BAB 1
description
Transcript of BAB 1
-
5/24/2018 BAB 1
1/31
BAB 1
Pendidikan Agama Kristen
Istilah- istilah yag berkaitan dengan Tugas Pendidikan Gereja
Religious Education (Pendidikan Agama)
Christian Education (Pendidikan Kristen)Christian Religious Education (Pendidikan Agama Kristen)
Christian Nurture (Asuhan Kristen)
Religious Instruction (Pengajaran Agamawi)
Katekese
dll
-
5/24/2018 BAB 1
2/31
Meskipun artinya agak bervariasi, namun setidaknya
semuanya menunjuk pada satu maksud, yakni tugas gereja
sebagai persekutuan iman untuk mendidik serta membinawarganya maupun pihak lain sebagai tugas pelayanannya.
Dalam konsep pendidikan ada unsur transmisi (pewarisan) dan
menolong penghayatan lebih mendalam dari warisan masa lampau,
namun juga ada unsur penyiapan lingkungan yang memungkinkan
perkembangan semaksimal mungkin dari potensi manusia demi
mencapai masa depan yang baru.
Dalam konsep pendidikan ada jugaasumsi tentang usaha yang sadar,
sistematis, dan berkesinambungan.
Karena pendidikan ini dikhususkan
pada dimensi religius darikehidupan manusia, kita dapat
menyebutnya sebagai pendidikan
agamawi.
-
5/24/2018 BAB 1
3/31
Kata Kristen ditambahkan karena pendidikan dalam dimensi religius
manusia ini dilakukan dari perspektif agama Kristen dengan content (isi)
mengenai kekristenan.
Konsep kunci :
- Pendidikan
-Agama (wi)
-Kristen
Hakikat PAK
Pendidikan dilihat dari sudut etimologi
Istilah pendidikan merupakan terjemahan dari education
dalam bahasa Inggris. Kata educationberasal dari Bahasa
Latin: ducere yang berarti membimbing (to lead), ditambah
awalan e yangberarti keluar (out).
-
5/24/2018 BAB 1
4/31
Jadi arti dasar dari pendidikan adalah : suatu tindakan untuk
membimbing keluar .
Hakikat politis dari pendidikan
Dalam usaha mendidik, sadar ataupun tidak, ada intervensi atas
kehidupan orang lain (peserta didik) yang dapat memengaruhi
pola pikir dan sikap orang dalam menjalankan kehidupannya di
tengah-tengah masyarakat.
Dengan kata lain, guru (pendidik) sebenarnya sedangmempraktikkan /menjalankan kekuasaan.
-
5/24/2018 BAB 1
5/31
Aktivitas pendidikan yang dilakukan pendidik perlu memelihara
hubungan yang bermakna antara konservasi dan kreativitas.
Pendidik harus dengan sadar menjadikan warisan masa lampau
tersedia (tetap ada) sebagai basis/dasar dimana manusia pada masa
kini dapat memberi bentuk kepada suatu masa depan yang baru
(merencanakan dan mewujudkan kehidupan yang lebih baik).
Definisi Pendidikan
Definisi Cremin
Cremin menekankan
pendidikan sebagai suatu
kegiatan sengaja, sistematis,
dan berkesinambungan.
Definisi Whitehead
Whitehead mendefinisikan
pendidikan sebagai bimbingan
kepada individu menuju
pemahaman dari seni
kehidupan.
-
5/24/2018 BAB 1
6/31
Aktivitas pendidikan agamawi adalah usaha sengaja terhadap dimensi
kehidupan yang religius, di mana hubungan yang sadar dengan dasar
keberadaan yang mutlak (apakah disebut Allah, Tuhan, ilah atau ilah-ilah,
dan lain-lain), sehingga pencarian dan hubungan dengan yang suprantural
itu dikembangkan (dipromosikan) dan dimungkinkan terwujud.
Agama dan Pendidikan Agama Kristen
Istilah Kristen Dalam Pendidikan Agamawi Kristen
Makna kata Kristen dalam istilah Pendidikan Agamawi Kristen
di sini adalah bahwa pendidikan agamawi itu dilakukan oleh
persekutuan iman Kristen (orang Kristen) dari perspektif agama
Kristen.
-
5/24/2018 BAB 1
7/31
BAB 2
Tujuan Pendidikan Agama Kristen
Pertama , iman Kristen mempunyai
dimensi Ilahi, yakni bahwa iman
Kristen selalu diyakini sebagai
karunia Allah, dimana anugerah itu
menyentuh hati seseorang sehingga
ia datang kepada hubungan yang
hidup dengan Allah di dalam Yesus
Kristus
Dimensi Iman Kristen
Kedua, iman Kristen memiliki
dimensi kognitif, yakni aktivitas untuk
mempercayai. Iman mencakup suatu
pengetahuan dan penafsiran
pengalaman manusiawi
Ketiga, ada dimensi afektif dari iman Kristen, yakni suatu aktivitas untuk
meyakini. Iman Kristen sesungguhnya adalah suatu panggilan pada
hubungan kesetiaan dan keyakinan terhadap Allah yang setia dan
menyelamatkan melalui Yesus Kristus.
-
5/24/2018 BAB 1
8/31
Tugas Pendidik
Pertama, tugas untukmembimbing manusia dalam
perkembangan spiritualnya
(rohani).
Kedua, usaha pendidikan harus menolongpeserta didik untuk mempertahankan dan
memperdalam hubungan persahabatan
dengan seluruh umat manusia.
Ketiga, ada dimensi tingkah laku dari iman Kristen, yakni suatu aktivitas
bertindak. Maksudnya adalah bahwa iman Kristen menghendaki
keterlibatan kita dalam dunia, yaitu pertama sebagai respons terhadap
anugerah, dan kedua sebagai respons terhadap mandat Kerajaan Allah.
Keempat, iman Kristen adalah suatu proses perkembangan seumur hidup
yang melibatkan keseluruhan pribadi seseorang.
-
5/24/2018 BAB 1
9/31
BAB 3
Konteks Pendidikan Agama Kristen dan Setting-
Settingnya
SettingPAK dalam Keluarga
Dalam hal ini tak berarti hanya mengandalkan proses sosialisasi (yang
disengaja) dalam lingkungan sosial Kristen, namun bahwa pendidikan dalam
arti luas mencakup pengajaran, bimbingan, dan pelatihan dan juga proses
sosialisai .
Identitas diri dibentuk oleh lingkungan sosial melalui proses sosialisasi,
maka pembentukan identitas diri Kristen juga membutuhkan suatu prosessosialisasi dalam konteks suatu lingkungan sosial yang Kristen atau atau
persekutuan iman Kristen.
-
5/24/2018 BAB 1
10/31
Sosialisasi ini semakin efektif jika antara individu yang disosialisasikan dan
model sosial memiliki hubungan yang erat (penuh kehangatan) dan relatif
terjadi dalam waktu lama.
Anak-anak dalam keluarga Kristen melalui interaksinya dengan kedua orang
tuanya akan mengalami sosialisasi, yang pada gilirannya membentukidentitas diri seorang anak menjadi identitas diri yang Kristen.
Orang tua harus menjadi model yang baik dari iman kristiani agar menjadipanutan yang efektif bagi internalisasi sistem kepercayaan, nilai, dan pola
tingkah laku kristiani.
-
5/24/2018 BAB 1
11/31
SettingPAK dalam Jemaat
Dengan menyadari kekhasan tiap-tiap kelompok usia dari segi kebutuhan,
minat, persoalan maupun tingkat pertumbuhannya, maka di dalam gereja
atau jemaat dikembangkan PAK Kategorial (PAK Anak-anak, PAK
Remaja, dan Pemuda, serta PAK Orang Dewasa, Persekutuan Ibu-ibu).
Ada juga yang mulai mengembangkan PAK bagi kelompok Lanjut Usia, juga
bagi kaum Wanita.
-
5/24/2018 BAB 1
12/31
Bab 4
Setting Pendidikan Agama Kristen Dalam Sekolah
Dasar Filosofis Kehadiran Agama
dalam Sekolah
Secara sosial, pemahaman akan apa yang dipercayai
dan diyakini oleh orang lain adalah penting untuk bisa
menghargai orang lain dalam kehidupan bersama
dalam masyarakat.
Pendidikan agama dengan mengajarkan doktrin dan
ajaran agama akan sangat menolong perkembangan
intelektual dari peserta didik, apalagi dalam konteks
sekolah.
-
5/24/2018 BAB 1
13/31
Pendidikan agama juga dapat meningkatkan moral seseorang, sebab
bagaimana pun juga bidang moral, kode etik, dan filsafat kehidupan dalam
kebanyakan kasus mempunyai hubungan dengan agama meskipun tidak
selalu.
Dalam masyarakat yang penuh dengan masalah moral seperti korupsi, kolusi,
nepotisme, kurangnya perhatian terhadap lingkungan, dan persoalan-persoalan
sosialnya seperti kemiskinan, membutuhkan sikap moral dan etis yangbertanggung jawab untuk menanggulanginya. Agama dapat menjadi sumber
nilai dan moral untuk menanggulangi masalah-masalah tersebut di atas.
Perkembangan spiritual menunjuk kepada perkembangan dari kemampuan
untuk diinspirasikan oleh isu-isu yang trasenden demi mengatasi kebutuhan-
kebutuhan dan keinginan-keinginan individu secara material.
-
5/24/2018 BAB 1
14/31
Hal-hal ini mencakup pertanyaan-pertanyaan yang melibatkan perhatian orang
sepanjang hidupnya seperti tujuan hidup, kematian, misteri dari pengalaman
hidup manusia yang paradoks. Dalam banyak kasus, pertanyaan-pertanyaan ini
mutlak hanya dapat dijawab dari perspektif agama.
Sifat Pendidikan Agama Dalam Sekolah
Pertama. apa yang dapat dikategorikan sebagai pendidikan dalam iman
(tradisi iman tertentu) atau education in faith. Tipe ini menaruh perhatian
terhadap pewarisan (transmission atau hand on) kepercayaan religius atau
iman agamawi dari suatu umat tertentu, yakni kepercayaan, tradisi dan
praktik agamawi kolektif dari suatu kelompok (umat) di mana kelompok itu
mengidentifikasikan diri sebagai suatu persekutuan iman.
Membagi jenis pendidikan agama
menjadi dua kategori besar
-
5/24/2018 BAB 1
15/31
Kedua, adalah apa yang bisa kita sebut educatiion in religion
(pendidikan dalam agama atau tentang agama). Di sini pendidikan dalam
agama memberi kontribusi terhadap pendidikan umum dari peserta didik.Rasionalisasi dan tujuan dari tipe pendidikan agama ini tidak lahir dari
suatu persekutuan iman, tetapi dari pendidik yang memberi perhatian
kepada proses pendidikan yang umum.
Bab 5Pendekatan Dalam Pendidikan Agama Kristen
Pandangan Para Penganut Pendekatan Sosialisai
Horace Bushnell
(1802-1876)
Menurut Bushnell, karena keluarga adalah
sumber utama dari pendidikan Kristen,
maka orang tua harus bertanggung jawab
menciptakan iklim yang benar-benar
Kristen dalam keluarga tersebut
-
5/24/2018 BAB 1
16/31
George Albert
Coe (1862-
1951)
Semua pendidikan seharusnya merupakan
proses interaksi sosial. Menurut Coe, fakta
yang sentral dari proses pendidikan adalah
pengalaman Kristen yang bertumbuh dalam
dan melalui interaksi-interaksi sosial daripelajar . Jadi interaksi sosial adalah inti dari
PAK, bukan hanya sebagai proses
melainkan juga content (isinya).
Pemahaman kunci dari Coe
menolong para pendidik
Kristen untuk menaruh
perhatian terhadap
keseluruhan realitas sosial
dimana kita disosialisasikan
Ellis Nelson
Nelson mengonsentrasikan perhatiannya
pada cara bagaimana suatu kebudayaan
diwariskan agar dapat menganalisa
transmisi iman agamawi.
Kalau seseorang mengatakan dirinya seorang Kristen
(beriman Kristiani) maka setidak-tidaknya ia memiliki
pandangan dunia yang Kristen (kepercayaan), mempunyai
sistem nilai yang kristiani dan mengidentifikasikan dirinya
dengan suatu persekutuan umat yang menyebut dirinya
persekutuan kristiani
-
5/24/2018 BAB 1
17/31
John Westerhoff IIIWesterhoff III menekankan peranan PAK
(katekese, istilah yang ia lebih suka) untuk
membimbing orang kepada aksi sosial
dalam keterlibatan pada aktivitas politisuntuk membaharui sistem ekonomi hingga
keadilan dan persamaan tercapai.
Berard MathalerMathaler berpendapat bahwa PAKmempunyai tiga tujuan : pertumbuhan
iman, afiliasi agamawi, dan memelihara
serta mewariskan suatu tradisi agamawi.
Dari sudut psikologi, sosialisasi penting untuk pertumbuhan imanpribadi. Sosialisasi dari sudut sosiologi adalah penting untuk
afiliasi sosial dalam kelompok agama tertentu, sedangkan
sosialisasi dari sudut antropologi perlu untuk memelihara serta
mewariskan tradisi agamawi tertentu,
-
5/24/2018 BAB 1
18/31
L.O Richards
Keluarga Kristen maupun jemaat lokal
adalah persekutuan iman dan tubuh Kristus
karenanya merupakan pendidik utama.
Pada dasarnya Richards mengembangkan teori
dan praktik PAK-nya dengan landasan
teologis, begitu pula pendekatan sosialisasinya
didukung dengan dasar teologis.
Pendekatan Model
Sekolah-Pengajaran
PAK yang menggunakan model atau
paradigma sekolah-pengajaran
meniru persis apa yang terjadi dalamsettingpendidikan formal yang
namanya sekolah, dimana terjadi
pendidikan dalam bentuk
pengajaran.
Dalam model ini yang dibutuhkan
adalah guru profesional yangmemahami anak didik dengan segala
tingkat perkembangannya.
Dibutuhkan pengorganisasian kelas
berdasarkan tingkat usia..
-
5/24/2018 BAB 1
19/31
Dalam proses belajar mengajar ini juga dibutuhkan sejumlah
metode yang efektif agar terjadi proses belajar. Lebih dari itu
kurikulum pun disusun secara gradual dan disesuaikan dengantingkat perkembangan peserta didik.
Pendekatan seperti ini akan memusatkan perhatiannya pada penyediaan
bahan ajaran berupa kurikulum dan bahan sumber ditambah dengan alat
peraga serta media pengajaran yang mahal-mahal serta pembuatan ruang
kelas yang layak untuk terjadinya proses belajar mengajar.
-
5/24/2018 BAB 1
20/31
Bab 6
Metode Dalam Pendidikan Agama Kristen
Metode adalah suatu hal yang mempunyai dua sisi yakni teori
dan praktik. Kita bisa mempelajari berbagai metode secara
teoritis, namun hal itu tidak menjamin keberhasilan tanpa
keterampilan melakukan atau mneggunakannya. Namun
dengan memahami berbagai metode secara teoritis, kita dapat
memiliki landasan untuk berlatih dalam menggunakannya
1. Metode Ceramah
Metode Pengajaran Yang Dipakai oleh Tuhan Yesus
menurut Boehlke
-
5/24/2018 BAB 1
21/31
2. Menghafalkan
Boehlke mengakui bahwa tidak ada perintah khusus dari
TuhanYesus agar murid-Nya menghafalkan ayat-ayat
tertentu dari Kitab Suci, namun kepentingannya jelas sekali
bagi Yesus pribadi. Tidak jarang Yesus mengutip ayat dari
Taurat, nubuat, misalnya untuk membenarkan tingkah laku
atau gagasan yang sedang dikemukakannya (mis.
Mat.12:1-8; Khotbah di Bukit)
3. Dialog 4. Studi Kasus
Perumpamaan-perumpamaan yang diceritakan
oleh Tuhan Yesus sesungguhnya merupakan
studi kasus. Dengan pendekatan ini Yesusmenggariskan seluk beluk salah satu kasus,
sebagian dari pengalaman seseorang dan
mengundang para pelajar memanfaatkan akal
dan imannya.
-
5/24/2018 BAB 1
22/31
5. Perjumpaan
Dengan metode perjumpaaan, para pelajar ditantang secara langsung
untuk mengambil keputusan. Ia memprakarsai pertanyaan pribadi
yang besar sekali maknanya. Yesus mengajukan pertanyaan pribadi :
Tetapi apa katamu, siapakah Aku ini?
6. Perbuatan Simbolis
Pada awal pelayanan Yesus di depan umum. Ia dibaptiskan oleh
Yohanes Pembaptis. Di sini, Yesus hendak mengajar para murid
melalui tindakan simbolis. Pertama, Ia mengajarkan bahwa pelayanan-
Nya berarti pengorbanan. Yang dimaksud adalah jelas yakni tentang
kesengsaraan-Nnya. Jadi baptisan-Nya adalah simbol kesengsaraan.
Kedua, melalui lambang baptisan, Yesus mengajarkan tentang
perlunya solidaritas dengan semua orang, dan bahwa solidaritas itu
hanya bisa dinyatakan sebagai hamba yang merendahkan diri dan yang
menderita.
-
5/24/2018 BAB 1
23/31
Cerita dan Bercerita Dalam PAK
Penyampaian bahan Alkitab dalam
pengajaran harus disajikan
sedemikan rupa dengan tujuan :
1. Menyadarkan siswa akanjalan dan kehendak Allah
dalam dirinya,
2. Menimbulkan keinginannya
untuk menerapkan semuanya
dalam hidup pribadi.
-
5/24/2018 BAB 1
24/31
Bab 7
Kopartner Dalam PAK
Peserta Didik Dalam PAK
Perjalanan setiap orang menuju
kepada Allah adalah sesuatu yang
suci, dan setiap orang dengancaranya sendiri merupakan suatu
yang unik. Karena itu, jika kita
memperlakukan peserta didik
bukan sebagai subyek (kurang dari
itu), maka sesungguhnya kita telahmerugikan proses tersebut
Dengan demikian mereka
bukanlah obyek yang dapat
diperlakukan atau dibentuk
menurut kemauan kita, melainkan
merupakan subyek dengan siapa
kita masuk dalam suatu hubungan
kesalingan dan kesamaderajatan.
Implikasi dari tugas PAK adalah
untuk melihat peserta didik
sebagai umat yang terpanggiluntuk terlibat dalam dunia ini
demi menghadirkan tanda-tanda
Kerajaan Allah dan membentuk
masa kini ke arah penyempurnaan
Kerajaan Allah.
-
5/24/2018 BAB 1
25/31
Persepsi Tentang Pendidik Dalam
PAK
Pendidik Kristen adalah mewakili Kristus dalampelayanan kepada masyarakat dengan pelayanan firman
yang inkarnatif.
Hal ini bermakna :
a. Setiap bentuk pelayanan di
dalam gereja yang mula-mula
mempunyai tugas mewakili
Kristus, yang bangkit dengan
pelayanan dalam bentuk apa pun
baik kepada persekutuan iman
(gereja) maupun kepada dunia.
b. Sudah ada pemahaman sejak awal
bahwa pelayanan dari pendidik adalah
untuk menjadi pelayan firman, yang
mempunyai kesamaan dengan dengan
penginjil dan nabi. Tetapi (di sini
jelas kekhususan dari pendidik)
pelayanan dari pendidik adalah secara
sadar ditujukan kepada proses, dimana
orang dapat menginkarnasikan firman
Allah dalam eksistensinya setiap hari.
-
5/24/2018 BAB 1
26/31
c. Pendidik perlu mengingat bahwa
jikalau pendidik hendak memenuhi
dimensi inkarnasi dari tugas
pelayanan pendidik, maka firman itu
harus diterapkan dalam hidup
pendidik lebih dahulu
d. Peranan pendidik sekali lagi bukanmengganti, tetapi mewakili Kristus.
Sebab mengganti (substitusi) berarti
mengambil alih dari seseorang secara
keseluruhan , baik hak maupun
tanggung jawab orang yang diwakili.Maka orang yang diwakili itu bukan
lagi diwakili melainkan digantikan.
-
5/24/2018 BAB 1
27/31
Pola hubungan ini adalah teori belajar
dan teori-teori perkembangan.
Teori belajar menolong pendidik
untuk mendapatkan pengetahuan
tentang bagaimana menolong peserta
didik belajar secara efektif baik itu
menyangkut pendekatan dan metode,pengaturan lingkungan belajar yang
kondusif (menunjang), serta proses
yang efektif , dan lain sebagainya
Teori-teori perkembangan menolong
para pendidik dalam PAK di dalam
berbagai hal, misalnya saja dalam
menentukan pendekatan ketika
merancang kurikulum PAK yang
sesuai dengan kebutuhan dan
perkembangan peserta didik.
Bab 8
Hubungan PAK Dengan Psikologi
dan Sosiologi
-
5/24/2018 BAB 1
28/31
Bab 9
Pendidikan Agama Kristen dan
Teologi
1. Teologi Sebagai
Content
Salah satu tugas utama dari pengajaran
Kristen adalah mengkomunikasikan
iman Kristen. Iman ini harus
dirumuskan dan dinyatakan dan
dinyatakan secara teologis. PAK akan
menjadi kosong dan lemah apabila
content-nya itu tidak didasarkan pada
teologi yang benar yang dapat
dipertanggungjawabkan
2. Teologi SebagaiProses
Pada masa lalu, iman Kristen hanyadipahami sebagai masalah pertobatan
oleh pendidik dalam PAK, sehingga
proses pendidikan yang dipakai
adalah penginjilan. Pada masa kini
dalam beberapa dimana iman Kristendipahami bukan hanya dalam arti
pengetahuan, tetapi juga sebagai
kehidupan dan tindakan, maka yang
dipakai sebagai proses pendidikan
dalam PAK adalah asuhan (nurture).
-
5/24/2018 BAB 1
29/31
3. Teologi Sebagai Metodologi
Tekanan ini mengusulkan bahwa
metode yang diusahakan bagi PAK
adalah metode-metode yang akanmembawa pelajar kepada
hubungan pribadi dengan pengajar,
dengan teman pelajar lain, dengan
persekutuan Kristen dan akhirnya
dengan Allah.
3. Teologi Sebagai Norma
Teologi juga berfungsi secara normatif,
untuk melindungi PAK dari perangkap
yang non-Kristen atau nonteologis.
Supaya menjaga PAK tetap sungguh-
sungguh Kristen maka kontribusi dari
berbagai disiplin serta filsafat dan
psikologi perlu disaring dengan
mengacu kepada kepantasannya
terhadap presuposisi teologis sebelumditerima
-
5/24/2018 BAB 1
30/31
-
5/24/2018 BAB 1
31/31