BAB 1-3 ANALISA METODE PENILAIAN INVESTASI TAMBAHAN MESIN PADA PT INDOLOTEX TAMA JAYA

109
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 LATAR BELAKANG Pada era globalisasi ini menimbulkan persaingan yang ketat dan perusahaan harus mampu mengantisipasi dan menghadapi segala situasi dan kondisi agar mampu bertahan dan dapat harus maju dalam rangka memenangkan persaingan dunia usaha. Pemerintah berusaha menggerakkan semua sektor rill dan finansial untuk menggerakkan roda perekonomian bangsa. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan membuat kebijakan – kebijakan untuk menarik minat para pengusaha untuk mau menanamkan modalnya. Pemerintah mengharapkan para pengusaha tidak hanya menginventasikan modalnya di sektor financial tetapi juga diharapkan untuk berinvestasi di sektor riil. Di harapkan dengan berkembangnya sektor riil maka tingkat kemiskinan dan pengangguran yang pada saat ini sangat tinggi 1

description

analisis metode penilaian investasi

Transcript of BAB 1-3 ANALISA METODE PENILAIAN INVESTASI TAMBAHAN MESIN PADA PT INDOLOTEX TAMA JAYA

BAB 1PENDAHULUAN1.1 LATAR BELAKANGPada era globalisasi ini menimbulkan persaingan yang ketat dan perusahaan harus mampu mengantisipasi dan menghadapi segala situasi dan kondisi agar mampu bertahan dan dapat harus maju dalam rangka memenangkan persaingan dunia usaha. Pemerintah berusaha menggerakkan semua sektor rill dan finansial untuk menggerakkan roda perekonomian bangsa. Salah satu usaha yang dilakukan adalah dengan membuat kebijakan kebijakan untuk menarik minat para pengusaha untuk mau menanamkan modalnya. Pemerintah mengharapkan para pengusaha tidak hanya menginventasikan modalnya di sektor financial tetapi juga diharapkan untuk berinvestasi di sektor riil. Di harapkan dengan berkembangnya sektor riil maka tingkat kemiskinan dan pengangguran yang pada saat ini sangat tinggi akan berkurang. Pengusaha merupakan mitra pemerintah untuk bersama sama meningkatkan perekonomian bangsa sehingga dapat bangkit dari keterpurukan pasca krisis ekonomi.Keputusan investasi bagi investor adalah hal yang sangat penting untuk di pertimbangkan secara baik dan benar. Selain harus melihat prospek bidang usaha yang sedang ditekuni. Selain itu keputusan investasi terhadap aktiva tetap juga harus melihat manfaat dan umur ekonomisnya. Karena investasi dalam aktiva tetap adalah investasi jangka panjang. Mengingat banyaknya alternatif untuk menanamkan modal, maka pemilik usaha tentunya sangat berhati hati dalam aktiva tetap. Investasi dikelompokan menjadi 2 (dua) yaitu investasi jangka panjang dan investasi jangka pendek. Dimana investasi jangka pendek adalah investasi yang batas investasinya berumur kurang dari 1 (satu) tahun sedangkan investasi jangka panjang berumur lebih dari 1 (satu) tahun. Namun demikian ada pula yang membagi investasi jangka panjang menjadi 2 (dua) yaitu investasi jangka menengah yaitu antar 1 (satu) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun dan investasi yang berumur lebih dari 5 (lima) tahun. Investasi jangka panjang sering dikaitkan dengan penganggaran modal atau capital budgeting.Pada hakekatnya investasi merupakan penempatan sejumlah dana pada saat ini dengan harapan untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Keputusan untuk melakukan investasi jangka panjang merupakan salah satu keputusan yang paling kritis bagi keberhasilan perusahaan. Keputusan tersebut tentunya akan berdampak buruk di waktu yang akan datang dalam hubungannya dengan likuiditas. Karena jika investasi sudah dilaksanakan, tetapi kemudian terjadi kesalahan atau kekeliruan perhitungan maka sulit untuk menarik investasi yang sudah di keluarkan tersebut. Oleh karena itu perlu dilakukan suatu analisa penilaian kelayakan investasi. Penilaian kelayakan investasi haruslah ditinjau dari berbagai aspek. Permasalahan yang menjadi pertimbangan ketika akan memutuskan investasi antara lain aspek pasar, aspek manajemen, aspek keuangan, aspek hukum, aspek sosial.Penganggaran modal (capital budgeting) adalah suatu proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dana dimana jangka pengembalian dananya melebihi waktu 1 (satu) tahun. Dapat pula penganggaran modal merupakan suatu proses mengevaluasi dan seleksi terhadap investasi jangka panjang agar tetap sejalan dengan tujuan perusahaan dalam memaksimalkan kesejahteraan pemegang saham.Agar tujuan perusahaan tersebut dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang diinginkan, maka apa pun tujuan perusahaan (baik profit, sosial maupun gabungan dari keduanya profit dan sosial), hendaknya apabila ingin melakukan investasi sebaiknya didahului dengan suatu studi. Tujuannya adalahuntuk menilai apakah investasi yang akan ditanamkan layak atau tidak untuk dijalankan (dalam arti sesuai dengan tujuan perusahaan) dan dapat memberikan suatu manfaat atau tidak.Seluruh perubahan tersebut berasal dari hasil operasi perusahaan maka hal ini di nilai sebagai hal yang amat baik atau menguntungkan di bandingkan dengan kenaikan modal yang berasal dari pengeluaran hutang jangka panjang. Berdasarkan latar belakang permasalahan, maka penulis memberi judul ANALISA METODE PENILAIAN INVESTASI TAMBAHAN MESIN PADA PT INDOLOTEX TAMA JAYA

1.2 Perumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan masalah yang akan dibahas, adalah sebagai berikut :1. Bagaimanakah prosedur pengadaan investasi tambahan mesin pada PT INDOLOTEX TAMA JAYA?2. Bagaimana kelayakan investasi tambahan mesin pada PT INDOLOTEX TAMA JAYA?1.3BATASAN MASALAHBatasan masalah yang digunakan penulis dalam melakukan penelitian adalah sebagai berikut :a. Proyeksi laporan keuangan yang digunakan adalah periode 2010-2014.b. Metode penilaian investasi yang digunakan adalah Net Present Value (NPV), Payback Period (PP) dan Internal Rate of Return (IRR).c. Dalam perhitungan proyeksi arus kas dengan menggunakan metode penyusutan garis lurus.1.4Tujuan Penelitian Berdasarkan permasalahan diatas, maka penulis mengadakan penelitian ini dengan tujuan sebagai berikut :1. Untuk mengetahui prosedur pengadaan investasi tambahan mesin pada PT INDOLOTEX TAMA JAYA2. Untuk mengetahui kelayakan investasi tambahan mesin pada PT INDOLOTEX TAMA JAYA1.6 Manfaat penelitian Penulis berharap dari hasil penelitian ini dapat memberikan manfaat bagi banyak pihak, diantaranya adalah sebagai berikut :1. Bagi penulisa. Untuk memenuhi salah satu syarat menempuh ujian sidang diploma Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi program (D3) jurusan akuntansi pada STIE Insan Pembangunan.b. Untuk menambah wawasan dan pengetahuan tentang pengaruh modal kerja pada suatu perusahaan, dan untuk mempraktekkan ilmu yang didapat dibangku kuliah kedalam kegiatan perusahaaan.2. Bagi Institusi Pendidikan (STIE Insan Pembangunan )Sebagai sumbangan pengembangan ilmu pengetahuan khususnya mengenai analisa kelayakan investasi dilihat dari aspek penganggaran modal.3. Bagi perusahaan Untuk memberikan masukan kepada perusahaan mengenai kelayakan investasi dilihat dari aspek penganggaran modal yang berguna untuk meningkatkan keuangan perusahaan dan meminimalkan resiko investasi.4. Bagi UmumHasil ini dapat digunakan oleh rekan rekan sesama mahasiswa sebagai bahan perbandingan dan referensi untuk penelitian selanjutnya.

1.5 Sistematika Penulisan Di dalam sistematika penulisan laporan ini, terdiri dari 5 (lima) bab yang masing masing bab akan di rincikan menjadi beberapa sub bab, sebagai garis besar penyusunan laporan ini yang akan diuraikan sebagai berikut :BAB 1PENDAHULUANDalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.BAB 11LANDASAN TEORIDalam bab ini memuat tinjauan pustaka, kerangka pemikiran dan perumusan hipotesis.BAB 111METODOLOGI PENELITIANDalam bab ini di uraikan bagaimana permasalahan penelitian akan diselesaikan, metode penelitian yang perlu di uraikan secara terinci adalah mengenai desain penelitian, desain operasional dan pengukuran variabel, sample dan pengumpulan data, uji hipotesis atau asumsi.

BAB 1VANALISA DAN PEMBAHASAN Dalam bab ini mendeskripsikan mengenai objek penelitian yaitu kondisi perusahaan saat ini, serta pendeskripsian mengenai pemecahan masalah penelitian.BAB VKESIMPULAN DAN SARANDalam bab ini berisikan tentang kesimpulan yang diperoleh sebagai hasil dari praktek kerja, serta mengajukan saran sebagai masukan yang dapat memberikan manfaat baik secara langsung maupun tidak langsung.

BAB IILANDASAN TEORI2.1 Tinjauan Pustaka2.1.1Penganggaran Modal ( Capital Budgeting )Pada prinsipnya investasi jangka panjang ini sama dengan investasi jangka pendek dan investasi pada surat berharga atau sekuritas. Konsep penilaian sekuritas juga dapat di gunakan untuk mengevaluasi investasi jangka panjang atau capital budgeting. Batas investasi jangka pendek dan investasi jangka panjang adalah satu tahun. Investasi jangka pendek berumur kurang dari satu tahun. Namun demikian adapula yang membagi investasi jangka panjang menjadi dua, investasi jangka menengah yaitu antara 1 (satu) tahun sampai dengan 5 (lima) tahun dan investasi jangka panjang yang berumur lebih dari 5 (lima) tahun. Investasi jangka panjang. Perusahaan memutuskan untuk melakukan investasi saat ini dengan harapan akan mendapatkan keuntungan yang cukup di masa datang.Kebijaksanaan investasi adalah masalah bagaimana manager dapat mengalokasikan dana dananya di dalam berbagai bentuk investasi untuk memperoleh keuntungan di masa yang akan datang. Kebijaksanaan itu merupakan hasil keputusan yang harus di dasarkan pada benefit cash ratio. Oleh sebab itu sebelum membuat keputusan investasi, manajemen harus membuat suatu perencanaan yang komprehensif. Kemudian menyusun prosedur pelaksanaan investasi dan mengadakan pengawasan.Dalam perencanaan investasi di lakukan analisis manfaat dari dana dana yang ditanamkan oleh perusahaan serta kemampuan perusahaan untuk melaksanakan dana dana yang telah di keluarkan dengan sebaik baiknya. Apabila dan yang telah dikeluarkan itu kurang bermanfaat atau tidak sebanding dengan biaya, waktu dan usaha yang telah dilakukan, maka perlu di pertimbangkan mengenai rencana dari investasi tersebut. Setelah disusun rencana investasi kemudian dilaksanakan. Dana- dana yang di investasikan harus dikelola, setiap pengeluaran dana harus mendapatkan benefit (keuntungan). Proses pelaksanaan investasi tersebut harus di kendalikan (diawasi). Dalam pengawasan investasi perusahaan harus berusaha menjaga agar aktiva aktiva, tenaga kerja, bahan bahan dan biaya yang dilakukan untuk melakukan investasi diupayakan semuanya dikelola secara efisien. Pengawasan investasi dapat dirinci lebih lanjut ke dalam laporan investasi dan selanjutnya dievakuasi. Hal ini dapat di uraikan sebagai berikut :a. Laporan investasi, dalam laporan investasi dana dana yang akan ditanamkan dalam investasi pada umumnya diuji atau diseleksi dengan menggunakan tolak ukur yang telah ditetapkan dalam kebijaksanaan perusahaan sesuai dengan anggaran yang ada seperti mengukur tingkat pemulihan yang diperkirakan dengan jangka waktu pengembalian modal nilai neto dari dana yang ditanamkan.b. Evaluasi atas laporan investasi, pada saat dilakukan lebih cermat, baik mengenai dana yang perlu dikeluarkan untuk proyek investasi tersebut maupun arus dana yang diperkirakan akan masuk kedalam kas perusahaan di masa yang akan datang. Apabila proyek proyek tersebut berkaitan satu sama lainnya sehingga ada ketergantungan antara proyek tersebut dikelompokan ke dalam proyek yang lebih besar, sebaliknya apabila proyek proyek tersebut berdiri sendiri (mutually exclusive) dari yang lainnya dan kurang menguntungkan maka perusahaan dapat menolak.Menurut Darsono dan Purwanti (2010 : 148) Capital Budgeting adalah proses mengenai pengeluaran dana di mana jangka waktu kembalinya dana tersebut melebihi waktu satu tahun.Proses perencanaan dan pengambilan keputusan mengenai pengeluaran dan di mana jangka pengembalian dananya melebihi waktu 1 (satu ) tahun. Manfaat dari penganggaran modal (capital budgeting) yaitu : a. Dana yang di keluarkan untuk penganggaran modal akan terikat untuk jangka waktu lama dan secara berangsur angsur melalui penyusutan (depresiasi) dapat di cairkan sesuai jangka waktu penyusutan aktiva tetap tersebut.b. Investasi dalam aktiva tetap menyangkut harapan terhadap peningkatan produksi dan penjualan di masa datang.c. Pengeluaran investasi untuk pembelian : tanah, bangunan, mesin mesin produksi, alat pembangkit tenaga listrik, alat transport merupakan pengeluaran yang cukup besar.d. Kesalahan dalam pengambilan keputusan mengenai pengeluaran pembelian barang modal tersebut akan mempunyai akibat yang panjang dan berat.Menurut Darwanto dan Purwanti (2010 : 149) keputusan dalam Capital Budgeting dapat dibagi menjadi dua yaitu :a. Keputusan berdasar standar investasi umum, yaitu perusahaan hanya menerima usulan investasi apabila menerima kriteria standar tertentu, hasil pengembalian investasi harus diperhitungkan premi risiko pasar dan risiko bisnis.b. Keputusan alternatif, artinya perusahaan memutuskan pemilihan beberapa alternatif investasi. Analisis finansial diputuskan pada faktor faktor biaya dan penghasilan perusahaan, yakni yang bertanggung jawab atas proyek yang bersangkutan dan hal ini biasanya diikutsertakan dalam perhitungan arus pendapatan dan neracanya.2.1.2Sumber - Sumber Dana Untuk mendanai suatu kegiatan investasi, maka biasanya diperlukan dana yang relatif cukup besar. Perolehan dana dapat dicari dari berbagai sumber dana yang ada seperti dari modal sendiri dan modal pinjaman. Pilihan apakah menggunakan modal sendiri atau modal pinjaman tergantung dari jumlah modal yang dibutuhkan dan kabijakan pemilik perusahaan. Pertimbangannya tidak lain adalah untung ruginya jika menggunakan salah satu modal atau dengan modal gabungan.Kebutuhan modal untuk melakukan investasi terdiri dari dua macam, yaitu modal investasi dan modal kerja. Modal investasi digunakan untuk membeli aktiva tetap seperti tanah, bangunan, mesin-mesin, serta inventaris lainnya dan biasanya modal investasi diperoleh dari pinjaman yang berjangka waktu panjang (diatas satu tahun). Sedangkan modal kerja yaitu modal yang digunakan untuk membiayai operasional perusahaan selama perusahaan beroperasi. Jangka waktu penggunaan modal kerja relatif pendek, yaitu untuk satu tahun atau beberapa siklus operasi perusahaan. Modal kerja digunakan untuk keperluan membeli bahan baku, membayar gaji karyawan dan biaya pemeliharaan serta biaya-biaya lainnya.Menurut Kashmir dan Jakfar (2012 : 91) dilihat dari sumber asalnya modal dibedakan menjadi dua macam, yaitu:a. Modal Asing (Modal Pinjaman)Modal asing atau modal pinjaman merupakan modal yang diperoleh dari pihak luar perusahaan dan biasanya diperoleh melalui pinjaman. Menggunakan modal pinjaman untuk membiayai suatu usaha akan terkena beban biaya, yaitu biaya administrasi, provisi dan komisi, serta bunga yang relatif besar. Kemudian adanya kewajiban untuk mengembalikan pinjaman setelah jangka waktu tertentu sesuai dengan perjanjian sebelumnya. Perolehan modal asing juga relatif sulit karena diperlukan syarat-syarat tertentu sesuai dengan kebijakan pemilik perusahaan.Keuntungan modal pinjaman adalah jumlahnya yang relatif tidak terbatas, artinya tersedia dalam jumlah banyak. Disamping itu dengan modal pinjaman biasanya timbul motivasi dari pihak manajemen untuk sungguh-sungguh mengerjakan usaha yang dijalankan. Hal ini dikarenakan adanya kewajiban untuk mengembalikan modal tersebut.b. Modal Sendiri Modal sendiri adalah modal yang diperoleh ari pemilik perusahaan dengan cara mengeluarkan saham baik secara tertutup atau terbuka. Tertutup artinya hanya dari kalangan internal pemilik saham sebelumnya, sedangkan terbuka dengan menjual saham kepada masyarakat luas.Keuntungan dengan modal sendiri untuk membiayai suatu usaha adalah tidak adanya biaya beban bunga seperti modal pinjaman. Perusahaan hanya berkewajiban membayar deviden. Pembayaran deviden dilakukan jika perusahaan memperoleh keuntungan dan besarnya deviden tergantung keuntungan perusahaan. Kemudian tidak adanya kewajiban untuk mengembalikan modal yang telah digunakan. Kerugian modal sendiri jumlahnya sangat terbatas dan relatif sulit untuk memperolehnya. Perolehan dana modal sendiri biasanya berasal dari setoran dari pemegang saham, cadangan laba dan dari laba yang belum dibagi.2.1.3Biaya Kebutuhan InvestasiInvestasi dilakukan dalam berbagai bentuk dan digunakan untuk membeli asset-aset yang dibutuhkan usaha tersebut. Aset-aset tersebut biasanya berupa asset tetap yang dibutuhkan perusahaan mulai dari pendirian sampai dapat dioperasikan. Oleh karena itu, sebelum melakukan investasi kita harus membuat terlebih dahulu biaya kebutuhan investasi. Kebutuhan investasi yang digunakan untuk membeli berbagai kebutuhan yang berkaitan dengan investasi tersebut.Menurut Kasmir dan Jakfar (2012 : 92) komponen yang terkandung dalam biaya kebutuhan investasi biasanya disesuaikan dengan jenis usaha yang dijalankan. Secara garis besar biaya kebutuhan investasi meliputi :a. Biaya prainvestasib. Biaya aktiva tetapc. Biaya operasiSecara umum komponen biaya kebutuhan investasi adalah sebagai berikut:1. Biaya prainvestasi terdiri dari :a. Biaya pembuatan studib. Biaya pengurusan ijin-ijin2. Biaya pembelian aktiva tetap seperti:a. Aktiva tetap berwujud, antara lain tanah, mesin, bangunan, peralatan, inventaris kantor, aktiva berwujud lainnya.b. Aktiva tetap tidak berwujud, antara lain good will, hak cipta, lisensi dan merk dagang.3. Biaya Operasional yang terdiri dari :a. Upah dan gaji karyawanb. Biaya listrikc. Biaya telepon dan air d. Biaya pemeliharaan e. Pajak f. Premi asuransig. Biaya pemasaranSumber pembiayaan untuk memenuhi kebutuhan investasi dapat digunakan modal sendiri dan modal pinjaman. Pembiayaan untuk membeli aktiva tetap biasanya bersumber dari pinjaman jangka panjang. Hal ini disebabkan aktiva tetap digunakan dalam jangka waktu relatif jangka panjang pula, sehingga pengembalian pinjamannya pun dapat dilakukan secara jangka panjang. Adapun untuk biaya operasional biasanya digunakan jangka pendek.2.1.4 Arus Kas ( Cash Flow )Menurut Kasmir dan jakfar (2012 : 95) Cash Flow merupakan arus kas atau aliran kas atau aliran kas yang ada diperusahaan dalam suatu periode tertentu. Cash flow menggambarkan berapa uang masuk ke perusahaan dan jenis jenis pemasukan tersebut. Cash flow juga menggambarkan berapa uang keluar serta jenis jenis biaya yang dikeluarkan.Menurut Sjahrial (2009 : 19) bahwa aliran kas terdiri dari :a. Aliran kas masuk neto tahunan (Net Annual Inflow of Cash) yaitu hasil yang diperoleh dari investasi baru atau Proceed .b. Aliran kas keluar neto tahunan (Net Annual Outflow of Cash) yaitu dana yang diperlukan untuk investasi baru atau Outlay .Menurut Darsono dan Purwanti (2010 : 149) Hasil akhir analisis Capital Budgeting sangat tergantung pada estimasi aliran kas tersebut. Kas adalah merupakan unsur pokok dalam semua keputusan perusahaan, bukan pendapatan / keuntungan dan oleh karena itu semua hasil yang diharapkan akan diperoleh dari suatu proyek akan dinyatakan / diekspresikan ke dalam bentuk arus kas. Penaksiran dilakukan atas aliran kas dan bukan keuntungan, karena kas merupakan faktor sentral dalam pengambilan keputusan investasi. Dengan demikian hasil yang diharapkan dari suatu proyek adalah berupa aliran kas dan bukan laba / pendapatan. Menurut Umar (2009 : 179) menyatakan bahwa penerimaan dan pengeluaran kas ada yang bersifat rutin dan ada pula yang bersifat insidentil. Sumber sumber penerimaan kas berasal dari :a. Hasil penjualan investasi jangka panjang, aktiva tetap, atau adanya penurunan aktiva tidak lancar yang diimbangi dengan penambahan kas.b. Adanya emisi saham maupun penambahan modal oleh pemilik dalam bentuk kas.c. Pengeluaran surat tanda bukti utang serta bertambahnya utang yang diimbangi dengan penerimaan kas.d. Berkurangnya aktiva lancar selain kas yang diimbangi dengan adanya penerimaan kas.e. Adanya penerimaan kas.Sedangkan pengeluaran kas dapat di sebabkan oleh transaksi transaksi sebagai berikut :a. Pembelian saham atau obligasi dan aktiva tetap lainnya.b. Penarikan kembali saham yang beredar dan pengembalian kas perusahaan oleh pemilik perusahaan.c. Pembayaran angsuran atau pelunasan piutang.d. Pembelian barang dagangan secara tunai.e. Pengeluaran kas untuk membayar dividen, pajak, denda.Menurut Kashmir dan Jakfar (2012 : 96) menerangkan bahwa jenis jenis cash flow yang dikaitkan dengan suatu usaha terdiri dari : a. Initisial cash flow atau lebih dikenal dengan kas awal yang merupakan pengeluaran pada awal periode untuk investasi.b. Operational cash flow merupakan kas yang diterima atau dikeluarkan pada saat operasi usaha, seperti penghasilan yang diterima dan pengeluaran yang dikeluarkan pada suatu periode.c. Terminal cash flow merupakan uang kas yang diterima pada saat usaha tersebut berakhir.2.1.5Pengertian InvestasiMenurut Darsono dan Purwanti (2010 : 145) Investasi adalah Pengeluaran saat uang saat ini dimana hasil yang di harapkan dari pengeluaran itu baru diterima lebih dari satu tahun mendatang. Artinya pengeluaran saat ini adalah sesuatu yang pasti, sedangkan hasil yang akan diterima di tahun tahun mendatang adalah sesuatu yang belum pasti. Ketidakpastian hasil yang akan diterima di masa mendatang itu di sebabkan oleh beberapa faktor antara lain faktor ketidakmampuan manajemen melaksanakan proyek investasi, faktor perubahan kondisi ekonomi, sosial, dan politik.Menurut Kasmir dan Jakfar (2012 : 5) Investasi dapat diartikan Penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Penanaman modal yang di tanamkan dalam arti sempit berupa proyek tertentu baik bersifat fisik ataupun nonfisik seperti proyek pendirian pabrik, jalan, jembatan, pembangunan gedung dan proyek penelitian dan pengembangan.Menurut Gumanti (2011 : 9) Investasi (Investment) adalah Penggunaan modal keuangan sebagai suatu upaya menciptakan uang lebih banyak. Jadi investasi adalah upaya investor melepaskan konsumsi hari ini dalam upaya untuk mendapatkan tingkat konsumsi lebih baik di masa mendatang.Berdasarkan pengertian yang telah diuraikan diatas, maka penulis menyimpulkan bahwa pengertian invetasi adalah investasi yang dimaksudkan untuk menunda konsumsi hari ini dikonsumsi dimasa yang mendatang, dengan harapan nilai diwaktu mendatang lebih tinggi dari daripada nilai yang ditemui hari ini.2.1.6 Jenis Jenis InvestasiInvestasi dapat dilakukan dalam berbagai bidang usaha, oleh karena itu investasi pun dibagi dalam berbagai jenis. Menurut Kasmir (2012 : 5), dalam prakteknya, jenis investasi dibagi 2 macam, yaitu :

a. Investasi nyata (Real Investment)Investasi nyata atau real investment merupakan investasi yang dibuat dalam harta tetap (fixed asset) seperti tanah, bangunan, peralatan atau mesin mesin.b. Investasi finansial (Financial Invesment)Investasi financial atau financial investment merupakan investasi dalam bentuk kontrak kerja, pembelian saham atau obligasi atau surat berharga lainnya seperti sertifikat deposito.Menurut Sjahrial (2009 : 21) Investasi jika di lihat dari segi keterkaitan, investasi di kelompokkan menjadi 2 (dua) yaitu a. Investasi yang bersifat saling meniadakan (Mutually exclusive) Artinya perusahaan tidak mungkin melakukan investasi secara bersama sama. Misalnya perusahaan tidak dapat menggunakan conveyor dan forklift dalam proses produksi.b. Investasi yang berdiri sendiri (Independent)Artinya Investasi dimana keputusan penolakan dan penerimaannnya tidak berpengaruh apapun terhadap investasi lain. 2.1.7Metode Penilaian Investasi Menurut Husein Umar (2009 : 197) metode yang dapat dipergunakan untuk menganalisis kelayakan investasi diantaranya :

a. Payback Period ( PP )b. Internal Rate Of Return ( IRR )c. Net Present Value ( NPV )d. Profitability Index ( PI )e. Break Even Point ( BEP )Menurut Hanafi (2011 : 150) ada beberapa kriteria yang dipakai untuk mengevaluasi rencana investasi antara lain :a. Payback Period b. Discounted Payback Period c. Accounting Rate of Returnd. Net Present Valuee. Internal Rate of Return f. Profitability IndexMenurut Sjahrial (2009 : 22) terdapat 8 (delapan) metode yang biasa digunakan untuk mengevaluasi investasi yaitu :a. Metode periode pengembalian ( Payback Period Method )b. Metode periode pengembalian dengan diskonto ( Discounted Payback Period Method )c. Metode rata rata tingkat pengembalian ( Average Rate of Return Method )d. Metode nilai sekarang bersih ( Net Present Value Method )e. Metode tingkat pengembalian internal ( Internal Rate of Return Method )f. Metode Indeks kemampuan menghasilkan laba atau metode rasio biaya dan manfaat ( The Profitability Index Method or Benefit Cost Ratio Method ) g. Metode nilai sekarang bersih yang disesuaikan (Adjusted Net Present Value )Menurut Darsono dan Purwanti (2010 : 150) Ada beberapa metode investasi yang sering digunakan untuk menilai apakah suatu investasi perlu dilanjutkan atau tidak, adalah sebagai berikut :a. Metode Payback Periodb. Net Present Value c. Internal Rate of Return d. Accounting Rate of Return e. Profitability Index2.1.8Perhitungan Penilaian InvestasiMenurut Umar (2009 : 197) penilaian dan pemilihan investasi adalah sebagai berikut :a. Payback Period ( PP )Metode Payback Period adalah suatu periode yang diperlukan untuk menutup kembali pengeluaran investasi (Initial cash investment) dengan menggunakan aliran kas, dengan kata lain payback period merupakan ratio antara Initial cash investment dengan cash flownya yang hasilnya merupakan satuan waktu. Selanjutnya nilai rasio ini dibandingkan dengan maximum payback period yang akan diterima. Rumus :

Payback Period = X 1 TahunKriteria penilaian :Jika payback period lebih pendek waktunya dari maximum payback periodnya maka usulan investasi dapat diterima. Metode ini cukup sederhana sehingga mempunyai kelemahan. Kelemahan utamanya yaitu metode ini tidak memperhatikan konsep nilai waktu dari uang di samping itu juga tidak memperhatikan aliran kas masuk setelah payback. Jadi pada umunya metode ini digunakan sebagai pendukung metode lain yang lebih baik.b. Internal Rate of Return ( IRR )Metode ini digunakan untuk mencari tingkat bunga yang menyamakan nilai sekarang dari arus kas yang diharapkan di masa datang, atau penerimaan kas, dengan mengeluarkan investasi awal.Rumus :

= Dimana : t= tahun ke n= Jumlah tahunIo= Nilai investasi awalCF= Arus kas bersihIRR= Tingkat bunga yang dicari harganyac. Net Present Value ( NPV ) Net Present Value yaitu selisih antara Present Value dari investasi dengan nilai sekarang dari penerimaan penerimaan kas bersih (aliran kas operasional maupun kas terminal) di masa yang akan datang. Untuk menghitung nilai sekarang perlu di tentukan tingkat bunga yang relevan.

Rumus :

NPV = - DimanaCFt= aliran kas pada periode tIo= Investasi awal pada tahun 0K= suku bungaKriteria penilaian : Jika NPV > 0, maka usulan proyek diterima Jika NPV < 0, maka usulan proyek ditolak Jika NPV = 0, nilai perusahaan tetap walau usulan proyek diterima ataupun ditolakd. Profitability Index ( PI )Pemakaian metode profitability index ini caranya adalah dengan menghitung melalui perbandingan antara nilai sekarang (present value) dari rencana penerimaan penerimaan kas bersih dimasa yang akan datang dengan nilai sekarang (present value) dari investasi yang telah dilaksanakan. Jadi profitability index dapat dihitung dengan membandingkan antara PV kas masuk dengan PV kas keluar.Rumus :

PI =Kriteria Penilaian : Jika PI > 1, maka usulan proyek dikatakan menguntungkan Jika PI < 1, maka usulan proyek tidak menguntungkan Kriteria ini erat hubungannya dengan kriteria NPV, dimana jika NPV suatu proyek dikatakan layak ( NPV > 0 ) maka menurut kriteria PI juga layak ( PI > 1 ) karena keduanya menggunakan variabel yang sama. e. Break Even Point ( BEP )Break even point adalah suatu alat analisis yang digunakan untuk mengetahui hubungan antar beberapa variabel di dalam perusahaan, seperti luas produksi atau tingkat produksi yang dilaksanakan, biaya yang dikeluarkan, serta pendapatan yang diterima perusahaan dari kegiatannya. Pendapatan perusahaan merupakan penerimaan yang dihasilkan dari kegiatan perusahaan sedangkan biaya operasinya merupakan pengeluaran yang juga karena kegiatan perusahaan.Menurut Hanafi (2011 : 150) kriteria penilaian investasi yang dapat digunakan untuk mengevaluasi rencana adalah sebagai berikut :a. Payback PeriodPayback period melihat seberapa lama investasi bisa kembali. Semakin pendek jangka waktu kembalinya investasi, semakin baik suatu investasi. Dimana kelemahan dari metode ini adalah tidak memperhitungkan nilai waktu uang dan tidak memperhitungkan aliran kas sesudah periode kembali, sedangkan kebaikan metode ini adalah mudah dipahami.b. Discounted Payback PeriodMetode ini berusaha menghilangkan kelemahan payback period yang tidak memperhitungkan nilai waktu uang. Dengan metode ini, aliran kas di present value-kan sebelum dihitung payback period-nya. Metode discounted payback period tidak bisa menghilangkan kelemahan yang kedua yaitu tidak memperhitungkan aliran kas di luar payback period.c. Accounting Rate of Return ( ARR )Metode ARR menggunakan keuntungan sesudah pajak, dibagi dengan rata rata nilai buku investasi selama usia investasi.ARR mempunyai kelemahan yang mencolok, yang sama dengan payback period. Pertama, ARR menggunakan input yang salah yaitu laba akuntansi bukanya aliran kas. Input yang salah akan menghasilkan output yang salah juga. Kedua, ARR tidak memperhitungkan nilai waktu uang.d. Net Present Value ( NPV )Net Present Value adalah present value aliran kas masuk dikurangi dengan present value aliran kas keluar. Keputusan investasi adalah sebagai berikut : NPV > 0 usulan investasi diterima NPV < 0 usulan investasi ditolake. Internal Rate Return ( IRR )IRR adalah tingkat diskonto yang menyamakan present value aliran kas masuk dengan present value aliran kas keluar. Keputusan investasi adalah sebagai berikut : IRR > tingkat keuntungan yang disyaratkan usulan investasi diterima IRR < tingkat keuntungan yang disyaratkan usulan investasi ditolakf. Profitability Index Profitability Index adalah present value aliran kas masuk dibagi dengan present value aliran kas keluar. Keputusan investasi adalah sebagai berikut : PI > 1 usulan investasi diterima PI < 1 usulan investasi ditolakMenurut Sjahrial (2009 : 22) terdapat 8 metode yang digunakan untuk mengevaluasi investasi antara lain : a. Metode Periode Pengembalian ( Payback Period Method )Metode periode pengembalian merupakan metode penilaian investasi yang menunjukan berapa lama investasi dapat tertutup kembali dari aliran kas bersihnya. Jadi menunjukkan jangka waktu yangdiperlukan untuk memperoleh kembali investasi yang telah dikeluarkan. Rumus :

Periode Pengembalian = X 1 tahunMetode ini sangat sederhana dan tidak perlu diperhitungkan yang rumit, namun demikian memiliki kelemahan, diantaranya : Tidak memperhatikan konsep nilai waktu dari uang Tidak memperhatikan aliran kas bersih setelah periode pengembalian Kebaikan dari Metode periode pengembalian : Mudah dimengerti Menyesuaikan ketidakpastian aliran kas selanjutnya Bias terhadap likuiditasKeburukan dari metode periode pengembalian : Mengabaikan nilai waktu dari uang Membutuhkan suatu titik pemisah antara sebelum tingkat pengembalian dan sesudah tingkat pengembalian Mengabaikan aliran kas setelah titik tingkat pengembalian Bias untuk proyek - proyek berjangka panjangb. Metode Period Pengembalian Dengan Diskonto ( Discounted Payback Period Method )Pada prinsipnya metode periode pengembalian dengan diskonto ini sama dengan metode periode pengembalian yang sebelumnya, hanya saja untuk menentukan periode pengembaliannya tidak menggunakan aliran kas bersih tetapi menggunakan aliran kas bersih yang telah didiskontokan atau aliran kas bersih yang telah nilai sekarangkan ( Present value ). Kebaikan dari metode periode pengembalian yang didiskontokan : Memasukkan perhitungan nilai waktu dari uang Mudah dimengerti Tidak menerima perkiraan investasi NPV yang negatif Bias terhadap likuiditasSedangkan keburukan dari metode periode pengembalian yang didiskontokan : Boleh menolak investasi NPV yang positif Membutuhkan titik pemisah Mengabaikan aliran kas setelah periode pengembalian Bias terhadap proyek proyek jangka panjangc. Metode Rata rata tingkat Pengembalian ( The Average Rate of Return Method )Ketentuan metode rata rata pengembalian adalah suatu proyek dapat diterima jika rata rata keuangan akuntansi-nya melebihi suatu target rata rata tingkat pengembalian atau rata rata keuntungan akuntansi.Rumus :

ARR=

Average investment =

d. Metode Nilai Sekarang Bersih ( Net Present Value Method )Nilai sekarang bersih (Net Present Value) adalah selisih antara niali sekarang (Present Value) aliran kas masuk bersih dengan nilai sekarang investasi . Metode ini merupakan salah satu metode pendiskontoan aliran kas. Untuk menerapkan metode ini diperlukan terlebih dahulu menetukan tingkat diskonto yang akan digunakan. Pada prinsipnya tingkat diskonto yang relevan adalah menggunakan biaya modal rata rata tertimbang dengan catatan tingkat resiko proyek sama dengan resiko bisnis secara keseluruhan. Jika dengan membiayai proyek resiko perusahaan meningkat, maka tingkat diskonto harus disesuaikan dan sebaliknya jika resiko perusahaan secara total menurun maka tingkat diskonto harus disesuaikan menjadi lebih rendah.Nilai sekarang bersih (Net Present Value) yang mngukur selisih nilai sekarang (Present Value) aliran kas masuk bersih dan nilai sekarang (Present Value) investasi. Maka Net Present Value dapat dirumuskan :

NPV = AoNCF = aliran kas masuk bersih yang diharapkan dari proyek tersebut pada periode tr= tingkat diskonto yang tidak lain adalah biaya modal rata rata tertimbangAo= investasi yang diasumsikan dikeluarkan pada awal tahun pertamaMetode nilai sekarang bersih (Net present value) memberikan kesimpulan bahwa apabila nilai bersihnya positif atau lebih besar dari nol, berarti nilai intrinsik proyek lebih besar dari nilai investasinya. Dengan kata lain investasi tersebut memberikan tambahan keuntungan riil yang positif maka investasi itu layak dilakukan. Sedangkan apabila nilai sekarang bersihnya negative berarti nilai intrinsik yang diharapkan lebih kecil dari investasi maka investasi tersebut tidak layak dilakukan.Apabila investasi tersebut memberikan nilai sekarang bersih sama dengan nol bukan berarti bahwa investasi tersebut tidak menghasilkan keuntungan, tetapi sebenarnya sudah menghasilkan. Hanya saja tingkat keuntungan yang dihasilkan sama dengan tingkat bunga dan modal.e. Metode Tingkat Pengembalian Internal (Internal Rate of Return Method)Internal Rate of Return ( IRR ) tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang ( Present Value ) aliran kas masuk bersih dengan nilai sekarang ( Present Value ) investasi atau nilai sekarang bersih ( Net Present Value ) sama dengan 0 ( nol ).Metode tingkat pengembalian internal (IRR) mengasumsikan bahwa aliran masuk bersihnya setiap tahunnya dapat diinvestasikan kembali dengan tingkat investasi kembali sebesar tingkat pengembalian internal ( IRR ).PV Investasi =PV Aliran Kas Bersih PV Investasi - PV Aliran Kas Bersih = NPV = 0Ada 2 cara untuk menghitung metode tingkat pengembalian internal ( IRR ) yaitu a. Metode Coba coba ( Trial and Error Method )b. Menggunakan rumus f. Metode Tingkat Pengembalian Internal yang Telah Dimodifikasikan ( Modified Internal Rate of Return )Untuk mengatasi kelemahan asumsi yang digunakan dalam metode tingkat pengembalian internal maka dikembangkan metode tingkat pengembalian internal yang telah dimodifikasikan ( MIRR )Pada prinsipnya metode ini hanya menggunakan biaya modal sebagai indikator tingkat investasi kembali untuk aliran kas masuk bersih masing masing proyek. Dengan demikian hasil yang diperoleh akan lebih realitis karena didasarkan pada asumsi yang sama. Seperti halnya dengan metode tingkat pengembalian internal, bedanya metode tingkat pengembalian internal menggunakan tingkat investasi kembali yang sama untuk proyek yang berbeda.

MIRR= - 1Metode tingkat pengembalian internal yang telah dimodifikasikan lebih banyak digunakan dibandingkan dengan memahami nilai sekarang. Hal ini disebabkan karena secara intuitif lebih mudah memahami memahami tingkat pengembalian internal yang telah dimodifikasikan dibanding dengan memahami nilai sekarang bersih. Dan apabila ternyata tingkat pengembalian internal yang telah dimodifikasikan investasi lebih tinggi daripada biaya modalnya maka investasi tersebut layak untuk dilaksanakan.g. Metode Rasio Indeks Kemampuan Menghasilkan Laba atau Metode Rasio Biaya dan ManfaatSebenarnya indeks kemampuan menghasilkan laba ini merupakan modifikasi dari metode nilai sekarang bersih. Metode indeks kemampuan menghasilkan laba sering juga disebut metode analisa biaya dan manfaat. Apabila metode nilai sekarang bersih mencari selisih antara nilai sekarang kas masuk bersih dengan nilai sekarang investasi, maka indeks kemampuan menghasilkan laba merupakan pembagian atau rasio antara nilai sekarang kas masuk bersih dengan nilai sekarang investasi. Dengan demikian metode rasio indeks kemampuan menghasilkan laba dapat dirumuskan :

Indeks Kemampuan= Kriteria dari metode ini jika investasi yang memiliki indeks kemampuan menghasilkan laba lebih besar dari satu maka nilai sekarang bersihnya akan positif dan jika indeks kemampuan menghasilkan labanya lebih kecil dari satu maka nilai sekarang bersih akan negatif. Sedangkan jika indeks kemampuan menghasilkan labanya sama dengan satu, maka investasi tersebut nilai sekarang bersihnya akan sama dengan nol. Apabila NPV investasi positif maka MIRR investasi tersebut akan lebih besar dari satu berarti investasi itu layak dilakukan. Sebaliknya jika NPV investasi negatif maka MIRR akan lebih kecil dari biaya modal dan indeks kemampuan menghasilkan laba akan lebih kecil dari satu berarti investasi tersebut tidak layak untuk dilaksanakan.h. Metode Nilai Sekarang Bersih Yang Disesuaikan Metode nilai sekarang bersih yang disesuaikan adalah metode ini memisahkan nilai sekarang bersih proyek menjadi dua kompenen yaitu nilai sekarang bersih jika proyek yang dibiayai dengan modal sendiri dan nilai sekarang pembiayaan lain.Metode nilai sekarang bersih yang disesuaikan hanya dapat diterapkan apabila : Penggunaan utang untuk pembiayaan investasi dapat diidentifikasi secara jelas. Penggunaan kombinasi utang dan modal sendiri pada satu proyek tidak mempengaruhi kombinasi utang dan modal sendiri yang optimal. Proyek dibiayai dengan kombinasi utang dan modal sendiri yang berbeda dengan kombinasi utang dan modal sendiri yang biasa dipergunakan perusahaan.2.1.9Pertimbangan Resiko Dalam InvestasiMenurut Sjahrial (2009 : 48) ada beberapa faktor yang mempengaruhi aliran kas bersih yang diproyeksikan antara lain :a. Ketepatan memproyeksikan aliran kas tersebut dipengaruhi estimasi penjualan, estimasi biaya produksi dan estimasi biaya lain-lain. Estimasi penjualan dipengaruhi oleh permintaan, strategi pemasaran dan persaingan dalam industry tersebut. Semakin tinggi harga barang maka semakin sensitif perubahan volume penjualan terhadap perubahan harga. Sementara itu biaya produksi ditentukan oleh teknologi yang digunakan yang sangat berpengaruh terhadap produktifitas dan efisien.b. Didalam mengevaluasi kelayakan investasi perlu juga diperhatikan perkembangan industrinya.c. Selain itu juga harus diperhatikan ada tidaknya hambatan untuk masuk dan keluar dalam indutri tersebut. Semakin tinggi hambatan untuk masuk dan keluar industri maka potensi labanya semakin besar.Untuk mempertimbangkan faktor resiko dalam mengevaluasi investasi, ada 2 (dua) alternatif yang dapat dilakukan adalah sebagai berikut :a. Dengan melakukan analisis sensitivitas. Analisis sensitivitas itu dimaksudkan untuk memperlonggar asumsi-asumsi yang digunakan dalam mengestimasi aliran kas.b. Dengan memasukkan unsur resiko kedalam discount rate, artinya discount rate dinaikkan jika tingkat resikonya dipandang lebih tinggi dan sebaliknya diturunkan jika resikonya lebih rendah.2.2Analisis Kelayakan2.2.1Pengertian Analisa KelayakanMenurut Kasmir dan Jakfar (2012 : 7) Kelayakan adalah Penelitian yang dilakukan secara mendalam tersebut dilakukan menentukan apakah usaha yang akan dijalankan akan memberikan manfaat yang lebih besar dibandingkan dengan biaya yang akan dikeluarkan. Dengan kata lain kelayakan dapat diartikan bahwa usaha yang dijalankan akan memberikan keuntungan finansial dan non finansial sesuai dengan tujuan yang mereka inginkan.Untuk menentukan layak atau tidaknya suatu usaha dapat dilihat dari berbagai aspek. Setiap aspek untuk dapat dikatakan layak harus memiliki suatu standar nilai tertentu, namun keputusan penilaian tak hanya dilakukan pada salah satu aspek saja. Aspek aspek yang dinilai dalam analisa kelayakan antara lain :a. Aspek hukum Aspek hukum digunakan untuk meneliti kelengkapan, kesempurnaan dan keaslian dari dokumen yang dimiliki mulai dari badan usaha, izin izin dan dokumen lainnya.b. Aspek pasar dan pemasaran Aspek pasar dan pemasaran meneliti seberapa besar pasar yang akan dimasuki dan seberapa besar kemampuan perusahaan untuk menguasainya pasar serta bagaimana strategi yang akan dijalankan nantinya.

c. Aspek keuanganAspek keuangan adalah untuk menilai kemampuan perusahaan dalam memperoleh pendapatan serta besarnya biaya yang dikeluarkan.d. Aspek manajemen dan organisasi Aspek manajemen dan organisasi adalah untuk mengukur kesiapan dan kemampuan sumber daya manusia yang akan menjalankan usaha tersebut dan mencari bentuk organisasi yang sesuai dengan usaha yang akan dijalankan.e. Aspek teknis Aspek teknis adalah untuk menentukan lokasi, layout gedung dan ruangan, serta teknologi yang akan dipakai. Lokasi yang menjadi perhatian adalah lokasi yang akan menjadi kantor pusat, lokasi pabrik dan lokasi gudang.f. Aspek ekonomi sosialPenelitian dalam aspek ekonomi adalah untuk melihat seberapa besar pengaruh yang ditimbulkan jika investasi ini dilakukan. Pengaruh ini terutama terhadap ekonomi secara luas serta dampak sosialnya terhadap masyarakat secara keseluruhan.

g. Aspek dampak lingkunganMerupakan analisis yang paling dibutuhkan karena setiap investasi yang dijalankan akan sangat besar dampaknya terhadap lingkungan sangat besar.2.2.2 Tujuan Analisa Kelayakan Menurut Kasmir dan Jakfar (2012 : 13) ada 5 (lima) tujuan dan proyek dijalankan perlu dilakukan analisia kelayakan adalah sebagai berikut :a. Menghindari resiko kerugianb. Memudahkan perencanaan c. Memudahkan pelaksanaan pekerjaand. Memudahkan pengendalian2.2.3Lembaga - lembaga Yang Memerlukam Analisa Kelayakan Hasil penilaian melalui studi kelayakan ini sangat diperlukan dan dibutuhkan oleh berbagai pihak, terutama pihak pihak yang berkepentingan tehadap usaha yang akan dijalankan. Perusahaan yang melakukan study kelayakan akan bertanggung jawab terhadap hasil yang mereka katakan layak sehingga pihak yang berkepentingan. Adapun pihak pihak yang berkepentingan terhadap analisa kelayakan :

a. Pemilik usaha Para pemilik perusahaan sangat berkepentingan terhadap hasil analisa studi kelayakan yang telah dibuat. Hal ini disebabkan para pemilik tidak mau jika sumber dana yang ditanamkan akan mengalami kerugian.b. KrediturJika uang tersebut dibiayai oleh dana pinjaman dari bank atau lembaga keuangan lainnya, maka pihak mereka pun sangat berkepentingan terhadap hasil studi kelayakan yang telah kita buat. Bank atau lembaga keuangan lainnya tidak mau sampai kreditnya atau pinjaman yang diberikan akan macet, akibat usaha tersebut sebenarnya tidak layak untuk dijalankan. Oleh karena itu, untuk usaha usaha tertentu pihak perbankan akan melakukan studi kelayakan terlebih dahulu secara mendalam sebelum pinjaman diberikan kepada pihak peminjam.c. Pemerintah Bagi pemerintah pentingnya studi kelayakan adalah untuk meyakinkan apakah bisnis yang akan dijalankan akan memberikan manfaat bagi perekonomian secara umum. Kemudian bisnis juga harus memberikan manfaat kepada masyarakat luas, seperti penyediaan lapangan pekerjaan. Pemerintah juga berharap bahwa bisnis yang akan dijalankan tidak merusak lingkungan sekitarnya.

d. Masyarakat luasBagi masyarakat luas dengan adanya bisnis, terutama bagi masyarakat sekitarnya akan memberikan manfaat seperti tersedianya lapangan kerja, baik bagi pekerja di sekitar lokasi maupun bagi masyarakat lainnya. Kemudian manfaat lain adalah terbukanya wilayah tersebut dari ketertutupan. Dengan adanya bisnis juga akan dapat menyediaakan sarana dan prasarana seperti tersedianya fasilitas umum.e. ManajemenHasil studi kelayakan bisnis merupakan ukuran kinerja bagi pihak manajemen perusahaan untuk menjalankan apa apa yang sudah ditugaskan. Kinerja ini dapat dilihat dari hasil yang telah dicapai sehingga terlihat prestasi kerja pihak manajemen yang menjalankan usaha.2.3Laporan KeuanganLaporan keuangan yang disajikan harus sesuai dengan pedoman yang telah ditetapkan. Artinya laporan keuangan dibuat sesuai dengan standar yang telah ditentukan.2.3.1Jenis jenis Laporan keuangan Menurut Kasmir (2012 : 115) jenis jenis laporan keuangan dibedakan menjadi 3 (tiga) antara lain :

a. NeracaNeraca merupakan laporan yang menunjukan posisi keuangan perusahaan pada tanggal tertentu. Posisi keuangan dimaksudkan adalah posisi aktiva (harta) dan pasiva (kewajiban dan equitas) suatu perusahaan. Penyusunan komponen didalam neraca didasarkan pada tingkat likuiditas dan jatuh tempo.b. Laporan Laba/RugiLaporan laba/rugi merupakan laporan keuangan yang menggambarkan hasil usaha dalam suatu periode tertentu. Dalam laporan ini tergambar jumlah pendapatan dan sumber-sumber pendapatan serta jumlah biaya dan jenis-jenis biaya yang dikeluarkan.c. Laporan Arus KasLaporan arus kas merupakan laporan yang menunjukan semua aspek yang berkaitan dengan kegiatan perusahaan, baik yang berpengaruh langsung atau tidak langsung terhadap arus kas. Laporan arus kas harus disusun berdasarkan konsep kas selama periode laporan.d. Laporan Perubahan ModalLaporan perubahan modal merupakan laporan yang berisi catatan terjadinya perubahan modal di perusahaan.

2.3.2Proyeksi Laporan KeuanganDisamping membuat cash flow perusahaan juga diminta untuk membuat proyeksi laporan keuangannya untuk beberapa periode (biasanya seumur proyek). Proyeksi laporan keuangan yang dibuat adalah neraca dan laporan laba/rugi.Dari proyeksi neraca akan tergambar berapa harta perusahaan, baik harta lancar, harta tetap, atau harta lainnya. Kemudian juga akan tergambar kewajiban baik jangka pendek maupun jangka panjang serta modal yang dimiliki dari periode ke periode. Dengan demikian, suatu neraca yang dibuat untuk beberapa periode akan tergambar apakah ada perubahan dan kalau ada pos-pos apa saja yang berubah, sehingga dapat dianalisis mengapa terjadi perusahaan.Proyeksi laporan laba/rugi menggambarkan besarnya pendapatan yang diperoleh pada suatu periode ke periode berikutnya. Kemudian juga akan tergambar jenis-jenis biaya yang dikeluarkan berikut jumlahnya dalam periode yang sama. Dari laporan ini dapat terlihat kondisi keuangan perusahaan apakah terdapat keuntungan atau kerugian dalam periode.Menurut Kasmir dan Jakfar (2012 : 119) komponen-komponen yang termasuk dalam laporan keuangan adalah sebagai berikut :

a. NeracaNeraca merupakan laporan keuangan yang menunjukan posisi harta, utang dan modal perusahaan pada saat tertentu. Artinya, neraca dapat dibuat untuk mengetahui kondisi keuangan perusahaan dalam waktu tertentu setiap saat dibutuhkan.Secara garis besar neraca menggambarkan jumlah harta diposisi aktiva dan jumlah utang serta modal diposisi pasiva. Komponen harta yang tergambar diposisi aktiva sebagai berikut:1. Aktiva lancar terdiri dari :a. Kasb. Rekening pada bankc. Deposito berjangkad. Surat-surat berhargae. Piutangf. Persediaang. Biaya yang dibayar dimukah. Pendapatan yang masih harus diterimai. Aktiva lancar lainnya2. Penyertaan3. Aktiva tetap, terdiri dari:a. Aktiva tetap berwujud yaitu tanah, mesin, bangunan, peralatan, akumulasi penyusutan, dan aktiva tetap lainnya.b. Aktiva tetap tidak berwujud, terdiri dari good will, hak cipta, lisensi, dan merk dagang.4. Aktiva lainnya terdiri dari antara lain:a. Gedung dalam prosesb. Tanah dalam penyelesaianc. Piutang jangka panjangd. Uang jaminane. Uang muka investasiKomponen utang (kewajiban) serta modal (ekuitas) tergambar dalam posisi pasiva sebagai berikut : 1. Hutang lancar (kewajiban jangka pendek) terdiri dari hutang dagang, hutang wesel, hutang bank, hutang pajak, biaya yang masih harus dibayar, hutang sewa guna usaha, hutang deviden, hutang lancar lainnya.2. Hutang jangka panjang terdiri dari hutang hipotek, hutang obligasi, hutang bank jangka panjang, hutang jangka panjang lainnya.3. Ekuitas terdiri dari modal saham, agio saham, laba ditahan, dan modal sumbangan.

b. Laporan Laba/RugiLaporan laba rugi adalah laporan yang menunjukkan jumlah pendapatan yang diperoleh dan biaya-biaya yang dikeluarkan dalam suatu periode tertentu. Berikut ini komponen-komponen yang terdapat dalam suatu laporan laba/rugi antara lain:1. Penjualan2. Harga pokok penjualan3. Laba kotor4. Biaya operasi terdiri dari biaya umum, biaya penjualan, biaya sewa, biaya administrasi.5. Laba kotor operasional6. Penyusutan7. Pendapatan bersih operasi8. Pendapatan lainnya9. Laba sebelum bunga dan pajak (EBIT)10. Biaya bunga, terdiri dari bunga wesel, bunga bank, bunga hipotek, bunga obligasi11. Laba sebelum pajak (EBT)12. Pajak13. Laba sesudah pajak (EAT)14. Laba per lembar saham2.4Kerangka Kerja TeoritisInvestasi merupakan pengaitan sumber sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang. Dalam penggantian atau penambahan kapasitas pabrik misalnya, dana yang sudah ditanamkan akan terikat dalam jangka waktu yang panjang, sehingga perputaran dana tersebut kembali menjadi uang tunai tidak dapat terjadi dalam waktu atau dua tahun, tetapi dalam jangka waktu yang lama. Sekali investasi diputuskan maka perusahaan akan terikat pada jalan panjang di masa yang akan datang yang sudah dipilih, yang tidak mudah untuk disimpangi. Dalam perencanaan jangka panjang, manajemen puncak menghadapi masalah penambahan mesin dan peralatan baru untuk memenuhi bertambahnya permintaan terhadap produk perusahaan, dan masalah penambahan aktiva tetap lainnya serta masalah masalah lainnya yang berhubungan dengan investasi atau penanaman modal (Capital expenditur). Karena pada umumnya investasi membutuhkan dana yang relatif besar, dan keterikatan dana tersebut dalam jangka waktu yang relatif panjang serta mengandung resiko, maka perlu dipertimbangkan sebelum investasi tersebut dilaksanakan.Masalah yang perlu memperoleh perhatian berkaitan dengan perolehan modal adalah masa pengembalian modal dalam jangka waktu tertentu. Tingkat pengembalian ini tergantung dari estimasi keuntungan yang akan diperoleh pada masa masa mendatang. Estimasi keuntungan diperoleh dari selisih pendapatan dengan biaya dalam suatu periode tertentu. Besar kecilnya keuntungan sangat berperan dalam pengembalian dana suatu usaha. Dalam membuat estimasi pendapatan yang akan diperoleh dimasa yang akan datang perlu dilakukan perhitungan secara cermat dengan membandingkan data dan informasi yang ada sebelumnya. Begitu juga dengan estimasi biaya biaya yang akan dikeluarkan selama periode tertentu, termasuk jenis jenis biaya yang akan dikeluarkan perlu diperinci. Semua ini tentunya menggunakan asumsi asumsi tertentu pada akhirnya akan dituangkan dalam aliran kas perusahaan selama periode usaha.Dengan dibuatnya aliran kas perusahaan, kemudian dinilai kelayakan investasi tersebut melalui kriteria kelayakan investasi. Tujuannya adalah untuk menilai apakah investasi ini layak atau tidak dijalankan. Alat ukur untuk menentukan kelayakan usaha berdasarkan kriteria investasi dapat dilakukan melalui pendekatan Payback Period, Average Rate of Return, Net Present Value, Internal Rate of Return, Profitability Indeks. Namun disini penulis akan melakukan pendekatan Payback Period, Net present value dan IRR.Berdasarkan masalah yang dikemukakan diatas maka dapat di buat suatu kerangka kerja teoritis dari penilaian kelayakan investasi tambahan mesin.

DitolakPP (X1)Pengadaan Investasi

YaNPV (X2)Metode Penilaian Investasi

LanjutkanDiterimaIRR (X3)

Gambar 2.3. Kerangka Teoritis2.4 Hipotesis PenelitianHipotesis pada dasarnya adalah suatu anggapan yang mungkin benar dan sering digunakan sebagai dasar pembuatan keputusan.Adapun hipotesis dalam penelitian ini adalah, apabila :Ho = PP Investasi tambahan mesin lebih dari 3 tahunHa = PP Investasi tambahan mesin kurang dari 3 tahunHo = NPV Investasi tambahan mesin lebih dari 0Ha = NPV Investasi tambahan mesin kurang dari 0Ho = IRR Investasi tambahan mesin lebih dari tingkat keuntunganHa = IRR Investasi tambahan mesin kurang dari tingkat keuntungan

BAB IIIMETODOLOGI PENELITIAN3.1 Pengertian Metodologi Penelitian Metodologi berasal dari kata metode yang artinya cara yang tepat untuk melakukan sesuatu dan logos yang artinya ilmu pengetahuan. Jadi metodologi adalah cara melakukan sesuatu dengan menggunakan pikiran secara seksama untuk mencapai suatu tujuan. Penelitian adalah suatu proses mencari sesuatu secara sistematis dalam waktu yang relatif lama dengan menggunakan metode ilmiah serta aturan yang berlaku.Metodologi penelitian merupakan bab yang menjelaskan metode metode yang digunakan dalam penelitian, didalam metode ini terkandung bahwa cara yang digunakan adalah sistematis dengan beberapa prosedur yang harus dilalui untuk mencapai hasil yang akurat, maka harus dipakai metode yang tepat.3.2Desain Penelitian Desain penelitian adalah rencana / struktur penyelidikan yang digunakan untuk memperoleh bukti bukti empiris dalam menjawab pertanyaan. Definisi lain mengatakan bahwa desain ( design ) penelitian adalah rencana atau rancangan yang dibuat oleh peneliti, sebagai ancar ancar. Tanpa adanya desain sesorang peneliti tidak akan dapat melakukan penelitian dengan baik karena yang bersangkutan mempunyai pedoman arah yang jelas.Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah : Metode deskriptif analitis yaitu menggambarkan keadaan yang sebenarnya dari suatu obyek yang diteliti, biasanya dilakukan dengan cara mengumpulkan dan menyajikan data yang dipakai, analisis yang dapat memberikan gambaran yang lebih jelas mengenai obyek yang diteliti.3.3Definisi Operasional dan Pengukuran Variabel3.3.1Definisi OperasionalSebagaimana diketahui, laporan keuangan perusahaan yang digunakan manajemen merupakan sumber informasi yang penting untuk mengetahui keuntungan atau laba perusahaan dan untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam mengelola usaha yang dijalankannya. Definisi operasional adalah aspek penelitian yang memberikan informasi kepada kita tentang bagaimana caranya mengukur variabel. Definisi operasional adalah semacam petunjuk kepada kita tentang bagaiman caranya mengukur suatu variabel. Definisi operasional merupakan informasi ilmiah yang sangat membantu peneliti lain yang ingin melakukan penelitian dengan menggunakan variabel yang sama. Karena berdasarkan informasi itu, ia akan mengetahui bagaimana caranya melakukan pengukuran terhadap variabel yang dibangun berdasarkan konsep yang sama.1. InvestasiAdalah merupakan pengaitan sumber sumber aktiva jangka perusahaan untuk mendapatkan laba di masa yang akan datang. 2. Metode penilaian investasi adalah metode yang digunakan untuk menilai apakah suatu investasi perlu dilanjutkan atau tidak. 3.3.2Pengukuran VariabelVariabel penelitian adalah suatu atribut / sifat / nilai dari obyek data kegiatan yang mempunyai variasi tertentu. Dalam penelitian ini termasuk penelitian deskriptif, peneliti tidak melakukan manipulasi variabel dan tidak menetapkan peristiwa yang akan terjadi. Pengukuran varibel yang dilakukan adalah :a. Payback Period ( X1)Adalah teknik penilaian terhadap jangka waktu periode pengembalian investasi.b. Net Present Value (X2)Adalah selisih antara PV Kas bersih dan PV kas investasi selama umur investasi.c. Internal Rate of Return (X3)Adalah merupakan alat untur mengukur tingkat pengembalian hasil intern.3.4.Pemilihan Sample dan Pengumpulan Data 3.4.1Pemilihan Populasi dan Sampel Populasi diartikan sebagai wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek / subyek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah PT INDOLOTEX TAMA JAYA.Sampel adalah sebagian dari populasi. Pemilihan sampel yang digunakan oleh penulis adalah proyeksi laporan keuangan perusahaan PT INDOLOTEX TAMA JAYA selama periode 2010 2014.3.4.2Metode Pengumpulan DataMetode pengumpulan data yang dilakukan penulis adalah 1. Studi keperpustakaan dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku pustaka dan referensi yang berkaitan dengan yang diteliti, untuk mengetahui tentang gambaran yang diteliti sehingga dapat memecahkan permasalahan yang sedang diteliti.2. Observasi yaitu teknik pengumpulan data dengan melakukan pengamatan langsung pada objek penelitian sehingga data yang diperoleh dapat digunakan untuk meneliti sumber data yang akan dibahas sebatas perijinan usaha.3. Metode dokumentasi, dalam penelitian ini penulis mengumpulkan data dengan menggunakan dokumen perusahaan. Adapun data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data laporan keuangan khususnya neraca dan laporan laba rugi.3.5Metode AnalisaMetode yang digunakan oleh penulis adalah analisa deskriptif metode penilaian investasi khususnya Payback period (PP), Net Present Value (NPV) dan Internal Rate Return (IRR)

Payback Period= X 1 tahun

NPV= + + ..+

IRR= P1 C1 X

BAB 4ANALISA DATA4.1SEJARAH BERDIRINYA PERUSAHAANPada tahun 1995 tepatnya pada bulan Oktober perusahaan ini berdiri di kota Cengkareng yang bergerak di bidang produksi tekstil. Perusahaan ini dibawah kepemimpinan Mr. Lo Cheng Chin sekaligus pemegang saham terbesar di perusahaan ini. Pada tahun 1999 perusahaan ini mengalami kerugian yang sangat besar di karenakan terkena dampak krisis ekonomi. Dengan situasi dan kondisi yang tidak nyaman akhirnya ditutup dan pindah ke Tangerang. Sejak tanggal 1 Februari 1999 dengan akta pendirian dengan nomor 503 / 17-BP2T / 30 03 /11 / 1999 yang di sahkan oleh notaris perusahaan ini didirikan dengan nama PT INDOLOTEX TAMA JAYA. Perusahaan ini terletak di Jln Otonom Colombus no. 68 Ds. Talagasari Rt 07 / Rw 03 Cikupa, Tangerang. Berdasarkan akta pendirian di atas PT INDOLOTEX TAMA JAYA ada 2 ( dua ) pemegang saham yakni Mr Lo Cheng Chin sebesar 70 % dari total saham yang ditanamkan sedangkan Mr Tommy Lo sebesar 30 %. Perusahaan ini bergerak di bidang produksi tekstil, yakni seperti kanvas, jersey dan lain lain.PT INDOLOTEX TAMA JAYA hanya memiliki beberapa karyawan kurang lebih hanya 50 orang, namun sistem pemekerjakan karyawan dibedakan menjadi 2 ( dua ) yaitu karyawan kontrak dan karyawan tetap. Karyawan kontrak biasanya bekerja di bagian produksi. Sedangkan karyawan tetap biasanya bekerja di bagian administrasi pabrik. Meskipun ada karyawan kontrak dan karyawan tetap jam kerjanya sama yakni 7 ( tujuh ) jam mulai dari 08.00 s/d 16.00 WIB.4.2VISI DAN MISI PERUSAHAANVisi dan misi penting dimiliki oleh setiap perusahaan karena tanpa visi dan misi perusahaan tersebut tidak akan pernah bisa berkembang sesuai dengan yang telah direncanakan. Visi merupakan suatu tujuan / harapan yang telah di rencanakan oleh manajemen dari suatu perusahaan. Sedangkan misi adalah suatu cara / langkah yang dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Visi dari PT INDOLOTEX TAMA JAYA adalah menjadi perusahaan yang menghasilkan produk tekstil berkualitas tinggi, dan mampu bersaing di dunia bisnis international.Sedangkan misi dari PT INDOLOTEX TAMA JAYA untuk mencapai tujuan di atas adalah sebagai berikut :1. Memberikan pelayanan yang terbaik kepada customer2. Menghasilkan produk yang berkualitas tinggi3. Menjaga hubungan dengan relasi.

4.3STRUKTUR ORGANISASISalah satu cara untuk mencapai kemampuan mengelola perusahaan yang baik adalah menentukan struktur formal organisasi. Adanya struktur organisasi yang jelas akan memudahkan para anggota melihat bagaimana organisasi disusun, sehingga masing masing jelas, serta jika terdapat persoalan yang ingin dipecahkan penyelesaiannya lebih mudah didapat.Sebuah struktur harus dibuat dan dipelihara, yaitu struktur tentang berbagai peran yang harus dimainkan oleh orang-orang yang harus bekerja sama dalam melaksanakan semua rencana dan mencapai sasaran yang ditentukan. Dalam struktur formal ditetapkan tingkat-tingkat wewenang dan tanggung jawab, yang merupakan mekanisme yang mengaitkan tugas, jabatan, dan cara pengoperasian.Dalam penyusunan struktur organisasi untuk proyek investasi, penulis menerapkan pondasi pembentukan struktur organisasi klasik, yaitu departementalisasi menurut fungsi dan pada tingkat organisasi yang paling rendah menggunakan departementalisasi menurut proses. Secara garis besar rencana pengelolaan operasional industri dapat diidentifikasikan dalam 2 (dua) kegiatan utama yaitu :a. Kegitan Operasinal Meliputi seluruh kegiatan yang berkaitan dengan keuangan dan pemasaran. Kegiatan pendanaan operasional, pembukuan, dan pengendalian arus kas, sedangkan kegiatan pemasaran terdiri dari kegiatan follow-up order, promosi dan pemasaran hasil produksi, serta transportasi dan pendistribusiannya.b. Kegiatan ProduksiMeliputi kegiatan-kegiatan pengelolan produksi, perencanaan produk dan pengendalian mutu, kegiatan pergudangan bahan baku dan barang jadi, kegiatan pembelian, serta kegiatan umum dan personalia.Struktur organisasi yang diusulkan menganut pelimpahan wewenang, hal ini bertujuan agar kebijakan yang seragam dapat meminimalkan kompleksitas permasalahan. Selain itu, dalam sebuah industry pengolahan, wewenang untuk member keputusan dimaksudkan agar operasinya dapat berjalan lancar.Berikut ini struktur organisasi PT INDOLOTEX TAMA JAYA adalah sebagai berikut:

Gambar 4.3 Struktur Organisasi4.4 DESKRIPSI JABATANDeskripsi jabatan dan pekerjaan sangat diperlukan dalam rangka bisa mengidentifikasi pekerjaan-pekerjaan kunci, tujuan jabatan yang juga merupakan tanggung jawab pekerja, dan kegiatan-kegiatan apa yang akan dilakukan sesuai dengan tujuan jabatanya. Manajemen organisasi proyek investasi ini akan dipimpin oleh seorang presiden direktur dan dibantu oleh dua general manager yang masing-masing membawahi beberapa manajer dalam fungsi dan tugasnya masing-masing.Sesuai struktur organisasi dibawah ini penjelasan tugas setiap jabatan adalah sebagai berikut :a. Presiden direkturTugasnya memimpin perusahaan dan bertanggung jawab meningkatkan kekayaan pemegang saham. Serta melakukan perencanaan, pengkoordinasian, pengarahan serta pengawasan kegiatan keuangan perusahaan dan pemasaran perusahaan.b. Marketing Tugasnya merencanakan pemasaran produk, menetapkan strategi pemasaran, mencari pembeli (tujuan ekspor), memperoleh informasi mengenai kebutuhan/keinginan pembeli, kondisi pesaing dan berbagai masalah internal.

c. PPIC (Planning Product Internal Control) Tugasnya membantu manager produksi dalam perencanaan dan pengendalian jadwal produksi, kualitas produksi, penyimpanan bahan baku/barang jadi dan menjaga agar rencana produksi berjalan sebagaimana yang telah ditetapkan.d. Manager produksiTugasnya mengkoordinasikan, member pengarahan dan pengawasan atas pelaksanaan kegiatan produksi, kualitas produksi dan pemeliharaan mesin serta peralatan produksi.e. Finance dan Accounting ManagerTugasnya adalah mengkoordinasikan kegiatan keuangan perusahaan dan pengawasan serta pencatatan atas kegiatan keuangan.f. Personal dan PurchasingTugasnya adalah melakukan pengkoordinasian, pengarahan, pengawasan atas pelaksanaan kegiatan personalia, pekerjaan umum perusahaan dan pembelian yang menunjang operasional produksi.g. Persiapan Tugasnya bagian produksi yang menyiapkan segala sesuatu material yang akan digunakan dalam proses produksi ke bagian sizing.

h. SizingTugasnya bagian produksi yang menyiapkan jenis material khususnya benang yang akan dipakai dalam proses penenunan.i. TenunTugasnya bagian produksi yang melakukan proses penenunan dari benang menjadi kain kanvas.j. FoldingTugasnya bagian produksi yang melakukan proses pelipatan kain dan pengukuran kain kanvas atau perrolling kain.Pola pengelolaan seperti di atas, diharapkan akan memberi ruang gerak yang lebih fleksibel dalam merealisasikan target operasional pada masa yang akan datang seirama dengan perkembangan usaha. Hal tersebut dimaksudkan agar pengelolaan organisasi dapat dilakukan secara terpadu, efektif, dan efisien dengan mendayagunakan sumber daya manusia untuk mencapai tujuan perusahaan.4.5PEMBAHASAN 4.5.1PROSEDUR PENGADAAN INVESTASI TAMBAHAN MESINAdapun prosedur pengadaan investasi tambahan mesin pada PT INDOLOTEX TAMA JAYA tanpa menggunakan kriteria penilaian kelayakan investasi sehingga pihak perusahaan tidak mengetahui apakah investasi yang diterima tersebut dapat menghasilkan laba yang maksimal atau menimbulkan kerugian bagi perusahaan.Dari laporan rugi/laba perlu dihitung berapa besarnya pajak penghasilan yang dibebankan kepada perusahaan mengacu kepada cara perhitungan yaitu 10% dikalikan dengan laba bersih sebelum pajak. Setelah diketahui laba bersih sesudah pajak (EAT) maka dapat diketahui keuntungan bersih perusahaan setiap tahun.4.5.2ANALISA KELAYAKAN INVESTASIAnalisa kelayakan investasi perlu dilakukan dengan beberapa metode. Setiap penilaian layak diberikan nilai yang standar untuk usaha yang sejenis dengan cara membandingkan dengan rata-rata industri atau target yang telah ditentukan. Kriteria ini sangat tergantung dari kebutuhan masing-masing perusahaan dan metode mana yang digunakan.Setiap metode yang digunakan memiliki kelebihan dan kelemahannya masing-masing. Dalam penelitian ini analisa kelayakan investasi tambahan mesin yang digunakan adalah sebagai berikut : A. PAYBACK PERIOD (PP)Suatu investasi yang semakin cepat kembalinya maka dinilai lebih baik, hanya saja cepat atau lambatnya investasi itu ditentukan/diharapkan oleh pemilik usaha seberapa lamanya investasi itu harus kembali. Pemilik usaha PT INDOLOTEX TAMA JAYA mengharapkan investasi yang telah ditanamkannya dapat kembali dalam waktu 3 (tiga) tahun. Waktu 3 (tiga) tahun inilah jangka waktu yang ditetapkan oleh pemilik usaha dan disyaratkan oleh pemilik usaha dan dapat atau tidaknya harapan itu terjadi dihitung dengan rumusan Payback Period adalah sebagai berikut :

Payback Period = X 1 TahunKarena besaran aliran kas masuk bersih per tahunnya tidak sama maka jumlah investasi awal harus dikurangkan dengan aliran kas masuk bersih tahun pertama, lalu dikurangkan dengan aliran kas masuk bersih tahun kedua, demikian seterusnya sehingga nilai investasi awal tersebut dapat dikembalikan. Dari table yang telah ada pada tabel dibawah maka lamanya waktu pengembalian investasi pada PT INDOLOTEX TAMA JAYA adalah :Payback Period (PP)Investasi Awal Rp.300.000.000CIF tahun 2010Rp.211.723.010 -Rp. 88.266.990

CIF tahun 2011 X 12 Bulan = 5.4278 BulanHari 0.4278 X 30 hari = 12.83 hari Payback Period = 1 tahun 5 bulan 12 hariDengan hasil perhitungan ini berarti jangka waktu pengembalian lebih baik dari jangka waktu yang telah ditetapkan oleh pemilik usaha adalah 3 (tiga) tahun tapi kenyataannya lebih baik yaitu 1 tahun 5 bulan 12 hari artinya investasi tersebut layak diterima menurut metode PP.B. NET PRESENT VALUE (NPV)Setelah aliran kas masuk bersih diperoleh maka selanjutnya adalah memasukkannya dalam perhitungan NPV, dimana pemilik usaha menetapkan tingkat bunga yang disyaratkan sebesar 18% dan discount period sebesar 18% maka perhitungannya didapat seperti dibawah ini :Tabel 4.1 PERHITUNGAN NILAI NPV (NET PRESENT VALUE)o TahunCIFDPNPV

12010 211,733,010 0.84746 179,435,257

22011 195,145,340 0.71818 140,149,480

32012 262,959,320 0.60863 160,044,931

42013 271,848,420 0.51579 140,216,697

52014 243,466,910 0.43711 106,421,821

Total PV 726,268,185

Investasi Awal 300,000,000

NPV 426,268,185

NPV =Jumlah PV Initial Cash OutlayNPV=Rp. 726.268.185 Rp. 300.000.000NPV=Rp. 426.268.185Secara teori bahwa selama nilai Net Present Value berada dalam angka yang positif atau NPV > 0, menandakan bahwa suatu investasi tersebut layak untuk dilakukan ataupun dilanjutkan. Dalam perhitungan diatas diperoleh nilai NPV sebesar Rp. 426.268.185 maka investasi di PT INDOLOTEX TAMA JAYA dapat dilanjutkan.C. INTERNAL RATE OF RETURN (IRR)Internal Rate of Return (IRR) merupakan alat ukur untuk mengukur tingkat pengembalian hasil intern. IRR adalah tingkat diskonto yang menyamakan nilai sekarang (Present Value) investasi atau nilai sekarang bersih (Net Present Value) sama dengan 0(nol). Discount rate yang ditetapkan oleh pemilik usaha adalah sebesar 18%.Cara menghitung Internal Rate of Return (IRR) dengan cara TRIAL and ERROR, maka IRR dapat dicari sebagai berikut : mencari NPV positif dan NPV negatif terlebih dahulu, sampai diperoleh dengan menggunakan tingkat suku bunga tertentu seperti yang tertera dalam tabel berikut :

Tabel 4.2 Perhitungan Internal Rate of Return (IRR)TahunKas BersihBungaBunga

DF (54%)PV Kas bersihDF (55%)PV Kas Bersih

1 211,733,010 0.64935 137,488,830 0.50697 107,342,284

2 195,145,340 0.42166 82,284,984 0.32708 63,828,138

3 262,959,320 0.27380 71,998,262 0.21102 55,489,676

4 271,848,420 0.17779 48,331,931 0.13614 37,009,444

5 243,466,910 0.11545 28,108,255 0.08783 21,383,699

Total PV Kas bersih 368,212,261 285,053,240

Total PV Investasi 300,000,000 300,000,000

NPVC1 68,212,261 C2 (14,946,760)

Rumus : IRR = P1 C1 X

IRR = 54 68,212,261 X

IRR = 54 + IRR = 54 + 0,82 = 54,82 % dibulatkan menjadi 54,8%Kesimpulan :Jika IRR lebih besar (>) dari bunga pinjaman, maka diterimaJika IRR lebih kecil (0, sehingga tidak akan bermasalah terhadap aliran kas masuk bersih perusahaan per tahunnya. Berdasarkan penggunaan metode IRR pada PT Indolotex Tama Jaya adalah layak karena analisa IRR yang jumlahnya 54,8% > dari Discount factor yang diharapkan pemilik usaha yaitu sebesar 18%.

BAB VKESIMPULAN5.1KESIMPULANDari hasil penelitian dan analisis yang dilakukan oleh penulis, dapat ditarik kesimpulannya yaitu a. Prosedur pengadaan investasi tambahan mesin pada PT INDOLOTEX TAMA JAYA tidak memperhitungkan apakah investasi yang diterima itu dapat menghasilkan laba sesuai yang diharapkan oleh perusahaan atau sebaliknya dapat menimbulkan kerugian bagi perusahaan.b. Analisa kelayakan investasi tambahan mesin PT INDOLOTEX TAMA JAYA dengan menggunakan metode Payback Period (PP) menunjukkan angka 1 tahun 5 bulan 12 hari lebih cepat yang disyaratkan oleh pemilik usaha yaitu selama 3 tahun. Jika dengan menggunakan metode Net Present Value (NPV) menghasilkan nilai positif pada tingkat discount factor yang diharapkan pemilik usaha sebesar 18% yaitu Rp. 426.268.185 yang berarti investasi tersebut layak untuk diterima atau dilanjutkan. Jika dengan menggunakan metode Internal Rate of Return (IRR) layak untuk diterima karena lebih besar dari bunga pinjaman yaitu 54,8%.

5.2SARANBerdasarkan hasil penelitian dan analisis yang dilakukan oleh PT INDOLOTEX TAMA JAYA, dengan ini ada beberapa saran yang perlu disampaikan oleh penulis diantaranya sebagai berikut :a. PT INDOLOTEX TAMA JAYA harus memperbaiki prosedur pengadaan investasi apabila sewaktu-waktu akan membeli aktiva tetap khususnya peralatan, kendaraan, mesin ataupun investasi jangka panjang lainnya untuk mengetahui bahwa investasi tersebut tidak merugikan perusahaan.b. PT INDOLOTEX TAMA JAYA dalam melakukan penilaian menggunakan beberapa metode sekaligus. Artinya semakin banyak metode yang digunakan maka semakin memberikan gambaran yang lengkap sehingga diharapkan memberikan hasil yang diperoleh menjadi lebih sempurna.

51