BAB 2

download BAB 2

If you can't read please download the document

description

tugas

Transcript of BAB 2

BAB 2

6

5BAB 2TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Air Susu Ibu (ASI)2.1.1 Definisi2.1.1.1 Air Susu Ibu (ASI)Air Susu Ibu (ASI) merupakan makanan yang ideal untuk bayi terutama pada bulan-bulan pertama. ASI mengandung semua zat gizi untuk membangun penyediaan energi dalam susunan yang diperlukan. ASI tidak memberatkan fungsi traktus digestivus dan ginjal yang belum berfungsi baik pada bayi yang baru lahir, serta menghasilkan pertumbuhan fisik yang optimum. Lagipula ASI memiliki berbagai zat anti infeksi, mengurangi kejadian eksim atopik, dan proses menyusui menguntungkan ibunya dengan terdapatnya lactational infertility, hingga memperpanjang child spacing (IDAI, 2008).Air Susu Ibu (ASI) adalah makanan terbaik dan sempurna untuk bayi, karena mengandung zat gizi yang paling sesuai kualitas dan kuantitasnya untuk pertumbuhan dan perkembangan bayi (Presetyono, 2009).2.1.1.2 ASI EksklusifASI Eksklusif adalah memberikan ASI saja kepada bayi sejak bayi lahir (satu jam pertama), tanpa tambahan cairan lain seperti susu formula, jeruk, madu, air teh, air putih, dan tanpa makanan pendamping ASI (MPASI) makanan tambahan padat seperti pisang, pepaya, bubur susu, biskuit, bubur nasi dan tim kecuali vitamin, mineral dan obat. Menurut WHO, UNICEF, dan Departemen Kesehatan Republik Indonesia melalui SK Menkes No. 450/Men.Kes/SK/IV/2004 tanggal 7 april 2004 telah menetapkan rekomendasi pemberian ASI eksklusif selama 6 bulan (Prasetyono, 2009).Tabel 2.1 Kriteria Definisi Pemilihan Tata Cara Pemberian Makan Bayi Tata cara pemberian makanYang dibutuhkan diterima bayiYang diijinkan diterima bayiYang tidak diijinkan diterima bayiASI eksklusifASI (termasuk ASI perasan dan donor ASI)ORS, drops, sirup (vitamin, mineral, obat-obatan)Selain yang disebutkanASI predominanASI (termasuk ASI perasan dan donor ASI) sebagai sumber nutrisi yang dominanBeberapa cairan (air, minuman berbahan dasar air, jus buah), cairan ritual, dan ORS, drops atau sirup (vitamin, mineral, obat-obatan)Selain yang disebutkan (susu selain ASI, cairan berbahan dasar makanan) ASI komplementerASI (termasuk ASI perasan dan donor ASI) dan makanan padat atau semi-padatSelain yang disebutkan: makanan atau minuman termasuk susu selain ASI dan susu formulaTidak adaASIASI (termasuk ASI perasan dan donor ASI)Selain yang disebutkan: makanan atau minuman termasuk susu selain ASI dan susu formulaTidak adaSusu botolMinuman apapun (termasuk ASI) atau makanan semi-padat yang disajikan dalam botolSelain yang disebutkan: makanan atau minuman termasuk susu selain ASI dan susu formulaTidak ada(WHO, 2009)2.1.2 Manfaat ASI2.1.2.1 Manfaat ASIBagi bayi :

ASI adalah makanan alamiah yang disediakan untuk bayi. Dengan komposisi nutrisi yang sesuai untuk perkembangan bayi sehat. ASI mudah dicerna oleh bayi, sehingga jarang menyebabkan konstipasi. Nutrisi yang terkandung pada ASI sangat mudah diserap oleh bayi. ASI kaya akan antibody(zat kekebalan tubuh) yang membantu tubuh bayi untuk melawan infeksi dan penyakit lainnya. ASI dapat mencegah karies karena mengandung mineral selenium. Dari suatu penelitian di Denmark menemukan bahwa bayi yang diberikan ASI sampai lebih dari 9 bulan akan menjadi dewasa yang lebih cerdas (meningkatkan IQ dan EQ anak). Hal ini karena ASI mengandung DHA/AA. Bayi yang diberikan ASI eksklusif sampai 6 bulan akan menurunkan resiko sakit jantung, hipertensi, dan diabetes bila mereka dewasa. ASI juga menurunkan resiko diare, alergi, infeksi saluran nafas bagian bawah, infeksi saluran kencing, obesitas dan juga menurunkan resiko kematian bayi mendadak. Memberikan ASI juga membina ikatan kasih sayang antara ibu dan bayi. Sebuah penelitian membuktikan, ASI dapat menghilangkan stress pada anak. ASI aman dan terjamin kebersihannya, karena langsung disusukan kepada bayi dalam keadaan segar. ASI tidak akan pernah basi, mempunyai suhu yang tepat, dapat diberikan kapan saja dan dimana saja. ASI membantu memperbaiki refleks menghisap, menelan dan pernafasan bayi.Bagi Ibu :

Memberikan ASI segera setelah melahirkan akan meningkatkan kontraksi rahim, yang berarti mengurangi resiko perdarahan. Memberikan ASI juga membantu memperkecil ukuran rahim ke ukuran sebelum hamil, mempercepat pemulihan kesehatan ibu, menunda kesuburan dan menunda terjadinya kehamilan berikutnya. Menyusui (ASI) membakar kalori sehingga membantu penurunan berat badan lebih cepat. Beberapa ahli menyatakan bahwa terjadinya kanker payudara dan kanker ovarium pada wanita menyusui sangat rendah.Bagi keluarga :

Tidak perlu mengeluarkan biaya untuk pembelian susu formula dan perlengkapannya. Tidak perlu waktu dan tenaga untuk menyediakan susu botol. Tidak perlu biaya dan waktu untuk merawat dan mengobati anak yang sakit karena pemberian susu botol. Mengurangi biaya dan waktu untuk pemeliharaan kesehatan ibu.Bagi negara :

Menurunkan angka morbiditas dan mortalitas bayi. Mengurangi subsidi untuk Rumah Sakit. Mengurangi devisa untuk membeli susu botol. Menurunkan angka absensi pekerja sehingga dapat meningkatkan produktifitas. Mendukung program Keluarga Berencana (KB). Meningkatkan kualitas generasi penerus bangsa.2.1.2.2 Manfaat ASI EksklusifManfaat ASI Eksklusif bagi bayi antara lain dengan ASI Eksklusif bayi akan mendapatkan antibody yang dikandung dalam ASI, sehingga bayi dapat terhindar dari infeksi, dengan ASI bayi jarang menderita gastroenteritis, mencegah bayi untuk menjadi obesitas, mencegah bayi untuk menderita kejang oleh karena hipokalsemia. Hal ini karena di dalam ASI tersebut mengandung nutrient yang sesuai untuk bayi seperti lemak sebagai sumber kalori utama dalam ASI, lactose sebagai karbohidrat utama, kasein dan asam lemak omega 3 (DHA) sebagai kadar protein, garam, mineral serta vitamin yang ditemukan secara alamiah ada di dalam ASI. Dimana kandungan ini tidak ada dalam susu formula. ASI juga mengandung zat protektif, sehingga bayi yang mendapat ASI jarang menderita penyakit, serta mempunyai efek psikologis yang besar-interaksi yang timbul antara ibu dan bayi pada saat menyusui akan menimbulkan rasa aman bagi bayi.2.1.3 Komposisi Air Susu IbuKomposisi ASI tidak konstan dan tidak sama dari waktu ke waktu. Faktor faktor yang mempengaruhi ASI adalah stadium laktasi, ras, keadaan nutrisi dan diet ibu. Menurut stadium laktasi, ASI dapat digolongkan ke dalam kolostrum, air susu peralihan/transisi dan air susu matur.Kolostrum

Kolostrum (susu awal) adalah ASI yang keluar pada hari pertama sampai hari ke 3 atau hari ke 4 setelah bayi lahir. Berwarna kekuning kuningan, dan lebih kental karena banyak mengandung protein dan vitamin A, E dan K serta beberapa mineral seperti Natrium dan Zn. Selain kolostrum juga mengandung zat kekebalan tubuh yang penting untuk melindungi bayi dari penyakit infeksi (Prasetyono, 2009).Walaupun jumlah kolostrum sedikit, namun sudah memenuhi seluruh kebutuhan gizi bayi. Oleh karena itu kolostrum jangan dibuang tetapi harus diberikan kepada bayi (Roesli U, 2004). Kolostrum mempunyai beberapa manfaat penting bagi bayi :Mengandung zat kekebalan, terutama immunoglobulin A (IgA) sekretori untuk melindungi bayi dari berbagai penyakit infeksi, seperti diare (Yuliarti, 2010).Membersihkan saluran pencernaan dengan mengeluarkan tinja pertama yang berwarna gelap yang disebut mekonium (Ramaiah S, 2006).Mencegah bayi menjadi kuning (jaundice) dengan membersihkan bilirubin dari saluran cerna. Bilirubin adalah pigmen orange-kekuningan yang ada di dalam hati yang terutama terbentuk dari pecahnya haemoglobin dalam sel sel darah merah setelah mereka menyelesaikan masa hidupnya. Meningkatnya kadar bilirubin dalam darah menyebabkan tubuh berwarna kuning (Ramaiah S, 2006).Mengandung protein dan vitamin A yang tinggi, serta mengandung karbohidrat dan lemak yang rendah sehingga sesuai dengan kebutuhan gizi bayi pada hari hari pertama kelahiran bayi (Yuliarti, 2010).

Selain itu, terdapat lebih dari 50 proses pendukung perkembangan imunitas termasuk faktor pertumbuhan dan perbaikan jaringan. Perbedaan usia ibu mempunyai pengaruh terhadap kadar antibodi yang terkandung dalam kolostrum. Ibu yang masih remaja kolostrumnya memiliki kadar IgA dan IgM sekretori lebih banyak dibanding ibu yang usianya lebih tua. Total energi kolostrum lebih rendah jika dibandingkan dengan susu matur, hanya 58 Kal/100 ml kolostrum. pH kolostrum lebih alkalis dibandingkan dengan ASI mature. Volume kolostrum antara 150 300 ml/24 jam,oleh karena itu kolostrum harus diberikan pada bayi.ASI transisi/peralihan

Merupakan ASI peralihan dari kolostrum sampai menjadi ASI yang matur, disekresi dari hari ke-4 sampai hari ke-10 dari masa laktasi, kadar protein makin rendah sedangkan kadar karbohidrat dan lemak makin tinggi, juga volume akan makin meningkat. Kadar energi ASI pada masa transisi lebih rendah dibandingkan susu mature, yaitu 67 kcal/100 cc (Soetjiningsih, 1997).

ASI matang (mature)

Merupakan ASI yang disekresi pada hari ke-10 dan seterusnya, komposisi relatif konstan. Merupakan suatu cairan berwarna putih kekuning-kuningan yang diakibatkan warna dari garam Ca-caseinat, riboflavin dan karoten yang terdapat di dalamnya (Soetjiningsih, 1997).Dalam perkembangannya ada 2 tipe ASI mature yaitu foremilk dan hindmilk. Kedua jenis tersebut di atas sangat dibutuhkan ketika ibu menyusui yang akan menjamin nutrisi bayi yang diperlukan sesuai tumbuh kembang bayi. Foremilk hanya mengandung sekitar 1 2% lemak dan terlihat encer, air susu tersebut sangat banyak dan membantu menghilangkan rasa haus pada bayi. Hindmilk keluar setelah foremilk habis yakni saat menyusui hampir selesai. Hindmilk sangat kaya, kental dan penuh lemak bervitamin, air susu ini memberikan sebagian besar energi yang dibutuhkan oleh bayi (Kodrat, 2010).2.1.4 Volume ASIPada bulan bulan terakhir kehamilan sering ada sekresi kolostrum pada payudara ibu hamil, Setelah persalinan apabila bayi mulai menghisap payudara, maka produksi ASI bertambah secara cepat, dalam kondisi normal ASI diproduksi sebanyak 10 - 100 cc pada hari hari pertama. Produksi ASI menjadi konstan setelah hari ke-10 sampai ke-14. Bayi yang sehat selanjutnya mengkonsumsi sebanyak 700 800 cc ASI perhari. Namun kadang kadang ada yang mengkonsumsi kurang dari 600 cc atau bahkan hampir 1 liter perhari dan tetap menunjukkan tingkat pertumbuhan yang sama. Keadaan kurang gizi pada ibu pada tingkat yang berat baik pada waktu hamil maupun menyusui dapat mempengaruhi volume ASI. Produksi ASI menjadi lebih sedikit yaitu hanya berkisar antara 500 700 cc pada 6 bulan pertama usia bayi, 400 600 cc pada 6 bulan kedua dan 300 500 cc pada tahun kedua usia anak (Prasetyono, 2009).2.1.5 Keunggulan ASIASI mempunyai berbagai keuntungan, baik bagi bayi, ibu maupun bagi keluarga. Keuntungan tersebut dapat dilihat dari berbagai macam aspek, yaitu :Aspek Gizi

Ditinjau dari aspek gizi, kandungan zat gizi ASI sebagai berikut :Energi

Kandungan energi ASI tidak tetap, tetapi tergantung dari kebiasaan makan ibu. Selain itu juga akan berbeda antara individu dan ras.Protein

Protein ASI terbentuk dari 60 70% whey dan 30 40% kasein, sehingga berbentuk gumpalan gumpalan kecil dan halus yang memudahkan proses penyerapan dalam tubuh bayi dibanding susu sapi yang mengandung kasein dalam jumlah tinggi (80%). Disamping itu, beta laktoglobulin yaitu fraksi dari protein whey yang banyak terdapat di protein susu sapi tidak terdapat dalam ASI. Beta laktoglobulin ini merupakan jenis protein yang potensial menyebabkan alergi. Kualitas protein ASI juga lebih baik dibanding susu sapi yang terlihat dari profil asam amino. ASI mempunyai jenis asam amino yang lebih lengkap dibanding susu sapi. Salah satu contohnya adalah asam amino taurin, asam amino ini hanya ditemukan dalam jumlah sedikit dalam susu sapi. Taurin diperkirakan mempunyai peran pada perkembangan otak karena asam amino ini ditemukan dalam jumlah cukup tinggi pada jaringan otak yang sedang berkembang. Taurin ini sangat dibutuhkan oleh bayi prematur, karena kemampuan bayi prematur untuk membentuk protein ini sangat rendah. ASI juga kaya nukleotida dibanding susu sapi. Nukleotida ini mempunyai peran dalam meningkatkan pertumbuhan dan kematangan usus, merangsang pertumbuhan bakteri baik yang di dalam usus dan meningkatkan penyerapan besi dan daya tahan tubuh.Lemak

Sebanyak 90% kandungan lemak ASI dapat diserap oleh tubuh bayi. Hal ini disebabkan karena struktur trigliserida dalam lemak ASI mempunyai sifat mudah larut dalam air, sehingga mudah diserap. Lemak omega 3 dan omega 6 yang berperan pada perkembangan otak bayi banyak ditemukan di ASI. Disamping itu ASI juga mengandung DHA dan ARA yang berperan terhadap perkembangan jaringan saraf dan retina mata. ASI mengandung asam lemak jenuh dan tak jenuh seimbang yang baik untuk kesehatan jantung dan pembuluh darah.Karbohidrat

Karbohidrat yang utama terdapat dalam ASI adalah Laktosa, dengan kelebihan kelebihan sebagai berikut :Menimbulkan suasana asam dalam saluran pencernaan sehingga melindungi bayi terhadap infeksi E.Coli.Sumber galaktosa yang berperan dalam proses pertumbuhan otak.ASI terasa lebih manis dibandingkan PASI, hal ini menyebabkan bayi yang sudah mengenal ASI dengan baik cenderung tidak mau minum PASI, dengan demikian pemberian ASI semakin berhasil.Angka kejadian diare yang disebabkan intoleransi laktosa jarang ditemukan pada bayi yang mendapat ASI karena penyerapan laktosa ASI lebih baik dibanding laktosa susu sapi atau formula.

Karnitin

Karnitin ini mempunyai peran membantu proses pembentukan energi yang diperlukan untuk mempertahankan metabolisme tubuh. ASI mengandung kadar karnitin yang tinggi terutama pada 3 minggu pertama menyusui, bahkan di dalam kolostrum kadar karnitin lebih tinggi lagi.Vitamin

Vitamin KKadar vitamin K ASI hanya seperempatnya kadar dalam susu formula. Bayi yang hanya mendapat ASI beresiko untuk terjadi perdarahan walaupun angka kejadian perdarahan ini kecil. Oleh karena itu pada bayi baru lahir perlu diberikan vitamin K yang umumnya dalam bentuk suntikan.Vitamin DASI hanya mengandung sedikit vitamin D. Hal ini tidak perlu dikhawatirkan karena dengan menjemur bayi pada pagi hari maka bayi akan mendapat tambahan vitamin D yang berasal dari sinar matahari.Vitamin ESalah satu fungsi penting vitamin E adalah untuk ketahanan dinding sel darah merah. Kekurangan vitamin E dapat menyebabkan terjadinya kekurangan darah (anemia hemolitik). Keuntungan ASI adalah kandungan vitamin E tinggi terutama pada kolostrum dan ASI transisi.Vitamin ASelain berfungsi untuk kesehatan mata, vitamin A juga berfungsi untuk mendukung pembelahan sel, kekebalan tubuh dan pertumbuhan. ASI mengandung dalam jumlah tinggi tidak saja vitamin A dan tetapi juga bahan bakunya yaitu beta karoten. Hal ini salah satu yang menerangkan mengapa bayi yang mendapat ASI mempunyai tumbuh kembang dan daya tahan tubuh yang baik.Vitamin yang larut airHampir semua vitamin yang larut dalam air seperti vitamin B, asam folat, vitamin C terdapat dalam ASI. Makanan yang dikonsumsi ibu berpengaruh terhadap kadar vitamin ini dalam ASI. Kadar vitamin B1 dan B2 cukup tinggi dalam ASI tetapi kadar vitamin B6, B12 dan asam folat mungkin rendah pada ibu dengan gizi rendah. Karena vitamin B6 dibutuhkan pada tahap awal perkembangan sistem syaraf maka pada ibu yang menyusui perlu ditambahkan vitamin ini. Sedangkan untuk vitamin B12 cukup di dapat dari makanan sehari hari, kecuali ibu menyusui yang vegetarian.Mineral

Tidak seperti vitamin, kadar mineral dalam ASI tidak begitu dipengaruhi oleh makanan yang dikonsumsi ibu dan tidak pula dipengaruhi oleh status gizi ibu. Mineral di dalam ASI mempunyai kualitas yang lebih baik dan lebih mudah diserap dibandingkan dengan mineral di dalam susu sapi. Mineral utama yang terdapat dalam ASI adalah kalsium.Air

Kira kira 88% dari ASI terdiri dari air. Air ini berguna untuk melarutkan zat zat yang terdapat di dalamnya. ASI merupakan sumber air yang secara metabolik adalah aman. Air yang relatif tinggi dalam ASI ini akan meredakan rasa haus dari bayi.

Aspek Kekebalan

Pengamatan menunjukkan bahwa ASI melindungi usus dan anggota tubuh bayi lainnya. Hal ini karena ASI mengandung faktor faktor kekebalan sebagai berikut :Immunoglobulin

Yang termasuk dalam antibodi ini adalah Ig A, Ig G, Ig M, Ig D dan Ig E. Antibodi ini akan bekerja melawan aktifitas bakteri, virus dan antigen.Lisozim

Enzim ini memiliki fungsi bakteriostatis terhadap enterobakteria dan kuman gram negatif.Laktoperoksidase

Bersama sama dengan peroksidase hidrogen dan ion tiosianat, enzim ini membantu membunuh Streptococcus.Faktor Bifidus

Mencegah pertumbuhan organisme yang tidak diinginkan seperti E.Coli patogen.Anti Stafilococcus

Berupa asam lemak yang melindungi bayi terhadap bakteri Stafilococcus.Laktoferin dan Transferin

Berupa protein yang dapat mengikat zat besi dengan baik, sehingga mengurangi tersedianya zat besi bagi pertumbuhan kuman yang memerlukannya.Komponen komplemen

Mengandung komplemen C3 dan C4 yang merupakan faktor pertahanan.

Sel sel fagositosis

Seperti makrofag dan netrofil dapat melakukan fagositosis, terutama terhadap Stafilococcus, E.Coli, dan Candida albican.Lipase

Merupakan zat anti virus.Aspek Psikologis dan Fisiologis

Pemberian ASI juga memberikan keuntungan keuntungan lain, secara psikologis dan fisiologis.Segi psikologis

Akan memberikan rasa kedekatan kasih sayang antara ibu dan anak. Ibu ibu akan mendapatkan pengalaman berharga dan menyenangkan.Segi fisiologis

Berat badan ibu akan cepat kembali seperti sedia kala. Merangsang uterus ibu untuk berkontraksi.Aspek Kontrasepsi

Dengan menyusui secara eksklusif dapat menunda haid dan kehamilan, sehingga dapat digunakan sebagai alat kontrasepsi alamiah yang dikenal dengan Metode Amenorea Laktasi (MAL) (Depkes, 2002).Pada wanita yang tidak menyusui, siklus menstruasi akan kembali sekitar 2 bulan setelah kelahiran. Hanya 20% ibu ibu yang menyusui selama 2 tahun mendapat menstruasi setelah 1 tahun, dan 80% mendapatkan menstruasi setelah 2 tahun.

Aspek Ekonomi

Dengan menyusui secara eksklusif, ibu tidak perlu mengeluarkan biaya dan makanan bayi sampai sedikitnya umur 6 bulan. Dengan demikian akan menghemat pengeluaran rumah tangga untuk membeli susu formula serta membeli peralatan dan biaya pengobatan yang disebabkan oleh dampak negatif penggunaan susu formula (Depkes, 2002).Tabel 2.2 Komposisi ASI dan PASI untuk setiap 100 mlZAT-ZAT GIZIASI PASIEnergi (K.kal)70.067.0Protein (g)1.071.4Kasein/Whey

1:1.51:0.2Kasein

(mg)187.0558Laktalbumin

(mg)161.0215.9Laktosa(g)7.47.24Lemak (g)4.23.55Vitamin

Vitamin A

(g)60.031.0Vitamin B1

(mg)14.043.0Vitamin B2

(mg)0.030.15Asam Nikotinik

(g)160.082.0Vitamin B6

(g)12.0-15.060.0Asam Pantotenik

(g)246.0300.0Biotin

(g)0.62.0Asam Folat

(g)5.28Vitamin B12

(g)0.010.2Vitamin C

(mg)3.89Vitamin D

(g)0.010.03Vitamin E

(g)0.250.07Vitamin K

(g)1.56.7Air(g)89.790.2Mineral

Kalsium

(mg)35.049.0Klorin

(mg)40.043.3Tembaga

(g)39.046.0Zat Besi (Fe)

(mg)0.080.8Magnesium

(mg)4.04.4Fosfor

(mg)15.028Potassium

(mg)57.0145.0Sodium

(mg)15.058.0Sulfur

(mg)14.030.0Seng (Zn)

(g)295361(Prasetyono, 2009)2.1.6 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Keberhasilan Menyusui2.1.6.1 Faktor Sosial EkonomiKeadaan ekonomi yang cukup dan promosi susu formula dapat membuat ibu lebih memilih susu formula daripada ASI untuk bayinya. Hal ini tidak akan terjadi bila ibu memiliki pengetahuan yang cukup tentang pentingnya ASI untuk pertumbuhan dan perkembangan bayinya (Prasetyono, 2009).Pengaruh kemajuan teknologi dalam perubahan sosial ekonomi mengakibatkan ibu ibu yang umumnya bekerja di luar rumah dan meningkat daya belinya. Ibu ibu golongan ini menganggap lebih praktis membeli dan memberikan susu botol daripada menyusui (Depkes, 2002).Semakin meningkatnya jumlah angkatan kerja wanita diberbagai sektor, sehingga semakin banyak ibu yang harus meninggalkan bayinya sebelum berusia 4 bulan, setelah habis cuti bersalin. Hal ini menjadi kendala tersendiri bagi kelangsungan pemberian ASI eksklusif (Depkes, 2003).

2.1.6.2 Faktor BudayaPengaruh positif

Kebiasaan minum jamu merupakan keyakinan ingin sehat. Keyakinan ini hendaknya dapat didorong dengan lebih memotivasi pentingnya makanan bergizi seimbang bagi ibu hamil, pentingnya memelihara payudara ibu sebelum melahirkan untuk mempersiapkan ASI bagi bayinya (Depkes, 2002).Kepercayaan bahwa ibu kembali dari bepergian harus segera mencuci payudara sekitar puting yang berwarna coklat disebabkan oleh karena ibu yang bepergian bisa mendapat angin jahat / sawan, makna dari kepercayaan tersebut adalah menyusui harus dalam keadaan bersih termasuk kebersihan payudara (Depkes, 2002).ASI tidak boleh dibuang sembarangan karena dalam ASI terkandung unsur manusia. Makna dari kepercayaan tersebut bahwa ASI harus diberikan pada bayi bukan untuk dibuang (Depkes, 2002).

Pengaruh negatif

Kebiasaan membuang kolostrum karena kolostrum dianggap kotor disebabkan karena warnanya kekuning-kuningan, padahal kolostrum memberikan zat kekebalan bayi terhadap berbagai penyakit (Depkes, 2002).Kebiasaan memberikan ASI diselingi atau ditambah minuman atau makanan lain pada waktu bayi baru lahir atau bayi baru berusia beberapa hari. Cara ini tidak tepat karena pemberian makanan atau minuman lain selain ASI akan menyebabkan bayi kenyang sehingga mengurangi keluarnya ASI. Selain itu, bayi menjadi malas menyusui karena sudah mendapatkan minuman atau makanan tersebut terlebih dahulu (Depkes, 2002).Berbagai tahayul untuk berpantangan makanan yang seharusnya tidak dimakan oleh ibu yang sedang menyusui seperti ikan dengan anggapan ASI akan berbau amis (Depkes, 2002).

2.1.6.3 Faktor Keadaan Ibu MenyusuiPengalaman ibu menyusui sebelumnya sangat berpengaruh terhadap keberhasilan menyusui pada anak berikutnya. Pengetahuan mengenai keunggulan ASI yang benar akan menunjang ibu keberhasilan menyusui. Kegagalan menyusui dapat disebabkan oleh adanya kelainan pada puting susu seperti inverted papilla. Cara menyusui yang salah menyebabkan putting lecet, bendungan ASI, dan komplikasi abses. Hal ini akan mempengaruhi proses laktasi berikutnya.Bila jarak antara kedua anak terlalu dekat dengan sendirinya kesempatan menyusui akan berkurang. Alasannya adalah :Ibu tarlalu lelahHormon yang dihasilkan plasenta dapat melalui ASI dan mempengaruhi bayi yang sedang menyusu.

2.1.6.4 Faktor Keadaan BayiTelah diketahui bahwa keberhasilan laktasi tergantung juga pada kekuatan refleksi bayi dengan keadaan bayi sebagai berikut :Bayi prematurBayi dengan berat lahir rendahSindroma gangguan pernafasanKelainan jantung bawaanBayi dengan bibir sumbing

Untuk keadaan-keadan seperti diatas sebaiknya ASI dirangsang secara manual dan diberikan kepada bayi dengan sendok kecil sampai bayi kuat menghisap.

2.1.6.5 Peranan Lembaga Yang BerkaitanOrganisasi profesi seperti IDAI, POGI, IDI dan lain-lain telah banyak menunjang keberhasilan laktasi dengan melaksanakan symposium atau seminar serta melakukan penelitian mengenai ASI. Organisasi khusus tugasnya untuk mempromosikan ASI eksklusif di Indonesia adalah Badan Kerja Peningkatan Penggunaan ASI yang berdiri sejak tahun 1997. Pemerintah juga ikut berperan dalam peningkatan penggunaan ASI diantaranya dengan kampanye ASI dan proyek rawat gabung.Kurangnya informasi dan penyuluhan dari petugas kesehatan tentang keunggulan ASI dan manfaat menyusui, menyebabkan ibu-ibu mudah terpengaruh oleh promosi susu formula yang sering dinyatakan sebagai Pendamping Air Susu Ibu (PASI), sehingga dewasa ini semakin banyak ibu bersalin memberikan susu botol yang sebenarnya merugikan mereka (Soetjiningsih, 1997).2.1.7 Manajemen LaktasiManajemen laktasi adalah upaya upaya yang dilakukan untuk menunjang keberhasilan menyusui. Dalam pelaksanaannya terutama dimulai pada masa kehamilan, segera setelah persalinan dan pada masa menyusui selanjutnya. Adapun upaya-upaya yang dilakukan sebagai berikut : Pada masa kehamilan (antenatal)

Memberikan penerangan dan penyuluhan tentang manfaat dan keunggulan ASI, manfaat menyusui baik bagi ibu maupun bayinya, disamping bahaya pemberian susu botol.Pemeriksaan kesehatan, kehamilan dan payudara / keadaan puting susu, apakah ada kelainan atau tidak. Di samping itu perlu dipantau ada kenaikan berat badan ibu hamil.Perawatan payudara mulai usia kehamilan 6 bulan agar ibu mampu memproduksi dan memberikan ASI yang cukup.Memperhatian gizi / makanan ditambah mulai dari kehamilan trisemester kedua sebanyak 1 1/3 kali dari makanan pada saat sebelum hamil.Menciptakan suasana keluarga yang menyenangkan. Dalam hal ini diperlukan keluarga, terutama suami kepada istri yang sedang hamil untuk memberikan dukungan dan membesarkan hatinya.

Pada masa segera setelah persalinan (prenatal)

Ibu dibantu menyusui kurang lebih 1 jam pertama setelah kelahiran (Inisiasi Menyusui Dini) dan ditunjukkan cara menyusui yang baik dan benar, yaitu tentang posisi dan cara melekatkan bayi pada payudara ibu.Membantu terjadinya kontak langsung antara ibu dan bayi selama 24 jam sehari agar menyusui dapat dilakukan tanpa jadwal.

Pada masa menyusui selanjutnya (postnatal)

Menyusui dilanjutkan secara eksklusif selama 6 bulan pertama usia bayi.Perhatikan gizi / makanan ibu menyusui, perlu makanan 1 kali lebih banyak dari biasa dan minum 8 gelas / hari.Ibu menyusui harus istirahat dan menjaga ketenangan pikiran dan menghindarkan kelelahan yang berlebihan agar produksi ASI tidak terhambat.Perhatian dan dukungan keluarga penting terutama suami untuk menunjang keberhasilan menyusui.Rujuk ke Posyandu atau Puskesmas atau petugas kesehatan apabila ada permasalahan menyusui seperti payudara bengkak disertai demam dan nyeri.Menghubungi kelompok pendukung ASI terdekat untuk meminta pengalaman dari ibu-ibu lain yang sukses menyusui bayi mereka.Memperhatikan gizi / makanan anak, terutama mulai 6 bulan, berikan MP ASI yang cukup baik kuantitas maupun kualitas.

2.1.8 Cara Pemberian ASIIbu hendaknya duduk dengan enak di kursi dengan sandaran, hingga punggung ditunjang oleh sandaran tersebut. Gerakan puting susu di ujung mulut bayi untuk merangsangnya hingga puting akan dimasukkan ke dalam mulutnya dengan bibir menutup aerola, akan tetapi jangan sampai lubang hidung bayi tertutup hingga sukar bernafas. Mungkin ASI belum keluar, akan tetapi pengisapan ini memberi rangsangan bagi pembuatan ASI. Pada hari pertama jangan biarkan bayi menghisap terlalu lama untuk menghindarkan rasa sakit pada puting.2.1.9 Lama Menyusui Sebaiknya menyusui bayi tanpa di jadwal (on demand) karena bayi akan menentukan sendiri kebutuhannya. Dalam dua hari pertama produksi ASI belum banyak hingga tidak perlu menyusui terlalu lama, cukup beberapa menit saja untuk merangsang keluarnya ASI. Pada hari berikutnya bayi dapat menyusui selama 15 20 menit tiap kalinya, walaupun sebagian besar ASI keluar pada 5 10 menit pertama dari tiap payudara dan ASI di dalam lambung bayi akan kosong dalam waktu 2 jam. Sebaiknya harus diperhatikan bahwa bayi yang menangis tidak selalu disebabkan oleh rasa lapar, mungkin juga oleh mulas (kolik, gerakan usus yang berlebihan, sedang sakit dan sebagainya).Pada awalnya bayi menyusui dengan jadwal yang tidak teratur, dan akan mempunyai pola tertentu setelah 1 2 minggu kemudian. Menyusui yang dijadwalkan akan kurang baik, karena isapan bayi sangat berpengaruh pada rangsangan produksi ASI berikutnya. Dengan menyusui tanpa jadwal, sesuai dengan kebutuhan bayi akan mencegah banyak masalah. Menyusu pada malam hari akan berguna bagi ibu yang bekerja, karena sering dengan disusukan pada malam hari akan memacu produksi ASI, dan juga dapat mendukung keberhasilan menyusui.2.1.10 Pemberian ASI Ketika Ibu BekerjaIbu bekerja bukan merupakan alasan untuk menghentikan pemberian ASI eksklusif. Saat ini, diketahui bahwa ibu yang bekerja sektiar 70% Fenomena itu menunjukkan bahwa banyak ibu yang tidak bisa menyusui secara eksklusif. Ibu yang ingin kembali bekerja diharapkan berkunjung ke Klinik Laktasi untuk menyiapkan cara memberikan ASI bila bayi harus ditinggal. Langkah langkah bila ibu ingin kembali bekerja :Siapkan pengasuh bayi (nenek, kakek, anggota keluarga lain, baby sitter, pembantu) sebelum ibu mulai bekerja kembali.Berlatihlah memerah ASI sebelum ibu bekerja kembali. Memerah ASI bisa dilakukan dengan alat bantu (pompa) selain itu juga bisa menggunakan jari tangan. ASI yang diperah dapat dibekukan untuk persediaan / tambahan apabila ibu mulai bekerja. ASI beku dapat disimpan antara 1 6 bulan, bergantung dari jenis lemari es nya. Di dalam lemari es dua pintu ASI beku dapat disimpan lebih dari 3 bulan.Latihlah pengasuh bayi untuk terampil memberikan ASI perah dengan cangkir atau disuapi memakai sendok.Hindari pemakaian dot / empeng karena kemungkinan bayi akan menjadi bingung puting.Susuilah bayi sebelum ibu berangkat bekerja, dan pada sore hari segera setelah ibu pulang, dan diteruskan pada malam hari.Selain di kantor, perah ASI setiap 3 4 jam dan disimpan di lemari es, diberi label tanggal dan jam ASI diperah. ASI yang disimpan dalam lemari es pendingin dapat bertahan selama 2 x 24 jam. ASI perah ini akan diberikan esok harinya selama ibu tidak dirumah. ASI yang diperah terdahulu diberikan lebih dulu.ASI yang disimpan di lemari es perlu dihangatkan sebelum diberikan kepada bayi dengan merendamnya dalam air hangat. Namun ASI jangan dipanaskan di atas api karena akan menyebabkan beberapa enzim penyerapan mati kepanasan. ASI yang sudah dihangatkan tidak boleh dikembalikan ke dalam lemari es. Maka yang dihangatkan adalah sejumlah yang habis diminum bayi satu kali.ASI yang telah diperah dan belum diberikan dalam waktu 30 menit, sebaiknya disimpan dalam lemari es. ASI dapat disimpan selama 24 48 jam dalam lemari es dengan menggunakan kontainer yang bersih, misalnya plastik polietilen atau gelas kaca. ASI yang diperah harus tetap dingin terutama selama dibawa transportasi. ASI yang tidak digunakan selama 48 jam sebaiknya didinginkan di freezer dan dapat disimpan selama 3 bulan.Apabila ASI yang diperah kemarin tidak mencukupi kebutuhan bayi sampai ibu kembali bekerja, dapat digunakan ASI beku yang sudah disiapkan sebelumnya. ASI beku ini kalau akan diberikan harus ditempatkan di lemari pendingin supaya mencair setelah itu baru direndam air hangat dan harus digunakan dalam 24 jam.

2.2 Status Gizi Bayi2.2.1 Definisi Status GiziStatus gizi merupakan ekspresi satu aspek atau lebih dari nutriture seorang individu dalam suatu variabel. Sedangkan menurut Gibson (1990) status gizi adalah keadaan tubuh yang merupakan hasil akhir dari keseimbangan antara zat gizi yang masuk ke dalam tubuh dan utilisasinya.2.2.2 Faktor Faktor Yang Mempengaruhi Status GiziUmur

Metabolisme anak balita yang sedang mengalami pertumbuhan memerlukan makanan bergizi yang lebih banyak dibandingkan orang dewasa, hanya anak lebih aktif perkembangan tubuhnya, sehingga untuk itu dibutuhkan zat-zat gizi ekstra untuk menunjang aktivitasnya. Lebih muda umur seorang anak, lebih banyak zat gizi yang diperlukan untuk tiap kilogram berat badannya. Berat badan yang lebih maupun yang kurang daripada berat badan rata-rata untuk umur tertentu merupakan faktor untuk menentukan zat-zat gizi yang harus diberikan agar pertumbuhan dan perkembangan berjalan dengan baik (Pudjiadji, 2001).Kebutuhan energi dan protein selama satu bulan pertama kehidupan, adalah tiga kali lipat kebutuhan orang dewasa, jika dihitung per kilogram berat badan dan itu semua dapat di dapat hanya dengan memberikan ASI saja (Akre, 2004).Status Kesehatan

Penyakit yang tidak menguras cadangan energi sekalipun, jika berlangsung lama dapat mengganggu pertumbuhan dan menghilangkan nafsu makan anak (MB. Arisman, 2004).Status gizi atau tingkat konsumsi pangan merupakan bagian penting dari status kesehatan. Mereka yang sakit, yang sedang dalam masa penyembuhan dan yang lanjut usia, semuanya memerlukan pangan khusus karena status kesehatan mereka kurang baik. Bayi dan anak-anak muda yang kesehatannya buruk, adalah sangat rawan karena pada periode hidup ini kebutuhan zat gizi digunakan untuk pertumbuhan (Suhardjo, 2003).Konsumsi Makanan

Konsumsi makanan sangat penting peranannya terhadap keadaan status gizi seseorang, karena makanan yang dikonsumsi inilah yang akan diserap oleh alat pencernaan. Pola makan yang tepat sangat dipengaruhi oleh pengetahuan gizi dan pola belanja ibu, karena ibu sebagai penentu kebijakan tentang kualitas dan kuantitas dari jenis makanan pangan yang akan dikonsumsi anggota keluarga (Suhardjo, 2003).Pendapatan keluarga

Keluarga yang memiliki pendapatan rendah relatif sulit memenuhi kebutuhan makanannya, apalagi dalam berbagai jenis makanan yang beraneka ragam. Kemampuan keluarga untuk mencukupi kebutuhan makanan juga tergantung dari harga bahan makanan. Bahan makanan yang harganya mahal biasanya jarang, bahkan tidak pernah dibeli (Handayani, 2004).Pendidikan dan Pengetahuan Gizi

Pendidikan orang tua merupakan salah satu faktor penting dalam tumbuh kembang anak, karena dengan pendidikan yang baik, maka orang tua dapat menerima segala informasi dari luar, terutama tentang cara pengasuhan anak yang baik, bagaimana menjaga kesehatan anak, pendidikannya dan sebagainya termasuk pengetahuan tentang pemberian ASI sewaktu anak masih bayi (Soetjiningsih, 1995).Sebagian besar kejadian gizi buruk dapat dihindari apabila ibu mempunyai cukup pengetahuan tentang cara memelihara gizi dan mengatur makan anak (Handayani, 1994). Kekurangtahuan dalam memilih jenis pangan yang dibeli mengakibatkan kurang mutu dan keragaman pangan yang diperoleh, walaupun bahan pangan yang dibeli dalam jumlah yang cukup (Soegeng, Ranti, 2004). Pendidikan formal maupun informal diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan dalam upaya mengatur dan mengetahui hubungan antara makanan dan kesehatan, atau kebutuhan tubuh termasuk kebutuhan zat gizi bagi anggota keluarganya. Seorang ibu dengan pendidikan yang tinggi akan dapat merencanakan menu makanan yang sehat dan bergizi bagi keluarganya dan dalam upaya memenuhi zat gizi yang diperlukan (Djaeni, 1999).Jumlah Anggota Keluarga

Jumlah anak yang banyak pada keluarga yang keadaan sosial ekonominya rendah, akan mengakibatkan berkurangnya kasih sayang yang diterima anak, Lebih-lebih kalau jarak kelahiran anak terlalu dekat. Sedangkan pada keluarga dengan keadaan sosial ekonomi yang kurang, jumlah anak yang banyak, juga kebutuhan primer seperti makanan, sandang dan perumahan juga tidak terpenuhi (Soetjiningsih, 1995).Kebersihan Lingkungan

Menurut Soegeng dan Ranti (2004), kebersihan lingkungan besar pula peranannya dalam menentukan status gizi seseorang. Di daerah dimana kebersihan lingkungan kurang mendapat perhatian, biasanya hampir semua anak menderita cacingan dan sering diare, sehingga tubuh menjadi kurus. Air yang kurang bersih dan tidak dimasak bisa juga menjadi penyebab diare. Selama diare zat-zat gizi dalam saluran pencernaan akan terbuang bersama tinja, sehingga tidak dapat dimanfaatkan oleh tubuh.2.2.3 Metode Penilaian Status GiziMenurut Supariasa (2002) penilaian status gizi bisa dilakukan secara langsung dan tidak langsung.A. Penilaian Status Gizi Secara LangsungPenilaian status gizi secara langsung dapat dibagi menjadi empat penilaian yaitu: antropometri, klinis, biokimia, dan biofisis. a. AntropometriSecara umum antropometri artinya ukuran tubuh manusia. Ditinjau dari sudut pandang gizi, maka antropometri gizi berhubungan dengan berbagai macam pengukuran dimensi tubuh dan komposisi tubuh dari berbagai tingkat umur dan tingkat gizi. Parameter antropometri dapat berdasarkan :

Berat Badan / umurTinggi Badan / umurBerat Badan / tinggi badanLingkar Lengan Atas / umurLingkar Lengan Atas / tinggi badan

Antropometri secara umum digunakan untuk melihat ketidakseimbangan asupan protein dan energi. Ketidakseimbangan ini terlihat pada pola pertumbuhan fisik dan proporsi jaringan tubuh seperti lemak, otot dan jumlah air dalam tubuh.Keunggulan :Alat mudah didapat dan digunakanPengukuran dapat dilakukan dengan mudah dan berulang ulangPengukuran bukan hanya dilakukan dengan tenaga khusus profesionalBiaya relative murahMudah disimpulkan hasilnyaSecara ilmiah diakui kebenarannya

Kelemahan :Tidak sensitiveFaktor dari luar gizi (misalnya penyakit dan genetic) dapat menurunkan spesifikasi dan sensitifitas pengukuranKesalahan yang terjadi dapat mempengaruhi presisi, akurasi dan validitas pengukuran

b. KlinisPemeriksaan klinis merupakan metode yang sangat penting untuk menilai status gizi masyarakat. Metode ini didasarkan atas perubahan-perubahan yang terjadi yang dihubungkan dengan ketidakcukupan zat gizi. Hal ini dapat dilihat pada jaringan ephitel (supervicial epithelial tissues) seperti kulit, mata, rambut dan mukosa oral atau pada organ-organ yang dekat dengan permukaan tubuh seperti kelenjar tiroid.Penggunaan metode ini umumnya untuk survei klinis secara cepat (rapid clinical surveys). Survey ini dirancang untuk mendeteksi secara cepat tanda-tanda klinis umum dari kekurangan salah satu atau lebih zat. Disamping itu digunakan untuk mengetahui tingkat status gizi seseorang dengan melakukan pemeriksaan fisik yaitu tanda (sign) dan gejala (symptom) atau riwayat penyakit.Keunggulan :Relatif murahTidak memerlukan tenaga khususSederhana, cepat dan mudah diinterprestasikanTidak memerlukan alat yang rumit

Kelemahan :Beberapa gejala klinis tidak mudah dideteksiGejala klinis tidak bersifat spesifikAdanya gejala klinis yang bersifat multipleGejala klinis dapat terjadi pada saat permulaan kekurangan ataupun pada saat akan kambuhAdanya variasi dalam gejala klinis yang timbul

c. BiokimiaPenilaian status gizi dengan biokimia adalah pemeriksaan spesimen yang diuji secara laboratoris yang dilakukan pada berbagai macam jaringan tubuh. Jaringan tubuh antara lain: darah, urine, tinja, dan juga beberapa jaringan tubuh seperti hati dan otot.Metode ini digunakan untuk suatu peringatan bahwa kemungkinan akan terjadi keadaan malnutrisi yang lebih parah lagi. Banyak gejala klinis yang lebih spesifik, maka penentuan kimia faali dapat lebih banyak menolong untuk menentukan kekurangan gizi yang lebih spesifik.Keunggulan :Dapat mendeteksi defisiensi zat gizi lebih diniPemeriksaan lebih obyektifDapat menunjang hasil pemeriksaan metode lain dalam penilaian status gizi

Kelemahan :Pemeriksaan hanya dapat dilakukan setelah timbulnya gangguan metabolismeMembutuhkan biaya yang cukup mahalMembutuhkan tenaga ahliKurang praktis di lapangan (memerlukan laboratorium)Dalam keadaan tertentu spesimen sulit diperolehMemerlukan peralatan dan bahan lebih banyak dibandingkan dengan pemeriksaan yang lain.

d. BiofisikPenentuan status gizi secara biofisik adalah metode penentuan status gizi dengan melihat kemampuan fungsi (khususnya jaringan) dan melihat perubahan struktur dari jaringan. Penilaian secara biofisik dapat dilakukan melalui tiga cara yaitu :

Uji radiologisTes fungsi fisikSitologi

Umumnya dapat digunakan dalam situasi tertentu seperti kejadian buta senja epidemik (epidemic of night blindnes). Cara yang digunakan adalah tes adaptasi gelap.Keunggulan :Dapat melihat kemampuan fungsi jaringanPerubahan strukturBila pemeriksaan yang tidak dapat dilihat secara klinis dapat dilakukan secara radiologi

Kelemahan :Sangat mahalMemerlukan tenaga ahliDiterapkan dalam keadaan tertentu saja

B. Penilaian Status Gizi Secara Tidak LangsungPenilaian status gizi secara tidak langsung dapat dibagi tiga yaitu: survei konsumsi makanan, statistik vital dan faktor ekologi.a. Survei Konsumsi MakananSurvei konsumsi makanan adalah metode penentuan status gizi secara tidak langsung dengan melihat jumlah dan jenis zat gizi yang dikonsumsi.Pengumpulan data konsumsi makanan dapat memberikan gambaran tentang konsumsi berbagai zat gizi pada masyarakat, keluarga dan individu. Survei ini dapat mengidentifikasikan kelebihan dan kekurangan zat gizi.b. Statistik VitalPengukuran status gizi dengan statistik vital adalah dengan menganalisis data beberapa statistik kesehatan seperti angka kematian berdasarkan umur, angka kesakitan dan kematian akibat penyakit tertentu dan data lainnya yang berhubungan dengan gizi.Penggunaan dipertimbangkan sebagai bagian dari indikator tidak langsung pengukuran status gizi masyarakat.c. Faktor EkologiBengoa mengungkapkan bahwa malnutrisi merupakan masalah ekologi sebagai hasil interaksi beberapa faktor fisik, biologis dan lingkungan budaya. Jumlah makanan yang tersedia sangat tergantung pada keadaan ekologi seperti iklim, tanah, irigasi dan lain-lain.Pengukuran faktor ekologi dipandang sangat penting untuk mengetahui penyebab malnutrisi di suatu masyarakat sebagai dasar untuk melakukan program intervensi gizi.2.2.4 Klasifikasi Status GiziDalam buku Penilaian Status Gizi Supariasa (2002) menentukan klasifikasi status gizi harus ada ukuran baku yang sering disebut reference. Baku antropometri yang sekarang digunakan di Indonesia adalah WHO-NCHS. Direktorat Bina Gizi Masyarakat, Depkes dalam pemantauan status gizi (PSG) anak balita tahun 1999 menggunakan baku rujukan World Health Organization-National Centre for Health Statistics (WHO-NCHS). Pada Lokakarya Antropometri tahun 1975 telah diperkenalkan baku Harvard. Berdasarkan Semi Loka Antropometri, Ciloto, 1991 telah direkomendaikan penggunaan baku rujukan WHO-NCHS (Abunain, 1990).Berdasarkan Baku Harvard status gizi dapat dibagi menjadi empat yaitu :Gizi Lebih untuk over weight, termasuk kegemukan dan obesitas.Gizi baik untuk well nourished.Gizi kurang untuk under wight yang mencakup mild dan moderate PCM (Protein Calori Malnutrition).Gizi buruk untuk severe PCM, Termasuk marasmus, marasmik kwasiorkor dan kwasiorkor.

Untuk menentukan klasifikasi status gizi diperlukan ada batasan-batasan yang disebut dengan ambang batas. Batasan ini disetiap negara relatif berbeda, hal ini tergantung dari kesepakatan para ahli gizi di negara tersebut. Berdasarkan hasil penelitian empiris dan keadaan klinis. Di bawah ini akan diuraikan beberapa klasifikasi yang umum digunakan adalah sebagai berikut :A. Klasifikasi Gomez (1956)Baku yang digunakan oleh Gomez adalah baku rujukan Havard. Indeks yang digunakan adalah berat badan menurut umur (BB/U). Sebagai baku patokan digunakan persentil 50. Gomez mengklasifikasikan status gizi atau KEP yaitu normal, ringan, sedang dan berat.Tabel 2.3 Klasifikasi KEP Menurut Gomez Katerogi (Derajat KEP)BB/U (%)*0 = Normal 90 %1 = Ringan89-75%2 = Sedang74-60%3 = Berat95 %> 90 %195-90 %90-80 %289-85 %80-70 %3< 85 %