ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE...

74
ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Z DENGAN DIARE DEHIDRASI SEDANG DI PUSKESMAS MANTINGAN NGAWI TAHUN 2012 KARYA TULIS ILMIAH Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir Pendidikan D III Kebidanan Disusun Oleh : DENNY AYU WIDYANINGSIH NIM : 08070 PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA SURAKARTA 2012 Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Transcript of ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE...

Page 1: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Z DENGAN DIARE

DEHIDRASI SEDANG DI PUSKESMAS

MANTINGAN NGAWI

TAHUN 2012

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan untuk memenuhi persyaratan Ujian Akhir

Pendidikan D III Kebidanan

Disusun Oleh :

DENNY AYU WIDYANINGSIH

NIM : 08070

PROGRAM STUDI DIPLOMA III KEBIDANAN

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN KUSUMA HUSADA

SURAKARTA

2012

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 2: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 3: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 4: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Kebidanan Pada Bayi Z dengan Diare

Dehidrasi Sedang Di Puskesmas Mantingan Ngawi Tahun 2012”. Karya Tulis

Ilmiah ini disusun dengan maksud untuk memenuhi tugas akhir sebagai salah satu

syarat kelulusan STIKes Kusuma Husada Surakarta.

Penulis menyadari bahwa tanpa bantuan dan pengarahan dari berbagai

pihak, Karya Tulis Ilmiah ini tidak dapat terselesaikan dengan baik. Oleh Karena

itu penulis mengucapkan terima kasih kepada :

1. Ibu Dra. Agnes Sri Harti, M. Si selaku Ketua STIKes Kusuma Husada

Surakarta.

2. Ibu Dheny Rohmatika, S.SiT, selaku Ka. Prodi D III Kebidanan STIKes

Kusuma Husada Surakarta.

3. Ibu Ambarsari, S.ST, selaku Dosen pembimbing yang telah meluangkan

waktu untuk memberikan petunjuk dan bimbingan kepada penulis.

4. Ibu drg Endah Murti Wulan, MSi., selaku Kepala Puskesmas Mantingan

Ngawi yang telah bersedia memberikan ijin kepada penulis dalam

pengambilan data.

5. Seluruh dosen dan staf Prodi D III Kebidanan STIKes Kusuma Husada

Surakarta atas segala bantuan yang telah diberikan.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 5: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

6. Keluarga Ny. E yang telah bersedia menjadi responden dalam pengambilan

kasus Karya Tulis Ilmiah ini.

7. Bagian perpustakaan yang telah membantu penulis dalam memperoleh

referensi dalam penulisan Karya Tulis Ilmiah ini.

8. Semua pihak yang telah membantu dan memberikan dukungan dalam

menyelesaikan Karya Tulis Ilmiah.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan ini masih jauh dari sempurna,

oleh karena itu penulis membuka saran demi kemajuan Asuhan kebidanan

selanjutnya. Semoga Karya Tulis Ilmiah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak.

Ngawi, Agustus 2012

Penulis

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 6: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Surakarta

Karya Tulis Ilmiah, Agustus 2012

Denny Ayu Widyaningsih

08070

ASUHAN KEBIDANAN PADA BAYI Z DENGAN DIARE DEHIDRASI

SEDANG DI PUSKESMAS MANTINGAN NGAWI TAHUN 2012

Xiii + 61 halaman + 3 tabel + 1 gambar + 9 lampiran

INTISARI

Latar Belakang : Diare merupakan penyebab utama kesakitan dan kematianpada bayi dan anak-anak. Saat ini morbiditas (angka kesakitan) diare di Indonesiamencapai 195 per 1000 penduduk dan angka ini merupakan yang tertinggi diantara negara-negara di Asean. Bila penderita diare banyak sekali kehilangancairan tubuh maka hal ini dapat menyebabkan kematian terutama pada bayi dananak-anak usia di bawah lima tahun.Tujuan : Dapat Memberikan dan melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Bayi Zdengan Diare Dehidrasi sedang menurut menejemen kebidanan 7 langkah HallenVarney. Mampu menganalisis kesenjangan antara teori dan kasus nyatadilapangan termasuk faktor pendukung dan penghambat.Metode : Jenis studi kasus menggunakan metode deskriptif, lokasi studi kasus diPuskesmas Mantingan Ngawi, subjek studi kasus bayi Z umur 9 bulan, dengandiare dehidrasi sedang. Waktu studi kasus dilakukan pada tanggal 2 sampai 4Agustus 2012. Tehnik pengumpulan data menggunakan tehnik data primer dandata sekunder.Hasil : Evaluasi yang didapatkan yaitu tidak terjadi muntah, BAB 2 kali dalam 2jam, konsistensi cair, ampas, warna kuning, terapi dari dokter sudah diberikanyaitu Lacto B 2 x 1 sach, Oralit 100 cc/diare, oralit 50 cc/muntah, Domperidon 3x 2 mg, bayi mau banyak minum air putih dan ASI.Kesimpulan : Pada langkah ini terdapat kesenjangan pada langkah interpretasidata kasus bayi tidak mengalami demam, antisipasi pada kasus tidak diberikanobat penurun panas dan tidak dilakukan observasi vital sign, perencanaan danpelaksanaan pada kasus tidak diberikan infus RL dan N4 150 ml/hari, koreksi bicNat 8,5% 10 x 0,3 x BB (diencerkan dengan NaCl 0,9%).

Kata kunci : Asuhan kebidanan, diare, dehidrasi sedangKepustakaan : 20 Literatur (2002 – 2010)

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 7: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

MOTTO

Ø Tidak ada sesuatu yang lebih indah dari pada akal dan diperindah dengan

ilmu, ilmu yang diperindah dengan kebenaran, kebenaran diperindah

dengan kebaikan dan kebaikan diperindah dengan iman dan taqwa.

Ø Pelajari apapun yang kita bisa, kapanpun, dan dari siapapun. Di sanalah

nanti akan tiba waktunya anda mendapat sesuatu yang menyenangkan.

Ø Beranilah mengambil resiko, sebab tidak ada hal lain yang bisa

menggantikan pengalaman.

Ø Tetap semangat dalam berusaha dan berkarya.

PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ilmiah ini penulis persembahkan

teruntuk :

1. Ayah, Bunda tiada kata-kata untukmu yang

bisa kuucapkan untuk membalas semua

kebaikanmu, tanpa mu aku bukanlah apa-apa.

2. Adiku (Ayin) dan keluarga kecilku, terima

kasih telah menampungku selama ini tanpa

kalian aku tidak bisa seperti sekarang ini.

3. Teman-teman tercinta STIKes Kusuma

Husada, tetap semangat karena perjalanan

masih panjang.

4. Almamaterku tercinta.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 8: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

CURICULUM VITAE

BIODATA

Nama : Denny Ayu Widyaningsih

Tempat / Tanggal Lahir : Ngawi, 17 November 1989

Agama : Islam

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Desa Sambirejo RT 02 RW 08, Kec. Mantingan, Kab.

Ngawi

PENDIDIKAN :

1. SD N Sambirejo 3 Lulus tahun 2002

2. SMP N 1 Mantingan Lulus tahun 2005

3. SMA N 1 Sambungmacan Sragen Lulus tahun 2008

4. Prodi DIII Kebidanan STIKes Kusuma Husada Sukarta

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 9: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL............................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN................................................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................. iii

KATA PENGANTAR............................................................................. iv

INTISARI ............................................................................................... vi

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ......................................................... vii

CURICULUM VITAE ........................................................................... viii

DAFTAR ISI ........................................................................................... ix

DAFTAR TABEL ................................................................................... xi

DAFTAR GAMBAR .............................................................................. xii

DAFTAR LAMPIRAN........................................................................... xiii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................... 2

C. Manfaat Studi Kasus................................................................ 2

D. Tujuan Studi Kasus ................................................................. 3

E. Keaslian Studi Kasus............................................................... 4

F. Sistematika Penulisan.............................................................. 5

BAB II TINJAUAN TEORI

A. Teori Medis ............................................................................. 7

1. Pengertian Bayi ................................................................ 7

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 10: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

2. Pengertian Diare ............................................................... 9

3. Pengertian Diare dengan Dehidrasi Sedang........................ 15

B. Teori Manajemen Kebidanan................................................... 20

C. Data Perkembangan................................................................. 31

D. Landasan Hukum..................................................................... 32

E. Kerangka Konsep ................................................................... 32

BAB III METODOLOGI

A. Jenis Studi Kasus.................................................................... 33

B. Lokasi Studi Kasus ................................................................. 33

C. Subjek Studi Kasus................................................................. 33

D. Waktu Studi Kasus ................................................................ 34

E. Instrumen Studi Kasus ........................................................... 34

F. Tehnik Pengumpulan Data ..................................................... 34

G. Alat-Alat Yang Dibutuhkan .................................................... 38

BAB IV TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

A. Tinjauan Kasus ...................................................................... 40

B. Pembahasan ........................................................................... 55

BAB V PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................... 59

B. Saran ..................................................................................... 60

DAFTAR PUSTAKA

DAFTAR LAMPIRAN

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 11: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Penilaian Jumlah Cairan ....................................................... 13

Tabel 2.2 Penilaian Derajat Dehidrasi .................................................. 13

Tabel 2.3 Jumlah Cairan Oralit ............................................................ 18

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 12: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1. Kerangka Konsep ........................................................... 32

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 13: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Surat Pemohonan Pengambilan Data Awal

Lampiran 2. Surat Balasan Pengambilan Data Awal

Lampiran 3. Surat Permohonan Penggunaan Lahan

Lampiran 4. Surat Balasan Penggunaan Lahan

Lampiran 5. Lembar Persetujuan Pasien

Lampiran 6. Jadwal Studi Kasus

Lampiran 7. SAP Tanda-tanda bayi dengan diare dan Leaflet

Lampiran 8. SAP Cara Perawatan, Menjaga Kebersihan Botol Susu dan Cara

Mudah Memberikan Susu dalam Botol

Lampiran 9. Lembar Konsultasi

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 14: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Angka Kematian Bayi (AKB) usia kurang dari satu tahun masih cukup

besar yaitu sebesar 34 per 1000 kelahiran hidup sedangkan angka kematian

anak balita sebesar 44 per 1000 kelahiran hidup (Depkes, 2010). Diare

merupakan penyebab utama kesakitan dan kematian pada bayi dan anak-anak.

Saat ini morbiditas (angka kesakitan) diare di Indonesia mencapai 195 per

1000 penduduk dan angka ini merupakan yang tertinggi di antara negara-

negara di Asean. Diare merupakan masalah kesehatan yang penting di

Indonesia. Walaupun angka mortalitasnya telah menurun tajam, tetapi angka

morbiditas masih cukup tinggi. Penanganan diare yang dilakukan secara baik

selama ini membuat angka kematian akibat diare dalam 20 tahun terakhir

menurun tajam (Ira, 2002).

Diare merupakan keadaan dimana seseorang menderita mencret-

mencret, tinjanya encer, dapat bercampur darah dan lendir kadang disertai

muntah-muntah sehingga diare dapat menyebabkan cairan tubuh terkuras

keluar melalui tinja. Bila penderita diare banyak sekali kehilangan cairan

tubuh maka hal ini dapat menyebabkan kematian terutama pada bayi dan

anak-anak usia di bawah lima tahun (Ummuauliya, 2008).

Diare membutuhkan anamnesis yang rinci. Jumlah dan konsistensi

tinja yang di keluarkan anak, terutama bayi, sangat bervariasi. Bayi yang

mendapatkan ASI mengeluarkan tinja yang lunak, berwarna kuning terang,

tidak berbau, antara tujuh kali sehari sampai satu minggu. Bayi

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 15: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

mendapatkan susu formula mengeluarkan tinja pucat, lebih keras, yang

mungkin menyebabkan peregangan selama defekasi. Peregangan ini tidak

boleh disebut konstipasi, konstipasi kronis atau berat bisa menyebabkan nyeri

abdomen, distensi abdomen, perdarahan rectal, masalah makanan, dan

berkaitan dengan gangguan emosional dan perilaku (Roi, 2010).

Data yang didapat dari studi pendahuluan di Puskesmas Mantingan

dari bulan Januari sampai Desember 2011 dari catatan Rekam Medik (RM) di

dapatkan 135 kasus diare yang dikategorikan bayi dan balita diare dengan

tanpa dehidrasi 55 (41%), dehidrasi sedang 69 (51%), sedangkan diare dengan

dehidrasi berat 11 (8%). Berdasarkan uraian masalah kasus diatas maka

penulis tertarik untuk mengambil judul “Asuhan Kebidanan pada Bayi Z

dengan Diare Dehirasi Sedang di Puskesmas Mantingan Ngawi”.

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah adalah

sebagai berikut : “Bagaimanakah Penatalaksanaan Asuhan Kebidanan pada

Bayi Z dengan Diare Dehidrasi Sedang di Puskesmas Mantingan Ngawi

dengan menggunakan pendekatan manajemen kebidanan menurut Hellen

Varney?”

C. Manfaat Studi Kasus

1. Bagi Penulis

Dapat menerapkan teori yang didapat dibangku kuliah dalam praktek

dilahan, serta memperoleh pengalaman langsung dalam memberikan

Asuhan Kebidanan pada Bayi Z dengan Diare Dehidrasi Sedang.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 16: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

2. Bagi Profesi

Dapat melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Bayi Z dengan Diare

Dehidrasi sehingga angka kesakitan dan kematian dapat turun.

3. Bagi Institusi

a. Puskesmas

Diharapkan dapat meningkatkan mutu pelayanan kesehatan Asuhan

Kebidanan pada Bayi dan peningkatan mutu pelayanan Asuhan

Kebidanan pada Bayi dengan Diare Dehidrasi Sedang khususnya.

b. Pendidikan

Menambah kepustakaan tentang Asuhan Kebidanan pada Bayi dengan

Diare Dehidrasi Sedang.

D. Tujuan Studi Kasus

1. Tujuan Umum

Dapat Memberikan dan melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Bayi Z

dengan Diare Dehidrasi sedang menurut menejemen kebidanan 7 langkah

Halen Varney.

2. Tujuan Khusus

a. Diharapkan penulis mampu :

1) Melaksanakan pengkajian pada Bayi Z dengan Diare Dehirasi

Sedang

2) Menginterpretasikan data yang meliputi diagnosa kebidanan,

masalah dan kebutuhan pada Bayi Z dengan Diare Dehirasi Sedang

3) Mengidentifikasi masalah / diagnosa potensial dan penanganan pada

Bayi Z dengan Diare Dehirasi Sedang

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 17: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

4) Menetapkan kebutuhan terhadap antisipasi, konsultasi, kolaborasi

dengan tenaga kesehatan antara lain rujukan pada Bayi Z dengan

Diare Dehirasi Sedang

5) Merencanakan asuhan kebidanan pada Bayi Z dengan Diare Dehirasi

Sedang

6) Melasanakan asuhan kebidanan pada Bayi Z dengan Diare Dehirasi

Sedang sesuai perencanaan secara efisien dan aman

7) Mengevaluasi asuhan kebidanan pada Bayi Z dengan Diare Dehirasi

Sedang sehingga dapat mengetahui hasil yang diperoleh.

b. Penulis mampu menganalisis kesenjangan antara teori dan kasus nyata

dilapangan termasuk faktor pendukung dan penghambat.

c. Penulis mampu memberikan alternatif pemecahanya.

E. Keaslian Studi Kasus

Karya Tulis Ilmiah ini tentang asuhan kebidanan pada kasus Bayi Z

dengan diare dehidrasi sedang pernah dilaksanakan oleh :

1. Diana Murwati (2005) dengan judul ”Asuhan Kebidanan Pada Kasus By Y

Dengan Diare Dehirasi Sedang di Rumah Sakit Simo Boyolali” dengan

menejemen 7 langkah Varney. Tindakan yang dilakukan yaitu pemberian

obat penurun panas, pemberian ASI dan KIE pada ibu dan keluarga

tentang penanganan diare dirumah, setelah di evaluasi di dapat hasil yaitu

By Y terpenuhi kebutuhan cairan dalam tubuh, Suhu bayi kembali normal

dan bayi mendapatkan nutrisi berupa ASI, Bayi sembuh pada hari ke lima.

2. Darita Paraningsih (2004) dengan judul ”Asuhan Kebidanan Pada Kasus

bayi S Dengan Diare Dehidirasi Sedang di Rumah Sakit Gemolong

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 18: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

Sragen” dengan menejemen 7 langkah Varney. Tindakan yang dilakukan

yaitu pemberian cairan Ringer Laktat 20 tetes/menit, serta pemberian obat

penurun panas dan kerja sama yang baik dengan orang tua, keluarga dan

tim pelayanan kesehatan serta sarana dan prasarana yang ada maka anak

dapat kembali dalam keadaan sehat.

Perbedaan studi kasus dengan keaslian diatas terletak pada subjek, lokasi, dan

waktu, sedangkan persamaan studi kasus terletak pada asuhan yang diberikan

dan evaluasi.

F. SistematikaPenulisan

Sistematika penulisan Karya Tulis Ilmiah ini secara berurutan meliputi :

BAB I : PENDAHULUAN

Merupakan gambaran Karya Tulis Ilmiah ini secara keseluruhan

meliputi : latar belakang, rumusan masalah, manfaat studi kasus,

tujuan penulisan, keaslian studi kasus dan sistematika penulisan.

BAB II : TINJAUAN PUSTAKA

Menyajikan landasan teori yang meliputi teori medis yang terdiri

dari pengertian bayi, pemeriksaan tingkat perkembangan,

pengertian diare, etiologi, patofisiologis, gambaran klinis, akibat

penyakit diare, komplikasi, pencegahan, pengobatan dan

penanganan diare pada bayi di rumah sakit atau di puskesmas,

pengertian diare dengan dehidrasi sedang, etiologi, patofisiologis,

gambaran klinis, akibat penyakit diare denga dehidrasi sedang,

komplikasi, pencegahan, pengobatan dan penanganan diare

dengan dehidrasi sedang dan teori manajemen kebidanan menurut

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 19: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

Varney yang terdiri dari pengkajian, intrepretasi data dasar,

identifikasi diagnosa atau masalah potensial, identifikasi

kebutuhan tindakan segera, intervensi, implementasi dan evaluasi

dengan kasus diare berat pada bayi serta ditambah data

perkembangan SOAP, landasan hukum dan kerangka konsep.

BAB III : METODOLOGI

Merupakan penjelas tentang jenis studi, lokasi, subjek studi kasus,

waktu studi kasus, instrumen studi kasus, teknik pengumpulan

data dan alat-alat yang dibutuhkan.

BAB IV : TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

Bab ini berisi tentang tinjauan kasus dan pembahasan. Tinjauan

kasus berisi tentang pengkajian, interpretasi data, diagnosa

potensial, antisipasi, perencanaan, pelaksanaan, evaluasi yang

dilakukan pada By. Z dengan diare dehirasi sedang. Sedangkan

dalam pembahasan penulis menjelaskan tentang masalah-masalah

atau kesenjangan antara teori dan praktek yang penulis temukan di

lapangan.

BAB V : PENUTUP

Berisi tentang kesimpulan dan saran, kesimpulan merupakan

jawaban dari tujuan dan merupakan inti dari pembahasan kasus

By. Z dengan diare dehirasi sedang, sedangkan saran merupakan

alternatif pemecahan dan tanggapan dari kesimpulan

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 20: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

BAB II

TINJAUAN TEORI

A. Teori Medis

1. Bayi

a. Pengertian Bayi

Menurut Carapedia (2008) bayi merupakan mahkluk hidup

mungil calon manusia yang terbentuk dari pertemuan sel sperma dan sel

telur didalam rahim seorang wanita.

Menurut Wikipedia (2010) bayi merupakan manusia yang baru

lahir sampai umur 12 bulan, namun tidak ada batasan yang pasti.

b. Pemeriksaan Tingkat Perkembangan

Menurut Soetjiningsih (2008) tingkat perkembangan bayi adalah :

1) Dari lahir sampai 3 bulan :

a) Belajar, mengikuti kepala.

b) Belajar objek dengan matanya.

c) Melihat ke muka orang dengan tersenyum.

d) Bereaksi terhadap suara/bunyi.

e) Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman, pendengaran

dan kontak.

f) Menahan barang yang dipegangnya.

g) Mencegah spontan atau bereaksi dengan mengoceh.

2) Dari 3 sampai 6 bulan

a) Mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada dengan

bertopang tangan.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 21: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

b) Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauan atau

diluar jangkauannya.

c) Menaruh benda-benda dimulutnya.

d) Berusaha memperluas lapangan pandangan.

e) Tertawa dan menjepit karena gembira bila diajak bermain.

f) Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang.

3) Dari 6 sampai 9 bulan

a) Dapat duduk tanpa bantuan.

b) Dapat tengkurap dan berbalik sendiri.

c) Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang.

d) Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain.

e) Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk

f) Bergembira dengan melempar benda-benda.

g) Mengeluarkan kata-kata tanpa arti

h) Mengenal muka anggota keluarga dan takut pada orang asing/lain.

i) Mulai berpartisipasi dalam permainan.

4) Dari 9 sampai 12 bulan

a) Dapat berdiri sendiri tanpa bantuan.

b) Dapat berjalan dengan di tuntun.

c) Menirukan suara.

d) Mengulang bunyi yang didengarnya.

e) Belajar mengatakan satu dua kata.

f) Mengerti perintah atau larangan.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 22: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

g) Memperhatikan minat yang besar dalam mengeksplorasi

sekitarnya, ingin menyentuh apa saja dan memasukan benda-

benda ke mulutnya.

h) Berpartisipasi dalam permainan.

2. Diare

a. Pengertian Diare

Diare adalah pengeluaran tinja tidak normal dan cair Buang air

basar tidak normal dan bentuk tinja yang cair dengan frekuensi lebih

banyak dari biasanya (Sugeng, 2010).

Diare adalah defekasi encer lebih dari 3x sehari dengan atau

tanpa darah dan / lendir dalam tinja (IKG Suwandi, 2006).

Diare akut adalah diare yang terjadi secara mendadak pada bayi

dan anak yang sebelumya sehat (Nelson, 2002).

Diare Kronis adalah suatu keadaan bertambahnya kekerapan dan

kecairan buang air besar. Masih dianggap normal jika frekuensinya

dalam sehari 1 – 3 kali dan banyaknya 200-250 gram sehari, timbul

pelahan lahan, berkelanjutan berminggu-minggu sampai berbulan-bulan

baik menetap atau bertambah hebat (Lin Inayah, 2005).

b. Etiologi

Penyebab diare ada beberapa faktor, yaitu :

1) Faktor infeksi

a) Infeksi enternal yaitu infeksi saluran pencernaan makanan yang

merupakan penyebab utama diare pada anak, meliputi :

(1) Infeksi bakteri : Vebrio, E,coli, Escherichia coli, salmonella,

shigella, yersinia enterocolitaca, Aeromonas.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 23: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

(2) Infeksi virus : Enterovirus (virus ECHO, coksackie,

Poliomyelitis, Adeno-virus, Rotavirus, Astrovirus,

echoviruses, adenovirus, human retrovirus seperti agent,

rotavirus).

(3) Infeksi parasit : Cacing (Ascaris, Trichuris, Oxyuris,

Strongyloides) Protozoa (Entamoeba histolitica, Gardian

Lambia, Tricomonas hominis) jamur (Candida albicans).

b) Infeksi parental ialah infeksi diluar alat pencernaan makanan

seperti otitis media angkut (OMA), tonsillitis atau tonsilifaringtis,

bronkopneumonia, ansefalitis dan sebagainya, keadaan ini

terutama terdapat pada bayi dan anak berumur 2 tahun

(Ngastiyah, 2005).

2) Faktor malabsorsi

a) Malabsorsi karbohidrat : dikarasida (intoleransi laktosa, maltosa

dan sukrosa) monosakarida (intoleransi glokusa, fruktosa, dan

galaktosa) pada bayi dan anak yang paling terpenting dan sering

(intoleransi laktosa).

b) Malabsorbsi lemak.

c) Malabsorbsi protein.

3) Faktor makanan : makanan basi, beracun, alergi terhadap makanan.

4) Faktor psikologis : rasa takut dan cemas (jarang, tetapi dapat terjadi

pada anak yang lebih besar) (Ngastiah, 2005).

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 24: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

c. Patofisiologi

Menurut Ngastiyah (2005), mekanisme yang menyebabkan

timbulnya diare yaitu :

1) Gangguan Osmotik

Akibat terdapatnya makanan atau zat yang tidak dapat diserap akan

menyebabkan tekanan osmotik dalam rongga usus meningkat

sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit kedalam rongga usus.

Isi rongga usus yang berlebihan akan merangsang usus untuk

mengeluarkannya sehingga timbul diare.

2) Gangguan sekresi

Akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus yang

akan terjadi peningkatan sekresi, air dan elektrolit kedalam usus dan

selanjutnya timbul diare karena terdapat peningkatan isi rongga usus.

3) Gangguan motilitas usus

Hiperperistaltik akan mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus

untuk menyerap makanan sehingga timbul diare. Sebaliknya jika

peristaltik usus menurun akan mengakibatkan bakteri timbul

berlebihan selanjutnya timbul diare.

d. Gambaran klinis

Penyakit diare bermula dari pasien cengeng, gelisah, suhu

meningkat, nafsu makan menurun, tinja cair, lendir bertambah,

mungkin di sertai lendir atau lendir darah, warna tinja lama kelamaan

berwarna hijau karena bercampur empedu, anus dan sekitarnya timbul

lecet karena sering defekasi dan tinja lama kelamaan menjadi asam

karena banyak asam laktat yang keluar (Sugeng, 2010).

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 25: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

Gejala muntah dapat timbul sebelum dan sesudah diare dan

dapat disebabkan karena lambung turut meradang atau akibat gangguan

keseimbangan asam basa dan elektrolit. Bila pasien telah banyak

kehilangan cairan dan elektrolit akhirnya tampak dehidrasi yaitu berat

badan turun, turgor kulit menurun, mata dan ubun–ubun cekung,

selaput lendir dan mulut ikut kering. Bila dehirasi berat maka volume

darah akan berkurang dengan demikian nadi akan cepat dan kecil,

denyur jantung cepat, tekanan darah menurun, kasadaran menurun yang

akhirnya terjadi syok (Sugeng, 2010).

e. Akibat Penyakit Diare

Penyakit diare dapat mengakibatkan terjadinya dehidrasi.

Dehidrasi adalah suatu keadaan dimana tubuh kekurangan cairan yang

dapat berakibat kematian terutama pada bayi (Anonim, 2008).

Dehidrasi yaitu terlalu sedikit cairan diakibatkan terlalu sedikit

mendapatkan cairan atau kehilangan cairan terlalu banyak

(Monica, 2005).

Pada penderita diare jika tidak segera ditangani maka dapat

terjadi dehidrasi ringan, dehidrasi sedang dan kemudian dehidrasi berat.

Jumlah cairan yang diberikan harus sama dengan jumlah cairan yang

hilang melalui diare dan muntah (Prevesius Water Losset = PWL),

ditambah dengan banyaknya cairan yang hilang melalui keringat, urine,

dan pernafasan (Normal Water Losset = NWL) dan ditambah dengan

banyaknya cairan yang hilang melalui tinja dan muntah yang masih

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 26: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

berlangsung (Concomitant Water Losset = CWL). Jumlah ini

tergantung pada derajat dehidrasi seata berat badan masing-masing

anak dan golongan umur. Jumlah cairan (ml) yang hilang pada anak

umur kurang dari 2 tahun (BB 3-10 Kg) sesuai dengan derajat

dehidrasi.

Tabel 2.1Penilaian Jumlah Cairan

NoKategori

Penilaian

PWL

(Previsius

Water

Losset (ml)

NPL

(Normla

Water

Loset (ml)

CWL

(Concomitant

Water Losset)

Jumlah

1 Dehidrasi Ringan 50 100 25 175

2 Dehidrasi Sedang 75 100 25 200

3 Dehirasi Berat 125 100 25 250

Tabel 2.2Penilaian Derajat Dehidrasi

NoKategori

Penilaian

Berat

BadanKesadaran Mata Mulut Turgor Kulit

1. Dehidrasi

Ringan

Turun <5%BeratBadanSebelumnya

Masih Baik MataCekung

Kering Kurang Baik

2. Dehidrasi

Sedang

Turun 10%BeratBadan

Sebelumya

Gelisah MataCekung

Bibirdanlidahkering

Turgorkurang/Cubitankulit kembalilambat

3. Dehidrasi

Berat

Turun>10% BeratBadanSebelumnya

Mengantuk Matasangatcekung

Bibirdanlidahkering

Turgor kulitjelek/cubitanlambat sekali

Sumber : Kapita Selekta, 2003

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 27: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

f. Komplikasi

Menurut Ngastiyah (2005), akibat diare adalah kehilangan cairan

dan elektrolit secara mendadak dapat terjadi komplikasi sebagai berikut:

1) Dedirasi (ringan, sedang, berat, hipotonik atau hipertonik).

2) Renjatan hipovelemik.

3) Hipokalemia (dengan gejala meteorismus, hipotoni, otot lemah,

Bradikardia, perubahan elektrokardiogram).

4) Hipoglikemia (Glokosa darah < 60 mg/dl).

5) Intoleransi sekunder akibat kerusakan vili mukosa usus dan

defisiensi enzim lactase.

6) Kejang, terjadi pada dehidrasi hipertonik.

7) Malnutrisi energi protein (akibat muntah dan diare, jika lama atau

kronik.

g. Pengobatan dan Penanganan Diare pada bayi di Rumah Sakit atau

puskesmas

Menurut Sarwono (2007), pengobatan dan penanganan diare pada bayi

di rumah sakit atau puskesmas. Dasar pengobatan diare adalah dengan

cara memberikan cairan.

1) Dehidrasi ringan sampai sedang

a) Mencegah terjadinya hipotermi.

b) Pemberian ASI secara langsung/per sonde.

c) Pemberian Antibiotik.

d) Infus RL atau N4 150 ml/hari, 1/4 nya diberikan 4 jam pertama,

¾ nya diberikan 20 jam berikutnya.

e) Koreksi Bic Nat 8,4% 10 x 0,3 x BB (diencerkan dengan NaCL

0,9% )

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 28: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

2) Dehidrasi Berat

a) Mencegah terjadinya hipotermi.

b) Pemberian ASI/ RL secara langsung/per sonde.

c) Pemberian antibiotic.

d) Pemberian infus RL atau N4

e) Koreksi cairan 30 cc / kg / 1 jam, 20 cc / 2 jam dilanjutkan10 cc

/ kg.

f) Koreksi Bic Nat 8,4% 20 x 0,3 x BB (diencerkan dengan NaCL

0,9%).

3. Diare Dengan Dehidrasi Sedang

a. Pengertian

Menurut Nurrofiq (2011), pengeluaran tinja yang tidak normal

dengan ditandai bayi rewel, gelisah, tampak kehausan dan minum

dengan cepat, kelopak mata cekung, air mata berkurang, mulut kering,

kulit pucat, urin berkurang berat badan turun 5 – 10% dari BB

sebelumnya. Diberikan rehidrasi dengan CRO 75 mg / kg BB / 3 jam

dan penggantian cairan sama seperti dehidrasi ringan.

b. Etiologi

Menurut Subijanto (2006), penyebab diare pada bayi yang paling

sering adalah infeksi oleh bakteri atau virus.

1) Bayi bisa terinfeksi jika menelan organisme tersebut ketika melewati

jalan lahir yang terkontaminasi atau ketika disentuh / dipegang oleh

tangan yang terkontaminasi.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 29: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

2) Sumber penularan lainnya adalah barang-barang, makanan maupun

botol susu yang terkontaminasi.

3) Kadang infeksi bisa terjadi akibat menghirup organisme yang

melayang-layang di udara, terutama ketika sedang terjadi wabah

virus.

4) Ditemukan pada lingkungan yang kurang bersih atau pada

lingkungan yang penuh sesak.

c. Patofiologis

Menurut Soegijanto (2006), mekanisme yang menyebabkan diare

ialah yang pertama gangguan osmotik, akibat terdapatnya makanan atau

zat yang tidak dapat diserap akan menyebabkan tekanan osmotik dalam

rongga usus meninggi, sehingga terjadi pergeseran air dan elektrolit

kedalam rongga usus, isi rongga usus yang berlebihan ini akan

merangsang usus untuk mengeluarkannya sehingga timbul diare. Kedua

akibat rangsangan tertentu (misalnya toksin) pada dinding usus akan

terjadi peningkatan air dan elektrolit ke dalam rongga usus dan

selanjutnya diare timbul karena terdapat peningkatan isi rongga usus.

Ketiga gangguan motalitas usus, terjadinya hiperperistaltik akan

mengakibatkan berkurangnya kesempatan usus untuk menyerap

makanan sehingga timbul diare sebaliknya bila peristaltik usus menurun

akan mengakibatkan bakteri timbul berlebihan yang selanjutnya dapat

menimbulkan diare pula. Selain itu diare juga dapat terjadi, akibat

masuknya mikroorganisme hidup ke dalam usus setelah berhasil

melewati rintangan asam lambung, mikroorganisme tersebut

berkembangbiak, kemudian mengeluarkan toksin dan akibat toksin

tersebut terjadi hipersekresi yang selanjutnya akan menimbulkan diare.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 30: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

d. Gambaran klinis

Menurut Medicastore (2010), gambaran klinis diare dengan

dehidrasi sedang yaitu :

1) Mula-mula bayi cengeng gelisah, suhu tubuh mungkin meningkat,

nafsu makan berkurang.

2) Sering buang air besar dengan konsistensi tinja cair atau encer,

kadang disertai wial dan wiata.

3) Warna tinja berubah menjadi kehijau-hijauan karena bercampur

empedu.

4) Anus dan sekitarnya lecet karena seringnya difekasi dan tinja

menjadi lebih asam akibat banyaknya asam laktat.

5) Terdapat tanda dan gejala dehidrasi, turgor kulit jelas (elistitas kulit

menurun), ubun-ubun dan mata cekung membran mukosa kering dan

disertai penurunan berat badan.

6) Perubahan tanda-tanda vital, nadi dan respirasi cepat tekan darah

turun, denyut jantung cepat, pasien sangat lemas, kesadaran menurun

(apatis, samnolen, sopora komatus) sebagai akibat hipovokanik.

7) Bila terjadi asidosis metabolik klien akan tampak pucat dan

pernafasan cepat dan dalam (Kusmaul, 2004).

e. Akibat Penyakit Diare dengan Dehidrasi Dehidrasi sedang

Pada penyakit diare dengan dehidrasi sedang adalah akan

kehilangan cairan 5 – 10%. Berat badan dengan tanda anak gelisah atau

rewel, anak ingin minum terus karena rasa haus meningkat), kelopak

mata cekung, BAK mulai berkurang (Staf Pengajar Ilmu Kesehatan

Anak FKUI, 2005).

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 31: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

f. Komplikasi

Menurut Medicinesia (2012), komplikasi yang timbul dari diare

dengan dehidrasi sedang yaitu :

1) Dehidrasi berat yaitu kehilangan cairan lebih dari 10% BB

sebelumnya untuk bayi dan menunjukkan gangguan tanda-tanda vital

tubuh (somnolen-koma, pernafasan Kussmaul, gangguan dinamik

sirkulasi), mata sangat cekung, bibir dan lidah kering, turgor kulit

jelek / cubitan lambat sekali, tidak kencing selama 6 jam atau lebih

kadang disertai panas sampai kejang dan memerlukan pemberian

cairan elektrolit parenteral.

2) Syok Hipovelemia atau keadaan berkurangnya volume darah yang

bersirkulasi ketubuh.

3) Feses Berdarah disebabkan oleh entamoeba hystolytica,dan bakteri

genus shegella( S.dysenteriae, S.flexneri, S.bodii, S.sonnei) masing-

masing mengandung PMN dan darah.

4) Demam.

g. Pencegahannya

1) Jumlah oralit yang harus diberikan pada 3 jam pertama

Tabel 2.3Jumlah Cairan Oralit

Umur Berat Badan Jumlah Oralit (cc)

2– 6 bulan

7 – 11 bulan

12 – 24 bulan

3 – 6 Kg

7 – 10 Kg

10 – 13 Kg

200 – 400

400 – 600

600 – 800

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 32: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

2) Sementara diberikankan oralit, bagi bayi yang masih menyusu ASI

maka terus diberikan. Bila kelopak mata bengkak, oralit dihentikan

sementara dan diganti cairan lain. Bila muntah, tunggu 10 menit dan

kemudian oralit diberikan sedikit demi sedikit.

3) Ajari ibu mengukur banyaknya larutan yang harus diberikan dan

ajari cara memberikannya dengan sendok makan perlahan tiap 1-2

menit.

4) Cuci tangan dengan benar menggunakan sabun dan air yang

mengalir. Sebelum dan sesudah menyiapkan perlengkapan bayi.

5) Membiasakan mencuci alat-alat makan dan minum dengan air

bersih dan membilasnya dengan air matang.

6) Memasak air minum sampai mendidih.

7) Setelah anak berusia lebih dari 6 bulan, disamping ASI juga

diperlukan makanan pendamping ASI (MP-ASI) secara bertahap.

h. Pengobatan dan Penanganan diare pada bayi dengan diare

dehidrasi di rumah sakit dan puskesmas

Menurut Sarwono (2007), pengobatan dan penanganan diare pada bayi

di rumah sakit atau puskesmas. Dasar pengobatan diare adalah dengan

cara memberikan cairan. Dehidrasi ringan sampai sedang :

1) Mencegah terjadinya hipotermi.

2) Pemberian ASI secara langsung / per sonde.

3) Pemberian Antibiotik.

4) Infus RL atau N4 150 ml/hari, 1/4 nya diberikan 4 jam pertama, ¾

nya diberikan 20 jam berikutnya.

5) Koreksi Bic Nat 8,4% 10 x 0,3 x BB (diencerkan dengan NaCL

0,9%).

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 33: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

B. TEORI MANAJEMEN KEBIDANAN

1. Pengertian

Manajemen kebidanan adalah proses penyelesaian masalah yang

digunakan sebagai metode untuk mengorganisasikan pilihan pikiran dan

tindakan penemuan ketrampilan dalam rangkaian-rangkaian yang logis

untuk pengambilan keputusan yang berfokus pada klien (Varney, 2004).

2. Proses Manajemen kebidanan

Proses manajemen kebidanan menurut Varney (2004), terdiri dari

tujuh (7) langkah yaitu sebagai berikut:

a. Langkah 1 : Pengkajian

Pada pertama langkah ini melakukan pengkajian dengan

mengumpulkan data dasar, data subjektif dan objektif semua informasi

(Varney, 2004). Pengkajian bayi sakit dengan diare dengan dehidrasi

sedang antara lain :

1) Identitas

Identitas adalah data yang didapatkan dari pasien sebagai suatu

pendapat terhadap situasi dan kejadian (Nursalam, 2001).

Identitas pasien menurut Matondang (2003) meliputi :

Identitas anak

a) Nama Bayi : Diperlukan untuk memastikan bahwa bayi

yang diperiksa benar-benar bayi yang

dimaksud. Nama harus jelas dan lengkap :

nama depan, nama tengah (bila ada), nama

keluarga, dan nama panggilan akrabnya.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 34: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

b) Umur : Perlu diketahui mengingat periode usia bayi,

mempunyai kekhasan sendiri dalam morbiditas

dan mortalitas dan umur juga diperlukan untuk

menginterpretasi apakah ada data pemeriksaan

klinis bayi tersebut normal sesuai dengan

umurnya.

c) Jenis Kelamin : Dikaji untuk membedakan dengan bayi lain.

d) Anak ke : Dikaji untuk mengetahui jumlah keluarga

pasien.

e) Nama Orang tua : Dikaji untuk mengetahui seseorang yang

bertanggung jawab terhadap balita tersebut.

f) Agama : Menggambarkan pola nilai-nilai spiritual dan

keyakinan orang tua pasien, yang merupakan

pedoman hidup dan dijadikan pagangan dalm

mengambil keputusan.

g) Pendidikan : Dikaji untuk mengetahui keakurat data yang

diperoleh serta dapat ditentukan pola

pendekatan dalam anamnesis. Tingkat

pendidikan orang tua juga berperan dalam

pemeriksaan penunjang dan penentuan

tatalaksana pasien atau perawatan bayi sakit

selanjutnya.

h) Pekerjaan : Dikaji untuk mengetahui kemampuan orangtua

untuk membiayai perawatan bayi.

i) Alamat : Dikaji untk mengetahui keadaan sosial budaya

dilingkungan tempat tinggal.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 35: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

2) Anamnesa (Data Subjektif)

Data subjektif adalah data yang didapatkan dari pasien atau

keluarga pasien sebagai suatu pendapat suatu situasi dan kejadian

(Nursalam, 2007).

a) Alasan datang ke puskesmas atau rumah sakit

Keluhan utama adalah keluhan atau gejala yang

menyebabkan klien dibawa berobat (Mantondang, 2003). Pada

kasus diare sedang bayi buang air besar sampai 4 kali dan

berbentuk encer, ditandai dengan bayi rewel, gelisah, tampak

kehausan dan minum dengan cepat, kelopak mata cekung, air

mata berkurang, mulut kering, kulit pucat, urin berkurang, berat

badan turun 5 – 10% dari berat badan sebelumnya

(Nursalam, 2005).

b) Riwayat Kesehatan

(1) Imunisasi

Status imunisasi klien dinyatakan, khususnya imunisasi

campak, karena lebih sering atau berakibat berat pada anak-

anak dengan campak atau yang baru menderita campak dalam

4 minggu terakhir, akibat dari penurunan kekebalan pada

pasien (Nursalam, 2003).

(2) Riwayat Penyakit Yang Lalu

Dikaji untuk mengetahui riwayat penyakit yang lalu misalnya

untuk melihat tanda atau gejala infeksi lain yang

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 36: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

menyebabkan diare seperti OMA (Otitis Media Akut),

tonsillitis, faringitis bronco, pneumonia dan ensefalitis

(Nursalam, 2005).

(3) Riwayat Penyakit Sekarang

Dikaji untuk mengetahui riwayat penyakit sekarang apakah

bayi pernah mengalami sakit diare dengan dehidrasi sedang

yang ditandai dengan bayi gelisah, rewel, mata cekung, haus,

minum dengan lahap, cubitan perut kembalinya lambat

(Nursalam, 2005).

(4) Riwayat Penyakit keluarga atau menurun

Dikaji untuk mengetahui apakah dalam keluarga terdapat

riwayat penyakit hipertensi, TBC, Hepatitis, jantung, dan

lain-lain. Karena penyakit-penyakit tersebut mempunyai

pengaruh negatif terhadap bayi misalnya dapat menganggu

metabolisme endokrin dan karbohidrat yang menunjang

pemasukan makanan bayi (Nursalam, 2005).

c) Riwayat sosial

(1) Yang mengasuh

Di kaji untuk mengetahui kebiasaan bayi.

(2) Hubungan dengan anggota keluarga

Dikaji untuk mengetahui hubungan bayi dengan anggota

keluarga.

(3) Hubungan dengan teman sebaya

Dikaji untuk mengetahui keharmonisan bayi dengan teman

sebayanya.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 37: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

(4) Lingkungan rumah

Dikaji untuk mengetahui hubungan bayi dengan lingkungan

sekitar rumah (Nursalam, 2005).

d) Pola Kebiasaan Sehari-hari

(1) Nutrisi

Menurut Nursalam (2005), pengkajian tentang jenis makanan

yang dikomsumsi sehari-hari yaitu :

(a) Pemberian ASI penuh pada bayi umur 4-6 bulan sangat

mengurangi resiko diare dan infeksi yang serius.

(b) Pemberian susu formula. Apakah dibuat menggunakan air

masak dan diberikan dengan botol atau dot, karena botol

yang tidak bersih akan mudah menimbulkan pencemaran.

(c) Perasaan haus bayi yang diare tanpa dehidrasi tidak

merasa haus (minum biasa). Pada dehidrasi ringan atau

sedang bayi merasa haus ingin minum banyak. Sedangkan

pada dehidrasi berat, bayi malas minum atau tidak bisa

minum.

(2) Eliminasi

Pengkajian tentang BAB dan BAK yang meliputi kondisi,

frekuensi, dan warnanya. Pada kasus bayi dengan diare

dehidrasi sedang bayi BAB lebih dari 4 kali dan berbentuk

encer.

(3) Aktivitas

Untuk mengetahui kegiatan anak sehari-hari. Pada kasus bayi

sakit diare aktivitas anak berkurang (Nursalam, 2005).

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 38: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

(4) Istirahat / tidur

Berapa lama bayi tidur siang, malam, keadaan bayi tenang

atau gelisah (Nursalam, 2005). Pada bayi sakit diare dehidrasi

sedang pada pola tidurnya tidak teratur, keadaan bayi gelisah

(Nursalam, 2005).

(5) Personal Hygiene

Untuk mengetahui bagaimana cara menjagan kebersihan dan

menilai kerentanan terhadap infeksi (Farrer, 2001).

3) Pemeriksaan Fisik (Data Objektif)

Data objektif adalah data yang dapat di observasi dan dilihat

oleh tenaga kesehatan (Nursalam, 2005). Data objektif ini meliputi :

a) Status Generalis

(1) Keadaan Umum bayi meliputi :

Baik, sedang dan lemah (Nursalam, 2005). Pada kasus diare

dengan dehidrasi sedang bayi gelisah, rewel dan mengantuk

Keadaan umum : untuk menilai keadaan bayi baik atau

buruk. Penilaian keadaan umum pada kasus bayi sakit diare

keadaan umumnya sedang (Nursalam, 2005).

(2) Kesadaran

Penilaian kesadaran dinyatakan sebagai composmentis,

apastis, samnolen, sopor dan koma (Augusfarlag, 2008).

(3) Tanda-tanda Vital meliputi :

(a) Denyut Jantung atau Nadi

Menilai kecepatan irama, suara (jantung jelas dan teratur

nadi normal bayi (20-160 kali per menit) (Farrer, 2002).

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 39: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

(b) Pernafasan

Menilai sifat pernafasan dan bunyi nafas dalam menit

normal 40-60 kali per menit (Farel, 2001).

(c) Suhu

Temperatur normal tidak terjadi demam, rectal, atau

axilla 37?9C dan kulit 36,5?9C (Sarwono, 2002). Pada

bayi sakit diare dengan dehidrasi sedang suhunya >

380C.

b) Pemeriksaan Sistematis

Pemeriksaan sistematis menurut Nursalam (2005) meliputi :

(1) Kepala : Pada bayi yang mengalami diare dengan

dehidrasi sedang biasanya ubun-ubunnya

cekung.

(a) Rambut : Bagaimanakah warnanya.

(b) Mata : Adakah, kotoran di mata, bila bayi tanpa

dehirasi bentuk kelopaknya normal, apabila

mengalami dehidrasi ringan / sedang,

kelopak matanya cekung (cowong).

(c) Telinga : Adakah kotoran atau cairan, bagaimana

tulang rawangnya.

(d) Hidung : Adakah nafas, cuping hidung, kotoran

menyumbat jalan nafas.

(e) Mulut : Adakah warna bibir pucat, lidah basah

kering dan sangat kering.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 40: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

(2) Leher : Adakah pembesaran kelenjar tyroid.

(3) Dada : Adakah retraksi, simetris / tidak.

(4) Perut : Mengalami distrensi, kram, dan bising usus

yang meningkat (Nursalam, 2005).

(5) Kulit : Untuk mengetahui turgor kulit. Pada kasus

bayi sakit diare turgor kulit kering

(Nursalam, 2005).

(6) Ekstemitas : Adakah oedema tanda sianosis, akral dingin,

apakah kuku sudah melebihi jari-jari.

c) Pemeriksaan antropometri

(1) Lingkar Kepala : Untuk mengetahui pertumbuhan otak

(Normal, 31 - 35,5 cm).

(2) Lingakar Dada : Untuk mengetahui keterlambatan

pertumbuhan (Normal 32-33 cm).

(3) Panjang Badan : Normal 48 – 53 cm (Helen Farrer, 2001).

d) Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan penunjang adalah data yang diperoleh selain dari

pemeriksaan fisik (Matondang, 2003).

(1) Pemeriksaan tinja (feses)

(2) Darah (Hb, leukosit, trombosit) (Manuaba, 2007)

b. Langkah II : Interpretasi Data

Interpretasi data adalah data yang telah dikumpulkan pada

langkah pengkajian menurut Varney (2004) meliputi :

1) Diagnosa Kebidanan

Diagnosa yang ditegakkan dalam kasus diare dengan dehidrasi

sedang yaitu bayi X umur …bulan, dengan diare dehidrasi sedang.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 41: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

Data Dasar :

Data Subjektif:

a) Ibu mengatakan umur bayi……bulan

b) Ibu mengatakan bayi mencret konsisten cair, frekuensi lebih dari

empat atau lebih kali / hari, tidak ada ampas.

Data objektif :

a) Keadaan Umum : Sedang

b) Kesadaran : Gelisah

c) Tanda-tanda vital : N:…x/menit, R:…x/menit, S: > 38?ÀC

(Alimul, 2003).

d) BB sebelum sakit : …kg

e) BB selama sakit : …kg

f) Panjang Badan : …cm

g) Lingkar Dada : …cm

h) LiLA : …cm

i) Gerak kurang aktif, rewel, tanda-tanda dehidrasi : kelopak mata

cekung, mulut dan lidah kering tampak kehausan, turgor kulit

kembali lambat, ubun-ubun cekung (Nursalam, 2005).

2) Masalah

Bayi demam (suhu tubuh meningkat) dehidrasi, berat badan turun <

10% dari berat badan sebelumnya serta, gangguan pemenuhan

kebutuhan cairan dan elektrolit (Nursalam, 2005).

3) Kebutuhan

a) Bayi mau (dengan oralit dan cairan parental : bila di indikasi)

Pemberian cairan tambahan sebanyak.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 42: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

b) Pemberian obat penurun panas sesuai program.

c) Meningkatkan kebutuhan nutrisi yang optimal dan pemberian

susu tetap diteruskan sebanyak-banyaknya.

c. Langkah III : Diagnosa Potensial

Langkah ini berdasarkan rangkaian masalah atau diagnosa yang

dibutuhkan antisipasi, Pemecahan bila memungkinkan, mengamati dan

siap-siap bila terjadi hal-hal yang diantisipasi (Varney, 2004).

Pada kasus bayi sakit dengan diare dehidrasi sedang dapat terjadi

diagnosa potensial antara lain, dengan diare dehidrasi berat.

d. Langkah IV: Antisipasi

Langkah ini mencerminkan kesinambungan dari proses

manajemen kebidanan. Merupakan kesinambungan dari langkah

diagnosa (Varney, 2004).

Langkah yang perlu dilaksanakan antara lain :

Kolaborasi dengan Dokter Spesialis Anak :

1) Pemberian obat penurun panas sesuai program.

2) Observasi vital sign.

3) Pemberian ASI secara langsung / sonde.

4) Pemberian antibiotik.

5) Infus atau N4.

e. Langkah V : Perencanaan

Langkah ini merupakan lanjutan dari masalah atau diagnosa, yang

telah diidentifikasi atau diantisipasi dan juga, merupakan

pengembangan perencanaan asuhan menyeluruh yang ditentukan oleh

langkah-langkah sebelumnya. Setiap rencana asuhan haruslah

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 43: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

mencerminkan rasional yang benar-benar valid berdasarkan

pengetahuan (Varney, 2004).

Untuk mengatasi permasalahan selanjutnya, perencanaan yang

diperlukan menurut Sarwono (2002) antara lain :

1) Mencegah terjadinya hipotermi.

2) Pemberian ASI secara langsung / per sonde.

3) Pemberian antibiotik.

4) Infus RL dan N4 150 ml/hari.

5) Koreksi bic Nat 8,5% 10 x 0,3 x BB (di encerkan dengan NaCl

0,9%).

f. Langkah VI : Pelaksanaan

Langkah ini merupakan pelaksanaan dari rencana asuhan

menyeluruh seperti yang telah di uraikan pada langkah kelima secara

efisien dan aman. Pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya oleh bidan

atau sebagian oleh bidan atau anggota tim kesehatan lainnya. Jika

bidan tidak melakukan sendiri, bidan tetap memikul tanggung jawab

untuk mengarahkan pelaksaanaanya (memastikan langkah-langkah

tersebut benar-benar terlaksana) Varney (2004).

g. Langkah VII : Evaluasi

Langkah ini merupakan evaluasi apakah rencana asuhan tersebut

yang meliputi pemenuhan kebutuhan benar-benar terpenuhi sesuai

dengan kebutuhan dalam masalah dan diagnosa (Varney, 2004).

Menurut Ngastiyah (2005), evaluasi asuhan kebidanan pada bayi sakit

dengan diare adalah (Ngastiyah, 2005).

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 44: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

1) Keadaan umum baik.

2) Turgor kulit kembali normal.

3) BAB normal 1-2 kali sehari.

4) Dehidrasi sedang dapat teratasi.

C. DATA PERKEMBANGAN

Menurut Varney (2004) data perkembangan dalam asuhan kebidanan

dengan menggunakan SOAP,yaitu :

S : Subjektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pengumpulan data klien

melalui anamnesa sebagai langkah 1 Varney.

O : Objektif

Menggambarkan pendokumentasian hasil pemeriksaan fisik klien hasil

laboratorium dengan tes diagnostik lain yang dirumuskan dalam data

untuk mendukung asuhan sebagai langkah 1 Varney.

A : Assesment

Menggambarkan pendokumentasian hasil analisis dan interpretasi data

subjektif dan objektif dalam satu identifikasi.

1. Diagnosa atau masalah.

2. Antisipasi diagnosa atau masalah potensial

3. Perlu tindakan segera oleh bidan atau dokter.

Konsultasi atau kolaborasi dan atau rujukan.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 45: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

P : Planning

Menggambarkan keterkaitan antara manajemen kebidanan sebagai pola

pikir dengan pendokumentasian sebagai catatan dari asuhan dengan

pendekatan Manajemen kebidanan.

D. LANDASAN HUKUM

Menurut Kepmenkes RI No.900/Menkes/SK/VII/2002 pasal 17

dalam keadaan tidak terdapat dokter yang berwenang pada wilayah terjadinya

kasus, bidan dapat memberikan pelayanan pengobatan pada penyakit diare

bagi ibu dan anak sesuai dengan kemampuanya (IBI, 2006).

E. Kerangka Konsep

Input Proses Output

Gambar 2.1 Kerangka KonsepSumber (Varney, 2004)

Bayi dengan Diare

Dehidrasi Sedang

Manajemen Kebidanan

Menurut Varney

1. Pengkajian

2. Interpretasi data

3. Diagnosa Potensial

4. Antisipasi

5. Rencana Tindakan

6. Implementasi

7. Evaluasi

Hasil yang diharapkan:

1. Keadaan umum

baik.

2. Tidak terjadi diare

dehidrasi berat

3. Diare berhenti

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 46: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

BAB III

METODOLOGI

A. Jenis Studi Kasus

Karya Tulis Ilmiah ini merupakan bentuk laporan studi kasus dengan

menggunkan metode deskriptif yaitu suatu metode yang dilakukannya dengan

tujuan untuk mendeskritifkan atau memaparkan peristiwa-peristiwa yang

dilakukan secara sistematis dan menekan pada data aktual pada penyimpanan

(Notoatmodjo, 2002).

Studi kasus adalah meneliti suatu permasalahan melalui suatu kasus

yang terdiri dari satu unit tunggal (Notoatmodjo, 2002).

B. Lokasi Studi Kasus

Lokasi merupakan tempat dimana pengambilan kasus dilakukan

(Notoatmojo, 2002). Pengambilan kasus ini dilakukan di Puskesmas

Mantingan Ngawi.

C. Subjek Studi Kasus

Subjek adalah seseorang yang akan dijadikan sampel untuk

dilakukanya studi kasus (Notoatmodjo, 2002). Subjek studi kasus ini pada

Bayi Z Umur 9 bulan dengan Diare Dehidrasi Sedang.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 47: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

D. Waktu Studi Kasus

Waktu merupakan batas waktu dimana pengambilan kasus

dilaksanakan (Notoatmodjo, 2002). Waktu dalam pengambilan studi kasus ini

di mulai pada tanggal 2 sampai 4 Agustus 2012.

E. Instrumen Studi Kasus

Instrumen adalah alat-alat yang digunakan untuk melakukan

pengmbilan data (Notoatmodjo, 2002). Dalam pengambilan studi kasus kasus

ini penulis menggunakan alat bantu berupa format asuhan kebidanan pada

bayi dan lembar status atau dokumentasi pasien tentang kesehatan

sebelumnya.

F. Tehnik Pengumpulan Data

1. Data Primer

Data Primer adalah data yang diperoleh secara langsung dari

pasien (Notoatmodjo,2002). Cara mendapatkannya data primer yaitu

dengan :

a. Pemeriksaan fisik

Pemeriksaan fisik adalah tindakan dimana kita menganalisis

informasi yang terkumpul dalam rangka mengambil keputusan tentang

status kesehatan klien sebagai bagian dari proses perawatan. Menurut

Arwinlim (2007), ada empat teknik utama yang digunakan dalam

pemeriksaan fisik, meliputi :

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 48: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

1) Inspeksi

Inspeksi adalah observasi visual dan sistematik untuk menentukan

status kesehatah klien yang didapat dari pengamatan penampilan

klien meliputi warna kulit, kepala, leher, mata, telinga, muka,

hidung, mulut, dada, anogenital, dan ekstermitas. Dalam kasus

ini inspeksi difokuskan pada pemeriksaan kulit dan mulut apakah

kering atau tidak, kepala khususnya pada ubun-ubun cekung.

2) Palpasi

Palpasi adalah teknik dilakukan dengan menggunakan perabaan

telapak atau punggung tangan pemeriksaaan untuk mengetahui

ukuran, tekstur dan mobilitas massa, kualitas palpasi, kondisi

tulang dan sendi, temperature kulit dan kelembaban, akumulasi

cairan dan odema serta vibrasi dinding dada. Palpasi dilakukan

untuk mengetahui temperature kulit, kelembaban kulit serta

memastikan perut jika di cubit kembalinya cepat atau lambat.

Pemeriksaan palpasi dilakukan pada kulit bayi (Nursalam, 2005).

3) Perkusi

Perkusi adalah metode gerakan mengetuk erat tubuh secara ringan

tapi tajam untuk menentukan posisi, ukuran dan densitas stuktur

yang berada dibawahnya seperti untuk mendeteksi cairan atau

udara di dalam rongga. Gerakan mengetuk menghasilkan

gelombang suara yang menjalar 5-7 cm di area yang diperiksa.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 49: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

Gelombang ini yang membedakan karakteristik area yang

diperiksa. Perkusi yang dilakukan dalam kasus ini adalah

pemeriksaan perut untuk mengetahui perut bayi kembung atau

tidak.

4) Auskultasi

Auskultasi adalah teknik pemeriksaan fisik dengan bantuan alat

stetoskop untuk mendeteksi suara yang dihasilkan oleh kerja

organ tubuh seperti : paru, jantung, pembuluh darah, organ

abdomen. Auskultasi yang dilakukan dalam kasus ini meliputi

dada dan perut. Pada kasus ini auskultasi dilakukan untuk

pemeriksaan frekuensi jantung dan untuk mengetahui bising usus.

b. Wawancara

Wawancara adalah dimana suatu metode yang digunakan atau

menggumpulkan data dimana peneliti mendapatkan keterangan secara

lisan dari seseorang sasaran peneliti (responden) atau bercakap-cakap

terhadap muka dengan orang tersebut (Notoatmodjo, 2002).

Dalam melaksanakan wawancara ini penulis menanyakan

lansung kepada orang tua pasien dan tenaga medis yang merawat

pasien untuk mendapatkan keterangan yang lengkap.

c. Observasi

Observasi adalah teknik mengumpulkan data berencana antara

lain melihat, mencatat jumlah dan taraf aktivitas tertentu yang ada

hubunganya dengan masalah yang diteliti (Notoatmodjo, 2002).

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 50: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

Data diperoleh dari data primer melalui observasi dan

pengamatan secara langsung pada pasien. Observasi dilaksanakan

dengan cara melihat (inspeksi), meraba (palpasi), mendengar

(auskultasi). Adapun data yang diambil dengan observasi adalah :

1) Keadaan umum.

2) Tanda vital (suhu, nadi, respirasi).

3) Infus (keseimbangan cairan).

2. Data Sekunder

Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari lingkungan studi

kasus (Notoatmodjo, 2002). Data sekunder ini di peroleh meliputi :

a. Studi Dokumentasi

Studi Dokumentasi dalah semua bentuk sumber informasi yang

berhubungan dengan dokumen baik dokumen resmi atau tidak resmi.

Dokumen resmi adalah dibawah tanggung jawab instansi resmi,

Misalnya laporan, catatan-catatan di dalam kartu klinik. Sedangkan

dokumen tidak resmi adalah segala bentuk dokumen dibawah

tanggung jawab instansi tidak resmi seperti : catatan harian

(Notoatmodjo, 2002).

Pada kasus ini pengambilan dokumen diambil dari Rekam

Medik bayi sakit diare dengan dehidrasi sedang di Puskesmas

Mantingan Ngawi.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 51: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

b. Catatan Asuhan Kebidanan

Catatan asuhan kebidanan merupakan teori asuhan kebidanan

dalam proses penyelesaian masalah yang di gunakan sebagai metode

untuk mengorganisasikan pilihan pikiran dan tindakan penemuan

ketrampilan dalam rangkaian-rangkaian yang logis untuk mengambil

keputusan yang berfokus pada klien dengan menggunakan manajemen

7 langkah varney (Varney, 2002). Dalam studi kasus ini catatan

asuhan kebidanan dengan menggunakan format asuhan kebidanan

pada bayi dan data perkembangan menggunakan SOAP.

c. Studi Kepustakaan

Studi kapustakaan adalah memperoleh berbagai informasi baik

berupa teori-teori generalisasi maupun konsep dikembangkan oleh

berbagai ahli dan buku-buku sumber yang ada (Notoatmodjo, 2002).

Dalam studi kasus ini penulis mengambil teori-teori dari sumber tahun

2002 sampai 2012.

G. Alat-alat yang dibutuhkan

1. Alat yang dibutuhkan dalam wawancara adalah :

a. Format pengkajian

b. Buku tulis

c. Alat tulis

d. Buku KIA

e. Buku register di Puskesmas

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 52: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

2. Alat yang dibutuhkan dalam observasi

a. Stetoskop

b. Termometer

c. Alat pengukur tinggi badan

d. Timbangan berat badan

e. Pita LILA

3. Alat yang dibutuhkan dalam pendokumentasian adalah :

a. RekamMedik

b. Alat tulis

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 53: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

BAB IV

TINJAUAN KASUS DAN PEMBAHASAN

Tanggal masuk : 2 Agustus 2012

No Register : 3322

A. Tinjauan Kasus

1. Pengkajian

Tanggal 2 Agustus 2012 Pukul 09.00 WIB

a. Identitas

1) Identitas Bayi

a) Nama Bayi : By. Z

b) Jenis Kelamin : Laki-laki

c) Umur : 9 bulan

d) Anak ke : 1

2) Identitas Ibu Identitas Ayah

Nama : Ny. E Nama : Tn. Y

Umur : 23 tahun Umur : 25 tahun

Agama : Islam Agama : Islam

Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia

Pendidikan : SMA Pendidikan : SMA

Pekerjaan : IRT Pekerjaan : Swasta

Alamat : Desa Dadung RT 02 RW 10, Sambirejo,

Mantingan Ngawi

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 54: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

b. Anamnesa (Data Subyektif)

1) Alasan datang ke Puskesmas

Ibu mengatakan bayinya mencret kurang lebih 5 kali encer sejak

tadi pagi jam 04.00 WIB disertai demam dan muntah 1 kali.

2) Riwayat Kesehatan

a) Imunisasi

(1) BCG : 6 Desember 2011

(2) DPT 1 : 3 Januari 2012

(3) DPT 2 : 5 Februari 2012

(4) DPT 3 : 7 Maret 2012

(5) Polio 1 : 6 Desember 2011

(6) Polio 2 : 3 Januari 2012

(7) Polio 3 : 5 Februari 2012

(8) Polio 4 : 7 Maret 2012

(9) Hepatitis B1 : 3 Januari 2012

Hepatitis B2 : 5 Februari 2012

Hepatitis B3 : 7 Maret 2012

(10) Campak : Belum dilakukan

b) Riwayat Penyakit lalu

Ibu mengatakan bayinya tidak pernah sakit berat, operasi dan

tidak pernah cidera.

c) Riwayat penyakit sekarang

Ibu mengatakan sejak tadi pagi buang air besar 5 kali sehari

dengan konsistensi cair di sertai demam dan muntah 1 kali di

rumah belum mendapat perawatan kemudian di bawa ke

puskesmas untuk mendapat pengobatan.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 55: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

d) Riwayat penyakit keluarga/menurun

Ibu mengatakan keluarganya baik dari pihak ibu maupun pihak

suami tidak mempunyai riwayat penyakit menular seperti

TBC, hepatitis ataupun riwayat penyakit menurun seperti

jantung, hipertensi, DM, Asma.

3) Riwayat Sosial

a) Yang Mengasuh

Ibu mengatakan bayinya diasuh oleh orang tua kandung dan

neneknya.

b) Hubungan dengan anggota keluarga

Ibu mengatakan hubungan bayinya dengan anggota keluarga

baik-baik saja dan tidak ada masalah.

c) Hubungan dengan teman sebaya

Ibu mengatakan hubungan bayinya dengan teman sebaya baik.

d) Lingkungan rumah

Ibu mengatakan lingkungan rumah aman, bersih dan nyaman.

4) Pola Kebiasaan sehari-hari

a) Nutrisi

(1) Makanan yang disukai

Ibu mengatakan bayinya belum tahu makanan yang disukai.

(2) Makanan yang tidak disukai

Ibu mengatakan bayinya belum tahu makanan yang tidak

disukai.

(3) Pola makan sehari-hari

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 56: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

Sebelum sakit

Makan Pagi : Ibu mengatakan bayinya makan pagi jam

06.30 WIB, dengan porsi ½ mangkok,

menu nasi tim (nasi, bayam, wortel dan

hati ayam) dan minum air putih.

Makan Siang : Ibu mengatakan bayinya makan siang +

jam 11.00 WIB dengan ½ mangkok,

menu nasi tim (nasi, bayam, wortel dan

hati ayam) dan minum ASI dan susu

formula.

Makan Sore : Ibu mengatakan bayinya makan masih

sore 16.30 WIB dengan ½ mangkok,

menu nasi tim (nasi, bayam, wortel dan

hati) dan minum ASI dan susu formula.

Selama sakit

Ibu mengatakan bayinya makan dengan menu nasi

lembek/bubur, telur dan buah pisang dengan porsi sedikit

tidak dihabiskan dan minum air putih setiap makan dan

tidak muntah.

b) Istirahat / Tidur

Sebelum Sakit

Tidur siang : Ibu mengatakan bayinya tidur siang setiap

jam 12.00 WIB lamanya ± 2 jam / hari.

Tidur Malam : Ibu mengatakan bayinya tidur malam jam

19.00 WIB lamanya ± 8 jam / hari

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 57: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

Selama sakit

Tidur siang : Ibu mengatakan selama sakit pola istirahat

bayinya juga tidak tentu.

c) Personal Hygiene

Sebelum sakit : Ibu mengatakan bayinya mandi pagi pukul

07.00 WIB, mandi sore pukul 16.00 WIB

Selama sakit : Ibu mengatakan selama sakit bayinya

hanya di basuh dengan waslap basah pukul

07.00 WIB.

d) Aktivitas

Sebelum sakit : Ibu mengatakan bayinya sangat aktif jika di

ajak bermain.

Selama sakit : Ibu mengatakan selama sakit bayinya

aktivitasnya sedikit, tidak banyak bermain

seperti biasa (kurang aktif).

e) Eliminasi

Sebelum sakit

BAK : Ibu mengatakan bayinya BAK ± 4 kali

sehari, konsistensi warna kuning jernih,

bau khas urine.

BAB : Ibu mengatakan bayinya BAB ± 2 kali

sehari, konsistensi warna kuning bau khas

feces dan tidak lembek.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 58: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

Selama sakit

BAK : Ibu mengatakan selama sakit bayinya

BAK ± 4 – 5 kali/hari berwarna kuning

jernih, lancar.

BAB : Ibu mengatakan selama sakit bayinya BAB

± 5 kali/hari dengan konsistensi cair.

c. Pemeriksaan Fisik

1) Status Generalis

a) Keadaan umum : Lemah.

b) Kesadaran : Apatis.

c) TTV : S : 38,50 C, R : 40 x/menit

N : 130 x/menit

d) BB / PB : 10 kg / 67 cm.

2) Pemeriksaan Sistematis

a) Kepala : Ubun-ubun cekung.

(1) Rambut : Bersih, hitam, tidak mudah rontok.

(2) Mata : Mata cekung.

(3) Telinga : Bersih, tidak ada serumen, kanan dan kiri

simetris.

(4) Hidung : Bersih, tidak terdapat cairan atau sekret,

simetris.

(5) Mulut : Bibir warna pucat tidak ada labioskisis dan

labiopalatoskisis, tidak stomatitis.

b) Kulit : Bersih kering, turgor bila dicubit

kembalinya lambat.

c) Leher : Tidak ada pembesaran kelenjar thyroid.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 59: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

d) Dada : Tampak Simetris, tidak ada penarikan

dinding dada ke dalam.

e) Perut : Turgor pada perut jika dicubit kembalinya

lambat sedikit kembung.

f) Ekstremitas : Dapat bergerak bebas, jari kaki dan tangan

lengkap.

3) Pemeriksaan penunjang

Pemeriksaan feces

Warna : Kuning kehijauan.

Bau : Khas.

Konsistensi : Cair.

Lendir : Negatif.

Darah : Negatif.

2. Intepretasi Data

Tanggal 2 Agustus 2012 Pukul 09.10 WIB

a. Diagnosa Kebidanan

By. Z, umur 9 bulan dengan diare dehidrasi sedang.

Data dasar :

Data Subyektif

1) Ibu mengatakan bayinya BAB lebih dari 5 kali sehari.

2) Ibu mengatakan bayinya merasa haus terus-menerus, lemah, rewel

dan gelisah dan demam.

3) Ibu mengatakan bayinya muntah 1 kali.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 60: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

Data Obyektif

1) Keadaan Umum : Lemah.

2) Kesadaran : Composmentis.

3) TTV : N : 130 x/menit, R : 40 x/menit, S : 38,50 C.

4) Berat badan sebelum sakit 10 kg.

5) Berat badan selama sakit 10 kg.

6) Panjang badan 67 cm

7) Mata dan ubun-ubun cekung

8) Kulit kering, turgor bila dicubit kembalinya lambat

b. Masalah

Bayi merasa haus terus-menerus, lemah, rewel, gelisah dan aktivitas

berkurang.

c. Kebutuhan

1) Kebutuhan cairan parental.

2) Pemenuhan nutrisi yang optimal.

3. Diagnosa Potensial

Terjadi diare dengan dehidrasi berat.

4. Antisipasi

a. Kolaborasi dengan dokter spesialis anak untuk pemberian terapi, yaitu:

1) Lacto B 2 x 1 sach.

2) Zink Kid 1 x 10 mg.

3) Oralit 100 cc/diare, Oralit 50 cc/muntah.

4) Domperidon 3 x 2 mg.

b. Pemberian ASI dan PASI yang optimal.

5. Perencanaan

Tanggal 02 Agustus 2012 Pukul 09.10 WIB

a. Observasi muntah tiap 2 jam

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 61: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

b. Observasi BAB tiap 2 jam

c. Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan terapi.

d. Anjurkan ibu untuk memberikan makanan sesuai diit.

e. Anjurkan ibu untuk memberikan banyak minum ASI dan susu formula.

6. Pelaksanaan

Tanggal 02 Agustus 2012 Pukul 11.10 WIB

a. Pukul 11.10 WIB, Mengobservasi muntah

b. Pukul 11.15 WIB, Mengobservasi BAB

c. Pukul 11.20 WIB, Berkolaborasi dengan dokter untuk memberikan

terapi, yaitu Lacto B 2 x 1 sach, Oralit 100 cc/diare, oralit 50

cc/muntah, Domperidon 3 x 2 mg.

d. Pukul 11.25 WIB, Menganjurkan ibu untuk memberikan makanan

sesuai diit.

e. Pukul 11.30 WIB, Menganjurkan ibu untuk memberikan banyak

minum ASI dan susu formula.

7. Evaluasi

Tanggal 02 Agustus 2012 Pukul 11.40 WIB

a. Tidak terjadi muntah

b. BAB 2 kali dalam 2 jam, konsistensi cair, ampas, warna kuning.

c. Terapi dari dokter sudah diberikan yaitu Lacto B 2 x 1 sach, Oralit 100

cc/diare, oralit 50 cc/muntah, Domperidon 3 x 2 mg. Bayi mau banyak

minum ASI dan susu formula.

d. Ibu bersedia memberikan makanan sesuai diit

e. Ibu bersedia memberikan ASI dan susu formula

f. Tidak mondok

g. Kontrol ulang 1 minggu lagi atau bila ada keluhan

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 62: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

DATA PERKEMBANGAN I

Kunjungan Rumah

Tanggal 03 Agustus 2012 Pukul 09.00 WIB

S : Subjektif

1. Ibu mengatakan bayinya BAB lebih dari 5 kali, konsistensi BAB cair.

2. Ibu mengatakan bayinya sudah tidak muntah.

3. Ibu mengatakan bayinya sudah tidak rewel.

4. Ibu mengatakan bayinya sudah mau makan dan sedikit minum.

O : Obyektif

1. KU : Baik, kesadaran : Composmentis

TTV : N : 128 x/menit, S : 37,6 0C, R : 28 x/menit

2. Mata tidak cekung, turgor kembali cepat.

3. Ubun-ubun cekung

4. BAB 5 kali.

5. Berat badan 10 kg.

A: Assesment

By. Z umur 9 bulan dengan diare dehidrasi sedang perawatan hari kedua.

P : Planning Tanggal 03 Agustus 2012 Pukul 09.10 WIB

1. Pukul 09.10 WIB, Mengobservasi BAB tiap 2 jam.

2. Pukul 09.15 WIB, Memberikan terapi Lacto B 2 x 1 sach, Zink Kid 1 x 10

mg, Oralit 100 cc/diare, Domperidon 3 x 2 mg.

3. Pukul 09.20 WIB, memberikan diit biskuit

4. Pukul 09.25 WIB, menganjurkan ibu memberikan air putih.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 63: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

5. Pukul 09.30 WIB, menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI dan

PASI.

6. Pukul 09.35 WIB, mengajarkan ibu tentang kebersihan perorangan dan

lingkugan.

Evaluasi

Tanggal 03 Agustus 2012 Pukul 09.40 WIB

1. BAB 2 kali dalam 2 jam.

2. Terapi sudah diberikan Lacto B 2 x 1 sach, Zink Kid 1 x 10 mg, Oralit

100 cc/diare, Domperidon 3 x 2 mg.

3. Makanan pendamping sudah diberikan yaitu biscuit

4. Anak mau minum sedikit air putih.

5. Ibu bersedia tetap memberikan ASI dan PASI pada bayinya.

6. Ibu sudah jelas tentang kebersihan perorangan dan lingkungan.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 64: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

DATA PERKEMBANGAN II

Kunjungan Rumah

Tanggal 04 Agustus 2012 Pukul 08.30 WIB

S : Subjektif

1. Ibu mengatakan bayinya sejak tadi malam pukul 21.00 WIB sampai

sekarang pukul 08.30 WIB BAB 4 kali dengan konsistensi cair dan sedikit

ampas.

2. Ibu mengatakan bayinya sudah tidak rewel.

3. Ibu mengatakan bayinya banyak minum dan makan sedikit

O : Objektif

1. KU : Baik, Kesadaran : Composmentis

TTV : S : 37,5 0C, N : 132 x/menit, R : 28 x/menit

2. Turgor pada perut bila dicubit kembalinya cepat

3. Mata tidak cekung.

4. Berat badan 10 kg

A : Assesment

By. Z, umur 9 bulan dengan riwayat diare dehidrasi sedang perawatan hari

ketiga.

P : Planning

Tanggal 04 Agustus 2012 Pukul 08.40 WIB

1. Pukul 08.40 WIB, Mengobservasi BAB tiap 2 jam

2. Pukul 08.45 WIB, Memberikan terapi Zink Kid 1 x 10 mg, Domperidon 3

x 2 mg.

3. Pukul 08.50 WIB, Memberikan diit biskuit / bubur.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 65: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

4. Pukul 08.55 WIB, Menganjurkan ibu untuk banyak memberikan ASI dan

PASI pada bayinya.

Evaluasi

Tanggal 04 Agustus 2012 Pukul 10.40 WIB

1. Bayi BAB 1 kali dalam 2 jam

2. Terapi sudah diberikan yaitu Zink Kid 1 x 10 mg, Oralit 100 cc/diare,

Domperidon 3 x 2 mg

3. Diit biskuit / bubur sudah diberikan.

4. Bayi sudah banyak minum ASI dan PASI.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 66: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

DATA PERKEMBANGAN III

Kunjungan Rumah

Tanggal 04 Agustus 2012 Pukul 08.00 WIB

S : Subyektif

1. Ibu mengatakan bayinya sejak tadi malam pukul 23.00 WIB sampai

sekarang pukul 08.00 WIB sudah buang air besar 2 kali dengan konsistensi

lunak warna kuning.

2. Ibu mengatakan bayinya sudah banyak makan.

3. Ibu mengatakan bayinya sudah tidak rewel.

O : Obyektif

1. KU : Baik, K : Composmentis.

TTV : S : 36,5 0C, N : 128 x/menit, R : 28 x/menit.

2. Turgor pada perut bila dicubit kembalinya cepat.

3. Mata tidak cekung.

4. Berat badan 10 kg.

A : Assesment

By. Z, umur 9 bulan dengan riwayat diare dehidrasi sedang perawatan hari

keempat.

P : Planning Tanggal 04 Agustus 2012 Pukul 08.10 WIB

1. Pukul 08.10 WIB, Memberikan terapi Zink Kid 1 x 10 mg, Domperidon 3

x 2 mg.

2. Pukul 08.15 WIB, Menganjurkan ibu untuk tetap memberikan ASI dan

banyak memberikan air putih pada bayinya.

3. Pukul 08.20 WIB, Mengobservasi BAB

4. Pukul 08.25 WIB, Memberikan biskuit

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 67: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

5. Pukul 08.30 WIB, Memberikan KIE tanda-tanda bayi dengan diare.

6. Pukul 08.35 WIB, Memberikan KIE cara perawatan, menjaga kebersihan

botol susu dan cara mudah memberikan susu dalam botol.

7. Pukul 08.40 WIB, Menganjurkan ibu kontrol ulang atau bila ada keluhan.

Evaluasi

Tanggal 4 Juni 2012 pukul 13.00 WIB

1. Terapi dokter sudah diberikan Zink Kid 1 x 10 mg, Domperidon 3 x 2 mg.

2. Bayi sudah BAB 1 kali dalam 2 jam konsistensi lunak sedikit ampas.

3. Makanan pendamping sudah diberikan

4. ASI dan air putih sudah diberikan.

5. Ibu sudah tahu tanda-tanda bayi dengan diare.

6. Ibu sudah tahu cara perawatan, menjaga kebersihan botol susu dan cara

mudah memberikan susu dalam botol

7. Ibu bersedia melakukan kontrol ulang atau bila ada keluhan.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 68: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

B. PEMBAHASAN KASUS

Pada bab ini penulis akan membahas kesenjangan antara teori dan

praktek tentang asuhan kebidanan pada balita sakit diare dengan dehidrasi

sedang pada By. Z di Puskesmas Mantingan Ngawi dengan menggunakan

manajemen asuhan kebidanan menurut Varney, yang terdiri dari tujuh

langkah yaitu : pengkajian, interprestasi data, diangnosa potensial, antisipasi ,

perencanaan, implementasi dan evaluasi.

1. Pengkajian

Pada langkah ini melakukan pengkajian dengan mengumpulkan

data dasar, data subjektif dan objektif semua informasi (Varney, 2004).

Menurut Nursalam (2006), data subyektif yaitu bayi buang air besar

sampai 5 kali dan berbentuk encer, ditandai dengan bayi rewel, gelisah,

tampak kehausan dan minum dengan cepat, kelopak mata cekung, mulut

kering, kulit pucat, urin berkurang, berat badan turun 5 – 10% dari berat

badan sebelumnya. Data obyektif menurut Nursalam (2005), adalah data

yang dapat di observasi dan dilihat oleh tenaga kesehatan yang meliputi

status generalis, pemeriksaan sistematis, pemeriksaan antropometri dan

penunjang.

Pada kasus didapatkan data subjektif bayinya mencret kurang lebih

5 kali encer sejak tadi pagi lalu disertai demam dan muntah 1 kali.

Sedangkan data objektif didapatkan KU : lemah, kesadaran :

composmentis, TTV : S : 38,50 C, R : 40 x/menit, N : 130 x/menit, BB /

PB : 10 kg / 67 cm, perut sedikit kembung, mata dan ubun-ubun cekung,

turgor bila dicubit kembalinya lambat.

Pada langkah ini tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori

dan praktek.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 69: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

2. Interpretasi Data

Menurut Varney (2004), adalah data yang telah dikumpulkan pada

langkah pengkajian yang meliputi diagnosa yang ditegakkan dalam kasus

diare dengan dehidrasi sedang yaitu bayi X umur …bulan, dengan diare

dehidrasi sedang. Masalah Bayi demam (suhu tubuh meningkat) dehidrasi,

berat badan turun < 10% dari berat badan sebelumnya serta, gangguan

pemenuhan kebutuhan cairan dan elektrolit (Nursalam, 2005). Kebutuhan :

bayi mau (dengan oralit dan cairan parental : bila di indikasi), pemberian

cairan tambahan sebanyak, Pemberian obat penurun panas sesuai program

dan meningkatkan kebutuhan nutrisi yang optimal dan pemberian susu

tetap diteruskan sebanyak-banyaknya.

Pada kasus didapatkan diagnosa kebidanan By. Z, umur 9 bulan

dengan diare dehidrasi sedang, dengan masalah bayi gelisah, nafsu makan

berkurang dan aktifitas berkurang dan kebutuhan yang diberikan berupa

pemenuhan nutrisi yang optimal.

Pada langkah ini terdapat kesenjangan antara teori dan kasus yaitu

pada kasus bayi tidak mengalami demam.

3. Diagnosa Potensial

Menurut Varney (2004), diagnosa potensial yang muncul adalah

diare dengan dehidrasi berat. Sedangkan pada kasus diagnosa potensial

yang muncul yaitu diare dengan dehidrasi berat. Namun pada kasus tidak

muncul karena adanya kesigapan dan penanganan yang tepat oleh tenaga

kesehatan.

Pada langkah ini tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori

dan kasus yang ada dilapangan.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 70: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

4. Antisipasi

Menurut Varney (2004), antisipasi yang dilakukan yaitu :

Kolaborasi dengan Dokter Spesialis Anak : pemberian obat penurun panas

sesuai program, observasi vital sign, pemberian ASI secara langsung /

sonde, pemberian antibiotik dan infus atau N4.

Pada kasus antisipasi yang dilakukan yaitu Kolaborasi dengan

dokter spesialis anak untuk pemberian terapi, yaitu : Lacto B 2 x 1 sach,

Zink Kid 1 x 10 mg, Oralit 100 cc/diare, Oralit 50 cc/muntah, Domperidon

3 x 2 mg dan pemberian cairan peroral.

Pada langkah ini penulis menemukan adanya kesenjangan antara

teori dan kasus yaitu pada kasus tidak diberikan obat penurun panas dan

tidak dilakukan observasi vital sign.

5. Perencanaan

Untuk mengatasi permasalahan selanjutnya, perencanaan yang

diperlukan menurut Sarwono (2002) antara lain : mencegah terjadinya

hipotermi, pemberian ASI secara langsung/per sonde, pemberian

antibiotic, Infus RL dan N4 150 ml/hari, koreksi bic Nat 8,5% 10 x 0,3 x

BB (diencerkan dengan NaCl 0,9%).

Sedangkan pada kasus perencanaan yang akan dilakukan yaitu :

observasi muntah tiap 2 jam, observasi BAB tiap 2 jam, kolaborasi dengan

dokter untuk memberikan terapi, anjurkan ibu untuk memberikan makanan

sesuai diit, anjurkan ibu untuk memberikan banyak minum ASI dan PASI.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 71: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

Pada langkah ini penulis menemukan adanya kesenjangan antara

teori dan kasus yaitu pada kasus tidak diberikan infus RL dan N4 150

ml/hari, koreksi bic Nat 8,5% 10 x 0,3 x BB (diencerkan dengan NaCl

0,9%).

6. Pelaksanaan

Menurut Varney (2004), pelaksanaan ini bisa dilakukan seluruhnya

oleh bidan atau sebagian oleh bidan atau anggota tim kesehatan lainnya.

Pada langkah ini pelaksanaan dilakukan sesuai dengan perencanaan yang

telah buat.

Pada langkah ini tidak ditemukan adanya kesenjangan antara teori

dan kasus yang ada dilahan praktek.

7. Evaluasi

Evaluasi asuhan kebidanan pada bayi sakit dengan diare Ngastiyah

(2005), adalah : keadaan umum baik, turgor kulit kembali normal, BAB

normal 1-2 kali sehari, dehidrasi sedang dapat teratasi.

Sedangkan pada kasus evaluasi yang didapatkan yaitu tidak terjadi

muntah, BAB 2 kali dalam 2 jam, konsistensi cair, ampas, warna kuning,

terapi dari dokter sudah diberikan yaitu Lacto B 2 x 1 sach, Oralit 100

cc/diare, oralit 50 cc/muntah, Domperidon 3 x 2 mg, bayi mau banyak

minum air putih dan ASI.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 72: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

BAB V

PENUTUP

Setelah melaksanakan asuhan kebidanan pada By. Z dengan diare

dehidrasi sedang, maka penulis dapat mengambil kesimpulan dan saran sebagai

beikut :

A. Kesimpulan

1. Pada pengkajian didapatkan By. Z mengalami mencret kurang lebih 5 kali

encer sejak tadi pagi lalu disertai demam dan muntah 1 kali. Sedangkan

data objektif didapatkan KU : lemah, kesadaran : composmentis, TTV : S :

400C, R : 40 x/menit, N : 130 x/menit, BB / PB : 10 kg / 67 cm, perut

buncit, ubun-ubun cekung, turgor bila dicubit kembalinya lambat.

2. Interpretasi data didapatkan diagnosa kebidanan By. Z, umur 9 bulan

dengan diare dehidrasi sedang, dengan masalah anak gelisah, nafsu makan

berkurang dan aktifitas berkurang dan kebutuhan yang diberikan berupa

pemenuhan nutrisi yang optimal.

3. Diagnosa potensial tidak muncul karena adanya kesigapan dan penanganan

yang tepat oleh tenaga kesehatan.

4. Antisipasi pada kasus ini yaitu kolaborasi dengan dokter spesialis anak

untuk pemberian terapi, yaitu : Lacto B 2 x 1 sach, Zink Kid 1 x 10 mg,

Oralit 100 cc/diare, Oralit 50 cc/muntah, Domperidon 3 x 2 mg dan

pemberian cairan peroral.

5. Perencanaan pada balita sakit dengan diare dehidrasi sedang yaitu :

observasi muntah tiap 2 jam, observasi BAB tiap 2 jam, kolaborasi dengan

dokter untuk memberikan terapi, anjurkan ibu untuk memberikan makanan

sesuai diit, anjurkan ibu untuk memberikan banyak ASI dan PASI.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 73: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

6. Pada langkah ini pelaksanaan dilakukan sesuai dengan perencanaan yang

telah buat.

7. Evaluasi yang didapatkan yaitu tidak terjadi muntah, BAB 2 kali dalam 2

jam, konsistensi cair, ampas, warna kuning, terapi dari dokter sudah

diberikan yaitu Lacto B 2 x 1 sach, Oralit 100 cc/diare, oralit 50

cc/muntah, Domperidon 3 x 2 mg, bayi mau banyak minum ASI dan

PASI.

8. Pada langkah ini terdapat kesenjangan pada langkah interpretasi data kasus

bayi tidak mengalami demam, antisipasi pada kasus tidak diberikan obat

penurun panas dan tidak dilakukan observasi vital sign, perencanaan dan

pelaksanaan pada kasus tidak diberikan infus RL dan N4 150 ml/hari,

koreksi bic Nat 8,5% 10 x 0,3 x BB (diencerkan dengan NaCl 0,9%).

9. Alternatif pemecahan masalah yang dilakukan antara lain memberikan

pendidikan kesehatan tentang penyakit diare dan perawatan di rumah,

kebersihan lingkungan dan perorangan.

B. Saran

Berdasarkan kesimpulan bahwa konsep teori merupakan landasan

pelaksanaan praktek dilapangan, sehingga penulis mengajukan saran-saran

sebagai berikut :

1. Bagi Pasien

Diharapkan ibu balita mengetahuai tentang sakit diare dengan cara

perawatan di rumah serta melakukan pertolongan pertama pada bayi sakit

diare.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer

Page 74: ASUHANKEBIDANANPADABAYIZDENGANDIARE ...digilib.stikeskusumahusada.ac.id/files/disk1/3/01-gdl-dennyayuwi... · pengertiandiare,etiologi,patofisiologis,gambaranklinis,akibat penyakit

2. Bagi profesi

Hendaklah lebih mengutamakan upaya promotif, sehingga keluarga dan

masyarakat berperilaku hidup sehat serta tidak menggap remeh setiap

penyakit pada bayi karena dapat berpengaruh pada proses pertumbuhan

dan perkembangan.

3. Bagi Puskesmas

Diharapkan adanya peningkatan kolaborasi dan koordinasi yang baik

antara tenaga kesehatan untuk membantu penegakan diagnosa.

4. Bagi Instutisi

Hendaklah Karya Tulis Ilmiah ini digunakan sebagai sumber bacaan atau

referensi untuk menaikkan kualitas pendidikan kebidanan khususnya pada

bayi sakit dengan dengan dehidrasi sedang.

Create PDF with GO2PDF for free, if you wish to remove this line, click here to buy Virtual PDF Printer