bab-1-jadi1

download bab-1-jadi1

of 15

Transcript of bab-1-jadi1

  • 7/25/2019 bab-1-jadi1

    1/15

    BABI

    PENDAHULUAN

    1.1LatarBelakang

    Pada era globalisasi saat ini kemajuan sektor ekonomi meningkat dengan

    pesat, industri berkembang disegala bidang baik industri barang maupun jasa.

    Sehingga persaingan antar industri-industri sejenis semakin ketat dan tidak

    dapat dihindari lagi. Dalam upaya merebut pangsa pasar diperlukan suatu

    kemampuan untuk dapat mengelola perusahaan dengan baik. Untuk

    memaksimalkan keterbatasan sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan

    dengan tujuan mendapatkan hasil yang optimum.

    Salah satu upaya yang perlu dilakukan oleh perusahaan adalah menganalisa

    peningkatan produktivitas mesin/peralatan pada perusahaan agar tingkat

    produksi dapat menghasilkan produk dengan kualitas yang diinginkan dengan

    biaya yang serendah mungkin. Hal tersebut dapat diatasi dengan

    menghilangkan pemborosan (waste)yang terjadi. Pemahaman terhadap konsep

    produksi yang efisien dan efektif mutlak diperlukan oleh para manajer untuk

    menghadapi bisnis global, hal ini menjadi dasar di dalam siklus produktivitas.

    P. Perkebunan !usantara "## Unit Usaha Pematang $i%ah merupakan

    perusahaan yang bergerak dalam produksi Crumb rubberyang tidak terlepas

    dari masalah yang berkaitan dengan efisiensi dan efektivitas mesin/peralatan.

    &leh karena itu diperlukan langkah-langkah untuk men'egah atau mengatasi

    masalah tersebut. P. Perkebunan !usantara "## Unit Usaha Pematang $i%ah

    adalah salah satu perusahaan yang menerapkan pemeliharaan berdasarkan

    pada umur pakai dari masing-masing komponen mesin dalam manajemen

    pera%atan mesin dikenal dengan sebutan pera%atan pen'egahan (Preventive

    Maintenance)seperti pengasahan pisauslab cutter setiap ) bulan, penggantian

    pisauslab cutter setiap ) tahun dan penggantian oligear boxsetiap *+++ jam

    operasi. Preventive Maintenance yang hanya mengandalkan pengendalian

    mesin berdasarkan %aktu operasi mesin/peralatan.

  • 7/25/2019 bab-1-jadi1

    2/15

    Penerapan Preventive Maintenance saja tidak 'ukup untuk menjamin

    mesin/peralatan dapat berkerja dengan efektif. $edisiplinan operator dalam

    hal melakukan penge'ekan terhadap performa mesin dibutuhkan untuk

    mengetahui tanda-tanda a%al adanya kerusakan pada mesin sehingga terhindar

    dari kerusakan se'ara tiba-tiba serta mesin dapat berjalan dengan baik jika

    mesinslab cutterbersih dari kotoran danscrap.

    Slab cutter adalah mesin yang berfungsi untuk memotongslabatau lumpkaret

    menjadi bagian-bagian yang lebih ke'il dan membuang kotoran-kotoran yang

    ada di dalamslabatau lumpkaret dan bersifat criticalunit karena mesin ini

    terletak di a%al proses produksi basah. Dalam hal ini peneliti mengupas

    mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi produktivitas mesin/peralatan.

    Suatu perusahaan dikatakan baik apabila perusahaan memperoleh manfaat

    yang maksimal dari pemanfaatan sumber daya yang ada. Dalam pelaksanaan

    dan peningkatan sumber daya, setiap perusahaan mempunyai 'ara tersendiri

    tetapi mempunyai tujuan yang sama yaitu men'iptakan

    produktivitas yang maksimal.

    Total productive maintenance (P merupakan pengembangan ide dari

    productive maintenance adalah metode pemeliharaan mesin dan peralatan.

    P berkembang dari sistemmaintenancetradisional yang melibatkan semua

    departemen dan semua orang untuk ikut berpartisipasi dan mengembangkan

    tanggung ja%ab dalam pemeliharaan mesin/peralatan. angkah untuk

    men'egah atau mengatasi masalah tersebut dalam usaha peningkatan

    produktivitas dengan metode P yang menggunakan perhitungan Overall

    EquipmentEffectiveness(&00 sebagai alat yang digunakan untuk mengukur

    dan mengetahui kinerja mesin/peralatan.

    &00 merupakan ukuran menyeluruh yang mengidentifikasikan tingkat

    produktifitas mesin/peralatan dan kinerjanya se'ara teori. Pengukuran ini

    sangat penting untuk mengetahui area mana yang perlu untuk ditingkatkan

  • 7/25/2019 bab-1-jadi1

    3/15

    *

    produktivitasataupun efisiensimesin/peralatan dan juga dapat menunjukkan

    area bottlenecyang terdapat pada lintasan produksi. &00 juga merupakan

    alat ukur untuk mengevaluasi dan memperbaiki 'ara yang tepat untuk jaminan

    peningkatan produktivitaspenggunaan mesin/peralatan.

    Penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan gambaran tentang kesesuaian

    faktor-faktor yang menentukan kebutuhan peningkatan produktivitas dengan

    totalproductive maintenance dengan kondisi perusahaan dan melihat faktor

    mana dari six big losses tersebut yang dominan mempengaruhi terjadinya

    penurunan produktivitas mesin/peralatan. Dengan demikian penulisan

    mengambil judul 1AnalisaPeningkatan Produktivitas Melalui Penerapan

    Total Productive Maintenance Pada Mesin Slab Cutter di PT. Perkebunan

    Nusantara II Unit Usa!a Pe"atang #i$a!2.

    1.% &a"baran U"u" Perusa!aan

    P. Perkebunan !usantara "## Unit Usaha Pematang $i%ah berasal daripemugaran pabrik kayu lapis pada 3 September )43) dan mengalami

    beberapa kali renovasi sehingga menjadi pabrik pengolahan karet remah

    dengan kapasitas terpasang 5+ ton karet kering/hari sejak tahun +)+. erletak

    di Desa !atar, $e'amatan !atar, $abupaten ampung Selatan. 6erjarak )3

    $ dari kantor direksi dengan kondisi topografidatar. etak astronimisP.

    Perkebunan !usantara "## Unit Usaha Pematang $i%ah adalah antara

    )+7++8+4.++2 6 dan 7+*)84*.++2 S dengan total luas %ilayah ),* Ha.

    9urah hujan rata-rata pertahun adalah berkisar )7++-*+++ mm/tahun dengan

    jumlah hari hujan )++-)7+ hari/tahun.

    6atas %ilayah P. Perkebunan !usantara "## Unit Usaha Pematang $i%ah

    adalah Utara berbatasan dengan $e'amatan :unung Sugih, Selatan berbatasan

  • 7/25/2019 bab-1-jadi1

    4/15

    5

    dengan $e'amatan $edaton, imur berbatasan dengan $e'amatan anjung

    6intang, dan 6arat berbatasan dengan $e'amatan :edong ataan.

    $antor direksi P. Perusahaan !usantara "## berada di $edaton 6andar

    lampung dan dalam membantu kelan'aran kegiatan-kegiatan perusahaan bi

    buka beberapa unit usaha di beberapa daerah maupun kabupataen, salah

    satunya di Pematang $i%ah $e'. !atar ampung selatan.

    ;. Produksi Standard #ndonesia!ubber+

    P. Perkebunan !usantara "## Unit Usah Pematang $i%ah memiliki

    pabrik pengolahan karet remah (PP$;

  • 7/25/2019 bab-1-jadi1

    5/15

    7

    Standard #ndonesia !ubber (S#;

    Proses pembuatan Crumb rubberPematang $i%ah menggunakan bahanbaku berupa lump, slab, cup lump maupun scrap. 6ahan baku tersebut

    dipasok oleh kebun seinduk, maupun oleh pembelian dari pihak ketiga.

    Pasokan bahan baku pembelian berasal dari pemasok di ampung maupun

    di luar ampung, antara lain sebagai berikutB

    ?enis utu

    S#arna lovibond - =

    Pemasakan 'ure FF FF

    >arna lambing Hijau Hijau

    Hijau

    'oklat 9okelat erah

  • 7/25/2019 bab-1-jadi1

    6/15

    =

    abel ).*. Pemasok bahan baku (bokar periode bulan ?anuari +))-

    @ebruari +).

    Sumber DataB P. Perkebunan !usantara "## Unit Usaha P0>;

    Pemasok terbesar pada tahun +)) berasal dari lebak (ja%a barat dengan

    rata-rata pasokan )+ ton karet kering per bulan.

    6. Sumber Daya anusia

    P. Perkebunan !usantara "## Unit Usaha Pematang $i%ah memilikikomposisi pekerja dengan latar belakang yang beragam. Suku bangsa pada

    umumnya berasal dari ja%a, batak, padang, dan lampung. Sementara itu,

    sebagian besar pekerja berasal dari sekitar unit usaha pematang ki%ah dan

    sebagian lainya adalah pendatang dari luar daerah. Pekerja yang bekerja di

    P. Perkebunan !usantara "## Unit Usaha Pematang $i%ah mulai

    berumur 7-77 tahun dengan tingkat pendidikan SD sebanyak 73C, SP

    sebanyak )*C, S; sebanyak 3C, dan S) sebanyak *C. ?umlah

    karya%an P. Perkebunan !usantara "## Unit Usaha Pematang $i%ah

    adalah A orang dengan kriteria sebagai berikutB

    abel ).5. ?umlah karya%an dan Status karya%an

    6agian

    :olongan Honorer ?umlah

    ###;-#"D #6-##D #;

    $antor * *5 - *4

    eknik ) *= ) 5+

    Pengolahan ) )3 A ) )*3

    ampung ?a%a barat

    ampung SelatanB anjung 6intang dan !atar ebakB ay $anan 9ianjur

  • 7/25/2019 bab-1-jadi1

    7/15

    3

    abortarium - )) - ) )

    ?umlah 7 +A )+ 7 A

    Sumber DataB P. Perkebunan !usantara "## Unit Usaha P0>;9. @asilitas Sosial

    Selain memiliki pabrik, P. Perkebunan !usantara "## Unit Usaha

    Pematang $i%ah juga memiliki beberapa fasilitas sosial sebagai

    pendukung majunya aktivitas sosial kemasyarakatan diantaranya adalahB

    ). aman kanak-kanak($ dan pendidikan anak usia dini (P;UD

    . Sarana ibadah.

    $egiatan di P. Perkebunan !usantara "## Unit Usah Pematang $i%ah

    antara lainB

    ). &lah raga

    . $egiatan ikatan kekeluargaan ibu-ibu (#$#

    *. omba kebersihan lingkungan dan dasa %isma

    D. Proses Produksi

    Proses produksi di P. Perkebunan !usantara "## Unit Usaha Pematang

    $i%ah teridri dari proses yaitu proses basah dan proses kering. Uraian

    proses produksicrumb rubberP. Perkebunan !usantara "## Unit Usaha

    Pematang $i%ah adalah sebagai berikutB

    ). Proses 6asah

    a. Penerimaan 6ahan baku

    Sebelum bokar diba%a ketempat penerimaan bahan baku, tru'k

    yang memba%a bokar ditimbang. Setelah itu ditempatkan bak

    penerimaan bahan baku lalu dituang ke bak penimbunan untuk

    disortasi bahan baku. ;pabila di dalam sortasi terdapat benda-

    benda non karet dikumpulkan dan dikembalikan ke kebun

    pengirim.

    b. Slab Cutter

    Setelah dari gudang bahan baku bokar di ba%a ke mesin Slab

    cutter yang berfungsi untuk memotong slab dan lump karet

    menjadi bagian-bagian yang lebih ke'il dan membuang kotoran-

  • 7/25/2019 bab-1-jadi1

    8/15

    A

    kotoran yang ada di dalam karet. esin Slab cutter dapat

    memotong karet yang berukuran 7+7+ 'm menjadi 3-* 'm.

    '. 6ak $lending #

    Setelah itu bokar dimasukan ke dalam bak $lending#

    yang berfungsi sebagai pen'u'ian bokar agar terhindar dari

    kotoran-kotoran sepertiB pasir, tanah, dan dedaunan.

    d. esin%ummer Mill #

    $aret dimasukkan ke dalam mesin "ummer mill # untuk

    meme'ahkan potongan-potongan karet dari slab cutter menjadi

    bagian-bagian yang lebih ke'il dan berkembang, sehingga

    memudahkan proses pembuatan 'rep pada mesin-mesin giling dan

    juga membersihkan kotoran-kotoran dalam remahan karet.

    e. 6ak 6lending ##

    Setelah itu bokar dimasukan ke dalam bak $lending##

    yang berfungsi sebagai pen'u'ian bokar agar terhindar dari

    kotoran-kotoran yang masih tersisa dari bak$lending# .

    f. esin%ummer Mill ##

    $aret dimasukkan ke dalam mesin "ummer mill ## untuk

    meme'ahkan potongan-potongan karet dari "ummer mill## menjadi

    bagian-bagian yang lebih ke'il dan berkembang, sehingga

    memudahkan proses pembuatan 'rep pada mesin-mesin giling dan

    juga membersihkan kotoran-kotoran dalam remahan karet.

    g. 6ak 6lending ###

    Setelah itu bokar dimasukan ke dalam bak $lending###

    yang berfungsi sebagai pen'u'ian bokar agar terhindar dari

    kotoran-kotoran yang masih tersisa dari bak $lending## dan

    pen'u'ian di bak$lending### adalah pen'u'ian terakhir.

    h. esinCrepper

    9a'ahan karet dimasukkan ke dalam mesin Crepper untuk

    menggiling 'a'ahan karet menjadi lembaran blengket menjadi

    ketebalan *-7 mm.

    i. Crepper)-5

    Setelah dari mesin Crepper kemudian di tipiskan dengan

    mengunakan crepper)-5 sehingga lembaran tambah tipis dengan

  • 7/25/2019 bab-1-jadi1

    9/15

    4

    tebal ) mm dan lembaran tidak ada yang berlubang kemudian

    digulung untuk dipredr&ing'

    j. "iniser

    Setelah ditipiskan sampai dengan ketebalan ) mm kemudian

    digulung dan selanjutnya dipredr&ing'

    k. Predr&ing

    :ulungan blengket dimasukkan ke dalam ruang predr&ing

    (pemeraman untuk mengeringkan gulungan blangket selama )

    hari sehingga kadar air turun.

    . Proses $ering

    a' esinSc"ereder

    :ulungan blengket dikeluarkan dari ruang predr&ing dan

    dimasukkan ke dalam mesin sc"reder untuk merajang blengket

    menjadi butiran karet dengan ukuran ) mm. Hasil butiran dari

    mesin dimasukkan ke dalam box dr&er lalu butiran ditiriskan

    sebelum masuk ke mesindr&er.

    b' esinr&er

    6utiran karet dimasukkan ke dalam mesin dr&er untuk

    mengeringkan butiran karet. Pengeringan dilakukan selama 3-3,7

    menit dengan temperatur )+-) +9.

    c' Penimbangan

  • 7/25/2019 bab-1-jadi1

    10/15

    )+

    g. $ale Cutter

    Sebelum proses pacingdi lakukan pemotongan pada bale karet

    untuk memastikan keketidak beradaan logam di dalam bale karet.

    h. Pacing

    $aret yang sudah berbentuk persegi panjang di pacing. 6ale

    disusun dalam pallet yang berisikan *7 bale dengan berat )=+

    kg/pallet.

    i. Penyimpanan produk pada gudang produksi siap eksport.

    :ambar ).). Diagram Proses Pengolahan 6asah

    :ambar ).. Diagram Proses Pengolahan $ering

    1.' Tu(uan Penelitian

    ujuan penelitian ini terbagi atas tujuan umum dan tujuan khusus, yaituB

    ). ujuan Umum

    6okar/karet

    mentah

    Slab cutter 6ak$lending)

    %ammer Mill)%ammer Mill 6ak$lending

    6ak$lending* 9 Crepper)-5

    inis"erPredr&ing() hariPredr&ing() hariS"redder

    r&er Press $ale

    Metal etector$ale CutterPacing

    Penimbangan

  • 7/25/2019 bab-1-jadi1

    11/15

    ))

    Se'ara umum penelitian dilakukan untuk meningkatkan produktivitas

    mesin slab cutter dengan metode Total Productive Maintenance

    dengan perhitungan Overall Equipment Effectiveness (&00.

    . ujuan $husus

    a. elakukan peningkatan produktivitas dalam penggunaan mesin

    se'ara menyeluruh dengan menggunakan data masa lalu

    perusahaan.

    b. engetahui besarnya masing-masing faktor yang terdapat dalam

    six big losses yang memberikan kontribusi terbesar dari ke enam

    faktorsix big lossesmenggunakan diagram pareto.'. elakukan analisis terhadap faktor yang menjadi prioritas utama

    sebagai dasar untuk dilakukan perbaikan menggunakan diagram

    tulang ikan.

    1.) #erangka Pe"ikiran

    Proses produksi dalam pembuatan Crumb !ubber di P. Perkebunan

    !usantara "## Unit Usaha Pematang $i%ah merupakan proses produksi yang

    kontinou, dalam prosesnya membutuhkan karya%an yang 'ukup banyak

    seperti pada bagian mesin Slab cuttermembutuhkan *-5 orang. Pada mesin

    Slab cutterini harus diterapkan suatu metode agar ter'apainya suatu efisiensi

    dan efektivitas sesuai dengan kemapuan mesin bahkan bisa melebihi

    kemapuan mesin Slab cutter. esin Slab cutter adalah salah satu mesin yang

    membutuhkan pera%atan baik itu pera%atan harian, maupun pera%atan

    bulanan. Pera%atan pada mesin Slab Cutterdi P. Perkebunan !usantara "##

    Unit Usaha Pematang $i%ah belum sesuai dikarenakan masih banyak scraphasil produksi bahkan kotoran yang terdapat pada mesin Slab Cutter dan

    pera%atan yang dilakukan hanya sesuai dengan umur pakai.

    $erusakan mesin/peralatan yang tidak dapat terdeteksi akan mengakibatkan

    kerugian bagi perusahaan dan merupakan pemborosan %aktu. ;kumulasi

    kerugian akan terjadi bilamana itensitas breadown mesin sering terjadi

    sehingga dibutuhkan banyak perbaikan dan penyesuaian sampai mesin

  • 7/25/2019 bab-1-jadi1

    12/15

    )

    tersebut dapat men'apai kondisi normal. Peningkatan produktivitas dengan

    metode Total Produtive Maintenancedengan menghitung Overall Equipment

    Effectivenessyang berkonsentrasi pada identifikasi six big losessdiharapkan

    dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam menentukan strategi

    dalam meningkatan produktivitas mesin/peralatan produksi terhadap mesin

    slab cutteryang merupakan salah satu mesin produksi yang terdapat di P.

    Perusahaan !usantara "## Unit Usaha Pematang $i%ah, serta pertimbangan

    dalam pera%atan pada mesinslab cutterdi perusahaan tersebut.

    etode Total Productive Maintenance di kembangkan pertama kali di negara

    ;merika Serikat kemudian dikembangkan di !egara ?epang. Total productive

    maintenance adalah proses pera%atan yang dikembangkan untuk

    meningkatkan produktivitas dengan membuat proses lebih handal dan tidak

    boros.

    1.* Per"asala!an

    6erdasarkan latar belakang permasalahan di atas masalah pokok yang menjadi

    fokus pembahasan dalam penelitian ini adalah masih rendahnya efisiensi dan

    efektivitas penggunaan mesin/perlatan yang dapat menurunkan produktivitas

    dikarenakan ketidak mampuan dalam pengelolaan pera%atan se'ara tepat,

    sehingga perlu dilakukan pengidentifikasian terhadap faktor-faktor dominan

    dari kerugian yang diakibatkan oleh kerusakan mesin dan melakukan analisa

    terhadap penyebab besarnya kontribusi faktor-faktor tersebut sehingga

    menjadi masukan dalam penerapan totalproductive maintenance. Penelitian

    ini dilakukan pada bagian pemotongan bokar di P. Perkebunan !usantara "##

    Unit Usaha Pematang $i%ah yaitu pada mesinSlab Cutter. $arena mesin ini

    bersifat critical unit dimana ketika terjadi kerusakan pada mesin ini akan

    mengakibatkan terhentinya proses produksi basah dan juga sering memerlukan

    pemeriksaan sistem kerja, pera%atan maupun pergantian komponen mesin,

    sering terjadi pisau tumpul, pisau patah dan putusnya conver&or sehingga

    proses produksi menjadi lambat.

  • 7/25/2019 bab-1-jadi1

    13/15

    )*

    1.+BatasanMasala!

    Dalam melakukan penelitian faktor yang akan selalu menjadi penghalang dan

    tidak dapat dihindarkan adalah faktor %aktu, dana dan keterbatasan fasilitas.

    Untuk itulah dilakukan pembatasan masalah agar hasil yang diperoleh tidak

    menyimpang dari tujuan yang diinginkan sebagai berikutB

    ). Penelitian yang dilakukan hanya meneliti satu lini produksi saja pada

    Crumb !ubber yaitu pada bagian pemotongan bokar (#ump karet

    menjadi bagian-bagian yang lebih ke'il dan pengamatan dilakukan

    pada mesin Slab Cutter.

    . ingkat produktivitas mesin/peralatan yang di ukur adalah dengan

    menggunakan metode Overall Equipment Effectiveness (&00 sesuai

    dengan prinsip Total Productive Maintenance untuk mengetahui

    besarnya kerugian pada mesin/peralatan yang dikenal dengan six big

    losses'

    *. Pemeliharaan terhadap mesin Slab cutterbaik itu 'ara pembongkaran,

    perbaikan, penggantiandan pemasangan peralatan tidak dibahas.

    5. Data yang digunakan adalah data pada periode bulan ?anuari +))-

    @ebruari +).

    7. Penelitian yang dilakukan tidak sampai pada perhitungan biaya.

    1.,Asu"si-asu"siangDigunakan

    ;sumsi-asumsi yang digunakan adalah sebagai berikutB

    ). etode kerja dan teknologi yang dilakukan tidak berubah.

    . Proses produksi berjalan normal selama penelitian dilakukan.

    *. Pihak manajemen perusahaan setuju untuk melakukan perbaikan pada

    sistem pemeliharaan.

    1./0iste"atikaPenulisan

    Untuk memudahkan penulisan, pembahasan dan penilaian tugas akhir ini,

    maka dalam pembuatannya akan dibagi menjadi beberapa bab dengan

    sistematika sebagai berikutB

  • 7/25/2019 bab-1-jadi1

    14/15

    )5

    BABI.PENDAHULUAN

    enjelaskan latar belakang, gambaran umum perusahaan, kerangka

    pemikiran, Permasalahan, batasan masalah, tujuan

    penelitian, manfaat penelitian, asumsi yang digunakan dan sistematika

    penulisan.

    BABII.TINAUAN PU0TA#A

    enyajikan teori-teori yang berhubungan dengan produktivitas, sistem

    pemeliharaan mesin/peralatan umumnya dan khususnya Total Productive

    Maintenance(P dan teori lainnya.

    BABIII.MET2D2L2&IPENELITIAN

    engemukakan langkah-langkah serta prosedur yang akan dilakukan dalam

    melakukan penelitian, pengumpulan data, pengolahan data, analisis dan

    evaluasi, serta kesimpulan dan saran.

    BABI.HA0IL DAN PEMBAHA0AN

    engidentifikasi keseluruhan data penelitian yang berhasil didapat selama

    penelitian, baik data primer maupun data sekunder yang dikumpulkan serta

    berisi ran'angan untuk melakukan penelitian. Serta memuat tahapan-tahapan

    pengolahan data yang dikumpulkan hingga digunakan untuk meme'ahkan

    masalah.

    BAB. ANALI0APEME3AHANMA0ALAH

    enjelaskan peme'ahan masalah dan peren'anaan langkah-langkah yang akan

    dilakukan dalam meme'ahkan masalah, perhitungan availabilit&* performance

    efficienc&danrate of qualit& productyang akan digunakan dalam perhitungan

    overall equipment effectivness (&00 untuk mengetahui seberapa besar

    kerugian efisiensi pada mesin/peralatan.

    BABI.#E0IMPULANDAN0A4AN

  • 7/25/2019 bab-1-jadi1

    15/15

    )7

    6erisi kesimpulan dan saran yang mengemukakan kesimpulan semua hal yang

    dilakukan penelitian, terutama akan hal pengolahan data yang diperoleh

    peme'ahannya serta langkah-langkah yang patut dilakukan pihak perusahaan