ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M...

79
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR By. Ny. M DENGAN CAPUT SUCCEDANEUM DI RSU ASSALAM GEMOLONG KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir Pendidikan Diploma III Kebidanan Disusun Oleh : NOVI INDRIASARI NIM. 08.098 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012 Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Transcript of ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M...

Page 1: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR By. Ny. M

DENGAN CAPUT SUCCEDANEUM DI RSU ASSALAM

GEMOLONG

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi salah satu syarat Tugas Akhir

Pendidikan Diploma III Kebidanan

Disusun Oleh :

NOVI INDRIASARI

NIM. 08.098

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 2: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 3: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 4: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah dengan judul “Asuhan Kebidanan Pada Bayi Baru Lahir By.

Ny. M dengan Caput Succedaneum di RSU As-salam Gemolong” untuk

memenuhi tugas akhir sebagai syarat menyelesaikan pendidikan Ahli Madya

Kebidanan Kusuma Husada Surakarta.

Dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini penulis banyak mendapatkan

bantuan, bimbingan dan dukungan dari berbagai pihak. Untuk itu pada

kesempatan ini perkenankan penulis menyampaikan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra Agnes Sri Harti, M.Si, selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka.Prodi D III Kebidanan STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Retno Wulandari, SST, selaku pembimbing yang telah membantu dan

memberikan bimbingan pada penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

4. Seluruh Dosen dan Staff Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta yang telah membantu dengan memberikan dorongan dalam

penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini.

5. Dr. Wiwiek Irawati, M.Kes, selaku Direktur RSU Assalam Gemolong yang

telah memberikan ijin untuk melaksanakan pengambilan data awal di tempat

praktek

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 5: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

6. Keluarga Ny. M yang telah bersedia menjadi responden dalam pembuatan

Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Perpustakaan Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta yang

telah menyediakan literature yang penulis perlukan.

8. Semua pihak yang telah membantu dalam penyusunan Karya Tulis Ilmiah ini

Penulis menyadari Karya Tulis Ilmiah ini masih banyak kekurangan,

dengan demikian saran dan kritik yang sangat membantu penulis harapkan dan

penulis terima dengan senang hati. Penulis berharap semoga Karya Tulis ini

bermanfat bagi para pembaca pada umumnya dan tenaga kesehatan lain pada

khususnya.

Surakarta, Agustus 2012

Penulis

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 6: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Agustus 2012

Novi Indriasari

08 098

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI BARU LAHIR BY. NY. M DENGAN

CAPUT SUCCEDANEUM DI RSU ASSALAM GEMOLONG

xiii + 67 halaman + 4 tabel + 10 lampiran

INTISARI

Latar Belakang : Caput succedaneum merupakan benjolan yang membulat

disebabkan kepala tertekan leher rahim yang saat itu belum membuka penuh yang

akan menghilang dalam waktu satu dua hari. Penatalaksanaan caput succedaneum

adalah bayi dirawat seperti pada perawatan bayi normal, awasi keadaan umum

bayi, lingkungan harus dalam keadaan baik (cukup ventilasi masuk sinar

matahari), pemberian ASI yang adekuat, mencegah terjadinya infeksi,

memberikan penyuluhan kepada orang tua tentang keadaan trauma pada bayi, dan

perawatan bayi sehari-hari.

Tujuan : Dapat melakukan penatalaksanaan pada bayi baru lahir dengan caput

succedaneum dengan penerapan asuhan kebidanan menurut manajemen kebidanan

7 langkah Varney, memberikan alternatif pemecahan masalah jika terdapat

kesenjangan antara teori dan praktek pada asuhan kebidanan yang telah diberikan.

Metode : Jenis studi kasus menggunakan metode deskriptif, lokasi di RSU

Assalam Gemolong, subjek studi kasus adalah bayi baru lahir Ny. M dengan

dengan caput succedaneum, waktu pada tanggal 4 sampai 7 Agustus 2012, tehnik

pengumpulan data menggunakan data primer dan data sekunder.

Hasil : KU baik, kesadaran composmentis, TTV : N : 134 x/menit, R : 50 x/menit,

S : 36,60C, BB ; 3500 gram. Setelah dilakukan perawatan selama 3 hari yaitu

mengompres dengan air hangat, memberi ASI secara adekuat, menempatkan bayi

pada boks penghangat didapatkan hasil bayi tidak rewel, benjolan sudah mengecil,

ibu dan keluarga paham tentang perawatan bayinya dan perawatan pada area caput

succedaneum di rumah, ibu dan keluarga paham tentang pentingnya ASI dan cara

menyusui yang benar, ibu bersedia untuk kontrol tumbuh kembang bayi dan

mendapat imunisasi ke BKIA 1 minggu lagi.

Kesimpulan : Alternatif pemecahan masalah yaitu pemberian nutrisi dalam botol

dikarenakan tidak dilakukan rawat gabung.

Kata kunci : Asuhan kebidanan, bayi baru lahir, caput succedaneumKepustakaan : 31 literatur (2002 – 2010)

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 7: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Ø Sesungguhnya sesudah kesulitan itu ada kemudahan, apabila kamu selesai

suatu urusan, kerjakanlah dengan sungguh-sungguh urusan yang lain (QS. Al-

Insyiraah, 6-7)

Ø Pelajari apapun yang kita bisa, kapanpun, dan dari siapapun. Di sanalah nanti

akan tiba waktunya anda mendapat sesuatu yang menyenangkan.

Ø Nilai dari seseorang itu di tentukan dari keberaniannya memikul

tanggungjawab, mencintai hidup dan pekerjaannya

PERSEMBAHAN

Dengan segala rendah hati Karya Tulis Ilmiah ini penulis

persembahkan :

1. Allah SWT, yang senantiasa melindungi dan selalu

memberikan kemudahan dalam setiap langkahku.

2. Ayah dan Ibu tercinta yang selalu mencukupi

kebutuhan dengan usaha yang tak pernah mengenal

lelah dan senantiasa memberikan aku do’a dan kasih

sayang.

3. Kakak dan adikku (Indah, Ika dan Rilo) yang

senantiasa memberikan do’a, support, inspirasi dan

semangat.

4. Boy Sulfianto Eko Prasetyo yang selalu memberi

support dan do’a di setiap langkahku.

5. Teman-teman tercinta : Rita, Kalina, Siska dan Dewi

Ari yang memberikan inspirasi agar aku tetap

semangat.

6. Teman-teman seperjuangan yang berpartisipasi dalam

pembuatan Karya Tulis Ilmiah.

7. Almamaterku.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 8: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

CURICULUM VITAE

BIODATA

Nama : Novi Indriasari

Tempat / Tanggal Lahir : Sragen, 21 Desember 1986

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Dayu, RT 15 RW 04, Banyurip, Sambungmacan,

Sragen

RIWAYAT PENDIDIKAN

1. SD N Banyurip 3 Lulus tahun 2000

2. SMP N 1 Sambungmacan Lulus tahun 2003

3. SMA N 1 Gondang Lulus tahun 2006

4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 9: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL ................................................................................ i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN .................................................................. iii

KATA PENGANTAR .............................................................................. iv

INTISARI ................................................................................................. vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ........................................................... vii

CURICULUM VITAE ............................................................................. viii

DAFTAR ISI ............................................................................................ ix

DAFTAR TABEL .................................................................................... xi

DAFTAR LAMPIRAN ............................................................................ xii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang .................................................................. 1

B. Perumusan Masalah .......................................................... 2

C. Tujuan Studi Kasus ........................................................... 3

D. Manfaat Studi Kasus ......................................................... 4

E. Keaslian Studi Kasus ........................................................ 5

F. Sistematika Penulisan ........................................................ 7

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori ................................................................... 9

1. Bayi Baru Lahir .......................................................... 9

2. Caput Succedaneum .................................................... 16

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 10: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

B. Teori Manajemen Kebidanan ............................................ 19

C. Data Perkembangan ........................................................... 33

D. Landasan Hukum ............................................................... 34

BAB III. METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Studi Kasus ............................................................... 35

B. Lokasi Studi Kasus ............................................................ 35

C. Subyek Studi Kasus ............................................................ 35

D. Waktu Studi Kasus ............................................................. 36

E. Instrumen Studi Kasus ........................................................ 36

F. Teknik Pengumpulan Data ................................................. 36

G. Alat-alat dan Bahan yang Dibutuhkan ................................ 39

BAB IV. TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus .................................................................. 41

B. Pembahasan ....................................................................... 59

BAB V. PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................ 64

B. Saran .................................................................................. 66

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 11: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1. Penilaian Apgar Score ............................................................... 12

Tabel 2.2. Perbedaan Caput Succedaneum dengan Chepal Hematoma ....... 17

Tabel 2.3. Apgar Score .............................................................................. 23

Tabel 4.4. Nilai Apgar Score pada By. Ny. M ............................................ 45

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 12: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Jadwal Studi Kasus

Lampiran 2. Surat Permohonan Ijin Pengambilan Data Awal

Lampiran 3. Surat Balasan Pengambilan Data Awal

Lampiran 4. Surat Permohonan Penggunaan Lahan

Lampiran 5. Surat Balasan Penggunaan Lahan

Lampiran 6. SAP ASI Eksklusif + Leaflet

Lampiran 7. SAP Cara Menyusui yang Baik dan Benar + Leaflet

Lampiran 8. SAP Perawatan Tali Pusat + Leaflet

Lampiran 9. Lembar Persetujuan Pasien

Lampiran 10. Lembar Konsultasi

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 13: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Bayi (AKB) di Indonesia masih sangat tinggi.

Menurut survey Demografi dan Kesehatan Indonesia (SDKI) tahun 2007,

Angka Kematian Bayi adalah 35 per 1000 kelahiran hidup. Menurut SDKI

tahun 2008, Angka Kematian Bayi telah dapat diturunkan menjadi 26 per

1000 kelahiran hidup. Berdasarkan survei Riset Kesehatan Dasar Depkes RI

dalam rentang tahun 2002-2007 (data terakhir), penyebab kematian bayi baru

lahir adalah Bayi Berat Lahir Rendah (BBLR) sebanyak 226 (36%), cacat

bawaan sebanyak 210 (33%), kekurangan oksigen (asfiksia) sebanyak 199

(31%), sedangkan penyebab lain kematian bayi baru lahir disebabkan oleh

sepsis (infeksi sistemik), kelainan bawaan, dan trauma persalinan

(chefalhematoma, caput succedaneum) (Depkes RI, 2009).

Data yang didapat, Angka Kematian Bayi di Propinsi Jawa Tengah

pada tahun 2008 sebesar 65 per 1000 kelahiran hidup. Penyebab dari kematian

bayi ini adalah prematur (36,9%), gagal nafas (40,5%), kelainan kongenital

(22,6%) (DinKes Jateng, 2008).

Caput succedaneum merupakan benjolan yang membulat disebabkan

kepala tertekan leher rahim yang saat itu belum membuka penuh yang akan

menghilang dalam waktu satu dua hari. Caput succedaneum ini ditemukan

biasanya pada presentasi kepala, sesuai dengan posisi bagian yang

bersangkutan. Pada bagian tersebut terjadi oedema sebagai akibat pengeluaran

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 14: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

serum dari pembuluh darah. Caput succedaneum tidak memerlukan

pengobatan khusus dan biasanya menghilang setelah 2-3 hari

(Sarwono, 2002).

Penatalaksanaan caput succedaneum adalah bayi dirawat seperti pada

perawatan bayi normal, awasi keadaan umum bayi, lingkungan harus dalam

keadaan baik (cukup ventilasi masuk sinar matahari), pemberian ASI yang

adekuat, mencegah terjadinya infeksi, memberikan penyuluhan kepada orang

tua tentang keadaan trauma pada bayi, dan perawatan bayi sehari-hari

(Varney, 2007).

Studi awal yang diperoleh peneliti di RSU Assalam Gemolong pada

bulan Januari 2011– Juni 2012 didapatkan data jumlah bayi baru lahir hidup

sebanyak 985 bayi, jumlah kasus bayi baru lahir normal sebanyak 985

(82,74%), sedangkan jumlah bayi lahir tidak normal sebanyak 170 bayi

(4,46%) yang terdiri dari bayi dengan caput succedaneum 126 bayi (74,11%),

BBLR 31 bayi (18,234%), bayi dengan ikterik 13 bayi (7,64%), dan 36 bayi

(3,65%) masuk dalam angka kematian.

Berdasarkan latar belakang diatas angka kejadian caput succedaneum

masih tinggi sehingga penulis tertarik mengambil judul “Asuhan Kebidanan

Bayi Baru Lahir By. Ny. M dengan Caput Succedaneum di RSU Assalam

Gemolong”.

B. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah

yaitu “Bagaimana penatalaksanaan asuhan kebidanan Bayi Baru Lahir dengan

Caput Succedaneum di RSU Assalam Gemolong dengan menggunakan

pendekatan manajemen kebidanan 7 langkah Varney?”.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 15: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

C. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Penulis dapat melakukan penatalaksanaan pada bayi baru lahir

dengan caput succedaneum dengan menerapkan asuhan kebidanan

menurut manajemen kebidanan 7 langkah Varney.

2. Tujuan Khusus

a. Diharapkan penulis mampu :

1) Melaksanakan pengkajian secara lengkap pada bayi baru lahir By

Ny. M dengan caput succedaneum.

2) Menginterpretasikan data yang timbul meliputi diagnosa

kebidanan, masalah, dan kebutuhan pada bayi baru lahir By Ny. M

dengan caput succedaneum.

3) Mampu merumuskan diagnosa potensial pada bayi baru lahir By

Ny. M dengan caput succedaneum.

4) Mampu mengidentifikasikan tindakan segera / antisipasi yang

memerlukan tindakan mandiri, kolaborasi dengan tenaga kesehatan

lain serta rujukan pada bayi baru lahir By Ny. M dengan caput

succedaneum.

5) Menyusun rencana asuhan kebidanan secara menyeluruh pada bayi

baru lahir By Ny. M dengan caput succedaneum.

6) Melaksanakan tindakan sesuai dengan rencana pada bayi baru lahir

By Ny. M dengan caput succedaneum.

7) Mengevaluasi pelaksanaan asuhan pada bayi baru lahir By Ny. M

dengan caput succedaneum.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 16: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

b. Mampu mengidentifikasikan dan menganalisa kesenjangan antara teori

dan praktek di lapangan khususnya pada bayi baru lahir By Ny. M

dengan caput succedaneum.

c. Mampu memberikan alternatif pemecahan masalah jika terdapat

kesenjangan antara teori dan praktek pada asuhan kebidanan yang telah

diberikan pada bayi baru lahir By Ny. M dengan caput succedaneum.

d. Mampu mendokumentasikan dengan baik asuhan kebidanan pada bayi

baru lahir By Ny. M dengan caput succedaneum.

D. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi Penulis

Menambah pengetahuan dan pengalaman serta merupakan kesempatan

untuk mempelajari lebih jauh permasalahan yang ada pada kasus bayi baru

lahir dengan caput succedaneum.

2. Bagi Profesi

Menjadi bahan masukan bagi tenaga kesehatan lainnya dalam

melaksanakan Asuhan Kebidanan pada bayi baru lahir dengan caput

succedaneum, sehingga bayi baru lahir mendapatkan tindakan asuhan

kebidanan yang cepat, tepat dan optimal.

3. Bagi Institusi

a. Rumah Sakit

Dapat memberikan masukan terhadap tenaga kesehatan lebih

memperhatikan dan meningkatkan pelayanan kepada bayi baru lahir

dengan caput succedaneum.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 17: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

b. Pendidikan

Sebagai sumber bacaan atau referensi yang dapat menambah bacaan

semua pihak serta dapat menambah bahan kepustakaan bagi yang

membutuhkan acuan pembanding dan penanganan kasus bayi dengan

caput succedaneum.

E. Keaslian Studi Kasus

Studi kasus tentang bayi baru lahir By Ny. M dengan caput

succedaneum ini pernah dilakukan oleh :

1. Nurhawa Siti Barokah (2007) dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Bayi

Ny. S dengan Caput Succedaneum atas Tindakan Vacum Ekstraksi di

Bangsal Catleya Bayi Rumah Sakit Panti Waluyo Surakarta”. Ciri-ciri

terdapat benjolan dikepala, permukaan kulit pada benjolan berwarna ungu

atau kemerahan, terasa lembut dan lunak pada perabaan. Asuhan yang

diberikan adalah memberi nutrisi yang adekuat, mengurangi gerakan

mengangkat-angkat bayi agar benjolan tidak meluas, mencegah infeksi

dengan perawatan tali pusat yang baik, personal hygiene yang baik, dan

memberikan penyuluhan pada orang tua bahwa tidak usah cemas dengan

keadaan bayinya karena benjolan akan hilang 2-3 hari. Setelah dilakukan

perawatan selama 3 hari bayi Ny.S keadaan umum baik, tangis kuat, reflek

rooting : baik, reflek suckling : baik, reflek swallowing : baik, benjolan

caput succedaneum berkurang, integumen, warna kulit kemerahan,

abdomen : tali pusat basah dan belum lepas, tidak bau, tidak ada tanda-

tanda infeksi.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 18: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

2. Ujangsari Woro Ardiyanti (2008) dengan judul “Asuhan Kebidanan pada

Bayi Ny. Y dengan Caput Succedaneum di BPS Kasiyati Wiyono

Sukoharjo”. Ciri-ciri terdapat benjolan dikepala, permukaan kulit pada

benjolan berwarna ungu atau kemerahan, terasa lembut dan lunak pada

perabaan. Asuhan yang diberikan yaitu memberi nutrisi yang adekuat,

daerah benjolan jangan ditekan-tekan, personal hygiene dan mencegah

infeksi dengan pengompresan air hangat, sehingga caput succedaneum

akan menghilang. Setelah dilakukan perawatan selama 2-3 hari bayi Ny.Y

keadaan umum bayi baik, kesadaran composmentis, berat badan naik dari

2850 gram menjadi 3110 gram, caput succedaneum terbungkus kassa

bethadine dan tidak ada tanda-tanda infeksi caput berkurang 4 mm dari

ukuran pada waktu lahir (6 cm), tali pusat kering tidak ada tanda-tanda

infeksi, bayi bergerak aktif, bayi menetek belum kuat.

3. Sutarmi (2009) dengan judul “Asuhan Kebidanan pada Bayi Ny. S dengan

Caput Succedaneum di PKD Desa Buntar, Kecamatan Mojogedang,

Karanganyar”. Ciri-ciri terdapat benjolan dikepala, permukaan kulit pada

benjolan berwarna ungu atau kemerahan, terasa lembut dan lunak pada

perabaan. Asuhan yang diberikan yaitu jangan terlalu sering mengangkat

bayi sampai caput hilang dan tidak boleh memijat bagian kepala yang

bengkak agar tidak terjadi infeksi, bayi tetap disusui. Setelah dilakukan

perawatan selama 3 hari bayi Ny. S keadaan umum baik, reflek rooting :

baik, reflek suckling : baik, keadaannya sehat, setelah dilakukan perawatan

selama 3 hari caput succedaneum telah hilang dan tidak ada infeksi.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 19: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

Perbedaan dari studi kasus yang penulis lakukan dengan keaslian diatas

terletak pada tempat, waktu dan subjek studi kasus, sedangkan persamaan

studi kasus terletak pada asuhan yang diberikan dan hasil dari asuhan yang

telah dilakukan.

F. Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan pada Karya Tulis Ilimah ini dibagi menjadi 5 bab

meliputi sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Dalam bab ini berisi tentang latar belakang masalah, perumusan

masalah, manfaat, tujuan, keaslian studi kasus dan sistematika

penulisan Karya Tulis Ilmiah.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Dalam bab ini menjelaskan tentang tinjauan teori mengenai teori

medis yang meliputi pengertian bayi baru lahir, ciri-ciri bayi lahir

normal, periode bayi baru lahir, penilaian bayi baru lahir dengan

apgar score, perubahan fisiologis bayi baru lahir, penanganan bayi

baru lahir, masalah yang sering timbul, pengertian caput

succedaneum, etiologi, tanda dan gejala, patofisiologi, komplikasi,

penatalaksanaan dan teori manajemen kebidanan menurut Varney

yang terdiri dari pengkajian, interpretasi data, diagnosa potensial,

tindakan segera atau antisipasi, rencana tindakan atau intervensi,

pelaksanaan atau implementasi, evaluasi dan data perkembangan

dengan menggunakan SOAP, serta landasan hukum dan informed

consent.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 20: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

BAB III METODOLOGI

Berisi tentang jenis laporan atau studi kasus, lokasi studi kasus,

subjek studi kasus, waktu studi kasus, instrumen studi kasus, teknik

pengumpulan data dan alat-alat yang dibutuhkan dalam studi kasus.

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

Berisi tentang tinjauan kasus dan pembahasannya. Dalam hal ini

tinjauan kasus dimulai dari pengkajian data, interpretasi data,

diagnosa potensial, antisipasi, rencana tindakan, pelaksanaan,

evaluasi, dan data perkembangan. Sedangkan pada pembahasan

penulis menjelaskan tentang masalah-masalah atau kesenjangan

antara teori dan praktek yang penulis temukan dilapangan.

BAB V PENUTUP

Bab ini berisikan kesimpulan dan saran. Kesimpulan merupakan

jawaban atas perumusan masalah dari tujuan penulis dan merupakan

inti dari pembahasan kasus, sedangkan saran merupakan alternatif

pemecahan masalah dan tanggapan dari kesimpulan.

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 21: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Tinjauan Teori

1. Bayi Baru Lahir

a. Pengertian

1) Menurut Kosim (2007), bayi baru lahir normal adalah berat lahir

antara 2500 gram sampai 4000 gram, cukup bulan, lahir langsung

menangis dan tidak ada kelainan congenital (cacat bawaan) yang

berat.

2) Menurut Varney (2002), bayi baru lahir adalah bayi yang baru lahir,

berusia 0-28 hari.

3) Menurut Arief & Kristiyanasari (2009), bayi baru lahir adalah bayi

yang lahir dari kehamilan 37 minggu sampai 42 minggu dan berat

badan lahir 2500 gram sampai dengan 4000 gram.

b. Ciri-ciri bayi baru lahir normal

Menurut Varney (2002), ciri-ciri bayi baru lahir normal adalah :

1) Berat badan 2500-4000 gram

2) Panjang badan 48-53 cm

3) Lingkar dada 30,5-33 cm

4) Lingkar kepala 31-35,5 cm

5) Nadi 120-150 kali per menit

6) Pernafasan 30-60 per menit

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 22: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

7) Tekanan darah 80 – 60 / 45 – 40 mmHg pada saat lahir dan 100 /

50 mmHg sampai hari kesepuluh

8) Warna kulit bayi harus berwarna merah muda yang bersih

9) Rambut lanugo tidak terlihat, rambut kepala biasanya telah

sempurna.

10) Genetalia wanita labia dan klitoris sering terlihat menonjol, fornik

tampak pada lipatan labia, introitus vagina terlihat kadang-kadang

ditemukan lendir (mucoid show)

11) Kuku-kuku jarinya panjang dan cukup tajam, untuk membuat

cakaran yang dalam

12) Reflek yang dalam

13) Reflek hisap dan menelan sudah dibentuk

14) Reflek mata sudah baik, bayi-bayi bila dikagetkan akan

memperlihatkan gerakan seperti memeluk

15) Eliminasi baik, urine, mukonium akan keluar dalam 24 jam pertama,

mekonium berwaran kuning kecoklatan.

c. Periode Bayi Baru Lahir

Menurut Varney (2002), periode bayi baru lahir yaitu :

1) Periode I adalah periode reaktivitas pertama yang dimulai pada saat

bayi lahir, berlangsung selama 30 menit pertama setelah lahir. Pada

periode ini bayi terjaga dengan mata terbuka, memberikan respon

terhadap stimulus, menghisap dengan penuh semangat dan

menangis. Kecepatan pernapasan sampai 82 kali, denyut jantung

sampai 180 kali / menit dan bising usus aktif. Perawatan khusus:

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 23: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

jaga bayi agar tetap hangat dengan menggunakan selimut hangat

atau lampu penghangat diatas kepala.

2) Periode II adalah periode tidur yang tidak berespon yang

berlangsung 30 menit sampai 2 jam setelah lahir. Dalam periode ini

bayi berada dalam tahap tidur yang nyenyak. Denyut jatung

menurun selama periode ini hingga kurang dari 140 kali/menit dan

kecepatan pernafasan lambat dan tenang. Bayi mungkin

mengeluarkan mekoneum dan urin. Periode ini berakhir ketika

lendir pernapasan telah berkurang.

3) Periode III merupakan periode reaktivitas kedua atau periode

stabilisasi yang berlangsung 2 sampai 6 jam setelah lahir. Pada

periode ini bayi lebih mudah untuk tidur dan terbangun. Tanda-tanda

vital stabil, kulit berwarna kemerahan dan hangat.

d. Penilaian bayi baru lahir dengan menggunakan Apgar Score

Apgar score ini perlu dilakukan karena untuk mengetahui

apakah bayi menderita asfiksia atau tidak. Yang dinilai adalah

frekuensi jantung (heart rate), usaha nafas (respiratory effort), tonus

otot (muscle tone), warna kulit (colour) dan reaksi terhadap

rangsangan (respone to stimuli). Setiap penilaian diberi nilai angka 0,

1, dan 2. Dari hasil penilaian tersebut dapat diketahui apakah bayi

normal (nilai apgar 7-10). Asfiksia sedang-ringan (nilai apgar 4-6),

atau bayi menderita asfiksia berat (nilai apgar 0-3). Penilaian

dilakukan pada menit ke-1 dan menit kelima (Wiknjosastro, 2002).

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 24: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

Tabel 2.1

Penilaian Agpar Score

TandaNilai Jumlah

0 1 2 1’ 5’ 10’

Appearance

(warna kulit)

Pucat Badan merah Seluruh tubuh

Pulse rate

(frekuensi nadi)

Tidak ada Kurang dari 100 Lebih dari 100

Grimace

(reaksi rangsangan)

Tidak ada Sedikit gerakan

mimik (grimace)

Batuk/bersih

Activity

(tonus otot)

Tidak ada Ekstremitas dalam

sedikit fleksi

Gerakan pasif

Repiration

(pernafasan)

Tidak ada Semau/tidak teratur Baik/menangis

Jumlah

Sumber: Rabe (2002)

e. Perubahan-perubahan fisiologis pada bayi baru lahir

1) Pernafasan

Pola respirasi agak menyimpang selama beberapa jam pertama

setelah dilahirkan dengan frekuensi antara 40 dan 60 kali per

menit. Sesudah dua jam, frekuensi respirasi menurun dan berkisar

di sekitar 40 kali per menit ketika bayi dalam keadaan tidur.

Frekuensi respirasi dihitung dengan mengamati naik turunnya

abdomen (Farrer, 2001).

2) Suhu

Sesaat sesudah bayi lahir ia akan berada di tempat yang suhunya

lebih rendah dari dalam kandungan dan dalam keadaan basah, suhu

tubuh bayi yang normal sekitar 360C - 37

0C (Wiknjosastro, 2002).

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 25: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

3) Kulit

Bayi harus berwarna merah muda yang bersih, mungkin terdapat

sedikit sianosis pada kaki dan tangan selama 24 jam pertama

(Farrer, 2001).

4) Urine

Bayi berkemih hanya sesekali atau dua kali selama 24 jam pertama.

Urine sering disekresikan pada saat lahir dan kejadian ini mungkin

tidak diketahui sesudah hari pertama, ekskresi urine akan terjadi

dengan sering yaitu sekitar 10-12 kali per hari. Mungkin urine

berwarna agak kemerahan akibat kandungan urat di dalamnya

(Farrer, 2001).

5) Feses

Feses yang berbentuk mekonium berwarna hijau tua yang telah

berada di saluran pencernaan selama janin berumur 16 minggu,

akan mulai keluar dalam 24 jam. Pengeluaran ini akan berlangsung

sampai hari ke 2-3. Pada hari ke-4 sampai hari ke-5 warna tinja

menjadi coklat kehijau-hijauan (Wiknjosastro, 2002).

6) Tali pusat

Pada umumnya tali pusat akan puput pada waktu bayi berumur 6-7

hari. Bila tali pusat puput (lepas) maka setiap sesudah mandi tali

pusat harus dibersihkan dan dikeringkan. Caranya adalah dengan

membersihkan pangkal tali pusat yang ada di perut bayi dan daerah

sekitarnya dengan kassa kering (Depkes RI, 2009).

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 26: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

7) Refleks

Menurut Farrer (2001), refleks yang terdapat pada neonatorum

normal yaitu :

a) Reflek morro (reflek peluk)

Rangsangan mendadak yang menyebabkan lengan ke atas dan

ke bawah, seakan memeluk seseorang.

b) Reflek tonicneck

Anak akan mengangkat leher dan menoleh ke kanan/kiri jika

ditekankan pada posisi tengkurap.

c) Reflek rooting

Sentuhan pipi atau bibir yang menyebabkan kepala menoleh ke

arah sentuhan.

d) Reflek sucking (menghisap dan menelan)

Timbul bersama-sama dengan rangsangan pipi untuk menghisap

puting susu dan menelan ASI.

e) Reflek grasping (genggaman, Darwin)

Bila jari diletakkan pada telapak tangan anak akan menutup

telapak tangan tadi.

f) Reflek babinsky

Bila ada rangsangan dari telapak kaki, ibu jari kaki akan

bergerak ke atas dan jari lainnya akan membuka.

g) Reflek stapping

Jika bayi dibuat posisi berdiri maka akan ada gerakan spontan

kaki melangkah ke depan walaupun belum bisa berjalan.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 27: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

f. Penanganan bayi baru lahir

Menurut Saifuddin (2002), penanganan segera bayi baru lahir adalah:

1) Membersihkan jalan nafas

Apabila bayi baru lahir tidak langsung menangis, penolong harus

segera membersihkan jalan nafas. Bila bayi setelah 1 menit tidak

bisa bernafas spontan maka penolong melakukan resusitasi.

2) Memotong dan merawat tali pusat

Sebelum tali pusat dipotong penolong memastikan bahwa tali pusat

diklem dengan baik untuk mencegah terjadinya perdarahan.

3) Mempertahankan suhu tubuh bayi

Pada waktu bayi baru lahir, bayi belum mampu mengatur tetap

suhu tubuhnya dan membutuhkan pengaturan dari luar untuk

membuatnya tetap hangat.

4) Memberi vitamin K

Untuk mencegah terjadinya perdarahan karena defisiensi vitamin K

maka semua bayi baru lahir normal diberi vitamin K per parenteral

dengan dosis 0,5 mg-1 mg IM.

g. Masalah yang sering timbul

Menurut WHO (2009), masalah yang sering timbul adalah :

1) BBLR (Berat Badan Lahir Rendah) Adalah bayi baru lahir dengan

berat badan kurang dari 2500 gram.

2) Asfiksia adalah kegagalan bernafas secara spontan dan teratur pada

saat lahir atau beberapa saat setelah lahir.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 28: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

3) Infeksi adalah penyakit yang disebabakan karena masuknya bibit

penyakit.

4) Cacat bawaan adalah cacat yang dibawa sejak lahir, cacat sejak

dalam kandungan.

5) Trauma jalan lahir : chepalhematoma, caput succedaneum

2. Caput Succedaneum

a. Pengertian

1) Caput succedaneum adalah pembengkakan difus jaringan lunak

kepala yang dapat melampaui sutura garis tengah (Saifuddin, 2002).

2) Caput succedaneum adalah pembengkakan edemotaus dari bawah

kulit kepala bayi tetapi di atas tulang tengkorak (Farrer, 2001).

3) Caput succedaneum adalah odema di kulit kepala pada bagian

presentasi kepala yang dapat mengenai area kepala secara luas atau

sebesar telur itik, pembengkakan mencapai garis sutura. Oedem ini

secara bertahap diabsorbsi dan menghilang dalam waktu 3 hari

(Pilliteri, 2002).

b. Etiologi

Caput succedaneum timbul karena kepala janin mendapatkan

tekanan dari serviks setelah selaput ketuban pecah (Farrer, 2001).

Menurut Surasmi (2003), caput succedaneum dapat terjadi pada

saat persalinan normal karena disebabkan oleh sebagai berikut :

1) Tekanan yang kuat dan lama pada kepala bayi (partus lama, vacum

ekstraksi).

2) Caput succedaneum dapat terjadi bilamana ketuban sudah pecah, his

kuat, anak hidup dan presentasi kepala.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 29: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

c. Tanda dan gejala

Menurut Pilliteri (2002), tanda dan gejala caput adalah :

1) Adanya oedema di kepala.

2) Pada perabaan teraba lembut dan lunak.

3) Oedema melampaui sela-sela tulang dan tengkorak.

4) Biasanya menghilang dalam 2-3 hari.

Tabel 2.2

Perbedaan Caput succedaneum dengan Chephal Hematomaea

Caput succedaneum Chephal HematomaeaSudah ada pada waktu lahir Mungkin belum timbul untuk

beberapa jamLunak, ada lekukan bila ditekan Lunak, tidak ada lekukanPembengkakan yang merata Berbatas tegasTerletak di atas sutura danmelewatinya

Terbatas pada satu tulang, tidakmelewati sutura

Bisa berubah-ubah letaknya, mencaritempat yang terendah

Tetap ditempatnya semula

Terbesar pada waktu lahir dan segeramulai mengecil dan hilang dalambeberapa jam

Timbul setelah beberapa jam,bertambah besar untuk beberapalama dan baru hilang setelahberminggu-minggu atau berbulan-bulan

Sumber : Hakimi (2003)

d. Patofisiologi

Menurut Markum (2002), kelainan ini timbul akibat tekanan keras

pada kepala ketika memasuki jalan lahir sehingga terjadi

pembendungan sirkulasi kapiler dan limfe disertai pengeluaran cairan

tubuh ke jaringan ekstra vasa.

Benjolan caput berisi cairan serum dan sering bercampur sedikit

darah, secara klinis benjolan ditemukan di daerah presentasi lahir pada

perabaan teraba benjolan lunak, terbatas tidak tegas, tidak berfluktuasi,

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 30: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

tetapi bersifat oedema terletak di luar periosteum hingga melampaui

sutura (Markum, 2002).

e. Komplikasi

Menurut Markum (2002), komplikasi dari caput succedaneum adalah

syok akibat dari caput succedaneum.

Komplikasi lain dari caput succedaneum menurut Rinawati (2009)

sebagai berikut :

1) Caput hemoragik.

Caput hemoragik pada caput succedaneum bisa terjadi karena kulit

kepala terluka (Kosim, 2003).

2) Ikterus.

Pada bayi yang terkena caput succedaneum dapat menyebabkan

ikterus karena inkompatibilitas faktor Rh atau golongan darah A, B,

O antara ibu dan bayi (Kosim, 2003).

3) Anemia.

Anemia bisa terjadi pada bayi yang terkena caput succedaneum

karena pada benjolan terjadi perdarahan yang hebat atau perdarahan

yang banyak (Kosim, 2003).

f. Penatalaksanaan

Menurut Surasmi (2002), penatalaksanaan yang dilakukan pada

bayi dengan caput succedaneum adalah :

1) Daerah benjolan jangan ditekan-tekan.

2) Lingkungan harus dalam keadaan baik, cukup ventilasi untuk masuk

sinar matahari.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 31: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

3) Pemberian ASI yang kuat, mengajarkan ibu cara meneteki dengan

tiduran untuk mengurangi bayi terlalu sering diangkat, agar benjolan

tidak meluas.

4) Menjaga kebersihan atau mencegah infeksi pada area benjolan dan

sekitarnya dengan pengompresan air hangat.

5) Memberikan penyuluhan kepada orang tua tentang :

a) Keadaan trauma pada bayi, tidak usah cemas karena benjolan

akan menghilang 2-3 hari.

b) Perawatan bayi sehari-hari.

c) Manfaat dan cara pemberian ASI.

6) Mencegah terjadinya infeksi dengan cara;

a) Perawatan tali pusat dengan baik.

b) Personal hygiene yang baik.

7) Bayi dirawat seperti pada perawatan bayi normal

8) Observasi keadaan umum bayi

B. Teori Manajemen Kebidanan

Manajemen kebidanan merupakan proses pemecahan masalah dengan

pengorganisasian pikiran dan tindakan-tindakan yang urut dan logis serta

menguntungkan kedua belah pihak yaitu pasien dan tenaga kesehatan (Varney,

2007). Dalam memberikan asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan

caput succedaneum penulis beracuan pada pola pikir Varney karena dalam

metode dan pendekatannya sistematis dan analitik sehingga memudahkan

dalam pengarahan pemecahan masalah terhadap klien. Berikut penerapan

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 32: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

manajemen kebidanan Hellen Varney dalam kasus bayi dengan caput

succedaneum.

1. Langkah I : Pengkajian

Pengkajian adalah langkah vital yang dipakai dalam menerapkan

asuhan kebidanan pada pasien. Pada tahap ini semua data dasar dan

informasi tentang pasien dikumpulkan dan dianalisa untuk mengevaluasikan

keadaan pasien (Varney, 2007).

a. Data Subjektif

Data subjektif adalah data yang didapatkan dari pasien sebagai

suatu pendapatan terhadap suatu situasi dan kejadian (Nursalam, 2001)

meliputi :

1) Biodata

a) Nama bayi : untuk mengetahui identitas bayi.

b) Umur bayi : untuk mengetahui berapa umur bayi yang

nanti akan disesuaikan dengan tindakan yang

akan dilakukan.

c) Tanggal/ jam : untuk mengetahui kapan bayi baru lahir,

sesuai atau tidak dengan perkiraan lahirnya.

d) Jenis kelamin : untuk mengetahui jenis kelamin bayi dan

membedakan dengan bayi yang lain.

e) Alamat : untuk mengetahui gambaran tentang tempat

dimana pasien tinggal.

f) Nama ibu/ ayah : untuk mengetahui nama penanggung jawab.

g) Umur ibu/ ayah : mengetahui umur penanggung jawab.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 33: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

h) Agama : mengetahui agama/keyakinan apa yang

dianut pasien.

i) Suku/ bangsa : untuk mengetahui faktor pembawa ras yang

berhubungan dengan suku bangsa.

j) Pendidikan : untuk mengetahui tingkat pendidikan.

k) Pekerjaan : untuk mengetahui gambaran keadaan sosial

ekonomi.

l) Alamat : untuk mengetahui gambaran tentang tempat

dimana pasien tinggal.

2) Anamnesa pada ibu

a) Keluhan utama

Keluhan utama adalah keluhan atau gejala yang menyebabkan

pasien dibawa berobat yang disampaikan oleh orangtua ataupun

anak (Matondang, 2009).

Menurut Felling (2009), dalam kasus caput succedaneum bayi

tidak mengalami keluhan apapun.

b) Riwayat kehamilan sekarang

Untuk mengetahui hari pertama haid terakhir (HPHT),

hari perkiraan lahir (HPL), frekuensi pemeriksaan Ante Natal

Care (ANC), yang memeriksa, keluhan, dan imunisasi

(Wiknjosastro, 2006).

c) Riwayat persalinan sekarang

Untuk mengetahui tempat persalinan, penolong, jenis

persalinan, lama persalinan dari kala I sampai kala IV, keadaan

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 34: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

anak, jumlah air ketuban, dan adakah komplikasi dalam

persalinan (Varney, 2002). Pada kasus caput succedaneum

disebabkan karena persalinan kala II lama dan vakum ekstraksi

(tekanan yang kuat pada kepala saat memasuki jalan lahir

sehingga terjadi bendungan sirkulasi perifer dan limfe yang

disertai dengan pengeluaran cairan tubuh ke jaringan

ekstravaskuler) (Manuaba, 2007).

d) Riwayat penyakit kehamilan

Untuk mengetahui adanya hipertensi tanda-tanda tekanan

sistolik 140 mmHg dan tekanan diastolik 90 mmHg, pre

eklamsi tandanya edema dan protein urin, eklamsi tandanya

gangguan penglihatan, mual (Varney, 2002).

e) Riwayat penyakit sistemik

Untuk mengetahui adanya penyakit jantung, ginjal, asma,

hepatitis, DM, hipertensi, epilepsi dan lain-lain (Varney, 2002).

f) Riwayat kesehatan keluarga

Untuk mengetahui apakah ada anggota keluarga yang menderita

penyakit menular atau menahun, misalnya hipertensi, DM, dan

lain-lain (Varney, 2002).

g) Riwayat keturunan kembar

Untuk mengetahui apakah ada anggota keluarga yang mempunyai

keturunan kembar (Varney, 2002).

h) Riwayat operasi

Untuk mengetahui apakah pernah mengalami tindakan

pembedahan atau tidak (Varney, 2002).

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 35: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

b. Data Objektif

Data ini sebagai penguat data subjektif yang dirumuskan

dalam data fokus untuk mendukung interpretasi data yang

pemeriksaannya meliputi pemeriksaan dari kepala sampai kaki

(Varney, 2007).

1) Pemeriksaan Khusus Apgar Score

Penilaian Apgar score yaitu untuk menilai apakah bayi menderita

asfiksia atau tidak, dilakukan setelah 1 menit bayi lahir yang

meliputi warna kulit (Appearance), frekuensi nadi (Pulse rate),

reaksi rangsangan (Grimace), tonus otot (Muscle tonus), dan usaha

nafas (Respiration).

Tabel 2.3

Agpar Score

TandaNilai Jumlah

0 1 2 1’ 5’ 10’

Appearance(warna kulit)

Pucat Badan merah Seluruh tubuh

Pulse rate(frekuensi nadi)

Tidak ada Kurang dari 100 Lebih dari 100

Grimace(reaksi rangsangan)

Tidak ada Sedikit gerakan

mimik (grimace)

Batuk/bersih

Activity(tonus otot)

Tidak ada Ekstremitas dalam

sedikit fleksi

Gerakan pasif

Repiration(pernafasan)

Tidak ada Semau/tidak teratur Baik/menangis

Jumlah

Sumber : Rabe (2002)

2) Pemeriksaan Umum

a) Keadaan umum

Untuk mengetahui keadaan umum baik, sedang, lemah dari

pasien (Saifuddin, 2002). Pada kasus bayi caput succedaneum

ini, keadaaan umumnya adalah sedang (Feling, 2009).

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 36: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

b) Kesadaran

Kesadaran itu meliputi (composmentis / sadar penuh, apatis /

acuh tak acuh terhadap keadaan sekitarnya, somnolen /

kesadaran yang mau tidur saja). Pada kasus ini, bayi caput

succedaneum dengan tangisannya yang kuat menunjukkan

kesadaran composmentis (Matondang, 2009).

c) Mengetahui Tanda Tanda Vital (TTV) menurut Saifuddin (2002),

adalah :

(1) Frekuensi pernapasan : Waktu bayi tenang, hitung pernapasan

selama 60 detik. Frekuensi yang

normal adalah 30-60 kali per menit.

(2) Denyut jantung : Hitung denyut jantung selama

60 detik, normalnya adalah 120-160

kali per menit.

(3) Suhu : Kisaran suhu bayi yang normal

adalah 36,40C-37,2

0C.

3) Pemeriksaan Fisik Sistematis

a) Kepala : Adakah caput, perdarahan sub aponeurotik,

cephal hematom serta hidrosefalus atau

porenfalus (Hidayat, 2009). Pada kasus bayi

dengan caput succedaneum adanya oedema di

kepala, pada perabaan teraba lembut dan lunak,

oedema melampaui sela-sela tulang dan

tengkorak (Pilliteri, 2002).

b) Ubun-ubun : Berdenyut atau tidak (Nursalam, 2001).

c) Muka : Simetris atau tidak (Nursalam, 2001).

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 37: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

d) Mata : Periksa bagian sklera pucat atau kuning dan

konjungtiva apakah merah muda atau tidak

(Varney, 2007).

e) Telinga : Untuk menilai adanya gangguan pendengaran

atau tidak, simetris atau tidak, ada serumen atau

tidak (Hidayat, 2009).

f) Hidung : Untuk mengetahui ada polip atau tidak, simetris

atau tidak, ada sekret atau tidak (Hidayat, 2009).

g) Mulut : Untuk mengetahui mukosa mulut, kemampuan

reflek mengisap, ada pigmen atau tidak

(Hidayat, 2009).

h) Leher : Ada atau tidak pembesaran kelenjar tiroid dan

kelenjar limfe (Varney, 2007).

i) Dada : Untuk mengetahui simetris atau tidak

(Kosim, 2005).

j) Abdomen : Untuk mengetahui distensi abdomen, defek pada

dinding perut atau tali pusat dimana usus atau

organ perut yang lain keluar, untuk melihat bentuk

dari abdomen (Kosim, 2005).

k) Tali pusat : Untuk melihat apakah ada kemerahan, bengkak,

bernanah, berbau, atau lainnya pada tali pusat

(Hidayat, 2009).

l) Punggung : Adakah kerusakan yang terlihat misalnya massa

lekuk atau tonjolan (Varney, 2004).

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 38: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

m) Ekstremitas : Adakah kelainan seperti polidaktil atau sinidaktil

(Varney, 2004).

n) Genetalia : Apakah jenis kelamin normal atau tidak. Pada

bayi perempuan apakah labia mayora telah

menutupi labia minora, sedangkan pada laki-laki

apakah testis sudah turun ke skrotum

(Varney, 2007).

o) Anus : Adakah lubang atau saluran genitourinasi

(Varney, 2007).

4) Pemeriksaan Reflek

a) Reflek kejut (Morro Reflex)

Didapat dengan memberikan isyarat kepada bayi, dengan satu

teriakan kencang atau gerakan yang mendadak. Respon bayi

baru lahir berupa menghentakkan tangan dan kaki lurus ke arah

ke luar, sedangkan lutut fleksi, tangan akan kembali lagi ke

arah dada seperti posisi bayi dalam pelukan. Jari-jari tampak

terpisah dan bayi mungkin menangis (Ladewig, 2005). Pada

bayi dengan caput succedaneum reflek kejut positif baik

(Bobak, 2005).

b) Reflek menggenggam (Graps Reflex)

Didapat dengan cara menstimulasi telapak tangan bayi dengan

sebuah obyek atau dengan jari pemeriksa. Respons bayi berupa

menggenggam dan memegang dengan erat, sehingga dapat

diangkat sebentar dari tempat tidur (Ladewig, 2005). Pada bayi

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 39: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

dengan caput succedaneum reflek menggenggam baik

(Bobak, 2005).

c) Reflek menghisap (Suching Reflex)

Didapat saat sisi mulut bayi baru lahir atau dagunya

disentuh. Respon bayi akan menoleh ke samping untuk

mencari sumber objek, dan membuka mulutnya untuk

menghisap (Ladewig, 2005). Pada bayi dengan caput

succedaneum reflek menghisap baik (Bobak, 2005).

d) Reflek mencari (Rooting Reflex)

Mengusap pipi atau area di sekitar mulut. Respon bayi

akan menoleh ke arah usapan dan mencari puting dengan

bibirnya. Bayi menggunakan reflek ini untuk mencari makanan

(Kelly, 2002). Pada bayi dengan caput succedaneum reflek

mencari baik (Bobak, 2005).

e) Reflek mengedip (Glabellar/Myerson’s Reflex)

Cahaya yang terang, sentuhan pada kelopak mata atau suara

yang tiba-tiba. Kelopak mata bayi membuka dan menutup

dengan cepat (Kelly, 2002). Pada bayi dengan caput

succedaneum refleks mengedip baik (Bobak, 2005).

5) Pemeriksaan Antropometri menurut Ladewig (2005), adalah :

a) Lingkar kepala : Untuk mengetahui pertumbuhan otak,

normalnya 31 cm sampai 35,5 cm.

Pada bayi caput succedaneum lingkar

kepala sama seperti bayi normal.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 40: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

b) Lingkar dada : Untuk mengetahui keterlambatan

pertumbuhan dan indikasi kekurangan

energi kronis, normal 30,5 cm sampai

33 cm. Pada bayi caput succedaneum

lingkar dada sama seperti bayi

normal.

c) Panjang badan : Normalnya 48 cm sampai 53 cm.

Pada bayi caput succedaneum

panjang badan sama seperti bayi

normal.

d) Berat badan : Normal 2500 gram sampai 4000

gram. Pada bayi caput succedaneum

berat badan sama seperti bayi normal.

e) Lingkar lengan atas : Untuk mengetahui lingkar lengan atas

(normal 14-16 cm). Pada bayi caput

succedaneum lingkar lengan atas

(LILA) sama seperti bayi normal.

6) Pola Eliminasi

Menurut Surasmi (2003), adalah untuk mengetahui fungsi sistem

pencernaan dan metabolisme tubuh meliputi frekuensi BAB,

warna, konstipasi dan BAK warna dan frekuensi.

7) Data Penunjang

Data penunjang adalah data yang diperoleh selain dari pemeriksaan

fisik (Matondang, 2003). Data penunjang meliputi pemeriksaan Hb

dan golongan darah serta USG dan rontgen (Manuaba, 2007).

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 41: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

2. Langkah II : Interpretasi Data

Varney (2007) mengatakan bahwa pada langkah ini dilakukan

identifikasi yang benar terhadap masalah atau diagnosa dan kebutuhan klien

berdasarkan interpretasi data yang besar atas data-data yang dikumpulkan.

Data dasar yang sudah dikumpulkan diinterpretasikan sehingga

ditemukan masalah atau diagnosa yang spesifik. Kata masalah dan

diagnosa keduanya digunakan karena beberapa masalah tidak dapat selesai

seperti diagnosa tetapi sungguh membutuhkan penanganan yang dituangkan

ke dalam sebuah rencana asuhan terhadap klien. Masalah sering berkaitan

dengan pengalaman wanita yang diidentifikasi oleh bidan sesuai dengan

pengarahan masalah ini sering menyertai diagnosa.

a. Diagnosa kebidanan

Diagnosa kebidanan adalah diagnosa yang ditegakkan dalam

lingkup praktek kebidanan dan memenuhi standar nomeklatur diagnosa

kebidanan (Varney, 2007).

Diagnosa : By Ny. X Umur…… dengan Caput succedaneum.

Dasar :

DS : 1) Ibu mengatakan bayinya lahir dengan benjolan dikepala

2) Ibu mengatakan tidak ada keluhan apapun pada bayinya

3) Ibu mengatakan proses persalinannya lama

DO : 1) Keadaan umum

2) Kesadaran

3) Apgar score

4) Adanya odema di kepala, pada perabaan teraba lembut dan

lunak, oedema melampaui sela-sela tulang dan tengkorak.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 42: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

5) Pemeriksaan reflek bayi :

a) Reflek kejut / moro reflek

b) Reflek menggenggam

c) Reflek menghisap

d) Reflek mencari

e) Reflek mengedip

b. Masalah

Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman

klien yang ditemukan dari hasil pengkajian atau menyertai diagnosa

dan tetap membutuhkan penanganan (Varney, 2007). Masalah pada bayi

dengan caput succedaneum yaitu bayi rewel (Kosim, 2003).

c. Kebutuhan

Menurut Varney (2007), kebutuhan adalah hal-hal yang

dibutuhkan klien dan belum teridentifikasi dalam diagnosa dan

masalah didapatkan dengan analisa data.

Kebutuhan yang diberikan pada bayi baru lahir dengan caput

succedaneum adalah menghindari adanya sentuhan pada benjolan

(Kosim, 2005).

3. Langkah III : Diagnosa Potensial

Untuk langkah ini penulis mengidentifikasi masalah atau diagnosa

potensial lain berdasarkan rangkaian masalah dan diagnosa yang sudah

diidentifikasi. Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan

dilakukan pencegahan, di samping mengamati klien bidan diharapkan

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 43: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

dapat bersiap-siap bila diagnosa masalah potensial ini benar-benar terjadi

(Varney, 2007).

Diagnosa potensial pada bayi baru lahir dengan caput succedaneum

adalah infeksi, ikterus dan anemia (Kosim, 2005).

4. Langkah IV : Antisipasi

Langkah ini mengidentifikasikan perlunya tindakan segera oleh

bidan dan untuk dikonsultasikan segera, ditangani bersama dengan anggota

tim kesehatan yang sesuai dengan kondisi klien (Varney, 2007).

Penanganan segera pada kasus ini adalah kolaborasi dengan tenaga

kesehatan yang lain seperti dokter spesialis anak (Saifuddin, 2002).

Menurut Saifuddin (2002), penanganan yang segera dilakukan adalah:

a. Kompres daerah caput succedaneum menggunakan air hangat

b. Kolaborasi dengan dokter spesialis untuk pemberian terapi Vitamin

Neo K 1x½ mg secara IM, Cefotaxim 2x150 mg/12 jam secara IM,

Gentamicin 1x10 mg/12 jam secara IM.

5. Langkah V : Perencanaan

Perencanaan merupakan penentuan apa yang harus dilakukan untuk

membantu klien dalam memenuhi kebutuhan kesehatannya dan mengatasi

masalah kebidanan yang telah dirumuskan (Pusdiknakes, 2003).

Rencana asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan caput

succedaneum menurut Surasmi (2002), adalah :

a. Daerah benjolan jangan ditekan-tekan.

b. Lingkungan harus dalam keadaan baik, cukup ventilasi untuk masuk

sinar matahari.

c. Berikan ASI yang kuat, ajarkan ibu cara meneteki dengan tiduran untuk

mengurangi bayi terlalu sering diangkat, agar benjolan tidak meluas.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 44: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

d. Jaga kebersihan atau mencegah infeksi pada area benjolan dan

sekitarnya dengan memberi kompres air hangat.

e. Berikan penyuluhan kepada orang tua tentang : keadaan trauma pada

bayi, perawatan bayi sehari-hari, manfaat serta cara pemberian ASI.

f. Cegah terjadinya infeksi dengan cara : perawatan tali pusat dengan

baik, personal hygiene yang baik.

g. Bayi dirawat seperti pada perawatan bayi normal.

h. Observasi keadaan umum bayi.

6. Langkah VI : Pelaksanaan

Langkah ini merupakan pelaksanaan asuhan secara menyeluruh

seperti yang diuraikan pada langkah kelima secara efisien dan aman. Pada

saat tertentu bidan biasa berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain,

tetapi bidan tetap bertanggung jawab terhadap pelaksanaan asuhan

(Varney, 2007).

Pelaksanaan asuhan kebidanan menurut Surasmi (2002), adalah :

a. Menjaga daerah benjolan jangan ditekan-tekan.

b. Menjaga lingkungan harus dalam keadaan baik, cukup ventilasi untuk

masuk sinar matahari.

c. Memberikan ASI yang kuat, mengajarkan ibu cara meneteki dengan

tiduran untuk mengurangi bayi terlalu sering diangkat, agar benjolan

tidak meluas.

d. Menjaga kebersihan atau mencegah infeksi pada area benjolan dan

sekitarnya dengan memberi kompres air hangat.

e. Memberikan penyuluhan kepada orang tua tentang: keadaan trauma

pada bayi, perawatan bayi sehari-hari, manfaat serta cara pemberian

ASI.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 45: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

f. Mencegah terjadinya infeksi dengan cara : merawat tali pusat dengan

baik, personal hygiene yang baik.

g. Merawat bayi seperti pada perawatan bayi normal.

h. Mengobservasi keadaan umum bayi.

7. Langkah VII : Evaluasi

Merupakan langkah terakhir untuk menilai keefektifan dari rencana

asuhan yang telah diberikan meliputi pemenuhan kebutuhan akan bantuan

apakah benar-benar telah terpenuhi sesuai dengan kebutuhan dalam

masalah dan diagnosa (Varney, 2007).

Diharapkan setelah diberikan asuhan kebidanan pada bayi dengan

caput succedaneum menurut Surasmi (2002), adalah :

a. Tidak terjadi tanda-tanda infeksi pada daerah sekitar caput

succedaneum.

b. Tidak terjadi pembesaran pada caput succedaneum.

c. Nutrisi bayi terpenuhi.

d. Caput succedaneum dapat sembuh.

C. Data Perkembangan

Selanjutnya rencana asuhan kebidanan ditulis dalam data

perkembangan SOAP, yang merupakan salah satu pendokumentasian yang

ada menurut Varney (2007), yang terdiri dari :

S : Subjektif

Menggunakan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien

melalui anamnesa, misalnya : riwayat kehamilan ibu, identitas

pasien.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 46: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

O : Objektif

Menggambarkan pendokumentasi hasil pemeriksaan fisik klien, hasil

laboratorium dan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data

fokus untuk mendukung analisa (assesment).

A : Assesment

Menggambarkan pendokumentasian, analisa dan interpretasi data

subjektif dan objektif dalam suatu identifikasi.

1. Diagnosa atau masalah.

2. Antisipasi diagnosa atau masalah potensial.

3. Perlunya tindakan segera oleh bidan atau dokter, konsultasi

atau kolaborasi dan atau tujuan.

P : Planning

Menggambarkan pendokumentasian perencanaan dan evaluasi

berdasarkan Assesment.

D. Landasan Hukum

Permenkes RI No. 149/Menkes/2010 tentang izin dan penyelenggaraan

praktik bidan pasal 10 ayat 2 pelayanan kebidanan kepada bayi meliputi :

pemeriksaan bayi baru lahir, perawatan tali pusat, perawatan bayi, resusitasi

pada bayi baru lahir, pemberian imunisasi dan pemberian penyuluhan

(Kepmenkes RI, 2010).

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 47: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. Jenis Studi Kasus

Karya Tulis Ilmiah ini merupakan bentuk laporan studi kasus dengan

menggunakan metode diskriptif yaitu suatu metode yang dilakukan dengan

bertujuan untuk mendiskripsikan, atau memaparkan peristiwa-peristiwa yang

dilakukan secara sistematis dan menekankan pada data faktual dari pada

penyimpanan. Studi kasus adalah meneliti suatu permasalahan melalui suatu

kasus yang terdiri dari unit tunggal (Notoatmodjo, 2005).

B. Lokasi Studi Kasus

Lokasi studi kasus adalah tempat yang digunakan untuk pengambilan

data selama studi kasus berlangsung (Notoatmodjo, 2002). Pengambilan atas

studi kasus ini dilakukan di RSU Assalam Gemolong.

C. Subjek Studi Kasus

Subyek studi kasus adalah siapa orang atau golongan nama yang

menjadi sasaran pelaksanaan pengambilan kasus (Notoatmodjo, 2002). Dalam

penyusunan kasus ini yang dijadikan subjek studi kasus adalah bayi baru lahir

Ny. M dengan caput succedaneum.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 48: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

D. Waktu Studi Kasus

Waktu studi kasus adalah jangka waktu yang dibutuhkan penulis untuk

memperoleh data studi kasus yang akan dilaksanakan (Notoatmodjo, 2002).

Pengambilan studi kasus ini dilakukan penulis pada tanggal 4 sampai 7

Agustus 2012.

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen penelitian adalah alat atau fasilitas yang digunakan oleh

penulis agar lebih mudah dalam pengumpulan data yang diperlukan

(Notoatmodjo, 2003).

Adapun instrumen yang digunakan penulis untuk pengambilan data

dalam laporan kasus ini adalah dengan menggunakan format asuhan kebidanan

pada Bayi Baru Lahir dan data perkembangan dengan SOAP.

F. Teknik Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh penulis pada

saat melakukan asuhan kebidanan pada bayi dengan caput succedaneum

(Nursalam, 2002).

a. Pemeriksaan fisik

Pengkajian kesehatan merupakan komponen kunci dalam

pembuatan keputusan klinis. Keahlian dalam pembuatan laporan

keputusan klinis menopang pengembangan praktek kebidanan.

Pemeriksaan fisik yang dilakukan antara lain :

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 49: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

1) Inspeksi

Merupakan proses observasi dengan menggunakan mata, dilakukan

untuk mendeteksi tanda-tanda fisik yang berhubungan dengan status

fisik (Nursalam, 2002). Inspeksi pada kasus bayi baru lahir dengan

caput succedaneum antara lain : ukuran, warna, bentuk, posisi,dan

ada tidaknya infeksi. Inspeksi mulai dilakukan dari ujung kepala

sampai kaki.

2) Palpasi

Pemeriksaan dengan menggunakan sentuhan atau perabaan, metode

ini dikerjakan untuk mendeterminasi ciri-ciri jaringan atau organ

(Nursalam, 2002).

Palpasi pada kasus bayi baru lahir dengan caput succedaneum

dilakukan dimulai dari vital sign, turgor kulit, palpasi leher,

genetalia .

3) Perkusi

Suatu pemeriksaan dengan jalan mengetuk untuk membandingkan

kiri-kanan pada setiap daerah permukaan tubuh dengan tujuan

menghasilkan suara. Data yang didapat dari pemeriksaan perkusi

antara lain : mengidentifikasi lokasi, ukuran, bentuk, dan

konsistensi jaringan (Nursalam, 2002). Perkusi pada kasus bayi

baru lahir dengan caput succedaneum dilakukan pada daerah

abdomen.

4) Auskultasi

Permukaan dengan jalan mendengarkan suara yang dihasilkan oleh

tubuh dengan menggunakan stetoskop (Nursalam, 2002).

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 50: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

Auskultasi pada kasus bayi baru lahir dengan caput succedaneum

dilakukan pemeriksaan pada frekuensi jantung.

b. Wawancara

Wawancara adalah suatu metode yang digunakan untuk

mengumpulkan data, dimana penulis mendapat keterangan dari

seorang sasaran atau bercakap-cakap berhadap muka dengan orang

tersebut (Notoatmodjo, 2002).

Data yang didapat dari hasil wawancara antara lain : data dari

ibu atau keluarga, perawat, bidan, dan dokter.

c. Observasi

Observasi adalah suatu prosedur yang terencana antara lain

meliputi melihat, mencatat jumlah dan taraf aktivitas tertentu yang ada

hubungannya dengan masalah yang diteliti (Notoatmodjo, 2002).

Dalam kasus ini data didapat dari hasil observasi antara lain:

keadaan umum bayi, ukuran benjolan, vital sign, eliminasi, berat badan,

dan keadaan tali pusat.

2. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang didapat tidak secara langsung dari

objek penelitian (Riwidikdo, 2006).

Data sekunder dapat diperoleh melalui :

a. Studi dokumentasi

Dokumentasi pada dasarnya adalah semua bentuk sumber

informasi yang berhubungan dengan dokumen, baik dokumen resmi

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 51: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

maupun tidak resmi. Data yang diperoleh adalah dari rekam medik

RSU Assalam Gemolong.

b. Studi kepustakaan

Berbagai informasi buku berupa teori-teori, generalisasi

maupun konsep yang dikembangkan oleh berbagai teori dari berbagai

sumber yang ada (Notoatmodjo, 2005). Dalam studi kasus ini penulis

mengambil teori-teori dari sumber tahun 2002 sampai tahun 2010.

G. Alat-alat dan Bahan yang Dibutuhkan

Alat-alat yang digunakan dalam pelaksanaan pengkajian pada bayi

baru lahir dengan caput succedaneum adalah sebagai berikut :

1. Alat dan bahan dalam wawancara

a. Lembar pengkajian format asuhan kebidanan Bayi Baru Lahir (BBL).

b. Buku tulis

c. Bolpoin dan penggaris

2. Alat dan bahan yang digunakan dalam pemeriksaan fisik dan observasi

a. Timbangan Berat Badan

b. Termometer

c. Jam tangan

d. Meteline

e. Stetoskop

f. Kain kassa steril

g. Handscoen

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 52: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

h. Box bayi

i. Salep mata erytromicyn

j. Baskom

k. Air hangat

l. Waslap

3. Alat dan bahan untuk pendokumentasian

a. Status atau catatan pasien

b. Alat tulis

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 53: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

Ruang : VK RSU Assalam

Tanggal Masuk : 4 Agustus 2012

No. RM : 059993

A. TINJAUAN KASUS

1. PENGKAJIAN

Tanggal 4 Agustus 2012 Pukul 11.45 WIB

a. Data Subyektif

1) Identitas

Nama bayi : By. Ny. M

Umur bayi : 1 jam

Tanggal / pukul lahir : 4 Agustus 2012 / Pukul 10.45 WIB

Jenis kelamin : Laki-laki

BB / PB : 3500 gram / 51 cm

LK / LD : 33 cm / 30 cm

Identitas Ibu Identitas Ayah

Nama : Ny. M Nama : Tn. I

Umur : 31 tahun Umur : 54 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

Pendidikan : SLTP Pendidikan : SLTP

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Alamat : Doyong RT 05 RW 03, Miri, Sragen

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 54: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

2) Keluhan utama

Ibu mengatakan bayinya lahir dengan proses persalinan yang lama,

bayinya lahir pukul 10.45 WIB.

3) Riwayat kehamilan sekarang

a) HPHT : 28 Nopember 2011

b) HPL : 04 Agustus 2012

c) Keluhan-keluhan pada

Trimester I : Ibu mengatakan sering mual dan muntah

Trimester II : Ibu mengatakan tidak ada keluhan

Trimester III : Ibu mengatakan kadang pegal di pinggang

d) ANC

Ibu mengatakan selama hamil memeriksakan kehamilannya

sebanyak 12 kali secara teratur di bidan.

e) Penyuluhan yang pernah didapat

Ibu mengatakan pernah mendapat penyuluhan tentang gizi ibu

hamil oleh bidan pada usia kehamilan 4 bulan.

f) Imunisasi TT

Ibu mengatakan telah mendapat imunisasi TT sebanyak dua kali

yaitu TT1 pada usia kehamilan 3 bulan dan TT2 pada usia

kehamilan 5 bulan.

4) Riwayat persalinan ini

a) Tempat persalinan : RSU Assalam Gemolong

Penolong : Dokter Sp.OG dan Bidan

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 55: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

b) Jenis persalinan : Persalinan dengan ekstraksi vakum

c) Komplikasi/kelainan dalam persalinan : Partus lama

d) Plasenta

(1) Berat plasenta : ± 500 gram

(2) Panjang tali pusat : ± 50 cm

(3) Jumlah kotiledon : 20 buah

(4) Cairan ketuban : ± 1000 cc

(5) Insersi tali pusat : Insersi sentralis

(6) Kelainan : Tidak ada kelainan

e) Lama persalinan

Kala I : 2 jam 20 menit

Kala II : 2 jam - menit

Kala III : - jam 15 menit

Kala IV : - +

4 Jam 35 menit

5) Riwayat Penyakit

a) Riwayat penyakit saat ini

Ibu mengatakan saat ini tidak sedang menderita suatu penyakit

apapun seperti demam, batuk atau pilek.

b) Riwayat penyakit sistemik

(1) Jantung : Ibu mengatakan tidak pernah merasakan

nyeri pada bagian kiri dan tidak merasakan

berdebar-debar, keluar keringat dingin pada

telapak tangan saat beraktivitas.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 56: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

(2) Ginjal : Ibu mengatakan tidak pernah merasakan

nyeri tekan pada perut bagian bawah

kanan/kiri dan pinggang terasa pegal dan

tidak merasa sakit saat BAK.

(3) Asma/TBC : Ibu mengatakan tidak merasakan sesak nafas

dan sulit nafas, selain itu ibu juga tidak

mengalami batuk berkepanjangan.

(4) Hepatitis : Ibu mengatakan tidak pernah menderita

penyakit kuning dan gejala-gejala terlihat

kuning pada badan, mata dan ujung kuku.

(5) DM : Ibu mengatakan belum pernah mengalami

gejala-gejala banyak makan, banyak minum

dan banyak kencing pada malam hari.

(6) Hipertensi : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami

tekanan darah tinggi sampai 140/100 mmHg.

(7) Epilepsi : Ibu mengatakan tidak pernah mengalami

kejang mendadak dan keluar busa pada

mulutnya.

(8) Lain-lain : Ibu mengatakan tidak pernah menderita

penyakit lain, seperti : demam, malaria.

c) Riwayat penyakit keluarga

(1) Penyakit menurun

Ibu mengatakan di dalam keluarganya maupun dalam

keluarga suaminya tidak ada yang mempunyai riwayat

penyakit menurun seperti hipertensi, DM.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 57: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

(2) Penyakit menular

Ibu mengatakan baik di dalam keluarganya maupun

keluarga suaminya tidak mempunyai riwayat penyakit

menular seperti hepatitis, TBC.

d) Riwayat keturunan kembar

Ibu mengatakan di dalam keluarganya maupun keluarga

suaminya tidak ada yang mempunyai riwayat keturunan kembar.

e) Riwayat operasi

Ibu mengatakan belum pernah mengalami operasi ataupun

tindakan pembedahan.

b. Data obyektif

1) Pemeriksaan Fisik Bayi

a) Pemeriksaan khusus (Apgar score)

Tabel 4.4 Nilai Apgar Score pada By. Ny. M

Aspek yang

Dinilai

Nilai Jumlah

0 1 2 1’ 5’ 10’

Appearance(Warna kulit)

Badan pucat Badan merah

Ekstremitas

biru

Seluruh tubuh

kemerah-

merahan

1 2 2

Pulse rate(Frekuensi nadi)

Tidak teraba < 100 x/mnt > 100 x/mnt 1 1 1

Grimace(reaksi

rangsangan)

Tidak ada Sedikit

gerakan mimik

Batuk/Bersin 1 1 2

Activity

(tonus otot)

Terkulai Ekstremitas

dalam sedikit

fleksi

Gerakan aktif 1 2 2

Respiration

(pernafasan)

Tidak

bernapas

Tidak teratur Baik /Menangis

teratur

1 2 2

Jumlah 5 8 9

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 58: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

b) Pemeriksaan Umum

(1) Keadaan Umum : Lemah

(2) Kesadaran : Composmentis

(3) TTV : S : 37ºC, R : 48 x/menit, N : 136 x/menit

Keaktifan : Kurang aktif

c) Pemeriksaan Fisik Sistematis

(1) Kepala : Bentuk mesochepal, pada perabaan teraba

lembut dan lunak warna kemerahan,

berukuran 3 cm, oedema melampau garis

sutura, sela-sela tulang dan tengkorak.

(2) Ubun-ubun : Berdenyut

(3) Muka : Simetris

(4) Mata : Sklera berwarna putih, konjungtiva

kemerahan.

(5) Telinga : Simetris, bersih tidak terdapat serumen.

(6) Hidung : Tidak ada polip, tidak ada mucus.

(7) Mulut : Normal, tidak ada labioskisis atau

labiopalatoskisis.

(8) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar tiroid.

(9) Dada : Simetris, tidak ada retraksi.

(10) Abdomen : Tidak ada pembesaran atau massa.

(11) Tali pusat : Masih basah, berwarna putih, tidak terlihat

tanda-tanda perdarahan atau infeksi,

terbungkus kassa steril.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 59: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

(12) Punggung : Normal, tidak ada kelainan yang terlihat,

misalnya spina bifida.

(13) Ekstremitas : Normal, tidak ada kelainan polidaktili atau

sinidaktili.

(14) Genetalia : Normal, testis sudah turun ke dalam skrotum.

(15) Anus : Ada, berlubang, keluar mekonium.

d) Pemeriksaan Refleks

(1) Reflek moro : Baik, dengan cara memberikan

sentuhan mendadak dan tangan bayi

seakan-akan memeluk.

(2) Reflek palmar graps : Baik, dengan cara meletakkan jari

telunjuk diletakkan pada tangan bayi

dan bayi menggenggam.

(3) Reflek sucking : Baik, dengan cara merangsang

mulut bayi dengan dot dan bayi

langsung menghisap.

(4) Reflek rooting : Baik, dengan cara menyentuhkan

jari telunjuk ke pipi bayi dan bayi

menoleh ke kanan dan ke kiri.

e) Pemeriksaan Antropometri

(1) Lingkar kepala : 34 cm.

(2) Lingkar dada : 33 cm.

(3) LLA : 10 cm.

(4) BB/PB : 3500 gram / 51 cm.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 60: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

f) Eliminasi

(1) Urin : Belum keluar.

(2) Mekoneum : Sudah keluar warna hitam kehijauan.

2) Pemeriksaan penunjang

a) Pemeriksaan Laboratorium

Golongan darah : B.

Hb : 12,6 gram % (normal : 9 - 13 gram %).

b) Pemeriksaan penunjang lain

Tidak dilakukan.

2. Interpretasi Data

Tanggal 4 Agustus 2012 Pukul 12.00 WIB

a. Diagnosa Kebidanan

Bayi baru lahir Ny. M umur 1 jam dengan Caput Succedaneum

Data dasar :

1) Data Subyektif :

a) Ibu mengatakan bayinya lahir tanggal 4 Agustus 2012 Pukul

10.45 WIB.

b) Ibu mengatakan proses persalinan lama.

c) Riwayat persalinan ibu : persalinan kala II lama dan dilakukan

vakum ekstraksi.

2) Data Obyektif

a) Keadaan umum bayi lemah.

b) Kesadaran : Compos mentis.

c) TTV : S : 37ºC, R : 48 x/menit, N : 136 x/menit.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 61: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

d) Pemeriksaan Antropometri.

BB : 3500 gram, PB : 51 cm, LK : 34 cm, LD : 33 cm.

e) Nilai Apgar Score : 5-8-9.

f) Kepala : Bentuk mesochepal, pada perabaan teraba

lembut dan lunak warna kemerahan,

berukuran 3 cm, oedema melampau garis

sutura, sela-sela tulang dan tengkorak

g) Reflek moro : Baik, dengan cara memberikan sentuhan

mendadak dan tangan bayi seakan-akan

memeluk.

h) Reflek palmar graps : Baik, dengan cara meletakkan jari telunjuk

diletakkan pada tangan bayi dan bayi

menggenggam.

i) Reflek sucking : Baik, dengan cara merangsang mulut bayi

dengan dot dan bayi langsung menghisap.

j) Reflek rooting : Baik, dengan cara menyentuhkan jari

telunjuk ke pipi bayi dan bayi menoleh ke

kanan dan ke kiri.

b. Masalah

Gangguan rasa tidak nyaman pada bayi akibat ada pembengkakan pada

kepala dan rewel.

c. Kebutuhan

Menghindari adanya sentuhan pada benjolan

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 62: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

3. Diagnosa Potensial

Potensial terjadi infeksi sekunder pada luka di daerah Caput

Succedaneum.

4. Antisipasi

a. Kompres daerah caput succedaneum menggunakan air hangat.

b. Berkolaborasi dengan Dokter Spesialis Anak dalam pemberian terapi :

Vitamin Neo K 1 x ½ mg secara IM, Cefotaxim 2 x 150 mg / 12 jam

secara IM, Gentamicin 1 x 10 mg / 12 jam secara IM.

5. Perencanaan Tanggal 04 Agustus 2012 Pukul 12.05 WIB

a. Observasi keadaan umum dan vital sign bayi.

b. Daerah benjolan jangan ditekan-tekan.

c. Lingkungan harus dalam keadaan baik, cukup ventilasi untuk masuk

sinar matahari.

d. Kompres daerah caput succedaneum dengan menggunakan air hangat

dan waslap

e. Berikan terapi Cefotaxim 2 x 150 mg / 12 jam secara IM, Gentamicin

1 x 10 mg / 12 jam secara IM.

f. Beri pengertian pada ibu dan keluarga usahakan daerah benjolan tidak

ditekan-tekan dan usahakan bayi tidak sering diangkat-angkat agar

benjolan tidak meluas.

g. Beri ASI yang adekuat melalui botol, tidak dijadwal sesuai dengan

kebutuhan bayi.

h. Observasi BAB dan BAK bayi.

6. Pelaksanaan Tanggal 04 Agustus 2012 Pukul 12.10 WIB

a. Pada pukul 12.15 WIB mengobservasi keadaan umum dan vital sign

bayi.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 63: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

b. Pada pukul 12.20 WIB Merawat bayi dalam incubator dengan suhu

330C.

c. Pada pukul 12.25 WIB Mencatat dan mengobservasi keadaan

benjolan.

d. Pada pukul 12.30 WIB Memberikan terapi Cefotaxim 150 mg,

Gentamicin 10 mg.

e. Pada pukul 12.35 WIB Mengompres daerah caput succedaneum

dengan menggunakan air hangat dan waslap.

f. Pada pukul 12.40 WIB Memberikan pengertian pada ibu dan keluarga

usahakan daerah benjolan tidak ditekan-tekan dan usahakan bayi tidak

sering diangkat-angkat agar benjolan tidak meluas.

g. Pada pukul 12.45 WIB Memberi ASI yang adekuat melalui botol

sebanyak 15 cc.

h. Pada pukul 12.50 WIB Mengobservasi BAB dan BAK bayi

7. Evaluasi Tanggal 04 Agustus 2012 Pukul 13.00 WIB

a. Bayi masih rewel

b. Bayi masih dirawat dalam incubator dengan suhu 330C.

c. Benjolan masih melewati garis sutura 3 cm.

d. Terapi Cefotaxim 150 mg, Gentamicin 10 mg sudah diberikan.

e. Daerah caput sudah dikompres dengan air hangat menggunakan

waslap.

f. Ibu dan keluarga sudah tahu dan tidak akan terlalu sering mengangkat

bayinya.

g. ASI telah diberikan melalui botol sebanyak 15 cc

h. BAB : 2 kali, konsistensi lunak warna hijau gelap dan BAK : 5 kali,

warna kuning jernih

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 64: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

DATA PERKEMBANGAN I

Tanggal 05 Agustus 2012 Pukul 08.00 WIB

S : Subyektif

2. Ibu mengatakan bayinya masih sering rewel.

3. Ibu mengatakan bayinya sudah disibin.

4. Ibu mengatakan nutrisi bayinya sudah terpenuhi karena ibu sudah

memberikan ASI melalui botol.

O : Obyektif

1. Keadaan Umum : Baik.

2. Kesadaran : composmentis.

3. TTV : N : 134 x/menit, R : 50 x/menit, S : 36,5ºC.

4. Berat badan : 3500 gram.

5. Kepala : Caput berukuran 3 cm, warna kemerahan, tidak ada luka dan

benjolan masih melampaui garis sutura.

6. Injeksi Cefotaxim 150 mg, Gentamicin 10 mg sudah diberikan pada pukul

08.00 WIB

7. Tali pusat masih tampak basah, tidak ada tanda-tanda perdarahan atau

infeksi.

8. Dari jam 22.00 – jam 08.00 WIB BAB 2 x berwarna hijau gelap, konsistensi

lunak dan BAK 6 x berwarna kuning jernih.

A : Assesment

Bayi Ny. M umur 1 hari dengan Caput Succedaneum.

P : Planning Tanggal 05 Agustus 2012 Pukul 08.10 WIB

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 65: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

1. Pada pukul 08.20 WIB Merawat bayi dalam box penghangat dengan

lampu 5 watt.

2. Pada pukul 08.25 WIB Mencatat dan mengobservasi keadaan benjolan.

3. Pada pukul 08.35 WIB Menutup daerah Caput dengan kassa steril.

4. Pada pukul 08.40 WIB Mengusahakan daerah benjolan tidak ditekan-tekan

dan bayi tidak sering diangkat agar benjolan tidak meluas.

5. Pada pukul 08.45 WIB Memberi ASI yang adekuat melalui botol.

6. Pada pukul 08.50 WIB Menjaga personal hygiene bayi dengan mengganti

pakaian bayi bila kotor atau basah.

7. Pada pukul 08.55 WIB Mengobservasi BAB dan BAK bayi.

8. Pada pukul 09.00 WIB Menganjurkan ibu untuk memerah ASI nya dan

memasukkan dalam botol.

Evaluasi Tanggal 05 Agustus 2012 Pukul 15.00 WIB

1. Bayi masih dirawat dalam boks pemanas, terlihat nyaman dan hangat.

2. Ukuran Caput Succedaneum ± 2 cm, warna kemerahan, tidak ada luka,

tidak ada tanda-tanda infeksi,

3. Caput succedanuem tertutup kassa steril.

4. Ibu dan keluarga sudah tahun dan tidak akan terlalu sering mengangkat

bayinya

5. ASI telah diberikan melalui botol habis + 45 cc / 2 jam.

6. Pakaian bayi bersih dan kering.

7. BAB : 2 kali, konsistensi lunak warna hijau gelap dan BAK : 5 kali, warna

kuning jernih.

8. Ibu bersedia memerah ASI nya dan memasukkan dalam botol

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 66: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

DATA PERKEMBANGAN II

Tanggal 06 Agustus 2012 Pukul 08.00 WIB

S : Subyektif

1. Ibu mengatakan bayinya sudah tidak rewel.

2. Ibu mengatakan benjolan di kepala bayi Ny. M sudah agak mengecil.

3. Nutrisi sudah diberikan berupa ASI melalui botol

O : Obyektif

1. KU : baik, kesadaran : composmentis.

2. TTV : N : 134 x/menit, R : 50 x/menit, S : 36,5ºC.

Berat badan : 3500 gram

3. Reflek moro baik, reflek palmar graps baik, reflek sucking baik, reflek

rooting baik.

4. Kepala : Caput masih ada berukuran ± 2 cm, warna kemerahan, tidak ada

luka, tidak ada tanda-tanda infeksi.

5. Tali pusat terbungkus kassa alkohol, keadaan masih basah, tidak ada tanda-

tanda perdarahan atau infeksi.

6. BAK 5 kali, berwarna kuning jernih.

7. BAB 2 kali, berwarna hijau gelap, konsistensi lembek.

A : Assesment

Bayi Ny. M umur 2 hari dengan Caput Succedaneum

P : Planning Tanggal 06 Agustus 2012 Pukul 08.10 WIB

1. Mengobservasi keadaan umum dan vital sign bayi.

2. Merawat bayi dalam incubator dengan suhu 330C.

3. Mencatat dan mengobservasi keadaan benjolan.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 67: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

4. Memberi terapi Cefotaxim 2 x 150 mg / 12 jam secara IM, Gentamicin 1 x

10 mg / 12 jam secara IM.

5. Merawat daerah caput succedaneum dengan kassa steril dengan cara

mengompres dengan air hangat dan waslap terus ditutup dengan kassa

steril.

6. Mengusahakan daerah benjolan tidak ditekan-tekan dan mengusahakan

bayi tidak sering diangkat-angkat agar benjolan tidak meluas

7. Memberi ASI yang adekuat melalui botol

8. Menjaga personal hygiene bayi dengan mengganti pakaian bayi bila kotor

atau basah.

9. Mengobservasi BAB dan BAK bayi

Evaluasi Tanggal 06 Agustus 2012 Pukul 16.30 WIB

1. KU bayi : baik, kesadaran : composmentis.

2. TTV : N : 136 x/menit, R : 52 x/menit, S : 36,7º C, BB : 3500 gram.

3. Tali pusat terbungkus kassa alkohol, terlihat layu, tidak ada tanda-tanda

perdarahan atau infeksi, kassa diganti 2 kali sehari.

4. Terapi Cefotaxim 2 x 150 mg / 12 jam secara IM, Gentamicin 1 x 10 mg /

12 jam secara IM sudah diberikan.

5. Bayi masih dirawat dalam boks pemanas, terlihat nyaman dan hangat.

6. Ukuran Caput Succedaneum ± 1 cm, warna agak kemerahan, tidak ada

luka, tidak ada tanda-tanda infeksi, terapi telah diberikan, Caput tertutup

kassa steril.

7. Pakaian bayi bersih dan kering.

8. ASI masih diberikan melalui botol dan ibu sudah menyusui bayinya 2 kali

sehari.

9. BAB : 2 kali, konsistensi lunak warna hijau gelap dan BAK : 5 kali, warna

kuning jernih.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 68: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

DATA PERKEMBANGAN III

Tanggal 07 Agustus 2012 Pukul 08.30 WIB

S : Subyektif

1. Ibu sudah memberikan ASI melalui botol dan nutrisi bayi sudah terpenuhi

2. Ibu mengatakan benjolan di kepala bayinya sudah mengecil.

3. Ibu mengatakan bayinya sudah tidak rewel.

O : Obyektif

1. KU : baik, kesadaran : composmentis.

TTV : N : 136 x/menit, R : 52 x/menit, S : 36,7ºC.

2. Kepala : Caput succedaneum masih ada berukuran ± 1 cm, warna

kemerahan, tidak ada luka, tidak ada tanda-tanda infeksi.

3. Berat badan : 3500 gram.

4. Tali pusat terbungkus kassa alkohol, terlihat layu, tak ada tanda-tanda

perdarahan atau infeksi.

5. BAK 5 kali, berwarna kuning jernih dan BAB 2 kali, berwarna hijau gelap,

konsistensi lembek.

A : Assesment

Bayi Ny. M umur 3 hari dengan Caput Succedaneum.

P : Planning Tanggal 07 Agustus 2012 Pukul 09.00 WIB

1. Mengobservasi keadaan umum dan vital sign bayi.

2. Mengobservasi keadaan benjolan.

3. Melakukan perawatan pada daerah Caput succedaneum dan mencegah

infeksi pada area Caput.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 69: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

4. Memberi ASI yang adekuat melalui botol.

5. Menjaga personal hygiene bayi dengan mengganti pakaian bayi bila kotor

atau basah.

6. Mengobservasi BAB dan BAK bayi.

7. Mengajarkan kepada ibu dan keluarga tentang perawatan bayinya dan

perawatan pada area caput di rumah dengan cara mengompres daerah

caput dengan air hangat.

8. Memberikan KIE kepada ibu dan keluarga tentang pentingnya ASI

eksklusif dan cara menyusui yang benar, dan KIE tentang perawatan tali

pusat.

9. Menganjurkan ibu untuk kontrol tumbuh kembang bayi dan mendapat

imunisasi ke BKIA 1 minggu lagi.

10. Melaksanakan advis dokter yakni memperbolehkan pasien pulang.

Evaluasi Tanggal 07 Agustus 2012 Pukul 14.00 WIB

1. KU bayi : baik, Kesadaran : composmentis.

TTV : N : 134 x/menit, R : 50 x/menit, S : 36,6º C, BB : 3500 gram.

2. Tali pusat masih terbungkus kassa alkohol, terlihat layu, tidak ada tanda-

tanda perdarahan atau infeksi.

3. Caput Succedaneum berbentuk tidak jelas, warna agak kemerahan, tidak

ada luka, tidak ada tanda-tanda infeksi.

4. Pakaian bayi bersih dan kering dan bayi terlihat nyaman.

5. ASI telah diberikan melalui botol dan habis + 45 cc.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 70: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

6. BAB : 2 kali, konsistensi lunak warna hijau gelap dan BAK : 5 kali, warna

kuning jernih.

7. Ibu dan keluarga paham tentang perawatan bayinya dan perawatan pada

area Caput di rumah.

8. Ibu dan keluarga paham tentang pentingnya ASI eksklusif dan cara

menyusui yang benar dan KIE tentang perawatan tali pusat.

9. Ibu bersedia untuk kontrol tumbuh kembang bayi dan mendapat imunisasi

ke BKIA 1 minggu lagi.

10. Pasien diperbolehkan pulang.

11. Pasien pulang jam 11.00 WIB

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 71: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

B. PEMBAHASAN

Dalam pembahasan ini akan diuraikan mengenai isi Karya Tulis

Ilmiah, khususnya tinjauan kasus untuk melihat kesenjangan-kesenjangan

yang terjadi pada asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan Caput

Succedaneum di ruang VK RSU Assalam Gemolong. Pada pembahasan ini

penulis juga akan membandingkan teori medis dan teori Asuhan Kebidanan

dengan praktek sehari-hari di lapangan. Pembahasan ini dibuat dari pengkajian

sampai evaluasi, yaitu sebagai berikut :

1. Pengkajian

Pengkajian adalah langkah vital yang dipakai dalam menerapkan

asuhan kebidanan pada pasien. Pada tahap ini semua data dasar dan

informasi tentang pasien dikumpulkan dan dianalisa untuk mengevaluasikan

keadaan pasien (Varney, 2007). Data subjektif adalah data yang

didapatkan dari pasien sebagai suatu pendapatan terhadap suatu situasi dan

kejadian (Nursalam, 2001). Caput succedaneum adalah pembengkakan

difus jaringan lunak kepala yang dapat melampaui sutura garis tengah

(Saifuddin, 2002). Menurutu Pilliteri (2002) ciri-ciri caput succedaneum

adalah adanya benjolan dikepala, pada perabaan teraba lembut dan lunak,

oedema melampaui sela-sela dan tulang tengkorak, biasa menghilang

dalam 2-3 hari.

Pada kasus didapatkan data subjektif sebagai berikut ibu

mengatakan bayinya menangis kuat, kulit kemerahan, bernapas tanpa

menggunakan alat bantu, gerakan aktif. Data objektif KU : lemah,

kesadaran : composmentis, TTV : S : 37ºC, R : 48 x/menit, N : 136

x/menit, pemeriksaan antropometri BB : 3500 gram, PB : 51 cm, LK : 34

cm, LD : 33 cm, nilai Apgar Score : 5-8-9, kepala bayi bagian belakang

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 72: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

terdapat benjolan yang teraba lunak bentuk mesochepal, teraba caput

succedaneum, lunak warna kemerahan, berukuran 3 cm, oedema

melampaui gari sutura, reflek moro : baik, reflek palmar graps : baik,

reflek sucking : baik, reflek rooting : baik.

Berdasarkan hal di atas penulis tidak menemukan adanya

kesenjangan antara teori dan praktek yang ada dilahan.

2. Interpretasi Data

Data-data yang telah dikumpulkan kemudian diinterpretasikan

menjadi diagnosa kebidanan, masalah dan kebutuhan. Diagnosa kebidanan

pada teori adalah By Ny. X Umur……dengan caput succedaneum.

Masalah adalah hal-hal yang berkaitan dengan pengalaman klien yang

ditemukan dari hasil pengkajian atau menyertai diagnosa dan tetap

membutuhkan penanganan (Varney, 2007). Masalah pada bayi dengan

caput succedaneum yaitu bayi rewel. Menurut Varney (2007), kebutuhan

adalah hal-hal yang dibutuhkan klien dan belum teridentifikasi dalam

diagnosa dan masalah didapatkan dengan analisa data. Kebutuhan yang

diberikan pada bayi baru lahir dengan caput succedaneum adalah

menghindari adanya sentuhan pada benjolan (Kosim, 2005).

Pada kasus didapatkan diagnosa kebidanan Bayi Ny. M umur 1

jam dengan Caput Succedaneum. Masalah yang timbul adalah gangguan

rasa tidak nyaman pada bayi akibat ada pembengkakan pada kepala.

Kebutuhan yang diberikan menjaga bayi tetap hangat, pencegahan infeksi

dan perawatan pada Caput Succedaneum, memberi kebutuhan nutrisi yang

cukup.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 73: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

Pada langkah ini penulis menemukan adanya kesenjangan antara

teori dan kasus yaitu pada teori kebutuhan yang diberikan adalah

menghindari adanya sentuhan pada benjolan.

3. Diagnosa Potensial

Langkah ini membutuhkan antisipasi, bila memungkinkan

dilakukan pencegahan, di samping mengamati klien bidan diharapkan

dapat bersiap-siap bila diagnosa masalah potensial ini benar-benar terjadi

(Varney, 2007). Diagnosa potensial pada bayi baru lahir dengan caput

succedaneum adalah infeksi, ikterus dan anemia (Kosim, 2005). Dalam

kasus ini diagnosa potensial yang mungkin timbul yaitu terjadi infeksi

sekunder pada luka di daerah benjolan. Pada kasus ini diagnosa potensial

tidak muncul dikarenakan kesigapan dari petugas kesehatan.

Pada langkah ini penulis penulis tidak menemukan adanya

kesenjangan antara teori dan kasus yang ada dilahan.

4. Antisipasi

Penanganan segera pada kasus ini adalah kolaborasi dengan tenaga

kesehatan yang lain seperti dokter spesialis anak (Saifuddin, 2002).

Menurut Saifuddin (2002), penanganan yang segera dilakukan adalah :

kompres daerah caput succedaneum menggunakan air hangat dan

kolaborasi dengan dokter spesialis.

Pada kasus ini antisipasi yang dilakukan adalah berkolaborasi

dengan Dokter Spesialis Anak dalam pemberian terapi : Cefotaxim 2 x

150 mg / 12 jam secara IM, Gentamicin 1 x 10 mg / 12 jam secara IM.

Pada langkah ini penulis tidak menemukan adanya kesenjangan

antara teori dan kasus.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 74: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

5. Perencanaan

Rencana asuhan kebidanan pada bayi baru lahir dengan caput

succedaneum menurut Surasmi (2002), adalah : daerah benjolan jangan

ditekan-tekan, lingkungan harus dalam keadaan baik, cukup ventilasi

untuk masuk sinar matahari, berikan ASI yang kuat, jaga kebersihan atau

mencegah infeksi pada area benjolan dan sekitarnya dengan memberi

kompres air hangat, berikan penyuluhan kepada orang tua tentang :

keadaan trauma pada bayi, perawatan bayi sehari-hari, manfaat serta cara

pemberian ASI, cegah terjadinya infeksi dengan cara : perawatan tali pusat

dengan baik, personal hygiene yang baik, bayi dirawat seperti pada

perawatan bayi normal, observasi keadaan umum bayi.

Pada kasus rencana tindakan yang dilakukan yaitu : observasi

keadaan umum dan vital sign bayi, rawat bayi dalam incubator, catat dan

observasi keadaan benjolan, berikan terapi Cefotaxim 2 x 150 mg / 12 jam

secara IM, Gentamicin 1 x 10 mg / 12 jam secara IM, beri pengertian pda

ibu dan keluarga usahakan daerah benjolan tidak ditekan-tekan dan bayi

tidak sering diangkat agar benjolan tidak meluas, beri ASI yang adekuat

melalui botol, observasi BAB dan BAK bayi.

Pada kasus ini penulis menemukan adanya kesenjangan antara teori

dan praktek yaitu pada kasus tidak dilakukan rawat gabung sehingga ibu

tidak bisa meneteki bayinya secara langsung.

6. Implementasi

Langkah ini merupakan pelaksanaan asuhan secara menyeluruh

seperti yang diuraikan pada langkah kelima secara efisien dan aman. Pada

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 75: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

saat tertentu bidan biasa berkolaborasi dengan tenaga kesehatan lain,

tetapi bidan tetap bertanggung jawab terhadap pelaksanaan asuhan

(Varney, 2007).

Pada kasus ini implementasi dilakukan sesuai dengan rencana yang

telah dibuat pada kasus tidak dilakukan rawat gabung sehingga ibu tidak

bisa meneteki bayinya secara langsung.

7. Evaluasi

Diharapkan setelah diberikan asuhan kebidanan pada bayi dengan

caput succedaneum menurut Surasmi (2002), adalah : tidak terjadi tanda-

tanda infeksi pada daerah sekitar caput succedaneum, tidak terjadi

pembesaran pada caput succedaneum, nutrisi bayi terpenuhi, caput

succedaneum dapat sembuh.

Pada kasus didapatkan evaluasi KU bayi : baik, kesadaran :

composmentis, TTV : N : 134 x/menit, R : 50 x/menit, S : 36,60C, BB :

3500 gram, tali pusat masih terbungkus kassa alkohol, terlihat layu, tidak

ada tanda-tanda perdarahan atau infeksi, caput succedaneum berbentuk

tidak jelas, warna agak kemerahan, tidak ada luka, tidak ada tanda infeksi,

pakaian bayi bersih dan kering dan bayi terlihat nyaman, ASI telah

diberikan melalui botol, BAB : 2 kali, konsistensi lunak warna hijau gelap

dan BAK : 5 kali, warna kuning jernih, ibu dan keluarga paham tentang

perawatan bayinya dan perawatan pada area caput di rumah, ibu dan

keluarga paham tentang pentingnya ASI dan cara menyusui yang benar,

ibu bersedia untuk kontrol tumbuh kembang bayi dan mendapat imunisasi

ke BKIA 1 minggu lagi.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 76: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil pengkajian yang penulis lakukan pada kasus bayi baru lahir

Ny. M umur 1 jam dengan caput succedaneum yang dirawat mulai tanggal 4

sampai 7 Agustus 2012, penulis dapat menyimpulkan sebagai berikut :

1. Di dalam pengkajian bayinya menangis kuat, kulit kemerahan, bernapas

tanpa menggunakan alat bantu, gerakan aktif dan pada kepala bayi bagian

belakang terdapat benjolan yang teraba lunak. Data objektif KU : lemah,

kesadaran : composmentis, TTV : S : 37ºC, R : 48 x/menit, N : 136

x/menit, pemeriksaan antropometri BB : 3500 gram, PB : 51 cm, LK : 34

cm, LD : 33 cm, nilai Apgar Score : 5-8-9, bentuk mesochepal, teraba

caput succedaneum, lunak warna kemerahan, berukuran 3 cm, oedema

melampaui gari sutura, reflek moro : baik, reflek palmar graps : baik,

reflek sucking : baik, reflek rooting : baik.

2. Dari interpretasi data dasar diperoleh diagnosa kebidanan Bayi Ny. M

umur 1 jam dengan Caput Succedaneum. Masalah yang timbul adalah

gangguan rasa tidak nyaman pada bayi akibat ada pembengkakan pada

kepala. Kebutuhan yang diberikan menjaga bayi tetap hangat, pencegahan

infeksi dan perawatan pada Caput Succedaneum, memberi kebutuhan

nutrisi yang cukup.

3. Dalam kasus ini diagnosa potensial tidak terjadi pada bayi Ny. M karena

diakukan perawatan dan pemberian terapi sehingga tidak mengarah terjadinya

infeksi.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 77: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

4. Antisipasi yang dilakukan adalah berkolaborasi dengan Dokter Spesialis

Anak dalam pemberian terapi : Vitamin Neo K 1 x ½ mg secara IM,

Cefotaxim 2 x 150 mg / 12 jam secara IM, Gentamicin 1 x 10 mg / 12 jam

secara IM.

5. Perencanaan yang dilakukan pada kasus ini adalah perawatan bayi baru

lahir, observasi KU dan VS bayi, lakukan perawatan tali pusat dengan

kassa alkohol, rawat bayi dalam boks pemanas, catat dan observasi

keadaan benjolan, berikan terapi Vitamin Neo K 1 x ½ mg secara IM,

Cefotaxim 2 x 150 mg / 12 jam secara IM, Gentamicin 1 x 10 mg / 12 jam

secara IM, usahakan daerah benjolan tidak ditekan-tekan, usahakan bayi

tidak sering diangkat-angkat agar benjolan tidak meluas, beri ASI yang

adekuat melalui botol, observasi BAB dan BAK bayi.

6. Pelaksanaan yang dilakukan pada kasus ini dilakukan sesuai dengan

rencana tindakan yang dibuat secara menyeluruh.

7. Hasil evaluasi yang didapat pada bayi baru lahir dengan caput succedaneum

adalah KU bayi : baik, kesadaran : composmentis, TTV : N : 134 x/menit,

R : 50 x/menit, S : 36,60C, BB : 3500 gram, tali pusat masih terbungkus

kassa alkohol, terlihat layu, tidak ada tanda-tanda perdarahan atau infeksi,

caput succedaneum berbentuk tidak jelas, warna agak kemerahan, tidak

ada luka, tidak ada tanda infeksi, pakaian bayi bersih dan kering dan bayi

terlihat nyaman, ASI telah diberikan melalui botol, BAB : 2 kali,

konsistensi lunak warna hijau gelap dan BAK : 5 kali, warna kuning

jernih, ibu dan keluarga paham tentang perawatan bayinya dan perawatan

pada area caput di rumah, ibu dan keluarga paham tentang pentingnya ASI

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 78: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

dan cara menyusui yang benar, ibu bersedia untuk kontrol tumbuh

kembang bayi dan mendapat imunisasi ke BKIA 1 minggu lagi.

8. Kesenjangan yang ditemukan dalam kasus ini adalah pada interpretasi data

kebutuhan yang diberikan adalah menghindari adanya sentuhan pada

benjolan, pada antisipasi tidak dilakukan pengompresan daerah caput

succedaneum menggunakan air hangat, perencanaan dan implementasi

pemberian terapi Vitamin Neo K 1 x ½ mg secara IM, Cefotaxim 2 x 150

mg / 12 jam secara IM, Gentamicin 1 x 10 mg / 12 jam secara IM dan pada

evaluasi bayi masih dirawat dalam boks pemanas.

9. Alternatif pemecahan masalah yaitu pada kasus caput succedaneum

sebaiknya dilakukan rawat gabung supaya ibu dapat menyusui bayinya

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas maka perlu adanya upaya

meningkatkan pelayanan yang lebih baik, oleh karena itu penulis

menyampaikan saran sebagai berikut :

1. Bagi Ibu

Dalam merawat bayinya hendaknya hati-hati serta menghindari adanya

sentuhan dan benturan yang terlalu keras pada kepala bayi.

2. Bagi Bidan

Hendaknya lebih meningkatkan tindakan yang bersifat aseptik dan

antiseptik dalam setiap memberikan tindakan kepada bayi dan tidak

mengangkat-angkat sehubungan dengan adanya caput succedaneum pada

kepala bayi.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 79: ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M …digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-noviindria... · ASUHANKEBIDANANPADABAYIBARULAHIRBy.Ny.M DENGANCAPUTSUCCEDANEUMDIRSUASSALAM

3. Bagi Rumah Sakit

Diharapkan agar dapat mempertahankan mutu pelayanan asuhan

kebidanan yang ada, hendaknya berupaya untuk mengurangi terapi dengan

injeksi pada bayi baru lahir dengan caput succedaneum.

4. Bagi Institusi Pendidikan

Untuk mencapai sumber daya manusia yang bermutu dan berkualitas

dengan menambah sarana dan prasarana seperti internet untuk menunjang

proses belajar mengajar dan dalam pencarian data.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer