BAB 1 (1)

4
BAB 1 PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam proses belajar mengajar guru mempunyai peranan yang sangat penting dalam menentukan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan, dalam arti guru harus selalu menciptakan suasana yang kondusif dalam lingkungan pendidikan dan menjalankan tugasnya dengan semaksimal mungkin demi tercapainya tujuan pendidikan. Guru memiliki peranan yang sangat sentral,baik sebagai perencana, pelaksa, maupun evaluator pembelajaran. 1 Dalam kenyataan sehari-hari sering dijumpai sejumlah guru yang menggunakan metode tertentu yang kurang atau tidak cocok dengan isi dan tujuan pengajaran. Dalam kehidupan sehari-hari tak jarang juga diremui sejumlah guru yang mampu mengaplikasikan secara baik. Hasilnya, entu saja tidak memadai bahkan mungkin merugikan semua pihak terutama pihak siswa walaupun kebanyakan dari mereka tidak menyadari hal ini. 2 Kalau melihat kemajuan pemikiran para ahli pendidikan, sering digunakan istilah startegi belajar mengajar senantiasa mengalami dinamika dalam praktik pendidikan. Tidak terkecuali di Indonesia, dinamika tersebut terjadi dari masa ke masa seiring dengan kebijakan pemberlakuan kurikulum pendidikan mulai kurikulum 1975, 1984, 1994, 2004, dan ktsp 1 Mulyasa, Manajemen berbasis Sekolah, Konsep Strategi dan Implementasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), h. 13. 2 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), h. 201. 1

description

doc

Transcript of BAB 1 (1)

Page 1: BAB 1 (1)

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar BelakangDalam proses belajar mengajar guru mempunyai peranan yang

sangat penting dalam menentukan kualitas pembelajaran yang dilaksanakan, dalam arti guru harus selalu menciptakan suasana yang kondusif dalam lingkungan pendidikan dan menjalankan tugasnya dengan semaksimal mungkin demi tercapainya tujuan pendidikan. Guru memiliki peranan yang sangat sentral,baik sebagai perencana, pelaksa, maupun evaluator pembelajaran.1

Dalam kenyataan sehari-hari sering dijumpai sejumlah guru yang menggunakan metode tertentu yang kurang atau tidak cocok dengan isi dan tujuan pengajaran. Dalam kehidupan sehari-hari tak jarang juga diremui sejumlah guru yang mampu mengaplikasikan secara baik. Hasilnya, entu saja tidak memadai bahkan mungkin merugikan semua pihak terutama pihak siswa walaupun kebanyakan dari mereka tidak menyadari hal ini.2

Kalau melihat kemajuan pemikiran para ahli pendidikan, sering digunakan istilah startegi belajar mengajar senantiasa mengalami dinamika dalam praktik pendidikan. Tidak terkecuali di Indonesia, dinamika tersebut terjadi dari masa ke masa seiring dengan kebijakan pemberlakuan kurikulum pendidikan mulai kurikulum 1975, 1984, 1994, 2004, dan ktsp 2006. Dalam pencatatan sejarah pendidikan nasional, telah dikenal beberapa pendekatan atau startegi pembelajaran seperti SAS (Sintesis, Analisis, Sistematis), CBSA (Cara Belajar Siswa Aktif), CTL (Contextual Teaching dan Learning), Life skills Education, PAKEM (Pembelaran Aktif, Kreatif, Efektif dan Menyenangkan) dan yang paling terakhir adalah istilah PAIKEM.

Dalam paradigma baru pendidikan, tujuan pembelajaran bukan hanya untuk merubah perilaku siswa, tetapi membentuk karakter dan sikap mental profesional yang berorientasi pada global mindset. Fokus pembelajarannya adalah pada ‘mempelajari cara belajar’ (learning how to learn) dan bukan hanya semata pada mempelajari substansi mata pelajaran. Siswa sebagai stakeholder terlibat langsung dengan masalah, dan tertantang untuk belajar menyelesaikan berbagai masalah yang relevan dengan

1 Mulyasa, Manajemen berbasis Sekolah, Konsep Strategi dan Implementasi, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2006), h. 13.

2 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004), h. 201.

1

Page 2: BAB 1 (1)

2

kehidupan mereka. Dengan skenario pembelajaran berbasis masalah ini siswa akan berusaha memberdayakan seluruh potensi akademik dan strategi yang mereka miliki untuk menyelesaikan masalah secara individu/kelompok. Prinsip pembelajaran konstruktivisme yang berorientasi pada masalah dan tantangan akan menghasilkan sikap mental profesional, yang disebut researchmindedness dalam pola pikir siswa, sehingga kegiatan pembelajaran selalu menantang dan menyenangkan.

Berdasarkan UU No. 20 Tahun 2003 Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara.

Hakikat sains menurut James B. Conant adalah sains sebagai rangkaian konsep dan pola konseptual yang saling berkaitan yang dihasilkan dari eksperimen dan observasi. Hasil-hasil eksperimen dan observasi yang diperoleh sebelumnya menjadi bekal bagi eksperimen dan observasi selanjutnya, sehingga memungkinkan ilmu pengetahuan tersebut untuk terus berkembang.

Melihat kondisi lapangan saat ini dalam proses pembelajaran siswa cenderung pasif, model pembelajaran yang digunakan oleh guru kurang inovatif, media yang digunakan kurang menarik sehingga dalam penyampaian materi guru kurang mendapat perhatian dari siswa yang dapat menyebabkan pembelajaran yang berlangsung akan membosankan. Atas dasar latar belakang tersebut kami berusaha untuk menyusun model pembelajaran yang dapat meningkatkan keaktifan, inovatif, kreatif, efektif dan menyenangkan baik bagi guru maupun siswa dalam suatu model pembelajaran PAIKEM.

B. Pembatasan MasalahMasalah yang akan dibahas pada makalah hanya difokuskan pada

pembelajaran PAIKEM.

C. Perumusan masalah1. Apa yang dimaksud dengan PAIKEM?2. Apa konsep dari PAIKEM?3. Apa saja prinsip-prinsip dari PAIKEM?4. Bagaimana pelaksanaan strategi dari PAIKEM?5. Hal apa yang perlu diperhatikan dari PAIKEM?

Page 3: BAB 1 (1)

3

D. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:1. Menjelaskan pengertian pembelajaran (PAIKEM).2. Mengetahui konsep yang terdapat pada pembelajaran PAIKEM.3. Menyebutkan prinsip-prinsip pembelajaran PAIKEM.4. Menerapkan pembelajaran PAIKEM dalam kegiatan belajar-mengajar.5. Mengetahui ha-hal yang perlu diperhatikan dalam pembelajaran

PAIKEM.