BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00439-SI Bab 2.pdf · 2.1.1...
Transcript of BAB 2 LANDASAN TEORIlibrary.binus.ac.id/eColls/eThesisdoc/Bab2/2009-1-00439-SI Bab 2.pdf · 2.1.1...
6
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Radio Frequency Identification (RFID)
Radio Frequency Identification (RFID) adalah teknologi komunikasi wireless
yang memungkinkan user untuk mengidentifikasi objek tag atau orang secara unik.
Secara singkat, RFID medeteksi dan mengidentifikasi tag objek kemudian
mentransmisi datanya. Ini membutuhkan transponder (tag), receiver atau pemeriksa
(reader) dan antena yang diletakkan disetiap akhir sistem. Reader biasanya
dihubungkan ke computer host atau perangkat lain yang memerlukan intelegensia
untuk memproses tag data lebih lanjut dan pengambilan tindakan.
2.1.1 Cara Kerja RFID
Di bawah ini merupakan gambaran secara umum mengenai cara kerja RFID.
Gambar 2.1 Cara Kerja RFID
7
Dalam cara kerja RFID, reader RFID yang dilengkapi dengan antena sinyal
yang akan mengaktifkan tag dan data dapat masuk atau keluar dari transpoder. Ketika
sebuah tag berada dalam area sinyal yang dikeluarkan oleh receiver diterima,
informasi dari transponder akan dikirimkan ke receiver. Tag dapat mengambil tenaga
dari energi gelombang radio yang dipancarkan oleh reader. Kemudian data yang
diterima reader akan diteruskan menuju host komputer atau server database. Data
yang masuk pada host komputer akan diolah sesuai dengan program aplikasi yang ada
di komputer.
2.1.2 Komponen RFID
Tiga komponen dasar pada RFID antara lain:
- Transponder (tag), terdiri dari chip semikonduktor, antena dan kadang-kadang
baterai.
- Reader atau read - write device (interrogator) yang terdiri dari antena, modul
RF dan modul elektronik kontrol.
- Host (controller), biasanya berbentuk PC atau workstation running database
dan control software.
Tag dan interrogator berkomunikasi antara satu dengan yang lain mengunakan
gelombang radio. Ketika tag objek berada di dalam area pembacaan dari interrogator,
sinyal interrogator akan mentransmisi tag yang disimpan di dalamnya. Tag dapat
menyimpan informasi tentang suatu objek antara lain serial number, time stamp,
instruksi konfigurasi dan masih banyak lainnya. Berikut adalah penjelasan mengenai
tiga komponen dasar RFID :
8
A. Tag RFID
Fungsi dasar dari tag RFID adalah untuk menyimpan dan mentransmisi data ke
interrogator. Umumnya, chip terdiri dari memori dimana data-data disimpan dan
dibaca dan kadang-kadang juga ditulis, Sebagai tambahan untuk rangkaian penting
lainnya.
Tag RFID terdiri dari tiga jenis yaitu:
- Active Tag mempunyai power supply on-board seperti baterai. Ketika tag
ingin mentransmisi data ke interrogator, tag mengambil daya dari baterai
tersebut untuk mentransmisikan datanya. Karena itu, active tag dapat
berkomunikasi dengan interrogator yang mempuyai daya kecil dan dapat
mentransmisikan informasi dalam range yang lebih jauh sampai beberapa
kilometer.
- Semi Passive Tag, mempunyai baterai terintegrasi dan oleh karena itu tidak
memerlukan energi dari medan pembaca untuk menggerakkan chip itu.
Jaraknya terbatas karena tak tidak mempunyai pemancar terintegrasi, dan
masih perlu menggunakan medan pembaca untuk komunikasi kembali ke
pemancar itu.
- Passive Tag, tidak mempunyai power supply on-board. Tag ini mendapatkan
daya untuk mentransmisikan data dari sinyal yang dikirimkan dari
interrogator. Oleh karena itu ukurannya lebih kecil dan lebih lebih murah dari
active tag. Tetapi range dari passive tag lebih dekat dibandingkan dengan
active tag hanya 4-5 meter saja.
9
Di bawah ini merupakan tabel penjelasan secara spesifik antara tag RFID aktif
dan tag RFID pasif.
Tabel 2.1 Perbedaan antara Active tag dan Passive tag
Active Tag Passive Tag
Sumber energi tag Dari internal ke tag Energi dikirim
menggunakan frekuensi
radio dari reader
Baterai tag Ya Tidak
Keperluan sinyal
kuat dari tag
Sangat kecil Sangat besar
Jarak Beberapa kilometer Antara 4-5 m
Kemampuan baca
tag
Pengenalan 1000 buah tag –
lebih dari 100 mph
Beberapa ratus tag dapat
dibaca dalam jarak 300m
dari reader
Penyimpanan data Lebih dari 128 KB atau baca
/ tulis dengan pencarian yang
canggih dan pengaksesan
128 Bytes dari tulis/baca
Ketersediaan energi Terus menerus Hanya dalam daerah
jangkauan reader
Tag RFID telah sering dipertimbangkan untuk digunakan sebagai barcode di
masa yang akan datang. Pembacaan informasi pada tag RFID tidak memerlukan
kontak sama sekali karena kemampuan rangkaian terintegrasi yang modern, maka tag
RFID dapat menyimpan jauh lebih banyak informasi dibandingkan dengan barcode.
Fitur pembacaan jarak pada teknologi RFID sering disebut dengan anti-collision.
10
Tabel 2.2 Perbandingan Teknologi Barcode dengan RFID
Barcode RFID
Transmisi data Optik Elektromagnetik
Ukuran data 48 bit (Code-39) 64-80 bit
Modifikasi data Tidak bisa Bisa & tidak bisa
Posisi pembawa data Kontak cahaya Tanpa kontak
Jarak komunikasi Dari cm sampai meter Dari cm sampai km
Supseptibilitas
Lingkungan
Debu Dapat diabaikan
Pembacaan jarak Tidak bisa Bisa
B. Tag interrogator
Tag interrogator berfungsi sebagai jembatan antara RFID tag dan controller
dan juga hanya mempuyai beberapa fungsi dasar seperti:
- Membaca isi data di dalam RFID tag
- Menuliskan data kedalam tag (untuk smart tag)
- Meletakan kembali data ke dan dari controller
- Pemberi daya pada tag (untuk tag pasif)
RFID interrogator pada dasarnya adalah komputer mini. Yang terdiri dari tiga
bagian: antenna, modul RF yang bertugas untuk berkomunikasi dengan tag RFID dan
modul controller yang bertugas untuk berkomunikasi dengan controller.
11
Selain itu RFID juga mempuyai fungsi yang lebih kompleks lagi yaitu:
- Implementasi anti-kolusi ukuran untuk memastikan komunikasi R/W dengan
banyak tag secara bersamaan
- Autentikasi tag untuk mencegah penipuan atau akses yang tidak
berkepentingan kedalam sistem
- Enkripsi data untuk melindungi kesatuan data
C. Controller
Controller RFID adalah otak dari sistem RFID. Biasanya digunakan dalam
jaringan multiple integrasi RFID bersama-sama dan pemusatan proses informasi.
Controller di dalam jaringan biasanya berupa PC atau workstation running database
atau software aplikasi atau jaringan pada controller. Controller ini mengumpulkan
informasi ke dalam suatu tempat oleh interrogator.
2.1.3 Frekuensi
Kunci pertimbangan untuk frekuensi kerja RFID. Sama seperti televisi dapat
memancarkan melalui frekuensi VHF dan UHF. Sistem RFID dapat memancarkan
dalam beberapa frekuensi yang berbeda seperti di bawah ini:
Gambar 2.2 Frekuensi Kerja RFID
12
Low band frekuensi RFID:
- Low pass frekuensi : 125-134 KHz
- High pass frekuensi :13,56 MHz
High frekuensi RFID:
- Ultra High Frequency (UHF): 860-960 MHz
- Microwave : 2,5 GHz
Frekuensi komunikasi yang digunakan tergantung pada suatu aplikasi, dan
memiliki rentang dari 125KHz sampai 2,45GHz. Pada frekuensi tinggi, jarak
komunikasi antara tag aktif dengan pembaca RFID dapat lebih jauh, tetapi masih
terbatas oleh daya yang ada. Sinyal elektromagnetik pada frekuensi tinggi juga
mendapatkan kelemahan ketika tag tertutupi oleh es atau air. Pada kondisi terburuk,
tag yang tertutup oleh logam tidak terdeteksi oleh pembaca RFID.
Contoh aplikasi RFID yang memiliki jangkauan yang beraneka-ragam mulai
dari beberapa centimeter sampai beberapa kilometer, aplikasi jarak pendek
menggunakan frekuensi rendah, dapat berupa pendeteksian barang di gudang, absensi
di area pendidikan atau perkantoran, dll. Sedangkan untuk aplikasi jarak jauh,
menggunakan RFID frekuensi tinggi, yaitu dapat berupa pendeteksian letak seperti
GPS (Global Positioning System).
( Hunt dkk, 2007 , hal 5-12 )
Berdasarkan www.aimglobal.org/technologies/rfid/resources/papers.asp, jika
ditinjau dari pemakaiannya, RFID mempunyai frekuensi yang terbagi atas 3
tingkatan, 3 tingkatan tersebut dapat dilihat pada tabel 2.2 di bawah ini.
13
Tabel 2.3 Frequency Bands and Application
2.1.4 Contoh implementasi RFID
Kebanyakan mobil – mobil sekarang yang diproduksi oleh Amerika Serikat,
Eropa, dan Jepang, telah dilengkapi dengan RFID tag yang ditempelkan pada kunci,
yang masing – masing berisi identitas yang unik. Ketika kunci dimasukkan ke dalam
lubang kunci, maka RFID tag pada kunci akan berkomunikasi dengan RFID reader
yang terpasang pada mesin mobil. Apabila RFID tag pada kunci cocok dengan reader
Frekuensi Karakteristik Aplikasi Umum
Rendah
100 - 500 KHz
Jarak baca : Dekat – menengah
Harga : Murah
Kecepatan baca : Rendah
Access Control
Inventory Control
Car Immobilizer
Menengah
10 - 50 MHz
Jarak baca : Dekat – menengah
Harga : Relatif Murah
Kecepatan baca : Menengah
Access Control
Smart Cards
Tinggi
850 - 950 MHz
2,4 – 5,8 GHz
Jarak baca : Jauh
Harga : Mahal
Kecepatan baca: Tinggi
Rallroad Car
Monitoring
Toll Colection Systems
14
yang ada di mesin mobil maka mobil dapat dinyalakan tanpa masalah. Akan tetapi
jika seseorang pencuri, menggunakan kunci yang tidak ada RFID tag, atau RFID tag
tersebut tidak cocok dengan RFID reader pada mesin mobil maka mobil dapat
menyala, tetapi akan mati lagi dalam hitungan beberapa menit.
Contoh lainnya adalah pada suatu sistem yang dinamakan smart-shelf. Smart-
shelf sistem adalah suatu sistem yang digunakan untuk mengecek kondisi barang –
barang yang ada di rak, khususnya yang telah ditempel oleh RFID tag. Smart-shelf ini
dapat memberikan informasi berupa kondisi dari barang tersebut, apakah sudah
kadaluarsa atau belum, dan apakah stok barang tersebut di rak sudah kehabisan stock
atau belum.
2.2 MultiMediaCard™
2.2.1 Fitur MultiMediaCard™
Faktor utama untuk masa depan flash memory card kecil akan menjadi
pertimbangan utama ketika memilih komponen untuk alat mudah dibawa seperti
ponsel. Bagi konsumen produk seperti kamera, kemudahan dalam pemakaian adalah
faktor utama dalam mencapai kepopuleran. MultiMediaCard™ berhubungan dengan
sistem hanya melalui 7 pin termasuk dalam mencegah penempatan mekanisme yang
salah. SD Memory Card memiliki konfigurasi yang sama dengan MultimediaCard™ ,
kecuali dalam hal ketebalan. Sebagian model MultimediaCard™ dapat digunakan
pada beberapa perangkat yang mendukung SD memory card. Adapun spesifikasi dari
flash memory card kecil dapat dilihat di bawah ini :
15
Tabel 2.4 Spesifikasi Flash Card
Card Type
Item MultiMediaCard
™
PIN Security
MultiMediaCard™
Memory
Stick
Magic Gate
Memory
Stick
SD Memory
Card
Size 32.0 x 24.0 x 1.4 mm 50.0 x 21.5 x 2.8 mm 32.0 x 24.0 x
2.1 mm
Weight 1.5 g 4 g 3 g
Pins 7 10 9
Data pins 1 1 4
Copyright
protection
functions
No Yes No Yes Yes
PIN verification
function
No Yes No No No
( Anonim, 2000, hal 3-4 )
2.2.2 Mengenal SD Card
Menurut www.meritline.com/securedigitalsdcards.html SD Card ( disebut juga
SD memory card, Secure Digital Card ) adalah suatu kemudahan dan media yang
dapat dibawa yang menghubungkan produk – produk offline digital yang berbeda,
dan mengizinkan akses untuk siapapun, dimanapun, dan kapanpun. Kecil dalam
ukuran dan besar dalam kapasitas, SD Memory Card menjadi sangat menarik untuk
16
jangkauan luas bagi produk dan aplikasi. SD Memory Card tidak akan membatasi
desain produk di mana teknologi ini bisa dipergunakan. Dengan desain alat digital
yang lebih kecil dan lebih kecil, SD Memory Card adalah suatu pemecahan luar biasa
yang menjadi semakin nyata! Selain ukuran, kapasitas besar begitu penting untuk
menyesuaikan diri dengan tipe – tipe digital yang bervariasi.
Secara logis dan elektris, perbedaan antara miniSD Card dengan SD Memory
Card adalah sama. Hanya faktor bentuk, ukuran, jumlah pin miniSD Memory Card
yang berbeda dari SD Memory Card standar. MiniSD Card idesain untuk memenuhi
persyaratan khusus dari beberapa perusahaan ponsel untuk ukuran memory card
paling kecil yang memungkinkan. Dengan adapter, sebuah miniSD card dapat
digunakan sama seperti ukuran SD card yang biasa.
Micro SD card adalah sebuah format untuk flash memory card yang dapat
diambil. Micro SD card adalah tentang seperempat ukuran dari sebuah SD card dan
standar paling baru dari SD flash memory card. Ada adapter yang memperbolehkan
Micro SD card digunakan dalam alat yang dimaksudkan untuk SD, miniSD, atau
kartu MemoryStick Duo. Tetapi mereka tidak kompatibel secara umum.
Micro SD card berasal dari SanDisk TransFlash dan dipakai sebagian besar di
telepon mobile, tetapi juga di handheld alat GPS, portable audio player , hiburan
video game dan USB flash memory yang dapat dikembangkan.
2.2.3 File Allocation Table (FAT)
Berdasarkan www.pcguide.com/ref/hdd/file/partSizes-c.html File Allocation
Table (FAT) adalah tempat di mana informasi mengenai cluster disimpan. Terdapat 3
jenis perbedaan dalam FAT ini, yang berubah – ubah berdasarkan ukuran maksimum
dari tabel tersebut. Sejak setiap cluster mempunyai satu tempat masuk dalam FAT,
17
dan tempat tersebut digunakan untuk memuat jumlah cluster dari cluster berikutnya
yang digunakan oleh sebuah data, ukuran dari FAT adalah faktor yang membatasi
berapa banyak cluster yang dapat diisi dalam suatu disk. Di bawah ini adalah 3 versi
FAT yang berbeda yang digunakan pada masa sekarang :
1. FAT12 adalah tipe tertua dari FAT yang menggunakan 12 bit untuk memuat
jumlah cluster. Penggunaan FAT12 dapat memuat maksimum 4086 clusters, yaitu
2^12 dikurangi sedikit nilai. Oleh karena itu FAT12 adalah yang paling cocok
untuk volume yang sangat kecil, dan dipakai di disket dan partisi hard disk yang
lebih kecil dari 16MB.
2. FAT16 adalah FAT yang digunakan untuk kebanyakan sistem yang lebih tua, dan
untuk partisi kecil dalam sistem yang modern, menggunakan 16 bit biner untuk
memuat jumlah cluster. Jika seseorang mengatakan kata “FAT” maka yang
dimaksud adalah FAT16 karena FAT16 merupakan standar de facto untuk hard
disk, walaupun sekarang FAT32 lebih populer dibandingkan dengan FAT16.
FAT16 sendiri dapat memuat maksimum 65526 cluster, yaitu 2^16 dikurang
sedikit nilai. FAT16 dipakai untuk volume hard disk yang berukuran antara 16
MB sampai 2.048 MB. VFAT merupakan variasi dari FAT16.
3. FAT32 adalah tipe FAT yang terbaru, FAT32 mendukung untuk versi terbaru dari
Windows, termasuk Windows 95’s OEM SR2, Windows 98, Windows ME dan
Windows 2000. FAT32 menggunakan 28 bit biner jumlah cluster – bukan 32. 28
bit masih cukup volume besar yang tidak wajar – FAT32 secara teori dapat
menangani volume di atas 268 juta cluster, dan dapat mendukung (secara teori)
mendekati ukuran 2TB. Tetapi untuk melakukan ini dibutuhkan ukuran FAT yang
sangat besar.
18
Di bawah ini adalah ringkasan tabel yang menunjukkan perbandingan antara 3
tipe FAT :
Tabel 2.5 Tabel perbandingan 3 jenis FAT
Atribut FAT12 FAT16 FAT32
Digunakan untuk
Disket dan volume
hard disk yang
sangat kecil
volume hard
disk yang
kecil
volume hard disk
yang sedang sampai
yang sangat besar
Ukuran setiap entry
FAT 12 bit 16 bit 28 bit
Maksimum jumlah
cluster 4086 65526 Di atas 268 juta
Ukuran cluster
yang digunakan 0.5 KB sampai 4 KB
2 KB sampai
32 KB 4 KB sampai 32 KB
Maksimum ukuran
volume 16,736,256 2,147,123,200 about 2^41
Berdasarkan www.ntfs.com/fat-allocation.htm FAT (File Allocation Table)
adalah nama dari suatu metode pengaturan, yang bertempat di awal volume. Untuk
melindungi volume tersebut, dua buah salinan dari tabel disimpan, sebagai pengaman
jika salah satu FAT rusak. Sebagai tambahan, tabel FAT harus disimpan pada lokasi
yang tetap sehingga data – data yang diperlukan untuk memulai suatu sistem dapat
ditempatkan dengan benar.
Tabel FAT berisikan tipe informasi mengenai tiap cluster dalam volume
(perhatikan contoh di bawah untuk FAT16) :
• Tidak digunakan (0x0000)
19
• Cluster yang terpakai oleh suatu data
• Cluster rusak (0xFFF7)
• Cluster terakhir dalam suatu data (0xFFF8 – 0xFFF)
Tidak ada pengaturan dalam folder struktur FAT, dan data – data diberikan
lokasi pertama dalam volume. Starting cluster number adalah alamat dari cluster
pertama yang dipakai oleh suatu data. Tiap – tiap cluster berisi suatu petunjuk ke
cluster berikutnya dalam suatu data, atau suatu indikasi (0xFFFF) dimana cluster ini
adalah akhir dari suatu data. Hubungan antar cluster dan indikator akhir dari file akan
ditunjukkan di bawah ini.
Gambar 2.3 Contoh File Allocation Table (FAT)
Ilustrasi di atas menunjukkan 3 data. Data pada File1.txt adalah suatu data yang
cukup besar yang menggunakan tiga cluster. Di data kedua, File2.txt, ada suatu data
yang terbagi – bagi yang juga membutuhkan 3 cluster. Suatu data kecil, File3.txt,
muat sepenuhnya dalam 1 cluster. Pada masing – masing kasus, struktur folder
menunjuk ke cluster pertama dari file.
2.3 AVR ( Alf and Vegard’s RISC prosesor )
Berdasarkan www.iddhien.com/ mikrokontroler AVR memiliki arsitektur RISC
8 bit, sehingga semua instruksi dikemas dalam kode 16-bit dan sebagian besar
instruksi dieksekusi dalam satu siklus instruksi clock. Dan ini sangat membedakan
20
sekali dengan instruksi MCS – 51 ( berarsitektur CISC ) yang membutuhkan siklus 12
clock. RISC adalah Reduced Instruction Set Computing sedangkan CISC adalah
Complex Instruction Set Computing.
AVR dikelompokkan kedalam 4 kelas, yaitu ATtiny, keluarga AT90Sxx,
keluarga ATMega, dan keluarga AT86RFxx. Dari kesemua kelas yang membedakan
satu sama lain adalah ukuran onboard memori, on-board peripheral dan fungsinya.
Dari segi arsitektur dan instruksi yang digunakan mereka bisa dikatakan hampir sama.
2.3.1 Arsitektur ATMega8535
• Frekuensi clock maksimum 16 MHz.
• Jalur I/O 32 buah, yang terbagi dalam PortA, PortB, PortC dan PortD.
• Analog to Digital Converter 10 bit sebanyak 8 input.
• Timer/Counter sebanyak 3 buah.
• CPU 8 bit yang terdiri dari 32 register.
• Watchdog Timer dengan osilator internal.
• SRAM sebesar 512 byte.
• Memori Flash sebesar 8 Kbyte.
• Interrupt internal maupun eksternal.
• Port komunikasi SPI ( Serial Peripheral Interface ).
• EEPROM sebesar 512 byte yang dapat diprogram saat operasi.
• Komparator analog.
• Port USART ( Universal Synchronous Asynchronous Receiver Transmitter ).
21
2.3.2 Fitur ATMega8535
Fitur yang tersedia pada ATMega8535 adalah :
• Sistem processor 8 bit berbasis RISC dengan kecepatan maksimal 16 MHz.
• Ukuran memory flash 8KB, SRAM sebesar 512 byte, EEPROM sebesar 512
byte.
• ADC internal dengan resolusi 10 bit sebanyak 8 channel.
• Port komunikasi serial USART dengan kecepatan maksimal 2.5 Mbps.
• Mode Sleep untuk penghematan penggunaan daya listrik.
2.3.3 Konfigurasi pin ATMega8535
Gambar 2.4 Konfigurasi pin ATmega8535
Penjelasan mengenasi fungsi – fungsi pin pada ATMega8535 adalah :
• VCC merupakan Pin yang berfungsi sebagai pin masukan catudaya.
• GND merupakan Pin Ground.
• Port A (PA0...PA7) merupakan pin I/O dan pin masukan ADC.
22
• Port B (PB0...PB7) merupakan pin I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus
yaitu Timer/Counter, komparator Analog dan SPI.
• Port C (PC0...PC7) merupakan port I/O dan pin yang mempunyai fungsi khusus,
yaitu komparator analog dan Timer Oscillator.
• Port D (PD0...PD1) merupakan port I/O dan pin fungsi khusus yaitu komparator
analog dan interrupt eksternal serta komunikasi serial.
• RESET merupakan pin yang digunakan untuk mereset mikrokontroler.
• XTAL1 dan XTAL2 merupakan pin masukan clock eksternal.
• AVCC merupakan pin masukan untuk tegangan ADC.
• AREF merupakan pin masukan tegangan referensi untuk ADC.
2.3.4 Peta Memory ATMega8535
• Data Memory
ATMega8535 memiliki ruang pengalamatan memori data dan memori program
yang terpisah. Memori data terbagi menjadi 3 bagian yaitu : 32 buah register umum,
64 buah register I/O, dan 512 byte SRAM internal.
Register untuk keperluan umum menempati space data pada alamat terbawah
yaitu $00 sampai $1F. Sementara itu register khusus untuk menangani I/O dan
kontrol terhadap mikrokontroler menempati 64 alamat berikutnya, yaitu mulai dari
$20 sampai $5F. Register tersebut merupakan register yang khusus digunakan untuk
mengatur fungsi terhadap berbagai peripheral mikrokontroler, seperti kontrol register,
timer/counter, fungsi fungsi I/O, dan sebagainya. Register khusus alamat memori
secara lengkap dapat dilihat pada tabel dibawah. Alamat memori berikutnya
digunakan untuk SRAM 512 byte, yaitu pada lokasi $60 sampai dengan $25F
23
ATMega8535 memiliki dua jenis memori yaitu Data Memory dan Program
Memory ditambah satu fitur tambahan yaitu EEPROM Memory untuk menyimpan
data.
Gambar 2.5 Peta Memory Data AVR ATMega8535
• Program Memory
Memori program yang terletak pada Flash Perom tersusun dalam word atau 2
byte karena setiap instruksi memiliki lebar 16-bit atau 32bit. AVR ATMega8535
memiliki 4KByte x 16 Bit Flash Perom dengan alamat mulai dari $000 sampai $FFF.
AVR tersebut memiliki 12 bit Program Counter (PC) sebesar 4KB sehingga mampu
mengalamati isi Flash.
24
Gambar 2.6 Peta Memory Program AVR ATMega8535
2.4 USART pada mikrokontroler AVR
Menurut www.polong.wordpress.com Selain timer, fitur dan fasilitas yang
terdapat dalam mikrokontroler AVR yang sering digunakan adalah USART. USART
(Universal Synchronous Asynchronous serial Receiver and Transmitter) merupakan
protokol komunikasi serial yang terdapat pada mikrokontroler AVR. Dengan
memanfaatkan fitur ini kita dapat berhubungan dengan “dunia luar”. Dengan USART
kita bisa menghubungkan mikrokontroler dengan PC, handphone, GPS atau bahkan
modem, dan banyak lagi peralatan yang dapat dihubungkan dengan mikrokontroler
dengan menggunakan fasilitas USART.
Komunikasi dengan menggunakan USART dapat dilakukan dengan dua cara
yaitu dengan mode sinkron dimana pengirim data mengeluarkan pulsa/clock untuk
25
sinkronisasi data, dan yang kedua dengan mode asinkron, dimana pengirim data tidak
mengeluarkan pulsa/clock, tetapi untuk proses sinkronisasi memerlukan inisialisasi,
agar data yang diterima sama dengan data yang dikirimkan. Pada proses inisialisasi
ini setiap perangkat yang terhubung harus memiliki baud rate (laju data ) yang sama.
2.5 Komunikasi serial SPI ( Serial Peripheral Interface ) dari mikrokontroler
AVR
Berdasarkan www.instruct1.cit.cornell.edu/courses/ee476/SPI/index.html
kebanyakan unit mikrokontroler AVR memiliki dukungan hardware untuk Serial
Peripheral Interface ( SPI ) dimana terdapat tiga kabel, synchronous, protokol serial.
Tiga kabel tersebut adalah master-out-slave-in ( MOSI ), master-in-slave-out ( MISO
), dan clock. Jika anda ingin bermaksud untuk memilih secara dinamis dimana alat
menjadi master, kemudian terdapat empat kabel, maka slave-select ( SS ) harus
dipakai. Jika anda menggunakan SPI untuk mengatur penghubung ganda maka
biasanya Mega32 hanya akan menjadi master dan semua penghubung akan menjadi
slave. Jka anda menggunakan SPI untuk mikrokontroler unit ke komunikasi
mikrokontroler unit maka biasanya hanya satu mikrokontroler unit yang menjadi
master, tetapi menggunakan jalur SS dapat dimodifikasi. SPI adalah suatu
perpindahan orientasi byte dengan master dan pilihan slave yang menukarkan sebuah
byte secara serempak.
Perbandingan clock bisa dipilih dan dapat setinggi dengan ½ dari frekuensi
kristal ketika mikrokontroler unit menjadi master dan ¼ dari frekuensi kristal ketika
mikrokontroler unit menjadi slave. Banyak alat – alat penghubung harus berjalan
lebih lambat dari ini bagaimanapun juga. Datasheet dari mikrokontroler unit akan
26
menunjukkan bagaimana mengatur register – registernya, tetapi Atmel AVR151
menjelaskan sistem lebih komplit. Seperti yang ditunjukkan di bawah, lebih banyak
penghubung SPI bisa ditambahkan dengan membagi jalur MISO, MOSI, dan SCLK
dan mempunyai jalur pilihan chip yang terpisah antara satu sama lain. Jika
penghubung – penghubung tersebut dari tipe yang berbeda ( contohnya ADC dan
DAC ) atau kecepatan, anda perlu mengubah pengaturan SPCR antara perpindahan –
perpindahan di penghubung yang berbeda.
2.6 Komunikasi antara IC dengan IIC
2.6.1 Latar belakang dan konsep IIC
Menurut www.innovativeelectronics.com/innovative_electronics/articles1.htm
saat ini desain elektronik dituntut untuk semakin ringkas dan fleksibel, dimana ukuran
fisik IC semakin diperkecil dan jumlah pin diminimalkan dengan tetap menjaga
fleksibilitas dan kompabilitas IC sehingga mudah untuk digunakan dalam berbagai
keperluan desain yang berbeda, oleh karenanya banyak perusahaan semikonduktor
yang berusaha mengembangkan cara baru komunikasi antar IC yang lebih akomodatif
terhadap tuntutan diatas sebagai alternatif dari hubungan antar IC secara paralel yang
sudah kita kenal luas. Salah satu metode yang telah matang dan dipakai secara luas
adalah IIC (sering ditulis juga I2C) singkatan dari Inter Integrated Circuit bus yang
dikembangkan oleh Philips Semiconductor sejak tahun 1992, dengan konsep dasar
komunikasi 2 arah antar IC dan / atau antar sistem secara serial menggunakan 2
kabel.
27
2.6.2 Fitur utama IIC
Fitur utama I2C bus adalah sebagai berikut :
• Hanya melibatkan dua kabel yaitu serial data line (selanjutnya disebut SDA)
dan serial clock line (selanjutnya disebut SCL).
• Setiap IC yang terhubung dengan I2C memiliki alamat yang unik yang dapat
diakses secara software dengan master / slave protocol yang sederhana, dan
mampu mengakomodasikan multi master.
• I2C merupakan serial bus dengan orientasi data 8 bit (byte), komunikasi 2 arah,
dengan kecepatan transfer data sampai 100 Kbit/s pada mode standar dan 3,4
Mbit/s pada mode kecepatan tinggi.
• Jumlah IC yang dapat dihubungkan pada I2C bus hanya dibatasi oleh beban
kapasitansi pada bus yaitu maksimum 400pF.
2.6.3 Keuntungan I2C
Keuntungan yang didapat dari menggunakan I2C antara lain :
• Meminimalkan jalur hubungan antar IC.
• Menghemat luasan PCB yang digunakan.
• Membuat sistem yang didesain berorientasi software (mudah diekspan dan
diupgrade).
• Membuat sistem yang didesain menjadi standar, sehingga dapat dihubungkan
dengan sistem lain yang juga menggunakan I2C bus.
2.6.4 Cara kerja I2C bus
Sebelum memahami cara kerjanya, ada beberapa terminologi, karakter dan
kondisi penting dalam I2C yang harus dipahami terlebih dahulu, yaitu :
28
A. Terminologi
• Transmitter yaitu device yang mengirim data ke bus.
• Receiver yaitu device yang menerima data dari bus.
• Master yaitu device yang memiliki inisiatif (memulai dan mengakhiri) transfer
data dan yang membangkitkan sinyal clock.
• Slave yaitu device yang dialamati (diakses berdasarkan alamatnya) oleh Master.
• Multi-slave yaitu sistem yang memungkinkan lebih dari satu Master melakukan
inisiatif transfer data dalam waktu yang bersamaan tanpa terjadi korupsi data.
• Arbitration yaitu prosedur yang memastikan bahwa jika ada lebih dari satu
Master melakukan inisiatif transfer data secara bersamaan, hanya akan ada satu
Master yang diperbolehkan dengan tanpa merusak data yang sedang ditransfer.
• Synchronization yaitu prosedur untuk menyelaraskan sinyal clock dari dua atau
lebih device.
Gambar 2.7 Contoh sistem dengan I2C bus
B. Karakter perangkat keras
• Kedua pin pada I2C yaitu SDA dan SCL harus memiliki kemampuan input dan
output serta bersifat open drain atau open collector.
29
• Kedua pin tersebut terhubung pada I2C bus yang telah di pull-up dengan resistor
ke supply positif dari sistem.
• Semua device yang terhubung pada bus harus terhubung pada ground yang sama
sebagai referensi.
C. Karakter Transfer Data Bit
Data bit dikirim / diterima melalui SDA, sedangkan sinyal clock dikirim / diterima
melalui SCL, dimana setiap transfer data bit satu sinyal clock dihasilkan, transfer
data bit dianggap valid jika data bit pada SDA tetap stabil selama sinyal clock high,
data bit hanya boleh berubah jika sinyal clock dalam kondisi low, seperti Gambar
2.11 di bawah ini.
Gambar 2.8 Tranfer Data Bit pada I2C bus
D. Karakter Transfer Data Byte
I2C bus berorientasi pada 8 bit data (byte), dengan Most Significant Byte (MSB)
di-transfer terlebih dahulu, serta 2 maca data byte, yaitu Address Byte dan Data Byte.
E. Kondisi
• START dan STOP
Apabila pada SDA terjadi transisi dari kondisi high ke kondisi low pada
saat SCL berkondisi high, maka terjadilah kondisi START. Apabila pada SDA
terjadi transisi dari kondisi low ke kondisi high pada saat SCL berkondisi high,
maka terjadilah kondisi STOP. Kondisi START dan STOP selalu dibangkitkan
30
oleh Master, dan bus dikatakan sibuk setelah START dan dikatakan bebas setelah
STOP.
Gambar 2.19 Kondisi START dan STOP
• ACK dan NACK
Kondisi ACK terjadi apabila receiver “menarik” SDA pada kondisi low selama
1 sinyal clock. Kondisi NACK terjadi apabila receiver “membebaskan” SDA pada
kondisi high selama 1 sinyal clock.
2.7 CISC vs RISC
Menurut www.lumajang.net/content/view/132/2/dload/Gunung_Semeru.pdf?ar
s=231 ElectronicLab akan lebih fokus pada mikrokontroler low-cost yang berbasis
RISC dan CISC. Sebagai contoh dari mikrokontroler CISC adalah 68HC11 buatan
Motorola dan 80C51 dari Intel. Kita juga mengenal keluarga PIC12/16CXX dari
Microchip dan COP8 buatan National Semiconductor sebagai mikrokontroler yang
berbasis RISC.
CISC adalah singkatan dari Complex Intruction Set Computer dimana prosesor
tersebut memiliki set instruksi yang kompleks dan lengkap. Sedangkan RISC adalah
singkatan dari Reduced Instruction Set Computer yang artinya prosesor tersebut
memiliki set instruksi program yang lebih sedikit.
Debat CISC versus RISC dimulai ketika pada tahun 1974 IBM mengembangkan
prosesor 801 RISC. Argumen yang dipakai waktu itu adalah mengapa diperlukan
31
instruksi yang kompleks. Sebab pada prinsipnya, instruksi yang kompleks bisa
dikerjakan oleh instruksi-instruksi yang lebih sederhana dan kecil. Ketika itu
penggunaan bahasa tingkat tinggi seperti Fortran dan kompiler lain
(compiler/interpreter) mulai berkembang. Apalagi saat ini compiler seperti C/C++
sudah lazim digunakan. Sehingga sebenarnya tidaklah diperlukan instruksi yang
kompleks di tingkat prosesor. Kompiler yang akan bekerja men-terjemahkan program
dari bahasa tingkat tinggi menjadi bahasa mesin.
Untuk melihat bagaimana perbedaan instruksi RISC dan CISC, mari kita lihat
bagaimana keduanya melakukan perkalian misalnya c = a x b. Mikrokontroler
68HC11 melakukannya dengan program sebagai berikut :
Gambar 2.10 Program 5 * 10 dengan 68HC11
Cukup tiga baris saja dan setelah ini accumulator C pada 68HC11 akan berisi
hasil perkalian dari akumulator A dan B, yakni 5 x 10 = 50. Program yang sama
dengan PIC16CXX, adalah seperti berikut ini.
Gambar 2.11 Program 5 * 10 dengan PIC16CXX
Prosesor PIC16CXX yang RISC ini, tidak memiliki instruksi perkalian yang
khusus. Tetapi perkalian 5x10 itu sama saja dengan penjumlahan nilai 10 sebanyak 5
kali. Kelihatannya membuat program assembly dengan prosesor RISC menjadi lebih
32
kompleks dibandingkan dengan prosesor CISC. Tetapi perlu diingat, untuk membuat
instruksi yang kompleks seperti instruksi MUL dan instruksi lain yang rumit pada
prosesor CISC, diperlukan hardware yang kompleks juga.
Sebagai perbandingan jumlah instruksi pada prosesor RISC, COP8 hanya
dilengkapi dengan 58 instruksi dan PIC12/16CXX hanya memiliki 33 instruksi saja.
Untuk merealisasikan instruksi dasar yang jumlah tidak banyak ini, mikroprosesor
RISC tidak memerlukan gerbang logik yang banyak.
CISC dan RISC perbedaannya tidak signifikan jika hanya dilihat dari
terminologi set instruksinya yang kompleks atau tidak (reduced). Lebih dari itu, RISC
dan CISC berbeda dalam filosofi arsitekturnya. Filosofi arsitektur CISC adalah
memindahkan kerumitan software ke dalam hardware. Teknologi pembuatan IC saat
ini memungkinkan untuk menamam ribuan bahkan jutaan transistor di dalam satu IC.
Sebaliknya, filosofi arsitektur RISC adalah arsitektur prosesor yang tidak rumit
dengan membatasi jumlah instruksi hanya pada instruksi dasar yang diperlukan saja.
Kerumitan membuat program dalam bahasa mesin diatasi dengan membuat bahasa
program tingkat tinggi dan compiler yang sesuai. Karena tidak rumit, teorinya
mikroprosesor RISC adalah mikroprosesor yang low-cost dalam arti yang sebenarnya.
Namun demikian, kelebihan ruang pada prosesor RISC dimanfaatkan untuk membuat
sistem-sistem tambahan yang ada pada prosesor modern saat ini.
2.8 Standar Komunikasi RS232C
Berdasarkan www.datasheetcatalog.com RS232C (Recommanded Standard 232
revision C) adalah suatu standarisasi dari jenis komunikasi serial yang dibuat oleh
EIA (Electronial Industries Association). Untuk proses pengiriman data
menggunakan RS232C diperlukan sebuah DTE (Data Terminal Equipment) pada
33
masing – masing terminal. Sedangkan untuk rangkaian yang lebih kompleks harus
menggunakan DTE dan DCE. Gambar di bawah ini didapat dari Data Sheet MAX232
(Agustus 2001, hal 17).
Gambar 2.12 IC RS232C
Tabel pin dan deskripsi RS232C di bawah ini diperoleh berdasarkan buku
Pedoman Praktikum Aplikasi Mikroprosesor dan Interfacing, UPT Perangkat Keras
2004, Percobaan ke-2, hal 3.
Tabel 2.6 Nama – nama pin RS232C
No. Pin DB 25 No. Pin DB 9 Nama Pin Arah Sinyal
2 3 Transmitted Data (TxD) DTE ke DCE
3 2 Received Data (RxD) DCE ke DTE
4 7 Request To Send (RTS) DTE ke DCE
5 8 Clear To Send (CLS) DCE ke DTE
6 6 Data To Ready (DTS) DCE ke DTE
7 5 Signal Ground (GND) -
8 1 Data Carrier (DC) DCE ke DTE
20 4 Data Terminal Ready (DTR) DTE ke DCE
22 9 Ring Indicator (RI) DCE ke DTE
34
2.9 Random Access Memory (RAM)
Menurut www.imstechnospeed.blogspot.com RAM adalah memori yang dapat
digunakan sebagai tempat penyimpanan data dan program sementara sewaktu
digunakan oleh prosesor. Jika komputer atau aliran listrik dimatikan, maka data dan
program di RAM akan hilang (volatile). Kecepatan membaca data RAM ini lebih
cepat jika dibandingkan dengan Harddisk.
Dalam RAM data dapat dibaca dan ditulisi (read / write) secara acak (random)
oleh pemakai, karena komputer menulis data ke dalam memori secara acak. Pada saat
ini kebanyakan RAM berbentuk Chip yang berisi transistor - transistor dalam untai
Flip Flop yang disebut Metal Oxide Semiconductor RAM (MOSRAM), teknologi
sebelumnya berbentuk Card. Ada dua jenis MOSRAM yaitu RAM statis dan RAM
dinamis. Pada RAM dinamis sifatnya seperti kapasitor makin lama makin hilang
memorinya, untuk mencegah hal ini disetiap lokasi memori harus disegarkan kembali
(refresh) setiap dua milidetik dengan membaca dan menuliskan kembali. Lain halnya
dengan RAM statis tidak perlu dilakukan refresh.
Jenis-jenis RAM dibedakan dalam yang berbasis Chip dan Card :
1. Berbasis Chip: Static RAM (SRAM), statis dan bersifat semi volatile, digunakan
untuk membantu komputer dalam kecepatan proses dan tidak perlu refresh.
Dynamic RAM (DRAM), dinamis dan bersifat volatile, digunakan untuk
membantu komputer dalam kecepatan proses dan memerlukan refresh. Selain itu
DRAM juga digunakan secara luas dalam unit memori komputer karena densitas
tinggi dan biaya yang cukup rendah. Non Volatile RAM (NVRAM), memiliki
daya listrik sendiri melalui sebuah baterai mini, sehingga mampu menyimpan
daya meskipun komputer atau aliran listrik dimatikan, berfungsi untuk
menyimpan jam, tanggal, program setup dan konfigurasi komputer. Ferro Electric
35
RAM (FRAM), tidak memerlukan daya listrik atau baterai mini karena sudah
menggunakan daya medan listrik.
2. Berbasis Card: Extended Data Output RAM (EDO RAM), jenis RAM untuk
prosesor Pentium yang pertama kali dibuat, mempunyai kapasitas memori 8 MB
sampai maksimum 16 MB dengan standar PC 66/100 Synchronous Dynamic
RAM (SD RAM), dinamis untuk generasi Pentium I, II dan III. Kecepatan bus
dari memori berkisar pada frekuensi 66 Mhz sampai dengan 133 Mhz atau disebut
dengan memori PC 66/100/133. SDRAM adalah pengembangan yang lebih baru
dalam teknologi memori DRAM yang operasinya disinkronisasikan langsung
dengan sinyal clock. SDRAM dapat digunakan dengan kecepatan clock diatas 100
MHz. Chip tersebut didisain untuk memenuhi syarat prosesor yang tersedia secara
komersial yang digunakan dalam volume besar. Double Data Rate RAM (DDR
RAM), dinamis untuk generasi Pentium IV (DDR 400). Memiliki banyak tipe dan
umumnya dikelompokkan berdasarkan bandwidth dan dipengaruhi besarkan clock
yang diberikan memori itu nantinya. Tipe yang ditawarkan PC 1600 / 2100 / 2700
/ 3200 dengan clock 400 Mhz. DDR Dual Channel RAM, tidak sama
pemasangannya dengan SDRAM atau DDR biasa, tetapi tipe ini berteknologi
sama dengan memori Rambus Dynamic RAM (RD RAM) yang memerlukan
sistem dual channel, yaitu keharusan untuk memasang dua keping modul memori
dengan kecepatan dan kapasitas yang sama untuk mendukung kerja motherboard.
36
2.10 Liquid Crystal Display (LCD)
2.10.1 Konfigurasi Pin LCD 16x2
Gambar 2.13 LCD 16 Karakter x 2 Baris
Adapun konfigurasi pin –pin yang ada di LCD adalah :
Tabel 2.7 Konfigurasi Pin LCD 16 Karakter x 2 Baris
Pin No. Symbol Level Desciption
1 VSS 0 V Ground
2 VDD 5 V Supply voltage for Logic
3 VO (Variable) Operating voltage for LCD
4 RS H/L H : Data, L : Instruction
code
5 R/W H/L H : Read, L : Write
6 E H, H L Chip Enable Signal
7 DB0 H/L Data bit 0
8 DB1 H/L Data bit 1
9 DB2 H/L Data bit 2
10 DB3 H/L Data bit 3
11 DB4 H/L Data bit 4
37
12 DB5 H/L Data bit 5
13 DB6 H/L Data bit 6
14 DB7 H/L Data bit 7
15 A 4,2 – 4,6 V LED +
16 K 0 V LED -
2.10.2 Skematik Rangkaian Mikrokontrolerdan LCD 16x2
Gambar 2.14 Rangkaian Skematik LCD
2.10.3 Fungsi Register LCD
Modul display LCD sudah dilengkapi dengan sebuah kontroler yang memiliki
dua register 8 bit yaitu instruction register (IR) dan data register (DR).IR
menyimpan kode instruksi, seperti display clear, cursor shift dan informasi address
untuk display data RAM (DDRAM) dan character generator (CGRAM).
38
Tabel 2.8 Fungsi register LCD
RS R/W Operation
0 0 Menulis instruksi ke IR, seperti display clear, cursor shift
0 1 Membaca busy flag (DB7) dan address counter (DB0 s/d DB7)
1 0 Menulis data ke DDRAM atau CGRAM
1 1 Membaca data dari DDRAM atau CGRAM
Busy Flag (BF)
Busy Flag = 1 saat kontroler sedang mengerjakan instruksi, selama instruksi tersebut
belum selesai dikerjakan, maka kontroler tidak akan menerima instruksi
apapun.ketika RS = 0 dan R/W = 1, Busy Flag mengeluarkan logika 1 ke DB7.
instruksi berikutnya akan siap diterima ketika busy flag = 0.
Address Counter (AC)
Address Counter berisi address DDRAM dan CGRAM.
Display Data RAM (DDRAM)
DDRAM menyimpan data display dalam bentuk kode karakter 8 bit. Kapasitasnya
adalah 80 karakter. Berikut adalah posisi address DDRAM pada LCD 16x2 :
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16
00 01 02 03 04 05 06 07 08 09 0A 0B 0C 0D 0E 0F
40 41 42 43 44 45 46 47 48 49 4A 4B 4C 4D 4E 4F
Gambar 2.15 Posisi address DDRAM
Character Generator ROM (CGROM)
CGROM akan menghasilkan karakter dengan format 5x8 atau 5x10 dot.
39
Character Generator RAM (CGRAM)
Dengan CGRAM, user dapat membuat sendiri format karakter yang diinginkan.
Untuk format 5x8 dot bias dibuat 8 karakter, untuk format 5x10 dapat dibuat 4
karakter.
( Hendawan Soebhakti, 2007, hal 34-40 )
2.11 SQL SERVER 2000
SQL SERVER 2000 menggunakan sebuah tipe database yang dinamakan
dengan database relational. Database relational adalah suatu database yang
mengorganisasikan data dalam bentuk tabel. Tabel yang dibuat dalam sistem ini
mengelompokkan data yang memiliki subyek yang sama dan saling berhubungan.
Tabel ini juga berisi baris –baris dan kolom – kolom informasi.
2.11.1 Database
Database merupakan sekelompok tabel data berisi informasi yang saling
berelasi atau berhubungan. Sedangkan table merupakan sekelompok record data yang
masing – masing berisi informasi. Record adalah sebiah entri dalam tabel yang terdiri
dari beberapa fields. Fields sendiri merupakan obyek atomik dalam suatu tabel.
Query adalah sebuah perintah SQL yang dirancang untuk memanggil kelompok
record tertentu dari suatu tabel atau lebih untuk melakukan perintah operasi kepada
tabel. Sedangkan yang dimaksud dengan view merupakan tabel temporari yang
menampilkan jumlah record yang tampak dengan urutan penampilan tertentu.
Dalam SQL Server, terdapat 3 file yang membentuk sebuah database, yaitu :
1. Primary
40
Merupakan inti dari sebuah database dan pasti dimiliki oleh setiap database.
Selain itu, primary file juga sebagai kunci yang menunjukkan ke jenis file
database yang lain. Ekstensi dari file ini adalah .mdf
2. Secondary
Merupakan suplemen dari primary file dengan ekstensi .ndf, tetapi tidak
semua database mempunyai file jenis ini.
3. Log File
Secara umum, sebuah database selalu mempunyai sebuah log file yang
berekstensi .ldf. Kegunaan dari log file salah satunya adalah untuk
menyimpan semua informasi kegiatan yang dilakukan dalam sebuah
database untuk keperluan recovery.
2.11.2 Keys
Keys atau Index merupakan kunci dari suatu tabel yang didefinisikan
berdasarkan suatu field tertentu. Macam index yang ada adalah sebagai berikut :
1. Primary Key
Key yang merupakan pembeda antara satu record dengan record yang lain.
Field yang dijadikan sebagai primary key akan mempunyai sifat :
a. Unique : beda tiap record
b. Not nulls : tiap field yang menjadi primary key tidak boleh kosong
2. Foreign Key / Candidate
Merupakan field yang menjadi relasi dengan field di tabel yang lain.
3. Unique Key
41
Key yang akan menjadi beda jika ada record yang sama untuk field tersebut.
4. Regular Key
Key yang hanya menjadi key atau index untuk pengurutan data.
2.11.3 Entity Relationship Diagram
Pada bagian sub-bab ini akan dijelaskan mengenai cara kerja dari Entity
Relationship Diagram. Adapun relationship itu sendiri merupakan hubungan antar
tabel yang mempunyai aturan – aturan tertentu. Relationship dapat dibagi menjadi 3
macam yaitu :
1. One to One
Merupakan relasi antara dua tabel yang berelasi atau satu banding satu.
Hanya satu record di tabel pertama yang berelasi dengan satu record di
tabel kedua.
2. One to Many
Merupakan relasi antara dua tabel yang menghubungkan dua tabel tersebut
menjadi tabel master dan tabel yang satu menjadi tabel detail. Sehingga satu
record di tabel master dapat mempunyai banyak relasi dengan banyak
record di tabel detail.
3. Many to many
Merupakan relasi antara dua tabel yang menghubungkan dua tabel dengan
relasi banyak record dari satu tabel ke banyak record yang lain di tabel
berikutnya. Pada umumnya, relasi many to many akan dipecah menjadi dua
relasi one to many dengan satu tabel bantuan.
( Soetam Rizky, 2004, hal 20-29 )
42
2.11.4 SQL Server 2000 vs Access 2000
A. Batasan – batasan SQL Server 2000 dan Access 2000
Berdasarkan www.mssqlcity.com/Articles/Compare/sql_server_vs_access.htm
terdapat beberapa batasan produk dari SQL Server 2000 dan Access 2000 adalah :
Tabel 2.9 Batasan produk SQL Server 2000 dan Access 2000
Fitur SQL Server 2000 Access 2000
Ukuran database 1,048,516 TB 2 GB
Objek dalam database 2,147,483,647 32,768
Panjang nama pemakai 128 20
Panjang nama password 128 14
Panjang nama tabel 128 64
Panjang nama kolum 128 64
Panjang nama indeks 128 64
Jumlah pemakai yang bersamaan Terbatas dengan ketersediaan
memori
255
Kolum per tabel 1024 255
Ukuran tabel Terbatas dengan ketersediaan
penyimpanan
1 GB
Jumlah indeks dalam sebuah tabel 250 32
Jumlah kolum dalam sebuah
indeks
16 10
Byte per baris 8060 2000
Jumlah tabel dalam sebuah query 256 32
Kolum per pernyataan SELECT 4096 255
43
Query di dalam query 32 50
Jumlah kekuatan hubungan 253 32
Ukuran pernyataan SQL 65,536 * ukuran paket jaringan
( 4KB, ukuran awal )
Sekitar 64,000
B. Pemilihan Access 2000 dengan SQL server 2000
Jika Anda ingin membuat skalabilitas, keamanan, dan sistem kekuatan, Anda
sebaiknya menggunakan SQL Server dibandingkan dengan Access. Karena Access
2000 tidak mendukung transaksi atom, tidak menjamin bahwa semua perubahan yang
dilakukan dalam batas transaksi dilakukan atau didaftarkan kembali. SQL Server
terpadu dengan keamanan Windows NT, tetapi Access tidak. Database Access 2000
tidak bisa dikembalikan pada titik kegagalan, sedangkan database SQL Server bisa.
Ini membuat pengaturan database Access 2000 lebih mahal dibandingkan dengan
pengaturan database SQL Server 2000.
Oleh sebab itu, Anda sebaiknya memakai database Access 2000, hanya kalau
Anda perlu menyimpan sedikit data dalam lingkungan pemakai tunggal (atau sedikit
pemakai), atau kalau Anda mempunyai sumber yang sangat rendah, seperti memori
atau disk. Di lain kasus, memakai SQL Server.
2.12 Microsoft Visual Studio .NET
2.12.1 Apakah Visual Basic .NET
Visual Basic .NET adalah generasi penerus Visual Basic 6 dari Microsoft.
Dengan Visual Basic .NET, anda dapat membangun aplikasi Windows, Web
Services, dan aplikasi web dengan ASP.NET secara cepat dan mudah. Aplikasi yang
44
dibuat dengan Visual Basic dibangun di atas service common language runtime
sehingga memiliki keunggulan – keunggulan dari .NET Framework.
Visual Basic memiliki banyak fasilitas baru dan ditingkatkan seperti
inheritance, interface, dan overloading yang menjadikannya bahasa pemograman
berorientasi objek yang tangguh. Fasilitas lain adalah threading dan penanganan
exception yang terstruktur. Visual Basic terintergrasi penuh dengan .NET Framework
dan common language runtime yang bersama – sama menyediakan interaksi dengan
pemograman lain, garbage collection, security yang baik dan dukungan versioning.
Visual Basic mendukung pewarisan tunggal dan menghasilkan Microsoft
Intermediate Language (MSIL) sebagai input bagi compiler native code.
Visual Basic merupakan bahasa yang mudah dipelajari dan digunakan sehingga
Visual Basic telah menjadi bahasa pemograman pilihan oleh banyak sekali developeri
di dunia selama dekade terakhir. Visual Basic .NET mempunyai perbedaan dengan
versi sebelumnya, sehingga memerlukan usaha dan waktu bagi programmer Visual
Basic sebelumnya untuk berpindah. Namun, karena sebagian besar konsep dan
sintaks masih sama, tentunya waktu dan usaha yang diperlukan tidaklah menyulitkan.
( Isak Rickyanto, 2003, hal 7-8 )
2.12.2 Menjalankan Visual Basic .NET 2005
Menjalan Visual Basic .NET 2005 berarti menjalankan Visual Basic .NET
dalam lingkungan pemograman Visual Basic. Klik Start > Programs > Microsoft
Visual Studio 2005 > Microsoft Visual Studio 2005. Untuk lebih jelasnya, lihatlah
gambar berikut ini.
45
Gambar 2.16 Menjalan Visual Stuio.NET 2005
Jika penulis baru pertama kali menjalankan Visual Studio.NET 2005, maka akan
muncul jendela seperti Gambar 2.15.
Gambar 2.17 Memilih lingkungan default
Pilihlah lingkungan pemograman yang disukai. Dalam hal ini, klik saja pilihan Visual
Basic Development Settings, kemudian klik tombol Start Visual Studio
. Visual Studio.NET akan menyimpan setting yang dipilih
tersebut. Setiap saat menjalankan Visual Studio.NET 2005, maka secara otomatis
lingkungan pemograman yang digunakan adalah Visual Studio.NET 2005.
46
Gambar 2.18 Konfigurasi lingkungan Visual Studio.NET 2005
Jika muncul jendela seperti Gambar 2.16, tunggulah beberapa saat hingga Visual
Basic.NET 2005 memunculkan halaman Start Page.
2.12.3 Mengenal Antarmuka Visual Basic.NET 2005
Lingkungan Visual Basic.NET 2005 pada umumnya memiliki antarmuka seperti
Gambar 2.17 yang terdiri atas :
1. Title Bar yang menunjukkan nama Project yang sedang dibuat.
Gambar 2.19 Title Bar
2. Menu Bar yang berisi menu – menu utama yang dimiliki Visual Basic.NET
2005. Misalnya menu File, Edit, View, Project, Build, dan lain – lain. Pada
masing – masing menu terdapat beberapa submenu yang berbeda.
Gambar 2.20 Menu Bar
3. Toolbar berisi ikon – ikon yang dapat di-klik oleh pengguna untuk melakukan
suatu perintah khusus secara cepat.
Gambar 2.21 Toolbar
47
4. Form adalah tempat untuk merancang tampilan program aplikasi yang sedang
dibuat.
Gambar 2.22 Form
5. Solution Explorer adalah jendela untuk menampilkan project – project beserta
seluruh file pendukung project yang terlibat dalam proses pembuatan program
aplikasi tersebut.
Gambar 2.23 Solution Explorer 1
Penulis dapat meng-klik tombol Show All Files pada bagian Solution
Explorer untuk melihat seluruh file yang digunakan saat pembuatan aplikasi. Klik
kembali tombol Show All Files untuk membuat tampilan Solution
Explorer kembali seperti semula.
48
Gambar 2.24 Solution Explorer 2
6. Properties adalah jendela untuk melihat dan mengubah properti – properti yang
dimiliki sebuah objek yang terpilih.
Gambar 2.25 Properties
49
Gambar 2.26 Antarmuka Visual Basic.NET
7. Toolbox terdiri atas beberapa kontrol atau komponen yang dapat digunakan saat
membuat sebuah aplikasi. Klik bagian Toolbox seperti yang ditunjukkan pada
Gambar 2.25 sehingga muncul tampilan sebagai berikut.
Gambar 2.27 Toolbox1
Kemudian ekspansi tombol sesuai Toolbox yang ingin ditampilkan. Contoh,
klik tombol pada Toolbox untuk membuat Toolbox selalu terbuka.
50
Gambar 2.28 Toolbox2
(Arief Ramadhan, 2005, hal 2-8 )