BAB II LANDASAN TEORI...Siklus Pengeluaran Kas Siklus pengeluaran kas merupakan prosedur pengeluaran...

26
BAB II LANDASAN TEORI 2.1. Konsep Dasar Sistem Sistem adalah satu hal yang terpenting dalam membuat perancangansistem informasi. Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai sistem informasi untuk mengumpulkan, menyimpan, melihat, dan menyalurkan informasi. Sistem informasi dapat terbentuk karena didorong oleh kebutuhanakan informasi yang terus meningkat yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan. 2.1.1. Pengertian Sistem Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang dihasilkan oleh suatu proses tertentu yang bertujuan untuk menyediakan informasi untuk membantu mengambil keputusan manajemen operasi perusahaan dari hari ke hari serta menyediakan informasi yang layak untuk pihak di luar perusahaan. Pengertian Sistem yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut: Menurut Bodnar dan Hoowood dalam Muslihudin dan Oktafianto (2016:1) sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan, berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk menyelesaikan suatu sasaran tertentu. Menurut Lani Sidharta dalam Hutahaean (2014:2) mengemukakan bahwa “Sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama”. 4

Transcript of BAB II LANDASAN TEORI...Siklus Pengeluaran Kas Siklus pengeluaran kas merupakan prosedur pengeluaran...

4

BAB II

LANDASAN TEORI

2.1. Konsep Dasar Sistem

Sistem adalah satu hal yang terpenting dalam membuat

perancangansistem informasi. Pada umumnya setiap organisasi selalu mempunyai

sistem informasi untuk mengumpulkan, menyimpan, melihat, dan menyalurkan

informasi. Sistem informasi dapat terbentuk karena didorong oleh kebutuhanakan

informasi yang terus meningkat yang dibutuhkan oleh pengambil keputusan.

2.1.1. Pengertian Sistem

Pada dasarnya sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang

saling berhubungan, yang disusun sesuai dengan skema yang menyeluruh untuk

melaksanakan suatu kegiatan atau fungsi utama dari perusahaan yang dihasilkan

oleh suatu proses tertentu yang bertujuan untuk menyediakan informasi untuk

membantu mengambil keputusan manajemen operasi perusahaan dari hari ke hari

serta menyediakan informasi yang layak untuk pihak di luar perusahaan.

Pengertian Sistem yang dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut:

Menurut Bodnar dan Hoowood dalam Muslihudin dan Oktafianto (2016:1)

sistem adalah suatu jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling berkaitan,

berkumpul bersama-sama untuk melakukan suatu kegiatan atau untuk

menyelesaikan suatu sasaran tertentu.

Menurut Lani Sidharta dalam Hutahaean (2014:2) mengemukakan bahwa

“Sistem adalah himpunan dari bagian-bagian yang saling berhubungan yang

secara bersama mencapai tujuan-tujuan yang sama”.

4

5

Menurut Murdick dan Ross dalam Al Fatta (2007:3) mendefinisikan sistem

sebagai perangkat elemen yang digabungkan satu dengan lainnya untuk suatu

tujuan bersama.

Dari beberapa pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa sistem adalah

sekumpulan komponen atau jaringan kerja dari prosedur-prosedur yang saling

berkaitan dan saling bekerja sama membentuk suatu jaringan kerja untuk

mencapai sasaran atau tujuan tertentu.

2.1.2. Karakteristik Sistem

Menurut Kusrini dan Koniyo (2007:6) sistem mempunyai beberapa

karakteristik atau sifat-sifat tertentu, antara lain:

1. Komponen Sistem (Component)

Suatu sistem terdiri dari sejumlah komponen yang saling berinteraksi, yang

saling bekerjasama membentuk suatu komponen sistem atau bagian-bagian

dari sistem.

2. Batasan Sistem (Boundry)

Merupakan daerah yang membatasi suatu sistem dengan sistem yang lain

atau dengan lingkungan kerjanya.

3. Subsistem

Bagian-bagian dari sistem yang beraktivitas dan berinteraksi satu sama lain

untuk mencapai tujuan dengan sasarannya masing-masing.

4. Lingkungan Luar Sistem (Environment)

Suatu sistem yang ada di luar dari batas sistem yang diperngaruhi oleh

operasi sistem.

6

5. Penghubung Sistem (Interface)

Media penghubung antara suatu subsistem dengan subsistem lain. Adanya

penghubung ini memungkinkan berbagai sumber daya mengalir dari suatu

subsistem ke subsistem lainnya.

6. Masukan sistem (Input)

Energi yang masuk ke dalam sistem, berupa perawatan dan sinyal. Masukan

perawatan adalah energi yang dimasukan supaya sistem tersebut dapat

berinteraksi.

7. Keluaran Sistem (Output)

Hasil energi yang diolah dan diklasifikasikan menjadi keluaran yang

berguna dan sisa pembuangan.

8. Pengolahan Sistem (Process)

Suatu sistem dapat mempunyai suatu bagian pengolah yanga akan

mengubah masukan menjadi keluaran.

9. Sasaran Sistem (Object)

Tujuan yang ingin dicapai oleh sistem, akan dikatakan berhasil apabila

mengenai sasaran atau tujuan.

2.1.3. Klasifikasi Sistem

Menurut Kusrini dan Koniyo (2007:7) suatu sistem dapat diklasifikasikan

menjadi seperti berikut ini:

1. Sistem abstrak dan sistem fisik

Sistem abstrak adalah suatu sistem yang berupa pemikiran atau ide-ide yang

tidak tampak secara fisik, sedangkan sistem fisik adalah sistem yang ada

secara fisik.

7

2. Sistem alamiah dan sistem buatan manusia

Sistem alamiah adalah sistem yang terjadi melalui proses alam sedangkan

sistem buatan manusia adalah sistem yang dirancang oleh manusia.

3. Sistem tertentu dan sistem tak tertentu

Sistem tertentu adalah suatu sistem yang operasinya dapat diprediksi secara

tepat sedangkan sistem tak tertentu sistem dengan perilaku ke depan yang

tidak dapat diprediksi.

4. Sistem tertutup dan sistem terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak terpengaruh oleh lingkungan luar

atau otomatis, sedangkan sistem terbuka adalah sistem yang berhubungan

dan terpengaruh oleh lingkungan luar.

2.1.4. Pengertian Informasi

Telah diketahui bahwa informasi merupakan hal yang sangat penting bagi

perusahaan dalam pengambilan keputusan sehari-hari. Beberapa ahli

mendefinisikan informasi sebagai berikut:

Menurut Jogiyanto dalam Muslihudin dan Oktafianto (2016:1) informasi

adalah data yang diolah menjadi bentuk yang berguna bagi para pemakainya.

Menurut Kusrini dan Koniyo (2007:7-8) Informasi adalah data yang sudah

diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi pengguna, yang bermanfaat dalam

pengambilan keputusan saat ini atau mendukung sumber informasi. Data belum

memilki nilai sedangkan informasi sudah memiliki nilai. Informasi dikatakan

bernilai bila manfaatnya lebih besar dibandingkan biaya untuk mendapatkannya.

8

Dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan data yang diolah menjadi

bentuk yang berguna untuk membuat keputusan. Informasi berguna untuk

pembuat keputusan karena informasi menurunkan ketidakpastian (meningkatkan

pengetahuan). Informasi menjadi penting karena berdasarkan informasi itu para

pengelola dapat mengetahui kondisi objektif perusahaannya. Informasi tersebut

merupakan hasil pengolahan data atau fakta yang dikumpulkan dengan metode

ataupun cara-cara tertentu.

2.1.5. Kualitas Informasi

Menurut Sutabri dalam Muslihudin dan Oktafianto (2016:10)

mengemukakan bahwa kualitas dari suatu informasi tergantung dari tiga(3) hal,

yaitu:

1. Informasi harus akurat (accurate)

Informasi harus bebas dari kesalahan, tidak bias atau menyesatkan. Akurat

juga berarti bahwa informasi harus jelas mencerminkan maksudnya.

2. Tepat Waktu

Informasi yang sampai pada si penerima tidak boleh terlambat, informasi

yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Karena informasi

merupakan landasan di dalam pengambilan keputusan.

3. Relevan (relevance)

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Relevansi untuk

setiap orang, satu dengan yang lainnya adalah berbeda.

9

2.1.6. Pengertian Sistem Informasi

Menurut Sutabri dalam Muslihudin dan Oktafianto (2016:11)

mendefinisikan sistem informasi adalah suatu sitem di dalam suatu organisasi

yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung

fungsi operasi organisasi yang bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari

suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan

laporan-laporan yang diperlukan.

Menurut Kusrini dan Koniyo (2007:9) mendefinisikan sistem informasi

adalah “Sebuah sistem yang terdiri atas rangkaian subsistem informasi terhadap

pengolah data untuk menghasilkan informasi yang berguna dalam pengambilan

keputusan.”

Robert A. Laitch dan K. Roscoe Bavis dalam Kusrini dan Koniyo (2007:8)

mendefinisikan “Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi

yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung

operasi, bersifat manajerial dan kegiatan strategi dari suatu organisasi dan

menyediakan pihak luar tertentu dengan laporan-laporan yang diperlukan.”

Dari beberapa pengertian di atas, dapat dikatakan bahwa sistem informasi

merupakan kerangka kerja organisasi dalam menghasilkan informasi yang

bermanfaat dan berguna bagi manajemen dalam mengambil keputusan yang

objektif sehingga hasilnya sesuai dengan sasaran yang diharapkan.

10

2.1.7. Komponen Dasar Sistem Informasi

Menurut Kusrini dan Koniyo (2007:9) dalam suatu sistem informasi

terdapat komponen-komponen sebagai berikut:

1. Perangkat keras (hardware), mencakup berbagai peranti fisik seperti

komputer dan printer.

2. Perangkat lunak (software) atau program, yaitu sekumpulan instruksi yang

memungkinkan perangkat keras memproses data.

3. Prosedur, yaitu sekumpulan aturan yang dipakai untuk mewujudkan

pemprosesan data dan pembangkitan keluaran yang dikehendaki.

4. Orang, yaitu semua pihak yang bertanggung jawab dalam pengembangan

sistem informasi, pemprosesan dan penggunaan keluaran sistem informasi.

5. Basis data (database), yaitu sekumpulan tabel, hubungan dan lain-lain yang

berkaitan dengan penyimpanan data.

6. Jaringan komputer dan komunikasi data, yaitu sistem penghubung yang

memungkinkan sumber (resources) dipakai secara bersama atau diakses

oleh sejumlah pemakai.

2.1.8. Pengertian Sistem Informasi Akuntasi

Menurut Kusrini dan Koniyo (2007:10) sistem informasi akuntansi

merupakan sebuah sistem informasi yang mengubah data transaksi bisnis menjadi

informasi keuangan yang berguna bagi pemakainya.

Menurut Mahatmyo (2014:9) Sistem informasi akuntansi merupakan

sekelompok struktur dalam sebuah entitas yang mengelola sumber daya fisik dan

sumber daya lain untuk mengubah data ekonomi menjadi informasi akuntansi,

agar dapat memenuhi kebutuhan informasi berbagai pihak.

11

Dengan demikian, dilihat dari definisi tersebut di atas sistem akuntansi dan

sistem informasi akuntansi mempunyai pengertian yang sama yaitu serangkaian

kegiatan administrasi perusahaan dalam melaksanakan berbagai aktivitas sehari-

hari.

2.1.9. Fungsi Sistem Informasi Akuntansi

Bagi suatu perusahaan, sistem informasi akuntansi dibangun dengan tujuan

utama untuk mengolah data akuntansi yang berasal dari berbagai sumber menjadi

informasi akuntansi yang diperlukan oleh berbagai macam pemakai untuk

mengurangi resiko saat mengambil keputusan.

Menurut Kusrini dan Koniyo (2007:10) tujuan dari sistem informasi

akuntansi adalah:

1. Mendukung operasi sehari-hari.

2. Mendukung pengambilan keputusan manajemen.

3. Memenuhi kewajiban yang berhubungan dengan tanggung-jawaban.

2.1.10. Siklus Dalam Sistem Informasi Akuntansi

Menurut Kusrini dan Koniyo (2007:11) sistem informasi akuntansi memiliki

beberapa sistem bagian (sub-system) yang berupa siklus akuntansi. Siklus

akuntansi menunjukkan prosedur akuntansi, mulai dari sumber data sampai ke

proses pencatatan/pengolahan akuntansinya. Berikut ini adalah pembagian dari

siklus akuntansi:

1. Siklus Pendapatan

Siklus pendapatan merupakan prosedur pendapatan yang dimulai dari

bagian penjualan otorisasi kredit, pengambilan barang, penerimaan barang,

penagihan sampai dengan penerimaan kas.

12

2. Siklus Pengeluaran Kas

Siklus pengeluaran kas merupakan prosedur pengeluaran kas yang dimulai

dari proses pembelian sampai ke proses pembayaran.

3. Siklus Konversi

Siklus konversi merupakan siklus produksi, dimulai dari bahan mentah

sampai barang jadi.

4. Siklus Manajemen Sumber Daya Manusia (SDM)

Siklus manajemen sumber daya manusia merupakan siklus yang melibatkan

proses penggajian pada karyawan.

5. Siklus Buku Besar dan Laporan Keuangan

Siklus ini berupa prosedur pencatatan dan perekaman ke jurnal dan buku

besar dan pencetakan laporan keuangan yang datanya diambil dari buku

besar.

2.1.11. Pengertian Penjualan

Didalam sebuah perusahaan khususnya dalam perusahaan yang bergerak

dibidang usaha perdagangan, penghasilan utama yang dihasilkan ialah berasal dari

penjualan. Perkembangan penjualan pada saat ini sangat berkembang pesat,

demikian juga tingkat persaingan antar pesaing pun besar pengaruhnya pada

perusahaan.

Menurut Lilis Puspitawati dan Sri Dewi Anggadini dalam Novianti

(2015:14) menyatakan bahwa penjualan merupakan aktivitas memperjualbelikan

barang dan jasa kepada kosumen.

13

Menurut Leny Sulistiyowati dalam Novianti (2015:15) menyatakan bahwa

Penjualan adalah pendapatan yang berasal dari penjualan produk perusahaan,

disajikan setelah dikurangi potongan penjualan dan retur penjualan.

Dari beberapa pengertian diatas mengenai Penjualan, maka dapat

disimpulkan bahwa penjualan adalah salah satu aktivitas rutin yang dijalani oleh

setiap perusahaan dalam memperjualbelikan barang dan jasanya, yang tujuannya

untuk memperoleh laba dan untuk membuat perusahaan tersebut tambah

berkembang.

2.1.12. Pengertian Penjualan Kredit

Menurut Wibowo dan Arif (2008:79) penjualan kredit adalah penjualan

barang dagangan dengan kesepakatan antara pembeli dan penjual pada saat

transaksi, yaitu pembayaran akan dilakukan pada waktu yang akan datang.

Menurut Mulyadi dalam Novianti (2015:16) menyatakan penjualan kredit

dilaksanakan oleh perusahaan dengan cara mengirim barang sesuai dengan

orderyang diterima dari pembeli dan untuk jangka waktu tertentu perusahaan

mempunyai tagihan kepada pembeli tersebut.

Sesuai dengan penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan penjualan kredit

yaitu transaksi penjualan yang dilakukan tetapi pembayarannya menggunakan

jangka waktu tertentu sesuai kesepakatan bersama.

14

2.1.13. Prosedur Penjualan Kredit

Menurut Mulyadi dalam Novianti (2015:19) Prosedur Penjualan Kredit

sebagai berikut:

1) Bagian Order Penjualan

Bagian order penjualan dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order

dari pembeli dan menambahkan informasi penting pada surat order dari

pembeli. Fungsi penjualan kemudian membuat faktur penjualan kredit dan

mengirimkan kepada berbagai fungsi yang lain untuk memungkinkan fungsi

tersebut memberikan kontribusi dalam melayani order dari pembeli.

2) Bagian Gudang

Bagian gudang dalam prosedur ini fungsi gudang menyiapkan barang yang

telah di order oleh pelanggan/pembeli dan mempersiapkan penge-pack-an

barang untuk barang tersebut di kirimkan oleh bagian pengiriman.

3) Bagian Pengiriman

Bagian pengiriman dalam prosedur ini fungsi pengiriman mengirimkan

barang kepada pembeli sesuai dengan informasi yang tercantum dalam

faktur penjualan kartu kredit yang diterima dari fungsi gudang. Pada saat

penyerahan barang, fungsi pengiriman meminta tanda tangan penerimaan

barang dari pemegang kartu kredit di atas faktur penjualan kartu kredit.

4) Bagian Pencatatan Piutang

Bagian pencatatan piutang dalam prosedur ini fungsi akuntansi mencatat

tembusan faktur penjualan kartu kredit kedalam kartu piutang.

15

5) Bagian Penagihan

Bagian penagihan dalam prosedur ini fungsi penagihan menerima faktur

penjualan kartu kredit dan mengarsipkannya menurut abjad. Secara periodik

fungsi penagihan membuat surat tagihan dan mengirimkanya kepada

pemegang kartu kredit perusahaan, dilampiri dengan faktur penjualan kartu

kredit.

6) Bagian Pencatatan Penjualan

Bagian pencatatan penjualan dalam prosedur ini fungsi akuntansi mencatat

transaksi penjualan kartu kredit ke dalam jurnal penjualan.

2.1.14. Pengertian Piutang Dagang

Piutang merupakan semua tagihan kepada seseorang ataupun badan usaha

atau kepada pihak lainnya dalam satuan mata uang yang timbul sebagai akibat

dari penjualan secara kredit. Oleh sebab itu, perkiraan piutang sangat penting

karena rata-rata perusahaan memiliki perkiraan piutang. Piutang diharapkan

tertagih dalam kurun waktu kurang dari satu tahun. Oleh sebab itu, perkiraan ini

diklasifikasikan ke dalam aktiva lancar.

Menurut Sugiono dkk (2009:161) piutang diklasifikasikan dalam beberapa

kelompok:

1. Piutang dagang/piutang usaha (account receivable)

Piutang dagang merupakan piutang yang timbul sebagai akibat dari adanya

penjualan barang ataupun jasa secara kredit, sesuai dengan tujuan utama

dari beroperasinya perusahaan.

16

2. Piutang wesel (notes receivable)

Piutang wesel merupakan surat pernyataan berutang, atau piutang yang

didasari atas kesanggupan tertulis dari penerima kredit untuk membayar

sejumlah uang tertentu atas permintaan pada tanggal yang telah ditetapkan.

3. Piutang lain-lain (other receivable)

Piutang lain merupakan jenis piutang yang tidak termasuk dalam dua

kategori di atas. Yang termasuk jenis piutang ini adalah sebagai berikut:

1. Tuntutan kepada pihak lain akibat dari suatu kejadian (contoh klaim

asuransi).

2. Piutang pendapatan (deviden, bunga, sewa).

3. Piutang kepada pegawai.

2.1.14. Pengertian Jurnal Penjualan

Menurut Shatu (2016:60) jurnal penjualan merupakan jurnal-jurnal yang

khusus digunakan untuk mencatat transaksi-transaksi penjualan yang dilakukan

secara kredit.

Menurut Alam (2007:37) Jurnal penjualan adalah jurnal khusus untuk

mencatat transaksi penjualan barang dengan secara kredit.

Sesuai dengan penjelasan diatas, dapat ditarik kesimpulan jurnal penjualan

adalah pada jurnal khusus yang didalamnya terdapat jurnal penjualan yang khusus

mencatat data transaksi penjualan yang dilakukan secara kredit.

17

Sumber: Alam (2007:37)

Gambar II.1. Bentuk Jurnal Penjualan

2.2. Peralatan Pendukung (Tools System)

Didalam merancang sebuah sistem diperlukan suatu peralatan yang dapat

mendukung terciptanya sebuah rancangan. Peralatan pendukung (Tools System)

merupakan alat yang digunakan untuk menggambarkan bentuk logika model dari

suatu sistem dengan menggunakan simbol, lambang, diagram yang menunjukan

secara tepat arti dan fungsinya.

2.2.1. Pemprograman Berorientasi Objek (OOP)

Bahasa C++, Java, VB.NET dan sejenisnya kita kenal sebagai bahasa

pemprograman berorientasi objek. Tetapi hanya dengan menggunakan bahasa

tersebut bukan berarti kita sudah pasti membuat program yang berorientasi objek.

Bagi yang pernah berkecimpung dalam pemprograman visual basic, pernah

membuat class. Perlu diketahui kelas adalah tempat berkumpulnya objek yang

merupakan ciri khas pemprograman berorientasi objek.

1. Analis dan Desain Berorientasi Objek (Object-Oriented Analysis and

Design Process)

Menurut Wampler dalam Widodo dan Herlawati (2011:2) mengatakan jika

kita membuat program berorientasi objek tanpa OOAD, ibarat membangun

18

rumah tanpa terlebih dahulu menganalisa apa saja yang dibutuhkan oleh

rumah itu, tanpa perencanaan, tanpa blueprint, tanpa menganalisis ruangan

apa saja yang diperlukan, berapa besar rumah yang akan dibangun dan

sebagainya.

2. Objek (Object)

Menurut Douglas dalam Widodo dan Herlawati (2011:3) mengatakan objek

adalah entitas yang memiliki atribut, karakter (behavour) dan kadangkala

disertai kondisi (state).

3. Kelas (Class)

Menurut Widodo dan Herlawati (2011:3) kelas adalah penggambaran satu

set objek yang memiliki atribut dan behavior yang sama. Kelas mirip tipe

data pada pemprograman non objek, tapi lebih komprehensif karena

terdapat struktur sekaligus karakteristiknya.

4. Pembungkusan (Encapsulation)

Menurut Nugroho dalam Widodo dan Herlawati (2011:4) pembungkusan

sebagai penggabungan potongan-potongan informasi dan perilaku-perilaku

spesifik yang bekerja pada informasi tersebut kemudian mengemasnya

menjadi apa yang disebut sebagai objek.

5. Pewarisan (Inheritance)

Menurut Whitten dalam Widodo dan Herlawati (2011:5) konsep dimana

metode dan atau atribut yang ditentukan di dalam sebuah objek kelas dapat

di wariskan atau digunakan lagi oleh objek kelas lainnya. Sedangkan

generalisasi atau spesialisasi merupakan teknik dimana atribut dan prilaku

yang umum pada beberapa tipe kelas objek, dikelompokan (atau diabstraksi)

19

ke dalam kelasnya sendiri (dinamakan supertype). Atribut dan metode kelas

objek supertype kemudian diwariskan oleh kelas objek tersebut (dinamakan

subtype).

6. Polimorfisme

Menurut Widodo dan Herlawati (2011:5) polimorfisme berarti suatu

fungsionalitas yang diimplementasikan dengan berbagai cara yang berbeda.

Pada terminologi berorientasi objek, ini berarti kita dapat memiliki berbagai

implementasi untuk sebagian fungsionalitas tertentu.

2.2.2. Unified Modelling Language (UML)

Menurut Chonoles dalam Widodo dan Herlawati (2011:6) UML singkatan

dari Unified Modelling Language yang berarti sebuah bahasa pemodelan standar

memiliki sintaks dan semantik.

Menurut Nugroho (2010:6) berpendapat bahwa “UML (Unified Modelling

Language) adalah bahasa pemodelan untuk sistem atau perangkat lunak yang

berparadigma berorientasi objek”. Pemodelan sesunguhnya digunakan untuk

penyederhanaan permasalahan permasalahan yang kompleks sedemikian rupa

sehingga lebih mudah dipelajari dan dipahami.

Menurut Mulyani (2016:42) Unified Modeling Language adalah sebuah

teknik pengembangan sistem yang menggunakan bahasa grafis sebagai alat untuk

mendokumentasikan dan melakukan spesifikasi pada sistem.

Berdasarkan pendapat yang dikemukakan para ahli di atas dapat ditarik

kesimpulan bahwa UML (Unified Modelling Language) adalah sebuah bahasa

pemodelan standar yang memiliki sintak dan semantik dari sebuah sistem

pengembangan perangkat lunak berbasis Objek (Object Oriented Programming).

20

Beberapa literature menyebutkan bahwa UML menyediakan sembilan jenis

diagram, yang lain menyebutkan delapan karena ada beberapa diagram yang

digabung, misalnya diagram komunikasi, diagram urutan dan diagram pewaktuan

digabung menjadi diagram interaksi. Namun demikian model-model itu dapat

dikelompokkan berdasarkan sifatnya yaitu statis atau dinamis. Jenis diagram itu

antara lain: (Widodo dan Herlawati, 2011:10)

1. Use Case Diagram

Use case diagram menggambarkan fungsi tertentu dalam suatu sistem

berupakomponen, kejadian atau kelas. Dan Use Case juga dapat diartikan

sebagai urutan langkah-langkah yang secara tindakan saling terkait

(sekenario), baik terotomatisasi maupun secara manual, untuk tujuan

melengkapi satu tugas bisnis tunggal.

2. Class Diagram (Kelas Diagram)

Class Diagram atau Diagram Class adalah inti dari proses pemodelan

objek.Baik forward engineering maupun reverse engineering memanfaatkan

diagram ini. Forward engineering adalah proses perubahan model menjadi

kode program sedangkan reverse engineering sebaliknya merubah kode

program menjadi model.

3. Activity Diagram (Aktivitas Diagram)

Activity Diagram atau aktivitas diagram lebih memfokuskan diri

padaeksekusi dan alur sistem dari pada bagaimana sistem itu dirakit.

Diagram ini tidak hanya memodelkan software melainkan memodelkan

model bisnis juga. Diagram aktivitas menunjukan aktivitas sistem dalam

bentuk kumpulan aksi-aksi. Ketika digunakan dalam pemodelan software,

21

diagram akivitas merepresantasikan pemanggilan suatu fungsi

tertentumisalnya call.

4. Sequence Diagram (Diagram Urutan)

Sequence diagram menjelaskan interaksi objek yang disusun dalam

suatuurutan waktu. Diagram ini secara khusus berasosiasi dengan use case.

Sequencediagram memperlihatkan tahap demi tahap apa yang seharusnya

terjadi untukmenghasilkan sesuatu didalam use case.

5. Component Diagram (Komponen Diagram)

Manfaat component diagram atau diagram komponen adalah bila ada

salahsatu komponen yang rusak atau tidak sesuai dengan tujuan sistem, kita

tinggal mengganti komponen itu dengan komponen yang lain.

6. Deployment Diagram (Diagram Penyebaran)

Model diagram deployment bagian-bagian perangkat lunak suatu sistem ke

perangkat keras yang akan mengeksekusinya. Elemen-elemen perangkat

lunak seperti komponen, kelas, paket dan sebagainya dimanifestasikan

mengguanakan artifak serta dipetakan keperangkat keras yang akan

menjalankannya dengan titik(nodes).

2.2.2.1. Use Case Diagram

Menurut John Satzinger dalam Triandini dan Suardika (2012:17)

menyatakan bahwa “Use Case adalah sebuah kegiatan yang dilakukan oleh

sistem, biasanya dalam menanggapi permintaan dari pengguna sistem.”

Menurut Mulyani (2016:42) Use Case Diagram, yaitu diagram yang

digunakan untuk menggambarkan hubungan antara sistem dengan aktor.

Langkah-langkah membuat Diagram Use Case:

22

1) Mengidentifikasi aktor. Perhatikan bahwa aktor sebenarnya adalah peran

yang dimainkan oleh pengguna. Alih-alih menyusun daftar aktor sebagai

Bob, Maria, atau Tuan Hendricks, sebaik identifikasi peran spesifik yang

dimainkan oleh orang-orang tersebut. Ingatlah bahwa orang yang sama

mungkin memainkan berbagai peran karena ia menggunakan sistem. Sistem

lain juga dapat menjadi aktor dari sistem. Contoh aktor: mahasiswa, dosen,

order clerk, departement manager, auditor.

2) Setelah peran aktor teridentifikasi, langkah berikutnya adalah menyusun

tujuan-tujuan yang ingin dicapai oleh peran-peran tersebut dalam

penggunaan sistem. Tujuan tersebut merupakan tugas yang dilakukan oleh

aktor untuk mencapai beberapa fungsi bisnis yang memberikan nilai

tambahan bagi bisnis. Contoh: melihat info biodata, menyimpan data login,

mengirim tertimoni.

Menurut John Satzinger dalam Triandini dan Suardika (2012:18)

menyatakan bahwa “ada tiga jenis Use Case Descriptions yang digunakan oleh

analis, dengan masing-masing tingkat rincian yang berbeda, yaitu: Brief

Description, Intermediate Description, dan Fully Developed Description,

tergantung kebutuhan analis.”

1) Brief Description

Sebuah Brief Descriptiondapat digunakan untuk Use Case yang sangat

sederhana, terutama jika sistem yang akan dikembangkan juga kecil dan

aplikasinya mudah dipahami dengan baik.

2) Intermediate Description

Intermediate Descriptionmerupakan pengembangan dari Brief

Descriptionyang berisi aliran aktivitas internal Use Case. Apabila dalam

23

sebuah Use Case terdapat beberapa scenario, masing-masing aliran aktivitas

dijelaskan sendiri-sendiri dalam sebuah Use Case Description. Exception

Conditions juga dapat dituliskan dalam Intermediate Descriptionjika

diperlukan.

3) Fully Developed Description

Fully Developed Descriptionadalah metode yang paling resmi untuk

mendokumentasikan sebuah Use Case. Untuk membuat Fully Developed

Descriptionkita perlu mendefinisikan semua komponen pada tingkat ini.

2.2.2.2. Activity Diagram (Aktivitas Diagram)

Menurut John Satzinger dalam Triandini dan Suardika (2012:37)

menyatakan bahwa “Activity Diagram adalah sebuah diagram alur kerja yang

menjelaskan berbagai kegiatan pengguna (atau sistem), orang yang melakukan

masing-masing aktivitas, dan aliran sekuensial dari aktivitas-aktivitas tersebut.”

Sumber : Triandini dan Suardika (2012:37)

Gambar II.2. Notasi Activity Diagram

Penjelasan untuk masing-masing notasi:

1) Swimlane: mewakili agen yang melakukan aktivitas. Karena dalam alur kerja

umumnya mempunyai agen yang berbeda yang melakukan langkah yang

24

berbeda dari proses alur kerja. Simbol swimlane membagi aktivitas alur kerja

ke dalam kelompok yang menunjukkan agen mana yang menjalankan

aktivitas yang mana. Ada dua jenis swimlane yang dapat digunakan sesuai

dengan kebutuhan, yaitu swimlane vertical dan swimlane horizontal.

2) initialState: awal dari alur kerja.

3) ActionState: melambangkan aktivitas sendiri dalam alur kerja.

4) Transition: melambangkan urutan di antara aktivitas.

5) FinalState: akhir dari alur kerja.

6) Synchronization: membagi alur kerja menjadi beberapa alur yang

berbarengan ataupun menggabungkan lagi alur yang berbarengan.

7) Decision: titik pengambilan keputusan dimana aliran proses tersebut akan

mengikuti satu jalur atau jalur lainnya.

2.2.2.3. Deployment Diagram

Menurut Munawar dalam Pramudita (2011:25)Deployment diagram

menunjukkan tata letak sebuah sistem secara fisik, menampakkan bagian-bagian

software yang berjalan pada bagian-bagian hardware.

2.2.2.4. Sequence Diagram

Menurut Munawar dalam Pramudita (2011:24) Sequence diagram adalah

grafik dua dimensi dimana obyek ditunjukkan dalam dimensi horizontal,

sedangkan lifeline ditunjukkan dalam dimensi vertikal.

2.2.3. Entity Relationship Diagram (ERD)

Menurut Lubis (2016:38) “Entity Relationship Diagram adalah suatu

permodelan berbasis pada persepsi dunia nyata yang mana terdiri dari kumpulan

objek dasar yang disebut dengan entitas (entity) dan hubungan diantara objek-

25

objek tersebut dengan menggunakan perangkat konseptual dalam bentuk

diagram”.

Menurut Lubis (2016:39-40) simbol yang digunakan pada ERD terdiri dari:

1) Entitas, Empat persegi panjang (rectangle) yang mewakili

sekumpulan/himpunan objek yang berada pada sebuah sistem.

2) Elips yang mewakili atribut biasa. Pada beberapa kasus, penggunaan simbol

elips dapat diganti dengan titik (.)

3) Double Elips yang mewakili atribut multi key atau multi value. Pada

beberapa kasus, penggunaan simbol double elips dapat digunakan untuk

mewakili sekelompok nilai yang digunakan pada setiap instans entity.

4) Elips yang menjadi turunan atau penjelasan atribut biasa, yaitu suatu atribut

yang terdiri dari beberapa atribut yang lebih kecil yang mempunyai arti

tertentu dan lebih spesifik dalam menjabarkan atribut yang lain. Simbol ini

dikenal dengan atribut composite.

5) Elips putus-putus yang mewakili atribut derevative, yaitu suatu atribut yang

dihasilkan dari atribut yang lain.

6) Intan (diamond)/belah ketupat yang mewakili hubungan antar himpunan

entitas. Dalam pemberian keterangan hubungan, sebaiknya menggunakan

kata kerja. Misalnya keluar, daftar, kerja dan sebagainya.

7) Garis (line) yang mewakili hubungan antara atribut (elips) dengan entitas

(rectangle) dan himpunan entitas (diamond) dengan entitas (tectangle) dan

sebaliknya.

26

2.2.4. Logical Record Structure (LRS)

Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) memberikan batasan bahwa LRS

adalah “sebuah model sistem yang digambarkan dengan sebuah diagram-ER akan

mengikuti pola atau aturan permodelan tertentu dalam kaitanya dengan konvensi

ke LRS”.

Menurut Hasugian dan Shidiq (2012:608) Perubahan yang terjadi yaitu

mengikuti aturan-aturan sebagai berikut:

1. Setiap entitas akan diubah kebentuk kotak.

2. Sebuah atribut relasi disatukan dalam sebuah kotak bersama entitas jika

hubungan yang terjadi pada diagram-ER 1:M (relasi bersatu dengan

cardinality M) atau tingkat hubungan 1:1 (relasi bersatu dengan cardinality

yang paling membutuhkan referensi).

3. Sebuah relasi dipisah dalam sebuah kotak tersendiri (menjadi entitas baru)

jika tingkat hubunganya M:M (many to many) dan memiliki foreign key

sebagai primary key yang diambil dari kedua entitas yang sebelumnya

saling berhubungan.

2.2.5. Pemprograman Java

Bahasa pemprograman java merupakan salah satu dari sekian banyak bahasa

pemprograman yang dapat di jalankan di berbagai sistem operasi termasuk

telepon genggam. Bahasa pemprograman ini pertama kali dibuat oleh James

Gosling saat masih bergabung Sun Microsystems. Bahasa pemprograman ini

merupakan pengembangan dari bahasa pemprograman C++ karena banyak

mengadopsi sintak C dan C++. Saat ini java merupakan bahasa pemprograman

yang paling populer digunakan, dan secara luas dimanfaatkan dalam

27

pengembangan berbagai jenis perangkat lunak aplikasi ataupun aplikasi berbasis

web. Kelebihan java dari bahasa pemprograman yang lain adalah bisa dijalankan

di berbagai jenis sistem operasi sehingga dikenal juga bahasa pemprograman

multiplatform, bersifat pemprograman beroerientasi objek, memiliki library yang

lengkap. Menurut Nofriandi (2015:1) Java memiliki 2 komponen, yaitu:

1. Java Virtual Machine (JVM)

Supaya bahasa pemprograman java dapat berjalan di sebuah sistem operasi,

maka suatu komponen yang nama Java Virtual Machine (JVM). JVM juga

mempunyai dua buah pembagian, yaitu Java Runtime Environment (JRE)

dan Java Development Kit (JDK).

a. Java Runtime Environment atau kita sering menyebutnya java

merupakan yang digunakan untuk menjalankan aplikasi windows yang

dibuat dengan platform java sangat berbeda dengan bahasa lain,

seperti Visual Basic. Fungsi dari JRE yaitu untuk menjalankan

aplikasi yang biasa disebut dengan applets yang dibuat dengan

menggunakan bahasa pemprograman java. Intinya, software yang

dibuat dengan bahasa pemprograman java, wajib memasang JRE. Jika

tidak, secara mutlak aplikasi tersebut tidak bisa dijalankan.

b. Java Development Kit berisi kumpulan tools baris perintah (cooman

line tool) untuk menciptakan program java.

2. Integrated Development Environment (IDE)

Integrated Development Environment (IDE) merupakan sebuah teks editor

untuk menuliskan script bahasa pemprograman java.

28

2.2.6. Netbean 8.0.2

Menurut Nofriandi (2015:2) Netbeans merupakan aplikasi Intgrated

Development Environment(IDE) yang berbasiskan java dari Sun Microsystem

yang berjalan di atas swing dan banyak digunakan sekarang sebagai editor untuk

berbagai bahasa pemprograman. Sampai sekarang, Netbeans sudah sampai ke

versi 8.0. Pada Netbeans, kita bisa membuat bahasa pemprograman Java,

JavaScript, PHP, Python, Ruby, Groovy, C, C++, Scala, Clojure. Swing

merupakan teknologi Java untuk pengembangan aplikasi desktop yang bisa

dijalakan diberbagai sistem operasi, seperti windows, linux, Mac OS X, dan

solaris.

2.2.7. Xampp

Menurut Aryanto (2016:6) XAMPP merupakan sebuah aplikasi perangkat

lunak pemprograman dan database yang di dalamnya terdapat berbagai macam

aplikasi pemprograman seperti; Apache HTTP Server, MySQL, database, bahasa

pemprograman PHP dan Perl.

Menurut Wicaksono (2008:6) XAMPP adalah sebuah software yang

berfungsi untuk menjalankan website berbasisPHP dan menggunakan pengolah

data MySQL di komputer lokal. XAMPP berperan sebagai server web pada

komputer. XAMPP juga dapat disebut Cpanel server virtual, yang dapat

membantu anda melakukan preview sehingga dapat memodifikasi website tanpa

harus online atau terakses dengan internet.

29

2.2.8. MySQL

Menurut Arief (2011:152) “MySQL adalah salah satu jenis database server

yang sangat terkenal dan banyak digunakan untuk membangun aplikasi web yang

menggunakan database sebagai sumber dan pengolahan datanya”.

MySQL dikembangkan oleh perusahaan swedia bernama MySQL AB yang

pada saat ini bernama Tcx DataKonsult AB sekitar tahun 1994-1995, namun cikal

bakal kodenya sudah ada sejak tahun 1979. Awalnya Tcx merupakan perusahaan

pengembang software dan konsultan database, dan saat ini MySQL sudah diambil

alih oleh Oracle Corp.

Kepopuleran MySQL antara lain karena MySQL menggunakan SQL

sebagai bahasa dasar untuk mengakses databasenya sehingga mudah untuk

digunakan, kinerja query cepat, dan mencukupi untuk kebutuhan database

perusahaan-perusahaan yang berskala kecil sampai menengah, MySQL juga

bersifat open source (tidak berbayar).

MySQL merupakan database yang pertama kali didukung oleh bahasa

pemrograman script untuk internet (PHP dan Perl). MySQL dan PHP dianggap

sebagai pasangan software pembangun aplikasi web yang ideal. MySQL lebih

sering digunakan untuk membangun aplikasi berbasis web, umumnya

pengembangan aplikasinya menggunakan bahasa pemrograman script

PHP.MySQL didistribusikan dengan licensi open source GPL (General Public

License) mulai versi 3.23 pada bulan juni 2000.