2009-2-00058AK Bab 2

21
8 BAB II LANDASAN TEORI II .1 Perus ahaan E fek dan Kegiatannya II .1.1 Pen gertian Perusahaan E fek Menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M.Fakhruddin (2001) pengertian dari Perusahaan Efek adalah: “pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek, Perantara Pedagang Efek, dan atau Manajer Investasi (UU Pasar Modal). Perusahaan Efek (berbentuk Perseroan Terbatas) dapat menjalankan usaha tersebut setelah me ndap at izin dari Bap epam”(h19). Sedangkan pengertian perusahaan efek menurut SAK No.42 (2007) adalah: “perusahaan yang telah memperoleh izin usaha dari BAPEPAM untuk melakukan satu atau lebih kegiatan usaha berikut ini, yaitu kegiatan sebagai  p erantara p edag an g efek, p enja min emisi efek, manajer investasi,p enaseha t investasi serta kegiatan lain sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh BAPEPAM ”(Parag raf 11). Sehingga dapat disimpulkan bahwa Perusahaan Efek merupakan lembaga yang telah mendapatkan izin dari Bapepam untuk melakukan kegiatan sebagai  p enja min emisi efek, p erantara p edaga n g efek, manajer investasi dan ke giatan lainnya, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam. II .1.2 Peranan Perusahaan E fek Tjiptono Darmadji dan Handy M.Fakhruddin (2001) menyatakan bahwa  p eran da ri Perusaha an Efek, “sebagai berikut :

description

Sosial

Transcript of 2009-2-00058AK Bab 2

7/21/2019 2009-2-00058AK Bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/2009-2-00058ak-bab-2 1/21

8

BAB II

LANDASAN TEORI

II.1 Perusahaan Efek dan Kegiatannya

II.1.1 Pengertian Perusahaan Efek

Menurut Tjiptono Darmadji dan Hendy M.Fakhruddin (2001) pengertian

dari Perusahaan Efek adalah:

“pihak yang melakukan kegiatan usaha sebagai Penjamin Emisi Efek,

Perantara Pedagang Efek, dan atau Manajer Investasi (UU Pasar Modal).

Perusahaan Efek (berbentuk Perseroan Terbatas) dapat menjalankan usahatersebut setelah mendapat izin dari Bapepam”(h19).

Sedangkan pengertian perusahaan efek menurut SAK No.42 (2007)

adalah: 

“perusahaan yang telah memperoleh izin usaha dari BAPEPAM untuk

melakukan satu atau lebih kegiatan usaha berikut ini, yaitu kegiatan sebagai

 perantara pedagang efek, penjamin emisi efek, manajer investasi,penasehat

investasi serta kegiatan lain sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan olehBAPEPAM”(Paragraf 11).

Sehingga dapat disimpulkan bahwa Perusahaan Efek merupakan lembaga

yang telah mendapatkan izin dari Bapepam untuk melakukan kegiatan sebagai

 penjamin emisi efek, perantara pedagang efek, manajer investasi dan kegiatan

lainnya, sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam.

II.1.2 Peranan Perusahaan Efek

Tjiptono Darmadji dan Handy M.Fakhruddin (2001) menyatakan bahwa

 peran dari Perusahaan Efek, “sebagai berikut :

7/21/2019 2009-2-00058AK Bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/2009-2-00058ak-bab-2 2/21

9

1.  Mendukung eksistensi pasar modal, dalam hal memperlancar perputaran

dana dan informasi.

2.  Mendukung sistem dan aktivitas Bursa sebagai bagian dari pasar modal

dan sebagai unit usaha.

3.  Meningkatkan kegiatan investasi pasar modal untuk menunjang

 perekonomian nasional”(h24).

II.1.3 Fungsi Perusahaan Efek

Tjiptono Darmadji dan Handy M.Fakhruddin (2001) adapun fungsi dari

Perusahaan Efek adalah “sebagai berikut :

1.  Sebagai perantara mengalirnya arus dana dan informasi antara pemodal

dengan pemodal dan pemodal dengan emiten (Perusahaan go public yang

tercatat di Bursa).

2.  Sebagai ujung tombak Bursa (pasar modal) dalam meningkatkan

 pergerakan dan volume investasi”(h24).

II.1.4 Tugas Perusahaan Efek

Adapun menurut Tjiptono Darmadji dan Handy M.Fakhruddin, (2001)

Perusahaan Efek memiliki tugas, “sebagai berikut :

1.  Memasyarakatkan pasar modal dan meningkatkan minat masyarakat

untuk investasi di pasar modal sebagai salah satu alternatif investasi.

2.  Membantu mobilisasi dana masyarakat dengan cara memperjual-belikan

Efek di antara pemodal dengan pemodal maupun pemodal dengan

emiten”(h24).  

II.1.5 Kegiatan Perusahaan Efek

7/21/2019 2009-2-00058AK Bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/2009-2-00058ak-bab-2 3/21

10

II.1.5.1Penjamin Emisi

Menurut Eduardus Tandelilin (2007) Penjamin emisi merupakan :

“lembaga perantara emisi yang menjamin penjualan sekuritas yang diterbitkan

emiten. Penjamin Emisi merupakan mediator yang mempertemukan emiten

dengan pemodal. Mereka bertugas untuk meneliti dan mengadakan penelitianmenyeluruh atas kemampuan dan prospek emiten. Dengan adanya penjamin

emisi maka proses penarikan dana yang dibutuhkan akan lebih mudah dan pasti,

sehingga bisa disesuaikan dengan rencana perusahaan”(h33).

Sedangkan Tjiptono Darmadji dan Handy M.Fakhruddin, (2001)

menyatakan bahwa  Penjamin Emisi merupakan “perusahaan sekuritas yang

membuat kontrak dengan Emiten untuk melakukan penawaran umum bagi

kepentingan Emiten tersebut. Kontrak tersebut memiliki sistem penjaminan

dalam 2 bentuk :

a.   Best Effort

Penjamin Emisi hanya menjual sebatas yang laku saja.

b.  Full Commitment

Penjamin Emisi menjamin penjualan seluruh saham yang ditawarkan.

Bila ada yang tak terjual, maka Penjamin Emisi yang membelinya”(h22).  

Adapun yang diungkapkan oleh Kamaruddin Ahmad, (2004) Bantuan

 penjamin emisi kepada emiten secara umum, “sebagai berikut :

a.   Nasihat kepada emiten, seperti jenis efek, harga yang wajar,

 pendistribusian, dan kebijaksanaan umum lainnya.

 b.  Pelaksanaan pengajuan pernyataan pendaftaran emisi efek. Selain itu,

mengorganisasi penyelenggara emisi, antara lain:

1 Merancang sistem distribusi efek

7/21/2019 2009-2-00058AK Bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/2009-2-00058ak-bab-2 4/21

11

2. Mempersiapkan perjanjian-perjanjian emiten dengan penjamin emisi

3. Mengawasi pelaksanaan distribusi efek”(h27).

II.1.5.2 Perantara Pedagang Efek

Menurut Eduardus Tandelilin (2007) perantara pedagang efek

merupakan “pihak yang mempertemukan penjual dan pembeli sekuritas,

menyediakan informasi bagi kepentingan pemodal, memberikan saran

serta membantu mengelola dana bagi kepentingan pemodal”(h34).

Sedangkan menurut Tjiptono Darmadji dan Handy M.Fakhruddin

(2001) Perantara pedagang efek merupakan :

“perantara dalam jual beli Efek, karena investor tidak boleh

melakukan kegiatan jual beli secara langsung tanpa melalui perantara

atau broker atau pialang. Jadi setiap transaksi jual dan beli harus melalui

 perantara. Untuk jasa sebagai perantara tersebut maka perantaramendapatkan komisi dari investor baik untuk kegiatan jual maupun beli.

Selain itu, pedagang efek juga dapat melakukan aktivitas jual beli saham

untuk kepentingan perusahaan Efek tersebut”(h22).

II.2 Transaksi Efek dan Mekanisme Perdagangan Efek

II.2.1 Pengertian Transaksi Efek

Berdasarkan SAK No.42 (2007) Pengertian dari Transaksi Efek ialah

“transaksi pembelian dan penjualan efek baik untuk nasabah maupun untuk

sendiri diakui dalam laporan keuangan Perusahaan Efek pada saat timbulnya

 perikatan atas t ransaksi efek”(paragraf 14).

II.2.2 Pembagian Segmen Pasar Transaksi Efek

Adapun menurut Eduardus Tandelilin (2007) transaksi Efek yang terjadi

di pasar modal “terbagi atas :

7/21/2019 2009-2-00058AK Bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/2009-2-00058ak-bab-2 5/21

12

a.  Pasar Perdana

Pasar perdana terjadi pada saat perusahaan emiten menjual sekuritasnya

kepada investor umum untuk pertama kalinya.

 b.  Pasar Sekunder

Setelah sekuritas emiten dijual pasar perdana, selanjutnya sekuritas

emiten tersebut kemudian bisa diperjualbelikan oleh dan antara investor

di pasar sekunder. Di pasar sekunder ini, investor dapat melakukan

 perdagangan sekuritas untuk mendapatkan keuntungan”(h14-16).

Sedangkan, Abdul halim (2005) menyatakan bahwa perdagangan

saham (Transaksi Bursa) dapat dilakukan melalui salah satu dari tiga

 pasar “berikut :

a.  Pasar Reguler

Pasar di mana perdagangan dilaksanakan melalui  Jakarta Automated

Trading System (JATS) dan penyelesaiannya dilakukan pada Hari Bursa

ke-3 setelah terjadinya Transaksi Bursa ( T+3 ).

 b.  Pasar Reguler Tunai

Pasar di mana perdagangan dilaksanakan melalui JATS dan

 penyelesaiannya dilakukan pada Hari Bursa yang sama dengan terjadinya

Transaksi Bursa ( T+0 ).

c.  Pasar Negosiasi

Pasar di mana perdagangan dilaksanakan berdasarkan tawar-menawar

langsung secara individual dan tidak secara lelang yang

 berkesinambungan ( non-continous auction market  ) dan penyelesaiannya

7/21/2019 2009-2-00058AK Bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/2009-2-00058ak-bab-2 6/21

13

dapat dilakukan berdasarkan kesepakatan penjual dan pembeli.

Selanjutny a hasil kesepakatan tersebut diproses melalui JATS”(h8). 

II.2.3 Instrumen dalam Transaksi Efek 

Kamaruddin Ahmad (2004) menyatakan bahwa di Indonesia pengertian

Efek adalah “setiap pengakuan utang, Surat Berharga Komersial, Saham,

Obligasi, Sekuritas Kredit, Tanda Bukti Utang, Setiap  Right , Warrant , Opsi atau

setiap derivatif dari efek atau instrumen yang ditetapkan oleh Bapepam sebagai

efek”(h69).

“Surat berharga di pasar modal umumnya dibedakan menjadi 2 jenis,

yaitu :

a.  Surat berharga bersifat utang atau pengakuan utang dari suatu

 perusahaan.

 b.  Surat berharga yang bersifat pemilikan atau bukti penyertaan dalam suatu

 perusahaan”(h69).

II.2.3.1 Saham

II.2.3.1.1 Pengertian Saham

Menurut Eduardus Tandelilin (2007) Pengertian saham

merupakan :

“surat bukti bahwa kepemilikan atas aset-aset perusahaan yangmenerbitkan saham. Dengan memiliki saham suatu perusahaan, maka

investor akan mempunyai hak terhadap pendapatan dan kekayaan

 perusahaan, setelah dikurangi dengan pembayaran semua kewajiban perusahaan”(h18).

Sedangkan yang diungkapkan dalam Pedoman Akuntansi

Perusahaan Efek (1998) Pengertian saham merupakan :

7/21/2019 2009-2-00058AK Bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/2009-2-00058ak-bab-2 7/21

14

“bukti kepemilikan atas suatu perusahaan yang dapat berbentuk warkat

atau tanpa warkat. Saham yang berbentuk warkat dinyatakan dalam bentuk Surat Kolektif Saham (SKS) yang diterbitkan oleh emiten,

sedangkan Saham tanpa warkat tercatat dalam Rekening Efek di

kustodian secara elektronik”(h4).

Sehingga dapat disimpulkan, pengertian saham ialah surat bukti

kepemilikan atas asset suatu perusahaan, yang dapat berbentuk warkat

atau tanpa warkat.

II.2.3.1.2 Jenis-jenis Saham

Menurut Eduardus Tandelilin (2007) saham dapat “dibedakan

menjadi :

a.  Saham Preferen

 b.  Saham Biasa ( Common Stock  )"(h18).

Pendapat yang diungkapkan oleh Kamaruddin Ahmad (2004) 

Saham preferen merupakan saham tanpa hak suara. Adapun jenis-

 jenisnya, “sebagai berikut :

a. Cummulative Prefered Stock

 b.  Non Cummulative Prefered Stock

c. Participating Prefered Stock”(h74-75). 

Sedangkan Tjiptono Darmadji dan Hendy M.Fakhruddin (2001)

menyatakan bahwa, dilihat dari cara peralihannya, saham dapat

“dibedakan atas :

a.  Saham Atas Unjuk (bearer stocks)

 b.  Saham Atas Nama (registered stocks)”(h6-7).

II.2.3.2 Obligasi 

7/21/2019 2009-2-00058AK Bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/2009-2-00058ak-bab-2 8/21

15

II.2.3.2.1 Pengertian Obligasi

Menurut pendapat Eduardus Tandelilin (2007)  Obligasi

merupakan “sekuritas yang memberikan pendapatan dalam jumlah tetap

kepada pemiliknya”(h19).

Sedangkan berdasarkan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek

(1998) pengertian dari obligasi (bond ) ialah merupakan “sertifikat/ bukti

 pengakuan hutang yang diterbitkan oleh pihak peminjam dana (debitur )

kepada p ihak yang meminjamkan dana (kreditur )”(h4).

Dapat disimpulkan bahwa obligasi (bond ) merupakan surat bukti

hutang yang diterbitkan oleh debitur kepada kreditur , yang memberikan

 pemiliknya pendapatan dalam jumlah tetap .

II.2.3.2.2 Jenis-Jenis Obligasi

Kamaruddin Ahmad (2004) menyatakan bahwa menurut cara

 peralihannya, obligasi “terbagi atas :  

1.  Obligasi Atas Unjuk (bearer bonds)

2.  Obligasi Atas Nama”(h69).

II.2.3.3 Right

Menurut Eduardus Tandelilin (2007)  Right   merupakan instrumen

derivatif yang berasal dari saham. Pengertian dari Right Issue adalah :

“memberikan hak bagi pemiliknya untuk membeli sejumlah

saham baru yang dikeluarkan oleh perusahaan dengan harga tertentu.Perusahaan mengeluarkan right issue  dengan tujuan untuk tidak

mengubah proposi kepemilikan pemegang saham dan mengurangi biayaemisi akibat penerbitan saham baru”(h22).

7/21/2019 2009-2-00058AK Bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/2009-2-00058ak-bab-2 9/21

16

Sesuai pernyataan Kamaruddin Ahmad (2004) bahwa  Right  mirip

dengan warrant , namun terdapat perbedaan diantara keduanya, “yaitu :

a. Jangka waktu right  lebih pendek dari warrant

 b. Dijual kepada pemegang saham senior (lama), sedangkan warrant

dapat dijual kepada siapa saja

c. Harga beli sahamnya lebih tinggi daripada harga saham pada

waktu penerbitan saham

d.  Right   dijual dan diterbitkan bersamaan dengan saham preferen

atau obligasi perusahaan yang mengemisinya, sedangkan warrant

sering diemisi tersendiri”(h76).  

II.2.3.4 Warrants 

Kamaruddin Ahmad (2004) berpendapat bahwa warrant   adalah

“hak untuk membeli saham perusahaan dengan harga yang telah

ditetapkan lebih dahulu, harga tertentu dan pada waktu yang tertentu

 pula”(h75).

Umumnya hak warrant disertakan pada distribusi utang dan

digunakan untuk menarik investor agar mau membeli obligasi tersebut

 pada tingkat bunga yang lebih rendah dari semest inya.

Sesuai dengan pernyataan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek

(1998)  waran merupakan “efek yang diterbitkan oleh suatu perusahaan

yang memberikan hak kepada pemegang Efek untuk memesan saham dari

 perusahaan tersebut dengan harga tertentu pada waktu enam bulan

mendatang atau lebih”(h5). 

7/21/2019 2009-2-00058AK Bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/2009-2-00058ak-bab-2 10/21

17

Dari kedua pengertian tersebut, warran dapat diartikan sebagai

efek yang diterbitkan oleh perusahaan dimana diberikan hak untuk

membeli saham perusahaan tersebut dengan harga dan waktu tertentu.

Hak yang diberikan kepada pemegang saham tersebut

dimaksudkan untuk memberikan daya tarik atau pemanis agar penawaran

 baru (new issuer ) hutang atau saham menjadi lebih menarik.

II.2.4 Jenis-jenis Transaksi Efek :

II.2.4.1 Transaksi Tunai

Berdasarkan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (1998)  Dalam

transaksi tunai, “nasabah melunasi pesanan jual beli dalam kurun waktu

yang ditentukan untuk menyelesaikan transaksi sebagaimana yang diatur

dalam peraturan perdagangan Bursa Efek yang bersangkutan”(h8).

II.2.4.2 Transaksi Nasabah Umum

Menurut Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (1998)  Transaksi

nasabah umum merupakan “transaksi yang dilakukan dalam rangka

 pemesanan Efek dalam penawaran Umum oleh investor yang tidak

mempunyai Rekening Efek pada

Perusahaan Efek”(h9).

II.2.4.3 Transaksi Nasabah Kelembagaan

Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (1998) menyatakan bahwa

Transaksi Nasabah Kelembagaan adalah :

“transaksi Efek antara Perusahaan Efek dengan Nasabah

Kelembagaan tertentu yang didasarkan pada perjanjian antara Perusahaan

Efek dengan Nasabah Kelembagaan tersebut, seperti perusahaan asuransi,

7/21/2019 2009-2-00058AK Bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/2009-2-00058ak-bab-2 11/21

18

Reksadana, bank atau lembaga keuangan lainnya yang tidak mempunyai

Rekening Efek pada Perusahaan Efek tersebut”(h9).II.2.4.4 Transaksi Nasabah Pemilik Rekening

Sesuai dengan pernyataan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek

(1998) Transaksi Nasabah Pemilik Rekening adalah :

“transaksi Efek yang dilaksanakan oleh Perusahaan Efek untuk

kepentingan rekening nasabahnya sesuai dengan kontrak antara

Perusahaan Efek dengan nasabah tersebut, yang dibuat sebagaimana

diatur pada angka 5 Peraturan Nomor V.D.3 ( dan angka 4 Peraturan Nomor V.D.6 (Pembiayaan penyelesaian transaksi Efek bagi nasabah

hanya dapat diberikan oleh Perusahaan Efek apabila nasabah telah

membuka rekening Efek marjin pada Perusahaan Efek berdasarkan

kontrak marjin antara nasabah dan Perusahaan Efek )”(h9).

II.2.4.5 Transaksi Menjual/Membeli Efek dengan Perjanjian

Membeli/Menjual Kembali

Berdasarkan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (1998)

Transaksi menjual dengan perjanjian untuk membeli kembali (repo)

adalah :

“transaksi dimana Perantara Pedagang Efek menjual Efek nasabahatau pihak lain dengan harga yang telah ditentukan dan akan membeli

kembali Efek yang sejenis p ada tanggal tertentu dengan harga yang sama

ditambah bunga atau dengan harga yang lebih tinggi”(h9).

Sedangkan kebalikannya, yaitu membeli efek dengan perjanjian

untuk menjual kembali (reverse repo) adalah

“transaksi dimana perantara pedagang Efek membeli efek dari

 pihak lain dengan harga yang telah ditentukan dan akan menjual kembali

kepada pihak yang sama pada tanggal yang telah ditentukan di kemudiahari dengan harga yang sama ditambah bunga atau dengan harga yang

lebih tinggi”(h9). 

II.2.5 Mekanisme Perdagangan Efek

Berdasarkan pendapat dari Kamaruddin Ahmad (2004) mekanisme

 perdagangan saham terjadi “pada :

7/21/2019 2009-2-00058AK Bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/2009-2-00058ak-bab-2 12/21

19

1.  Pasar Perdana

Penawaran Efek emiten kepada pemodal selama masa tertentu

sebelum efek tersebut dicatatkan di bursa. Biasanya dalam jangka waktu

sekurang-kurangnya enam hari kerja.

Pada pasar perdana, penjamin emisi dibantu para agen penjualan

untuk menyebarkan  prospectus, melayani pemesanan saham, penjatahan

saham dan pengembalian uang pemesanan apabila pemesan tidak

memperoleh jatah saham. Pembayaran hasil emisi diserahkan kepada

emiten setelah selesainya pasar perdana ini, setelah dikurangi dengan jasa

 penjamin.

Harga efek di pasar perdana sebelumnya ditetapkan bersama

antara emiten dan penjamin emisi dengan harga yang besarnya tidak

 boleh kurang dari nominalnya. Penawaran Efek pada pasar perdanan

dilakukan oleh penjamin emisi dengan bantuan para agen penjualan yang

menjadi anggota bursa dan ditunjuk oleh penjamin pelaksana emisi. Jika

ternyata permintaan melebihi jumlah yang ditawarkan, maka penjatahan

harus dilakukan, dengan berpedoman pada prinsip penyebarluasan

 pemilikan saham dan prioritas p ada pesanan kecil.

Masa penjatahan ini dibatasi selambat-lambatnya 6 hari kerja,

terhitung mulai berakhirnya masa penawaran. Bagi pemesan yang tidak

mendapat jatah, uang dikembalikan penjamin emisi selambat-lambatnya

4 hari setelah tanggal akhir penjatahan

7/21/2019 2009-2-00058AK Bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/2009-2-00058ak-bab-2 13/21

20

Untuk surat saham/ obligasi yang telah dibeli harus diserahkan

kepada pemesan selambatnya-lambatnya 12 hari kerja, terhitung setelah

tanggal akhir penjatahan. Dan selanjutnya efek yang bersangkutan harus

didaftarkan di bursa.

2.  Pasar Sekunder

Dalam waktu selambat-lambatnya 90 hari setelah izin emisi

diberikan, maka efek tersebut harus dicatatkan di bursa, di mana transaksi

dilakukan melalui perantara perdagangan efek dan pedagang efek yang

menjadi anggota bursa. Dengan demikian lembaga penunjang yang

 berperan adalah perantara perdagangan efek.

Besarnya imbalan juga diserahkan kepada masing-masing pihak.

Dalam bursa, pemodal tidak bisa melaksanakan jual beli sendiri,

 perdagangan bursa diselenggarakan oleh Bapepam dan dilakukan melalui

 perantara perdagangan dan pedagang efek anggota bursa, yaitu yang telah

mengajukan permohonan dan disetujui oleh ketua Bapepam dengan

melampirkan salinan izin usaha dan tanda tangan anggota PPUE”(h44-

47). 

II.3 Perlakuan Akuntansi

II.3.1 Pengakuan ( Recognition )

Iman Santoso (2007) mengatakan bahwa “pendapatan secara umum

diakui bilamana memenuhi dua kriteria, yaitu direalisasi atau dapat

direalisasikan, dan dapat diterima. Pendekatan ini sering disebut sebagai Prinsip

Pengakuan Pendapatan. Pendapatan direalisasi apabila produk, persediaan, atau

7/21/2019 2009-2-00058AK Bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/2009-2-00058ak-bab-2 14/21

21

aktiva lainnya ditukar dan memperoleh uang atau tagihan. Pendapatan dapat

direalisasi jika aktiva diterima atau dimiliki siap diubah menjadi kas atau

tagihan”(h30).

Sedangkan berdasarkan ketetapan SAK No.42, pengakuan pendapatan

ialah “pendapatan sehubungan dengan penjaminan emisi diakui pada saat

aktivitas penjaminan emisi secara substansi telah selesai dan jumlah pendapatan

telah dapat ditentukan”(Paragraf 29).

Adapun untuk pengakuan beban menurut SAK No.42 ialah :

“biaya yang timbul sehubungan dengan proses penjaminan emisi diakumulasidan dibebankan pada saat pendapatan penjaminan emisi diakui Dalam hal

kegiatan penjaminan emisi tidak diselesaikan dan emisi efek dibatalkan, maka

 biaya penjaminan emisi tersebut dibebankan pada periode berjalan”(Paragraf 30).

II.3.2 Pengukuran ( Measurement )

Menurut Winwin Yadiati (2007) Definisi dari pengukuran ialah : 

“pengukuran merupakan pemetaan (mapping) suatu angka kepada objek atau

 peristiwa aturan tertentu.Akuntansi merupakan pengukuran dari peristiwa dantransaksi-transaksi bisnis dari suatu entitas yang telah diidentifikasi dengan

angka-angka dan dengan atribut yang relevan”(h64).  

Adapun, atribut-atribut pengukuran akuntansi, dimana atributnya

mengukur peristiwa masa lalu, masa kini, dan masa yang akan datang, “yaitu :

1.   Nilai p erolehan (historical cost ), yaitu semua barang dan jasa dinilai dan

dilaporkan berdasarkan nilai perolehannya, yaitu jumlah kas atau

ekuivalennya yang dibayarkan pada saat memperoleh baramg dan jasa

tersebut. Contohnya adalah perolehan aktiva tetap.

2.   Nilai sekarang atau Nilai Penggantinya (current or replacement cost ),

yaitu pengukuruan yang didasarkan pada nilai sekarang saat ini bukan

7/21/2019 2009-2-00058AK Bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/2009-2-00058ak-bab-2 15/21

22

nilai masa lalu, atau dengan nilai penggantinya. Contohnya adalah

 persediaan.

3.   Nilai Pasar Sekarang (current market value), yaitu pengukuran yang

 berdasarkan pada harga pasar y ang berlaku saat ini, yaitu sejumlah kas

atau ekuivalennya yang akan diperoleh seandainya aktiva tersebut dijual.

Contohnya adalah surat berharga.

4.   Nilai bersih yang dapat direalisasi (net realizable value), yaitu

 pengukuran yang berdasarkan p ada nilai bersih yang dapat direalisasikan,

yaitu sejumlah uang kas atau ekuivalennya yang diharapkan akan

diperoleh setelah dikurangi biaya-biaya langsung. Contohnya adalah

 piutang dagang”(64-65).

II.3.3 Penyajian ( Presentation )

Sofyan Syafri Harahap (2007) berpendapat bahwa secara umum aturan

tentang “penyajian laporan keuagan adalah bahwa posisi keuangan disajikan

dalam neraca, hasil usaha dalam laporan laba rugi dan arus kas dalam laporan

arus kas. PSAK mengatur cara penyajian ini dengan ketentuan sebagai berikut :

Penyajian laporan keuangan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum

di Indonesia mencakup dimuatnya pengungkapan informatif yang memadai atas

hal-hal material. Hal-hal tersebut mencakup bentuk, susunan, dan isi laporan

keuangan, serta catatan atas laporan keuangan, yang meliputi, sebagai contoh,

istilah yang digunakan, rincian yang dibuat, penggolongan unsur dalam laporan

keuangan, dan dasar-dasar yang digunakan untuk menghasilkan jumlah yang

dicantumkan dalam laporan keuangan”(h267).

7/21/2019 2009-2-00058AK Bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/2009-2-00058ak-bab-2 16/21

23

Menurut SAK No.42 mengenai penyajian neraca ialah :

“neraca disajikan dengan menggunakan metode tidak dikelompokkan

(unclassified ) sehingga asset   dan kewajiban tidak dikelompokkan menjadi

elemen lancar dan elemen tidak lancar. Kelompok akun asset disajikan

 berdasarkan urutan likuiditas, sedangkan kelompok akun kewajiban dilaporkan

 berdasarkan urutan jatuh tempo”(Paragraf 45).

Berdasarkan ketentuan SAK No.42 mengatakan bahwa penyajian laporan

rugi “disajikan dalam bentuk single step, maka pendapatan dari masing-masing

kegiatan usaha Perusahaan Efek, dan beban disajikan sesuai jenisnya”(Paragraf

48).

II.3.4 Pengungkapan ( Disclosure ) 

Berdasarkan pendapat dari Iman Santoso (2007)  Prinsip pengungkapan

 penuh ( full disclosure principles), mengakui bahwa “sifat dan jumlah informasi

yang harus tercakup dalam laporan keuangan mencerminkan sejumlah

 pertimbangan untung-rugi (trade off). Seperangkat laporan keuangan yang

lengkap diperlukan untuk memnuhi tujuan pelaporan keuangan adalah laporan

yang akan menunjukkan hal-hal sebagai berikut:

1.  Posisi Keuangan pada akhir periode tertentu (neraca).

2.  Laba bersih selama satu periode tertentu (laporan laba-rugi).

3.  Laba komprehensif (perubahan total dalam aktiva bersih yang tidak

 berasal dari transaksi pemilik) selama satu p eriode tertentu.

4.  Arus kas selama satu periode tertentu (laporan arus kas).

5.  Investasi oleh pemilik dan distribusi kepada pemilik selama satu periode

tertentu”(h31).

Sedangkan menurut ketetapan SAK No.42 menyatakan bahwa :

7/21/2019 2009-2-00058AK Bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/2009-2-00058ak-bab-2 17/21

24

“selain hal-hal yang wajib diungkapkan sebagaimana yang dijelaskan dalam

 pernyataan lain hal berikut wajib diungkapkan dalam catatan atas laporan

keuangan :

(a)  Perlakuan Akuntansi mengenai :

(1) Transaksi perantara dan pedagang efek;

(2) Transaksi jual efek dengan janji beli kembali dan transaksi beli

efek dengan janji jual kembali;

(3) Transaksi pinjam-meminjam efek; dan

(4) Pengakuan pendapatan dan beban sehubungan dengan kegiatan

Perusahaan Efek

(b)  Ikatan atau kewajiban bersyarat yang timbul dari transaksi perantara

 pedagang efek, penjamin emisi efek, dan manajer investasi”(Paragraf 49).

II.4 Konsep Modal Kerja Bersih Disesuaikan

II.4.1 Pengertian Modal Kerja Bersih Disesuaikan

Menurut Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (1998)

Modal Kerja Bersih Disesuaikan merupakan :

“laporan yang menunjukkan perhitungan modal kerja Perusahaan Efek yaitu

selisih aktiva likuid (aktiva lancar) dengan total kewajiban kemudian dilakukan

 penyesuaian sehingga modal kerja yang dilaporkan merupakan aktiva yang

 benar-benar likuid”(h28).

II.4.2 Konsep Pemeliharaan dan Pelaporan Modal Kerja Bersih Disesuaikan

Peraturan Bapepam Nomor V.D.5 (2008) mengenai Pemeliharaan dan

Pelaporan M odal Kerja Bersih Disesuaikan. “Definisi:

7/21/2019 2009-2-00058AK Bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/2009-2-00058ak-bab-2 18/21

25

1.   Haircut

Suatu persentase tertentu yang digunakan sebagai pengurang nilai pasar

wajar Efek sesuai dengan resikonya masing-masing.

2.  Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD) adalah jumlah kas dan bank,

 portfolio Efek, dan aktiva l ancar lainnya yang dimiliki oleh Perusahaan

Efek dikurangi dengan seluruh utang Perusahaan Efek dan  Ranking

 Liabilities serta penyesuaian-penyesuaian lainnya.

3.   Ranking Liabilities adalah sejumlah kewajiban kontinjen dan kewajiban

off balance sheet yang menurut perhitungan tertentu akan ditambahkan

 pada kewajiban sebagai faktor resiko dalam penghitungan MKBD. 

4.   Rating adalah suatu hasil pemeringkat atas Efek bersifat hutang yang

diterbitkan oleh perusahaan pemeringkat Efek yang telah memperoleh

izin usaha sebagai perusahaan p emeringkat Efek dari Badan Pengawas

Pasar Modal dan Lembaga Keuangan. 

Adapun ketentuan Nilai Minimal MKBD, sebagai berikut :

5.  Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan sebagai Penjamin Emisi

Efek wajib memiliki Modal Kerja Bersih Disesuaikan paling sedikit

sebesar Rp 25.000.000.000,00 (dua puluh lima miliar rupiah) atau 6,25%

dari total kewajiban ditambah  Ranking Liabilities, mana yang lebih

tinggi.

6.  Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan sebagai Perantara Pedagang

Efek yang mengadministrasikan rekening Efek nasabah wajib memiliki

Modal Kerja Bersih Disesuaikan paling sedikit sebesar Rp

7/21/2019 2009-2-00058AK Bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/2009-2-00058ak-bab-2 19/21

26

25.000.000.000,00  (dua puluh lima miliar rupiah) atau 6,25% dari total

kewajiban ditambah ranking liabilities, mana yang lebih tinggi.  

7.  Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan sebagai Perantara Pedagang

Efek yang tidak mengadministrasikan rekening Efek nasabah wajib

memiliki Modal Kerja Bersih Disesuaikan paling sedikit sebesar Rp

200.000.000,00  (dua ratus juta rupiah) atau 6,25% dari total kewajiban

ditambah ranking liabilities, mana yang lebih tinggi. 

8.  Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan sebagai Manajer Investasi

wajib memiliki Modal Kerja Bersih Disesuaikan paling sedikit sebesar

Rp 200.000.000,00 (dua ratus juta rupiah) atau 6,25% dari total

kewajiban ditambah ranking liabilities, mana yang lebih tinggi.  

9.  Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan sebagai Penjamin Emisi

Efek dan Manajer Investasi wajib memiliki Modal Kerja Bersih

Disesuaikan paling sedikit sebesar Rp 25.200.000.000,00 (dua puluh lima

miliar dua ratus juta rupiah) atau 6,25% dari total kewajiban ditambah

ranking liabilities, mana yang lebih tinggi.  

10.  Perusahaan Efek yang menjalankan kegiatan sebagai Perantara Pedagang

Efek yang mengadministrasikan rekening Efek nasabah dan Manajer

Investasi wajib memiliki Modal Kerja Bersih Disesuaikan p aling sedikit

sebesar Rp 25.200.000.000,00 (dua puluh lima miliar dua ratus juta

rupiah) atau 6,25% dari total kewajiban ditambah ranking liabilities,

mana yang lebih tinggi”.  

7/21/2019 2009-2-00058AK Bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/2009-2-00058ak-bab-2 20/21

27

II.4.3 Sanksi Pelanggaran Terhadap Modal Kerja Bersih Disesuaikan (MKBD)

Dalam pelaporan dan pemeliharaan MKBD, diterapkan pula sanksi bagi

anggota bursa (Perusahaan Efek) yang melakukan pelanggaran dengan tidak

melaporkan ataupun tidak memenuhi ketentuan MKBD minimum.

Berdasarkan ketentuan Bapepam (Peraturan VD5 Angka 5,6,9),sanksi

yang diberlakukan adalah sebagai berikut :

a.  Tidak Melaporkan 

Bursa melarang Anggota Bursa (AB) untuk bertransaksi (suspend ).

 b.  Tidak Memenuhi Ketentuan MKBD Minimum

1.  Menghentikan pembukuan rekening efek nasabah baru.

2.  Menghentikan transaksi yang akan meningkatkan Posisi  Long/

Posisi Short  pada portfolio milik perusahaan Efek.

3.  Menghentikan seluruh transaksi efek dalam rekening nasabah,

 jika kekurangan MKBD > 20%.

4.  Menyampaikan rencana peningkatan MKBD ke Bapepam dan

Bursa. 

II.4.4 Unsur-Unsur Modal Kerja Bersih Disesuaikan

II.4.4.1 Aktiva

Harta lancar adalah uang tunai di kas dan bank (setara dengan

kas) serta harta lancar lainnya yang diharapkan untuk direalisasikan atau

dijual menjadi uang tunai dalam kurun waktu 12 (dua belas) bulan dan

 berdasarkan ketentuan yang ditetapkan oleh Bapepam.

7/21/2019 2009-2-00058AK Bab 2

http://slidepdf.com/reader/full/2009-2-00058ak-bab-2 21/21

28

II.4.4.2 Kewajiban

Dalam perhitungan Modal Bersih, yang dimaksud dengan hutang

( Liabilities) adalah tidak termasuk hutang Pialang Berjangka yang di

Subordinasikan untuk klaim dari kreditor umum; Tidak termasuk uang

surat berharga dan kekayaan milik Nasabah yang dikelola dalam rekening

terpisah; dan Tidak termasuk hutang-hutang yang diklasifikasikan

sebagai kewajiban jangka panjang dalam prinsip akuntansi yang berlaku

umum.

II.4.4.3 Penyesuaian Resiko Pasar

Berdasarkan Peraturan Bapepam Nomor V.D.5 (2008) 

Penyesuaian resiko pasar merupakan “penyesuaian terhadap resiko Efek

milik Perusahaan Efek yang dihitung berdasarkan  Haircut tertentu dari

nilai pasar wajar”.