Asuransi New 2

download Asuransi New 2

If you can't read please download the document

Transcript of Asuransi New 2

11. SEJARAH TIMBULNYA ASURANSIZAMAN YUNANIPEMERINTAHAN ISKANDAR ZULKARNAEN /ALEXANDER (356-323 SM-MEN TERI KEUANGAN ANTINEMES KEKURANGAN UANG LALU MEMBUAT POLI CE BUDAK-BUDAK HARUS DIDAFTAR DAN MEMBAYAR PADA ANTINE MES SEJUMLAH UANG SETIAP TAHUN. -PERJANJIAN JIKA BUDAK LARI ANTINEMES MEMERINTAHKAN KEPALA DAERAH MENANGKAP/MEMBAYAR SEJUMLAH UANG KEPADA PEMILIK BU DAK. STRATEGINYA SUKSES BANYAK UANG YANG ANTINEMES TERIMA = PREMI ASURANSI DAN HARUS MEMIKUL RESIKO MEMBAYAR SEJUMLH UANG KEPADA PEMILIK BUDAK APABILA BUDAK MELARIKAN DIRI. PER JANJIAN INI = PERJANJIAN ASURANSI /PERTANGGUNGAN.KOTA PRAJA YUNANIDAPAT UANG YG DIBUTUHKAN DGN JALAN MEMINJAM SEBESAR 3.600 DRACHMEN DENGAN JANJI KEPEMILIK UANG AKAN MEMBERIKAN BU NGA 30 DRACHMEN TIAP BULAN SAMPAI WAFAT DAN SAAT WAFAT AKAN DAPAT 150 DRACHMEN BIAYA MENGUBUR. = ASURANSIJIWA KEBESARAN ROMAWI (106-43 TH SM)MUNCULNYA BANYAK PERJANJIAN YANG MENGANDUNG UNSUR-UNSUR ASURANSI GANTI KERUGIAN DAN ASURANSI SEJUMLAH UANG (SEMMEN VERZEKERING) ATAU PERKUMPULAN (COLLEGIUM) PARA ANGGOTA BAYAR UANG PANGKAL 100 ASSES DAN IURAN 5 ASSES TIAP BULAN JI KA ANGGOTA MENINGGAL MAKA AHLI WARIS MENDAPAT 300 SESTERTI BIAYA PENGUBURAN. BENTUK PERKUMPULAN LAIN. COLLEGIUM LEMBAESIS:SETIAP ANGGOTA MEMBAYAR UANG PANGKAL IURAN TIAP BU LAN DENGAN DIJANJIKAN JIKA ANGGOTA DINAS KETENTARAAN NYA NAIK PANGKAT AKAN DAPAT UANG 500 DINAR UNTUK BIA YA PESTA. JUGA JIKA DIPINDAHTUGASKAN AKAN DAPAT 500 DI NAR DITAMBAH 200 DINAR UNTUK BIAYA PENGANGKU TAN KE TEMPAT2BARU DAN JIKA MENINGGAL HAK AHLI WA RIS DAPAT 500 DINAR = ASURANSI JIWA SALING MENJAMIN (ONDERLINGE LEVENSVERZEKERING) ABAD PERTENGANHAN TH 900 DI EXETER NEGARA INGGRIS ADA PERKUMPULAN / GILDE PEKER JAAN / PROFESINYA SAMA : TUKANG BATU, TUKANG KAYU, PEM BUAT ROTI DIJANJIKAN BILA RUMAHNYA TERBA KAR AKAN DIBE RIKAN SEJUMLAH UANG DARI DANAGILDE = SISTEM ASURANSI KEBAKARANTAHUN 1118 DI ICELAND DAN 1240 VLAANDERENDERMAKDI SLEESWIJK JERMAN SUDAH ADA PERJANJIAN DENGAN TUJU AN MEMBAGI RESIKO ATAS KEBAKARAN.DIBARENGI PULA GAGASAN ASURANSI PENGANGKUTAN LAUT.GEJALA INI DIMULAI DI LAUT TENGAH SETELAH DIADAKAN (KRU ISTO CHTEN) PENGIRIMAN TENTARA DARI BERBAGAI NEGARA DI EROPA BARAT GUNA MEMBEBASKAN JERU SALEM TEMPAT SUCI UMAT KRISTEN DARI PENGUASAAN AGAMA LAIN. PENGANGKUTAN LAUT BESAR RESIKONYA BELUM ADA ALAT KO MUNIKASI SEPERTI SEKARANG INI TIDAK ADA RADIO, RADAR SEHINGGA SULIT ANTISIPASI BAHAYANYA.. KARENA ANGKUTAN LAUT BAHAYANYA BESAR SERINGKALI MUS NAH BAIK ITU PENUMPANG DAN BARANG MAKA PEMILIK KAPAL PERLU BERBAGI RESIKO KE PADA ORANG LAIN. BENTUK BERBAGAI RESIKO al : PEMILIK KAPAL DAN PENGANG KUTUANG ORANG LAIN GUNA MEMBIAYAI KAPAL DAN PENGANG KUTAN BARANG ITU, DENGAN JANJI UANG PINJAMAN TIDAK PER LU DI BAYAR KEMBALI, APABI LA KAPAL DAN BARANG MUSNAH DI TENGAH LAUT. SEBALIK3NYA JIKA SELAMAT MAKA UANG PINJAMAN HARUS KEMBALI SER TA DI TAMBAH DENGAN BUNGA. AGAMA KRISTEN MELARANG RIBA MAKA DIBENTUK MIRIP ASU RANSI YAITU UANG YANG DIPINJAM PEMILIK / PENGUSAHA ANG KUTAN LAUT TIDAK DIBAYARKAN DEPAN SEBAGAI UANG PINJA MAN MELAINKAN DIBAYARKAN APABILA KAPAL DAN BARANG ANGKUTAN MUSNAH DITENGAH. PERMULAAN BERLAYAR SIPEMILIK KAPAL DAN SI PENGANG KUT BARANG HARUS MEMBAYAR KEPADA SIPEMILIK UANG YG AKAN TETAP MENJADI HAK PEMILIK UANG. BILA SELAMAT TANPA ADA BENCANA UANG MENJADI SEPERTI UANG PREMI ASURANSI. ZAMAN SESUDAH ABAD PERTENGAHAN HINGGA SEKARANG ASURANSI LAUT BERKEMBANG PESAT JADI HAL BIASA UNTUK NEGARA EROPA BARAT SELANJUTNYA ASURANSI KEBAKA RAN YANG DIMULAI DI NEGARA INGGRIS PADA ABAD 17 DAN ABAD 18 NEGARA PRANCIS DAN NEGARA BELAN DA. ZAMAN KODIFIKASI PRANCIS KODIFIKASI HUKUM PERDATA DAN HUKUM DAGANG YANG DILA KUKAN KAISAR NAPOLEON DIMUAT DALAM KITAB CODE CIVIL (KUHPER) DAN CODE DE COMMERCE (KUH DAGANG) PADA ABAD 19 CODE DE COMMERCE HANYA TERMUAT PA SAL ASURAN SI LAUT. BELANDA SETELAH UNTUK KITAB (KUH DAGANG) RANCANGANNYA PERNIAGAANHANYA MEMUAT PERA TURAN ASURANSI LAUT. UNDANG-UNDANG (WETBOEK VAN KOOP HAN DEL) TH 1838 TERMUATPERATURAN MENGE NAI ASURANSI KEBAKARAN, ASU RANSI HASIL BUMI DAN ASU RANSI JIWA.SISTEM INI MASIH JUGA BERLAKU DI INDONESIA42. APAKAH ASURANSI ITU ?ARTI UMUM ASURANSI > PERTANGGUNGAN APA ASURANSI -PERJANJIAN UNTUNG-UNTUNGAN > KONSOVEREENKOMST -PERJANJIAN PERJUDIAN *UNTUNG-UNTUNGAN:PERJANJIAN YG DIGANTUNGKAN SUATU KEJADIAN YANG BELUM TENTU - BUKU III BW *PERJUDIAN AWAL TIDAK ADA KEPENTINGAN PADA SUATU KE JADIAN. CONTOH : TARUHAN PERTANDINGAN SEPAK BOLA -ASURANSI FOKUSNYA PADA SUATU KEJADIAN : SUDAH ADA KE PENTINGAN KEDUA BELAH PIHAKASURANSI MENURUT UU*PENANGGUNG > VERZEKERAAR =MEMBERI *TERTANGGUNG>VERZEKERDE =TERIMA -ASURANSI > CONSENSUEL = SEPAKAT SESUAI UU : -ISI PERJANJIAN SUATU KEPENTINGAN NYATA -DILARANG MENANGGUNG MELEBIHI HARGA -DILARANG MENG-ASURANSIKAN RANGKAP ASURANSI JADI BATAL BILA : -MEMBUAT PERJANJIAN SAAT ITU BELUM TAHU UNTUNG/RUGINYA TERJADI SESUATU DIBELAKANG HARI. -KEJADIAN DISENGAJA. APA TUJUAN IKUT ASURANSI ? -UNTUK MENDAPATKN PENGGANTIAN KERUGIAN -UNTUK DAPAT SEJUMLAH UANG UNSUR ASURANSI PS 246 KUHD -UNSUR PREMI -UNSUR GANTI RUGI -UNSUR PERISTIWA BELUM TENTU TERJADI5Ps 246 KUHD : Asuransi atau Pertanggungan adalah Suatu Perjanjian seorang Penang gung Mengikatkan diri ke pada Tertanggung dengan menerima suatu Pre mi untuk menggantikan suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan ke untungan yang diharapkan yg mungkin diderita suatu peristiwa yg tak tentu. Ps 246 KUHD Ada 3 Unsur - Tertanggung - Penanggung - Kejadian Blm Jelas Terjadi Menurut Prof. Dr. Wirjono Prodjodikoro. Asuransi masuk golongan Per setujuan Untung-Untungan (Konsovereenkomst). Persetujuan UntungUntungan sesuai Ps 1774 KUHPer Suatu perbuatan yg hasilnya menge nai untung rugi baik ba gi semua pihak bergantung pada suatu kejadian yg blm tentu. Demikian juga : Persetujuan pertanggungan, Bunga cagak hidup, Perjudian dan Pertaruhan. Tegasnya Ps 1774 KUHPer Bahas Tentang: Persetujuan Untung-untungan. 3 contoh al : 1. Asuransi 2. Bunga cagak hidup(Bunga utk slm hidup seseorang) 3.Perjudian dan Pertaruhan Pendapat lain: 3 Unsur tsb kurang tepat jika dipandang dari segi arti karena dikatakan nya hasil pelaksanaan persetujuan berupa untung atau rugi ter gantung pd peristiwa yg belum tentu akan ter jadi. Sebetulnya yg tergantung scr langsung ini ialah Pelaksanaan kewaji ban pihak penjamin. Pelaksanaan ini berarti rugi bagi si penjamin, Sedangkan kalau kewajiban pihak penjamin tidak perlu dilaksana kan, berarti untung bagi si Penjamin. Persetujuan Untung-untungan sebetulnya mengakibatkan suatu perjan jian bersyarat dari pihak penjamin yg diatur Ps 12, 53 s/d 1267 BW Da lam Ps 1774 BW hal Asuransi diatur da lam Hk Perniagaan Dalam Buku I titel 9 dan 10 serta Buku II titel 9 dan 106 Pengaturan Asuransi Hk. Asuransi Diatur Dalam KUHD Buku I titel 9 dan 10 Buku II titel 9 dan 10 dengan rincian :Buku I titel 9 Mengatur Asuransi kerugian Buku I titel 10 Mengatur Asuransi terhadap Bahaya Kebaka ran,Bahaya Pertanian dan Asuransi Jiwa Buku I titel 10 dibagi beberapa bagian: Pertama : Mengatur Asuransi Kebakaran Kedua : Mengatur bahaya pertanian Ketiga : Mengatur asuransi jiwa Buku II titel 9 Asuransi Mengatur bahaya laut dan perbu dakan Buku II titel 9 dibagi atas: Pertama: Mengatur tentang bentuk dan isi Ketiga : Mengatur tentang awal & akhir bahaya Keempat : Mengatur hak dan kewajiban penanggung dan tertanggung Kelima : Mengatur Abandonnemen Keenam : Mengatur kewajiban & hak makelar dalam asuransi laut. Buku II titel 10: Mengatur Asuransi Pengangkutan didarat, sungai serta perairan Masih banyak jenis-jenis Asuransi dalam praktek diatur dalam KUHD al: Asuransi pencurian dan pembongkaran Asuransi kecelakaan Asuransi kerugian perusahaan Asuransi pertanggungjawaban atas pihak ketiga akibat perbuatan melawan hukum asuransi Kedua: Mengatur tentang anggaran dr barang-barang yg diasuransikanAsuransi KreditMenanggung kerugian yg timbul/diderita ber hubung debitur tidak dpt7mengembalikan kredit yg diambilnya. -Asuransi atas kerugian yg diderita Perusahaan -Asuransi wajib Kecelakaan Penumpang yg diatur UU No. 33 tahun 1964 -Asuransi Kecelakaan Lalu Lintas Jalan UU No. 34 th 1964RESIKO DAN ASURANSIPada hakekatnya kehidupan Manusia selalu berki sar pada dua hal yai tu menyenangkan / positif dan tidak menyenangkan / negatif Kedua ke hi dupan tersebut akan menciptakan suatu keadaan yg tidak pasti terha dap kehidupan diri Manusia -Keadaan tidak pasti inilah merupakan titik awal dan titik akhir dr kehi dupan Manusia. -Ketidak pastian tersebut bersumber pd dua pertanyaan pokok yg jawa bannyapun bersifat mistirius. -Pertanyaan itu adalah: -Apakah ? Seseorang itu akan tetap berbahagia dan beruntung atau ti dak. -Apakah ? Seseorang itu akan menderita kerugian atau tidak Pertanyaan diatas tidak mungkin dijawab dengan suatu jawaban yg pas ti oleh siapa pun.Mengingat jawaban jg tidak pasti maka kita akan menghadapi keadaan yg lebih jelas ialah bahwa sesungguhnya kehidu pan Manusia itu selalu berkisar atas ketidakpastian yg berkepanjangan dan terus-menerus Keadaan yg tidak pasti disebut sebagai suatu RESIKO. Dengan demikian dpt dirumuskn pertanyaan: Apakah manusia (sese orang) akan selalu mengha dapi resiko ? Jawabnya Ya Pada prinsipnya Manusia itu selalu menghadapi re siko krn memang se sungguhnya Manusia itu pada hakekatnya merupakn suatu sobyek tum puan resiko yg sebagaimana sifat hakiki Manusia itu sendiri. -Jadi Resiko itu merupakan sesuatu yg tidak dipi sahkan dari kehidu pan Manusia dan tdk seorang pun yg dapat bebas dari suatu resiko -Pendapat S R Diacon dan R L Carter: -Resiko itu ada setiap kali orang tdk dapat menguasai dengan sempurna /mengetahui lebih dulu mengenai masa depan.83. HUKUM ASURANSIASURANSI-Kemauan menetapkan kerugian kecil (sedikit) yang pasti sebagai pengganti (substitusi) kerugian besar belum pasti. Kesimpulan Orang bersedia membayar kerugian nilai sedikit masa sekarang agar bisa menghadapi kerugian besar dalam waktu men datang. Contoh : *Asuransi Kebekaran Orang mengasuransikan rumahnya dengan bayar premi pada perusahaan Asuransi bila terjadi kebakaran perusahaan menang gung kerugian terjadi. *Asuransi Laut.(Marine Insurance) dengan mempertang gungkankapal, muatan (kargo) dll. Jadi segala kerugian mungkin terjadi pada masa yang akan da tang kita pindahkan (shift) kepada perusahaan asuransi. Bentuk-bentuk Asuransi di Indonesia *Asuransi kerugian (Asuransi umum) Mengenai hak milik, kebaka ran dll. *Asuransi Varia al : Asuransi. Laut, Asuransi kecelakaan,Asuransi mobil, As pencurian. *Asuransi Jiwa (Life Insurance) menyangkut kemtian, sakit, cacat John H Magee (General Insurance). Jaminan social (Social Insurance) = Asuransi wajib setiap orang harus memiliki. -Tujuannya supaya setiap orang ada jaminan dihari tua (old age) Dilaksanakan dengan paksa dengan potong gaji 10% / bulan jika orang sakit dijamin pengobatannya,kecelakaan,invalid,sampai umur tua dan yang menyebabkan, pengangguran.9-Asuransi Sukarela (voluntary Insurance) Asuransi ini sukarela (voluntary) tidak dengan paksaan. *Government insurance. Asuransi Pemerintah:Jaminan kepada prajurit cacat/veteran. *Commercial insurance : Asuransi untuk melindungi seseorang, keluarga atau perusahaan dari segala resiko yang akan menda tangkan kerugian. Tujuan asuransi sendiri komersial dengan motif keuntungan (profit motive).a. Comercial Insurance dapat digolongkan :-Asuransi Jiwa (Personal Life Insurance) Bertujuan untuk memberikan jaminan pd seseorang / keluarga yg disebabkan kematian, kecelakaan serta sakit. al : PT As Jiwa Sraya As Jiwa Darma Nasional As Jiwa Bumi Putra 1912 Di Indonesia Asuransi Jiwa belum terkenal (berkembang) yang ber kembang yaitu As Umum (As Kebakaran, Mobil -Asuransi Kerugian (Property Insurance) Bentuknya sama dengan Asuransi Umum di Indonesia tujuan memberikan jaminan kerugian disebabkan karena kebakaran, pencurian, asuransi laut. al : PT Reasuransi Umum Indonesia; PT Asuransi Kerugian. Yang dimaksud dengan pengertian resiko,kemungkinan (proba bility) rugi dalam asuransi b. Resiko (Risk) Tidak ketentuan atau uncertainty yang mungkin melahirkan ke rugian (Loss) dalam Asuransi. al 1. Ketidaktentuan Ekonomi (Economic uncertainty) kejadian yang timbul akibat peru bahan selera atau minat konsumen hal har ga, teknologi atau penemuan baru. 2. Akibat karena alam (Uncertainty of nature) al. Kebakaran, badai topan, banjir. 3. Akibat perilaku manusia (human uncertainty) al Peperangan, pencurian,perampokan dan pembunuhan. Dari ketiga ketidaktentuan diatas yang bisa dipertanggungkan1 0aki bat alam dan akibat manusia. Sedangkan yang Ekonomi tidak bi sa diasuransikan karena bersifat spekulatif (unsur ekonomis) sulit diukur. -RESIKO diklasifikasikan : 1. Speculative risks, Resiko yang bersifat spekulatif yang bisa mendatangkan rugi / laba Contoh : Seorang pedagang bisa untung / rugi dalam usaha nya. 2. Pure risks, Resiko yang selalu menyebabkan kerugian. Perusahaan Asuransi beroperasi bidang pure risks, (Kematian, Kapal tenggelam, Kebakaran. -PERIL Adalah segala sesuatu yang menimbulkan kerugian. Peril dan Risks erat sekali. -HAZARD Suatu keadaan yang menambah kemungkinan terjadinya peril (kerugian) atau Hazard is a condition that increases the change of loss arising from peril. Hazard dibagi : 1. Physical hazard, yang berbentuk fisik dan mengandungunsur obyektif : mis kerusakan secara fisik akibat terbakar, tabrakan. 2. Moral hazard, hazard yang menyangkut diri seseorang me ngandung unsur subyektif. mis : dengan sengaja menubrukkan mobil ke pohon agar bisa mendapatkan ganti kerugian MORALE HAZARD Hazard yang ditimbulkan oleh tindakan kurang hati-hati sehingga menimbulkan kerugian. Mis : Seseorang mengendarai mobil terlalu cepat pada waktu hu jan lebat.Tindakan ini bisa mendatangkan kecelakaan Hazard da pat menimbulkan kerugian untuk pertanggungan. c. Pembagian Hazard dihubungkan dengan resiko. Resiko Pribadi dan Resiko Keluarga (Personal & Family Risks)1 1Personal dan Family risks dihubungkan dengan Those loss of inco me and property (kehilangan pendapatan dan milik). Kehilangan Pendapatan (Loss Income) disebabkan : 1. Kematian (death) Kematian menimbulkan kehilangan panda patan pada seseorang atau keluarga. 2. cacat permanent (permanent disability) Seseorang tidak mam pu lagi mencari pengahasilan mis karena sakit, kecelakaan. 3. Cacat sementara (temporary disability)sementara waktu tidak bisa mencari nafkah. 4. Pengangguran (unemployment) .Seseorang yang menganggur berakibat kehilangan penghasilan Kerugian Hak Milik ( Loss of Property) Disebabkan al: a. Kebakaran (fire) b. Kilat (Lightning) c. Angin Badai (windstrong) d. Air bah (Water leakage) e. Gempa bumi (earthquakes) f. Ledakan ( Explotion) g. Huru-hara (riot and civil cammotion) h. Perampokan, pencurian (burglary, thieve or robbery) i. Pemalsuan surat tangan (forgery) j. Penggelapan (Fraud) k. Hujan es (frost) Resiko Perusahaan (Business Risks) al : 1. Perils of transportation of good on land sea. Kerugian terjadi pada saat mengangkut barang-barang didarat atau laut. Sering hal tersebut telah diasuransikan kusus angkutan laut pada marine insurance 2. Hail (angin panas) Frost (udara rendah) dan kasus lain yang merusak tanaman. Di Negara Indonesia belum berkembang kecuali asuransi hasil pertanian. As. tebu 3. Dishonesty of employees (ketidakjujuran pegawai) mis. Mela rikan uang, korupsi, serta penggelapan. 4. Failure of contracts to fulfil contract (kegagalan dalam meme nuhi kontrak) mis pemborong harus memenuhi suatu kon trak jika pekerjaannya tidak selesai pd waktunya maka kena ganti rugi (denda) dari asuransi sesuai prosentase. 5. Strikes (Pemogokan) menyebabkan kerugian pada perusaha an berakibat bagi para pegawai kehilangan penghasilan un tuk memperkecil dengan jalan asuransi. Mis : -Kematian (death) Kematian adanya resiko perseorangan dan famili orang berusaha untuk menutupi resiko tersebut de1 2ngan membeli asuransi jiwa. -Tidak mampu selamanya (permanent disability) Ditutup de ngan asuransi sakit atau kecelakaan. Pengangguran (unemployment) Pengangguran dijamin oleh Negara dinegara-negara yang sudah maju.Hak milik (pro per ty) diasuransikan pada asuransi kerugian/asuransi umum. d.ASURANSI dan PENJUDIAN (Insurance vs Gambling) Asuransi bertujuan untuk memindahkan resiko individu ke pada perusahaan asuransi. Tujuan pertanggungan untuk me ngurangi resiko-resiko yang kita temui dalam masyarakat se dangkan Gambling (penjudian) tidak mengurangi resiko melain kan menciptakan resiko. Makna antara asuransi dan penjudi an : -Asuransi: 1. Bertujuan untuk mengurangi resiko. 2. Mempunyai sifat social pada Masyarakat. 3. Besarnya resiko (kerugian) yg timbul diketahui. 4. Kontrak perjanjian saling mengikat. -Perjudianbias1. Permulaan resiko belum muncul. setelah kalah resiko ba ru muncul belum ada menjadi ada (creating of risks). 2. Judi tidak bersifat social.merusak amoral 3. Kontrak pada gambling tidak mengikat dan bersifat lesan. -Pencegahan dari kerugian (Prevention of Loss) Keuntungan yang didapat al : 1. Mengurangi / memperkecil kerugian (reducing of loss) 2. Mengurangi biaya (cost) pertanggungangan. mis : Supaya ter hindar dari kebaka ran bahan yang dipakai harus tahan dari api dan tidak mudah terbakar. -Jenis Pencegahan dan Usaha Proteksi Tujuan memperkecil kerugian (Loss) yang terjadi. Tipe-tipe pencegahan al: 1.Truly Preveintive Mengeliminasi yang menimbulkan kerugian (cause of loss)Help Insurance untuk mengurangi resiko (sakit) dengan cara mendi rikan poliklinik dan rumah sakit. 2.Protective (Quasi Preventive)1 3Melindungi Orang / barang yang akan dirugikan (the purpose of which is to protectthing or person subyect to damage). 3.Minimizing (mengurangi kerugian) Kerugian diusahakan seminimum mungkin.4.Salvaging : Tujuan Melindungi barang yang rusak agar tidak bertambah rusak. mis:Kapal yang rusak dilindungi supaya tidak tambah rusak bia ya semua itu ditanggung asuransi. e.Hukum Jumlah Bilangan yang Besar (The Law of Large Number) Diasuransi dikenal Law of Large Numbers. Hukum dalam jumlah yang besar arti: Resiko yang dipertanggungkan harus dalam jumlah besar.mis: a. Asuransi Mobil 20 Unit yang diasuransikan. b. Asuransi Jiwa Law of Large Numbers dengan memper hitung kan kemungkinan probability dari 15.000 Orang umur 25 ta hun bisa capai umur 56 tahun bila telah diketahui 14. 900 orang bisa 56 tahun maka ditetapkan premi (penentuan tarif) Probability selalu ada disetiap hari dalam kehidupan kita (penga laman)dan melekat dalam Asuransi. Ada dua macam proba bility al: 1. A priory probability (kemungkinan secara a priori) A priory probability sutau kejadian sudah diketahui sebelum nya. mis pelemparan mata uang (tossing coins) diperoleh hasil head dan tail. Mata uang tersebut jumlahnya sama. 2.Emperical probability (berdasarkan empiris) kejadian-kejadian yang bisa diketahui melalui pengalaman empiris sehari-hari. Mis, buruh dipabrik setiap bulannya ada kecelakaan kerja seki an persen tiap bulan / tahun. Dalam perusahaan asuransi empirical probability banyak diguna kan:Mis Dalam Life Insurance dari 1000 orang berumur 20 tahun berapa yang bias mencapai 21 tahun pendataan memakai (Biro Pusat Statistik) untuk mendapatkan kemungkinan tersebut.1 4Yang penting ialah empirical probability dari a priory probability dalam perasuransian. Dari pengalaman kita dapat menaksir ke mungkinan kerugian utk masa akan datang dan bisa digunakan sebagai basis penetapan premi polis asuransi (pembuatan tarif).f. Faedah Asuransi Asuransi banyak digunakan perseorangan (individu) masyrakat maupun perusahaan. Asuransi adalah a social device for eliminating or reducing the cost to society of certain types of risk. Dengan adanya asuransi da pat menampung sekian banyak resiko yang kita temui dalam ma syarakat sehari-hari. Riegel dan Miller bukunya Insurance principles and Practices fae dah asuransi : 1. Asuransi menyebabkan atau membuat masyarakat dan perusa haan keadaan aman. Dengan membeli asuransi para pengusaha atau orang akan menjadi tenang jiwanya. 2. Dengan asuransi efisiensi perusahaan (business efficiency) da pat dipertahankan. Guna menjaga kelancaran perusahaan (going concern) dengan jalan pertanggungan, resiko dapat diku rangi mis si A dan B men dirikan perusahaan Firmakeduanya membeli asuransi (life in surance) jika B meninggal demi menja ga efisiensi kelancaran pe rusahaan. dan agar firma tetap dapat hidup terus tidak perlu bubar.Dengan cara si A akan mengambil alih saham B disertai adanya jaminan hal ini untuk tujuan efisi ensi dalam produksi, distribusi dll. 3. Asuransi terdapat suatu kecenderungan penarikan biaya dilaku kan seadil mungkin (the equitable assetment of cost) ongkos-ongkos asuransi harus adil sesuai besar kecilnya resiko yang di pertanggungkan. Mis asuransi jiwa seorang telah tua sekali asu ransi lebih besar daripada orang yang masih muda. 4.Asuransi sebagai dasar pemeberian kridit (Insurance serves as a basis of credit) a. Asuransi pengangkutan yang ada hubungan dengan tata per1 5dagangan internasional.Seorang pengusaha ajukan kridit pa da bank selain memiliki bill of lading, konosemen pengusaha juga harus mempunyai sertifikat asuransi b.Pinjaman hipotek men syaratkan peminjam harus harus mempunyai asuransi.yang diasuransikan al : Rumah, kapal, pabrik dll 5. Asuransi sebagai alat penabung (saving) mis Asuransi jiwa saat ini kita mengeluarkn uang, sedangkan penggunaan dikemudian hari hanya sayang asuransi jiwa kurang me narik sebab kurang menguntungkan bagi masyarakat berpendapatan rendah, ekono mi tidak stabil terutama akibat merosotnya nilai uang. 6. Asuransi dipandang sebagai suatu sumber pendapatan (earning power) didasarkan ke pada Financing the business. al mesin-mesin dalam kontribusi kapasitas produksi dari mesin. Sedang kan pada manusia pada sumber pendapatannya berapa dida pat tiap bulannya. Mis seorang pimpinan puncak (top level ma nagement) pendapatan sekian bila dia meniggal dunia peru saha an asuransi akan membayarnya asuransi seperti ini banyak ter daapt pada orang-orang penting (keyman) seprti insinyur atom dll yang dia suransikan perusahaan tersebut. Dengan demikian asuransi banyak sekali manfaatnya. (jangka panjang) pemberi kridit (bank)4. DASAR-DASAR PERJANJIAN ASURANSI 1. Harus ada persesuaian paham ( meeting of mind) terhadap pi hak-pihak yang membuat perjanjian. Benda yang dipertanggung kan harus jelas mis : diasuransikan sebuah kapal beserta mua tannya dan harus dijelaskan dalam kontrak asuransi (polis asu ransi). 2. Pihak yang melaklukan perjanjian mutlak berwenang, mampu, cakap membuat per janjian. yang dilarang oleh UU al : anak di bawah pengampuan, orang gila, wanita telah menikah. (seizin suami). 3. Membuat perjanjian harus mempunyai tujuan tertentu atau kon1 6siderasi yang berguna al. suatu hak milik a.Perusahaan asuransi akan membayar kerugian bilamana terja di kerusakan pada hak milik seseorang. b.Tertanggung akan membayar premi dalam pertanggungan ter sebut. 4. Kontrak asuransi tidak boleh bertentangan dengan kepentingan umum, moral, undang undang serta peraturan yang ada.a. Sifat Pertanggungan 1.Kontrak asuransi Aleatory Contracts dalam perjanjian jumlah yang dibayarkan tidak sama besarnya dengan banyaknya jum lah uang yang diterima.Mis Pembayaran premi tidak sama besar nya dengan uang yang kita terima kembali bila terjadi penggan tian kerugian (claim) 2.Dalam pertanggungan tidak ada lagi tawar menawar untuk membuat perjanjian (Con tract of adhesion) Contrak disusunn oleh perusahaan asuransi, dimana kita menerima atau menolak kontrak tersebut (to take it or life it). 3.Perjanjian merupakan kontrak unilateral (unilateral contract) arti dengan telah diba yarnya premi maka perusahaan asuransi harus melunasi ganti kerugian sesuai yang di janjikan dengan ketentuan yang berlaku terpenuhi. 4.Kontrak asuransi harus dibuat secara jujur (a contract uber rimac fidei/contract of ut most good faith).Kusus asuransi pengang kutan karena tidak cukup waktu meneliti bagi perusa haan asuransi. 5.Perjanjian asuransi merupakan contract of indemnity arti kita tidak boleh mencari ke untungan dalam sautu kontrak asuransi mis sengaja merusak barang dengan tujuan dapat penggantian yang baru. Muncullah : a. Doctrine of insurance interest arti benar-benar terjadi keru gian, pembeli asuransi berhak minta ganti kerugian terhadp1 7milik yang ditanggungkan. b.Doctrine of limitation of recovery arti ada jumlah tertentu / jumlah maksimum yang bias diberikan kepada seseorang (penggantian kerugian). c.Doctrine of subgrogations arti subrogasi hak untuk menagih terhadap pihak ke tiga dioper oleh perusahaan asuransi. 6.Warranty arti suatu jaminan yang dijanjikan terpenuhi pada masa yang akan datang. 7.Ambiguity arti bila terjadi perselisihan maka hakim akan mem benarkan tertanggung. Sebab pembeli tidak menguasai soal asuransi. Kontrak asuransi diStandardisasikan bila terdapat penyimpangan dibuat endorsemen : Yaitu : Bahaya yang dipertanggungkan mis kebakaran. - Jasa yang dijanjikan - Kerugian apa saja yang dilindungi perusahaan asuransi - Besarnya jumlah pertanggungan - Harus melihat pihak-pihak yang mengadakan kontrak - Benda / milik apa yang dipertanggungkan - Batas waktu kontrak jangka pendek / panjang. Semua ini bisa dilihat didalam POLIS dalam pembuatan kontrak. Polis merupakan suatu statemn yang dibuat oleh tertanggung di dalamnya dimasukkan hal-hal yang dikecualikan dan syarat-sya rat (conditions) apa saja yang harus dipenuhi termasuk disebut Resiko (all risk) dalam asuransi pengangkutan dipakai (exlusion clause) atau disebut satu persatu da lam resiko (named risk). b. Secara umum Polis memuat al: 1.Tanggal diadakan perjanjian, hal ini penting untuk menghindari pertanggungan ganda(doble of indemnity) yang sah perjanjian yang lebih dahulu. 2. Nama yang diasuransikan diri sendiri / orang lain / pihak keti ga (insuring agreement)1 83. Barang yang diasuransikan tertera dengan jelas dan terang 4. Besarya pembayaran premi Penyebab batalnya polis asuransi atau tidak berlaku. 1.Pembeli asuransi (insured) memberi keterangan yang tidak be nar walaupun keterangan itu tidak disengaja. 2.Terdapat asuransi ganda al :benda sama : bahaya dipertanggungkan sama : masa / waktu juga sama : bahaya/resiko sudah ada sebelum barang itu dipertanggung kan lagi : barang telah diasuransikan dan dipertanggungkan lagi nilai pe nuh. : barang yang dilarang oleh Undang-undang /pihak yg berwajib. c. Pembagian Asuransi Pengangkutan Asuransi Laut pada umumnya lebih dikenal dunia asuransi seba gai asuransi laut yang fungsinya mengankut barang dagangan ser ta komoditi lainnya dengan alat angkut yaitu kapal, perahu mo tor dan perahu layar. -Asuransi Pengangkutan dibagi atas dua bagian: a. Asuransi Laut (Marine Insurance) Dari zaman dulu hanya menutup kerugian yang terjadi di laut saja (perils of the sea) b.Asuransi Pengangkutan Darat (Inland Marine Insurance) Asuransi Darat menutupi resiko atau kerugian yang terjadi pa da transportasi darat seperti angkutan kereta api, truk. Sedang kan perkembangan transportasi maju pesat sehingga sector pe rasuransi kurang bisa mengimbangi. -Pertumbuhan Kerugian yg terjadi pada Sektor Trans portasi. Pertumbuhan asuransi erat sekali dengan kemajuan transportasi Asuransi serta Kaitannya dengan1 9(Darat, Laut dan Udara) Perasuransian di Indonesia tertinggal sa ma kemajuan sistim transportasi dan industri. Akhir-akhir ini sering terjadi kecelakaan (resiko) pada angkutan Darat, Laut dan Udara) penangananya masih minim sekali. Asu ransi laut awalnya hanya menjamin resiko kerugi an total atas ka pal (total loss) dan lambat laun polis asuransi juga menutupi keru gian se bagian atas kapal (partial loss), menjamin kerugian terha dap barang-barang (kargo) serta kerugian yang terjadi menyang kut dengan biaya-biaya angkutan (freight). d. Resiko yang dijamin pada Asuransi Laut Jenis kerugian yang dapat dipertanggungkan adalah: a. Kapal serta kelengkapannya (vessel interest) b. Barang-barang muatan (Cargo) c. Pengahasilan/pendapatan dari hasil uang tambang (freight) komisi dan keuntungan yang diharapkan. d. Beban wajib (Liability interest) yang menimpa si pemilik kapal. Contoh beban wajib: kapal A ditabrak kapal B dalam hal ini tim bul wajib terhadap A di mana kapal B harus mengganti kerugian yang terjadi atas kapal A. Penyelesaian : Lewat Asuransi Pengangkutan (Insurer). Dalam laut ada tiga hal yang harus diperhatikan oleh pemilik kapal sebelum dipertang gungkan yakni: Kapal Layar Laut (Sea Worthiness) Perusahaan Asuransi menghendaki bahwa kapal yang diasuransi kan harus Layak laut arti kapal dilengkapai dengan nakhoda, awak kapal, perlengkapan kapal, yang ditentukan oleh undangundang pelayaran. Yang menentukan kapal layak laut dan tidak adalah Biro Kalsifi kasi Indonesia, Syahban dar dan Direktorat Perkapalan pada Direktorat Jenderal Perhubungan Laut. -Deviasi (Deviation) Kapal yang diasuransikan harus memenuhi persyaratan trayek2 0/rute yang telah ditetapkan, tidak boleh mengadakan penyimpa ngan dari trayek yang telah ditetapkan sebelumnya dalam melak sanakan pelayaran. -Legalitas Kapal harus memenuhi syarat-syarat legalitas/hukum yang ber laku. Contoh : Bila sebuah kapal di charter dari luar negeri harus meng gunakan bendera Indonesia, termasuk di dalamnya kapal yang di beli dengan cara leasing (sewa beli) -Kerugian (Average) Dengan asuransi laut ada beberapa hal yang menyangkut dengan kerugian (averge) Kerugian pada asuransi laut daapt pula diarti kan dengan kerusakan (damage). Pada pertanggungan angkutan laut kita temui istilah general average (kerugian umum). Kerugian parsial ialah kerugian sebagian dan tidak seluruh kapal rusak, sebagian lagi masih utuh keadaannya. Disamping itu asuransi laut mengenal pula istilah franchise yang artinya jumlah mini mum persentasi (%) yang dapat diganti atas kerugian yang terjadi atas kapal. -Klasifikasi Polis Asuransi. Ada 4 Kelompok 1. Polis mengenai kapal (hull policies) Polis yang menyangkut kapal terdiri atas beberapa jenis bergan tung pada macam-macam resiko; kapal uap, kapal motor, kapal penumpang, kapal barang, resiko pe labuhan. 2.Polis muatan (Cargo Policies) Polis muatan (Cargo) umumnya dibuat hanya satu resiko (single risk) mis untuk satu kali pelayaran dari pelabuhan Medan ke Jakarta. 3. Polis beban wajib (Liability Policies) Dalam polis asuransi dinayatakan bahwa disamping polis per tanggungan diatas disebutkan pula beban wajib contoh: Liabi lity interest.2 14. Polis uang tambang (Freight Policies) Polis ini yang dijamin hilangnya uang yang akan diterima (pro fit) serta uang tambang itu sendiri. e. Perjanjian dalam Asuransi Laut. -Werehouse to warehaouse clouse. Berlaku pada waktu pengiriman barang, yaitu perjanjian asu ransi antara pengiriman barang dari satu gudang pelabuhan ke gudang pelabuhan lainnya. Mis pengiriman barang dari gudang Belawan sampai ke Gudang Tanjung Priok. Kita mempertanggungkan barang dari Belawan sampai masuk ke Bea Cukai Tanjung Priok -Free of strike riot and civil commotions. Kerugian yang disebabkan oleh pemogokan. Mis barang-barang telah masuk kepalabuhan kemudian timbul pemogokan buruh yg menagkibakan kerusakan pada pada barang atau barang tidak bi sa dibongkar/dimuat ke kapal kondisi ini bias diasuransikan. -Memorandum clause/deductible clause Kerusakan-kerusakan kecil mengganggu administrasi perusaha an untuk merealisasi Pembayarannya. Oleh sebab itu, dibuat satu clausule yang mem batasi claim tersebut. -Free of particular average clause. Bilamana terjadi kerugian kecil ada polis yang menyatakan ahwa barang-barang tidak diganti oleh perusahaan asuransi seratus persen. Perusahaan akan mengganti sebagian saja dan ini tergan tung kepada pejanjian antara teratanggung dan perusahaan asu ransi. -Free of particular average of American clause. Perusahaan akan mengganti kerugian kalau salah satu bencana disebutkan dalam kontrak tersebut mis : kapal tenggelam, ter dampar dan terbakar2 2-Collision clause Bilamana ada 2 kapal bertabrakan di laut, masing-masing menga dakan pertanggungan untuk menghadapi resiko yang mungkin ter jadi. Dalam polis asuransi harus dinyatakan bahwa kerugian yang diderita akibat tabrakan kapal akan diganti oleh perusahaan asu ransi. Kapal mana yang bersalah harus dibuktikan dnegan penga dilan di Indonesia melalui Mahkamah Pelayaran. Under Writer akan mengajukan claim terhadap kapal yang bersalah dan peng gantian akan dibayarkan terhadap kapal yang ditabrak (damage). Besarnya jumlah kerugian harus dinilai terlebih dahulu oleh claim adjuster dari perusahaan asuransi yang bersangkutan. -Negligence clause Bagi Negara yang sudah maju seperti USA, Inggris, Jerman dapat diadakan perjanjian ang disebabkan oleh kelalaian nakho kapal dan ini bias diasuransikan. Conoth: Kelalaian yang timbul menyebabkan kapal terlambat berang kat diakrenakan bahan bakar belum diisi kedalam tanki secu kupnya. Lalai disini adalah dalam hal pengisian bahan baker dan tidak mengandung unsure disengaja. f. Sifat-sifat Kerugian pada Asuransi Laut. Ada dua macam sifat kerugian al: a. General average yaitu semua kerugian yang akan didukung oleh semua pihak dan untuk kepentingan umum. Lazim pula disebut dengan nama avery gross. Pada general average kita lihat ada nya tiga jensi unsure untuk menetapkan kerugian tersebut: 1. Secara sukarela (voluntary) 2. Merupakan keharusan (necessary) 3. Ada hasilnya (successful) Contoh: Waktu kapal sedang berlayar dating angina badai, hing ga menyebabkan patah nya tiang kapal dan tidak dipenuhi un sur voluntary. Jika nakhoda kapal menyuruh memotong tiang maka dalam hal ini kita lihat ketiga unsur tadi yaitu voluntary,2 3necessary dan bila ternyata kapal selamat tindakan nakhoda berhasil (successful) b. Particular average (every partikelir) Kerugian sebagian yang diderita oleh satu pihak dan tidak un tuk kepentingan umum. Mis : kerugian yang diderita oleh pemilik barang saja. g.Asuransi Molest Berasal dari bahasa Latin arti susah atau kesusahan, sedang kan dalam asuransi perkataan molest dihubungkan dengan: a. Bencana peperangan; b. Pemogokan; Molest tersebut untuk pertanggungan asuransi sebagai berikut: Asuransi molest ialah setiap kerusakan atau kesukaran yang ku rang lebih bersifat kejaha tan atau dilakukan dengan sengaja oleh pihak ketiga. Kegiatan dilakukan dengan sengaja. Kejahatan atau kesukaran yang dilakukan dengan tidak sengaja atau disebabkan kealpaan sendiri, tidak dapat dianggap sebagai molest dalam pengertian ini. Dalam asuransi Inggris molest disebut dengan istilah molestation atau digunakan dalam arti lebih luas dalam masa peperangan (wark risk). Molest disini terhadap: a. Molest pemogokan b. Perampasan,pensitaan kapal, c. Molest darat, d. Molest kapal yang disebabkan kena torpedo. Menurut VD Grinton Molest perang adalah tiap-tiap kejadian yang mengakibatkan kerugian, kejadian mana disebabkan oleh pepera ngan. -Molest menurut UU Sesuai Ps 637 KUH Perniagaan maksud Molest ialah Kerugian dan kerusakan disebabkan oleh kekerasan,perampasan, penahan2 4atas perintah yang berwajib sebagai pembalasan. Pengertian ini berasal dari zaman lampau arti Molest masa sekarang memapu nyai pengertian yang lebih baik. Pasal 647 KUH Perniagaan mengatakan bahwa yang diartikan dengan Molest ialah Molest di laut. Dalam abad 19 ada disetujui bahwa bencana peperangn tidak di masukkan dalam pertang gungan biasa. Hal ini ada dua cara: a. Asuransi hanya menjamin terhadap bencana laut, kecuali kerugian yang timbul dari kelakuan perang (perampasan, peram pokan, penahanan oleh kapal perang); b. Kedua belah pihak setuju bahwa pertanggungan dari pihak penanggung (insurer) dibatalkan bila disebabkan oleh kelakuan perang.5. TARIF ASURANSI (Rate of Insurance) Menghitung bagian yang premi paling (premium) pada asuransi merupakan penting. Dan bagian yang tugasnyamenghitung dise but Aktuaria Petugas Aktuaria. Pembuatan tariff pada value judgement sampai kepada highly scientific. Value judgement guna menghitung premi pada asuransi laut berdasarkan pengalaman saja.Yang menggunakan scientific pada asuransi jiwa dimana banyak menggunakan rumus-rumus matema tik dan statistic (mortality table). Pada asuransi laut tidak diumumkan karena tidak ada standar disasi untuk menghitung ta rif berdasar kepada pengala manpengalaman yang telah lalu dan tidak pakai rumus-rumus seperti dalam asuransi jiwa tariff terjadi berdasarkan bargaining atau tawar-menawar antara perusahaan dengan pembeli asuransi serta sudah ada table tertentu untuk menetapkan besarnya tarif. Dida lam asuransi pengangkutan laut, ditekankan pada pengalaman-pengalaman masa lampau saja dengan demikian tariff bisa beru bah-ubah hal itu disebabkan : 1. Persaingan (competition);2 52. Perubahan struktur perekonomian; 3. Adanya PP / UU Pemerintah; Dalam penyusunan tarif asuransi harus memperhatikan faktofaktor: 1. Hazard yang luar biasa yang terdapat pada suatu daerah terten tu. 2. Harus diperhatikan pula kemampuan tertanggung (potential in sured)apakah pembeli asuransi mampu membayar tarif asuran si. 3. Harus memperhatikan keadaan kapal yang akan dipakai me ngangkut muatan/penumpang. Perusahaan asuransi harus berhati-hati dalam menentukan tarif tersebut sebab jika terlalu rendah perusahaan tidak bisa menutu pi biaya operasi (cost of operations) Sedangkan bila tariff terlalu ting gi, mungkin pembeli akan berkurang, karena banyaknya per saingan antara perusahaan - perusahaan asuransi yang ada. Sesungguhnya untuk mengadakan persaingan dalam tarif cukup sulit, karena ada bermacam-macam polis asuransi. Disamping itu resiko dan hazard banyak pula jenisnya. Dalam menentukan tarif banyak unsur-unsur. 1. Kemungkinan (probability) 2. Value judgement 3. Policy pihak pemerintah.a. Tarif Asuransi arti merupakan suatu harga satuan dari suatu kontrak asuransi tertentu, untuk orang tertentu, terhadap karugi an tertentu, dan digunakan untuk masa tertentu pula. Tarif asuransi beberapa unsure : 1. Harga satuan. 2. Digunakan terhadap orang tertentu. 3. Kerugian tertentu. 4. Masa tertentu. Dalam menentukan tarif harus diperhitungkan kemungkinan rugi (probability of loss) dan penyisihan sebagian kecil dana untuk ke untungan (profit). Biasanya tidak tarif saja yang merupakan pro blema, tetapi dalam menentukan unit sudah merupakan persoa lan pula. Perhitungan premi diperoleh dengan mengalihkan tarif2 6dengan jumlah unit. Pada asuransi kebakaran sering digunakan unit per 100 atau 1.000 sedangkan asuransi mobil hanya satu unit. Tarif dapat dika takan sebagai alat untuk mengukur resiko yang realitis (reality of risks) berkisar dan tergantung kepada mutunya, makin besar ke mungkinan rugi makin besar pula tarifnya. b. Besarnya Unit Dipakai untuk Mengukur Besarnya Resiko. Dalam memilih unit-unit untuk menentukan premi bukanlah unit yang ideal, tetapi unit yang sesuai dengan contoh dan keadaan sebenarnya. Dengan demikian, kita akan memperoleh tariff yang ideal yang sesuai dengan keadaan sesungguhnya. Hal terpenting adalah tariff yang ideal. Tarif yang ideal arti: tariff tersebut dapat mengahsilkan pendapatan bagi perusahaan, untuk mengganti kerugian yang terjadi dan memberikan sedikit keuntu ngan untuk kelangsungan hidup perusahaan yang bersangkutan. Tarif ideal harus memenuhi beberapa unsur: 1. Adequate, berarti harus cukup uang untuk memayarakatkan kerugian-kerugian dari uang yang diperoleh dari pengumpu lan uang tersebut. 2. Notexcessive, arti tariff jangan berlebih-lebihan, harus mem perhatikan pembeli, competitior. 3. Equity, arti dengan tidak membeda-bedakan resiko yang kua litasnya (adil). 4. Flexible, arti tariff harus disesuiakan dengan keadaan bila mana keadaan berubah, tariff menghendaki perubahan pula dan factor perangsang (incentives) sangat penting. c. Cara Menghitung Resiko Untuk menghitung tariff asuransi harus menganalisis lebih dahu lu bagian-bagian dari tarif tersebut. Ada tiga komponen al: 1. Untuk membayar kerugian yang terjadi; 2. Untuk menutupi biaya pengeluaran (cost of operations); 3. Sebagian dari profit/keuntungan untuk kepentingan perusa haan;2 7Berapa banyak prosentase yang digunakan untuk menutupi keru gian, biaya pengeluaran, dan profit memerlukan statistis dan kal kulasi matematis serta pengalaman masa lalu. Mis. Asuransi Mobil Tarif Asuransi 1 tahun Rp 3.200. Menurut pengalaman kerugian meningkat menjadi 10%. Untuk tahun yang akan dating harus di naikkan sebesar 10% x Rp 3.200 = Rp 320. menja di Rp 3.520.00. Disamping kita melihat/meramalkan kenaikan jumlah kerugian 10% harus dihitung berapa besarnya. 1. Cost exploitations; 2. Profit yang diharapkan bisa diperoleh perusahaan (mis 5%) Mis:Biaya exploitasi 40% dan profit yang diharapkan 5% maka sekarang kita dapat menghitung besarnya tariff yang dibayar oleh pembeli asuransi yaitu : 3520 1-0,45 =RP 6.400.00 3520 1-0,45 3250 x 100 55Dari jumlah Rp 6.400,00 ada tiga komponen: 1. 55% untuk merealisasikan kerugian yang terjadi disebut gross premium (premi bruto) 2. 40% untuk menutupi expenses (biaya) 3. 5% untuk profit perusahaan. Sedangkan jumlah Rp 3.520.00 dinamakan premi murni (pure pre mium). Tarif asuransi digolongkan atas dua jenis: 1. Manual Rate / Class Rate Untuk membuat manual rate perlu klasifikasi dan pengalaman yang banyak sekali agar memenuhi the law of large number ser ta dapat dipercaya (credibility). Statistik asuransi sangat penting dalam pembuatan manual rate sebab tariff yang di tentukan sangat mempengaruhi dalam me nentukan ganti kerugian dan menutupi biaya-biaya yang dike luarkan (expense leading) untuk itu perlu data yang akurat. Expense leading dinayatakan 5% dari tariff atau sebagai tamba han yang berupa sejum lah uang tertentu. bagian untuk2 8memba yar kerugian/loss disebut pare premium dan bilamana dinyata kan dalam sejumlah uang tertentu, jika dinyatakan dalam % da ri tarif disebut expected loss ratio. -Jadi Expenses Leading Loss Ratio adalah komplementer mis: Tarif untuk asuransi tertentu besarnya Rp 2.000.00 Sejumlah Rp 1.200 dibayarkan untuk membayar kerugian atau loss, sedang kan sisanya Rp 800 untuk cost of exploitations dan underwriting profit. Yang Rp 1.200 inilah yang dinamakan pure premium dan dinyatakan dalam persen yakni 60% dan ini yang disebut the expected ratio. -Sedangkan Expense Loading dan Profit sejumlah 40% / Rp 800. 00 Jadi dalam menen tukan tariff secarfa manual diadakan peng golongan/klasifikasi dari milik yang berhak dipertanggungkan. Merit Rating Metode ini tiap-tiap resiko dipertimbangkan keadaannya masingmasing. Merit Rating digunakan pada asuransi kebakaran. Mis; Pabrik diperhitungkan keadaan gedung yang mau diasuran sikan (konstruksi, lokasi dan sebagainya). Ini berguna untuk men jaga agar jangan bertentangan dengan tariff ideal, yakni supaya jangan terdapat diskriminasi dalam pertanggungannya. Contoh Merit Rating : Merit Rating pada asuransi kebakaran di USA, digolongkan atas sepuluh kota. Setiap kota yang merupakan kelas terbaik (keama nan, kebersihan) dianggap sebagai kelas satu dalam penggolongan tersebut. Bilamana rumah/gedung-gedung yang ada di kota satu itu diasu ransikan, maka premi / tarif asuransi ditetapkan lebih rendah daripada kota-kota lainnya.2 9Untuk itu resiko dinilai satu persatu (individual of risk). Sedang kan pada manual rate,re siko tersebut kita klasifikasi tidak dihi tung secara individual. Hal yang lebih mudah diapakai dalam praktik ialah manual rate daripada merit rating, sebab pada class rate telah terklasifikasi semuanya.6. SIFAT ASURANSI SEBAGAI GEJALA HUKUMPENGERTIAN PERDATA ASURANSI /PERTANGGUNGAN STABLAD 1847 PS 1774 1774 (2) BW (Peristiwa blm tentu terjadi) PENGERTIAN PS 246 KUHD *SUATU PERJANJIAN PENANGGUNG TERTANGGUNG SIFAT-SIFAT ASURANSI *ASAS PERJANJIAN *PERJANJIAN BERSYARAT *PERJANJIAN TIMBAL BALIK PROF. EMY : 5 SIFAT LAIN -- *SIFAT PERSETUJUAN *SIFAT TIMBAL BALIK *SIFAT KONSENSUAL *SIFAT PERKUMPULAN *SIFAT PERUSAHAAN PASAL 247 KUHD BANYAK PERUBAHAN *ASURANSI KEBAKARAN *ASURANSI PERTANIAN *ASURANSI LAUT *ASURANSI DARAT *ASURANSI PERBUDAKAN. OBYEK-SUBYEK DAN KEPENTINGAN ASURANSI3 0*OBYEK SECARA UMUM -HAK DEBITUR -HAK KREDITUR -PS 1851 KUH PER*OBYEK ASURANSI PS 268 KUHD -JUMLAH UANG -TAKLUK MACAM-2 BAHAYA -TIDAK DIKECUALIKAN UU *PS 250 KUHD PERKECUALIAN -TIDAK ADA KEPENTINGAN *JAMINAN ASURADOR - KERUGIAN NYATA *PS 253 KUHD KEWAJIBAN ASURADIR NILAI BRG DIJAMIN KANSUBYEK KEPENTINGAN ASURANSI= -PERSETUJUAN PS 1313 KUH Per. -KEPENTINGAN Pihk Ke-3 Ps-1316,1317 KUHPer -KEUNTUNGAN PRIBADI Ps 1315 KUHPer -PS 264 W v K SAH BAGI PIHAK Ke-3 (Asuransi Jiwa) A Asurador Byr Premi si B -PS 256 W v K *POLIS NM DIRINYA / ORANG LAIN (Untuk kepentingan Org k-3 tdk terlacak) -PS 265 W v K *Syarat Mewakili Org ke-3 ada Srt Kuasa - PS 266 W v K *Batal Demi Hukum -PS 62 73 W v K (Makelar) Perantara Dlm Asuransi Agen Per. As -PS 67 W v K3 1(1) Makelar Wajib Mencatat utk Tertanggung 2) Makelar wajib memperlihatkan Catatan utk di cocokkan atas permintaan HakimMAKELAR KHUSUS ASURANSI-PS 260 DAN PS 261 W v K Ps 260 (Polis dlm waktu 8 hr hrs diserahkan Terjamin) Ps 261 (Makelar hrs memberi ganti rugi jika lalai)MAKELAR KUSUS ASURANSI LAUTPs 681 685 W V K Ps 681(Kewajiban Makelar) -Membuat Nota -Mengisi Polis -Daftar Polis -Mencatat Kagiatan -Malaporkan -Memberi turunan PEMBAYARAN PREMI (Makaler harus menanggung Pembayaran Premi pihak yg dijamin walaupun Terjamin belum bayar pd Pihak penjamin). *PS 682 W V K -Makelar tdk berkewajiban bayar premi jika dalam Polis tidak menyerbutkan *PS 683 W V K -Makelar bertanggungjwb sampai harta kekeyaan jika (Jatuh Pailit) secara umum Makelar kurang diminati mrk lebih percaya pada agen-agen Per. Asuransi. PS 685 W v K *Terjamin Pailit dan belum bayar Premi maka Makelar berhak menerima kembali Premi yang telah dibayarkan dari Asurador7. USAHA ASURANSI DIKELOMPOKKAN 3 JENIS3 2PASAL 3 huruf (a) UU Nomor 2 Tahun 1992-Usaha Asuransi Kerugian Memberikan jasa dalam penanggulangan resiko atas kerugi an,kehilangan manfaat dan tanggungjawab hukum kepada pihak ketiga yg timbul dari peristiwa tidak pasti. -Usaha Asuransi Jiwa Memberikan jasa dalam penaggulangan resiko yang dikaitkn dengan hidup atau meninggalnya seseorang yg dipertanggung kan. -Usaha Reasuransi Memberikan jasa dalam asuransi ulang terhadap resiko yg di hadapi oleh Perusahaan Asuransi Kerugian dn atau Perusaha an Asuransi Jiwa 5 JENIS USAHA PENUNJANG ASURANSI UU NOMOR 2 TAHUN 1992 -Usaha Pialang Asuransi Memberikan jasa keperantaraan dalam penutupan asuransi dan penanganan penyelesaian ganti kerugian asuransi dgn bertindak utk kepentingan tertanggung. -Usaha Pialang Reasuransi Memberikan jasa keperantaraan dlm penempatan reasuransi dan penanganan penyelesaian ganti kerugian reasuransi dgn bertindak untuk kepentingan Perusahaan Asuransi. -Usaha Penilaian Kerugian Asuransi Memberikan jasa penilaian terhadap kerugian pd obyek asu ransi yg dipertanggungkan. -Usaha Konsultan Memberikan Jasa konsultasi hal asuransi -Usaha Agen Asuransi Memberikan jasa keperantaraan dlm rangka pemasaran jasa asuransi utk dan atas nama penanggung.3 3-PENGELOMPOKAN JENIS USAHA PERASURANSIAN PS 3 Arti :Perusahaan yg melakukan usaha asuransi adalah perusaha an yang menanggung resiko asuransi.Sedangkan dlm asuransi dalam usaha kegiatannya tidak menanggung resiko adalah dise but usaha penunjang asuransi tetapi sebagai sesama penyedian jasa merupakan mitra saling melengkapi. -SIFAT PENYELENGGARAAN ASURANSI ADA 2 KELOMPOK a.Usaha Asuransi Sosial Penyelenggaraan Program Asuransi Sosial yg bersifat wajib (compulsory) berdasarkan undang-undang dan memberikan perlindungan dasar utk kepentingan masyarakat. b.Usaha Asuransi Komersial Penyelengaraan Program Asuransi kerugian dan Asuransi Ji wa yg bersifat kesepakatan (voluntary) berdasarkan kontrak asuransi dengan tujuan memperoleh keuntungn (motif eko nomi) -BENTUK HUKUM USAHA ASURANSI Ketentuan Ps 7 (1) UU No. 2 Tahun 1992 -USAHA ASURANSI HANYA DAPAT DILAKUKAN OLEH BADAN HUKUM YG BERBENTUK a.Perusahaan Perseroan (Persero) UU No.12/1998 b.Koperasi UU N0.25/1992 c.Perseroan Terbatas (PT) UU N0. I/1995 40/2007 d.Usaha Bersama (Mutual)-IZIN USAHA PERASURANSIANSetiap usaha perasuransian wajib memperoleh izin usaha dari Menteri Keuangan kecuali bagi perusahaan yang menyelengga rakan Program Asuransi Sosial Ps 8 (1) 1 UU N0. 2 Tahun 1992 Khusus Badan Usaha Milik Negara yg menyelenggarakan Pro gram Asuransi Sosial dituangkan dalam Peraturan Pemerintah yang berarti Pemerintah memang menugaskan badan Usaha Mi lik Negara untuk melaksanakan Program3 4Asuransi Sosial dgn demikian tidak perlu minta izin usaha dari Menteri Keuangan. -UNTUK MENDAPATKAN IZIN USAHA sesuai ayat (1) UU N0. 2/1992 a.Anggaran Dasar b.Susunan Oragnisasi c.Permodalan d.Kepemilikan e.Keahlian bidang perasuransian f.Kelayakan rencana kerja g.Hal lain sebagai pendukung-Usaha Perasuransian :Asuransi : Darat (Land Transportation) Laut (Marine Insurance) Udara (Aviation Insurance) Asuransi Kebakaran Asuransi Kredit Asuransi Jiwa Asuransi Sosial : Kecelakaan Penumpang, Lalulintas Jalan, AS TEK, PNS, ASABRI, Kesehatan. Asuransi Tanggunggugat (Liability Insurance) kelalalan akibat karyawannya. Asuransi Mobil Asuransi Satelit Antariksa ReasuransiKepemilikanKetentuan UU Nomor 2 Tahun 1992 Ps 8 (1) Perusahaan Asuransi hanya bisa didirikan oleh : a.Warga Negara / Badan Hukum Indonesia b.Warga Negara Indonesia Patungan Warga Asing Ps 8 (1) a Ketentuan UU Nomor 2 Tahun 1992 Ps (2) b -Perusahaan yg mempunyai kegiatan usaha sejenis. -Pemiliknya sesuai dengan Asuransi Kerugian / ReasuransiTujuanPerusahaan Asuransi Dalam Negeri Patungan Dengan Perasu ransian Asing a.Perusahaan Reasuransi Luar negeri brsama Perusahaan dlm negeri bisa sama-sama mendirikan Asuransi Kerugian atau Reasuransi. b.Perusahaan Asuransi Kerugian luar negeri dgn Perusahaan Reasuransi dalam negeri dapat mendirikan usaha bersama didlm negeri.3 5MODAL PERUSAHAAN Pemilik Warganegara Indonesia Ps 6 PP Nomor 73 Tahun 1992 a.Perusahaan Asuransian Kerugian : Rp 3.000.000.000 (tiga mi liar ) b.Perusahaan Asuransi Jiwa : Rp. 2.000.000.000 (dua miliar) c.Perusahaan Raeasuransi : Rp. 10.000.000.000 (sepuluh mi liar) d.Perusahaan Pialang Asuransi: Rp 500.000.000 (lima ratus juta) e.Perusahaan Pialang reasuransi : Rp. 500.000.000 (lima ratus juta) Persaratan modal tidak berlaku bagi:Agen Asuransi,Perusahaan Penilai Kerugian Asuransi, Perusahaan Konsultan.Modal Penyertaan Langsung Pihak Asinga.Perusahaan Asuransi Kerugian Rp. 15.000.000.000. b.Perusahaan Asuransi Jiwa Rp. 4.500.000.000. c.Perusahaan Reasuransi Rp.30.000.000.000 d.Perusahaan Pialang Asuransi Rp.3.000.000.000 e.Perusahaan Pialang Reasuransi Rp.3.000.000.000 -Saat pendirian perusahaan penyertaan langsung pihak asing bisa memiliki max 80% dengan syarat mutlak memuat kesepa katan mengenai peluang/rencana peningkatan kepemilikan sa ham pihak Indonesia. -Awal pendirian Perusahaan Asuransi dn Reasuransi hrs menem patkan minim 20% dari modal disetor dalam bentuk deposito dgn perpanjangan otomatis diBank Umum diIndonesia deposi to itu utk menjamin atau melindungi para pemegang polis.Penempatan Deposito :Harus atas nama Menteri Keuangan utk kepentingan Perusaha an tsb -Disesuaikan volume usaha serta ditetapkan Menteri Keua3 6ngan. -Dapat cair atas persetujuan Menteri Keuangan atas perminta an : -Likuidator -Perusahaan yg bersangkutan dgn ketentuan telah selesai kewajibannya Ps 7 PP N0. 73 Tahun 1992 isi -Saat pendirian minim 20% -Deposito jaminan terakhir -Deposito hrs an MenKeu. -Harus sesuai volume usahaPENYELENGGARAAN USAHA ASURANSIProgram Asuransi Kerugian / Jiwa -Informasi yang relevan tidak bertentangan dengan persyaratan dlm polis dan tidak menyesatkan Ps 17 PP Nomor 73 Tahun 1992 -Pemasaran program asuransi : setiap kegiatan scr langsung/ tdk langsung utk menarik calon tertanggung, termasuk kegia tan promosi, iklan, brosur. Ps 18 PP Nomo 73 Tahun 1992 : .Harus melaporkan ke Men Keu setiap program baru. .Polis tidak boleh menagndung penafsiran yang berbedabeda. .Tidak diperolehkan menawarkan program bersifat mempersulit nasabah. -Polis:isi perjanjian asuransi tidak boleh mengadung katakata atau kalimat yg menimbulkan penafsiran tidak jelas : Ps 19 PP Nomor 73 Tahun 1992. -Dalam Polis atau dokumen merupakan satu kesatuan harus di muat rincian dan bagian premi yg dibayar kepada Perusahaan Asuransi.PP Nomor 73 Tahun 1992 Ps 20Premi harus ditetapkan pada tingkat yg mencukupi,tidak ber lebihan dan tidak secara diskriminatif Tingkat premi dinilai tidak mencukup apabila : a.Rendah tidak sebanding manfaat yang diperjanjikan dalam3 7polis asuransi yang bersangkutan. b.Penetapan tingkat premi scr berkelanjutan akan membahaya kan tingkat solvabilitas / kesahatan perusahaan. c.Penerapan tingkat premi scr berkelanjutan akan dapat meru sak iklim kompetisi yang sehat. Tingkat premi dinilai berlebihan apabila sedemikian tinggi se hingga sangat tidak sebanding dengan manfaat yang diperjanji kan dalam polis asuransi yg bersangkutan Penerapan tingkat premi asuransi harus didasarkan pada perhitungan analisis re siko yang sehat.Pertanggungjawab Pembayaran Premi Segi Hukum-Premi asuransi dapat dibayar sendiri oleh nasabah / lewat Pia lang Asuransi dimana Pialang asuransi berkwajiban menyerah kan premi kepada Perusahaan Asuransi sebelum berakhirnya tenggang waktu pembayaran premi ditetapkan dalam polis asu ransi yg bersangkutn. -Manakala Pialang asuransi menyerahkan premi ternyata lewat waktu maka Pialang secara hukum bertanggungjawab : Ps 22 PP N0. 73 Tahun 1992 : Dalam hal penyerahan premi oleh Pia lang Asuransi dilakukan setelah berakhir tenggangwaktu Peru sahaan Pialang Asuransi yg bersangkutan wajib bertang gungja wab atas pembayaran klaim yg timbul dari kerugian yg terjadi dlm jangka waktu antara tenggang waktu sampai dgn diserah kannya premi kepada Perusahaan Asuransi -Perusahaan Asuransi /Reasuransi dilarang melakukan tindakn yg memperlambat penyelesaian/pembayaran klaim / tidak me lakukan tindakan yg seharusnya dilakukan yg dpt mengakibat kan kelambatan penyelesaian/pembayaran klaim.8. PENGATURAN DAN PENGAWASAN USAHA ASURANSI DI INDONESIA*ASURANSI DIKENAL TH 1965 -DEPARTEMEN URUSAN PERASURANSIAN3 8-Sesuai LBO (Levennerzekerings Bedrijf Ordonantie) S.K Men Keh No. 3/SK/1965 13 September1965 -Peraturan yg dikeluarkan Pemerintah bersifat PUBLIK Admi nistratif dan Mengatur mekanisme pasar dan Industri perasu ransian serta memberi perlindungan Masyarakat. -Peraturan itu meliputi perizinan dan pengawasan pada Asu Ransi a.TUGAS DEP.KEUANGAN -Sebagai Departemen Tehnis membidangi keuangan dan Mone ter -Berwenang mengeluarkan peraturan bersifat Publik Adminis tratif al: *Perj. Usaha Asuransi dan Reasuransi *Permodalan *Pengelolaan Keuangan *Hal-hal yg bersifat tehnis Asuransi. PERUBAHAN MENDASAR : Paket Kebijakan Deregulasi 20 Des 1988 ada 2 Jenis Usaha Asuransi Jiwa dan Asuransi Kerugian b. USAHA ASURANSI JIWA SK. Men Keu R I No. 1250/K.M.K.013/1988 Tentang Perizinan Usaha Asuransi Jiwa scr Nasional maupun Patungan *Usaha Asuransi Nasional : -Harus PT atau Koperasi -Modal Minim 2 M -Dana Jaminan 20% -PT Saham Milik WNI -PT Jabatan Direksi Tdk Rangkap Usaha lain -Miliki NPWP *Usaha Asuransi Patungan : -Berbentuk PT -Saham Asing Max 80 % -Modal Stor Minim 4.500.000.000 -Dana Jaminan 20% -Memiliki Akta Perjanjian Kerjasama -Ada Neraca Pembukuan -Komisaris dan Direksi WNI -Direksi tdk boleh rangkap jabatan eksekutif -Memiliki NPWP3 9c. USAHA ASURANSI KERUGIANKerugi-SK.Presiden RI No.40 Th1988 Bidang Usaha Asuransi an bersamaan Paket Deregulasi 20 Des. 1988 meliputi: *Asuransi Kerugian *Reasuransi *Broker Asuransi *Adjuster AsuransiUsaha-usaha diatas bentuk badan usahanya adalah : PT. Kope rasi dan Patungan.d. PEMBINAAN DAN PENGAWASAN=Usaha dibidang Asuransi Kerugian.-Sifat Kusus : Kep. Presiden RI N0. 40 Th 1989 Tentang -Pembinaan dan Pengawasan dilakukan Men Keu.Dengan Kep. Men Pelaksanaan nya. *Bentuk Pembinaan Meliputi al: -Persyaratan Pendirian Perusahaan Asuransi -Persyaratan Keuangan yg hrs dipenuhi hub. dgn Izin. -Persyaratan Keuangan Berhub. dgn Penyelenggaraan *Dalam Rangka Jaminan Kepastian pd Masyrakat -Investasi bagi -As. Jiwa dalam bentuk : Deposito Berjangka,Tanah, Bangunan,Hipotik, Pinjaman Polis, Saham, Obligasi, Srt Berharga lain. -Investasi As. Kerugian wktnya lebih pendek berupa Deposito Berjangka, Tanah dan Bangunan serta Saham, Obligasi dan Surat Berharga lain. Keu RI N0.1249/KMK.013/1989 Tata Carae. PEMBINAAN ASURANSI SOSIAL / ASURANSI JIWA4 0-SK. Men Keu N0. 1250/KMK.013/1988 20 Des1988 Meliputi Al: . Penutupan Polis Rupiah/Asing . Pemasaran Program minta izin Men Keu dilampiri : *Uraian Santunan, Tarif serta Programnya *Tabel tariff, Cadangan Premi dan Nilai Tunai -Pembentukan Cadangan Premi -Setiap As. Jiwa Nasional atau Patungan tiap th wajib mem bentuk cadangan Premi. -Pertanggungan Tambahan -Hanya dipasarkan pada As. Kecelakaan diri dan As. Kese hatan dengan jumlah santunan tambahan max. 3x jumlah uang tanggungan pokok. -Investasi Dari 75% cadangan Premi wajib di Investasikan di Indone siaJenis Inves al: a. Deposito berjangka b. Tanah dan bangunan c. Hipotik d. Pinjaman Polis e. Saham obligasi dan Surat berharga lain yg terdapat di Bursa Efek. Asuransi Jiwa Patungan dilarang investasi dengan dana pinja man dalam bentuk apapun. -Dana Jaminan As. Jiwa Nasional / As. Patungan wajib menempatkan dana jaminan 45% dari cadangan premi dari th sebelumnya. -Laporan Setiap As. Wajib menyampaikan laporan pada Men Keu4 1meli puti : -Laporan keuangan -Laporan operasional -Laporan inbestasi -Laporan Triwulan Tingkat Solvabilitas *Yang blm diaudit : Laporan operasional dan Investasi wajib di sampaikan paling lambat 3 bl akhir th buku.Yang sdh diAudit Akuntan Publik wajib melaporkanpaling lambat 12 bl akhir buku. *Bagi pelanggar dikenakan denda Rp 100.000,- per hari -Pemeriksaan Langsung Oleh Men Keu. Dengan tujuan : Ketaatan Mendapatkan pembinaan yg tepat-Keagenan Perusahaan Asuransi. dpt mempergunakan agen asuransi atas nm Persh. asuransi.f. Pembinaan dan Pengawasan Asuransi Kerugian*Srt. Kep. Men Keu RI N0. 1249/KMK.012/1988 Membina As. Kerugian dan Reasuransi meliputi : -Spy tetap mempertahankan tingkat solvabilitas minim 10% dari premi net. -Menyusun neraca laba/rugi PT dan sisa usaha utk Koperasi -Memberi cadangan premi dan klaim sesuai Kep. Men. Keu4 2No. 59/KMK. 04/1983 serta perubahannya. -Memiliki retensi sendiri minim 2,5% dari kekayaan. -Memiliki dukungan reasuransi setiap penutupan obyek yg melebihi retensi sendiri. -Melaporkan treaty reasuransi paling lambat akhir Pebruari th yg bersangkutan. -Menyampaikan keuangan yg telah diaudit selama 12 bl. -Mengumumkan neraca dan perhitungan laba/rugi bagi PT. -Melaporkan setiap perubahan alamat kantor pusat /cabang paling lambat 7 th sejak perubahan.9. HUKUM ASURANSI>SEBAGAI LEMBAGA *=LEMBAGA atau INSTITUSI :-ORGANISASI MASYARAKAT. -MEMBERI PELAYANAN PD MASY.BUKAN UTK PRIBADINYA. =PERUSAHAAN SBG LEMBAGA EKONOMI :CIRI KUSUS:BUAT KARYA EKONOMI SBG TUGAS DAN TANGGUNGJWB SERTA TUJUAN (Relasi)P.F DRUCKER - HAKEKAT PERUSAHAAN 1. PEMASARAN (Masukan Pembiayaan) 2. PEMBAHARUAN (Hasilkan Produk Beda) =PERUSAHAAN -4 3MASARKAN PRODUK / JASAPERUSAHAAN ASURANSI:-JUAL JASA (ALIH RESIKO) PROTEKSI -SBG PENGUMPUL DANA PREMIKONSEP PERALIHAN SUATU RESIKO -DIRI MANUSIA-RESIKO KERUGIAN - MURNI : -PERDAGANGAN -INDUSTRI -PENGANGKUTAN10. REASURANSI (Reinsurance)Mempertangungkan kembali Resiko dari P As - X ke P As. lainnya P AsMenahan besarnya RETENSI (Retention)Tertanggung RETENSI=Batas menanggung Contoh: As. X Menetapkan batas RETENSI RP 1.000.000,-mau menanggung. Besar uang pertanggungan Rp 3.000.000,- dengan demikian sisa RETENSI As X diReasuransikan pd As. lain Rp 2.000.000,Batas RETENSi Rp 1.000.000,Uang Pertanggungan Rp 3.000.000,di Reasuransikan Rp 2.000.000,Kewajiban bagi As X jika terjadi klaim sebesar Rp 1.000 000,- sisanya menjadi kewajiban REASURANSI. Max uang pertanggungan/P maua. Faktor-Faktor Menentukan Besarnya Retensi: - P sudah lama berdiri scr finansial relatif baik - Banyaknya uang pertanggungan dan pemegang polis - Uang pertanggungan rata-rata dibagi pemegang polis Contoh : As X4 4Jumlah Uang Pertanggungan Rp 10.000.000,Pemegang Polis 100 Orang As Y Uang Pertanggungan Rp 10.000.000,Pertanggungan Polis 1000 Orang Hitung Rata-rata As X Pertanggungan rata-rata Di bagi 100 Org = Rp As Y Pertanggungan rata-rata Di bagi 1000 Org = RpRp 10.000.000,100.000,Rp 10.000.000,10.000,-Pertanggungan rata-rata As X lebih besar As Y penyebab nya Jumlah unit As Y lebih besar bila terjadi tuntutan ganti rugi. As X akan membayar Rp 100.000,- sedangkan As Y akan membayar Rp 10.000,- maka As X akan menentu kan batas RETENSI lebih rendah dari As Y atau sama sele bihnya dipindahkan atau di Reasuransikan. b. REASURANSI Ditemui pd As UMUM Kerugian al: As Kebakaran As Laut As MobilSifat Kontrak / Perjanjian Reasuransi Fakultatif: -Tidak MutlakSegalanya harus dirundingkn lebih dahulu -Setiap Resiko dipertimbangkan sendiri oleh P Asuransi -Reasurasi bisa terlaksana jika telah tercapai kesepakatan. Reasuransi dgn Perjanjian Sebelaum dibuat kontrak Reasuransi terlebih dahulu dila kukan perjan jian dan P As. berhak menentukan resikoresiko mana yang ditanggung sendiri oleh PerusahaanReasuransi Perjanjian Otomatis P Asuransi menentukan lebih dahulu semua resiko dalam Perusahaan dan setelah itu ditetapkan batas Retensi,dan berapa resiko yang ditahan dalam perusahaan sisanya di pindahkan kepada perusahaan Reasuransi (Reinsurer) seca ra otomatis diterima Perusahaan Reasuransi. Reasuransi Perjanjian Quanta share4 5Bentuk ini ditentukan berapa (%) yang akan dipikul ma sing - masing pihak jika terjadi kerugian. Contoh : Quanta share dikatakan 60% oleh perusahaan asuransi 40% lebih perusa haan asuransi. Jika kerugian diatas batas retensi mis : Rp. 100. 000,- maka 60% ditanggung oleh perusahaan asuransi Rp (60.000,) sedangkan 40% ditang gung reasuransi Rp (40.000,).Reasuransi atas dasar excess of loss. Dipakai bilamana :-Jumlah uang besar -Jumlah kerugian besar pula diatas retensi Untuk memper kecil resiko P Asuransi selalu memakai cara ini. Contoh : Batas retensi Rp 500.000,- karena yang diderita Rp 800. 000,-sisa Rp 300.000,- diatas batas retensi perusahaan. Maka dibuatlah perjanjian / kontrak dengan P Asuransi jika terjadi kerugian diatas batas retensi (Rp 300. 000 -) P Reasuransi akan memi kul resiko kerugian. Batas Retensi Rp 500.000,Kerugian aktual Rp 800.000,Excess of loss Rp 300.000,- dibayar oleh Reasurer Retrosesi Me Reasuransikan kembali yang telah direasuransikan. Re trosesi kita temui karena perusahaan reasuransi tidak sanggup menerima/menanggung semua resiko yang ditang gung. Hal ini terjadi karena : -Batas retensi perusahaan terbatas. -Resiko-resikonya besar. Contoh : Reinsurer Luar negeri Reinsurer dalam Negeri ABC Cab. P Asuransi Pedagang / Eksportir/Importir Hubungan Dalam Reasuransi Antara Tertanggung dengan Asuransi adalah langsung (di rect) sedang kan tertanggung idak mempunyai hubungan langsung sm reinsurer. Contoh : Si Amad ikut asuransi X membeli Polis Rp 1.000.000,-. Batas retensi As. X Rp 500.000.- sisanya Rp 500.000.direasuransikan pada Y jadi Amad tidak ada hub. Lang sung sm Y jika terjadi claim maka P As X akan membayar penuh yang menjadi hak amad.4 6c. Perjanjian Reasuransi = Bentuk :ReasruansiMenurut : -PERBANDINGAN TERTENTU (PROPORSIONAL) -DAN TIDAK PROP.(NON PROPORSIONAL) (DUA HALDIATAS BS PERJANJIAN WAJIB) -DUA METODE REASURANSI1.FAKULTATIF INSIDENTAL : *PERTANGGUNGAN LANGSUNG : -CEDING COMPANY/ LEMBAGA AMBIL ALIH KEDUDUKAN PENANGGUNG PERTAMA SESUAI POLIS ASLI. -TRANSAKSI/RESIKO BERDIRI SENDIRI. -MENDPTKAN INFORMASI SETIAP RESIKO. -ADA KEBEBASAN MEMILIH YA / TDK. (PEMBERIAN DARI CEDING COMPANY) -REASURADUR/PENANGGUNG ULANG BERHAK MNDPTKAN INFORMASI DARI CEDING COMPANY. 2.FAKULTATIF NON INSINDENTAL : *PERTANGGUNGAN LANGSUNG -SCR TERATUR (FACULTATIVE TREATY) -SUDAH PAKAI PERJANJIAN DGN MEMPER HATIKAN FAKTOR-2: LIMIT, KAPASITAS,SYARATSYARAT POLIS DLL. BENTUK PERALIHAN REASURANSI SEMI FAKULTATIF (PERJANJIAN OBLIGATORIR) DENGAN PERJANJIAN / KON TRAK /TREATY ANTARA CEDING COMPANY >< ASURADUR. *METODE REASURANSI SEMI FAKULTATIF :-Penanggung/Ceding Company tdk diwajibkan memberikan /menye rahkan semua resiko kpd Penangggung ulang (not obligated to cede) tetapi penanggung ulang diwajibkan utk menerima semua resiko da ri ceding company.d. METODE PERJANJIAN KONTRAK/OBLIGATOIR: -Hubungan Reasuransi dapat terjadi adanya perjanjian atau kontrak. Ceding Company maupun Reasuradur punya kewajiban yg terikat dgn yg lain sesuai perjanjian yg dibuat.4 7-CEDING COMPANY berkewajiban menyerahkan Resiko yg ia terima pd reasuradur, sedang Reasuradur berkewajiban un tuk menerima resiko itu sesuai ketentuan dan syarat sesuai perjanjian dibuat. METODE REASURANSI OBLIGATOIR ADA 2 a. Pembagian Resiko antara Ceding Company dgn reasura dur (Sharing of Risk). -Surplus Treaties / Excess Treaties -Quota Share Treaties b.Pertanggunganjawaban (Resposibility) dari Reasuradur ha nya suatu jum lah kerugian yg melebihi jumlah tertentu. -Quata Share Treaty: Ceding Company harus mereasuransikan suatu presenta se tertentu dari polis-polis yg ia keluarkan. -Surplus Treaties : Ceding Company hanya mereasuransikan jumlah yg mele bihi Kemampuan sendiri atau Own Retention kpd Pe nanggung Ulang/Reasuradur ini dilakukan oleh Asuransi Jiwa.METODE KONTRAK KERUGIAN LEBIH (Excess Of Loss Treaty)-Non Proportional Setiap klaim yg timbul menjadi tanggungjawab Ceding Compa ny (Underlying Retention) sisanya menjadi tanggung jwb Reasu radur (penangung ulang) sesuai kesepaktan yg dibuat. Khusus As Kebakaran, -Pool/Gabungan Kerjasama antar Perush. As. menanggung scr bersama resiko yg diterima oleh masing-2 Ceding Company dari Tertanggung.Bagan Bentuk Reasuransi4 8ProposionalNon ProporsionalQuota Share Excess of ration atauSurplusExcess Of Loss LossStop LossUntuk Untuk Setiap resiko Setiap resiko (On a perrisk basis) (On a per event basis) e. Perusahaan Reasuransi : Menanggung Resikonya sendiri juga Resiko dari Ceding Compa ny dan Perusahaan Reasuransi dpt pula melaimpahkan Resiko nya pada Perusahaan Reasuransi lain kegiatan tersebut dise but Retrosesi (Retrocession) yaitu Rea suransi dari Reasuransi pula. Praktek Apakah setiap Perusahaan Asuransi sbg panangung pertama / Ceding Com pany dalam menutup perjanjian Reasuransi itu be nar-benar atas dasar dan tujuan demi tanggungjawabnya kpd para nasabah ? Hubungan Hukum Penanggung pertama (Ceding Company) dgn Perusahaan Reasu ransi akan ber kembang sesuai dgn kebutuhan hukum sesuai Ps 271 KUHD f. REASURANSI BAGI PENANGGUNG/PERUSAHAAN Asuransi Perusahaan sbg penanggung pertama sama halnya dengn ter tanggung yg mempunyai resiko terhadap konsekuensi keua ngan tertentu karena terjadinya suatu peristiwa yg belum pasti terjadi. Konsekuensi keuangn yang timbul belum pasti dapat diatasi sendiri dan dapat dipikul sendiri. Dengan peralihan resi ko merupakan salah satu upaya mengatasi konsekuensi tsb. Penanggung umumnya menempuh salah satu upaya efektif me ngatasi kesulitan dengan cara Reasuransi sebab Reasuransi dapat4 9melaksanakan fungsi mengalihkan dan menyebarkan resi ko.11. KAJAHATAN ASURANSI-Pegawai (Intern) -Agen Supervisor (Intern) -Pemegang Polis (Ekstern) Pasal-Pasal Dalam KUHP yang terkait Pembakaran Ps 187 KUHP Pemalsuan Ps 263, 266 KUHP Penggelapan Ps 378,379,379a KUHP Penipuan Ps 378, 379, 379a KUHPPenjabaran Pasal Dalam KUHP : Jika suatu perusahaan yg terkait de ngan asuransi, dalam rangka mendapat kan klaim asuransi, pelaku sengaja membakar tempat usahanya seoalh-olah terjadi kebakaran. Perbuatan tersangka tersebut telah memenuhi Unsur Ps 187 KUHP Penjabaran Ps Dalam UU N0. 25 Th 2003 Tentang Pencucian Uang Jika harta kekayaan yang diperoleh dari Tindak Pidana dibidang Asuransi tersebut ditempatkan kedalam penyediaan jasa kuangan, Ditransfer dari suatu penyedia jasa keuangan ke penyedia jasa keuangan yang lain, dibayarkan atau dibenlajakan, dihibahkan, ditipkan, dibawa ke luar negeri, dibakar dengan mata uang atau surat barharga Maka perbuatan tersangka telah memenuhi Unsur-unsur Ps 3 ayat (1) huruf a,b,c,d,e,f,g UU No. 25 Tahun 2003 Tentang Tindak Pidana Pencu cian uang. Jika pemegang polis merekayasa kesehatan tertanggung, merekayasa hubungan kepenti ngan asuransi antar pemegang polis tertanggung dengan ditunjuk sebagai ahli waris, merekayasa sebab-sebab kematian dimana semua perbuatan tersebut dilakukan dengan mengusahakan surat keterangan yang isinya tidak benar. Maka perbuatan tersangka telah memenuhi unsur-unsur Ps 263 KUHP Undang-Undang N0. 2 Tahun 1992 Tentang Usaha Perasuransian Ps 21 Ketentuan Pidana5 0-Ijin Usaha -Gelapkan Premi Asuransi -Gelapkan, Alih, Jamin, Anggunkan -Menerima,Nadah,Beli, Anggun,Jual, Kembali. -Palsukan Dokumen.12. Hukum Asuransi SyariahApakah perusahaan asuransi itu mengandung unsur praktek haram atau tidak, sebaiknya kita memilih perusa haan asuransi yang benar-benar menyatakan diri telah menggunakan sistem syariah. Asuransi sistem syariah pada intinya memang punya perbedaan mendasar dengan yang konvensional, antara lain : 1. Prinsip akad asuransi syariah adalah takafuli (tolong-menolong). Di mana nasabah yang satu menolong nasabah yang lain yang tengah mengalami kesulitan. Sedangkan akad asuransi konvensional bersi fat tadabuli (jualbeli antara nasabah dengan perusahaan). 2. Dana yang terkumpul dari nasabah perusahaan asuransi syariah (premi) diinvestasikan berdasarkan syariah dengan sistem bagi hasil (mudharabah). Sedangkan pada asuransi konvensional, investasi dana dilakukan pada sembarang sektor dengan sistem bunga. 3. Premi yang terkumpul diperlakukan tetap sebagai dana milik nasabah. Peru sahaan hanya sebagai peme gang amanah untuk mengelolanya. Sedangkan pada asuransi konvensional, premi menjadi milik peru sahaan dan perusa haan-lah yang memiliki otoritas penuh untuk menetapkan kebijakan pengelola an dana tersebut. 4. Bila ada peserta yang terkena musibah, untuk pembayaran klaim nasabah dana diambilkan dari reke ning tabarru (dana sosial) seluruh peserta yang sudah diikhlaskan untuk keperluan tolong-menolong. Sedangkan dalam asu ransi konvensional, dana pembayaran klaim diambil dari rekening milik peru sahaan. 5. Keuntungan investasi dibagi dua antara nasabah selaku pemilik dana dengan perusahaan selaku penge lola, dengan prinsip bagi hasil. Sedangkan dalam asuransi konvensional, keuntungan sepenuhnya men jadi milik perusahaan. Jika tak ada klaim, nasabah tak memperoleh apaapa. 6. Adanya Dewan Pengawas Syariah dalam perusahaan asuransi sya riah yang merupakan suatu keharusan. Dewan ini berperan dalam mengawasi mana jemen, produk serta kebijakan investasi supaya senan tiasa sejalan dengan syariat Islam. Adapun dalam asuransi konvensional, maka hal itu tidak mendapat perhatian. Hakikat asuransi secara syariah adalah saling bertanggung jawab, saling bekerja sama atau bantu-membantu dan saling menanggung penderi taan satu sama lain. Oleh karena itu berasuransi diperbolehkan secara syariah, karena prinsip-prinsip dasar syariah mengajak kepada setiap sesuatu yang berakibat keeratan jalinan sesama manusia dan kepada sesuatu yang meringankan bencana mereka sebagaimana fir-5 1man Allah SWT. dalam Al-Quran surah al-Maidah ayat 2 yang artinya:Dan tolong-menolonglah kamu dalam mengerjakan kebajikan dan takwa, dan jangan tolong-menolong dalam berbuat dosa dan pelanggaran. Dan bertakwalah kamu kepa da Allah, sesungguhuya Allah amat berat siksa-Nya. Prinsip asuransi syariah yang menekanakan pada semangat kebersamaan dan tolong-menolong (taawun). Semangat asuransi syariah menginginkan berdirinya sebuah masya rakat mandiri yang tegak di atas azas saling membantu dan saling menopang, karena setiap muslim terhadap muslim yang lainnya sebagaimana sebuah bangunan yang saling menguatkan sebagian kepada sebagian yang lain. Dalam model asuransi ini tidak ada perbuatan memakan harta manusia dengan batil (aklu amwalinnas bilbathil), karena apa yang telah diberikan adalah sematamata sedekah dari hasil harta yang dikumpulkan. Selain itu keberadaan asuransi syariah akan membawa kemajuan dan kesejahteraan kepa da perekonomian umat. Dalam menjalankan usahanya, perusahaan asuransi dan reasuransi syariah berpegang pada pedoman yang dikeluarkan oleh Dewan Syariah Nasional Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI) yaitu Fatwa DSN-MUI No. 21/DSN-MUI/X/2001 tentang Pedoman Umum Asuransi Syariah diamping Fatwa DSN-MUI yang paling terkini yang terkait dengan akad perjanjian asuransi syariah yaitu Fatwa No.51/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Mudharabah Musytarakah pada Asuransi Syariah, Fatwa No. 52/DSN-MUI/III/2006 ten tang Akad Wakalah bil Ujrah pada Asuransi Syariah, Fatwa No. 53/DSN-MUI/III/2006 tentang Akad Tabarru pada Asuransi Syariah. Peraturan perundang-undangan yang telah dikeluarkan pemerintah berkaitan dengan asuransi syariah yaitu: 1. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 426/ KMK.06/2003 tentang Perizinan Usaha dan Kelembagaan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. Peraturan inilah yang dapat dijadikan dasar untuk mendirikan asuransi syariah sebagai mana ketentuan dalam Pasal 3 yang menyebutkan bahwa Setiap pihak dapat melakukan usaha asuransi atau usaha reasuransi berdasarkan prinsip syariah Ketentuan yang berkaitan dengan asuransi syariah tercantum dalam Pasal 3-4 mengenai persyaratan dan tata cara memperoleh izin usaha perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi dengan prinsip syariah, Pasal 32 mengenai pembukaan kantor cabang dengan prinsip syariah dari perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi konvensional, dan Pasal 33 mengenai pembukaan kantor cabang dengan prinsip syariah dari perusahaan asuransi dan perusa haan reasuransi dengan prinsip syariah. 2. Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia Nomor 424/ KMK.06/2003 tentang Kesehatan Keuangan Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasuransi. Ketentuan yang berkaitan dengan asuransi syariah tercan tum dalam Pasal 15-18 mengenai kekayaan yang diperkenankan harus dimiliki dan dikuasai oleh perusahaan asuransi dan perusahaan reasuransi dengan prinsip syariah. Keputusan Direktur Jenderal Lembaga Keuangan Nomor Kep. 4499/ LK/2000 tentang Jenis, Penilaian dan Pembatasan Investasi Perusahaan Asuransi dan Perusahaan Reasu ransi dengan Sistem Syariah. Dalam menerjemahkan istilah asuransi ke dalam konteks asuransi Islam terdapat5 2bebe rapa istilah, antara lain takaful (bahasa Arab), tamin (bahasa Arab) dan Islamic insurance (bahasa Inggris). Istilah-istilah tersebut pada dasarnya tidak berbeda satu sama lain yang mengandung makna pertanggungan atau saling menanggung. Namun dalam praktiknya istilah yang paling populer digunakan sebagai istilah lain dari asuransi dan juga paling banyak digunakan di beberapa negara termasuk Indonesia adalah istilah takaful. Istilah takaful ini pertama kali digunakan oleh Dar Al Mal Al Islami, sebuah perusahaan asuransi Islam di Geneva yang berdiri pada tahun 1983. Istilah takaful dalam bahasa Arab berasal dari kata dasar kafala-yakfulu-takafalayata kafalu-takaful yang berarti saling menanggung atau menanggung bersama. Kata takaful tidak dijumpai dalam Al-Quran, namun demikian ada sejumlah kata yang seakar dengan kata takaful, seperti misalnya dalam QS. Thaha (20): 40 hal adullukum ala man yakfuluhu. Yang artinya bolehkah saya menunjuk kan kepadamu orang yang akan memeliharanya (menanggungnya)? Apabila kita memasukkan asuransi takaful ke dalam lapangan kehidupan mua malah, maka takaful dalam pengertian muamalah mengandung arti yaitu saling menanggung risiko di antara sesama manusia sehingga di antara satu dengan lainnya menjadi penanggung atas risiko masing-masing. Dengan demikian, gagasan mengenai asuransi takaful berkaitan dengan unsur saling menanggung risiko diantara para peserta asuransi, di mana peserta yang satu menjadi penang gung peserta yang lainnya. Tanggung-menanggung risiko tersebut dilakukan atas dasar kebersamaan saling tolong-menolong dalam kebaikan dengan cara masing-masing mengeluarkan dana yang ditujukan untuk menanggung risiko tersebut. Perusahaan asuransi takaful hanya bertindak sebagai fasilitator dan mediator proses saling menang gung di antara para peserta asuransi. Hal inilah salah satu yang membedakan antara asuransi takaful dengan asuransi konven sional, di mana dalam asuransi konvensional terjadi saling menanggung antara perusa haan asuransi dengan peserta asuransi. Asuransi dibeli bukan karena orang pasti mati, tetapi dibeli karena yang ditinggal kan HARUS TETAP HIDUP. Namun pastikan mereka hidup dari uang yang halal.13. PERLINDUNGAN HUKUM NASABAH ASURANSI DALAM TINJAUAN HUKUM PERLINDUNGAN KONSUMEN>ASURANSI ------- >ASURANSI-------- KOTA BESAR --------HADIR MENGALIHKAN /MEMBAGIKAN RESIKO ASURANSI JIWA ASURANSI KEBAKARAN ASURANSI PENDIDIKANINDONESIA ---- MINDED :5 3ASURANSI BERLOMBA MENCARI NASABAH DENGAN JANJI MENARIK PERLINDUNGAN HUKUM BAGI NASABAH U U NO. 8 / 1999 -- UU PERLINDUNGAN HAK KONSUMEN HAL POKOK DAPAT TIDAKNYA DITERAPKAN KETENTUAN-KETENTUAN UU ITU : -APAKAH PERUSAHAAN ASURANSI DAPAT DIKATAGORIKAN SEBAGAI KONSUMEN ? -APAKAH USAHA JASA PERUSAHAAN DAPAT DIKATOGORIKAN JASA ? MASALAH PENTING -PENEGAKAN HAK KONSUMEN -LARANGAN KLAUSULA BAKU BAGI PERUSAHAAN UMUM PERUSAHAAN USAHA : -ASURANSI KERUGIAN -ASURANSI JIWA -PIALANG REASURANSI -REASURANSI -PIALANG ASURANSI -AGEN ASURANSI ASURANSI MEMENUHI KRETERIA PELAKUPERUSAHAAN ASURANSI YANG MEMBUAT POLIS : -ASURANSI KERUGIAN -ASURANSI JIWA KAITAN UU N0. 8 / 1999 TENTANG PERLIDUNGAN KONSUMEN -PELAKU USAHA ----PERUSAHAAN ASURANSI SEBAGAI KATAGORI -USAHA ASURANSI--USAHA JASA KEUANGAN MENURUT UU N0. 8/1999 TENTANG PERLINDUNGAN KONSUMEN -LAYANAN KONSUMEN : NASABAH ASURANSI SETIAP ORANG PEMA KAI DALAM MASYARAKAT UNTUK KEPENTINGAN SENDIRI / KELUAR GA,ORANG LAIN. KAITAN PERJANJIAN ASURANSI -PERJANJIAN PERTANGGUNGAN PERUSAHAAN ASURANSI5 4-SELAKU PELAKU USAHA SEBAGAI PENANGGUNG -PIHAK NASABAH ATAU KONSUMEN SEBAGAI PIHAK TERTANGGUNG HARUS BAYAR PREMI PENEGAKAN HAK KONSUMEN BAGI NASABAH ASURANSI DAN HAK HAKNYA -INFORMASI YANG BENAR, JELAS DAN JUJUR -DIDENGAR PENDAPAT DAN KELUHAN ATAS JASA ASURANSI YANG DIIKUTI -DIPERLAKUKAN/DILAYANI SECARA BENAR,JUJUR DAN TIDAK DIS KRIMINATIF. -MENDAPATKAN KOMPENSASI GANTI RUGI APABILA JASA YANG DI TERIMA TIDAK SESUAI SEBAGAIMANA MESTINYA. -MENDAPATKAN ADVOKASI, PERLIDUNGAN HUKUM YANG LAYAK. LARANGAN KLAUSULA BAKU -PERJANJIAN -- BENTUK TERTULIS STANDARD CONTRAK POLIS ASURANSI / STANDARD POLIS STANDARD KEBAKARAN INDONESIA STANDARD -FORMAT PERJANJIAN -MODEL -RUMUSAN -UKURAN 4 POIN DIATAS DITENTUKAN PELAKU USAHA -BENTUK BLANGKO CETAKAN TIDAK MUDAH DIUBAH / DIGANTI -RUMUSAN DALAM KLAUSULA MERUPAKAN PERNYATAAN KEHEN DAK SENDIRIKEUNTUNGAN PENGUSAHA : -EFISIENSI BIAYA, WAKTU DAN TENAGA -PRAKTIS NASKAH TERSEDIA SEWAKTU-WAKTU -PENYELESAIAN CEPAT-NASABAH TINGGAL TANDA TANGAN -BLANGKO DALAM JUMLAH BANYAK UU N0. 8 / 1999 PERLINDUNGAN HUKUM BAGI KONSUMEN KLAUSU LA BAKU YANG MELARANG BAGI PELAKU USAHA5 5ASURANSI : -MENYATAKAN PENGALIHAN TANGGUNGJAWAB PELAKU USAHA -MENYATAKAN TUNDUKNYA KONSUMEN KEPADA PERATURAN YANG BERUPA ATURAN BARU, TAMBAHAN, LANJUTAN / PENGUBAHAN YG DIBUAT SEPIHAK. -PELAKU USAHA DILARANG MENCANTUMKAN KLAUSULA BAKU YG LETAK/BENTUKNYA SULIT TERLIHAT/TIDAK DAPAT DIBACA/ SULIT DIMENGERTI. -BAGI PELAKU USAHA YANG MELANGGAR PS 18 UU PERLINDUNGAN KONSUMEN MAKA DIKENAKAN SANKSI PIDANA PENJARA MAX 5 TH/ PIDANA DENDA MAX 2 MILLIAR SERTA KLAUSULA YANG DIBUAT DI ANGGAP BATAL DEMI HUKUM.14. PEMILIHAN RESIKO (UNDERWRITING)Asuransi dengan underwriting adalah pemilihan resiko yang aman agar perusahaan mendapat keuntungan (profit). Dari resikoresiko yang kita pilih ada yang bisa diterima (accep tance of risks) dan ada pula yang tidak bisa diterima. Dalam mengadakan seleksi resiko-resiko tersebut hrs menilai apakah resiko-resiko itu mempunyai sifat 1.Morale hazards. 2.Morale hazards atau hak. 3.Physical hazards. Proses underwriting bisa dijalankan pada : Asuransi Jiwa Pertanggungan jiwa diadakan seleksi yaitu apakah seorang calon ter tanggung bisa atau tidak sebagai calon tertanggung setiap perusahaan mempunyai syarat tersendiri untuk menerima / menolak si tertanggung Pada perusahaan asuransi ada bagian underwriting tersendiri un tuk mencek syarat-syarat tersebut Pendapat Mehr dan Osler dalam buku Modern Life Insurance, underwri ting adalah: Dalam proses seleksi kese hatan harus pula diperhatikan hal-hal yg berhubungn dengan kebiasaan, pekerjaan dsb. The process used to determine average good health (and the other factors involved such as habits and assupation is known as under writing the risk or selec ting the risk. 1.Faktor-faktor yang menyebabkan diadakannya Underwriting Underwri5 6ting perlu dijalankan: Dalam asuransi jiwa penting karena ada hubungan dengan mortality (angka kematian). Setiap perusahaan menyusun mortality table berdasr kan pada kumpulan yang menyangkut :keadaan kesehatan,serta penda patan harus sesuai Premi didasarkan kepada CSO 1941,sesudah morta lity table ditetapkan Perusahaan bersedia menerima orang-orang (resiko) Arti seleksi kita temui Pada mereka yang kurang sehat dan mempunyai maksud-maksud tertentu untuk mendapat asuransi (moral hazards) un tuk mengadakan seleksi ada dasarnya yaitu: a. Umur tertanggung, b.Jenis kelamin (pria atau wanita) c.Macam asuransi yang diinginkan, d.Alamat / tempat tinggal, e.Keadaan kesehatan badan, f. Pekerjaan, g.Keadaan struktur keluarga / famili, h.Keadan keuangan dll. Untuk mengetahui mulai a s/d h bisa memperoleh informasi melalui : a.Surat-surat permohonan asuransi, b.Laporan-laporan dari luar perusahaan, c.Laporan yang disusun dari peursahaan bersangkutan d.Inspection report (hasil inpseksi), e.Medical informations bureau, Numerical Rating Tujuannya ialah untuk menentukan mana resiko yang disub-standar diterima atau ditolak. Resiko yang sub-standar bisa dihubungkan al : -untuk tinggi badan dan berat badan harus tertentu. -umur tertentu serta tekanan darah harus harus tertentu. (tinggi / ren dah) itu gunanya numerical rating. ASURANSI UMUM Underwriting pada asuransi umum=mobil,kapal,kebakaran Untuk asu ransi ini tidak sulit seleksinya. 1.Asuransi Mobil. Dalam asuransi mobil yang terutama diperhatikan ialah: a.Sifat-sifat pengendaranya, b.Kegunaan kendaraan tersebut,5 7c.Peraturan-peraturan yang telah ada, d.dll.ASURANSI LAUT/KAPAL Dalam asuransi laut proses underwriting dpt dijalankan mis : sebuah kapal seleksi resiko dgn menilai : a.Umur/usia kapal, b.Kontruksi/bentuk kapal, c.Besar uang pertanggungan, d.Tahun pembuatan kapal, e.Kapasitas dll. ASURANSI KEBAKARAN Proses underwritingnya resiko bisa di terima atau ditolak tergantung kepada a.Lokasi rumah, b.Konstruksi rumah, c.Besarnya uang jaminan, d.dll Bahwa semua bentuk pertanggungan wajib menjalankan selection of risks atau proses underwriting.Agar bisa men dapatkan keuntungan, perusahaan harus mengadakan eva luasi terlebih dahulu terhadap se mua resiko yg hendak dia suransikan. Keuntungan asuransi. Bagaimana bentuk/corak struktur perekomian sesuatu negara,apakah negara sosialis atau kapitalis RPOFIT itu PENTING PTOFIT dapat dipakai sebagai salah satu ukuran, apakah perusahaan bekerja dengan efisien / tidak.efisien tidak saja didasrkan kepada keun tungan yang diperoleh, akan tetapi juga harus diperhatikan faktorfaktor lainnya al: 1.Efisiensi bisa dilihat dari biaya operasi (cost of operations) 2.Efisiensi dapat diukur dengan social cost yaitu keuntungan /keguna annya bagi masyarakat. Jadi kreteria/standar yang dipakai untuk menentukan efisiensi tersebut luas sekali.5 8KEUNTUNGAN Ada beberapa jenis keuntungan dalam perusahaan asuransi. 1.Underwriting Profit Keutungan yang diperoleh dengan dijalankannya process under Wri ting. Jadi dengan pemilihan resiko-resiko itu,kita mengaharapkan bera pa keuntungan yang digunakan untuk perusahaan asu ransi tersebut. 2. Investment Profit. Surplus yang diperoleh dari hasil invetasi /penanaman modal. Dalam pe rusahaan asuransi laba itu tercipta melalui premi. Dari sekian banyak premi yang diterima, tidak semuanya digunakan (underned premium),dn dari mpremi inilah dipakai untuk mela kukan investasi dengan tujuan memperoleh keuntungan. 3. Interest Profit Keuntungan yang didapat dari perhitungan bunga.Jika dalam menghi tung interest 5% setahun, sedangkan rate of interest yang berlaku pada kenyataannya 10% maka keuntungan yg diperoleh dari perbedaan rate of interest tersebut, dinamakan Interest profit. Exspense Profit Keuntungan yang diperoleh berdasarkan perhitungan biaya biaya pengeluaran perusahaan. Diasumsikan baiaya untuk opera si perusahaan Rp 5.000.000 tetapi ternyata cost sebenarnya lebih rendah yaitu Rp 4.000.000. Jadi yang diharapkan tidak sama dengan yang sebenarnya. Sisa dari yang kita ramalkan itu Rp 1.000.000 disebut Expsense Profit.15. RISK MANAGEMENTRisk Management ialah peninjauan resiko dr sudut pandang seorang manajer asuransi (Risk Manager) Resiko dalam masyarakat dilihat dari dua segi : 1.Pembeli asuransi (pemegang polis) 2.Penjual asuransi (perusahaan asuransi) Bagi seorang risk manager yang penting untuknya ialah meliht resiko dari pembeli asuransi.5 9Usaha yang dijalankan harus menitik beratkan pada Prevention of Loss oleh karena banyaknya resiko bisnis didalam masyarakat yg hrs dihada pi. Fugnsi pimpinan bagian asuransi ialh untuk memikirkan bagai mana caranya agar resiko dapat ditangani. Risk Management bisa timbul dalam masyarakat bila mana: -Perusahaan berkembang terutama perusahaan industri. Karena meluas nya industri akan menyebabkan resiko yg ada bertambah Komplek -Dengan majunya perindustrian maka hazard akn bertam bah besar. -Untuk menampung a dan b tersebut perlu adanya bagian tersendiri da lam perusahaan guna mengatur resiko tsb. Dengan timbulnya Risk Manager yang mempunyai tanggungjawab khu sus dalam soal-soal perasuransian. Di USA Risk Manager bisa timbul dengan cpt karena negara tersebut mempunyai proses yg cepat pertumbuhan ekonomi dan industrinyaa. TUGAS RISK MANAGERRisk manager dalam perusahaan harus memperhatikn hal-hal : *Menentukan serta menganalisis resiko yg dihadapi oleh perusahaan(to determine and analyze the risk) utk menentukan besarnya resiko diten tukan pula tindakan-tindakan yg harus dijalankan (prevention of loss) mis: Membuat gedung yg tahan akan api (fire insurance) *Cara apakah guna menanggulangan resiko ? a.Mengasuransikan (resiko dibebankan asuransi) b.Self Insurance kita tanggung sendiri resiko yg terjadi tdk dipindahkan pada Asuransi Mis: Perusahaan pengangkutan yang menggunakan Self Insurance utk semua alat-alat yang dimilikinya Caranya : Dengan mengadakan cadangan, yaitu cada ngan asu ransi tujuannya untuk mengganti peralatan yg telah disusutkn nilainya. Hanya perusahaan-perusahaan besarlah yg bisa menjalankan Self Insurance krn perusahaan besar berlaku the Law of Large Number. Assume of Risk, Resiko yg mungkin timbul tidak dipertanggungkan yaitu secara untung-untungan saja (spe kulasi) *Risk Mangaer harus mengetahui serta paham akan limu asuransi. Ketiga faktor diatas yg harus diketahui dan dimengerti oleh manajer asuransi untuk itu manajer harus melihat :6 0a.Kerugian-kerugian yg mungkin timbul b.Menilai kerugian yg sesungguhnya (actual Losses) c.Berusaha utk mengadakan prevention of loss d.Mengestimasi real loss dengan expexted lossesb. PERSOALAN MANEJEMENKETATALAKSANAANMASALAHBAGI PERUSAHAAN-PERUSAHAAN ASURANSI DIINDONESIAMasalah manajemen merupakan persoalan pokok bagi Negara kita se bagai suatu negara yang sedang berkembang.Maju mundurnya suatu pe rusahaan asuransi, tidak tergantung pada aktivitasnya saja (operation) di Indonesia : 1.Masalah Internal a.Lack of managerial skill, lack of moder administratioan; b.Kurang latihan,pengalaman,skill dan technical mknowho; c.Kurangnya tenaga kerja yg berkualitas, acceptable dan capable; d.Kurang kesempatan bekerja yg disebabkan oleh rendahnya tingkat upah serta biaya-biaya penghidupan yg meningkat setiap hari e.Persoalan tingkat tarif yg konstan (fixed) sedangkan biaya-biaya asu ransi meningkat terus (cost of insurance) tetapi juga banyak dipengaruhi oleh soal-soal ketatalaksanaan (manaje men). Kita liha problematika asuransi umumc. MASALAH EKSTERNALFaktor eksternal berpengaruh pada operasi perusahaan mis: 1.Keadaan ekonomi tidak stabil yg membawa pengaruh pada hasrat me nabung serta utk melaksanakn investment (fixed in vestment). 2.Karena pengaruh keadaan moneter dan kebijaksanaan keuangan pe merintah (perpajakan) 3.Aspek Negara utk campur tangan dlm perusahaan-perusahaan asuransi (perusaha an-perusahaan negara). Kedua faktor diatas baik bersifat Intern maupun Ekstern memberi Pe ngaruh kepada pertumbuhan perusahaan asuransi, terutama bagi nega ra Indonesia yg sedang menuju kepada tinggal landas(take Off) dalam undang-undang serta bertambah besarnya pengawasan6 1pembangunan ekonominya untuk mencapai masyarakat yg adil dan mak mur.16.PENGGOLONGANASURANSIDANJENIS-JENISNYAAsuransi dapat dibagi menjadi 2 golongan 1.Asuransi kerugian (Schadeverzekering) buku 7 titel 17 Afd. 2 2.Asuransi jumlah (Sommenverzekering) buku 7 titel 17 Afd.3 Untuk KUHD tidak mengatur scr tegas penggolongan asuransi jadi penggolongan asuransi kerugian dan asuransi jumlah merupakan peng golongan scr yuridis. Ada penggolongan lain yaitu: 1.Asuransi premi (premieverzekering) 2.Asuransi saling menanggung (onderlingeverzekering). Para sarjana Anglo Saxon membagi asuransi menjadi: 1.Asuransi sosial (Social insurance) 2.Asuransi sukarela atau asuransi pribadi (valuntary insurance / pri vate insurancea. Asuransi Kerugian :Suatu perjanjian asuransi yang berisikan ketentuan bahwa penanggung mengikatkan dirinya untuk melakukan prestasi berupa memberikan gan ti kerugian kepada tertanggung seimbang dengan kerugian yang diderita oleh pihak yg disebut terakhir. Beberapa ciri dari asuransi kerugian anta ra lain adalah kepentingannya dapat dinilai dgn uang (material be lang) dalam menentukan ganti kerugian berlaku prinsip indemnitas, serta ber laku ketentuan tentang subrogasi Ps 284 KUHD.Termasuk dlm golongan asuransi kerugian adalah semua jenis asuransi yang kepentingannya da pat dinilai dengan uang mis: a.Asuransi pencurian (theft insurance) b.Asuransi pembongkaran (bulglary insurance) c.Asuransi perampokan (robbery insurance) d.Asuransi kebakaran (fire insurance) e.Asuransi terhadap bahaya yg mengancam hasil pertanian (crop insu rance) Asuransi jumlah adalah suatu perjanjian asuransi yang berisi ketentuan behwa penanggung terikat unt