Bab 1

4
BAB I PENDAHULUAN Cairan dalam tubuh membentuk sekitar 70 % dari berat badan manusia. cairan tubuh sen terdiri atas cairan ekstra seluler dan intra seluler. Cairan dalam tubuh menadi sumber nu "ehin!!aikateradi ketidakseimban!an dalam tubuh da#atmen$ebabkan kerusakan sel hin!!a kerusakan r!an. Perubahan umlah cairan dalam tubuh da#at teradi #ada trauma $an! men$ebabkan #erda luka bakar& #uasa& muntah berulan! dan diare. Pada diare muntah dan mual cairan tubuh $an! ban$ak keluar men$ebabkan dehidrasi dan men$ebabkan #enurunan umlah air dan natrium dala kehilan!an air dan natrium dalam tubuh #ada dehidrasi akan dik m#ensasi den!an men!ambil a natrium $an! ada #ada cairan interstitial mau#un intra'askuler. Hal tersebut akan menurunk aliran darah e(ekti( dalam tubuh. )ika keadaan ini tidak menda#atkan #en!el laan cairan $a akan teradi #enurunan ' lume intra'ascular. Penurunan ' lume intra'askular dalam tubuh harus diatasi se!era den!an #emb intra'ena sehin!!a k m#ensasi atas #enurunan ' lume intra'ascular tidak teradi dan h me statis dalam tubuh da#at kembali n rmal. Dalam re(erat ini $an! akan dibahas adalah # cairan #ada #asien dehidrasi dan s$ k hi# ' lemik.

description

pengelolaan cairan pada pasien dehidrasi dan syok hipovolemik

Transcript of Bab 1

BAB IPENDAHULUAN

Cairan dalam tubuh membentuk sekitar 70 % dari berat badan manusia. cairan tubuh sendiri terdiri atas cairan ekstra seluler dan intra seluler. Cairan dalam tubuh menjadi sumber nutrisi bagi sel. Sehingga jika terjadi ketidakseimbangan dalam tubuh dapat menyebabkan kerusakan sel hingga kerusakan organ.Perubahan jumlah cairan dalam tubuh dapat terjadi pada trauma yang menyebabkan perdarahan, luka bakar, puasa, muntah berulang dan diare. Pada diare muntah dan mual cairan tubuh yang akan banyak keluar menyebabkan dehidrasi dan menyebabkan penurunan jumlah air dan natrium dalam tubuh. kehilangan air dan natrium dalam tubuh pada dehidrasi akan dikompensasi dengan mengambil air dan natrium yang ada pada cairan interstitial maupun intravaskuler. Hal tersebut akan menurunkan jumlah aliran darah efektif dalam tubuh. Jika keadaan ini tidak mendapatkan pengelolaan cairan yang baik maka akan terjadi penurunan volume intravascular.Penurunan volume intravaskular dalam tubuh harus diatasi segera dengan pemberian cairan intravena sehingga kompensasi atas penurunan volume intravascular tidak terjadi dan keseimbangan homeostatis dalam tubuh dapat kembali normal. Dalam referat ini yang akan dibahas adalah pengelolaan cairan pada pasien dehidrasi dan syok hipovolemik.

BAB IITINJAUAN PUSTAKAA. CAIRAN TUBUH

B. DEHIDRASIa) DefinisiDehidrasi adalah suatu gangguan dalam keseimbangan air yang disertai output yang melebihi intake sehingga jumlah air pada tubuh berkurang. Meskipun yang hilang terutama cairan tubuh ,tetapi dehidrasi juga disertai gangguan elektrolit.b) EtiologiDehidrasi berdasarkan penyebabnya dibagi menjadi 2 : Dehidrasi primer, terjadi karena asupan air yang jumlah yang terbatas. Pada stadium permulaan deplesi air,ion natrium dan klorida ikut menghilang dengan cairan tubuh,tetapi kemudian terjadi kompensasi berupa reabsorsi ion melalui tubulus ginjal. Hal ini menyebabkan air akan keluar dari sel sehingga terjadi dehidrasi intraseluler dan menimbulkan rasa haus. Selain itu terjadi perangsangan pada hipofisis melepaskan hormon antidiuretik sehingga terjadi oligouria. Dehidrasi sekunder, atau sodium depletion terjadi karena tubuh kehilangan cairan tubuh yang mengandung elektrolit. Istilah sodium deplesi lebih sesuai daripada deplesi garam untuk memberi tekanan terhadap perlunya natrium. Sodium deplesi sering terjadi akibat keluarnya cairan melalui saluran pencernaan pada keadaan muntah-muntah dan diare yang terus menerus.Hilangnya Cairan dari dalam tubuh dapat berasal dari luar tubuh (factor ektrinsik) dan dalam tubuh (factor interinsik) Eksternal (dari luar tubuh )Penyebab dehidrasi yang berasal luar tubuh yaitu :1. Akibat dari berkurangya cairan akibat panas yaitu kekurangan zat natrium;kekurangan air;kekurangan natrium dan air.2. Latihan yang berlebihan yang tidak dibarengi dengan asupan minuman juga bias.3. Sinar panas matahari yang panas.4. Diet keras dan drastis.5. Adanya pemanas dalam ruangan.6. Cuaca/musim yang tidak menguntungkan (terlalu dingin).7. Ruangan ber AC , walaupun dingin tetapi kering.8. Obat-obatan yang digunakan terlalu lama.

Internal (dari dalam tubuh) Sedangkan penyebab terjadinya dehidrasi yang berasal dari dalam tubuh disebabkan terjadinya penurunan kemampuan homeostatik. Secara khusus, terjadi penurunan respons rasa haus terhadap kondisi hipovolemik dan hiperosmolaritas. Disamping itu juga terjadi penurunan laju filtrasi glomerulus, kemampuan fungsi konsentrasi ginjal, renin, aldosteron, dan penurunan respons ginjal terhadap vasopresin. Selain itu fungsi penyaringan ginjal melemah, kemampuan untuk menahan kencing menurun, demam, infeksi, diare, kurang minum, sakit, dan stamina fisik menurun.

C. SYOK HIPOVOLEMIKa) DefinisiSyok Hipovolemik adalah terganggunya sistem sirkulasi akibat dari volume darah yang berkurang pada pembuluh darah. Hal ini bisa disebabkan oleh karena perdarahan yang masif atau oleh karena kehilangan plasma darah.b) EtiologiSyok hipovolemik dapat disebabkan oleh intake yang kurang, output yang meningkat oleh karena insensible loss yang berlebihan, konsumsi obat diuretic yang tidak tepat dosisnya, gangguan saluran cerna seperti diare, pada pasien sindrom nefrotik yang mana dapat timbul asites dan edem.Menurunnya volume darah intravascular menyebabkan penurunan tekanan darah sehingga tubuh akan melakukan kompensasi untuk mempertahankan sirkulasi dan perfusi adekuat pada organ vital. Integritas sirkulasi tergantung pada volume darah yang beredar,tonus pembuluh darah dan system pompa jantung, bila terjadi gangguan pada salah satu bagian itu maka akan timbul syok. Mekanisme yang timbul pada keadaan syok hipovolemik adalah Baroreseptor, perubahan tegangan pembuluh darah akan menurunkan rangsangan pada baroreseptor sehingga impuls yang dikirim baroreseptor ke pusat juga berkurang hal ini menyebabkan timbulnya vasokonstriksi dan takikardi Kemoreseptor , respon baroreseptor mencapai respon maksimal jika penurunan tekanan darah mencapai 60 mmhg, sebelum respon maksimal diterima oleh baroreseptor, rangsangan kemoreseptor sudah berjalan, manifestasi klinis yang tampak adalah vasokonstriksi yang luas dan rangsangan pernafasan. Reseptor humoral, pada keadaan hipovolemik tubuh akan mengeluarkan hormone hormone stress seperti epinefrin, glucagon dan kortisol yang efeknya adalah kontra insulin. Sekresi hormone hormone ini menimbulkan takikardi, vasokonstriksi dan hiperglikemi. Vasokonstriksi diharapkan akan meningkatkan tekanan darah perifer dan preload,isi sekuncup dan curah jantungD. JENIS CAIRAN

Cairan intravena yang biasa digunakan untuk terapi cairan ada 3 jenis yaitu:

Cairan kristaloidAdalah cairan dengan berat molekul rendah (