Audit Siklus Pengeluaran

28
AUDIT SIKLUS PENGELUARAN OLEH : KELOMPOK 4

description

Audit

Transcript of Audit Siklus Pengeluaran

Page 1: Audit Siklus Pengeluaran

AUDIT SIKLUS PENGELUARANOLEH : KELOMPOK 4

Page 2: Audit Siklus Pengeluaran

Anggota-anggota :Yeni Yustika

Ramadanil

Endah Yola Devita

Nailatul Fauza

Muharlan

Gerryan Putra

Page 3: Audit Siklus Pengeluaran

A. Sifat Siklus Pengeluaran

Siklus pengeluaran (expenditure cycle) terdiri dari aktivitas-aktivitas yang berkaitan dengan akuisisi dan pembayaran barang serta jasa. Adapun aktivitas utama dari siklus pengeluaran adalah : (1) membeli barang dan jasa-transaksi pembelian, dan (2) melakukan pembayaran-transaksi pengeluaran kas.

Page 4: Audit Siklus Pengeluaran

A.1. Tujuan AuditTujuan audit spesifik untuk siklus pengeluaran :• Eksistensi atau Kejadian• Kelengkapan• Hak dan kewajiban• Penilaian atau alokasi• Penyajian dan pengungkapan

Page 5: Audit Siklus Pengeluaran

A.2. Menggunakan Pemahaman tentang Bisnis dan Industri untuk Mengembangkan Strategi Audit.

Pemahaman tentang Bisnis dan Industri Klien

Materialitas

Risiko Inheren

Risiko Prosedur Analitis

Page 6: Audit Siklus Pengeluaran

A.3. Mempertimbangakan Komponen Pengendalian Internal

Lingkungan Pengendalian

Penilaian Risiko Manajeme

Page 7: Audit Siklus Pengeluaran

Informasi dan Komunikasi (Sistem Akuntansi)

Pemahaman atas sistem akuntansi memerlukan pengetahuan tentang metode pemrosesan data dan dokumen serta catatan penting yang digunakan dalam pemrosesan transaksi siklus pengeluaran. Merupakan hal yang penting untuk memahami aliran transaksi melalui sistem akuntansi mulai dari pemrakarsaan transaksi hingga pencatatannya dalam buku besar dan pengikhtisarannya dalam laporan keuangan

Page 8: Audit Siklus Pengeluaran

Informasi penting yang harus dipahami auditor meliputi :

Bagaimana pembelian, pembayaran, dan retur diawali.

Bagaimana transaksi pembelian diperhitungkan ketika barang dan jasa diterima atau dikembalikan.

Catatan akuntansi, dokumen, akun, dan file komputer apa yang digunakan dalam akuntansi

untuk berbagai tahapan dari setiap transaksi siklus pembelian?

Proses yang mengawali terjadinya pembayaran atas barang dan jasa.

Page 9: Audit Siklus Pengeluaran

Pemantauan

Beberapa jenis aktivitas pemantauan secara terus menerus atau periodik dalam komponen ini dapat memberikan manajemen informasi tentang keefektifan komponen pengendalian internal lainnya dalam mengurangi salah saji yang berkaitan dengan transaksi dan saldo siklus pengeluaran.

Page 10: Audit Siklus Pengeluaran

Aktivitas pemantauan yang mengharuskan auditor mendapatkan pengetahuan, apabila berlaku, mencakup :

umpan balik yang terus menerus dari

pemasok perusahaan

menyangkut setiap masalah

pembayaran atau masalah

pengiriman di masa depan.

komunikasi dari auditor eksternal tentang kondisi

yang dapat dilaporkan atau kelemahan yang

material atas pengendalian internal yang relevan yang

ditemukan selama audit sebelumnya

penilaian periodik oleh auditor

internal tentang kebijakan serta

prosedur pengendalian yang

berhubungan dengan siklus pengeluaran

Page 11: Audit Siklus Pengeluaran

Penilaian Awal atas Risiko PengendalianProsedur yang digunakan auditor untuk

memperoleh pemahaman mengenai pengendalian internal, meliputi perancangan kebijakan dan prosedur serta apakah hal tersebut telah dilaksanakan, tetapi bukan untuk menentukan keefektifan pengendalian semacam itu. Jadi, berdasarkan informasi dari pemahaman semata, penilaian awal auditor atas risiko pengendalian haruslah maksimum.

Page 12: Audit Siklus Pengeluaran

B. Aktivitas Pengendalian-Transaksi PembelianSebenarnya hampir semua perusahaan yang

memerlukan audit memiliki sistem akuntansi yang terkomputerisasi. Oleh karena itu, pada bagian ini akan memfokuskan pada bagaimana manajemen akan mengimplementasikan aktivitas pengedalian dengan menggunakan prosedur pengendalian yang terprogram.

Page 13: Audit Siklus Pengeluaran

Ada dua jenis pengendalian komputer :

• Yang berkaitan dengan lingkungan komputer dan yang mempunyai pengaruh pervasif terhadap aplikasi komputer

Pengendalian umum

• yang berkaitan dengan setiap aplikasi akuntansi yang terkomputerisasi, seperti siklus pengeluaran.

Pengendalian aplikasi,

Page 14: Audit Siklus Pengeluaran

B.1. Dokumen dan Catatan yang Umum

Bagi perusahaan yang menggunakan sistem database, catatan transaksi akan disimpan dalam suatu database dan auditor perlu memahami tabel-tabel utama yang menggerakkan akses ke informasi dalam sistem ini, serta bagaimana tabel-tabel tersebut berkaitan satu sama lain.

Page 15: Audit Siklus Pengeluaran

Meskipun demikian, dokumen dan catatan berikut akan sering ditemukan dalam sebagian besar sistem akuntansi:

Permintaan pembelian

Laporan penerimaan

Faktur penjual Voucher Laporan

pengecualian

Ikhtisar voucher

Register voucher

File induk pemasok

yang telah disetujui

File pesanan pembelian terbuka.

File penerimaan

File transaksi pembelian

File induk hutang usaha

File suspensi atau

penolakan.

Page 16: Audit Siklus Pengeluaran

B.2. Fungsi-Fungsi

Pemrosesan transaksi pembelian mencakup fungsi-fungsi pembelian berikut:

Pengajuan pembelian. Permintaan yang diajukan oleh perusahaan untuk melakukan transaksi dengan perusahaan lain

Penerimaan barang dan jasa. Penerimaan atau pengiriman fisik barang dan jasa

Pencatatan kewajiban. Pengakuan formal oleh perusahaan atas kewajiban hukum

Page 17: Audit Siklus Pengeluaran

C. Aktivitas Pengendalian-Transaksi Pengeluaran Kas

Page 18: Audit Siklus Pengeluaran

C.1. Dokumen dan Catatan yang UmumDokumen dan catatan penting yang digunakan dalam

pemrosesan transaksi pengeluaran kas meliputi hal-hal berikut :

1. Cek. Perintah resmi kepada bank untuk membayar sejumlah uang yang ditunjukkan pada perintah tersebut kepada payee

2. Ikhtisar cek. Laporan total cek yang diterbitkan dalam batch atau selama hari bersangkutan.

3. File transaksi pengeluaran kas. Informasi tentang pengeluaran dengan cek kepada pemasok dan pihak lainnya.

4. Jurnal pengeluaran kas arau register cek. Catatan akuntansi formal mengenai cek yang diterbitkan kepada pemasok dan pihak lainnya.

Page 19: Audit Siklus Pengeluaran

C.2. Fungsi-Fungsi

Fungsi pengeluaran kas (Cash distursement function) adalah proses dimana perusahaan akan memebrikan pertimbangan atas penerimaan barang dan jasa. Fungsi pengeluaran kas biasanya meliputi pembayaran kewajiban secara simultan dan pencatatan pengeluaran kas

Page 20: Audit Siklus Pengeluaran

Pembayaran Kewajiban dan Pencatatan Pengeluaran

Biasanya bendahara atau fungsi manajemen kas bertanggungjawab untuk menentukan voucher yang belum dibayar agar diproses pembayarannya pada tanggal jatuh temponya. Semua pembayaran harus dilakukan dengan cek. Komputer dapat diprogram untuk memilih voucher-voucher yang jatuh tempo setiap hari dari file induk hutang usaha dan laporan ini akan direview untuk menentukan hutang mana yang harus dibayar, dengan mempertimbangkan posisi kas perusahaan.

Page 21: Audit Siklus Pengeluaran

Pengendalian atas pembuatan dan penandatanganan cek serta tujuan audit spesifik terkait mencakup hal-hal berikut :

• Pejabat yang berwenang di departemen keuangan harus bertanggungjawab atas penandatanganan cek bernilai besar.

• Pengendalian yang terprogram atas cek untuk menentukan bahwa setiap cek telah dicocokkan secara tepat dengan voucher yang belum dibayar yang disetujui dan nama penerima pembayaran serta jumlah dalam cek telah sesuai dengan voucher.

• Pengendalian yang terprogram akan membatalkan nomor voucher setelah voucher tersebut dibayar, dan mereview file voucher yang telah dibayar untuk mencegah voucher tersebut dibayar dua kali

Page 22: Audit Siklus Pengeluaran

• Untuk mengurangi risiko pencurian atau perubahan, departemen pengendali produksi cek harus mengendalikan pengiriman cek tersebut.

• Tidak ada cek yang diterbitkan berupa “cek tunai” atau “cek atas unjuk” dan tidak ada blanko cek yang harus diterbitkan.

• Cek bernomor urut harus digunakan dan dipertanggungjawabkan.

• Akses ke blanko cek dan cap tandatangan harus dibatasi kepada pejabat yang diotorisasi.

Page 23: Audit Siklus Pengeluaran

Pengendalian atas pengeluaran kas meliputi hal-hal berikut:

• Total run-to-run membandingkan saldo awal file pengeluaran kas ditambah transaksi, dengan saldo akhir yang diperkirakan dalam file transaksi pengeluaran kas yang telah dimutakhirkan serta file induk hutang usaha.

• Pengecekan yang independen atas kesesuaian total cek yang diterbitkan dengan total batch voucher yang diproses.

• Pengecekan yang independen oleh Supervisor akuntansi atas kesesuaian jumlah yang dijurnal dan dibukukan ke hutang usaha dengan ikhtisar cek yang diterima dari bendahara.

• Rekonsiliasi bank secara independen

Page 24: Audit Siklus Pengeluaran

C.4. Memperoleh Pemahaman dan Menilai Risiko PengendalianPengujian pengendalian merupakan cara untuk

menilai keefektifan pengendalian internal. Sifat dan luas pengujian pengendalian akan bervariasi secara terbalik dengan penilaian tingkat risiko pengendalian yang direncanakan auditor. Penilaian tingkat risiko pengendalian yang lebih rendah akan membutuhkan bukti yang lebih kompeten tentang keefektifan operasi pengendalian internal. Bukti mengenai keefektifan pengendalian internal dapat diperoleh ketika auditor memperoleh pemahaman atau melalui pengujian pengendalian spesifik.

Page 25: Audit Siklus Pengeluaran

D. Pengujian Substantif atas Saldo Hutang UsahaHutang usaha biasanya merupakan kewajiban lancar

terbesar dalam neraca dan merupakan faktor yang signifikan dalam mengevaluasi solvensi jangka pendek perusahaan. Seperti halnya dengan piutang usaha, hutang usaha biasanya juga dipengaruhi oleh volume transaksi yang tinggi dan karenanya sangat rentan terhadap salah saji. Akan tetapi, bila dibandingkan dengan audit atas saldo aktiva, audit atas hutang lebih ditekankan pada asersi kelengkapan daripada asersi eksistensi atau kejadian. Alasannya adalah bahwa jika manejemen termotivasi untuk memanipulasi hutang, maka ia cenderung menetapkan hutang terlalu rendah agar dapat melaporkan posisi keuangan yang lebih menguntungkan.

Page 26: Audit Siklus Pengeluaran

D.1. Penentuan Risiko Deteksi untuk Pengujian Rincian

Hutang usaha dipengaruhi baik oleh transaksi pembelian yang menambah saldo maupun oleh transaksi pengeluaran kas yang menurunkan saldo tersebut. Jadi, risiko pengujian rincian untuk asersi hutang usaha dipengaruhi oleh risiko inheren, risiko prosedur analitis, dan faktor-faktor risiko pengendalian yang berkaitan dengan kedua kelompok transaksi tersebut

Page 27: Audit Siklus Pengeluaran

D.2. Perancangan Pengujian Substantif

Prosedur Awal

Prosedur Analitis

Pengujian Rincian Transaksi

Pengujian Rincian Saldo

Pembandingan Penyajian Laporan dengan GAAP

Page 28: Audit Siklus Pengeluaran

E. Jasa Bernilai Tambah.Standar audit yang berlaku umum tidak

mensyaratkan bahwa auditor harus melakukan jasa bernilai tambah. Meskipun demikian, apabila auditor telah menyelesaikan suatu audit, maka biasanya mereka sangat mengetahui tentang bisnis dan praktik bisnis klien, hasil operasi dan arus kasnya, serta pengedalian internal perusahaan. Manajemen dan dewan komisaris biasanya ingin secara penuh memanfaatkan pengetahuan auditor tersebut.