BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem...

32
10 10 BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori-teori Dasar / Umum 2.1.1 Pengertian Sistem Informasi Menurut McLeod (2004, p12), sistem informasi adalah susunan dari orang, data, proses, penyajian informasi, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mendukung dan mengembangkan pengoperasian sehingga dapat membantu dalam penyelesaian masalah dan pembuatan keputusan yang dibutuhkan oleh manajemen dan user. M enurut O’Brien (2005, p5), sistem informasi dapat merupakan kombinasi teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informasi dalam sebuah organisasi. M enurut Whitten (2004, p10), sistem informasi adalah pengaturan orang, data, proses dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output informasi yang diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah gabungan dari orang-orang, hardware, software, dan jar ingan yang salin g berinteraksi untuk mengumpulkan sumber daya data dan mengubahnya menjadi suatu informasi untuk mendukung pembuatan keputusan yang dibutuhkan oleh manajemen dan user.

Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem...

Page 1: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

10

10

BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 Teori-teori Dasar / Umum

2.1.1 Pengertian Sistem Informasi

Menurut McLeod (2004, p12), sistem informasi adalah susunan dari orang,

data, proses, penyajian informasi, dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk

mendukung dan mengembangkan pengoperasian sehingga dapat membantu dalam

penyelesaian masalah dan pembuatan keputusan yang dibutuhkan oleh manajemen

dan user.

Menurut O’Brien (2005, p5), sistem informasi dapat merupakan kombinasi

teratur apapun dari orang-orang, hardware, software, jaringan komunikasi, dan

sumber daya data yang mengumpulkan, mengubah, dan menyebarkan informas i

dalam sebuah organisasi.

Menurut Whitten (2004, p10), sistem informasi adalah pengaturan orang,

data, proses dan teknologi informasi yang berinteraksi untuk mengumpulkan,

memproses, menyimpan, dan menyediakan sebagai output informasi yang

diperlukan untuk mendukung sebuah organisasi.

Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa sistem informasi adalah

gabungan dari orang-orang, hardware, software, dan jar ingan yang salin g

berinteraksi untuk mengumpulkan sumber daya data dan mengubahnya menjadi

suatu informasi untuk mendukung pembuatan keputusan yang dibutuhkan oleh

manajemen dan user.

Page 2: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

11

2.1.2 Jenis-Jenis Sistem Informasi

Sistem informasi dari suatu organisasi dapat dikelompokkan menjadi

beberapa bagian sebagai berikut:

a. Office Automation System

Merupakan sistem informasi yang dikaitkan dengan komputer guna

mendukung pengolahan data atau dokumen, yang berfokus pada data.

Contohnya spreadsheet, word processing dan sebagainya.

b. Transaction Processing System

Merupakan sistem aplikasi program yang mengolah data transaksi

harian secara rutin dan merupakan sumber informasi bagi sistem

informasi lainnya, dan berfokus pada data. Contohnya aplikasi

program modul invoicing, purchasing, account receivable, account

payable, general ledger, inventory, production, cash management,

dan lain sebagainya.

c. Management Information System

Merupakan sistem informasi untuk mendukung perencanaan,

pengendalian, pengambilan keputusan manajemen dan merupakan

ringkasan informasi yang diperoleh dari Transaction Processing

System. Management Information System berfokus pada informasi.

Contohnya financial statement, cash flow statement, inventory

position. Karakteristik dari Management Information System adalah

mendukung keputusan yang terstruktur, berorientasi pada batch dan

data, kurang mampu untuk dianalisis, dan kurang luwes.

Page 3: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

12

d. Decision Support System

Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan

keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh break

even analysis report, sales volume analysis report. Karakteristik

Decision Support System adalah luwes, mendukung keputusan yang

semi terstruktur, mampu berorientasi dengan data profesional yang

minimum, bersifat interaktif, berorientasi pada model dan dapat

dijadikan sebagai alat untuk memberikan keputusan dan mempunyai

kemampuan analisis.

e. Executive Information System / Expert System

Merupakan sistem informasi untuk pengolahan data yang digunakan

untuk pemecahan masalah yang spesifik dan berfokus pada strategi.

Contoh : bisnis apa yang harus dikembangkan, unit mana yang harus

ditutup atau dijual untuk mempertahankan kondisi arus kas

perusahaan.

2.1.3 Sistem Informasi Rumah Sakit

Sistem Informasi Rumah Sakit merupakan suatu sistem integrasi yang

menunjang kinerja rumah sakit dalam melayani pasien dalam sistem administrasi

dan pelayanan kesehatan.

(http://www.permata-solution.com/Product_03_RS.html)

Page 4: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

13

2.1.4 Enterprise Resource Planning (ERP)

2.1.4.1 Pengertian ERP

Menurut O’Brien (2004, p194), pengertian Enterprise Resource

Planning (ERP) adalah tulang punggung perusahaan lintas fungsi yang

mengintegrasi dan mengotomatisasi banyak proses bisnis internal dan sistem

informasi dalam fungsi penjualan dan distribusi, produksi, logistik, akuntansi,

dan sumber daya manusia sebuah perusahaan.

Menurut Whitten (2004, p29), pengertian Enterprise Resource Planning

(ERP) adalah aplikasi perangkat lunak yang mengintegrasikan secara penuh

sistem informasi yang mencakup sebagian besar atau semua fungsi bisnis inti

dan mendasar (termasuk pemrosesan transaksi dan informasi manajemen

untuk fungsi-fungsi bisnis tersebut).

Menurut Wijaya (2009, p27), ERP merupakan konsep untuk

merencanakan dan mengelola sumber daya perusahaan, yaitu berupa paket

aplikasi program terintegrasi dan multi modul yang dirancang untuk melayani

dan mendukung berbagai fungsi dalam perusahaan (to serve and support

multiple business functions), sehingga pekerjaan menjadi lebih efisien dan

dapat memberikan pelayanan lebih bagi konsumen, yang akhirnya dapat

menghasilkan nilai tambah dan memberikan keuntungan maksimal bagi

semua pihak yang berkepentingan (stakeholder) atas perusahaan.

Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa Enterprise Resource

Planning (ERP) adalah aspek perencanaan dalam organisasi/perusahaan

berupa aplikasi program yang mengintegrasikan secara penuh sistem

Page 5: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

14

informasi untuk mendukung fungsi-fungsi bisnis dalam

organisasi/perusahaan.

2.1.4.2 Infrastruktur ERP

Infrastruktur merupakan hal utama dalam perencanaan pemakaian

sistem ERP, karena dengan adanya infrastruktur yang kuat maka dapat

dikatakan bahwa perusahaan telah membangun fondasi yang kuat. Secara

umum, infrastruktur ERP terdiri dari :

a. People

Orang-orang yang terlibat dalam penerapan sistem ERP

merupakan faktor yang sangat penting terutama dalam komitmen

waktu, dukungan top management, rasa memiliki, keterlibatan,

semangat, dan rasa perlawanan yang minimum.

b. Process

Berkaitan dengan proses bisnis yang berjalan dan proses bisnis

dengan adanya penerapan sistem ERP.

c. Technology

Penerapan sistem ERP identik dengan investasi yang relatif besar,

dimana teknologi meliputi dari infrastruktur jaringan, hardware,

sofware, dan database.

OPERATION PEOPLE

TECHNOLOGY

PROCESS

Page 6: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

15

Gambar 2.1 Komponen Infrastruktur ERP

(Sumber : Santo F. Wijaya & Suparto Darudiato, 2009, p24)

2.1.4.3 Konsep dalam ERP

Integrasi dalam konsep sistem ERP berhubungan dengan interpretasi

berikut :

• Menghubungkan antara berbagai aliran proses bisnis.

• Metode dan teknik berkomunikasi.

• Keselarasan dan sinkronisasi operasi bisnis.

• Koordinasi operasi bisnis.

Konsep dasar ERP adalah sebagai berikut :

1. ERP terdiri dari paket software komersial yang menjamin integras i

yang mulus atas semua aliran informasi di perusahaan, yang

meliputi keuangan, akuntansi, sumber daya manusia, rantai pasok,

dan informasi konsumen.

2. Sistem ERP adalah paket sistem informasi yang dapat

dikonfigurasi, yang mengintegrasikan informasi dan proses yang

berbasis informasi di dalam dan melintas area fungsional dalam

sebuah organisasi.

3. ERP merupakan satu basis data, satu aplikasi, dan satu kesatuan

antar muka di seluruh enterprise.

Page 7: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

16

2.1.4.4 Manfaat ERP

Menurut O’Brien (2005, p322), penerapan sistem ERP memiliki

beberapa manfaaat, seperti sebagai berikut:

• Kualitas dan Efisiensi : ERP menciptakan kerangka kerja untuk

mengintegrasikan dan meningkatkan proses bisnis internal

perusahaan yang menghasilkan peningkatan signifikan dalam

kualitas serta efisiensi layanan pelanggan, produksi, dan distribusi.

• Penurunan Biaya : Banyak perusahaan melaporkan penurunan

signifikan dalam biaya pemrosesan transaksi dari hardware,

software, serta karyawan pendukung TI, jika dibandingkan dengan

sistem warisan yang tidak terintegrasi yang digantikan oleh sistem

ERP baru mereka.

• Pendukung Keputusan : ERP menyediakan informasi mengenai

kinerja bisnis lintas fungsi yang sangat penting secara tepat untuk

para manajer agar dapat secara signifikan meningkatkan

kemampuan mereka dalam mengambil keputusan secara tepat

waktu di lintas bisnis keseluruhan perusahaan.

• Kelincahan Perusahaan : Mengimplementasikan sistem ERP

meruntuhkan banyak dinding departemen dan fungsi atau “benteng”

berbagai proses bisnis, sistem informasi, dan sumber daya

informasi. Hal ini menghasilkan struktur organisasi, tanggung

jawab manajerial, dan peran kerja yang lebih fleksibel, dan

karenanya menghasilkan organisasi serta tenaga kerja yang lebih

Page 8: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

17

lincah dan adaptif, yang dapat dengan lebih mudah memanfaatkan

berbagai peluang baru bisnis.

2.1.5 Implementasi

Menurut McLeod (2004, p144), implementasi adalah kegiatan memperoleh

dan mengintegrasikan sumber daya fisik dan konseptual yang menghasilkan suatu

sistem yang bekerja.

2.1.6 Pendekatan Implementasi Sistem

Menurut McLeod (2004, p147), ada empat pendekatan dasar pada tahap

implementasi :

• Percontohan (pilot) adalah suatu sistem percobaan yang diterapkan

dalam satu subset dari keseluruhan operasi seperti satu kantor atau

daerah tertentu.

• Serentak (immediate) adalah pendekatan yang paling sederhana, yaitu

peralihan dari sistem lama ke sistem baru pada satu hari tertentu. Namun

pendekatan ini hanya layak bagi perusahaan kecil atau sistem kecil,

karena permasalahan waktu semakin besar saat skala operasi meningkat.

• Bertahap (phased) adalah pendekatan di mana sistem yang baru

digunakan bagian per bagian pada suatu waktu.

• Paralel (parallel) adalah pendekatan di mana sistem lama harus

dipertahankan sampai sistem baru diperiksa secara menyeluruh.

Pendekatan ini memberikan pengamanan yang paling baik terhadap

Page 9: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

18

kegagalan, tetapi merupakan yang paling mahal karena kedua sumber

daya dipertahankan.

2.1.7 Metodologi Accelerated SAP (ASAP)

ASAP adalah metode dan tools untuk mengimplementasi SAP R/3 yang

memberikan support terbaik dengan mengambil pertimbangan pengalaman dari

banyak proyek implementasi R/3 yang telah sukses. Pengalaman-pengalaman

tersebut didokumentasikan dalam Roadmap, yang digunakan untuk merencanakan

implementasi R/3. (Brand, 1999, p5)

Gambar 2.2 ASAP Roadmap

(Sumber : www.help.sap.com)

Metode implementasi ASAP ini memiliki lima tahap atau fase implementasi,

yaitu Project Preparation, Business Blueprint, Realization, Final Preparation, dan

Go Live and Support.

2.1.7.1 Project Preparation

Pada tahap ini ditentukan strategi untuk implementasi, mengatur tim

proyek, menentukan system landscape, menentukan permintaan teknikal dan

memilih vendor hardware dan database. Proyek implementasi dimulai dengan

Page 10: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

19

kick-off meeting. Pada pertemuan tersebut manajer proyek akan menjelaskan

tujuan dan rencana kerja. Sebelum melanjutkan ke tahap implementasi

berikutnya, manajer proyek harus mengecek kualitas hasil dan me-release

tahap Project Preparation. (Brand, 1999, p5)

2.1.7.1.1 Strategi Implementasi

Terdapat dua hal penting dalam menentukan strategi implementasi,

antara lain : (Brand, 1999, p8)

- Menentukan pilihan mengenai kebutuhan jumlah sistem R/3 yang

terhubung untuk struktur organisasi perusahaan.

- Bagaimana R/3 akan menggantikan sistem yang berjalan saat ini

dan melalui interface apa R/3 akan melakukan pertukaran data

dengan sistem eksternal.

2.1.7.1.2 System Topology

Sistem SAP R/3 memiliki sistem Threetier Client/Server. Seluruh data

disimpan pada satu database dan data diproses pada application layer pada

application server. SAP GUI fronted (presentation layer) adalah interface ke

user. Ketiga layer tersebut terhubung satu sama lain melalui jaringan.

(Brand, 1999, p8)

2.1.7.1.3 Migrasi

Pada awalnya, kebanyakan perusahaan hanya mengganti sebagian

infrastruktur teknologi informasi dengan R/3. Dalam mengimplementasi

Page 11: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

20

modul R/3 yang beragam, dapat bergantung pada ukuran perusahaan atau

batasan geografis. R/3 hampir selalu melakukan pertukaran data dengan

sistem sebelumnya. Perusahaan yang memiliki mainframe sebagai sistem

sebelumnya memiliki beberapa pilihan, diantaranya : (Brand, 1999, p9)

• Full Migration (Big Bang)

R/3 mengganti seluruh aplikasi dari sistem sebelumnya dalam satu

waktu. Interface permanen untuk sistem sebelumnya tidak

diperlukan.

• Step by Step Migration (Cooperative Operation)

R/3 hanya mengganti sebagian dari sistem sebelumnya. Contoh

pertama, hanya mengimplementasi Financial Accounting dan

Controlling, lalu Sales and Distribution, Production Planning.

Aplikasi-aplikasi ini membutuhkan interface permanen untuk

sistem sebelumnya.

2.1.7.2 Business Blueprint

Menurut Brand (1999, p6), Business Blueprint menyediakan strategi

umum mengenai bagaimana proses bisnis dalam perusahaan dipetakan ke

dalam satu atau lebih sistem SAP. Business Blueprint mendokumentasi secara

rinci lingkup dari skenario bisnis, proses bisnis, tahapan bisnis, dan kebutuhan

dalam implementasi solusi SAP.

Business Blueprint terdiri dari elemen-elemen di bawah ini :

• Unit Organisasi (Organizational Unit)

Page 12: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

21

• Master Data

• Business Scenarios

• Business Processes

2.1.7.2.1 Unit Organisasi

Unit Organisasi merupakan objek organisasi yang digunakan untuk

membentuk dasar dari suatu rencana organisasi. Unit organisasi merupakan

unit fungsional dalam perusahaan. Dengan menggambarkan unit organisasi

dan hubungan hierarki dan matriks di antara unit organisasi, maka struktur

bisa dibentuk. (www.help.sap.com)

2.1.7.2.2 Master Data

Master Data berisi semua informasi yang penting pada SAP Material

Management, disimpan dalam database untuk jangka waktu yang lama dan

digunakan dalam berbagai transaksi.

2.1.7.2.3 Business Scenario

Business Scenario merupakan suatu kumpulan proses bisnis yang

mengidentifikasikan suatu kegiatan bisnis dalam metode komprehensif dan

serba lengkap pada level makro. Business scenario berhubungan dengan unit

bisnis, fungsi utama, atau pusat keuntungan (profit center) perusahaan, dan

bisa juga melibatkan mitra bisnis dari perusahaan yang lain. Business

scenario terdiri dari sejumlah varian, masing-masing varian menjelaskan

Page 13: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

22

suatu arus bisnis end-to-end. Setiap arus bisnis end-to-end diwakilkan

dengan suatu rangkaian yang tersusun dari proses bisnis.

(www.help.sap.com)

2.1.7.2.4 Business Process

Proses bisnis merupakan rangkaian aktivitas logikal atau kronologikal

untuk melakukan suatu kegiatan yang menghasilkan informasi.

(www.help.sap.com)

2.1.7.3 Realization

Pada tahap ini, dilakukan set-up sistem R/3 untuk menguji setting.

Proses ini dinamakan Quality Assurance System. Seperti tahap-tahap

sebelumnya, manajer proyek akan mengecek hasil dan me-release tahap

Realization. (Brand, 1999, p6)

2.1.7.4 Final Preparation

Pada tahap ini, dilakukan set-up operasi produksi sistem dan import data

dari sistem yang berjalan. Untuk memulai produksi dengan R/3 tanpa

masalah, harus dilakukan pengecekan setting sistem, menguji sistem melalui

proses bisnis yang paling penting, dan membuat help desk. Pada akhir tahap

ini, harus diputuskan kapan akan memulai produksi. (Brand, 1999, p6)

Page 14: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

23

2.1.7.5 Go Live and Support

Setelah memulai produksi, harus dipastikan availability produksi sistem.

Pada tahap Final Preparation tidak bisa dilakukan pengecekan seluruh setting

dan sistem secara rinci. Maka setelah sistem baru dijalankan, sistem akan

dipantau apakah ada kesalahan atau tidak (support). Setelah tahap support

selesai maka implementasi sistem R/3 selesai. (Brand, 1999, p7)

2.1.8 Unified Modeling Language (UML)

Menurut Jones dan Rama (2008, hlm.111), UML merupakan suatu bahasa

yang digunakan untuk menentukan, memvisualisasikan, membangun, dan

mendokumentasikan suatu sistem informasi. UML dikembangkan sebagai suatu

alat untuk analisis berorientasi objek dan desain tetapi dapat juga digunakan untuk

memahami dan mendokumentasikan berbagai sistem informasi.

2.1.9 UML Activity Diagram

Menurut Jones dan Rama (2008, hlm.111), diagram aktivitas UML

merupakan suatu diagram yang menunjukkan urutan aktivitas dalam suatu proses.

Menurut Satzinger, (2005, p144), activity diagram adalah suatu diagram alur

atau workflow diagram yang mendeskripsikan kegiatan user (atau sistem) dan

dengan aktivitas yang berurutan.

Menurut Jones dan Rama (2008, hlm.79), terdapat 2 tipe activity diagram,

yaitu:

Page 15: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

24

1. Overview diagram menyajikan suatu pandangan tingkat tinggi dari

proses bisnis dengan mendokumentasikan kejadian-kejadian penting,

urutan kejadian-kejadian ini, dan aliran informasi antar kejadian.

2. Detailed diagram sama dengan peta dari sebuah kota. Diagram ini

menyediakan suatu penyajian yang lebih detail dari aktivitas yang

berhubungan dengan satu atau dua kejadian yang ditunjukkan pada

overview diagram.

2.1.9.1 Langkah-Langkah dalam Membuat Overview Activity Diagram

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membuat overview

activity diagram, yaitu:

1. Membaca uraian narasi dan mengidentifikasikan kejadian penting.

2. Membubuhi keterangan pada narasi agar lebih jelas menunjukkan

batasan kejadian dan nama-nama kejadian.

3. Menunjukkan agen yang terlibat di dalam proses bisnis dengan

menggunakan swimlanes.

4. Membuat diagram untuk masing-masing kejadian.

5. Menggambar dokumen yang dibuat dan digunakan di dalam

proses bisnis.

6. Menggambar tabel (file) yang dibuat dan digunakan di dalam

proses bisnis.

Page 16: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

25

2.1.9.2 Langkah-langkah Membuat Detailed Activity Diagram

Langkah-langkah yang harus dilakukan dalam membuat detailed

activity diagram, yaitu :

1. Tambah penjelasan naratif untuk menunjukkan aktivitas.

2. Buatlah tabel arus kerja.

3. Identifikasilah diagram terperinci yang diperlukan.

4. Buatlah swimlane untuk agen-agen yang terlibat pada satu atau

beberapa kejadian yang ditunjukkan pada detailed diagram.

5. Tambahkan segi empat panjang untuk setiap aktivitas di dalam

kejadian yang didokumentasikan pada detailed diagram tersebut.

6. Gunakan garis tanpa putus untuk menunjukkan urutan aktivitas.

7. Atur dokumen yang dibuat atau digunakan oleh aktivitas-aktivitas

di dalam diagram itu.

8. Dokumentasikan setiap tabel yang dibuat, dimodifikasi, atau

digunakan oleh aktivitas dalam diagram yang ada dalam kolom

komputer.

9. Gunakan garis putus-putus untuk menghubungkan aktivitas dan

tabel.

2.1.9.3 Simbol-simbol Activity Diagram

Notasi atau simbol yang digunakan dalam activity diagram :

1. Lingkaran Penuh

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan dimulainya

proses dalam suatu diagram aktivitas.

Page 17: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

26

Gambar 2.3 Notasi untuk Menggambarkan Awal Kejadian

2. Segi Empat Panjang

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan suatu kejadian,

aktivitas, atau pemicu.

Gambar 2.4 Notasi untuk Menggambarkan Suatu Kejadian

3. Garis Tidak Terputus

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan urutan dari

suatu kejadian atau aktivitas ke yang berikutnya.

Gambar 2.5 Notasi untuk Menggambarkan Urutan Kejadian

4. Garis Putus-putus

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan alur informasi

antarkejadian.

Gambar 2.6 Notasi untuk Menggambarkan Alur Informasi

Page 18: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

27

5. Dokumen

Simbol ini digunakan untuk menunjukkan dokumen sumber

atau laporan.

Gambar 2.7 Notasi untuk Menunjukkan Dokumen/Laporan

6. Berlian

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan kondisi yang

ada dalam proses bisnis.

Gambar 2.8 Notasi untuk Menggambarkan Suatu Kondisi

7. Tabel

Simbol ini digunakan untuk menggambarkan suatu file

komputer dari mana data bisa dibaca atau direkam selama

kejadian bisnis.

Gambar 2.9 Notasi untuk Menggambarkan File Komputer

Page 19: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

28

8. Catatan

Simbol ini digunakan untuk memberikan acuan bagi pembaca

pada diagram atau dokumen lain untuk per perinciannya.

Gambar 2.10 Notasi untuk Menggambarkan Catatan

9. Swimlane

Simbol ini merupakan kolom dalam satu diagram aktivitas

yang digunakan untuk memisahkan kejadian atau aktivitas

menurut orang atau departemen yang bertanggung jawab atas

kejadian atau aktivitas tertentu.

Gambar 2.11 Notasi untuk Memisahkan Kejadian

10. Mata banteng

Simbol ini digunakan untuk mengakhiri kejadian dari suatu

proses.

Gambar 2.12 Notasi untuk Menggambarkan Akhir Kejadian

Page 20: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

29

11. Synchronization Bar

Simbol ini digunakan untuk simbol yang digunakan untuk

mengontrol pemisahan atau penggabungan dari tahapan yang

sekuensial. (Satzinger, 2005, p145)

Gambar 2.13 Notasi untuk Menggambarkan

Pemisahan/Penggabungan Tahapan Sekuensial

2.2 Teori-teori Khusus

2.2.1 Proses Bisnis

Menurut Jones dan Rama (2008, hlm.22), proses bisnis merupakan

seperangkat aktivitas yang dilakukan oleh suatu bisnis untuk memperoleh,

menghasilkan, serta menjual barang dan jasa. Satu cara penting untuk mempelajari

proses bisnis adalah dengan berfokus pada siklus transaksi.

Proses bisnis dapat disusun menjadi tiga siklus transaksi utama:

• Siklus perolehan atau pembelian (acquistion/purchasing cycle)

mengacu pada proses pembelian barang dan jasa.

• Siklus konversi (conversion cycle) mengacu pada proses mengubah

sumber daya yang diperoleh menjadi barang-barang dan jasa.

• Siklus pendapatan (revenue) mengacu pada proses menyediakan

barang dan jasa untuk para pelanggan.

Page 21: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

30

Proses bisnis merupakan kumpulan aktivitas yang menggunakan satu atau

lebih jenis masukan dan menciptakan keluaran yang bernilai bagi pelanggan.

Proses bisnis melibatkan beberapa area fungsional dan fungsi bisnis dalam area

tersebut. (Brady et al, 2001,p3)

2.2.2 Pengertian Rumah Sakit

Dalam Glosarium Data dan Informasi Kesehatan 2005 dari Pusat Data dan

Informasi DepKes RI, rumah sakit adalah suatu fasilitas yang menyediakan rawat

inap dan rawat jalan yang memberikan pelayanan kesehatan jangka pendek dan

jangka panjang yang terdiri dari observasi, diagnostik, terapeutik dan rehabilitatif

untuk orang-orang yang menderita sakit, cidera dan melahirkan.

Dalam Kepmenkes RI No 560/MENKES/SK/IV/2003 disebutkan bahwa

rumah sakit adalah sarana kesehatan yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan

kepada masyarakat, baik dalam bentuk promotif, kuratif maupun rehabilitatif

secara paripurna yang mempunyai status sebagai Perusahaan Jawatan.

2.2.2.1 Tugas Rumah Sakit

Menurut Siregar (2003, p10) mengatakan bahwa pada umumnya, tugas

rumah sakit ialah menyediakan keperluan untuk pemeliharaan dan pemulihan

kesehatan.

Menurut Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor :

983/Menkes/SK/XI/1992, tugas rumah sakit umum adalah melaksanakan

upaya kesehatan secara berdaya guna dan berhasil guna dengan

mengutamakan upaya penyembuhan dan pemeliharaan yang dilaksanakan

Page 22: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

31

secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta

melaksanakan rujukan.

2.2.2.2 Fungsi Rumah Sakit

Guna melaksanakan tugasnya, rumah sakit mempunyai berbagai fungsi

(Siregar (2003, p10), yaitu menyelenggarakan pelayanan medik, pelayanan

penunjang medik dan nonmedik, pelayanan dan asuhan keperawatan,

pelayanan rujukan, pendidikan dan pelatihan, penelitian dan pengembangan,

serta administarai umum dan keuangan. Secara tradisional, maksud dasar

keberadaan rumah sakit adalah mengobati dan perawatan penderita sakit dan

terluka. Sehubungan dengan fungsi dasar ini, rumah sakit melakukan

pendidikan terutama bagi mahasiswa kedokteran, perawat, dan personel

lainnya. Penelitian telah juga merupakan fungsi penting. Dalam zaman

modern ini fungsi keempat, yaitu pencegahan penyakit dan peningkatan

kesehatan masyarakat juga telah menjadi fungsi rumah sakit. Jadi, empat

fungsi dasar rumah sakit adalah pelayanan penderita, pendidikan, penelitian,

dan kesehatan masyarakat.

2.2.2.3 Klasifikasi Rumah Sakit

Menurut Siregar (2003, p13-16), suatu sistem klasifikasi rumah sakit

yang seragam diperlukan untuk memberi kemudahan mengetahui identitas,

organisasi, jenis pelayanan yang diberikan, pemilik, dan kapasitas tempat

tidur. Di samping itu, agar dapat mengadakan evalusi yang lebih tepat untuk

suatu golongan rumah sakit tertentu.

Page 23: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

32

Rumah sakit dapat diklasifikasikan berdasarkan berbagai kriteria

sebagai berikut :

1. Kepemilikan.

2. Jenis pelayanan.

3. Lama tinggal.

4. Kapasitas tempat tidur.

5. Afiliasi pendidikan.

6. Status akreditasi.

2.2.2.3.1 Klasifikasi Rumah Sakit Umum Pemerintah

Rumah Sakit Umum Pemerintah Pusat dan Daerah diklasifikasikan

menjadi Rumah Sakit Umum kelas A, B, C dan kelas D. Klasifikasi tersebut

didasarkan pada unsur pelayanan, ketenagaan, fisik dan peralatan.

1. Rumah Sakit Umum kelas A adalah rumah sakit umum yang

mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialitik

luas dan subspesialistik luas.

2. Rumah Sakit Umum kelas B adalah rumah sakit umum yang

mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik sekurang-

kurangnya 11 spesialistik dan subspesialistik terbatas.

3. Rumah Sakit Umum kelas C adalah rumah sakit umum yang

mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik spesialistik

dasar.

4. Rumah Sakit Umum kelas D adalah rumah sakit umum yang

mempunyai fasilitas dan kemampuan pelayanan medik dasar.

Page 24: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

33

2.2.2.3.2 Klasifikasi Rumah Sakit Umum Swasta

Beberapa ketentuan dalam Keputuan Menteri Kesehatan Republik

Indonesia Nomor : 806b/Menkes/SK/XII/1987, tentang Klasifikasi Rumah

Sakit Umum Swasta, yaitu :

1. Klasifikasi rumah sakit adalah pengelompokan rumah sakit

berdasarkan pembedaan bertingkat dari kemampuan

pelayanannya.

2. Rumah Sakit Umum Swasta adalah rumah sakit umum yang

diselenggarakan oleh pihak swasta.

3. Klasifikasi rumah sakit umum swasta adalah :

• Rumah Sakit Umum Swasta Pratama, yang memberikan

pelayanan medik bersifat umum.

• Rumah Sakit Umum Swasta Madya, yang memberikan

pelayanan medik bersifat umum dan spesialistik dalam 4

(empat) cabang.

• Rumah Sakit Umum Swasta Utama, yang memberikan

pelayanan medik bersifat umum, spesialistik dan

subspesialistik.

2.2.3 Pengertian Rawat Jalan

Page 25: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

34

Dalam Kepmenkes RI No 560/MENKES/SK/IV/2003, disebutkan bahwa

rawat jalan adalah pelayanan pasien untuk observasi, diagnosis, pengobatan,

rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa menginap di rumah

sakit.

2.2.4 QPRO

PT. QPRO SUKSES MANDIRI telah didirikan pada tahun 1999, yang

menjadi penyedia inovatif canggih yang komprehensif dengan mengintegrasikan

healthcare IT solution. Pendiri dan ketua QPRO adalah Konsultan dan Business

Process Reengineering Profesional, dengan berbagai pengalaman di pasar yang

berbeda, baik di Indonesia dan luar negeri.

Healthcare Profesional IT QPRO ini, masing-masing memiliki keahlian

sendiri dalam pengembangan software engineering, manajemen proyek, konsultasi

dan lain-lain dengan track record yang terbukti dalam banyak proyek di seluruh

kepulauan Indonesia. Healthcare profesional IT ini membantu dalam membangun

solusi yang memberikan nilai dan keuntungan untuk dapat bersaing dalam

menghadapi pasar global.

Ada berbagai produk QPRO, diantaranya adalah :

1. PRO HMS - Solusi Manajemen Rumah Sakit

PRO HMS merupakan produk pertama yang dikembangkan

berdasarkan studi yang dilakukan di 25 rumah sakit swasta dan

pemerintah. Tim QPRO menjadi pilihan USAID untuk merancan g

dan mengimplementasikan Sistem Informasi Manajemen Rumah

Sakit di lima rumah sakit swadana pemerintah. Proyek ini diawas i

Page 26: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

35

oleh Departemen Kesehatan Republik Indonesia dan oleh Science

Internasional dan Institut Teknologi (ISTI) dari negara-negara

Amerika Serikat. Hospital solution tidak hanya menyediakan

fungsi horisontal tetapi juga mencakup semua unit vertikal dari

rumah sakit, seperti out patient, unit gawat darurat, farmasi,

logistik dan akuntansi serta human resource.

2. PRO CMS - Solusi Manajemen Klinik

PRO CMS merupakan produk yang disediakan untuk mendukun g

proses bisnis yang ada di klinik. PRO CMS ini diimplementasikan

pada tahun 2002 dengan menggunakan teknologi berbasis web,

dan pada tahun yang sama PRO CMS pertama kali di-install.

Solusi manajemen klinik ini menyediakan fungsi horizontal,

mencakup semua unit vertikal dari klinik seperti our patient, unit

gawat darurat farmasi, logistik, akuntansi dan human resource.

3. PRO LMS - Solusi Manajemen Laboratorium

PRO LMS adalah suatu modul yang lengkap, terintegrasi dan

merupakan suatu produk yang independen, yang mendukun g

pengoperasian laboratorium secara online maupun offline. PRO

LMS dapat diintegrasikan dengan mudah dengan solus i

manajemen rumah sakit dan solusi manajemen klinik maupun

dengan vendor lainnya.

4. PRO PMS - Solusi Manajemen Perawatan Primer

5. PRO TMS - Solusi Manajemen Telemedika

Page 27: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

36

6. PRO EDMS - Solusi Manajemen Dokumen Elektronik

2.2.5 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dapat dilakukan dengan interview (wawancara),

kuesioner (angket), observasi (pengamatan), dan gabungan ketiganya. (Sugiyono,

2004, p129).

2.2.5.1 Kuesioner (angket)

Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data yang dilakukan dengan

cara memberi seperangkat pertanyaan atau pernyataan tertulis kepada

responden untuk dijawabnya. Kuesioner merupakan teknik pengumpulan data

yang efisien bila peneliti tahu dengan pasti variabel yang akan diukur dan tahu

apa yang bisa diharapkan dari responden. Selain itu, kuesioner juga cocok

digunakan bila jumlah responden cukup besar dan tersebar di wilayah yang

luas. Kuesioner dapat berupa pertanyaan/pernyataan tertutup atau terbuka,

dapat diberikan kepada responden secara langsung atau dikirim melalui pos,

atau internet. (Sugiyono, 2004, p135).

2.2.6 Skala Pengukuran

Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, dan persepsi

seseorang atau sekelompok orang tentang fenomena sosial.

Dalam penelitian fenomena sosial ini telah ditetapkan secara spesifik oleh

peneliti yang selanjutnya disebut sebagai variabel penelitian. Dengan skala Likert,

maka variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian

Page 28: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

37

indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item

instrumen yang dapat berupa pernyataan atau pertanyaan.

Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan skala Likert mempunyai

gradasi dari sangat positif sampai negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain:

1. Sangat setuju 1. Baik sekali

2. Setuju 2. Cukup Baik

3. Ragu-ragu 3. Kurang Baik

4. Tidak Setuju 4. Sangat tidak baik

5. Sangat tidak setuju

Untuk keperluan analisis kuantitatif, maka jawaban itu dapat diberi skor misalnya:

1. Sangat setuju / sangat positif diberi skor 5

2. Setuju / positif diberi skor 4

3. Ragu-ragu / netral diberi skor 3

4. Tidak setuju / negatif diberi skor 2

5. Sangat tidak setuju / sangat negatif diberi skor 1

(Sugiyono, 2004, p86 - 87)

2.2.7 Analisis Fit/Gap

Menurut Charles A., analisis Fit/Gap adalah suatu analysis tool yang

melibatkan identifikasi kesenjangan antara kondisi sekarang dengan kondis i

masa depan yang diharapkan. Analisis tersebut merupakan titik awal dalam

proses implementasi untuk kegiatan perbaikan proses. Fit/Gap dapat digunakan

untuk meyakinkan bahwa proses perbaikan tidak langsung berpindah dari

Page 29: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

38

identifikasi area-area permasalahan ke solusi yang diusulkan tanpa memahami

kondisi yang sedang berlangsung saat ini.

2.2.7.1 Langkah-Langkah dalam Analisis Fit/Gap

Langkah-langkah yang akan dilakukan dalam analisis Fit/Gap :

1. Ranking Requirements

Kebutuhan harus diidentifikasi sesuai dengan tingkat prioritas. Hal

ini memungkinkan tim proyek dan sponsor proyek untuk

memastikan bahwa semua proses bisnis dapat diakomodasikan

selama pelaksanaan sistem baru. Selain itu, juga memungkinkan tim

proyek untuk fokus pada area yang paling penting bagi organisasi

dan juga menyoroti di mana fungsi yang baru dapat memberikan

nilai tambah untuk meningkatkan proses bisnis.

Tabel 2.1 Ranking Requirements dalam Analisa Fit/Gap

Rank Keterangan

H HIGH/mission critical requirements – adalah kebutuhan

yang merupakan tugas penting, yang diperlukan untuk

operasi dan tanpanya organisasi tidak dapat berfungsi

dengan baik, yang di dalamnya mencakup kebutuhan

akan laporan yang penting bagi internal dan eksternal.

M MEDIUM/value add requirements – adalah kebutuhan

yang jika ditemukan, akan secara signifikan

meningkatkan proses bisnis di organisasi. Kebutuhan ini

Page 30: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

39

seringkali bukan merupakan tugas penting bagi bisnis

organisasi, tapi jika ditemukan akan memberikan cost

benefit yang signifikan bagi suatu organisasi.

L LOW/desirable requirements – adalah kebutuhan yang

bagus untuk dimiliki dan hanya akan menambahkan nilai

yang tidak terlalu besar bagi proses bisnis organisasi dan

mungkin ditemukan melalui perbaikan sementara atau

perubahan pada proses bisnis.

2. Degree of Fit

Langkah berikutnya dalam tahap analisis adalah untuk menentukan

degree of fit antara kebutuhan user dan software. Berikut ini akan

diuraikan kategori yang digunakan dalam menentukan degree of fit

untuk laporan analisa Fit/Gap yaitu: Fit, Gap, Partial Fit.

Tabel 2.2 Degree of Fit dalam Analisa Fit/Gap

Kode Keterangan

F FIT – kebutuhan sepenuhnya dipenuhi oleh software.

G GAP – software tidak dapat memenuhi kebutuhan.

Komentar, alternatif, saran dan rekomendasi yang dibuat,

akan dapat menghasilkan rekomendasi untuk melakukan

customization terhadap software.

P Partial fit – software mempunyai fungsional yang

memenuhi kebutuhan. Perubahan sementara, custom

Page 31: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

40

reports atau customizations, bagaimanapun akan

dibutuhkan kemudian agar dapat memenuhi kebutuhan

secara maksimal.

3. Gap Resolution

Pada saat Gap telah diidentifikasi maka tim tersebut akan membuat

alternatif dan merekomendasikan solusi untuk mengatasi Gap

tersebut. Ada beberapa cara untuk mengatasi Gap seperti

melakukan perubahan proses bisnis, merancang lingkungan bisnis,

melakukan software customizations. Hal yang harus diperhatikan

adalah dengan adanya customization fungsi dari software akan

meningkatkan biaya implementasi proyek. Sehingga, tim proyek

akan melakukan beberapa pendekatan untuk mencari resolusi dari

adanya Gap, yaitu :

1. Package Work-around – Pertama kali, tim proyek akan

mengidentifikasi berbagai cara alternatif untuk memenuhi

kebutuhan dengan bisnis proses yang ada.

2. Membuat bisnis sesuai dengan Package – Jika package

work-around tidak mungkin, maka tim akan

merekomendasikan untuk melakukan perubahan proses

bisnis dan mengeliminasi Gap yang terjadi.

3. Customization sebagai jalan terakhir – Bila

Customization harus dilakukan, strategi yang dipilih

adalah membangun fungsionalitas di luar teknologi yang

Page 32: BAB 2 LANDASAN TEORI - library.binus.ac.id · 12 d. Decision Support System Merupakan sistem informasi yang mendukung pengambilan keputusan manjemen dan berfokus pada keputusan. Contoh

41

digunakan dan memisahkan package dibandingkan

melakukan perubahan package.

Definisi dari customization di dalam proyek adalah

sebagai berikut : yang merupakan customization dari

paket adalah perubahan pada aplikasi yang memerlukan

campur tangan staf pengembangan, atau beberapa

perubahan yang dapat berdampak kurang baik untuk

kemampuan upgrade pada software yang akan datang.