BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF...

33
8 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut McLeod (2007, P11), Sistem adalah sekelompok elemen yang terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan. Berdasarkan kutipan-kutipan yang diambil dari beberapa pengarang, pada prinsipnya pengertian dari sistem adalah di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terintegrasi, dan berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan dalam menyelesaikan suatu sasaran tertentu. 2.2 Pengertian Data Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa data merupakan sebuah catatan fakta, konsep atau instruksi pada tempat pnyimpanan untuk komunikasi, pengarsipan. Lebih jauh, menurut Laudon (2006, p13), data yang sudah terkumpul dapat diproses, dalam artian diorganisir dan diubah menjadi informasi yang dapat dimengerti oleh manusia. Berdasarkan kutipan-kutipan di atas, pada prinsipnya data merupakan rekaman fakta yang belum diolah menjadi informasi. Fakta-fakta tersebut berisi aktivitas, konsep dan benda.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

 

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Menurut McLeod (2007, P11), Sistem adalah sekelompok elemen yang

terintegrasi dengan maksud yang sama untuk mencapai suatu tujuan.

Berdasarkan kutipan-kutipan yang diambil dari beberapa pengarang, pada

prinsipnya pengertian dari sistem adalah di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah

suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, terintegrasi, dan

berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan dalam menyelesaikan suatu

sasaran tertentu.

2.2 Pengertian Data

Menurut Inmon (2002, p388), dikemukakan bahwa data merupakan sebuah catatan

fakta, konsep atau instruksi pada tempat pnyimpanan untuk komunikasi, pengarsipan.

Lebih jauh, menurut Laudon (2006, p13), data yang sudah terkumpul dapat diproses,

dalam artian diorganisir dan diubah menjadi informasi yang dapat dimengerti oleh

manusia.

Berdasarkan kutipan-kutipan di atas, pada prinsipnya data merupakan rekaman

fakta yang belum diolah menjadi informasi. Fakta-fakta tersebut berisi aktivitas, konsep

dan benda.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

 

 

2.3 Pengertian Informasi

Menurut McLeod (2007, p15), informasi adalah data-data yang telah diproses

sehingga data-data tersebut memiliki arti.

Dengan kata lain, Informasi merupakan data-data yang telah diproses sehingga

dapat dimengerti oleh manusia.

Sasaran yang harus dicapai oleh suatu informasi adalah :

1. Akurasi

Informasi harus benar, karena informasi yang tidak akurat akan berakibat fatal

kepada pengguna.

2. Tepat waktu

Informasi yang diterima tidak boleh terlambat kaena merupakan landasan dalam

mengambil keputusan.

3. Relevan

Informasi yang dihasilkan harus sesuai dengan keinginan dan kebutuhan pemakai.

4. Reliabilitas

Tingkat kehandalan terhadap keakuratan informasi yang disajikan harus dapat

dipertanggungjawabkan.

5. Lengkap

Informasi yang disajikan harus utuh dan terperinci.

2.4 Pengertian Sistem Informasi

Menurut Laudon (2006, p7), sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang

saling terkait, yang saling bekerjasama mengumpulkan, mengolah, menyimpan dan

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

10 

 

 

menyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol, analisa dan

visualisasi dalam organisasi.

Berdasarkan kutipan-kutipan di atas, prinsipnya sistem informasi adalah

pengaturan peralatan yang mengumpulkan, memasukkan dan memproses data serta

peralatan untuk menyimpan, mengatur, mengontrol dan melaporkan informasi sehingga

organisasi dapat mencapai tujuan dan sasarannya.

Tujuan utama dari sistem informasi adalah mengumpulkan, memproses dan

menukar informasi antar pelaku bisnis serta didesain untuk mendukung operasi sistem

bisnis, Jeffrey L,Whitten, et.al., (2007, p39).

2.5    Pengertian Geogafis 

Menurut Richthoffen (Prahasta, 2005, P12), Geogafis adalah ilmu yang

mempelajari permukaan bumi sesuai dengan referensinya, atau studi mengenai area-area

yang berada di permukaan bumi.

Kata Geogafis berasal dari kata geographika dari bahasa yunani yang

dikemukakan oleh Eratosthenes sekitar abad ke-1 SM. Asal katanya adalah Geo yang

berarti Bumi dan graphika yang berarti tulisan atau lukisan. Berdasarkan asal katanya,

Geogafis dapat diartikan sebagai tulisan mengenai Bumi atau lukisan tentang Bumi.

Dalam arti yang lebih luas, Geogafis merupakan ilmu pengetahuan yang mempelajari

tentang permukaan bumi, penduduk, serta hubungan timbal-balik antara keduanya.

Berdasarkan pengertian di atas, yang dimaksud dengan permukaan bumi ialah

tempat mahkluk hidup yang meliputi daratan, air atau perairan dan udara atau lapisan

udara.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

11 

 

 

Dalam artian yang lebih luas, Geogafis merupakan ilmu pengetahuan yang

memperlajari tentang permukaan bumi, penduduk serta hubungan timbal balik antar

keduanya.

2.6 Sistem Informasi Geogafis

2.6.1 Pengertian Sistem Informasi Geogafis

Menurut ESRI tahun 1990, Sistem Informasi Geogafis adalah kumpulan yang

terorganisir dari perangkat keras komputer, perangkat lunak, data Geogafis dan personil

yang dirancang secara efisien untuk memperoleh, menyimpan, mengubah, memanipulasi

dan menampilkan semua bentuk informasi yang berkaitan dengan Geogafis.

Menurut Bernhardsen (1992), Sistem Informasi Geogafis adalah sistem komputer

yang digunakan untuk memanipulasi data Geogafis. Sistem ini diimplementasikan

dengan perangkat keras dan perangkat lunak komputer yang berfungsi untuk akuisisi dan

verifikasi data, kompilasi data, penyimpanan data, perubahan dan pembaharuan data,

manajemen dan pertukaran data, manipulasi data, pemanggilan dan persentasi data dan

analisa data.

Sedangkan menurut Prahasta (2005, P49) sistem informasi Geogafis merupakan

suatu kesatuan formal yang terdiri dari berbagai sumber daya fisik dan logika yang

berkenaan dengan objek-objek yang terdapat di permukaan bumi.

Jadi Sistem Informasi Geogafis merupakan kumpulan data Geogafis (spasial) dan

data dokumen (non-spasial) yang terorganisir dan dapat dimanipulasi.

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

12 

 

 

 2.6.2 Subsistem Sistem Informasi Geogafis (SIG)

Sistem Informasi Geogafis dapat diuraikan menjadi beberapa subsistem

(Prahasta, 2005, P56), yaitu :

1. Data Input

Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan data spasial dan

atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang bertanggung jawab dalam

mengkonversi atau mentranformasikan format-format yang dapat digunakan oleh sistem

informasi Geogafis.

2. Data Output

Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh atau sebagian basis data

baik dalam bentuk softcopy maupun dalam bentuk hardcopy seperti tabel, grafik, peta,

dan lain-lain.

3. Data Manajemen

Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah

basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, diperbaharui, dan diperbaiki.

4. Data Manipulation and Analysis

Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat dihasilkan oleh sistem

informasi Geogafis. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi dan pemodelan

data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan.

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

13 

 

 

Uraian dari subsistem-subsistem tersebut dapat digambarkan sebagai berikut :

 

Gambar 2.1 Uraian Subsistem-subsistem SIG

2.6.3 Komponen Sistem Informasi Geogafis  

Komponen-komponen SIG terdiri dari :

1. Perangkat Keras (hardware)

SIG membutuhkan komputer untuk menyimpan dan memproses data. SIG dengan skala

yang kecil membutuhkan PC (Personal Computer) yang kecil untuk menjalankannya,

namun ketika sistem menjadi besar dibutuhkan komputer yang lebih besar serta host

untuk client machine yang mendukung penggunaan multiple user. Perangkat keras yang

digunakan dalam SIG memiliki spesifikasi yang lebih tinggi dibandingkan dengan

sistem informasi lainnya. Ini dikarenakan penyimpanan data yang digunakan dalam SIG

baik data raster maupun data vector membutuhkan ruang yang besar dan dalam proses

analisisnya membutuhkan memori yang besar dan processor yang cepat. Selain itu

diperlukan juga digitizer untuk mengubah peta ke dalam bentuk digital.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

14 

 

 

2. Perangkat Lunak (software)

Perangkat lunak dalam SIG haruslah mampu menyediakan fungsi dan tool untuk

melakukan penyimpanan data, analisis dan menampilkan informasi Geogafis.

Dengan demikian, elemen yang harus terdapat dalam komponen perangkat lunak SIG

adalah :

a. Tool untuk melakukan input dan transformasi data Geogafis.

b. Sistem Manajemen Basis Data.

c. Tool yang mendukung manipulasi Geogafis, analisa dan visualisasi.

Graphical User Interface (GUI) untuk memudahkan akses pada tool Geogafis.

Ada banyak perangkat lunak SIG yang dapat kita gunakan, diantaranya adalah Map Info,

Arc Info, Arc View, Arc GIS dan masih banyak lainnya.

3. Data

Menurut McLeod (2004, P12), data merupakan fakta-fakta dan angka-angka yang relatif

tidak berarti bagi pemakai. Sedangkan Laudon (2003, P8) mendeskripsikan data sebagai

berkas-berkas fakta yang masih mentah yang menggambarkan kejadian-kejadian yang

terjadi di dalam perusahaan/organisasi atau di lingkungan fisik sebelum di susun dalam

bentuk yang dapat dimengerti dan digunakan oleh pemakai. Jenis data yang digunakan

dalam sistem informasi Geogafis adalah data spasial (peta) dan data non-spasial

(keterangan/atribut).

Perbedaan antara 2 jenis data tersebut adalah sebagai berikut :

a. Data Spasial

Data spasial adalah data sistem informasi yang terpaut pada dimensi ruang dan dapat

digambarkan dengan berbagai komponen data spasial, yaitu :

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

15 

 

 

1. Titik

Titik merupakan representasi grafis yang paling sederhana untuk suatu objek.

Representasi ini tidak memiliki dimensi tetapi dapat diidentifikasi di atas peta

dan dapat ditampilkan pada layar monitor dengan menggunakan simbol-simbol.

Titik dapat mewakili objek-objek tertentu berdasarkan skala yang ditentukan,

misalnya letak bangunan, kota, dan lain-lain.

2. Garis.

Garis adalah bentuk linier yang akan menghubungkan paling sedikit dua titik

dan digunakan untuk merepresentasikan objek-objek satu dimensi. Batas-batas

poligon merupakan garis-garis, demikian pula dengan jaringan listrik, saluran

buangan, jalan, sungai, dan lain sebagainya.

3. Poligon

Poligon digunakan untuk merepresentasikan objek-objek dua dimensi. Suatu

danau, batas propinsi, batas kota, batas-batas persil tanah milik adalah tipe-tipe

entitas yang pada umumnya direpresentasikan sebagai poligon. Suatu poligon

paling sedikit dibatasi oleh tiga garis yang saling terhubung diantara ketiga titik

tersebut.

Gambar 2.2 Komponen-komponen Data Spasial

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

16 

 

 

b. Data Non-spasial (atribut)

Data atribut adalah data yang mendeskripsikan karakteristik atau fenomena yang

dikandung pada suatu objek data dalam peta dan tidak mempunyai hubungan

dengan posisi Geogafis. Contoh : data atribut suatu sekolah berupa jumlah murid,

jurusan, jenis kelamin, agama, beserta atribut-atribut lainnya yang masih mungkin

dimiliki dan diperlukan. Atribut dapat dideskripsikan secara kualitatif dan

kuantitatif. Pada pendeskripsian secara kualitatif, kita mendeskripsikan tipe,

klasifikasi, label suatu objek agar dapat dikenal dan dibedakan dengan objek lain,

misalnya : sekolah, rumah sakit, hotel, dan sebagainya. Bila dilakukan secara

kuantitatif, data objek dapat diukur atau dinilai berdasarkan skala ordinat atau

tingkatan, interval atau selang, dan rasio atau perbandingan dari suatu titik tertentu.

Contohnya, populasi/jumlah siswa di suatu sekolah 500-600 siswa, berprestasi,

jurusan, dan sebagainya.

4. Metode

Untuk menghasilkan SIG sesuai dengan yang diinginkan, maka SIG harus direncanakan

dengan matang dengan menggunakan metologi yang benar. SIG yang baik memiliki

keserasian antara rencana desain yang baik dan aturan dunia nyata, yaitu metode, model

dan implementasi akan berbeda-beda untuk setiap permasalahan.

5. Manusia

Teknologi SIG tidak akan bermanfaat tanpa manusia yang mengelola sistem dan

membangun perencanaan untuk diaplikasikan sesuai dunia nyata. Sumber daya manusia

sangat diperlukan untuk mendefinisikan, menganalisa, mengoperasikan serta

menyimpulkan masalah yang sedang dihadapi dalam pembuatan SIG. Pemakai pada

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

17 

 

 

SIG terdiri dari beberapa tingkatan, dari tingkatan spesialis teknis yang mendesain dan

memelihara sistem sampai pada pengguna yang menggunakan SIG untuk membantu

pekerjaan sehari-hari.

2.6.4 Analisa Data Pada Sistem Informasi Geogafis

Ada berbagai macam jangkauan fungsi untuk analisa data yang tersedia dalam

kebanyakan paket Sistem Informasi Geogafis, termasuk didalamnya adalah teknik

pengukuran (measurement technique), query atribut (attribute query), analisa kedekatan

(proximity analysis), operasi overlay (overlay operation), dan analisa model permukaan

(surfaces) serta jaringan (networking).

Langkah awal untuk memahami analisa data spasial dalam Sistem Informasi

Geogafis adalah mengetahui tentang terminologi yang digunakan. Mencari istilah

standard menjadi hal yang sulit sejak berbagai paket perangkat lunak Sistem Informasi

Geogafis sering kali menggunakan kata yang berbeda-beda untuk menjelaskan suatu

fungsi yang sama, dan indifidu dengan latar belakang suatu bidang tertentu cenderung

lebih senang menggunakan istilah-istilah sendiri. Adapun terminolgi yang digunakan

adalah sebagai berikut :

Tabel 2.1 Terminologi SIG

Istilah Definisi

Entitas Titik, garis, area indifidual dalam suatu database SIG.

Atribute

Data tentang entitas. Dalam SIG vector dapat disimpan dalam database, sedangkan dalam SIG raster nilai suatu sel dalam grid raster merupakan kode numeric yang digunakan untuk mewakili ada tidaknya suatu attribute.

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

18 

 

 

Fitur Suatu objek dalam dunia nyata yang akan diterjemahkan dalam database Sistem Informasi Geogafis.

Layer Data

Suatu set data untuk kepentingan SIG. Layer data dalam SIG biasanya mengandung data dari satu tipe entitas saja.

Gambar

Layer data dalam SIG raster harus diingat bahwa setiap sel dalam gambar raster akan membawa suatu nilai tunggal yang berfungsi sebagai kunci attribute yang ada didalamnya.

Sel Suatu titik atau pixel tunggal dalam gambar raster.

Fungsi atau Operasi Prosedur analisis data yang dilakukan oleh SIG.

Algoritma Implementasi komputer sebagai urutan aksi yang dirancang untuk memecahkan suatu masalah.

2.6.5 Format Penyajian Data Peta

Bentuk penyajian data peta Geogafis dalam Sistem Informasi Geogafis (SIG),

antara lain :

1. Format Vector

Menurut Eddy Prahasta(2001, p158) format vector adalah format yang

menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan titik,

garis, poligon beserta atributenya. Bentuk-bentuk dasar representasi data spasial dalam

format vector didefinisikan oleh sistem kordinat dua dimensi. Istilah-istilah dalam

format vector adalah :

a. Titik (Point)

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

19 

 

 

Digunakan untuk mereprensentasikan fitur yang terlalau kecil untuk dapat

direpresentasikan sebagai area yang terdiri dari lokasi Geogafis dan rincian dari

fitur tersebut. Contoh : Lokasi gunung berapi, hotel, rumah sakit, restoran dan

sebagainya.

b. Garis (line)

Garis merupakan kumpulan dari titik-titik. Digunakan untuk merepresentasikan

batas wilayah sungai dan jalan.

c. Bidang (area)

Merupakan bidang tertutup oleh garis, biasanya disajikan dalam bentuk poligon

digunakan untuk menggambarkan suatu wilayah.

Gambar 2.3 Format Data Vektor

2. Format Raster

Menampilkan, menempatkan dan menyimpan data spasial dengan menggunakan

struktur matrix atau pixel (Picture Element) yang membentuk grid. Setiap pixel memiliki

attributenya masing-masing termasuk kordinatnya yang unik. Format ini sangat

tergantung pada resolusi atau ukuran pixelnya dipermukaan bumi.

Menurut Eddy Prahasta(2001, p146), entitas spasial raster disimpan dalam layer

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

20 

 

 

secara fungsionalitas direalisasikan dengan unsur-unsur petanya. Contoh sumber entitas

spasial raster adalah citra satelit, citra radar dan model ketinggian.

Kelebihan format raster yaitu dalam memperoleh data raster lebih mudah dan

cepat serta memiliki struktur data yang lebih sederhana. Kekurangannya adalah

memerlukan memori yang besar, transfer kordinat dan proyeksi serta representasi

hubungan topologi lebih sulit dilakukan.

2.6.6 Queries

Melakukan query dalam database SIG untuk menampilkan data adalah bagian

dasar dan penting dalam proyek SIG. Query menawarkan metode untuk mendapatkan

data, dapat dilakukan pada data yang menjadi bagian database SIG ataupun pada data

prosedur baru hasil dari hasil analisis data. Query berguna pada setiap tahapan analisis

SIG untuk memeriksa kualitas dan pengukuran SIG raster.

Secara umum ada dua tipe query yang dapat dilakukan SIG, yaitu spasial dan non-

spasial. Query non-spasial merupakan pertanyaan-pertanyaan yang berkaitan dengan

attribute suatu fiture. Merupakan suatu query non-spasial karena baik pertanyaan

ataupun jawabannya tidak melibatkan komponen analisa dari komponen spasial data.

Query ini dapat dilakukan oleh komponen perangkat lunak database sendiri.

Metode menspesifikasi query pada SIG dapat menjadi suatu hal yang sangat

interaktif. Pengguna dapat memberikan pertanyaan pada peta lewat layar komputer atau

menjelajah database lewat serangkaian pertanyaan didalam query. Query dapat menjadi

kompleks dengan kombinasi pertanyaan mengenai area, keliling ataupun jarak terutama

dalam SIG vector dimana data disimpan sebagai atribut dalam database.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

21 

 

 

Query tunggal dapat dikombinasikan untuk mengindetifikasi entitas dalam

database yang bisa memenuhi kebutuhan dua atau lebih criteria spasial ataupun non-

spasial. Operator Boolean seperti and, or, not, xor, juga bisa digunakan.

2.6.7 Reklasifikasi

Merupakan variasi dalam ide query pada SIG, dapat digunakan pada query untuk

SIG raster. Sebagai contoh : “Dimanakah semua area perkebunan ?”. Jawabannya dapat

diperoleh dengan menggunakan query atau dengan mengklasifikasikan gambar.

Reklasifikasi akan ditampilkan digambar yang baru dengan seluruh area perkebunan

diberi kode 1 dan semua area yang bukan perkebunan diberikan kode dengan nilai 0.

2.6.8 Buffering and Neighbourhood Functions

Ada berbagai fungsi dalam SIG yang memungkinkan entitas spasial

mempengaruhi sekitarnya, ataupun sebaliknya dimana lingkungan sekitar

mempengaruhi karakteristik entitas. Contoh yang paling umum adalah buffering yaitu

pembuatan suatu daerah kepentingan (zone of interest) disekitar suatu entitas. Fungsi

neighbourhood lainnya termasuk penyaringan data (data filtering) yang melibatkan

rekalkulasi sel dalam gambar raster didasarkan pada karakteristik sekitarnya.

Jika suatu titik dijadikan buffer (bufffering) maka akan terbentuk area lingkaran,

buffering pada garis atau area akan menghasilkan suatu area yang baru (gambar).

Buffering merupakan suatu konsep yang sederhana namun dengan operasi perhitungan

yang rumit dan juga beragam.

Metode daerah buffer sering dipergunakan dalam SIG vector. Sedangkan untuk

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

22 

 

 

SIG raster digunakan metode lainnya yaitu dengan memperhitungkan pendekatan dan

akana menghasilkan suatu layer data raster baru dimana atribut dari setiap sel

merupakan suatu pengukuran jarak. Operasi lainnya dalam SIG raster dimana nilai dari

sel tunggal dirubah sebagai dasar pendekatan disebut fungsi tetangga (Neighbourhood

Function). Penyaringan (filtering) merupakan contoh yang digunakan untuk memproses

perbandingan terpisah (remotely sensed imagery). Filterisasi akan mengubah suatu sel

didasarkan pada attribute sel sekitarnya. Ukuran dan bentuk penyaringan ditentukan

operator. Umumnya untuk filter berapa kotak, lingkaran dan bentuk tiga dimensi

penyaringan menentukan banyaknya sel sekitar yang digunakan dalam proses

penyaringan.

Filter akan disebarkan ke seluruh bagian data raster dan digunakan untuk kalkulasi

ulang nilai dari sel target yang ada dipusatnya. Nilai baru yang diberikan pada sel target

diperhitungkan dengan menggunakan berbagai algoritma, misalnya nilai terbesar sel dan

nlai yang sering muncul.

Gambar 2.4 Operasi Filter Raster GIS

2.7 Pemetaan

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

23 

 

 

2.7.1 Pengertian Peta

Peta adalah sekumpulan titik, garis dan wilayah yang digunakan untuk

mendefinisikan lokasi dan tempat yang mengacu pada sistem koordinat. Peta biasanya

direpresentasikan ke dalam dua dimensi, tetapi juga tidk menutup kemungkinan untuk

dapat direpresentasikan dalam bentuk tiga dimensi (Burrough, 1986, p13).

Peta Topografi adalah peta dengan tujuan utama adalah mengiindikasikan data

rekaan dari sebuah permukaan tanah. Peta ini biasanya menampilkan tanah lapang,

keadaan tanah, jaringan transportasi, batas administrasi dan bentuk-bentuk buatan yang

lain (Heywood, 2002, p290).

Kemajuan dalam ruang teknologi yang berbasiskan komputer memperluas wahana

dan wawasan mengenai peta. Peta tidak hanya dikenali sebagai gambar pada lembar

kertas, tetapi juga sebagai penyimpanan, pengelolaan, pengolahan, analisis dan

penyajiannya dalam bentuk digital terpadu antara gambar, citra dan teks. Data yang

terkelola dalam model digital memiliki keuntungan penyajian dan penggunaan secara

konvensional serta garis cetakan (Hardcopy) dan keluwesan, kemudahan, penyimpanan,

pengelolaan, pengolahan, analisis dan penyajian secara interaktif bahkan realtime pada

media computer (Softcopy).

2.7.2 Jenis peta

Peta dapat dijeniskan berdasarkan isi, skala, objek serta kegunaannya.

A. Peta Berdasarkan Isi:

Peta umum melukiskan semua kenampakan suatu wilayah secara umum. Kenampakan

adalah keadaan alam atau daerah dalam berbagai bentuk permukaan bumi, yaitu gunung,

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

24 

 

 

daratan, lembah, sungai dan sebagainya yang merupakan satu kesatuan. Contoh : Peta

Indonesia, Peta Eropa, Peta Dunia.

Peta Umum terbagi dalam dua jenis (http://e-dukasi.net), yaitu :

1. Peta Topografi : Peta topografi adalah peta yang menampilkan, semua unsur

yang berada di atas permukaan bumi, baik unsur alam maupun buatan manusia,

sehingga disebut juga peta umum. Unsur alam antara lain meliputi: relief muka

bumi, unsur hidrografi (sungai, danau, bentuk garis pantai), tanaman, permukaan

es, salju, dan pasir (Prihandito 1989: 23; Hascaryo dan Sonjaya 2000: 10).

2. Peta Chorografi : Peta yang menggambarkan keseluruh atau sebagian

permukaan bumi dengan skala yang lebih kecil antara 1:250.000 – 1:1.000.000

atau lebih. Peta ini menggambarkan daerah yang luas, menampilkan semua

kenampakan yang ada pada suatu wilayah. Atlas merupakan kumpulan dari peta

Chorografi.

3. Peta Tematik (Peta khusus) : Melukiskan kenampakan tertentu atau

menonjolkan satu macam data pada wilayah yang dipetakan. Contoh : Peta Iklim

dan Peta Perhubungan.

4. Peta Kadaster : Peta Kadaster merupakan peta berskala ekstra besar, sebagai

sumber data dan informasi dasar yang berguna dalam berbagai kepentingan.

B. Peta Berdasarkan Skala :

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

25 

 

 

1. Peta Kadaster(Peta Teknik) : Skala peta antara 1:100 – 1:5.000.

2. Peta skala besar : Skala peta antara 1:5.000 – 1:250.000.

3. Peta skala sedang : Skala peta antara 1:250.000 – 1:500.000.

4. Peta skala kecil(Peta Geogafis) : Skala peta antara 1:500.000 – 1:1.000.000

atau lebih besar.

C. Peta Berdasarkan Objek:

1. Peta Stationer : Menggambarkan keadaan atau objek yang dipetakan dalam

keadaan tetap atau stabil. Contoh : Peta persebaran gunung berapi.

2. Peta Dinamik : Menggambarkan bahwa keadaan atau objek yang dipetakan

mudah berubah. Contoh : Peta Urbanisasi dan peta arah angin.

D. Peta berdasarkan kegunaannya(The World Book Encyclopedia, 2006, p177):

1. General Reference Map(Peta referensi umum)

Merupakan peta yang digunakan untuk mengidentifikasi dan memverifikasi

berbagai macam bentuk Geogafis, termasuk fitur tanah, badan air, perkotaan,

jalan dan lain sebagainya.

2. Mobility Map(Peta Mobilitas)

Merupakan peta yang bermanfaat untuk membantu masyarakat dalam

menentukan jalur dari satu tempat ke tempat lainnya. Peta ini biasa

digunakan untuk perjalanan di darat, laut dan udara.

3. Thematic Map(Peta Tematik)

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

26 

 

 

Merupakan peta yang menunjukkan penyebaran dari objek tertentu, seperti

populasi, curah hujan dan sumber daya alam.

4. Inventory Map(Peta Inventaris)

Merupakan peta yang menunjukkan lokasi dari fitur khusus, misalnya :

posisi semua gedung di wilayah Jakarta Timur.

2.7.3 Skala Peta

Skala Peta merupakan perbandingan jarak di peta dengan jarak sebenarnya yang

dinyatakan dengan angka atau garis atau gabungan keduanya(Badan Standarisasi

Nasional).

Skala dapat digambarkan dalam salah satu dari tiga cara, yaitu sebagai skala

angka, skala verbal(Nominal), atau skala grafis (Heywood, 2002, p23).

Tabel 2.2 Penggambaran Skala.

Angka 1 : 5000 1 : 1 000 000

Verbal 1 cm merepresentasikan 50 m 1 cm merepresentasikan 10 km

Grafis

0 100 200

Km

0 10 20 30 40

Km

Peta Topografi yang standar mengandung contoh dari skala verbal, rasio dan grafis.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

27 

 

 

Harus diingat bahwa peta skala kecil (Contohnya 1:250.000 atau 1:1.000.000) adalah

peta yang mencakup area luas. Sedangkan peta skala besar (Contohnya 1: 10.000 atau

1:25.000) mencakup area kecil dan banyak rincian. Skala juga penting saat entitas

spasial digunakan (Titik, garis dan area) untuk mempresentasikan versi umum dua

dimensi dari fitur dunia nyata (Heywood, 2002, p24).

2.7.4 Struktur pemetaan

Data pemetaan terdiri dari dua struktur, yaitu Struktur Data Vector dan Struktur

Data Raster. Struktur Data Vector setiap titik pada peta dan setiap titik pada suatu

wilayah berusaha digambarkan dengan tepat menjadi sebuah objek. Koordinat yang ada

pada struktur data Vector diasumsikan terus berhubungan dan tidak dihitung seperti pada

Struktur Data Raster. Struktur Vector mengijinkan semua posisi, panjang dan dimensi

dapat didefinisikan secara tepat (Burrough, 1986, p25).

Struktur Data Raster mempresentasikan secara nyata pemilihan susunan

permukaan pada pola bidang. Secara nyata representasi dari struktur data raster

diturunkan dalam suatu aturan yang sama. Sel-sel beraturan yang biasanya berbentuk

bujur sangkar atau persegi panjang dapat juga berupa segitiga atau persegi enam. Model

ini disebut juga sebagai model kisi-kisi karena bentuk bujur sangkar atau persegi empat

sering digunakan dan tergambar menyerupai kisi-kisi klasik dari persegi empat

(Burrough, 1986, p20).

2.7.5 Komponen Peta

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

28 

 

 

Komponen peta terdiri dari :

1. Isi Peta

Isi peta menunjukkan makna ide penyusun peta yang akan disampaikan

kepada pengguna peta. Kalau ide yang disampaikan mengenai perbedaan

curah hujan, isi peta tentunya berupa isohyet.

2. Judul Peta

Judul peta harus mencerminkan isi peta berupa isohyet, tentu judul petanya

menjadi “Peta Distribusi Curah Hujan”.

3. Skala Peta dan Simbol Arah

Skala peta sangat penting dicantumkan untuk melihat tingakat ketelitian dan

kedetailan objek yang dipetakan. Sebuah belokan sungai akan tergambar

jelas pada peta dengan skala 1 : 10.000 dibandingkan dengan peta berskala 1

: 50.000. Kemudian bentuk-bentuk pemukiman akan terlihat lebih rinci dan

detail pada peta berskala 1: 10.000 dibandingkan dengan peta berskala 1 :

50.000. Simbol arah dicantumkan dengan tujuan untuk orientasi peta. Arah

utara lazim nya mengarah pada bagian atas peta. Kemudian berbagai tata

letak tulisan mengikuti arah tadi, sehingga peta menjadi nyaman untuk

dibaca. Lebih jauh, arah juga penting sehingga pemakai peta dapat dengan

mudah menyamakan objek dipeta dengan objek sebenarnya di lapangan.

4. Legenda atau Keterangan Peta

Agar pembaca peta dapat dengan mudah memahami isi peta, seluruh bagian

dalam isi peta harus dijelaskan dalam legenda atau keterangan.

5. Inzet dan Index Peta

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

29 

 

 

Peta yang dibaca harus diketahui dari bagian bumi sebelah mana area yang

dipetakan tersebut. Inzet peta merupakan peta yang diperbesar dari bagian

belahan bumi. Sebagai contoh pada saat pembuat peta ingin memetakan

Pulau Jawa, Pulau Jawa merupakan bagian dari Kepulauan Indonesia yang di

Inzet. Sedangkan index peta merupakan sistem tata letak peta, dimana

menunjukkan letak peta yang bersangkutan terhadap peta yang lain di

sekitarnya.

6. Grid

Dalam selembar peta sering terlihat dibubuhi semacam jaringan kotak-kotak

atau grid sistem.

Tujuan pembuatan grid adalah untuk memudahkan penunjukan lembar peta

dari sekian banyak lembar peta dan untuk memudahkan penunjukkan letak

sebuah titik diatas lembar peta.

Cara pembuatan grid yaitu adalah untuk membagi-bagi wilayah dunia yang

luas ke dalam beberapa kotak. Tiap kotak diberi kode. Tiap kotak dengan

kode tersebut kemudian diperinci dengan kode yang lebih terperinci lagi dan

begitu juga dengan kode seterusnya.

Salah satu jenis grid pada peta-peta dasar (peta topografi) di Indonesia antara

lain :

Kilometering (kilometer fiktif) yaitu lembar peta dibubuhi jaringan kotak-

kotak dengan satuan kilometer. Disamping itu ada juga grid yang dibuat oleh

Tentara Ingggris dan grid yang dibuat oleh Amerika (American Mapping

Sistem). Untuk menyeragamkan sistem grid, Amerika Serikat sedang

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

30 

 

 

berusaha membuat sistem grid yang seragam dengan sistem UTM Grid

Sistem dan UPS Grid Sistem.

7. Nomor Peta

Penomoran peta penting untuk lembar peta dengan jumlah besar dan seluruh

lembar peta terangkai dalam satu bagian muka bumi.

8. Sumber / Keterangan Riwayat Peta

Sumber ditekankan pada pemberian identitas peta, meliputi penyusun peta,

percetakan, sistem proyeksi peta, penyimpangan deklinasi magnetis, tanggal

/ tahun pengambilan data dan tanggal pembuatan / pencetakan peta dan lain

sebagainya yang memeperkuat identitas penyusunan peta yang dapat

dipertanggungjawabkan.

2.8 Basis Data (Database)

2.8.1 Pengertian Basis Data

Basis data adalah penggabungan dari sekumpulan usur data yang berhubungan secar

logika. Basis data menggabungkan catatan lama yang disimpan dalam arsip terpisah ke

dalam unsur data yang biasa menyediakan data untuk banyak aplikasi (O’Brien, 2003

p145).

Basis data dapat diartikan sebagai kumpulan data yang saling berhubungan secara

logika dan saling berbgi serta menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Basis data

merupakan sebuah penyimpanan data yang besar yang dapat digunakan oleh pemakai

dan departemen secara simultan (Connolly, 2002, p14-p15).

2.8.2 Pengertian Table

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

31 

 

 

Table adalah suatu relasi data yang digambarkan dalam kolom dan baris

(Connolly, 2002, p72).

2.8.3 Pengertian Field

Field dalam konteks database biasanya sering disebut dengan atribut. Field

merupakan nama kolom dari sebuah tabel atau relasi (Connolly, 2002, p72).

2.8.4 Pengertian Record

Record adalah suatu baris data atau informasi dalam sebuah tabel. Record sering

juga disebut dengan tuple (Connolly, 2002, p73).

2.8.5 Pengertian Primary Key

Primary key adalah sebuah atribut atau himpunan atribut yang dipilih untuk

mengindentifikasikan tuple-tuple atau record dalam tabel yang bersifat unik. Unik

memiliki arti tidak boleh ada duplikat atau key yang untuk dua atau lebih tuple atau

record dalam sebuah table (Connolly, 2002, p79).

2.8.6 Pengertian Foreign Key

Foreign Key adalah sebuah atribut atau himpunan atribut dalam suatu tabel yang

menunjuk pada key yang terdapat pada tabel lain. Foreign Key berfungsi untuk

menunjukan hubungan antar satu tabel dengan tabel yang lainnya (Connolly, 2002, p79).

2.8.7 Entitas Relationship Diagram (ERD)

Entitas Relationship Diagram (ERD) adalah pendekatan top-down untuk

mendesain basis data yang dimulai dengan mengidentifikasikan data yang penting, yang

disebut sebagai entitas dan hubungan antara data harus digambarkan (Connolly, 2002,

p330).

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

32 

 

 

Batasan utama dalam relasi disebut multiplicity. Multiplicity adalah jumlah

kejadian yang mungkin muncul dari entitas satu ke entitas lainnya yang mempunyai

hubungan khusus.

Hubungan yang paling umum adalah berpasangan (Connolly, 2002, p344-p348)

seperti :

1. one-to-one(1:1)

Sebuah entitas di A hanya dapat diasosiasikan dengan paling banyak satu entitas di B.

2. one-to-many (1:*)

Sebuah entitas di A dapat diasosiasikan dengan satu atau lebih entitas di B, namun

entitas di B hanya dapat diasosiasikan dengan paling banyak satu entitas di A.

3. many-to-many (*:*)

Sebuah entitas di A dapat diasosiasikan dengan nol atau lebih entitas di B dan sebuah

entitas di B dapat diasosiasikan dengan nol atau lebih entitas di A.

2.8.8 Data Flow Diagram (DFD)

Data Flow Diagram (DFD) adalah suatu gambaran garis dari suatu sistem yang

menggunakan sejumlah bentuk simbol untuk menggambarkan aliran data melalui suatu

proses yang saling berkaitan. Simbol menggambarkan hubungan antar elemen prose’s,

aliran data dan penyimpanan data (McLeod, 2004, p171).

Proses adalah sesuatu yang mengubah masukan menjadi keluaran. Aliran data

mengandung sekelompok elemen data yang saling berhubungan secara logika.

Penyimpanan data bertugas mengambil data atau meng-update (O’Brien, 2007, p115).

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

33 

 

 

Dengan pemakain DFD, pengguna dapat memahami aliran data dalam sebuah sistem.

Ada tiga keuntungan pemakaian DFD:

1. Terhindar dari satu usaha untuk mengimplementasikan sistem yang terlalu

dini.Pengguna perlu memikirkan secara cermat aliran-aliran data sebelum

memakai keputusan untuk merealisasikannya secara teknis.

2. Dapat mengerti lebih dalam hubungan sistem dengan subsistemnya.

Pengguna dapat membedakan sistem dari lingkungan beserta batasan-batasannya.

3. Dapat menginformasikan sistem yang berlaku kepada dunia. DFD dapat

digunakan sebagai alat untuk berinteraksi dengan pengguna dalam bentuk

representasi simbol-simbol yang digunakan.

Simbol-simbol yang digunakan dalam DFD adalah sebagai berikut :

1. Entitas Eksternal

Entitas eksternal adalah entitas yang berada di luar sistem yang memberi data ke sistem

atau menerima keluaran dari sistem dan tidak termasuk dalam bagian sistem.

Entitas ini digambarkan dengan symbol

2. Proses

Menggambarkan apa yang dilakukan sistem. Berfungsi mentransformasikan satu atau

beberapa data input menjadi satu atau beberapa output sesuai dengan spesifikasi yang

diinginkan. Dalam penamaan suatu proses digunakan kata kerja dan kata benda.

Digambarkan dengan simbol

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

34 

 

 

3. Aliran Data

Menggambarkan aliran data dari suatu entitas ke entitas lain. Simbol anak panah

menggambarkan arah aliran data. Digambarkan dengan simbol

Penyimpanan Data(Storage)

Merupakan data untuk menyimpan data. Proses dapat mengambil data dari atau

memberikan data ke data store. Digambarkan dengan

Tingkatan dalam DFD ada tiga, yaitu :

1. Diagram Konteks

a. Merupakan level tertinggi yang menggambarkan masukan dan keluaran

sistem

b. Terdiri dari suatu prose’s yang tidak memiliki data store.

2. Diagram Nol

a. Memiliki data store.

b. Diagram tidak rinci, diberikan tanda bintang pada akhir nomor.

3. Diagram Rinci

a. Merupakan rincian dari diagram nol atau diagram level di atasnya.

b. Proses yang ada sebaiknya tidak lebih dari tujuh titik.

2.8.9 State Transaction Diagram (STD)

STD menggambarkan sifat suatu sistem informasi, menjelaskan cara sistem

melakukan suatu respon untuk setiap kejadian dan cara kejadian merubah State suatu

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

35 

 

 

sistem.STD digunakan untuk menggambarkan diagram dari kebiasaan sistem dan

beberapa jenis pesan dengan prose’s yang kompleks dan singkronisasi kebutuhan.

STD memiliki komponen-komponen utama, yaitu state dan arrow yang mewakili

sebuah perubahan state. Setiap persegi panjang mewakili sebuah state, tempat sistem

tersebut berada. Sebuah state didefinisikan sebagai suatu atribut atau keadaan suatu

sistem pada saat tertentu.

2.9 Perkebunan Kelapa Sawit

2.9.1 Pengertian Perkebunan

Kebun sebagai lahan usaha berarti dapat berupa budidaya lahan kering. Kebun

dengan pengertian ini mengarah pada usaha produksi berorientasi bisnis dan kegiatannya

dipelajari dalam bidang perkebunan (estate management) serta budidaya tanaman.

Kebun dengan pengertian ini dapat mencakup lahan dengan luasan sangat bervariasi,

mulai dari beberapa meter persegi hingga ribuan hektare. Apabila berukuran kecil dan

ditanami tumbuhan semusim dapat disebut sebagai ladang. Penggarapan kebun selalu

melibatkan perencanaan sebelumnya dan dapat memasukkan unsur-unsur alami..

2.9.2 Pengertian Kelapa Sawit

Kelapa sawit (Elaeis Guineensis) adalah tumbuhan industri penting penghasil

minyak masak, minyak industri, maupun bahan bakar (biodiesel). Perkebunannya

menghasilkan keuntungan besar sehingga banyak hutan dan perkebunan lama dikonversi

menjadi perkebunan kelapa sawit. Indonesia adalah penghasil minyak kelapa sawit

kedua dunia setelah Malaysia. Di Indonesia penyebarannya di daerah Aceh, pantai timur

Sumatra, Jawa, dan Sulawesi.

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

36 

 

 

2.9.3 Kondisi Kesehatan Tanaman

Pengertian kondisi kesehatan tanaman adalah tingkat kesehatan tanaman yang

digunakan untuk memantau seluruh areal tanaman kelapa sawit, apakah memenuhi

standar teknis pencatatan terhadap tingkat kesehatan tanaman yang digunakan sebagai

upaya meningkatkan pengendalian terhadap kondisi kesehatan areal tanaman dalam

setiap blok, dimana kumpulan dari blok-blok itu disebut dengan afdeling. Kriteria

penilaian kesehatan tanaman budidaya kelapa sawit terbagi kedalam 12 parameter :

Tabel 2.3 Parameter Penilaian Kondisi Kesehatan Tanaman Kelapa Sawit

1) JALAN PRODUKSI

Jalan Produksi adalah jalan yang dilalui oleh kendaraan roda empat yang terdiri dari jalan utama (main road) dan jalan produksi (production road) yang digunakan untuk mengangkut sarana produksi dan hasil produksi.

Bobot :8%

Hijau(H)

-Badan dan Parit jalan terpelihara dengan baik -Tidak dijumpai jalanan berlubang dan tergenang air -Dapat dilalui angkutan TBS di musim hujan Kuning (K)

-Badan dan Parit jalan kurang terpelihara dengan baik -Dijumpai sporadic jalan berlubang dan tergenang air -Dapat dilalui angkitan TBS dimusim hujan Merah (M)

-Badan dan Parit jalan kurang terpelihara dengan baik -Dijumpai sporadic jalan berlubang dan tergenang air -Dapat dilalui angkitan TBS dimusim hujan

2) LALANG

Lalang adalah tanaman liar yang tumbuh di dalam areal tanaman pokok yang dapat mengganggu pertumbuhan tanamn pokok maupun penyerapan unsur hara oleh tanaman pokok.

Bobot :6%

Hijau(H)

-Dosis : 10 – 25 cc/Ha -Kondisi lalang wipping Kuning (K)

-Dosis > 25 - 100 cc/Ha -Dijumpai lalang sporadic yang dikendalikan dengan wipping Merah (M)

-Dosis > 100 cc/Ha -Dijumpai lalang sporadic s/d berat dan dikendalikan dengan kombinasi penyemprotan dan wipping

3) PIRINGAN Hijau(H)

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

37 

 

 

Piringan adalah tempat tumbuh tanaman pokok yang harus dipelihara minimal dengan diameter 1.5 meter dari pokok tanaman.

Bobot : 10%

-Dosis : 350-400 cc/Ha/rotasi 3 bulan -Pertumbuhan gulma di piringan 0%-30% pada bulan ke 3 -Pertumbuhan brondolan dapat dilakukan dengan bersih Kuning (K)

-Dosis : 400-450 cc/Ha/rotasi 3 bulan -Pertumbuhan gulma di piringan>30%-60% pada bulan ke 3 -Pertumbuhan brondolan sulit dilakukan dengan bersih Merah (M)

-Dosis :>500 cc/Ha/rotasi 3 bulan -Pertumbuhan gulma di piringan>60%-100% pada bulan ke 3 -Pertumbuhan brondolan tidak dapat dilakukan dengan bersih

4) PASAR PIKUL

Pasar Pikul adalah jalan setapak yang dibuat di dalam Gawangan Hidup (diantara dua barisan tanaman yang hanya dapat dilalui oleh tenaga pemanen dengan menggunakan alat sepeda, motor dan angkong) untuk mengeluarkan hasil panen ke jalan produksi.

Bobot : 6%

Hijau(H)

-Pasar pikul terpelihara dengan baik dan dapat dilalui untuk mengeluarkan TBS dari pohon ke TPH

-Pemeliharaan denga manual atau kimia dengan rotasi 3 bulan Kuning (K)

-Pasar pikul kurang terpelihara dengan baik dan dapat dilalui untuk mengeluarkan TBS dari pohon ke TPH

-Rotasi pemeliharaan > 3 Bulan Merah (M)

-Pasar pikul tidak terpelihara dengan baik dan belum terbentuk

- Rotasi pemeliharaan > 3 Bulan -TBS hasil panen tidak dapat dikeluarkan dari pokok ke TPH

5) GAWANGAN

HIDUP

Gawangan Hidup adalah gang/lahan kosong diantara dua barisan tanaman pokok yang dipelihara secara periodik karena merupakan tempat untuk pasar pikul.

Bobot :10%

Hijau(H)

-Penutup tanah terdiri dari Rumput Lunak / Pakisan dengan ketinggian gulma < 20 cm -Dijumpai Anak kayu sporadic terkendali, dengan pengendalian semprot selektif rotasi 3-4bulan -Dosis pengendalian 350 cc/Ha Kuning (K)

-Penutup tanah terdiri dari Rumput Lunak / Pakisan dengan ketinggian gulma 20-30 cm -Anak kayu sporadic kurang terkendali, dengan pengendalian semprot selektif rotasi 3-4bulan -Dosis pengendalian > 350 – 450cc/Ha/Rotasi 3-4 bulan Merah (M)

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

38 

 

 

-Penutup tanah semak belukar dan ketinggian gulma > 30 cm -Dosis pengendalian > 450cc/Ha/Rotasi 3-4 bulan

6) GAWANGAN MATI

Gawangan Mati adalah gang/lahan kosong diantara dua barisan tanaman pokok yang digunakan untuk tempat penumpukan pelepah tanaman kelapa sawit.

Bobot :6%

Hijau(H)

-Gulma terdiri dari rumput lunak,pakisan,anak kayu sporadic terkendali dengan ketinggian s/d 30cm -Rotasi babat 4-6 Bulan Kuning (K)

-Gulma terdiri dari rumput lunak,pakisan,anak kayu sporadic terkendali dengan ketinggian 30s/d 60cm -Rotasi babat 6-8 Bulan Merah (M)

-Gulma terdiri dari rumput lunak,pakisan,anak kayu sporadic terkendali dengan ketinggian >60cm -Rotasi babat >8 Bulan

7) HAMA PENYAKIT

Hama/Penyakit adalah segala jenis binatang yang dapat menggangu tanaman pokok(hama) dan segala jenis bakteri/jamur yang dapat mengganggu jaringan tanaman(penyakit).

Bobot :8%

Hijau(H)

-Tingkat serangan hama/penyakit bebas s.d ringan dan terkendal Kuning (K)

-Tingkat serangan hama/penyakit sedang -Pengendalian dengan kimia Merah (M)

-Tingkat serangan hama/penyakit berat -Pengendalian dengan kimia

8) PEMUPUKAN

Pemupukan adalah tingkat pelaksanaan pemupukan tanaman dibandingkan dengan rekomendasi pemupukan tanaman yang ditetapkan pada tahun yang berjalan. Bobot :12%

Hijau(H)

-Aplikasi dilakukan sesuai dengan rekomendasi dan sesuai SE Kuning (K)

-Aplikasi dilakukan 80% terhadap rekomendasi dan sesuai SE Merah (M)

-Aplikasi dilakukan <60% terhadap rekomendasi dan sesuai SE

9) TUNASAN

Tunasan adalah pelaksanaan pekerjaan untuk membuang pelepah

Hijau(H)

-Jumalah pelepah sesuai standar, 42-46 pelepah/pokok -Kondisi pelepah songgo 2-3 pelepah dibawah tandan tertua Kuning (K)

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

39 

 

 

tanaman kelapa sawit yang tidak produktif.

Bobot :9%

-Jumalah pelepah 46-50 pelepah/pokok -Kondisi pelepah songgo 3-4 pelepah dibawah tandan tertua Merah (M)

-Jumlah pelepah >50 pelepah/pokok -Kondisi pelepah songgo >4 pelepah dibawah tandan tertua

10) JUMLAH TEGAKAN

Jumlah Tegakan adalah jumlah populasi tanaman yang diukur dengan satuan Ha (10.000 m2).

Bobot :8%

Hijau(H)

-Jumalah tegakan / Ha:125-130 Pkk/Ha Kuning (K)

-Jumalah tegakan / Ha<125-120 Pkk/Ha Merah (M)

-Jumalah tegakan / Ha:<120 Pkk/Ha

11) PANEN

Panen adalah pelaksanaan pekerjaan memanen produksi sesuai criteria matang panen yang sudah ditetapkan.

Bobot :10%

Hijau(H)

-Tidak dijumpai brondolan baik dipinggiran maupun digawangan -Tidak dijumpai buah matang tertinggal di pohon Kuning (K)

-Dijumpai brondolan baik digawangan dan piringan s.d 5 brondolan/piringan -Tidak dijumpai buah matang tertinggal di pohon Merah (M)

-Dijumpai brondolan baik digawangan dan piringan > 5 brondolan/piringan -Tanda matang tidak terpanen dijumpai secara sporadic

12) TPH

TPH adalah tempat pengumpulan hasil produksi (hasil penen) yang dibuat dipingir jalan produksi, diantara dua gawang hidup dengan ukuran 2 meter x 3 meter.

Bobot :6%

Hijau(H)

-TPH terpelihara dengan baik dengan pertumbuhan gulma 0-10% rotasi pemeliharaan 1 bulan -Brondolan terkutip dengan bersih Kuning (K)

-TPH terpelihara dengan baik dengan pertumbuhan gulma 10-20% rotasi pemeliharaan 1 bulan -Brondolan terkutip dengan bersih Merah (M)

-TPH tidak terpelihara dengan baik dengan pertumbuhan gulma >20 % rotasi pemeliharaan 1 bulan -Brondolan tidak terkutip dengan bersih

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2010-1-00215-IF BAB 2.pdfmenyebarkan informasi untuk pengambilan keputusan, koordinat, kontrol,

40 

 

 

Pengertian bobot adalah nilai tingkat pengaruh (penting/kurang penting)

terhadap peningkatan produksi, kemudahan pemeliharaan tanaman, diperoleh

berdasarkan hasil survey kualitatif dengan menggunakan scala likert yang kemudian

dijadikan standart baku.

Pengertian standar nilai adalah maerupakan nilai akumulasi dari 12 parameter

pengelolaan tanaman kelapa sawit yang diperoleh berdasarkan hasil survey kualitatif

mnggunakan scala likert yang kemudian dijadikan standart baku, dimana angka 100 =

sangat baik 85 =baik dan 70 =kurang.

Penetapan kondisi kesehatan tanaman pada blok, yang pada akhirnya

menetapkan apakah blok tersebut berwarna hijau/baik, kuning/sedang maupun

merah/buruk adalah sebagai berikut :

1. Standar Nilai :

Hijau (H) : 100

Kuning (K) : 85

Merah (M) : 70

2. Nilai Parameter = Bobot X Standar Nilai

3. Kondisi Kesehatan Tanaman Blok

Hijau (H) : Total Nilai Parameter 95-100

Kuning (H) : Total Nilai Parameter <95-85

Merah (H) : Total Nilai Parameter < 85-70