Bab 1 Dan Bab 5 Stres Dan Diet Pada Hipertensi CHA Wangon

13
LAPORAN AKHIR COMMUNITY HEALTH ANALYSIS FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KARIES GIGI PADA SISWA SD NEGERI 1 RANDEGAN KECAMATAN WANGON Preceptor Fakultas : dr. Joko Mulyanto, M.Sc Preceptor Lapangan : dr. Tulus Budi Purwanto Disusun Oleh : Lita Hervitasari G1A212016 Laras Puspa Nirmala G1A212034

Transcript of Bab 1 Dan Bab 5 Stres Dan Diet Pada Hipertensi CHA Wangon

Page 1: Bab 1 Dan Bab 5 Stres Dan Diet Pada Hipertensi CHA Wangon

LAPORAN AKHIR

COMMUNITY HEALTH ANALYSIS

FAKTOR RISIKO YANG MEMPENGARUHI KEJADIAN KARIES GIGI

PADA SISWA SD NEGERI 1 RANDEGAN KECAMATAN WANGON

Preceptor Fakultas : dr. Joko Mulyanto, M.Sc

Preceptor Lapangan : dr. Tulus Budi Purwanto

Disusun Oleh :

Lita Hervitasari G1A212016

Laras Puspa Nirmala G1A212034

KEPANITERAAN ILMU KEDOKTERAN KOMUNITASILMU KESEHATAN MASYARAKAT

JURUSAN KEDOKTERANFAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

NOVEMBER 2012

Page 2: Bab 1 Dan Bab 5 Stres Dan Diet Pada Hipertensi CHA Wangon
Page 3: Bab 1 Dan Bab 5 Stres Dan Diet Pada Hipertensi CHA Wangon

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Hipertensi adalah penyakit kardiovaskular yang ditandai dengan adanya

tekanan darah diastole menetap di atas 90 mmHg, dan tekanan sisitole di atas 140

mmHg (Robbins, 2007). Tekanan darah tinggi atau sering disebut dengan

hipertensi merupakan salah satu gangguan pembuluh darah yang menyebabkan

suplai darah yang berisi oksigen dan nutrisi menjadi terhambat untuk sampai ke

jaringan tubuh sehingga mengakibatkan jantung harus memompa darah keseluruh

tubuh dengan lebih kuat (Sustrani, 2006). Hipertensi merupakan keadaan

peningkatan tekanan darah yang memberi gejala yang akan berlanjut ke suatu

organ target seperti otak (stroke), jantung (penyakit jantung koroner dan hipertrofi

ventrikel kiri), dan ginjal (hipertensi renalis).

Sebagai gambaran umum, masalah hipertensi ditinjau dari segi

epidemiologi adalah (Wahyuningsih, 2009) :

a. Tingkat prevalensi sebesar 6 – 15% pada orang dewasa. Sebagai suatu proses

penuaan, hipertensi tentu umumnya ditemukan pada orang tua. Ditemukan

kecenderungan peningkatan prevalensi berdasarkan usia.

b. Sebagian besar penderita tidak menyadari bahwa dirinya merupakan penderita

hipertensi, oleh karena itu cenderung penderita tidak berusaha merubah gaya

hidup mereka, yang dapat menyebabkan hipertensi bertambah parah.

c. Sebanyak 70% merupakan hipertensi ringan karena itu hipertensi banyak

diremehkan atau terabaikan sehingga menjadi ganas.

Page 4: Bab 1 Dan Bab 5 Stres Dan Diet Pada Hipertensi CHA Wangon

d. Sebesar 90% adalah hipertensi essential, hipertensi yang tidak diketahui

penyebabnya secara pasti sehingga menyulitkan untuk mencari bentuk

intervensi atau pengobatan yang sesuai.

Menurut data survey dari Puskesmas I Wangon didapatkan hasil bahwa

banyak pasien rawat jalan yang menderita hipertensi yang tinggal di wilayah kerja

Puskesmas I Wangon, dan dari beberapa kecamatan didapatkan bahwa warga

yang menderita hipertensi terbanyak terdapat di desa KlapaGading Kulon.

Masalah ini perlu diperhatikan secara serius agar dapat diupayakan pencegahan

serta penanggulangannya.

B. Tujuan

1. Tujuan Umum

Mengetahui faktor-faktor yang kejadian hipertensi di desa KlapaGading

Kulon Kecamatan Wangon.

2. Tujuan Khusus

a. Mengetahui angka kejadian di desa KlapaGading Kulon Kecamatan

Wangon.

b. Mengetahui faktor yang paling berpengaruh pada kejadian hipertensi

di desa KlapaGading Kulon Kecamatan Wangon.

C. Manfaat

1. Manfaat Teoritis

a. Meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai penyakit hipertensi

dan fakto risikonya.

b. Menambah ilmu dan wawasan pengetahuan di bidang kesehatan dalam

hal pencegahan dan penanggulangan penyakit hipertensi.

Page 5: Bab 1 Dan Bab 5 Stres Dan Diet Pada Hipertensi CHA Wangon

2. Manfaat Praktis

Sebagai sumber informasi untuk melakukan tindakan promotif,

preventif, kuratif, dan rehabilitatif dalam upaya menurunkan angka

kejadian hipertensi pada warga desa KlapaGading Kulon di Kecamatan

Wangon.

Page 6: Bab 1 Dan Bab 5 Stres Dan Diet Pada Hipertensi CHA Wangon

V. METODE PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah

observasional analitik dengan metode cross sectional.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi Penelitian

a. Populasi Target

Populasi target pada penelitian ini adalah warga desa KlapaGading

Kulon Kecamatan Wangon yang menderita hipertensi.

b. Populasi Terjangkau

Populasi terjangkau pada penelitian ini adalah warga desa KlapaGading

Kulon Kecamatan Wangon.

2. Subjek Penelitian

Responden diambil dengan menggunakan metode total sampling.

Responden yang diambil adalah warga desa KlapaGading Kulon yang hadir

dalam acara warga desa setempat.

C. Variabel Penelitian

a. Variabel Terikat

Kejadian hipertensi

b. Variabel Bebas

Variabel yang diteliti meliputi umur, jenis kelamin, faktor keturunan,

obesitas, perilaku stres, perilaku diet dan kebiasaan merokok yang

mempengaruhi kejadian hipertensi

Page 7: Bab 1 Dan Bab 5 Stres Dan Diet Pada Hipertensi CHA Wangon

D. Definisi Operasional

1. Variabel terikat

a. Definisi hipertensi

Kejadian hipertensi adalah penyakit kardiovaskular yang ditandai

dengan adanya tekanan darah diastole menetap di atas 90 mmHg,

dan tekanan sisitole di atas 140 mmHg. Data diperoleh dengan cara

wawancara dengan warga desa yang dilakukan oleh pewawancara

serta dari pengukuran tekanan darah pada warga desa.

b. Kriteria

1. Klasifikasi hipertensi menurut the Joint National Committee 7 :

Kategori Sistole (mmHg) Dan/Atau

Diastole (mmHg)

Normal < 120 Dan < 80

Prehipertensi 120-139 Atau 80-89

Hipertensi Grade I 140-159 Atau 90-99

Hipertensi Grade II ≥ 160 Atau ≥ 100

2. Kuisioner : Ya dan tidak

a. Alat ukur

Tensi meter dan Kuisioner

b. Skala

Rasio dan Nominal

3. Variabel Bebas

a. Umur

Adalah identitas subjek ketika dilakukan pengambilan data. Skala

pengukuran rasio.

Page 8: Bab 1 Dan Bab 5 Stres Dan Diet Pada Hipertensi CHA Wangon

b. Jenis Kelamin

Adalah identitas subjek sebagai makhluk biologis ketika sedang

dilakukan pengambilang data. Alat ukur adalah kuisioner. Skala

pengukuran nominal.

c. Faktor Keturunan

Adalah faktor bawaan dari orang tua subjek yang sama-sama

menderita hipertensi. Alat ukur adalah kuisioner. Skala pengukuran

nominal.

d. Obesitas

Adalah interpretasi dari hasil perhitungan indeks massa tubuh (berat

badan/ (tinggi badan (meter))2, obesitas apabila didapat hasil indeks

massa tubuh > 25. Alat ukur adalah kuisioner. Skala pengukuran rasio.

e. Perilaku Stres

Adalah tekanan mental atau beban kehidupan yang dialami oleh subjek

yang dapat menyebabkan kejadian hipertensi. Alat ukur adalah

kuisioner. Skala pengukuran nominal.

e. Perilaku Diet

Adalah makanan yang dikonsumsi oleh subjek yang dapat

mempengaruhi terjadinya hipertensi. Alat ukur adalah kuisioner. Skala

pengukuran nominal.

f. Kebiasaan Merokok

Adalah kebiasaan pasien ketika merokok dilihat dari frekuensi pasien

ketika merokok, banyak rokok yang dihabiskan, jangka waktu subjek

Page 9: Bab 1 Dan Bab 5 Stres Dan Diet Pada Hipertensi CHA Wangon

merokok dari awal hingga pengambilang data. Alat ukur adalah

kuisioner. Skala pengukuran rasio.

E. Instrumen Pengambilan Data (Kuesioner)

Alat pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah

Tensi meter dan Kuisioner merupakan jenis data primer yaitu data yang

diperoleh langsung dari sumbernya. Pengukuran darah dengan tensi meter,

Kuesioner dan observasi langsung digunakan untuk mengetahui faktor-

faktor yang berpengaruh pada kejadian hipertensi.

F. Analisis Data

Analisis data dilakukan untuk mengetahui pengaruh variabel bebas

terhadap variabel terikat yang terdapat dalam hipotesis penelitian. Data

hasil penelitian dilakukan Uji Statistik Univariat terlebih dahulu untuk

mengetahui rerata, median serta modus. Uji Statistik Bivariat yang

digunakan adalah chi square test. Jika expected count yang < 5 lebih dari

20%, maka dilakukan uji fisher. Analisis ini menggunakan alat bantu

program kompter SPSS 15.