BAB II LANDASAN TEORI...Siklus Pengeluaran Kas Siklus pengeluaran kas merupakan prosedur pengeluaran...
Transcript of BAB II LANDASAN TEORI...Siklus Pengeluaran Kas Siklus pengeluaran kas merupakan prosedur pengeluaran...
4
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1. Konsep Dasar Sistem
Sistem adalah satu hal yang terpenting dalam membuat
perancangansistem informasi. Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai
sistem informasi untuk mengumpulkan, menyimpan, melihat, dan menyalurkan
informasi. Sistem informasi dapat terbentuk karena didorong oleh kebutuhanakan
informasi yang terus meningkat yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan.
2.1.1. Pengertian Sistem
Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang
saling berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk
melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang dihasilkan
oleh suatu proses tertentu yang bertujuan untuk menyediakan informasi untuk
membantu mengambil keputusan manajemen operasi perusahaan dari hari ke hari
serta menyediakan informasi yang layak untuk pihak di luar perusahaan.
Pengertian Sistem yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut:
Menurut Bodnar dan Hoowood dalam Muslihudin dan Oktafianto (2016:1)
sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan,
berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk
menyelesaikan suatu sasaran tertentu.
Menurut Lani Sidharta dalam Hutahaean (2014:2) mengemukakan bahwa
“Sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang
secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama”.
4
5
Menurut Murdick dan Ross dalam Al Fatta (2007:3) mendefinisikan sistem
sebagai perangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu
tujuan bersama.
Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah
sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling
berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk
mencapai sasaran atau tujuan tertentu.
2.1.2. Karakteristik Sistem
Menurut Kusrini dan Koniyo (2007:6) sistem mempunyai beberapa
karakteristik atau sifat-sifat tertentu, antara lain:
1. Komponen Sistem (Component)
Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang
saling bekerjasama membentuk suatu komponen sistem atau bagian-bagian
dari sistem.
2. Batasan Sistem (Boundry)
Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain
atau dengan lingkungan kerjanya.
3. Subsistem
Bagian-bagian dari sistem yang beraktivitas dan berinteraksi satu sama lain
untuk mencapai tujuan dengan sasarannya masing-masing.
4. Lingkungan Luar Sistem (Environment)
Suatu sistem yang ada di luar dari batas sistem yang diperngaruhi oleh
operasi sistem.
6
5. Penghubung Sistem (Interface)
Media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem lain. Adanya
penghubung ini memungkinkan berbagai sumber daya mengalir dari suatu
subsistem ke subsistem lainnya.
6. Masukan sistem (Input)
Energi yang masuk ke dalam sistem, berupa perawatan dan sinyal. Masukan
perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat
berinteraksi.
7. Keluaran Sistem (Output)
Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang
berguna dan sisa pembuangan.
8. Pengolahan Sistem (Process)
Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yanga akan
mengubah masukan menjadi keluaran.
9. Sasaran Sistem (Object)
Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila
mengenai sasaran atau tujuan.
2.1.3. Klasifikasi Sistem
Menurut Kusrini dan Koniyo (2007:7) suatu sistem dapat diklasifikasikan
menjadi seperti berikut ini:
1. Sistem abstrak dan sistem fisik
Sistem abstrak adalah suatu sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang
tidak tampak secara fisik, sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada
secara fisik.
7
2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia
Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam sedangkan
sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.
3. Sistem tertentu dan sistem tak tertentu
Sistem tertentu adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara
tepat sedangkan sistem tak tertentu sistem dengan perilaku ke depan yang
tidak dapat diprediksi.
4. Sistem tertutup dan sistem terbuka
Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh oleh lingkungan luar
atau otomatis, sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan
dan terpengaruh oleh lingkungan luar.
2.1.4. Pengertian Informasi
Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi
perusahaan dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Beberapa ahli
mendefinisikan informasi sebagai berikut:
Menurut Jogiyanto dalam Muslihudin dan Oktafianto (2016:1) informasi
adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.
Menurut Kusrini dan Koniyo (2007:7-8) Informasi adalah data yang sudah
diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam
pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi. Data belum
memilki nilai sedangkan informasi sudah memiliki nilai. Informasi dikatakan
bernilai bila manfaatnya lebih besar dibandingkan biaya untuk mendapatkannya.
8
Dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan data yang diolah menjadi
bentuk yang berguna untuk membuat keputusan. Informasi berguna untuk
pembuat keputusan karena informasi menurunkan ketidakpastian (meningkatkan
pengetahuan). Informasi menjadi penting karena berdasarkan informasi itu para
pengelola dapat mengetahui kondisi objektif perusahaannya. Informasi tersebut
merupakan hasil pengolahan data atau fakta yang dikumpulkan dengan metode
ataupun cara-cara tertentu.
2.1.5. Kualitas Informasi
Menurut Sutabri dalam Muslihudin dan Oktafianto (2016:10)
mengemukakan bahwa kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga(3) hal,
yaitu:
1. Informasi harus akurat (accurate)
Informasi harus bebas dari kesalahan, tidak bias atau menyesatkan. Akurat
juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.
2. Tepat Waktu
Informasi yang sampai pada si penerima tidak boleh terlambat, informasi
yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi
merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.
3. Relevan (relevance)
Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi untuk
setiap orang, satu dengan yang lainnya adalah berbeda.
9
2.1.6. Pengertian Sistem Informasi
Menurut Sutabri dalam Muslihudin dan Oktafianto (2016:11)
mendefinisikan sistem informasi adalah suatu sitem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung
fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari
suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan.
Menurut Kusrini dan Koniyo (2007:9) mendefinisikan sistem informasi
adalah “Sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian subsistem informasi terhadap
pengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan
keputusan.”
Robert A. Laitch dan K. Roscoe Bavis dalam Kusrini dan Koniyo (2007:8)
mendefinisikan “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi
yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung
operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan
menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”
Dari beberapa pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa sistem informasi
merupakan kerangka kerja organisasi dalam menghasilkan informasi yang
bermanfaat dan berguna bagi manajemen dalam mengambil keputusan yang
objektif sehingga hasilnya sesuai dengan sasaran yang diharapkan.
10
2.1.7. Komponen Dasar Sistem Informasi
Menurut Kusrini dan Koniyo (2007:9) dalam suatu sistem informasi
terdapat komponen-komponen sebagai berikut:
1. Perangkat keras (hardware), mencakup berbagai peranti fisik seperti
komputer dan printer.
2. Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang
memungkinkan perangkat keras memproses data.
3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan
pemprosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.
4. Orang, yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan
sistem informasi, pemprosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.
5. Basis data (database), yaitu sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang
berkaitan dengan penyimpanan data.
6. Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang
memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses
oleh sejumlah pemakai.
2.1.8. Pengertian Sistem Informasi Akuntasi
Menurut Kusrini dan Koniyo (2007:10) sistem informasi akuntansi
merupakan sebuah sistem informasi yang mengubah data transaksi bisnis menjadi
informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya.
Menurut Mahatmyo (2014:9) Sistem informasi akuntansi merupakan
sekelompok struktur dalam sebuah entitas yang mengelola sumber daya fisik dan
sumber daya lain untuk mengubah data ekonomi menjadi informasi akuntansi,
agar dapat memenuhi kebutuhan informasi berbagai pihak.
11
Dengan demikian, dilihat dari definisi tersebut di atas sistem akuntansi dan
sistem informasi akuntansi mempunyai pengertian yang sama yaitu serangkaian
kegiatan administrasi perusahaan dalam melaksanakan berbagai aktivitas sehari-
hari.
2.1.9. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi
Bagi suatu perusahaan, sistem informasi akuntansi dibangun dengan tujuan
utama untuk mengolah data akuntansi yang berasal dari berbagai sumber menjadi
informasi akuntansi yang diperlukan oleh berbagai macam pemakai untuk
mengurangi resiko saat mengambil keputusan.
Menurut Kusrini dan Koniyo (2007:10) tujuan dari sistem informasi
akuntansi adalah:
1. Mendukung operasi sehari-hari.
2. Mendukung pengambilan keputusan manajemen.
3. Memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan tanggung-jawaban.
2.1.10. Siklus Dalam Sistem Informasi Akuntansi
Menurut Kusrini dan Koniyo (2007:11) sistem informasi akuntansi memiliki
beberapa sistem bagian (sub-system) yang berupa siklus akuntansi. Siklus
akuntansi menunjukkan prosedur akuntansi, mulai dari sumber data sampai ke
proses pencatatan/pengolahan akuntansinya. Berikut ini adalah pembagian dari
siklus akuntansi:
1. Siklus Pendapatan
Siklus pendapatan merupakan prosedur pendapatan yang dimulai dari
bagian penjualan otorisasi kredit, pengambilan barang, penerimaan barang,
penagihan sampai dengan penerimaan kas.
12
2. Siklus Pengeluaran Kas
Siklus pengeluaran kas merupakan prosedur pengeluaran kas yang dimulai
dari proses pembelian sampai ke proses pembayaran.
3. Siklus Konversi
Siklus konversi merupakan siklus produksi, dimulai dari bahan mentah
sampai barang jadi.
4. Siklus Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)
Siklus manajemen sumber daya manusia merupakan siklus yang melibatkan
proses penggajian pada karyawan.
5. Siklus Buku Besar dan Laporan Keuangan
Siklus ini berupa prosedur pencatatan dan perekaman ke jurnal dan buku
besar dan pencetakan laporan keuangan yang datanya diambil dari buku
besar.
2.1.11. Pengertian Penjualan
Didalam sebuah perusahaan khususnya dalam perusahaan yang bergerak
dibidang usaha perdagangan, penghasilan utama yang dihasilkan ialah berasal dari
penjualan. Perkembangan penjualan pada saat ini sangat berkembang pesat,
demikian juga tingkat persaingan antar pesaing pun besar pengaruhnya pada
perusahaan.
Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini dalam Novianti
(2015:14) menyatakan bahwa penjualan merupakan aktivitas memperjualbelikan
barang dan jasa kepada kosumen.
13
Menurut Leny Sulistiyowati dalam Novianti (2015:15) menyatakan bahwa
Penjualan adalah pendapatan yang berasal dari penjualan produk perusahaan,
disajikan setelah dikurangi potongan penjualan dan retur penjualan.
Dari beberapa pengertian diatas mengenai Penjualan, maka dapat
disimpulkan bahwa penjualan adalah salah satu aktivitas rutin yang dijalani oleh
setiap perusahaan dalam memperjualbelikan barang dan jasanya, yang tujuannya
untuk memperoleh laba dan untuk membuat perusahaan tersebut tambah
berkembang.
2.1.12. Pengertian Penjualan Kredit
Menurut Wibowo dan Arif (2008:79) penjualan kredit adalah penjualan
barang dagangan dengan kesepakatan antara pembeli dan penjual pada saat
transaksi, yaitu pembayaran akan dilakukan pada waktu yang akan datang.
Menurut Mulyadi dalam Novianti (2015:16) menyatakan penjualan kredit
dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirim barang sesuai dengan
orderyang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan
mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut.
Sesuai dengan penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan penjualan kredit
yaitu transaksi penjualan yang dilakukan tetapi pembayarannya menggunakan
jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan bersama.
14
2.1.13. Prosedur Penjualan Kredit
Menurut Mulyadi dalam Novianti (2015:19) Prosedur Penjualan Kredit
sebagai berikut:
1) Bagian Order Penjualan
Bagian order penjualan dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order
dari pembeli dan menambahkan informasi penting pada surat order dari
pembeli. Fungsi penjualan kemudian membuat faktur penjualan kredit dan
mengirimkan kepada berbagai fungsi yang lain untuk memungkinkan fungsi
tersebut memberikan kontribusi dalam melayani order dari pembeli.
2) Bagian Gudang
Bagian gudang dalam prosedur ini fungsi gudang menyiapkan barang yang
telah di order oleh pelanggan/pembeli dan mempersiapkan penge-pack-an
barang untuk barang tersebut di kirimkan oleh bagian pengiriman.
3) Bagian Pengiriman
Bagian pengiriman dalam prosedur ini fungsi pengiriman mengirimkan
barang kepada pembeli sesuai dengan informasi yang tercantum dalam
faktur penjualan kartu kredit yang diterima dari fungsi gudang. Pada saat
penyerahan barang, fungsi pengiriman meminta tanda tangan penerimaan
barang dari pemegang kartu kredit di atas faktur penjualan kartu kredit.
4) Bagian Pencatatan Piutang
Bagian pencatatan piutang dalam prosedur ini fungsi akuntansi mencatat
tembusan faktur penjualan kartu kredit kedalam kartu piutang.
15
5) Bagian Penagihan
Bagian penagihan dalam prosedur ini fungsi penagihan menerima faktur
penjualan kartu kredit dan mengarsipkannya menurut abjad. Secara periodik
fungsi penagihan membuat surat tagihan dan mengirimkanya kepada
pemegang kartu kredit perusahaan, dilampiri dengan faktur penjualan kartu
kredit.
6) Bagian Pencatatan Penjualan
Bagian pencatatan penjualan dalam prosedur ini fungsi akuntansi mencatat
transaksi penjualan kartu kredit ke dalam jurnal penjualan.
2.1.14. Pengertian Piutang Dagang
Piutang merupakan semua tagihan kepada seseorang ataupun badan usaha
atau kepada pihak lainnya dalam satuan mata uang yang timbul sebagai akibat
dari penjualan secara kredit. Oleh sebab itu, perkiraan piutang sangat penting
karena rata-rata perusahaan memiliki perkiraan piutang. Piutang diharapkan
tertagih dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Oleh sebab itu, perkiraan ini
diklasifikasikan ke dalam aktiva lancar.
Menurut Sugiono dkk (2009:161) piutang diklasifikasikan dalam beberapa
kelompok:
1. Piutang dagang/piutang usaha (account receivable)
Piutang dagang merupakan piutang yang timbul sebagai akibat dari adanya
penjualan barang ataupun jasa secara kredit, sesuai dengan tujuan utama
dari beroperasinya perusahaan.
16
2. Piutang wesel (notes receivable)
Piutang wesel merupakan surat pernyataan berutang, atau piutang yang
didasari atas kesanggupan tertulis dari penerima kredit untuk membayar
sejumlah uang tertentu atas permintaan pada tanggal yang telah ditetapkan.
3. Piutang lain-lain (other receivable)
Piutang lain merupakan jenis piutang yang tidak termasuk dalam dua
kategori di atas. Yang termasuk jenis piutang ini adalah sebagai berikut:
1. Tuntutan kepada pihak lain akibat dari suatu kejadian (contoh klaim
asuransi).
2. Piutang pendapatan (deviden, bunga, sewa).
3. Piutang kepada pegawai.
2.1.14. Pengertian Jurnal Penjualan
Menurut Shatu (2016:60) jurnal penjualan merupakan jurnal-jurnal yang
khusus digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi penjualan yang dilakukan
secara kredit.
Menurut Alam (2007:37) Jurnal penjualan adalah jurnal khusus untuk
mencatat transaksi penjualan barang dengan secara kredit.
Sesuai dengan penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan jurnal penjualan
adalah pada jurnal khusus yang didalamnya terdapat jurnal penjualan yang khusus
mencatat data transaksi penjualan yang dilakukan secara kredit.
17
Sumber: Alam (2007:37)
Gambar II.1. Bentuk Jurnal Penjualan
2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)
Didalam merancang sebuah sistem diperlukan suatu peralatan yang dapat
mendukung terciptanya sebuah rancangan. Peralatan pendukung (Tools System)
merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model dari
suatu sistem dengan menggunakan simbol, lambang, diagram yang menunjukan
secara tepat arti dan fungsinya.
2.2.1. Pemprograman Berorientasi Objek (OOP)
Bahasa C++, Java, VB.NET dan sejenisnya kita kenal sebagai bahasa
pemprograman berorientasi objek. Tetapi hanya dengan menggunakan bahasa
tersebut bukan berarti kita sudah pasti membuat program yang berorientasi objek.
Bagi yang pernah berkecimpung dalam pemprograman visual basic, pernah
membuat class. Perlu diketahui kelas adalah tempat berkumpulnya objek yang
merupakan ciri khas pemprograman berorientasi objek.
1. Analis dan Desain Berorientasi Objek (Object-Oriented Analysis and
Design Process)
Menurut Wampler dalam Widodo dan Herlawati (2011:2) mengatakan jika
kita membuat program berorientasi objek tanpa OOAD, ibarat membangun
18
rumah tanpa terlebih dahulu menganalisa apa saja yang dibutuhkan oleh
rumah itu, tanpa perencanaan, tanpa blueprint, tanpa menganalisis ruangan
apa saja yang diperlukan, berapa besar rumah yang akan dibangun dan
sebagainya.
2. Objek (Object)
Menurut Douglas dalam Widodo dan Herlawati (2011:3) mengatakan objek
adalah entitas yang memiliki atribut, karakter (behavour) dan kadangkala
disertai kondisi (state).
3. Kelas (Class)
Menurut Widodo dan Herlawati (2011:3) kelas adalah penggambaran satu
set objek yang memiliki atribut dan behavior yang sama. Kelas mirip tipe
data pada pemprograman non objek, tapi lebih komprehensif karena
terdapat struktur sekaligus karakteristiknya.
4. Pembungkusan (Encapsulation)
Menurut Nugroho dalam Widodo dan Herlawati (2011:4) pembungkusan
sebagai penggabungan potongan-potongan informasi dan perilaku-perilaku
spesifik yang bekerja pada informasi tersebut kemudian mengemasnya
menjadi apa yang disebut sebagai objek.
5. Pewarisan (Inheritance)
Menurut Whitten dalam Widodo dan Herlawati (2011:5) konsep dimana
metode dan atau atribut yang ditentukan di dalam sebuah objek kelas dapat
di wariskan atau digunakan lagi oleh objek kelas lainnya. Sedangkan
generalisasi atau spesialisasi merupakan teknik dimana atribut dan prilaku
yang umum pada beberapa tipe kelas objek, dikelompokan (atau diabstraksi)
19
ke dalam kelasnya sendiri (dinamakan supertype). Atribut dan metode kelas
objek supertype kemudian diwariskan oleh kelas objek tersebut (dinamakan
subtype).
6. Polimorfisme
Menurut Widodo dan Herlawati (2011:5) polimorfisme berarti suatu
fungsionalitas yang diimplementasikan dengan berbagai cara yang berbeda.
Pada terminologi berorientasi objek, ini berarti kita dapat memiliki berbagai
implementasi untuk sebagian fungsionalitas tertentu.
2.2.2. Unified Modelling Language (UML)
Menurut Chonoles dalam Widodo dan Herlawati (2011:6) UML singkatan
dari Unified Modelling Language yang berarti sebuah bahasa pemodelan standar
memiliki sintaks dan semantik.
Menurut Nugroho (2010:6) berpendapat bahwa “UML (Unified Modelling
Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang
berparadigma berorientasi objek”. Pemodelan sesunguhnya digunakan untuk
penyederhanaan permasalahan permasalahan yang kompleks sedemikian rupa
sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.
Menurut Mulyani (2016:42) Unified Modeling Language adalah sebuah
teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk
mendokumentasikan dan melakukan spesifikasi pada sistem.
Berdasarkan pendapat yang dikemukakan para ahli di atas dapat ditarik
kesimpulan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa
pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik dari sebuah sistem
pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented Programming).
20
Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis
diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang
digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan
digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat
dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu
antara lain: (Widodo dan Herlawati, 2011:10)
1. Use Case Diagram
Use case diagram menggambarkan fungsi tertentu dalam suatu sistem
berupakomponen, kejadian atau kelas. Dan Use Case juga dapat diartikan
sebagai urutan langkah-langkah yang secara tindakan saling terkait
(sekenario), baik terotomatisasi maupun secara manual, untuk tujuan
melengkapi satu tugas bisnis tunggal.
2. Class Diagram (Kelas Diagram)
Class Diagram atau Diagram Class adalah inti dari proses pemodelan
objek.Baik forward engineering maupun reverse engineering memanfaatkan
diagram ini. Forward engineering adalah proses perubahan model menjadi
kode program sedangkan reverse engineering sebaliknya merubah kode
program menjadi model.
3. Activity Diagram (Aktivitas Diagram)
Activity Diagram atau aktivitas diagram lebih memfokuskan diri
padaeksekusi dan alur sistem dari pada bagaimana sistem itu dirakit.
Diagram ini tidak hanya memodelkan software melainkan memodelkan
model bisnis juga. Diagram aktivitas menunjukan aktivitas sistem dalam
bentuk kumpulan aksi-aksi. Ketika digunakan dalam pemodelan software,
21
diagram akivitas merepresantasikan pemanggilan suatu fungsi
tertentumisalnya call.
4. Sequence Diagram (Diagram Urutan)
Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun dalam
suatuurutan waktu. Diagram ini secara khusus berasosiasi dengan use case.
Sequencediagram memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya
terjadi untukmenghasilkan sesuatu didalam use case.
5. Component Diagram (Komponen Diagram)
Manfaat component diagram atau diagram komponen adalah bila ada
salahsatu komponen yang rusak atau tidak sesuai dengan tujuan sistem, kita
tinggal mengganti komponen itu dengan komponen yang lain.
6. Deployment Diagram (Diagram Penyebaran)
Model diagram deployment bagian-bagian perangkat lunak suatu sistem ke
perangkat keras yang akan mengeksekusinya. Elemen-elemen perangkat
lunak seperti komponen, kelas, paket dan sebagainya dimanifestasikan
mengguanakan artifak serta dipetakan keperangkat keras yang akan
menjalankannya dengan titik(nodes).
2.2.2.1. Use Case Diagram
Menurut John Satzinger dalam Triandini dan Suardika (2012:17)
menyatakan bahwa “Use Case adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh
sistem, biasanya dalam menanggapi permintaan dari pengguna sistem.”
Menurut Mulyani (2016:42) Use Case Diagram, yaitu diagram yang
digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sistem dengan aktor.
Langkah-langkah membuat Diagram Use Case:
22
1) Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran
yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai
Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaik identifikasi peran spesifik yang
dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah bahwa orang yang sama
mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem
lain juga dapat menjadi aktor dari sistem. Contoh aktor: mahasiswa, dosen,
order clerk, departement manager, auditor.
2) Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun
tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-peran tersebut dalam
penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh
aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikan nilai
tambahan bagi bisnis. Contoh: melihat info biodata, menyimpan data login,
mengirim tertimoni.
Menurut John Satzinger dalam Triandini dan Suardika (2012:18)
menyatakan bahwa “ada tiga jenis Use Case Descriptions yang digunakan oleh
analis, dengan masing-masing tingkat rincian yang berbeda, yaitu: Brief
Description, Intermediate Description, dan Fully Developed Description,
tergantung kebutuhan analis.”
1) Brief Description
Sebuah Brief Descriptiondapat digunakan untuk Use Case yang sangat
sederhana, terutama jika sistem yang akan dikembangkan juga kecil dan
aplikasinya mudah dipahami dengan baik.
2) Intermediate Description
Intermediate Descriptionmerupakan pengembangan dari Brief
Descriptionyang berisi aliran aktivitas internal Use Case. Apabila dalam
23
sebuah Use Case terdapat beberapa scenario, masing-masing aliran aktivitas
dijelaskan sendiri-sendiri dalam sebuah Use Case Description. Exception
Conditions juga dapat dituliskan dalam Intermediate Descriptionjika
diperlukan.
3) Fully Developed Description
Fully Developed Descriptionadalah metode yang paling resmi untuk
mendokumentasikan sebuah Use Case. Untuk membuat Fully Developed
Descriptionkita perlu mendefinisikan semua komponen pada tingkat ini.
2.2.2.2. Activity Diagram (Aktivitas Diagram)
Menurut John Satzinger dalam Triandini dan Suardika (2012:37)
menyatakan bahwa “Activity Diagram adalah sebuah diagram alur kerja yang
menjelaskan berbagai kegiatan pengguna (atau sistem), orang yang melakukan
masing-masing aktivitas, dan aliran sekuensial dari aktivitas-aktivitas tersebut.”
Sumber : Triandini dan Suardika (2012:37)
Gambar II.2. Notasi Activity Diagram
Penjelasan untuk masing-masing notasi:
1) Swimlane: mewakili agen yang melakukan aktivitas. Karena dalam alur kerja
umumnya mempunyai agen yang berbeda yang melakukan langkah yang
24
berbeda dari proses alur kerja. Simbol swimlane membagi aktivitas alur kerja
ke dalam kelompok yang menunjukkan agen mana yang menjalankan
aktivitas yang mana. Ada dua jenis swimlane yang dapat digunakan sesuai
dengan kebutuhan, yaitu swimlane vertical dan swimlane horizontal.
2) initialState: awal dari alur kerja.
3) ActionState: melambangkan aktivitas sendiri dalam alur kerja.
4) Transition: melambangkan urutan di antara aktivitas.
5) FinalState: akhir dari alur kerja.
6) Synchronization: membagi alur kerja menjadi beberapa alur yang
berbarengan ataupun menggabungkan lagi alur yang berbarengan.
7) Decision: titik pengambilan keputusan dimana aliran proses tersebut akan
mengikuti satu jalur atau jalur lainnya.
2.2.2.3. Deployment Diagram
Menurut Munawar dalam Pramudita (2011:25)Deployment diagram
menunjukkan tata letak sebuah sistem secara fisik, menampakkan bagian-bagian
software yang berjalan pada bagian-bagian hardware.
2.2.2.4. Sequence Diagram
Menurut Munawar dalam Pramudita (2011:24) Sequence diagram adalah
grafik dua dimensi dimana obyek ditunjukkan dalam dimensi horizontal,
sedangkan lifeline ditunjukkan dalam dimensi vertikal.
2.2.3. Entity Relationship Diagram (ERD)
Menurut Lubis (2016:38) “Entity Relationship Diagram adalah suatu
permodelan berbasis pada persepsi dunia nyata yang mana terdiri dari kumpulan
objek dasar yang disebut dengan entitas (entity) dan hubungan diantara objek-
25
objek tersebut dengan menggunakan perangkat konseptual dalam bentuk
diagram”.
Menurut Lubis (2016:39-40) simbol yang digunakan pada ERD terdiri dari:
1) Entitas, Empat persegi panjang (rectangle) yang mewakili
sekumpulan/himpunan objek yang berada pada sebuah sistem.
2) Elips yang mewakili atribut biasa. Pada beberapa kasus, penggunaan simbol
elips dapat diganti dengan titik (.)
3) Double Elips yang mewakili atribut multi key atau multi value. Pada
beberapa kasus, penggunaan simbol double elips dapat digunakan untuk
mewakili sekelompok nilai yang digunakan pada setiap instans entity.
4) Elips yang menjadi turunan atau penjelasan atribut biasa, yaitu suatu atribut
yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti
tertentu dan lebih spesifik dalam menjabarkan atribut yang lain. Simbol ini
dikenal dengan atribut composite.
5) Elips putus-putus yang mewakili atribut derevative, yaitu suatu atribut yang
dihasilkan dari atribut yang lain.
6) Intan (diamond)/belah ketupat yang mewakili hubungan antar himpunan
entitas. Dalam pemberian keterangan hubungan, sebaiknya menggunakan
kata kerja. Misalnya keluar, daftar, kerja dan sebagainya.
7) Garis (line) yang mewakili hubungan antara atribut (elips) dengan entitas
(rectangle) dan himpunan entitas (diamond) dengan entitas (tectangle) dan
sebaliknya.
26
2.2.4. Logical Record Structure (LRS)
Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) memberikan batasan bahwa LRS
adalah “sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER akan
mengikuti pola atau aturan permodelan tertentu dalam kaitanya dengan konvensi
ke LRS”.
Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) Perubahan yang terjadi yaitu
mengikuti aturan-aturan sebagai berikut:
1. Setiap entitas akan diubah kebentuk kotak.
2. Sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika
hubungan yang terjadi pada diagram-ER 1:M (relasi bersatu dengan
cardinality M) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan cardinality
yang paling membutuhkan referensi).
3. Sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas baru)
jika tingkat hubunganya M:M (many to many) dan memiliki foreign key
sebagai primary key yang diambil dari kedua entitas yang sebelumnya
saling berhubungan.
2.2.5. Pemprograman Java
Bahasa pemprograman java merupakan salah satu dari sekian banyak bahasa
pemprograman yang dapat di jalankan di berbagai sistem operasi termasuk
telepon genggam. Bahasa pemprograman ini pertama kali dibuat oleh James
Gosling saat masih bergabung Sun Microsystems. Bahasa pemprograman ini
merupakan pengembangan dari bahasa pemprograman C++ karena banyak
mengadopsi sintak C dan C++. Saat ini java merupakan bahasa pemprograman
yang paling populer digunakan, dan secara luas dimanfaatkan dalam
27
pengembangan berbagai jenis perangkat lunak aplikasi ataupun aplikasi berbasis
web. Kelebihan java dari bahasa pemprograman yang lain adalah bisa dijalankan
di berbagai jenis sistem operasi sehingga dikenal juga bahasa pemprograman
multiplatform, bersifat pemprograman beroerientasi objek, memiliki library yang
lengkap. Menurut Nofriandi (2015:1) Java memiliki 2 komponen, yaitu:
1. Java Virtual Machine (JVM)
Supaya bahasa pemprograman java dapat berjalan di sebuah sistem operasi,
maka suatu komponen yang nama Java Virtual Machine (JVM). JVM juga
mempunyai dua buah pembagian, yaitu Java Runtime Environment (JRE)
dan Java Development Kit (JDK).
a. Java Runtime Environment atau kita sering menyebutnya java
merupakan yang digunakan untuk menjalankan aplikasi windows yang
dibuat dengan platform java sangat berbeda dengan bahasa lain,
seperti Visual Basic. Fungsi dari JRE yaitu untuk menjalankan
aplikasi yang biasa disebut dengan applets yang dibuat dengan
menggunakan bahasa pemprograman java. Intinya, software yang
dibuat dengan bahasa pemprograman java, wajib memasang JRE. Jika
tidak, secara mutlak aplikasi tersebut tidak bisa dijalankan.
b. Java Development Kit berisi kumpulan tools baris perintah (cooman
line tool) untuk menciptakan program java.
2. Integrated Development Environment (IDE)
Integrated Development Environment (IDE) merupakan sebuah teks editor
untuk menuliskan script bahasa pemprograman java.
28
2.2.6. Netbean 8.0.2
Menurut Nofriandi (2015:2) Netbeans merupakan aplikasi Intgrated
Development Environment(IDE) yang berbasiskan java dari Sun Microsystem
yang berjalan di atas swing dan banyak digunakan sekarang sebagai editor untuk
berbagai bahasa pemprograman. Sampai sekarang, Netbeans sudah sampai ke
versi 8.0. Pada Netbeans, kita bisa membuat bahasa pemprograman Java,
JavaScript, PHP, Python, Ruby, Groovy, C, C++, Scala, Clojure. Swing
merupakan teknologi Java untuk pengembangan aplikasi desktop yang bisa
dijalakan diberbagai sistem operasi, seperti windows, linux, Mac OS X, dan
solaris.
2.2.7. Xampp
Menurut Aryanto (2016:6) XAMPP merupakan sebuah aplikasi perangkat
lunak pemprograman dan database yang di dalamnya terdapat berbagai macam
aplikasi pemprograman seperti; Apache HTTP Server, MySQL, database, bahasa
pemprograman PHP dan Perl.
Menurut Wicaksono (2008:6) XAMPP adalah sebuah software yang
berfungsi untuk menjalankan website berbasisPHP dan menggunakan pengolah
data MySQL di komputer lokal. XAMPP berperan sebagai server web pada
komputer. XAMPP juga dapat disebut Cpanel server virtual, yang dapat
membantu anda melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa
harus online atau terakses dengan internet.
29
2.2.8. MySQL
Menurut Arief (2011:152) “MySQL adalah salah satu jenis database server
yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang
menggunakan database sebagai sumber dan pengolahan datanya”.
MySQL dikembangkan oleh perusahaan swedia bernama MySQL AB yang
pada saat ini bernama Tcx DataKonsult AB sekitar tahun 1994-1995, namun cikal
bakal kodenya sudah ada sejak tahun 1979. Awalnya Tcx merupakan perusahaan
pengembang software dan konsultan database, dan saat ini MySQL sudah diambil
alih oleh Oracle Corp.
Kepopuleran MySQL antara lain karena MySQL menggunakan SQL
sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya sehingga mudah untuk
digunakan, kinerja query cepat, dan mencukupi untuk kebutuhan database
perusahaan-perusahaan yang berskala kecil sampai menengah, MySQL juga
bersifat open source (tidak berbayar).
MySQL merupakan database yang pertama kali didukung oleh bahasa
pemrograman script untuk internet (PHP dan Perl). MySQL dan PHP dianggap
sebagai pasangan software pembangun aplikasi web yang ideal. MySQL lebih
sering digunakan untuk membangun aplikasi berbasis web, umumnya
pengembangan aplikasinya menggunakan bahasa pemrograman script
PHP.MySQL didistribusikan dengan licensi open source GPL (General Public
License) mulai versi 3.23 pada bulan juni 2000.