audience theories
Click here to load reader
-
Upload
radya-laksana -
Category
Documents
-
view
33 -
download
0
description
Transcript of audience theories
AUDIENCE THEORIES: USES, RECEPTION, AND EFFECTS
PENDAHULUAN
Saat ini, komunikasi telah memegang peranan yang penting dalam kehidupan dan
perkembangan teknologi komunikasi telah menuntun perubahan perilaku khalayak terhadap
media, ketersediaan layanan media baru membawa perubahan yang luas pada perilaku orang
terhadap media., perubahan-perubahan juga dapat berdampak terhadap industri media, pembuat
tekhnologi, serta terhadap diri kita sendiri ataupun orang-orang disekeliling kita.
Para peneliti sebelumnya percaya bahwa media massa dapat memberikan efek langsung
kepada khalayaknya, tapi, belakangan mereka percaya bahwa pengaruh media massa dilemahkan
oleh intervensi kelompok sosial tertentu dan oleh kemampuan khalayak untuk secara selektif
menghindari, menyalahartikan dan melupakan konten yag mereka tidak setujui. Para peneliti
juga sudah mengalihkan perhatian mereka pada pertanyaan-pertanyaan baru dan
mengembangkan teori-teori media yang baru untuk menghasilkan pemahaman baru mengenai
mengapa orang-orang menggunakan media tertentu dan makna penggunaan tersebut bagi
mereka.
Seiring dengan semakin banyaknya penelitian yang dilakukan oleh para ahli dalam studi
komunikasi maka teori komunikasi mengalami perkembangan yang cukup pesat, diantaranya
audience theories (teori yang berpusat pada khalayak) yang menjadi pokok bahasan dalam paper
ini.
PEMBAHASAN
TEORI USES AND GRATIFICATIONS
Munculnya teori komunikasi yang berpusat pada khalayak ditandai dengan beralihnya
fokus para peneliti yang semula terfokus pada sumber pesan/berita beralih kepada khalayak,
pada mulanya para peneliti menggunakan teori propaganda untuk mengetahui danpak dari
sebuah pesan/ berita, menurut teori ini, propagandis mendominasi khalayak dan mengontrol
pesan yang sampai kepada mereka. Fokusnya adalah pada bagaimana para propagandis dapat
memanipulasi khalayak menggunakan pesan yang memengaruhi mereka sebagaimana yang
dimaksudkan oleh sang propagandis. teori ini memusatkan perhatian pada sumber pesan dan
konten pesan tetapi tidak memperhatikan khalayak sebagai objek yang ingin dipengaruhi oleh
sumber. dengan semakin berkembangnya teori media focus ini mulai bergeser.
Pada tahun 1940-an, Frank Stanton dan Lazardfeld mengadakan penelitian kemudian
menerbitkan serangkaian buku, fokus penelitian tersebut adalah bagaimana khalayak
menggunakan media untuk membentuk kehidupan serta pengalaman mereka. Kemudian lewat
artikelnya “ motivation and gratification of serial listeners” Herzog memberikan kajian
mendalam terhadap kepuasan media. Poin dari kajiannya adalah bahwa orang menimbang
tingkat imbalan (gratification) yang mereka harapkan dari sebuah media atau pesan terhadap
seberapa besar yang mereka buat untuk mendapatkan imbalan tersebut.
Pada hakekatnya kegunaan pendekatan Uses and Gratifications adalah;
Untuk menjelaskan bagaimana individu menggunakan komunikasi massa untuk
memenuhi kebutuhannya.
Untuk mengetahui motivasi individu dalam penggunaan media.
Menurut Katz, Blumler dan penelitian Gurevitch ini ada 5 elemen yang menjadi asumsi dasar
dari pendekatan uses and gratifications. elemen tersebut adalah:
khalayak adalah pihak yang aktif.
Inisiatif dalam menhubungkan kebutuhan akan kepuasan dan pilihan media tertentu
tergantung pada anggota khalayak.
Media berkompetisi mendapatkan perhatian khalayak
Orang-orang sadar betul dengan penggunaan media, minat dan motif sehingga
memungkinkan penelit menyediakan gambaran lebih akurat terhadap penggunaan media
tersebut
Keputusan pada nilai / penilaian tentang signifikansi budaya komunikasi massa harus
ditunda
Sinopsis dari perspektif asumsi dasar uses and gratification menimbulkan beberapa
pertanyaan,antara lain
o faktor apa yang mempengaruhi tingkat perilaku aktif seorang anggota khalayak atau
kesadaran mereka atas penggunaan media
o hal lain apa dalam lingkungan yang mempengaruhi perbuatan atau pemiliharaan dari
kebutuhan anggota dan penilaian mereka atas penggunaan media mana yang memenuhi
kebutuhan mereka tersebut
kemudian Katz, Blumler, da gurevitch berpendapat bahwa “sisuasi sosial” adalah penentu
khalayak menggunakan/memilih media
Pendekatan uses and gratifications mempunyai kekuatan dan kelemahan, yaitu:
Kekuatan
Memusatkan individu dalam proses komunikasi massa
Menghargai kepandaian dan kemampuan konsumen media
Menyediakan pemahaman analisis terhadap bagaimana orang memiliki pengalaman
dengan konten media
Membedakan penggunaan aktif dan penggunaan pasif media
Mempelajari penggunaan media sebagai bagian dari interaksi sosial sehari-hari
Memberikan pemahaman berguna dalam penggunaan media baru
Kelemahan
Bergantung pada analiasis funsional yang dapat menciptakan bias terhadap status quo
Tidak dapat dengan mudah menunjukan keberadaan atau ketiadaan suatu efek
Banyak konsep kuncinya yang dikritik karena tidak dapat diukur
Terlalu berorientasi pada level mikro
TEORI PENERIMAAN
Teori ini berpijak pada tiga asumsi antara lain:
Bahwa antara stimulus dan respon terdapat suatu seri tahapan pemrosesan informasi di
mana pada masing-masing tahapan dibutuhkan sejumlah waktu tertentu.
Stimulus yang diproses melalui tahapan-tahapan tadi akan mengalami perubahan bentuk
ataupun isinya.
Salah satu dari tahapan mempunyai kapasitas yang terbatas.(tergantung interpretasi masy)
Dari ketiga asumsi tersebut, dikembangkan teori tentang komponen struktur dan pengatur alur
pemrosesan informasi (proses kontrol). Komponen pemrosesan informasi dipilah menjadi tiga
berdasarkan perbedaan fungsi, kapasitas, bentuk informasi, serta proses terjadinya “lupa”. Ketiga
komponen tersebut adalah; 1) sensory receptor, 2)working memory, dan 3) long term memory.
Sedangkan proses kontrol diasumsikan sebagai strategi yang tersimpan di dalam ingatan dan
dapat dipergunakan setiap saat diperlukan
Seorang ahli teori kritis yang bernama Hall berpendapat bahwa walaupun sebagian teks
bersifat polisemi(banyak makna) tetapi pembuat pesan secara umum menginginkan pemahaman
yang disukai atau pemahaman yang dominan ketika mereka membuatnya, konten media yang
paling populer lebih memilih untuk dianggap mendukung stasus quo, tetapi akan sangat mungkin
bagi khalayak untuk membuat pemahaman alternative. Mereka mungkin tidak setuju atau
menyalahartikan beberapa aspek dari pesan tersebut dan memberikan alternatif atau makna
negosiasi yang berbeda dari pesan yang dipilih dengan cara yang yang berlawanan dari
penafsiran dominan, dalam hal ini mereka terlibat dalam penafsiran yang berlawanan.
Teori penerimaan mempunyai kekuatan dan kelemahan, yaitu:
Kekuatan
Memusatkan perhatian pada indinvidu dalam proses komunikasi massa
Menghangai kepandaian dan kemampuan kkonsumen media
Menerima berbagai jenis makna dalam teks media
Mencari pemahaman mendalam mengenai bagaimana orang mmenafsirkan konten media
Menyediaka analisis mendalam mengenai bagaimana cara media digunakan dalam
konteks sehari-hari
Kelemahan
Biasanya berdasarkan interpretasi subjektif dari laporan khalayak
Tidak dapat menunjukan keberadaan atau ketiadaan efek
Menggunakan metode riset kualitatif yang meniadakan penjelasan sebab-akibat
Telalu berorientasi pada level mikro
TEORI PEMASARAN SOSIAL
Teori pemasaran social bukanlah suatu pemikiran tetapi lebih kepada kumpulan teori
berjangkauan menengah yang berhadapan dengan promosi informasi yang dianggap oleh elite
penguasa memiliki nilai social. Teori ini menyatakan bahwa keberadaan penyedia informasi
yang baik akan membawa perubahan social yang berguna dan bermanfaat. Teori pemasaran
social dapat dilihat sebagai perpanjangan logika dari teori persuasi. Ciri – ciri utamanya :
metode untuk memancing kesadaran khalayak atas kampanye topic atau kandidat
metode untuk menargetkan pesan kepada segmen khalayak tertentu yang paling mudah
menerima dan dipengaruhi oleh pesan – pesan tersebut
metode untuk menguatkan pesen di dalam segmen yang dituju dan unntuk mendorong
orang – orang tersebut supaya mempengaruhi yang lain melalui komunikasi secara
langsung
metode untuk menanamkan gambaran dan kesan terhadap orang , produk , layanan
metode untuk nerangsang minat dan memancing pencarian informasi oleh anggota
khalayak
metode untuk memancing keinginan dalam pembuatan keputusan atau penenpatan
metode untuk mengaktifkan segmen khalayak , terutama mereka yang sudah dijadikan
target oleh kampanye tersebut.
Salah satu teori pemasaran social yang menyeluruh namun sederhana adalah model hierarki
efek (Rice dan Atkin 1989) yang menyatakan bahwa penting untuk membedakan berbagai
bentuk efek persuasi beberapa nudah untuk dipancing dan yang lebih membutuhkan waktu dan
usaha. Cara ini umumnya mengubah pesan yang disampaikan tetapi tujuan pesan itu sendiri
tidak berubah.
Teori pemasaran sosial mempunyai kekuatan dan kelemahan, yaitu:
Kekuatan
memberikan saran praktis untuk kampanye media
dapat diterapkan untuk mendapat hasil yang baik
dibangun berdasarkan perubahan sikap dan teori difusi
mendapatkan persetujuan dari para perancang kampanye media dan peneliti
kelemahan
didominasi sumber
tidak memikirkan kondisi akhir kampanye
meremehkan intelektualitas kebanyakan orang
mengabaikan adanya faktor yang menghambat arus informasi secara timbal balik
penerapannya memakan biaya cukup besar
kesulitan mengidetifikasi adanya halangan budaya untuk mempengaruhi
TEORI HIBURAN
Dolf Zillmann diakui sebagai seseorang yang membuka jalan dalam perkembangan teori
hiburan kontemporer. Teori ini mencoba membuat konsep serta menjelaskan mekanisme
psikologis utama yang mendasari hiburan dan untuk membedakan proses hiburan dari hal – hal
yang mendasari informasi , pendidikan atau persuasive. Menurut Bryant dan Vorderer teori ini
menggambarkan keseluruhan proses ketika akivitas hiburan.hal ini adalah proses yang
menyediakan sebuah pemahaman menyeluruh mengenai bagaimana dan mengapa kita
menggunakan media hiburan. Teori hiburan menggabungkan temuan dari penelitian yang
membahas efek dari berbagai jenis konten hiburan. Menurut Knobloch-Westerwick , ada 4 tipe:
excitatory potential melibatkan kemampuan konten untuk merangsang atau
menenangkan emosi.
absorption potential menjauhkan pikiran kita dari hal – hal yang memicu suasana hati
sematic affinity berkaitan dengan tingkatan ketika konten hiburan melibatkan hal
yang mirip
hedonic valence merujuk secara spesifik pada potensi bahwa konten harus
merangsang suasana hati yang positif.
TEORI PENGOLAHAN INFORMASI
Teori ini sesungguhnya merupakan seperangkat besar ide yang beragam mengenai
mekanisme dan strategi bertahan serta menyediakan berbagai cara lain untuk mempelajar
aktifitas khalayak media. Teori pengolahan Informasi menggunakan analogi mekanis untuk
menggambarkan dan menafsirkan bagaimana masing-masing individu mengambil dan memaknai
banjir informasi yang diterima indera masing-masing setiap saat setiap harinya.Teori ini
mengasumsikan bahwa individu bekerja seperti biokomputer yang rumit, dengan kapasitas dan
strategi pengelola informasi tertentu.Setiap hari kita terekspos dengan bernagai informasi dalam
jumlah yang sangat besar.Kita menyaring informasi ini sehingga hanya sebagian kecil saja yang
mencapai pikiran sadar kita. Dan hanya sebagian kecil lagi dari informasi tersebut yang menarik
perhatian kita, dan kita proses sehingga kita menyimpan sedikiot informasi ini didalam memori
jangka panjang. Kita bukanlah seorang penerima informasi ataupun pengindar informasi kita
telah membangun mekanisme canggih untuk menyeleksi informasi yang tidak berguna.
Psikolog kognitif membedakan anatar proses dengan kesadaran kognitif (atau informasi).
Kesadaran kita bertindak sebagai pengawas tertinggi dari aktivitas konitif ini, tetapi hanya
mampu mengontrol secara sangat terbatas dan secara tidak langsung. Hal ini berlawanan dengan
semua pengalaman pribadi kita yang sebagian besar berdasarkan apa yang diperlihatkanoleh
cerminan kesadaran kepada kita.
Beberapa psikolog kognitif berpendapat bahwa banyak mekanisme pengolahan yang kita
gunakan untuk menyaring masuk dan keluar informasi dikembangkan pada masa awal manusia
berjuang untuk beradaptasi dan bertahan dalam sebuah lingkungan fisik yang keras.Manusia
mengembangkan keahlian kognitif yang diperlukan untuk bertahan hidup.
Mekanisme pengolahan kognitif penting untuk beradaptasi dan bertahan dalam hubungan
social yang dekat dengan orang lain. Kita mengalami informasi ini sebagai sebuah institusi, kita
memiliki perasaan bahwa orang lain merasakan hal tertentu atau akan melakukan tindakan
tertentu. Sangat penting bagi manusia membentuk keloompok tempat mererka dapat berkumpul
bersama untuk bertahan hidup.Hidup dalam sebuah kelompok membutuhkan keahlian yang lebih
canggih daripada yang dibutuhkan untuk mengenali predator dan mangsa.
Teori pengolahan informasi adalah mampu mengenali keterbatasan dari alam sadar.Satu
keuntungan dari perspektif pengolahan informasi adalah bahwa teori ini memberikan perspektif
yang objektif untuk dipelajari.kita memiliki sumber daya kognitif yang terbatas. Jika lebih
banyak sumber daya dikerahkan untuk satu tugas, maka tugas lain akan jelek juga hasilnya.
Sedikit perhatian yang lebih terhadap satu aspek pengolahan informasi sringkali menyebabkan
kerusakan dalam aspek pengolahn yang lain. Ketika informasi it uterus dating kepada kita dari
media yang berbeda-beda tetapi waktu nya itu sama.
Teori pengolahan informasi menyediakan alat untuk mengembangkan penilaian yang
lebih objektif dari kesalahan yang kita lakukan ketika mengolah informasi. Kesalahan ini secara
rutin terjadi dari sebuah atau seperangkat proses kognitif tertentu bukan kesalahan personal yang
disebabkan oleh kegagalan pribadi.
Teori pengolahan informasi tidak menyalahkan khalayak karena membuat kesalahan
ketika menggunakan konten media.Alih-alih teori ini mencoba memperkirakan kesalahan-
kesalahan tersebut berdasarkan tantangan yang disebabkan oleh konten dan batasan normal
dalam kapasitas pengolahan informasi seseorang. Hal ini menghubungkan ritinitas atau
kesalahan umum untuk memecahkannyaa di dalam pengolahan informasi dan menyarankan cara
untuk menghindarinya.
Teori pengolahan komunikasi mempunyai kekuatan dan kelemahan, yaitu:
Kekuatan
Memberikan kekhususan atas apa yang biasanya dianggap sebagai perilaku yang rutin
atau kurang penting
Memberikan perspektif yang objektif dalam belajar, kesalahan adalah hal yang biasa
dalam alamiah
Memungkinkan eksplorasi atas beragam bentuk konten media
Memberikan hasil yang konsisten di dalam berbagai jenis situasi dan latar belakang
komunikasI
Kelemahan
Terlalu berorientasi pada level mikro
Terlalu menekankan pada konsumsi media yang rutin
Terlalu berfokus pada kognisi dan mangabaikan factor-faktor seperti emosi
KESIMPULAN
Melalui interaksi dengan media dan observasi terhadap orang lain, seseorang belajar
tentang ekpektasi tentang media massa, konsekuensi dari penggunaan media yang membentuk
tingkah laku mereka. Hasil positif seperti belajar hal baru, diversi dan belajar hal baru.
Seseorang dengan sendirinya akan dapat membedakan mana yang baik dan buruk, serta
melakukan suatu aksi untuk menghindari diri mereka dari media yang merugikan dan
membosankan.
Khalayak membaca dan menginterpretasikan teks yang disajikan oleh media melalui cara
yang aktif. Beberapa khalayak mungkin menerima makna yang diberikan oleh media. Tetapi
beberapa khalayak lainnya menggunakan ide dan pengalaman mereka untuk menegosiasikan
makna mereka sendiri, Bahkan beberapa dari mereka menentang makna yang ingin disampaikan
media. Oleh karenanya, khalayak dianggap sebagai penonton yang aktif, bukan pasif.
DAFTAR PUSTAKA
Mulyana, Deddy. 2007. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar.Bandung: Remaja Rosdakarya
AUDIENCE THEORIES: USES,
RECEPTION, AND EFFECTS
Di susun oleh :
KELOMPOK 9
1. Prastya Radya lakana 362011084
2. Yona Aliviasari 362011068
3. Dian Hunny W. 362011002
4. Yesica Shinta D. 362009028
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
Fakultas ilmu social dan ilmu Komunikasi