BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari...

56
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-Teori Umum 2.1.1 Korelasi Menurut Sulaiman (2003, p.133), korelasi adalah salah satu teknik yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih yang sifatnya kuantitatif dan kualitatif. Menurut Pratisto (2005,p.83), korelasi diartikan sebagai hubungan. Analisis korelasi bertujuan untuk mengetahui pola dan keeratan hubungan antara dua atau lebih variabel. Menurut Irianto (2004, p.133), korelasi merupakan suatu hubungan antara satu variabel dengan variabel lainnya. Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau keterkaitan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya yang sifatnya kuantitatif dan kualitatif. 2.1.2 Efektivitas Menurut jurnal konsep pembelajaran efektivitas adalah ukuran yang menyatakan sejauh mana tujuan (kualitas, kuantitas dan waktu) telah dicapai.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

8

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-Teori Umum

2.1.1 Korelasi

Menurut Sulaiman (2003, p.133), korelasi adalah salah satu teknik

yang digunakan untuk mencari hubungan antara dua variabel atau lebih yang

sifatnya kuantitatif dan kualitatif.

Menurut Pratisto (2005,p.83), korelasi diartikan sebagai hubungan.

Analisis korelasi bertujuan untuk mengetahui pola dan keeratan hubungan

antara dua atau lebih variabel.

Menurut Irianto (2004, p.133), korelasi merupakan suatu hubungan

antara satu variabel dengan variabel lainnya.

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah

hubungan atau keterkaitan antara variabel yang satu dengan variabel lainnya

yang sifatnya kuantitatif dan kualitatif.

2.1.2 Efektivitas

Menurut jurnal konsep pembelajaran efektivitas adalah ukuran yang

menyatakan sejauh mana tujuan (kualitas, kuantitas dan waktu) telah dicapai.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

9

http://www.smpn1bantul.net/profil/visi-dan-misi/program-unggulan/konsep-

pembelajaran-bilingual/ .

Menurut Roulette (1999:1) mendefinisikan efektivitas adalah dengan

melakukan hal yang benar pada saat yang tepat untuk jangka waktu yang

panjang, baik pada organisasi tersebut dan pelanggan. Selanjutnya Hodge

(1984:299) menguraikan bahwa efektivitas sebagai ukuran suksesnya

organisasi didefinisikan sebagai kemampuan organisasi untuk mencapai

segala keperluannya. Ini berarti bahwa organisasi mampu menyusun dan

mengorganisasikan sumber daya untuk mencapai tujuan.

http://www.smecda.com/deputi7/file_Infokop/EDISI%2024/arifin_s.htm

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa efektivitas

adalah suatu ketepatan cara dan ketepatan waktu dalam melakukan sesuatu

guna mencapai tujuan yang sudah ditetapkan.

2.1.3 Sistem Informasi

2.1.3.1 Pengertian Sistem

Menurut McLeod (2004, p.9), sistem adalah sekelompok

elemen-elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk

mencapai suatu tujuan.

Menurut Stair dan Reynolds dalam bukunya yang berjudul

Principles of Information Systems (2006, p.8), a system is of elements

or components that interact to accomplish goals. Sistem adalah

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

10

elemen-elemen atau komponen-komponen yang saling berhubungan

untuk mencapai tujuan.

Menurut O’Brien (2005, p.29), sistem didefinisikan sebagai

sekelompok komponen yang saling berhubungan, bekerja bersama

untuk mencapai tujuan bersama dengan menerima input serta

menghasilkan output dalam proses transformasi yang teratur. Adapun

tiga komponen utama dari sistem adalah :

1. Input melibatkan penangkapan dan perakitan berbagai elemen

yang memasuki sistem untuk diproses.

2. Pemrosesan melibatkan proses transformasi yang mengubah

input menjadi output.

3. Output melibatkan perpindahan elemen yang telah diproduksi

oleh proses tranformasi ke tujuan akhirnya.

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

sistem adalah sekelompok elemen-elemen yang saling

berhubungan, terintegrasi, dan bekerja sama untuk mencapai suatu

tujuan yaitu dengan menerima input, memproses, dan

menghasilkan output.

2.1.3.2 Pengertian Informasi

Menurut Laudon dalam bukunya yang berjudul Essentials Of

Management Information Systems (2003, p.7), information is data that

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

11

have been shaped into a form that is meaningful and useful to human

beings. Informasi adalah data yang telah diolah menjadi suatu bentuk

yang memiliki arti dan berguna bagi manusia.

Menurut Long dalam bukunya yang berjudul Computers

Information Technology In Perspective (2002, p.24), information is

data that have been collected and processed into a meaningful form.

Informasi adalah data yang telah dikumpulkan dan diproses kedalam

suatu format yang penuh arti.

Menurut McLeod (2004, p.12), informasi adalah data yang

telah diproses, atau data yang memiliki arti.

Menurut Turban, Rainer, dan Potter dalam bukunya yang

berjudul Introduction To Information Technology (2001, p.17),

information is a collection of facts (data) organized in some manner

so that they are meaningful to a recipient. Informasi adalah kumpulan

fakta-fakta (data) yang terorganisir dalam beberapa cara sehingga

berarti bagi penerima.

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa

informasi adalah data yang telah dikumpulkan, diolah dan diproses

menjadi suatu bentuk yang memiliki arti dan bermanfaat bagi manusia.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

12

2.1.3.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Laudon dan Laudon dalam bukunya yang berjudul

Essentials Of Management Information Systems (2003, p.7), an

information system can be defined technically as a set of interrelated

components that collect (or retrieve), process, store, and distribute

information to support decision making, coordination, and control in

an organization. Sistem informasi dapat digambarkan secara teknis

sebagai satuan komponen yang saling berhubungan yang

mengumpulkan (atau mendapat kembali), memproses, menyimpan,

dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan

keputusan, mengkoordinasi, dan mengendalikan suatu organisasi.

Menurut O’Brien (2005, p.5), sistem informasi adalah

kombinasi teratur apa pun dari orang-orang, hardware, software,

jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan,

mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi.

Menurut Stair dan Reynolds dalam bukunya yang berjudul

Principles of Information Systems (2006, p.15), an information system

(IS) is a set of interrelated elements or components that collect (input),

manipulate (process), store, and disseminate (output) data and

information and provide a feedback mechanism to meet an objective.

Sistem informasi adalah elemen-elemen atau komponen-komponen

yang saling berhubungan yang mengumpulkan (input), mengelolah

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

13

(proses), meyimpan, dan menyebarkan (output) data dan informasi dan

menyediakan mekanisme timbal-balik untuk mencapai tujuan.

Menurut Turban, Rainer, dan Potter dalam bukunya yang

berjudul Introduction To Information Technology (2001, p.17), an

information system (IS) is collect, processes, stores, analyzes, and

disseminates information for a specific purpose. Sistem informasi

adalah mengumpulkan, memproses, menyimpan, menganalisis, dan

menyebarkan informasi untuk mencapai tujuan spesifik.

Tabel 2.1 Pengukur-Pengukur Kesuksesan Sistem Informasi.

Dimensi Pengukur-pengukur

Kualitas

Sistem

(System

Quality)

Akurasi data (Data accuracy)

Kekinian data (Data currency)

Isi-isi basis data (Database contents)

Kemudahan Penggunaan (Easy of use)

Kemudahan dipelajari (Easy of Learning)

Kenyamanan akses (Convinience of access)

Faktor manusia (Human factor)

Integrasi dari sistem-sistem (Integration of systems)

Realisasi dari kebutuhan-kebutuhan pemakai (Realization

of user requirements)

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

14

Dimensi Pengukur-pengukur

Kegunaan fitur-fitur dan fungsi-fungsi sistem

(Usefulness of system featurer and functions)

Akurasi sistem (System accuracy)

Keluwesan sistem (System flexibility)

Keandalan sistem (System reliability)

Kecanggihan sistem (System sophistication)

Pemanfaatan sumber-sumber daya (Resources

utilization)

Waktu respon (Response time)

Waktu pembalikan (Turnaround time)

Kualitas

informasi

(Information

quality)

Kepentingan (Importance)

Relevan (Relevance)

Kegunaan (Usefulness)

Keinformatifan (Informativeness)

Kegunaan (Usableness)

Kepahaman (Understandability)

Keterbacaan (Readability)

Kejelasan (Clarity)

Bentuk (Format)

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

15

Dimensi Pengukur-pengukur

Wujud (Appearance)

Isi (Content)

Akurasi (Accuracy)

Presisi (Precision)

Ketepatan (Conciseness)

Keandalan (Reliability)

Kekinian (Currency)

Ketepatwaktuan (Timeliness)

Keunikan (Uniqueness)

Komparabilitas (Comparability)

Kekuantitasan (Quantitativeness)

Kebebasan dari bias (Freedom from bias)

Penggunaan

informasi

(Information

Use)

Banyaknya penggunaan / durasi penggunaan (Amount of

use / duration of use)

Jumlah pencarian-pencarian (Number of inquiries)

Lama waktu koneksi (Amount of connect time)

Jumlah fungsi-fungsi digunakan (Number of functions

used)

Pembebanan penggunaan sistem (Charges for systems use)

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

16

Dimensi Pengukur-pengukur

Kerutinan penggunaan (Regularity of use)

Digunakan oleh siapa? Penggunaan

langsung atau tidak (Used by whom?

Directvs. chauffeured use)

Penggunaan binary: digunakan lawan tidak

digunakan (Binary use: use vs. nonuse)

Kenyataan lawan penggunakan

dilaporkan(Actual vs. reported use)

Sifat dari penggunaan: (Nature of use:)

- Digunakan untuk maksud diinginkan

(use for intended purpose)

- Ketepatan penggunaan (appropriate

use)

- Tipe informasi (type of information)

- Maksud penggunaan (purpose of

use)

Tingkat penggunaan : umum lawan spesifik

(Level of use: general vs. spesific)

Pengulangan penggunaan (Recurring use)

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

17

Dimensi Pengukur-pengukur

Institusionalisasi / kerutinan penggunaan

(Institutionalization / routination of

use)

Laporan penerimaan (Report acceptance)

Persantase penggunaan lawan

kesepakatan untuk menggunakan

(Percentage used vs. opportunity for

use)

Kesukarelaan penggunaan (Voluntaries

of use)

Motivasi penggunaan (Motivation use)

Sumber : Jogiyanto, Model Kesuksesan Sistem Teknologi Informasi, (Andi : Yogyakarta 2007), hal.40-42.

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sistem

informasi adalah komponen-komponen yang saling berhubungan yang

bertugas untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan

menghasilkan informasi bagi organisasi untuk mencapai tujuan

spesifik dengan indikator-indikator : 1). Akurasi data, 2). Kekinian

data, 3). Isi-isi basis data, 4). Kemudahan penggunaan, 5). Relialisasi

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

18

kebutuhan pemakai, 5). Keandalan sistem, 6). Waktu respon, 7).

Relevan, 8). Kepahaman, 9). Kekinian, 10). Ketepatwaktuan, 11).

Durasi penggunaan, 12). Laporan yang dihasilkan.

2.1.4 Kinerja

Menurut Mangkunegara (2000 : 67) “Kinerja ( prestasi kerja ) adalah

hasil kerja secara kualitas dan kuantitas yang dicapai oleh seseorang pegawai

dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab yang diberikan

kepadanya”.

Menurut Hasibuan (2001:34) mengemukakan “kinerja (prestasi kerja)

adalah suatu hasil kerja yang dicapai seseorang dalam melaksanakan tugas

tugas yang dibebankan kepadanya yang didasarkan atas kecakapan,

pengalaman dan kesungguhan serta waktu”.

Menurut Rivai ( 2004 : 309) mengemukakan kinerja adalah : “

merupakan perilaku yang nyata yang ditampilkan setiap orang sebagai prestasi

kerja yang dihasilkan oleh karyawan sesuai dengan perannya dalam

perusahaan”.

http://id.wikipedia.org/wiki/Kinerja

Menurut Dessler (1997) penilaian prestasi kinerja adalah suatu proses

penilaian prestasi kinerja pegawai yang dilakukan pemimpin perusahaan

secara sistematik berdasarkan pekerjaan yang ditugaskan kepadanya.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

19

Menurut Handoko (1996) penilaian prestasi kinerja adalah proses

mengevaluasi dan menilai prestasi kerja karyawan. Kegiatan ini dapat

memperbaiki keputusan-keputusan personalia dan memberikan umpan balik

kepada para karyawan tentang pelaksanaan kerja mereka.

Menurut Stoner et al. (1996) penilaian prestasi kinerja adalah proses

yang meliputi :

1) Penetapan standar prestasi kerja

2) Penilaian prestasi kerja actual karyawan dalam hubungan dengan standar-

standar ini

3) Memberi umpan balik kepada karyawan dengan tujuan memotivasi orang

tersebut untuk menghilangkan kemerosotan prestasi kerja.

Sedangkan yang dimaksud dengan dimensi kerja menurut Gomes

(1995: 142) memperluaskan dimensi prestasi kerja karyawan yang

berdasarkan :

1) Quantity work; jumlah kerja yang dilakukan dalam suatu periode waktu

yang ditentukan.

2) Quality of work; kualitas kerja berdasarkan syarat-syarat kesesuaian dan

kesiapannya.

3) Job knowledge; luasnya pengetahuan mengenai pekerjaan dan

ketrampilannya.

4) Creativeness; keaslian gagasan –gagasan yang dimunculkan dan tindakan-

tindakan untuk menyelesaikan persoalan-persoalan yang timbul.

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

20

5) Cooperation; kesetiaan untuk bekerjasama dengan orang lain.

6) Dependability; kesadaran dan kepercayaan dalam hal kehadiran dan

penyelesaian kerja.

7) Initiative; semangat untuk melaksanakan tugas-tugas baru dan dalam

memperbesar tanggung jawabnya.

8) Personal qualities; menyangkut kepribadian, kepemimpinan, keramah-

tamahan, dan integritas pribadi.

http://debian.petra.ac.id/~puslit/journals/request.php?PublishedID=IND06080

104

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa kinerja adalah

hasil kerja atau prestasi kerja yang dihasilkan seseorang (karyawan) dalam

melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang diberikan kepadanya dengan

indikator-indikator sebagai berikut : 1). Target pekerjaan yang dilakukan, 2).

Pengetahuan kerja, 3). Tindakan dalam menyelesaikan persoalan, 4).

Kerjasama, 5). Integritas .

2.1.5 Pengguna

Menurut McLeod (2004,p87), end users is synonymous with user; he

or she uses the end product of a computer-based systems. Yang artinya

pengguna akhir adalah sama dengan pengguna; dia menggunakan produk

akhir dari sistem berbasis komputer.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

21

Menurut Long dan Long dalam bukunya yang berjudul Computers

Information Technology In Perspective (2002, p.24), user is someone who

uses a computer and the computer system. Pengguna adalah seseorang yang

memakai komputer dan sistem komputer.

Menurut O’Brien (2005, p11), end users are people who use an

information system or the information is produces.Yang artinya pengguna

akhir adalah orang yang menggunakan sistem informasi atau informasi yang

dihasilkan oleh sistem.

Jadi pengguna adalah orang yang menggunakan komputer dan sistem

komputer.

2.1.6 Kerangka Berpikir

Efektivitas sistem informasi Collect Order dalam penelitian ini adalah

suatu ketepatan cara dan ketepatan waktu yang dilakukan oleh komponen-

komponen (orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan

sumber daya data) yang saling berhubungan yang bertugas untuk

mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menghasilkan informasi bagi

PT.TTM untuk mencapai tujuan spesifiknya yang mencakup indikator-

indikator : 1). Akurasi data, 2). Kekinian data, 3). Isi-isi basis data, 4).

Kemudahan penggunaan, 5). Relialisasi kebutuhan pemakai, 5). Keandalan

sistem, 6). Waktu respon, 7). Relevan, 8). Kepahaman, 9). Kekinian, 10).

Ketepatwaktuan, 11). Durasi penggunaan, 12). Laporan yang dihasilkan.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

22

Kinerja pengguna adalah hasil kerja atau prestasi yang dihasilkan oleh

karyawan PT.TTM dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawab yang

diberikan kepadanya, dimana dinilai dengan indikator-indikator : 1). Target

pekerjaan yang dilakukan, 2). Pengetahuan kerja, 3). Tindakan dalam

menyelesaikan persoalan, 4). Kerjasama, 5). Integritas .

Efektivitas sistem informasi Collect Order merupakan suatu ketepatan

,kejelasan, dan kelengkapan suatu sistem informasi Collect Order dalam

memberikan informasi-informasi mengenai penjualan, dimana dengan adanya

informasi penjualan yang tepat, lengkap, dan jelas akan sangat berpengaruh

terhadap kinerja sales dalam bekerja.

Dengan demikian, diduga bahwa efektivitas sistem informasi Collect

Order mempunyai hubungan dengan kinerja pengguna (sales) pada PT.TTM.

2.1.7 Hipotesis Penelitian

Sesuai dengan kerangka berpikir, maka dapat dirumuskan hipotesis

yaitu : Adanya korelasi antara efektivitas sistem informasi Collect Order

dengan kinerja pengguna pada PT.TTM. Rumus statistiknya yaitu :

0H : ρ = 0

1H : ρ ≠ 0

Sumber : Sudjana, Metode Statistika, (Tarsito : Bandung 2005) hal. 379

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

23

Keterangan :

ρ = Nilai korelasi dalam formulasi yang dihipotesiskan

0H = Hipotesis nol

1H = Hipotesis alternative

2.2 Teori-Teori Khusus

2.2.1 Penelitian

2.2.1.1 Pengertian Penelitian

Menurut Nazir (2003, p.13), penelitian adalah suatu

penyelidikan yang terorganisasi.

Menurut Sekaran (2006, p.7), penelitian adalah penyelidikan

atau investigasi yang terkelola, sistematis, berdasarkan data, kritis,

objektif, dan ilmiah terhadap suatu masalah spesifik, yang dilakukan

dengan tujuan menemukan jawaban atau solusi terkait.

Menurut Hasan (2006, p.4), penelitian adalah penyaluran rasa

ingin tahu manusia terhadap sesuatu/masalah dengan perlakuan

tertentu (seperti memeriksa, mengusut, menelaah, dan mempelajari

secara cermat dan sungguh-sungguh) sehingga diperoleh sesuatu

(seperti mencapai kebenaran, memperoleh jawaban atas masalah,

pengembangan ilmu pengetahuan, dan sebagainya).

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

24

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

penelitian adalah suatu penyelidikan terhadap susuatu/masalah tertentu

dengan tujuan memperoleh jawaban atau solusi atas masalah tersebut.

2.2.1.2 Jenis Penelitian

Menurut Hasan (2006, p.8-11), penelitian secara umum dibagi

atas 5 jenis, yaitu :

1. Penelitian survey

Penelitian survey adalah penelitian yang dilakukan untuk

memperoleh fakta-fakta dari gejala yang ada dan mencari

keterangan-keterangan secara factual, baik tentang institusi sosial,

ekonomi, atau politik dari suatu kelompok ataupun suatu daerah.

Dalam penelitian ini, dilakukan evaluasi serta perbandingan

terhadap hal-hal yang telah dilakukan orang dalam menangani

situasi atau masalah yang serupa dan hasilnya dapat digunakan

dalam pembuatan rencana dan pengambilan keputusan di masa

mendatang. Penelitian dilakukan terhadap sejumlah individu atau

unit, baik secara sensus maupun dengan sampel. Jenis-jenis

penelitian survey adalah sebagai berikut :

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

25

a). Penelitian Penjajakan (Exploratif)

Penelitian penjajakan ini sifatnya terbuka, masih mencari-cari.

Pengetahuan peneliti tentang masalah yang akan diteliti masih

terlalu tipis untuk dapat melakukan studi dskriptif.

b). Penelitian Deskriptif

Penelitian deskriptif mempelajari masalah-masalah dalam

masyarakat, serta tata cara yang berlaku dalam masyarakat

serta situasi-situasi, termasuk tentang hubungan, kegiatan,

sikap, pandangan, serta proses yang sedang berlangsung dan

pengaruh dari suatu fenomena.

c). Penelitian Evaluatif

Penelitian evaluatif mencoba mencari jawaban, sampai

seberapa jauh tujuan yang digariskan pada awal program

tercapai atau mempunyai tanda-tanda akan tercapai. Secara

umum, terdapat dua jenis evaluasi :

(1). Evaluasi Formatif

Evaluasi formatif biasanya melihat dan meneliti

pelaksanaan program.

(2). Evaluasi Sumatif

Evaluasi sumatif biasanya dilaksanakan pada akhir

program untuk mengukur apakah tujuan program telah

tercapai.

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

26

d). Penelitian Explanatif (Penelitian Penjelasan)

Penelitian explanasi merupakan penelitian yang menggunakan

data yang sama, dimana peneliti menjelaskan hubungan kausal

antara variabel-variabel melalui pengujian hipotesis.

e). Penelitian Prediksi

Penelitian prediksi digunakan untuk meramalkan keadaan atau

fenomena sosial tertentu.

f). Penelitian Pengembangan Sosial

Penelitian pengembangan indikator sosial dikembangkan

berdasarkan survei-survei yang dilakukan secara berkala.

2. Grounded Research

Grounded research adalah penelitian yang mendasarkan diri pada

fakta dan menggunakan analisis perbandingan, bertujuan untuk

mengadakan generalisasi empiris, menetapkan konsep-konsep,

membuktikan teori, dan mengembangkan teori, dimana

pengumpulan data dan analisis datanya berjalan pada waktu yang

bersamaan.

3. Studi Kasus

Studi kasus adalah penelitian mengenai status subjek penelitian

yang berkenan dengan suatu fase spesifik atau khas dari

keseluruhan personalitas. Subjek penelitian dapat saja berupa

individu, kelompok, lembaga, maupun masyarakat. Pada penelitian

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

27

ini, peneliti ingin mempelajari secara intensif latar belakang serta

interaksi lingkungan dari unit-unit sosial yang menjadi subjek.

Tujuan penelitiannya adalah untuk memberikan gambaran secara

mendetail tentang latar belakang, sifat serta karakter yang khas

dari kasus, ataupun status dari individu, yang kemudian hasilnya

dijadikan suatu hal yang bersifat umum. Hasil dari suatu penelitian

kasus merupakan suatu generalisasi dari pola-pola kasus yang

tipikal dari individu, kelompok, lembaga, dan sebagainya.

Tergantung dari tujuannya, ruang lingkup dari studi yang

mencakup segmen atau bagian tartentu atau mencakup keseluruhan

siklus kehidupan individu, kelompok, dan sebagainya, baik dengan

penekanan terhadap faktor-faktor kasus tertentu ataupun meliputi

keseluruhan faktor dan fenomena. Penelitian ini lebih menekankan

pada pengkajian variabel yang cukup banyak dalam jumlah unit

yang kecil.

4. Penelitian Experiment

Penelitian experiment adalah penelitian yang dilakukan dengan

mengadakan manipulasi terhadap objek penelitian serta

diadakannya control terhadap variabel tertentu. Penelitian ini

sangat sesuai untuk pengujian hipotesis tertentu dan dimaksudkan

untuk mengetahui hubungan sebab akibat variabel penelitian.

Pelaksanaannya memerlukan konsep dan variabel yang jelas dan

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

28

pengukuran yang cermat. Penelitian eksperimen dapat dilakukan di

labotorium, kelas, atau lapangan. Tujuan dari penelitian ini adalah

untuk menyelidiki ada tidaknya hubungan sebab akibat tersebut

dengan cara memberikan perlakuan-perlakuan tertentu pada

beberapa kelompok eksperimental dan menyediakan control untuk

perbandingan. Penelitian eksperimen ini dapat mengubah teori-

teori yang telah usang.

5. Analisis data sekunder

Analisis data sekunder adalah analisis atas data yang sudah

tersedia. Data ini mungkin berasal dari hasil survei yang belum

diperas dengan analisis lanjutan sehingga dapat menghasilkan

sesuatu yang sangat berguna, juga dapat berupa studi perbandingan

dari studi-studi yang telah dilakukan.

2.2.1.3 Tujuan Penelitian

Menurut Hasan (2006, p.11), secara umum penelitian

mempunyai empat tujuan utama, yaitu sebagai berikut :

1). Tujuan eksploratif (tujuan penemuan), menemukan sesuatu

(pengetahuan) yang baru dalam bidang tertentu.

2). Tujuan verifikatif (tujuan pengujian), menguji kebenaran sesuatu

(pengetahuan) dalam bidang yang telah ada.

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

29

3). Tujuan developmental (tujuan pengembangan), mengembangkan

sesuatu (pengetahuan) dalam bidang yang telah ada.

4). Tujuan penulisan karya ilmiah, pembuatan skripsi, tesis, dan

disertasi.

2.2.2 Variabel

2.2.2.1 Pengertian Variabel

Menurut Sugiyono (2006, p.31), variabel adalah sesuatu hal

yang berbentuk apa saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari

sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut, kemudian ditarik

kesimpulannya.

Menurut Sekaran (2006, p.115), variabel adalah apa pun yang

dapat membedakan atau membawa variasi pada nilai.

Menurut Hasan (2006, p.12), variabel adalah konstruk yang

sifat-sifatnya sudah diberi nilai dalam bentuk bilangan atau konsep

yang mempunyai dua nilai atau lebih pada suatu kontinum. Nilai suatu

variabel dapat dinyatakan dengan angka atau kata-kata.

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa variabel

adalah sesuatu yang berbentuk apa saja yang memiliki dua nilai atau

lebih pada suatu kontinum.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

30

2.2.2.2 Jenis-jenis variabel

Menurut Sugiyono (2006, p.33), ada lima macam variabel

dalam penelitian, yaitu sebagai berikut :

(1). Variabel Independen atau variabel bebas adalah variabel yang

mempengaruhi atau yang menjadi sebab perubahannya atau

timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel ini sering juga

disebut sebagai variabel stimulus, prediktor, antecedent.

(2). Variabel Dependen atau variabel terikat adalah variabel yang yang

dipengaruhi atau yang menjadi akibat, karena adanya variabel

bebas. Variabel ini sering juga disebut sebagai variabel output,

kriteria, konsekuen.

(3). Variabel Moderator adalah variabel yang mempengaruhi

(memperkuat atau memperlemah) hubungan antara variabel

indenpenden dengan dependen. Variabel disebut juga sebagai

variabel independen ke dua.

(4). Variabel Intervening adalah variabel yang secara teoritis

mempengaruhi (memperkuat atau memperlemah) hubungan

antara variabel independen dengan dependen, tetapi tidak dapat

diamati dan diukur.

(5). Variabel Kontrol adalah variabel yang dikendalikan atau dibuat

konstan sehingga pengaruh variabel independen terhadap

dependen tidak dipengaruhi oleh faktor luar yang tidak diteliti.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

31

Variabel kontrol sering digunakan oleh peneliti, bila akan

melakukan penelitian yang bersifat membandingkan.

2.2.3 Populasi

Menurut Sugiyono (2006, p.72), populasi adalah wilayah generalisasi

yang terdiri atas objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik

tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik

kesimpulannya.

Menurut Sekaran (2006, p.121), populasi mengacu pada keseluruhan

kelompok orang, kejadian, atau hal minat yang ingin peneliti investigasi.

Menurut Hasan (2002, p.58), populasi adalah totalitas dari semua

objek atau individu yang memiliki karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap

yang akan diteliti.

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa populasi adalah

keseluruhan kelompok orang, kejadian atau hal yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang akan diteliti.

2.2.4 Sampel

2.2.4.1 Pengertian Sampel

Menurut Sugiyono (2006, p.73), sampel adalah bagian dari

jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

32

Menurut Sekaran (2006, p.123), sampel adalah sebagian dari

populasi. Sampel terdiri atas sejumlah anggota yang dipilih dari

populasi.

Menurut Hasan (2002, p.58), sampel adalah bagian dari

populasi yang diambil melalui cara-cara tertentu yang juga memiliki

karakteristik tertentu, jelas, dan lengkap yang dianggap bisa mewakili

populasi.

Dari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa sampel

adalah himpunan bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki

oleh suatu populasi.

2.2.4.2 Teknik Sampling

Menurut Sugiyono (2006, p.73), teknik sampling adalah teknik

pengambilan sampel. Teknik sampling dikelompokkan menjadi dua

yaitu :

1. Probability Sampling adalah teknik sampling yang memberikan

peluang yang sama bagi setiap unsur (anggota) populasi untuk

dipilih menjadi anggota sampel. Teknik probability sampling

meliputi :

a). Simple Random Sampling adalah pengambilan sampel anggota

populasi dilakukan secara acak tanpa memperhatikan strata

yang ada dalam populasi itu.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

33

b). Proportionate Stratified Random Sampling adalah teknik

sampling yang digunakan bila populasi mempunyai

anggota/unsur yang tidak homogen dan berstrata secara

proporsional.

c). Disproportionate Stratified Random Sampling adalah teknik

yang digunakan untuk menentukan jumlah sampel, bila

populasi berstrata tetapi kurang proporsional.

d). Cluster Sampling adalah teknik sampling yang digunakan

untuk menentukan sampel bila objek yang akan diteliti atau

sumber data sangat luas.

2. Nonprobability Sampling adalah teknik pengambilan sampel yang

tidak memberi peluang/kesempatan sama bagi setiap unsur atau

anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Teknik sampel ini

meliputi :

a). Sampling Sistematis adalah teknik pengambilan sampel

berdasarkan urutan dari anggota populasi yang telah diberi

nomor urut.

b). Sampling Kuota adalah teknik untuk menentukan sampel dari

populasi yang mempunyai cirri-ciri tertentu sampai jumlah

(kuota) yang diinginkan.

c). Sampling Aksidental adalah teknik penentuan sampel

berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

34

bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila

dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai

sumber data.

d). Sampling Jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua

anggota populasi digunakan sebagai sampel.

e). Snowball Sampling adalah teknik penentuan sampel yang mula-

mula jumlahnya kecil, kemudian membesar.

Rumus untuk menghitung ukuran sampel dari populasi yang diketahui

jumlahnya adalah sebagai berikut :

Sumber : Sugiyono ,Metode Penelitian Bisnis (CV.Alfabeta : Jakarta 2006)

hal.79

Keterangan :

λ² dengan dk = 1, taraf kesalahan 1%, 5%, 10%

P = Q = 0,5

d = 0,05

s = jumlah sampel

( ) P.Q.1-Nd.QN..s 22

2

λλ

=

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

35

2.2.5 Skala

2.2.5.1 Skala Pengukuran

2.2.5.1.1 Pengertian Skala Pengukuran

Menurut Sugiyono (2006, p.84), skala pengukuran

merupakan kesepakatan yang digunakan sebagai acuan untuk

menentukan panjang pendeknya interval yang ada dalam alat

ukur, sehingga alat ukur tersebut bila digunakan dalam

pengukuran akan menghasilkan data kuantitatif.

2.2.5.1.2 Jenis-jenis Skala Pengukuran

Menurut Irianto (2004, p.19-20), skala pengukuran

dapat dikategorikan menjadi empat, yaitu :

1. Skala Nominal

Skala nominal adalah angka yang tidak mempunyai arti

hitung. Angka yang diterapkan hanya merupakan simbol

/ tanda dari objek yang akan dianalisis.

2. Skala Ordinal

Skala ordinal adalah skala yang sudah mempunyai daya

pembeda, tetapi pembedaan antara angka yang satu

dengan angka yang lainnya tidak konstan (tidak

mempunyai interval yang tetap).

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

36

3. Skala Interval

Skala interval adalah skala yang mempunyai rentangan

konstan antara tingkat satu dengan yang aslinya, tetapi

tidak mempunyai angka 0 mutlak.

4. Skala Rasio

Skala rasio adalah skala yang mempunyai rentangan

konstan dan mempunyai angka 0 mutlak.

2.2.5.2 Skala Untuk Penelitian Bisnis

Menurut Sugiyono (2006, p.86-96), berbagai skala yang dapat

digunakan untuk penelitian bisnis antara lain adalah :

1. Skala Likert

Skala likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan

persepsi seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik

oleh peneliti, yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian.

Dengan skala likert, maka variabel yang akan diukur dijabarkan

menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan

sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat

berupa pernyataan atau pertanyaan. Jawaban setiap item instrumen

yang menggunakan skala likert mempunyai gradasi dari sangat

positif sampai sangat negatif.

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

37

2. Skala Guttman

Skala pengukuran dengan tipe ini, akan didapat jawaban yang tegas;

yaitu “ya-tidak”; “benar-salah”; “pernah-tidak pernah”; “positif-

negatif” dan lain-lain.Data yang diperoleh dapat berupa data interval

atau rasio dikhotomi (dua alternatif). Penelitian menggunakan skala

Guttman dilakukan bila ingin mendapatkan jawaban yang tegas

terhadap permasalahan yang ditanyakan. Skala Guttman selain dapat

dibuat dalam bentuk pilihan ganda, juga dapat dibuat dalam bentuk

checklist. Jawaban dapat dibuat skor tertinggi satu dan terendah nol.

3. Semantic Deferential

Skala pengukuran yang berbentuk semantic deferensial

dikembangkan oleh Osgood. Skala ini juga digunakan untuk

mengukur sikap, hanya bentuknya tidak pilihan ganda maupun

checklist, tetapi tersusun dalam satu garis kontinum yang

jawabannya yang sangat positif terletak dibagian kanan garis, dan

jawabannya yang sangat negatif terletak dibagian kiri garis, atau

sebaliknya.

4. Rating Scale

Rating scale adalah data mentah yang diperoleh berupa angka

kemudian ditafsirkan dalam pengertian kualitatif.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

38

2.2.6 Data

2.2.6.1 Pengertian Data

Menurut Hasan (2006, p.19), data adalah bentuk jamak dari

datum. Data merupakan keterangan-keterangan tentang suatu hal,

dapat berupa sesuatu yang diketahui atau yang dianggap atau

anggapan. Atau suatu fakta yang digambarkan lewat angka, simbol,

kode, dan lain-lain.

2.2.6.2 Jenis-jenis Data

Menurut Hasan (2006, p.19-22), pengelompokkan data terbagi

atas empat yaitu :

1. Pengelompokan Data Menurut Sumber Pengambilannya.

Berdasarkan sumber pengambilannya, data dibedakan atas dua,

yaitu :

a). Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

langsung dilapangan oleh orang yang melakukan penelitian

atau yang bersangkutan yang memerlukannya. Data primer ini

disebut juga data asli atau data baru.

b). Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh atau dikumpulkan

oleh orang yang melakukan penelitian dari sumber-sumber

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

39

yang telah ada. Data ini biasanya diperoleh dari perpustakaan

atau dari laporan-laporan penelitian terdahulu.

2. Pengelompokan Data Menurut Waktu Pengumpulannya

Berdasarkan waktu pengumpulannya, data dibedakan atas dua yaitu :

a). Data Berskala (Time Series)

Data berskala adalah data yang terkumpul dari waktu ke waktu

untuk memberikan gambaran perkembangan suatu kegiatan

atau keadaan.

b). Data Kerat Lintang (Cross Section)

Data kerat lintang adalah data yang terkumpul pada suatu

waktu tertentu untuk memberikan gambaran perkembangan

suatu kegiatan atau keadaan pada waktu itu.

3. Pengelompokan Data Menurut Sifatnya.

Berdasarkan sifatnya, data dibedakan atas dua, yaitu :

a). Data Kualitatif

Data kualitatif adalah data yang tidak berbentuk bilangan.

b). Data Kuantitatif

Data kuantitatif adalah data yang berbentuk bilangan.

4. Pengelompokan Data Menurut Tingkat Pengukurannya.

Berdasarkan tingkat pengukurannya (skalanya), data dibedakan atas

empat, yaitu :

a). Data Nominal

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

40

Data nominal adalah data yang berasal dari pengelompokan

peristiwa berdasarkan kategori tertentu yang perbedaannya

hanyalah menunjukkan perbedaan kualitatif.

b). Data Ordinal

Data ordinal adalah data yang berasal dari objek atau kategori

yang disusun menurut besarnya, dari tingkat terendah ke

tingkat tertinggi atau sebaliknya, dengan jarak atau rentang

yang tidak harus sama.

c). Data Interval

Data interval adalah data yang berasal dari objek atau kategori

yang diurutkan berdasarkan suatu atribut tertentu, dimana jarak

antara tiap objek atau kategori adalah sama.

d). Data Rasio

Data rasio adalah data yang menghimpun semua cirri dari data

nominal, data ordinal, dan data interval dan dilengkapi titik nol

absolut dengan makna empiris.

2.2.6.3 Metode Pengumpulan Data

Menurut Arikunto (2006, p.222-231), cara pengumpulan data

terdiri dari :

1. Penggunaan Kuesioner atau Angket.

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

41

Metode kuesioner adalah membuat daftar pertanyaan yang

kemudian dibagikan kepada responden yang bersangkutan.

2. Penggunaan Metode Interviu

Metode interviu adalah melakukan tanya jawab untuk

memperoleh informasi dari pihak yang bersangkutan. Metode

ini memerlukan waktu yang cukup lama untuk mengumpulkan

data, dimana metode ini harus memikirkan waktu

pelaksanaannya.

3. Penggunaan Metode Observasi

Metode observasi adalah mengadakan pengamatan secara

langsung pada objek yang akan diteliti.

4. Penggunaan Metode Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai hal-hal

atau variabel yang berupa catatan, transkrip, buku, surat kabar,

majalah, prasasti, notulen rapat, lengger, agenda, dan

sebagainya.

2.2.7 Kuesioner

2.2.7.1 Pengertian Kuesioner

Menurut Sugiyono (2006, p.135), kuesioner adalah teknik

pengumpulan data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat

Page 35: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

42

pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada responden untuk

dijawabnya.

Menurut Sekaran (2006, p.82), kuesioner adalah daftar

pertanyaan tertulis yang telah dirumuskan sebelumnya yang akan

responden jawab, biasanya dalam alternative yang didefinisikan

dengan jelas. Kuesioner merupakan suatu mekanisme pengumpulan

data yang efisien jika peneliti mengetahui dengan tepat apa yang

diperlukan dan bagaimana mengukur variabel penelitian. Kuesioner

dapat diberikan secara pribadi, disuratkan kepada responden, atau

disebarkan secara elektronik.

Menurut Hasan (2002, p.83), kuesioner (angket) adalah teknik

pengumpulan data dengan menyerahkan atau mengirimkan daftar

pertanyaan untuk diisi oleh responden.

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa

kuesioner adalah suatu teknik pengumpulan data yang dilakukan

dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis

yang sudah dirumuskan sebelumnya kepada responden untuk dijawab.

2.2.7.2 Isi Dari Kuesioner

Menurut Nazir (2003, p.203-204), isi dari kuesioner secara

umum dapat berupa :

Pertanyaan tentang fakta

Page 36: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

43

Pertanyaan tentang fakta-fakta yang dianggap dikuasai oleh

responden. Fakta-fakta tersebut bisa saja berhubungan dengan

responden, dengan suatu keadaan ataupun dengan orang-orang

yang dikenal oleh responden sendiri.

Pertanyaan tentang pendapat (opinion)

Pertanyaan mengenai pendapat berupa suatu keadaan atau suatu

situasi. Jawaban pertanyaan tentang pendapat pada umumnya

bersifat laten dan baru muncul bila ditanyakan. Pertanyaan

mengenai pendapat banyak sekali seginya, menyangkut masalah

moral, kebudayaan, harga diri dan sebagainya.

Pertanyaan tentang persepsi diri

Pertanyaan yang meliputi cara responden menilai sesuatu tentang

perilakunya sendiri dalam hubungannya dengan orang lain atau

lingkungan.

2.2.7.3 Cara Mengungkapkan Pertanyaan

Menurut Nazir (2003, p.205-206), cara mengungkapkan

pertanyaan adalah sebagai berikut :

Perkataan dan kalimat harus sederhana.

Gunakan kalimat dan kata-kata yang sederhana. Hindarkan

pemilihan kata-kata sulit.

Page 37: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

44

Pertanyaan sebaiknya khas.

Pertanyaan janganlah terlalu umum, tetapi sebaiknya spesifik dan

khas.

Pertanyaan jangan berarti dua.

Jika pertanyaan dapat mendua artinya, maka tiap orang akan

mengartikan pertanyaan tersebut dengan pengertian yang berbeda.

Jangan gunakan kata yang samar-samar artinya.

Hindarkan kata-kata yang artinya samar-samar. Kata-kata ini

dapat menghasilkan jawaban samar-samar pula. Kata-kata :

banyak, secara keseluruhan, jenis,biasa, agak, dan sebagainya

merupakan kata-kata yang samar-samar.

Pertanyaan yang mengandung sugesti.

Pertanyaan, baik karena isi atau kata-kata yang digunakan, dapat

menjuruskan responden kepada suatu jawaban tertentu.

Pertanyaan seperti ini dinamakan pertanyaan yang memberikan

sugesti.

Pertanyaan presumasi.

Pertanyaan presumasi adalah pertanyaan yang bersandar kepada

anggapan bahwa responden termasuk dalam kategori yang

mempunyai sifat ingin ditanyakan, ataupun responden mempunyai

pengetahuan yang baik tentang kelompok yang ingin ditanyakan.

Pertanyaan yang membuat seseorang malu.

Page 38: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

45

Hindarkan pertanyaan yang membuat malu atau terlalu pribadi

bagi responden.

Pertanyaan yang mengundang ingatan kuat.

Hindarkan pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan ingatan yang

kuat dari responden.

2.2.7.4 Jenis Pertanyaan / Kuesioner

Menurut Hasan (2002, p.84-85), kuesioner (angket) dibedakan

atas 3 golongan adalah sebagai berikut :

Angket terbuka (opened questionare)

Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya

memberikan kebebasan kepada responden, untuk memberikan

jawaban dan pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka.

Angket tertutup (closed questionare)

Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya tidak

memberikan kebebasan kepada responden, untuk memberikan

jawaban dan pendapatnya sesuai dengan keinginan mereka.

Angket semi terbuka (semi opened questionare)

Merupakan angket yang pertanyaan atau pernyataannya

memberikan kebebasan kepada responden untuk memberikan

jawaban dan pendapat menurut pilihan-pilihan jawaban yang telah

disediakan.

Page 39: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

46

2.2.8 Statistik

2.2.8.1 Pengertian Statistik

Menurut Supranto (2000, p.11), statistik dalam arti sempit

adalah data ringkasan berbentuk angka (kuantitatif). Statistik dalam

arti luas adalah suatu ilmu yang mempelajari cara pengumpulan,

pengolahan / pengelompokkan, penyajian, dan analisis data serta cara

pengambilan kesimpulan secara umum berdasarkan hasil penelitian

yang tidak menyeluruh.

Menurut Hasan (2006, p.1), statistik adalah ilmu yang

mempelajari tentang seluk beluk data, yaitu tentang pengumpulan,

pengolahan, penafsiran, dan penarikan kesimpulan dari data yang

berbentuk angka-angka.

Dari definisi-definisi diatas dapat disimpulkan bahwa statistik

adalah ilmu yang mempelajari mengenai pengumpulan, pengolahan,

dan penyajian serta penarikan kesimpulan dari data yang berbentuk

angka.

2.2.8.2 Pembagian Statistik

Menurut Hasan (2006, p.1-3), statistik terbagi atas dua bagian yaitu :

1. Pembagian Statistik Berdasarkan Cara Pengolahan Datanya

Berdasarkan atas pengolahan datanya, statistik dapat dibagi dua, yaitu :

Page 40: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

47

a). Statistik Deskriptif

Statistik deskriptif atau statistik deduktif adalah bagian dari

statistik yang mempelajari cara pengumpulan dan penyajian data

sehingga mudah dipahami. Statistik deskriptif hanya berhubungan

dengan menguraikan atau memberikan keterangan-keterangan

mengenai suatu data keadaan atau fenomena. Dengan kata lain,

statistik deskriptif hanya berfungsi menerangkan keadaan, gejala,

atau persoalan.

b). Statistik Inferensi

Statistik inferensi atau statistik induktif adalah bagian statistik

yang mempelajari penafsiran dan penarikan kesimpulan yang

berlaku secara umum dari data yang tersedia. Statistik inferensi

berhubungan dengan pendugaan populasi dan pengujian hipotesis

dari suatu data keadaaan atau fenomena. Dengan kata lain, statistik

inferensi berfungsi meramalkan dan mengontrol keadaan atau

kejadian.

2. Pembagian Statistik Berdasarkan Bentuk Parameternya

Berdasarkan atas bentuk parameternya (data sebernanya), statistik

dapat dibagi atas dua, yaitu :

a). Statistik Parametrik

Page 41: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

48

Statistik parametrik adalah bagian statistik yang parameter dari

populasinya mengikuti suatu distribusi tertentu, seperti distribusi

normal dan memiliki varian yang homogen.

b). Statistik Nonparametrik

Statistik nonparametrik adalah bagian statistik yang parameter dari

populasinya tidak mengikuti suatu distribusi tertentu atau memiliki

distribusi yang bebas persyaratan dan variannya tidak perlu

homogen.

2.2.8.3 Fungsi Statistik

Menurut Hasan (2006, p.3), fungsi statistik antara lain sebagai

berikut :

1. Bank Data

Statistik sebagai bank data adalah menyediakan data untuk

diolah dan dinterpretasikan agar dapat dipakai untuk

menerangkan keadaan yang perlu diketahui atau diungkap.

2. Alat Quality Control

Statistik sebagai alat quality control adalah sebagai alat

pembantu standardisasi dan sekaligus sebagai alat pengawasan.

3. Alat Analisis Data

Statistik sebagai alat analisis data merupakan satu bentuk

metode penganalisisan data.

Page 42: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

49

4. Pemecahan Masalah dan Pembuatan Keputusan

Statistik sebagai pemecahan masalah dan pembuatan keputusan

adalah sebagai dasar penetapan kebijakan dan langkah lebih

lanjut untuk mempertahankan dan mengembangkan

perusahaan dalam memperoleh keuntungan.

2.2.9 SPSS (Statistical Program For Social Sciance)

Menurut Santosa dan Ashari (2005, p.6), Program SPSS adalah

program khusus pengolah data untuk analisis statistik. Saat ini program ini

telah berkembang dengan berbagai macam versi. Program ini kompatibel

dengan Windows versi berapapun.

2.2.10 Rata-Rata, Varians, Simpangan Baku

Menurut Supranto (2000, p.85), mean (rata-rata) adalah nilai yang

mewakili himpunan atau kelompok data. Nilai rata-rata umumnya cenderung

terletak di tengah suatu kelompok data yang disusun menurut besar kecilnya

nilai .

Rumus Rata-Rata ( X ) :

ni∑Χ

Sumber : Sudjana, Metoda Statistika (Tarsito : Bandung 2005), Hal.67

Page 43: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

50

Keterangan :

∑Xi = Jumlah semua harga X

n = Jumlah responden

Menurut Sudjana (2005, p.93), varians adalah pangkat dua dari

simpangan baku.

Rumus Perhitungan Varians :

( )( )1

222

−∑−∑

=nn

xxnS ii

Sumber : Sudjana, Metoda Statistika (Tarsito : Bandung 2005) hal.94

Keterangan :

n = Peserta uji coba

S² = Varians butir

xi = Skor butir

Menurut Supranto (2000, p.129), simpangan baku atau standar

deviation adalah salah satu ukuran yang diperoleh dari akar kuadrat posistif

varians.

2.2.11 Rentang Skor, Modus dan Median

a) Rentang Skor = Data terbesar - Data terkecil

Sumber : Sudjana, Metoda Statistika (Tarsito : Bandung 2005), Hal.47

b) Modus = Frekuensi terbanyak (Fenomena yang paling banyak terjadi

atau paling banyak terdapat)

Page 44: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

51

Sumber : Sudjana, Metoda Statistika (Tarsito : Bandung 2005), Hal.77

c) Median : Rata-rata hitung dua data tengah

Sumber : Sudjana, Metoda Statistika (Tarsito : Bandung 2005), Hal.79

2.2.12 Uji Hipotesis

2.2.12.1 Pengertian Hipotesis

Menurut Sugiyono (2006, p.51), hipotesis merupakan jawaban

sementara terhadap rumusan masalah penelitian, oleh karena itu

rumusan masalah penelitian biasanya disusun dalam bentuk kalimat

pertanyaan.

2.2.12.2 Jenis-jenis Hipotesis

Menurut Sugiyono (2006, p.54), ada beberapa jenis hipotesis

yaitu sebagai berikut :

1. Hipotesis Penelitian

a). Hipotesis Kerja, dinyatakan dalam kalimat posistif

b). Hipotesis Nol, dinyatakan dalam kalimat negatif

2. Hipotesis Statistika

a). Hipotesis Kerja

b). Hipotesis Alternatif

Page 45: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

52

2.2.13 Instrumen Penelitian

Menurut Sugiyono (2006, p.97), instrumen penelitian adalah suatu alat

yang digunakan mengukur fenomena alam maupun sosial yang diamati.

Untuk mendapatkan sebuah instrumen yang baik, ada dua syarat yang harus

dipenuhi, yaitu reliabilitas dan validitas.

Konstruk adalah kerangka dari suatu konsep, validitas konstruk adalah

validitas yang berkaitan dengan kesanggupan suatu alat ukur dalam mengukur

pengertian suatu konsep yang diukurnya. Menurut Fraenkel, validasi konstruk

(penentuan validitas konstruk) merupakan yang terluas cakupannya dibanding

dengan validasi lainnya, karena melibatkan banyak prosedur termasuk validasi

isi dan validasi kriteria. Sedangkan sintesis adalah suatu kemampuan untuk

menyusun formulasi baru dari formulasi yang ada. Sintesis menunjuk kepada

suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian

didalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.

http://yatselbarri.blogsome.com/2007/10/02/macam-macam-validity/

http://www.siaksoft.net/index.php?option=com_content&task=view&id=2448

&Itemid=0

2.2.13.1 Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2006, p.109-113), validitas berarti

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang

seharusnya diukur. Instrumen yang reliabel adalah instrumen yang

Page 46: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

53

bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama,

akan menghasilkan data yang sama.

Validitas internal instrumen yang berupa test harus memenuhi

construct validity (validitas konstruksi) dan content validity

(validitas isi). Instrumen yang mempunyai validitas konstruksi, jika

instrumen tersebut dapat digunakan untuk mengukur gejala sesuai

dengan yang didefinisikan. Instrumen yang harus mempunyai

validitas isi (content validity) adalah instrument yang berbentuk test

yang sering digunakan untuk prestasi belajar (achievement) dan

mengukur efektivitas pelaksanaan program dan tujuan.

Pengujian validitas instrumen :

1. Pengujian Validitas Konstruksi (Contruct Validity)

Untuk menguji validitas konstruksi, dapat digunakan pendapat

dari ahli (judgment experts).

2. Pengujian Validitas Isi (Content Validity)

Untuk instrument yang berbentuk test, pengujian validitas isi

dapat dilakukan dengan membandingkan antara isi instrument

dengan materi pelajaran yang telah diajarkan.

3. Pengujian Validitas Eksternal

Validitas eksternal instrument diuji dengan cara

membandingkan (untuk mencari kesamaan) antara kritea yang

Page 47: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

54

ada pada instrument dengan fakta-fakta empiris yang terjadi

dilapangan.

Menurut Pratisto (2005, p.254), pengembilan keputusan

validnya instrumen adalah sebagai berikut :

• Jika r hitung positif dan r hitung > r tabel maka butir tersebut

valid.

• Jika r hitung negatif atau r hitung < r tabel maka butir tersebut

tidak valid.

Rumus yang digunakan untuk menguji validitas adalah :

( )( )( ){ } ( ){ }2222 Υ∑−Υ∑Χ∑−Χ∑

Υ∑Χ∑−ΧΥ∑=ΧΥ

NN

Nr

Sumber : Arikunto, Prosedur Penelitian (Rineka Cipta : Jakarta 2006)

hal.170

Keterangan:

r = koefisien korelasi

N = jumlah pertanyaan

X = skor butir

Y = skor total

2.2.13.2 Uji Reabilitas

Pengujian reliabilitas instrumen dapat dilakukan secara

eksternal maupun internal. Secara internal reliabilitas instrumen

Page 48: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

55

dapat diuji dengan menganalisis konsistensi butir-butir yang ada

pada instrument dengan teknik tertentu. Secara eksternal pengujian

dapat dilakukan dengan :

a. Test-retest

Dilakukan dengan cara mencobakan instrument beberapa kali

pada responden.

b. Ekuivalen

Instrumen yang ekuivalen adalah pertanyaan yang secara

bahasa berbeda, tetapi maksudnya sama. Pengujian reliabilitas

instrumen dengan cara ini cukup dilakukan sekali, tetapi

instrumennya dua, pada responden yang sama, waktu sama,

instrumen berbeda.

c. Gabungan

Pengujian reliabilitas ini dilakukan dengan cara mencobakan

dua instrumen yang ekuivalen itu beberapa kali, ke responden

yang sama. Jadi cara ini merupakan gabungan pertama dan

kedua.

d. Internal consistency

Dilakukan dengan cara mencobakan instrument sekali saja,

kemudian data yang diperoleh dianalisis dengan teknik

tertentu.

Page 49: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

56

Rumus Perhitungan koefisien reliabilitas (Alpha Cronbach) :

⎥⎥⎦

⎢⎢⎣

⎡ ∑−⎥⎦

⎤⎢⎣⎡

−=

2

2

111 1

1 σσ

b

kkr

Sumber : Arikunto, Prosedur Penelitian (Rineka Cipta : Jakarta 2006) hal.170

Keterangan :

11r = reliabilitas instrument

k = banyaknya butir pertanyaan atau banyaknya soal

2bσ∑ = jumlah varians butir

21σ = varians total

2.2.14 Uji Normalitas

Menurut Santosa dan Ashari (2005, p.231), pengujian normalitas

adalah pengujian tentang kenormalan distribusi data. Uji ini merupakan

pengujian yang paling banyak dilakukan untuk analisis statistik parametrik.

Penggunaan uji normalitas karena pada analisis statistik parametrik, asumsi

yang harus dimiliki oleh data adalah bahwa data tersebut terdistribusi secara

normal. Maksud data terdistribusi secara normal adalah bahwa data akan

mengikuti bentuk distribusi normal. Distribusi normal data dengan bentuk

distribusi normal dimana data memusat pada nilai rata-rata dan median.

Page 50: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

57

2.2.15 Teknik Regresi Sederhana

Regresi sederhana didasarkan pada hubungan fungsional ataupun

kausal satu variable independent dengan satu variabel dependen. Persamaan

umum regresi linier sederhana adalah :

Sumber : Sugiyono ,Metoda Penelitian Bisnis, (CV. Alfabeta : Jakarta 2006 ) hal.

204

Selain itu harga a dan b dapat dicari dengan rumus berikut :

( )( ) ( )( )( )22

2

XiXinXiYiXiXiYia

Σ−ΣΣΣ−ΣΣ

=

( )( )( )22 XiXin

YiXiXiYinbΣ−Σ

ΣΣ−Σ=

Sumber : Sugiyono ,Metoda Penelitian Bisnis, (CV. Alfabeta : Jakarta 2006 ) hal.

206

Keterangan :

Ŷ = Subjek dalam variabel dependen yang diprediksikan.

a = Harga Y bila X = 0 (harga konstan)

b = Angka arah atau koefisien regresi yang menujukkan

angka peningkatan ataupun penurunan variabel

dependen yang didasarkan pada variabel independen.

bXaY^

+=

Page 51: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

58

X = Subjek pada variabel independen yang mempunyai nilai

tertentu.

2.2.16 Uji Bartlett (Uji Homogenitas)

Tabel 2.2 Harga-Harga Yang Perlu Untuk Uji Bartlett

Sampel

ke

dk dk1

2is Log 2

is (dk)Log 2is

1

2

.

.

.

k

1n1 −

1n 2 −

1n k −

( )1n/1 1 −

( )1n/1 2 −

( )1n/1 k −

21s

22s

2ks

21s log

22s log

2ks log

( ) 211 s log 1n −

( ) 222 s log 1n −

( ) 2kk s log 1n −

Jumlah ( )1ni −Σ ( )1n

1

i −Σ

- - ( ) 2ii s log 1n −Σ

Sumber : Sudjana, Metoda Statistika (Tarsito : Bandung 2005) hal.262

Perhitungan Nilai Varians Gabungan dari semua sampel :

( )( )1-ni

si1-niS2

2

ΣΣ

=

Sumber : Sudjana ,Metoda Statistika (Tarsito : Bandung 2005 )hal.466

Page 52: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

59

Keterangan :

ni = Banyaknya sampel yang memiliki nilai yang sama

si² = Varians sampel

S² = Varians gabungan dari semua sampel

Rumus Harga Satuan B:

B = (Log S²) ∑(ni-1)

Sumber : Sudjana ,Metoda Statistika (Tarsito : Bandung 2005 )hal.263

Keterangan :

B = Harga satuan B

S² = Varians gabungan dari semua sampel

ni = Banyaknya sampel yang memiliki nilai yang sama

Pengujian Statistik Uji χ² :

2hitungχ = (ln 10) {B - ∑(ni-1)Log Si²)}

Sumber : Sudjana ,Metoda Statistika (Tarsito : Bandung 2005 )hal.263

Keterangan : 2hitungχ = Statistik chi-kuadrat

B = Harga satuan B

Si² = Varians gabungan dari semua sampel

ni = Banyaknya sampel yang memiliki nilai yang sama

Page 53: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

60

2.2.17 Uji Linearitas

Menurut Santosa dan Ashari (2005, p.244), uji linearitas manyatakan

bahwa untuk setiap persamaan regresi linear, hubungan antara variabel

independen dan dependen harus linear. Asumsi ini akan menentukan jenis

persamaan estimasi yang digunakan, apakah persamaan logaritma, persamaan

kubik, kuadratik atau inverse.

Tabel 2.3 Analisis Varians Untuk Uji Kelinieran Regresi

Sumber

Variasi

dk JK KT F

Total n 2YiΣ 2YiΣ -

Regresi (a)

Regresi

(b|a)

Residu

1

1

n-2

( ) n/Yi 2Σ

=regJK JK(b|a)

2^

res iYYiJK ⎟⎠⎞

⎜⎝⎛ −Σ=

( ) n/Yi 2Σ

=2regS JK(b|a)

2n

Yi-YiS

2^

2res −

⎟⎠⎞

⎜⎝⎛Σ

=

2res

2reg

SS

Tuna cocok

Kekeliruan

k-2

n-k

JK(TC)

JK(E)

( )2-k

TCJKS2TC =

( )k-nEJKS2

E =

2E

2TC

SS

Sumber : Sudjana ,Metoda Statistika (Tarsito : Bandung 2005 )hal.332

Keterangan :

dk = Derajat Kebebasan

Page 54: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

61

JK = Jumlah Kuadrat

KT = Kuadrat Tengah

Rumus untuk mencari jumlah kuadrat-kuadrat karena regresi (a) :

Sumber : Sudjana ,Metoda Statistika (Tarsito : Bandung 2005 )hal.328

Keterangan :

JK(b|a) = Jumlah kuadrat-kuadrat karena regresi (a)

b = Koefisien regresi b

n = Jumlah sampel

∑XiYi = Jumlah Keseluruhan dari perkalian nilai variabel X dan

Y

∑Xi = Jumlah keseluruhan dari nilai variabel X

∑Yi = Jumlah keseluruhan dari nilai variabel Y

Rumus untuk mencari jumlah kuadrat-kuadrat kekeliruan eksperimen :

( ) ( )⎭⎬⎫

⎩⎨⎧ Σ

−ΣΣ=niYiYiXEJK

22

Sumber : Sudjana ,Metoda Statistika (Tarsito : Bandung 2005 )hal.331

Keterangan :

JK(E) = Jumlah kuadrat-kuadrat kekeliruan eksperimen

ni = Jumlah sampel

JK(b|a) = ( )( )⎭⎬⎫

⎩⎨⎧ ΣΣΣ

nYiXi-XiYib

Page 55: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

62

∑Xi = Jumlah keseluruhan dari nilai variabel X

∑Yi = Jumlah keseluruhan dari nilai variabel Y

Rumus untuk mencari jumlah kuadrat-kuadrat untuk tuna cocok model linear :

( ) ( )EJKJKTCJK res −=

Sumber : Sudjana ,Metoda Statistika (Tarsito : Bandung 2005 )hal.333

Keterangan :

JK(TC) = Jumlah kuadrat-kuadrat untuk tuna cocok model linear

JKres = Jumlah kuadrat-kuadrat residu

JK(E) = Jumlah kuadrat-kuadrat kekeliruan eksperimen

2.2.18 Korelasi

Rumusan korelasi Product Moment adalah sebagai berikut :

Untuk menguji hipotesis hubungan, maka rumus yang digunakan adalah :

( )( )22xyryx

xy

ΣΣ

Σ=

Jika bila sekaligus akan menghitung persamaan regresi, maka rumus

yang digunakan :

( )( )( ){ } ( ){ }2222xyr

iiii

iiii

yynxxn

yxyxn

Σ−ΣΣ−Σ

ΣΣ−Σ=

Sumber : Sugiyono ,Metoda Penelitian Bisnis, (CV. Alfabeta : Jakarta 2006 ) hal.

182

Page 56: BAB 2 LANDASAN TEORI - thesis.binus.ac.idthesis.binus.ac.id/Asli/Bab2/2008-1-00184-KA BAB 2.pdfDari definisi-definisi di atas dapat disimpulkan bahwa korelasi adalah hubungan atau

63

Uji signifikasi korelasi product moment dengan rumus :

212

rnrt−

−=

Sumber : Sugiyono ,Metoda Penelitian Bisnis, (CV. Alfabeta : Jakarta 2006 ) hal.

184

Keterangan :

r = Koefisien korelasi

xi = Variabel bebas x yang ke i

yi = Variabel terikat y yang ke i

n = Banyaknya pasangan data

Tabel 2.4 Pedoman Untuk Memberikan Interpretasi Koefisien Korelasi

Interval Koefisien Tingkat Hubungan

0,00 – 0,199

0,20 – 0,399

0,40 – 0,599

0,60 – 0,799

0,80 – 1,000

Sangat rendah

Rendah

Sedang

Kuat

Sangat kuat

Sumber : Sugiyono ,Metoda Penelitian Bisnis, (CV. Alfabeta : Jakarta 2006 ) hal.

183