ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI...

55
ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA NY. P DI RUANG MAWAR BLUD RUMAH SAKIT KONAWE SELATAN TAHUN 2018 KARYA TULIS ILMIAH Oleh : ASNAWI NIM. 144012017000091 KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI JURUSAN KEPERAWATAN 2018

Transcript of ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI...

Page 1: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI

PADA NY. P DI RUANG MAWAR BLUD

RUMAH SAKIT KONAWE SELATAN

TAHUN 2018

KARYA TULIS ILMIAH

Oleh :

ASNAWI

NIM. 144012017000091

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN

2018

Page 2: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI

PADA NY. P DI RUANG MAWAR BLUD

RUMAH SAKIT KONAWE SELATAN

TAHUN 2018

KARYA TULIS ILMIAH

Diajukan sebagai salah satu persyaratan menyelesaikan pendidikan program

Diploma III Keperawatan

Diajukan Oleh:

ASNAWI

NIM. 144012017000091

KEMENTERIAN KESEHATAN REPUBLIK INDONESIA

POLITEKNIK KESEHATAN KENDARI

JURUSAN KEPERAWATAN

2018

Page 3: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

iii

HALAMAN PENGESAHAN

ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI

PADA NY. P DI RUANG MAWAR BLUD

RUMAH SAKIT KONAWE SELATAN

TAHUN 2018

Disusun dan diajukan oleh :

ASNAWI

NIM. 144012017000091

Karya Tulis ini telah dipertahankan pada Seminar Hasil Karya Tulis Ilmiah di

depan Tim Penguji Pada Hari/Tanggal : Rabu/ 01 Agustus 2018

Dan telah dinyatakan memenuhi syarat

Menyetujui :

Hj. Nurjannah, Bsc., S.Pd.,M.Kes (.............................................................)

Fitri Wijayati, S.Kep.,Ns., M.Kep (.............................................................)

Nurfantri, S.Kep.,Ns.,M.Sc (.............................................................)

Mengetahui :

Ketua Jurusan Keperawatan

Indriono Hadi, S.Kep.,Ns.,M.Kes

NIP. 19700330199503 1 001

Page 4: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

iv

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Asnawi

NIM : 144012017000091

Institusi Pendidikan : Jurusan Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari

Judul KTI : ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI

APENDIKTOMI PADA NY. P DI RUANG MAWAR

BLUD RUMAH SAKIT KONAWE SELATAN

TAHUN 2018

Menyatakan dengan sebenarnya bahwa Tugas Akhir yang saya tulis ini benar-

benar hasil karya sendiri, bukan merupakan pengambil alihan tulisan atau pikiran

orang lain yang saya akui sebagai tulisan atau pikiran saya sendiri.

Apabila dikemudian hari dapat dibuktikan bahwa Tugas Akhir ini adalah hasil

jiplakan, maka saya bersedia menerima sanksi atas perbuatan tersebut.

Kendari, 01 Agustus 2018

Yang membuat Pernyataan,

ASNAWI

Page 5: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

v

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

I. IDENTITAS

1. Nama Lengkap : Asnawi

2.

Tempat/ Tanggal Lahir

: Wolasi, 5 Maret1985

3.

Jenis Kelamin

: Laki-Laki

4.

Agama

: Islam

5.

Suku/ Kebangsaan

: Indonesia

6.

Alamat

: Desa Mata Wolasi, Kecamatan Wolasi

7.

No. Telp/HP

: 0821 8897 7878

II. PENDIDIKAN

1. Sekolah Dasar Negeri Wolasi

2. Sekolah Lanjut Tingkat Pertama Konda

3. Sekolah Perawat Kesehatan PPNI Kendari

Page 6: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

vi

HALAMAN MOTTO

“KEBERHASILAN AKAN DIRAIH DENGAN CARA BELAJAR,

HARI INI BERJUANG,

BESOK RAIH KEMENANGAN,

Page 7: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, segala puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga dapat menyelesaikan

Karya Tulis Ilmiah yang berjudul “Asuhan Keperawatan Post Operasi

Apendiktomi Pada Ny. P Di Ruang Mawar BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan

Tahun 2018”. Karya Tulis Ilmiah ini disusun sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Diploma III Keperawatan (Amd.Kep).

Terwujudnya Karya Tulis Ilmiah ini tentunya tidak lepas dari bantuan

berbagai pihak maka pada kesempatan ini, penulis mengucapkan terima kasih

kepada :

1. Askrening, SKM.,M.Kes selaku Direktur Poltekkes Kemenkes Kendari

2. Indriono Hadi, S.Kep.,Ns.,M.Kes selaku Ketua Program Studi Jurusan

Keperawatan Poltekkes Kemenkes Kendari

3. Akhmad, S.ST., M.Kes selaku Dosen Pembimbing

4. Direktur BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan yang telah memberikan izin

dalam melakukan pengambilan kasus

5. Seluruh Dosen dan Staf Poltekkes Kemenkes Kendari

6. Orang Tua Tercinta/Keluarga yang telah memberikan dukungan, doa,

semangat dan motivasi sehingga dapat menyelesaikan studi

7. Buat istri tercinta Normawati, Amd.Kep yang telah memberikan semangat dan

doanya, semoga Allah SWT memberi jalan yang indah pada kita

8. Buat teman-teman angkatan 1 program studi RPL Poltekkes Kemenkes

Kendari, semoga kebersamaan ini akan tetap terjalin

Page 8: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

viii

9. Seluruh pihak yang telah membantu dalam penyelesaian karya tulis ini

Harapan penulis semoga karya tulis ini dapat memberikan manfaat.

Kendari, 01 Agustus 2018

Penulis

Page 9: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

ix

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ............................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN PENGUJI ....................................................... iii

KEASLIAN PENELITIAN ............................................................................ iv

DAFTAR RIWAYAT HIDUP ........................................................................ v

HALAMAN MOTTO ..................................................................................... vi

KATA PENGANTAR ..................................................................................... vii

DAFTAR ISI .................................................................................................... ix

DAFTAR LAMPIRAN ................................................................................... x

BAB I PENDAHULUAN .......................................................................... 1

A. Latar Belakang.......................................................................... 1

B. Tujuan Penulisan ..................................................................... 3

C. Manfaat Penulisan ................................................................... 4

D. Metode Penelitian ..................................................................... 5

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ................................................................. 7

A. Definisi .................................................................................... 7

B. Etiologi .................................................................................... 7

C. Patofisiologi ............................................................................. 8

D. Manifestasi Klinik ................................................................... 9

E. Pemeriksaan Diagnostik ........................................................... 10

F. Komplikasi .............................................................................. 10

G. Penatalaksanaan ....................................................................... 10

H. Fokus Pengkajian ..................................................................... 11

I. Fokus Diagnosa dan Intervensi Keperawatan ......................... 14

BAB III LAPORAN KASUS ....................................................................... 18

A. Pengkajian ............................................................................... 18

B. Data Fokus ................................................................................ 19

C. Perumusan Masalah .................................................................. 20

D. Rencana Tindakan Keperawatan .............................................. 22

E. Implementasi dan Evaluasi ...................................................... 25

BAB IV PEMBAHASAN ............................................................................. 34

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN ...................................................... 47

A. Kesimpulan .............................................................................. 47

B. Saran ........................................................................................ 49

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 50

Page 10: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Keperawatan sebagai profesi adalah unik karena keperawatan ditujukan

ke berbagai respon individu dan keluarga terhadap masalah kesehatan yang

dihadapinya. perawat memiliki berbagai peran seperti pemberi perawatan,

sebagai perawat primer pengambil keputusan klinik, advokat, peneliti dan

pendidik, dan perawat seringkali harus melakukan peran lebih dari satu dalam

suatu waktu yang bersamaan (Potter dan Perry, 2005).

Sebagai pemberi asuhan keperawatan, perawat membantu klien

mendapatkan kembali kesehatannya melalui proses penyembuhan. proses

penyembuhan lebih dari sekedar sembuh dari penyakit tertentu, sekalipun

keterampilan tindakan yang meningkatkan kesehatan fisik merupakan hal yang

penting bagi pemberi asuhan. Perawat memfokuskan asuhan pada kebutuhan

kesehatan klien secara holistik, meliputi upaya mengembalikan kesehatan emosi,

spiritual, dan sosial. pemberi asuhan memberikan bantuan bagi klien dan

keluarga dalam menetapkan tujuan dan mencapai tujuan tersebut dengan

menggunakan energi dan waktu yang minimal (Potter dan Perry, 2005).

Kemajuan teknologi telah mengarah pada prosedur yang lebih kompleks,

seperti prosedur yang memerlukan teknik-teknik bedah mikro atau penggunaan

laser, peralatan yang lebih canggih, dan peralatan pemantauan yang sangat

sensitif. Pada tahun 1980, tujuh dari delapan pasien bedah memerlukan

setidaknya menginap satu malam di rumah sakit. pembedahan sehari

Page 11: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

2

mengharuskan perawat untuk mempunyai pengetahuan yang baik mengenai

semua aspek perawatan pasien bedah (Brunner dan Suddarth, 2001).

Fase preoperatif dan postoperatif merupakan bagian dari tahap

pembedahan, fase preoperasi dimulai ketika keputusan telah diambil untuk

melaksanakan intervensi pembedahan dan berakhir ketika pasien diantar

kekamar operasi, sedangkan fase pascaoperatif dimulai dengan pemindahan

pasien ke PACU (postanesthesia care unit) dan berakhir pada waktu pasien

dipulangkan dari rumah sakit (Baradero, Dayrit, dan Siswadi, 2008).

Proses keperawatan merupakan suatu kerangka kerja yang dilakukan

untuk memberikan asuhan keperawatan. dan proses keperawatan terdiri lima

tahap yaitu pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, implementasi, dan

evaluasi (Potter dan Perry, 2005).

Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong buntu di

ujung sekum) (Sodikin, 2011). apendiks merupakan perluasan sekum yang rata-

rata penjangnya 10 cm. ujung apendiks dapat terletak di berbagai lokasi,

terutama dibelakang sekum (Muttaqin dan Sari, 2011). apendiksitis akut

merupakan kondisi kegawatan yang memerlukan pembedahan. apendiksitis lebih

sering diderita oleh laki-laki dari pada wanita dan prevalensinya pada

remaja lebih sering dari pada orang dewasa (Suratun dan Lusiana, 2010).

Menurut Brunner dan Suddarth (2002) apendiksitis dapat terjadi pada usia

dan tersering pada rentang usia 10-30 tahun. WHO memperkirakan insidens

apendiksitis didunia tahun 2007 mencapai 7% dari keseluruhan jumlah penduduk

dunia. di amerika angka kejadian apendiksitis dikatakan 7% dari seluruh

populasi dengan insiden 1,1 kasus per 1000 penduduk pertahun. Data yang

Page 12: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

3

dirilis oleh departemen kesehatan RI pada tahun 2008 jumlah penderita

apendiksitis dindonesia mencapai 591.819 orang dan meningkat pada tahun 2009

sebesar 596.132 orang.

Berdasarkan studi pendahuluan di BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan

diperoleh data jumlah kasus pasien dengan appendisitis akut yang masuk di

Kamar Operasi Instalasi Instalasi Bedah Sentral BLUD Rumah Sakit Konawe

Selatan dalam tahun 2018 bulan Januari sampai Juni mencapai 126 pasien.

Berdasarkan uraian latar belakang di atas penulis tertarik untuk mengambil kasus

dengan judul “Asuhan Keperawatan Post Operasi Apendiktomi Pada Ny. P Di

Ruang Mawar BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan Tahun 2018”

B. Tujuan Penulisan

1. Tujuan Umum

Setelah melakukan asuhan keperawatan pada pasien dengan post operasi

apendiktomi penulis dapat menerapkan suhan keperawatan secara

komprehensif dan sesuai standar asuhan keperawatan yang berlaku.

2. Tujuan Khusus

a. Melakukan pengkajian dengan mengumpulkan semua data baik

melalui anamnesa, pemeriksaan fisik dan pemeriksaan penunjang yang

dibutuhkan untuk menilai keadaan pasien secara menyeluruh pada

pasien dengan post operasi apendiktomi.

Page 13: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

4

b. Mampu menganalisa masalah-masalah yang muncul pada pasien

dengan post operasi apendiktomi.

c. Mampu merumuskan diagnosa dan memprioritaskan masalah pada

pasien dengan post operasi apendiktomi.

d. Mampu membuat perencanaan tindakan asuhan keperawatan pada

pasien dengan post operasi apendiktomi.

e. Mampu melaksanakan rencana asuhan keperawatan pada pasien

dengan post operasi apendiktomi.

f. Mampu mengevaluasi asuhan keperawatan yang telah dilakukan pada

pasien dengan post operasi apendiktomi.

g. Mampu mendokumentasikan asuhan keperawatan yang telah

dilaksanakan.

C. Manfaat Penulisan

1. Bagi Mahasiswa

a. Untuk meningkatkan ilmu pengetahuan dan pengalaman dalam

pemberian asuhan keperawatan pada pasien dengan post operasi

apendiktomi.

b. Menambah ketrampilan atau kemampuan mahasiswa dalam

menerapakan asuhan keperawatan pada pasien dengan post operasi

apendiktomi.

2. Bagi institusi

Sebagai bahan evaluasi sejauh mana kemampuan mahasiswa dalam

melakukan asuhan keperawatan pada pasien post operasi apendiktomi.

Page 14: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

5

3. Bagi lahan praktik

Dapat dijadikan bahan masukan bagi perawat di rumah sakit dalam

melakuakan tindakan asuahan keperawatan dalam rangaka meningkatkan

mutu pelayanan yang baik khususnya pada pasien dengan post operasi

apendiktomi.

D. Metode Penelitian

1. Pendekatan

Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan metode

alloanamnesa dan autoanamnesa. Penyusunan karya tulis ilmiah ini

menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus yaitu

metode ilmiah yang bersifat mengumpulkan data, menganalisis data dan

menarik kesimpulan data.

2. Tempat dan Waktu

Penulisan karya ilmiah ini mengambil kasus di Ruang Mawar

BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan pada tanggal 26 Juni 2018.

3. Langkah-Langkah

Penulisan karya tulis ini disusun secara sistematis, dimana

penyusunannya dibagi dalam enam bab, dengan rincian sebagai berikut:

Bab pertama tentang pendahuluan yang berisi latar belakang, tujuan

penulisan, manfaat penulisan dan metode penelitian. Bab kedua tentang

tinjauan pustaka yang berisi konsep dasar penyakit dan asuhan

keperawatan. Bab ketiga berisi tentang pembahasan yang mencakup

tinjauan kasus dan pelaksanaan asuhan keperawatan. Bab keempat

Page 15: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

6

pembahasan tentang penalaran hasil pengkajian, perpaduan teori dengan

kasus, pembahasan dengan jurnal pendukung, dan keterbatasan penulisan.

Bab kelima merupakan kesimpulan dan saran yang berisi tentang sintesis

dari pembahasan, implikasi dan saran untuk pengembangan ilmu

pengetahuan.

Teknik Pengambilan Data

Penulis menggunakan beberapa cara dalam memperoleh sumber

data, diantaranya sebagai berikut: wawancara, observasi, pemeriksaan

fisik, studi dokumentasi, dan studi kepustakaan.

4. Analisa data

Dalam pembahasan, penulis melakukan analisa dengan

menggunakan mekanisme “compare and contrast” untuk diagnosa yang

muncul pada saat pemberian asuhan keperawatan dengan diagnosa yang

muncul pada teori didukung dengan hasil jurnal yang mempunyai tema

yang berkaitan dengan pemberian asuhan keperawatan yang dilakukan.

Page 16: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

7

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

A. Definisi

Apendisitis akut adalah peradangan pada apendiks vermiformis

(Grace, & Borley, 2006, h. 107). Apendisitis adalah inflamasi pada

apendiks yang dapat terjadi karena obstruksi apendiks oleh feses atau akibat

terpuntirnya apendiks dan pembuluh darahnya (Corwin, 2009, h. 607).

Sjamsuhidajat (2004, h. 640) Apendisitis adalah meruapakan infeksi bakteri

pada apendiks. Apendisitis biasanya disebabkab karena sumbatan lumen

apendiks,hiperplasia jaringan limfa, fekalit, dan cacing askaris yang

menyebabkan sumbatan.

Sesuai ketiga di atas penulis dapat menyimpulkan bahwa apendisitis

merupakan peradangan pada apendiks yang disebabkan karena penyumbatan

pada apendiks. Sedangkan apendiktomi merupakan pengangkatan apendiks

yang mengalami peradangan.

B. Etiologi

Menurut Irga (2007) dalam Jitowiyono (2010, h. 03) Terjadinya

apendisitis umumnya disebabkan oleh infeksi bakteri. Namun banyak sekali

faktor pencetus penyakit ini. Diantaranya obstruksi yang terjadi pada lumen

apendiks. Obstruksi pada lumen apendiks ini biasanya disebabkan karena

adanya timbunan tinja yang keras (fekalit), hiperplasia jaringan limfoid,

penyakit cacing, parasit, benda asing dalam tubuh, cancer primer dan

striktur. Namun yang paling sering menyebabkan obstruksi lumen apendiks

adalah fekalit dan hiperplasia jaringan limfoid.

Page 17: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

8

Penyebab lain yang diduga dapat menyebabkan apendisitis yaitu

erosi mukosa karena parasit seperti E. Histolitica, zat kebiasaan makanan

rendah serat dan pengaruh kontipasi (Sjamsuhidajat, 2004, h. 866).

C. Patofisiologi

Apendisitis biasanya disebabkan oleh penyumbatan lumen apendiks

oleh hiperplasia folokel limfoid, fekalit, benda asing, striktutur karena

fibrosis akibat peradangan sebelumnya, atau neoplasma.Obstruksi tersebut

menyebabkan mukus yang diproduksi mukosa mengalami bendungan.

Makin lama mukus tersebut makin banyak, namun elastisitas dinding

apendiks mempunyai keterbatasan sehingga menyebabkan peningkatan

tekanan intralumen. Tekanan yang meningkat tersebut akan menghambat

aliran limfe yang mengakibatkan edema, diapedesis bakteri, dan ulserasi

mukosa. Pada saat inilah terjadi apendisitis akut fokal yang ditandai oleh

nyeri epigastrium.

Bila sekresi mukus terus berlanjut, tekanan akan terus meningkat.

Hal tersebut akan menyebabkan obstruksi vena, edema bertambah, dan

bakteri akan menembus dinding. Peradangan yang timbul meluas dan

mengenai peritonium setempat sehingga menimbulkan nyeri di daerah kanan

bawah. Keadaan ini disebut dengan apendisitis supuraktif akut.

Bila kemudian aliran arteri terganggu akan terjadi infark dinding

apendiks yang diikuti dengan gengren. Stadium disebut dengan apendisitis

gangrenosa. Bila dinding yang rapuh itu pecah, akan terjadi apendisitis

perforasi. Bila proses di atas berjalan lambat, omentum dan usus yang

berdekatan akan bergerak ke arah apendiks hingga timbul suatu massa lokal

Page 18: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

9

yang di sebut infiltrat apendikularis. Oleh karena itu tindakan yang paling

tepat adalah apendiktomi, jika tidak dilakukan tindakan segera mungkin

maka peradangan apendiks tersebut dapat menjadi abses atau menghilang

(mansjoer, 2000, h. 307)

Apendiks terinflamasi dan mengalami edema sebagai akibat terlipat

atau tersumbat kemungkinan oleh fekolit (massa keras dari faeces) atau

benda asing. Proses inflamasi meningkatkan tekanan intraluminal,

menimbulkan nyeri abdomen atas atau menyebar hebat secara progresif,

dalam beberapa jam terlokalisasi dalam kuadran kanan bawah dari abdomen.

Akhirnya apendiks yang terinflamasi berisi pus (Munir,2011).

D. Manifestasi Klinis

Sjamsuhidajat ( 2004, h. 641 ) mengatakan manifestasi klinis dari

apendisitis adalah:

1. Tanda awal

Nyeri mulai di epigastrium atau regio umbilikus disertai mual dan

anoreksia.

2. Nyeri pindah ke kanan bawah dan menunjukan tanda rangsangan

peritoneum lokal dititik Mc Burney

a. Nyeri tekan

b. Nyeri lepas

c. Defans muskuler

3. Nyeri rangsangan peritonium tidak langsung

a. Nyeri kanan bawah pada tekanan kiri (Rovsing)

Page 19: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

10

b. Nyeri kanan bawah bila tekanan di sebelah kiri dilepaskan

(Blumberg)

c. Nyeri kanan bawah bila peritonium bergerak seperti nafas

dalam,berjalan, batuk, mengedan.

E. Pemeriksaan Diagnostik

1. Diagnosis berdasarkan klinis, namun sel darah putih (hampir selalu

leukositosis) dan CRP (biasanya meningkat) sangat membantu

2. Ultrasonografi untuk massa apendiks dan jika masuh ada keraguan untuk

menyingkirkan kelainan pelvis lainnya (misalnya kista ovarium)

3. Laparoskopi biasanya digunakan untuk menyingkirkan kelainan ovarium

sebelum dilakukan apendisektomi pada wanita muda

4. CT scan (heliks) pada pasien usia lanjut atau di mana penyebab lain masih

mungkin (Grace, & Borley, 2006, h. 107).

F. Komplikasi

Komplikasi yang terjadi pasca oprasi menurut Mansjoer arif (2000, h.

309)

1. Perforasi apendiks

2. Peritonitis

3. Abses

G. Penatalaksanan

Penatalaksanaan medis dan keperawatan untuk masalah appendisitis

adalah dengan cara pembedahan. Antibiotik dan cairan IV diberikan sampai

pembedahan dilakukan. Analgetik dapat diberikan setelah diagnosa

ditegakkan. Dalam penanganan kasus appendisitis, dilakukan tindakan

Page 20: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

11

appendiktomi yaitu tindakan pembedahan yang dilakukan untuk memotong

jaringan appendiks yang mengalami peradangan. (Smeltzer dan Bare, 2002).

Appendiktomi dilakukan dengan menginsisi transversal atau oblik di atas titik

maksimal nyeri tekan atau massa yang dipalpasi pada fosa iliaka kanan. Otot

dipisahkan ke lateral rektus abdominalis. Mesenterium apendikular dan dasar

appendiks diikat dan appendiks diangkat. Tonjolan ditanamkan ke dinding

sekum dengan menggunakan jahitan purse string untuk meminimalkan

kebocoran intra abdomen dan sepsis. Kavum peritoneum dibilas dengan

larutan tetrasiklin dan luka ditutup. Diberikan antibiotik profilaksis untuk

mengurangi luka pasca operasi yaitu metronidazol supositoria

(Syamsuhidayat, 2004).

H. Fokus Pengkajian

1. Pengkajian pasien (post operasi) apendiktomi yaitu :

a. Identitas

Meliputi nama, umur, jenis kelamin, pendidikan, tanggal atau jam

masuk rumah sakit, nomer register, diagnosa, nama orang tua,

umur, pendidikan, pekerjaan, agama dan suku bangsa.

b. Riwayat penyakit sekarang

Riwayar penyakit sekarang klien dengan post appendiktomi

mempunyai keluhan utama nyeri yang disebabkan insisi abdomen.

c. Riwayat penyakit dahulu

Meliputi penyakit apa yang pernah diderita oleh klien seperti

hipertensi, operasi abdomen yang lalu, apakah klien pernah masuk

rumah sakit, obat-obatan yang pernah digunakan apakah

Page 21: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

12

mempunyai riwayat alergi dan imunisasi apa yang pernah

didapatkan.

d. Riwayat keperawatan keluarga

Adalah keluarga yang pernah menderita penyakit diabetes mellitus,

hipertensi, gangguan jiwa atau penyakit kronis lainnya upaya yang

dilakukan dan bagaimana genogramnya.

e. Pola fungsi kesehatan

1) Pola persepsi dan tatalaksana hidup sehat

Adakah kebiasaan merokok, penggunaan obat-obatan, alkohol

dan kebiasaan olahraga (lama frekuensinya), bagaimana status

ekonomi keluarga kebiasaan merokok dalam mempengaruhi

penyembuhan luka.

2) Pola tidur dan istirahat

Insisi pembedahan dapat menimbulkan nyeri yang sangat

sehingga dapat menggganggu kenyamanan pola tidur klien.

3) Pola aktivitas

Aktivitas dipengaruhi oleh keadaan dan malas bergerak karena

rasa nyeri luka operasi, aktivitas biasanya terbatas karena harus

badrest berapa waktu lama seterlah pembedahan.

4) Pola hubungan dan peran.

Dengan keterbatasan gerak kemungkinan penderita tidak bisa

melakukan peran baik dalam keluarganya dan dalam

masyarakat. Penderita mengalami emosi yang tidak stabil.

Page 22: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

13

5) Pola sensorik dan kognitif

Ada tidaknya gangguan sensorik nyeri, penglihatan, peran serta

pendengaran, kemampuan, berfikir, mengingat masa lalu,

orientasi terhadap orang tua, waktu dan tempat.

6) Pola penanggulangan stres

Kebiasaan klien yang digunakan dalam mengatasi masalah.

7) Pola tata nilai dan kepercayaan

Bagaimana keyakinan klien pada agamanya dan bagaimana

cara klien mendekatkan diri dengan tuhan selama sakit.

f. Pemeriksaan fisik.

1) Status kesehatan umum.

Kesadaran biasanya compos mentis, ekspresi wajah menahan

sakit ada tidaknya kelemahan.

2) Integumen

Ada tidaknya oedema, sianosis, pucat, pemerahan luka

pembedahan pada abdomen sebelah kanan bawah.

3) Kepala dan Leher

Ekspresi wajah kesakitan, pada konjungtiva apakah ada warna

pucat.

4) Thorak dan paru

Apakah bentuknya simetris, ada tidaknya sumbatan jalan nafas,

gerakan cuping hidung maupun alat bantu nafas, frekwensi

pernafasan biasanya normal ( 16-20 kali permenit). Apakah ada

ronchi , whezing, stidor.

Page 23: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

14

5) Abdomen

Pada post operasi biasanya sering terjadi ada tidaknya

peristaltik pada usus ditandai dengan distensi abdomen, tidak

flatus dan mual, apakah bisa kencing spontan atau retensi urine,

distensi supra pubis, periksa apakah menglir

lancar, tidak ada pembuntuan serta terfiksasi dengan baik.

6) Ekstermitas

Apakah ada keterbatasan dalam aktivitas karena adanya nyeri

yang hebat dan apakah ada kelumpuhan atau kekakuan.

I. Fokus Diagnosa dan Intervensi Keperawatan

Diagnosa dan intervensi keperawatan yang mungkin muncul pada pasien

post operasi apendiktomi adalah :

1. Resiko tinggi terhadap infeksi berhubungan dengan tidak adekuatnya

pertahanan; perforasi/ruptur pada apendiks, peritonitis; pemebentukan

abses, prosedur invasif, insisi bedah

a. Kriteria hasil yang diharapkan meningkatkan penyembuhan luka

dengan benar, bebas tanda infeksi atau inflamasi, drainase prupulen,

eritema, dan demam.

b. Intervensi

1) Awasi tanda vital, perhatikan demam, mengigil, berkeringat,

perubahan mental, meningkatnya nyeri abdomen

Rasional : dugaan adanya infeksi/terjadinya sepsis, abses,

peritonitis

Page 24: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

15

2) Lakukan pencucian tangan yang baik dan perewatan luka aseptik

Rasional : menurunkan resiko penyebaran infeksi

3) Lihat insisi dan balutan, catat karakteristik drainase luka/drain (bila

dimasukkan), eritema

Rasional : memberikan deteksi dini terjadinya proses infeksi,

dan pengawasan penyembuhan peritonitis yang telah ada

sebelumnya.

4) Berikan informasi yang tepat, jujur pada pasien atau orang terdekat

Rasional : pengetahuan tentang kemajuan situasi memberikan

dukungan emosi, membantu menurunkan ansietas.

5) Kolaborasi berikan antibiotik sesuai indikasi

Rasional : mungkin diberikan secara profilaktik atau

menurunkan jumlah organisme (pada infeksi yang telah ada

sebelumnya) untuk menurunkan penyebaran dan

pertumbuhannya pada rongga abdomen.

2. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan berhubungan dengan

muntah pra operasi pembatasan pasca operasi (puasa), status

hipermetabolik (demam, proses penyembuhan), inflamasi peritonium

dengan cairan asing.

a. Kriteria hasil yang diharapkan mempertahankan keseimbangan cairan

dibuktikan oleh kelembaban membran mukosa, turgor kulit baik,

tanda-tanda vital stabil dan secara individual haluaran urin adekuat.

b. Intervensi

1) Awasi tekanan darah dan nadi

Page 25: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

16

Rasional : tanda yang membantu mengidentifikasi fluktuasi

volume intravaskuler

2) Lihat membran mukosa; kaji turgor kulit dan pengisian kapiler

Rasional : indikator keadekuatan sirkulasi perifer dan hidrasi

seluler

3) Awasi masukan dan haluaran; catat warna urine/konsentrasi, berat

jenis.

Rasional : penurunan haluaran urine pekat dengan peningkatan

berat jenis diduga dehidrasi atau kebutuhan peningkatan cairan

4) Auskultasi bising usus, catat kelancaran flatus, gerakan usus

Rasional : indikator kembalinya peristaltik, kesiapan untuk

pemasukan peroral

5) Berikan sejumlah kecil minuman jernih bila pemasukan peroral

dimulai, dan lanjutkan diet sesuai toleransi

Rasional : menurunkan iritasi gaster atau muntah untuk

meminimalkan kehilangan cairan

6) Berikan perawatan mulut sering dengan perhatian khusus pada

perlindungan bibir

Rasional : dehidrasi mengakibatkan bibir dan mulut kering dan

pecah-pecah

7) Beriakn cairan IV dan elektrolit

Rasional : peritonium bereaksi terhadap iritasi/infeksi dengan

menghasilkan sejumlah besar cairan yang dapat menurunkan

Page 26: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

17

volume sirkulasi darah, mengakibatkan hipovolemia, dehidrasi

dan dapat terjadi ketidak seimbngan elektrolit.

3. Nyeri akut berhubungan dengan adanya insisi bedah, laporan nyeri, wajah

mengkerut, otot tegang, perilaku distraksi.

a. Kriteria hasil yang diharapkan melaporkan nyeri hilang/terkontrol,

tampak rileks, mempu tidur atau istirahat dengan cepat.

b. Intervensi

1) Kaji nyeri, catat lokasi, karakteristik, beratnya (skala 0-10).

Rasional : berguna dalam pengawasan keefektifan obat,

kemajuan penyembuhan.

2) Pertahankan istirahat dengan posisi semi fowler.

Rasional : gravitasi melokalisasi eksudat dalam abdomen

bawah/pervis, menghilangkan ketegangan abdomen yang

bertambah dengan posisi terlentang.

3) Dorong ambulansi dini.

Rasional : meningkatkan normalisasi fungsi organ, contoh

merangsang peristaltik dan kelancaran flatus, menurunkan

ketidaknyamanan abdomen.

4) Berikan aktivitas hiburan.

Rasional: fokus perhatian kembali, meningkatkan relaksasi,

dan dapat meningkatkan kemampuan koping.

5) Kolaborasi dengan dokter untuk memberikan analgesik sesuai

indikasi.

Rasional : menghilangkan nyeri.

Page 27: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

18

BAB III

LAPORAN KASUS

A. Pengkajian

Klien bernama Ny. P berumur 70 tahun, jenis kelamin perempuan, beragama

Islam, pendidikan terakhir Sekolah Dasar, klien bekerja sebagai ibu rumah

tangga, alamat Desa Bumi Raya, nomor rekam medic 057800, klien masuk ke

rumah sakit pada tanggal 24 Juni 2018 jam 11.39 WITA di ruang Mawar

BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan dengan diagnosa medis appendiksitis,

penulis melakukan pengkajian pada tanggal 26 Juni 2018 pada jam 14.15

WITA. Sebagai penanggung jawab Tn. K selaku suami klien, umur 65 tahun,

agama Islam, pekerjaan tani, pendidikan Sekolah Dasar, alamat Desa Desa

Bumi Raya.

Riwayat penyakit dahulu menurut keterangan klien dan keluarganya 2 tahun

yang lalu klien pernah dirawat dirumah sakit karena penyakit thypus. Riwayat

penyakit sekarang Satu minggu yang lalu, klien mengeluh lagi sakit pada

perutnya dan kemudian klien dibawa oleh keluargnya ke BLUD Rumah Sakit

Konawe Selatan pada tanggal 24 Juni 2018 jam 11.39 WITA dan dirawat di

ruang mawar dengan keluhan nyeri pada perut kanan bawah. Pada tanggal 25

Juni 2018 klien menjalani operasi apendiktomi oleh dr. I dari pukul 09.15

WITA dan selesai pukul 11.00 WITA. Keluhan utama pada saat pengkajian

tanggal 26 Juni 2018 jam 14.15 WITA didapatkan data subjektif klien

menyatakan nyeri pada luka operasi, nyeri skala 6 seperti diremas-remas,

nyeri terus menerus pada saat bergerak di bagian perut, klien mengatakan

Page 28: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

19

setelah menjalani operasi, klien mengatakan untuk beraktivitas sulit dan

terasa sakit, klien tampak lemas, hanya berbaring di tepat tidur, klien dibantu

keluarga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, dan data objektif yang

diapat KU sedang, kesadaran compos menthis, adanya luka operasi panjang 8

cm dan lebar 2cm di perut kanan bawah luka masih basah, wajah tampak

pucat, klien tampak lemas, perilaku berhati-hati, ekstremitas hangat, TD:

120/90 mmHg, N 80 x/menit, Rr 19 x/menit, suhu 37,60C . Aktifitas dibantu

oleh keluarga karena klien merasa sakit pada bekas luka operasi dan lemas.

Pemeriksaan laboratorium yang diperoleh pada tanggal 25 Juni 2018 adalah

pemeriksaan laboratorium : leukosit 8.300/mm³, terapi tanggal 26 Juni 2018

injeki cefotaxime 3x1 gram, injeksi ketorolac 2x30mg, infuse RL 20

tetes/menit.

B. Data Fokus

Nama Pasien : Ny. P Nama Mahasiswa : Asnawi

No Rekam Medik : 057800 Nim : 144012017000091

Ruang Rawat : Ruang Mawar

DATA SUBYEKTIF DATA OBJEKTIF

1. Klien mengatakan nyeri pada luka

operasi seperti di remas-remas

skala angka nyeri 6 dan nyeri

dirasakan saat bergerak dibagian

perut

2. klien mengatakan nyeri pada luka

bekas operasi

3. klien mengatakan untuk

beraktifitas sulit terasa sakit dan

lemas sehingga semua aktivitas

dibantu suaminya

1. Klien terlihat meringis

menahan nyeri dan ada luka

bekas operasi di bagian perut

2. Suhu tubuh 37,60C

3. Leukosit 8.300/mm³

4. Klien terlihat lemas

5. Tekanan darah 120/90 mmHg,

suhu 37,60C, nadi 80x/menit,

Respiratori rate 19x/menit

Page 29: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

20

C. Perumusan Masalah

Nama Pasien : Ny. P Nama Mahasiswa : Asnawi

No Rekam Medik : 057800 Nim : 144012017000091

Ruang Rawat : Ruang Mawar

No

Masalah

Kemungkinan

penyebab (pohon

masalah)

Data

1. Nyeri akut

Pembedahan

apendiktomi

Luka insisi

Inkontinuitas jaringan

terputus

Aktivasi reseptor

nyeri

Merangsang thalamus

dan konteks serebri

Nyeri

Data subjektif:

- klien mengatakan

nyeri pada luka

operasi seperti di

remas-remas skala 6

dan nyeri dirasaakan

saat bergerak

dibagian perut.

Data objektif:

- klien terlihat

meringis menahan

nyeri dan ada luka

bekas operasi di

bagian perut

Page 30: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

21

2. Hambatan mobilitas fisik

Pembedahan

apendiktomi

Luka insisi

Inkontinuitas jaringan

terputus

Aktivasi reseptor

nyeri

Merangsang thalamus

dan konteks serebri

Nyeri Kelemahan

fisik

Keterbatasan

gerakterhambat

Hambatan

mobilitas fisik

Data subjektif:

- klien mengatakan

untuk beraktifitas sulit

terasa sakit dan lemas

sehingga semua

aktivitas dibantu

suaminya.

Data objektif:

- klien terlihat lemas

- tekanan darah 120/90

mmHg, suhu 37,60C,

nadi 80x/menit,

respiratori rate

19x/menit

Page 31: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

D. Rencana Tindakan Keperawatan

Nama Pasien : Ny. P Nama Mahasiswa : Asnawi

No Rekam Medik

: 057800

Nim

: 144012017000091

Ruang Rawat

: Ruang Mawar

No

Diagnosa keperawatan

RENCANA KEPERAWATAN

Tujuan dan Kriteria

Objektif

Intervensi

Rasional

1. Nyeri akut berhubungan

dengan insisi bedah

ditandai dengan:

Data subjektif:

- klien mengatakan

nyeri pada luka

operasi seperti di

remas-remas skala 6

dan nyeri dirasaakan

saat bergerak

dibagian perut.

Data objektif:

- klien terlihat

meringis menahan

setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3 x 24

jam diharapkan klien akan

mengalami penurunan rasa

nyeri dengan kriteria hasil:

- klien mengatakan nyeri

hilang atau terkontrol

dengan skala angka

nyeri 2

- klien tampak rileks

1. Kaji nyeri, catat lokasi,

karakteristik, beratnya (skala

0-10)

2. Pertahankan istirahat dengan

posisi semi fowler

3. Dorong ambulansi dini

4. Berikan aktivitas hiburan

5. Kolaborasi dengan dokter

untuk memberikan analgesic

sesuai indikasi

1. Berguna dalam pengawasan

keefektifan obat, kemajuan

penyembuhan

2. Gravitasi melokalisasi eksudat

dalam abdomen bawah/pervis,

menghilangkan ketegangan

abdomen yang bertambah dengan

posisi terlentang

3. Meningkatkan normalisasi fungsi

organ, contoh merangsang

peristaltik dan kelancaran flatus,

menurunkan ketidaknyamanan

abdomen

4. Fokus perhatian kembali,

22

Page 32: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

23

nyeri dan ada luka

bekas operasi di

bagian perut

meningkatkan relaksasi, dan dapat

meningkatkan kemampuan koping

5. Menghilangkan nyeri

2. Hambatan mobilitas fisik

Berhubungan dengan

peningkatan kebutuhan

metabolik sekunder

akibat operasi

apendiktomi ditandai

dengan:

Data subjektif:

- klien mengatakan

untuk beraktifitas

sulit terasa sakit dan

lemas sehingga

semua aktivitas

dibantu suaminya.

Data objektif:

- klien terlihat lemas

- tekanan darah

120/90 mmHg, suhu

37,60C, nadi

80x/menit, respiratori

rate 19x/menit

Setelah dilakukan tindakan

keperawatan selama 3 x 24

jam diharapkan klien akan

mampu beraktivitas sesuai

kemampuan dengan

kriteria hasil:

- Klien mampu

beraktivitas sesuai

toleran tanpa bantuan

- Tampak segar dan

tidak lemas

1. Kaji repon pasien terhadap

aktivitas, dipsnea atau nyeri

dada, keletihan dan kelemahan

berlebihan, diaphoresis,

pusing atau pingsan.

2. Instruksikan pasien tentang

tehknik penghematan energi

misalnya, menggunakan kursi

saat mandi, duduk saat

menyisir atau menyikat gigi,

melakukan istirahat dengan

perlahan.

3. Beri dorongan untuk

melakukan aktivitas

perawatan diri bertahap jika

dapat ditoleransi. Berikan

bantuan sesuai kebutuhan.

4. Ajarkan rom pasif pada

keluarga pasien

1. Menyebutkan parameter,

membantu mengkaji respon

fisiologi terhadap stress aktivitas

dan bila ada merupakan indikator

dari kelebihan kerja yang berkaitan

dengan aktivitas.

2. Tehnik menghemat energi

mengurangi penggunaan energi,

juga membantu, keseimbangan

antarasuplei dan kebutuhan

oksigen.

3. Kemajuan aktivitas bertahap

mencegah peningkatan kerja

jantung tiba-tiba. Memberikan

bantuan hanya sebatas kebutuhan

akan mendorong kemandirian

dalam melakukan aktivitas.

4. Membantu proses penyembuhan

luka insisi dan rileks tubuh

Page 33: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

24

E. Implementasi dan Evaluasi

Nama Pasien : Ny. P Nama Mahasiswa : Asnawi

No Rekam Medik

: 057800

Nim

: 144012017000091

Ruang Rawat

: Ruang Mawar

Diagnose

Keperawatan

Hari

Tgl &

Jam

Implementasi Paraf Hari

Tgl &

Jam

Evaluasi

SOAP

Paraf

CI

Nyeri akut

berhubungan

dengan insisi

bedah

Selasa,

26

Juni

2018

jam

14.15

sampai

jam

20.00

WITA

1. Mengkaji nyeri, catat lokasi,

karakteristik dan beratnya

Hasil: klien mengatakan nyeri

dengan skala angka nyeri 6

(sedang), lokasi nyeri disekitar

luka, karakteristik terasa

diremas-remas, nyeri terasa

hilang timbul, klien tampak

meringis

2. Mempertahankan istirahat

dengan posisi semi fowler

Hasil: klien mengatakan agak

nyaman posisi setengah duduk,

klien tampak tenang

14.15

14.20

Selasa,

26

Juni

2018

jam

21.00

WITA

Subjektif:

- klien mengatakan nyeri skala 6

(sedang) seperti diremas-remas

pada bagian perut saat bergerak

Objektif:

- klien terlihat meringis menahan

nyeri

Asesment:

Masalah nyeri akut belum teratasi

Planning:

kaji ulang nyeri, pertahankan

istirahat dengan posisi semi fowler,

dorong ambulansi dini, kolaborasi

dengan dokter untuk memberikan

16.00

Page 34: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

25

3. Mendorong ambulansi dini

Hasil: klien mengatakan agak

kaku dan takut bergerak, klien

tampak berhati-hati bergerak

4. Memberikan aktivitas hiburan

Hasil: klien mengatakan ingin

mendengarkan lagu-lagu islami,

klien tampak tenang

mendengarkan lagu

5. Memberikan analgesic sesuai

indikasi

Hasil: injeksi ketorolac 30 mg

14.30

14.40

15.00

analgesic sesuai indikasi

Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolik sekunder akibat operasi

apendiktomi

Selasa,

26

Juni

2018

jam

14.15

sampai

jam

20.00

WITA

1. Mengkaji respon pasien

terhadap aktivitas

Hasil: klien mengatakan pusing

dan susah bangun tidur, klien

tampak lemah

2. Menginstruksikan pasien tehnik

penghematan energy

Hasil: istirahat dengan perlahan,

selalu meminta bantuan

keluarga bila ingin bergerak

bangun

3. Memberikan dorongan untuk

melakukan aktivitas perawatan

diri

Hasil: pasien diajarkan mandiri

menyisir rambut dan merapikan

kancing pakaiannya sendiri

4. Mengajarkan keluarga pasien

14.25

14.35

14.45

14.50

Selasa,

26

Juni

2018

jam

21.00

WITA

Subjektif:

- klien mengatakan pusing

Objektif:

- klien terlihat lemah

Asesment:

Masalah intoleransi aktivitas belum

teratasi

Planning:

Kaji respon pasien terhadap

aktivitas, ajarkan tehnik

penghematan enegy, beri dorongan

untuk melakukan perawatan diri,

ajarkan keluarga cara rom pasif

16.20

Page 35: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

26

rom pasif

Hasil: klien mengatakan takut

bergerak, klien tampak hati-hati

saat melakukan rom pasif,

keluarga dapat mempraktekkan

rom pasif

Nyeri akut

berhubungan

dengan insisi

bedah

Rabu,

27

Juni

2018

jam

14.15

sampai

jam

20.00

WITA

1. Mengkaji nyeri, catat lokasi,

karakteristik dan beratnya

Hasil: klien mengatakan nyeri

dengan skala angka nyeri 4

(sedang), lokasi nyeri disekitar

luka, karakteristik terasa teriris,

nyeri terasa hilang timbul

2. Mempertahankan istirahat

dengan posisi semi fowler

Hasil: klien mengatakan agak

nyaman posisi setengah duduk,

klien tampak tenang

3. Mendorong ambulansi dini

Hasil: klien mengatakan agak

kaku dan takut bergerak, klien

tampak berhati-hati bergerak

4. Memberikan aktivitas hiburan

Hasil: klien mengatakan ingin

14.22

14.53

15.15

15.30

Rabu,

27

Juni

2018

jam

21.00

WITA

Subjektif:

- klien mengatakan nyeri skala 4

(sedang) seperti teriris pada

bagian perut saat bergerak

Objektif:

- klien terlihat rileks

Asesment:

Masalah nyeri akut belum teratasi

Planning:

kaji ulang nyeri, pertahankan

istirahat dengan posisi semi fowler,

dorong ambulansi dini, kolaborasi

dengan dokter untuk memberikan

analgesic sesuai indikasi

16.00

Page 36: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

27

mendengarkan lagu-lagu islami,

klien tampak tenang

mendengarkan lagu

5. Memberikan analgesic sesuai

indikasi

Hasil: injeksi ketorolac 30 mg

16.00

Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolik sekunder akibat operasi

apendiktomi

Rabu,

27

Juni

2018

jam

14.15

sampai

jam

20.00

WITA

1. Mengkaji respon pasien

terhadap aktivitas

Hasil: klien mengatakan pusing

bila langsung duduk, klien

mengatakan sudah belajar jalan

kekamar mandi tapi dibantu

anaknya, klien tampak lemah

2. Menginstruksikan pasien tehnik

penghematan energy

Hasil: istirahat dengan perlahan,

selalu meminta bantuan

keluarga bila ingin bergerak

bangun

3. Memberikan dorongan untuk

melakukan aktivitas perawatan

diri

Hasil: pasien diajarkan mandiri

menyisir rambut, lap basah

badan sendiri dan merapikan

pakaiannya sendiri

4. Mengajarkan keluarga pasien

rom pasif

Hasil: klien mengatakan takut

bergerak, klien tampak hati-hati

14.20

14.50

15.00

15.15

Rabu,

27

Juni

2018

jam

21.00

WITA

Subjektif:

- klien mengatakan pusing bila

langsung duduk, klien

mengatakan sudah belajar jalan

kekamar mandi tapi dibantu

anaknya

Objektif:

- klien terlihat lemah, klien

tampak rileks

Asesment:

Masalah intoleransi aktivitas belum

teratasi

Planning:

Kaji ulang respon pasien terhadap

aktivitas, ajarkan tehnik

penghematan enegy, beri dorongan

untuk melakukan perawatan diri,

ajarkan keluarga cara rom pasif

16.00

Page 37: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

28

saat melakukan rom pasif,

keluarga dapat mempraktekkan

rom pasif

Nyeri akut

berhubungan

dengan insisi

bedah

Kamis,

28

Juni

2018

jam

07.30

WITA

sampai

jam

14.15

WITA

1. Mengkaji nyeri, catat lokasi,

karakteristik dan beratnya

Hasil: klien mengatakan nyeri

dengan skala angka nyeri 2

(ringan), lokasi nyeri disekitar

luka, karakteristik terasa teriris,

nyeri terasa hilang timbul

2. Mempertahankan istirahat

dengan posisi semi fowler

Hasil: klien mengatakan agak

nyaman posisi setengah duduk,

klien tampak tenang

3. Mendorong ambulansi dini

Hasil: klien mengatakan agak

kaku dan takut bergerak, klien

tampak berhati-hati bergerak

4. Memberikan aktivitas hiburan

Hasil: klien mengatakan ingin

mendengarkan lagu-lagu islami,

klien tampak tenang

mendengarkan lagu

5. Memberikan analgesic sesuai

indikasi

Hasil: injeksi ketorolac 30 mg

08.00

09.00

10.00

11.00

12.00

Kamis,

28

Juni

2018

jam

14.15

WITA

Subjektif:

- klien mengatakan nyeri skala 2

(ringan) seperti teriris pada

bagian perut saat bergerak tapi

kadang tidak nyeri

Objektif:

- klien terlihat rileks, klien

tampak duduk di tempat tidur

Asesment:

Masalah nyeri akut teratasi

Planning:

Pertahankan istirahat posisi

nyaman, dorong lakukan ambulasi

sesuai kemampuan, kolaborasi

dengan dokter untuk memberikan

analgesic sesuai indikasi

14.00

Page 38: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

29

Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan

peningkatan

kebutuhan

metabolik

sekunder

akibat

operasi

apendiktomi

Kamis,

28

Juni 2018

jam

07.30

WITA

sampai

jam

14.15

WITA

1. Mengkaji respon pasien

terhadap aktivitas

Hasil: klien mengatakan sudah nyaman bergerak tapi barhati-

hati, klien mengatakan sudah

jalan kekamar mandi sendiri tapi

pelan-pelan

2. Menginstruksikan pasien tehnik

penghematan energy

Hasil: istirahat dengan perlahan,

selalu meminta bantuan

keluarga bila ingin berjalan

3. Memberikan dorongan untuk

melakukan aktivitas perawatan

diri

Hasil: pasien diajarkan mandiri

menyisir rambut, lap basah

badan sendiri, merapikan

pakaiannya sendiri dan sikat

gigi dikamar mandi

4. Mengajarkan keluarga pasien

rom pasif

Hasil: klien tampak hati-hati

saat melakukan rom pasif,

keluarga dapat mempraktekkan

rom pasif

08.00

09.00

10.00

11.00

Kamis,

28

Juni 2018

jam

14.15

WITA

Subjektif:

- klien mengatakan sudah nyaman

bergerak tapi barhati-hati

- Klien mengatakan sudah jalan

kekamar mandi sendiri tapi

pelan-pelan

Objektif:

- klien tampak rileks

Asesment:

Masalah intoleransi aktivitas

teratasi

Planning:

Pertahankan kondisi nyaman dalam

bergerak, beri dorongan untuk

melakukan perawatan diri secara

mandiri

14.00

Page 39: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

30

BAB IV

PEMBAHASAN

Penulis melakukan asuhan keperawatan pada Ny. P di ruang Mawar

BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan dengan diagnosa post operasi apendiktomi

hari ke 1, perlu kiranya dilakukan pembahasan untuk mengetahui perbedaan

antara teori dan praktek di lapangan.

A. Pengkajian

Klien bernama Ny.P berumur 70 tahun dirawat di ruang Mawar BLUD

Rumah Sakit Konawe Selatan dengan diagnosa medis post operasi

apendiktomi, penulis melakukan pengkajian pada tanggal 26 Juni 2018 pada

jam 14.15 WITA. Didapatkan data subjektif yaitu klien mengatakan nyeri

pada luka operasi, nyeri skala 6 seperti diremas-remas, nyeri terus menerus

pada saat bergerak di bagian perut. Menurut potter & perry ( 2006, h.1504 )

Nyeri timbul karena terdapat terputusnya kontinuitas jaringan sehingga

menjadi stimulus nyeri yang akan menyebabkan pelepasan subtansi kimia

seperti histamin, bradikin dan kalium. Subtansi tersebut menyebabkan

nosiseptor bereaksi, apabila nosiseptor mencapai ambang nyeri, maka akan

timbul implus saraf yang akan dibawa oleh serabut saraf perifer. Serabut

saraf perifer yang akan membawa implus nsaraf ada dua jenis , yaitu serabut

A-delta dan serabut c. Implus nyeri akan dibawa ke konu dorsalis

melepaskann neurotrasmiter (substansi P). Substansi P ini menyebabkan

transmisi sinapsis dari saraf perifer ke saraf traknus spinotalamus. Hal ini

memungkinkan implus syaraf ditransmisikan lebih jauh kedalam system

Page 40: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

31

saraf pusat. Setelah implus saraf sampai di otak, otak mengolah implus saraf

kemudian akan timbul respon reflek nyeri.

Klien mengatakan untuk beraktivitas sulit dan terasa sakit, klien lemas,

hanya berbaring di tepat tidur, klien dibantu keluarga dalam memenuhi

kebutuhan sehari-hari. Menurut Menurut potter & perry ( 2006, h.1508 )

pada saat implus nyeri naik ke medulla spinalis menuju kebatang otak dan

talamus, sistem saraf otonom menjadi terstimulasi sebagai bagian dari

respon stres. Nyeri dengan intensitas ringan hingga sedang dan nyeri yang

superfisial menimbulakan reaksi flight yang merupakan sindrom adaptasi

umum. Stimulasi pada cabang simpatis pada sistem saraf otonom

menghasilkan respon fisiologis lamah karena pengeluaran energi fisik yang

disebabkan oleh peredaeran darah yang tidak sampai ke otot dan akann

terjadi pucat yang disebabkan oleh suplai darah berpindah dari perifer.

Data objektif yang diapat KU sedang, kesadaran compos menthis, adanya

luka operasi panjang 8 cm dan lebar 2 cm di perut kanan bawah luka masih

basah, wajah tampak pucat, klien tampak lemas, perilaku berhati-hati,

ekstremitas hangat, tekanan darah; 110/70 mm/hg, nadi; 73x/m, suhu;

36,70C, pernapasan; 18x/m.

B. Diagnosa Keperawatan

1. Nyeri akut berhubungan dengan insisi bedah

Nyeri akut adalah keadaan dimana individu mengalami dan melaporkan

adanya rasa ketidaknyamanan yang hebat atau sensasi yang tidak

menyenangkan selama enam bulan atau kurang. Dengan batasan

karakteristik mayor : komumikasi (verbal atau penggunaan kode) tentang

Page 41: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

32

nyeri yang dideskripsikan daan batasan karakteristik minor : perubahan

kemampuan untuk melanjutkan aktivitas sebelumnya, ansietas postur

tidak biasanya (lutut ke abdomen), ketidakaktifan fisik, rasa takut,

menarik bila disentuh (Wilkinson, 2007 , h. 338).

Perubahan rasa nyaman adalah keadaan dimana individu mengalami

sensasi yang tidak menyenangkan dalam berespon terhadap suatu

rangsangan yang berbahaya. Dengan batasan karakteristik mayor:

individu memperlihatkan atau melaporkan ketidaknyamanan dan batasan

karakteristik minor: respon pada nyeri, tekanan darah meningkat, nadi

meningkat, pernafasan meningkat, pupil dilatasi, perilaku berhati-hati,

raut wajah kesakitan, meringis, merintih, terasa sesak pada abdomen

(Carpenito, 2000, hal.53 ).

Diagnosis ini penulis angkat karena saat pengkajian didapat data: klien

mengatakan nyeri pada luka operasi, nyeri seperti diremas-remas, nyeri

terus menerus, adanya luka operasi, skala 6 saat bergerak pada perut

bagian kanan bawah, klien tampak meringis menahan nyeri. Penulis

memprioritaskan diagnosa nyeri akut berhubungan dengan insisi bedah

ini sebagai diagnosa pertama karena klien mengeluh nyeri pada luka

insisi, hal ini tentu akan mengganggu proses hospitalisasi dan aktivitas

klien. Klien juga mengeluhkan masalah nyeri sebagai masalah utama.

2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan peningkatan kebutuhan

metabolik sekunder akibat operasi apendiktomi.

Hambatan mobilitas fisik adalah penurunan dalam kapasitas fisiologis

seseorang untuk melakukan aktivitas sampai tingkat yang diinginkan atau

yang dibutuhkan. Dengan batasan karakteristik mayor: pusing, dispnea,

keletihan akibat aktivitas, frekuensi pernafasan lebih dari 24 x/menit dan

Page 42: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

33

batasan karakteristik mayor: pucat atau sianosis, konvusi, vertigo

(Carpenito, 2006, h. 3).

Diagnosa ini penulis angkat karena saat pengkajian didapat data: klien

mengatakan untuk beraktivitas sulit dan terasa sakit, klien tampak lemas,

klien dibantu keluarga dalam memenuhi kebutuhan sehari-hari, tekanan

darah 120/90 mmHg, nadi 80 x/menit, pernafasan 19 x/menit, suhu

37,6oC. penulis mengangkat diagnosa intoleransi aktivitas sebagai

diagnosa ketiga karena ketidak mampuan dalam melakukan aktivitas

sehari-hari secara mandiri dapat mengganggu fungsi fisiologis secara

bertahap. Adapun diagnosa keperawatan yang tidak muncul dalam kasus

Ny.P diantaranya yaitu:

a. Resiko tinggi terhadap kekurangan volume cairan (iritasi saraf

abdominal dan pelvik umum dari ginjal atau kolik uretral); diuresis

pascaobstruksi. Kekurangan volume cairan adalah keadaan dimana

seorang individu yang tidak menjalani puasa mengalami atau beresiko

mengalami dehidrasi vascular, interstisial atau intravaskular (Carpenito,

2000, h. 139).

Masalah ini tidak dimunculkan karena tidak ditemukannya data

yang mendukung diagnosa, yaitu kulit/membran mukosa kering,

ketidakseimbangan negatif antara masukan dan haluaran, penurunan

turgor kulit, rasa haus, urin memekat. Sehingga diagnosa resiko tinggi

terhadap kekurangan volume cairan tidak bisa ditegakkan.

b. Kurang pengetahuan adalah suatu keadaan dimana seorang individu

atau kelompok mengalami defisiensi pengetahuan kognitif atau

ketrampilan-ketrampilan psikomotor berkenaan dengan kondisi atau

rencana pengobatan (Carpenito, 2000, h. 223).

Page 43: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

34

Masalah ini tidak dimunculkan karena tidak ditemukannya data

yang mendukung diagnosa, yaitu klien mengungkapkan kurang

pengetahuan atau keterampilan-keterampilan/ permintaan informasi,

mengekspresikan suatu ketidakakuratan persepsi ststus kesehatan,

melakukan dengan tidak tepat perilaku kesehatan yang dianjurkan atau

yang diinginkan. Sehingga diagnosa kurang pengetahuan tidak dapat

ditegakan.

C. Intervensi

Untuk diagnosa pertama yaitu nyeri akut berhubungan dengan insisi

bedah. Sesuai masalah yang muncul, penulis menyusun intervensi yaitu

tentukan karakteristik dan lokasi ketidaknyamanan dan beratnya (skala 0-10)

nyeri, hal ini dilakukan untuk mengetahui perkembangan kualitas nyeri klien

setelah dilakukan tindakan keperawatan atau kolaborasi. Anjurkan klien

untuk istirahat dengan posisi semi fowler, hal ini dilakukan untuk

menghilangkan tegangan pada abdomen yang bertambah dengan posisi

telentang. Dorong ambulasi dini (duduk atau berjalan), hal ini dilakukan

untuk meningkatkan normalisasi fungsi organ misalnya merangsang

peristaltik, kelancaran flatus dan menurunkan ketidaknyamanan abdomen.

Penulis juga berkolaborasi dengan dokter dalam memberikan terapi analgesik

sesuai dengan indikasi, hal ini dilakukan untuk menghilangkan nyeri dan

mempermudah kerjasama dengan intervensi terapi lain, contohnya ambulasi

dan batuk. (Doengoes, 2000, h. 511).

Untuk diagnosa kedua yaitu yaitu hambatan mobilitas fisik

berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolik sekunder akibat

operasi apendiktomi. Sesuai masalah yang ditemukan penulis menyusun

intervensi yaitu mengkaji respon individu terhadap aktivitas, hal ini dilakukan

Page 44: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

35

mengetahui respon fisiologis terhadap stres. Aktivitas secara bertahap, hal ini

dilakukan untuk meningkatkan aktivitas klien agar klien mampu beradaptasi

saat proses penyembuhan. Ajarkan klien metode penghematan energi untuk

aktivitas, hal ini dilakukan untuk mencegah terjadinya kelelahan saat klien

melakukan aktivitas kembali secara bertahap

D. Implementasi

Kemudian berdasarkan intervensi di atas pada diagnosa nyeri akut

berhubungan dengan insisi bedah, penulis melakukan implementasi pada

tanggal 26 Juni sampai 28 Juni 2018 sebagai berikut: kaji tingkat nyeri,

mencatat intensitas karakteristik nyeri. Kekuatan klien kooperatif saat

dilakukan pemeriksaan tingkat nyeri, sedangakan kelemahan dari tindakan ini

adalah bisa memunculkan hasil yang salah saat mengakaji skala nyeri

sehingga dapat mempengaruhi tindakan yang lain. Solusinya adalah harus ada

alat yang dapat mengukur tingkat rasa nyeri. Menganjurkan klien istirahat

dengan posisi semi fowler. Kekuatan dari implementasi ini adalah klien mau

beristirahat dengan posisi setengah duduk, sedangkan kelemahan dari

tindakan ini adalah klien merasakan nyeri saat bergerak. Solusinya saat

merubah posisi dari posisi tidur ke setengah duduk harus berhati-hati dan

memperhatikan respon dari wajah klien. Dorong ambulasi dini (duduk).

Kekuatan dari implementasi ini adalah klien mau untuk duduk, sedangkan

kelemahan dari tindakan ini adalah kelurarga klien melarang klien untuk

duduk karena belum sembuh. Solusi untuk intervensi ini adalah memberikan

pengetahuan kepada keluarga klien bahwa pergerakan secara perlahan lahan

akan mempercepat penyembuhan dan fungsi organ. Memberikan terapi

injeksi ketorolac 30 mg, kekuatan dari implementasi ini adalah klien bersedia

saat diberikan injeksi, sedangkan kelemahan dari tindakan ini pada saat

Page 45: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

36

memberiakan injeksi tidak menggunakan prosedur pemberian obat yang

lengkap dan benar. Solusinya untuk tindakn ini adalah pada saat pemberian

obat harus dijelaskan efek samping dan kegunaan dari obat tersebut

(Doengoes, 2000, h. 511).

Implementasi yang dilakukan untuk diagnosa kedua yaitu hambatan

mobilitas fisik berhubungan dengan peningkatan kebutuhan metabolik

sekunder akibat operasi apendiktomi. Kemudian penulis melakukan

implementasi pada tanggal 26 Juni sampai 28 Juni 2018 sebagai berikut:

mengkaji respon terhadap aktivitas. Kekuatan tindakan ini klien mengatakn

sejujurnya sejauh mana tingkat kemandirian klien pada saakt melakukan

sesuatu atau aktivitas, sedangkan kelemahan tindakan ini klien kadang

memaksakan diri untuk melakukan aktivitas yang dapat memperberat nyeri.

Solusinya untuk tindakan ini adalah memberika penjelasan tentang aktivitas

yang bisa dilakukan klien. Mendorong klien untuk melakukan aktivitas secara

bertahap. Kekuatan klien mencoba berjalan ke kamar mandi. Kelemahan

tindakan ini adalah dengan adanya nyeri yang masih dirasakan klien dapat

membuat keterbatasan dalam melakukan aktivitas. Solusi tindakan ini

sebaiknya klien berlatih aktivitas setelah minum obat anti nyeri.

Menganjurkan klien untuk melakukan penghematan energi. Kekuatan dari

implementasi ini adalah klien beristirahat saat merasa lelah, sedangakan

kelemahan dari tindakan ini lingkungan berisik, solusi untuk tindakan ini

sebaiknya saat waktu istirahat klien pengunjung sebaiknya dibatasi agar tidak

terlalu berisik.

Page 46: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

37

E. Evaluasi

Kemudian berdasarkan implementasi di atas, penulis melakukan

evaluasi untuk diagnosa nyeri akut berhubungan dengan insisi bedah pada

terakhir pada tanggal 28 Juni 2018 sebagai berikut: masalah nyeri akut

berhubungan dengan insisi bedah belum teratasi sebagian dengan data klien

mengatakan nyeri skala 2 terasa teriris pada bagian perut saat bergerak, klien

terlihat sudah rileks dan mampu berjalan mandiri ke kamar mandi, lanjutkan

intervensi dengan kaji ulang nyeri, kolaborasi dengan dokter untuk

memberikan analgesic sesuai indikasi. Kekuatan yang dimiliki adalah klien

mau mengikuti instruksi perawat saat dibantu perawat dalam memberikan

klien posisi yang nyaman semi fowler, sedangkan kelemahannya adalah klien

saat mengubah ke posisi semi fowler terkadang klien masih merasakan nyeri.

Kemudian untuk diagnosa yang kedua hambatan mobilitas fisik berhubungan

dengan peningkatan kebutuhan metabolik sekunder akibat operasi

apendiktomi, penulis melakukan evaluasi pada tanggal 28 Juni 2018 sebagai

berikut: masalah intoleransi aktivitas berhubungan dengan peningkatan

kebutuhan metabolik sekunder akibat operasi apendiktomi teratasi dengan

data klien mengatakan sudah bisa beraktivitas mandiri dan klien mengatakan

berlatih kekamar mandi, klien tampak rileks dan mampu duduk sendiri klien

terlihat ke kamar mandi tanpa bantuan, pertahankan kondisi. Kekuatan yang

dimiliki klien adalah mampu mematuhi intruksi pada saat dilakukan tindakan

keperawatan. Klien merasa senang saat berlatih untuk duduk dan berjalan

kekamar mandi karena dapat mengurangi stres, sedangkan kelemahannya

adalah saat dilakukan latihan aktivitas secara bertahap, klien masih

merasakan nyeri sehingga mengganggu aktivitas.

Page 47: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

38

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Pada saat melakukan Asuhan Keperawatan pada Ny. P dengan post

operasi apendiktomi di ruang Mawar BLUD Rumah Sakit Konawe Selatan

Kabupaten Konawe Selatan, penulis menggunakan tahap-tahap proses

keperawatan yang antara lain : pengkajian, pola fungsional Gordon,

pemeriksaan fisik, analisa data, diagnosa keperawatan, intervensi,

implementasi dan evaluasi.

Berdasarkan hasil pengkajian pada tanggal 26 Juni 2018 jam 14.15

WITA didapatkan diagnosa keperawatan pada Ny.P, yaitu :

1. Nyeri akut berhubungan dengan insisi bedah.

Dengan didukung data subjektif: klien mengatakan nyeri pada luka

operasi seperti di remas-remas skala 6 dan nyeri dirasaakan saat bergerak

dibagian perut. Data objektifnya: klien terlihat meringis menahan nyeri

dan ada luka bekas operasi di bagian perut. Penulis melakukan

implementasi dari tanggal 26 Juni sampai 28 Juni 2018 dengan evaluasi

masalah teratasi sebagian dengan data klien mengatakan nyeri skala 2

terasa teriris pada bagian perut saat bergerak, klien terlihat sudah rileks

dan mampu berjalan mandiri ke kamar mandi, lanjutkan intervensi

dengan kaji ulang nyeri, kolaborasi dengan dokter untuk memberikan

analgesic sesuai indikasi.

Page 48: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

39

2. Hambatan mobilitas fisik berhubungan dengan peningkatan kebutuhan

metabolik sekunder akibat operasi apendiktomi.

Dengan didukung data subjektif: klien mengatakan untuk beraktifitas

sulit terasa sakit dan lemas sehingga semua aktivitas dibantu suaminya.

Data objektifnya: klien terlihat lemas, tekanan darah; 130/80 mm/hg,

nadi; 78x/m, suhu; 36,40C, pernapasan; 19x/m. Penulis melakukan

implementasi pada tanggal tanggal 26 Juni sampai 28 Juni 2018 dengan

evaluasi masalah teratasi dengan data klien mengatakan sudah bisa

beraktivitas mandiri dan klien mengatakan berlatih kekamar mandi, klien

tampak rileks dan mampu duduk sendiri klien terlihat ke kamar mandi

tanpa bantuan.

B. Saran

1. Dalam melakukan asuhan keperawatan pada klien post operasi

apendiktomi, hendaknya dilakukan pengkajian secara lengkap dan

menyeluruh. Penetapan diagnosa keperawatan harus berdasarkan pada data

dan keluhan yang dikeluhkan pasien. Perencanaan keperawatan dilakukan

dengan mempertahankan konsep dan teori yang ada. Implementasi

keperawatan harus sesuai dengan perencanaan dengan memperhatikan

kondisi pasien dan kemampuan keluarga. Dan evaluasi yang dilakukan

harus sesuai dengan waktu yang sudah ditentukan.

2. Dalam memberikan asuhan keperawatan pada pasien hendaknya

menggunakan pendekatan proses keperawatan secara komprehensif

dengan melibatkan peran serta aktif keluarga sebagai asuhan keperawatan

sehingga tercapai sesuai tujuan.

Page 49: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

40

3. Diharapkan dapat meningkatkan pengetahuan klien dan keluarga dengan

memberikan penyuluhan tentang perawatan pasien post operasi

apendiktomi di rumah sebelum pasien pulang.

Page 50: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

41

DAFTAR PUSTAKA

Ali, Uzma. 2010. The Effectiveness of Relaxation Therapy in the Reduction of Anxiety Related Symptoms (A Case Study). Pakistan: International Journal of Psychological Studies.

Baradero, M. 2005. Keperawatan Perioperatif. Jakarta: Penerbit Buku

Kedokteran EGC.

Barbara, J. 2005. Buku Ajar Keperawatan Peroperatif, Vol. 1 Prinsip. Jakarta:

EGC.

Broke, J, Hasan, N, dkk. 2012. Efficacy of Information Interventions in Reducing Transfer Anxiety from A Critical Care Setting to A General Ward: A Systematic Review and Meta-Analysis. London: Elsevier.

Departemen Kesehatan RI. 2002. Profil Kesehatan Indonesia. Jakarta:

Departemen Kesehatan Republik Indonesia.

Doengoes, M.E, dkk. 2002. Rencana Asuhan Keperawatan: Pedoman untuk

Perencanaan dan Pendokumentasian Perawatan Pasien: Jakarta: EGC

Kwekkeboom, K.L dan Gretarsdottir, E. 2006. Systematic Review of

Relaxation Interventions for Pain. Amerika Serikat: Journal of Nursing

Scholarship.

Mansjoer, Arief. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 2. Jakarta: Media

Aesculapius

Moleong, L.J.

2004.

Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya

NANDA (Nursing Diagnosis and Clasification). 2005-2006. USA: NANDA

Nursalam. 2003. Konsep dan Penerapan

Metodolologi

Penelitian

Ilmu

Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika.

Patricia, P. 2009. Fundamental of Nursing, Edisi 7. Jakarta: Salemba Medika.

Price, A.Wilson. 2005. Patofisiologi Konsep Proses-Proses Penyakit,

Edisi 4. Jakarta: EGC

Reyes, Guy E dan Chang, Paul S. 2011. Prevention of Surgical Site Infections:

Being a Winner. Amerika Serikat: Elsevier

Sharon, A. 2011. Reducing Fall Risk for Surgical Patients. Amerika Serikat:

AORN Journal.

Page 51: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong

42

Syamsuhidayat, R.Jong. 2004. Buku Ajar Ilmu Bedah Edisi 2. Jakarta: EGC

Smeltzer, S.C. 2002. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Edisi 8 Vol 2. Jakarta: EGC

Weirich, Tara Lynn. 2008. Hypothermia/Warming Protocols: Why Are They Not

Widely Used in the OR. Amerika Serikat: AORN Journal.

Page 52: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong
Page 53: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong
Page 54: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong
Page 55: ASUHAN KEPERAWATAN POST OPERASI APENDIKTOMI PADA …repository.poltekkes-kdi.ac.id/523/1/KTI ASNAWI.pdf · 2018-09-19 · Apendiksitis adalah inflamasi apendiks vermiformis (kantong