat IP pada hosts atau komputer anda. Dengan

demikian akan menghilangkan duplicate IP tanpa pengalamatan kembali host atau

komputer anda.

(http://ilmukomputer.com:81/umum/mudjibasuki-nat.php)10-03-08.

2.11 Wireless

Menurut Ozmar Azhari (pp 06) media wireless adalah media tanpa kabel yang

juga digunakan untuk mentrasmisikan data dari satu titik ke titik yang lain. Media ini

membutuhkan akses poin untuk mengatasi masalah inkompabilitas. Akses poin

merupakan dalam LAN kabel untuk menyediakan akses internet dan jaringan kawat.

Akses pada umumnya memiliki antena dan biasanya satu akses poin dapat menampung

lebih kurang 40 device. Wireless memiliki beberapa standar, yakni :

• 802.11b. Jenis wireless ini memiliki frekuensi sebesar 2,4 Ghz dan memiliki

kecepatan sebesar 11 Mbps.

• 802.11a. Jenis wireless ini memiliki frekuensi sebesar 5 Ghz dan memiliki

kecepatan sebesar 54 Mbps.

49

• 802.11g. Jenis wireless ini memiliki frekuensi sebesar 2,4 Ghz dan memiliki

kecepatan sebesar 54 Mbps.

2.12 Internet Cable

Menurut (Benjamin, 2005, p8) Layanan cable menggunakan infrastruktur

jaringan televisi kabel untuk mengantarkan televisi, akses internet kecepatan tinggi, dan

telepon kepada pelanggan. Sampai saat ini sebagian besar jaringan cable menyediakan

satu jalur distribusi downstream dari sinyal televisi ke rumah. Bagaimanapun juga,

keuntungan dari akses internet kecepatan tinggi, sama baiknya dengan kemungkinan

dari televisi interaktif, dibutuhkan peningkatan infrastruktur jaringan yang mampu

melakukan dua jalur transmisi data.

Jaringan cable merupakan media yang dapat disebar atau dibagi-bagi. Semua

pengguna mendapatkan bandwidth dari satu kabel, dan sebelum ditentukan besarnya,

bandwidth belum dapat dijamin oleh service provider.

2.13 DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol)

DHCP (Dynamic Host Configuration Protocol) adalah protokol yang berbasis

arsitektur client/server yang dipakai untuk memudahkan pengalokasian alamat IP dalam

satu jaringan. Sebuah jaringan lokal yang tidak menggunakan DHCP harus memberikan

alamat IP kepada semua komputer secara manual. Jika DHCP dipasang di jaringan

lokal, maka semua komputer yang tersambung di jaringan akan mendapatkan alamat IP

secara otomatis dari server DHCP. Selain alamat IP, banyak parameter jaringan yang

dapat diberikan oleh DHCP, seperti default gateway dan DNS server.

50

DHCP didefinisikan dalam RFC 2131 dan RFC 2132 yang dipublikasikan oleh

Internet Engineering Task Force. DHCP merupakan ekstensi dari protokol Bootstrap

Protocol (BOOTP). (http://id.wikipedia.org/wiki/DHCP) 10-03-08.

2.14 Mikrotik

Mikrotik RouterOSTM (www.mikrotik.com) 10-05-08 adalah sistem operasi dan

perangkat lunak yang dapat digunakan untuk membuat komputer menjadi router

network yang handal, mencakup berbagai fitur yang dibuat untuk IP network dan

jaringan wireless, cocok digunakan oleh ISP dan provider hotspot

Mikrotik didirikan pada tahun 1995 bertujuan mengembangkan sistem ISP

dengan wireless. Mikrotik saat ini telah mendukung sistem ISP dengan wireless untuk

jalur data internet dibanyak negara antara lain Iraq, Kosovo, Sri Langka, Ghana dan

negara lainnya yang menggunakan mikrotik.

Pengalaman dalam melakukan instalasi di Latvia menempa dengan kondisi

serupa di negara-negara pecahan Uni Soviet dan negara berkembang lainnya. Berbagai

pengembangan telah dilakukan hingga saat ini tersedia perangkat lunak sistem operasi

router versi 2 yang menjamin kestabilan, kontrol, dan fleksibilitas pada berbagai media

antar muka dan sistem routing dengan menggunakan komputer standard sebagai

hardware. Perangkat lunak ini mendukung berbagai aplikasi ISP, mulai dari radius

modem pool, hingga circuit backbone dengan DS3.

Mikrotik berlokasi di Riga, ibukota Latvia, dengan 50 orang karyawan. Mikrotik

juga menjalankan sebuah ISP kecil, sebagai media percobaan untuk pengembangan

router atau software. Mikrotik Indonesia, dioperasikan oleh Citraweb Nusa Infomedi

51

dan telah menggnakan produk-produk mikrotik sejak tahun 2001, menjadi reseller

resmi mikrotik di Indonesia sejak tahun 2002.

Mikrotik RouterOS hadir dalam berbagai level. Tiap level memiliki

kemampuaanya masing-masing, mulai dari level 3 hingga level 6. Secara singkat level 3

digunakan untuk router yang memiliki interface ethernet , level 4 untuk wireless client

atau serial interface, level 5 untuk wireless AP, dan level 6 tidak mempunyai limitasi

apapun.

Untuk aplikasi hotspot, bisa digunakan level 4 (200 user), level 5 (500 user) dan

level 6 (unlimited user). Detail perbedaan masing-masing level dapat dilihat pada tabel

2.4 dibawah ini :

Tabel 2.6 Level-level Mikrotik

Level Number

1 Demo 3 ISP 4 (WISP) 5(WISPAP) 6(Contoller)

Wireless Client and Brdige

- - Yes Yes Yes

Wireless AP - - - Yes Yes Synchronous Interface

- - Yes Yes Yes

EOIP Tunnels

1 Unlimited Unlimited Unlimited Unlimited

PPOE Tunnels

1 200 200 500 Unlimited

PPTP Tunnels

1 200 200 Unlimited Unlimited

L2TP Tunnels

1 200 200 Unlimited Unlimited

VLAN Interface

1 Unlimited Unlimited Unlimited Unlimited

P2P Firewall Rules

1 Unlimited Unlimited Unlimited Unlimited

NAT Rules 1 Unlimited Unlimited Unlimited Unlimited HotSpot Active User

1 1 200 500 Unlimited

RADNS - Yes Yes Yes Yes

52

Clients Queues - Unlimited Unlimited Unlimited Unlimited Web Proxy - Yes Yes Yes Yes RIP,OSPF, BGF,Protocol

- Yes Yes Yes Yes

Upgrade Configuration Erased On Upload

Yes Yes Yes Yes

Sebuah sistem jaringan baik itu skala kecil maupun skala besar, memerlukan

sebuah perangkat yang disebut sebagai router. Perangkat router ini menentukan titik

jaringan berikutnya dimana sebuah paket data dikirim ke jalur-jalur jaringan yang

dituju.

Sebuah perangkat router umumnya terhubung sedikitnya ke dua jaringan, dalam

konfigurasi dua buah LAN (Local Area Network) dengan WAN (Wide Area Network)

seperti akses pita lebar (Broadband) atau sebuah LAN dengan jaringan penyedia akses

internet (Internet Service Provider). Sebuah router biasanya terletak pada sebuah

gateway, tempat dimana dua atau lebih jaringan terkoneksi satu sama lainnya.

Untuk pengguna akses broadband yang dikombinasi dengan penggunaan

fasilitas nirkabel berupa access point, umumnya perangkat ini sudah dilengkapi dengan

sebuah fasilitas router yang sudah lengkap.

Namun, untuk sebuah usaha kecil menengah dengan kebutuhan beberapa jasa

jaringan seperti e-mail, webserver, dan sejenisnya hanya menggunakan beberapa alamat

protokol (IP address), dimana perangkat router yang tersedia akan menjadi sangat

mahal. Apalagi kalau IP address yang digunakan hanya dalam jumlah yang terbatas,

maka penggunaan perangkat keras router bermerek akan menjadi terlalu mahal.

Salah satu kemungkinan adalah membuat sendiri apa yang disebut PC Router,

menggunakan komputer sederhana dan murah yang memiliki tiga perangkat ethernet

53

card yang masing-masing digunakan untuk jaringan LAN dan dua lainnya untuk ke

jaringan WAN yang terhubung ke ISP.

Fitur PC Rrouter mikrotik ini mencakup Load Balancing Fail-Over yaitu untuk

membagi beban dan menggabungkan koneksi internet ke dalam jaringan LAN, fasilitas

tunneling untuk membuat akses aman VPN (Virtual Private Network), Bandwidth

Management untuk mengatur berbagai protokol dan port serta memiliki kemampuan

untuk dikombinasikan dengan jaringan nirkabel.

mikrotik juga menyediakan fasilitas firewall untuk melindungi akses dari berbagai

ancaman yang tersebar di internet. Bagi mereka yang memiliki dana terbatas tetapi

menginginkan akses jaringan yang aman, mudah digunakan, murah, dan tangguh dapat

menggunakan mikrotik sebagai pilihan yang tepat.

2.15 Firewall

Firewall adalah suatu sistem atau suatu kelompok sistem yang dapat

mengendalikan atau mengatur kebijakan kendali akses antar dua atau lebih suatu

jaringan. Pada prinsipnya firewall merupakan kendali untuk traffic (lalu lintas data)

yang mana dapat menghalangi atau mengijinkan traffic yang masuk maupun traffic

yang keluar dari suatu jaringan baik didalam (internal) jaringan tersebut maupun antar

jaringan yang saling berjauhan. Firewall biasanya terletak di gateway (penghubung)

antara internet luar dengan jaringan komputer. Seorang administrator jaringan yang

mengatur atau memanage connectivitas firewall memiliki tanggung jawab yang sangat

besar terhadap keamanan didalam jaringan.

(http://www.channel-11.net/ina/faq/index.php?faq_id=15&category_id=14) 10-03-08

54

2.16 Winbox

Winbox adalah salah satu antar muka (GUI) untuk mengkonfigurasi mikrotik

OS router untuk saat ini hanya berjalan di operating system microsoft windows dan

mac dengan adanya winbox mempermudah kita dalam mengkonfigurasi mikrotik OS

router dan menghilangkan kesan command shell unix yang ada mikrotik OS router.

Winbox di gunakan agar dapat mengetahui bahwa sebagian besar orang didunia

sudah terbiasa menggunakan microsoft windows dalam menjalankan komputer ini

adalah salah satu strategi marketing pencipta mikrotik untuk memanjakan pengguna

mikrotik agar lebih cepat memamahi mikrotik dan lebih familiar.

(http://ucup.cigadung.com/archives/16) 10-03-08

2.17 Windows XP Professional

Microsoft Windows XP Professional kependekan dari Microsoft Windows

Experience Professional merupakan sistem operasi berbasis grafis (gambar) dengan

berbagai fasilitas, dan kemudahan dalam pengoperasiannya. Microsoft Windows XP ini

merupakan salah satu produk unggulan dari Microsoft Corporation yang secara resmi

dikeluarkan pada tanggal 25 Oktober 2001.

Microsoft Windows XP yang selanjutnya yang disingkat dengan Windows XP

ini merupakan kelanjutan dari dari Windows versi sebelumnya dengan berbagai fasilitas

yang ada didalamnya, baik merupakan fasilitas penyempurnaan maupun fasilitas terbaru

yang tidak ada pada versi sebelumnya. Dengan Windows XP ini anda akan dipermudah

dalam penggunaannya, lebih menyenangkan, lebih cepat, kompatibel dengan berbagai

perangkat lunak (software) maupun perangkat keras (hardware). Hal inilah yang

55

menyebabkan semakin banyak pengguna sistem operasi Windows XP ini dalam

masyarakat.

Banyak perubahan yang terjadi dalam sistem operasi Microsoft Windows XP

ini, mulai dari masalah registrasi, kelengkapan driver, peningkatan performance, design

interface baru, Internet Explorer dengan versi terbaru yang mengarahkan orientasi user

dalam penggunaannya, sampai sesuatu yang belum pernah diterapkan pada Microsoft

Windows generasi-generasi sebelumnya, yaitu Firewall.

(http://cmis.yarsi.ac.id/manual_cmis/buku_manual_xp_files/filelist.xml) 10-03-08.