B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data...

83
PENYUSUNAN RENCANA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MEUBEL LINDAH PASURUAN SKRIPSI Oleh Dwi Wijaya Kusumawati 01.610.309

Transcript of B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data...

Page 1: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

PENYUSUNAN RENCANA KEUANGAN PADA PERUSAHAAN MEUBEL LINDAH PASURUAN

SKRIPSI

OlehDwi Wijaya Kusumawati

01.610.309

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANGFAKULTAS EKONOMI

Page 2: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

MEI 2007

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Perkembangan Perusahaan Meubel di Indonesia saat ini berkembang

cukup pesat, hal ini ditandai dengan semakin banyaknya perusahaan meubel yang

melakukan kegiatan usaha pada sektor tersebut di pasaran. Pada sisi lain semakin

banyaknya perusahaan yang bergerak dalam sektor meubel tersebut menjadikan

usaha pada sektor tersebut menjadi salah satu sektor unggulan di Indonesia.

Apalagi pangsa pasar produk meubel ini tidak hanya terbatas untuk kalangan

tertentu seperti produk industri yang lain. Faktor lain yang mendukung untuk

perkembangan perusahaan meubel yaitu ketersediaan bahan baku yang tersebar

luas di wilayah Indonesia.

Data WTO terakhir menunjukkan bahwa pada tahun 2005 China telah

menjadi eksportir mebel terbesar di dunia melampaui Itali dengan nilai ekspornya

mencapai sekitar US$ 14 miliar, atau 18% dari total ekspor mebel. Nilai ekspor

Indonesia pada tahun yang sama hanya 1,79 miliar atau hanya menguasai 2% dari

pasar dunia mebel. Adapun secara lengkap data nilai ekspor mebel Indonesia dan

negara-negara pesaing di Asia tahun 2005 dapat dilihat pada Tabel 1.1.

Page 3: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

Tabel 1.1: Data Nilai Ekspor Mebel Indonesia dan Negara-Negara Pesaing di Asia Tahun 2005 (Dalam US$ milyar)

No. Negara Nilai Ekspor %

1.

2.

3.

4.

5.

China

Malaysia

Indonesia

Vietnam

Lain-Lain

14,00

1,80

1,79

1,61

60,80

18%

2%

2%

2%

76%

Sumber: WWW. Kadin-Indonesia.Or.Id

Berdasarkan Tabel 1.1 dapat diketahui bahwa China sangat agresif dalam

melakukan ekspor, tidak hanya mebel tetapi juga semua produk-produk lain

yang diekspor. Kenyataan tersebut memungkinkan bahwa nilai ekspor meubel

China akan meningkat terus dalam laju yang semakin pesat dalam tahun-tahun

ke depan ini. Jika Indonesia tidak hati-hati, ekspansi China di pasar dunia bisa

membuat kerugian besar bagi Indonesia, dalam arti meubel Indonesia bisa sama

sekali kehilangan pasar eksternalnya.

Perusahaan Meubel Lindah Pasuruan merupakan salah satu perusahaan

yang menghasilkan produk meubel di wilayah Kabupaten Pasuruan, yang berdiri

tepatnya tanggal 14 Juli 1978. Awalnya perusahaan ini merupakan usaha kecil-

kecilan dan hanya didukung dengan peralatan pertukangan yang masih

sederhana. Pemilik perusahaan selalu berusaha untuk mengembangkan usaha

yang telah dilakukan. Dalam perkembangannya Perusahaan Meubel Lindah

Page 4: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

Pasuruan memiliki kinerja keuangan yang baik, hal tersebut dibuktikan dengan

adanya peningkatan hasil penjualan bersih selama lima tahun terakhir. Adapun

secara lengkah data mengenai penjualan bersih perusahaan secara lengkap dapat

dilihat pada Tabel 1.2.

Tabel 1.2: Penjualan Bersih Tahun 2002 Sampai 2006 Pada Perusahaan meubel Lindah Pasuruan (Dalam Rupiah)

No. Tahun Penjualan Bersih Keuntungan

1.

2.

3.

4.

5.

2002

2003

2004

2005

2006

355.590.750

524.540.000

625.500.550

745.500.550

970.580.000

95.670.550

123.540.000

235.770.650

280.850.500

325.540.650

Sumber: Perusahaan meubel Lindah Pasuruan, 2006

Berdasarkan data pada Tabel 1.2 maka dapat diketahui bahwa selama

lima tahun terakhir Perusahaan Meubel Lindah Pasuruan memiliki peningkatan

penjualan bersih. Hasil tersebut membuktikan bahwa adanya peningkatan atas

kinerja keuangan yang telah dicapai oleh perusahaan, adanya peningkatakan

tersebut juga membuktikan bahwa perusahaan dapat memanfaatkan atas faktor-

faktor produksi secara maksimal..

Perencanaan merupakan salah satu fungsi manajemen, berhasil atau

gagalnya pencapaian tujuan yang telah ditetapkan bergantung pada perencanaan.

Perencanaan keuangan yang dibuat dengan baik dan selaras dengan strategi yang

telah ditetapkan akan dapat mengarahkan perusahaan dalam pencapaian tujuannya

Page 5: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

secara efektif dan efisien. Perencanaan keuangan mencakup kegiatan ramalan

keuangan dan pengendalian keuangan. Ramalan keuangan dibuat untuk

meramalkan kebutuhan dana tambahan yang diperlukan perusahaan. Dengan

mengetahui berapa jumlah dana yang akan diperlukan perusahaan untuk operasi

periode mendatang, manajemen keuangan dapat memikirkan cara yang terbaik

untuk mendanai kebutuhan tersebut dan pada akhirnya menjadi dasar pengendalian

efektif keuangan.

Langkah awal dalam pelaksanaan kegiatan penyusunan perencanaan

keuangan adalah peramalan penjualan, yaitu merupakan ramalan unit dan nilai

uang penjualan suatu perusahaan. Penyusunan perencanaan keuangan apabila

disajikan dengan benar, maka informasi tersebut akan berguna bagi pihak

manajemen perusahaan dalam rangka pengembangan usaha yang dilakukan.

Apabila perencanaan keuangan dilakukan secara tepat maka pihak manajemen

perusahaan mampu untuk berusaha secara maksimal dalam rangka pencapaian

tujuan yang telah ditetapkan.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis mengambil judul

“Penyusunan Rencana Keuangan pada Perusahaan Meubel Lindah Pasuruan”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka penulis mengambil

perumusan masalah sebagai berikut :

Page 6: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

1. Berapa besarnya AFN (Additional Fund Needed) atau tambahan dana yang

dibutuhkan pada perusahaan meubel Lindah Pasuruan untuk tahun 2007 ?

2. Bagaimana hasil peramalan keuangan pada perusahaan meubel Lindah

Pasuruan untuk tahun 2007 ?

C. Batasan Masalah

Batasan masalah dalam penelitian ini yaitu:

1. Penetapan besarnya AFN (Additional Fund Needed) sebatas pada tahun 2007.

2. Periode penelitian mulai tahun 2002-2006

3. Model peramalan yang digunakan regresi linier sederhana.

D. Tujuan dan Kegunaan Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a. Untuk menghitung besarnya AFN (Additional Fund Needed) atau tambahan

dana yang dibutuhkan pada perusahaan meubel Lindah Pasuruan untuk

tahun 2007.

b. Untuk mengetahui hasil peramalan keuangan pada perusahaan meubel

Lindah Pasuruan untuk tahun 2007.

2. Kegunaan Penelitian

a. Bagi Perusahaan

Hasil dari penelitian dapat digunakan oleh manajemen sebagai bahan

pertimbangan dalam menyusun ramalan keuangan di masa mendatang.

Page 7: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

b. Bagi Kreditur

Sebagai bahan pertimbangan untuk malakukan investasi pada perusahaan

tersebut.

c. Bagi Peneliti Selanjutnya

Sebagai bahan pertimbangan untuk melakukan investasi pada perusahaan

tersebut.

Page 8: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Landasan Penelitian Terdahulu

Rosul (1993) dalam penelitiannya berjudul “Penerapan Peramalan

Penjualan Sebagai Dasar Perencanaan dan Penyusunan Budget Penjualan pada

Perusahaan Mebel CV Kalingga Perdana Sakti Surabaya”, pada tahun 1993,

diperoleh kesimpulan bahwa penyusunan peramalan penjualan yang tepat

akan sangat membantu perusahaan untuk merealisir rencana penjualan.

Menurut perhitungan yang dilakukan dengan menggunakan metode

regresi linier diperoleh ramalan penjualan tahun 1993 adalah 12850 unit. Dari

pengujian ini, ternyata dapat memperkuat bukti pemecahan masalah yang

diajukan oleh Rosul besarnya tingkat deviasi (penyimpangan) antara rencana

penjualan dengan realisasinya periode 1988-1992 mencapai antara 5,13% -

23,8%, sedang bila ada peramalan penjualan deviasi antara rencana penjualan

dengan realisasinya dapat ditekan seminimal mungkin, adapun tingkat

prosentase paling tinggi sebesar 7,93%. Ada kemungkinan terjadi hasil yang

kurang seimbang dengan target yang terealisasi, khususnya realisasi yang

kurang dari target. Selain itu anggaran yang terlalu tinggi targetnya sedikit

banyak cenderung berpengaruh terhadap semangat kerja pihak manajemen

untuk mencapi apa yang diinginkan.

Page 9: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

B. Tinjauan Teori

1. Arti Penting Perencanaan Keuangan

Perencanaan merupakan tindakan yang dibuat berdasarkan fakta dan

asumsi mengenai gambaran kegiatan yang dilakukan pada waktu yang akan

datang dalam mencapai tujuan yang diinginkan. Perencanaan adalah proses

penyusunan tujuan-tujuan perusahaan dan pemilihan tindakan-tindakan yang

akan dilakukan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Supriyanto,

1994:4).

Perencanaan keuangan merupakan aspek penting dari operasi dan

sumber penghasilan perusahaan karena memberikan petunjuk yang

mengarahkan, mengkoordinasikan dan mengontrol kegiatan perusahaan untuk

mencapai tujuan. Dua aspek penting dalam proses perencanaan keuangan : (1)

Perencanaan uang tunai, meliputi persiapan dari penyusunan budget kas

perusahaan. (2) Perencanaan laba, perencanaan laba perusahaan yang dibuat

dalam bentuk laporan keuangan proforma. Kedua hal tersebut tidak hanya

berguna bagi perencanaan keuangan intern tetapi juga dibutuhkan bagi

pemberi pinjaman baik sekarang maupun yang akan datang.(Sundjaja dan

Barlian, 2003:162)

Perencanaan laba berpusat pada pembuatan laporan proforma.

Laporan proforma, merupakan proyeksi laporan keuangan yang terdiri dari

neraca dan laporan rugi laba suatu perusahaan. Dua input yang diperlukan

Page 10: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

untuk menyusun laporan proforma dengan menggunakan pendekatan yang

sederhana yaitu : a) laporan keuangan untuk tahun sebelumnya dan b) ramalan

penjualan tahun yang akan datang.

Perencanaan keuangan berhubungan dengan masa depan yang penuh

dengan ketidakpastian. Kepala bagian finansial harus selalu mengadakan

forecasting (peramalan dan pengiraan) terhadap masa yang akan datang

tersebut dengan tepat, meliputi perencanaan finansial jangka panjang (long

range financial planning) dan perencanaan-perencanaan jangka pendek (short

range financial planning). Salah satu keuntungan yang diperoleh dari adanya

perencanaan finansial adalah dihindarkannya pemborosan-pemborosan yang

diakibatkan oleh adanya aktivitas yang sangat kompleks. (Gitosudarmo dan

Basri, 1999:265)

2. Prosedur Perencanaan Keuangan

Langkah-lanhkah dalam penyusunan rencana meliputi: (Gitosudarmo dan

Basri, 1999:268-269).

a. Langkah pertama dalam merencanakan keuangan adalah merumuskan

(formulasi) terhadap tujuan jangka panjang, dapat berupa tujuan untuk

dapat tumbuh menjadi perusahaan yang bertingkat nasional atau

internasional.

Page 11: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

b. Langkah kedua adalah berupa formulasi dari politik keuangan perusahan.

Formulasi ini akan menjadi pedoman bagi segala kegiatan bisnisnya, dan

dalam hal perencanaan keuangan ini sangat diperlukan. Oleh karena dalam

hal ini sangat diperlukan adanya forecasting guna memperkirakan

perubahan-perubahan terhadap factor-faktor yang terdapat dalam

formulasi rencana keuangan dari bisnis itu.

c. Langkah ketiga adalah pembentukan prosedur

Dimaksud untuk menciptakan koordinasi yang baik dari setiap aktivitas

yang saling berhubungan, sehingga tidak terjadi bertabrakan, saling

lempar tanggung jawab.

d. Langkah yanmg terakhir adalah mengusahakan adanya fleksibilitas.

Keadaan ekonomi saat ini berada dalam keadaan dinamis dan selalu

meningkat. Oleh karena itu manajemne harus selalu mempersiapkan

adanya flesibilitas (keluwesan) di dalam rencana-rencana, terutama recana

jangka pendeknya. Vareabel budged adalah salah satu bentuk yang tepat

untuk diterapkan.

Menurut Brigham dan Huston, (1999:117) proses perencanaan

keuangan dimulai dengan:

1. Ramalan Penjualan

Ramalan penjualan (sales forecast) umumnya dimulai

demgam tinjauan atas penjualan lima atau sepuluh tahun yang lalu,

Page 12: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

yang biasanya dinyatakan dalam bentuk grafik pertumbuhan penjualan

untuk 5 tahun terakhir (Brigham dan Houston, 1999:117). Ramalan

penjualan dibuat dengan mencoba mengukur volume penjualan di masa

yang akan dating. Pengukuran tersebut dapat dilakukan secara

kuantitatif dan kualitatif. Pengukuran secara kualitatif biasanya

menggunakan metode statistic dan matematik, sedangkan pengukuran

secara kualitatif biasanya menggunkan judgement/pendapatan.

2. Peramalan laporan Keuangan, langkah-langkahnya:

a) Meramalkan laporan rugi laba

Laporan rugi laba untuk tahun mendatang diramalkan untuk

mendapatkan suatu estimasi atas laba yang dilaporkan dan jumlah

laba yang ditahan yang akan dihasilkan perusahaan selama tahun

trsebut. Hal ini memerlukan asumsi-asumsi tentang risiko biaya

operasi, tarip pajak, beban bunga dan rasio pembayaran dividen.

Dalam kasus yang paling sederhana, dibuat asumsi bahwa biaya

akan naik dengan laju yang sma sejalan dengan kenaikan

penjualan dalam situasi yang lebih rumut, biaya-biaya tertentu

akan diramalkan secara terpisah. Namun, tujuan utana dari

peramalan ini adalah untuk menentukan beberapa banyak laba

yang akan diperoleh perusahaan dan tahun untuk diinvestasikan

kembali dlam tahun yang diramalkan.

Page 13: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

b) Meramalkan neraca

Jika penjualan dinaikkan, maka aktivitasnya harus tumbuh. Karena

perusahan beroperasi pada kapasitas yang penuh, maka setiap pos

aktivitas harus ditambah jika ingin penjualan yang lebih tinggi

untuk dicapai. Lebih banyak kas yang dibutuhkan untuk transaksi,

penjualan yang lebih tinggi akan menyebabkan piutang yang lebih

besar, persediaan tambahan harus disimpan, dan pabrik serta

peralatan baru harus bitambah.

c) Mendapatkan dan tambahan yang diperlukan

Dana tambahan nyang diperlukan (AFN= Additional Fund

Needed) adalah dana yang harus diperoleh perusahaan secara

ekternal melalui pinjaman atau dengan menjual saham biasa atau

preferen baru.

3. Bentuk Perencanaan Keuangan

Bentuk-bentuk rencana keuangan dapat secara lengkap dapat diuraikan

sebagai berikut:

1. Neraca

Neraca merupakan laporan yang sistematis tentang aktiva, hutang serta

modal dari suatu perusahaan pada suatu saat tertentu. Menurut Fress dan

Warren (1992:25), neraca adalah: “Suatu daftar aktiva, kewajiban dan modal

pemilik perusahaan pada tanggal tertentu yang biasanya pada tanggal terahir

Page 14: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

suatu bulan atau tahun”. Jadi tujuan neraca adalah untuk menunjukkan posisi

keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu

buku-buku ditutup dan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun fiskal atau

tahun kelender, sehingga neraca sering disebut balance sheet.

2. Laporan Laba Rugi

Laporan rugi laba merupakan suatu laporan sistematis tentang

pendapatan/ hasil usaha, beban, laba perusahaan atau rugi yang diperoleh oleh

suatu perusahaan selama periode tertentu. Menurut Keiso dan Waygandt

(1995:177), perhitungan laba rugi adalah: “Laporan yang mengukur

keberhasilan operasi perusahaan untuk suatu periode waktu tertentu.”

Pentingnya perhitungan laba rugi karena beberapa alasan, alasan utamanya

adalah bahwa laporan yang membantu mereka dalam meramalkan jumlah,

waktu dan ketidak pastian dari arus kas masa depan.

3. Peramalan Penjualan,

Peramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan

pengambilan keputusan khususnya di bidang produksi. Selain itu perusahaan

dapat mengetahui aktivitas-aktivitas yang akan dilakukan dikemudian hari

seperti perencanaan dan penjadwalan produksi dengan mempertimbangkan

kapasitas pabrik atau perencanaan tenaga kerja. Peramalan penjualan adalah

suatu usaha untuk meramalkan keadaan di masa yang akan datang melalui

pengujian keadaan di masa lalu.

Page 15: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

Peramalan (forecasting) penjualan merupakan alat bantu yang penting

dalam perencanaan yang efektif dan efisien khususnya dalam bidang ekonomi.

Peramalan mempunyai peranan langsung pada peristiwa eksternal yang pada

umumnya berada diluar kendali manajemen” (Yamit, 2000:36).

Pada dasarnya peramalan penjualan dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

peramalan subyektif, yaitu peramalan yang didasarkan atas perasaan orang

yang menyusunnya. Dalam hal ini pandangan orang yang menyusunnya sangat

menentukan baik tidaknya hasil ramalan tersebut. Kedua yaitu peramalan yang

obyektif , yaitu peramalan yang didasarkan atas data yang relevan pada masa

lalu dengan menggunakan metode-metode dalam penganalisaan tersebut.

Menurut Yamit (2000:37): “Metode peramalan permintaan atau

penjualan dapat dibagi menjadi dua kategori utama, yaitu metode kuantitatif dan

metode kualitatif”. Metode kuantitatif dibagi ke dalam deret berkala atau runtun

waktu (time series) dan metode kausal, sedangkan metode kualitatif dibagi

menjadi metode eksploratoris dan normatif.

Metode kuantitatif sangat beragam dan setiap teknik memiliki sifat,

ketepatan dan biaya tertentu yang harus dipertimbangkan dalam memilih

metode tersebut. Metode kuantitatif formal didasarkan atas prinsip-prinsip

statistik yang memiliki tingkat ketepatan yang tinggi atau dapat meminimumkan

kesalahan (error), lebih sistematis, dan lebih populer dalam penggunaannya.

Page 16: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

Untuk menggunakan metode kuantitatif terdapat tiga kondisi yang harus

dipenuhi yaitu meliputi:

1. Tersedia informasi tentang masa lalu.

2. Informasi tersebut dapat dikuantitatifkan dalam bentuk data numerik.

3. Diasumsikan bahwa beberapa pola masa lalu akan terus berlanjut.

4. Metode Peramalan Keuangan

Model yang dapat digunakan dalam peramalan keuangan yaitu

meliputi :

a. Metode rasio konstan (constant ratio method)

Metode rasio konstan (constant ratio method) merupakan suatu metode

untuk meramalkan laporan keuangan dan kebutuhan keuangan di masa

mendatang, dengan asumsi asumsi rasio-rasio keuangan tertentu akan tetap

konstan (Brigham dan Houston, 1999:120).

b. Metode regresi linier Metode ini mencari hubungan regresi dari variabel dependen (semua

pos aktiva dan pasiva yang terkait dengan penjualan) dengan variabel

independen (tingkat penjualan) dan menyatakan hubungan tersebut dalam

persamaan regresi (Husnan, 1992).

Regresi adalah suatu model matematis yang dapat digunakan untuk

mengetahui pola hubungan antara dua variabel atau lebih. Tujuan utama

analisis regresi adalah untuk membuat ramalan nilai suatu variabel (variabel

Page 17: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

dependen) jika nilai variabel lainna (variabel independen) sudah ditentukan

(Algifari, 1997 :112).

Untuk meramalkan nilai suatu variabel dependen bila variabel

independen diketahui digunakan persamaan garis regresi dengan persamaan

sebagai berikut :

Y = a + bX

Keterangan :

Y = adalah variabel dependen

a = adalah intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y)

b = adalah kemiringan (slope) kurva linier

X = adalah variabel independen

Berdasarkan persamaan di atas dapat digunakan untuk menaksir nilai

Y, jika nilai a, b, dan X diketahui. Nilai a merupakan nilai Y yang dipotong

oleh kurva linier pada sumbu vertikal Y (a adalah nilai Y, bila X = 0). Nilai

b adalah kemiringan (slope) kurva linier yang menunjukkan besarnya

perubahan nilai Y sebagai akibat perubahan setiap unit nilai X. Besarnya

nilai a dan b konstan sepanjang kurva linear.

Persamaan regresi digunakan untuk meramal nilai pos-pos tersebut

untuk masa yang akan datang. Dari sini dapat disusun neraca proforma untuk

tahun yang akan datang. Dengan mengurangkan total kewajiban dari total

Page 18: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

aktiva pada neraca proforma ini, kebutuhan tambahan dana untuk tahun yang

akan datang dapat ditentukan.

c. Metode prosentase penjualan

Metode prosentase penjualan adalah metode untuk mengembangkan

laporan laba rugi proforma yang menyatakan harga pokok penjualan, biaya

operasi dan biaya bungan sebagai prosentase dari penjualan yang sudah

diproyeksikan (Sundjaja dan Barlian, 2003:173).

Metode ini meramal aktiva dan pasiva untuk periode mendatang

sebagai prosentase dari ramalan penjualan. Prosentase yang dipergunakan

bisa diambil dari laporan keuangan yang terbaru dari penjualan berjalan

(current sales), atau dari perhitungan rata-rata beberapa tahun, atau dari

penilaian analis, atau dari kombinasi sumber-sumber tersebut. Setelah

ramalan untuk pos-pos yang terkait dengan penjualan didapat, hasil tersebut

diterapkan pada formula ,matematis yang telah ditetapkan untuk menentukan

kebutuhan dana. Rumus untuk meramal kebutuhan dana menggunakan

metode prosentase penjualan sebagai berikut: (Weston dan Copeland,

1992:320).

Dana ekstern yang dibutuhkan =

Page 19: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

Keterangan :

= Harta yang bertambah secara spontan sesuai dengan pendapatan atau

penjualan total yang dinyatakan dalam prosentase dari pendapatan

(penjualan) total.

= Kewajiban yang betambah secara spontan sesuai dengan pendapatan

total yang dinyatakan dalam presen dari pendapatan atau penjualan

total.

= Perubahan dalam pendapatan atau penjualan total.

= Marjin laba terhadap penjualan.

= Proyeksi pendapatan untuk tahun itu.

= Rasio retensi laba.

Metode-metode lain yang dapat digunakan dalam peramalan, antara lain :

(Husnan, 1982:113).

1. Metode diagram pencar atau regresi sederhana.

2. Metode regresi berganda.

3. Metode regresi “curviliniear”.

Perbandingan antar metode peramalan:

a. Metode prosentase penjualan

Page 20: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

Metode ini menganggap bahwa rekening-rekening neraca tertentu

bervariasi secara langsung dengan penjualan, yaitu bahwa perbandingan

rekening-rekening tertentu dengan penjualan adalah konstan.

b. Metode regresi

Metode ini adalah lebih baik karena rasio aktiva dan kewajiban dengan

penjualan tidak dianggap konstan seperti pada metode prosentase

penjualan.

5. Hubungan antara Pertumbuhan Penjualan dan Kebutuhan Keuangan

Makin pesat pertumbuhan penjualan, makin besar pula kebutuhannya

akan pembiayaan tambahan. Adapun hubungan tersebut yaitu meliputi:

a. Kelayakan keuangan

Pada tingkat pertumbuhan yang rendah, perusahaan tidak membutuhkan

pembiayaan eksternal, bahkan kas surplus. Akan tetapi perusahaan

tersebut tumbuh lebih pesat maka modal dari sumber eksternal harus

diusahakan. Selanjutnya makin cepat tingkat pertumbuhan, makin besar

kebutuhan modal.

b. Pengaruh kebijakan dividen terhadap kebutuhan pembiayaan.

Kebijakan pembayaran deviden seperti tercermin pada rasio pembayaran

deviden juga mempengaruhi kebutuhan modal eksternal.Makin tinggi

Page 21: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

rasio pembayaran deviden makin kecil penambahan laba yang ditahan,

sehingga makin besar pula modal eksternal yang diperlukan.

c. Kepadatan modal

Jumlah aktiva yang diperlukan untuk setiap dolar penjualan yaitu sering

disebut rasio kepadatan modal (capital intensity ratio). Rasio ini

berpengaruh besar terhadap kebutuhan modal. Jika rasio kepadatan modal

rendah, penjualan bisa tumbuh pesat tanpa terlalu banyak modal dari luar.

Akan tetapi jika perusahaan bersangkutan padat modal, pertumbuhan yang

kecil sekalipun akan memerlukan sejumlah besar modal dari luar.

d. Marjin laba

Margin laba merupakan determinan penting dalam persamaan kebutuhan

modal, makin tinggi margin makin rendah kebutuhan akan dana. Dalam

bentuk grafik suatu kenaikan dalam margin menyebabkan garis persamaan

kebutuhan modal akan menurun.

Page 22: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian diambil oleh peneliti yaitu pada Perusahaan meubel

Lindah Pasuruan, dengan alamat di Jl. Gentong No. 4 Pasuruan.

B. Jenis Penelitian

Jenis penelitian yang penulis lakukan adalah penelitian yang bersifat

studi kasus, yaitu jenis penelitian yang berisikan paparan atau data yang

relevan dari hasil penelitian pada obyek penelitian yang mencoba mengetahui

dan memecahkan permasalahan yang dihadapi perusahaan.

C. Definisi Operasional Variabel Penelitian

1. Pertumbuhan penjualan yaitu merupakan peningkatan jumlah atau volume

penjualan yang telah dicapai oleh perusahaan tahun 2002 sampai 2006.

2. Rekening-rekening neraca yaitu merupakan laporan yang sistematis

tentang aktiva, hutang serta modal suatu perusahaan pada suatu saat

tertentu, yang meliputi:

a. Aktiva merupakan sumber ekonomi yang digunakan

oleh perusahaan dalam rangka untuk menjalankan aktivitasnya.

Page 23: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

b. Pasiva adalah pengorbanan ekonomis yang timbul

dimasa mendatang dari kewajiban perusahaan yang terjadi.

c. Modal saham adalah sisa aset yang dimiliki oleh

perusahaan dikurangi dengan hutang yang dimiliki perusahaan.

3. AFN adalah besarnya dana tambahan yang digunakan untuk membiayai

kegiatan operasional perusahaan berdasarkan peningkatan volume

penjualan.

4. Rekening-rekening laporan laba rugi adalah suatu laporan yang sistematis

tentang penghasilan, biaya, rugi laba yang diperoleh oleh suatu

perusahaan pada suatu periode tertentu, yaitu meliputi:

a. Laba merupakan kenaikan modal saham yang dimiliki oleh perusahaan

yang berasal dari pendapatan operasional perusahaan tahun 2006

b. Rugi yaitu merupakan penurunan modal saham yang diakibatkan dari

transaksi yang dilakukan oleh perusahaan pada suatu periode tertentu

yaitu tahun 2006.

c. Penjualan adalah merupakan serangkaian langkah yang dilalui oleh

tenaga penjual dalam sebuah organisasi tertentu untuk menawarkan

suatu produk atau jasa tertentu kepada konsumen pada tahun 2006.

D. Data dan Sumber Data

Page 24: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data sekunder, adalah

data yang diperoleh tidak secara langsung melainkan sudah dikumpulkan oleh

pihak lain yang sudah diolah. Data sekunder dalam penelitian ini berasal dari

arsip perusahaan. Data sekunder tersebut yaitu meliputi data:

a. Gambaran umum perusahaan

b. Jenis produk dan jumlah produksi.

c. Data laporan keuangan, yaitu mengenai neraca dan laporan laba rugi tahun

2002 sampai 2006.

E. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam mengumpulkan data dilakukan melalui

dokumentasi, yakni mempelajari serta menyalin catatan atau dokumen yang

berhubungan dengan data yang diperlukan berupa laporan keuangan

perusahaan yang meliputi gambaran umum perusahaan, jenis produk dan

jumlah produksi, neraca dan laporan rugi laba, yang bersumber dari

Perusahaan Meubel Lindah Pasuruan, selanjutnya sumber data tersebut

dipelajari, diklasifikasikan kemudian dianalisis.

F. Teknik Analisis Data

Dalam teknik analisis data yang akan dilakukan terdiri dari beberapa

langkah yaitu meliputi:

Page 25: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

1. Peramalan Penjualan

Untuk menyusun peramalan keuangan dalam penelitian ini penulis

menggunakan metode regresi linier dan model-model yang

terkomputerisasi. Analisis regresi merupakan metode yang lebih umum

digunakan untuk meramalkan kebutuhan-kebutuhan keuangan dan tidak

terlalu mudah terkena perangkap potensial dam metode prosentase

penjualan.

Pada analisis regresi ini, persamaan yang digunakan untuk menganalisa

data adalah :

Y = a + bX (Brigham dan Houston, 1999:120).

Keterangan :

Y = adalah variabel dependen

a = adalah intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y)

b = adalah kemiringan (slope) kurva linier

X = adalah variabel independen

Persamaan di atas dapat digunakan untuk menaksir nilai Y, jika

nilai a, b, dan X diketahui. Nilai a merupakan nilai Y yang dipotong oleh

kurva linier pada sumbu vertikal Y (a adalah nilai Y, bila X=0). Nilai b

adalah kemiringan (slope) kurva linier yang menunjukkan besarnya

perubahan nilai Y sebagai akibat perubahan setiap unit nilai X. besarnya

nilai a dan b konstan sepanjang kurva linier.

Page 26: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

2. Tingkat Pertumbuhan Penjualan

Adapun persamaan yang digunakan untuk mengetahui tingkat

pertumbuhan penjualan yaitu:

Gt =

Gt = Tingkat Pertumbuhan Penjualan

SRt= Penjualan pada tahun t

SRt-1= Penjualan pada tahun t-1

3. Penentuan besarnya AFN (Additional Fund Needed)

4. Peramalan Neraca tahun 2007

5. Peramalan Laporan Laba Rugi Tahun 2007

Page 27: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Perusahaan

1. Sejarah Perusahaan

Perusahaan Meubel Lindah didirikan pada tanggal 14 Juli tahun 1978

yang berlokasi di Jl. KH. Sepuh No. 45 Gentong, Pasuruan. Pendiri

perusahaan ini adalah Bapak H. Abdullah yang merupakan pemilik dan

sekaligus sebagai direktur perusahaan dari awal berdirinya sampai saat ini.

Sebagai pendorong bagi Bapak Abdullah dalam membangun usaha adalah

ingin mengembangkan keahliannya sebagai pengrajin meubel.

Pada tahun 1980 pemerintah memberikan perhatian melalui BNI’ 46

Cabang Pasuruan untuk mengadakan penelitian di Desa Gentong Pasuruan

yang bertujuan membantu memperingan nasib para pengrajin meubel dengan

memberikan pinjaman dan pembinaan peningkatan produksi yang lebih baik.

Perusahaan meubel Lindah adalah salah satu industri kecil yang mendapat

bantuan dari program tersebut. Dengan adanya bantuan tersebut produksi

perusahaan meubel Lindah semakin meningkat dan wilayah pemasaran

semakin luas.

Adapun jangkauan wilayah pemasarannya adalah meliputi Jawa

Timur (Surabaya, Gresik, Malang, Jember, Sidoarjo, Situbondo, Bondowoso,

Page 28: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

Probolinggo, Lamongan dan Pasuruan), Madura, Bali, Medan, Yogyakarta,

Bandung, Kalimantan dan Sulawesi. Dari usaha permeubelan yang bersifat

industri kecil sampai keberadaannya sekarang ini, Perusahaan Meubel Lindah

sesuai dengan ijin legalitas adalah bentuk CV, dengan berdasarkan pada:

a. Surat No. 524/ E.6/ VII/ 81 yang dikeluarkan oleh Dinas Perindustrian

Jawa Timur.

b. Surat Ijin Usaha No. B. 79/ V2/ HO/ KDH/AA oleh Pemerintah Daerah

Tingkat I Pasuruan, pada tanggal 1 April 1982.

c. Surat ijin usaha berdasarkan Undang-Undang Gangguan (HO) No. 530.08/

445.14/ 1985 dari Kepala Daerah Tingkat I Pasuruan.

Perusahaan Meubel Lindah Pasuruan bertujuan untuk membantu

kebutuhan rumah tangga. Keberhasilan suatu perusahaan dapat dilihat dari

tercapainya tidaknya tujuan perusahaan perusahaan. Dalam hal ini perusahaan

mempunyai dua tujuan yang meliputi tujuan jangka pendek dan tujuan jangka

panjang. Adapun tujuan-tujuan tersebut adalah sebagai berikut:

a. Tujuan Jangka Pendek

1. Membantu mencukupi kebutuhan masyarakat tentang peralatan rumah

tangga.

2. Mencapai terget yang telah ditentukan.

b. Tujuan Jangka Panjang

1. Mendapatkan keuntungan maksimal.

Page 29: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

2. Meningkatkan kualitas, kuantitas serta harga yang lebih baik dan

sesuai terutama untuk memperkuat posisi perusahaan dalam

persaingan perusahaan sejenis.

3. Mencari kemungkinan untuk mengadakan ekspansi atau perluasan

usaha.

2. Lokasi Perusahaan

Pemilihan lokasi untuk mendirikan perusahaan merupakan suatu hal

yang sangat penting. Keputusan dalam penempatan lokasi mempunyai

pengaruh yang sangat besar terhadap berhasil atau tidaknya operasi

perusahaan. Oleh karena itu penempatan perusahaan harus didasarkan atas

pertimbangan-pertimbangan yang cermat terhadap semua faktor yang

mempengaruhi aktivitas perusahaan tersebut.

Perusahaan Meubel Lindah Pasuruan berada di Jl. KH. Sepuh No. 45,

Desa Gentong, Kelurahan Gading Rejo, Kotamadya Pasuruan, No. Tlp.

(0343) 420257 Fax 0343-441229. Adapun batas-batas lokasi Perusahaan

meubel Lindah Pasuruan adalah sebagai berikut:

a. Sebelah Utara : Pabrik-pabrik rotan

b. Sebelah Selatan : Kawasan Industri Meubel (Bukir dan Sebani)

c. Sebelah Timur : Perkampungan penduduk

d. Sebelah Barat : Pertokoan.

Page 30: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

3. Struktur Organisasi dan Deskripsi Jabatan

a. Struktur Organisasi

Untuk memperlancar kegiatan operasinya, maka perlu adanya

suatu struktur organisasi yang tepat, yang berfungsi untuk menempatkan

orang-orang yang tepat dan disesuaikan dengan kemampuan yang

dimilikinya. Wewenang mengalir dari puncak pimpinan kepada

bawahannya dan sampai kepada para pekerja atau buruh dari masing-

masing bidang didalam perusahaan. Adapun struktur organisasi

perusahaan adalah sebagai berikut:

Gambar 4.1 Bagan Struktur Organisasi Perusahaan Meubel Lindah Pasuruan

Sumber: Perusahaan Meubel Lindah Pasuruan, 2007

b. Diskripsi Jabatan

Direktur

Wakil Direktur

Manajer Keuangan

Manajer Pemasaran

Manajer Konstruksi

Staf Pemasaran

Staf Kasir

Staf Pajak Staf Produksi

Staf Perencanaan

Staf TPS Staf Penagihan

Page 31: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

Deskripsi jabatan dari masing-masing fungsi dalam struktur ogganisasi

Perusahaan Meubel Lindah Pasuruan adalah sebagai berikut:

1. Direktur

a. Bertugas menentukan seluruh garis besar kebijakan perusahaan

serta memimpin seluruh kegiatan perusahaan baik intern maupun

ekstern.

b. Memimpin, mengkoordinasikan serta mengadakan pengawasan

secara umum terhadap segala pelaksanaan dari rencana yang telah

ditetapkan.

c. Mendelegasikan wewenang dan tanggung jawab kepada para

manajer dan Staf.

d. Mengesahkan setiap penerimaan dan pengeluaran uang perusahaan

dalam jumlah besar.

e. Mengadakan rapat secara periodik dengan para manajer guna

membahas kegiatan dan perkembangan usaha baik yang telah

dicapai maupun yang sedang akan dicapai.

2. Wakil Direktur

a. Mewakili direktur utama apabila tidak dapat menjalankan

tugasnya.

b. Meneruskan kesetiap Manajer Staf tentang kebijaksanaan

yangtelah ditetapkan.

Page 32: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

c. Menentukan kebijakan penerimaan dan pengangkatan karyawan.

d. Membantu mengkoordinasikan serta mengadakan pengawasan dan

evaluasi terhadap seluruh aktivitas para Manajer.

e. Melaporkan kepada Direktur seluruh hasil kegiatan usaha dalam

satu periode yang ditentukan.

3. Manajer Pemasaran

a. Meneruskan setiap kebijaksanaan mengenai pemasaran yang telah

ditetapkan oleh perusahaan kepada staf pemasaran

b. Membuat rencana penjualan dengan memperhatikan kondisi

konsumen sebagai pasar yang akan dituju serta disesuaikan dengan

kemampuan perusahaan.

c. Mencari peluang-peluang untuk dapat menarik konsumen baru dan

daerah pemasaran yang baru dalam memasarkan meubelnya.

d. Menyerahkan laporan seluruh kegiatan pemasaran yang telah

dan belum berhasil dilaksanakan kepada Direktur.

4. Manajer Keuangan

a. Mengesahkan penerimaan dan pengeluaran yag berhubungan

dengan aktivitas perusahaan.

b. Mengawasi dan mengevaluasi aktivitas administrasi keuangan

perusahaan.

Page 33: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

c. Bersama-sama dengan Direktur dan wakil Direktur mengatur dan

menganalisa pembelanjaan keuangan perusahaan.

d. Bertanggung jawab atas kebenaran laporan keuangan perusahaan

untuk selanjutnya diserahkan kepada Direktur.

5. Manajer Konstruksi

a. Bertugas sebagai pimpinan dalam pelaksanaan proyek perusahaan.

b. Meneruskan setiap kebijaksanaan mengenai proyek yang telah

ditetapkan oleh staf.

c. Berwenang dan bertanggung jawab atas pemberian kerja kepada

para pelaksana proyek permeubelan.

d. Berwenang untuk memberikan saran-saran dan pendapat dalam

rapat pada periode tertentu sebagai ide-ide baru mengenai

kualifikasi meubel, sehingga dapat membentu perusahaan dalam

memenuhi selera konsumen.

e. Bertanggung jawab atas ketepatan pelaksanaan proyek yang

sedang dilaksanakan.

f. Mengevaluasi dan melaporkan hasil kerja di lapangan tentang

proyek yang sedang atau telah dilaksanakan kepada Direktur.

6. Staf Pemasaran

Page 34: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

a. Melaksanakan segala kebijakan perusahaan yang berhubungan

dengan pemasaran.

b. Berupaya mengembangkan keterampilan dalam memasarkan unit

meubel yang ada sebagai upaya untuk menarik pelanggan baru.

c. Bertugas sebagai tenaga penjualan serta pencatatan atas transaksi

penjualan yang akan dilakukan untuk selanjutnya diserahkan

kepada Manajer Pemasaran dan Staf kasir.

7. Staf Transaction Processing System (TPS).

a. Melakukan komputerisasi untuk mencatat segala transaksi yang

berhubungan dengan aktivitas perusahaan.

b. Melaporkan hasil kerja Manajer Keuangan dari keseluruhan

transaksi yang dilakukan perusahaan dalam kegiatan usahanya.

8. Staf Pajak

a. Menghitung dan melakukan pengisian laporan pajak penghasilan

perusahaan.

b. Menyelesaikan segala urusan yang berhubungan dengan laporan

pajak penghasilan di kantor perpajakan.

c. Melaporkan penyelesaian pelaporan pajak penghasilan kepada

Manajer Keuangan.

9. Staf Kasir

Page 35: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

a. Menerima, mencatat dan membuat bukti penerimaan kas terhadap

setiap penerimaan perusahaan.

b. Melakukan pembayaran dengan mencatat dan membuat bukti

setiap pengeluaran perusahaan dalam menjalankan aktivitas

usahanya.

c. Membuat dan menyerahkan laporan tentang penerimaan dan

pengeluaran kas perusahaan kepada Manajer Keuangan untuk

selanjutnya diproses oleh Staf Transaction Processing System

(TPS).

10. Staf Penagihan

a. Melakukan pencatatan dan penagihan atas piutang perusahaan.

b. Menyerahkan laporan dan hasil penaihan atas piutang perusahaan

kepada Staf Kasir.

11. Staf Perencanaan

a. Merencanakan kekuatan sesuatu meubel berikut harga dan biaya

yang dibutuhkan.

b. Menyerahkan laporan biaya tersebut kepada Manajer Keuangan

untuk didapatkan persetujuan.

12. Staf Produksi

Page 36: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

a. Melaksanakan proyek sesuai dengan rencana, yang dilakukan

melalui kerjasama dengan pelaksana proyek yang telah ditunjuk.

b. Bertanggung jawab atas terselesainya proyek.

c. Mengawasi dan mengevaluasi pelaksanaan proyek yang sedang

dilaksanakan oleh pelaksana proyek agar sesuai dengan jadwal

yang telah ditentukan.

d. Membuat laporan hasil pelaksanaan proyek yang berasal dari

pelaksana proyek dan kenyataan yang sesungguhnya di lapangan

untuk selanjutnya diserahkan kepada pimpinan proyek.

4. Kondisi Teknis Bahan

Jenis produksi meubel ini adalah sofa sudut dan sofa 321 dengan jenis barang

produksi sebagi berikut:

Sudut mini

1. Busa 6 cm & 3cm

2. Kain 12 m

3. Lem 1 kg

4. Paku Les 0,5 kg

5. Tali Ukur 1 bj

6. Benang 2 bj

7. Karet benang 1 ball

8. Kain tutup putih tipis 5 m

Page 37: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

9. Triplek/ karton 20 bj

10. Dulangan:

a. Ukuan 6x2 = 4 batang

b. Ukuan 8x2 = 6 batang

321 Itali

1. Paku les ¾ kg

2. Paku karet ¼ kg

3. Lem 1kg

4. Karet 2 ball

5. Spon dudukan 8 cm 1¼ lbr

6. Spon sadaran 8 cm 3 lbr

7. Tangganan 2 cm 2 lbr

8. Elastis ½ m

9. Kain 6½ dan 8 ½

10. Triplek 25 lbr.

11. Dulangan/ kerangka 1 Setel

Sedangkan untuk alat penolong:

1. Paku

2. Catut

3. Gergaji kayu

4. Gunting

Page 38: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

5. Meteran

6. Mesin jahit

7. Mesin compressor

8. Bahan penetrapan.

5. Produksi dan Pengolahan Hasil

Langkah-langkah pelaksanaan produk meubel sofa tersebut adalah

sebagai berikut:

1. Kayu balok dipotong (digergaji) sesuai dengan ukuran yang diperlukan.

2. Membuat dulangan (kerangka) sesuai dengan model saja yang diinginkan

3. Jika jenis sofa 321 dari kayu atau kerangka tersebut dilakukan

penghalusan dan diberi pewarna misalnya penyepetan atau melakukan

plituran sedangkan untuk kerangka sudut sofa yang bukan 321 tidak perlu

dilakukan suatu pemasangan dengan menggunakan suatu lem.

4. Kemudian memotong kain sesuai dengan ukuran yang dibutuhkan.

5. Melakukan suatu pemasangan karet diatas kerangka kayu tersebut.

6. Mengukur busa yang sesuai dengan kerangka atau model sofa dan

dilakukan suatu pemasangan dengan menggunakan suatu lem.

7. Melakukan penjahitan kain setelah kain tersebut dipotong sesuai dengan

model.

8. Dilakukan pemasangan kain dahulu pada tempat dudukan setelah itu

dilakukan pada tempat sandaran.

Page 39: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

9. Dilakukan perapatan atau perapian dalam melakukan penutupan untuk

sandaran dalam pemasangan kain dengan memasang triplek jangan sampai

rapat harus diberikan kelonggaran, setelah kain dipasang baru dirapatkan

sampai rapi dan sesuai dengan model sofa tersebut.

10. Setelah jadi dilakukan penutupan terakhir pada bawah tempat dudukan.

Adapun pertimbangan teknis yang diperhatikan oleh perusahaan dalam

pelaksanaan proyek meubel sofa ini adalah sebagai berikut:

1. Memenuhi kualitas sofa, yakni:

a. Pemakaian (membuat) kerangka yang kuat

b. Pemakaian busa yang lebih baik

c. Pemakaian kain yang cukup

d. Menggunakan karet yang kuat

2. Perhatian terhadap barang produksi

3. Memberikan model serta kualitas barang yang baik.

6. Promosi

Di dalam mempromosikan produknya perusahaan menggunakan suatu

sarana-sarana yang sederhana serta bagus antara lain membagikan brosur-

brosur kepada orag-orang pelanggan serta pada tempat parkiran atau pusat

kota yang ramai disamping itu melakukan suatu pameran-pameran kecil

sampai pameran yang besar seperti ekspo di pusat-pusat kota.

7. Tenaga Kerja

Page 40: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

a. Jumlah Karyawan

Karyawan Perusahaan Meubel Lindah Pasuruan berasal dari sekitar

Pasuruan, jumlah karyawan yang bekerja pada Perusahaan Meubel Lindah

Pasuruan sampai sekarang mencapai 57 orang karyawan yang terdiri dari

karyawan tetap dan karyawan tidak tetap.

Tenaga kerja merupakan factor yang sangat penting di dalam

menjalankan aktivitas perusahaan sehari-hari, adapun tenaga kerja yang

ada pada perusahaan meliputi:

1. Pegawai tetap 41 orang

2. Pegawai tidak tetap 16 orang

Pendidikan Karyawan

1. Untuk karyawan lulusan SMU 36 orang

2. Untuk karyawan lulusan Sarjana 21 orang

Tabel 4.1 Jumlah Karyawan Perusahaan Meubel Lindah Pasuruan

No. Jabatan Jumlah

1.

2.

Direktur

Wakil Direktur

1 orang

1 orang

Page 41: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

3.

4.

5.

6.

7.

8.

9.

10.

11.

12.

13.

14.

15.

Manajer Pemasaran

Staf Pemasaran

Manajer Keuangan

Staf Transaction Processing System

Staf Pajak

Staf Kasir

Staf Penagihan

Manajer Konstruksi

Staf Perencanaan

Staf Produksi

Kepala Keamanan

Bagian Keamanan

Cleaning Service

1 orang

2 orang

1 orang

1 orang

1 orang

1 orang

1 orang

1 orang

2 orang

23 orang

1 orang

17 orang

3 orang

Jumlah 57 orang

Sumber data: Perusahaan Meubel Lindah Pasuruan, 2006

Sedangkan waktu kerja dalam seminggu adalah 6 hari yaitu dimulai hari

Senin sampai dengan hari Sabtu dengan jam kerja sebagai berikut:

a. Hari Senin s/d Kamis

1) Mulai jam 08.00 – 12.00 Wib

2) Jam istirahat 12.00 – 13.00 Wib

3) Mulai 13.00 – 16.30 Wib

b. Hari Jum’at

1) Mulai jam 08.00 – 11.00 Wib

2) Jam istirahat 11.00 – 13.00 Wib

Page 42: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

3) Mulai jam 13.00 – 16.30 Wib

c. Hari Sabtu

1) Mulai jam 08.00 – 12.00 Wib

2) Jam istirahat 12.00 – 12.30 Wib

3) Mulai jam 13.00 – 16.300 Wib

B. Analisis Data

1. Hasil Peramalan Penjualan

Sebelum peramalan atas rekening-rekening laporan laba rugi dan

neraca, maka terlebih dahulu harus dilakukan peramalan terhadap penjualan.

Dalam penyusunan atas peramalan penjualan maka digunakan metode

regresi linier, adapun data yang digunakan dalam penyusunan peramalan

penjualan tersebut yaitu penjualan tahun 2002 sampai 2006. Berdasarkan

hasil laporan keuangan pada perusahaan meubel Lindah Pasuruan, maka

dapat diketahui besarnya penjualan yang secara lengkap dapat dilihat pada

Tabel 4.2.

Berdasarkan penjualan bersih tersebut maka dapat diramalkan

besarnya jumlah penjualan bersih pada tahun 2007. Untuk mengetahui hasil

penjualan bersih tahun 2007 maka sebelumnya disajikan data penjualan

bersih tahun 2002 sampai 2006 yang dapat diketahui pada Tabel 4.2 berikut:

Tabel 4.2 Penjualan Bersih perusahaan meubel Lindah Pasuruan Tahun 2002 Sampai 2006

No. Tahun Penjualan Bersih

Page 43: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

1 2002 6.954.005.600

2 2003 7.119.978.499

3 2004 7.657.970.661

4 2005 8.101.852.275

5 2006 8.691.867.133

Sumber: Perusahaan Meubel Lindah Pasuruan

Berdasarkan data penjualan tahun 2002 sampai 2006 tersebut maka

dapat diketahui besarnya atau jumlah penjualan bersih tahun 2007, dalam

penelitian ini metode peramalan penjualan yang digunakan yaitu

menggunakan bahwa metode trend linier. Pada analisis trend linier ini,

persamaan yang digunakan untuk menganalisa data adalah :

Y = a + bX

Keterangan:

Y = adalah variabel dependen

a = adalah intersep (titik potong kurva terhadap sumbu Y)

b = adalah kemiringan (slope) kurva linier

X = adalah variabel independent

Adapun hasil perhitungan peramalan penjualan dengan menggunakan

metode trend linier dapat dilihat pada tabel 4.3 berikut:

Tabel 4.3 Perhitungan Peramalan Penjualan Pada Perusahaan Meubel Lindah Pasuruan Tahun 2007

Tahun X Y X2 X.Y

2002 -2 6.954.005.600 4 -13.908.011.200

2003 -1 7.119.978.499 1 -7.119.978.499

Page 44: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

2004 0 7.657.970.661 0 0

2005 1 8.101.852.275 4 8.101.852.275

2006 2 8.691.867.133 1 17.383.734.266 0 38.525.674.168 10 4.457.596.842

Sumber: Perusahaan Meubel Lindah Pasuruan

Berdasarkan perhitungan di atas, maka dapat diketahui hasil ramalan

penjualan untuk tahun 2007 adalah sebagai berikut :

Nilai koefisien a dan b diperoleh dari persamaan:

dan

dan

a = 7.705.134.834 b = 445.759.684

Dari hasil koefisien a dan b maka kalau dimasukkan ke dalam persamaan yaitu

sebagai berikut:

Y = 7.705.134.834 + 445.759.684 (x)

= 7.705.134.834 + 445.759.684 (3)

= Rp 9.042.413.886

Berdasarkan persamaaan di atas maka dapat diperoleh peramalan tingkat

penjualan dengan menggunakan metode trend linier pada Perusahaan Meubel

Lindah Pasuruan pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp 9.042.413.886,00

2. Hasil Perhitungan Tingkat Pertumbuhan Penjualan

Page 45: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

Berdasarkan hasil estimasi nilai penjualan pada tahun 2007 tersebut,

maka besarnya tingkat pertumbuhan penjualan (g) pada tahun tersebut dapat

dihitung dengan menggunakan rumus: (nilai penjualan estimasi tahun 2007-

nilai penjualan realisasi tahun 2006/ (nilai realisasi tahun 2006). Adapun secara

sistematis persamaan yang digunakan untuk mengetahui tingkat pertumbuhan

penjualan yaitu:

Gst = x 100%

Gst = Tingkat Pertumbuhan Penjualan

St = Penjualan pada tahun t

St-1 = Penjualan pada tahun t-1

Berdasarkan rumus tingkat penjualan di atas maka dapat diketahui

tingkat pertumbuhan penjualan tahun 2002 sampai 2007. Hasil analisis

pertumbuhan tingkat penjualan pada Perusahaan Meubel Lindah Pasuruan

maka secara lengkap dapat dilihat pada tabel 4.4 berikut:

Tabel 4.4. Pertumbuhan Penjualan Pada PerusahaaMeubel Lindah Pasuruan Tahun 2002 Sampai 2007 (Persen)

No Tahun Pertumbuhan Penjualan

1 2002 1,73%

2 2003 2,39%

3 2004 7,56%

Page 46: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

4 2005 5,80%

5 2006 7,28%

6 2007 4,03%Sumber: Data Diolah, 2006

Berdasarkan tabel 4.4 dapat dilihat adanya peningkatan pertumbuhan

penjualan yaitu untuk tahun 2002 sebesar 1,73%, tahun 2003 naik sebesar

0,653% menjadi 2,39% pada tahun 2003, tahun 2004 sebesar 7,56% dan

mengalami peningkatan sebesar 5,169% menjadi sebesar 7,56% pada tahun

2004. Pertumbuhan penjualan mengalami penurunan sebesar 1,79% pada tahun

2005 apabila dibandingkan dengan tahun 2006 sebesar 7,28% sedangkan pada

tahun 2007 terjadi penurunan sebesar 3,25% menjadi sebesar 4,03% pada tahun

2007. Berdasarkan hasil tersebut membuktikan bahwa dalam kurun waktu tahun

2002 sampai 2007 jumlah permintaan konsumen terhadap produk mengalami

berfluktuasi dan pada akhirnya menurunkan volume penjualan pada tahun 2007,

sedangkan pada sisi yang lain terjadinya persaingan dari perusahaan lain yang

memproduksi produk sejenis.

3. Tabulasi Laporan Laba Rugi

Langkah pertama penerapan metode peramalan laporan keuangan adalah

meramalkan laporan laba rugi. Dengan tingkat pertumbuhan penjualan sebesar

Page 47: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

4,03% maka menurut metode rasio konstan, rekening beban pokok penjualan dan

beban usaha akan meningkat sebesar tingkat pertumbuhan penjualan tersebut.

Pajak tahun berjalan besarnya rupiahnya akan mengalami perubahan, tetapi

besarnya perubahan tidak sama dengan dengan besarnya tingkat pertumbuhan

penjualan. Beban pajak dihitung dengan mengalikan antara laba sebelum manfaat

(beban) pajak dengan tingkat atau tarif pajak. Tarif pajak yang diberlakukan

dengan ketentuan perpajakan yaitu:

Laba kena pajak Tarif Pajak

Sampai dengan Rp 25.000.000,00 10%

Rp 25.000.000,00 s/d Rp 50.000.000,00 15%

Di atas Rp 25.000.000,00 30%

Rekening-rekening lain yang diasumsikan mengalami perubahan sebesar

tingkat pertumbuhan penjualan rekening rugi (laba). Perubahan rekening yang

terakhir adalah pembayaran deviden. Untuk mengetahui pengalokasian atas

tingkat pertumbuhan penjualan sebesar 4,03% maka menurut metode rasio

konstan pada laporan laba rugi perusahaan maka secara lengkap dapat dilihat

pada tabel 4.5. Pada tabel 4.5 dapat diketahui atas alokasi besarnya tingkat

pertumbuhan penjualan pada setiap rekening laba rugi yaitu meliputi penjualan

bersih, beban pokok penjualan dan biaya operasional. Hal itu dikarenakan pada

keempat rekening tersebut secara langsung berpengaruh terhadap pertumbuhan

Page 48: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

penjualan, sedangkan untuk rekening yang lain bersifat konstan seperti pada

tahun sebelumnya.

Tabel 4.5. Laporan Laba Rugi Aktual Tahun 2006 dan Proyeksi Tahun 2007 Pada Perusahaan Meubel Lindah Pasuruan.

Rekening(1)

Aktual 2006(2)

Dasar Ramalan1

(3)

Ramalan 20072

(4)

Penjualan TunaiPenjualan KreditTotal Penjualan

3.952.500.7604.739.366.3738.691.867.133 x 1,040 9.039.541.818

HPP 7.065.023.670 x 1,040 7.347.624.617Laba/Rugi Kotor 1.626.843.463 1.691.917.202Biaya OperasionalGaji 314451413 x 1,040 327.029.470Telepon dan Listrik 50.715.000 x 1,040 52.743.600Biaya alat tulis kantor 10.210.400 x 1,040 10.618.816Biaya Promosi 21.560.600 x 1,040 22.423.024Biaya Pengembangan SDM 25.712.500 x 1,040 26.741.000Biaya Penyusutan Bangunan 182.554.650 - 182.554.650Biaya Penyusutan mesin 73.331.575 - 73.331.575Biaya penyusutan peralatan kantor 12.671.930 - 12.671.930Biaya penyusutan kendaraan 198.713.390 - 198.713.390Jumlah Biaya operasional 889.921.458 906.827.455Biaya Bunga 31.835.420 31.835.420Total 921.756.879 938.662.875Laba Operasi 705.086.584 753.254.327Pajak 194.025.975 208.476.298Laba Bersih 511.060.609 544.778.029

Sumber : Data Diolah, 2006

4. Tabulasi Neraca

Langkah kedua penerapan metode peramalan laporan keuangan adalah

meramal neraca. Dalam peramalan neraca ini, rekening-rekening yang

diasumsikan mengalami peningkatan sebesar tingkat pertumbuhan penjualan

meliputi:

1. Seluruh rekening aktiva yang terdapat pada aktiva lancar.

2. Seluruh rekening yang ada dalam aktiva tidak lancar.

Page 49: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

3. Seluruh rekening yang terdapat pada kewajiban lancar.

4. Kewajiban pajak tangguhan-bersih dan estimasi kewajiban imbalan kerja.

Rekening-rekening yang diasumsikan mengalami peningkatan yang tidak

sama dengan besarnya tingkat pertumbuhan penjualan yaitu meliputi:

1. Hutang bank

2. Modal sendiri

Besarnya tambahan dana dari pinjaman jangka panjang didasarkan pada

besarnya kekurangan pasiva total dari aktiva totalnya. Dana yang diperlukan ini

disebut dengan dana tambahan yang diperlukan (AFN). Untuk besarnya laba

ditahan, perhitungannya dilakukan dengan cara mengurangkan besarnya deviden

total dari laba bersih perusahaan. Hasil ini dapat langsung diperoleh dari hasil

perhitungan pada analisis peramalan laporan laba rugi tahun 2007.

5. AFN (Additional Fund Needed)

Langkah terakhir penerapan metode peramalan laporan keuangan adalah

mendapatkan dana tambahan yang diperlukan. Setelah ramalan neraca dibuat dan

alokasi besarnya dana yang dibutuhkan ditentukan, maka perusahaan tinggal

mencari sumber pembelanjaan dan waktu yang tepat. Dengan ketepatan ini

diharapkan akan menghasilkan biaya modal yang relatif rendah.

Berdasarkan hasil perhitungan maka dapat diketahui besarnya dana

tambahan yang diperlukan (AFN) yang diperlukan oleh Perusahaan Meubel

Lindah Pasuruan pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp 360.222.468,00. Untuk

melakukan proporsi atas tambahan dana yang diperlukan diasumsikan

Page 50: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

proporsinya seperti pada periode-periodenya, maka secara lengkap dapat dihitung

sebagai berikut:

a. Hutang bank Rp 1591771049

b. Modal Sendiri Rp 3907428031

Jumlah Rp 5.499.199.080

Berdasarkan jumlah aktual pada masing-masing rekening tersebut maka

dapat dilakukan proporsi atas besarnya dana tambahan yang diperlukan (AFN)

yang diperlukan untuk masing-masing rekening, yaitu dengan membagi jumlah

masing-masing rekening dengan total rekening yang ada dan dikalikan dengan

dana tambahan yang diperlukan (AFN). Dari hasil perhitungan menunjukkan

bahwa besarnya dana tambahan yang diperlukan (AFN) pada masing-masing

rekening yaitu dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Hutang bank Rp 11.502.865

b. Modal sendiri Rp 28.244.424

c. Jumlah Rp 39.747.289

Adapun secara lengkap prosedur peramalan neraca pada Perusahaan

Meubel Lindah Pasuruan Tahun 2007 dapat dilihat pada tabel 4.6 sebagai berikut:

Page 51: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

Tabel 4.6. Neraca Aktual Tahun 2006 dan Proyeksi Tahun 2007 Pada Perusahaan

Meubel Lindah Pasuruan.

Rekening(1)

Aktual 2006(2)

(1+g)(3)

Angka Pertama(4)

AFN(5)

Angka Kedua(6)

AktivaAktiva LancarKas 1.760.550.600 x 1,040 1.830.972.624 1.830.972.624Piutang 1.225.600.500 x 1,040 1.274.624.520 1.274.624.520Persediaan bahan baku 712.430.500 x 1,040 740.927.720 740.927.720Persediaan barang jadi 612.340.560 x 1,040 636.834.182 636.834.182Persediaan barang dalam proses 487.430.500 x 1,040 506.927.720 506.927.720Asuransi di bayar dimuka 169.500.700 x 1,040 176.280.728 176.280.728Total Aktiva Lancar 4.967.853.360 5.166.567.494 5.166.567.494Aktiva tetap  Tanah 1572482000 x 1,040 1.635.381.280 1.635.381.280Bangunan 1.825.546.500 x 1,040 1.898.568.360 1.898.568.360Akumulasi Penyusutan bangunan (1.095.327.900) (1.277.882.550) (1.277.882.550)Mesin 733.315.745 x 1,040 762.648.375 762.648.375Akumulasi penyusutan mesin (439.989.450) (513.321.025) (513.321.025)Peralatan kantor 126.719.301 x 1,040 131.788.073 131.788.073Akumulasi penyusutan kantor (76.031.580) (88.703.510) (88.703.510)Kendaraan 2.980.700.850 x 1,040 3.099.928.884 3.099.928.884Akumulasi penyusutan kendaraan (1.589.707.120) (1.788.420.510) (1.788.420.510)Jumlah aktiva tetap 4.037.708.346 x 1,040 4.037.394.397 4.037.394.397   Total Aktiva 9.005.561.706 9.203.961.891 9.203.961.891Pasiva  Pasiva Lancar  Hutang dagang 1.956.961.793 x 1,040 2.035.240.265 2.035.240.265

Hutang Bank 1.591.771.049 1.591.771.049 + 11.502.865 1.603.273.914Jumlah Pasiva Lancar 3.548.732.842 3.627.011.314 3.638.514.179Pasiva Jangka Panjang 1.498.300.000 x 1,040 1.558.232.000 1.558.232.000Total 5047032842 5.185.243.314 5.196.746.179Modal  

Modal sendiri 3447468255 3447468.255 + 28.244.424 3.475.712.679Laba ditahan 511060609 x 1,040 531503.033 531.503.033Jumlah 3958528864 3978971.288 4.007.215.712Total Pasiva 9.005.561.706 9164214.602 +39.747.289 9.203.961.891

Sumber: Data Diolah, 2006

Page 52: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

C. Pembahasan Hasil Penelitian

Dalam melakukan perencanaan keuangan pada Perusahaan Meubel Lindah

Pasuruan maka langkah pertama yang dilakukan yaitu dengan melakukan

penyusunan atas peramalan penjualan. Untuk melakukan peramalan maka

digunakan metode peramalan yaitu metode trend linier. Hasil estimasi dari

pertumbuhan penjualan pada tahun 2007 yaitu sebesar Rp 9.042.413.886,00 yang

memiliki tingkat pertumbuhan sebesar 4,03% apabila dibandingkan dengan tahun

2006. Hasil tersebut menunjukkan adanya gambaran yang jelas kepada

perusahaan untuk menetapkan kebijakan yang akan diambil dalam usaha

meningkatkan penjualan bersih.

Dalam penerapan metode peramalan laporan keuangan maka langkah

pertama yang dilakukan yaitu dengan meramalkan laporan laba rugi, berdasarkan

tingkat pertumbuhan penjualan sebesar 4,03%. Menurut metode rasio konstan,

rekening beban pokok penjualan dan beban usaha akan meningkat sebesar tingkat

pertumbuhan penjualan tersebut. Untuk beban bunga diasumsikan tetap konstan

atau sama dengan tahun 2006.

Berdasarkan hasil peramalan laporan laba rugi perusahaan menunjukkan

adanya peningkatan laba bersih perusahaan yang semula pada tahun 2006 sebesar

Rp 511.060.609,00 menjadi sebesar Rp 544.778.029,00. Adanya peningkatan

tersebut dikarenakan adanya peningkatan volume penjualan pada tahun 2007.

Page 53: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

Kesimpulan dari hasil proyeksi yang dilakukan pada neraca menunjukkan

bahwa Perusahaan Meubel Lindah Pasuruan membutuhkan dana tambahan yang

diperlukan (AFN) dalam melakukan kegiatan operasionalnya. Hasil perhitungan

AFN dilakukan dengan menggunakan sistem proporsi besarnya dana tambahan

yaitu sebesar Rp 39.747.289,00. Hasil penelitian ini mendukung atas hasil

penelitian yang telah dilakukan oleh Rosul (1993), dimana hasil analisis tersebut

menunjukkan bahwa Perusahaan Mebel CV Kalingga Perdana Sakti Surabaya 

membutuhkan dana tambahan dalam melakukan kegiatan operasionalnya.

Page 54: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

BAB V

KESIMPULAN DAN IMPLIKASI

A. Kesimpulan

Hasil analisis data mengenai penyusunan rencana keuangan

pada Perusahaan Meubel Lindah Pasuruan pada tahun 2007 dapat

disimpulkan bahwa nilai penjualan estimasi sebesar Rp 9.042.413.886,00 atau

mengalami pertumbuhan sebesar 4,03%. Berdasarkan hasil perhitungan mengenai

pertumbuhan penjualan tersebut maka besarnya laba yang diestimasikan

tahun 2007 yaitu sebesar Rp544.778.029,00. Adapun dalam rangka untuk

merealisasikan atas peningkatan penjualan tahun 2007, maka Perusahaan Meubel

Lindah Pasuruan membutuhkan nilai aset sebesar Rp9.203.961.891. Dengan

demikian besarnya dana tambahan yang diperlukan (AFN) yaitu sebesar

Rp 39.747.289,00.

B. Implikasi

a. Bagi perusahaan

Perusahaan Meubel Lindah Pasuruan diharapkan dalam melakukan

penyusunan atas rencana keuangan untuk menggunakan peramalan keuangan

sebagai alat pengawasan dalam pelaksanaan kegiatan operasional perusahaan.

Langkah tersebut dilakukan dalam rangka untuk memberikan arah yang jelas

Page 55: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

dalam melakukan koordinasi dan untuk evaluasi atas kegiatan perusahaan

dalam rangka untuk pencapaian tujuan di masa yang akan datang.

b. Peneliti selanjutnya

Bagi peneliti selanjutnya yang berminat untuk melanjutkan penelitian ini

diharapkan untuk menyempurnakannya yaitu dengan menambah waktu atau

periode pengamatan atas penjualan bersih yang telah dicapai oleh perusahaan.

Page 56: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan

DAFTAR PUSTAKA

Brigham & Houston, 1999, Manajemen Keuangan, Buku Kedua, Edisi Ketiga, Penerbit Erlangga, Jakarta.

Gitosudarmo dan Basri, 1992, Manajemen Keuangan, Edisi Ketiga, Penerbit BPFE Yogyakarta.

Hanafi, Mamduh, M & Halim, Abdul, 2000, Analisa Laporan Keuangan. UPP AMD YKPN, Yogjakarta.

Indriantoro dan Supomo, 2002, Metodologi Penelitian Bisinis Untuk Akuntansi dan Manajemen, Edisi Pertama, Penerbit BPFE, Yogyakarta.

Kieso & Weygandt, 1995, Akuntansi Intermediate, Edisi Ketutuh, Jilid Pertama, Penerbit Rineka Cipta, Jakarta.

Munawir, S. 1992, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat. Liberty. Yogyakarta.

Riyanto, Bambang. 1995. Dasar Dasar Pembelanjaan Perusahaan. Universitas Gajah Mada Jogjakarta.

Smith dan Skousen, 1993, Akuntansi Intermediate, Edisi Kedelapan, Jilid I, Alih Bahasa Nugroho Widjajanto, Penerbit Erlangga: Jakarta.

Tampubolon, Manahan, 2005, Manajemen Keuangan (Finance Management), Cetakan Pertama, Penerbit Ghalia Indonesia: Bogor.

Munawir, 2002, Analisa Laporan Keuangan, Edisi Keempat, Cetakan Ketigabelas Penerbit Liberty: Yogyakarta.

Weston J. Fred & Copeland E Thomas, 1999, Manajemen Keuangan. Edisi Kedelapan, Jilid Pertama, Penerbit Erlangga Jakarta.

Ridwan dan Barlian, 2004, Manajemen Keuangan, Edisi Kelima, Cetakan Kedua, Penerbit Atas Kerjasama Penulis dengan Yayasan Honda Motor.

Weston & Brigham, 1991, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Edisi Ketujuh, Jilid Pertama, Penerbit Erlangga Jakarta.

Page 57: B - Directory UMM : Universitas Muhammadiyah …directory.umm.ac.id/Data Elmu/doc/BAB_I-V_Ringkasan_Ujian... · Web viewPeramalan penjualan sangat penting dalam perencanaan dan pengambilan