BAB 1

31
BAB 1 Pendidikan Agama Kristen  Istilah- isti lah yag berk aitan dengan T ugas Pendidikan Gere ja Religious Education (Pendidikan Agama) Christian Education (Pendidikan Kristen) Christian Religious Education (Pendidikan Agama Kristen) Christian Nurture (Asuhan Kristen) Religious Instruction (Pengajaran Agamawi) Katekese dll

description

pendidikan

Transcript of BAB 1

  • 5/24/2018 BAB 1

    1/31

    BAB 1

    Pendidikan Agama Kristen

    Istilah- istilah yag berkaitan dengan Tugas Pendidikan Gereja

    Religious Education (Pendidikan Agama)

    Christian Education (Pendidikan Kristen)Christian Religious Education (Pendidikan Agama Kristen)

    Christian Nurture (Asuhan Kristen)

    Religious Instruction (Pengajaran Agamawi)

    Katekese

    dll

  • 5/24/2018 BAB 1

    2/31

    Meskipun artinya agak bervariasi, namun setidaknya

    semuanya menunjuk pada satu maksud, yakni tugas gereja

    sebagai persekutuan iman untuk mendidik serta membinawarganya maupun pihak lain sebagai tugas pelayanannya.

    Dalam konsep pendidikan ada unsur transmisi (pewarisan) dan

    menolong penghayatan lebih mendalam dari warisan masa lampau,

    namun juga ada unsur penyiapan lingkungan yang memungkinkan

    perkembangan semaksimal mungkin dari potensi manusia demi

    mencapai masa depan yang baru.

    Dalam konsep pendidikan ada jugaasumsi tentang usaha yang sadar,

    sistematis, dan berkesinambungan.

    Karena pendidikan ini dikhususkan

    pada dimensi religius darikehidupan manusia, kita dapat

    menyebutnya sebagai pendidikan

    agamawi.

  • 5/24/2018 BAB 1

    3/31

    Kata Kristen ditambahkan karena pendidikan dalam dimensi religius

    manusia ini dilakukan dari perspektif agama Kristen dengan content (isi)

    mengenai kekristenan.

    Konsep kunci :

    - Pendidikan

    -Agama (wi)

    -Kristen

    Hakikat PAK

    Pendidikan dilihat dari sudut etimologi

    Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari education

    dalam bahasa Inggris. Kata educationberasal dari Bahasa

    Latin: ducere yang berarti membimbing (to lead), ditambah

    awalan e yangberarti keluar (out).

  • 5/24/2018 BAB 1

    4/31

    Jadi arti dasar dari pendidikan adalah : suatu tindakan untuk

    membimbing keluar .

    Hakikat politis dari pendidikan

    Dalam usaha mendidik, sadar ataupun tidak, ada intervensi atas

    kehidupan orang lain (peserta didik) yang dapat memengaruhi

    pola pikir dan sikap orang dalam menjalankan kehidupannya di

    tengah-tengah masyarakat.

    Dengan kata lain, guru (pendidik) sebenarnya sedangmempraktikkan /menjalankan kekuasaan.

  • 5/24/2018 BAB 1

    5/31

    Aktivitas pendidikan yang dilakukan pendidik perlu memelihara

    hubungan yang bermakna antara konservasi dan kreativitas.

    Pendidik harus dengan sadar menjadikan warisan masa lampau

    tersedia (tetap ada) sebagai basis/dasar dimana manusia pada masa

    kini dapat memberi bentuk kepada suatu masa depan yang baru

    (merencanakan dan mewujudkan kehidupan yang lebih baik).

    Definisi Pendidikan

    Definisi Cremin

    Cremin menekankan

    pendidikan sebagai suatu

    kegiatan sengaja, sistematis,

    dan berkesinambungan.

    Definisi Whitehead

    Whitehead mendefinisikan

    pendidikan sebagai bimbingan

    kepada individu menuju

    pemahaman dari seni

    kehidupan.

  • 5/24/2018 BAB 1

    6/31

    Aktivitas pendidikan agamawi adalah usaha sengaja terhadap dimensi

    kehidupan yang religius, di mana hubungan yang sadar dengan dasar

    keberadaan yang mutlak (apakah disebut Allah, Tuhan, ilah atau ilah-ilah,

    dan lain-lain), sehingga pencarian dan hubungan dengan yang suprantural

    itu dikembangkan (dipromosikan) dan dimungkinkan terwujud.

    Agama dan Pendidikan Agama Kristen

    Istilah Kristen Dalam Pendidikan Agamawi Kristen

    Makna kata Kristen dalam istilah Pendidikan Agamawi Kristen

    di sini adalah bahwa pendidikan agamawi itu dilakukan oleh

    persekutuan iman Kristen (orang Kristen) dari perspektif agama

    Kristen.

  • 5/24/2018 BAB 1

    7/31

    BAB 2

    Tujuan Pendidikan Agama Kristen

    Pertama , iman Kristen mempunyai

    dimensi Ilahi, yakni bahwa iman

    Kristen selalu diyakini sebagai

    karunia Allah, dimana anugerah itu

    menyentuh hati seseorang sehingga

    ia datang kepada hubungan yang

    hidup dengan Allah di dalam Yesus

    Kristus

    Dimensi Iman Kristen

    Kedua, iman Kristen memiliki

    dimensi kognitif, yakni aktivitas untuk

    mempercayai. Iman mencakup suatu

    pengetahuan dan penafsiran

    pengalaman manusiawi

    Ketiga, ada dimensi afektif dari iman Kristen, yakni suatu aktivitas untuk

    meyakini. Iman Kristen sesungguhnya adalah suatu panggilan pada

    hubungan kesetiaan dan keyakinan terhadap Allah yang setia dan

    menyelamatkan melalui Yesus Kristus.

  • 5/24/2018 BAB 1

    8/31

    Tugas Pendidik

    Pertama, tugas untukmembimbing manusia dalam

    perkembangan spiritualnya

    (rohani).

    Kedua, usaha pendidikan harus menolongpeserta didik untuk mempertahankan dan

    memperdalam hubungan persahabatan

    dengan seluruh umat manusia.

    Ketiga, ada dimensi tingkah laku dari iman Kristen, yakni suatu aktivitas

    bertindak. Maksudnya adalah bahwa iman Kristen menghendaki

    keterlibatan kita dalam dunia, yaitu pertama sebagai respons terhadap

    anugerah, dan kedua sebagai respons terhadap mandat Kerajaan Allah.

    Keempat, iman Kristen adalah suatu proses perkembangan seumur hidup

    yang melibatkan keseluruhan pribadi seseorang.

  • 5/24/2018 BAB 1

    9/31

    BAB 3

    Konteks Pendidikan Agama Kristen dan Setting-

    Settingnya

    SettingPAK dalam Keluarga

    Dalam hal ini tak berarti hanya mengandalkan proses sosialisasi (yang

    disengaja) dalam lingkungan sosial Kristen, namun bahwa pendidikan dalam

    arti luas mencakup pengajaran, bimbingan, dan pelatihan dan juga proses

    sosialisai .

    Identitas diri dibentuk oleh lingkungan sosial melalui proses sosialisasi,

    maka pembentukan identitas diri Kristen juga membutuhkan suatu prosessosialisasi dalam konteks suatu lingkungan sosial yang Kristen atau atau

    persekutuan iman Kristen.

  • 5/24/2018 BAB 1

    10/31

    Sosialisasi ini semakin efektif jika antara individu yang disosialisasikan dan

    model sosial memiliki hubungan yang erat (penuh kehangatan) dan relatif

    terjadi dalam waktu lama.

    Anak-anak dalam keluarga Kristen melalui interaksinya dengan kedua orang

    tuanya akan mengalami sosialisasi, yang pada gilirannya membentukidentitas diri seorang anak menjadi identitas diri yang Kristen.

    Orang tua harus menjadi model yang baik dari iman kristiani agar menjadipanutan yang efektif bagi internalisasi sistem kepercayaan, nilai, dan pola

    tingkah laku kristiani.

  • 5/24/2018 BAB 1

    11/31

    SettingPAK dalam Jemaat

    Dengan menyadari kekhasan tiap-tiap kelompok usia dari segi kebutuhan,

    minat, persoalan maupun tingkat pertumbuhannya, maka di dalam gereja

    atau jemaat dikembangkan PAK Kategorial (PAK Anak-anak, PAK

    Remaja, dan Pemuda, serta PAK Orang Dewasa, Persekutuan Ibu-ibu).

    Ada juga yang mulai mengembangkan PAK bagi kelompok Lanjut Usia, juga

    bagi kaum Wanita.

  • 5/24/2018 BAB 1

    12/31

    Bab 4

    Setting Pendidikan Agama Kristen Dalam Sekolah

    Dasar Filosofis Kehadiran Agama

    dalam Sekolah

    Secara sosial, pemahaman akan apa yang dipercayai

    dan diyakini oleh orang lain adalah penting untuk bisa

    menghargai orang lain dalam kehidupan bersama

    dalam masyarakat.

    Pendidikan agama dengan mengajarkan doktrin dan

    ajaran agama akan sangat menolong perkembangan

    intelektual dari peserta didik, apalagi dalam konteks

    sekolah.

  • 5/24/2018 BAB 1

    13/31

    Pendidikan agama juga dapat meningkatkan moral seseorang, sebab

    bagaimana pun juga bidang moral, kode etik, dan filsafat kehidupan dalam

    kebanyakan kasus mempunyai hubungan dengan agama meskipun tidak

    selalu.

    Dalam masyarakat yang penuh dengan masalah moral seperti korupsi, kolusi,

    nepotisme, kurangnya perhatian terhadap lingkungan, dan persoalan-persoalan

    sosialnya seperti kemiskinan, membutuhkan sikap moral dan etis yangbertanggung jawab untuk menanggulanginya. Agama dapat menjadi sumber

    nilai dan moral untuk menanggulangi masalah-masalah tersebut di atas.

    Perkembangan spiritual menunjuk kepada perkembangan dari kemampuan

    untuk diinspirasikan oleh isu-isu yang trasenden demi mengatasi kebutuhan-

    kebutuhan dan keinginan-keinginan individu secara material.

  • 5/24/2018 BAB 1

    14/31

    Hal-hal ini mencakup pertanyaan-pertanyaan yang melibatkan perhatian orang

    sepanjang hidupnya seperti tujuan hidup, kematian, misteri dari pengalaman

    hidup manusia yang paradoks. Dalam banyak kasus, pertanyaan-pertanyaan ini

    mutlak hanya dapat dijawab dari perspektif agama.

    Sifat Pendidikan Agama Dalam Sekolah

    Pertama. apa yang dapat dikategorikan sebagai pendidikan dalam iman

    (tradisi iman tertentu) atau education in faith. Tipe ini menaruh perhatian

    terhadap pewarisan (transmission atau hand on) kepercayaan religius atau

    iman agamawi dari suatu umat tertentu, yakni kepercayaan, tradisi dan

    praktik agamawi kolektif dari suatu kelompok (umat) di mana kelompok itu

    mengidentifikasikan diri sebagai suatu persekutuan iman.

    Membagi jenis pendidikan agama

    menjadi dua kategori besar

  • 5/24/2018 BAB 1

    15/31

    Kedua, adalah apa yang bisa kita sebut educatiion in religion

    (pendidikan dalam agama atau tentang agama). Di sini pendidikan dalam

    agama memberi kontribusi terhadap pendidikan umum dari peserta didik.Rasionalisasi dan tujuan dari tipe pendidikan agama ini tidak lahir dari

    suatu persekutuan iman, tetapi dari pendidik yang memberi perhatian

    kepada proses pendidikan yang umum.

    Bab 5Pendekatan Dalam Pendidikan Agama Kristen

    Pandangan Para Penganut Pendekatan Sosialisai

    Horace Bushnell

    (1802-1876)

    Menurut Bushnell, karena keluarga adalah

    sumber utama dari pendidikan Kristen,

    maka orang tua harus bertanggung jawab

    menciptakan iklim yang benar-benar

    Kristen dalam keluarga tersebut

  • 5/24/2018 BAB 1

    16/31

    George Albert

    Coe (1862-

    1951)

    Semua pendidikan seharusnya merupakan

    proses interaksi sosial. Menurut Coe, fakta

    yang sentral dari proses pendidikan adalah

    pengalaman Kristen yang bertumbuh dalam

    dan melalui interaksi-interaksi sosial daripelajar . Jadi interaksi sosial adalah inti dari

    PAK, bukan hanya sebagai proses

    melainkan juga content (isinya).

    Pemahaman kunci dari Coe

    menolong para pendidik

    Kristen untuk menaruh

    perhatian terhadap

    keseluruhan realitas sosial

    dimana kita disosialisasikan

    Ellis Nelson

    Nelson mengonsentrasikan perhatiannya

    pada cara bagaimana suatu kebudayaan

    diwariskan agar dapat menganalisa

    transmisi iman agamawi.

    Kalau seseorang mengatakan dirinya seorang Kristen

    (beriman Kristiani) maka setidak-tidaknya ia memiliki

    pandangan dunia yang Kristen (kepercayaan), mempunyai

    sistem nilai yang kristiani dan mengidentifikasikan dirinya

    dengan suatu persekutuan umat yang menyebut dirinya

    persekutuan kristiani

  • 5/24/2018 BAB 1

    17/31

    John Westerhoff IIIWesterhoff III menekankan peranan PAK

    (katekese, istilah yang ia lebih suka) untuk

    membimbing orang kepada aksi sosial

    dalam keterlibatan pada aktivitas politisuntuk membaharui sistem ekonomi hingga

    keadilan dan persamaan tercapai.

    Berard MathalerMathaler berpendapat bahwa PAKmempunyai tiga tujuan : pertumbuhan

    iman, afiliasi agamawi, dan memelihara

    serta mewariskan suatu tradisi agamawi.

    Dari sudut psikologi, sosialisasi penting untuk pertumbuhan imanpribadi. Sosialisasi dari sudut sosiologi adalah penting untuk

    afiliasi sosial dalam kelompok agama tertentu, sedangkan

    sosialisasi dari sudut antropologi perlu untuk memelihara serta

    mewariskan tradisi agamawi tertentu,

  • 5/24/2018 BAB 1

    18/31

    L.O Richards

    Keluarga Kristen maupun jemaat lokal

    adalah persekutuan iman dan tubuh Kristus

    karenanya merupakan pendidik utama.

    Pada dasarnya Richards mengembangkan teori

    dan praktik PAK-nya dengan landasan

    teologis, begitu pula pendekatan sosialisasinya

    didukung dengan dasar teologis.

    Pendekatan Model

    Sekolah-Pengajaran

    PAK yang menggunakan model atau

    paradigma sekolah-pengajaran

    meniru persis apa yang terjadi dalamsettingpendidikan formal yang

    namanya sekolah, dimana terjadi

    pendidikan dalam bentuk

    pengajaran.

    Dalam model ini yang dibutuhkan

    adalah guru profesional yangmemahami anak didik dengan segala

    tingkat perkembangannya.

    Dibutuhkan pengorganisasian kelas

    berdasarkan tingkat usia..

  • 5/24/2018 BAB 1

    19/31

    Dalam proses belajar mengajar ini juga dibutuhkan sejumlah

    metode yang efektif agar terjadi proses belajar. Lebih dari itu

    kurikulum pun disusun secara gradual dan disesuaikan dengantingkat perkembangan peserta didik.

    Pendekatan seperti ini akan memusatkan perhatiannya pada penyediaan

    bahan ajaran berupa kurikulum dan bahan sumber ditambah dengan alat

    peraga serta media pengajaran yang mahal-mahal serta pembuatan ruang

    kelas yang layak untuk terjadinya proses belajar mengajar.

  • 5/24/2018 BAB 1

    20/31

    Bab 6

    Metode Dalam Pendidikan Agama Kristen

    Metode adalah suatu hal yang mempunyai dua sisi yakni teori

    dan praktik. Kita bisa mempelajari berbagai metode secara

    teoritis, namun hal itu tidak menjamin keberhasilan tanpa

    keterampilan melakukan atau mneggunakannya. Namun

    dengan memahami berbagai metode secara teoritis, kita dapat

    memiliki landasan untuk berlatih dalam menggunakannya

    1. Metode Ceramah

    Metode Pengajaran Yang Dipakai oleh Tuhan Yesus

    menurut Boehlke

  • 5/24/2018 BAB 1

    21/31

    2. Menghafalkan

    Boehlke mengakui bahwa tidak ada perintah khusus dari

    TuhanYesus agar murid-Nya menghafalkan ayat-ayat

    tertentu dari Kitab Suci, namun kepentingannya jelas sekali

    bagi Yesus pribadi. Tidak jarang Yesus mengutip ayat dari

    Taurat, nubuat, misalnya untuk membenarkan tingkah laku

    atau gagasan yang sedang dikemukakannya (mis.

    Mat.12:1-8; Khotbah di Bukit)

    3. Dialog 4. Studi Kasus

    Perumpamaan-perumpamaan yang diceritakan

    oleh Tuhan Yesus sesungguhnya merupakan

    studi kasus. Dengan pendekatan ini Yesusmenggariskan seluk beluk salah satu kasus,

    sebagian dari pengalaman seseorang dan

    mengundang para pelajar memanfaatkan akal

    dan imannya.

  • 5/24/2018 BAB 1

    22/31

    5. Perjumpaan

    Dengan metode perjumpaaan, para pelajar ditantang secara langsung

    untuk mengambil keputusan. Ia memprakarsai pertanyaan pribadi

    yang besar sekali maknanya. Yesus mengajukan pertanyaan pribadi :

    Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?

    6. Perbuatan Simbolis

    Pada awal pelayanan Yesus di depan umum. Ia dibaptiskan oleh

    Yohanes Pembaptis. Di sini, Yesus hendak mengajar para murid

    melalui tindakan simbolis. Pertama, Ia mengajarkan bahwa pelayanan-

    Nya berarti pengorbanan. Yang dimaksud adalah jelas yakni tentang

    kesengsaraan-Nnya. Jadi baptisan-Nya adalah simbol kesengsaraan.

    Kedua, melalui lambang baptisan, Yesus mengajarkan tentang

    perlunya solidaritas dengan semua orang, dan bahwa solidaritas itu

    hanya bisa dinyatakan sebagai hamba yang merendahkan diri dan yang

    menderita.

  • 5/24/2018 BAB 1

    23/31

    Cerita dan Bercerita Dalam PAK

    Penyampaian bahan Alkitab dalam

    pengajaran harus disajikan

    sedemikan rupa dengan tujuan :

    1. Menyadarkan siswa akanjalan dan kehendak Allah

    dalam dirinya,

    2. Menimbulkan keinginannya

    untuk menerapkan semuanya

    dalam hidup pribadi.

  • 5/24/2018 BAB 1

    24/31

    Bab 7

    Kopartner Dalam PAK

    Peserta Didik Dalam PAK

    Perjalanan setiap orang menuju

    kepada Allah adalah sesuatu yang

    suci, dan setiap orang dengancaranya sendiri merupakan suatu

    yang unik. Karena itu, jika kita

    memperlakukan peserta didik

    bukan sebagai subyek (kurang dari

    itu), maka sesungguhnya kita telahmerugikan proses tersebut

    Dengan demikian mereka

    bukanlah obyek yang dapat

    diperlakukan atau dibentuk

    menurut kemauan kita, melainkan

    merupakan subyek dengan siapa

    kita masuk dalam suatu hubungan

    kesalingan dan kesamaderajatan.

    Implikasi dari tugas PAK adalah

    untuk melihat peserta didik

    sebagai umat yang terpanggiluntuk terlibat dalam dunia ini

    demi menghadirkan tanda-tanda

    Kerajaan Allah dan membentuk

    masa kini ke arah penyempurnaan

    Kerajaan Allah.

  • 5/24/2018 BAB 1

    25/31

    Persepsi Tentang Pendidik Dalam

    PAK

    Pendidik Kristen adalah mewakili Kristus dalampelayanan kepada masyarakat dengan pelayanan firman

    yang inkarnatif.

    Hal ini bermakna :

    a. Setiap bentuk pelayanan di

    dalam gereja yang mula-mula

    mempunyai tugas mewakili

    Kristus, yang bangkit dengan

    pelayanan dalam bentuk apa pun

    baik kepada persekutuan iman

    (gereja) maupun kepada dunia.

    b. Sudah ada pemahaman sejak awal

    bahwa pelayanan dari pendidik adalah

    untuk menjadi pelayan firman, yang

    mempunyai kesamaan dengan dengan

    penginjil dan nabi. Tetapi (di sini

    jelas kekhususan dari pendidik)

    pelayanan dari pendidik adalah secara

    sadar ditujukan kepada proses, dimana

    orang dapat menginkarnasikan firman

    Allah dalam eksistensinya setiap hari.

  • 5/24/2018 BAB 1

    26/31

    c. Pendidik perlu mengingat bahwa

    jikalau pendidik hendak memenuhi

    dimensi inkarnasi dari tugas

    pelayanan pendidik, maka firman itu

    harus diterapkan dalam hidup

    pendidik lebih dahulu

    d. Peranan pendidik sekali lagi bukanmengganti, tetapi mewakili Kristus.

    Sebab mengganti (substitusi) berarti

    mengambil alih dari seseorang secara

    keseluruhan , baik hak maupun

    tanggung jawab orang yang diwakili.Maka orang yang diwakili itu bukan

    lagi diwakili melainkan digantikan.

  • 5/24/2018 BAB 1

    27/31

    Pola hubungan ini adalah teori belajar

    dan teori-teori perkembangan.

    Teori belajar menolong pendidik

    untuk mendapatkan pengetahuan

    tentang bagaimana menolong peserta

    didik belajar secara efektif baik itu

    menyangkut pendekatan dan metode,pengaturan lingkungan belajar yang

    kondusif (menunjang), serta proses

    yang efektif , dan lain sebagainya

    Teori-teori perkembangan menolong

    para pendidik dalam PAK di dalam

    berbagai hal, misalnya saja dalam

    menentukan pendekatan ketika

    merancang kurikulum PAK yang

    sesuai dengan kebutuhan dan

    perkembangan peserta didik.

    Bab 8

    Hubungan PAK Dengan Psikologi

    dan Sosiologi

  • 5/24/2018 BAB 1

    28/31

    Bab 9

    Pendidikan Agama Kristen dan

    Teologi

    1. Teologi Sebagai

    Content

    Salah satu tugas utama dari pengajaran

    Kristen adalah mengkomunikasikan

    iman Kristen. Iman ini harus

    dirumuskan dan dinyatakan dan

    dinyatakan secara teologis. PAK akan

    menjadi kosong dan lemah apabila

    content-nya itu tidak didasarkan pada

    teologi yang benar yang dapat

    dipertanggungjawabkan

    2. Teologi SebagaiProses

    Pada masa lalu, iman Kristen hanyadipahami sebagai masalah pertobatan

    oleh pendidik dalam PAK, sehingga

    proses pendidikan yang dipakai

    adalah penginjilan. Pada masa kini

    dalam beberapa dimana iman Kristendipahami bukan hanya dalam arti

    pengetahuan, tetapi juga sebagai

    kehidupan dan tindakan, maka yang

    dipakai sebagai proses pendidikan

    dalam PAK adalah asuhan (nurture).

  • 5/24/2018 BAB 1

    29/31

    3. Teologi Sebagai Metodologi

    Tekanan ini mengusulkan bahwa

    metode yang diusahakan bagi PAK

    adalah metode-metode yang akanmembawa pelajar kepada

    hubungan pribadi dengan pengajar,

    dengan teman pelajar lain, dengan

    persekutuan Kristen dan akhirnya

    dengan Allah.

    3. Teologi Sebagai Norma

    Teologi juga berfungsi secara normatif,

    untuk melindungi PAK dari perangkap

    yang non-Kristen atau nonteologis.

    Supaya menjaga PAK tetap sungguh-

    sungguh Kristen maka kontribusi dari

    berbagai disiplin serta filsafat dan

    psikologi perlu disaring dengan

    mengacu kepada kepantasannya

    terhadap presuposisi teologis sebelumditerima

  • 5/24/2018 BAB 1

    30/31

  • 5/24/2018 BAB 1

    31/31