Bab 24 - Auditing II

27
JASA ASSURANCE LAINNYA AUDITING II Disusun Oleh : Arif Nugroho 108694082 Fairus L R Nanda 108694071 Nigar Nuansa P 108694083 Nur Aini K 108694272 Eka Aminanti P 108694273 Roni Wahyu H 108694276 Felicia Agustina F 108694206

Transcript of Bab 24 - Auditing II

Page 1: Bab 24 - Auditing II

JASA ASSURANCE LAINNYA

AUDITING II

Disusun Oleh :

Arif Nugroho 108694082

Fairus L R Nanda 108694071

Nigar Nuansa P108694083

Nur Aini K108694272

Eka Aminanti P108694273

Roni Wahyu H108694276

Felicia Agustina F108694206

JURUSAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

Page 2: Bab 24 - Auditing II

UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

2013

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Kasus

PT Sinar Jaya Kontruksi adalah kontraktor spesialis proyek kompleks

apartemen di Jakarta Barat. Pemilik perusahaan, Doni Batunaga, mencapai

kesepakatan dengan promotor bernama Ali Leonardi untuk menjadi kontraktor

pada tiga proyek kontruksi yang dipasarkan Ali. Satu masalah dalam perjanjian ini

adalah bahwa Doni tidak akan menerima pembayaran terakhir untuk pekerjaan

kontruksi sampai semua unit dalam ketiga proyek apartemen tersebut terjual.

Unit apartemen pada proyek pertama telah terjual habis dan Doni pun

dibayar. Sayangnya, dua proyek berikutnya tidak terjual habis. Untuk mengatasi

masalah ini, Doni meminjamkan uang kepada sanak-saudara dan karyawan kunci

yang membeli kepentingan yang diperlukan dalam proyek bersama tersebut

hingga Doni menerima pembayaran terakhir.

Reni Sumardono, CPA, seorang praktisi tunggal, ditugaskan untuk menelaah

laporan keuangan PT Sinar Jaya Kontruksi. Dia menyadari bahwa catatan

akuntansi yang menunjukan piutang pinjaman atas sejumlah karyawan dan

individu diberikan oleh seorang yang bernama Batunaga. Dia juga mengamati

bahwa pencatatan pinjaman tersebut dibuat tepat sebelum proyek bersama kedua

dan ketiga ditutup dan jumlahnya adalah kelipatan dari Rp 15.000.000 biaya

setiap proyek. Reni meminta Doni untuk menjelaskan apa yang terjadi. Doni

mengatakan kepada Reni, “Ketika saya menerima uang dari dana proyek pertama,

saya ingin melakukan sesuatu yang menyenangkan bagi kerabat dan karyawan

yang telah setia kepada saya selama bertahun-tahun. Ini hanyalah cara saya

berbagi keberuntungan dengan orang yang saya sayangi. Kesamaan dari jumlah

ini hanya kebetulan.

Ketika Reni mempertimbangkan kewajaran scenario ini, ia merasa bahwa

hal tersebut tidak masuk akal. Pertama, penetapan waktunya tidak wajar. Kedua,

jumlahnya tampak menjadi kebetulan yang tidak wajar. Ketiga, jika Doni benar-

Page 3: Bab 24 - Auditing II

benar ingin melakukan sesuatu khusus untuk orang-orang itu, mengapa dia tidak

memberi mereka sesuatu selain uang? Reni meminta Ali, promotor proyek, untuk

memberikan informasi terperinci atas setiap proyek bersama tersebut. Ali menolak

dan mengatakan bahwa ia berada di bawah kewajiban hukum untuk menjaga

semua informasi rahasia. Ketika Reni memaksa Doni, ia juga menolak kerja sama

lebih lanjut, meskipun ia mengatakan ia akan “mewakili” untuk Reni bahwa

pinjaman tersebut tidak ada hubungannya dengan penutupan proyek bersama agar

ia bisa mendapatkan uangnya. Reni pun menarik diri dari penugasan.

Pada pembahasan kali ini, akan membahas jenis-jenis jasa assurance dari

akuntan public yang melibatkan laporan keuangan historis, seperti telaah laporan

keuangan historis dan penugasan assurance terbatas yang melibatkan laporan

keuangan historis untuk memenuhi kebutuhan spesifik pengguna laporan

keuangan. Meskipun belum umum di Indonesia, pembahasan kali ini juga akan

membahas jasa assurance untuk beberapa jenis penugasan atestasi yang tidak

melibatkan laporan keuangan historis seperti penugasan webtrust dan systrust dan

laporan atas proyeksi laporan keuangan.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan kasus diatas, maka dapat dirumuskan masalah terkait jasa

assurance lainnya yaitu sebagai berikut:

1. Bagaimanakah tingkat assurance dan bukti yang disyaratkan untuk

melakukan jasa review kompilasi?

2. Bagaimanakah penugasan khusus dalam menelaah informasi keuangan

interim untuk perusahaan public?

3. Apakah perbedaan antara standar atestasi dan standar audit dan

bagaimanakah jenis penugasan yang diterapkan dalam keduanya?

4. Bagaimanakah penugasan khusus atestasi atas laporan keuangan

prospektif?

5. Bagaimanakah penugasan dengan prosedur yang disepakati?

6. Bagaimanakah penugasan audit dan assurance terbatas lainnya yang terkait

dengan laporan keuangan historis?

7. Bagaimanakah sifat jasa assurance webtrust?

8. Bagaimanakah sifat jasa assurance systrust?

Page 4: Bab 24 - Auditing II

C. Tujuan

Tujuan dari pembahasan terkait audit internal pemerintahan ini adalah

sebagai berikut:

1. Memahami tingkat assurance dan bukti yang disyaratkan untuk melakukan

jasa review kompilasi

2. Menjalaskan tentang penugasan khusus dalam menelaah informasi

keuangan interim untuk perusahaan public

3. Membedakan antara standar atestasi dan standar audit dan

mengetahui jenis penugasan yang diterapkan dalam keduanya

4. Menjelaskan tentang penugasan khusus atestasi atas laporan

keuangan prospektif

5. Menjelaskan tentang penugasan dengan prosedur yang disepakati

6. Menjelaskan tentang penugasan audit dan assurance terbatas lainnya

yang terkait dengan laporan keuangan historis

7. Memahami sifat jasa assurance webtrust

8. Memahami sifat jasa assurance systrust

Page 5: Bab 24 - Auditing II

BAB II

PEMBAHASAN

A. Jasa Review Dan Kompilasi

Banyak perusahaan non publik mempunyai laporan keuangan yang ditelaah

atau dikompilasi oleh akuntan Publik bukannya diaudit.Hal ini disebabkan

mungkin karena Manajemen perusahaan adalah pemilik dan biasanya akuntan

publik hanya diminta untuk membuat laporan keuangan, dan bianya hanya untuk

pemakaian yang intern, dan tidak mempunyai hutang yang signifikan. Penelaahan

memberikan kepastian terbatas atas laporan keuangan padahal kompilasi tidak

memberikan pernyataan mengenai kepastian.

Standar untuk kompilasi dan penelaahan laporan keuangan disebut

pernyataan standart atas jasa layanan akuntansi dan penelaahan. Pernyataan

tersebut diterbitkan oleh Komite jasa layanan akuntansi dan penelaahan dari

AICPA, yang mempunyai wewenang yang setara dengan Dewan Standar

Akuntansi atas jasa yang mencangkup laporan keuangan yang tidak diaudit atas

perusahaan non publik.

Keyakinan yang diberikan oleh kompilasi dan penelaahan itu jauh dibawah

yang dapat diberikan oleh audit. Akibatnya lebih sedikit bahan bukti yang

disyaratkan untuk jasa layanan tersebut dan dapat diberikan dengan honor yang

rendah dibandingkan honor audit.

Page 6: Bab 24 - Auditing II

Tinggi( Audit )

Moderat( Penelaahan )

Tidak adaKompilasi

Minimal Kompilasi

Signifikan ( Penelaahan )

Luas( Audit )

Hubungan Antara Pengumpulan Bahan Bukti dan keyakinan yang

di capai

Karena Jasa Layanan Penelaahan dan kompilasi memberikan keyakinan

lebih kecil daripada audit, penting bahwa akuntan membangun pemahaman

dengan klien terutama dalam surat penugasan tertulis, mengenai jasa pelayanan

yang harus dilaksanakan.Pemahaman itu harus mencangkup deskripsi sifat dan

keterbatasan jasa layanan beserta deksripsi laporan kompilasi atau penelaahan

yang diharapkan diberikan pada saat penugasan. Dua bagian berikut membahas

lebih terinci persyaratan jasa layanan penelaahan dan kompilasi.

Jasa Review

Penugasan Jasa layanan penelaahan didesain untuk mengijinkan akuntan

menyatakan keyakinan terbatas bahwa laporan Keuangan sesuai dengan SAK,

yang mencangkup pengungkapan informasi yang layak.

Prosedur Yang Disarankan Dalam Jasa Review

Bahan bukti untuk penugasan penelaahan terutama terdiri dari permintaan

informasi ke manajemen dan prosedur analitik. Berikut prosedur yang

direkomendasikan untuk penugasan penalaahan:

• Memperoleh pengetahuan mengenai prinsip-prinsip akuntansi dan praktek

mengenai industri klien.Akuntan dapat mempelajari pedoman industri

AICPA atau sumber lain guna mendapatkan pengetahuan mengenai industri.

• Memperoleh pengetahuan tentang klien.Informasi harus mengenai sifat

transaksi bisnis klien,catatan akuntansi dan karyawannya serta dasar

Page 7: Bab 24 - Auditing II

formulir dan isi laporan keuangan. Tingkat pengetahuan dapat menjadi lebih

rendah dibandingkan untuk audit.

• Mengirimkan permintaan informasi ke manajemen. Tujuan permintaan

informasi Ke Manajemen yaitu untuk menentukan apakah laporan keuangan

disajikan secara wajar, dengan asumsi bahwa manajemen tidak bermaksud

memperdaya akuntan.

• Melaksanakan Prosedur Analitik. Hal itu merupakan sarana untuk

mengidentifikasi hubungan dan masing-masing pos yang tampaknya luar

biasa.

• Memperoleh Surat representasi.Akuntan disyaratkan untuk memperoleh

surat representasi dari anggota manajemen yang berpengetahuan mengenai

masalah keuangan.

Atas dasar Prosedur diatas akuntan menjadi semakin waspada bahwa

informasi tersebut tidak benar, tidak lengkap atau tidak memuaskan. Menurut

kondisi tersebut tambahan prosedur harus dilakukan sebelumakuntan menyatakan

laporan jasa layanan penelaahan standar.

Formulir Laporan.

Laporan penelaahan yang diterbitkan manakala akuntan telah menyelesaikan

penugasan penelaahan dan menentukan bahwa tidak ada modifikasi material yang

diperlukan atas laporan keuangan. Tiga Aspek Laporan yang perlu dicatat :

1. Paragraf pertama sama dengan Laporan audit kecuali acuannya ke jasa

layanan penelaahan bukannya ke audit

2. Paragraf kedua menyatakan bahwa penelaahan berisi permintaan informasi

ke manajemen dan prosedur analitik. Paragraf ini juga menyatakan bahwa

penelaahan kurang substansial lingkupnya daripada audit dan tidak ada

pernyataan pendapat.

3. Paragraf ketiga menyatakan keyakinan yang terbatas dalam bentuk

keyakinan negatif bahwa “ Kami tidak memandang perlu adanya modifikasi

material yang harus dilakukan terhadap laporan keuangan.”

Tanggal Laporan penelaahan harus tanggal penyelesaian permintaan

informasi oleh akuntan dan prosedur analitik.

Jasa Kompilasi

Page 8: Bab 24 - Auditing II

Didefinisikan dalam PSAR sebagai penugasan dimana akuntan menyajikan

ke Klien atau pihak ketiga laporan keuangan yang disusun akuntan secara manual

ataupun menggunakan perangkat lunak.

Persyaratan Kompilasi

Kompilasi tidak berarti bahwa akuntan tidak mempunyai tanggung jawab.

Akuntan selalu bertanggung jawab atas pelaksanaan pekerjaan dengan teliti dan

seksama dalam melaksanakan seluruh tugas-tugasnya.

B. Telaah Atas Informasi Keuangan Interim Untuk Perusahaan Public

Penelaahan informasi keuangan dilakukan guna membantu manajemen

perusahaan publik untuk memenuhi tanggung jawab pelaporan ke lembaga

pembuat undang-undang.

Laporan Interim Standar

Laporan standar untuk laporan keuangan interim yang telah ditelaah

direkomendasikan dalam SAS 71. Laporan Penelaahan menurut SAS 71 adalah

sama dengan laporan atas penelaahan SSARS.Standar itu mengacu ke paragraf ke

dua yang ditetapkan dalam SAS 71 karena penelaahan dilaksanakan menurut

persyaratan SAS 71,tidak ada acuan ke SSARS dalam pelaporan penelaahan

informasi keuangan interim untuk perusahaan publik. Setiap halaman informasi

keuangan interim untuk perusahaan publik. Setiap halaman informasi keuangan

interim harus jelas.

C. Penugasan Atestasi

Individu yang bertangung jawab atas pengambilan keputusan bisnis mencari

jasa layanan atestasi guna membantu meningkatkan keandalan dan relevansi

informasi yang mereka gunakan sebagai dasar keputusannya.

Atestasi adalah pernyataan pendapat atau pertimbangan orang yang

kompeten dan independen tentang apakah asersi suatu pihak sesuai, dalam segala

hal yang signifikan, dengan kriteria yang ditetapkan.

Contoh penugasan atestasi : Bank meminta akuntan public menyatakan

dalam tulisan apakah klien yang diaudit memenuhi semua persyaratan pinjaman.

Page 9: Bab 24 - Auditing II

Pedoman dalam melaksanakan pekerjaan atestasi adalah ”Pernyataan atas

Standar Penugasan Atestasi (Statement on Standards for Attestasion Engagement),

yang bertujuan untuk memberikan kerangka acuan umum dan perangkat batasan

yang masuk akal sekitar fungsi atestasi, termasuk audit atas laporan keuangan

historis.

Standar Atestasi

PERBANDINGAN ANTARA STANDAR ATESTASI DAN STANDAR

AUDIT

STANDAR ATESTASI STANDAR AUDIT

Standar – Standar Umum

1. Penugasan harus dilakukan oleh

praktisi yang telah menjalani latihan

teknis yang cukup dan memiliki

keahlian untuk melakukan fungsi

atestasi

2. Penugasan harus dilakukan oleh

praktisi yang memiliki pengetahuan

yang cukup untuk hal yang pokok

3. Praktisi harus melaksanakan

penugasan hanya jika ia mampu

atau memiliki alasan bahwa

masalah pokok dapat dievaluasi

berdasar kriteria yang cocok dan

tersedia bagi pengguna

4. Dalam segala hal yang berhubungan

dengan penugasan indpendensi

sikap mental harus dipertahankan

oleh praktisi

5. Kepedulian profesional harus

diterapkan ke perencanaan dan

kinerja penugasan

1. Audit harus dilaksanakan oleh atau

beberapa orang yang memiliki

keahlian dan pelatihan teknis yang

cukup sebagai auditor

2. Dalam segala hal yang berhubungna

dengna penugasan, independensi sikap

mental harus dipertahankan auditor

3. Kepedulian professional harus

diterapkan ke kinerja audit dan

penyusunan laporan

Standar Pekerjaan Lapangan

Page 10: Bab 24 - Auditing II

1. Pekerjaan harus direncanakan

sebaik-baiknya dan jika digunakan

asisten harus disupervisi dengen

semestinya.

2. Bahan bukti yang cukup harus

diperoleh untuk memberikan dasar

yang memadai atas kesimpulan

yang diberkan dalam laporan

1. Pekerjaan harus direncanakan sebaik-

baiknya dan jika digunakan asisten

harus disupervisi dengan semestinya.

2. Pemahaman yang cukup mengenai

pengendalian intern harus diperoleh

untuk merencanakan audit dan untuk

menentukan sifat,waktu, dan luasnya

pengujian yang harus dilaksanakan.

3. Bahan bukti kompeten yang cukup

harus diperoleh melalui

inspeksi,pengamatan,tanya jawab, dan

konfirmasi sebagai dasar yang

memadai untuk menyatakan pendapat

atas laporan keuangan yang diaudit.

.

Standar Pelaporan

1. Laporan harus mengidentifikasi

masalah pokok yang dilaporkan dan

menyatakan karakter penugasan

2. Laporan harus menyatakan

kesimpulan praktisi mengenai

masalah pokok atau asersi dalam

kaitannya dengan kriteria yang

digunakan untuk mengevaluasi

masalah pokok itu

3. Laporan harus menyatakan semua

reservasi praktisi yang signifikan

mengenai penugasan, masalah

pokok dan kalau dapat diterapkan,

asersi dikaitkan dengannya

4. Laporan harus menyatakan bahwa

penggunaan laporan dibatasi hanya

oleh pihak yang ditetapkan dalam

1. Laporan harus menyatakan apakah

laporan keuangan disajikan sesuai

dengna prinsip akuntansi yang

berlaku umum

2. Laporan harus mengidentifikasi

kondisi tertentu atas prinsip-prinsip

yang diamati dalam periode berjalan

yang tidka konsisten dengna periode

sebelumnya.

3. Pengungkapan yang informatif dalam

laporan keuangan harus dipandang

sebagi cukup masuk akal jika tidak

dinyatakan lain di dalam laporan

4. Laporan harus berisi pernyataan

pendapat mengenai laporan keuangan

secara keseluruhan.

Page 11: Bab 24 - Auditing II

kondisi tertentu

Jenis – Jenis Penugasan Atestasi

• Jasa layanan atestasi pada dunia e-commerce, biasa dikenal dengan web trust

• Jasa layanan atestasi pada bidang teknologi informasi, biasa dikenal dengan

sys trust

• Jasa layanan atestasi lainnya, misalnya pada bidang – bidang berikut : Laporan

keuangan prospektif, pro forma informasi keuangan, laporan mengenai

pengendalian intern atas pelaporan keuangan, serta diskusi dan analisis

manajemen.

Tingkatan Jasa Atestasi

3 Tingkatan penugasan dalam melaksanan jasa atestasi :

Jenis Penugasan

Jumlah Bukti

Tingkat Kepastian

Format Kesimpulan

Distribusi

Pemeriksaan Ekstensif Tinggi Positif Umum

Penelaahan Signifikan Moderat Negatif Umum

Kesepakatan atas prosedur

Bervariasi Bervariasi Temuan Terbatas

D. Standar Laporan Keuangan

Adalah laporan keuangan yang diprediksi atau diharapkan dalam beberapa

periode dimasa mendatang (P/L) atau pada tanggal di masa mendatang (B/S). 2

Jenis laporan keuangan prospektif, yaitu :

a. Peramalan (Forecast) adalah laporan keuangan prospektif yang menyajikan

prosisi keuangan, hasil operasi, arus kas yang diharapkan menurut keyakinan

dan pengetahuan yang terbaik dari pihak – pihak yang bertanggung jawab.

b. Proyeksi, adalah laporan keuangan prospektif yang menyajikan posisi

keuangan,hasil usaha dan arus kas yang diharapkan perusahaan menurut

keyakinan dan pengetahuan yang bertanggung jawab atas dasar satu atau

lebih asumsi hipotesis tertentu.

Page 12: Bab 24 - Auditing II

Kedua jenis laporan diatas disiapkan oleh manajemen. Laporan keuangan

prospektif digunakan secara umum (digunakan oleh pihak ketiga, contoh : untuk

penjualan obligasi) dan atau juga terbatas (Penggunaan oleh orang yang diajak

bernegosiasi langsung oleh pihak ketiga, contoh : untuk pinjaman ke bank).

Penugasan yang diijinkan untuk laporan keuangan prospektif : Pemeriksaan,

kompilasi, penugasan dengan prosedur yang telah disepakati. 4 Unsur dalam dari

pemeriksaan terhadap peramalan dan proyeksi :

1. Mengevaluasi penyusunan laporan keuangan prospektif

2. Mengevaluasi pendukung yang mendasari asumsi – asumsi itu

3. Mengevaluasi penyajian laporan keuangan prospektif mengenai

kesesuaiannya terhadap pedoman penyajian laporan keuangan prospektif

4. Menerbitkan laporan pemeriksaan

Akuntan harus benar – benar memahami kegiatan usaha dan industri klien,

mengidentifikasi faktor kunci yang mempengaruhi hasil-hasil yang diharapkan

terjadi dimasa datang, dan menentukan bahwa asumsi-asumsi yang layak telah

dicantumkan dengan berdasar asumsi itu. Laporan akuntan untuk pemeriksaan

laporan keuangan prospektif harus mencakup:

1. Judul yang mencakup kata independen

2. Identifikasi atas laporan keuanga prospektif yang disajikan

3. Identifikasi atas pihak yang bertanggung jawab

4. Pernyataan bahwa tanggung jawab praktisi hanya menyatakan pendapat

5. Pernyataan bahwa laporan sesuai dengan standar atestasi

6. Pernyataan bahwa akuntan percaya pemeriksaan memberikan dasar yang

beralasan untuk pemberian pendapat

7. Pendapat akuntan mengenai penyajian laporan sesuai standar

8. Keberatan bahwa hasil prospektif mungkin tidak dicapai

9. Pernyataan bahwa akuntan tidak bertanggung jawab untuk memperbarui

laporan jika peristiwa terjadi setelah tanggal laporan

10. Manual tanda tangan

11. Tanggal laporan pemeriksaan

Pelaporan Atas Pengendalian Intern

Page 13: Bab 24 - Auditing II

Alasan utama atestasi atas pengendalian intern adalah penekanan pada

pentingnya pengendalian intern oleh kongres and instansi pembuat undang –

undang.

Dalam atestasi semua bidang dalam pengendalian intern diperiksa ( kecuali

dalam kontrak kerja tertulis bidang – bidang yang dikecualikan ) sedangkan dalam

audit tidak semua bidang diperiksa, hanya bidang – bidang yang direncanakan

untuk pengurangan pengendalian resiko. Lima langkah dalam pemeriksaan

pengendalian intern :

1. Merencanakan ruang lingkup penugasan, informasi yang didapat antara lain :

informasi mengenai bisnis klien,persyaratan dan peraturan industri,serta sifat

transaksi akuntansi dan sistem pembukuan.

2. Memperoleh pemahaman mengenai pengendalian intern, informasi rinci

mengenai transaksi, arus yang melalui system,tujuan audit transaksi

terkait,a , aktifitas pengendalian yang digunakan.

3. Mengevaluasi keefektifan rancangan pengendalian

4. Menguji dan mengevaluasi operasi keefektifan pengendalian, bagaimana

pengendalian diterapkan dan kepada siapa.

5. Membuat pendapat mengenai keefektifan pengendalian intern atau asersi

yang tertulis atasnya.

Auditor yang melakukan atestasi pada organisasi jasa mungkin dapat

menerbitkan 2 laporan :

a. Laporan mengenai pengendalian yang diterapkan dalam organisasi

b. Laporan yang diterapkan dalam operasi dan pengujian efektifitas operasi

E. Penugasan Dengan Prosedur Yang Disepakati

Adalah kesepakatan antara auditor dan manajemen / pihak ketiga mengenai

pembatasan audit hingga ke prosedur tertentu. Berdasarkan kesepakatan tersebut

manajemen membuat spesifik prosedur yang mereka ingin laksanakan.

F. Penugasan Audit Dan Assurance Terbatas Lainnya

Auditor seringkali mengaudit Laporan audit yang disusun menurut dasar

basis selain prinsip Akuntansi yang berlaku umum.Berikut dasar atau basis selain

Page 14: Bab 24 - Auditing II

prinsip akuntansi yang berlaku umum untuk laporan yang akan diterbitkan

menurut persyaratan SAS 62:

Dasar Kas atau dasar kas yang dimodifikasi.Dengan Akuntansi berbasis

kas hanya penerimaan dan pengeluaran kas yang dibukukan.

Dasar yang digunakan untuk mematuhi persyaratan lembaga pembuat

undang-undang.

Dasar Pajak Penghasilan.Aturan pengukuran yang sama digunakan untuk

pengisian surat pemberitahuan pajak yang seringkali digunakan untuk

penyusunan laporan keuangan , walaupun hal itu tidak sesuai dengan

prinsip akuntansi yang berlaku umum.

Seperangkat kriteria tertentu yang memiliki dukungan substansial.

Contohnya akuntansi berdasr tingkat harga.

Persyaratan pelaporan untuk audit atas dasar akuntansi komprehensif itu

mencakup hal – hal sebagai berikut :

Paragraf Pendahuluan

Paragraf ini setara dengan paragraf pendahuluan yang terdapat dalam

laporan informasi keuangan yang disusun berdasarkan prinsip Akuntansi berlaku

umum.Paragraf menjelaskan bahwa audit telah dilakukan atas laporan keuangan

tersebut,paragraf ini juga menyebutkan bahwa laporan keuangan adalah tanggung

jawab manajemen dan tanggung jawab auditor adalah menyatakan pendapat

berdasarkan audit yang dilakukan.

Paragraf Ruang Lingkup

Paragraf ini setara dengan paragraf ruang lingkup dalam laporan yang

biasa.Paragraf ini menjelaskan audit dilakukan menurut standart audit yang

berlaku umum, dan menguraikan sifat-sifat proses audit itu.

Paragraf tengah yang menjelaskan dasar akuntansi

Paragraf ini hanya terdapat pada jenis laporan ini.Paragraf ini menjelaskan

dasar penyajian dan mengacu pada catatan laporan keuangan yang menjelaskan

dasar akuntansi yang digunakan.

Paragraf Pendapat

Paragraf pendapat dapat disetarakan dengan paragraf pendapat dalam bentuk

baku.Paragraf ini menjelaskan pendapat audit berkenaan dengan kesesuaian

laporan dengan dasar akuntansi yang telah diuraikan.

Page 15: Bab 24 - Auditing II

Surat Ketaatan Terhadap Persyaratan Hutang Dan Laporan Sejenis

Klien mengadakan perjanjian Pinjaman yang mengharuskan mereka

memberikan laporan dari Laporan dari Akuntan Publik ke kreditur tentang

keberadaan atau ketiadaan beberapa kondisi.

Laporan terhadap ketaatan persyaratan hutang dan penugasan yang sejenis

dibahas dalam AU 623 paragraf 19 hingga 21. laporan ini diterbitkan sebagai

laporan yang terpisah atau sebagai bagian dari suatu laporan yang menjelaskan

pendapat aditor terhadap laporan keuangan dengan menambah satu paragraf

sesudah paragraf pendapat, hal-hal berikut penting bagi auditor dalam

penugasannya yang semacam :

Penugasan dan Laporan harus dibatasi hanya ke masalah ketaatan yang

mampu dievaluasi auditor.

Auditor hendaknya menyediakan surat ketaatan terhadap persyaratan

hutang hanya terhadap perusahaan dimana ia telah melakukan audit

terhadap laporan keuangan secara keseluruhan.

Pendapat Auditor hendaknya dalam bentuk keyakinan atau kepastian

negatif,yang menyebutkan bahwa tidak ada masalah yang menyebabkan

auditor yakin bahwa terdapat ketidaktaatan.

G. Jasa Webtrust

Situs yang memenuhi prinsip – prinsip web trust akan memenuhi syarat

untuk memperlihatkan stempel elektronik web trust pada transaksi atau halaman

pesananya.

Minimal 1 kali dalam 6 bulan KAP memutakhirkan pengujiannya mengenai

aspek e-commerce untuk memastikan kepatuhan situs tersebut.

TUJUH PRINSIP WEB TRUST

Prinsip Entitas mengungkapkan dan mempertahankan ketaatan

terhadap prinsip itu

Privasi Praktek privasi untuk melindungi informasi yang dapat

mengidentifikasi pribadi pelanggan.

Keamanan Praktek keamanan untuk memastikan bahwa akses ke sistem

dan data e-commercenya dibatasi hanya individu yang

berwenang.

Integritas praktek / Praktek bisnis untuk memastikan bahwa transaksi e-

Page 16: Bab 24 - Auditing II

transaksi bisnis commerce diproses secara lengkap,akurat dan sesuai dengna

praktek yang diungkapkan.

Ketersediaan Praktek ketersediaan untuk memastikan bahwa data dan

sistem e-commerce tersedia.

Kerahasiaan Praktek kerahasiaan untuk memastikan bahwa informasi

yang diperoleh melalui aktifitas e-commerce yang sifatnya

rahasia itu terbatas penggunaannya hanya ke individu atau

entitas yang berwenang.

Tidak Mengelak

Tanggung Jawab

Praktek tidak mengelak tanggung jawab untuk menentukan

ke pihak mana pertanggung jawaban transaksi e-commerce.

Pengungkapan Pengungkapan khusus, yang harus mematuhi standar

professional yang dapat diterapkan dan relevan dengan

aktifitas e-commerce.

H. Jasa Systrust

Sys Trust memberikan ijin kepada akuntan untuk mengevaluasi system

computer perusahaan terentu dengan menggunakan prinsip – prinsip dan criteria

Sys Trust serta menentukan apakan pengendalian ats system itu ada, dan akuntan

melakukan pengujian apakan pengendalian tersebut efektif. Laporan atestasi sys

trust hanya boleh dibuat oleh akuntan berlisensi Sys Trust.

EMPAT PRINSIP SYS TRUST

Prinsip Deskripsi

Ketersediaan Sistem tersedia untuk dioperasikan dan digunakan pada

waktu seperti yang ditetapkan dalam pernyataan atau

kesepakatan tingkat layanan.

Keamanan Sistem terlindungi dari akses pisik dan logis orang yang

tidak berwenang.

Integritas Sistem pemrosesan adalah lengkap, akurat,tepat waktu,

dan terotorisasi.

Kemampuan

Mempertahankan

Sistem dapat dimutakhirkan jika diperlukan melalui cara

yang berkelanjutan guna membuat system itu

Page 17: Bab 24 - Auditing II

andal,aman dan terpadu.

BAB III

LATIHAN SOAL

Soal Kasus :

(24-18) berikut adalah beberapa pertanyaan tentang jasa kompilasi dan telaah. Pilihlah jawaban yang paling tepat.

a. Akuntan publik dapat dikaitkan dengan laporan keuangan, meskipun tidak independen terhadap klien, dan masih dapat mnerbitkan laporan opinion modifikasi untuk hal berikut ini: 1) Audit atas perusahaan yang mengikuti GAAP.2) Audit atas perusahaan yang mengikuti basis akuntansi komprehensif selain

GAAP.3) Telaah laporan keuangan yang mengikuti GAAP.4) Kompilasi laporan keuangan yang mengikuti GAAP.

b. Seorang akuntan publik melakukan jasa review untuk perusahaan manufaktur nonpublik berukuran kecil. Sebagai bagian dari tindak lanjut penurunan marjin kotor yang signifikan untuk tahun berjalan, akuntan menemukan bahwa tidak ada dokumen pendukung untuk pengeluaran senilai Rp. 40.000.000,00. Direktur keuangan memastikan bahwa pengeluaran ini layak dilakukan. Apa yang harus dilakukan akuntan?

Page 18: Bab 24 - Auditing II

1) Memasukkan pengeluaran tersebut tanpa pengerjaan lebih lanjut atas laporan dengan alasan bahwa ia tidak melakukan audit.

2) Memodifikasi opini telaah atau menarik diri dari penugasan jika tidak ada penjelasan yang meyakinkan mengenai pengeluaran tersebut.

3) Tidak memasukkan pengeluaran yang tidak didukung dokumen yang jelas.4) Meminta representasi tertulis dari direktur keuangan yang menyatakan

bahwa pengeluaran tersebut memang perlu dilakukan dan harus dimasukkan dalam laporan keuangan berjalan.

c. Manakah dari berikut ini paling menggambarkan tanggung jawab dari akuntan publik dalam melaksanakan jasa kompilasi untuk perusahaan?1) Akuntan publik harus yakin bahwa laporan keuangan disajikan sesuai

dengan GAAP.2) Akuntan publik harus memahami bisnis klien dan metode akuntansi dan

membaca laporan kleuangan untuk kewajaran.3) Akuntan publik harus memperoleh pemahaman tentang pengendalian

internal dan melakukan pengujian pengendalian.4) Akuntan publik di bebaskan dari tanggung jawab kepada pihak ketiga.

d. Dalam melakukan kompilasi laporan keuangan pada entitas publik, akuntan memutuskan bahwa modifikasi dari laporan standar tidak memadai untuk menunjukkan kekurangan dalam laporan keuangan secara keseluruhan, dan klien tidak bersedia untuk memperbaiki kekurangan. Oleh karena itu akuntan harus:1) Melakukan telaah laporan keuangan.2) Mengeluarkan laporan khusus.3) Menyatakan opini tidak wajar.4) Mengundurkan diri dari penugasan.

Jawaban :

a. Audit atas perusahaan yang mengikuti GAAP

b. Memodifikasi opini telaah atau menarik diri dari penugasan jika

tidak ada penjelasan yang meyakinkan mengenai pengeluaran

tersebut

c. Akuntan publik harus memahami bisnis klien dan metode

akuntansi dan membaca laporan kleuangan untuk kewajaran.

d. Mengundurkan diri dari penugasan