Bab 2 Fix Digabung
-
Upload
jenia-andromi -
Category
Documents
-
view
241 -
download
4
description
Transcript of Bab 2 Fix Digabung
BAB II
PENETAPAN PRIORITAS MASALAH DAN PENYEBAB MASALAH
2.1 Penentuan Prioritas Masalah
Program Keluarga Berencana merupakan program kesehatan dasar yang berhubungan
dengan permasalahan lintas sektoral. Diputuskan untuk menggunakan metode MCUA dalam
penetapan prioritas masalah untuk program ini karena metode ini memiliki parameter
expanding scope, dimana parameter ini menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu
permasalahan terhadap sektor lain di luar sektor kesehatan.
Dari masalah yang didapat diberikan penilaian pada masing-masing masalah dengan
membandingkan masalah satu dengan lainnya, kemudian tiap masalah tersebut diberikan
nilai. Pada metode MCUA, yang menjadi kriteria penilaian untuk menentukan prioritas
masalah pada Puskesmas Kecamatan Cempaka Putih, yaitu:
1. Emergency
Emergency menunjukkan seberapa fatal suatu permasalahan sehingga
menimbulkan kematian atau kesakitan. Parameter yang digunakan dalam kriteria ini
adalah CFR (Case Fatality Rate) jika masalah yang dinilai berupa penyakit. Adapun
jika yang dinilai adalah masalah kesehatan lain, maka digunakan parameter kuantitatif
berupa angka kematian maupun angka kesakitan yang dapat ditimbulkan oleh
permasalahan tersebut.
2. Greatest member
Kriteria ini digunakan untuk menilai seberapa banyak penduduk yang terkena
masalah kesehatan tersebut. Untuk masalah kesehatan yang berupa penyakit, maka
parameter yang digunakan adalah prevalence rate. Sedangkan untuk masalah lain,
maka greatest member ditentukan dengan cara melihat selisih antara pencapaian suatu
kegiatan pada sebuah program kesehatan dengan target yang telah ditetapkan.
3. Expanding Scope
Menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap sektor lain
diluar sektor kesehatan. Parameter penilaian yang digunakan adalah seberapa luas
wilayah yang menjadi masalah, berapa banyak jumlah penduduk di wilayah tersebut,
serta berapa banyak sektor di luar sektor kesehatan yang berkepentingan dengan
masalah tersebut.
4. Feasibility
Kriteria lain yang harus dinilai dari suatu masalah adalah seberapa mungkin
masalah tersebut diselesaikan. Parameter yang digunakan adalah ketersediaan sumber
daya manusia berbanding dengan jumlah kegiatan, fasilitas terkait dengan kegiatan
bersangkutan yang menjadi masalah, serta ada tidaknya anggaran untuk kegiatan
tersebut.
5. Policy
Berhubungan dengan orientasi masalah yang ingin diselesaikan adalah masalah
kesehatan masyarakat, maka sangat penting untuk menilai apakah masyarakat memiliki
kepedulian terhadap masalah tersebut serta apakah kebijakan pemerintah mendukung
terselesaikannya masalah tersebut. Hal tersebut dapat dinilai dengan apakah ada seruan
atau kebijakan pemerintah yang concern terhadap permasalahan tersebut, apakah ada
lembaga atau organisasi masyarakat yang concern terhadap permasalahan tersebut,
serta apakah masalah tersebut terpublikasi di berbagai media.
Metode ini memakai lima kriteria yang tersebut diatas untuk penilaian masalah
dan masing-masing kriteria harus diberikan bobot penilaian untuk dikalikan dengan
penilaian masalah yang ada sehingga hasil yang didapat lebih obyektif. Pada metode ini
harus ada kesepakatan mengenai kriteria dan bobot yang akan digunakan.
Dalam menetapkan bobot, dapat dibandingkan antara kriteria yang satu dengan
yang lainnya untuk mengetahui kriteria mana yang mempunyai bobot yang lebih tinggi.
Setelah dikaji dan dibahas, didapatkan kriteria mana yang mempunyai nilai bobot yang
lebih tinggi. Nilai bobot berkisar satu sampai lima, dimana nilai yang tertinggi adalah
kriteria yang mempunyai bobot lima.
Bobot 5: paling penting.
Bobot 4: sangat penting sekali.
Bobot 3: sangat penting.
Bobot 2: penting.
Bobot 1: cukup penting.
2.1.1 Emergency
Emergency menunjukkan besar kerugian yang ditimbulkan oleh masalah. Ini
ditujukan dengan case fatality rate (CFR) masing-masing penyakit. Sedangkan untuk
masalah-masalah yang tidak berhubungan dengan penyakit digunakan proxy. Nilai proxy
didapatkan dari berbagai sumber, sedangkan sistem scoring proxy CFR ditentukan
berdasarkan hasil diskusi, argumentasi, serta justifikasi.
Pada permasalahan ini, pengaruh jangka panjang KB adalah untuk menurunkan angka
kematian ibu (AKI), sehingga kelompok kami memakai angka kematian ibu sebagai proxy.
Angka kematian ibu adalah 359 orang per 100.000 jumlah kelahiran hidup, menjadi 0,359%
(sumber: Survei Demografi dan Kesehatan Indonesia, 2013).
Tabel 2.1.Penentuan Nilai Emergency berdasarkan Proxy AKI
Range (%) Nilai
0,00 – 9,99 1
10,00 – 19,99 2
20,00– 29,99 3
30,00 – 39,99 4
40,00 – 49,99 5
50,00– 59,99 6
60,00 – 69,99 7
70,00 – 79,99 8
80,00 – 89,99 9
90,00 – 99,99 10
Tabel 2.2. Skoring Emergency terhadap Program KB di Wilayah Kecamatan Cempaka
Putih Periode Januari – Desember 2014
No DaftarMasalah Cakupan TargetSelisih +
ProxyScore
1.Cakupan peserta KB Baru dengan IUD di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember
2014 adalah sebesar 4,79%
4,79 61 56,57 6
2. Cakupan peserta KB Baru dengan MOP di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember
2014 adalah sebesar 0,06%.
0,06 61 61,29 7
3. Cakupan peserta KB Baru dengan MOW
di wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember
2014 adalah sebesar 0.97%
0,97 61 60,39 7
4. Cakupan peserta KB Baru dengan implan
di wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember
2014 adalah sebesar 1.13%
1,13 61 60,23 7
5. Cakupan peserta KB Baru dengan suntik di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember
2014 adalah sebesar 0.5%
0,05 61 60,95 7
6. Cakupan peserta KB Baru dengan pil di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember
2014 adalah sebesar 2.63%.
2,63 61 58,73 6
7. Cakupan peserta KB Baru dengan kondom 2,5 61 58,86 6
di wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember
2014 adalah sebesar 2.5%
8. Cakupan peserta KB Aktif dengan IUD di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember
2014 adalah sebesar 11.5%
11,5 61 49,86 6
9. Cakupan peserta KB Aktif dengan MOP di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember
2014 adalah sebesar 0.2%
0,2 61 61,16 7
10. Cakupan peserta KB Aktif dengan MOW
di wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember
2014 adalah sebesar 2.39%.
2,39 61 58,97 6
11. Cakupan peserta KB Aktif dengan implan
di wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember
2014 adalah sebesar 3.99%.
3,99 61 57,37 6
12. Cakupan peserta KB Aktif dengan suntik
di wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember
2014 adalah sebesar 18.7%.
18,7 61 42,66 5
13. Cakupan peserta KB Aktif dengan pil di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember
2014 adalah sebesar 13.7%
13,7 61 47,66 5
14. Cakupan peserta KB Aktif dengan kondom
di wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember
4,52 61 56,84 6
2014 adalah sebesar 4.52%.
2.1.2. Greatest Member
Greatest Member menunjukkan berapa banyak penduduk yang terkena
masalah atau penyakit yang ditunjukkan dengan angka prevalence. Semakin besar
selisih antara target dan cakupan maka akan semakin besar score yang didapatkan.
Tabel 2.3 PenentuanNilai Greatest Member
Range (%) Nilai
0,00 – 9,99 1
10,00 – 19,99 2
20,00– 29,99 3
30,00– 39,99 4
40,00 – 49,99 5
50,00– 59,99 6
60,00 – 69,99 7
70,00 – 79,99 8
80,00 – 89,99 9
90,00 – 100,00 10
Tabel 2.4. Skoring Greatest Member terhadap Program KB di Wilayah Kecamatan
Cempaka Putih Periode Januari – Desember 2014
No DaftarMasalah Cakupan Target Selisih Score
1.Cakupan peserta KB Baru dengan IUD di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember
2014 adalah sebesar 4,79%
4,79 61 56,21 6
2. Cakupan peserta KB Baru dengan MOP
di wilayah kerja puskesmas Se-
kecamatan Cempaka Putih pada Januari–
Desember 2014 adalah sebesar 0,06%.
0,06 61 60,94 7
3. Cakupan peserta KB Baru dengan MOW
di wilayah kerja puskesmas Se-
kecamatan Cempaka Putih pada Januari–
Desember 2014 adalah sebesar 0.97%
0,97 61 60,03 7
4. Cakupan peserta KB Baru dengan implan
di wilayah kerja puskesmas Se-
kecamatan Cempaka Putih pada Januari–
Desember 2014 adalah sebesar 1.13%
1,13 61 59,87 6
5. Cakupan peserta KB Baru dengan suntik
di wilayah kerja puskesmas Se-
kecamatan Cempaka Putih pada Januari–
Desember 2014 adalah sebesar 0.5%
0,05 61 60,95 7
6. Cakupan peserta KB Baru dengan pil di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
2,63 61 58,37 6
Cempaka Putih pada Januari–Desember
2014 adalah sebesar 2.63%.
7. Cakupan peserta KB Baru dengan
kondom di wilayah kerja puskesmas Se-
kecamatan Cempaka Putih pada Januari–
Desember 2014 adalah sebesar 2.5%
2,5 61 58,5 6
8. Cakupan peserta KB Aktif dengan IUD
di wilayah kerja puskesmas Se-
kecamatan Cempaka Putih pada Januari–
Desember 2014 adalah sebesar 11.5%
11,5 61 49,5 5
9. Cakupan peserta KB Aktif dengan MOP
di wilayah kerja puskesmas Se-
kecamatan Cempaka Putih pada Januari–
Desember 2014 adalah sebesar 0.2%
0,2 61 60,8 7
10. Cakupan peserta KB Aktif dengan MOW
di wilayah kerja puskesmas Se-
kecamatan Cempaka Putih pada Januari–
Desember 2014 adalah sebesar 2.39%.2,39 61 58,61 6
11. Cakupan peserta KB Aktif dengan implan
di wilayah kerja puskesmas Se-
kecamatan Cempaka Putih pada Januari–
Desember 2014 adalah sebesar 3.99%.3,99 61 57,01 6
12. Cakupan peserta KB Aktif dengan suntik
di wilayah kerja puskesmas Se-
kecamatan Cempaka Putih pada Januari–
Desember 2014 adalah sebesar 18.7%.18,7 61 42,3 5
13. Cakupan peserta KB Aktif dengan pil di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember
2014 adalah sebesar 13.7%
13,7 61 47,3 5
14. Cakupan peserta KB Aktif dengan
kondom di wilayah kerja puskesmas Se-
kecamatan Cempaka Putih pada Januari–
Desember 2014 adalah sebesar 4.52%.
4,52 61 56,48 6
2.1.3 Expanding Scope
Expanding Scope menunjukkan seberapa luas pengaruh suatu permasalahan terhadap
sektor lain diluar kesehatan, berapa banyak jumlah penduduk di wilayah tersebut, serta ada
tidaknya sektor di luar sektor kesehatan yang berkepentingan dengan masalah tersebut.
Untuk Jumlah penduduk diurut berdasarkan kelurahan yang memiliki penduduk
terbanyak sampai yang terkecil, dimulai dari kelurahan Cempaka Putih Barat yang
penduduknya berjumlah 40.368 jiwa, kelurahan Cempaka Putih Timur sebanyak 28.135 jiwa,
kelurahan Rawasari sebanyak 26.668 jiwa. Jika ditotal untuk kecamatan Cempaka Putih yang
memiliki 3 kelurahan maka jumlah penduduknya 95.171 jiwa. Maka diputuskan dari hasil
terbanyak penduduk diberi nilai 3, 2, dan 1. Berurutan untuk kelurahan cempaka putih barat,
kelurahan cempaka putih timur, dan kelurahan Rawasari.
Untuk luas wilayah diurut dari luas wilayah terluas sampai terkecil dimulai dari
kelurahan Cempaka Putih Timur yang luas wilayahnya 222.06 Ha, kelurahan Rawasari yang
luas wilayahnya 124.75 Ha, dan kelurahan Cempaka Putih Barat yang luas wilayahnya
121.87 Ha, jika ditotal kecamatan Cempaka Putih memiliki luas wilayah 468.68 km2 .Maka
diputuskan dari urutan dari wilayah yang paling luas adalah Kelurahan Cempaka Putih
Timur, Kelurahan Rawasari, dan Kelurahan Cempaka Putih Barat, diberi nilai masing
masing 3,2, dan 1.
Untuk adanya keterpaduan lintas sektor diberikan nilai 2 karena masalah pada suatu
program memungkinkan untuk menimbulkan masalah pada banyak sektor lainnya yang
berhubungan langsung sedangkan yang tidak ada kaitan dengan sektor lain diberikan nilai 1.
Tabel 2.5 Penentuan Nilai Expanding Scope Berdasarkan Jumlah Penduduk di Wilayah
Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari-Desember 2014
Wilayah Jumlah Penduduk Nilai
Kec. Cempaka Putih 95.171 4
Cempaka Putih Barat 40.368 3
Cempaka Putih Timur 28.135 2
Rawasari 26.668 1
Tabel 2.6 Penentuan Nilai Expanding Scope Berdasarkan Luas Wilayah di Wilayah
Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari-Desember 2014
Wilayah Luas Wilayah (Ha) Nilai
Kec. Cempaka Putih 468.68 4
Cempaka Putih Timur 222.06 3
Rawasari 124.75 2
Cempaka Putih Barat 121.87 1
Tabel 2.7 Penentuan Nilai Expanding Scope Berdasarkan Lintas sektor di wilayah
Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari-Desember 2014
Nilai Lintas Sektor
1 Tidak ada keterpaduan lintas sektor
2 Ada keterpaduan lintas sektor
Tabel 2.8 Skoring Expanding Scope terhadap Program KB di Wilayah Kecamatan
Cempaka Putih Periode Januari – Desember 2014
No Daftar MasalahJumlah
Penduduk
Luas
Wilayah
Lintas
Sektoral
Jumlah
1. Cakupan peserta KB Baru dengan IUD di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014
adalah sebesar 4,79%
4 4 1 5
2.Cakupan peserta KB Baru dengan MOP di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014
adalah sebesar 0,06%.
4 4 1 5
3. Cakupan peserta KB Baru dengan MOW di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014
adalah sebesar 0.97%
4 4 1 5
4. Cakupan peserta KB Baru dengan implan di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014
adalah sebesar 1.13%
4 4 1 5
5. Cakupan peserta KB Baru dengan suntik di 4
4 1 5
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014
adalah sebesar 0.5%
6. Cakupan peserta KB Baru dengan pil di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014
adalah sebesar 2.63%.
4 4 1 5
7. Cakupan peserta KB Baru dengan kondom di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014
adalah sebesar 2.5%
4 4 1 5
8. Cakupan peserta KB Aktif dengan IUD di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014
adalah sebesar 11.5%
4 4 1 5
9. Cakupan peserta KB Aktif dengan MOP di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014
adalah sebesar 0.2%
4 4 1 5
10. Cakupan peserta KB Aktif dengan MOW di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014
adalah sebesar 2.39%.
4 4 1 5
11. Cakupan peserta KB Aktif dengan implan di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014
adalah sebesar 3.99%.
4 4 1 5
12. Cakupan peserta KB Aktif dengan suntik di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014
adalah sebesar 18.7%.
4 4 1 5
13. Cakupan peserta KB Aktif dengan pil di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014
adalah sebesar 13.7%
4 4 1 5
14. Cakupan peserta KB Aktif dengan kondom di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014
adalah sebesar 4.52%.
4 4 1 5
2.1.4. Feasibility
Feasibility menunjukkan sejauh mana kemungkinan program kerja yang terdapat di
puskesmas dapat atau tidak dilaksanakan. Untuk menilai hal tersebut digunakan sistem
scoring dilihat dari ketersediaan sumber daya manusia, program kerja, material, serta
transportasi yang efektif serta efisien untuk mengatasi masalah tersebut.
Adapun parameter yang digunakan untuk menilai apakah suatu masalah dapat
diselesaikan meliputi:
1. Rasio tenaga kerja puskesmas terhadap jumlah penduduk (Sumber Daya Manusia/
SDM). Semakin banyak jumlah tenaga kesehatan terhadap jumlah penduduk, maka
kemungkinan suatu permasalahan terselesaikan akan semakin besar. Oleh karena itu,
dilakukan perhitungan ratio tenaga kesehatan di setiap puskesmas kelurahan terhadap
jumlah penduduk yang menjadi sasaran program kesehatan dimasing-masing wilayah
puskesmas.
Tabel 2.9 Penentuan Nilai Feasibility berdasarkan Rasio Tenaga Kerja
Puskesmas terhadap Jumlah Penduduk
Wilayah Jumlah
Tenaga
Kesehatan
Jumlah
Penduduk
Perbandinga
n
Nilai
Kec. Cempaka
Putih
106 95.171 1:897 3
Cempaka
Putih Timur
83 28.135 1 : 339 4
Cempaka
Putih Barat
15 40.368 1 : 2691 2
Rawasari 8 26.668 1 : 3333 1
2. Ketersediaaan fasilitas, nilai ketersediaan fasilitas terhadap setiap kegiatan Puskesmas
penilaiannya dibagi 2, yaitu :”tersedia” dan “tidak tersedia”. Penilaian berdasarkan
wawancara dengan pemegang program terkait.
Tabel 2.10 Penentuan Nilai Feasibility berdasarkan Ketersediaan Fasilitas
No Kategori Ketersediaan Nilai
1 Tempat Tersedia 2
Tidak tersedia 1
2 Alat/obat Tersedia 2
Tidak tersedia 1
Tabel 2.11 Skoring Feasibility terhadap Program KB di Wilayah Kecamatan Cempaka
Putih Periode Januari – Desember 2014
No Daftar Masalah
Tenaga
Kerja
Puskesmas
Fasilitas
(Tempat +
Alat/Obat)
Score
1. Cakupan peserta KB Baru dengan IUD di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014
adalah sebesar 4,79%
3 4 7
2. Cakupan peserta KB Baru dengan MOP di 3 2 5
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014
adalah sebesar 0,06%.
3. Cakupan peserta KB Baru dengan MOW di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014
adalah sebesar 0.97%
3 2 5
4. Cakupan peserta KB Baru dengan implan di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014
adalah sebesar 1.13%
3 4 7
5. Cakupan peserta KB Baru dengan suntik di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014
adalah sebesar 0.5%
3 4 7
6. Cakupan peserta KB Baru dengan pil di wilayah
kerja puskesmas Se-kecamatan Cempaka Putih
pada Januari–Desember 2014 adalah sebesar
2.63%.
3 4 7
7. Cakupan peserta KB Baru dengan kondom di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014
adalah sebesar 2.5%
3 4 7
8. Cakupan peserta KB Aktif dengan IUD di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014
adalah sebesar 11.5%
3 4 7
9. Cakupan peserta KB Aktif dengan MOP di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014
3 2 5
adalah sebesar 0.2%
10. Cakupan peserta KB Aktif dengan MOW di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014
adalah sebesar 2.39%.
3 2 5
11. Cakupan peserta KB Aktif dengan implan di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014
adalah sebesar 3.99%.
3 4 7
12. Cakupan peserta KB Aktif dengan suntik di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014
adalah sebesar 18.7%.
3 4 7
13. Cakupan peserta KB Aktif dengan pil di wilayah
kerja puskesmas Se-kecamatan Cempaka Putih
pada Januari–Desember 2014 adalah sebesar
13.7%
3 4 7
14. Cakupan peserta KB Aktif dengan kondom di
wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014
adalah sebesar 4.52%.
3 4 7
2.1.5 Policy
Untuk dapat menyelesaikan masalah ini, maka aspek lain yang harus dipertimbangkan
dari suatu masalah tersebut menjadi perhatian masyarakat dan pemerintah. Hal ini dapat
dilihat dari bagaimana kebijakan yang dibuat oleh pemerintah terhadap masalah tersebut.
Parameter yang digunakan sebagai hasil justifikasi ditentukan bahwa untuk mengetahui hal
tersebut dilihat dari seberapa seringnya masalah tersebut dipublikasikan di berbagai media.
Kebijakan pemerintah berupa undang-undang yang mengatur jumlah anak juga
berperan dalam publikasi program KB. Penjumlahan dari nilai-nilai tersebut dijadikan score
penilaian.
Tabel. 2.10. Penentuan Nilai Policy
Parameter Score
Kebijakan pemerintah :
Ada
Tidak ada
2
1
Tertuang dalam :
Undang-Undang
Peraturan daerah
2
1
Terpumbilakasi dalam :
Media massa
Media elektronik
Penyuluhan
1
2
3
Keterangan : Undang-undang republik Indonesia nomor 52 tahun 2009 tentang
perkembangan kependudukan dan pembangunan keluarga dengan rahmat Tuhan yang Maha
ESA
Tabel. 2.11. Skoring Policy terhadap Program KB di Wilayah Kecamatan Cempaka
Putih Periode Januari – Desember 2014
No Daftar MasalahKebijakan
pemerintah
Tertuang
dalam
Terpublikasi
dalamTotal
1
Cakupan peserta KB Baru
dengan IUD di wilayah kerja
puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–
Desember 2014 adalah sebesar
4,79%.
2 2 3 7
2
Cakupan peserta KB Baru
dengan MOP di wilayah kerja
puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–
Desember 2014 adalah sebesar
0.06%.
2 2 3 7
3
Cakupan peserta KB Baru
dengan MOW di wilayah kerja
puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–
Desember 2014 adalah sebesar
0,97%.
2 2 3 7
4
Cakupan peserta KB Baru
dengan implan di wilayah kerja
puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–
Desember 2014 adalah sebesar
1,13%.
2 2 3 7
5
Cakupan peserta KB Baru
dengan suntik di wilayah kerja
puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–
Desember 2014 adalah sebesar
0,5%.
2 2 3 7
6
Cakupan peserta KB Baru
dengan pil di wilayah kerja
puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–
Desember 2014 adalah sebesar
2,63%.
2 2 3 7
7
Cakupan peserta KB Baru
dengan kondom di wilayah kerja
puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–
Desember 2014 adalah sebesar
2,5%.
2 2 3 7
8
Cakupan peserta KB Aktif
dengan IUD di wilayah kerja
puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–
Desember 2014 adalah sebesar
11,5%.
2 2 3 7
9
Cakupan peserta KB Baru
dengan MOP di wilayah kerja
puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–
Desember 2014 adalah sebesar
0,2%.
2 2 3 7
10
Cakupan peserta KB Aktif
dengan MOW di wilayah kerja
puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–
2Desember 2014 adalah sebesar
2,39%.
2 2 3 7
11 Cakupan peserta KB Aktif
dengan implan di wilayah kerja
puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–
2 2 3 7
Desember 2014 adalah sebesar
3,99%.
12
Cakupan peserta KB Aktif
dengan suntik di wilayah kerja
puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–
Desember 2014 adalah sebesar
18,7%.
2 2 3 7
13
Cakupan peserta KB Aktif
dengan pil di wilayah kerja
puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–
Desember 2014 adalah sebesar
13,7%.
2 2 3 7
14
Cakupan peserta KB Aktif
dengan kondom di wilayah kerja
puskesmas Se-kecamatan
Cempaka Putih pada Januari–
Desember 2014 adalah sebesar
4,52%.
2 2 3 7
2.1.6 Penetapan Prioritas Masalah
Dari kelima aspek tersebut di atas, hasil nilai kemudian dikalikan dengan bobot sehingga didapatkan bobot nilai. Hasil perhitungan skor bobot
nilai adalah sebagai berikut:
Tabel 2.14. Penentuan Prioritas Masalah Menurut Metode MCUA
di Wilayah Kecamatan Cempaka Putih Periode Januari-Desember Tahun 2014
No Parameter Bobot
MS-1 MS-2 MS-3 MS-4 MS-5 MS-6 MS-7 MS-8 MS-9 MS-10 MS-11 MS-12 MS-13 MS-14
N BN N BN N BN NB
NN BN N BN N BN N BN N BN N BN N BN N BN N BN N BN
1. Emergency 5 6 30 7 35 7 35 7 35 7 35 6 30 6 30 6 30 7 35 6 30 6 30 5 25 5 25 6 30
2.Greatest
member4 6 24 7 28 7 28 6 24 7 28 6 24 6 24 5 20 7 28 6 24 6 24 5 20 5 20 6 24
3. Feasibility 3 7 21 5 15 5 15 7 21 7 21 7 21 7 21 7 21 5 15 5 15 7 21 7 21 7 21 7 21
4. Policy 2 7 14 7 14 7 14 7 14 7 14 7 14 7 14 7 14 7 14 7 14 7 14 7 14 7 14 7 14
5.Expanding
Scope1 5 5 5 5 5 5
55
55 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5 5
Jumlah 94 97 97 99 103 94 94 90 97 88 94 85 85 94
Keterangan:
MS-1 Cakupan peserta KB Baru dengan IUD di wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014 adalah
sebesar 4.79% berada di bawah target yaitu 61%.
MS-2 Cakupan peserta KB Baru dengan MOP di wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014 adalah
sebesar 0.06 % berada di bawah target yaitu 61%.
MS-3 Cak2upan peserta KB Baru dengan MOW di wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014 adalah
sebesar 0.97% berada di bawah target yaitu 61%.
MS-4 Cakupan peserta KB Baru dengan implan di wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014 adalah
sebesar 1.13% berada di bawah target yaitu 61%.
MS-5 Cakupan peserta KB Baru dengan suntik di wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014 adalah
sebesar 0.5% berada di bawah target yaitu 61%.
MS-6 Cakupan peserta KB Baru dengan pil di wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014 adalah
sebesar 2.63% berada di bawah target yaitu 61%.
MS-7 Cakupan peserta KB Baru dengan kondom di wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014
adalah sebesar 2.5% berada di bawah target yaitu 61%.
MS-8 Cakupan peserta KB Aktif dengan IUD di wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014 adalah
sebesar 11.5% berada di bawah target yaitu 61%.
MS-9 Cakupan peserta KB Aktif dengan MOP di wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014 adalah
sebesar 0.2% berada di bawah target yaitu 61%.
MS-10 Cakupan peserta KB Aktif dengan MOW di wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014 adalah
sebesar 2.39% berada di bawah target yaitu 61%.
MS-11 Cakupan peserta KB Aktif dengan implan di wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014
adalah sebesar 3.99% berada di bawah target yaitu 61%.
MS-12 Cakupan peserta KB Aktif dengan suntik di wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014 adalah
sebesar 18.7% berada di bawah target yaitu 61%.
MS-13 Cakupan peserta KB Aktif dengan pil di wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014 adalah
sebesar 13.7% berada di bawah target yaitu 61%.
MS-14 Cakupan peserta KB Aktif dengan kondom di wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014
adalah sebesar 4,52% berada di bawah target yaitu 61%.
Masalah prioritas untuk program KB di wilayah Kecamatan Kelapa Gading yang akan ditetapkan penyebab masalah dengan
menggunakan diagram fishbone adalah sebagai berikut:
MS-4 Cakupan peserta KB Baru dengan implan di wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014
adalah sebesar 1.13% berada di bawah target yaitu 61%.
MS-5 Cakupan peserta KB Baru dengan suntik di wilayah kerja puskesmas Se-kecamatan Cempaka Putih pada Januari–Desember 2014
adalah sebesar 0.5% berada di bawah target yaitu 61%.