Auditing bab 3

34
BAB 3 LAPORAN AUDIT PROGAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI IBM ASMI JAKARTA 2016 1 2 3 PRECENTATION BY : 1. CHIKMATUL JAOHARAH (3130195) 2. EDWIN KRISTIANTO (3140097) 3. ERRIYANTO (3130239) 4. SILVA FAUZIAH (3120218)

Transcript of Auditing bab 3

Page 1: Auditing bab 3

BAB 3 LAPORAN AUDIT

PROGAM STUDI AKUNTANSIFAKULTAS EKONOMIIBM ASMIJAKARTA 2016

1 2 3

PRECENTATION BY :

1. CHIKMATUL JAOHARAH (3130195)2. EDWIN KRISTIANTO (3140097)

3. ERRIYANTO (3130239)4. SILVA FAUZIAH (3120218)

Page 2: Auditing bab 3

LAPORAN AUDIT

1. 2. 3.

Laporan Audit Standar Tanpa Pengecualian

Laporan Gabungan Tentang Laporan Keuangan dan Pwengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan menurut Section 404 dari Sarbanes – oxley act

LAPORAN AUDIT WAJAR TANPA PENGECUALIAN DENGAN PARAGRAF PENJELASAN ATAU MODIFIKASI KATA-KATA

Page 3: Auditing bab 3

Bagian- bagian dari laporan audit standar, terdiri dari 7 bagian utama yaitu :

1. Judul laporan, harus memuat kata independen, yang menegaskan ketidaktergantungan/independensi pihak auditor terhadap auditee

2. Alamat yang dituju dalam laporan audit, biasanya perusahaan yang bersangkutan, pemegang saham atau dewan direksinya tergantung kepada siapa laporan hasil audit ditujukan

3. Paragraf pendahuluan, ditujukan untuk menunjukkan tiga hal meliputi: bahwa KAP bersangkutan telah melaksanakan suatu audit . mencantumkan laporan keuangan yang diaudit termasuk tanggal dan periodenya. menyatakan bahwa laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen sedangkan tanggung jawab auditor adalah menyatakan suatu pendapat atas laporan tersebut berdasarkan audit .

4. Paragraf ruang lingkup, merupakan penyataan faktual mengenai apa yang dilakukan dalam audit dan menyatakan bahwa audit dirancang untuk dapat memperoleh keyakinan bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material . Laporan harus memuat kata “atas dasar pengujian”, yang berarti bahwa yang dilakukan adalah uji petik dan bukan audit atas setiap transaksi dan setiap jumlah dalam laporan keuangan, tergantung pelaksanaan audit di lapangan

Page 4: Auditing bab 3

5. Paragraf pendapat, pendapat ini bukan suatu pernyataan mutlak atau jaminan, namun hanyalah opini auidtor terhadap penyajian laporan keuangan. Disini terdapat istilah “ menyajikan secara wajar “ yang dihubungkan dengan ketaatan terhadap standar akuntansi yang berlaku umum.

6. Tanda tangan nama dan nomor register akuntan publik, menunjukkan nama partner yang akan bertanggung jawab secara hukum dan jabatan atas mutu auditnya menurut standar profesional .

7. Tanggal laporan audit, adalah tanggal saat auditor telah menyelesaikan bagian terpenting dari proses audit di lapangan (field audit).

Page 5: Auditing bab 3
Page 6: Auditing bab 3

Laporan audit standard tanpa pengecualian diterbitkan bila kondisi – kondisi berikut terpenuhi :

• Semua laporan –neraca , laporan laba rugi , laporan laba ditahan, laporan arus kas sudah termasuk dalam laporan keuangan.

• Ketiga standard umum telah dipatuhi dalam semua hal yang berkaitan dengan penugasan.

• Bukti audit yang cukup memadai telah berkumpul,dan auditor telah melaksanakan penugasan audit ini dengan cara yang memungkinkannya untuk menyimpulkan bahwa ketiga standard pekerjaan lapangan telah dipenuhi.

• Laporan keuangan telah disajikan sesuai dengna prinsip – prinsip akuntansi yang berlaku umum . Hal itu juga berarti bahwa pengungkapan yang memadai telah tercantum dalam catatan kaki dan bagian – bagian lain dari laporan keuangan.

• Tidak terdapat situasi yang membuat auditor merasa perlu untuk menambahkan sebuah paragraph penjelasan atau modifikasi kata-kata dalam laporan audit.

Page 7: Auditing bab 3

JENIS LAPORAN CONTOH SUMBER DUKUNGAN OTORITATIFI

Laporan audit didasarkan kepada laporan keuangan historis yang disiapkan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum

Laporan audit untuk audit atas laporan keuangan PT. Astra International

standar Auditing Peraturan BAPEPAM

Laporan audit khusus didasarkan kepada audit atas akun-akun tertentu, prosedur audit yang disetujui, atau basis akuntansi yang berlaku umum.

Laporan audit khusus untuk audit atas saldo akhir persediaan PT. Astra International

Standar Auditing

Laporan atestasi didasarkan kepada pelaksanaan penugasan atestasi

Laporan atestasi untuk atestasi atas perkiraan laporan keuangan PT. Astra International

Standar Atestasi

Page 8: Auditing bab 3

Laporan didasarkan kepada penugasan review

Laporan review untuk review atas laporan keuangan kuartalan PT. Astra International

Standar jasa akuntansi dan review

Page 9: Auditing bab 3

Laporan Gabungan Tentang Laporan Keuangan dan Pwengendalian Internal atas Pelaporan Keuangan menurut

Section 404 dari Sarbanes – oxley act

Laporan gabungan tentang laporan keuangan tentang dan pengendalian internal atas pelaporan keuangan menyajikan baik laporan keuangan maupun laporan manajemen tentang pengendalian internal atas pelaporan keuangan:• · Paragraf pendahuluan, ruang lingkup, dan pendapat

dimodifikasi untuk menyertakan referensi pada laporan manajemen tentang pengendalian internal atas pelaporan keuangan dan ruang lingkup pekerjaan auditor serta pendapat tentang pengendalian internal atas pelaporan keuangan.

• · Paragraf pendahuluan dan pendapat juga mengacu pada kerangka kerja yang digunakan untuk mengevaluasi pengendalian internal.

Page 10: Auditing bab 3

• · Laporan itu menyertakan paragraf sesudah paragraf ruang lingkup yang menetapkan pengendalian internal atas pelaporan keuangan.

• · Laporan itu juga menyertakan paragraf tambahan sebelum paragraf pendapat yang menyatakan keterbatasan yang melekat dari pengendalian internal.

• · Meskipun pendapat audit atas laporan keuangan mencakup banyak periode pelaporan, asersi manajemen tentang efektivitas pengendalian internal adalah untuk akhir tahun fiskal yang paling baru.

Page 11: Auditing bab 3

LAPORAN AUDIT WAJAR TANPA PENGECUALIAN DENGAN PARAGRAF PENJELASAN ATAU MODIFIKASI

KATA-KATA• penjelasan atau modifikasi kata-kata pada laporan wajar

tanpa pengecualian standar:• · Tidak adanya aplikasi yang konsisten dari prinsip-

prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP)• · Keraguan yang subtansial mengenai going concern• · Auditor setuju dengan penyimpangan dari prinsip

akuntansi yang dirumuskan• · Penekanan pada suatu hal atau masalah• · Laporan yang melibatkan auditor lain

Page 12: Auditing bab 3

• Keempat laporan yang pertama memerlukan suatu paragraf penjelasan. Pada setiap kasus, tiga paragraf laporan standar tetap disertakan tanpa modifikasi, dan paragraf penjelasan yang terpisah akan diikuti dengan paragraf pendapat.

• Hanya laporan pembuatannya yang melibatkan auditor lain yang memerlukan modifikasi kata-kata. Laporan ini memuat tiga paragraf, dan ketiga paragraf tersebut telah dimodifikasi.

• Standar pelaporan kedua menyaratkan auditor untuk memperhatikan situasi dimana prinsip-prinsip akuntansi tidak diterapkan secara konsisten pada tahun berjalan dalam kaitannya dengan periode sebelumnya. Prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP) mengharuskan bahwa perubahan prinsip akuntansi atau metode aplikasinya ke prinsip yang diinginkan serta sifat dan dampak perubahannya harus diungkapkan secara layak. Materialitas perubahan dievaluasi berdasarkan pengaruh perubahan prinsip akuntansi tersebut pada tahun berjalan.

Page 13: Auditing bab 3

Konsistensi vs KomparabilitasBerikut ini adalah contoh-contoh perubahan yang mempengaruhi konsistensi dan karenanya memerlukan paragraf penjelasan jika perubahan tersebut material:1. Perubahan prinsip akuntansi, seperti perubahan metode penilaian persediaan dari FIFO dan LIFO.2. Perubahan entitas pelaporan seperti penambahan perusahaan baru dalam laporan keuangan gabungan.3. Koreksi kesalahan yang melibatkan prinsip-prinsip akuntansi, yaitu dengan mengubah prinsip akuntansi yang tidak berlaku umum menjadi prinsip akuntansi yang berlaku umum, termasuk koreksi kesalahan yang diakibatkannya.

Perubahan yang mempengaruhi komparabilitas tetapi tidak mempengaruhi konsistensi sehingga tidak perlu dimasukkan dalam laporan audit adalah sebagai berikut:1. Perubahan estimasi, seperti penurunan umur manfaat aktiva untuk tujuan penyusutan.2. Koreksi kesalahan yang tidak melibatkan prinsip akuntansi, seperti kesalahan matematis dalam tahun sebelumnya.3. Variasi format dan penyajian informasi keuangan.Perubahan yang terjadi akibat transaksi atau peristiwa yang sangat berbeda, seperti usaha dalam riset dan pengembangan yang baru atau penjualan anak perusahaan.

Page 14: Auditing bab 3

PENYIMPANGAN DARI LAPORAN AUDIT WAJAR TANPA PENGECUALIAN

terdapat tiga topic yang berkaitan erat satu sama lain: kondisi yang memerlukan penyimpangan dari pendapat wajar tampa pengecualian, jenis pendapat selain wajar tanpa pengecualian, dan materialitas.1. Ruang lingkup audit dibatasi (pembatasan ruang lingkup)2. Laporan keuangan tidak sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (penyimpangan GAAP)3. Auditor tidak independen

Page 15: Auditing bab 3

• Pendapat Wajar Dengan PengecualianLaporan pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion) dapat diterbitkan akibat pembatasan ruang lingkup atau kelalaian untuk mematuhi prinsip akuntansi yang berlaku umum.• Pendapat Tidak WajarPendapat tidak wajar (adverse opinion) digunakan hanya apabila auditor yakin bahwa laporan keuangan secara keseluruhanmengandung salah saji yang material atau menyesatkan sehingga tidak menyajikan secara wajar posisi keuangan atau hasil operasi dan arus kas sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum (GAAP)• Menolak Memberikan PendapatMenolak memberikan pendapat (disclaimer of opinion) diterbitkan apabila auditor tidak dapat meyakinkan dirinya sendiri bahwa laporan keuangan secara keseluruhan telah disajikan secara wajar.

Page 16: Auditing bab 3

MATERIALITASMaterialitas adalah suatu pertimbangan penting dalam menentukan jenis laporan yang tepat untuk diterbitkan dalam situasi tertentu.Tingkat MaterialitasDalam beberapa definisi ini, tiga tingkat materialitas digunakan untuk menentukan jenis pendapat yang akan diterbitakn1. Jumlahnya tidak material apabila ada salah saji dalam laporan keuangan tetapi cenderung tidak mempengaruhi keputusan pemakai laporan, hal tersebut dianggap sebagai tidak material.2. Jumlahnya material tetapi tidak memperburuk laporan keuangan secara keseluruhan tingkat materialitas yang kedua terjadi apabila salah saji dalam laporan keuangan akan mempengaruhi keputusan para pemakai laporan itu, tetapi laporan keuangan secara keseluruhan tetap disajikan secara wajar dan karenanya masih berguna.3. Jumlahnya sangat material atau begitu pervasif sehingga kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan diragukan. Tingkat materialitas tertinggi terjadi apabila pemakai mungkin akan membuat keputusan yang tidak benar jika mereka mengandalkan laporan keuangan secara keseluruhan.

Page 17: Auditing bab 3

Keputusan Materialitas• Dalam konsepnya, pengaruh materialitas terhadap jenis pendapat yang

diterbitkan bersifat langsung. Dalam aplikasinya, memutuskan materialitas actual merupakan pertimbangan yang sulit dalam situasi tertentu.

• Keputusan Materialitas-Kondisi Non-GAAP. Apabila klien gagal dalam mengikuti GAAP, maka laporan audit akan berupa pendapat wajar tanpa pengecualian, pendapat wajar dengan pengecualian atau pendapat tidak wajar, tergantung pada ,aterialitas dari penyimpangan yang terjadi.

• Jumlah Dolar Dibandingkan Dengan Dasar Tertentu. Masalah utama dalam mengukur materialitas apabila klien gagal mematuhi GAAP biasanya adalah total dolar salah saji pada akun-akun yang terlibat, yang dibandingkan dengan beberapa dasar pengukuran. Untuk mengevaluasi materialitas secara keseluruhan, auditor juga harus mengabungkan semua salah saji yang belum diselesaikan sera menilai apakah ada sekumpulan salah saji yang tidak material yang jika digabungkan akan mempengaruhi laporan keuangan secara signifikan.

Page 18: Auditing bab 3

Dapat Diukur. Jumlah dolar dari beberapa jenis salah saji tidak dapat diukur secara akurat.Sifat Pos. keputusan seorrang pemakai laporan mungkin dipengaruhi juga oleh jenis salah saji. Berikut ini adalah hal-hal yang dapat mempengaruhi keputusan para pemakai laporan, dan dengan demikian juga, pendapat auditor, dalam cara yang berbeda ketimbang pada kebanyakan salah saji.1. Transaksi yang illegal atau curang2. Suatu pos yang secara material dapat mempengaruhi beberapa periode dimasa depan, walaupun salah saji tersebut tidak material walaupun hanya periode jalan yang dipertimbangkan3. Suatu pos yang mempunyai pengaruh “psikis”4. Suatu pos mungkin penting dalam kaitannya dengan konsekuensi yang mungkin timbul dari kewajiban kontraktual.

Page 19: Auditing bab 3

Keputusan Materialitas-Kondisi Pembatasan Ruang Lingkup Audit.

Apabila terdapat pembatasan ruang lingkup audit, laporan audit dapat berupa pendapat wajar tanpa pengecualian, ruang lingkup dan pendapat wajar dengan pengecualian atau menolak memberikan pendapat, tergantung pada materialitas pembatasan ruang lingkup audit tersebut. Biasanya jauh lebih sulit untuk mengevaluasi materialitas salah saji yang potensial akibat pembatasan ruang lingkup audit ketimbang kegagalan mengikuti GAAP. Salah saji yang diakibatkan oleh kegagalan mengikuti GAAP dapat diketahui. Sementara salah saji yang diakibatkan oleh pembatasan ruang lingkup audit biasanya harus diukur secara subjektif dalam pengertian salah saji yang potensial atau yang mungkin.

Page 20: Auditing bab 3

PEMBAHASAN TENTANG KONDISI YANG MEMERLUKAN PENYIMPANGAN

• Ruang Lingkup Auditor DibatasiAda dua kategori utama pembatasan ruang lingkup audit: pembatasan

yang disebabkan oleh klien dan disebabkan oleh kondisi-kondisi yang berada di luar kendali klien maupun auditor. Kedua jenis pembatasan ruang lingkup tersebut memiliki pengaruh yang sama terhadap laporan auditor, tetapi interpretasi materialitasnya mungkin berbeda. Bila ada pembatasan ruang lingkup audit, maka respon yang tepat adalah menerbitkan pendapat wajar tanpa pengecualian, kualifikasi (pengecualian) ruang lingkup dan pendapat audit, atau menolak memberikan pendapat, tergantung pada materialitasnya.

Apabila pembatasan ruang lingkup audit disebabkan oleh kondisi-kondisi yang berada diluar kendali klien, maka ruang lingkup dan pendapat wajar dengan pengecualian mungkin akan diterbitkan.

Page 21: Auditing bab 3

Dua jenis pembatasan yang terkadang diberlakukan oleh klien adalah diberlakukan oleh klien oleh ruang lingkup auditor berkaitan dengan observasi fisik persediaan serta konfirmasi piutang usaha, tetapi jenis pembatasan lainnya juga dapat terjadi.• Laporan Tidak Sesuai Dengan GAAP

Apabila auditor mengetahui bahwa laporan keuangan dapat menyesatkan karena tidak disiapkan sesuai dengan GAAP, dank lien tidak mampu atau tidak bersedia mengoreksi sdalah saji itu, ia harus menerbitkan pendapat wajar dengan pengecualian dan pendapat tidak wajar, tergantung pada materialitas pos yang dipertanyakan.

Apabila klien gagal memasukan informasi yang diperlukan untuk meenyajikan secara wajar laporan keuangan didalam laporan tersebut atau dalam catatan kaki terkait, maka merupakan tanggung jawab auditor untuk menyajikan informasi tersebut dalam laporan audit dan menerbitkan pendapat wajar dengan pengendalian atau pendapat tidak wajar.• Laporan peraturan 203 menentukan apakah laporan keuangan telah disajikan sesuai

dengan GAAP dapat menjadi tugas yang sulit.• Auditor Tidak Independen

Jika auditor tidak memenuhi persyaratan independensi yang dinyatakan dalam kode perilaku professional, maka penolakan memberikan pendapat harus dilakukan walaupun semua prosedur audit yang dianggap perlu dalah situasi tersebut telah dilaksanakan.

Page 22: Auditing bab 3

PROSES PENGAMBILAN KEPUTUSAN AUDITOR UNTUK LAPORAN AUDIT

• Menentukan Apakah Ada Kondisi Yang Memerlukan Penyimpangan Dari Laporan Wajar Tanpa Pengecualian Standar. Para auditor mengidentifikasi kondisi-kondisi tersebut ketika mereka melaksanakan audit dan mencantumkan informasi tentang kondisi itu dalam file audit sebagai dahan diskusi guna pelaporan audit.

• Memutuskan Materialitas Untuk Setiap Kondisi. Apabila ada kondisi yang memerlukan penyimpangan dari pendapat wajar tanpa pengecualian standar mengevaluasi pengaruh potensinya terhadap laporan keuangan.

• Memutuskan Jenis Laporan Audit Yang Tepat Untuk Kondisi Tertentu Berdasarkan Tingkat Materialitas. Setelah membuat dua keputusan pertama, maka mudah untuk memutuskan jenis pendapat yang tepat dengan menggunakan alat bantu pembuat keputusan.

• Menuliskan Laporan Audit. Sebagian besar kantor akuntan public memiliki template computer yang berisi kata-kata yang tepat untuk situasi yang berbeda guna membantu auditor menuliskan laporan audit.

Page 23: Auditing bab 3

Ada Lebih Dari Satu Kondisi Yang Membutuhkan Penyimpangan Atau Modifikasi

Situasi-situasi berikut ini merupakan contoh ketika diperlukan lebih dari satu modifikasi dalam laporan:• · Auditor tidak independen serta mengetahui bahwa perusahaan tidak

mengikuti prisip-prinsip akuntansi yang berlaku umum• · Terdapat pembatasan ruang lingkup audit dan ada keraguan yang

substansial tentang kemampuan perusahaan untuk terus bertahan (going corcern)

• · Terdap[at keraguan yang substansial tentang kemampuan perusahaan untuk terus bertahan (going concern), dan informasi mengenai penyebab ketidakpastian ini diungkapkan secara memadai pada catatan kaki

• · Terdapat deviasi (penyimpangan) terhadap GAAP dalam penyusunan laporan keuangan dan prinsip akuntansi lainnya telah diterapkan atas dasar yang tidak konsisten dengan tahun sebelumnya.

Page 24: Auditing bab 3

Jumlah Paragraph Dalam Laporan

laporan audit tiga paragraph umumnya mengindikasikan bahwa tidak ada pengecualian apapun dalam audit. Suatu paragraph tambahan dicantumkan sebelum paragraph pendapat untuk pendapat audit wajar dengan pengecualian, pendapat tidak wajar, dan menolak memberikan pendapat karena pembatasan ruang lingkup audit.

Page 25: Auditing bab 3

DAMPAK E-COMMERCE TERHADAP PELAPORAN AUDIT

Kebanyakan perusahaan audit memberikan akses keinformasi keuangan melalui website-nya. Para pengunjung website perusahaan dapat melihat laporan keuangan tertentu perusahaan yang telah diaudit, termasuk laporan auditor. Selain itu, juga umum bagi perusahaan untuk mengumumkan informasi seperti itu sebagai laporan keuangan kuartalan yang belum diaudit, informasi keuangan lainnyayang terpilih, dan press release yang sering diberi judul “tentang perusahaan” atau “hubungan investor” pada website nya.

Page 26: Auditing bab 3

Kondisi yang Menyebabkan Penyimpangan dari Pendapat Wajar Tanpa Pengecualian

Terdapat dua kategori yang menyebabkan laporan keuangan tidak mendapatkan unqualified opinion /WTP yaitu :• Laporan yang menyimpang dari laporan wajar tanpa

pengecualian yang disebabkan tiga kondisi :• Pembatasan ruang lingkup pemeriksaan auditor yang

disebabkan oleh klien dan oleh kendala lain di luar kekuasaan auditor maupun klien .

• Laporan keuangan tidak disajikan sesuai GAAP • Auditor tidak independen • Laporan WTP dengan paragraf penjelasan atau modifikasi

kata/kalimat .

Page 27: Auditing bab 3

Bentuk-bentuk laporan atas opini terhadap laporan keuangan lihat di SPAP

Materialitas• Salah saji dalam laporan keuangan dapat

dianggap material jika pengetahuan atas salah saji tersebut dapat mempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan secara rasional . Hubungan antara materialitas dengan berbagai jenis pendapat :

Page 28: Auditing bab 3

Tingkat Materialitas Pengaruh Terhadap Keputusan Pemakai Jenis Pendapat

Tidak Material Keputusan biasanya tidak berpengaruh . Wajar tanpa pengecualian

Material Keputusan biasanya terpengaruh jika informasi dimasud penting terhadap keputusan yang diambil .

Wajar dengan pengecualian

sangat Material Sebagian besar dari seluruh keputusan yang didasarkan pada laporan keuangan sangat terpengaruh

Menolak memberikan pen-dapat atau pendapat tidak wajar .

Page 29: Auditing bab 3

Penyimpangan peraturan mengenai independensi dianggap sangat material.• Kendala bagi auditor adalah memutuskan apakah sesuatu tidak material,

material atau sangat material karena tidak ada petunjuknya, tetapi dalam praktek harus dipertimbangkan beberapa aspek dari materialitas yaitu :

• Jumlah rupiah dibandingkan terhadap tolok ukur tertentu, yaitu berupa persentasi

• Daya Ukur, kalau tidak dapat diukur dengan uang maka tingkat materialitas bergantung pada pengaruh atau tidaknya terhadap keputusan .

• Hakekat kesalahan, kekeliruan dapat mempengaruhi laporan keuangan dan juga akan mempengaruhi pendapat auditor seperti transaksi melanggar hukum, kontinjensi, sesuatu yang menimbulkan akibat “psikis“, sesuatu yang dapat menimbulkan konsekuensi penting dari segi kewajiban kontrak .

• Keputusan materialitas yang berasal dari pembatasan ruang lingkup harus diukur secara subyektif untuk melihat timbulnya kekeliruan .

Page 30: Auditing bab 3

Pembahasan mengenai kondisi yang menyebabkan penyimpangan

Laporan audit untuk masing-masing kondisi yang memerlukan pembedaan dari laporan standar tanpa pengecualian pada tingkat materialitas yang berbeda :

Page 31: Auditing bab 3

KONDISI YANGMEMERLUKAN

PEMBEDAAN

TIDAKMATERIAL

MATERIAL /TIDAKMEMPENGARUHI

LAPORAN KEUANGANKESELURUHAN

SANGAT MATERIALMEMPENGARUHI

LAPORAN KEUANGANKESELURUHAN

Berhubungan dengan Auditing :Ruang Lingkup dibatasi oleh klien atau kondisi tertentu

Wajar tanpa pengecualian

Pengecualian ruang lingkup, paragraf tambahan, dan pendapat wajar dengan pengecualian .

Pernyataan tidak mem-berikan pendapat

Penggunaan auditor lain Wajar tanpa pengecualian

Wajar tanpa pengecualian atau modifikasi kalimat

Tidak diterapkan

Berhubungan dengan Akuntansi

Laporan keuangan tidak sesuai standar akuntansi yang ber-laku umum .

Wajar tanpa pengecualian

Penambahan paragraf dan pendapat wajar dengan pengecualian .

Pendapat tidak wajar

Page 32: Auditing bab 3

Standar akuntansi tidak diterapkan secara konsisten

Wajar tanpa pengecualian

Paragraf penjelasan Paragraf penjelasan

Penekanan pada suatu hal .

Tidakditerapkan

Paragraf penjelasan Paragraf penjelasan

KetidakpastianKetidakpastian mempengaruhi laporan keuangan .

Wajar tanpa pengecualian

Paragraf penjelasan

Paragraf penjelasan

Keraguan atas kesi-nambungan usaha.

Wajar tanpa pengecualian

Paragraf penjelasan Paragraf penjelasan

Berhubungan dengan auditorAuditor tidak independen

Pernyataan tidak memberi-kan pendapat ( terlepas dari materialitas ).

Page 33: Auditing bab 3

NOTULEN• MATERIALITAS Menurut kelompok kami adalah ukuran seberapa

besar jenis informasi tertentu dapat mempengaruhi para penggunanya dalam mengambil keputusan .Dengan kata lain, semua informasi harus disajikan apabila informasi tersebut bisa membantu memprediksikan jenis informasi yang diperlukan dalam proses pembuatan keputusan atau yang secara langsung dapat membuat keputusan.

Definisi lain• besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi

yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakkan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji itu.

Page 34: Auditing bab 3

THANK YOUAUDITING BAB 3