2. Auditing Siklus Pengeluaran

44
AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

Transcript of 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Page 1: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

AUDITING SIKLUS PENGELUARAN

Page 2: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Presentation Outline

Jenis Siklus Pengeluaran Aktivitas Pengendalian Pembelian Aktivitas Pengendalian Pengeluaran

Kas Pengujian Subtantif Saldo Utang

Usaha Jasa Pelayanan Nilai-Tambah

Page 3: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Jenis Siklus Pengeluaran

Terdiri atas aktivitas terkait dengan perolehan dan pembayaran atas barang dan jasa. Transaksi Pembelian Transaksi Pengeluaran Kas

Page 4: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Akun-akun terkait: Debet:

Sediaan Barang Dagangan Sediaan Bahan Baku Pembelian Persekot Biaya Aktiva Tetap Aktiva Lain

Kredit: Utang Usaha (Utang Voucher) Kas Diskon Pembelian Retur Pembelian

Page 5: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Tujuan audit siklus pengeluaran:

Existence or Occurrence Completeness Rights and Obligations Valuation or Allocation Presentation and Disclosure

Page 6: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Langkah untuk Perencanaan Audit:

Melakukan Pemahaman terhadapa Bisnis dan Industri Klien

Menentukan Materialitas Menentukan Risiko Bawaan Melakukan Prosedur Analitik

Page 7: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Pemahaman Bisnis dan Industri Klien

Perputaran Sediaan Perputaran Utang Usaha

Page 8: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Materialitas

Risiko salah saji material tinggi Alokasi ke akun harus

mempertimbangkan tipe bisnis, pentingnya likuiditas, biaya penyelidikan kesalahan

Page 9: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Risiko Bawaan: Faktor umum yang mendorong

manajemen melakukan salah saji asersi siklus pengeluaran, seperti: Tekanan untuk mengurangsajikan

(understate) biaya Tekanan untuk mengurangsajikan utang Kerentanan harga bahan baku dan

produk Risiko kecurangan yang dilakukan

karyawan

Page 10: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Volume transaksi tinggi Pembelian dan pembayaran tidak sah Penggelapan aktiva yang dibeli Pembayaran dobel atas faktur pembelian Issue akuntansi yang tidak jelas (seperti

perlakuan biaya reparasi dan pemeliharaan, klasifikasi sewa sebagai operating atau capital lease)

Page 11: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Risiko Prosedur Analitik

Pengujian analitik dipakai untuk meneliti akun siklus pengeluaran yang mengandung salah saji.

Page 12: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Prosedur Analitik Siklus Pengeluaran

Hari Perputaran Utang Usaha Nisbah Harga Pokok Penjualan

dengan Utang Usaha Persentase Utang terhadap Total

Aktiva Rasio Lancar Rasio Cepat

Page 13: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Pertimbangan Komponen Pengendalian Internal

Lingkungan Pengendalian Penilaian Risiko oleh Manajemen Informasi dan Komunikasi (Sistem Akt) Monitoring Aktivitas Pengendalian

Page 14: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Control Environment

Integrity dan ethical values amat penting Banyak peluang karyawan melakukan

fraud (kecurangan) Ada peluang managemen melakukan

fraudulent financial reporting Kickback oleh bagian pembelian

Page 15: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

commitment to compentence Harus dicerminkan dalam penarikan,

penugasan dan pelatihan karyawan yang terkait dengan transaksi pembelian dan pembayaran

Penyimpan aktiva harus menyimpan uang jaminan (bonding)

Page 16: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Struktur Organisasi Pelimpahan wewenang dan

tanggungjawab harus: Jelas dikomunikasikan Garis hubungan wewenang,

tanggungjawab, pelaporan yang jelas

Page 17: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Saat memahami bagaimana managemen bertanggungjawab atas sumber daya tentukan: Laporan digunakan managemen untuk menilai

review kinerja entitas Seberapa sering dan seberapa cepat laporan

managemen direview Keputusan yang didasarkan pada laporan Kebijakan entitas untuk menindak lanjuti issue

yang dimunculkan oleh laporan kunci

Page 18: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Management Risk Assessment

Pertimbangkan: Kemampuan entitas untuk memenuhi

kebutuhan arus kas untuk transaksi pembelian

Kerugian kontijensi yang terkait dengan komitmen pembelian

Kontinuitas tersedianya pasokan dan stabilitas pemasok utama

Page 19: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Efek kenaikan biaya bagi entitas Awas terhadap risiko pembayaran dobel Awas terhadap risiko kecurangan

karyawan entitas

Page 20: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Information and Communication (Accounting System)

Memiliki pengetahuan tentang metoda pengolahan data dan dokumen serta catatan yang digunakan dalam siklus transaksi pengeluaran

Memahami arus transaksi mulai dari awal transaksi, pencatatannya dalam buku besar sampai pengikhtisaran dalam laporan keuangan

Page 21: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Informasi kunci yang harus dipahami oleh auditor: Bagaimana pembelian, pembayaran, dan

retur dimulai. Bagaimana transaksi dipertanggung-

jawabkan untuk barang dan jasa yang diterima dan untuk barang yang diretur

Page 22: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Apa catatan akuntansi, dokumen, akun, dan fail komputer yang terkait dalam akuntansi untuk setiap tahap dari setiap transaksi siklus pembelian?

Proses yang digunakan entitas untuk mengawali pembayaran barang dan jasa

Page 23: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Monitoring Aktivitas monitoring yang harus diketahui

auditor: Umpan balik yang berjalan dari pemasok klien

dalam hal ada masalah pembayaran atau pengiriman yang akan datang

Komunikasi dari auditor eksternal sehubungan dengan reportable condition atau kelemahan material yang relevan yg ditemukan audit sebelumnya

Penilaian berkala oleh auditor internal atas kebijakan dan prosedur yang terkait dengan siklus pengeluaran

Page 24: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Penilaian Awal Risiko Kontrol

Pengetahuan empat komponen kontrol internal untuk menilai disain kontrol internal, bukan untuk menilai efektivitasnya

Kalau hanya mengandalkan pengetahuan di atas risiko kontrol ditetapkan maksimum

Page 25: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Untuk menentukan Risiko Kontrol sedikit di bawah maksimum atau tinggi auditor harus melakukan: Concurrent tests of control, yaitu

pengujian yang dilakukan bersamaan dengan proses pemahaman pengendalian internal

Page 26: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Risiko Kontrol Rendah:

Additional tests of control, Untuk semua komponen pengendalian

internal Untuk setiap asersi dari dua kelompok

transaksi siklus pengeluaran

Page 27: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Aktivitas Pengendalian: Transaksi Pembelian

Aktivitas Pengendalian t.a: Pemisahan Tugas Kontrol Pisik Kontrol Managemen Kontrol Aplikasi Komputer

Page 28: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Tipe Kontrol Komputer:

General Controls Pengendalian yang terkait dengan

lingkungan komputer dan berpengaruh secara menyeluruh terhadap aplikasi komputer

Application Control Terkait dengan aplikasi komputer

akuntansi, seperti siklus pengeluaran

Page 29: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Dokumen dan catatan dlm siklus pengeluaran:

Purchase requisition

Purchase order Receiving report Vendor invoice Voucher Exception report Voucher summary Voucher register

Approved vendor Invoice

Open purchase order file

Receiving file Purchase

Transaction file Accounts Payable

master file Suspense file

Page 30: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Fungsi dalam transaski pembelian: Otorisasi Pembelian

Mencatat vendor pada daftar vendor Permintaan Barang dan jasa Pembuatan Pesanan Pembelian

Penerimaan Barang dan Jasa Penerimaan Barang Penyimpanan barang sbg sediaan Retur barang ke vendor

Pencatatan Hutang Pembuatan voucher pembayaran dan pencatatan

hutang Pertanggungjawaban atas pencatatan transaksi

Page 31: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Aktivitas Kontrol: Transaksi Pengeluaran Kas

Dokumen dan Catatan: Cek/Bonggol Cek Ikhtisar cek File Transaksi Pengeluaran Kas Jurnal Pengeluaran Kas/Register Cek

Fungsi: Pembayaran Hutang Pencatatan Pengeluaran Uang

Page 32: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Pengujian Substantif untuk Hutang Usaha

Penentuan Risiko Deteksi Untuk Pengujian Rinci

Perancangan Pengujian Substantif Prosedur Awal Prosedur Analitik Uji Rinci Transaksi Uji Rinci Saldo Bandingkan Penyajian dengan PABU

Page 33: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Penentuan Risiko Deteksi Untuk Pengujian Rinci

Komponen Resiko EO C RV VA PD

Audit Risk L L L L L

Inherent Risk H H M H H

Control Risk-Purchase Transaction

L H M H M

Control Risk-Cash Disbursement Transaction

M L L L L

Page 34: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

CONTOH PENGUJIAN SUBSTANTIF UNTUK ASERSI HUTANG USAHA: Initial Procedures Analytical Procedures Tests of Details of Transactions Tests of Details of Balances Presentaion and Disclosures

Page 35: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Initial Procedures

1. Dapatkan Pemahaman bisnis dan industri klien dan tentukan: Pentingnya pembelian dan hutang usaha bagi

entittas Pemacu ekonomik kunci yang mempenagurhi

pembelian dan hutang usaha klien Syarat perdagangan standar industri, termasuk

saat musim dsbg. Luas konsentrasi aktivitas dengan pemasok dan

komitmen pembelian

Page 36: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

2. Lakukan prosedur awal atas saldo hutang usaha dan catatan yang harus diuji lebih lanjut: Lacak (trace) saldo awal hutang usaha ke KKP

tahun lalu Review aktivitas buku besar hutang usaha dan

selidiki ayat-ayat yang tampak janggal Dapatkan daftar saldo hutang usaha pada

tanggal neraca dan tentukan keakuratannya dengan cara:

Page 37: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Jumlahkan daftar dan cocokan dengan (1) jumlah arsip voucher yang belum dibayar, atau arsip induk hutang usaha, dan (2) saldo buku besar

Uji kecocokan pemasok dan daftar saldo yang ada dalam catatan akuntansi

Page 38: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

3. Lakukan Prosedur Analitik: Kembangkan ekspektasi hutang usaha dg

menggunakan pengetahuan aktivitas bisnis entitas , syarat dagang normal, dan riwayat perputaran hutang usaha

HITUNG RATIO Perputaran hutang usaha Hutang usaha dengan total hutang lancar

Page 39: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Analisis hasil rasio relatif dengan ekspektasi berdasar tahun lalu, data industri, jumlah anggaran, atau data lain.

Bandingkan saldo biaya dengan tahun yang lalu atau anggarannya untuk menentukan indikasi kemungkinan kurangsaji yang terkait dengan hutang yang belum tercatat

Lacak sample catatan akun transaksi hutang usaha ke dokumen pendukung Usut kredit ke voucher pendukung, faktur

pemasok, laporan penerimaan, dan pesanan pembelian dan informasi pendukung lain.

Usut debet ke pengeluaran kas atau ke memo retur pembelian

Page 40: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Uji Rinci Transaksi:5. Lakukan uji pisah-batas pembelian.

Pilih sampel catatan transaksi pembelian beberapa haris sebelum dan sesudah akhir tahun dan periksa dokumen pendukung seperti voucher, faktur pemasok, dan laporan penerimaan barang dan tentukan apakah pembelian telah dicatat dalam periode yang tepat

Amati nomor laporan penerimaan yang dikeluarkan pada hari terakhir periode audit dan lacak sampel nomor laporan penerimaan yang lebih kecil dan yang lebih besar ke dokumen pembelian terkait dan tentukan apakah transaksi telah dicatat dalam periode yang tepat

Page 41: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

6. Lakukan uji pisah batas pembayaran: Amati nomor cek terakhir yang dikeluarkan dan

diserahkan pada kahir periode audit kemudian lacak ke catatan akuntansi untuk meverifikasi ketelitian waktu pencatatan

Lacak tanggal cek yang sudah dibayarkan dengan tanggal yang ada dalam rekening koran

Page 42: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

7. Lakukan pencarian kewajiban yang tidak dicatat: Periksa pembayaran kemudian antara tanggal neraca

dan tanggal akhir pekerjaan lapangan dan bila ada dokumentasi terkait yang menunjukkan ada indikasi pembayaran hutang yang ada pada tanggal neraca, lacak ke daftar hutang usaha.

Periksa dokumentasi hutang yang tercatat pada akhir tahun dan masih belum dibayar sampai saat pekerjaan lapangan selesai

Selidiki ketidak cocokan antara pesanan pembelian, laporan penerimaan dan faktur penjualan pada akhir tahun

Tanyakan pada personil akuntansi dan pembelian tentang adanya hutang yang belum dicatat

Review anggaran modal, pesanan kerja, dan kontrak pembangunan sebagai bukti hutang yang belum dicatat.

Page 43: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Tests details of Balances:

8. Konfirmasi hutang Ìdentifikasi pemasok utama dengan mereview

register voucher atau buku pembantu hutang dan kirimkan permintaan konfirmasi ke pemasok yang saldonya besar, kecil, atau nol dan yang bersaldo debet

Selidiki dan lakukan rekonsiliasi perbedaan yang ada

9. Selidiki hutang yang tidak dikonfirmasi ke laporan bulanan yang diterima klien dari pemasok

Page 44: 2. Auditing Siklus Pengeluaran

Presentation and Disclosures10. Bandingkan pelaporan hutang dengan

PABU: Tentukan bahwa hutang telah diidentifikasi dan

diklasifikasi dengan layak dan perkirakan periode pembayarannya

Tentukan apakah ada saldo debet yang jumlah keseluruhannya signifikan dan hasil harus direklasifikasi

Tentukan ketepatan pengungkapan sehubungan dengan pihak afiliasi atau hutang yang ada jaminannya

Tanyakan kepada manajemen keberadaan komitmen yang belum diungkapkan atau hutang kontijensi