Autisme (Rifka)
-
Upload
rifka-amilia -
Category
Documents
-
view
218 -
download
0
description
Transcript of Autisme (Rifka)
AUTISME
Pengertian Autisme
Autisme berasal dari kata auto yang berarti sendiri. Penyandang autisme
seakan-akan hidup di dunianya sendiri. Instilah autisme diperkenalkan sejak tahun
1943 oleh Leo Kanner, sekalipun kelainan ini sudah ada sejak berabad-abad yang
lampau.
Dahulu dikatakan autisme merupakan kelainan seumur hidup, tetapi kini
ternyata autisme masa kanak-kanak ini dapat dikoreksi. Tatalaksana koreksi harus
dilakukan pada usia sedini mungkin, sebaiknya jangan melebihi usia 5 tahun
karena diatas usia ini perkembangan otak anak akan sangan melambat. Usia
paling ideal adalah 2-3 tahun, karena pada usia ini perkembangan otak anak
berada pada tahap paling cepat.
Menurut Mudjito, autisme adalah anak yang mengalami gangguan
berkomunikasi dan berinteraksi sosial serta mengalami gangguan sensoris, pola
bermain dan emosi. Dapat disimpulkan bahwa autisme adalah gangguan
perkembangan yang khususnya terjadi pada masa kanak-kanak yang membuat
seseorang tidka mampu mengadakan interaksi sosial dan seolah-olah hidup dalam
dunianya sendiri.
Faktor Penyebab Autisme Sampai saat ini para ahli belum menentukan
penyebab pasti mengapa seorang anak menjadi autisme. Beberapa ahli
berpendapat autisme merupakan sindroma yang disebabkan oleh berbagai
penyebab seperti:
a. Faktor genetic
diduga karena adanya kromosom (ditemukan 5-20% penyandang
autisme) seperti kelainan kromosom yang disebut syndrome fragile-x/
b. Kelainan otak
adanya kerusakan atau berkurangnya jumlah sel syaraf yang disebut sel
purkinye.
c. Kelainan Neurotransmitter
terjadi karena impuls listrik antar sel terganggu alirannya.
Neurotransmitter yang diduga tersebut adalah serotine (kadarnya tinggi
dalam darah ± 30% penyandang autisme) dan dopamine (diduga rendah
kadar darahnya pada penyandang autisme)
d. Kelainan Peptida di otak
dalam keadaan normal, glutein (protein gandum) dan kasein (protein susu)
dipecah dalam usus menjadi peptida dan asam amino. Sebagian kecil
peptida tersebut diserap di usu dan kemudian beredar dalam darah. Bila
berlebihan akan dikeluarkan melalui urin dan sebagian lainnya akan
disaring kembali saat melewati batang otak sehingga yang masuk kedalam
otak hanya sedikit (khususnya gliadorphin, turunan peptida glutein dan
casomordophin turunan pepsida kasein).
e. Komplikasi saat hamil dan persalinan
komplikasi yang terjadi seperti pendarahan pada trimester pertama yaitu
janin yang disertai terispnya cairan ketuban yang ebrcampur feses dan
obat-obatan yang diminum ibu selama masa kehamilan.
f. Kekebalan tubuh.
Terjadi karena kemungkinan adanya interaksi gangguan kekebalan tubuh
(autoimun) dengan faktor lingkungan yang menyebabkan autisme.
g. keracunan
keracunan yang banyak dicurigai adalah karena keracunan logam berat
timah hitam (Plumbun), arsen, antimony, cadmium, dan merkuri yang
berasal dari polusi udara, air ataupun makanan.
Penderita Autisme Meningkat 50% dalam 5 Tahun
Faktor lingkungan, paparan bahan kimia hingga usia orang tua diduga berefek
pada autisme
VIVAnews - Autisme atau dikenal sebagai spektrum gangguan perkembangan
yang mempengaruhi komunikasi dan keterampilan anak masih menjadi momok
misterius di dunia medis. Jumlahnya bahkan kian melesat dalam lima tahun
terakhir.
Lewat sebuah studi terhadap ribuan anak, Universitas Cambridge
menemukan sesuatu yang kontroversial. Saat ini, satu dari 60 anak di Inggris
memiliki beberapa kondisi autisme.
Dikutip dari Telegraph, di AS, satu dari 88 anak juga terdeteksi mengalami
gejala autisme. Angka prevalensi ini membuat pemerintah setempat meresponsnya
sebagai "situasi gawat". Tak pelak, Presiden Obama bahkan menetapkan
kebijakan bernilai jutaan dolar untuk mencari penyebab dan pengobatan bagi
autisme.
Temuan ini semakin kuat membuktikan bahwa kasus autisme makin
signifikan dalam 40 tahun terakhir. Pada 1980-an, hanya empat dari 10 ribu anak
yang menunjukkan tanda-tanda autisme.
Kenaikan kasus autisme berarti semakin banyak anak yang membutuhkan
perawatan secara khusus seumur hidup mereka. Tak hanya mempengaruhi anak,
autisme juga mempengaruhi keluarga dan negara. Di Inggris, gangguan ini
merugikan negara setidaknya senilai £28 miliar setahun.
Namun sayangnya, banyak kondisi autisme yang belum terdeteksi. Ini
mempengaruhi perencanaan, diagnostik dan pelayanan sosial dan kesehatan anak-
anak autis.
Faktor penyebab
Kampanye anti-vaksin sebelumnya mengklaim adanya hubungan autisme
dengan vaksin MMR yang diberikan kepada anak usia 12-15 bulan. Namun, ini
dibantah dengan argumen faktor lingkungan seperti paparan bahan kimia dan
testosteron dalam rahim lah yang meningkatkan risiko autisme.
Sebuah studi terhadap 1,3 juta anak menemukan sebuah fakta menarik
yang banyak berhubungan dengan kehidupan modern. Faktor usia orang tua yang
semakin tua saat memutuskan memiliki anak ternyata juga mempengaruhi risiko
autisme.
Studi menemukan bila salah satu orangtua berusia 35-39 tahun, risiko
memiliki anak autis adalah sebesar 27 persen, terlepas dari apakah ayah atau ibu
mereka yang berusia lebih tua. Risiko autisme lebih besar terjadi pada ibu
berumur 35-40 tahun, yakni sebesar 65 persen, dibandingkan ayah sebesar 44
persen.
Deteksi dini
Lebih dini dideteksi, autisme bisa lebih cepat ditangani. American
Academy of Pediatrics menyarankan agar melakukan pemeriksaan gejala autisme
pada anak sejak usia 12 bulan dengan tes sederhana selama lima menit.
Teknik Rapid Attention Back and Forth Communication Test, atau disebut
dengan Rapid ABC dapat menunjukkan keterlibatan dan komunikasi anak lewat
kegiatan-kegiatan sederhana.
Gerakan berulang, kurangnya kontak mata, bisa dijadikan deteksi awal
untuk segera melakukan tes lanjutan yang lebih komprehensif. Diagnosis lebih
cepat dan pengobatan pada anak autis berdampak potensial untuk mengobati
gangguan tersebut.