Asuransi Kesehatan New 2-1

51
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kesehatan merupakan anugerah Allah SWT yang tidak ternilai harganya, oleh karena itu sepatutnya nikmat tersebut disyukuri. Kesehatan sudah merupakan kebutuhan pokok dalam hidup. Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua pihak. Meskipun sudah berhati-hati, orang tidak bisa secara mutlak menghindari bahaya. Sakit, kecelakaan, kematian, kebakaran, gempa bumi, pencurian dan tindakan kriminal adalah keadaan bahaya yang mungkin dihadapi dalam hidup. Akibat yang timbul dari berbagai macam bahaya tersebut bisa berupa perasaan tidak menyenangkan sampai berupa malapetaka besar. Pada dasarnya peristiwa seperti di atas merupakan peristiwa yang tak pasti, tak terprediksi dan tak mungkin dihindarkan. Dampak dari kejadian seperti tersebut tidak hanya berupa kerugian fisik, akan tetapi juga bisa 1

description

banwijrn jhfedsjbruht jfhfbbdjskrhfnb dsbsbjbskjbcsjb hsansfnibehtrinssjdnfvhfrjncvkdkrnnc

Transcript of Asuransi Kesehatan New 2-1

Page 1: Asuransi Kesehatan New 2-1

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Kesehatan merupakan anugerah Allah SWT yang tidak ternilai harganya, oleh

karena itu sepatutnya nikmat tersebut disyukuri. Kesehatan sudah merupakan

kebutuhan pokok dalam hidup. Terwujudnya keadaan sehat adalah kehendak semua

pihak. Meskipun sudah berhati-hati, orang tidak bisa secara mutlak menghindari

bahaya. Sakit, kecelakaan, kematian, kebakaran, gempa bumi, pencurian dan tindakan

kriminal adalah keadaan bahaya yang mungkin dihadapi dalam hidup. Akibat yang

timbul dari berbagai macam bahaya tersebut bisa berupa perasaan tidak

menyenangkan sampai berupa malapetaka besar.

Pada dasarnya peristiwa seperti di atas merupakan peristiwa yang tak pasti,

tak terprediksi dan tak mungkin dihindarkan. Dampak dari kejadian seperti tersebut

tidak hanya berupa kerugian fisik, akan tetapi juga bisa kerugian ekonomi. Sakit

misalnya bisa memerlukan biaya sampai puluhan, ratusan juta rupiah hingga milyaran

rupiah. Kecelakaan bisa menyebabkan seseorang tidak bisa mencari nafkah untuk

beberapa waktu atau bahkan seumur hidup. Oleh karena itu, resiko seperti tersebut

dapat diasuransikan, yaitu melalui asuransi kesehatan.

Di dalam makalah ini kami akan membahas mengenai hal-hal apa saja yang

terdapat di dalam asuransi kesehatan. Yaitu antara lain Definisi Asuransi, Prinsip

Asuransi, Definisi Asuransi Kesehatan, Perbedaan Asuransi dan Asuransi Kesehatan,

Manfaat Asuransi Kesehatan, Contoh Penerapan Asuransi, Sistem Penyelenggaraan

1

Page 2: Asuransi Kesehatan New 2-1

Asuransi, Persamaan Asuransi Sosial dan Komersial,dan Perbedaan Asuransi Sosial

dan Komersial

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa konsep dan definisi dari asuransi?

2. Bagaimana prinsip asuransi?

3. Apa definisi asuransi kesehatan:

4. Bagaimana perbedaan asuransi dan asuransi kesehatan?

5. Apa manfaat asuransi kesehatan?

6. Apa saja jenis – jenis Asuransi ?

7. Bagaimana sistem penyelenggaraan asuransi ?

8. Apa persamaan & perbedaan asuransi sosial dan komersial ?

9. Bagaimana contoh penerapan asuransi?

1.3 Tujuan

1. Diharapkam mampu mengetahui dan memahami tentang konsep dan definisi

asuransi.

2. Diharapkam mampu mengetahui dan memahami tentang prinsip asuransi.

3. Diharapkam mampu mengetahui dan memahami tentang perbedaan asuransi dan

asuransi kesehatan.

4. Diharapkam mampu mengetahui dan memahami tentang asuransi sosial dan

asuransi komersial

5. Diharapkan mampu mengetahui dan memahami tentang penerapan asuransi

kesehatan.

2

Page 3: Asuransi Kesehatan New 2-1

BAB 2

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi Asuransi

Kata asuransi berasal dari bahasa latin Assecurare, yang artinya meyakinkan

orang lain. Sedangkan dalam bahasa inggris adalah Assurance dan Insurance.

Assurance adalah menanggung sesuatu yang pasti terjadi dan Insurance yang artinya

menanggung sesuatu yang belum tentu terjadi.

Definisi asuransi menurut Kitab Undang-undang Hukum Dagang (KUHD)

Republik Indonesia pasal 246 menyebutkan bahwa asuransi atau pertanggungan

adalah suatu perjanjian, dengan mana seorang penanggung mengikatkan diri kepada

seorang tertanggung, dengan menerima suatu premi untuk memberikan penggantian

kepadanya karena suatu kerugian, kerusakan atau kehilangan keuntungan yang

diharapkan, yang mungkin terjadi karena suatu peristiwa yang tak tertentu.

Menurut Undang-Undang No.2 tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian

menyebutkan bahwa asuransi adalah perjanjian antara dua pihak atau lebih dengan

mana pihak penangggung melibatkan diri kepada tertanggung dengan menerima

premi asuransi untuk memberikan penggantian kepada tertanggung karena kerugian,

kerusakan atau kehilangan keuntungan yang diharapkan atau tanggung jawab hukum

kepada pihak ketiga yang mungkin diderita tertanggung yang timbul dari suatu

peristiwa yang tidak pasti atau untuk memberikan suatu pembayaran yang didasarkan

atas meninggal atau hidupnya seseorang yang dipertanggungkan.

3

Page 4: Asuransi Kesehatan New 2-1

Dari beberapa pengertian yang telah disebutkan, maka dapat disimpulkan

bahwa asuransi adalah mekanisme proteksi atau perlindungan diri dari kerugian

keuangan dengan cara mengalihkan risiko kepada pihak lain. Dengan adanya

asuransi, risiko perorangan dirubah menjadi risiko kelompok.

2.2 Prinsip Asuransi

a. Insurable interest : Hak untuk mengasuransikan, yang timbul dari suatu

hubungan keuangan, antara tertanggung dengan yang diasuransikan dan

diakui secara hukum.

b. Utmost good faith : Suatu tindakan untuk mengungkapkan secara akurat dan

lengkap, semua fakta yang material (material fact) mengenai sesuatu yang

akan diasuransikan baik diminta maupun tidak. Artinya adalah: si penanggung

harus dengan jujur menerangkan dengan jelas segala sesuatu tentang luasnya

syarat/kondisi dari asuransi dan si tertanggung juga harus memberikan

keterangan yang jelas dan benar atas objek atau kepentingan yang

dipertanggungkan.

c. Proximate : cause Suatu penyebab aktif, efisien yang menimbulkan rantaian

kejadian yang menimbulkan suatu akibat tanpa adanya intervensi suatu yang

mulai dan secara aktif dari sumber yang baru dan independen.

d. Indemnity : Suatu mekanisme di mana penanggung menyediakan kompensasi

finansial dalam upayanya menempatkan tertanggung dalam posisi keuangan

yang ia miliki sesaat sebelum terjadinya kerugian (KUHD pasal 252, 253 dan

dipertegas dalam pasal 278).

4

Page 5: Asuransi Kesehatan New 2-1

e. Subrogation : Pengalihan hak tuntut dari tertanggung kepada penanggung

setelah klaim dibayar.

f. Contribution : Hak penanggung untuk mengajak penanggung lainnya yang

sama-sama menanggung, tetapi tidak harus sama kewajibannya terhadap

tertanggung untuk ikut memberikan indemnity.

2.3 Definisi Asuransi Kesehatan

Asuransi kesehatan adalah asuransi yang mencakup biaya pengobatan

individu pemakai jasa asuransi kesehatan sebagai pihak tertanggung. Dalam asuransi

kesehatan, provider adalah instansi pelayanan kesehatan. Prinsip asuransi kesehatan

adalah suatu mekanisme pengalihan risiko yaitu dari risiko perorangan menjadi risiko

kelompok. Namun waktu terjadi dan besar bahaya yang akan terjadi tidak akan

diketahui maka ada ketidakpastian (uncertainty) mengenai terjadinya dan besar

risiko. Asuransi kesehatan menjamin ketersediaan pelayanan kesehatan kepada

peserta asuransi.

Dari definisi asuransi kesehatan, ada beberapa hal yang terdapat dalam

asuransi kesehatan yaitu :

a. Premi

Yaitu transaksi dengan pengeluaran sejumlah uang dari pihak tertanggung

(peserta asuransi) kepada pihak penanggung (perusahaan asuransi) guna

pengalihan risiko ekonomi.

b. Biaya

Biaya yang dikeluarkan disamping premi yang telah dibayarkan kepada

perusahaan asuransi karena penggunaan pelayanan kesehatan.

5

Page 6: Asuransi Kesehatan New 2-1

c. Risiko yang bersifat tidak pasti (uncertainty) dan mungkin jarang terjadi. Tetapi

jika peristiwa tersebut benar benar terjadi, implikasi biaya pengobatan

membebani ekonomi rumah tangga. Kejadian sakit yang mengakibatkan

bencana ekonomi bagi pasien atau keluarganya biasa disebut catastrophic illness

(Murti B. 2000).

2.4 Perbedaan Asuransi dan Asuransi Kesehatan

Perbedaan yang jelas terdapat pada apa barang atau jasa yang dijadikan

penanggungan. Pada perusahaan asuransi umum menyediakan penggantian terhadap

barang yang hilang, rusak, dicuri, atau sesuatu yang merugikan dirinya. Penggantian

tersebut dilakukan dengan mengklaim kejadian merugikan yang dialami pihak

tertanggung kepada perusahaan asuransi.

Sedangkan pada asuransi kesehatan, perusahaan menjamin kesehatan peserta

asuransi ketika mengalami sakit atau masalah kesehatan. Tidak hanya itu, untuk

pemeliharaan kesehatan pun terjangkau oleh asuransi kesehatan dan dibiayai oleh

perusahaan tersebut, namun tidak seluruh biaya pengobatan ditanggung oleh

perusahaan asuransi kesehatan karena sebagian biaya obat tetap dikenakan kepada

peserta asuransi kesehatan. Berikut tabel perbedaan asuransi dan asuransi kesehatan :

6

Page 7: Asuransi Kesehatan New 2-1

Tabel 2.1 Perbedaan Asuransi dan Asuransi Kesehatan

2.5 Manfaat Asuransi Kesehatan

Ada beberapa manfaat asuransi kesehatan selain mendekatkan akses

masyarakat terhadap pelayanan kesehatan antara lain :

1. Asuransi merubah peristiwa tidak pasti menjadi pasti dan terencana

2. Asuransi membantu mengurangi risiko perorangan ke risiko sekelompok orang

dengan cara perangkuman risiko (risk pooling). Dengan demikian terjadi subsidi

silang; yang muda membantu yang tua, yang sehat membantu yang sakit, yang

kaya membantu yang miskin.

3. Pemeliharaan dan Pelayanan Kesehatan

Dalam membicarakan asuransi, tidak terlepas dari pemeliharaan dan

pelayanan kesehatan yang termasuk ke dalam kelompok pelayanan jasa karena

sebagian besar produknya berupa jasa pelayanan kesehatan yang lebih

mendekatkan akses untuk masyarakat.

7

Aspek Asuransi Asuransi KesehatanTujuan Ganti rugi atas kerugian

yang ditanggung pemegang polis

Jaminan ketersediaan pelayanan kesehatan

Pihak Dua pihak, yaitu penanggung dan tertanggung

3 pihak, yaitu :a. Peserta asuransib. Perusahaan asuransi c. Instansi pelayanan kesehatan

Yang dipertanggungkan Barang Pelayanan kesehatan

Page 8: Asuransi Kesehatan New 2-1

2.6 Jenis – Jenis Asuransi Kesehatan

Keberhasilan penyelenggaraan asuransi kesehatan di suatu negara sangat

tergantung pada situasi dan kondisi serta jenis asuransi yang dijalankan, baik satu

jenis ataupun gabungan serta modifikasi berbagai jenis asuransi yang ada.

Azwar A (1996) membagi jenis asuransi berdasarkan ciri-ciri khusus yang

dimiliki, sedangkan Thabrany H (1998) membagi atas berbagai model berdasarkan

hubungan ketiga komponen asuransi yaitu peserta, penyelenggara pelayanan

kesehatan serta badan/perusahaan asuransi.

Berdasarkan pendapat tersebut, secara garis besar ada beberapa jenis asuransi:

1. Ditinjau dari hubungan ketiga komponen asuransi

a. Asuransi tripartied; apabila ketiga komponen asuransi terpisah satu sama lain

dan masing-masing berdiri sendiri.

8

Page 9: Asuransi Kesehatan New 2-1

b. Asuransi bipartied; PPK dapat merupakan milik atau dikontrol oleh

perusahaan asuransi.

2. Ditinjau dari jumlah peserta

Ditinjau dari jumlah peserta, asuransi kesehatan dibedakan atas :

a. Asuransi kesehatan individu jika pesertanya perorangan.

b. Asuransi kesehatan keluarga jika pesertanya satu keluarga.

c. Asuransi kesehatan kelompok jika pesertanya satu kelompok.

3. Ditinjau dari keikutsertaan anggota

Ditinjau dari keikutsertaan anggota, asuransi kesehatan dibedakan atas :

a. Asuransi kesehatan wajib (Compulsory Health Insurance) Yaitu asuransi

kesehatan yang wajib diikuti oleh suatu kelompok tertentu misalnya dalam

suatu perusahaan atau suatu daerah bahkan suatu negara.

b. Asuransi kesehatan sukarela (Voluntary Health Insurance) Yaitu asuransi

kesehatan yang keikutsertaannya tidak wajib tetapi diserahkan kepada

kemauan dan kemampuan masing-masing.

9

Page 10: Asuransi Kesehatan New 2-1

4. Ditinjau dari kepemilikan badan penyelenggara

Ditinjau dari kepemilikan badan penyelenggara, asuransi kesehatan dibagi atas:

a. Asuransi kesehatan pemerintah (Government Health Insurance) yaitu asuransi

kesehatan milik pemerintah atau pengelolaan dana dilakukan oleh pemerintah.

Keuntungan yang diperoleh khususnya bagi masyarakat kurang mampu

karena mendapat subsidi dari pemerintah. Di lain pihak, biasanya mutu

pelayanan kurang sempurna sehingga masyarakat merasa tidak puas.

b. Asuransi kesehatan swasta (Private Health Insurance) yaitu asuransi

kesehatan milik swasta atau pengelolaan dana dilakukan oleh suatu badan

swasta. Keuntungan yang diperoleh biasanya mutu pelayanan relatif lebih

baik, sedangkan kerugiannya sulit dilakukan pengamatan terhadap

penyelenggaranya.

5. Ditinjau dari peranan badan penyelenggara asuransi

Ditinjau dari peranan badan penyelenggara asuransi, asuransi kesehatan dibagi

atas :

a. Hanya bertindak sebagai pengelola dana

Bentuk ini berkaitan dengan model tripartied, merupakan bentuk klasik dari

asuransi kesehatan. Bentuk ini akan merugikan atau menguntungkan

tergantung dari kombinasi dengan sistem pembayaran yang dijalankan. Jika

dikombinasikan dengan reimbursment, akan merugikan. Sebaliknya jika

dikombinasi dengan prepayment akan menguntungkan.

b. Bertindak sebagai penyelenggara pelayanan kesehatan.

10

Page 11: Asuransi Kesehatan New 2-1

Jenis ini sesuai dengan bentuk bipartied, keuntungan yang diperoleh adalah

pengamatan terhadap biaya kesehatan dapat ditingkatkan sehingga terjadi

penghematan. Kerugiannya pelayanan kesehatan yang diberikan tergantung

dari badan penyelenggara bukan kebutuhan masyarakat.

6. Ditinjau dari jenis pelayanan yang ditanggung

a. Menanggung seluruh jenis pelayanan kesehatan, baik pengobatan (kurative),

pemulihan (rehabilitative), peningkatan (promotive) maupun pencegahan

(preventive). Dengan demikian pelayanan yang diberikan bersifat menyeluruh

(comprehensive) dengan tujuan untuk meningkatkan derajat kesehatan peserta

sehingga peserta jarang sakit dan secara timbal balik akan menguntungkan

badan penyelenggara asuransi.

b. Menanggung sebagian pelayanan kesehatan, biasanya yang membutuhkan

biaya besar misalnya perawatan di rumah sakit atau pelayanan kesehatan yang

biayanya kecil misalnya pelayanan kesehatan di puskesmas.

7. Ditinjau dari jumlah dana yang ditanggung

Ditinjau dari jumlah dana yang ditanggung, asuransi kesehatan dibagi atas :

a. Seluruh biaya kesehatan yang diperlukan ditanggung oleh badan

penyelenggara. Keadaan ini dapat mendorong pemanfaatan yang berlebihan

oleh peserta terutama bila keadaan peserta kurang.

b. Hanya sebagian biaya kesehatan yang ditanggung oleh badan penyelenggara.

Dengan cara ini dapat mengurangi pemanfaatan yang berlebihan atau moral

hazard ditinjau dari pihak peserta karena peserta asuransi harus memberikan

11

Page 12: Asuransi Kesehatan New 2-1

kontribusi yang telah ditetapkan bila memakai layanan kesehatan (cost

sharing).

8. Ditinjau dari cara pembayaran kepada penyelenggara pelayanan kesehatan

Ditinjau dari cara pembayaran kepada penyelenggara pelayanan kesehatan,

asuransi kesehatan terbagi atas :

a. Pembayaran berdasarkan jumlah kunjungan peserta yang memanfaatkan

pelayanan kesehatan (reimbursment). Dengan demikian jumlah peserta

berbanding lurus dengan jumlah uang yang diterima oleh penyelenggara

pelayanan kesehatan.

b. Pembayaran berdasarkan kapitasi yaitu berdasarkan jumlah anggota/

penduduk yang dilayani, berdasarkan konsep wilayah.

9. Ditinjau dari waktu pembayaran terhadap PPK

Ditinjau dari waktu pembayaran terhadap PPK, asuransi kesehatan terbagi atas:

a. Pembayaran setelah pelayanan kesehatan selesai diselenggarakan

(Retrospective Payment), biasanya dihitung berdasarkan service by service

atau patient by patient.

b. Pembayaran di muka (pre payment) yaitu diberikan sebelum pelayanan

diselenggarakan, biasanya perhitungan berdasarkan kapitasi dengan pelayanan

komprehensif dengan tujuan penghematan dan mengurangi moral hazard dari

penyelenggara pelayanan kesehatan.

10. Ditinjau dari jenis jaminan

Ditinjau dari jenis jaminan, asuransi kesehatan dibagi atas :

12

Page 13: Asuransi Kesehatan New 2-1

a. Jaminan dengan uang, yaitu asuransi yang membayar dengan mengganti biaya

pelayanan yang diberikan.

b. Jaminan yang diberikan tidak berupa uang (Managed Care), contohnya :

JPKM, Askes.

2.7 Sistem Penyelenggaraan Asuransi

Berdasarkan dari sifat dari penyelenggaraannya usahanya, usaha asuransi

dapat dibagi menjadi dua kelompok. Dua kelompok tersebut adalah asuransi sosial

dan asuransi komersial. Pembagian ini membentuk suatu sistem penyelenggaraan

asuransi

2.7.1 Asuransi Sosial

Berdasarkan UU No. 2 Tahun 1992 tentang usaha perasuransian, dijelaskan

bahwa program asuransi yang diselenggarakan secara wajib berdasarkan suatu

undang-undang, dengan tujuan untuk memberikan perlindungan dasar bagi

kesejahteraan masyarakat. Asuransi sosial adalah program asuransi yang

diselenggarakan secara wajib berdasarkan suatu undang-undang, dengan tujuan untuk

memberikan perlindungan dasar bagi kesejahteraan masyarakat. Program Asuransi

Sosial hanya dapat diselenggarakan oleh Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Asuransi sosial merupakan asuransi yang pnyelenggaraannya bersifat sosial

yang dikelola oleh pemerintah atau BUMN dimana asuransi ini bertujuan untuk

memberikan perlindungan kepada penduduk atas dasar keadilan sosial dan

memberikan suatu tingkat jaminan tertentu kepada penduduk yang mampu maupun

tidak mampu menyediakan jaminan bagi dirinya sehingga sifat kepersertaannya

wajib.

13

Page 14: Asuransi Kesehatan New 2-1

Karakteristik Asuransi Sosial, yaitu sebagai berikut:

a. Kepesertaan Wajib (ditentukan oleh penyelenggara/pemerintah).

b. Premi biasanya rendah karena tidak bersifat mencari keuntungan (nirlaba).

c. Paket pelayanan dibatasi, biasanya hanya untuk pelayanan kesehatan yang

bersifat live saving (yang mengancam jiwa peserta).

d. Pengendalian ketat terhadap biaya (cost containment) oleh karena dana yang

disiapkan oleh penyelenggara biasanya terbatas. Pengendalian biasanya dalam

bentuk :

1) Mekanisme rujukan berjenjang, ada gate keeper yaitu : pasien tidak bisa

langsung ke rumah sakit tetapi melalui puskesmas dan berdasarkan

indikasi medis, pelayanan di RS dibatasi di kelas III.

2) Ada iuran biaya : jika pasien memilih kelas yang lebih tinggi maka selisih

antara kelas yang dipilih dengan kelas yang ditanggung dibayar sendiri

oleh peserta (untuk Jamkesda hal ini diberlakukan oleh karena peserta

Jamkesda bukan orang miskin sebagaimana Jamkesmas, sehingga iur

biaya mutlak agar dana yang disiapkan oleh pemerintah daerah bisa

mencukupi).

e. Klaim pelayanan diajukan oleh pemberi pelayanan berdasarkan bukti-bukti

pelayanan yang telah diberikan kepada peserta melalui verifikasi oleh tim

pengendali yang ditunjuk oleh penyelenggara (BPJS).

Adapun lingkup Asuransi Sosial adalah jaminan pertanggungan kecelakaan,

jaminan pertanggungan hari tua dan pensiun, jaminan pelayanan kesehatan, jaminan

14

Page 15: Asuransi Kesehatan New 2-1

pertanggungan kematian, jaminan pertanggungan pengangguran. Jenis Asuransi

Sosial di Indonesia adalah sebagai berikut:

a. Asuransi Sosial Tenaga Kerja

1. Untuk pegawai negeri dikelola oleh PT Tabungan dan Asuransi Pegawai

negeri.

2. Untuk pegawai perusahaan swasta dikelola oleh PT Jaminan Asuransi

Sosial Tenaga Kerja (JAMSOSTEK). Dalam JAMSOSTEK terdapat

beberapa program dimana risiko-risiko yang ada ditangani oleh masing-

masing program. Program tersebut diantaranya:

a) Jaminan Pemeliharaan Kesehatan (Program JPK)

Program JPK memberikan perlindungan bagi tenaga kerja terhadap

risiko mengidap gangguan kesehatan atau penyakit yang berakibat

terganggunya kemampuan produktivitas kerja.

b) Jaminan Kecelakaan Kerja (Program JKK)

Program JKK memberikan perlindungan bagi tenaga kerja terhadap

risiko mengalami kecelakaan kerja serta mengidap berbagai penyakit

yang timbul akibat hubungan kerja.

c) Jaminan Kematian (Program JK)

Program JK memberikan perlindungan bagi tenaga kerja terhadap

risiko meninggal dunia akibat sakit atau kecelakaan kerja.

d) Jaminan Hari Tua (Program JHT)

Program JHT memberikan perlindungan bagi tenaga kerja pada saat

memasuki masa purna bhakti.

15

Page 16: Asuransi Kesehatan New 2-1

e) Jaminan Pensiun (Program Pensiun)

Program pensiun memberikan jaminan kesinambungan pembayaran

penghasilan bagi tenaga kerja pada saat memasuki usia pensiun.

f) Asuransi Kecelakaan Diluar Hubungan Kerja (Asuransi AKDHK)

Asuransi AKDHK adalah jaminan yang memberi perlindungan bagi

tenaga kerja yang mengalami kecelakaan kerja pada waktu diluar

hubungan kerja.

3. Untuk anggota ABRI/TNI dikelola oleh Perum Asuransi Sosial ABRI.

b. Asuransi Kesehatan : Dikelola oleh PT Asuransi Kesehatan yang saat ini

menjadi BPJS (Badan Penyelenggara Jaminan Sosial)

c. Asuransi Kecelakaan : Dikelola oleh PT Asuransi Jasa Raharja.

2.7.2 Asuransi Komersial

Asuransi komersial adalah suatu perjanjian asuransi yang bersifat sukarela,

diselenggarakan  atas  kehendak pribadi dengan maksud untuk melindungi dirinya

dari kemungkinan terjadi kerugian karena suatu peristiwa yang tidak tertentu.

Asuransi komersial penyelenggaraannya bersifat komersil dimana asuransi ini

memberikan perlindungan kepada penduduk atas dasar commerce dengan ciri

hubungan transaksi seperti hubungan transaksi dagang, atau dengan kata lain mereka

yang mau membayarlah yang bisa mengikuti asuransi ini.

Asuransi komersial berbasis kepada kepersertaan sukarela dan biasanya

dikelola oleh badan usaha swasta yang bertujuan untuk mencari keuntungan

(profitable business). Pada asuransi komersial, pihak asuransi bertindak sebagai

pedagang yang menawarkan paket asuransi kepada masyarakat sebagai calon

16

Page 17: Asuransi Kesehatan New 2-1

pembeli. Jika paket yang ditawarkan sesuai dengan apa yang diperlukan masyarakat,

maka paket tersebut akan dibeli dalam jumlah besar sehingga pihak pedagang akan

memperoleh laba yang besar pula dan begitu sebaliknya.

Tujuan utama dari penyelenggaraan asuransi komersial ini adalah untuk

memenuhi permintaan perorangan yang berbeda-beda. Prinsip asuransi komersial

diantaranya :

a. Kepersertaan sukarela, biasanya hanya orang-orang yang mampu membayar

premi.

b. Premi yang dibayarkan besar, karena adanya perhitungan untuk keuntungan

perusahaan.

c. Paket pelayanan biasanya tidak dibatasi untuk menarik minat peserta untuk

masuk.

d. Pengendalian biaya kurang ketat, oleh karena segala kemungkinan tentang

pembiayaan telah diperhitungkan dengan premi yang dibayar oleh peserta.

Kurang ketatnya pengendalian biaya dalam bentuk:

1. Tidak ada gate keeper, peserta bebas memilih tempat pelayanan yang

dikehendakinya, kelas perawatan biasanya di kelas yang lebih tinggi.

2. Tidak ada iur biaya oleh karena tidak ada pembatasan kelas pelayanan.

3. Klaim biasanya diajukan oleh peserta dengan menunjukkan bukti atau kuitansi

pembayaran (peserta membayar dulu biaya pelayanan kemudian dilakukan

penggantian oleh penyelenggara sesuai biaya yang tertera dalam kuitansi).

Lingkup Asuransi Komersial adalah Jaminan asuransi kerugian dan Jaminan

asuransi jiwa. Jenis Asuransi Komersial di Indonesia adalah :

17

Page 18: Asuransi Kesehatan New 2-1

a. Asuransi kesehatan komersial perorangan (private voluntary health insurance).

Contoh: Lippo Life, BNI Life, Tugu Mandiri, Takaful, Metlife, ING, Aetna,

Jiwasraya, Bringin dan lainnya.

b. Asuransi kesehatan komersial kelompok (regulated private health insurance).

Contoh: produk Asuransi Kesehatan Sukarela oleh PT Allianz

2.8 Persamaan Asuransi Sosial dan Komersial

Persamaan asuransi sosial dan asuransi komersial, adalah sebagai berikut :

1. Adanya unsur premi yang merupakan kewajiban tertanggung dan berkaitan

erat dengan haknya untuk menerima pembayaran dari penanggung.

2. Penanggung mempunyai kewajiban untuk melakukan prestasi berupa

pembayaran kepada tertanggung. Maksud dari prestasi penanggung tersebut

supaya pihak tertanggung kembali kepada kedudukan semula seperti sebelum

peristiwa kerugian terjadi.

3. Ada suatu peristiwa yang belum pasti terjadi dengan demikian, peristiwa yang

di maksud merupakan bahaya atau risiko yang dapat menimbulkan kerugian

kepada tertanggung

4. Adanya suatu kepentingan, yaitu kekayaan atau bagian kekayaan,

termasuk hak-hak subyektif yang dapat terkena bahaya sehingga meninbulkan

kerugian kepada tertanggung. Bertujuan mengalihkan atau membagi risiko.

5. Menimbulkan suatu perikatan bagi kedua belah pihak.

2.9 Perbedaan Asuransi Sosial dan Komersial

18

Page 19: Asuransi Kesehatan New 2-1

Setelah persamaan asuransi social dan komersial dibahas diatas, maka di

bawah ini disajikan ringkasan berbagai aspek yang membedakan antara asuransi

sosial dan komersial.

Tabel 2.2 Perbedaan Asuransi Sosial dan Komersial

Aspek Asuransi Sosial Asuransi KomersialPengelola BUMN (pemerintah) Swasta

Keanggotaan Wajib Sukarela

TujuanMemberikan perlindungan dasar bagi kesejahteraan masyarakat

Mencari profit (untung)

PremiEgaliter (membayar sesuai kemampuan dan mendapatkan pelayanan sesuai kebutuhan)

Liberter (mendapatkan pelayanan sesuai besar premi)

Paket Pelayanan

Terbatas Tidak terbatas

Pengendalian Biaya

Ketat Tidak ketat

Keterangan :

1. Asuransi Sosial berbasis regulasi atau hanya ditangani BUMN, sedangkan

Asuransi Komersial dikelola oleh pihak swasta.

2. Keanggotaan asuransi komersial bersifat sukarela, tergantung keinginan

konsumen, sedangkan keanggotaan asuransi sosial bersifat wajib yang ditentukan

oleh pemerintah.

3. Tujuan utama dari penyelenggaran asuransi komersial ini adalah untuk memenuhi

permintaan perorangan yang berbeda-beda serta mendapatkan keuntungan dari

hasil program asuransi tersebut, sedangkan asurani sosial bertujuan untuk

memberikan perlindungan dasar bagi kesejahteraan masyarakat.

4. Premi asuransi komersial biasanya besar, karena memperhitungkan keuntungan

perusahaan, sedangkan premi asuransi sosial adalah rendah, karena tidak bersifat

mencari keuntungan.

5. Paket pelayanan pada asuransi komersial tidak dibatasi, hal ini untuk menarik

19

Page 20: Asuransi Kesehatan New 2-1

pihak peserta, sedangkan paket pelayanan pada asuransi sosial dibatasi, hanya

untuk pelayanan yang bersifat mengancam jiwa peserta.

6. Pengendalian biaya pada asuransi komersial tidak terlalu ketat, karena pemilihan

pelayanan tergantung pada kesepakatan antara konsumen dengan perusahaan,

sedangkan pada pengendalin biaya asuransi sosial sangat ketat, karena biaya yang

disediakan oleh pelaksana sangat terbatas, sehingga dalam pelaksaan pelayanan

peserta tidak bisa memilih pelayanan kesehatan dengan senang hati.

Dapat disimpulkan bahwa perbedaan secara umum antara asuransi sosial dan

asuransi kesehatan adalah asuransi komersial merespon demand (permintaan)

masyarakat, sedangkan asuransi sosial merespon need (kebutuhan) masyarakat.

2.10 Contoh Penerapan Asuransi

Asuransi Sosial :

Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN)

SJSN adalah suatu tata cara penyelenggaraan program jaminan sosial oleh

beberapa badan penyelenggara jaminan sosial. Salah satu bagiannya adalah BPJS

Kesehatan yang mana dijalankan guna memenuhi jaminan kesehatan seluruh

masyarakat Indonesia. BPJS Kesehatan adalah program SJSN yang dikhususkan

untuk pelayanan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia yang menitikberatkan

kepada pemerataan pelayanan kesehatan.

BPJS Kesehatan ini, diharapkan dapat menumbuhkan sikap kepedulian sosial

dimasyarakat. Dimana yang kaya membayarkan iuran sendiri dan yang miskin

dibayarkan oleh pemerintah. Iuran tersebut dijadikan satu dan dikelola oleh Lembaga

BPJS kesehatan untuk membayarkan klaim kesehatan bagi mereka yang sudah resmi

menjadi anggota BPJS.

20

Page 21: Asuransi Kesehatan New 2-1

BPJS Kesehatan sendiri merupakan pengalihan dari Askes (Asuransi

Kesehatan) bagi para Pegawai Negeri Sipil dan BUMN serta Jamsostek Kesehatan

yang melayani para karyawan dan tenaga kerja di seluruh wilayah Indonesia. Jadi

dapat dikatakan bahwa BPJS Kesehatan lebih bersifat menyeluruh, tidak seperti

Askes dan Jamsostek yang hanya fokus pada satu elemen masyarakat saja.

A. Iuran Jaminan Kesehatan

Iuran Jaminan Kesehatan adalah sejumlah uang yang dibayarkan secara

teratur oleh Peserta, Pemberi Kerja, dan/atau Pemerintah untuk program Jaminan

Kesehatan. Besaran iuran telah diatur Perpres Pasal 16 No. 12 tahun 2013 tentang

Jaminan Kesehatan.

1. bagi Peserta PBI Jaminan Kesehatan dibayar oleh Pemerintah.

2. bagi Peserta Pekerja Penerima Upah dibayar oleh Pemberi Kerja dan Pekerja.

3. Iuran Jaminan Kesehatan bagi Peserta Pekerja Bukan Penerima Upah dan

peserta bukan Pekerja dibayar oleh Peserta yang bersangkutan.

B. Prosedur dan Tata Laksana Pelayanan Kesehatan bagi Peserta Jaminan

Kesehatan Nasional

1. Jenis Pelayanan

Ada 2 (dua) jenis pelayanan yang akan diperoleh oleh Peserta JKN,

yaitu berupa pelayanan kesehatan (manfaat medis) serta akomodasi dan

ambulans (manfaat non medis). Ambulans hanya diberikan untuk pasien

rujukan dari Fasilitas Kesehatan dengan kondisi tertentu yang ditetapkan oleh

BPJS Kesehatan.

2. Prosedur Pelayanan

21

Page 22: Asuransi Kesehatan New 2-1

Peserta yang memerlukan pelayanan kesehatan pertama-tama harus

memperoleh pelayanan kesehatan pada Fasilitas Kesehatan tingkat pertama.

Bila Peserta memerlukan pelayanan kesehatan tingkat lanjutan, maka hal itu

harus dilakukan melalui rujukan oleh Fasilitas Kesehatan tingkat pertama,

kecuali dalam keadaan kegawatdaruratan medis.

3. Kompensasi Pelayanan

Bila di suatu daerah belum tersedia Fasilitas Kesehatan yang

memenuhi syarat guna memenuhi kebutuhan medis sejumlah Peserta, BPJS

Kesehatan wajib memberikan kompensasi, yang dapat berupa: penggantian

uang tunai, pengiriman tenaga kesehatan atau penyediaan Fasilitas Kesehatan

tertentu. Penggantian uang tunai hanya digunakan untuk biaya pelayanan

kesehatan dan transportasi.

4. Penyelenggara Pelayanan Kesehatan

Penyelenggara pelayanan kesehatan meliputi semua Fasilitas

Kesehatan yang menjalin kerja sama dengan BPJS Kesehatan baik fasilitas

kesehatan milik Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan swasta yang memenuhi

persyaratan melalui proses kredensialing dan rekredensialing.

C. Panduan Pelayanan Kesehatan

I. Persyaratan Umum

1. Peserta wajib memiliki identitas sebagai Peserta BPJS Kesehatan.

2. Peserta wajib terdaftar di 1 (satu) Fasilitas Kesehatan tingkat pertama.

3. Untuk pertama kali setiap Peserta didaftarkan oleh BPJS Kesehatan

pada satu Fasilitas Kesehatan tingkat pertama yang ditetapkan oleh

22

Page 23: Asuransi Kesehatan New 2-1

BPJS Kesehatan setelah mendapat rekomendasi dinas kesehatan

kabupaten/kota setempat. Apabila tidak terdapat rekomendasi dari dinas

kesehatan kabupaten/kota setempat, Fasilitas Kesehatan tingkat

pertama akan ditetapkan oleh Menteri.

4. Peserta harus memperoleh pelayanan kesehatan pada Fasilitas

Kesehatan tingkat pertama tempat Peserta terdaftar, kecuali dalam

keadaan tertentu yaitu berada di luar wilayah Fasilitas Kesehatan

tingkat pertama tempat Peserta terdaftar atau dalam keadaan

kedaruratan medis.

5. Peserta harus memperlihatkan identitas Peserta yang berlaku untuk

mendapatkan pelayanan.

6. Apabila sesuai dengan indikasi medis Peserta memerlukan pelayanan

kesehatan rujukan tingkat lanjutan, Peserta wajib membawa surat

rujukan dari Puskesmas atau Fasilitas Kesehatan tingkat pertama lain

yang bekerjasama dengan BPJS Kesehatan, kecuali dalam keadaan

gawat darurat, bencana, kekhususan permasalahan kesehatan pasien,

dan pertimbangan geografis.

7. Seluruh Fasilitas Kesehatan baik tingkat pertama maupun tingkat

lanjutan berkewajiban meneliti kebenaran identitas Peserta dan

penggunaannya.

8. Seluruh Fasilitas Kesehatan tingkat pertama maupun tingkat lanjutan

baik yang bekerja sama maupun yang tidak bekerja sama yang telah

memberikan pelayanan berkewajiban membuat surat bukti pelayanan

23

Page 24: Asuransi Kesehatan New 2-1

yang harus ditandatangani oleh pemberi pelayanan dan Peserta atau

anggota keluarganya.

9. Peserta wajib menyetujui penggunaan informasi tentang kesehatan dan

pelayanan kesehatan yang diterimanya oleh BPJS Kesehatan untuk

kepentingan administrasi pembayaran pelayanan kesehatan.

10. Manfaat adalah faedah jaminan sosial yang menjadi hak peserta

dan/atau anggota keluarganya. Setiap peserta berhak untuk memperoleh

Jaminan Kesehatan yang bersifat komprehensif (menyeluruh yang

terdiri dari:

a. Pelayanan kesehatan pertama, yaitu Rawat Jalan Tingkat Pertama

(RJTP) dan Rawat Inap Tingkat Pertama (RITP)

b. Pelayanan kesehatan rujukan tingkat lanjutan, yaitu Rawat Jalan

Tingkat Lanjutan (RJTL) dan Rawat Inap Tingkat Lanjutan (RITL)

c. Pelayanan persalinan

d. Pelayanan gawat darurat

e. Pelayanan ambulan bagi pasien rujukan dengan kondisi tertentu

antar fasilitas kesehatan

f. Pemberian kompensasi khusus bagi peserta di wilayah tidak

tersedia fasilitas kesehatan memenuhi syarat.

24

Page 25: Asuransi Kesehatan New 2-1

Asuransi Komersil :

PRU Hospital Care

Faktor kesehatan memainkan peran yang sangat penting dalam kehidupan

manusia. Perkembangan teknologi dan pengetahuan di bidang kesehatan seiring

dengan peningkatan pengetahuan dan kesadaran masyarakat tentang kesehatan.

Sehingga, asuransi kesehatan sebagai sebuah layanan jasa mengalami perkembangan

pesat, dengan tujuan untuk .......

PT Prudential Life Assurance (Prudential Indonesia) didirikan pada tahun

1995. Prudential Indonesia memberikan pelayanan asuransi di berbagai bidang, salah

satu bidang pelayanan yang diberikan adalah asuransi kesehatan. PRU Hospital Care

adalah produk asuransi kesehatan oleh perusahaan Prudential Indonesia yang secara

khusus ditujukan untuk rawat inap Rumah Sakit atau terpaksa harus menjalani

perawatan di ICU (Intensive Care Unit), Operasi bedah, maupun kecelakaan.

a. Keunggulan:

1. Persyaratan mudah

2. Dapat memilih sendiri manfaat yang diinginkan peserta sesuai

kebutuhan

3. Perlindungan lengkap dan menyeluruh, serta berlaku di seluruh dunia

4. Diskon keluarga

5. Kemudahan pengajuan klaim

6. Proses pembayaran mudah, dapat dilakukan dengan tunai maupun kartu

kredit

b. Bentuk produk antara lain:

1. Memberikan manfaat harian yang akan dibayarkan jika peserta dirawat

inap di Rumah Sakit dan menjalani perawatan Intensive Care Unit

(ICU).

2. Memberikan manfaat operasi pembedahan jika dirawat inap di Rumah

Sakit dan harus menjalani operasi pembedahan.

25

Page 26: Asuransi Kesehatan New 2-1

3. Memberikan manfaat pada saat peserta harus mengalami perawatan

Rumah Sakit akibat kecelakaan pada saat melakukan perjalanan ke

luar negeri.

Tujuan dari asuransi kesehatan PRU Hospital Care ini adalah adanya jaminan

ketersediaan layanan kesehatan bagi peserta, dengan membantu peserta mengatasi

masalah pembiayaan Rumah Sakit yang mungkin memberatkan keuangan keluarga

selama peserta menjalani perawatan inap. Pihak yang terlibat antara lain peserta

asuransi kesehatan, institusi pemberi pelayanan kesehatan, perusahaan asuransi.

Pengelolaan asuransi kesehatan ini merupakan tipe komersial indemnity, maksudnya

adalah memberikan ganti rugi namun dikhususkan pada kerugian yang didapatkan

karena sakit dengan kondisi seperti tersebut di atas. Siapapun dapat mengikuti

asuransi ini asal bisa membayar dan klaim kerugian bisa dilakukan berdasarkan

ketentuan yang sudah disepakati sebelumnya oleh pihak tertanggung dengan pihak

asuransi kesehatan.

c. Aspek Asuransi:

1. Pengelola : PT Prudential Indonesia (non pemerintah)

2. Keanggotaan : bersifat sukarela

3. Tujuan perusahaan : profit

4. Premi : mendapatkan pelayanan sesuai besar premi yang dibayar

5. Paket pelayanan : dapat dipilih dan tidak dibatasi untuk menarik minat

peserta.

6. Pengendalian biaya : tidak terlalu ketat, karena pemilihan pelayanan

tergantung pada kesepakatan peserta dengan perusahaan asuransi

kesehatan.

Pelaksanaan asuransi kesehatan PRU Hospital Care ini diawali dengan

pendaftaran dan penandatanganan kontrak. Pada saat pendaftaran dilakukan proses

pengisian data calon pemegang polis dan calon tertanggung utama, pilihan plan/tipe

pembayaran, dan pernyataan kesehatan. Semua hal tersebut tercantum dalam formulir

permohonan asuransi. Setelah terdaftar, selanjutnya melakukan pembayaran sesuai

dengan kontrak awal (bulanan atau tahunan).

26

Page 27: Asuransi Kesehatan New 2-1

BAB 3

PENUTUP

2.10 Kesimpulan

Asuransi adalah perlindungan diri dari kerugian keuangan dengan cara

mengalihkan risiko kepada pihak lain. Asuransi mengubah risiko

perorangan menjadi risiko kelompok.

Asuransi kesehatan adalah asuransi yang mencakup biaya pengobatan

individu pemakai jasa asuransi kesehatan sebagai pihak tertanggung.

Prinsip asuransi kesehatan adalah suatu mekanisme pengalihan risiko

yaitu dari risiko perorangan menjadi risiko kelompok.

Manfaat Asuransi Kesehatan, yaitu asuransi merubah peristiwa tidak

pasti menjadi pasti dan terencana, asuransi membantu mengurangi risiko

perorangan ke risiko sekelompok orang dengan cara perangkuman risiko

(risk pooling), pemeliharaan dan pelayanan kesehatan.

Sistem penyelenggaraan asuransi dapat dibagi menjadi dua kelompok.

Dua kelompok tersebut adalah asuransi sosial dan asuransi komersial.

Perbedaan secara umum antara asuransi sosial dan asuransi kesehatan

adalah asuransi komersial merespon demand (permintaan) masyarakat,

sedangkan asuransi sosial merespon need (kebutuhan) masyarakat.

27

Page 28: Asuransi Kesehatan New 2-1

2.11 Saran

Asuransi kesehatan sangat penting bagi kehidupan semua orang, karena

dengan adanya asuransi kesehatan dapat membantu masyarakat dalam

pengobatan baik itu dari biaya, maupun perawatan medis, untuk itu

diharapkan semua kita mempunyai asuransi kesehatan karena bisa

mensejahterakan dan membantu kita dalam urusan kesehatandan memperoleh

pelayanan kesehatan yang baik.

28

Page 29: Asuransi Kesehatan New 2-1

Daftar Pustaka

Suzanti,Lizza.n.d.Asuransi.http://file.upi.edu/Direktori/FPEB/

PRODI._EKONOMI_DAN_KOPERASI/197805122005012LIZZA_SUZANTI/

Bahan_Ajar_LKBB/Asuransi.pdf

Thabrany,H.IntroduksiAsuransiKesehatan.

http://staff.ui.ac.id/system/files/users/hasbulah/material/babiiintroduksiasuransikeseha

tanedited.pdf [Accessed 2 November 2014]

Suryono,Arief.2008.

http://www.jurnal.hukum.uns.ac.id/index.php/Yustisia/article/viewFile/175/163.

[Accessed 2 November 2014] Yustisia Edisi Nomor 74 Mei-Agustus 2008

Djuhaeni, Henni.2007. Asuransi Kesehatan dan Managed Care. Available at

http://pustaka.unpad.ac.id/wp-content/uploads/2009/09/asuransi_kesehatan_dan_man

aged_care.pdf [Accessed 2 November, 2014]

Murti, Bhisma.2000. Dasar-Dasar Asuransi Kesehatan. Yogyakarta:Kanisius.

Suryono, Arief, 2009, Asuransi Kesehatan Berdasarkan Undang-Undang Nomor 3

Tahun 1992, Jurnal Dinamika Hukum Vol. 9 No. 3,

<http://fh.unsoed.ac.id/sites/default/files/fileku/dokumen/JDHvol92009/

VOL9S2009%20ARIEF%20SURYONO.pdf> dilihat 27 Oktober 2014

Thabrany H, 2001, Asuransi Kesehatan di Indonesia, Depok, Universitas Indonesia

Thabrany, Hasbullah. 1996. Introduksi Asuransi Kesehatan. Jakarta: Yayasan

Penerbit Ikatan Dokter Indonesia

29

Page 30: Asuransi Kesehatan New 2-1

Fuad, Noor, Kasir Iskandar, dkk. 2010. Dasar-dasar Asuransi Jiwa dan Asuransi

Kesehatan. Bidang Penelitian dan Pengembangan Asosiasi Ahli Manajemen Asuransi

Indonesia. https://www.scribd.com/doc/30880145/3/BAB%C2%A0III-KONTRAK

%C2%A0ASURANSI

Undang-Undang Dasar Republik Indonesia. 1992. Undang-Undang Republik

Indonesia Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian.

Jamkesda Bone Bolango. 2009. Sekilas Prinsip Pengelolaan Asuransi Sosial dan

Komersial. <http://jamkesdabonebolango.wordpress.com/2009/02/14/sekilas-prinsip-

pengelolaan-asuransi-sosial-dan-komersial/>, diakses pada tanggal 27 Oktober 2014

Krisnawan.2010. Menuju Sistem Pengelolaan Kesehatan yang Efektif dan Efisien

Melalui “MANAGED CARE”.Yogjakarta

Munif,A. 2012. Pelayanan Kesehatan Terkendali (Managed care).

<http://environmentalsanitation.wordpress.com/2012/10/09/pelayanan-kesehatan-

terkendalimanaged-care/>, diakses 27 Oktober 2014

Afifi, Anggi. 2009. Faktor-Faktor yang Berhubungan Dengan Kepemilikan Asuransi

Kesehatan Komersial pada Mahasiswa S2 FKM UI. Jakarta.

<http://www.bapepam.go.id/perasuransian/regulasi_asuransi/uu_asuransi/

UU_No.2_Th.1992_Ttg Usaha_Perasuransian.pdf> , diakses tanggal 27 Oktober

2014

Budi, A. 2013. Asuransi Sosial. < http://www.akademiasuransi.org/2013/03/asuransi-

sosial_7121.html>, diakses pada tanggal 27 Oktober 2014

30

Page 31: Asuransi Kesehatan New 2-1

Sinaga, A. 2011. Asuransi Kendaraan Bermotor dan Asuransi Sosial. <

https://angelinasinaga.wordpress.com/tag/asuransi-sosial/>, diakses pada tanggal 27

Oktober 2014

Munif,A, 2012, Pelayanan Kesehatan Terkendali (Managed care), [Online] Avilable

at http://environmentalsanitation.wordpress.com/2012/10/09/pelayanan-kesehatan-

terkendalimanaged-care/ [Accessed November, 2nd 2014].

Musjab, Imam. The Principles & Prctice of Insurance. [Online] Available at

http://ahliasuransi.com/wp-content/uploads/2014/08/2.-Prinsip-Prinsip-Asuransi

[Accessed November, 9th 2014]

Iskandar, dkk. 2008. Managed Care bagian A: Mengintegrasikan Penyelenggaraan

dan Pembiayaan Pelayanan Kesehatan. Edisi Agustus 8. PAMJAKI (Perhimpunan

Ahli Manajemen Jaminan dan Asuransi Kesehatan Indonesia). Jakarta.

Liao, Junlin. 2007. Managed Care and Physician Work Effort. Tesis. Doctor of

Philosophy Degree in Health Management and Policy in the Graduate College of The

University of Iowa. United States. (http://books.google.co.id/books?

id=bo5FU_EsqIEC&dq=managed+care+techniques&source=gbs_navlinks_s) viewed

at Nov, 02 2014

Maria Aden, Christina. 2012. Implementasi Kendali Biaya dan Kendali Mutu

Pelayanan Kesehatan Program Jaminan Kesehatan Daerah Kutai Kartanegara di

RSUD Parikesit Tenggarong. Tesis. Universitas Gajah Mada. Jogjakarta

Permenkes No. 27 Tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis Sistem Indonesian Case

Base Groups (INA-CBGs)

31

Page 32: Asuransi Kesehatan New 2-1

Permenkes RI No. 28 Tahun 2014 tentang Pedoman Pelaksanaan Progam Jaminan

Kesehatan Nasional

Djuaeni, Henni. 2007. Modul Asuransi Kesehatan dan Managed Care. Diakses

dari

:

http://pustaka.unpad.ac.id/wpcontent/uploads/2009/09/asuransi_kesehatan_dan_mana

ged_care.pdf (Diakses tanggal 02 November 2014)

Christina, M (2012) Implementasi kendali biaya dan kendali mutu pelayanan

kesehatan program jaminan kesehatan daerah Kutai Kartanegara di RSUD Parikesit

Tenggarong. Tesis. Universitas Gadjah Mada

Idris, Fachmi. 2013. Kendali Mutu dan Keselamatan Pasien dalam Peraturan BPJS

Kesehatan. [Online] http://www.ekahospital.com/uploads/Mutu-dan-Keselamatan-

Pasien-dalam-Peraturan-BPJS-IHQN-2013.pdf diakses pada tanggal 08 November

2014.

Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 12 Tahun 2013 tentang Jaminan

Kesehatan.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan

Sosial Nasional.

Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan

Penyelenggara Jaminan Sosial.

Permenkes RI No. 001 tahun 2012 tentang Sistem Rujukan Pelayanan Kesehatan

Perorangan.

32

Page 33: Asuransi Kesehatan New 2-1

Kementrian Kesehatan Republik Indonesia. Buku Pegangan Sosialisasi Jaminan

Kesehatan Nasional dalam Sistem Jaminan Sosial Nasional. [Online]

www.depkes.go.id/resources/download/jkn/buku-pegangan-sosialisasi-jkn.pdf

diakses pada tanggal 9 November 2014

BPJS Kesehatan. 2014. Iuran [Online]

http://bpjs-kesehatan.go.id/index.php/pages/detail/2014/13 diakses tanggal 31

Oktober 2014

33