BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

13
1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Secara umum tulisan ini berisi penelitian terhadap narasi pengkhianatan Yudas Iskariot yang terdapat dalam Injil Yohanes 13: 1-35. Pada bab ini penulis akan menjelaskan apa yang menjadi persoalan dari narasi pengkhianatan Yudas Iskariot serta mengapa narasi pengkhianatan Yudas Iskariot dalam Injil Yohanes 13: 1-35 yang menjadi obyek penelitian. Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dijabarkan dalam dua bagian. Setiap bagian berusaha untuk menjelaskan persoalan dari narasi pengkhianatan Yudas Iskariot dan menerangkan alasan dari penelitian terhadap narasi pengkhianatan Yudas Iskariot dalam Injil Yohanes 13: 1-35. Narasi pengkhianatan Yudas Iskariot dipilih untuk diteliti karena empat persoalan yaitu pertama, munculnya berbagai pendapat para ahli yang mengungkap sisi baik dan buruk dari Yudas Iskariot. Dalam tulisannya, Marvin Meyer mengatakan bahwa Yudas Iskariot berkembang menjadi sosok jahat dan menerima stereotipe sebagai sosok jahat setelah abad ke dua. Meyer juga mengatakan bahwa dalam banyak teks Yudas Iskariot digambarkan sebagai sosok pengkhianat yang buruk, seperti yang ditulis oleh Arabic Infancy Gospel 1 , Papias, serta Dante. Dalam Arabic Infancy Gospel masa kecil Yudas Iskariot digambarkan sebagai seorang anak lelaki yang sering kerasukan setan, dan pernah menyerang Yesus sebanyak satu kali. Yudas Iskariot dewasa digambarkan oleh Papias sebagai seseorang yang tertolak. Lalu dalam bukunya yang berjudul Inferno, Dante mengatakan bahwa hukuman yang diterima Yudas Iskariot merupakan penghukuman yang paling kejam. Dante menggambarkan Yudas Iskariot 1 Arabic Infancy Gospel adalah teks yang ditemukan di apokripa perjanjian baru. Didasari oleh injil Pseudo-Matius dan disusun pada abad ke 6. Teks ini memuat pokok pelayanan Yesus. Dalam teks ini juga disebutkan pertemuan antara Yesus dan Yudas dan pencuri-pencuri yang disalibkan bersama Yesus.

Transcript of BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang...

Page 1: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8881/2/T1...Iskariot yang terdapat dalam Injil Yohanes 13: 1-35. Pada bab ini penulis akan menjelaskan

1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Secara umum tulisan ini berisi penelitian terhadap narasi pengkhianatan Yudas

Iskariot yang terdapat dalam Injil Yohanes 13: 1-35. Pada bab ini penulis akan menjelaskan

apa yang menjadi persoalan dari narasi pengkhianatan Yudas Iskariot serta mengapa narasi

pengkhianatan Yudas Iskariot dalam Injil Yohanes 13: 1-35 yang menjadi obyek penelitian.

Pertanyaan-pertanyaan tersebut akan dijabarkan dalam dua bagian. Setiap bagian berusaha

untuk menjelaskan persoalan dari narasi pengkhianatan Yudas Iskariot dan menerangkan

alasan dari penelitian terhadap narasi pengkhianatan Yudas Iskariot dalam Injil Yohanes 13:

1-35.

Narasi pengkhianatan Yudas Iskariot dipilih untuk diteliti karena empat persoalan

yaitu pertama, munculnya berbagai pendapat para ahli yang mengungkap sisi baik dan buruk

dari Yudas Iskariot. Dalam tulisannya, Marvin Meyer mengatakan bahwa Yudas Iskariot

berkembang menjadi sosok jahat dan menerima stereotipe sebagai sosok jahat setelah abad ke

dua. Meyer juga mengatakan bahwa dalam banyak teks Yudas Iskariot digambarkan sebagai

sosok pengkhianat yang buruk, seperti yang ditulis oleh Arabic Infancy Gospel1, Papias, serta

Dante. Dalam Arabic Infancy Gospel masa kecil Yudas Iskariot digambarkan sebagai seorang

anak lelaki yang sering kerasukan setan, dan pernah menyerang Yesus sebanyak satu kali.

Yudas Iskariot dewasa digambarkan oleh Papias sebagai seseorang yang tertolak. Lalu dalam

bukunya yang berjudul Inferno, Dante mengatakan bahwa hukuman yang diterima Yudas

Iskariot merupakan penghukuman yang paling kejam. Dante menggambarkan Yudas Iskariot

1 Arabic Infancy Gospel adalah teks yang ditemukan di apokripa perjanjian baru. Didasari oleh injil

Pseudo-Matius dan disusun pada abad ke 6. Teks ini memuat pokok pelayanan Yesus. Dalam teks ini juga

disebutkan pertemuan antara Yesus dan Yudas dan pencuri-pencuri yang disalibkan bersama Yesus.

Page 2: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8881/2/T1...Iskariot yang terdapat dalam Injil Yohanes 13: 1-35. Pada bab ini penulis akan menjelaskan

2

berada di neraka yang paling dalam dan paling kelam. Menurutnya kepala Yudas Iskariot

berada di tengah-tengah mulut luciver.2

Namun di lain pihak ada beberapa ahli yang mengungkapkan sisi positif dari Yudas

Iskariot yang tidak diungkapkan oleh ahli-ahli dalam pembahasan sebelumnya. Salah satunya

dikemukakan oleh Garry Wills. Dalam tulisannya, Wills mengatakan bahwa tindakan Yudas

Iskariot yang menyerahkan Yesus, di dasari oleh harapan Yudas Iskariot jika Yesus akan

melawan kekuasaan Romawi untuk memerdekakan negerinya. Dalam menutup

argumentasinya Wills mengatakan bahwa kematian Yudas Iskariot dengan menggantung

dirinya sendiri merupakan ungkapan penyesalan atas tindakannya menyerahkan Yesus untuk

diadili.3

Menanggapi kontroversi pertama tersebut John Shelby Spong menguraikan lima hal

yang menjadi kecurigaannya mengenai kisah pengkhianatan Yudas Iskariot. Pertama, Yudas

Iskariot bukanlah satu-satunya nama Yudas yang menjadi murid Yesus. Terdapat pula Yudas

yang menggantikan Tadzeus, dan Yudas saudara Yakobus. Kedua, sumber Q4 sebagai sumber

tertua tidak mengikut-sertakan kisah Yudas Iskariot sebagai pengkhianat. Selain itu surat

Paulus, yang digunakan sebagai patokan penentuan usia sebuah teks, tidak menyatakan

secara spesifik siapa yang mengkhianati Yesus. Dalam 1 Korintus 11: 23-24, hanya dikatakan

bahwa “…Sebab apa yang telah kuteruskan kepadamu, telah aku terima dari Tuhan, yaitu

bahwa Tuhan Yesus, pada waktu Ia diserahkan, mengambil roti dan sesudah itu Ia mengucap

syukur atasnya; Ia memecah-mecahkannya dan berkata: “Inilah tubuh-Ku, yang diserahkan

bagi kamu; perbuatlah ini menjadi peringatan akan Aku!...”.5

2 Marvin Meyer, Judas: The Definitive collection of Gospels and Legends about the Infamous Apostle

of Jesus (New York: Harper Collins Publisher, 2008), 109, 138. 3 Garry Wills, What Jesus Meant: Maksud Yesus yang Sebenarnya (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,

2006), 113, 116. 4 Sumber Q (Quelle) adalah kumpulan ucapan Yesus yang dimanfaatkan oleh penulis Matius dan

Lukas sebagai tambahan untuk bahan-bahan yang mereka ambil dari Injil Markus ketika menulis Injil Mereka.

Q terdiri dari hampir semata-mata ucapan-ucapan Yesus. 5 Alkitab Terjemahan Baru Lembaga Alkitab Indonesia (Jakarta:Lembaga Alkitab Indonesia, 2009)

Page 3: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8881/2/T1...Iskariot yang terdapat dalam Injil Yohanes 13: 1-35. Pada bab ini penulis akan menjelaskan

3

Ketiga, Spong mengatakan bahwa penulis keempat Injil baik Matius, Markus, Lukas

maupun Yohanes menambahkan berbagai versi cerita dalam kisah pengkhianatan Yudas

Iskariot. Injil tertua, Markus, mengkisahkan Yudas Iskariot dijanjikan uang oleh imam-imam

besar dan kisah pengkhianatannya berakhir ketika ia mencium Yesus di taman Getsemani.

Beberapa detail ditambahkan oleh Matius, seperti jumlah uang yang diterima Yudas Iskariot

dan juga bagaimana Yudas Iskariot mengembalikan uang itu kepada imam-imam besar.

Lukas menceritakan bahwa Yudas Iskariot kerasukan setan. Dia juga yang memimpin arak-

arakan prajurit untuk menangkap Yesus di taman Getsemani. Lukas bahkan menambahkan

bagaimana Yudas Iskariot memberikan alasan tentang keberadaannya bersama prajurit.

Yohanes, bercerita dengan sangat dramatis dan sinis, ia menggambarkan Yudas Iskariot

sebagai seorang pencuri. Dalam Injil Yohanes, Yesus juga mengidentifikasi siapa yang akan

mengkhianatinya, dengan memberikan roti kepada Yudas seraya berkata "apa yang hendak

kauperbuat, perbuatlah dengan segera".

Keempat, bagi Spong, dituliskannya waktu tengah malam ketika pengkhianatan

Yudas terjadi, terkesan terlalu mendramatisir. Membuat cerita ini nampak seperti sebuah

liturgi dan bukan rekaman fakta sejarah. Kelima, nama Yudas merupakan pelafalan dari

bahasa Yunani VIou,daj. Kecurigaan yang timbul dari Spong adalah apakah nama tersebut

sengaja di gunakan oleh pihak kekristenan ortodoks untuk menampilkan kesan bahwa orang

Yahudi bersalah atas kematian Yesus. Di tambah lagi tindakan Pilatus yang mencuci tangan

atas kematian Yesus menandakan bahwa orang Romawi tidak bertanggung jawab atas

peristiwa tersebut.6

Persoalan kedua, Yudas Iskariot sering ditafsirkan sebagai orang yang tidak setia

kepada Yesus. Hal ini dapat dilihat dari hasil tafsir ahli-ahli. Robert Keysar misalnya, dalam

buku yang berjudul Injil Yohanes sebagai Cerita, ia mengatakan bahwa;

6 John Shelby Spong, The Sins of Scripture: Exposing the Bible’s Texts of Hate to Reveal the God of

Love (San Francisco: Harper Collins Publishers, 2005) 199.

Page 4: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8881/2/T1...Iskariot yang terdapat dalam Injil Yohanes 13: 1-35. Pada bab ini penulis akan menjelaskan

4

…Penginjil Yohanes menginginkan supaya pembacanya ikut merasakan suasana mencekam

karena dikhianati oleh orang yang makan bersama-sama dalam satu meja. Yesus meramalkan

bahwa seorang yang menjadi kepunyaannya akan mengkhianati Dia. Ramalan tersebut

disambung dengan narasi Yesus memberikan sepotong roti kepada Yudas. Tindakan tersebut

dalam sudut pandang Kysar berarti bahwa ketika Yesus mengulurkan kasih dan

persahabatannya kepada Yudas, pada saat yang bersamaan setan menguasainya. Hal ini

berarti bahwa kejahatan bekerja di tengah-tengah hubungan yang paling akrab tersebut.

Menurut Kysar, Yesus membiarkan rencana jahat itu berlangsung dan mendesak Yudas untuk

segera melakukannya….7.

Hal yang sama juga diungkapkan oleh William Barclay, dalam tafsirannya ia

mengecam tindakan Yudas Iskariot sebagai sebuah kepahitan dari ketidaksetiaan. Barclay

juga mengatakan bahwa ketidaksetiaan Yudas Iskariot merupakan suatu hal yang

memedihkan. Barclay mengungkapkan bahwa pengkhianatan Yudas terlihat dalam keadaan

yang paling buruk. Lebih lanjut Barclay mengatakan bahwa Yudas Iskariot mungkin telah

melakukan sandiwara dan menjadi seorang penipu yang sempurna.8 Serupa dengan Keysar

dan Barclay, Bruce Milne memakai kerangka berpikir bahwa Yudas Iskariot adalah

pengkhianat untuk menafsir beberapa narasi dalam Injil Yohanes, mulai dari kisah

pewahyuan akan adanya pengkhianatan (Yoh 13: 2), sampai pada kisah penangkapan Yesus

(Yoh 18).

Melalui kerangka berpikir tersebut Milne dalam tafsirannya mengatakan bahwa

Yudas Iskariot telah kerasukan iblis. Melalui kuasa destruktif iblis, Yudas Iskariot menjadi

murtad. Milne memaknai ilustrasi alkitabiah dalam injil Yohanes 18 yang berbunyi;“Orang

yang makan rotiku, telah mengangkat tumitnya terhadap aku”, sebagai sebuah tindakan

pengkhianatan yang keji. Milne juga mengungkapkan bahwa Yudas Iskariot telah menutup

7 Robert Kysar, Injil Yohanes sebagai Cerita: Berkenalan dengan Narasi Salah Satu Injil (Jakarta:

BPK Gunung Mulia, 1998), 65. 8 William Barclay, Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Injil Yohanes Pasal 8-21 (Jakarta: BPK Gunung

Mulia, 2010), 215, 232, 356, 360.

Page 5: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8881/2/T1...Iskariot yang terdapat dalam Injil Yohanes 13: 1-35. Pada bab ini penulis akan menjelaskan

5

hatinya terhadap terang dan ia berpaling kepada kuasa kegelapan. Untuk menutup

tafsirannya, Milne mengatakan bahwa “Yudas Iskariot masuk ke neraka karena ia telah

menyerahkan Yesus kepada orang Yahudi”.9

Persoalan ketiga, di dalam Alkitab Terjemahan Baru Lembaga Alkitab Indonesia

(Alkitab TB-LAI), teks yang mengkisahkan Yudas Iskariot dimuat dengan mencantumkan

kata “pengkhianat”. Kata “pengkhianat” dalam Alkitab TB-LAI digunakan dalam dua hal,

pertama yaitu dipakai untuk memberikan judul perikop dari teks Alkitab yang memuat kisah

Yudas Iskariot. Hal ini terdapat dalam perikop Injil-injil Sinoptik, baik Injil Matius, Markus

maupun Lukas. Perikop Injil-injil Sinoptik yang diberikan judul dengan kata “pengkhianat”

di antaranya terdapat dalam Mat 26: 14, Mrk 14: 10, serta Luk 22: 3. Kedua, kata

“pengkhianat” digunakan untuk menterjemahkan kata bahasa Yunani paradi,dwmi ke dalam

terjemahan bahasa Indonesia. Terjemahan tersebut salah satunya terdapat dalam Injil

Yohanes pasalnya yang ke 13: 2 serta 18: 2, 5.

Penggunaan kata “pengkhianat” untuk memberikan judul perikop ataupun

menterjemahkan kata bahasa Yunani paradi,dwmi, di sadari atau tidak, mempengaruhi sudut

pandang pembaca Indonesia dalam menafsirkan kisah Yudas Iskariot. Sering kali pembaca

menarik kesimpulan bahwa kisah Yudas Iskariot tidak lebih dari sebuah tindak kejahatan

murid kepada gurunya. Karena dalam sudut pandang pembaca Indonesia kata pengkhianat

menunjuk pada “perbuatan yang tidak setia, bertentangan dengan janji, perbuatan yang

menyalahi janji, perbuatan yang sangat hina dan tidak dapat di ampuni.”10

Persoalan terakhir yang berkaitan dengan Yudas Iskariot adalah munculnya teks yang

disebut-sebut sebagai Injil Yudas. Teks yang ditemukan di Al Minya pada tahun 1978 ini

sangat menyita pandangan masyarakat luas, bahkan sampai memunculkan publikasi-publikasi

9 Bruce Milne, The Message of John: Here is Your King (London: Inter-Varsity Press, 1993), 287, 377.

10 Kamus Besar Bahasa Indonesia: Edisi keempat (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2008), 693.

Page 6: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8881/2/T1...Iskariot yang terdapat dalam Injil Yohanes 13: 1-35. Pada bab ini penulis akan menjelaskan

6

yang berkaitan dengan Injil Yudas. Salah satunya adalah tulisan-tulisan yang terkumpul

dalam The Gospel of Judas, disunting oleh Rodolphe Kasser, Marvin Meyer dan Gregort

Wurst. Dalam buku The Gospel of Judas, ketiga ahli tersebut menjelaskan kapan dan oleh

siapa Injil Yudas ditulis, kemudian seperti apa konteks yang mempengaruhi penulisan Injil

Yudas, apa yang diajarkan oleh Injil Yudas, serta apa manfaat dari Injil Yudas. 11

Ketiga ahli mengindikasikan bahwa tulisan ini ditulis sekitar akhir abad ke tiga atau

awal abad ke empat. Mengenai siapa yang menulis masih menjadi perdebatan. Ada yang

mengatakan tulisan ini ditulis Yudas atau pengikut tradisi Yudas. Ada juga yang mengatakan

bahwa tulisan ini tidak mungkin ditulis oleh Yudas karena melihat pada tanggal penulisan

yang terpaut jauh setelah periode Yudas hidup. Menurut dugaan para ahli tersebut, isi dari

teks Yudas memberikan gambaran mengenai salah satu ajaran Gnostik pada abad ke dua.

Terlepas dari perdebatan tersebut, jika dicermati Injil Yudas berisikan poin-poin

berikut yaitu, garis besar pelayanan Yesus, Yesus menertawakan doa syukur para murid, para

murid menjadi marah, Yesus berbicara hanya kepada Yudas. Yesus menampakkan diri

kepada para murid, penglihatan mengenai rumah ibadah, Yesus menafsirkan penglihatannya,

Yudas Iskariot bertanya tentang generasi-generasi, Yudas menggambarkan penglihatannya

dan Yesus menjawab. Pengajaran Yesus, Adamas dan makhluk-makhluk cahaya, dualisme,

penciptaan umat manusia, pertanyaan Yudas akan adam dan keturunannya, Yesus

menyatakan kehancuran si jahat, pembicaraan tentang yang beriman sejati dan Yudas serta

Yudas menyerahkan Yesus. Terlepas dari berbagai macam polemik, jika dilihat secara

menyeluruh maka agaknya konten tersebut dapat membuka potensi untuk mengenali lebih

dalam kisah pengkhianatan Yudas Iskariot.

Berbagai macam persoalan yang telah dikemukakan, mulai dari perdebatan para ahli

tentang jati diri Yudas Iskariot, kemudian penafsiran para ahli terhadap kisah pengkhianatan

11

Rodolphe Kasser, Marvin Meyer dan Gregor Wurst, The Gospel of Judas: dari kodeks TCHACOS

(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006) VII.

Page 7: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8881/2/T1...Iskariot yang terdapat dalam Injil Yohanes 13: 1-35. Pada bab ini penulis akan menjelaskan

7

Yudas Iskariot, persoalan penerjemahan dalam konteks Indonesia, sampai pada penemuan

Injil Yudas. Kesemuannya menggerakkan penulis untuk melakukan penelitian terhadap narasi

pengkhianatan Yudas Iskariot. Penelitian tersebut dilakukan dengan maksud untuk

mengungkap kepentingan di balik pengkisahan Yudas Iskariot sebagai pengkhianat.

Seperti yang telah diketahui, narasi pengkhianatan Yudas Iskariot muncul dalam

keempat Injil Perjanjian Baru baik Matius, Markus, Lukas, maupun Yohanes. Tetapi penulis

memilih untuk memfokuskan penelitian pada kisah pengkhianatan Yudas Iskariot yang

terdapat dalam Injil Yohanes. Berikut adalah alasan yang coba untuk menerangkan

pertanyaan kenapa Injil Yohanes dipilih untuk diteliti.

Injil Yohanes diusulkan untuk diteliti karena tiga pertimbangan: pertama, karena teks

Injil Yohanes dalam Alkitab TB-LAI secara eksplisit menyebut Yudas Iskariot melakukan

tindak pengkhianatan terhadap Yesus. Penyebutan diri Yudas Iskariot melakukan

pengkhianatan ditemukan dalam dua perikop Injil Yohanes, yaitu pada pasalnya yang ke 13:

2 dan 18:2, 5 demikian terjemahannya dalam Alkitab TB-LAI:

…Yohanes 13:2, Mereka sedang makan bersama, dan Iblis telah membisikkan rencana dalam

hati Yudas Iskariot, anak Simon, untuk mengkhianati Dia. Yohanes 18:2, 5, Yudas, yang

mengkhianati Yesus, tahu juga tempat itu, karena Yesus sering berkumpul di situ dengan

murid-murid-Nya. Jawab mereka: "Yesus dari Nazaret." Kata-Nya kepada mereka: "Akulah

Dia." Yudas yang mengkhianati Dia berdiri juga di situ bersama-sama mereka…12

Pertimbangan kedua didasarkan pada pendapat Alan Richardson yang mengatakan

bahwa kisah pengkhianatan Yudas Iskariot dalam Injil Yohanes memiliki keunikan yang

membedakannya dengan kisah pengkhianatan Yudas Iskariot pada Injil-injil lain yang

termasuk dalam kanon. Menurut Richardson Injil Yohanes memunculkan masalah yang tidak

terdapat dalam Injil Markus dan Lukas. Permasalahan yang terdapat pada Injil Yohanes

12

Alkitab Terjemahan Baru Lembaga Alkitab Indonesia (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2009)

Page 8: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8881/2/T1...Iskariot yang terdapat dalam Injil Yohanes 13: 1-35. Pada bab ini penulis akan menjelaskan

8

adalah Yesus tidak menyebut nama pelaku pengkhianatan secara langsung dan terang-

terangan. Richardson mengungkapkan kecurigaannya dengan melontarkan pertanyaan

demikian; “Jika Yesus telah memberitahu siapa pengkhianatnya, mengapa para murid hanya

diam?”. Lebih lanjut Richardson berargumen bahwa Injil Yohanes sendiri mengetahui akan

masalah yang menyangkut kisah pengkhianatan tersebut, tetapi usaha Injil Yohanes dalam

menjelaskan permasalahan yang terdapat dalam kisah pengkhianatan Yudas Iskariot tidak

sepenuhnya meyakinkan.13

Argumen inilah yang kemudian mendorong penulis untuk

melakukan penyelidikan lebih lanjut terhadap kisah pengkhianatan dalam Injil Yohanes.

Pendapat Richardson yang mengatakan bahwa Yesus secara langsung tidak menyebut

pelaku pengkhianatan memang ada benarnya tetapi dalam teks Yohanes 13: 21-27 tercatat

perkataan Yesus yang demikian;

….Setelah Yesus berkata demikian Ia sangat terharu, lalu bersaksi: "Aku berkata kepadamu,

sesungguhnya seorang di antara kamu akan menyerahkan Aku." Murid-murid itu

memandang seorang kepada yang lain, mereka ragu-ragu siapa yang dimaksudkan-Nya.

Seorang di antara murid Yesus, yaitu murid yang dikasihi-Nya, bersandar dekat kepada-Nya,

di sebelah kanan-Nya. Kepada murid itu Simon Petrus memberi isyarat dan berkata:

"Tanyalah siapa yang dimaksudkan-Nya!" Murid yang duduk dekat Yesus itu berpaling dan

berkata kepada-Nya: "Tuhan, siapakah itu?" Jawab Yesus: "Dialah itu, yang kepadanya Aku

akan memberikan roti, sesudah Aku mencelupkannya." Sesudah berkata demikian Ia

mengambil roti, mencelupkannya dan memberikannya kepada Yudas, anak Simon Iskariot.

Dan sesudah Yudas menerima roti itu, ia kerasukan Iblis. Maka Yesus berkata kepadanya:

Apa yang hendak kauperbuat, perbuatlah dengan segera.…14

Bagi beberapa ahli lainya, seperti Spong, perkataan Yesus yang tercantum di atas

diartikan sebagai usaha Yesus untuk mengidentifikasikan siapa yang akan menjadi pelaku

13

Alan Richardson, Saint John: The Meaning of the History of Jesus (Great Britain: SCM Press Ltd,

1959) 159, 160. 14

Alkitab Terjemahan Baru Lembaga Alkitab Indonesia (Jakarta: Lembaga Alkitab Indonesia, 2009)

Page 9: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8881/2/T1...Iskariot yang terdapat dalam Injil Yohanes 13: 1-35. Pada bab ini penulis akan menjelaskan

9

pengkhianatan.15

Kenyataan ini menimbulkan kecurigaan bagi penulis, pertanyaan yang

kemudian muncul adalah apakah kisah pengkhianatan Yudas Iskariot yang terdapat dalam

Injil Yohanes sama sederhananya seperti yang para ahli katakan. Kenyataan dan kecurigaan

inilah yang kemudian mendorong penulis untuk melakukan penelitian terhadap kisah

pengkhianatan Yudas Iskariot yang terdapat dalam Injil Yohanes.

Pertimbangan ketiga juga didasarkan pada pandangan Richardson yang menganggap

bahwa cerita dramatis dalam Injil Yohanes lebih terlihat seperti sebuah dongeng dan bukan

cerita bersejarah atau laporan riwayat hidup.16

Pendapat tersebut didasarkan pada keruntutan

alur cerita pengkhianatan Yudas Iskariot yang dikisahkan oleh penginjil Yohanes. Pendapat

ini diperkuat oleh Spong, berdasarkan kritiknya pada hal yang serupa. Di dalam tulisannya

Spong mengatakan bahwa kisah pengkhianatan Yudas Iskariot dalam Injil Yohanes diatur

sangat dramatis pada setting perjamuan malam. Kisah pengkhianatan ini lebih mirip seperti

drama liturgis dari pada fakta sejarah.17

Mengacu pada pendapat dua ahli tersebut, jika diamati kisah Yudas Iskariot dalam

Injil Yohanes memang disajikan secara lengkap membentuk sebuah alur yang berujung pada

penangkapan Yesus. Alur ceritanya dimulai dari Yudas Iskariot dipilih menjadi salah satu

murid Yesus (Yoh 6: 71). Kemudian masuk pada perjamuan di tempat Lazarus, di dalam

narasi ini Yudas Iskariot dikisahkan ingin menjual minyak Narwastu yang saat itu dipakai

membasuh kaki Yesus (Yoh 12: 4). Berlanjut pada narasi perjamuan terakhir, didalam cerita

ini Yudas Iskariot dikisahkan telah dihasut iblis untuk mengkhianati Yesus (Yoh 13: 2).

Kemudian Yesus memberikan penglihatan bahwa Yudas Iskariot akan menyerahkan Dia

(Yoh 13: 26).

15

Spong, The Sins of Scripture, 203. 16

Richardson, Saint John, 160. 17

Spong , The Sins of Scripture, 203, 204.

Page 10: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8881/2/T1...Iskariot yang terdapat dalam Injil Yohanes 13: 1-35. Pada bab ini penulis akan menjelaskan

10

Kemudian kisahnya sampai pada Yudas Iskariot kerasukan iblis (Yoh 13: 27), lalu

berlanjut pada narasi kotbah di bukit (Yoh 14: 22) dan berakhir pada kisah penangkapan

Yesus (Yoh 18: 5). Sependapat dengan Richardson dan Spong, bagi penulis, alur cerita Yudas

Iskariot tersebut memang membentuk pola yang sangat dramatis, terutama pada kisah

perjamuan terakhir, dan alur cerita yang runtut seperti yang disajikan Injil Yohanes justru

menimbulkan kecurigaan, karena bertentangan dengan prinsip-prinsip dalam mengenali

keaslian teks. Prinsip-prinsip ini diantaranya adalah pertama, teks yang mendekati asli adalah

teks yang sulit untuk dimengerti. Kedua, bacaan yang panjang diduga merupakan hasil

pengembangan lebih lanjut, oleh karena itu bacaan yang pendek lebih dipilih. Ketiga, teks

yang nampak harmonis, condong untuk diabaikan.18

Dari uraian yang telah disampaikan, maka terdapat beberapa persoalan yang berkaitan

dengan narasi pengkhianatan Yudas Iskariot, terkhusus yang terdapat dalam Injil Yohanes.

Persoalan tersebut di antaranya adalah pertama, Yudas Iskariot secara eksplisit disebut

sebagai pengkhianat dalam beberapa teks Injil Yohanes. Kedua dalam beberapa tafsiran Injil

Yohanes para ahli cenderung menyebut Yudas sebagai pengkhianat. Ketiga, kemunculan

beberapa tulisan yang mengungkap sisi baik dan buruk dari Yudas Iskariot. Keempat,

permasalahan dalam konteks penerjemahan. Kelima, teks yang berkaitan dengan kisah Yudas

diduga sebagai teks yang tidak otentik. Keenam, pada seting perjamuan terakhir kisah

pengkhianatan Yudas terkesan terlalu didramatisir.

Persoalan inilah yang menggerakkan penulis untuk melakukan penelitian terhadap

narasi pengkhianatan Yudas Iskariot yang terdapat dalam Injil Yohanes. Penelitian yang

dilakukan bertujuan untuk mengungkap apa yang dimaksud dengan pengkhianatan Yudas

Iskariot dalam Injil Yohanes. Apakah narasinya sama sederhananya seperti yang selama ini

diketahui, di mana Yudas Iskariot dicitrakan sebagai pengkhianat, dan ia adalah sosok jahat

18

Bart D. Ehrman, Misquoting Jesus: Kesalahan Penyalinan Dalam Kitab Suci Perjanjian Baru

(Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2006) 107, 139.

Page 11: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8881/2/T1...Iskariot yang terdapat dalam Injil Yohanes 13: 1-35. Pada bab ini penulis akan menjelaskan

11

yang penuh dengan sifat negatif, ataukah ada sisi lain yang sebenarnya belum diketahui dari

sosok Yudas Iskariot dan narasi pengkhianatan. Untuk mengakomodir pemikiran yang telah

diuraikan maka judul yang diperuntukan pada skripsi ini adalah

PENGKHIANATAN YUDAS ISKARIOT TERHADAP YESUS DALAM INJIL

YOHANES

(Studi Hermeneutik Sosio-Politik Terhadap Narasi Pengkhianatan Yudas Iskariot Yang

Terdapat Dalam Injil Yohanes 13: 1-35)

1.2 Batasan Masalah

Dari paparan tentang latar belakang masalah yang telah diuraikan maka diperoleh

ruang lingkup permasalahan yang sangat luas. Beberapa pertanyaan muncul sebagai

tanggapan dari permasalahan-permasalahan tersebut. Salah satunya ialah kebenaran kisah

pengkhianatan Yudas Iskariot. Kebenaran disini menunjuk pada jati diri Yudas Iskariot.

Bagaimanakah jati dirinya yang sebenarnya. Apakah sama buruknya dengan yang dikisahkan

ataukah tidak seburuk yang dikisahkan. Pertanyaan lain adalah mengapa Injil-injil yang

masuk dalam kanon memasukkan kisah Yudas Iskariot, padahal menurut keterangan para ahli

perjanjian baru seperti Robinson, ada kecurigaan bahwa dalam sumber Q sebagai sumber

yang tertua, diduga tidak ada teks yang mengkisahkan tentang Yudas Iskariot.19

Pertanyaan

yang kemudian muncul adalah apa sebenarnya kepentingan di balik pengkisahan Yudas

Iskariot sebagai pengkhianat dalam Injil Yohanes.

Sadar akan keterbatasan waktu dan kemampuan yang di miliki, maka penulis

mengangap perlu memberi pembatasan masalah agar penelitian yang akan dilakukan dapat

terfokus. Masalah yang akan menjadi fokus penelitian dibatasi pada analisa terhadap apa

makna narasi pengkhianatan Yudas Iskariot yang dikisahkan dalam Injil Yohanes.

19

James M. Robinson, The Secrets of Judas: The Story of the Missunderstood Disciple and His Lost

Gospel (New York: Harper Collins Publisher) 16, 17.

Page 12: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8881/2/T1...Iskariot yang terdapat dalam Injil Yohanes 13: 1-35. Pada bab ini penulis akan menjelaskan

12

Teks Yohanes 13: 1-35 dipilih untuk menjadi fokus dalam meneliti narasi

pengkhianatan Yudas Iskariot karena didasarkan pada pendapat yang dikemukakan oleh

Spong dalam bukunya The Sins of Scripture. Dalam tulisan tersebut ia mengatakan bahwa

“bahwa agaknya pada waktu tengah malam khususnya memasuki alur perjamuan malam,

kisah pengkhianatan diatur sangat dramatis. Menurut Spong hal ini terlalu rapi dan detail

untuk menunjukkan apa yang para penulis Injil yakini bahwa perbuatan paling gelap dalam

sejarah manusia terjadi pada malam hari. Kisah pengkhianatan pada perjamuan malam lebih

mirip sebuah drama liturgis daripada fakta sejarah”.20

Disamping pertimbangan yang telah

dikemukakan, teks Yohanes 13: 1-35 dipilih untuk menjadi fokus penelitian karena

didalamnya terdapat kata “mengkhianati” yaitu dalam injil Yohanes 13: 2.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah yang telah diuraikan, maka

rumusan masalah dari penelitian ini dapat di ringkas menjadi: apa makna narasi

“pengkhianatan” Yudas Iskariot terhadap Yesus dalam konteks sosio-politik Injil Yohanes?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan pertanyaan penelitian yang telah dirumuskan maka tujuan dari penelitian

ini adalah: memahami ulang makna narasi “pengkhianatan” Yudas terhadap Yesus dalam

konteks sosio-politik Injil Yohanes.

1.5 Metodologi Penelitian

Metode yang akan digunakan dalam penelitian ini adalah studi hermeneutik dalam

perspektif sosio-politik, yang dimengerti sebagai sebuah upaya investigasi untuk menjawab

pertanyaan tentang apa yang sebenarnya dikomunikasikan oleh penginjil pada masanya.

Penyelidikan tersebut diupayakan dengan melihat susunan bahasa yang memiliki akar pada

20

Spong, The Sins of Scripture, 204.

Page 13: BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalahrepository.uksw.edu/bitstream/123456789/8881/2/T1...Iskariot yang terdapat dalam Injil Yohanes 13: 1-35. Pada bab ini penulis akan menjelaskan

13

sistem, konstruksi serta konteks sosial yang ada dan dialami oleh penginjil.21

Pendekatan ini

berguna untuk menguak sejauh mana makna tradisi pengkhianatan dalam Injil Yohanes.

1.6 Signifikansi Penulisan

Kepentingan dari penelitian ini adalah untuk memberikan pemahaman makna tentang

narasi pengkhianatan Yudas Iskariot terhadap Yesus yang terdapat dalam Injil Yohanes.

1.7 Sistematika Penulisan

Skripsi ini dijabarkan dalam lima bab. Bab 1 adalah pendahuluan, bagian ini berisi

latar belakang masalah yang mendasari pentingnya diadakan penelitian, batasan masalah,

rumusan masalah, tujuan penelitian, metodologi, signifikansi serta sistematika penulisan. Bab

2 berisi pemahaman-pemahaman yang dikonsepkan oleh para ahli tentang konteks sosio-

politik Injil Yohanes. Bab 3 berisi hasil penelitian terhadap teks Injil Yohanes 13: 1-35 yang

memuat narasi pengkhianatan Yudas Iskariot terhadap Yesus ditinjau dari pendekatan

hermeneutik berdasarkan perspektif sosio-politik. Bab 4 berisi relevansi hasil penelitian bagi

gereja Kristen protestan di Indonesia. Bab 5 berisi uraian tentang pokok-pokok kesimpulan

dari penelitian yang dilakukan.

21

Norman K. Gottwald, dkk. The Bible and Liberation: Political and Social Hermeneutics (New York:

Orbis Book, 1983) 11, 25.