BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF...

34
10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistem Menurut O’Brien (2002, p.8), sistem merupakan sekumpulan komponen yang berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu tujuan dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran melalui proses transformasi yang terorganisasi. Menurut Mcleod (2001, p.9), sistem adalah himpunan dari unsur- unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh dan terpadu serta terorganisasi. Sistem adalah sebuah jaringan kerja yang terdiri dari banyak komponen. Komponen-komponen ini saling berhubungan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan, menerima masukan, dan menghasilkan keluaran atau sasaran tertentu. 2.2 Pengertian Informasi Menurut O’Brien (2003, p.13), informasi adalah data yang telah diproses atau data yang telah memiliki arti dan berguna untuk pengguna ahli tertentu. Menurut Mcleod (2001, p.12), informasi adalah data yang sudah diproses dan mempunyai arti bagi manusia. Menurut Turban (2001, p.17), informasi adalah sekumpulan data yang diorganisasikan ke dalam bentuk yang berguna.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

10  

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem

Menurut O’Brien (2002, p.8), sistem merupakan sekumpulan

komponen yang berhubungan dan bekerja sama untuk mencapai suatu

tujuan dengan menerima masukan dan menghasilkan keluaran melalui

proses transformasi yang terorganisasi.

Menurut Mcleod (2001, p.9), sistem adalah himpunan dari unsur-

unsur yang saling berkaitan sehingga membentuk suatu kesatuan yang utuh

dan terpadu serta terorganisasi.

Sistem adalah sebuah jaringan kerja yang terdiri dari banyak

komponen. Komponen-komponen ini saling berhubungan, berkumpul

bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan, menerima masukan, dan

menghasilkan keluaran atau sasaran tertentu.

2.2 Pengertian Informasi

Menurut O’Brien (2003, p.13), informasi adalah data yang telah

diproses atau data yang telah memiliki arti dan berguna untuk pengguna

ahli tertentu.

Menurut Mcleod (2001, p.12), informasi adalah data yang sudah

diproses dan mempunyai arti bagi manusia.

Menurut Turban (2001, p.17), informasi adalah sekumpulan data

yang diorganisasikan ke dalam bentuk yang berguna.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

11 

2.3 Pengertian Sistem Informasi

Menurut O’Brien (2005, p.6), sistem informasi adalah

penggabungan dari manusia, hardware, software, dan jaringan komunikasi

serta sumber daya data yang mampu mengumpulkan, mengubah, dan

membagikan informasi dalam sebuah organisasi.

Menurut Kenneth dan Jane P. Laudon (2004, p.8) sistem informasi

adalah komponen yang saling berhubungan yang bekerjasama untuk

mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyebarkan informasi

untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, kontrol, analisis,

dan visualisasi pada suatu organisasi.

Sistem informasi dalam sebuah organisasi menyediakan semua

informasi pada semua tingkat serta menyimpan, mengambil, mengubah,

mengolah dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan

menggunakan sistem informasi atau peralatan sistem lainnya.

2.4 Sistem Informasi Geografis

2.4.1 Pengertian Sistem Informasi Geografis

Menurut Burrough (1986, p.6), Sistem Informasi Geografis

merupakan sistem informasi yang bertujuan mengumpulkan, menyimpan,

menggunakan kembali saat dibutuhkan, memproses, dan menampilkan data

spasial dari dunia sebenarnya untuk tujuan tertentu.

Menurut Rhind dalam buku Ian Heywood yang berjudul “An

Introduction to Geographical Information Systems” (2002, p.12), SIG

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

12 

adalah sebuah sistem komputer yang menyimpan dan menggunakan data

yang menjelaskan tempat di permukaan bumi.

Secara garis besar, dapat penulis simpulkan bahwa Sistem

Informasi Geografis adalah proses pengumpulan, pengolahan, dan

penyajian data menjadi informasi yang akurat, mudah dipahami, dan

bermanfaat bagi para pengguna informasi tersebut yang berkaitan dengan

geografi.

Dengan adanya teknologi Sistem Informasi Geografis, dapat

membantu memberikan nilai tambah pada data spasial dengan

memungkinkan data untuk diorganisasikan dan ditampilkan secara efisien

serta menghasilkan informasi yang sangat berguna untuk membantu

pengambilan keputusan.

2.4.2 Subsistem Sistem Informasi Geografis

Jika definisi diatas diperhatikan, maka SIG dapat diuraikan

menjadi beberapa subsistem berikut:

2.4.2.1 Data Input

Subsistem ini bertugas untuk mengumpulkan dan mempersiapkan

data spasial dan atribut dari berbagai sumber. Subsistem ini pula yang

bertanggung jawab dalam mengkonversi atau mentransformasikan format-

format data-data aslinya kedalam format yang dapat digunakan oleh SIG.

2.4.2.2 Data Output

Subsistem ini menampilkan atau menghasilkan keluaran seluruh

atau sebagian basis data baik dalam bentuk softcopy maupun bentuk

hardcopy seperti: tabel, grafik, peta, dan lain-lain.

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

13 

2.4.2.3 Data Management

Subsistem ini mengorganisasikan baik data spasial maupun atribut

kedalam sebuah basis data sedemikian rupa sehingga mudah dipanggil, di-

update, dan di-edit.

2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis

Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dapat

dihasilkan oleh SIG. Selain itu, subsistem ini juga melakukan manipulasi

dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan seperti

overlay, intersact, buffer, dan lainnya.

2.4.3 Komponen Sistem Informasi Geografis

Sistem Informasi Geografis mempunyai 2 komponen penting

yaitu perangkat keras dan beberapa kumpulan perangkat lunak yang terdiri

dari data, manajemen data dan pengguna SIG. Komponen tersebut

dibutuhkan untuk menyeimbangkan sistem agar sistem berjalan dengan

baik.

2.4.3.1 Perangkat Keras

Pada saat ini, SIG tersedia untuk berbagai platform perangkat

keras mulai dari desktop, workstation, hingga multi-pengguna host yang

dapat digunakan oleh banyak orang secara bersamaan dalam jaringan

komputer yang luas, berkinerja tinggi, memiliki ruang penyimpanan (hard

disk) dan kapasitas memori (RAM) yang besar. Walaupun demikian,

fungsionalitas SIG tidak terikat secara ketat melalui karakteristik-

karakteristik fisik perangkat keras ini sehingga keterbatasan memori pada

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

14 

komputer pun dapat diatasi. Perangkat keras dalam SIG terbagi menjadi

tiga kelompok yaitu:

a. Alat masukan (input) sebagai alat untuk memasukkan data ke

komputer. Contoh: scanner, digitizer dan CD-ROM

b. Alat pemrosesan, merupakan sistem komputer yang berfungsi

mengolah, menganalisis dan menyimpan data yang masuk sesuai

kebutuhan. Contoh: CPU, tape drive dan disk drive

c. Alat keluaran (output) yang berfungsi menayangkan informasi

geografis sebagai data dalam proses SIG. Contoh: VDU, plotter dan

printer

Berikut adalah skema perangkat keras pada Sistem Informasi

Geografis:

Gambar 2.1 Skema perangkat keras SIG

Sumber: Burrough (1986, p.7)

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

15 

Data dasar geografi melalui unit masukan (digitizer, scanner, CD-

ROM) dimasukkan ke komputer. Data yang telah masuk akan diolah

melalui CPU (pusat pemrosesan data), dan CPU ini dihubungkan dengan:

a. Unit penyimpanan (disk drive, tape drive) untuk disimpan dalam

media penyimpanan.

b. Unit keluaran (printer, plotter) untuk dicetak menjadi data dalam

bentuk peta.

c. VDU (layar monitor) untuk ditayangkan agar dapat dikontrol oleh para

pemakai dan programmer (pembuat program).

d. Scanner adalah alat untuk membaca tulisan pada sebuah kertas atau

gambar.

e. CD-ROM adalah alat untuk menyimpan program.

f. Digitizer adalah alat pengubah data asli (gambar) menjadi data digital

(angka).

g. Plotter adalah alat yang mencetak peta dalam ukuran relatif besar.

h. Printer adalah alat yang mencetak data maupun peta dalam ukuran

relatif kecil.

i. CPU (Central Processing Unit) adalah pusat pemrosesan digital.

j. VDU (Virtual Display Unit) adalah layar monitor untuk menayangkan

hasil pemrosesan.

k. Disk drive adalah bagian CPU untuk menghidupkan program.

l. Tape drive adalah bagian CPU untuk menyimpan program.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

16 

2.4.3.2 Perangkat Lunak

Perangkat lunak merupakan bagian dari sistem yang berfungsi

untuk memasukkan, menyimpan dan menghasilkan data yang diperlukan.

Sedangkan mengenai skema perangkat lunak dalam SIG sendiri dapat

dilihat pada Gambar 2.2. Bila dipandang dari sisi lain, SIG juga

merupakan sistem perangkat lunak yang tersusun secara modular di mana

basis data memegang peranan kunci. Setiap subsistem diimplementasikan

dengan menggunakan perangkat lunak yang terdiri dari beberapa modul,

hingga tidak mengherankan jika ada perangkat SIG yang terdiri dari

ratusan modul program (*.exe) yang masing-masing dapat dijalankan

sendiri secara terpisah.

Gambar 2.2 Skema perangkat lunak SIG

Sumber: Burrough (1986, p.8)

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

17 

Data hasil penginderaan jarak jauh dan tambahan seperti data

lapangan dan peta disatukan menjadi data dasar geografi. Data dasar

tersebut dimasukkan ke dalam komputer melalui unit input untuk disimpan

dalam hard disk. Bila diperlukan data yang telah disimpan tersebut dapat

ditayangkan melalui layar monitor atau dicetak untuk laporan (dalam

bentuk peta/gambar). Data ini juga dapat diperbaharui untuk menjaga agar

data tetap sesuai dengan keadaan sebenarnya.

2.4.3.3 Manajemen Data

Menurut O’Brien (2002, p13), data merupakan fakta mentah hasil

observasi, umumnya mengenai fenomena fisik atau transaksi bisnis.

Menurut Whitten et al (2004, p23), data adalah fakta mentah

mengenai orang, tempat, kejadian, dan hal-hal penting yang ada di dalam

organisasi. Setiap fakta tanpa disertai fakta lainnya secara relatif tidak akan

ada artinya.

Data adalah hasil dari pengamatan yang kita lakukan terhadap

dunia nyata. Data dikumpulkan sebagai fakta atau bukti yang dapat

diproses untuk memberikan arti kepada data tersebut dan mengubahnya

menjadi informasi. Jadi dengan memiliki rincian lengkap, sebuah data

berubah menjadi sebuah informasi. Walaupun dalam bahasa sehari-hari

antara data dan informasi terkadang sering tertukar penggunaannya, tapi

sebenarnya dapat dilihat bahwa terdapat perbedaan yang jelas antara

keduanya. Data merupakan suatu bentuk penyimpanan informasi yang

harus diterjemahkan terlebih dahulu untuk menghasilkan suatu informasi

baru yang siap pakai.

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

18 

SIG dapat mengumpulkan dan menyimpan data dan informasi

yang diperlukan baik secara tidak langsung dengan cara mengimpornya

dari perangkat-perangkat lunak SIG yang lain maupun secara langsung

dengan cara mendigitasi data spasial dari peta dan memasukkan data

atributnya dari tabel-tabel dan laporan dengan menggunakan keyboard.

Data spasial adalah data mengenai obyek-obyek atau unsur

geografis (baik di bawah, di atas dan di permukaan bumi) yang dapat

diidentifikasi dan mempunyai acuan lokasi berdasarkan sistem koordinat

tertentu. Data spasial yang dikenal juga dengan sebutan data geografis yang

terdiri dari data grafis yang merupakan elemen gambar dalam komputer

yang dapat berupa titik (node), garis (arc) dan bidang (polygon) dalam

bentuk data vektor ataupun data raster.

Di dalam Sistem Informasi Geografis terdapat dua macam

penyajian data spasial, yaitu model raster dan model vektor.

Model raster menampilkan, menempatkan dan menyimpan data

spasial dengan menggunakan struktur matriks atau piksel-piksel yang

membentuk grid (bidang referensi horizontal dan vertikal yang terbagi

menjadi kotak-kotak). Setiap piksel memiliki atribut tersendiri, termasuk

koordinatnya yang unik. Akurasi model ini sangat tergantung pada resolusi

atau ukuran piksel suatu gambar.

Model vektor menampilkan, menempatkan dan menyimpan data

spasial dengan menggunakan titik-titik, garis-garis dan kurva atau poligon

beserta atribut-atributnya. Bentuk dasar model vektor didefinisikan oleh

sistem koordinat Kartesius dua dimensi (x, y).

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

19 

Data non-spasial (data atribut) adalah data dalam bentuk teks

atau angka, sesuai dengan karakteristik obyeknya yang bersifat kuantitatif

atau kualitatif.

Menurut Heywood, Cornelius, dan Carver (2002, p.16), fungsi

dari manajemen data diperlukan dalam setiap SIG yang menyediakan

penyimpanan, organisasi serta pengambilan menggunakan Database

Management System. DBMS mengorganisasikan berbagai tipe data mulai

dari data yang memiliki unsur grafis (data spasial) hingga data non grafis

(data non spasial). Idealnya sebuah manajemen data dalam GIS harus

mampu menyediakan dukungan bagi multiple users, multiple databases,

proses update yang efisien, informasi yang rendah redundansi, serta

kebebasan, keamanan dan integritas data.

2.4.3.4 Pengguna Sistem Informasi Geografis

Pengguna SIG termasuk di dalamnya yang menjalankan sistem

meliputi mengoperasikan, mengembangkan, bahkan memperoleh manfaat

dari sistem. Oleh karena itu, pengenalan terhadap SIG kepada para

pengguna merupakan hal yang sangat penting, bahkan dapat membawa

sebuah organisasi ke arah perubahan besar termasuk restrukturisasi

internal, pelatihan ulang staff, dan peningkatan alur informasi.

Penelitian membuktikan bahwa penggunaan sebuah SIG yang

berhasil sangat ditentukan oleh kemampuan dan kinerja sumber daya

sebuah organisasi serta ketepatan pemilihan dan cara implementasi sistem

yang baik. Kategori orang yang menjadi bagian dari SIG ini ada beragam,

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

20 

misalnya operator, analis, programmer, database administrator, bahkan

stakeholder.

2.4.4 Manfaat Sistem Informasi Geografis

Adapun manfaat dari Sistem Informasi Geografis dapat berbeda-

beda disesuaikan dengan fungsi dan bidang pekerjaan yang menggunakan

SIG sebagai acuan. Beberapa manfaat dari SIG yang dapat diterapkan di

segala bidang yaitu:

a. SIG memudahkan pengguna dalam melihat fenomena di muka bumi

dengan perspektif yang lebih baik;

b. SIG mampu mengakomodasi penyimpanan, pemrosesan, dan

penayangan data spasial digital bahkan integrasi data yang beragam,

mulai dari citra satelit, foto udara, peta, dan data statistik;

c. SIG akan mampu memproses data dengan cepat dan akurat;

d. Informasi yang dihasilkan SIG merupakan informasi keruangan dan

kewilayahan, maka informasi tersebut dapat dimanfaatkan untuk

inventarisasi data keruangan yang berkaitan dengan sumber daya alam;

e. SIG dapat menghemat waktu dalam produksi peta, proses

pembaharuan peta dan ruang penyimpanan data;

f. SIG dapat digunakan untuk proses pengambilan keputusan hingga

menghasilkan perencanaan yang lebih baik pada suatu organisasi.

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

21 

2.5 Pemetaan

2.5.1 Pengertian Peta

Peta adalah gambaran atau representasi unsur-unsur ketampakan

abstrak yang dipilih dari permukaan bumi yang ada kaitannya dengan

permukaan bumi atau benda-benda angkasa, yang pada umumnya

digambarkan pada suatu bidang datar dan diperkecil/diskalakan.

Dengan menggunakan peta, kita dapat mengetahui segala hal yang

berada di permukaan bumi, seperti letak suatu wilayah, jarak antarkota,

lokasi pegunungan, sungai, danau, lahan persawahan, jalan raya, bandara,

dan sebagainya. Ketampakan yang digambar pada peta dapat dibagi

menjadi dua yaitu ketampakan alami dan ketampakan buatan manusia

(budaya).

Peta merupakan dasar yang penting dalam SIG karena berfungsi

sebagai sebuah sumber data, struktur dalam penyimpanan data dan alat

untuk menganalisis dan mempertunjukkan data.

Menurut Burrough (1986, p.13), peta adalah sekumpulan titik,

garis dan area yang digunakan untuk mendefinisikan lokasi dan tempat

yang mengacu pada sistem koordinat beserta dengan penggambaran

atribut-atribut non-spasialnya. Peta biasanya direpresentasikan dalam dua

dimensi tapi tidak menutup kemungkinan untuk dapat dipresentasikan

dalam bentuk tiga dimensi.

2.5.2 Jenis Peta

Menurut kegunaannya, peta terdiri dari:

a. General Reference Map (Peta Referensi Umum)

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

22 

Peta ini digunakan untuk mengidentifikasi dan memverifikasi macam-

macam bentuk geografi seperti fitur tanah, perkotaan, jalan, dan

sebagainya;

b. Mobility Map (Peta Mobilitas)

Peta ini bermanfaat bagi masyarakat dalam menentukan jalur dari satu

tempat ke tempat lainnya, digunakan untuk perjalanan darat, laut dan

udara;

c. Thematic Map (Peta Tematik)

Peta ini digunakan untuk menunjukkan penyebaran data non-spasial

dari obyek tertentu pada peta, biasanya angka atau warna yang

merupakan data hasil olahan;

d. Inventory Map (Peta Inventaris)

Peta ini menunjukkan lokasi dari fitur tertentu yang terdapat di suatu

wilayah, seperti posisi semua taman nasional yang dimiliki oleh

provinsi Sumatera Barat.

Menurut isinya, peta terdiri dari:

a. Peta Umum

Melukiskan semua kenampakan pada suatu wilayah secara umum.

Kenampakan adalah keadaan alam atau daerah dengan berbagai

bentuk permukaan bumi. Peta umum dikenal juga dengan sebutan peta

topografi. Contoh peta umum adalah peta Indonesia dan peta dunia.

b. Peta Khusus

Melukiskan kemampuan tertentu atau menonjolkan satu macam data

saja pada wilayah yang dipetakan.

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

23 

Contohnya peta geologi, peta geomorfologi dan peta populasi.

Menurut skalanya, peta terdiri dari:

a. Peta Kadaster : skala antara 1:100 – 1:5.000;

b. Peta Skala Besar : skala antara 1:5.000 – 1:250.000;

c. Peta Skala Sedang : skala antara 1:250.000 – 1:500.000;

d. Peta Skala Kecil : skala antara 1:500.000 – 1:1.000.000;

e. Peta Geografi : skala > 1:1.000.000.

Menurut keadaan obyeknya, peta terdiri dari:

a. Peta Stasioner

Menggambarkan stabilitas atau apakah keadaan obyek yang dipetakan

tetap. Contoh: peta persebaran gunung berapi.

b. Peta dinamis

Menggambarkan keadaan atau obyek yang dipetakan mudah berubah.

Contoh : peta arah angin.

2.5.3 Syarat Peta

Peta yang ideal mempunyai luas, bentuk, arah, dan jarak yang

benar. Peta yang baik dan lengkap harus mencantumkan hal-hal sebagai

berikut:

1. Judul Peta

Judul suatu peta harus memuat jenis peta daerah yang dipetakan.

2. Tahun Pembuatan

Tahun pembuatan diletakkan di kanan bawah atau kiri bawah.

Pencantuman tahun pembuatan penting karena dapat dipakai untuk

memastikan bahwa peta tersebut masih baik digunakan saat ini.

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

24 

3. Skala Peta

Skala adalah perbandingan jarak pada peta dengan jarak sesungguhnya

di permukaan bumi. Ada tiga macam skala, yaitu:

a. Skala angka adalah skala peta yang dinyatakan dalam

angka/numerik.

Contoh: 1: 10000. Artinya 1 cm di peta = 10000 cm di permukaan

bumi.

b. Skala inci adalah skala peta yang dinyatakan dalam satuan inci.

1 inci = 2539 cm.

c. Skala garis adalah skala peta berupa garis yang menunjukkan

jarak sesungguhnya pada permukaan bumi.

4. Petunjuk Arah (Orientasi)

Orientasi atau mata angin digunakan sebagai petunjuk arah dari wilayah

yang dipetakan. Pedoman pembuatan orientasi meliputi:

a. Indonesia menggunakan orientasi utara.

b. Petunjuk arah ditempatkan pada bagian kosong agar tidak

mengganggu peta induk.

5. Legenda

Peta memuat informasi yang padat, namun tidak mungkin semua data

diberi keterangan rinci. Oleh karena itu, keterangan dibuat berupa

simbol-simbol. Keterangan berupa simbol-simbol pada suatu peta

disebut legenda.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

25 

6. Garis astronomis

Setiap peta harus mencantumkan garis astronomis, yaitu garis lintang

dan garis bujur. Garis lintang adalah garis khayal yang menghubungkan

kutub utara dan kutub selatan, serta digambarkan membujur. Garis-garis

tersebut berfungsi membantu dalam membaca peta.

2. 6 Basis Data

2.6.1 Pengertian Basis Data

Pengertian basis data menurut Connolly dan Begg (2005, p.14)

adalah kumpulan data yang saling berhubungan secara logis dan saling

berinteraksi serta menghasilkan informasi yang dibutuhkan. Suatu basis

data haruslah merupakan sebuah penyimpanan data besar yang dapat

digunakan oleh berbagai pengguna atau bagian organisasi dalam waktu

yang bersamaan.

Menurut Turban, Rainer dan Potter (2001, p.135), basis data

adalah kumpulan berkas dan arsip yang terkumpul, tersusun dan saling

berhubungan membentuk data dan hal lainnya yang tersimpan di suatu

wadah atau tempat.

Basis data merupakan data-data yang terangkai serta tersimpan

secara rapi kedalam suatu format yang telah distandarisasikan dan

dirancang agar dapat digunakan oleh beberapa pengguna dalam waktu

bersamaan.

Basis data adalah kumpulan dari berbagai data yang saling

berhubungan satu dengan yang lainnya. Basis data tersimpan di perangkat

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

26 

keras, serta dimanipulasi dengan menggunakan perangkat lunak.

Pendefinisian basis data meliputi spesifikasi dari tipe data, struktur dan

batasan dari data atau informasi yang akan disimpan. Database

merupakan salah satu komponen yang penting dalam sistem informasi

karena merupakan basis dalam menyediakan informasi kepada pengguna.

2.6.2 Database Management System

Menurut Eaglestone dan Ridley (2001, p.3), komputer biasanya

mengartikan informasi dengan suatu pola dan susunan tertentu sebagai

data yang tersimpan di dalam perangkat penyimpanan. Database

Management System (DBMS) adalah program-program tertentu dari

komputer yang dipakai oleh program aplikasi untuk mengelola dan

menyediakan akses ke koleksi data yang tersimpan dan diatur secara

sistematis dalam basis data untuk memperoleh informasi yang

dibutuhkan.

DBMS juga dapat diartikan sebagai sebuah sistem perangkat lunak

yang memungkinkan pengguna untuk menciptakan dan merawat basis

data serta mengendalikan akses dan interaksi basis data tersebut dengan

program aplikasi yang membutuhkannya. Fasilitas-fasilitas yang biasanya

disediakan DBMS meliputi:

a. Data Definition Language (DDL), di mana pengguna dapat membuat

tipe data, struktur data spesifik dan batasan-batasan (constraint)

terhadap data yang disimpan dalam basis data;

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

27 

b. Data Manipulation Language (DML), di mana pengguna dapat

melakukan pemasukan, pembaharuan, penghapusan, dan

pemanggilan kembali terhadap data di dalam basis data;

c. Pengendalian akses yang dapat dibatasi terhadap basis data.

2.6.3 Primary Key

Menurut Connolly dan Begg (2005, p.79), Primary Key

merupakan sebuah atribut atau himpunan atribut yang bersifat unik yang

dipilih untuk mengidentifikasi tuple atau record dalam sebuah tabel. Unik

di sini memiliki arti tidak boleh ada duplikat atau key yang sama untuk

dua atau lebih tuple/record dalam sebuah table.

2.6.4 Foreign Key

Berdasarkan Connolly dan Begg (2005, p.79), Foreign Key adalah

sebuah atribut atau himpunan atribut dalam sebuah tabel yang merujuk

pada key yang terdapat pada tabel lain. Foreign Key berfungsi untuk

menggambarkan hubungan antara satu tabel dengan tabel yang lainnya.

2.6.5 Entity Relationship Diagram

Entity Relationship Diagram merupakan model yang dibuat

berdasarkan anggapan bahwa dunia nyata terdiri dari koleksi obyek-

obyek dasar yang dinamakan entitas (entity) serta hubungan (relationship)

antara entitas-entitas itu.

Batasan utama pada relationship disebut multiplicity, yaitu jumlah

atau range dari kejadian yang mungkin terjadi pada suatu entitas yang

terhubung ke satu kejadian dari entitas lain yang berhubungan melalui

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

28 

suatu relationship. Hubungan yang paling umum adalah binary

relationship terdiri atas:

a. One to one

Hubungan antara entitas x dan y di mana setiap satu x berhubungan

ke satu atau hanya satu y, dan setiap satu y berhubungan dengan satu

atau hanya satu x;

b. One to many

Hubungan antara entitas x dan y di mana setiap satu x berhubungan

ke satu atau lebih y, tetapi setiap satu y berhubungan dengan satu

atau hanya satu x;

c. Many to many

Hubungan antara entitas x dan y di mana setiap satu x mungkin

berhubungan ke satu atau lebih y, dan setiap satu y mungkin

berhubungan dengan satu atau lebih x;

d. Zero or one to many

Hubungan antara entitas x dan y di mana setiap satu x mungkin

berhubungan ke satu atau lebih y, tetapi setiap satu y hanya

berhubungan ke satu x atau tidak sama sekali.

2.6.6 Perancangan Database

Metode perancangan database yang digunakan dalam

penyusunan skripsi ini adalah metode Database Application Lifecycle yang

tahapannya terdapat pada Gambar 2.3.

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

29 

 

Gambar 2.3 Tahapan dalam Database Application Lifecycle

Sumber: Connolly and Begg, (2005, p.272)

Menurut Connolly and Begg (2005, p.273) dalam bukunya

“Database Systems: A. Practical Approach to Design, Implementation,

and Management”, tahapan dalam Database Application Lifecycle dapat

dijelaskan seperti dibawah ini:

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

30 

a. Database Planning

Merencanakan bagaimana tahap-tahap siklus hidup dapat direalisasikan

secara efisien dan efektif.

b. System Definition

Menentukan ruang lingkup dan batas-batas dari aplikasi database,

pengguna, dan area aplikasi.

c. Requirements collection and analysis

Pengumpulan dan analisis kebutuhan pengguna dan area aplikasi

d. Database Design

1. Conseptual Database Design

Menurut Connolly (2005, p.419), Conceptual database design adalah

proses membangun suatu model berdasarkan informasi yang

digunakan oleh perusahaan atau organisasi, tanpa pertimbangan

perencanaan fisik.

2. Logical Database Design

Menurut Connolly (2005, p.441), Logical database design adalah

proses pembuatan suatu model informasi yang digunakan pada

perusahan berdasarkan pada model data yang spesifik, tetapi tidak

tergantung dari Database Management System (DBMS) yang khusus

dan pertimbangan fisik yang lain.

3. Physical Database Design

Menurut Connolly (2005, p.478), Physical database design adalah

suatu proses untuk menghasilkan gambaran dari implementasi basis

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

31 

data pada tempat penyimpanan, menjelaskan dasar dari relasi,

organisasi file dan indeks yang digunakan untuk efisiensi data dan

menghubungkan beberapa integrity constraints dan tindakan

keamanan.

e. DBMS Selection

Memilih DBMS yang cocok untuk aplikasi database.

f. Application Design

Merancang tampilan pengguna dan program aplikasi yang menggunakan

dan mengolah database.

g. Prototyping

Membangun sebuah model kerja dari aplikasi database, yang

memungkinkan para perancang atau pengguna untuk memvisualisasikan

dan mengevaluasi bagaimana sistem final akan terlihat dan berfungsi.

h. Implementation

Menciptakan defini eksternal, konseptual dan internal dari database dan

program aplikasi.

i. Data Conversion and Loading

Loading data dari sistem lama ke sistem baru.

j. Testing

Aplikasi database diuji untuk kesalahan dan divalidasi terhadap

persyaratan yang ditentukan oleh pengguna

k. Operational Maintenance

Aplikasi database yang sepenuhnya yang dilaksanakan sistem ini terus

menerus dipantau dan dipelihara bila perlu, persyaratan baru yang

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

32 

dimasukkan ke dalam aplikasi database melalui tahap-tahap sebelumnya

dalam siklus hidup. 

2.6.7 Perancangan Aplikasi

Metode perancangan aplikasi yang digunakan untuk penyusunan

skripsi ini adalah metode SDLC (System Development Life Cycle), dimana

metode SDLC lebih difokuskan pada pendekatan waterfall. Fase-fasenya

menurut referensi Sommerville dapat dilihat pada Gambar 2.4.

 

 

 

 

 

 

 

 

Gambar 2.4 Perancangan Waterfall

Sumber: Sommerville, (2001, p.272)

1. Requirements Definition

Langkah ini merupakan analisis terhadap kebutuhan sistem.

Pengumpulan data dalam tahap ini bisa malakukan sebuah penelitian,

wawancara atau studi literatur. Seorang sistem analis akan menggali

Operation and Maintenance

Integration and system testing

Implementation and unit testing

System and Software Design

Requirements Definition

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

33 

informasi sebanyak-banyaknya dari pengguna sehingga akan tercipta

sebuah sistem komputer yang bisa melakukan tugas-tugas yang

diinginkan oleh pengguna tersebut. Tahapan ini akan menghasilkan

dokumen pengguna requirement atau bisa dikatakan sebagai data

yang berhubungan dengan keinginan pengguna dalam pembuatan

sistem. Dokumen ini lah yang akan menjadi acuan sistem analis untuk

menterjemahkan ke dalam bahasa pemograman.

2. System and software design

Proses desain akan menerjemahkan syarat kebutuhan ke sebuah

perancangan perangkat lunak yang dapat diperkirakan sebelum

pengkodean. Proses ini berfokus pada: struktur data, arsitektur

perangkat lunak, representasi interface, dan detail (algoritma)

prosedural. Tahapan ini akan menghasilkan dokumen yang disebut

software requirement. Dokumen inilah yang akan digunakan

programmer untuk melakukan aktivitas pembuatan sistemnya.

3. Implementation and unit testing

Tahapan inilah yang merupakan tahapan secara nyata dalam

mengerjakan suatu sistem. Dalam artian penggunaan komputer akan

dimaksimalkan dalam tahapan ini. Proses pengujian berfokus pada

logika internal software, memastikan bahwa semua pernyataan sudah

diuji, dan pada eksternal fungsional, yaitu mengarahkan pengujian

untuk menemukan kesalahan – kesalahan dan memastikan bahwa

input yang dibatasi akan memberikan hasil aktual yang sesuai dengan

hasil yang dibutuhkan.

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

34 

4. Integration and system testing

Setelah pengkodean selesai maka akan dilakukan pengujian program

terhadap sistem yang telah dibuat sebelumnya. Tujuan pengujian

program ini adalah menemukan kesalahan-kesalahan terhadap sistem

tersebut dan kemudian bisa diperbaiki.

5. Operation and maintenance

Tahapan ini bisa dikatakan final dalam pembuatan sebuah sistem.

Setelah melakukan analisis, desain, pengkodean serta pengujian

maka sistem yang sudah jadi akan digunakan oleh pengguna.

Aplikasi akan mengalami perubahan setelah disampaikan kepada

pengguna. Perubahan akan terjadi karena kesalahan – kesalahan

ditentukan, karena aplikasi harus disesuaikan untuk mengakomodasi

perubahan – perubahan di dalam lingkungan eksternalnya atau karena

pengguna membutuhkan perkembangan fungsional atau unjuk kerja.

Pemeliharaan software mengaplikasikan lagi setiap fase program

sebelumnya dan tidak membuat yang baru lagi.

Hasil dari metode SDLC ini adalah:

1. Perancangan diagram aliran data, atau DFD (Data Flow

Diagram);

2. Perancangan diagram transisi, atau STD (State Transition

Diagram);

3. Perancangan layar.

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

35 

2.6.8 Data Flow Diagram

Menurut McLeod (2004, p.171), data flow diagram adalah

gambaran dari suatu sistem yang menggunakan sejumlah bentuk simbol

untuk menunjukkan aliran data melalui proses-proses yang saling

berkaitan. Simbol menggambarkan hubungan antar elemen, proses, aliran

data, dan penyimpanan data.

Menurut Whitten (2004, p.344), data flow diagram adalah alat

yang menggambarkan aliran data melalui sistem kerja atau pengolahan

yang dilakukan oleh sistem tersebut. Terdapat tiga tingkatan dalam diagram

aliran data, yaitu:

a. Diagram konteks

Merupakan tingkatan tertinggi yang menggambarkan input dan

output sistem. Terdiri dari satu proses yang tidak memiliki data

store;

b. Diagram nol

Memiliki data store. Jika terdapat diagram tidak rinci, maka

diberikan tanda asterisk;

c. Diagram rinci

Merupakan rincian dari diagram nol atau diagram tingkat

sebelumnya. Proses yang ada sebaiknya tidak melebihi tujuh proses.

Terdapat tiga simbol dan satu koneksi dalam DFD, yaitu:

a. Persegi panjang tumpul menyatakan proses atau bagaimana tugas

dikerjakan;

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

36 

Gambar 2.5 Proses DFD

Sumber: Whitten (2004, 358)

b. Persegi empat menyatakan agen eksternal dan batasan sistem

tersebut;

Gambar 2.6 Agen eksternal DFD

Sumber: Whitten (2004, 365)

c. Kotak berujung terbuka menyatakan data store, terkadang disebut

basis data;

Gambar 2.7 Data store DFD

Sumber: Whitten (2004, 367)

d. Panah menyatakan aliran data atau input ke dan output dari suatu

proses.

Gambar 2.8 Aliran data DFD

Sumber: Whitten (2004, 367)

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

37 

2.6.9 State Transition Diagram

Menurut Pressman (2001, p.317), State Transition Diagram

menggambarkan kebiasaan dari suatu sistem dengan menunjukkan kondisi

dan kejadian yang menyebabkan perubahan suatu kondisi.

Menurut Whitten (2004, p.673), State Transition Diagram adalah

alat yang digunakan untuk menggambarkan urutan dan variasi layar yang

dapat muncul ketika pengguna sistem menjalankan sistem.

Diagram transisi bertugas untuk menunjukkan urutan-urutan fungsi

yang dijalankan sebuah sistem. Dalam beberapa sistem bisnis, model ini

tidak perlu diperhatikan mengingat urutan yang ada sudah diketahui

dengan tepat.

Komponen utama dari sebuah diagram transisi adalah state dan

anak panah yang mewakili perubahan state. State adalah sekumpulan

keadaan atau atribut karakter seseorang atau sesuatu pada waktu tertentu.

Gambar 2.9 State pada diagram transisi

Sumber: Whitten (2004, 673)

Gambar 2.10 Penanda perubahan pada diagram transisi

Sumber: Whitten (2004, 673)

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

38 

aksi

kondisi

Gambar 2.11 Diagram transisi yang dilengkapi dengan aksi dan kondisi

Sumber: Whitten (2004, 673)

Terdapat dua macam pendekatan yang dapat digunakan dalam pembuatan

diagram transisi yaitu:

a. Mendefinisikan semua state yang mungkin pada sistem dengan cara

menampilkan ke dalam bentuk kotak-kotak terpisah, kemudian

mencari hubungan yang ada antar kotak;

b. Inisialisasi state, dimulai dari state paling awal kemudian dilanjutkan

ke state-state berikutnya hingga sampai ke state akhir.

2.7 Internet

2.7.1 Pengertian Internet

Menurut Mcleod (2004, p.63), internet adalah nama yang

diberikan oleh koneksi jaringan komputer terbesar di dunia, dimana setiap

jaringan tersebut terdiri dari kumpulan-kumpulan jaringan yang lebih kecil.

Menurut Gary P.Schneider (2011, p.52), internet adalah kumpulan

beberapa jaringan komputer yang terhubung dimana menggunakan

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

39 

rangakaian aturan dan jaringan penghubung satu sama lain di seluruh

dunia.

2.7.2 Pengertian WWW

Menurut Mcleod (2004, p.64), World Wide Web atau yang biasa

disebut web dan WWW adalah pengaksesan informasi melalui internet

dimana dokumen-dokumen hypermedia (data-data komputer) disimpan dan

didapatkan dengan arti-arti baru skema yang unik.

Menurut Gary P.Schneider (2011, p.53), World Wide Web adalah

sebuah subset komputer pada internet yang terhubung satu sama lain dalam

sebuah jalur yang spesifik yang membuat subset beserta isinya mudah

diakses satu sama lainnya.

2.7.3 Pengertian Web Browser

Menurut Mcleod (2004, p65), web browser adalah salah satu

software yang didesain untuk mencari dan membaca file yang ada di

internet yang ditulis dalam bentuk HTML (Hypertext Markup Languange).

Menurut Gary P.Schneider (2011, p.58), web browser adalah

sebuah tampilan perangkat lunak yang mengizinkan pengguna untuk

membaca sebuah dokumen HTML dan berpindah dari dokumen HTML ke

dokumen HTML lainnya melalui format teks dengan link hypertext di

setiap filenya.

2.7.4 Pengertian Web Server

Menurut Gary P. Schneider (2011, p.66), web server adalah

sebuah software yang menerima request dari web client dan meresponnya

dengan mengirim balik file ke komputer web client.

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

40 

2.8 Teori-teori yang berhubungan dengan Topik

2.8.1 Pengertian Monitoring

Monitoring adalah proses rutin pengumpulan data dan pengukuran

kemajuan atas objektif program/ memantau perubahan, yang fokus pada

proses dan keluaran. Monitoring menyediakan data dasar untuk menjawab

permasalahan. Monitoring akan memberikan informasi tentang status dan

kecenderungan bahwa pengukuran dan evaluasi yang diselesaikan berulang

dari waktu ke waktu, pemantauan umumnya dilakukan untuk tujuan

tertentu, untuk memeriksa terhadap proses berikut objek atau untuk

mengevaluasi kondisi atau kemajuan menuju tujuan hasil manajemen atas

efek tindakan dari beberapa jenis antara lain tindakan untuk

mempertahankan manajemen yang sedang berjalan.

2.8.2 Pengertian Hutan

Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh

pepohonan dan tumbuhan lainnya. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat

di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung

karbon dioksida, habitat hewan, modulator arus hidrologika, serta pelestari

tanah, dan merupakan salah satu aspek biosfer bumi yang paling penting.

2.8.3 Pengertian Kebakaran Hutan

Kebakaran hutan adalah sebuah pembakaran yang terjadi di hutan

yang berakibat kerusakan ekosistem yang ada di dalamnya. Kebakaran

hutan juga mengakibatkan bencana alam seperti banjir akibat hilangnya

pohon-pohon sebagai penahan air. Penyebab umum kebakaran hutan

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

41 

bermacam-macam mulai dari sambaran petir saat musim kemarau, aktivitas

vulkanis, hingga tindakan manusia yang disengaja.

2.8.4 Pengertian Titik Api

Titik api atau yang dalam istilah kehutanan disebut dengan hotspot

adalah istilah untuk sebuah pixel yang memiliki nilai temperatur di atas

ambang batas (threshold) tertentu dari hasil interpretasi citra satelit

NOAA–AVHRR (National Oceanic Atmospheric Administration,

Advanced Very High Resolution Radiometer). Saat ini, satelit NOAA yang

umum digunakan dan masih beroperasi dengan baik adalah NOAA 12 dan

16. Proses interpretasi citra NOAA dilakukan secara otomatis dengan

menggunakan komputer. Dengan mengamati threshold, kita dapat

mengetahui titik-titik di permukaan bumi yang patut diwaspadai sebagai

gejala kebakaran hutan sehingga dapat diantisipasi secara dini.

2.8.5 Pengertian Vegetasi

Vegetasi merupakan kumpulan tumbuh-tumbuhan biasanya terdiri

dari beberapa jenis yang hidup bersama-sama pada suatu tempat. Dalam

mekanisme kehidupan bersama tersebut terdapat interaksi yang erat baik

diantara sesama individu penyusun vegetasi itu sendiri maupun dengan

organisme lainnya sehingga merupakan suatu sistem yang hidup dan

tumbuh serta dinamis.

2.8.6 Pengertian ASP.Net AJAX

ASP.NET AJAX merupakan salah satu framework AJAX untuk

ASP.NET 2.0 yang memungkinkan developer untuk membuat aplikasi web

yang lebih responsif dan interaktif.

Page 33: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

42 

Beberapa keunggulan aplikasi web menggunakan ASP.Net AJAX

dibandingkan dengan aplikasi web yang secara penuh berbasis server

antara lain:

a. Lebih efisien karena sebagian proses dilakukan di browser.

b. Elemen UI yang lebih familiar seperti indikator proses, tooltips dan

jendela pop-up.

c. Update sebagian halaman yang hanya mengganti sebagian dari

halaman web (partial rendering).

d. Integrasi client dengan ASP.NET application services untuk form

authentikasi dan pengguna profiles.

e. Framework yang mudah disesuaikan dengan kebutuhan sebagaimana

server-control.

f. Mendukung sebagian besar browser terkenal termasuk Microsoft

Internet Explorer, Mozilla Firefox, Google Chrome dan Apple Safari.

2.8.7 Pengertian ArcGIS

ArcGIS adalah paket perangkat lunak yang terdiri dari produk

perangkat lunak Sistem Informasi Geografis (SIG) yang diproduksi oleh

Esri. ArcGIS meliputi perangkat lunak berbasis Windows sebagai berikut:

a. ArcReader, yang memungkinkan pengguna menampilkan peta yang

dibuat menggunakan produk ArcGIS lainnya;

b. ArcGIS Desktop, memiliki tiga tingkat lisensi:

1. ArcMap, yang memungkinkan pengguna menampilkan data

spasial, membuat peta berlapis, serta melakukan analisis spasial

dasar;

Page 34: BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Pengertian Sistemlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2012-1-00179-IF Bab 2.pdf · update, dan di-edit. 2.4.2.4 Data Manipulation and Analysis Subsistem

43 

2. ArcCatalog, memiliki kemampuan sebagaimana ArcMap dengan

tambahan peralatan untuk memanipulasi berkas shapefile dan

geodatabase;

3. ArcInfo, memiliki kemampuan sebagaimana ArcCatalog dengan

tambahan fungsi manipulasi data, penyuntingan, dan analisis.