Green Theories in International Relations

26
Green Theory dalam Hubungan Internasional

Transcript of Green Theories in International Relations

Page 1: Green Theories in International Relations

Green Theory

dalam Hubungan Internasional

Page 2: Green Theories in International Relations

Definisi

Green Theory adalah sub-bidang dari teori-teori Hubungan Internasional yang membahas kerjasama lingkungan hidup secara lintas batas negara.

Eckersley, Robyn (2010) ‘Green Theory’ in International Relations Theories: Discipline and Diversity.

Page 3: Green Theories in International Relations

Latar BelakangMayoritas literatur di Hubungan Internasional mendekati masalah-masalah lingkungan dari perspektif liberal institutionalis yang lebih fokus ke rezim lingkungan internasional. Ada hubungan antara Globalisasi dan Lingkungan yang menjadi salah satu kekuatan pendorong bagi kelahiran teori hijau. Ada gerakan lingkungan, muncul partai-partai hijau.Namun, belum ada satu teori terpadu.

Page 4: Green Theories in International Relations

Green TheoryMuncul dalam ilmu-ilmu sosial dan kemanusiaanPara cendekiawan Green Theory berpacu dengan: – Semakin meningkatnya saling-ketergantungan antara

perekonomian global dan ekologi global– Munculnya masalah-masalah khas ekologi global

misalnya:• Perobahan iklim• Menipisnya lapisan ozon• Erosi keberagaman hayati

Page 5: Green Theories in International Relations

Budaya natural yang terancam

Upa

cara

men

anam

poh

on d

i Ken

ya

Page 6: Green Theories in International Relations

Gelombang Pertama1960-an Mengkritik ‘efek-sampingan’ dari pertumbuhan cepat ekonomi

1970-an Munculnya debat ‘terbatasnya pertumbuhan’

1980-an Munculnya partai-partai hijau

1990-an Menantang liberalisme dan sosialisme

• Mempertanyakan ‘human chauvinism’ - ide bahwa manusia adalah satu-satunya mahluk yang memiliki kelayakan moral

• Merangkul filosofi baru ‘ecocentric’ - berusaha menghargai semua bentuk kehidupan demi mereka sendiri dan bukan sekadar demi nilai instrumental mereka bagi manusia

Page 7: Green Theories in International Relations

Gelombang KeduaLebih transnasional dan makin kosmopolitanMenghasilkan konseptualisasi global baru:

Menyoroti paradoks ‘sustainable development’

Perlindungan lingkungan melalui pertumbuhan (walau lebih efisien secara lingkungan)

Pembangkitan lebih banyak masalah lingkungan keseluruhan (walau dalam laju lebih lambat)

Debat tentang hubungan antara pembangunan kapitalis dan perlindungan lingkungan hidup:

- Environmental justice- Environmental activism

- Environmental rights- Green states

- Environmental citizenship- Environmental democracy

Page 8: Green Theories in International Relations
Page 9: Green Theories in International Relations

Green IR theory• Berusaha mempromosikan keadilan lingkungan global

• Mengartikulasikan kepentingan pihak-pihak pinggiran di HI

• Berusaha melampaui framework negara-sentris dalam HI

• Sub-divisi:

- Mengurangi risiko-risiko ekologis di level luas

- Mencegah tindakan tidak fair terhadap pihak ketiga yang tidak bersalah

IPE: Analisis alternatif masalah ekologi global dari regime theory

Normatif: Mengartikulasikan norma-norma baru keadilan lingkungan dan demokrasi hijau di semua level pemerintahan

Page 10: Green Theories in International Relations

Green IPE

Bidang ini mempelajari dampak IPE (ekonomi politik internasional), dan telah diterima secara luas sebagai area dalam teori HI. Kelompok paling menonjol adalah ecofeminists yang bertemu sebulan sekali untuk cenderung menggelar demo keras.

Page 11: Green Theories in International Relations

NormatifSalah satu aspek Green IR theory adalah penteorian normatif, misalnya bioregionalism.Bioregionalism adalah sistem politik, kultural, dan ekologis berdasarkan area yang didefinisikan alami yang disebut bioregion. Bioregion ini berdasarkan fitur fisik dan lingkungan, serta fenomena kultural, dengan penekanan pada populasi, pengetahuan dan solusi lokal.Bisa melampaui batas-batas negara.

Page 12: Green Theories in International Relations

Security Studies

Lebih terarah ke keamanan ekologisMenelurkan antara lain konsep environmental security yang melibatkan pengamanan terhadap ancaman lingkungan.Millennium Project memberi tiga sub-elemen:

- mencegah atau memperbaiki kerusakan militer terhadap lingkungan

- mencegah atau merespon konflik yang disebabkan lingkungan- melindungi lingkungan karena nilai moralnya.

Page 13: Green Theories in International Relations
Page 14: Green Theories in International Relations

Menantang pendekatan rasionalis

Bentuk Power Politics berubah, tapi sifat hubungan negara-negara tetap sama.Great Powers (Romawi, Napoleon, Imperium British, AS/US pasca1945).Middle Powers: GP menghargai sumber-sumbernya, posisi strategisnya dan nilai tambah militernya. (MP Regional: Prancis, Indonesia). Small Powers: tidak mempengaruhi BoP (Belanda), adalah yang paling tidak aman.

Page 15: Green Theories in International Relations
Page 16: Green Theories in International Relations

JEAN-JACQUES ROUSSEAU"God makes all things good; man meddles with them and they become evil."(Émile, Dutton, NY,1966, pg. 5.)

MAHATMA GANDHI

• Satyagraha – mass civil disobedience

• Ahimsa – non-kekerasan• Gerakan Non-kooperatif

Page 17: Green Theories in International Relations

Green PoliticsAdalah ideologi politik bertujuan membentuk masyarakat ekologis yang berakar pada environmentalisme, liberalisme sosial, dan demokrasi grassroot. Semula hanya di lingkungan akademik di Eropa, lalu menyebar menjadi gerakan politik di seluruh dunia.Pada 1970, di Tasmania muncul Partai Hijau yang mendapat kursi parlemen Australia, lalu Partai Hijau berkembang di Eropa pada 1970-an, dan ke berbagai penjuru dunia.

Page 18: Green Theories in International Relations

Continental GreensMember Parties

Member Countries

Federation of Green Parties of Africa

15 15

Federation of Green Parties of Americas

11 11

Asia-Pacific Green Network

14 14

European Green Party 35 31

Page 19: Green Theories in International Relations

Landasan Gerakan

Suatu Partai Hijau formalnya dirancang atas prinsip-prinsip Green Politics– Memberdayakan manusia– Sangat aktif di level lokal

– grassroots democracy– Prioritasnya di etika, nilai-nilai

kemanusiaan, alam– Koordinasi intens dengan

partai-partai hijau lain di semua level

Page 20: Green Theories in International Relations

Goals

Health of…...............

»People»Societies»Ecosystems

Page 21: Green Theories in International Relations

Empat Pilar

ekologiKeadilan sosialDemokrasi grassrootsnon-kekerasan

Derek Wall, tokoh terkemuka dari Inggris, menggariskan empat pilar yang

mendefinisikan Green Politics

Page 22: Green Theories in International Relations

10 Nilai

DesentralisasiEkonomi berbasis-komunitasNilai-nilai Post-patriarchalMenghargai keberagamanTanggungjawab globalFokus masa depan

Pada 1984, Green Committees of Correspondence di Amerika Serikat mengembangkan 4 Pilar menjadi Ten Key Values. Selain keempat pilar, ada tambahan yakni;

Page 23: Green Theories in International Relations
Page 24: Green Theories in International Relations

6 Prinsip

Ecological wisdomSocial justiceParticipatory democracyNonviolenceSustainabilityRespect for diversity

Pada 2001, Global Greens menggelar pertemuan gerakan Hijau internasional. Mereka menghasilkan The Global Greens Charter yang mengidentifikasi enam prinsip panduan:

Page 25: Green Theories in International Relations

Konklusi- Teori-teori Hijau memperkenalkan wacana baru lebih hijau pada Hubungan Internasional

* environmental justice* sustainable development* Environmental rights* ecological security, dll

- Menata ulang peran negara, aktor-aktor ekonomi, dan warga- Memberi pendalaman analitis dan normatif

baru pada perobahan lingkungan global- Memunculkan aksi nyata dalam bentuk

partai dan gerakan

Page 26: Green Theories in International Relations

Gracias