Audio Manipulation.docx

download Audio Manipulation.docx

of 28

Transcript of Audio Manipulation.docx

06 Juni 2015

Audio Manipulation

Lecturer : Gracia Soba

Audio manipulation adalah merupakan sebuah proses atau cara untuk melakukan manipulasi dengan cara meniru atau memalsukan data file audio untuk mendapatkan hasil yang diinginkan.

Audio manipulation sendiri adalah merupakan bagian dari proses editing yang dilakukan pada data file audio dikarenakan data yang diperoleh atau data hasil recording yang dihasilkan terdapat sedikit kekurangan atau data yang diambil dirasa kurang memuaskan sehingga membutuhkan proses manipulasi agar data audio dalam kondisi baik dan prima.

Dalam proses melakukan audio manipulation setidaknya ada 5 langkah atau tahapan yang harus dilakukan untuk memperbaiki dan memanipulasi hasil data audio yang diperoleh dengan cara antara lain :

1. Drum Replacement with Drumagog2. Converting Audio to MIDI3. Advanced Functions4. Audio Replacement5. Guitar and Bass Re-Amping Creative Manipulation

Dengan adanya lima tahapan tadi setidaknya kita dapat melakukan manipulasi, memperbaiki dan mengahasilkan data file audio yang lebih bagus dan baik sehingga memudahkan kita untuk menganalisa kebutuhan apa saja yang digunakan untuk menyusun dan menghasilkan data audio dengan kualitas yang baik dan maksimal.

1. Drum Replacement with Drumagog

Untuk para pengguna baru drumagog atau (software untuk melakukan drum replacement secara umum) kali ini kita akan menjelaskan tentang bagaimana gambaran dasar memasuki aplikasi drumagog dan memulai meningkatkan kualitas suara drum yang kita inginkan.

Buka aplikasi software DAW yang anda gunakan (Ex :Pro Tools, Cubase, Logic, SONAR, dll) dan langkah selanjutnya adalah kita menemukan track audio tunggal drum. Untuk pertama tama cobalah dengan memulai pada track kick atau snare, karena pada bagian ini biasa akan lebih mudah untuk melakukan replacement atau mengganti suara tersebut.

Fungsi dari dari drumagog sendiri adalah digunakan untuk mereplace atau merubah dan menggantikan sound atau suara yang dihasilkan dari suara aslinya dengan menggunakan sampel yang telah tersedia pada drumagog 5.

Tambahkan drumagog 5 sampai pada titik insert yang ada pada track drum yang dipilih tadi. Drumagong sendiri adalah merupakan software real time audio plugin atau trigger.Lalu bukalah drumagog 5 pada plugin window.

Interface Layout

Drumagog 5 sendiri terdiri dari banyak fitur baru dan menarik yang mana antara lain akan kita jelaskan satu persatu.

PLUGIN WINDOW LAYOUT

Perubahan dari tampilan pada drumagog 5 adalah menggunakan sistem interface / tatap muka yang lebih besar dan fitur fitur informasi yang lain yang berguna dan dapat tersedia secara sekaligus.

Gambar 1 : Tampilan drumagog 5 plugin window

Pada tampilan plugin window drumagog setidaknya telah dibagi menjadi 5 bagian antara lain :

1. FILE BROWSER 2. SAMPLES/GROUPS/SETTINGS 3. OPTIONS PANEL 4. VISUAL TRIGGERING 5. MAIN/SYNTH/EFFECTS/PLUGINS

1. FILE BROWSER

Gambar 2 :Tampilan dari FILE BROWSER

Pada drumagog 5 memiliki tampilan jendela browser yang baru dan dirancang untuk menunjukkan seluruh sistem file secara sekaligus. Dengan adanya file browser menjadikan kita tidak perlu menyimpan semua gogfile yang kita punya hanya ada pada dalam satu lokasi,

Atau kita dapat menggunakan browser option untuk menemukan sampel yang kita inginkan. Setiap harddrive pada (local atau network) akan muncul pada file browser setiap saat. Sehingga file browser dapat melakukan navigasi pada sebagian besar sampel yang akan menjadi libraries atau perpustakaan sederhana dari yang terjadi sebelumnya.Dengan fitur dukungan tambahan "drag and drop"dan shift click (dengan memilih beberapa file secara sekaligus) kita dapat memindahkan sampel kedalam kolom sampel yang kita inginkan dengan cara yang sangat mudah.

FILES

Untuk setiap drive yang terdaftar akan diurutkan menurut alphabetic atau nama abjad sesuai dengan nama drivenya. Dan setiap folder maupun sub folder dan file itu sendiri juga akan diurutkan berdasarkan nama.

Untuk memperluas folder klik satu kali, setelah itu klik kedua kalinya untuk menutup. Untuk memuat Gog file gunakan double klik pada nama file yang kita inginkan.

FAVORITES

Kita juga dapat menggunakan gog file agar dapat disimpan ke dalam folder terpisah dan menempatkannya pada tab favorites yang mana agar gogfile dapat mudah diakses bahkan pada harddrive yang besar sekalipun.Klik tab FAVORITES untuk beralih kepada tampilan ini. Untuk menambahkan file ke daftar Favorites kita juga dapat hanya dengan melakukan klik kanan pad gog file dan pilih ADD TO FAVORITES.

2. SAMPLES / GROUPS / SETTINGS

Gambar 3 : Tampilan Samples dari drumagog 5 pada windowPada tampilan dari sample window akan banyak berisi sebagian besar informasi yang dapat ditampilkan secara sekaligus. Klik pada sampel seperti tampilan gambar diatas dan tampilan drumgog lima pada windows akan menampilkan tentang rincian dari sampel tertentu secara detail antara lain :FILENAME, PEAK AMPLITUDE, DYNAMIC GROUP, ARTICULATION GROUP, LEFT/RIGHT HAND, dan informasi tentang ROOM SAMPLES yang baru. Fitur ini juga dapat menyediakan opsi SORT yang telah dapat diakses melalui SORT BY pada daftar drop down atau drop down list.

Daftar sampel akan dapat diurutkan baik secara abjad atau alphabetical dengan menggunakan by peak dynamic level (kenyaringan) oleh DYNAMIC GROUP. 3. OPTIONS PANEL

Gambar 4 : Tampilan dari Option Panel Drumagog 5

Letak dari option panel sendiri adalah yang berada pada sisi paling kanan pada window plugin yang mengandung tombol ON/OFF untuk fitur yang paling banyak dan yang paling umum pada drumagog ini. Kebanyakan fitur dari option panel sendiri tidak banyak berubah seperti pada versi sebelumnya, kecuali dengan adanya tombol AUTO HI-HAT TRACKING. Yang mana akan memungkinkan kita untuk menambah fitur baru.

4. VISUAL TRIGGERING

Gambar 5 : Tampilan dari Visual Triggering pada Drumagog 5

Drumagog menggunakan interfacevisual triggering yang digunakan untuk memicu arus signal dan menyesuaikan kontrol yang terkait.Penggunaan fasilitas dari scrolling, real time waveform display yang akan digunakan untuk mengontrol sinyal yang akan di tindih atau dilapisi pada bagian atasnya.

Hal ini akan memberikan indikasi visual persis dengan berbagai variasikontrol yang dapat digunakan untuk berinteraksi dengan sinyal audio yang masuk. Sebagai contoh misalkan sensitivity control dapat direpresentasikan sebagai garis horizontal yang dapat bergerak naik maupun turun. Dan sebagai sinyal yang masuk pada saat yang sebelumnya akan lebih mudah untuk melihat dan memilih impuls audio yang akan dipicu / ditrigger oleh Drumagog dan mana yang tidak.

Semua data audio yang berada diatas garis horizontal akan menyebabkan sinyal audio tersebut di trigger atau dipicu. Lalu bagian bawah dari sinyal audio yang berada pada bawah garis horizontal akan diacuhkan atau diabaikan. Data atau sinyal audio yang masuk akan mencetak hit dan akan ditampilkan sebagai titik putih.

SENSITIVITY

Menyesuaikan Drumagog menggunakan VISUAL TRIGERRING akan sangar cukup untuk membuat kita cukup intuitif. Seperti yang terlihat pada gambar diatas, penggunaan control pada SENSITIVITYadalah dengan cara diwakili oleh garis horizontal. Karena setiap peak atau puncak yang terjadi pada atas garis ini akan membuat sinyal tersebut terpicu atau ter-trigger.

Jika terjadi background noise atau bleeddari instrument lain yang hadir pada track audio yang akan kita trigger, maka yang perlu kita lakukan hanyalah tinggal menaikkan garis horizontal diatas noise floor yang terjadi. Langkah yang perlu dilakukan sebernya hanyalah sederhana sekali dengan cara menyesuaikan baris diatas noise floor dan letakkan noise floor dibawah hits drum yang paling lembut.

RESOLUTION

Control pada penggunaan RESOLUTIONinidiwakili oleh garis vertical, yang mana kita dapat bergerak dengan baris ini ke kanan atau ke kiri untuk menyesuaikan berapa lama Drumagog harus menunggu sebelum sinyal audio dipicu atau ditrigger kembali. Jika track drum yang anda gunakan tidak berisi hit lebih dekat dari 1 detik secara terpisah hanya dengan cara mengatur resolusi ke1000ms.

Dengan cara ini drumagog akan dapat mengabaikan semua data sinyal audio pada 1000 ms setelah tiap hit terjadi setelahnya, bahkan jika kita telah mengatur threshold atau ambang batas dari sensitivity. Kita juga dapat menggunakan pengaturan standart dengan cara menggunakan sistem "AUTO" yang mana itu kita dapat mempunyai respon tercepat dengan tidak menunggu tambahan waktu.

TRANSIENT DETAIL

Penggunaan dari slider akan mengubah jumlah detail dari drumagog yang akan mendeteksi ketika sinyal audio telah dipicu atau melakukan triggering. Jika penggunaan dari slider diatur kearah kanan, maka Drumagog akan mengambil semua nuansa atau suara suara kecil yang dihasilkan dari suara hit pada drum termasuk juga ghost notes, dll.

Namun jika slider diatur terlalu jauh ke kanan mungkin kita dapat mengambil terlalu banyak detail dan menggunakan falsely triggering atau pemicu palsu.Pindahkan slider ke kiri untuk mengurangi jumlah dari detail yang berguna untuk noisy track. Default setting yang berada di tengah adalah baik digunakan untuk sebagian besar lagu. Tetapi kita juga perlu untuk melakukan beberapa penyesuaian yang memungkinkan ketika diperlukan.

TRIGGERING CIRCLES

Drumagog akan menampilkan lingkaran putih yang berada diatas masing masing peak pada sinyal audio yang telah di trigger. Hal ini akan bermanfaat untuk menentukan apakah Drumagog dapat melakukan triggering pada masing masing suara hits drum atau jika salah satu hits terjadi.

Sebagai catatan bahwa ketinggian dari drum circle adalah merupakan representasi Drumagog yang telah memiliki dan menampilkan tingkat volume output yang aktual. Jika fitur dynamics tracking dimatikan, maka circles pada sinyal audio akan selalu ditarik pada ketinggian yang sama. Jika level output yang telah dihitung lebih tinggi daripada 0 dB, maka circle akan ditarik diatas gelombang. Hal ini akan memberikan gambaran akurat tentang volume output pada Drumagog yang ada kaitannya dengan track atau lagu aslinya.5. MAIN/SYNTH/EFFECTS/PLUGINS

Gambar 6 : Tampilan dari MAIN pada Drumagog 5

MAIN adalah merupakan tampilan control dasar yang berada pada Drumagog 5.Disinilah akan banyak ditemukan tombol tombol yang digunakan untuk untuk mengendalikan data file audio yang sekarang telah difungsikan melaluli faders pada tampilan MAIN.

Pada bagian PITCH dan TRIGGER FILTERS tidak akan berubah, ARTICULATIONS fader telah menggantikan tombol POSITION knob dan melakukan fungsi yang sama dan dapat melakukan switch Open/Closed, Hi-Hats, dll.

Pada Drumagog 5 terdapat fungsi ROOM SAMPLES faders, yang mana adalah merupakan tiga menu control baru pada bagian mixer MAIN window. Seperti yang dijelaskan pada menu MAIN diatas akan berisi Gog file yang berada pada dua slot terpisah (O/H and St Room) sehingga pada bagian pertama pada dua ROOM SAMPLES faders yang telah diaktifkan. Sementara ketiga tombol faders yang tidak diaktifkan akan berwarna abu abu. (karena ketiga slot tersebut tidak memiliki room samples).

Untuk menggunakan fitur yang tidak diaktifkan maka yang kita butuhkan hanyalah menaikkan fader yang sesuai untuk memulai memanfaatkan suara ambient.

Gambar 7 : Tampilan dari SYNTH pada Drumagog 5

Pada bagian dari Drumagog 5 terdapat pula bagian synthesizer section.Dengan memanfaatkan fitur OSCILLATOR dan FILTER, kita juga dapat melihat dan menambahkan waveform atau bentuk gelombang yang ditambahkan pada suara drum. Hal ini akan memungkinkan kita untuk menambah sejumlah control yang besar untuk dapat meningkatkan suara yang dihasilkan.

Untuk menggunakan fitur SYNTH, langkah pertama yang harus dilakukan adalah menekan tombol SYNTH pada menu tampilan yang ada di layar. Dengan berbagai variasi dari waveform tersedia menu left-hand side, including sine, square, and saw-tooth. Sebuah waveform real time yang telah ditampilkan pada bagian atas yang akan menunjukkan sebuah waveshape dari output yang telah dihasilkan.

Fungsi dari OSCILLATOR antara lain adalah sebagai berikut :

FREQ: Digunakan untuk menetapkan frekuensi fundamental dari gelombang yang akan dipilih.

NOISE: Menentukan jumlah total tambahan noise yang kompleks yang telah ditambahkan pada waveform.

NOISE F: Digunakan untuk menetapkan fundamental frekuensi yang telah menyebabkan noise.

ATTACK : Digunakan untuk melakukan setting envelope attack pada oscillatoryang dinyatakan dalam satuan milliseconds.Penggunaan attack pada waktu yang lama dapat menyebabkan suara menjadi lebih membengkak atau onset yang bertahap pada synth.

DECAY : Fungsi dari decay adalah untuk menyesuaikan oscillators envelopedecay time dengan satuan milliseconds. Penggunaan SebuahDECAY yang pendek juga dapat digunakan hanya untuk Melakukanpenekanan pada transient drum.

Fungsi FILTER adalah digunakan untuk sebagai filter dari resonansi yang terjadi. Dengan menggunakan fasilitas FILTER kita dapat mengatur suara secara dynamics yang ada pada track DRUM.

CUTOFF juga dapat digunakan untuk menetapkan frekuensi low pass lalu memotongnya, karena hal ini yang akan memungkinkan kita untuk mengontrol beberapa banyak konten frekuensi tinggi yang hadir.

EFFECTS/PLUGINS

Masing masing fitur dari Drumagog adalah terdapat berbagai macam efek (CONVOLUTION REVERB, MORPH|ENGINE) dan juga PLUGIN HOSTING yang dapat kita gunakan dan mengeksplore kebutuhan untuk data file audio yang kita gunakan.

2. Converting Audio to MIDI

Untuk melakukan konversi file audio dan MIDI terdapat 2 cara yang dapat digunakan yaitu :

1. Menggunakan Drumagog2. Menggunakan software DAW

Berikut adalah penjelasan tentang cara bagaimana melakukan konversi suara dari bentuk audio menjadi MIDI. Untuk contoh aplikasi yang akan kita gunakan untuk melakukan konversi data audio ke bentuk MIDI adalah menggunakan Drumagog 5 :

1. Langkah pertama yang harus dilakukan adalah buka project dari software yang kita gunakan (Cubase, Pro Tools, Presonus, etc)

Gambar 8 :Membuka project pada Cubase 5.

2. Pilih file audio atau track instrument yang akan dikonversi menjadi dalam bentuk MIDI. Pada contoh yang akan dilakukan kali ini kita akan memilih track kick pada drum dengan cara melakukan solo terlebih dahulu.

Gambar 9 : Memilih track yang akan dikonversi dalam bentuk MIDI.

3. Tekan F3 maka akan muncul tampilan mixer pada Cubase. Setelah itu pilih edit audio channel settings pada track audio mixer yang akan dikonversi.

Gambar10 : Tampilan dari audio mixer Cubase 5.

4. Setelah itu pindahkan tombol ke tabel insert, lalu lakukan klik kanan padakolom insert yang telah telah disediakan dan pilih Drumagog 5. Gambar 11 : Masuk kolom insert dan menggunakan drumagog 5 pada Cubase 5.

5. Setelah kita memasukkan aplikasi Drumagog 5 pada tabel insert, maka akan muncul tampilan Drumagog 5 pada halaman project kerja yang kita gunakan.

Gambar 12 : Tampilan lembar kerja dari Drumagog 5.

6. Setelah itu masuk tab SETTINGS pada Drumagog 5 lalu kita akan masuk tabel baris kedua yang berisi tombol MIDI OUT ENABLE.

Gambar 13 : Melakukan tombol klik pada MIDI OUT ENABLE pada Drumagog 5.

7. Setelah itu klik tabel ketiga pada kolom MIDI NOTE C3 yang mana itu adalah merupakan nomor notasi yang akan digunakan untuk mereplace atau menimpa suara yang akan digunakan untuk melakukan Triggering pada track audio.

Gambar 14 : Pemilihan kode notasi MIDI yang digunakan pada Drumagog 5.

8. Setelah itu buatlah track MIDI baru dengan cara Add Track -> Add MIDI Track lalu setelah itu akan muncul track MIDI baru. Untuk memudahkan kita untuk melakukan konversi yang harus dilakukan adalah dengan cara meletakkan track MIDI persis dibawah track audio yang akan digunakan untuk konversi.Gambar 15 : Membuat track MIDI baru pada Cubase 5.

9. Saat kita sudah mendapatkan track MIDI yang kita inginkan, maka atur input yang ada pada track MIDI menjadi Kick ins Drumagog 5

Gambar 15 : Membuat track MIDI baru pada Cubase 5.

Gambar 16 : Mengatur input track MIDI menjadi Drumagog 5

10. Setelah input selesai dimasukkan dan diubah menjadi Drumagog 5, maka yang kita lakukan sekarang adalah menombol tombol record pada track tersebut. Setelah itu yang akan dilakukan adalah melakukan recording pada tombol window layout seperti biasa. Maka yang terjadi adalah track tersebut akan berjalan secara otomatis merekam file dalam bentuk midi pada track audio yang telah dipilih tadi pada bagian atasnya.

Gambar 17 : Merekam dan menkorversi file audio dalam bentuk MIDI.

11. Pada track MIDI yang telah kita piih tadi maka semua track dalam bentuk audio tadi akan berubah menjadi notasi dalam bentuk balok yang telah terekam dalam bentuk MIDI. Untuk memastikan bahwa file midi telah te-record dengan baik, maka lakukanlah double klik pada track midi yang telah direkam tadi sebelumnya.

Gambar 18 : Bentuk file MIDI yang terjadi setelah terekam.

12. Setelah selesai melakukan proses recording file dalam bentuk MIDI selanjutnya kita akan masuk ke menu devices pada bagian atas atau dapatmenekan tombol F11 untuk masuk ke dalam menu VST Instrument. Gambar 19 : Masuk ke dalam menu Devices -> VST Instrument (F11).

13. Setelah muncul tampilan windows layout vst instrument langkah selanjutnya yang dilakukan adalah melakukan klik kanan pada kolom nomor satu setelah itu pilih vst instrument yang akan kita gunakan. Pada contoh yang akan kita gunakan nanti, kita akan menggunakan Addictive Drum 2.

Gambar 14 : Menggunakan vst instrument pada track MIDI.

14. Biasanya setelah kita memasukkan vst instrument yang telah kita pilih tadi, maka akan muncul tampilan default dari instrument yang telah kita gunakan tadi.

Gambar 15 : Tampilan default dari Addictive Drum 2.

15. Setelah Track MIDI berhasil direkam dan vst instrument telah selesai dipasang, maka yang akan kita lakukan selanjutnya adalah mengubah output track dari track MIDI terebut menjadi Addictive Drum 2 sama sesuai dengan yang dipilih sebelumnya.

Gambar 16 : Mengubah output pada track MIDI menjadi Addictive Drum 2.

16. Jika track MIDI yang outputnya dirubah ke vst instrument menjadi benar, maka vst instrument akan memainkan notasi MIDI yang sama persis dengan yang berada pada track yang telah dibuat tadi (Contoh : Track Drum dimainkan pada drum).

Gambar 17 : Converting Audio to MIDI dalam bentuk jadi.

Selanjutnya metode yang telah dilakukan dalam hal ini dapat diaplikasikan kepada track yang lainnya dengan melakukan treatment yang kurang lebih tidak akan jauh berbeda dengan yang telah dilakukan pada track yang telah dijelaskan diatas tadi.

3. Advanced Functions

Special trick yang dapat digunakan dari fitur Drumagog 5 adalah penggunaan AUTO HI HAT TRACKING yang dapat digunakan pada track hi hat yang terjadi pada data file audio tersebut yang akan digunakan. Konsep dari penggunaan AUTO HI _ HAT TRACKING kurang lebih sama dengan yang terjadi pada track audio lainya, yaitu menggunakan gog file dengan tipe hi hat yang sesuai dengan yang kita inginkan.

Berikut adalah contoh tutorial penggunaan dari AUTO HI HAT TRACKING :

Gambar 18 : Teknik AUTO HI HAT TRACKING pada track Hi - Hat.

Sebelum menggunakan metode AUTO HI HAT TRACKING langkah pertama yang harus kita lakukan sebelumnya adalah mengaktifkan fitur atau tombol AUTO HI HAT TRACKING yang ada pada bagian sebelah kanan dari tampilan Drumagog 5.

Gambar 19 : Aktivasi fitur AUTO HI HAT TRACKING.

Langkah selanjutnya adalah atur fader pada BLEND dan tarik dengan kursor kearah kanan sehingga track hi hat dengan AUTO HI HAT TRACKING dapat tercampur yang mana ditandai dengan naik turunnya fader ART. Atay ARTICULATIONS.

Mencapature source dan semua ruangan dsb itu semua adalah melakukan manipulasi Audio manipulasi adalah sebuah cara untuk meniru/memalsukan audio untuk mendapatkan hasil yang diinginkan Drum Replacement menggunakan drumagog Converting audio to midi Tips dan trick : Audio Replacement Guitar dan bass Reampling creative manipulation Drumagog adalah sebuah plug ins atau trigger untuk membuat spesifikasinya kepada drummer

Gambar 20 : Teknik Blending Hi - Hat.Lakukan juga pengaturan threshold pada tab SETTINGS yang ada pada drumagog 5. Setelah itu atur waktu penggunaan dari open hi hat yang terjadi agar hi hat dapat bergerak dan mendapatkan suara seperti yang kita inginkan.4. Audio Replacement

Audio replacement yaitu ialah melakukan praktek dalam produksi rekaman modern yang mana seorang engineer atau produser melakukan rekaman secara live pada drum, vocal atau instrument lain dan melakukan replacing (mengganti atau menambah) suara baik itu drum atau instrument lain dengan sampel pre recorded. Sebagai contoh jika drummer memainkan sebuah beat dimana mungkin engineer akan mengganti atau mereplace semua suara hits dari snare dengan suara kick dan begitu juga sebaliknya.Atau seorang engineer mengganti suara snare menjadi suara tepuk tangan, mengganti jenis suara snare drum dsb.

Hal ini telah dianggap oleh beberapa orang sebagai teknik yang unik atau misterius yang telah dilakukan pada industri musik modern.Dan teknik ini adalah merupakan contoh dari pengaruh besar komputer terhadap perkembangan musik modern.Bahkan hal ini telah melahirkan genre baru yang dapat diklasifikasikan dalam electronic music.5. Guitar and Bass and Re Ampling Creative

Gambar 21 : Signal Routing reamping.

Re amping atau reamplifikasi adalah proses yang sering digunakan untuk melakukan rekaman multitrack dimana sinyal yang direkam akan diarahkan kembali editing environment dan dijalankan melalui proses external atau reverb chamber. Pada awalnya, teknik ini digunakan pada sebagian besar yang dapat menfasilitasi pemisahan antara permainan gitar dengan amplifier pada gitar yang telah diolah pada program audio yang direkam sebelumnya dan dimainkan kembali serta direkam ulang pada lain waktu dengan tujuan untuk menambahkan efek, ambience, atau memodifikasi nada suara yang dihasilkan.

Teknik reamping sendiri telah berkembang dengan menyertakan banyak aplikasi lainnya. Re-amping sendiri juga dapat diterapkan pada instrument dan program lain seperti digunakan untuk merekam drum, synthesizers,dan virtual instrument lainnya.

Pada materi reamping kali ini, berikut akan kita jelaskan tentang teknik teknik dan contoh reamping baik menggunakan perangkat keras atau menggunakan tambahan aplikasi program & plugins pada software DAW.

Step-1 Recording

Pada tahap rekaman, hubungkan gitar dengan berbagai macam merk reamp atau direct box. Reampbox atau direct box dapat bekerja tetapi membutuhkan koneksi input melalui omniport pada workhorse. The Thru connection pada DI Box digunakan untuk menyamakan atau menyumpal guitar amp.Maka yang terjadi adalah bagian out dari DI Box merekam pada track 1 (clean track). Meskipun kita telah berada disitu itu juga akan memungkinkan kita untuk menempatkan mic pada depan gitar amp dan merekamnya. Dalam hal ini track suara tersebut akan dicetak pada track 2 (The Performer Track).

Gambar 22 : Signal Routing reamping.

Melakukan recording dengan metode ini memiliki beberapa keuntungan yang pertama adalah bahwa pemain gitar akan dapat merasa nyaman dan familiar dengan suara yang digunakan. Ini berarti pada umumnya bahwa kinerjanya akan menjadi lebih baik. Kedua, ketika gitaris menghasilkan sustaining feedback, maka notasi yang disustain juga akan diambil pada track 1. Hanya mereka akan menjadi lebih bersih. Harusnya gitaris dapat membatalkan notasi.Karena ini juga dapat dengan mudah dipindahkan dan diperbaiki dalam domain digital.Kita juga dapat melakukan reamping untuk dapat memberikan hasil yang luar biasa. Kita juga dapat membuat keputusan untuk melakukan reamping untuk meninggalkan kebiasaan lama.

Step-2 Reamping

Sekarang kita dapat mengetahui bahwa anda telah dapat melakukan capturing dengan track yang bersih.Dengan cara melakukan teknik reamping anda juga dapat membagi signal off untuk dua amplifier dan microphone yang masing masing dapat digunakan secara independent. Tambahkan mic lain yang ada dalam ruangan atau bahkan menambahkan efek guitar yang diperlukan.

Gambar 23 : Signal routing proses Reamping.

Hal yang menarik dalam proses remping adalah bahwa setelah anda memiliki sebuah track, maka anda juga dapat memindahkan microphone kepada unit amplifier yang sesuai dengan apa yang anda cari.

Step-3 Virtual Reamping

Gambar 24 : Reamping menggunakan aplikasi Pod 6 Farm 2.

Virtual reamping adalah merupakan cara melakukan reamping dengan menggunakan via software, plugin, VST yang menawarkan fitur reamping.Contoh contoh dari software plugin yang sering digunakan pada proses reamping antara lain contohnya sepertiIK Multimedia AmpliTube, Native Instruments Guitar Rig, Line 6 POD Farm, Scuffham Amps, Waves G|T|R|,iZotope Trash, Peavey ReValver, Overloud TH2, McDSP Chrome Tone, dan lain lain.

Konsep dari penggunaan virtual reamping kurang lebih sama dengan yang digunakan pada perangkat keras / hardware reamping yaitu merekam sinyal data langsung pada track, dan melakukan monitoring melalui amp. Kunci dari melakukan virtual reamping adalah bahwa host record harus dapat mencatat signal guitar yang kering langsung pada track. Jadi setiap proses yang terjadi sepenuhnya tergantung pada plugins yang telah anda pilih. Kita juga dapat memproses suara gitar seperti yang kita inginkan pada saat mixing atau mengubah suara ampli yang digunakan.

Gambar 25 : Signal Routing Virtual Reamping.Gambar 26 : Contoh penggunaan Virtual Reamping.

1