BAB 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH - · PDF fileBuku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012 Bab 2....

23
Buku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012 Bab 2. Gambaran Umum Wilayah II - 1 BAB 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH 2.1. Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik 2.1.1. Geografis dan Administratif Kota Ambon terletak di Pulau Ambon, adalah sebuah kota yang terletak di pulau kecil, dan merupakan ibukota Provinsi Maluku. Secara Astronomis, wilayah administrasi Kota Ambon berada antara 3º - 4 o Lintang Selatan dan 128 o – 129 o Bujur Timur. Wilayah administatif Kota Ambon berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1979, mempunyai luas sebesar 377 Km 2 atau 2/5 dari luas wilayah Pulau Ambon. Berdasarkan hasil Survey Tata Guna Tanah tahun 1980 luas daratan Kota Ambon adalah 359,45 km 2 , sehingga luas Kota Ambon ini meliputi daratan seluas 359,45 Km 2 dan laut seluas 17,55 Km 2 dengan panjang garis pantai 98 Km (Peta 2.1). Kota Ambon terdiri dari 5 kecamatan dan 20 kelurahan, 30 desa/negeri, (Tabel 2.1). Karena berada di pulau kecil, dengan keanekaragaman hayati yang ada, maka Kelurahan adalah kawasan perkotaan (urban area), sedangkan Desa/Negeri adalah kawasan non perkotaan/kawasan perdesaan dan/atau kawasan yang masih terpelihara nilai sosial budaya masyarakat setempat. Gambaran selengkapnya tentang nama Kelurahan/Desa/Negeri beserta jumlah RT/RW dapat dilihat pada Lampiran 1. Tabel 2.1. Nama, Luas Wilayah Per Kecamatan, dan Jumlah Kelurahan di Kota Ambon No. Kecamatan Luas Wilayah Daratan (Km 2 Jumlah Desa/Kelurahan/RW/RT Jarak Ke Pusat Kota Ambon (Km) Desa/ Negeri Kelurahan Rukun Warga (RW) Rukun Tetangga (RT) 1 Nusaniwe 88,35 5 8 79 286 9,00 2 Sirimau 86,82 4 10 92 350 2,80 3 T.A.Baguala 40,11 6 1 49 184 12,00 4 Leitimur Selatan 50,50 8 - 19 53 26,00 5 Teluk Ambon 93,67 7 1 57 195 24,00 Kota Ambon 359,45 30 20 296 1.068 - Sumber: BAPPEKOT Kota Ambon, 2012 2.1.2. Kondisi Geohidrologis Sesuai dengan kondisi topografi Kota Ambon di pulau kecil, maka sungai-sungai di Kota Ambon memiliki karakter khusus yang terdiri dari banyak sungai kecil dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang sempit (Tabel 2.2). Sungai-sungai yang mengalir umumnya tidak panjang. Sungai terpanjang adalah Way Sikula di Desa Laha dengan panjang mencapai 15,5 km, sedangkan sungai terpendek adalah Way Tomu dan Way Batu Gajah dengan panjang 1,5 km yang mengalir di pusat Kota Ambon. Pada Wilayah-Wilayah DAS tersebut (Tabel 2.2), saat ini telah mengalami penurunan fungsi, melalui Area Penggunaan Lain untuk budidaya, khususnya permukiman, jalan, atau kebun campuran. Sebagai gambaran, untuk Wilayah DAS Wae Batu Merah, APL mencapai 4.021,20 Ha atau 50,64%. Hal ini telah memberikan dampak pada penurunan debit air baku pada sungai-sungai utama, yang jika tidak diantisipasi, dapat berdampak buruk di kemudian hari.

Transcript of BAB 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH - · PDF fileBuku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012 Bab 2....

Page 1: BAB 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH -  · PDF fileBuku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012 Bab 2. Gambaran Umum Wilayah

Buku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012

Bab 2. Gambaran Umum Wilayah II - 1

BAB 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH

2.1. Geografis, Administratif, dan Kondisi Fisik

2.1.1. Geografis dan Administratif Kota Ambon terletak di Pulau Ambon, adalah sebuah kota yang terletak di pulau kecil, dan merupakan ibukota Provinsi Maluku. Secara Astronomis, wilayah administrasi Kota Ambon berada antara 3º - 4o

Lintang Selatan dan 128o – 129o Bujur Timur.

Wilayah administatif Kota Ambon berdasarkan Peraturan Pemerintah Nomor 13 Tahun 1979, mempunyai luas sebesar 377 Km2 atau 2/5 dari luas wilayah Pulau Ambon. Berdasarkan hasil Survey Tata Guna Tanah tahun 1980 luas daratan Kota Ambon adalah 359,45 km2, sehingga luas Kota Ambon ini meliputi daratan seluas 359,45 Km2 dan laut seluas 17,55 Km2 dengan panjang garis pantai 98 Km (Peta 2.1). Kota Ambon terdiri dari 5 kecamatan dan 20 kelurahan, 30 desa/negeri, (Tabel 2.1). Karena berada di pulau kecil, dengan keanekaragaman hayati yang ada, maka Kelurahan adalah kawasan perkotaan (urban area), sedangkan Desa/Negeri adalah kawasan non perkotaan/kawasan perdesaan dan/atau kawasan yang masih terpelihara nilai sosial budaya masyarakat setempat. Gambaran selengkapnya tentang nama Kelurahan/Desa/Negeri beserta jumlah RT/RW dapat dilihat pada Lampiran 1.

Tabel 2.1. Nama, Luas Wilayah Per Kecamatan, dan Jumlah Kelurahan di Kota Ambon

No. Kecamatan

Luas Wilayah Daratan

(Km2

Jumlah Desa/Kelurahan/RW/RT Jarak Ke Pusat Kota

Ambon (Km)

Desa/ Negeri

Kelurahan Rukun Warga (RW)

Rukun Tetangga

(RT)

1 Nusaniwe 88,35 5 8 79 286 9,00

2 Sirimau 86,82 4 10 92 350 2,80

3 T.A.Baguala 40,11 6 1 49 184 12,00

4 Leitimur Selatan 50,50 8 - 19 53 26,00

5 Teluk Ambon 93,67 7 1 57 195 24,00

Kota Ambon 359,45 30 20 296 1.068 - Sumber: BAPPEKOT Kota Ambon, 2012

2.1.2. Kondisi Geohidrologis Sesuai dengan kondisi topografi Kota Ambon di pulau kecil, maka sungai-sungai di Kota Ambon memiliki karakter khusus yang terdiri dari banyak sungai kecil dengan Daerah Aliran Sungai (DAS) yang sempit (Tabel 2.2). Sungai-sungai yang mengalir umumnya tidak panjang. Sungai terpanjang adalah Way Sikula di Desa Laha dengan panjang mencapai 15,5 km, sedangkan sungai terpendek adalah Way Tomu dan Way Batu Gajah dengan panjang 1,5 km yang mengalir di pusat Kota Ambon. Pada Wilayah-Wilayah DAS tersebut (Tabel 2.2), saat ini telah mengalami penurunan fungsi, melalui Area Penggunaan Lain untuk budidaya, khususnya permukiman, jalan, atau kebun campuran. Sebagai gambaran, untuk Wilayah DAS Wae Batu Merah, APL mencapai 4.021,20 Ha atau 50,64%. Hal ini telah memberikan dampak pada penurunan debit air baku pada sungai-sungai utama, yang jika tidak diantisipasi, dapat berdampak buruk di kemudian hari.

Page 2: BAB 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH -  · PDF fileBuku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012 Bab 2. Gambaran Umum Wilayah

Buku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012

Bab 2. Gambaran Umum Wilayah II - 2

Tabel 2.2. Daerah Aliran Sungai di Kota Ambon

No. Nama DAS Luas (Ha)

1 Wilayah DAS Wae Batu Merah 7940,27

a. DAS Wae Tomu 564,00

b. DAS Wae Batu Gajah 545,75

c. DAS Wae Batu Gantung 1.729,32

d. DAS Wairuhu 1.080,00

e. Area Penggunaan Lain (APL) 4.021,20

2 Wilayah DAS Wae Pia Besar 13.609,29 Sumber: Program Studi Ilmu Tanah Universitas Pattimura, 2012

Ketersediaan air tanah di Kota Ambon dapat dikelompokan atas: (1) ketersediaan rendah yang umumnya berada di perbukitan; (2) ketersediaan sedang di dataran rendah dan pesisir; serta (3) ketersediaan tinggi di beberapa tempat tertentu seperti di Negeri Tawiri, Desa Waiheru, pesisir Negeri Hutumuri, Negeri Rutong, dan Negeri Urimesing. Sepanjang pesisir merupakan daerah dengan akuifer berproduksi baik, namun bukan merupakan daerah resapan yang potensial, sehingga ketersediaan air tanahnya adalah sedang.

2.1.3. Kondisi umum Iklim dan Curah Hujan Iklim di Kota Ambon adalah iklim tropis dan iklim musim, karena letak Pulau Ambon dikelilingi oleh laut. Sehubungan dengan itu iklim Kota Ambon sangat dipengaruhi oleh lautan dan berlangsung bersamaan dengan iklim musim, yaitu musim Barat atau Utara dan musim Timur atau Tenggara. Pergantian musim selalu diselingi oleh musim Pancaroba yang merupakan transisi dari kedua musim tersebut. Musim Barat umumnya berlangsung dari bulan Desember sampai dengan bulan Maret, dimana bulan April merupakan masa transisi ke musim Timur. Sedangkan musim Timur berlangsung dari bulan oktober, dimana bulan Nopember merupakan masa transisi ke musim Barat. Kota Ambon termasuk Tipe Iklim B berdasarkan klasifikasi iklim menurut Schmidth dan Ferguson (1951) yang dicirikan oleh rataan bulan kering (curah hujan < 60 mm) adalah 1,67 bulan dan bulan basah (curah hujan > 100 mm) adalah 9,58 bulan dengan nilai Q sebesar 17,4%. Berdasarkan data curah hujan tahun 2006-2010 bersumber dari Stasiun Meteorologi Ambon, curah hujan tertinggi tahunan masih terjadi pada tahun 2008 yaitu sebesar 5.710 mm dengan 276 hari hujan. Mengacu pada rata-rata curah hujan bulanan tahun 2003-2010, maka bulan basah (musim hujan) dengan curah hujan di atas 200 mm terjadi pada bulan April hingga Juli seiring dengan berlangsung Musim Timur dengan curah hujan tertinggi di bulan Juni (635,40 mm), sedangkan bulan kering (musim panas) dengan curah hujan di bawah 200 mm terjadi dari bulan Agustus hingga Maret seiring dengan berlangsungnya Musim Barat dengan curah hujan terendah di bulan November (91,63 mm). 2.1.4. Kawasan yang dipengaruhi pasang surut (rob) atau berada di bawah muka air laut Di kota Ambon ada beberapa kelurahan yang dipengaruhi oleh pasang surut (rob) yaitu beberapa RT di Kelurahan Silale, Kelurahan Waihaong, dan Kelurahan Wainitu, di Kecamatan Nusaniwe. Rob pada kawasan-kawasan ini umumnya terjadi di pesisir pantai, pada jarak sampai 100 meter dari bibir pantai. Kawasan-kawasan tersebut merupakan kawasan yang telah mengalami reklamasi. Rob yang terjadi disebabkan oleh mengalirnya air pasang surut yang melalui sungai-sungai utama yang merupakan saluran drainase primer yang ada di kawasan tersebut. Pada sisi lain terdapat kawasan yang terletak di bawah muka air laut, yaitu pada pusat Desa/ Negeri Passo, yang terletak di Kecamatan Teluk Ambon Baguala, sehingga sering terjadi genangan di musim hujan.

Page 3: BAB 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH -  · PDF fileBuku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012 Bab 2. Gambaran Umum Wilayah

Buku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012

Bab 2. Gambaran Umum Wilayah II - 3

2.2. Demografi Jumlah penduduk Kota Ambon pada pertengahan tahun 2011, berdasarkan data BPS Kota Ambon berjumlah 340.428 jiwa. Jika dibandingkan dengan tahun 2010, jumlah penduduk meningkat sebesar 2,77 persen. Penduduk tahun 2011, terdistribusi pada kecamatan Sirimau sebanyak 143.943 jiwa (42,28%) dengan kepadatan 1.658 jiwa/km2, kecamatan Nusaniwe sebanyak 92.355 jiwa (17,13%) dengan kepadatan 1.045 jiwa/km2, kecamatan Teluk Ambon Baguala sebanyak 54.953 jiwa (16,14%) dengan kepadatan 1.370,05 jiwa/km2, kecamatan Teluk Ambon sebanyak 39.516 jiwa (11,61%) dengan kepadatan 421 jiwa/km2, dan kecamatan Leitimur Selatan sebanyak 9.661 jiwa (2,84%) dengan kepadatan 191 jiwa/km2. Kepadatan penduduk di Kota Ambon tahun 2011 adalah 947 jiwa/km2. Mengacu kepada jumlah dan kepadatan penduduk tahun 2011, dengan rata-rata pertumbuhan selama 6 tahun belakangan (tahun 2006-2011) yang sebesar 5,4%, maka diproyeksikan dalam 5 tahun kedepan penduduk Kota Ambon pada tahun tahun 2007 akan mencapai 388.862. orang, atau 1.082 .jiwa/ km2 (Tabel 2.3).

Tabel 2.3. Proyeksi Penduduk dan Kepadatan di Kota Ambon Tahun 2012-2017

No. Kecamatan Jumlah (Jiwa) Kepadatan (jiwa/km2)

2012 2013 2014 2015 2016 2017 2012 2013 2014 2015 2016 2017

1 Nusaniwe 94387 96463 98586 100754 102971 105236 1068 1092 1116 1140 1165 1191

2 Sirimau 147542 151230 155011 158886 162858 166930 1700 1742 1786 1830 1876 1923

3 Teluk Ambon 40227 40951 41689 42439 43203 43980 429 437 445 453 461 469

4 Teluk Ambon Baguala

56162 57398 58660 59951 61270 62618 1400 1431 1462 1495 1528 1561

5 Leitimur Selatan

9835 10012 10192 10376 10562 10752 195 198 202 205 209 213

Kota Ambon 348153 356054 364137 372406 380864 388862 969 991 1013 1036 1060 1082 Sumber: BAPPEKOT, 2012

2.3. Keuangan dan Perekonomian Daerah 2.3.1. Keuangan Daerah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Kota Ambon dalam 5 tahun belakangan terus menunjukan peningkatan. Realisasi APBD Kota Ambon selama tahun 2007-2011 adalah sebagaimana tergambar padanTabel 2.4.

Tabel 2.4. Realisasi APBD Kota Ambon Tahun 2007-2011 (Ribu Rupiah)

No. Kecamatan Jumlah (Rp.000)

2007 2008 2009 2010 2011

A Pendapatan

1 Pendapatan Asli Daerah 20 619 217 28 469 444 29 657 499 34 207 474 53 292 765

2 Dana Perimbangan/ Transfer 387 782 720 449 075 863 431 435 876 438 339 425 479 967 392

3 Lain-Lain Pendapatan yang Sah

28 305 337 21 280 988 64 531 790 91 277 375 163 372 968

Jumlah Pendapatan 436 707 276 498 826 296 525 625 166 563 824 275 696 633 127

B Belanja

1 Belanja Tidak Langsung 299 493 283 397 097 983 437 670 928 397 792 818 562 025 017

2 Belanja Langsung 90 304 127 145 259 090 148 329 937 116 398 066 97 459 833

Jumlah Belanja 389 797 411 542 357 073 586 000 865 514 190 884 659 484 851

C Pembiayaan

1 Penerimaan Pembiayaan 44 819 579 86 922 646 72 899 587 8 021 875 8 639 558

2 Pengeluaran Pembiayaan 25 000 250 000 5 250 000 48 810 435 22 855 852

Pembiayaan Netto 44 569 579 86 672 646 67 649 587 (40 788 561) (14 216 294)

Page 4: BAB 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH -  · PDF fileBuku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012 Bab 2. Gambaran Umum Wilayah

Buku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012

Bab 2. Gambaran Umum Wilayah II - 4

Lanjutan Tabel 2.4.

No. Kecamatan Jumlah (Rp.000)

2007 2008 2009 2010 2011

SILPA/Surplus/ Defisit Anggaran

91 479 444 43 141 869 7 273 889 8 844 729 22 931 982

Sumber: Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Ambon, 2012

2.3.2. Anggaran Sanitasi Anggaran sanitasi dan belanja modal Sanitasi di Kota Ambon 2008-2012 bersumber dari beberapa sumber dana, sebagaimana tergambar padanTabel 2.5.

Tabel 2.5. Ringkasan Anggaran Sanitasi dan Belanja Modal Sanitasi

Kota Ambon Tahun 2008-2012 (Ribu Rupiah)

No. KOMPONEN JUMLAH PER TAHUN

2008 2009 2010 2011 2012

A Air Limbah - - - - 8,967,242,000

1 Hibah Ausaid - - - - 2,423,422,000

2 DAK - - - - 3,440,990,000

3 APBD Kota Ambon - - - - 146,870,000

4 APBN - - - - 2,955,960,000

B Persampahan 9,246,220,000 10,278,930,152 16,416,643,751 17,220,002,307 13,008,964,000

C Drainase - 9,500,609,340 2,647,674,754 135,220,600 9,069,078,690

D Aspek PHBS - 199,033,000 1,975,000 76,632,000 80,084,000

E Air Bersih - 4,517,064,350 1,486,932,500 5,985,447,520 2,513,296,040

F Total Belanja Modal Sanitasi (A s.d. E)

9,246,220,000

24,495,636,842

20,553,226,005

23,417,302,427

33,638,664,730

G Total Belanja Modal Sanitasi dari APBD Murni (Bukan Pendampingan)

14,927,634,400

9,500,609,340

10,181,136,242

16,578,368,825

12,707,198,760

H Total Belanja APBD 612,997,582,699 650,406,134,225 546,619,720,348 711,892,382,065 772,167,059,677

I Proporsi Belanja Modal Sanitasi terhadap Total Belanja APBD (F:Hx100%)

1.51% 3.77% 3.76% 3.29% 4.36%

J Jumlah Penduduk 281,293 284,809 331,254 340,427 354,464

K Belanja Modal Sanitasi Per Penduduk (F:J)

32,870 86,007 62,047 68,788 94,900

Keterangan: Belanja Modal (investasi baru dan pemeliharaan) Sumber: BAPPEKOT dan Badan Pengelolaan Keuangan Daerah Kota Ambon, 2012

Page 5: BAB 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH -  · PDF fileBuku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012 Bab 2. Gambaran Umum Wilayah

Buku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012

Bab 2. Gambaran Umum Wilayah II - 5

2.3.3. Data Ruang Fiskal Daerah

Data ruang fiscal daerah/ Indeks kemampuan fiscal daerah (IRFD) berguna untuk mengetahui potensi

besaran APBD Kota Ambon yang dapat dialokasikan untuk belanja infrastruktur dimana bidang sanitasi

termasuk didalamnya. Data ruang fiscal daerah Kota Ambon Tahun 2007-2012 adalah sebagaimana

Tabel 2.6., menunjukan bahwa kapasitas fiscal Kota Ambon cenderung menurun dalam 5 tahun

terakhir, dan pada tahun 2011 dan 2012 berada dalam posisi rendah.

Tabel 2.6. Data Ruang Fiskal Daerah Kota Ambon Tahun 2007-2012

No Tahun Indeks Kemampuan Fiskal/ Ruang

Fiskal Daerah (IRFD) Kategori

1 2007 1,2290 Tinggi

2 2008 Tidak Ada Data -

3 2009 0,8015 Sedang

4 2010 0,7311 Sedang

5 2011 0,2734 Rendah

6 2012 0,1856 Rendah Sumber: Peta Kapasitas Fiskal Daerah, Kementerian Keuangan, 2007 sampai 2012

2.3.4. Data Perekonomian Kondisi makro ekonomi Kota Ambon selama tahun 2007-2011 menunjukan pertumbuhan yang positif (Tabel 2.7). Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Atas Dasar Harga Konstan menunjukan bahwa pada tahun 2007 berjumlah Rp.1.555.618.890.000,- meningkat menjadi Rp.1.924.720.320.000,- atau rata-rata 6,23%. Hal ini menyebabkan pertumbuhan ekonomi juga bergerak positif, yaitu 6,31% pada tahun 2007, menjadi 6,77% pada tahun 2011.

Tabel 2.7. Data Perekonomian Kota Ambon Tahun 2007-2011

No. Kecamatan Jumlah (Rp.000)

2007 2008 2009 2010*) 2011**)

1 PDRB Harga Konstan (Juta Rp)

1 511 618,89 1 600 882,70 1 690 271,09 1 802 667,73 1 924 720,32

a. Pertanian 267 586,90 278 303,65 291 815,66 316 605,50 323 501,90

b. Pertambangan dan Penggalian

1 720,71 1 808,83 1 902,65 2 165,98 2 464,24

c. Industri Pengolahan 32 320,92 34 211,96 36 794,96 38 399,22 44 063,10

d. Listrik, Gas, Air Minum 11 304,14 11 465,11 9 529,76 10 259,44 11 058,91

e. Bangunan 10 265,97 11 066,73 12 031,58 18 858,30 21 858,66

f. Perdagangan, Hotel, Restoran

365 183,83 389 237,92 413 458,64 437 888,12 464 382,09

g. Angkutan dan Komunikasi 295 215,09 315 057,64 330 404,76 364 280,63 388 118,78

h. Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan

123 973,06 130 713,04 138 044,95 141 008,17 144 949,74

i. Jasa-Jasa 404 048,27 429 017,83 456 288,12 473 202,37 524 322,91

2 Pendapatan Per Kapita (Rp) 5 241 531,00 5 493 099,00 5 168 861,00 4 913 427,00 5 053 118,00

3 Upah Minimum Regional (Rp) 700 000 775 000 840 000 900 000 975 000

4 Inflasi (%) 5,85 9,34 6,48 8,78 2,85

5 Pertumbuhan Ekonomi (%) 6,31 5,91 5,58 6,65 6,77

Keterangan: *) Angka Diperbaiki **) Angka Sementara Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2012, BPS Kota Ambon, 2012

Page 6: BAB 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH -  · PDF fileBuku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012 Bab 2. Gambaran Umum Wilayah

Buku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012

Bab 2. Gambaran Umum Wilayah II - 6

Berdasarkan struktur PDRB Harga Konstans selama 5 tahun belakangan, menunjukan bahwa pada tahun 2011 sektor Jasa-Jasa memberikan kontribusi sebesar 27%; diikuti sektor Perdagangan, Hotel, dan Restoran sebesar 24%; sektor Angkutan dan Komunikasi sebesar 20%; sektor Pertanian sebesar 17%; dan diikuti oleh sektor-sektor lainnya. Pertumbuhan perekonomian yang positif dan dinamis tadi, turut memberikan andil bagi peningkatan pendapatan perkapita dan upah minimum regional. Pada tahun 2007, upah minimum regional sebesar Rp.700.000,- dan menjadi Rp.975.000,- pada tahun 2011. Sedangkan inflasi menunjukan kecenderungan yang fluktuatif, dimana tahun 2007 sebesar 6,31%, dan tahun 2011 sebesar 2,85%.

2.4. Tata Ruang Wilayah Rencana Tata Ruang Wilayah (RTRW) Kota Ambon Tahun 2011-2031 ditetapkan dengan Peraturan Daerah Kota Ambon Nomor 24 Tahun 2012 (Lembaran Daerah Kota Ambon Tahun 2012 Nomor 24 Seri E Nomor 01; Tambahan Lembaran Daerah Nomor 278). RTRW Kota Ambon Tahun 2011-2031 secara subtantif terdiri dari Rencana Struktur Ruang Kota Wilayah Kota Ambon, dan Rencana Pola Ruang Wilayah Kota Ambon. 2.4.1. Rencana Struktur Ruang Kota Wilayah Kota Ambon Struktur ruang adalah susunan pusat-pusat permukiman dan sistem jaringan prasarana dan sarana yang berfungsi sebagai pendukung kegiatan sosial ekonomi masyarakat yang secara hirarkis memiliki hubungan fungsional. Rencana struktur ruang wilayah Kota Ambon meliputi: (a) Satuan Wilayah Pengembangan (SWP); (b) Sistem Pusat Pelayanan Kegiatan Kota; dan (c) Sistem Jaringan Prasarana.

Satuan Wilayah Pengembangan (SWP) direncanakan meliputi: a. SWP I, seluas 4.259,67 ha yang meliputi wilayah Kecamatan Sirimau; b. SWP II, seluas 7.164,83 ha yang meliputi wilayah Kecamatan Teluk Ambon-Baguala; c. SWP III, seluas 7.051, 76 ha yang meliputi wilayah Kecamatan Teluk Ambon; d. SWP IV, seluas 6.513,10 ha yang meliputi wilayah Kecamatan Leitimur Selatan; e. SWP V, seluas 4.042,92 ha yang meliputi wilayah Kecamatan Nusaniwe; dan f. Kawasan khusus pengamanan bandar udara seluas 6.912,72 ha, yang meliputi wilayah Negeri

Tawiri dan Negeri Laha.

Sistem Pusat Pelayanan Kegiatan Kota (Peta 2) direncanakan meliputi: (a) lokasi pusat-pusat pelayanan kegiatan kota; (b) hirarki pusat-pusat pelayanan kegiatan kota; (c) cakupan/skala pelayanan kegiatan kota; dan (d) dominasi fungsi kegiatan yang diarahkan pada pusat pelayanan kegiatan kota. Cakupan dan/atau skala pelayanan setiap pusat kegiatan pelayanan kota dan rencana pengembangannya meliputi: a. Pusat Kota Ambon sebagai sentra primer, direncanakan melayani seluruh wilayah Kota Ambon,

terutama SWP I; b. Negeri Passo sebagai sentra sekunder I, direncanakan melayani wilayah Kota Ambon bagian Timur,

terutama SWP II; c. Desa Wayame sebagai sentra sekunder II, direncanakan melayani SWP III; d. Negeri Amahusu sebagai Sentra tersier I, direncanakan melayani SWP V e. Negeri Leahari-Rutong sebagai sentra tersier II, direncanakan melayani SWP IV; f. Negeri Latuhalat sebagai sentra tersier IV, direncanakan melayani SWP V; serta g. Negeri Tawiri-Laha, sebagai sentra tersier III, direncanakan membantu pelayanan kawasan khusus

Bandar udara.

Page 7: BAB 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH -  · PDF fileBuku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012 Bab 2. Gambaran Umum Wilayah

Buku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012

Bab 2. Gambaran Umum Wilayah II - 7

Dominasi fungsi kegiatan yang direncanakan untuk pusat-pusat pelayanan meliputi: a. Pusat Kota Ambon, bersama SWP I direncanakan akan terus dikembangkan sebagai pusat

penyelenggaraan pemerintahan provinsi maupun kota, perdagangan, jasa keuangan, perhubungan darat dan laut, industri perikanan, dan aneka industri, pariwisata, kesehatan, dan pendidikan, terutama untuk mendukung fungsi Kota Ambon sebagai PKN dan pelabuhan internasional;

b. Negeri Passo, bersama SWP II direncanakan akan terus dikembangkan sebagai pusat pemerintahan kecamatan, perdagangan, perhubungan darat dan laut, aneka industri, kesehatan, pendidikan kejuruan, pariwisata, dan pemukiman, terutama dalam mengurangi tekanan penduduk terhadap Pusat Kota Ambon;

c. Desa Wayame, bersama SWP III direncanakan akan terus dikembangkan sebagai pusat pendidikan tinggi, ilmu pengetahuan dan teknologi, permukiman, pemerintahan kecamatan, aneka industri, pertanian tanaman pangan dan hortikultura, serta perikanan;

d. Negeri Leahari-Rutong, bersama SWP IV direncanakan akan terus dikembangkan sebagai pusat pemerintahan kecamatan, pertanian hortikultura, perkebunan, peternakan, perikanan, pendidikan kejuruan, permukiman, dan pariwisata;

e. Negeri Amahusu dan Latuhalat, bersama SWP V direncanakan akan terus dikembangkan sebagai pusat pemerintahan kecamatan, industri rumah tangga, perikanan, perkebunan, peternakan, pariwisata, dan pemukiman;

f. Kawasan khusus pengamanan bandar udara, bersama Negeri Tawiri-Laha direncanakan akan terus dikembangkan sebagai kawasan pengamanan keselamatan penerbangan dan pelayanan bandara distribusi tersier, disamping sebagai pusat pertanian tanaman pangan, perikanan, industri jasa maritim, dan pertambangan bahan galian golongan C.

2.4.2. Rencana Pola Ruang Kota Wilayah Kota Ambon Pola ruang adalah distribusi peruntukan ruang dalam suatu wilayah yang meliputi peruntukan ruang untuk fungsi lindung dan peruntukan ruang untuk fungsi budi daya. Rencana Pola Ruang Wilayah Kota Ambon (Peta 3) meliputi rencana pola ruang kawasan lindung dan kawasan budidaya. Rencana pola ruang kawasan lindung meliputi: (a) kawasan yang memberikan perlindungan kawasan bawahannya; (b) kawasan perlindungan setempat; (c) kawasan Ruang Terbuka Hijau (RTH); (d) kawasan pelestarian alam; (e) kawasan rawan bencana; (f) kawasan lindung geologi; dan (g) kawasan lindung lainnya. Rencana pola ruang kawasan budidaya meliputi: (a) kawasan permukiman/ dan atau perumahan; (b) kawasan perdagangan dan jasa; (c) kawasan perkantoran; (d) kawasan industri kecil dan menengah; (e) kawasan pariwisata; (f) kawasan ruang terbuka non hijau; (g) kawasan ruang evakuasi bencana; (h) kawasan peruntukan ruang bagi kegiatan sektor informal; dan (i) kawasan peruntukan lainnya. Kawasan rawan bencana di Kota Ambon meliputi: (1) kawasan rawan gempa, dan gerakan tanah, (2) kawasan rawan longsor, (3) kawasan rawan banjir, dan (4) kawasan rawan gelombang pasang dan tsunami. Kawasan rawan gempa, dan gerakan tanah meliputi wilayah Kota Ambon. Kawasan rawan longsor meliputi Negeri Hukurila, Negeri Soya, Negeri Hatalai, Negeri Ema, Negeri Kilang, Negeri Naku, Dusun Mahia, Dusun Tuni Negeri Amahusu, Negeri Batu Merah, Negeri Hative Besar, dan Negeri Nusaniwe. Kawasan rawan banjir meliputi sepanjang bantaran sungai Wairuhu, Wai Batu Merah, Waitomu, Wai Batu Gajah, Wai Batu Gantung, Wayame, dan Wailela. Kawasan rawan gelombang pasang dan tsunami meliputi kawasan pesisir Kota Ambon.

2.5. Kondisi Sosial Budaya 2.5.1. Kondisi Pendidikan Fasilitas pendidikan tersebar di seluruh kecamatan di Kota Ambon (Tabel 2.8), yang terdiri dari 197

Sekolah Dasar, 10 Madrasah Ibtidayah, 48 Sekolah Menengah Pertama, 6 Madrasah Tsanawiyah, 33 Sekolah Menengah Atas, 12 Sekolah Menengah Kejuruan, dan 2 Madrasah Alayiah. Berdasarkan

Page 8: BAB 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH -  · PDF fileBuku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012 Bab 2. Gambaran Umum Wilayah

Buku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012

Bab 2. Gambaran Umum Wilayah II - 8

distribusi sarana, maka di Kecamatan Sirimau memiliki sarana pendidikan yang terbanyak, sedangkan di Kecamatan Leitimur Selatan, sarana pendidikan yang tersedia masih pada pendidikan umum yaitu SD, SMP, dan SMA.

Tabel 2.8. Fasilitas Pendidikan Yang Tersedia di Kota Ambon Tahun 2011/2012

No Kecamatan

Jumlah Sarana Pendidikan

Jumlah Umum Agama

SD SMP SMA SMK MI MTs MA

1 Nusaniwe 55 11 10 2 1 - - 79

2 Sirimau 68 18 10 6 6 4 2 114

3 T.A. Baguala 28 8 6 2 2 1 - 47

4 Leitimur Selatan 12 4 2 - - - - 18

5 Teluk Ambon 34 7 5 2 1 1 - 50

Kota Ambon 197 48 33 12 10 6 2 308

Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2012, BPS Kota Ambon, 2012. 2.5.2. Penduduk Miskin Penduduk miskin Kota Ambon berdasarkan data BPS tahun 2011 berjumlah 3.701 Kepala Keluarga (KK) atau 24.816 jiwa yang tersebar di semua kecamatan. Penduduk miskin terbanyak tersebar di Kecamatan Sirimau sejumlah 1.181 KK (31,91%) atau 7.748 jiwa (32,03%); dan di Kecamatan Nusaniwe sejumlah sejumlah 1.143 KK (30,88%) atau 7.793 jiwa (31,40%). Gambaran selengkapnya tentang penduduk miskin di Kota Ambon adalah pada Tabel 2.9.

Tabel 2.9. Jumlah Penduduk Miskin Per Kecamatan di Kota Ambon Tahun 2011

No Kecamatan

Jumlah Penduduk Miskin

KK Jiwa

Jumlah % Jumlah %

1 Nusaniwe 1.143 30,88 7.793 31,40

2 Sirimau 1.181 31,91 7.948 32,03

3 T.A. Baguala 549 14,83 3.600 14,51

4 Leitimur Selatan 177 4,78 1.247 5,02

5 Teluk Ambon 651 17,59 4.228 17,04

Kota Ambon 3.701 100 24.816 100

Sumber: Kota Ambon Dalam Angka 2012, BPS Kota Ambon, 2012. 2.5.3. Jumlah Rumah/ Kepala Keluarga Jumlah rumah di Kota Ambon tahun 2011 berjumlah 53.529 unit. Sebagaimana jumlah penduduk, maka jumlah rumah terbanyak berada di Kecamatan Sirimau yaitu 21.323 unit (40%), dan rumah tersedikit (jarang) berada di Kecamatan Leitimur Selatan yaitu 1.794 unit (3%).

Tabel 2.10. Jumlah Rumah Per Kecamatan di Kota Ambon Tahun 2011

No Kecamatan Jumlah Rumah Jumlah Penduduk

Rata-rata Orang/ Rumah Unit %

1 Nusaniwe 13.658 26 92.355 7

2 Sirimau 21.323 40 143.943 7

3 T.A. Baguala 9.939 19 54.953 6

4 Teluk Ambon 6.815 13 39.516 6

5 Leitimur Selatan 1.794 3 9.661 5

Kota Ambon 53.529 100 340.428 6

Sumber: Profil Dinas Kesehatan Kota Ambon Tahun 2011

Page 9: BAB 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH -  · PDF fileBuku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012 Bab 2. Gambaran Umum Wilayah

Buku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012

Bab 2. Gambaran Umum Wilayah II - 9

Jika dibandingkan dengan jumlah penduduk Kota Ambon tahun 2011, maka rata-rata terdapat 6 orang per rumah di Kota Ambon. Namun jika dirinci ke kecamatan, maka di kecamatan Sirimau dan kecamatan Nusaniwe, rata-rata terdapat 7 orang per rumah; di kecamatan Teluk Ambon Baguala dan kecamatan Teluk Ambon, rata-rata terdapat 6 orang per rumah; dan di Kecamatan Leitimur Selatan terdapat rata-rata 5 orang per rumah. 2.5.4. Kawasan Kumuh di Kota Ambon Kawasan kumuh di Kota Ambon terpusat pada permukiman-permukiman padat yang umumnya di perkotaan, dan beberapa terdapat pula di perdesaan. Berdasarkan Keputusan Walikota Ambon Nomor 1653 Tahun 2010, kawasan kumuh di Kota Ambon terdapat di Kecamatan Nusaniwe yaitu beberapa kawasan di Kelurahan Waihaong, Kelurahan Silale, Kelurahan Wainitu, Kelurahan Kudamati (bantaran Air Putri, dan Kelurahan Benteng (pantai); di Kecamatan Sirimau yaitu beberapa kawasan di Desa Batu Merah, Keluarahan Rijali, Kelurahan Honipopu, Kelurahan Uritetu, Kelurahan Karang Panjang, Kelurahan Pandan Kasturi, dan Kelurahan Batu Meja; dan di Kecamatan Teluk Ambon yaitu beberapa kawasan di Desa Laha, dan Desa Tawiri.

2.6. Kelembagaan Pemerintah Daerah Pemerintah Daerah di Kota Ambon dipimpin oleh Walikota Ambon, dibantu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD). SKPD di Kota Ambon terdiri dari 12 Lembaga Teknis, meliputi 5 Badan, Inspektorat, dan 6 Kantor; 15 Dinas-Dinas Daerah; Sekretariat Daerah yang membawahi 8 Bagian, dan Sekretariat DPRD. Struktur organisasi Pemerintah Kota Ambon adalah sebagaimana pada Gambar 2.1. Sedangkan penanganan air minum dan sanitasi di Kota Ambon adalah aktivitas yang terpadu dan saling mengisi antar Pemerintah Kota Ambon, maupun pemangku kepentingan lainnya, melalui wadah Kelompok Kerja (Pokja) Air Minum dan Penyehatan Lingkungan (AMPL) Kota Ambon. Pokja AMPL Kota Ambon ditetapkan dengan Keputusan Walikota Ambon Nomor 1184 – Tahun 2011 (Lampiran 2). Pokja AMPL Kota Ambon tersebut terdiri dari Tim Pengarah (Steering Committee), dan Tim Pelaksana (Organizing Committee), yang terdiri dari beberapa SKPD Teknis seperti Badan Perencanaan Pembangunan Kota (BAPPEKOT); Badan Pemberdayaan Masyarakat, Perempuan dan Keluarga Berencana (BPMP-KB); Dinas Pekerjaan Umum; Dinas Kesehatan; Dinas Kebersihan dan Pertamanan; Dinas Tata Kota; Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan; Camat; Ketua Tim Penggerak PKK; Direktur PDAM; dan pemangku kepentingan lain seperti LSM, pers, dan Perguruan Tinggi. Penanganan air minum dan sanitasi di Kota Ambon secara terpadu dan saling mengisi antar SKPD dan Pokja AMPL, secara institusi melalui SKPD-SKPD terknis (bagan struktur sebagaimana Gambar 2.2), yaitu: a. BAPPEKOT, melalui Bidang Fisik, Prasarana, dan Tata Ruang, pada Sub Bidang Fisik dan

Prasarana Dasar Perkotaan. b. BPMP-KB, melalui Bidang Pemberdayaan Masyarakat, pada Sub Bidang Penguatan Kelembagaan

dan Partisipasi Masyarakat; dan Bidang Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Anak, pada Sub Bidang Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan dan Anak.

c. Dinas Pekerjaan Umum; melalui Bidang Pengembangan Sumberdaya Air dan Permukiman, pada Seksi Pengembangan Sarana dan Prasaranan Lingkungan Permukiman, dan Seksi Pengembangan Air Bersih, Sungai dan Dranase.

d. Dinas Kesehatan; melalui Bidang Promosi Kesehatan pada Seksi Upaya Kesehatan Institusi dan Pemebrdayaan; dan Bidang Pemberantasan Penyakit dan Penyehatan Lingkungan pada Seksi Penyehatan Lingkungan dan Permukiman.

e. Dinas Kebersihan dan Pertamanan; melalui Bidang Persampahan pada Seksi Persampahan; dan Bidang Pertamanan, Pemakaman, dan Saluran, pada Seksi Saluran dan Tinja.

Page 10: BAB 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH -  · PDF fileBuku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012 Bab 2. Gambaran Umum Wilayah

Buku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012

Bab 2. Gambaran Umum Wilayah II - 10

f. Dinas Tata Kota; melalui Bidang Penataan Ruang pada Seksi Pengaturan dan Pembinaan Tata Ruang; dan Bidang Tata Bangunan dan Kawasan Perkotaan pada Seksi Penataan Perumahan dan Kawasan Perkotaan.

g. Kantor Pengendalian Dampak Lingkungan pada Seksi Pengendalian Dampak dan Pencemaran Lingkungan, dan Seksi Penegakan Hukum Lingkungan dan Kemitraan.

h. PDAM Kota Ambon, pada Direktur Teknik, melalui Bagian Perencanaan Teknik dan Pengawasan, khususnya di Sub Bagian Perencanaan Teknik.

Bagan Struktur dari masing-masing SKPD di atas, dapat dilihat pada Gambar 2.3 sampai Gambar 2.10.

Page 11: BAB 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH -  · PDF fileBuku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012 Bab 2. Gambaran Umum Wilayah

Buku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012

Bab 2. Gambaran Umum Wilayah II - 11

DP

RD

SEK

RET

AR

IAT

DP

RD

1B

ag. P

ers

idan

gan

& R

isal

ah

2B

ag. K

eu

anga

n

3B

ag. U

mu

m

1 21

Bag

. Hu

kum

1B

ag. O

rgan

isas

i

32

Bag

. Pe

me

rin

tah

an1

Bag

. Ke

rjas

ama

& P

rom

osi

Eko

no

mi

2B

ag. U

mu

m &

Pe

rle

ngk

apan

43

Bag

. Hu

mas

& P

roto

kol

2B

ag. K

ese

jah

tera

an R

akya

t3

Bag

. Tat

a U

sah

a P

imp

inan

5

1. D

inas

Pe

nd

idik

an K

ota

1B

adan

Pe

ren

can

aan

Pe

mb

angu

nan

Ko

ta

2. D

inas

So

sial

Ko

ta2

Bad

an P

em

be

rday

aan

Mas

yara

kat,

Pe

rem

pu

an

3. D

inas

Ke

seh

atan

dan

Ke

luar

ga B

ere

nca

na

Ko

ta

4. D

inas

Te

nag

a K

erj

a K

ota

3B

adan

Ke

pe

gaw

aian

Ko

ta

5. D

inas

Pe

rhu

bu

nga

n K

ota

4B

adan

Pe

nge

lola

Ke

uan

gan

Ko

ta

6. D

inas

Ke

pe

nd

ud

uka

n d

an C

atat

an S

ipil

Ko

ta5

Bad

an P

en

angg

ula

nga

n B

en

can

a K

ota

7. D

inas

Pe

riw

isat

a, K

eb

ud

ayaa

n, P

em

ud

a d

an O

lah

Rag

a6

Insp

ekt

ora

t K

ota

8. D

inas

Pe

kerj

aan

Um

um

Ko

ta7

Kan

tor

Pe

nge

nd

alia

n D

amp

ak L

ingk

un

gan

9. D

inas

Tat

a K

ota

8K

anto

r P

erp

ust

akaa

n d

an K

ear

sip

an K

ota

10. D

inas

Ko

pe

rasi

dan

UK

M K

ota

9K

anto

r P

ela

yan

an P

ub

lik

Ko

ta

11. D

inas

Pe

rin

du

stri

an d

an P

erd

agan

gan

Ko

ta10

Kan

tor

Sat.

Pe

mad

am K

eb

akar

an

12. D

inas

Pe

nd

apat

an, P

en

gelo

laan

Ass

et

Eko

no

mi D

aera

h11

Kan

tor

Pe

ngo

lah

an D

ata

Ele

ktro

nik

13. D

inas

Pe

rtan

ian

dan

Ke

hu

tan

an K

ota

12K

anto

r Sa

t.P

ol.

PP

14. D

inas

Ke

lau

tan

dan

Pe

rika

nan

15. D

inas

Ke

be

rsih

an d

an P

ert

aman

an K

ota

Asi

ste

n P

ere

kon

om

ian

Pe

mb

angu

nan

dan

WA

LIK

OTA

WA

KIL

WA

LIK

OTA

SEK

RET

AR

IS K

OTA

STA

F A

HLI

Asi

ste

n T

ata

Pe

me

rin

tah

anB

id. K

em

asya

raka

tan

& S

DM

KEL

UR

AH

AN

KEC

AM

ATA

ND

INA

S D

AER

AH

LEM

BA

GA

TEK

NIS

DA

ERA

H

Bid

. Pe

me

rin

tah

an

Bid

. Eko

no

mi d

an K

eu

anga

Bid

. Hu

kum

dan

Po

liti

k

Bid

. Pe

mb

angu

nan

Ke

seja

hte

raan

Rak

yat

Asi

ste

n A

dm

inis

tras

i

Um

um

Gam

bar

2.1

. ST

RU

KTU

R O

RG

AN

ISA

SI P

EMER

INTA

H K

OTA

AM

BO

N

Page 12: BAB 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH -  · PDF fileBuku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012 Bab 2. Gambaran Umum Wilayah

Buku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012

Bab 2. Gambaran Umum Wilayah II - 12

WA

LIK

OTA

AM

BO

N

DIN

AS

PEK

ERJA

AN

UM

UM

Bid

. Pe

nge

mb

anga

n S

um

be

r

Day

a A

ir d

an P

erm

uki

man

PD

AM

Bag

ian

Pe

ren

can

aan

Te

knik

dan

Pe

nga

was

an

Gam

bar

2.2

. BA

GA

N S

TRU

KTU

R P

ENA

NG

AN

AN

AIR

MIN

UM

DA

N S

AN

ITA

SI D

I KO

TA A

MB

ON

KA

NTO

R P

ENG

END

ALI

AN

DA

MP

AK

LIN

GK

UN

GA

N

Seks

i Pe

ne

gaka

n H

uku

m

Lin

gku

nga

n &

Ke

mit

raan

Bid

. Pe

mb

era

nta

san

Pe

nya

kit

dan

Pe

nye

hat

an L

ingk

un

gan

dan

Tat

a R

uan

g

DIN

AS

KES

EHA

TAN

DIN

AS

TATA

KO

TA

Bid

ang

Pe

nat

aan

Ru

ang

DIN

AS

KEB

ERSI

HA

N

DA

N P

ERTA

MA

NA

N

Bid

ang

Pe

rsam

pah

an

BA

PP

EKO

T

BA

DA

N P

EMB

ERD

AY

AA

N

MA

SYA

RA

KA

T, P

EREM

PU

AN

DA

N K

ELU

AR

GA

BER

ENC

AN

A

Bid

ang

Pe

mb

erd

ayaa

n

Mas

yara

kat

Bid

ang

Fisi

k P

rasa

ran

a

Page 13: BAB 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH -  · PDF fileBuku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012 Bab 2. Gambaran Umum Wilayah

Buku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012

Bab 2. Gambaran Umum Wilayah II - 13

- Su

bag

. Um

um

dan

-Su

bid

. Fis

ik d

an P

rasa

ran

a D

asar

Pe

rko

taan

-Su

bid

. Eko

no

mi

-Su

bid

. Dat

a d

an S

tati

stik

-Su

bid

. Tat

a R

uan

g d

an L

ingk

un

gan

Hid

up

-Su

bid

. So

sial

dan

Bu

day

a-

Sub

id. E

valu

asi d

an P

ela

po

ran

KEP

ALA

BA

DA

N

Gam

bar

2.3

. BA

GA

N S

TRU

KTU

R B

AD

AN

PER

ENCA

NA

AN

PEM

BA

NG

UN

AN

KO

TA A

MB

ON

EVA

LUA

SI D

AN

PEL

AP

OR

AN

SEK

RET

AR

IAT

Ke

pe

gaw

aian

- Su

bag

. Pe

ren

can

aan

-Su

bag

. Ke

uan

gan

BID

AN

G D

ATA

, STA

TIST

IK,

BID

AN

G F

ISIK

PR

ASA

RA

NA

DA

NB

IDA

NG

EK

ON

OM

I, S

OSI

AL

DA

N

TATA

RU

AN

GB

UD

AY

A

Page 14: BAB 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH -  · PDF fileBuku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012 Bab 2. Gambaran Umum Wilayah

Buku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012

Bab 2. Gambaran Umum Wilayah II - 14

Gam

bar

2.4

. BA

GA

N S

TRU

KTU

R B

AD

AN

PEM

BER

DA

YAA

N M

ASY

AR

AK

AT,

PER

EMP

UA

N D

AN

KEL

UA

RG

A P

EREN

CAN

AA

N

- Su

bag

. Um

um

dan

Ke

pe

gaw

aian

--

-Su

bid

. Pe

ngu

atan

Ke

lem

bag

aan

dan

Par

tisi

pas

i Mas

yara

kat

-

--

-Su

bid

. Pe

mb

erd

ayaa

n U

sah

a

Eko

no

mi d

an T

ekn

olo

gi

Tep

at G

un

a (T

TG)

-

-Su

bag

. Ke

uan

gan

KEP

ALA

BA

DA

N

SEK

RET

AR

IAT

- Su

bag

. Pe

ren

can

aan

KO

TA A

MB

ON

PEM

BER

DA

YA

AN

MA

SYA

RA

KA

T

BID

AN

G

PER

EMP

UA

NP

ENER

AN

GA

N D

AN

DA

N A

NA

KIN

FOR

MA

SI D

ATA

BID

AN

G

Sub

id. P

en

cata

tan

Pe

lap

ora

n d

an A

nal

isa

Pro

gram

Sub

id. P

em

bin

aan

Ke

tah

anan

dan

Pe

nin

gkat

an

Ke

seja

hte

raan

Ke

luar

ga

Sub

id. P

en

gem

ban

gan

Ke

lem

bag

aan

Pe

ngh

aru

s

Uta

maa

n G

en

de

r (P

UG

)

Sub

id. A

dvo

kasi

dan

Ko

mu

nik

asi I

nfo

rmas

i dan

Edu

kasi

(K

IE)

BER

ENC

AN

A D

AN

BID

AN

G K

ELU

AR

GA

KEL

UA

RG

A S

EJA

HTE

RA

Sub

id. O

pe

rasi

on

al

Pe

laya

nan

Ke

luar

ga

Be

ren

can

a d

an K

ese

hat

an

Re

pro

du

ksi R

em

aja

Sub

id. P

en

ingk

atan

Ku

alit

as

Hid

up

Pe

rem

pu

an d

an A

nak

BID

AN

G P

EMB

ERD

AY

AA

N

Page 15: BAB 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH -  · PDF fileBuku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012 Bab 2. Gambaran Umum Wilayah

Buku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012

Bab 2. Gambaran Umum Wilayah II - 15

- Su

bag

. Um

um

dan

K

ep

ega

wai

an

-Se

ksi J

alan

dan

Je

mb

atan

-Se

ksi P

en

gem

ban

gan

Sar

ana

-Se

ksi P

em

bin

aan

dan

-Se

ksi U

tili

tas

Jala

nd

an P

rasa

ran

a Li

ngk

un

gan

Pe

nga

was

an T

ekn

is

Pe

rmu

kim

an-

Seks

i Jas

a K

on

stru

ksi

-Se

ksi P

en

gem

ban

gan

Air

Be

rsih

, Su

nga

i dan

Dra

inas

e

- Su

bag

. Ke

uan

gan

BID

AN

GB

IDA

NG

PEN

GEM

BA

NG

AN

Gam

bar

2.5

. BA

GA

N S

TRU

KTU

R D

INA

S P

EKER

JAA

N U

MU

M K

OTA

AM

BO

N BID

AN

G

DA

N J

EMB

ATA

ND

AN

PER

MU

KIM

AN

KO

NTR

UK

SI

KEP

ALA

DIN

AS

PEK

ERJA

AN

UM

UM

PEN

GEM

BA

NG

AN

JA

LAN

SUM

BER

DA

YA

AIR

TEK

NIS

DA

N J

ASA

SEK

RET

AR

IAT

- Su

bag

. Pe

ren

can

aan

Page 16: BAB 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH -  · PDF fileBuku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012 Bab 2. Gambaran Umum Wilayah

Buku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012

Bab 2. Gambaran Umum Wilayah II - 16

UN

IT P

ELA

KSA

NA

TEK

NIS

DIN

AS

(UP

TD)

- Su

bag

. Um

um

dan

K

ep

ega

wai

an

-Se

ksi P

ela

yan

an k

ese

hat

an-

Seks

i Pe

laya

nan

-Se

ksi P

en

gam

atan

, Pe

nce

gah

an

-Se

ksi K

ese

hat

an K

elu

arga

-Se

ksi U

pay

a K

ese

hat

an In

stit

usi

d

an P

em

be

ran

tasa

n P

en

yaki

t

dan

Pe

mb

erd

ayaa

n M

asya

raka

t-

Seks

i Pe

nye

hat

an L

ingk

un

gan

dan

Pe

rmu

kim

an

PEL

AY

AN

AN

KES

EHA

TAN

PR

OM

OSI

KES

EHA

TAN

DA

N K

ESEH

ATA

N K

ELU

AR

GA

BID

AN

G

PEM

BER

AN

TASA

N P

ENY

AK

IT

DA

N P

ENY

EHA

TAN

LIN

GK

UN

GA

N

KES

EHA

TAN

BID

AN

G

SEK

RET

AR

IAT

- Su

bag

. Pe

ren

can

aan

- Su

bag

. Ke

uan

gan

BID

AN

G

Gam

bar

2.6

BA

GA

N S

TRU

KTU

R D

INA

S K

ESEH

ATA

N K

OTA

AM

BO

N

KEP

ALA

DIN

AS

Page 17: BAB 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH -  · PDF fileBuku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012 Bab 2. Gambaran Umum Wilayah

Buku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012

Bab 2. Gambaran Umum Wilayah II - 17

UN

IT P

ELA

KSA

NA

TEK

NIS

DIN

AS

(UP

TD)

- Su

bag

. Um

um

dan

K

ep

ega

wai

an

-Se

ksi P

ers

amp

ahan

-Se

ksi P

ert

aman

an

-Se

ksi A

ngk

uta

n-

Seks

i Pe

mak

aman

-Se

ksi P

era

lata

n-

Seks

i Sal

ura

n d

an T

inja

BID

AN

G

PER

SAM

PA

HA

N

SEK

RET

AR

IAT

- Su

bag

. Pe

ren

can

aan

- Su

bag

. Ke

uan

gan

KEB

ERSI

HA

N &

PER

TAM

AN

AN

KEP

ALA

DIN

AS

Gam

bar

2.7

BA

GA

N S

TRU

KTU

R D

INA

S K

EBER

SIH

AN

DA

N P

ERTA

MA

NA

N K

OTA

AM

BO

N

BID

AN

G

PER

TAM

AN

AN

, PEM

AK

AM

AN

DA

N S

ALU

RA

N

Page 18: BAB 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH -  · PDF fileBuku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012 Bab 2. Gambaran Umum Wilayah

Buku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012

Bab 2. Gambaran Umum Wilayah II - 18

- Subag. Umum dan

Kepegawaian

- Seksi Pengaturan dan - Seksi Penataan Perumahan dan

Pembinaan Tata Ruang Kawasan

- Seksi Pembangunan dan - Seksi Tata Bangunan dan Gedung

Pengawasan Penataan Ruang

- Seksi Pembinaan Pertanahan

PENATAAN RUANG TATA BANGUNAN DAN

KAWASAN PERKOTAAN

- Subag. Keuangan

BIDANG BIDANG

KEPALA DINAS

TATA KOTA

SEKRETARIAT

- Subag. Perencanaan

Gambar 2.8 BAGAN STRUKTUR DINAS TATA KOTA, KOTA AMBON

Page 19: BAB 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH -  · PDF fileBuku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012 Bab 2. Gambaran Umum Wilayah

Buku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012

Bab 2. Gambaran Umum Wilayah II - 19

SUB

BA

GIA

N

TATA

USA

HA

SEK

SI P

ENG

END

ALI

AN

DA

MP

AK

DA

N P

ENC

EMA

RA

N

LIN

GK

UN

GA

N

SEK

SI P

ENEG

AK

AN

HU

KU

M

LIN

GK

UN

GA

N D

AN

KEM

ITR

AA

NSU

MB

ER D

AY

A A

LAM

SEK

SI K

ON

SER

VA

SI

Gam

bar

2.9

BA

GA

N S

TRU

KTU

R K

AN

TOR

PEN

GEN

DA

LIA

N D

AM

PA

K L

ING

KU

NG

AN

KO

TA A

MB

ON

KEP

ALA

KA

NTO

R

PEN

GEN

DA

LIA

N D

AM

PA

K

LIN

GK

UN

GA

N

Page 20: BAB 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH -  · PDF fileBuku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012 Bab 2. Gambaran Umum Wilayah

Buku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012

Bab 2. Gambaran Umum Wilayah II - 20

Sub

Bag

ian

Per

bek

alan

/Mat

eri

al

Sub

Bag

ian

Ins

tala

siSu

b B

agia

n T

ran

s /

Dis

t. II

Cab

ang

Sub

Bag

ian

Kep

erlu

an/A

dm

.

Dir

eksi

Sub

Bag

ian

Ker

um

ah t

angg

an

Per

usa

haa

n

Wal

iko

ta A

mb

on

Dir

ekt

ur

Uta

ma

Dir

ekt

ur

Um

um

Dir

ekt

ur

Tekn

ik

Ba

gian

Hu

b. L

angg

anan

Ba

gian

Um

um

Ba

gian

Pe

ren

c. T

ekn

ik &

Pe

nga

was

anB

agi

an P

rod

uks

i

Bad

an P

en

gaw

as

Ba

gian

Ke

uan

gan

Sub

Bag

ian

Per

enc.

Eva

luas

i

Keu

anga

n

Sub

Bag

ian

Dat

a

Pro

ses

Elek

tro

nik

Sub

Bag

ian

Pel

. Lan

ggan

an

Sub

Bag

ian

Kas

dan

Pen

agih

an

Sub

Bag

ian

Pem

bu

kuan

Sub

Bag

ian

Rek

enin

g

Sub

Bag

ian

Pem

bac

aan

Met

er

Sub

Bag

ian

Ad

m.

Um

um

& P

ers

on

alia

Sub

Bag

ian

Pe

ren

c. T

ekn

ik

Ba

gian

Tra

ns

/ D

ist

Satu

an P

en

gaw

asan

Inte

rn

Sub

Bag

ian

Su

mb

er

&

Pe

ngo

lah

anSu

b B

agia

n T

ran

s /

Dis

t. I

Sub

Bag

ian

Au

dit

Inte

rn

Sub

Bag

ian

Tek

nik

& H

ub

.

Lan

ggan

an

Sub

Sie

. La

ngg

anan

Sie.

Per

enca

naa

n

Un

it P

ela

yan

an

Sub

Sek

si. I

nkas

so

Sie.

Tek

nik

Sie.

Ink

asso

Sie.

Lan

ggan

an

Sie.

Um

um

Sub

Bag

ian

Pen

gaw

asan

Ko

nst

ruks

i

Sub

Bag

ian

Pem

elih

araa

nSu

b B

agia

n L

abo

rato

riu

mSu

b B

agia

n P

engu

jian

&

Per

bai

kan

Met

er A

ir

Gambar 2.10. BAGAN STRUKTUR PERUSAHAAN DAERAH AIR MINUM (PDAM) KOTA AMBON

Page 21: BAB 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH -  · PDF fileBuku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012 Bab 2. Gambaran Umum Wilayah

Buku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012

Bab 2. Gambaran Umum Wilayah II - 21

PETA 2.1. WILAYAH ADMINISTRASI KOTA AMBON

Page 22: BAB 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH -  · PDF fileBuku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012 Bab 2. Gambaran Umum Wilayah

Buku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012

Bab 2. Gambaran Umum Wilayah II - 22

PETA 2.2. SISTEM PUSAT PELAYANAN KEGIATAN/ STRUKTUR RUANG KOTA AMBON

Page 23: BAB 2. GAMBARAN UMUM WILAYAH -  · PDF fileBuku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012 Bab 2. Gambaran Umum Wilayah

Buku Putih Sanitasi Kota Ambon Tahun 2012

Bab 2. Gambaran Umum Wilayah II - 23

PETA 2.3. POLA RUANG KOTA AMBON