Auditing Bab 2 PRINT

18
BAB. 2 Tanggung Jawab Auditor& Audit atas Laporan Keuangan A. Azaz-azaz yang mendasari audit laporan keuangan 1. Hubungan antara Akuntansi dan Auditing Terdapat perbedaan yang signifikan dalam metode, tujuan dan pihak- pihak yang bertanggung jawab pada proses akuntansi yang digunakan untuk menyusun laporan keuangan dibandingkan dengan proses audit laporan keuangan. Akuntansi: - Metode akuntansi mencakup kegiatan mengidentifikasi bukti dan transaksi yang mempengaruhi entitas - Setelah diidentifikasi, maka bukti dan transaksi tersebut diukur, dicatat, dikelompokkan dan dibuatkan ikhtisar dalam catatan- catatan akuntansi - Hasil proses tersebut adalah penyusunan dan distribusi laporan keuangan yang sesuai dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (generally accepted accounting principles/GAAP) - Tujuan akhir akuntansi adalah komunikasi data yang relevan dan andal, sehingga berguna untuk pengambilan keputusan Audit laporan keuangan: - Terdiri dari upaya yang melibatkan prosedur assessment risiko kegiatan guna memahami bisnis dan industry klien, termasuk didalamnya system dan pengendalian internal. Atas dasar ini, auditor mengembangkan sudut pandangnya terkait risiko salah penyajian material. - Berbekal hal tersebut, auditor mengembangkan desain prosedur pemeriksaan untuk memperoleh bukti yang responsive dalam penilaian risiko. Auditor menggunakan pengetahuan perspektif untuk melihat apakah risiko - Akhinya, tujuan dari audit yang berkualitas tinggi adalah untuk memperoleh keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar posisi keuangan entitas, hasil operasi, dan arus kas sesuai dengan GAAP - Tujuan utama audit laporan keuangan adalah bukan untuk menciptakan informasi baru, melainkan untuk menambah keandalan laporan keuangan yang telah disusun oleh manajemen

description

Auditing Bab 2 PRINTAuditing Bab 2 PRINT

Transcript of Auditing Bab 2 PRINT

Page 1: Auditing Bab 2 PRINT

BAB. 2

Tanggung Jawab Auditor& Audit atas Laporan Keuangan

A. Azaz-azaz yang mendasari audit laporan keuangan

1. Hubungan antara Akuntansi dan Auditing

Terdapat perbedaan yang signifikan dalam metode, tujuan dan pihak-pihak yang

bertanggung jawab pada proses akuntansi yang digunakan untuk menyusun laporan

keuangan dibandingkan dengan proses audit laporan keuangan.

Akuntansi:

- Metode akuntansi mencakup kegiatan mengidentifikasi bukti dan transaksi yang

mempengaruhi entitas

- Setelah diidentifikasi, maka bukti dan transaksi tersebut diukur, dicatat, dikelompokkan

dan dibuatkan ikhtisar dalam catatan-catatan akuntansi

- Hasil proses tersebut adalah penyusunan dan distribusi laporan keuangan yang sesuai

dengan prinsip-prinsip akuntansi yang berlaku umum (generally accepted accounting

principles/GAAP)

- Tujuan akhir akuntansi adalah komunikasi data yang relevan dan andal, sehingga

berguna untuk pengambilan keputusan

Audit laporan keuangan:

- Terdiri dari upaya yang melibatkan prosedur assessment risiko kegiatan guna

memahami bisnis dan industry klien, termasuk didalamnya system dan pengendalian

internal. Atas dasar ini, auditor mengembangkan sudut pandangnya terkait risiko salah

penyajian material.

- Berbekal hal tersebut, auditor mengembangkan desain prosedur pemeriksaan untuk

memperoleh bukti yang responsive dalam penilaian risiko. Auditor menggunakan

pengetahuan perspektif untuk melihat apakah risiko

- Akhinya, tujuan dari audit yang berkualitas tinggi adalah untuk memperoleh keyakinan

yang memadai bahwa laporan keuangan tersebut menyajikan secara wajar posisi

keuangan entitas, hasil operasi, dan arus kas sesuai dengan GAAP

- Tujuan utama audit laporan keuangan adalah bukan untuk menciptakan informasi baru,

melainkan untuk menambah keandalan laporan keuangan yang telah disusun oleh

manajemen

- Audit memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk membuat keputusan dengan

tingkat integritas yang tinggi (namun bukan jaminan) informasi yang mereka gunakan

untuk mendukung keputusan mereka.

- Model pelaporan keuangan saat ini berfokus pada pengukuran dan pelaporan transaksi

dalam laporan keuangan. Proses ini meliputi pertimbangan professional yang digunakan

dalam mengevaluasi kewajaran estimasi akuntansi.

- Tantangan terbesar dalam audit saat ini berasal dari elemen-elemen bersifat prospektif

yang melekat dalam model pelaporan keuangan.

- Audit perusahaan public menggunakan audit yang terintegrasi, dimana auditor

mengaudit: (1) laporan keuangan, (2) pernyataan manajemen mengenai efektivitas

Page 2: Auditing Bab 2 PRINT

pengendalian internal atas laporan keuangan, (3) efektivitas yang mendasari system

pengendalian internal.

- Dalam mengumpulkan dan mengevaluasi bukti, serta dalam menerbitkan laporan

(pendapat/opini atas laporan keuangan), auditor bertanggung jawab untuk mematuhi

standar auditing yang berlaku umum (generally accepted auditing standards/GAAS)

2. Pembuktian, pertimbangan profesional, dan kewajaran penyajian

- Audit dilakukan berdasarkan asumsi bahwa data laporan keuangan dapat diteliti untuk

pembuktian.

- Data dikatakan dapat diteliti untuk pembuktian (veriable) apabila ada dua atau lebih

orang yang memliki kualifikasi dan independen, memberikan kesimpulan serupa dari

data yang diperiksa.

- Kemampuan untuk dapat diteliti dan dibuktikan (veriablity) terutama berkaitan dengan

tersedianya atestasi bukti pada validitas informasi yang sedang dipertimbangkan.

- Pada beberapa disiplin, data dikatakan dapat diteliti untuk pembuktian hanya apabila

para peneliti dapat membuktikan dan mengatasi segala keraguan atau meyakini bahwa

data tersebut adalah benar atau palsu. Namun hal itu bukan merupakan kasus akuntasi

dan auditing, karena akuntansi dan auditing secara signifikan memerlukan apa yang

disebut dengan pertimbangan professional.

- Konsep “penyajian yang wajar atas posisi keuangan, hasil operasi, dan arus kas, dalam

hal materi” menyiratkan bahwa ada tingkat ketidaktepatan dalam akuntansi.

- Namun hal itu bukan meripakan kasus akuntasi dan auditing

3. Hubungan auditor independen

Dalam audit laporan keuangan, auditor menjalin hubungan professional dengan empat

kelompok penting, yaitu: (1) manajemen, (2) dewan direksi dan komite audit, (3) auditor

internal, (4) pemegang saham.

Management

Istilah manajemen menunjuk pada kelompok perorangan yang secara aktif merencanakan,

melakukan koordinasi, serta mengendalikan jalannya operasi dan transaksi klien. Dalam

konteks auditing, manajemen menunjuk pada para pejabat perusahaan, pengawas, dan

personel kunci sebagai penyelia (supervisor).

Selama pelaksanaan audit, terdapat interaksi luas antara auditor dan manajemen. Untuk

mendapatkan bukti yang diperlukan di dalam audit, seringkali auditor memerlukan data

rahasia tentang entitas. Hubungan permusuhan tidak akan mendatangkan manfaat. Begitu

juga hubungan dimana manajemen mencoba menyembunyikan bukti.

Oleh karena itu, penting untuk menjalin hubungan berdasarkan saling mempercayai, saling

menghargai, dan dengan tingkat kejujuran yang tinggi. Bahkan, dengan tingkat saling

mempercayai dan menghormati yang tinggi, pendekatan tipikal yang dilakukan auditor

terhadap asersi manajemen dapat disebut sebagai keraguan professional (professional

skepticism). Hal ini berarti auditor harus senantiasa menyadari perlunya mengevaluasi

secara objektif kondisi-kondisi yang sedang diamati serta bukti yang diperoleh selama

audit.Auditor tidak boleh tidak mempercayai asersi manajemen, namun juga tidak boleh

begitu saja menerimanya tanpa memperhatikan bukti kebenaran yang menyertainya.

Page 3: Auditing Bab 2 PRINT

Dewan Direksi dan Komite Audit

- Dewan direksi suatu perusahaan bertangguhng jawab untuk memastikan bahwa

perusahaan dioperasikan dengan cara terbaik untuk kepentingan pemegang saham.

- Hubungan auditor dengan para direktur tergantung pada komposisi dewan itu sendiri

- Dalam banyak perusahaan swasta, dewan terutama terdiri dari para pejabat perusahaan

(seringnya adalah pemegang saham mayoritas), maka hubungan auditor, dewan dan

manajemen pada dasarnya adalah satu dan sama.

- Banyak perusahaan swasta tidak memiliki komite audit, dalam hal diperlukan komunikasi

auditor, seperti kelemahan dalam pengendalian internal atau masalah tentang pelaporan

keuangan kepada dewan secara keseluruhan. Meskipun manajemen mungkin memiliki

mayoritas saham perusahaan, auditor tetap harus menjaga professional skepticism dan

memperhatikan kepentingan pemegang saham minoritas.

- Perusahaan public biasanya memiliki sejumlah anggota independen pada dewan direksi.

Anggota luar mungkin merupakan pemilik perusahaan, tetapi mereka tidak menjadi

pejabat atau karyawan perusahaan, dan biasanya mereka hanya menerima kompensasi

dari perusahaan untuk jasa mereka sebagai direktur (kompensasi bisa dalam bentuk

pembayaran tunai langsung atau opsi saham)

- Komite audit pada perusahaan public, terdiri dari pihak ekslusif dari luar, anggota

independen yang berasal dari luar dewan, dapat bertindak sebagai penghubung antara

auditor dan manajemen. Saat ini, komite audit perusahan public harus terdiri dari orang-

orang dengan pengetahuan akuntansi yang baik.

- Fungsi dari komite audit, menurut Sarbanes-Oxley, secara langsung bertanggung jawab

untuk: (i) melakukan penunjukan, menghitung kompensasi, dan pengawasan kantor

akuntan public guna melakukan audit tahunan, (ii) menetapkan prosedur untuk

penerimaan, retensi, dan penanganan atas pengaduanyang diterima oleh perusahaan

public mengenai pengendalian internal dan audit

- Di samping itu, komite audit juga berwenang untuk melibatkan penasihat independen

dalam melaksanakan tugas-tugasnya.

- Komite audit biasanya melaksanakan tanggung jawabnya melalui: (i) membahas ruang

lingkup audit dengan auditor, (ii) komunikasi langsung dengan auditor pada masalah

utama yang dihadapi selama audit, (iii) review laporan keuangan dan membahas prinsip-

prinsip akuntansi, disclosure, dan laporan auditor pada saat penyelesaian penugasan.

Auditor Internal

- Seorang auditor independen biasanya memiliki hubungan kerja yang dekat dengan

auditor internal yang ada pada perusahaan klien. Sebagai contoh, manajemen dapat

meminta auditor independen untuk me-review kegiatan auditor internal yang telah

direncanakan untuk tahun berjalan serta melaporkan kualitas kerja mereka. Auditor

independen juga memiliki kepentingan langsung dengan pekerjaan auditor internal yang

berkaitan dengan system pengendalian internal.

- Selain itu, diperbolehkan jika auditor internal menyediakan bantuan langsung kepada

auditor independen dalam melakukan audit laporan keuangan. Pekerjaan auditor internal

Page 4: Auditing Bab 2 PRINT

tidak dapat digunakan sebagai pengganti pekerjaan auditor independen, tetapi pekerjaan

auditor internal dapat menjadi pelengkap yang penting bagi auditor independen.

- Untuk menentukan pengaruh pekerjaan audit internal terhadap audit, auditor independen

harus: (i) mempertimbangkan kompetensi dan objektivitas auditor internal, dan (ii)

mengevaluasi mutu pekerjaan auditor internal.

Pemegang saham

- Para pemegang saham sangat mengandalkan laporan keuangan yang telah diaudit

untuk mendapatkan keyakinan bahwa manajemen telah melaksanakan tugasnya dengan

penuh tanggung jawab. Oleh karena itu, auditor memiliki tanggung jawab yang penting

kepada para pemegang saham sebagai pengguna utama laporan auditor.

- Selama pelaksanaan penugasan, auditor mungkin tidak berhubungan langsung dengan

para pemegang saham yang bukan pejabat, pegawai kunci, atau direktur perusahaan.

Namun demikian, auditor diperbolehkan mengikuti rapat umum pemegang saham serta

memberikan tanggapan langsung atas pertanyaan-pertanyaan para pemegang saham.

Who is the Client?

- Komite audit pada perusahaan public bertanggung jawab untuk memilih auditor. Namun,

fakta bahwa perusahaan membayar biaya audit tidak berarti bahwa auditor harus

melakukan pemeriksaan dari sudut pandang perusahaan.

- Auditor juga harus mewakili kepentingan public, atau pemegang saham, dan pemegang

saham potensial, meskipun mereka tidak membayar biaya audit. Sangat penting bagi

auditor untuk independen, netral dan objektif dalam melaksanakan audit.

B. Auditing Standards

Dewan Pengawas Perusahaan Akuntan Publik / Public Company Accounting Oversight Board

(PCAOB )didirikan pada tahun 2002, dengan kewenangan untuk menetapkan standar audit bagi

auditor perusahaan public. Pada April 2013, PAOCB mengadopsi standar auditing yang telah

digunakan oleh Dewan Standar Auditing (Auditing Standard Board/ASB) pada American Institute

of Certified Public Accountants (AICPA)

Terdapat 10 standar auditing yang berlaku umum/ generally accepted

auditingstandards(GAAS) sebagai kerangka kerja dalam melakukan audit, yaitu:

Standar Umum

1. Audit harus dilaksanakan oleh seorang atau lebih yang memiliki keahlian dan pelatihan

teknis yang memadai sebagai seorang auditor.

2. Dalam semua hal yang berkaitan dengan perikatan, auditor harus senantiasa menjaga

sikap mental independen

3. Dalam pelaksanaan audit dan penyusunan laporan, auditor wajib menggunakan kemahiran

perofesionalnya dengan cermat dan seksama

Standar Pekerjaan Lapangan

1. Pekerjaan harus direncanakan dengan matang dan apabila menggunakan asisten, harus

disupervisi dengan semestinya

2. Pemahaman yang memadai atas entitas dan lingkungannya, termasuk pengendalian

internal, harus diperoleh untuk menilai risiko salah saji material atas laporan keuangan, baik

karena kesalahan ataupun kecurangan, dan untuk menentukan sifat, waktu dan lingkup

pengujian yang akan dilakukan

Page 5: Auditing Bab 2 PRINT

3. Bukti audit kompeten yang cukup harus diperoleh melalui prosedur pemeriksaan sebagai

dasar yang memadai untuk menyatakan pendapat atas laporan keuangan yang diaudit.

Standar Pelaporan

1. Laporan auditor harus menyatakan apakah laporan keuangan telah disajikan sesusai

dengan prinsip akuntansi yang berlaku umum

2. Laporan auditor harus menunjukkan keadaan dimana prinsip akuntansi tidak diterapkan

secara konsisten dalam penyusunan laporan keuangan periode berjalan dibandingkan

dengan prinsip akuntansi yang diterapkan pada periode sebelumnya.

3. Pengungkapan informative dalam laporan keuangan harus dipandang memadai, kecuali

dinyatakan lain dalam laporan auditor

4. Laporan auditor harus memuat suatu pernyataan pendapat mengenai laporan keuangan

secara menyeluruh, atau suatu asersi bahwa pernyataan demikian tidak dapat diberikan.

Jika pendapat yang menyeluruh tidak dapat diberikan, maka alasannya harus dinyatakan.

Dalam hal nama auditor dikaitkan dengan laporan keuangan, mak alaporan auditor haru

memuat petunjuk yang jelas mengenai sifat pekerjaan auditor yang dilaksanakan, dan jika

ada, tingkat tanggung jawab yang dipikulnya.

Pernyataan standard auditing/ Statements on auditing standards (SAS)

Laporanpadastandar auditing(SAS) merupakan interpretasistandar auditing. Tim standarisasi

auditdanatestasiAICPAbertanggung jawab untuk menetapkanstandar audituntukauditlaporan

keuanganperusahaan swasta. Salah satu lengan dari divisi ini adalah Auditing Standard Board

(ASB) atau Dewan Standar Auditing yang telah ditunjuk sebagai badan teknis senior AICPA

untuk menerbitkan dan mengumumkan standar audit. ASB juga bertanggung jawab

menyediakan pedoman bagi auditor untuk mengimplementasikan pengumuman tersebut denga

cara memberikan persetujuan atas interpretasi serta pedoman audit yang disusun oleh staf

Divisi Standar Auditing. ASB terdiri dari 19 anggota yang merupakan perwakilan dari praktek

besar dan kecil, dewan bagian akuntansi, akademisi, pemerintah dan masyarakat.

Sebelum SAS diterbitkan, sebuah konsep usulan (exposure draft) tentang pernyataan tersebut

diedarkan secara luas keapda kantor-kantor CPA, para pendidik dibidang akuntansi, dan lain-

lain.Pernyataan yang diusulkan berikut komentar yang diterima, selanjutnya dibahas bersama

oleh dewan dalam rapat terbuka sebelum usulan tersebut diterima. Diperlukan persetujuan

setidaknya dua per tiga anggota untuk menerbitkan suaru SAS. SAS menjelaskan sifat dan

luasnya tanggung jawab seorang auditor serta menawarkan bimbingan kepada auditor yang

melaksanakan audit. Kepatuhan kepada SAS merupakan kewajiban setiap anggota AICPA yang

harus siap untuk memberikan justifikasi atas setiap penyimpangan suatu pernyataan.

Ketika diterbitkan, SAS dan semua interpretasi audit yang terkait diberi nomor kode AU.

PCAOB Standar Auditing

Pada Sarbanes-Oxley Act bagian 103 menyatakan bahwa PAOCB menetapkan antara lain,

audit dan standar atestasi terkait untuk ditindaklanjuti oleh kantor akuntan public ketika

melaksanakan audit perusahaan public. PAOCB terdiri dari 5 anggota yang menguasai

keuangan (financially-literate), dengan masa jabatan 5 tahun. Dua anggota PAOCB harus CPA,

dan sisa tiga anggotanya tidak harus (atau bukan) CPA. PCAOB menyusun aturan untuk

Page 6: Auditing Bab 2 PRINT

kemudian diserahkan kepada Securities and Exchange Commission (SEC) untuk mendapat

persetujuan. Aturan yang ditetapkan oleh PCAOB tidak akan berlaku sebelum disetujui oleh

komisi SEC.

C. Keyakinan yang disediakan oleh audit

Pengguna laporan keuanganyang diaudit mengharapkan auditor untuk:

- Melaksanakan audit dengan kompetensi teknis, integritas, independensi, dan objektif

- Mencari dan mendeteksi salah saji material, baik yang disengaja maupun tidak

- Mencegah penerbitan laporan keuangan yang menyesatkan

Tanggung jawab auditor yang diterapkan pada tahap penyelesaian audit yaitu:

1. Independensi Auditor

Independensi merupakan dasar profesi auditing. Hal itu berarti bahwa auditor harus

bersikap netral terhadap entitas, dan oleh karena itu akan bersikap objektif. Publik dapat

mempercayai fungsi audit apabila auditor bersikap tidak memihak dan mengakui adanya

kewajiban untuk bersikap adil.

Meskipun entitas adalah klien auditor, namun CPA tetap memiliki tanggung jawab yang

lebih besar kepada pengguna laporan auditor. Auditor tidak boleh memposisikan diri atau

pertimbangannya di bawah kelompok apapun dan siapapun. Independensi, integritas, dan

objektivitas auditor mendorong pihak ketiga untuk menggunakan laporan keuangan yang

tercakup dalam laporan auditor dengan keyakinan dan kepercayaan sepenuhnya.

2. Keyakinan yang memadai

Auditor bertanggung jawab dalam merencanakan dan melaksanakan audit untuk

mendapatkan keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan terlah bebas dari salah

saji material. Akan tetapi konsep keyakinan yang memadai tidak dapat memastikan atau

menjamin akurasi laporan keuangan.

Konsep keyakinan yang memadai menunjukkan bahwa dalam audit telah dilakukan

pengujian. Jarang sekali auditor melakukan pemeriksaan 100 persen atas butir-butir yang

ada adlam suatu kelompok akun atau transaksi. Yang lazim dilakukan auditor adalah

memilih beberapa butir dan menerapkan sejumlah prosedur atas butir-butir terpilih

tersebut guna membentuk suatu pendapat atas laporan keuangan. Auditor menggunakan

seluruh keahlian dan pertimbangannya untuk memutuskan bukti-bukti apa saja yang perlu

dilihat, kapan melihatnya, seberapa banyak yang dilihat, siapa yang akan ditugaskan

untuk mengumpulkan dan mengevaluasi bukti-bukti tertentu, termasuk juga siapa yang

akan memberikan interpretasi dan mengevaluasi hasilnya. Apabila tidak ditemukan bukti

adanya salah saji material dalam pengujian, maka auditor akan menyimpulkan bahwa

laporan keuangan telah disajikan secara wajar sesuai GAAP.

Konsep keyakinan yang memadai juga menunjukkan bahwa laporan keuangan

manajemen mencantumkan adanya estimasiyang tidak pasti . GAAP menuntut manajer

untuk menyampaikan kewajaran estimasi. Manajemen dan auditor juga harus

menggunakan pertimbangan dalam menentukan bagaimana menerapkan GAAP. GAAP

adalah selalu tepat, oleh karena itu audit tidak dapat menjamin akurasi laporan keuangan,

dan audit tidak dapat meningkatkan presisi dari perkiraan akuntansi. Audit hanya dapat

Page 7: Auditing Bab 2 PRINT

memberikan jaminan dan keyakinan yang memadai bahwa laporan keuangan disajikan

secara wajar dalam semua hal yang material.

3. Mendeteksi dan melaporkan kecurangan

Para pengguna laporan keuangan mengharapkan auditor mencari dan mendeteksi

kecurangan (fraud). Akan tetapi, kecurangan mencakup konsep hokum yang luas. SAS

No. 99 tentang “Consideration of fraud in a Financial Statement Audit” menyatakan bahwa

kepentingan spesifik auditor berkaitan dengan “tindak kecurangan yang menyebabkan

salah saji material dalam laporan keuangan”. AU 316 mengemukakan dua jenis salah saji

material dalam laporan keuangan, yaitu: (1) salah saji yang timbul dari kecurangan

pelaporan keuangan, dan (2) salah saji yang timbul dari penyahgunaan aset.

4. Mendeteksi dan melaporkan tindakan melanggar hokum

Tindakan melanggar hokum meliputi pembayaran suap, mengambil bagian dalam

kegiatan politik yang melanggar hukum, pelanggaran ketentuan pemerintah dan hukum

tertentu lainnya.

5. Evaluasi internal kontrol

6. Keyakinan tentang kelangsungan usaha klien

Tujuan utama suatu audit adalah untuk memberikan keyakinan yang memadai bahwa

laporan keuangan disajikan secara wajar sesuai dengan GAAP. Para pengguna laporan

harus menggunakan laporan keuangan tersebut untuk pengambilan keputusan mereka

sendiri tentang risiko melakukan usaha dengan suatu perusahaan atau untuk melakukan

investasi dalam suatu perusahaan. Penyajian yang wajar bukan merupakan keyakinan

tentang kelangsungan suatu usaha entitas. Oleh karena itu, adanya fakta yang

menunjukkan banyaknya entitas yang pailit menyusul terbitnya laporan standar auditor,

bukan merupakan petunjuk rendahnya kinerja audit yang bekerja di bawah standar

ataupun kegagalan audit. Namun demikian, dunia usaha mengakui bahwa tidak ada

professional independen lain yang dapat memahami keadaan usaha entitas sebaik

auditor. AU 341 SAS 59 menyatakan bahwa auditor bertanggung jawab untuk

mengevaluasi apakah terdapat keraguan substansial atas kemampuan entitas dalam

mempertahankan kelangsungan hidupnya (going concern) dalam periode waktu yang

memadai, tidak melampaui waktu satu tahun setelah tanggal laporan keuangan diaudit.

Konsep tentang keraguan substansial atas kemampuan entitas dalam mempertahankan

kelangsungan hidupnya bukan hanya sekedar keraguan. Apabila auditor menyimpulkan

bahwa terdapat keraguan substansial tentang kemampuan entitas dalam

mempertahankan kelangsungan hidupnya selama periode setelah tanggal laporan

keuangan, maka keraguan tersebut harus dinyatakan dalam laporan audit.

Apabila manajemen mencantumkan pengungkapan yang memadai tentang kemampuan

entitas dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya dalam laporan keuangan, auditor

akan menerbitkan pendapat wajar tanpa pengecualian dengan paragraph tambahan yang

menjelaskan ketidakpastian kelangsungan usaha.

Apabila pengungakapan manajemen dianggap tidak memadai, maka terjadi adanya

penyimpangan dari GAAP dan auditor harus melakukan modifikasi laporan standar atas

penyimpangan tersebut dengan benar, serta mengungkapkan semua alas an substantive

yang ada ke dalam laporan audit.

7. Surat keterangan kesehatan (bill of health)

Page 8: Auditing Bab 2 PRINT

Beberapa pengguna laporan keuangan menganggap laporan standar auditor sebagai

surat keterangan kesehatan (bill of health). Pengguna laporan keuangan lainnya merasa

bahwa suatu audit akan memberikan keyakinan positif bahwa bisnis merupakan tempat

yang aman untuk berinvestasi, serta tidak akan gagal.

Opini auditor atas laporan keuangan tidak berkaitan dengan hal ini. Opini auditor hanya

berkaitan dengan apakah laporan keuangan menyajikan secara wajar posisi keuangan

entitas, hasil usaha, dan arus kas , dalam semua hal yang material. Sebuah perusahaan

swasta mungkin memiliki kontrol internal yang buruk, dan auditor dapat mengusulkan

penyesuaian audit, manajemen yang menerima, untuk mencapai posisi di mana laporan

keuangan yang cukup menyajikan posisi keuangan, hasil usaha, dan arus kas, dan

perusahaan menerima pendapat wajar tanpa pengecualian pada laporan keuangannya.

Pengguna laporan keuangan lainnya merasa bahwa audit menyediakan jaminan positif

bahwa bisnis adalah investasi yang aman dan tidak akan gagal. Seperti telah dibahas

sebelumnya , tidak adanya referensi keraguan substansial dalam laporan auditor tidak

harus dilihat sebagai memberikan jaminan tentang kemampuan entitas untuk melanjutkan

kelangsungan usahanya.

Sebuah audit laporan keuangan hanya meningkatkan kepercayaan pengguna dimana

laporan keuangan tidak mengandung salah saji material karena auditor adalah seorang

ahli independen dan obyektif yang juga mempunyai pengetahuan yang luas atas bisnis

entitas dan persyaratan pelaporan keuangan. Dalam kasus perusahaan publik, audit

pengendalian internal juga dimaksudkan untuk meningkatkan kepercayaan pengguna

bahwa laporan keuangan bebas dari salah saji material. Sebuah perusahaan publik

mungkin memiliki kesulitan keuangan, kesulitan-kesulitan dapat diungkapkan dalam

laporan keuangan, dan perusahaan juga dapat memiliki kontrol internal yang baik atas

pelaporan keuangan. Akibatnya, mungkin menerima pendapat wajar tanpa pengecualian

atas laporan keuangan dan sistem pengendalian internal atas pelaporan keuangan,

namun tetap menghadapi kesulitan keuangan.

D. Laporan auditor atas laporan keuangan (The Auditor’s Report on Financial Statements)

Laporan audit adalah media formal yang digunakan oleh auditor dalam mengkomunikasikan

kepada pihak yang berkepentingan tentang kesimpulan atas laporan keuangan yang diaudit.

Dalam menerbitkan laporan audit, auditor harus memenuhi empat standar pelaporan yang

ditetapkan dalam GAAS.

1. Laporan standar atas laporan keuangan

Laporan standar memuat pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion) yang

menyatakan bahwa laporan keuangan disajikan secara wajar, dalam semua hal yang

material, posisi keuangan, hasil usaha dan arus kas entitas sesuai GAAP.

Kesimpulan ini hanya akan dinyatakan bila auditor telah membentuk pendapat berdasarkan

audit yang dilaksanakan sesuai GAAS.

Laporan standar terdiri dari 3 paragraf, yaitu:

- Paragraf pendahuluan (introductory paragraph), memuat tiga pernyataan factual. Tujuan

paragraph ini adalah untuk membedakan tanggung jawab manajemen dan tanggung

jawab auditor.

Page 9: Auditing Bab 2 PRINT

- Paragraf ruang lingkup audit (scope paragraph), menguraikan sifat dan lingkup audit. Hal

ini sesuai dengan bagian keempat standar pelaporan yang mengharuskan auditor

menujukkan dengan jelas sifat audit yang dilakukan.

- Paragraf pendapat (opinion paragraph), memenuhi empat standar pelaporan

2. Penyimpangan dari laporan standar

Dalam praktek, dapat muncul kondisi-kondisi tertentu yang tidak memungkinkan auditor

menerbitkan laporan standar. Penyimpangan dari laporan standar tergolong dalam salah

satu dari dua kategori berikut:

- Laporan standar dengan bahasa penjelasan

Karakteristik berbeda yang ada dalam kategori jenis ini adalah bahwa paragraph

pendapat tetap menyatakan pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified opinion),

karena laporan keuangan telah sesuai dengan GAAP. Namun terdapat beberapa kondisi

yang mengharuskan auditor menambahkan paragraph penjelasan (explanatory

paragraph) atau bahasa penjelasan lain pada laporan standar.

Auditor memakai pilihan ini ketika: (i) entitas memilih untuk mengubah prinsip akuntansi

dari metode yang dapat diterima ke yang lain, (ii) auditor menyimpulkan bahwa ada

keraguan substansial tentang kelangsungan usaha entitas, (iii) auditor ingin menekankan

informasi yang terkandung dalam catatan ke dalam laporan keuangan, seperti transaksi

pihak terkait

- Jenis-jenis pendapat lain

Kategori kedua penyimpangan dari laporan standar, apabila terjadi salah satu kondisi

berikut ini: (i) laporan standar mengandung penyimpangan yang material dari GAAP, (ii)

auditor tidak mampu mendapatkan bukti kompeten yang cukup berkenaan dengan satu

atau lebih asersi manajemen, sehingga tidak memiliki dasar yang memadai untuk

memberikan pendapat wajar tanpa pengecualian atas laporan keuangan seluruhnya.

Terhadap kondisi tersebut, auditor akan menyatakan salah satu pendapat sbb:

a. Pendapat wajar dengan pengecualian (qualified opinion), yang menyatakan bahwa

kecuali dampak dari hal-hal yang berkaitan dengan pengecualian tersebut, laporan

keuangan menyajikan secra wajar sesuai dengan GAAP.

b. Pendapat tidak wajar (adverse opinion), yang menyatakan bahwa laporan keuangan

tidak menyajikan secara wajar sesuai GAAP

c. Menolak memberikan pendapat (disclaimer of opinion), yang menyatakan bahwa

auditor tidak memberikan pendapat atas laporan keuangan

Penyimpangan dari GAAP, meliputi prinsip akuntansi yang tidak berlaku umum,

penerapan GAAP yang salah, dan kegagalan membuat pengungkapan yang diwajibkan

dalam GAAP. Dalam kondisi ini, auditor akan menyatakan pendapat wajardengan

pengecualian atau pendapat tidak wajar (pendapat tidak wajar hanya digunakan pada

penyimpangan yang berdampak sangat material terhadap laporan keuangan).

Dalam kondisi pembatasan lingkup (scope limitations), yaitu kondisi dimana auditor tidak

mampu mendapatkan bukti kompeten yang mencukupi untuk membuktikan apakah satu

atau lebih asersi sesuai dengan GAAP, auditor akan memberikan pendapat wajar

dengan pengecualian atau disclaimer (disclaimer hanya digunakan apabila pembatasan

lingkup yang berkaitan dengan masalah yang dapat memberikan dampak sangat

material terhadap laporan keuangan).

Page 10: Auditing Bab 2 PRINT

E. Laporan auditor atas pengendalian internal (The Auditor’s Report on Internal Control)

Perbedaan utamaantaraauditperusahaan swastadanperusahaan publikadalah bahwaauditor

perusahaan publikharus melakukanauditgabunganyang menghasilkandua laporan.

Pertama,auditorperusahaan publikmelaporkanlaporan keuanganmanajemen.

Kedua,auditormelaporkanpengendalian internal atas pelaporankeuangan

1. Laporan standar atas laporan keuangan

Laporan standar memuat pendapat wajar tanpa pengecualian (unqualified

opinion)menyatakan bahwapernyataanmanajemententangsistempengendalian internaltelah

disajikan secara wajardalam semuahal yang material. Kesimpulaninidapat dinyatakanhanya

ketikaauditortelah mengidentifikasi tidak adakelemahan yang material dalampengendalian

internal atas pelaporankeuangandan tidak adapembatasanlingkup pekerjaanauditor. Auditor

harusmembentuk opiniberdasarkanaudityang dilakukansesuai denganstandarpraktek

profesionalyang ditetapkan olehPCAOB.

Laporan standar terdiri dari 5 paragraf, yaitu:

- Paragraf pendahuluan (introductory paragraph), memuat tiga pernyataan factual. Tujuan

paragraph ini adalah untuk mengidentifikasi apa saja yang telah diaudit dan

membedakan secara jelas tanggung jawab manajemen dan tanggung jawab auditor.

- Paragraf ruang lingkup audit (scope paragraph), menguraikan sifat dan lingkup audit dan

beberapa keterbatasan audit.

- Paragraf Definisi (definition paragraph), mendefinisikan pengendalian internal pada

pelaporan keuangan. Ada 3 tujuan penting dari paragraph ini, yaitu bahwa paragraph ini

mencerminkan kebijakan dan prosedur yang: (i) berkaitan denganpemeliharaan

catatanyang memadai dengan rincian yang akurat dan wajar dalam mencerminkan

transaksi dandisposisiasetperusahaan, (ii) memberikan keyakinan yang memadaibahwa

transaksitelah dicatat sebagaimana mestinyauntuk memungkinkanpenyusunan

laporankeuangansesuai dengan GAAP, dan bahwa penerimaandan

pengeluaranperusahaan yang sedangdibuat hanya sesuaidengan

kewenanganmanajemen dandireksi perusahaan, (iii) memberikan keyakinan memadai

tentangpencegahan ataudeteksitepat terhadap akuisisi, penggunaan, atau disposisiaset

perusahaanyang bisaberdampak materialterhadap laporan keuangan

- Paragraf keterbatasan yang melekat (Inherent limitation), membahasfakta bahwasistem

pengendalian internal entitas tidak selalumencegah ataumendeteksisalah saji.

Meskipuntidak secara khusus dinyatakandalam paragraf ini, jenisketerbatasanyang

mencegahpengendalian internal atas pelaporankeuangandari menjadiefektif meliputi: (i)

kesalahan dalam pertimbangan penerapan pengendalian internal, (ii) mogokdan

kelelahan; aspekpengendalian intern sebagian besar adalahproses oleh manusia,

dimana manusia adalah makhluk yangtidak konsistendari waktu ke waktu. Manusia

dapat berfungsipada tingkat yang sangattinggi tetapi tidakpernah sempurna, (iii)

kolusiantara individudapat menyebabkanpemisahan tugasuntuk menjadi rusak, dan

pengendalianinternal dapatberfungsiketika mereka tidak mematuhi manajemen, (iv) efek

samping manajemen; manajemen seniormungkin memilikiotoritasyang akan

menyebabkanfungsi pengendalian internal menjadi rusak. Auditor harusmenilai

risikomanajemenoverride, tetapiresiko tersebut tidak mungkin dikurangi menjadinol.

Page 11: Auditing Bab 2 PRINT

Karena inherent limitations terkait dengan proses pelaporan keuangan, maka

dimungkinkan untuk merancang sistemuntuk mengurangi, namun tidak menghilangkan,

risiko yang terkait denganketerbatasan tersebut.

- Paragraf pendapat (opinion paragraph), memberikankesimpulanauditor

tentangpernyataanmanajemenmengenaipengendalian internal atas pelaporankeuangan.

Strukturnya mirip denganparagrafpendapatdalam laporanauditor ataslaporan keuangan.

Klausul ini merupakan referensi untuk penilaian manajemen tentang pengendalian internal

yang efektif terhadap pelaporan keuangan. Konotasi dimaksudkan dari kata cukup-

menyatakan bahwa pernyataan manajemen disajikan cukup dan tanpa bias bahan atau

distorsi. Seorang auditor tidak menggunakan kata-kata akurat, faktual, benar, atau tepat

karena keterbatasan dari sistem pengendalian internal itu sendiri. Opini auditor atas

kewajaran berkaitan dengan pernyataan manajemen tentang evaluasi pengendalian intern

apakah auditor setuju dengan pernyataan manajemen. Akhirnya, laporan auditor membuat

referensi ke kriteria yang ditetapkan untuk mengevaluasi pengendalian internal atas

pelaporan keuangan, yaitu kriteria COSO diterbitkan dalam Kerangka Pengendalian Internal

Terpadu .

Opini auditor atas pengendalian internal atas pelaporan keuangan adalah opini ganda .

Dalam kalimat ini , auditor memberikan pendapat atas kecukupan sistem pengendalian

internal itu sendiri. Dalam rangkauntuk menerimapendapat wajar tanpa pengecualian,

auditorharus menyimpulkanbahwa tidak adakelemahan yang material

dalamsistempengendalian internal atas pelaporankeuangan. Sepertidibahas di bawah,

perusahaanmungkin memilikikekurangan yang signifikan dalampengendalian internal

ataskeuanganreportin, yangdilaporkan kepadakomite audit, dan masih

menerimapendapatwajar tanpa pengecualian ataspengendalian internal.

Selain itu, ada tambahan paragraf penjelasan (explanatory paragraph), menjelaskanfakta

bahwaauditor melakukan keduaaudit kontrolinternal danauditlaporan keuangan.

Paragraf ini mengidentifikasilaporan keuangan yang telahdiaudit, tanggallaporan audit,

danopiniyang dikeluarkan. Biasanya, penggunaakan berharap bahwapendapatakan

menjadipendapat wajar tanpa pengecualiandan tanggallaporan auditakansama

dengantanggallaporanpengendalian internal. Pernyataan inipenting untukpengguna karena

merekadapat menyimpulkanbahwapendapat tentangpengendalian internaldiberitahu

olehpekerjaan audityang mendukungpendapatterhadap laporan keuangan.

2. Penyimpangan dari laporan standar

Penyimpangan darilaporanstandar adalah ketikasebuah ditemui kelemahan yang material

dalampengendalian internal atas pelaporankeuangan.

- Significant deficiency adalah kekuranganyang signifikanpada pengendalian

internalyang berpengaruh negatif pada kemampuan perusahaanuntuk memulai,

mengotorisasi, mencatat, memproses, ataumelaporkan datakeuanganeksternal yang

andalsesuai denganGAAP.

- Kelemahanmaterial adalah significant deficiency yangdengan sendirinyaatau dalam

kombinasi dengankekurangan yang signifikanlainnya, menghasilkanlebih

darikemungkinansalah sajimaterial dalam laporankeuangantahunan atauinterim.

Page 12: Auditing Bab 2 PRINT

StandarPCAOBmenunjukkan bahwakeadaan berikutharus dianggap

sebagaisetidaknyakekuranganyang signifikan danmerupakan indikatorkuat bahwa ada

kelemahan yang material dalampengendalian internal atas pelaporankeuangan:

- penyajian kembali laporan keuanganyang telah diterbitkan sebelumnyauntuk

mencerminkankoreksidari salah saji

- identifikasioleh auditordarisalah saji materialdalam laporan keuanganpada periodesaat

ini yangawalnya tidakdiidentifikasi olehpengendalian internalperusahaanatas pelaporan

keuangan. Ini masih merupakanindikator kuatdarikelemahan yang material, bahkan

jikamanajemenkemudianmengoreksisalah saji

- tidak efektifnya pengawasan terhadap pelaporankeuanganeksternalperusahaan

danpengendalian internal atas pelaporankeuangan dengankomite auditperusahaan

- Tidak efektifnya fungsi audit internal dan penilaian risiko pada entitasyang lebih besar dan

kompleks

- Tidak efektifnya fungsi kepatuhan terhadap peraturan pada entitas yang kompleks

dalam industry dengan peraturan yang ketat

- Identifikasikecurangan di tingkat apapunpada bagian manajemen senior

- Kekurangan yang signifikanyang telahdikomunikasikan kepadamanajemendankomite

audit, tetaptidak dikoreksidalam jangkawaktu yang wajar

Identifikasibeberapa situasiumum penyimpangan dari laporan standar

padapengendalian internal atas pelaporankeuangan, dan jenispendapat yang harus

digunakan olehauditor :

Kondisi Opini

Kelemahan material yang ada dalam pengendalian internal

Adverse opinion

Kekuranganyang signifikandalam pengendalian yang tidakmenghasilkankelemahan yang material dalamlaporan keuangan

unqualified opinion

Kondisi pembatasan lingkup (scope limitations) Withdraw, disclaimer of opinion, qualified opinion

Pembatasan lingkup olehmanajemen (scope limitations)

Withdraw, disclaimer of opinion