BAB 2

5
7/21/2019 BAB 2 http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-56da01cb699dc 1/5 BAB 2 TINJAUAN PUSTAKA Status Gizi Definisi Status Gizi Menurut Hammond (2004), status gizi berarti penggolongan suatu hasil  pengukuran ke dalam tingkat kebutuhan gizi fisiologis seseorang. Sedangkan  pengertian lain menyebutkan, status gizi merupakan ekspresi dari keadaan keseimbangan dalam bentuk ariable tertentu, atau per!u"udan dari status tubuh yang berhubungan dengan gizi dalam bentuk ariable tertentu (Supariasa, #akri, dan $a"ar, 2002). %adi intinya, terdapat suatu ariable yang diukur (misalnya berat  badan dan tinggi badan) yang dapat digolongkan ke dalam kategori gizi tertentu (misalnya baik, kurang, buruk dan sebagainya). &ertumbuhan seorang anak bukan hanya sekedar gambaran perubahan ukuran tubuh, tetapi lebih dari itu memberikan gambaran tentang keseimbangan antara asupan dan kebutuhan gizi (status gizi). 'leh karena itu, pertumbuhan merupakan indiator yang baik dari perkembangan status gizi anak (epkes *+, 2002a). Penilaian Status Gizi efinisi &enilaian Status izi &enilaian status gizi adalah interpretasi dari data yang didapatkan dengan menggunakan berbagai metode untuk mengidentifikasi populasi atau indiidu yang berasiko atau dengan status gizi buruk (Hartriyanti dan -riyanti, 200). -u"uan &enilaian Status izi -u"uan penilaian status gizi menurut Hammond (2004) adalah untuk/ a. Mengidentifikasi indiidu yang yang membutuhkan dukungan nutrisi yang ukup.  b. Mempertahankan status gizi seseorang. . Mengidentifikasi penatalaksanaan medis yang sesuai.

description

ggjhkjlklklk;

Transcript of BAB 2

Page 1: BAB 2

7/21/2019 BAB 2

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-56da01cb699dc 1/5

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

Status Gizi

Definisi Status Gizi

Menurut Hammond (2004), status gizi berarti penggolongan suatu hasil

 pengukuran ke dalam tingkat kebutuhan gizi fisiologis seseorang. Sedangkan

 pengertian lain menyebutkan, status gizi merupakan ekspresi dari keadaan

keseimbangan dalam bentuk ariable tertentu, atau per!u"udan dari status tubuhyang berhubungan dengan gizi dalam bentuk ariable tertentu (Supariasa, #akri,

dan $a"ar, 2002). %adi intinya, terdapat suatu ariable yang diukur (misalnya berat

 badan dan tinggi badan) yang dapat digolongkan ke dalam kategori gizi tertentu

(misalnya baik, kurang, buruk dan sebagainya).

&ertumbuhan seorang anak bukan hanya sekedar gambaran perubahan ukuran

tubuh, tetapi lebih dari itu memberikan gambaran tentang keseimbangan antara

asupan dan kebutuhan gizi (status gizi). 'leh karena itu, pertumbuhan merupakan

indiator yang baik dari perkembangan status gizi anak (epkes *+, 2002a).

Penilaian Status Gizi

efinisi &enilaian Status izi

&enilaian status gizi adalah interpretasi dari data yang didapatkan dengan

menggunakan berbagai metode untuk mengidentifikasi populasi atau indiidu

yang berasiko atau dengan status gizi buruk (Hartriyanti dan -riyanti, 200).

-u"uan &enilaian Status izi

-u"uan penilaian status gizi menurut Hammond (2004) adalah untuk/

a. Mengidentifikasi indiidu yang yang membutuhkan dukungan nutrisi yang

ukup.

 b. Mempertahankan status gizi seseorang.

. Mengidentifikasi penatalaksanaan medis yang sesuai.

Page 2: BAB 2

7/21/2019 BAB 2

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-56da01cb699dc 2/5

d. Memonitor efektiitas interensi yang telah dilakukan tersebut.

e. #erdasarkan tu"uantu"uan tersebut, penilaian status gizi anak balita gizi

kurang yang telah diberi interensi berupa pemberian makanan tambahan.

Metode dalam &enilaian Status izi

Metode dalam penilaian ststus gizi dibagi ke dalam tiga kelompok, yaitu seara

langsung, tidak langsung, dan dengan melihat ariable ekologi. &enilaian status

gizi seara langsung terdiri dari tes laboratorium, pemeriksaan tandatanda klinis,

 pemeriksaan biofisika dan pengukuran antropometri. 1dapun penilaian status gizi

seara tak langsung misalnya dengan menggunakan informasi angka kematian

 pada umur tertentu, ataupun angka penyebab kesakitan dan kematian. Sedangkan pada penilaian ariable ekologi, dilakukan pengumpulan data lapangan misalnya

24 haour food recall (Hartriyanti dan -riyanti, 200).

1dapun metode yang dilaksanakan pada penelitian ini adalah dengan pengukuran

antropometri dan pemeriksaan tandatanda klinis.

Klasifikasi Status Gizi

alam menentukan status gizi harus ada ukuran baku (reference). #aku

antropometri yang sekarang digunakan di +ndonesia adalah #akuWorld Health

Organization-National Center for Health Statistics (H'3HS). -erakhir,

 berdasarkan -emu &akar izi di #ogor tanggal 5625 %anuari dan di Semarang

tanggal 2427 Mei 2000, merekomendasikan baku H'3HS untuk digunakan

sebagai baku antropometri di +ndonesia (epkes *+, 2000 dan 1risman, 2004).

Menurut H', bata berat dan tinggi badan yang dikumpulkan oleh United 

States-National Centre for Health Statistic  merupakan pilihan terbaik baku

ru"ukan (Supariasa, #akri, dan $a"ar, 2002).

epartemen 8esehatan *epublik +ndonesia membuat ru"ukan penilaian status gizi

anak balia yang terpisah antara anak lakilaki dan perempuan. Hal ini sesuai

dengan yang telah disampaikan di atas. riteria "enis kelamin inilah yang

membedakan baku H'3HS dengan baku Harard yang sebelumnya

Page 3: BAB 2

7/21/2019 BAB 2

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-56da01cb699dc 3/5

digunakan. 1dapun baku H' 2009 belum digunakan di +ndonesia sebagai

ru"ukan pengganti baku H'3HS (Sudirman, 2007).

&enggolongan status gizi berdasarkan indeks berat badan menurut umur dan berat badan menurut tinggi badan didasarkan kepada deiasi standar (S). ari indeks

 berat badan menurut umur (##:;), status gizi dapat digolongkan men"adi empat

kelas yaitu gizi buruk (##:;<=S), gizi kurang (= S <##:;<2 S), gizi baik 

(2 S<##:;<>2 S), dan gizi lebih (##:;? >2 S).

Status gizi berdasarkan indeks berat badan menurut tinggi badan (##:-#) "uga

dibagi men"adi empat kelas, yaitu kurus sekali (##:-#< = S), kurus (= S

<##:-#< 2 S), normal (2 S <##:-#< >2 S), dan gemuk (##:-# ? >2 S).

;ntuk melakukan penga!asan pertumbuhan anak, dapat didahului dengan

 pengisian 8artu Menu"u Sehat (8MS) #alita. #ila pada 8MS tersebut didapati

##:; < = deiasi standar (S) ataupun < 70@ median 3HS (atau diba!ah

garis merah), maka ditentukan status gizinya melalui indeks ##:-#. %ika ##:-#

< = S (< 0@ median 3HS), ditambah dengan tanda klinis yang sesuai, maka

status gizi anak tersebut adalah buruk.

#erikut ini akan disa"ikan -abel 2.5 tentang ara penentuan status gizi anak.

-able 2.5. &enentuan status gizi anak 

Status Gizi Klinis Antropometri

(BB/TBPB!

izi buruk -ampak sangat kurus dan

atau edema pada kesua

 punggung kaki sampai

seluruh tubuh

< =S

izi kurang -ampak kurus A = S < 2 S

izi baik -ampak sehat 2 S >2 S

izi lebih -ampak gemuk ? >2 SSumber/ inas 8esehatan &roinsi Sumatera ;tara, 200. Buku Bagan Tata Laksana nak !izi

 Buruk "# inas 8esehatan &roinsi Sumatera ;tara. Hlm 2. ##:-#&# B #erat badan menuruttinggi (pan"ang) badan.

Antropometri

efinisi 1ntropometri

Page 4: BAB 2

7/21/2019 BAB 2

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-56da01cb699dc 4/5

1ntropometri adalah pengukuran terhadap dimensi dan komposisi tubuh

(Hartriyanti dan -riyanti, 200). 1da dua hal yang terkadang di dalam

antropometri yaitu perolehan pengukuran fisik dan hubungannya dengan standar 

yang menyatakan tumbuh kembang indiidu tersebut (Hammond, 2004). Caluasi

adanya gizi lebih ataupun kurang serta untuk memonitor efek dari interensi gizi

dapat dilakukan melalui pengukuran antropometri.

8elebihan dan 8terbatasan &engukuran 1ntropometri

8elebihan dan keterbatasan pengukuran antropometri dapat dilihat pada -abel 2.2

 berikut ini.

-abel 2.2 8elebihan dan 8eterbatasan &engukuran 1ntropometri

8elebihan 8eterbatasan

*elatie murah Membutuhkan data referansi yang

relean

epat, sehingga dapat dilakukan pada

 populasi yang besar 

8esalahan yang munul, seperti

kesalahan pada peralatan (belum

dikalibrasi) dan kesalahan pada

obserer (kesalahan pengukuran dan

 penatatan)

'b"ektif Hanya mendapatkan data pertumbuhan,

obesitas, malnutrisi karena kurang

energy dan protein

radable, artinya dapat di rangking -idak mendapatkan informasi

mengenai defisiensi zat gizi mikro

-idak menimbulkan rasa sakit pada

respondenSumber/ *angkuman %ellife # D %ellife C$&,56E6. Co$$unit% Nutrisional ssess$ent . 'Fford;niersity &ress dalam SyafiG, 1et al, 200. izi dan 8esehatan Masyarakat, *a"agrafindo,

%akarta. Hlm 279.

#erdasarkan kelebihan dan keterbatasan pengukuran antropometri serta adanya

fatorfaktor lain yang men"adi pertimbangan, maka peneliti memakai pengukuran

antropometri. $atorfaktor lain tersebut adalah tu"uan pengukuran, yaitu melihat

fisik anak balita unit sampel yang diukur, yaitu kelompok masyarakat ra!an gizi

Page 5: BAB 2

7/21/2019 BAB 2

http://slidepdf.com/reader/full/bab-2-56da01cb699dc 5/5

ketersediaan fasilitas peralatan, tenaga, !aktu dan dana (Supariasa, #akri, dan

$a"ar, 2002).