Pengantar Auditing

download Pengantar Auditing

of 41

description

auditing

Transcript of Pengantar Auditing

Pengantar AuditingAUDITINGI. PENGERTIANKonrath (2002:5) sebagai berikut:Suatu proses sistematis untuk secara objective mendapatkan dan mengevaluasi bukti mengenai asersi tentang kegiatan-kegiatan dan kejadian-kejadian ekonomi untuk menyakinkan tingkatketerkaitan antara asersi tersebut dan kriteria yang telah ditetapkan dan mnegkomunikasikan hasilnya kepada pihak-pihak yang berkepentingan.Arens, dkk 2003 sebagai berikut:Auditing adalah proses pengumpulan dan pengevalauasian bahan bukti tentang informasi yang dapat diukur mengenai suatu entitas ekonomi yang dilakukan seorang yang kompotendan independen untuk dapat menentukan dan melaporkan kesesuaian informasi dimaksud dengan kreiteria-kriteria yang ditentukan.Soekrisno Agus, 2004 sebagai berikut:suatu pemeriksaan yang dilakukan secara kritis dan sistematis, oleh pihak yang independent, terhadap laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemenbeserta catatan-catatan pembukuan dan bukti-bukti pendukungnya, dengan tujuan untuk dapat memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan tersebut.II.Perbedaan Accounting dan AuditingAccountingAuditing- Sifat konstruktif- Sifat analitis- Dilakukan oleh pegawai perusahaan- dilakukan oleh Akuntanpublic.- Pedoman SAK- Pedoman SPAP, AturanEtika IAI, S P M.III. Mengapa diperlukan Audit?Laporan keuangan yang merupakan tanggung jawab manajemen perlu diaudit oleh KAP yang merupakan pihak ketiga yang independen, Karena:a)Jika Tidak diaudit, ada kemungkinan bahwa laporan keuangan tersebut mengandung kesalahan baik yang disengaja maupun tidak disengaja. Karena itu laporan keuangan yang belum diaudit kurang dipercaya kewajarannya oleh pihak pihak yang berkepentingan terhdap laporan keuangan tersebut.b)Jika Laporan keuangan sudah diaudit dan mendapat opini unqualified ( wajar tanpa pengecualian) dari KAP berarti pengguna laporan keuangan bisa yakin bahwa laporan keuanganTersebut bebas dari salah saji yang material dan sajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.c)Mulai tahun 2001 perusahaan yang total assetnya Rp. 25 milyar keatas harus memasukan audited Financial Statements nya ke departemen perdagangan dan perindustrian.d)Perusahaan yang sudah go public harus memasukan audited financial statementsnya kebapepam paling lambat 90 hari setelah tahun bukue)SPT yang didukung oleh Audited Financail statement lebih dipercaya oleh pihak pajak dibandingkan dengan yang didukung oleh laporan keuangan yang belum diaudit.IV. JENIS JENIS AUDITDitinjau dari luasnya pemeriksaan, terdiri dari :1. General Audit (Pemeriksaan Umum)Suatu pemeriksaan umum atas laporan keuangan yang dilakukan oleh KAP independen dengan tujuan untuk bisa memberikan pendapat mengenai kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.2. Special Audit (pemeriksaan Khusus)Suatu pemeriksaan yang terbatas ( sesuai dengan permintaan auditee) yang dilakukan oleh KAP yang independent yang pada akhir pemeriksaannya auditor tidak perlu memberikan pendapat terhadap kewajaran laporan keuangan secara keleluruhan.Ditinjau dari jenis pemeriksaan, audit dibedakan menjadi:1. Manajemen Audit (operational Audit)Suatu pemeriksaan terhadap kegiatan operasi suatu perusahaan, termasuk kebijakan akuntansi dan kebijakan operasional yang telah ditentukan oleh manajemen, untuk mengetahui apakah kegiatan operasi tersebut sudah dilakukan secara efektif, efisien dan ekonomis.Prosedur Auditnya terdiri dari:-Analytical review proceduresAdalah membandingkan laporan keuangan periode berjalan dengan periode lalu, budget dengan realisasinya serta analisa ratio.-Evaluasi atas manjemen control system,yaoitu untuk mengetahui apakah SPM dan PI sudah memadai perusahaan.-Complaint Test (pengujian ketaatan) yaitu untuk menilai efektifitas dari PI dan SPM dengan melakukan pemeriksaan secara sampling atas bukti bukti pembukuan.ada 4 tahapdalam suatu manajemen audit:a. Prelimenary Survey ( survei pendahuluan)b. Reviuw and testing of management control sistem (penelaahan dan pengujian atas sistem pengendalian management)c. Detailed Axamination (pengujian terinci)d. Report development (pengembangan Laporan)2. Complience audit (pemeriksaan ketaatan)Pemeriksaan yang dilakukan untuk mengetahui apakah perusahaan sudah mentaati peraturan dan kebijakan yang berlaku baik yang ditetapkan oleh perusahaan maupun pihak extern.3. Internal auditor (pemeriksaan intern)Pemeriksaan yang dilakukan oleh bagian internal audit perusahaan, baik terhadap laporan keuangandan catatan akuntansi keuangan, maupun ketaatan terhadap kebijakan manajemen yang telah ditentukan.4. Computer auditpemeriksaan oleh KAP terhadap perusahaan yang memperoses data akuntansinya dengan menggunakan EDP (electronic Data Processing) System. Ada dua metode yang bisa dilakukan auditor:1. Audit Around The Computer2. Audit Through The Computer.Sedangkan Internal control dalam EDP system terdiri dari:1. General Control2. Application ControlV. Peer ReviewAdalah suatu penelahaan yang dilakukan terhadap KAP untuk menilai apakah KAP tersebut telah mengembangkan secara memadai kebijakan dan prosedur pengendalian mutu sebagaimana yang diisaratkan dalam pernyataan Standar Auditing no.20 oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Adapun Elemen Pengendalian mutu sbb:1. Idependensi, integritas dan objektifitas.2. Manajemen Personalia3. Penerimaan dan berkelanjutan klien dan penugasan4. Kenerja penugasan5. PemantauanProfesional Ethics, LegalLiabilityKode Etik Mencakup dua komponen penting yaitu:1. Principles, yang berkaitandengan profesi dan praktik auditing, sehingga dapat menerapkan dan menegakan prinsip prinsip berikut ini:Integrity, objectivity, confidentiality dan competency.2. Rules of conduct yang menjelaskan norma perilaku yang diharapkan dari seorang auditor dan merupakan alat Bantu untuk menginterprestasikan principles ke dalam penerapan praktikdan dimaksudkan sebagai pedoman prilaku etis auditor.STANDAR PROFESIONAL AKUNTAN PUBLIK DAN KODE ETIK AKUNTAN INDONESIA1.Standar Profesional Akuntan Publik per 1 januari 2001 terdiri dari lima standar, yaitu1. Pernyataan Standar Auditing (PSA) yang dilengkapi dengan interprestasi pernyataan standar auditing(IPSA).2. Pernyataan Standar Atestasi (PSAT) yang dilengkapi dengan interpretasi pernyataan Standar Atestasi (IPSAT).3. Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (PSAR) yang dilengkapi dengan Interpretasi Pernyataan Standar Jasa Akuntansi dan Review (IPSAR).4. Pernyataan Standar Jasa konsultasi (PSJK)yang dilengkapi dengan interprestasi pernyataan Standar Jasa Konsultasi (IPSJK)5. Pernyataan Standar Pengendalian mutu (IPSM) yang dilengkapi dengan interprestasi pernyataan standar pengendalian mutu (IPSM).2. Kode Etik Akuntan IndonesiaAdalah pedoman bagi para anggota ikatan akuntan Indonesia untuk bertugas secara bertanggung jawab dan obyektif.Kerangka Kode Etik IAI, terdiri dari:1. Prinsip Etika (mengikat seluruh anggota IAI), meliputi:1. Tanggung Jawab Profesi2.Kepentingan Umum (publik)3. Integritas4. Objektivitas5. Kompetensi dan Kehati-hatian Profesional6. Kerahasiaan7. Prilaku Profesional8. Standar Teknis2. Aturan Etika (tidak boleh bertentangan dengan Prinsip Etika),meliputi :1. Independensi, integritas dan objektivitas.2. Standar Umum prinsip Akuntansi3. Tanggung jawab klien4. Tanggung jawab rekan5. Tanggung jawab praktik lain.3. Interpretasi Aturan Etikaadalah sebagai panduan dalam penerapan Aturan Etika, tanpa dimaksudkan untuk membatasi lingkup dan penerapannya.4. Tanya dan Jawab.ETIKA PROFESI1.PengertianArens & Loebbecke, 2004 Memberikan definisi Etika Profesi: sebagai perangkat prinsip moral atau nilai.Perangkat prinsip yang dibangun olehJosephon Institute for the Advance of Ethics di amerika serikat(badan usaha nirlaba yang menyusun kode etik professionaldalam pemerintahan, hukum, kesehatan, bisnis, akuntansi, dan jurnalistik, Adalah sebagai berikut:1.Kejujuran, bersikap benar, tulus, jernih, tidak menipu, tidak berbohong.2.Integritas, bersikap berprinsip, terhormat, adil berani, tidak bermuka dua.3. Mematuhi janji, bersikap penuh kepercayaan, mematuhi komitmen, berpegang pada surat perjanjian.4.Loyalitas, bersikap jujur, dan loyal kepada keluarga, teman, atasan, klien dan negara.5. Keadilan, berlaku sama terhadap orang lain, menerima dan bertoleransi terhadap perbedaan, tidak memanfaatkan kesalahan orang lain untuk mendapatkan keuntungan.6. Kepedulian kepada orang lain, bersikap melayani orang lain, memberikan pertolongan jika dibutuhkan dan tidak merugikan orang lain.7. menghargai orang lain, bersikap ramah dan wajar dan tidak merintangai orang lain.8.Menjadi warga yang bertanggung jawab, menaati hukum dan melaksanakan semua hak dan tanggung jawab demokrasi.9.Ketanggunggugatan, menerima tanggung jawab pengambilan keputusan.2. Kode perilaku akuntan Indonesia, meliputi prinsip-prinsip etika:1. Tanggungjawab, akuntan harus mewujudkan kepekaan professional dan pertimbangan moral dalam semua aktivitas mereka.2. Kepentingan masyarakat, mendahulukan kepentingan masyarakat, menghargai kepercayaanmasyarakat.3. Integritas, akuntan harus melakasanakan semua tanggungjawab professional dengan integritas yang tinggi.4. Objektivitas dan independensi. akuntan public harus bersikap independent dalam kenyataan dan penampilan pada waktu melaksanakan audit.5. Keseksamaan, melaksanakan tanggung jawab professional dengan kemapuan terbaik.6. Lingkup dan sifat jasa, mematahui prinsip-prinsip perilaku professional dalam menentukan lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan.LAPORAN AUDITPada akhir pemeriksaannya, dalam suatu pemeriksaan umum (general audit),KAP akan memberikan suatu laporan akuntan yang terdiri dari :1.Lembaran opinimerupakan tanggung jawab akuntan public, dimana akuntan public memberikan pemdapatnya terhadap kewajaran laporan keuangan yang disusun oleh manajemen dan merupakan tanggung jawab manajemen.2. Laporan keuangan, yang terdiri dari :- Neraca- Laporan laba-rugi- Laporan perubahan ekuitas- Laporan Arus Kas- Catatan atas Laporan Keuangan, yang antara lain berisi : bagian umum (menjelaskan latar belakang perusahaan), kebijakan akuntansi dan penjelasan atas pos-pos neraca dan laba rugi.- Informasi tambahan berupa lampiran mengenai perincian pos-pos penting seperti perincian piutang, aktiva tetap, hutang beban umum dan adminstrasi serta beban penjualan.Catatan : Tanggal Laporan Akuntan mempunyai dua tanggal (dual dating), terdiri dari:1. Tanggal selesainya pemeriksaan lapangan2. Tanggal terjadinya peristiwa penting3. Bagian-bagian dari laporan audit bentuk baku1. Judul laporan Standarauditing mengharuskan pemberian judul pada laporan dengan memuat kata Independen.2. Alamat yang dituju laporan auditLapran ini biasanya ditunjukan kepada perusahaan bersangkutan, pemegang saham atau dewan dereksi serta komisaris.3. Paragraf pendahuluan memuat pernyataan bahwa laporan keuangan merupakan tanggung jawab manajemen dan bahwa tanggung jawab auditor adalah untuk menyatakan suatu pendapat atas laporan berdasarkan suatu audit.4. Paragraf lingkup auditpernyataan actual mengenai apa yang dilakukan auditordidalam audit.5. Paragraf pendapatMemuat kesimpulan auditor berdasarkan hasil audit.6. Tandatangandan nama akuntan publicMenunjukan partner akuntan public atau auditor bertanggung jawab atas audit yang dilakukan.7. Tanggal laporan audittanggal saat auditor telah menyelesaikan bagian terpenting dari prosedur audit dilapangan.Jenis-jenis pendapat akuntan1.Pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion)2. Pendapat wajar Tanpa pengecualiandengan bahasa penjelasan yang ditambahkan dalam laporan audit bentuk baku ( Unqualified opinion withexplanatory language).3. Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion)4. Pendapat tidak wajar (adverse opinion)5. Pernyataan tidak memberikan pendapat ( disclaimer opinion)Ad. 1. Pendapat Wajar tanpa pengecualian ( Unqualified opinion)Kondisi untuk laporan wajar tanpa pengecuali terdiri dari:1. Semua laporan keuangan (neraca, laporan laba rugi, saldo laba, dan laporan arus kas ) sudah tercakup didalam laporan keuangan dan disajikan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku.2. Ketiga standar umum telah diikuti sepenuhnya dalam penugasan.3. Telah mengumpulkan bahan-bahan pembuktian (audit evidence) yang cukup mendukung opininya.4. Tidak menemukan adanya kesalahan material atas penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia.5. Tidak terdapat situasi yang memerlukan penambahan paragraph penjelasanatau modifikasi kata-kata dalam laporan.Ad. 2. Pendapat wajar Tanpa pengecualiandengan bahasa penjelasan yang ditambahkan dalam laporan audit bentuk baku ( Unqualified opinion withexplanatory language).Kondisi tersebut meliputi:1.Pendapat wajar sebagian didasarkan atas laporan auditor independen lain.2.Untuk mencegah agar laporan keuangan tidak menyesatkan karena keadaan- keadaan yang luar biasa.3. Diantara dua periode akuntansi terdapat suatu perubahan material dalam penggunaan prinsip akuntansi atau dalam metode penerapannya.4. Informasi lain dalam suatu dokumen yang berisi laporan keuangan yang diaudit secara material tidak kinsistendengan informasi yang disajikan dalam laporan keuangan.Ad. 3. Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion)Pendapat ini dinyatakan bilamana:1.Ketiadaan bukti kompeten yang cukup atau adanya pembatasan terhadap lingkup audit.2.Laporan keuangan berisi penyimpangan dari prinsip akuntansi yang berlaku umum di Indonesia, yang berdampak material.3.Sehingga dalam paragraph pendapat harus berisi kata kecuali atau pengecualian.AD. 4. Pendapat tidak wajar (adverse opinion)Pendapat ini dinyatakan bilamana:Keseluruhan laporan keuangan yang disajikan memuat salah saji yang material atau menyesatkan sehingga tidak menyajikan secara wajar posisi keuanganatau hasil operasi perusahaan sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.Ad.5. Pernyataan tidak memberikan pendapat ( disclaimer opinion)Pendapat ini dinyatakan bilamana:1. Jika auditor tidak berhasil untuk menyakinkan dirinya sendiri bahwa keseleruhan laporan keuangan disajikan secarawajar.2. banyak pembatasan lingkup audit3. Hubungan yang tidak independen antara auditor dan klienmenurut kode etik professional.Contoh laporan auditor bentuk baku adalah sbb:Laporan Auditor IndependenNo: AO1/II/KAP/02Tanggal : 25 Februari 2002Kepada Yth,Direksi dan dewan KomisarisPT. RENIKUJl. Bougenville No. 47Jakarta UtaraKami telah mengaudit neraca PT Reniku per 31 desember 2001 serta laporan laba rugi, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut. Laporan keuangan adalah tanggung jawab manajemen perusahaan. Tanggung jawab kami terletak pada pernyataan pendapat atas laporan keuangan berdasarkan audit kami.Kami melaksanakan audit berdasarkan standar auditing yang ditetapkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia. Standar Tersebut mengharuskan kami merencanakan dan melaksanakan audit agar kami memperoleh keyakinan memadai bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Suatu audit meliputi pemeriksaan, atas dasar pengujian, bukti bukti yang mendukung jumlah jumlah dan pengungkapan dalam laporan keuangan. Audit juga meliputi penilaian atas standar akuntansi yang digunakan dan estimasi signifikasiyang dibuat oleh manajemen, serta penilaian terhadap penyajian laporan keuangan secara keseluruhan. Kami yakin bahwa kami memberikandasar memadai untuk menyatakan pendapat.Menurut pendapat kami, laporan keuangan yang kami sebut diatas menyajikan secara wajar, dalam semua hal yang material, posisi keuangan PT. RENIKU per 31 Desember 2001, dan hasil usaha, perubahan ekuitas serta arus kas untuk tahun yang berakhir pada tanggal tersebut sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum diindonesia.Kantor Akuntan PublikDra. Astrid Krisnanti, Ak(Dra. Astrid Krisnanti, Ak)Reg. Neg. D-241188NIAP: 09.0001.03Latihan Soal?Saudara adalah seorang auditorsekaligus pemilik kantor akuntan public yang t berada dikota Medan, pada tanggal 10 Juni 2005 ingin mengajukan audit proposal kepada klien anda yaitu PT. Sentosa Aman, yang beralamat di jalan Sekeloa No. 10 Bandung, dengan audit fee yang diajukan adalah sebesar Rp. 100.000.000,- ditambah PPN 10%, dengan ketentuan sbb:25 % pada saat proposal disetujui50% pada saat penyerahan konsep laporan audit25 % pada saat penyerahan final audit reportPPH 23 sebesar 7.5 % bisa dipotongdari jumlah fee tersebut.Dari keterangan diatas anda diminta untuk membuat suatu engagement letter kepada klien anda sesuai dengan standar auditing yang berlaku umum?ETIKA PROFESI1.PengertianArens & Loebbecke, 2004 Memberikan definisi Etika Profesi: sebagai perangkat prinsip moral atau nilai.Perangkat prinsip yang dibangun olehJosephon Institute for the Advance of Ethics di amerika serikat(badan usaha nirlaba yang menyusun kode etik professionaldalam pemerintahan, hukum, kesehatan, bisnis, akuntansi, dan jurnalistik, Adalah sebagai berikut:1.Kejujuran, bersikap benar, tulus, jernih, tidak menipu, tidak berbohong.2.Integritas, bersikap berprinsip, terhormat, adil berani, tidak bermuka dua.3. Mematuhi janji, bersikap penuh kepercayaan, mematuhi komitmen, berpegang pada surat perjanjian.4.Loyalitas, bersikap jujur, dan loyal kepada keluarga, teman, atasan, klien dan negara.5. Keadilan, berlaku sama terhadap orang lain, menerima dan bertoleransi terhadap perbedaan, tidak memanfaatkan kesalahan orang lain untuk mendapatkan keuntungan.6. Kepedulian kepada orang lain, bersikap melayani orang lain, memberikan pertolongan jika dibutuhkan dan tidak merugikan orang lain.7. menghargai orang lain, bersikap ramah dan wajar dan tidak merintangai orang lain.8.Menjadi warga yang bertanggung jawab, menaati hukum dan melaksanakan semua hak dan tanggung jawab demokrasi.9.Ketanggunggugatan, menerima tanggung jawab pengambilan keputusan.2. Kode perilaku akuntan Indonesia, meliputi prinsip-prinsip etika:7. Tanggungjawab, akuntan harus mewujudkan kepekaan professional dan pertimbangan moral dalam semua aktivitas mereka.8. Kepentingan masyarakat, mendahulukan kepentingan masyarakat, menghargai kepercayaanmasyarakat.9. Integritas, akuntan harus melakasanakan semua tanggungjawab professional dengan integritas yang tinggi.10. Objektivitas dan independensi. akuntan public harus bersikap independent dalam kenyataan dan penampilan pada waktu melaksanakan audit.11. Keseksamaan, melaksanakan tanggung jawab professional dengan kemapuan terbaik.12. Lingkup dan sifat jasa, mematahui prinsip-prinsip perilaku professional dalam menentukan lingkup dan sifat jasa yang akan diberikan.BUKTI AUDITTujuan AuditAdalah untuk menyatakan pendapat atas kewajaran laporan keuangan, dalam semua hal yang material, sesuai dengan prinsip akuntansi berterima di Indonesia. Kewajaran laporan keuangan dinilai berdasarkan asersi yang terkandung dalam setiap unsur yang disajikan dalam laporan keuangan.Menurut Mulyadi,2002 :Adalah segala informasi yang mendukung angka angka atau informasi lain yang disajikan dalam laporan keuangan, yang dapat digunakan oleh auditor sebagai dasar yang layak untuk menyatakan pendapatnya. Bukti asudit yang mendukung laporan keuangan terdiri dari: data akuntansi dan semua informasi penguat (corrobating information) ysng tersedia bagi auditor.Tipe Bukti Audit1. Tipe data AkuntansiDapat dikelompokan menjadi dua golongan berikut ini:1. Pengendalian Intern2. Catatan AkuntansiAd. Pengendalian intern sebagai buktiPengendalian intern yang dibentuk dalam setiap kegaiatan perusahaan dapat digunakan untuk mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi, dengan demikian kesalahan yang timbuk akan segera dan secara otomatis dapat diketahui dengan adanya pengecekan silang (cross check) dan cara cara pembuktian (proof) yang dibentuk didalamnya.Ad. Catatan AkuntansiJurnal, buku besar dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi yang digunakan oleh klien untuk mengolah transaksi keuangan guna menghasilkan laporan keuangan. Oleh karena itu pada waktu auditor melakukan verifikasi terhadap suatu jumlah yang tercantum dalam laporan keuangan, ia akan melakukan penelusuran kembali jumlah tersebut melalui catatan akuntansi. Dengan demikian catatan akuntansi merupakan bukti audit bagi auditor mengenai pengelohan transaksi keuangan yang telah dilakukan oleh klien.2. Tipe Informasi Penguat.a. Bukti Fisikadalah bukti audit yang diperoleh dengan cara inspeksi atau perhitungan aktiva berwujud. Tipe bukti ini pada umumnya dikumpulkan oleh auditor dalam pemeriksaan terhadap persediaan dan Kas.b. Bukti documenterMenurut sumbernya bukti audit dapat digolongkan sbb:1. Bukti documenter yang dibuat oleh pihak luar yang bebas yang dikirm langsung kepada auditor.2. Bukti documenter yang dibuat pihak luar yang bebas yang disimpan dalam arsip klien.3. Bukti documenter yang dibuat dan disimpan dalam organisasi klien.C. PerhitunganDilakukan sendirioleh auditor untuk membuktikan ketelitian perhitungan yang terdapat dalam catatan klien merupakan salah satu bukti audit yang bersifat kuantitatif.D. Bukti lisanDalam melaksanakan audit, auditor tidak berhubungan dengan angka, namun berhubungan dengan orang, terutama para manajer. Seperti kebijakan akuntansinya, lokasi catatan dan dokumen, alasan penggunaan prinsip akuntansi yang berterima umum diindonesia, kemungkinan pengumpulan piutang usaha yang sudah lama tidak tertagih, dan kemungkinan adanya hutang bersyarat.E. PerbandinganUntuk menentukan akun atau transaksi yang akan dipisahkan guna penyelidikan yang lebih insentif, auditor melakukan analisis terhadap perbandingan setiap aktiva, utang, penghasilandan biaya dengan saldo yang berkaitan dalam tahun sebelumnya.F. Bukti dari spesialisSepesialis adalah seorang atau perusahaan yang memiliki keahlian atau pengetahuan khusus dalam bidang selain akuntansi dan auditing. Contoh adalah pengacara, insinyur sipil, geologist, penilai (appraiser).PENGENDALIAN INTERN(INTERNAL CONTROL)1. Pengertian Pengendalian internPada tahun 2001, IAI memberikan definisi sebagai berikut:Pengendalian intern adalah suatu proses yang dijalankan oleh dewan komisaris, manajemen dan personel lain entitas yang didesain untukmemberikan keyakinan memadai tentang pencapaian tiga golongan tujuan berikut ini:(a)keandalan laporan keuangan(b)efektivitas dan efisiensi operasi(c)kepatuhan terhadap hukum dan peraturan yang berlaku.Pengendalian intern terdiri dari lima komponen yang saling terkait berikut ini:a. lingkungan pengendalianMenetapkan corak suatu organisasi, mempengaruhi kesadaran pengendalian orang-orangnya. Lingkungan pengendalian mencakup hal hal sbb:a. integritas dan nilai etikab. Komitmen terhadap kompetensic. partispasi dewan komisarisd. struktur organisasie. pemberian wewenang dan tanggung jawabf, kebijakan dan praktek sumber daya manusiab. Penaksiran resikoadalah identifikasi entitas dan analisis terhadap resiko yang relevan untuk mencapai tujuannya dan membentuk suatu dasar untuk menentukan bagaimana resiko harus dikelola. Resiko dapat timbul dan berubah karena keadaan berikut ini:a) perubahan dalam lingkungan operasib) Personel baruc) sistem informasi yang baru atau yang diperbaikid) teknologi barue) lini produk, produk atau aktivitas baruf) restrukturisasi korporasig) operasi luar negerif) standar akuntansi baruc. Aktivitas pengendalianadalah kebijakan dan prosedur yang membantu menjamin bahwa arahan manajemen dilaksanakan. Umumnya aktivitas pengendalian yang mungkin relevan dengan audit dapat digolongkan sebagai kebijakan dan prosedur yang berkaitan dengan hal hal berikut ini:a)Review terhadap kinerjab)Pengolahan informasic)Pengendalian fisikd)Pemisahan tugasd. Informasi dan komunikasiadalah pengidentifikasian, penangkapan, dan pertukaran informasi dalam suatu bentuk dan waktu yang memungkinkan orang melakasanakan tanggung jawab mereka. Auditor harus memperoleh pengetahuan memadai tentang sistem informasi yang relevan dengan pelaporan keuangan untuk memahami:a) Golongan transaski dalam operasi entitas yang signifikan bagi laporan keuangan.b) Bagaimana transaksi tersebut dimulaic) catatan akuntansi, informasi pendukung dan akun tertentu dalam laporan keuangan yang tercakup dalam pengolahan dan pelaporan transaksid) Pengolahan akuntansi yang cukup sejak saat transaksi dimulai sampai dengan dimasukan kedalam laporan keuangan.e. Pemantuan, adalah proses yang menentukan kualitas kinerja pengendalian intern sepanjang waktu.Dan penilaian efektifitas rancangan operasi SPI secara priodik dan terus menerus oleh manajemen untuk melihat apakah manajemen telah dilaksanakan dengan semestinya dan telah diperbaiki sesuai dengan keaadaan.2. Hubungan pengendalian intern dengan ruang lingkup (scope) pemeriksaanAuditor meyimpulkan apabila pengendalian intern tidak berjalan efektif, maka auditor harus memperluas scope pemerikasaannya pada melakukan substantive test.Pengendalain intern memberikan pengaruh terhadap:-keamanan harta perusahaan-dapat dipercayai atau tidaknya laporan keuangan perusahaan-lama atau cepatnya proses pemeriksaan akuntan-Tinggi rendahnya audit fee-Jenis opini yang akan diberikan akuntan.3. Ada tiga cara yang bisa digunakan akuntan public, yaitu:1. Internal control questionnaires2. Flow chart3. Narrative.Ad. 1.Internal control questionnairesPertanyaan- pertanyaan yang disusun dengan baik, dengan ketentuan Sbb:a. Jawaban Ya akan menunjukan ciri internal control yang baik.b. Tidak akan menunjukan cirri internal control yang lemahc. Tidak relevan, berarti pertanyaan tersebut tidak relevan untuk perusahaan tersebut.Ad.2. Flow chart (bagan arus)Flow chart menggambarkan arus dokumen dalam sistem dan prosedur disuatu unit usaha.Ad. 3. NarrativeDalam hal ini auditor menceritakan dalam bentuk memo, sistem dan prosedur akuntansi yang berlaku diperusahaan.Keterbatasan pengendalian intern entitas, disebabkan oleh faktor:-Pertimbangan manusia-Biaya pengendalian internTest TransaksiTerdiri dari :1. Compliance Test (Test of recorded transaction)2. Subtantive Test1. Bukti audit (audit evidence)Adalah semua bukti yang mendukung laporan keuangan yang terdiri dari data akuntansi dan semua informasi penguat yang tersedia bagi auditor.Bukti audit terdiri dari:- Jurnal- cek- Notulen -rapat- Buku besar- catatan electronicfund system - Komfirmasi- buku pembantu- Faktur- Work sheet- buku pedoman- Surat kontrakCatatan: Bukti audit dikatakan kompeten adalah bukti audit harus sah dan relevan.Menurut Konrath (2002), ada enam tipe bukti audit, yaitu1. Physical Evidence : terdiri dari segala sesuatu yang dapat dihitung.Contoh: bukti yang diperoleh dari kas opname, observasi dari dari perhitungan fisik persediaan, pemeriksaan phisik surat berharga dan inventarisasi aktiva tetap.2.Confirmation Evidence : bukti yang diperoleh mengenai eksitensi, kepemilikan atau penilaian langsung dari pihak ketiga diluar klien.Contoh: konfirmasi piutang, utang, barang berharga yang disimpan biro adm efek, konfirmasi dari penasehat hukum klien.3.Documentary Evidence : Terdiri dari catatan-catatan akuntansi dan seluruh dokumen pendukung transaksi.Contoh: faktur pembelian, faktur penjualan, general ledger, sub ledger.4.Mathematica Evidence: merupakan perhitungan dan rekonsiliasi yang dilakukan auditor. Contoh: perhitungan dan alokasi beban penyusutan, perhitungan beban bunga.5. Analitycal Evidence: bukti yang diperoleh melalui penelaahaan analitis terhadap informasi keuangan klien. Prosedur analisis bisa dilakukan dalam bentuk:1. Trend Analysis, yaitu membandingkan angka-angka tahun berjalan dengan tahun- tahun sebelumnya dan menyelidikan kenaikan/penurunan yang signifikan baikdalam jumlah rupiah maupun persentase.2. Ratio analysis,misalnya menghitung rasio likuiditas, rasio profitabilitas, rasio leverage dan rasio manajemen asset.3. Hearsay evidence : merupakan bukti dalam bentuk jawaban lisan dari klien atas pertanyaan pertanyaan yang diajukan auditor.Contoh: pertanyaan pertanyaan auditor mengenai pengendalian intern, persediaan yang bergerak lambat atau rusak.2. Compliance TestTest ini digunakan untuk membuktikan efektif tidaknya pengendalian intern disuatu perusahaan, dan dapat diatasi dengan Compensating Control.Dalam melaksanakan compliance test hal- hal yang perlu diperhatikan:a. kelengkapan bukti pendukung (supporting document)b. kebenaran perhitungan mathematisc. otorisasi dari pejabat yang berwenangd. kebenaran nomor perkiraan yang didebet/dikredite. kebenaran posting kebuku besar dan sub buku besar.3. Subtantive TestTest ini digunakan untuk membuktikankewajaran saldo-saldo perkiraan neraca dan laba rugi. Prosedur pemeriksaan yang dilakukan dalam subtantif test antara lain:a. Inventarisasi aktiva tetapb. Observasi atas stock opnamec. Komfirmasi piutang, utang dan bankd. Kas opnamee. Pemeriksaan rekonsiliasi bank dan lain-lain.KERTAS KERJA PEMERIKSAAN(Audit Working Papers)1. Pengertian Kertas Kerja PemeriksaanKertas kerja pemeriksaan adalah semua berkas berkas yang dikumpulkan oleh auditor dalam menjalankan pemeriksaan, yang berasal:1.dari pihak klien2.dari analisa yang dibuat oleh auditor3.dari pihak ketiga2.Berkas yang berasal dari klien, misalnya:a. Neraca saldo (Trial balance)b. Rekonsiliasi Bank (Bank Reconciliation)c. Analisa umur piutang (Accounts Receivable Aging Schedule)d. Rincian persediaan (Final Inventory List)e. Rincian Utangf. Rincian Beban Umum dan Administrasig. Rincian Beban Penjualanh. Surat pernyataan langganan3. Analisis yang dibuatAuditor, misalnya:a.Berita Acara Kas Opname (Cash Count Sheet)b.Pemahaman dan Evaluasi Internal Controlc.Analisa Penarikan Aktiva Tetapd.Analisa Mengenai cukup tidaknyaAllowance for bad debtse.Working Balance Sheets (WBS)f.Working Profit and Loss (WPL)g.Top Shceduleh.Supporting Schedulei.Konsep Laporan Audit (Konsep Audit Reportj.Management Letter4. Berkas yang diperoleh dari pihak ketiga, misalnya:Jawaban konfirmasi:a.Piutangb.Utangc.Dari Bankd.Dari Penasehat hukum perusahaan5. Tujuan Kertas Kerja Pemeriksaan1. Mendukung opini auditor mengenai kewajaran laporan keuangan2. Sebagai bukti bahwa auditor telah melaksanakan pemeriksaan sesuai dengan Standar Profesional Akuntan Publik.3. Sebagai Referensi dalam hal ada pertanyaan dari:a. Pihak Pajakb. Pihak Bankc. Pihak Klien4.Sebagai salah satu dasar penilaian asisten (seluruh Tim Audit) sehingga dapat dibuat evaluasi mengenai kemampuan asisten sampai dengan partner, sesudah selesai suatu penugasan.5.Sebagai pegangan untuk audit tahun berikutnya.6. Kertas kerja dikelompokan dalam :1. Current File (Berkas tahun berjalan)2. Permanent File (Berkas permanent)3. Correspondance File (Berkas surat menyurat)Ad.1.Current File, berisi kertas kerja mempunyai kegunaan untuk tahun berjalan,misalnya:-Neraca saldo-Berita acara kas opname-Rekonsiliasi Bank-Rincian Piutang-Rincian persediaan-Rincian Utang-Rincian Biaya, dan lain-lainAd.2. Permanent File, berisi kertas kerja yang mempunyai kegunaan untuk beberapa tahunMisalnya:-Akte pendirian-Buku Pedoman akuntansi (Accounting manual)-Kontrak-kontrak-Notulen RapatAd.3. Correspondence FileBerisi korespondensi dengan klien, berupa surat menyurat, facsimile dan lain-lain.7. Kriteria untuk pembuatan kertas kerja pemeriksaan yang baik, terdiri dari:1. Kertas kerja pemeriksaan harus mempunyai tujuan2. Harus dicegah menulis kembali kertas kerja pemeriksaan sebab banyak kerugiannya.3. Dalam kertas kerja pemeriksaan harus dijelaskan prosedur audit apa yang dilakukan dengan menggunakanaudit tick mark.4. Kertas kerja pemeriksaan harus di index/cross index5. Kertas kerja harus diparaf oleh orang yang membuat dan mereview working papers sehingga dapat diketahui siapa yang bertanggung jawab.8. Pemilikan dan Penyimpanan Kertas Kerja Pemeriksaan1.Kertas kerja pemeriksaan adalah milik akuntan public. Hak auditor sebagai pemilik kertas kerja pemeriksaan terikat pada batasan-batasan moral yang dibuat untuk mencegah kebocoran-kebocoran yang tidak semestinya mengenai kerahasiaan (confidentiality) data klien.2. Akuntan publik harus mengambil langkah-langkah yang tepat untuk keamanan kertas kerja pemeriksaan dan menyimpan kertas kerja tersebut sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku (minimal lima tahun).PENERIMAAN PERIKATAN DAN PERENCANAAN AUDIT (AUDIT PLAN)1.Audit Plan (Perencanaan Pemeriksaan)Standar Pekerjaan lapangan pertama berbunyi sebagai berikut: Pekerjaan harus direncanakan sebaik baiknya dan jika digunakan asisten harus disupervisi dengan semestinya.Dalam perencanaan audit, Auditor harus mempertimbangkan, antara lain:a.Masalah yang berkaitan dengan bisnis satuan usaha tersebut dan industri dimasa satuan usaha tersebut beroperasi didalamnya.b.Kebijakan dan prosedur akuntansi satuan usaha tersebut.c.Metode yang digunakan oleh satuan usaha terserbut dalam mengolah informasi akuntansi yang signifikan, termasuk penggunaan organisasi jasa dari luar untuk mengolah informasi akuntansi pokok perusahaan.d.Penetapan tingkat resiko pengendalian yang direncanakan.e.Pertimbangan awal tentang tingkat materialitas untuk tujuan audit.f.Pos Laporan keuangan yang mungkin memerlukan penyesuaian.g.Kondisi yang mungkin memerlukan perluasan atau pengubahan pengujian audit, seperti resiko kekeliruan dan ketidakberesan yang material atau adanya transaksi antar pihak pihak yang mempunyai hubungan istimewa.Catatan : Agar dapat membuat perencanaan audit sebaik baiknya, auditor harus memahami bisnis klien dengan sebaik baiknya (understanding client business), termasuk sifat dan jenis usaha klien, struktur organisasinya, struktur permodalan, metode produksi, pemasaran, distribusi dll.Auditor harus menyusun audit plan, segera setelah engagement letter disetujui oleh klien.Adapun isi dari audit Plan mencakup:1.Hal hal mengenai klien2.hal hal yang mempengaruhi klien.3.Rencana kerja auditor.Ad. 1. Hal hal mengenai Kliena.Bidang Usaha klien, Alamat, Nomor telepon, facsimile.Dllb.Status hukum perusahaan (berdasarkan akte pendirian)-nama pemilik-Permodalanc.Accounting Policy ( Kebijakan Akuntansi)1. Buku buku yang digunakan:i.Buku penjualanii.Buku pembelianiii.Buku kas/bankiv.Buku memorial2. Metode pembukuan:a.Manualb.Komputerc.Mesin pembukuand.Neraca Komperative dan perbandingan penjualan, laporan laba rugi tahun lalu dan sekarang.e. Client Contact.Yaitu mengenai nama dari orang orang yang akan sering dihubungi auditor.-Presiden direktur-Controller, chief Accountantf. Accounting, auditing dan Tax Problem.1. Accounting Problem, misalnya:- perubahan metode pencatatan dari manual ke komputer- Revaluasi fixed asset- Perubahan metode atau tariff penyusutan2. Auditing problem, misalnya:- hasil konfirmasi tahun lalu tidak memuaskan- perubahan accounting policy3. Tax Problem, misalnya- masalah restitusi, kekurangan penyetoran- adanya 2 pembukuan didalam perusahaanad. 2. Hal hal yang mempengaruhi klienbisa didapat dari majalah majalah ekonomi/surat kabar, antara lain : Business News, ekonomi keuangan Indonesia.Contoh: adanya peraturan peraturan baru yang dapat mempengaruhi klien.Ad. Rencana Kerja Auditora.Staffing- nama patner- nama manager- nama suvervisor- nama senior- nama asistenb. Waktu pemeriksaan1. waktu dimulainya suatu pemeriksaan2. beberapa lama waktu pemeriksaan3. Dead line, dalam arti laporan pemeriksaan:- selesai kapan?- dikirim kemana dan waktu sampainya kapan- kepada siapa report itu dikirim4. Budget, baik dalam jumlah kerja maupun biaya pemeriksaan.Latihan 1Kantor akuntan publik : Dra. Astrid Krisanti, Ak mendapat kepercayaan untuk memeriksa laporan keuangan dari PT RASUNA di Bandung untuk tahun buku 2002, sebelum melaksanakan pemeriksaan kantor akuntan public ini membuat surat penugasan yang merupakan kesepakatan antara kantor akuntan public dan klien untuk pelaksanaan audit dan pelayanan lain yang terkait. Adapun isi dari surat penugasan tersebut terdiri dari informasi mengenai:1)Peraturan audit untuk PT Rasuna2) Tujuan Penugasan3)Pembatasan yang dikenakan terhadap pekerjaan auditor, dalam lingkup pengendalian internal sajatidakuntuk menemukan kecurangan.4) Batas waktu penyelesaian audit, meliputi:- Pemeriksaan Interim mulai dari 05 10- 02 s/d 23 10 -02- Komentar atas struktur pengendalian intern02 11 -02- Tutup buku dan pemeriksaan akhir tahundari 05 02 03 s/d 21 02 03- Pengiriman laporan dan SPT03 03 - 035)Bantuan yang akan diberikan klien6) Besarnya fee yang diajukan sebesar Rp. 50.000.000,-Dari data diatas saudaradiminta untuk membuatsurat penugasan dari kantor akuntan public tersebut terhadap kliennya.Latihan 2Pada pertengahan tahun 2004, anda ditunjuk sebagai auditor pelaksana (account Incharge) oleh KAP tempat anda bekerja, dalam audit atas laporan keuangan PT Bahama Yang merupakan salah satu klien utama kantor akuntan tersebut. Walaupun PT Bahama merupakan klien lama namun bagi anda penugasan audit pada perusahaan tersebut merupakan yang pertama kali. Anda telah menerima surat penugasan untuk audit yang meliputi tahun kalemder yang berakhir pada tanggal 31 desember 2004 beserta daftar personil yang ditunjuk sebagi staf dalam audit tersebut. Anda bertanggung jawab untuk membuat perancanaan dan melakukan supervisi atas pekerjaan lapangan penugasan tersebut.Diminta: Uraikan Persiapan yang diperlukan dalam perencanaan audit tahunan atas PT Bahama, adapun sumber informasi yang perlu anda ketahui adalah sbb:1. PT Bahama berkantor dijalan panglima polim No. 125 jakarta selatan, sedangkan pabriknya berlokasi di jl. Naragong No. 1 5 bekasi utara.2. Perusahaan ini bergerak dibidang pabrikasi almunium3. Susunan dewan pengurus mulai dari dewan komisaris sampai dengan manajer manajer devisi yang ada dalam perusahaan tersebut.4. Permodalan perusahaan terdiri dari modal pribadi sebesar Rp. 5.000.000.000,-5. Adapun kebijakan akuntansinya sbb:a)L/K disusun berdasarkan harga perolehan ( at cost), laporan arus kas dengan metode langsung, L/R dengan multiple step, neraca dengan bentuk staffel.b)Persediaan bahan baku penilaiannya berdasarkan lifo perpetual, WIP berdasarkan atas taksiran ekuivalen unit selesai dan persediaan barang jadi didasarkan pada metode FIFO periodic.c)Piutang usaha : perusahaan membuat penghapusan piutang tak tertagih dengan metode cadangan kerugian piutang.d)Penyertaan dalam bentuk saham:Bentuk saham terdiri dari 20% saham preferen, dan 30% saham biasa dan deviden dibagikan setiap akhir tahun.e)Aktiva tetapBerdasarkan harga perolehan dengan metode penyusutandouble declining, taksiran umur ekonomis didasarkan pada ketetapan yang berlaku.f)Biaya perijinan :Selama lima tahun dengan metode straight lineg)Utang /piutang dalam rangka hubungan khususJabarkan syarat syarat sebagaimana transaksi normal.h)Pengakuan pendapatanPendapatan berasal dari penjualan, barang dalam proses, pada saat penerimaan kas dan pada saat barang selesai.i)Transaksi dan penjabaran mata uangPembukuan perusahaan didasarkan pada mata uang rupiahj)Taksiran pajak penghasilanPerusahaan menganut deffered tac accounting method atas perbedaan waktuk)Tahun bukuBerjalan dari tanggal 1 Januari s/ d 31 desemberCatatan : Untuk data data selanjutnya dalam penyusunan audit planning sesuaikan dengan lingkup usaha klien.Kuis: Mata Kuliah Teori AuditingDosen : Wiwi Idawati, SE., M.Si., AkSoal 1Tunjukanlah perbedaan antara standar auditing yang berlaku umum dan prinsip akuntansi yang berlaku, dan berikan dua contoh untuk masing masing.Soal 2Standar pekerjaan lapangan yang pertama mewajibkan agar audit dilaksanakan satu atau sekelompokorang yang berlatang belakang pendidikan formal yang memadai dan berpengalaman kerja sebagai auditor. Dengan cara apa sajakah seorang auditor dapat memenuhi persyaratan standar itu?Soal 3.Apa jenis pendapat yang harus dikeluarkan auditor jika laporan keuangan disusun tidak sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum, karena ketaatan pada prinsip tersebut mengakibatkan laporan keuangan menjadi menyesatkan.Soal 4.Apa tujuan dari paragraf pendapat dalam laporan auditor? Sebutkan informasi penting yang terdapat pada paragraf ini.Soal 5.Mengapa independensi seorang auditor itu esensial sekali? Dan jelasakn perbedaan independence in fact dan independensi in appearance ?Soal 6.Jelaskan perlunya kode etik profesi untuk akuntan public. Dimanakah kode etik profesi akuntan publik harus sama dan harus berbeda dari kode etik profesi profesi lainnya seperti pengacara atau dokter?Soal 7Bandingkan kepentingan manajemen mengenai internal control dengan kepentingan auditor mengenai internal control?Soal 8.Didin, seorang karyawan PT. Air sehat yang sangat kompeten dan telah memegang tanggung jawab dalam masalah- masalahyang berkaitan dengan bidang akuntansi selama dua decade. Kesetiaannya pada perusahaan dan tugasnya selalu tanpa pengecualian, selama bertahun tahun tanggung jawab yang dipercayakan kepadanya semakin besar, Baik direktur utama maupun patner dari akuntan publik yang mengaudit PT. Air Sehat sangat terkejut ketika mendapati bahwa didin telah menggelapkan lebih dari Rp. 100.000.000,- uang perusahaan selama kurun waktu sepuluh tahun dengan tidak mencatat tagihan tagihan kedalam jurnal penjualan dan selanjutnya menggelapkan penerimaan kas.Dari narasi diatas apakahfaktor yang utama yang memungkinkan terjadinyadefalkasi tersebut?Kuis: Lab auditingDosen: Wiwi Idawati, SE., M.Si., AkSaudara adalah seorang auditorsekaligus pemilik kantor akuntan public yang berada dikota Medan, pada tanggal 15 April 2005 ingin mengajukan audit proposal kepada klien anda yaitu PT. Sentosa Aman, yang beralamat di jalan Sekeloa No. 10 Bandung, dengan audit fee yang diajukan adalah sebesar Rp. 75.000.000,- ditambah PPN 10%, dengan ketentuan sbb:250% pada saat proposal disetujui40% pada saat penyerahan konsep laporan audit20 % pada saat penyerahan final audit reportPPH 23 sebesar 7.5 % bisa dipotongdari jumlah fee tersebut.Dari keterangan diatas anda diminta untuk membuat suatu engagement letter kepada klien anda sesuai dengan standar auditing yang berlaku umum?Materialitas danResiko AuditDepinisi MaterialitasMenurut Arens, dkk (2003): Jumlah atau besarnya kekeliruan atau salah saji dalam informasi akuntansi, dalam kaitannya dengan kondisi yang bersangkutan, mungkin membuat pertimbangan pengambilan keputusan pihak yang berkepentingan berubah atau berpengaruh oleh salah saji tersebut.Menurut Mulyadi, 2001 Besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilangan atau salah saji.Tingkatan materialitas1.Jumlahnya tidak materialJika terdapat salah saji dalam laporan keuangan, tetapi tidak mempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan.2.Jumlahnya material tetapi tidak menggangu laporan keuangan secara keseluruhan.Jika salah saji dalam laporan keuangan dapat mempengaruhi keputusan pemakai, tetapi secara keseluruhan laporan keuangantersebut tersaji dengan benar, sehingga tetap berguna.3. Jumlahnya sangat material sehingga mempengaruhi kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.Jika para pemakai laporan keuangan menggunakan laporan yang salah saji secara material maka hal tersebut berakibat pengambilan keputusan yang diambil menjadi salah.Salah saji dalam laporan keuangan dapat terjadi yang disebabkan oleh :-Penerapan prinsip yang salah-Penyimpangan fakta-Kesengajaanmenghilangkan informasi yang diperlukan.Tahap Tahap dalam menerapkan materialitas1. Menentukan pertimbangan awal materialitas2. pertimbangan awal salah saji dalam segmen3. estimasi total salah saji dalam segmen4. Estimasi salah saji gabungan5. Memperbandingkan estimasi gabungan dengan pertimbangan awal materialitas.Faktor yang mempengaruhi pertimbangan materialitas1.Faktor kualitatif, antara lain:- Salah saji yang mengandung konsekuensi hukum- Salah saji dikarenakan sikap manajemen terhadap integritas laporan keuangan.- Salah saji yang menyababkan trend laba1. Faktor kuantitatif.Berkaitan dengan hubungan salah saji dengan pos pos dalam laporan keuangan, laba bersih sebelum pajak dalam laporan keuangan, total aktiva lancar/ aktiva/ ekuitas pemegang saham dalam neraca.Dibawah ini digambarkan pedoman materialitas berdasarkan kelajiman dalam praktek, menurut mulyadi (2002) sbb:Tingkat materialitasDasar Pengukuran.5 10%Laba Operasi sebelum pajak0,5 1 %Pendapatan Kotor0,5 1 %Total aktiva1%PasivaKonsep Resiko AuditSPAP (2001: 312.1) Resiko audit adalah resiko yang terjadi dalam hal auditor tanpa disadari tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material.Menurut Boyton (2002) dialih bahasakan oleh ichsan, resiko audit adalah resiko bahwa auditor mungkin tanpa sengaja telah gagaluntuk memodifikasikan pendapat secara tepat mengenai laporan keuangan yang mengandung salah saji yang material.Menurut Mulyadi, 2002 Pengertian Resiko Audit sbb: Resiko audit adalah resiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari, tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material.Dapat dibagi menjadi dua bagian:1.Resiko audit keseluruhan yang berkaitan dengan laporan keuangan sebagai keseluruhan.2.Resiko audit individual yang berkaitan dengan setiap saldo akun individual yang dicantumkan dalam laporan keuangan.3.Definisi Penentuan ResikoAdalah identifikasi dan analisis risiko-risiko yang relevan untuk mencapai tujuan entitas yang membentuk suatu dasar untuk menentukan cara pengelolaan resiko. Karena kondisi ekonomi, industri, peraturan dan operasi akan terus berubah, maka dibutuhkan mekanisme untuk mengidentifikasi dan menangani resiko-resiko khusus yang berhubungan dengan perubahan.Resiko berasal; dari dalam dan luar entitas bisnis, contoh :1. Sebuah perusahaan pesaing memperkenalkan produk atau jasa baru yang membutuhkan tindakan segera dan menciptakan tujuan baru dengan menurunkan prioritas tujuan sebelumnya.2. Seorang manajer yang tidak kompeten mengabaikan tujuan organisasi yang telah ditetapkan.Siapa yang memanfaatkan penentuan resiko?1. Manajemen, menggunakan penentuan resiko sebagai alat yang penting dalam merancang sistem sistem baru.2. Akuntan publik, menggunakan penentuan resiko untuk mendapatkan pemahaman atas sistem controldalam merencanakan audit mereka.3. Internal auditor, menggunakan penentuan resiko yang mengarakahan laporan tahunan manajemen untuk mengemukakan kondisi sistem control.Memperluas Audit Berbasis Resiko, dengan didasarkan pada pilihan-pilihan sbb:- Kontrol : Aktivitas organisasionaluntuk mengurangi elemen-elemen resiko baik dari segi besaran maupun jumlah.- Penerimaanresiko dengan memperbolehkan resiko kehati-hatian yang diperlukanuntuk kamajuan dan keuntungan.-Penghindaran resiko yang melibatkan perancangan ulang proses bisnis untuk mengubah resiko- Pendiversifikasikan resiko dengan menyebarkan total resiko keoperasi-operasi yang terpisah.Organisasi tanpa proses manajemen Resiko, peran audit internaluntuk:1. Mengidentifikasi kesadaran manajemen dan dewan komisaris akan resiko dan menentukan penyelesaiannya melalui proses manajemen resiko.2. Memberitahu manajeman kekurangan yang ada pada proses manajemen risiko dan memberikan saran untuk melaksanakan proses seperti itu.Resiko audit dan komponen-komponennya pada audit laporan keuanganAda dua tingkatan dalam resiko audit:1. Pada tingkat laporan keuangan2. Pada saldo akun(tingkat kelompok transaksi)Ad 1. Pada tingkat laporan keuanganResiko audit adalah bahwa auditor mungkin secara tidak sengaja gagal memodifikasi dengan layak pendapatnya atas laporan keuangan yang salah saji secara material.Pada tingkatan ini ada beberapa tingkatan yang harus diperhatikan:1. Karekteristik manajemen- kebijakan manajemen didominasi hannya oleh satu orang.- manajemen memiliki prilaku yang sangat agresif terhadap pelaporan keuangan.- manajemen sangat berlebihan dalam menekan pencapaian proyeksi laba.2. Karakteristik operasi dan industri- profitabilitas dibandingkan dengan industrinya ternyata tidak memadai atau tidak konsisten.- Organisasi entitas bersifat desentralistis tanpa pengawasan aktivitas yang memadai3. Karakteristik penugasan- Terdapat transaksi- transaksi atau saldo-saldo yang signifikan yang sulit diaudit.- Terdapat transaksi dengan pihak-pihak yang memiliki hubungan istimewa dalam jumlah yang signifikan atau tidak biasa.Ad. 2. Pada saldo akun, ada tiga komponen1. Risiko bawaanadalah penetapan auditor akan memungkinkan adanya salah saji dalam segmen audit yang melewati batas toleransi, sebelum memperhitungkan faktor efektifitas pengendalian intern.Resiko bawaan dipengaruhi oleh faktor faktor :- sifat bidang usaha dari perusahaan,- Integritas manajemen ( jika manajemen didominasi oleh satu atau dua orang yang integritasnya kurang, maka kemungkinanbahwa laporan keuangandisalah sajikan akan lebih manajemen.2. Resiko Pengendalian (control risk)adalah resiko bahwa suatu salah saji material yang dapat terjadi dalam suatu asersi tidakdapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh pengendalian intern entitas.3. Resiko deteksi (detection risk)adalah resiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji yang material yang terdapat dalam suatu asersi.Model Resiko Audit1. Model resiko audit yang digunakan terutama untuk tahap perencanaan dalam menentukan berapa besar bahan bukti yang harus dikumpulkan dalam tiap siklus.Rumusnya adalah sebagai berikut:RA = RBX RP X RDDimana : RA = Resiko AuditRB = Resiko BawaanRP = Resiko PengendalianRD = Resiko Deteksi2.Model resiko audit yang digunakanuntuk menentukan beberapa besar resiko bawaan dalam suatu penugasan audit, maka dari rumus diatas dapat diturunkan rumus sbb:RB=RARP x RDPengembangan persediaan resiko mencakup proses yang terdiri dari 4 tahap:1. Identifikasi risiko-risiko puncak2. mengonsolidasikan dan mengorganisasikan risiko-risiko tersebut.3. membuat model persediaan resiko dan daftar resiko4. mengelola persediaan resiko tersebut.Resiko terdiri dari :1. Resiko eksternal- lingkungan- pasar keuangan- bencana- peringkat2. Resiko internal- Sumber daya manusia- informasi dan teknologi- Akuntansi dan pelaporan- keuangan.Resiko kecurangan manajemen (manajemen fraud)Untuk menditeksi hal ini manajemen audit dapat melalui prosedur analitis sbb:1. membuat ekspektasi kuantatif untuk saldo akun2. membuat risiko investigative dan saldo materialitas kuantitatif3. membandingkan saldo akun actual dengan ekspektasi auditor.Tiga elemen untuk proses evaluasi resiko:1. kondisi2. motivasi3. tingkah laku.AUDIT DALAM LINGKUNGAN SISTEM INFORMASI KOMPUTERPENDAHULUANAudit sistem informasi umumnya digunakan untuk menjelaskan dua jenis aktivitas yang berbeda dengan yang terkait dengan komputer, terdiri dari1. Audit melalui komputeruntuk menjelaskan proses peninjauan dan mengevaluasi pengendalian internal dalam sebuah sistem pemerosesan data elektronik.2.Audit dengan komputerJenis aktivitas ini biasanya dilaksanakan selama pengujian subtantif atas saldo rekening.Dengan demikian prosedur audit yang digunakan leh auditor lebih berfokus kepada:1. Pemeriksaan fisik dan konfirmasi aktiva2. pengujian rinci3. ukuran sampel yang lebih besar4. penggunaan lebih banyak teknik audit berbantuan komputer.Penggunaan Teknik audit berbantuan komputer, dengan alasan:1. tidak adanya dokumen masukan atau tidak adanya jejak auditdalam sistem informasi komputer.2. dibutuhkannya peningkatan efektivitas dan efisiensi prosedur audit dalam pemeriksaan,Manfaat TABKL:1. Pengujian rincian transaksi dan saldo seperti: penggunaan perangkat lunak audit untuk menguji semua sampel transaksi dalam file komputer.2.Prosedur reviuw analitik seperti penggunaan perangkat lunak audit mengidentifikasikan unsure atau fluktuasi yang tidak biasa.3. Pengujian pengendalian (test of control) atas pengendalian umum sistem informasi komputerseperti: penggunaan data uji untuk menguji prosedur akses ke perpustakaan program.4. mengelompokan data berdasarkan kriteria tertentu5. Membuat laporan, mengedit dan memformat keluaran.Dalam menghadapi lingkungan sistem informasi komputer, auditor dituntut untuk mempertimbangkan penggunaan teknik audit berbantuan komputer berikut ini:1. penggunaan perangkat lunak audit (audit software)2. penggunaan data uji (test data) untuk tujuan audit.3. Soal ?1. Sebutkan apakah pernyataan dibawah ini benar atau salah dan berikan alasan anda.a. bahan bukti audit yang dikumpulkan untuk setiap klien seharunya kurang lebih sama tanpa memandang kondisi masing masing.b.Jika resiko audit yang dapat diterima untuk 2 klien yang berbeda adalah sama, bahan bukti audit untuk kedua klien tersebut seharusnya kurang lebih sama juga.c.Jika resiko audit yang dapat diterima, resiko bawaan dan resiko pengendalian kurang lebih sama untuk dua klien yang berbeda, maka pengumpulan bahan bukti audit untuk kedua klein tersebut seharusnya kurang lebih sama.2.Pernyataan berikut ini berhubungan dengan penggunaan model resiko audit:Misalkan auditor sedang melakukan audit tahun kelima atas kantor walikota Jakarta selatan dan berkesimpulan bahwa resiko audit dapat ditetapkan tinggi, sedang resiko bawaan dan pengendalian harus ditentukan rendah.a)Untuk audit atas pemeliharaan dan perbaikan, risiko bawaan dan resiko pengendalian ditetapkan masing masing 20%. Resiko audit adalah 5%. Hitung risiko penemuan yang direncanakan.b)Dalam situasi seperti ini berapa banyak bahan bukti yang harus dikumpulkan.Pemeriksaan Kas Dan Setara Kas1. PengertianMenurut PSAK No. 2 tahun 2002:Kas terdiri dari : saldo kas (cash on hand) dan rekening giro.Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang dengan cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi resiko perubahan nilai yang signifikan.Contoh dari perkiraan perkiraan yang bisa digolongkan sebagai kas dan bank , Sbb:-Kas Kecil (Petty cash) dalam rupiah maupun mata uang asing-Saldo rekening giro di bank dalam rupiah maupun mata uang asing-Bon sementara-Bon-bon kas kecil yang belum di reimbursed-Check tunai yang akan didepositokan.Contoh dari perkiraan perkiraan yang tidak dapatdigolongkan sebagai kas dan bank pada neraca Sbb:-Deposito berjangka (Time deposit) yang jatuh tempo lebih dari 3 bulan-Check mundur dan check kosong-Dana yang disisihkan untuk tujuan tertentu (Sinking Fund)-Reking giro yang tidak dapat segera digunakan baik dalam maupun diluar negeri, misalnya karene dibekukan.2. Tujuan Pemeriksaan (Audit Objectives) Kas dan Setara Kas1. Untuk memeriksa apakah terdapat internal control yang cukup baik atas kas dan setara kas transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank.2. Untuk memeriksa apakah saldo kas dan setara kas yang ada di neraca per tanggal neraca betul-betul ada dan dimiliki perusahaan (existence).3. Untuk memeriksa apakah penyajian di neraca sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.3. Prosedur Pemeriksaaan Kas dan Setara Kas1. Pahami dan evaluasi Internal control atas kas dan setara kas serta transaksi penerimaan dan pengeluaran kas dan bank2.Buat Top Schedule kas dan setara kas per tanggal neraca (misal per 31-12-2002)3. Lakukan Cash count (perhitungan pisik uang kas)4. Kirim konfirmasi atau dapatkan pernyataan saldo dari kasor dalam hal tidak dilakukan atas kas opname.5. Kirim konfirmarsi untuk seluruh rekening bank yang dimiliki perusahaan.6.Minta rekonsiliasi bank per tanggal neraca7.Lakukan pemeriksaan atas rekonsiliasi bank tersebut.8.Review jawaban konfirmasi dari bank9. Periksa inter bank +/- 1 minggu sebelum dan sesudah tanggal neraca.10.Periksa transaksi kas sesudah tanggal neraca sampai mendekati tanggal selesainya pemeriksaan lapangan.11. Pemeriksaan saldo kas terhadap mata uang asing12.Periksa apakah penyajian kas dan setara kas di neraca sesuai dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum.13. Buat kesimpulan mengenai kewajaran kas dan setara kas.MATERIALITAS DAN RESIKO1. PengertianDefinisi materialitas menurut Financial Accounting Standard Board No. 2 dalam Arrens & Loebecke (1996:42) yang telah dialih bahasa oleh Amir Abadi Yusuf dinyatakan bahwa:Jumlah atau besarnya kekeliruan atau salah saji dalam informasi akuntansi, dalam kaitannya dengan kondisi yang bersangkutan, mungkin membuat pertimbangan pengambilan keputusan pihak yang berkepentingan berubah atau berpengaruh oleh salah saji tersebut.Menurut Mulyadi (2001,158) :Besarnya nilai yang dihilangkan atau salah saji informasi akuntansi, yang dilihat dari keadaan yang melingkupinya, dapat mengakibatkan perubahan atas atau pengaruh terhadap pertimbangan orang yang meletakan kepercayaan terhadap informasi tersebut, karena adanya penghilanganatau salah saji.2. Tiga Tingkatan Materialitas yaitu:1. Jumlahnya tidak materialJika terdapat salah saji dalam laporan keuangan, tetapi tidak mempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan.2. Jumlahnya material tetapitidak menggangu laporan keuangan secara keseluruhan.Jikasalah saji dalam laporan keuangan, dapatmempengaruhi keputusan pemakai laporan keuangan, tatapi secara keseluruhan laporan keuangan tersebut tersaji dengan benar, sehingga tetap berguna.3. Jumlahnya sangat material sehingga mempengaruhi kewajaran laporan keuangan secara keseluruhan.Salah saji dalam laporan keuangan dapat terjadi yang disebabkan oleh:-Penerapan prinsip yang salah-Penyimpangan fakta-Kesengajaan menghilangkaninformasi yang diperlukan3. Faktor-faktor yang mempengaruhi Pertimbangan Materilitas1. Faktor kualitatifPertimbangan kualitatif berkaitandengan penyebab salah saji :-Salah saji yang mengandung konsekuensi hukum-Salah saji dikarenakan sikap manajemen terhadap integritas laporan keuangan2. Faktor KuantitatifPertimbangan berkaitan dengan hubungan salah saji dengan pos-pos dalam laporan keuangan, meliputi: - Laba bersih sebelum pajak- Total aktiva lancar/aktiva/ekuitas pemegang saham.Menurut Mulyadi (2002), pedoman materialitas berdasarkan kelaziman dalam praktek sbb:Tingkat MaterialitasDasar Pengukuran5 10%Laba operasi sebelumpajak0,5 1%Pendapatan kotor0,5 1%Total Aktiv1%Pasiva.4. Konsep Resiko AuditMenurut Mulyadi, 2002 Pengertian Resiko Audit sbb: Resiko audit adalah resiko yang terjadi dalam hal auditor, tanpa disadari, tidak memodifikasi pendapatnya sebagaimana mestinya, atas suatu laporan keuangan yang mengandung salah saji material.Dapat dibagi menjadi dua bagian:d. Resiko audit keseluruhan yang berkaitan dengan laporan keuangan sebagai keseluruhan.e. Resiko audit individual yang berkaitan dengan setiap saldo akun individual yang dicantumkan dalam laporan keuangan.5. Kompenen kompenen Resiko Audit:1. Resiko bawaan (inherent Risk)Kerentanan suatu saldo akun atau golangan transaksi suatu salah saji material.Beberapa faktor yang perlu ditelaah auditor dalam menetapkan resiko bawaan:-Sifat bidang usaha klien-Integritas manajemen-Kerentanan terhadap Fraud2. Resiko Pengendalian (control risk)adalah resiko bahwa suatu salah saji material yang dapat terjadi dalam suatu asersi tidak dapat dicegah atau dideteksi secara tepat waktu oleh pengendalian intern entitas.3. Resiko deteksi (detection risk)adalah resiko bahwa auditor tidak dapat mendeteksi salah saji yangmaterial yang terdapat dalam suatu asersi.6.Model Risko Audit1.Model resiko audit yang digunakan terutama untuk tahap perencanaan dalam menentukan berapa besar bahan bukti yang harus dikumpulkan dalam tiap siklus.Rumusnya adalah sebagai berikut:RA = RBX RP X RDDimana : RA = Resiko AuditRB = Resiko BawaanRP = Resiko PengendalianRD = Resiko Deteksi2.Model resiko audit yang digunakanuntuk menentukan beberapa besar resiko bawaan dalam suatu penugasan audit, maka dari rumus diatas dapat diturunkan rumus sbb:RARP x RDBerikut ini adalah daftar nama dan nilai akun PT. Sejahtera:(dalam Rp)Rekening20022001

Modal saham352.000.000302.000.000

Investasi493.000.000241.000.000

Akumulasi dep. bangunan(11.000.000)(10.000.000)

Kas64.000.00071.000.000

Laba ditahan398.700.000265.000.000

Bangunan167.000.000147.000.000

Utang wesel99.000.00049.500.000

Tanah141.500.00092.500.000

Agio saham57.500.00047.500.000

Persediaan13.500.00010.000.000

Utang dagang16.000.00015.000.000

Piutang dagang109.000.00056.000.000

Akumulasi depr. Peralatan(7.300.000)(7.000.000)

Utang obligasi250.000.000200.000.000

Peralatan187.000.000162.000.000

Informasi tambahan :sampai dengan 31 desember 2002 ada beberapa data yang masih belum dicatat sehingga harus di sesuaikan antara lain:1. Persediaan sudah terpakai belum dicatatsebesar Rp. 4.500.0002. Pendapatan sewa diterima dimuka sudah menjadiKewajiban sebesarRp. 3.000.0003. Piutang usaha yang belum dibayar oleh debiturRp. 2.500.0004. Asuransi yang belum dibayarkanRp. 1.000.0005. Utang usaha yang sudah harus dilunasiRp. 11.000.000