B aminudin

6
B. Pentingnya Demokrasi Dalam Kehidupan 1. Pelaksanaan Demokrasi Dalam Kehidupan Bermasyarakat Pada era globalisasi ini demokrasi bersifat universal, artinya setiap negara yang menganut paham demokrasi harus menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi demi terwujudnya tujuan negara. Semua itu dilandasi nilai-nilai untuk dilakukan dalam rangka mewujudkan kehidupan demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat. Bentuk-bentuk demokrasi sebetulnya sudah lama ditampilkan dalam masyarakat Indonesia, seperti contoh : yang terjadi pada masyarakat pedesaan misalkan rembug desa, karapatan adat, dan karapatan nagari. Di samping itu bentuk gotong-royong yang merupakan pola hidup yang ada di Indonesia sekaligus merupakan perwujudan nilai-nilai demokrasi, sebagaimana contohnya sambatan yang merupakan istilah gotong-royong bagi orang Jawa, Alang Tulong yangmerupakan bentuk kekerabatan yang terjadi pada masyarakat Gayo, Pacce yang merupakan bentuk kerja sama masyarakat Makassar, Marsi Adapari merupakan bentuk kekerabatan masyarakat Batak, dan lain-lain. Masyarakat desa di Indonesia selalu memelihara bentuk-bentuk demokrasi dalam kehidupan yang merupakan budaya warisan nenek moyang. Musyawarah yang dilakukan masyarakat dilakukan dengan cara kekeluargaan untuk memecahkan suatu masalah. Pelaksanaan hidup demokratis di masyarakat tercermin dalam kegiatan gotong-royong, di dalam goto royong terkandung nilai moral kebaikan dan hikmah yang sangat mulia. Mengapa gotong-royong masih sangat diperlukan dalam masyarakat ? Karena manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia tergantung pada manusia lain, dan manusia memiliki naluri untuk mempertahankan hidup. 2. Pelaksanaan Demokrasi Dalam Kehidupan Bernegara Sejak Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, segala hal ihwal yang bersangkut paut dengan pembentukan negara secara rinci dituangkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang disahkan oleh PPKI sejak tanggal 18 Agustus 1945. Dengan demikian jelas bahwa Pemerintah Indonesia menggunakan sistem demokrasi yaitu kekuasaan tertinggi dalam suatu negara berada di tangan rakyat sebagaimana bunyi pasal 1 ayat 2 UUD 1945. Memang kita ketahui sejak Indonesia merdeka hingga sekarang negara Indonesia telah mengalami berbagai bentuk demokrasi. Hal ini menandakan bangsa Indonesia ingin mencari bentuk demokrasi yang cocok dengan kepribadian bangsa Indonesia. Berikut gambaran sejarah pelaksanaan demokrasi di Negara Indonesia : a. Awal Kemerdekaan sampai dengan tahun 1949 Pada awal berdirinya negara Indonesia sebagai landasan hukum pelaksanaan demokrasi adalah Undang-Undang Dasar 1945, namun tidak sesuai yang diharapkan. Sistem pemerintahan yang diamanatkan Undang- Undang Dasar 1945 dengan sistem presidensiil, namun dalam prakteknya menggunakan sistem parlementer. Dengan perubahan sistem ini,

description

aminudin

Transcript of B aminudin

B. Pentingnya Demokrasi Dalam Kehidupan1. Pelaksanaan Demokrasi Dalam Kehidupan BermasyarakatPada era globalisasi ini demokrasi bersifat universal, artinya setiap negara yang menganut paham demokrasi harus menjunjung tinggi nilai-nilai demokrasi demi terwujudnya tujuan negara. Semua itu dilandasi nilai-nilai untuk dilakukan dalam rangka mewujudkan kehidupan demokrasi dalam kehidupan bermasyarakat. Bentuk-bentuk demokrasi sebetulnya sudah lama ditampilkan dalam masyarakat Indonesia, seperti contoh : yang terjadi pada masyarakat pedesaan misalkan rembug desa, karapatan adat, dan karapatan nagari. Di samping itu bentuk gotong-royong yang merupakan pola hidup yang ada di Indonesia sekaligus merupakan perwujudan nilai-nilai demokrasi, sebagaimana contohnya sambatan yang merupakan istilah gotong-royong bagi orang Jawa, Alang Tulong yangmerupakan bentuk kekerabatan yang terjadi pada masyarakat Gayo, Pacce yang merupakan bentuk kerja sama masyarakat Makassar, Marsi Adapari merupakan bentuk kekerabatan masyarakat Batak, dan lain-lain. Masyarakat desa di Indonesia selalu memelihara bentuk-bentuk demokrasi dalam kehidupan yang merupakan budaya warisan nenek moyang. Musyawarah yang dilakukan masyarakat dilakukan dengan cara kekeluargaan untuk memecahkan suatu masalah.Pelaksanaan hidup demokratis di masyarakat tercermin dalam kegiatan gotong-royong, di dalam goto royong terkandung nilai moral kebaikan dan hikmah yang sangat mulia. Mengapa gotong-royong masih sangat diperlukan dalam masyarakat ? Karena manusia tidak dapat hidup sendiri, manusia tergantung pada manusia lain, dan manusia memiliki naluri untuk mempertahankan hidup.2. Pelaksanaan Demokrasi Dalam Kehidupan BernegaraSejak Indonesia merdeka pada tanggal 17 Agustus 1945, segala hal ihwal yang bersangkut paut dengan pembentukan negara secara rinci dituangkan dalam Undang-Undang Dasar 1945 yang disahkan oleh PPKI sejak tanggal 18 Agustus 1945. Dengan demikian jelas bahwa Pemerintah Indonesia menggunakan sistem demokrasi yaitu kekuasaan tertinggi dalam suatu negara berada di tangan rakyat sebagaimana bunyi pasal 1 ayat 2 UUD 1945.Memang kita ketahui sejak Indonesia merdeka hingga sekarang negara Indonesia telah mengalami berbagai bentuk demokrasi. Hal ini menandakan bangsa Indonesia ingin mencari bentuk demokrasi yang cocok dengan kepribadian bangsa Indonesia. Berikut gambaran sejarah pelaksanaan demokrasi di Negara Indonesia :a. Awal Kemerdekaan sampai dengan tahun 1949Pada awal berdirinya negara Indonesia sebagai landasan hukum pelaksanaan demokrasi adalah Undang-Undang Dasar 1945, namun tidak sesuai yang diharapkan. Sistem pemerintahan yang diamanatkan Undang-Undang Dasar 1945 dengan sistem presidensiil, namun dalam prakteknya menggunakan sistem parlementer. Dengan perubahan sistem ini, pelaksanaan demokrasi di negara Indonesia tidak sesuai dengan cita-cita bangsa Indonesia sehingga jalannya pemerintahan sering gagal.b. Pada periode 1949 sampai tahun 1950Pada masa ini Indonesia berdasar pada UUD RIS (Republik Indonesia Serikat). Pelaksanaan demokrasi pada masa pemerintahan RIS tidak berjalan stabil karena Indonesia dalam pengaruh penjajah Belanda. Indonesia di pecah-pecah menjadi negara-negara bagian sehingga persatuan dan kesatuan tidak dapat diwujudkan.c. Pada periode 1950 sampai periode 1959Pada periode ini Indonesia kembali menjadi NKRI. Namun meskipun Indonesia telah kembali sebagai negara kesatuan, bentuk pemerintahan dengan kabinet parlementer dengan Undang-Undang Dasar Sementara tahun 1950. Sistem parlemen ini pada pemerintahan tidak stabil, sehingga demokrasi tidak berjalan dengan baik.d. Periode 1959 sampai Orde BaruPada periode ini sering disebut dengan Orde Lama, dengan diberlakukannya demokrasi terpimpin. Demokrasi Terpimpin artinya pelaksanaan demokrasi dalam suatu negara yang memosisikan presiden sebagai pemimpin nasional tertinggi. Pelaksanaan demokrasi ini pada kenyataannya terjadi banyak penyimpangan terhadap Pancasila dan UUD 1945. Segala sesuatu terjadi dalam pemerintahan tergantung oleh tangan satu orang.Baru pada masa Orde Baru tahun 1966 pmerintah bertekad melaksanakan Pancasila dan UUD 1945 secara murni dan konsekuen dalam kehidupan berbangsa dan bernegara. Namun masa ini banyak kendala yaitu munculnya KKN (Korupsi, Kolusi, dan Nepotisme).Akhirnya lahir Orde Reformasi yang bertujuan untuk membawa bangsa Indonesia kembali pada jalan yang benar, yaitu untuk mengakhiri krisis multi dimensi. Namun apa hasilnya ? Pada era reformasi ini pun baru ada teori, bahkan dalam praktek kehidupan berbangsa dan bernegara, KKN justru merajalela dari tingkat atas sampai tingkat bawah.3. Praktek-Praktek Demokrasi dalam Kehidupan Politika. Pemilihan Umum1) Tujuan PemiluPemilihan Umum merupakan perwujudan kedaulatan yang dipegang rakyat. Pemilihan umum yang di adakan di Indonesia bertujuan untuk :- Sarana pendemokrasian- Tetap menjaga tegaknya NKRI- Mewujudkan tujuan nasional- Memilih anggota legislatif- Memilih Presiden dan Wakil Presiden secara langsung2) Asas Pemilua) LangsungArtinya rakyat diberikan hak untuk memberikan suaranya secara langsung sesuai pilihannya tanpa perantara.b) UmumPeserta pemilu adalah warga negara yang telah memenuhi syarat yang telah ditetapkan menurut Undang-Undang.c) BebasSetiap warga negara berhak memilih secara bebas tanpa tekanan dari siaapun.d) RahasiaSetiap pemilih dalam memberikan suaranya tidak akan diketahui oleh siapapun.e) JujurDalam penyelenggaraan pemilu, setiap penyelenggara pemilu, aparat pemerintah, peserta, pengawas, dan pemantau serta pihak yang terkait harus bersikap jujur.f) AdilDalam penyelenggaraan pemilu, setiap pemilih dan peserta pemilu wajib mendapat perlakuan yang sama tanpa kecurangan dari pihak manapun.3) Peserta PemiluPeserta pemilu adalah partai politik yang telah memenuhi persyaratan sesuai dengan peundang-undangan yang berlaku.Dua tahapan pemilu, yaitu :a) Pemilu LegislatifYaitu pemilu untuk memilih anggota DPR, DPD, dan DPRD. Dalam pemilu legislatif, untuk memilih anggota DPR, DPRD Provinsi, DPRD Kabupaten/Kota dilaksanakan dengan sistem proporsional terbuka, sedangkan untuk memilih anggota DPD dilaksanakan dengan sistem distrik berwakil banyak.b) Pemilu PresidenYaitu pemilu untuk memilih presiden dan wakil presiden secara langsung yang pelaksanaannya setelah pemilu legislatif.4) Penyelenggara PemiluSebagai penyelenggara pemilu, sesuai amanat UUD 1945 adalah KPU (Komisi Pemilihan Umum) yaitu suatu lembaga yang independen bebas dari pengaruh manapun.5) Dasar Hukum PemiluDasar penyelenggaraan pemilu adalah :a) UUD 1945b) Undang-Undang Pemilu Legislatif Nomor 10 tahun 20086) Hak Memilih dan Dipilih dalam PemiluSebagai negara demokrasi, setiap warga negara mempunyai hak untuk memilih dan dipilih. Untuk dapat menggunakan hak memilih harus memenuhi syarat, yaitu :a) Warga negara Indonesia pada hari pemungutan berusia 17 tahun atau sudah pernah menikah.b) Terdaftar dalam daftar pemilih.c) Tidak sedang terganggu jiwa atau ingatannya.d) Tidak sedang dipenjara.e) Tidak sedang dicabut hak pilihnya.Sedangkan hak pilih pasif atau hak untuk dipilih adalah setiap orang mempunyai hak untuk dipilih menjadi anggota lembaga perwakilan baik DPR, DPD maupun DPRD. Persyaratan secara umum sama dengan hak pemilih, namun ada syarat khusus yaitu usia minimal 21 tahun, pendidikan serendah-rendahnya SLTA.b. Lembaga PerwakilanPraktek demokrasi pada lembaga perwakilan yaitu :1) MPRYaitu lembaga negara yang anggota-anggotanya terdiri dari anggota DPR ditambah anggota DPD yang dipilih melalui pemilu.2) DPRYaitu lembaga negara sebagai wakil rakyat yang anggotanya dipilih melalui pemilu.3) DPDYaitu lembaga negara sebagai wakil rakyat yang diambil dari perwakilan setiap provinsi yang dipilih melalui pemilu.4) DPRDYaitu lembaga negara yang ada di daerah Provinsi, Kota/Kabupaten yang anggota-anggotanya dipilih melalui pemilu secara langsung.4. Praktek-Praktek Demokrasi dalam Kehidupan EkonomiPraktek demokrasi dalam kehidupan ekonomi dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, yaitu aktivitas yang dilakukan oleh warga masyarakat melalui wadah koperasi maupun lembaga-lembaga perekonomian yang lain, seperti : PT, Firma, dll. Sebagai landasan demokrasi ekonomi yaitu UUD 1945 pasal 33 ayat 1 sampai 5.a. Ayat 1Perekonomian disusun sebagai usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan.b. Ayat 2Cabang-cabang produksi yang penting bagi negara dan mengenai hajat orang banyak dikuasai oleh negara.c. Ayat 3Bumi dan air dan kekayaan yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.d. Ayat 4Perekonomian nasional diselenggarakan berdasar atas demokrasi ekonomi dengan prinsip kebersamaan, efisiensi, berkeadilan, berkelanjutan, berwawasan lingkungan, kemandirian serta dengan menjaga keseimbangan kemajuan dan kesatuan ekonomi nasional.e. Ayat 5Ketentuan lebih lanjut mengenai pasal-pasal ini diatur dengan undang-undang

C. Sikap Positif Terhadap Pelaksanaan DemokrasiSebagai warga negara Indonesia yang baik dalam melaksanakan hak dan kewajiban harus selaras dan dapat dipertanggungjawabkan. Kita tidak boleh memaksakan kehendak, setiap masalah harus dicari jalan keluarnya, kita wajib membudayakan demokrasi dalamberbagai aspek kehidupan, baik di lingkungan keluarga, sekolah, masyarakat dan negara. Kita harus membuang jauh-jauh budaya otoriter, karena sudah bukan jamannya.1. Sikap Positif Pelaksanaan Demokrasi di Lingkungan KeluargaContoh sikap positif pelaksanaan demokrasi di lingkungan keluarga adalah :a. Membiasakan tidak memaksakan kehendak dengan anggota keluarga yang lain.b. Bermusyawarah untuk mufakat dalam setiap mengambil keputusan.c. Saling menghormati hak dan kewajiban anggota keluarga.2. Sikap Positif Pelaksanaan Demokrasi di Lingkungan SekolahContoh sikap positif pelaksanaan demokrasi di lingkungan sekolah adalah :a. Gotong-royong membersihkan lingkungan kelas/halaman sekolah.b. Memilih pengurus OSIS/Pramuka dengan musyawarah/mufakat.c. Memilih pengurus kelas dengan musyawarah mufakat.d. Mendiskusikan tentang materi pelajaran yang sulit untuk dibahas dan dipecahkan bersama.3. Sikap Positif Pelaksanaan Demokrasi di Lingkungan MasyarakatContoh sikap positif pelaksanaan demokrasi di lingkungan masyarakat adalah :a. Memilih pengurus RT/RW secara demokratis.b. Melaksanakan kegiatan kerja bakti di lingkungannya.c. Melaksanakan dengan kesadaran dalam menjaga keamanan lingkungan.4. Sikap Positif Pelaksanaan Demokrasi di Lingkungan NegaraContoh sikap positif pelaksanaan demokrasi di lingkungan negara adalah :a. Melaksanakan pemilu dengan penuh tanggung jawab.b. Melaksanakan peraturan perundang-undangan yang berlaku.c. Menghormati hak asasi setiap orang.