Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Hiv
-
Upload
rochma-saputri -
Category
Documents
-
view
39 -
download
5
description
Transcript of Asuhan Keperawatan Pasien Dengan Hiv
ASUHAN KEPERAWATAN PASIEN DENGAN HIV/AIDS DISERTAI TBC
PADA TN. D DIRUANG RAJAWALI VI B
RSUP Dr. KARIADI SEMARANG
Nama : Rochma Pratiwi Sri S Tanggal Pengkajian : 18 Agustus 2015 pukul 07.15
NIM : P17420613071 Ruang / RS : Rajawali VI B / RSUP Dr. KARIADI
A. Data Umum Klien
1. Initial Klien : Tn. D
2. Usia : 48 tahun
3. Jenis Kelamin : Laki - laki
4. Suku bangsa : Jawa/Indonesia
5. Agama : Islam
6. Pendidikan : SLMA
7. Pekerjaan : TU SMP
8. Alamat : Salatiga
9. Tanggal MRS : 3 Agustus 2015
10. Diagnose Medis : HIV AIDS dengan TBC
Penanggung Jawab
1. Initial Suami : Ny. R
2. Usia : 40 tahun
3. Pekerjaan : Swasta
4. Pendidikan terakhir : SMTA
B. Riwayat Keperawatan
1. Keluhan Utama : pasien mengatakan sesak nafas
2. Riwayat Keperawatan Sekarang :
Pasien datang pada tanggal 3 Agustus 2015 untuk control di poli ± 4 hari terakhir
pasien diare cair sebanyak 7 x/hari, darah (-), lendir (-). Diare disertai dengan mual
dan muntah sebanyak 3-4 x/hari, demam (-), batuk (+), sesak nafas (-), berat badan
turun (+).
3. Riwayat Keperawatan Dahulu
Pasien pernah dirawat sebelumnya karena gangguan Hepar dan TBC di RSUD
Ungaran dan terdapat pula riwayat penyakit Diabetes Melitus dirawat pula di RSUD
Ungaran sekitar 3 bulan yang lalu.
4. Riwayat Keperawatan Keluarga
Tidak ada keluarga yang mempunyai sakit yang sama seperti pasien, tidak ada
penyakit menurun dan menular dari keluarga pasien seperti DM, Hipertensi, TBC,
HIV/AIDS
C. Data Umum Kesehatan Saat Ini :
1. Keadaan Umum : Kesadaran : Komposmentis
2. Tanda Vital : TD : 110/70 mmHg
Nadi : 90 x/menit
Suhu : 375 C
RR : 28 x/ menit
3. Kepala :
a. Leher : tidak ada pembesaran kelenjar thyroid
b. Kepala : rambut mudah rontok
c. Mata : bersih, konjungtiva anemis, sclera ikterik
d. Hidung : bersih, tidak terdapat polip
e. Mulut : gigi bersih, tidak terdapat stomatitis, mukosa kering
f. Telinga : telinga bersih, tidak ada benjolan
4. Dada :
a. Jantung
I : Iktus kordis terlihat pada ruang interkosta 4-5
Pe : Redup pada batas jantung sebelah kanan.
Pa : Iktus kordis teraba pada inter kosta 5-6
A : Bunyi suara jantung 1 dan 2 normal, tidak ada suara tambahan
b. Paru
I : Pergerakan dada simetris
Pe : Redup pada paru bagian kiri
Pa : Kekutan traktil fremitrus simetris
A : Terdengar suara ronkhi basah di lapang paru sebelah kiri.
5. Abdomen :
I : abdomen datar
A : bising usus 8 x/menit
P : nyeri tekan pada epigastrum, hepar/lien tidak teraba
Pe : timpani
6. Genetalia : Bersih, tidak terdapat edema dan hemoroid
7. Ekstermitas
Atas : terdapat edema, turgor kulit : kembali lambat , terpasang infus tangan kiri
pada tanggal 3 Agustus 2015
Bawah : terdapat edema dan tidak ada varises
D. Pola Fungsinal Gordon
1. Manajemen kesehatan
Menurut Pasien dan keluarga kesehatan merupakan hal yang penting. Jika ada
keluarganya yang sakit dia segera membawa ke tempat pelayanan kesehatan yang
terdekat, misalnya ketika kondisi tubuhnya kurang baik seperti saat ini pasien segera
pergi kerumah sakit untuk mendapatkan layanan kesehatan. Selain itu ia juga selalu
mepertahankan kondisi kesehatannya supaya tetap stabil dengan makan yang teratur.
2. Eliminasi
a. Sebelum sakit
BAB : 1x sehari pada pagi hari, Feses : konsistensi padat, warna kekuningan, bau
khas
BAK : 4-5 x/hari. Urin : warna kuning jernih, bau khas
b. Setelah sakit
BAB : 5-7x/hari, Feses : konsistensi cair, warna kekuningan, bau khas
BAK : Pasien buang air kecil 5-6 x/hari. Urin : warna kuning jernih, bau khas
3. Nutrisi dan Cairan
a. Sebelum sakit
Makan 3x sehari, pagi, siang dan malam. Makan sayuran setiap hari, terdapat
protein misal telur atau tempe. Pasien minum ± 6-8 gelas/hari ± 1,5 L/hari.
BB : 65 kg
TB : 165 cm
b. Setelah sakit
Pasien terpasang NGT. Makan 3x sehari, makanan yang disediakan dari rumah
sakit dihabiskan. Pasien minum ± 3-4 gelas/hari ± 600 cc. Pasien merasakan mual
dan muntah sebanyak 3 x/hari
BB : 55 kg
TB : 165 cm
Pengukuran Kebutuhan Nutrisi
A : Antropometri
BB : 55 kg
TB : 165 cm = 1,65 m
IMT =BB(kg )
(TB )2(m) ¿
55
(1,65)2 = 20,20 (ideal)
Nilai normal pengukuran Antropometri
Kurang ideal : < 20
Ideal : 20 -25
Obesitas : < 25
B : Biochemical
Hb : 12,3 g/dL Low (13.09 – 16.00 g/dL)
C : Rambut rontok, bibir mukosa kering, turgor kulit kembali lambat
D : Diet tim lauk lunak DM, ekstra putih telur 2x/hari
Penghitungan balance cairan :
Intake (CM = cairan masuk)
- Minum = 300 cc
- Infus = 1500 cc
- Obat Injeksi = 50 cc
- Cairan dalam makanan = 50cc
- Air metabolisme = 300 cc (5cc x BB)
Total = 2200 cc
Output
- Urin = 1000 cc
- Feses = 700 cc
- Muntah = 300 cc
- Kenaikan suhu 37,5 – 36,5 = 1 C
- Total = 200
Balance Cairan = intake – output – IWL = 2200 – 2000 – 909,6 = - 709 cc
4. Aktivitas dan latian
a. Sebelum sakit
Sebelum sakit pasien bekerja sebagai TU di salah satu SMP di Ungaran, pasien
berangkat dengan menggunakan sepeda motor. Pasien juga merokok satu hari bisa
menghabiskan 1-2 bungkus rokok. Pasien juga jarang berolahraga.
IWL (BB = 60 kg)
Normal : 15x BB24 jam
= 15 X 6024 jam
= 900 cc
Kenaikan suhu : = {(10 % xCM ) }X {Kenaikan suhu}
24 jam + IWL normal
= {(10 % x 2300cc ) }X {37,5−36,5 }
24 jam + 900 cc
= 23024
+ 900 cc = 909,6 cc/jam
b. Setelah sakit
Pasien terpasang nasal kanul 3 tpm, pasien merasa sesak nafas, batuk terdapat
lendir dan mengalami keringat pada malam hari. Pasien mengatakan lemas
sehingga untuk memenuhi kebutuhan dasarnya pasien dibantu oleh istrinya.
Indeks Barrel
No. Faktor Ketergantungan Skor
1. Personal Hygiene 3
2. Mandi 3
3. Makan 5
4. Toileting 4
5. Menaiki tangga 5
6. Memakai pakaian 5
7. Kontrol BAB 5
8. Kontro BAK 8
9. Ambulasi : mengguakan kursi roda 16
10 Transfer : Kursi – Tempat tidur 12
Total 67
Keterangan :
Ketergantungan total : 0 – 24
Ketergantungan berat : 25 – 49
Ketergantungan Sedang : 50 – 74
Ketergantungan Ringan : 75 – 90
Ketergantungan Minimal : 91 – 99
- Skor ketergantungan sedang s.d total : Laporkan DPJP untuk konsultasi
dengan Dokter Rehabilitasi Medik
- Ketergantungan Ringan s.d Minimal : evaluasi setiap 2 hari atau ada
perubahan ketergantungan
5. Istirahat Tidur
a. Sebelum sakit
Pola tidur teratur, tidak ada gangguan tidur biasanya tidur 1 jam disiang hari dan
7 jam di malam hari.
b. Setelah sakit
Pasien sering tidur di siang hari. Suasana rumah sakit tidak bising. Tidur siang
selama ± 2 jam dan istirahat tidur malam selama ± 6 jam. Pasien mengeluh
berkeringat pada malam hari.
6. Persepsi, sensori dan kognitif
Pasien merasakan ketidaknyamanan dengan post operasi thyroidektomi, dengan
pengkajian nyeri :
- P : nyeri bertambah ketika pasien dari kamar mandi dan berkurang apabila untuk
istirahat dan diberi obat omeprazol 1 vial intra vena
- Q : nyeri seperti di tusuk-tusuk jarum
- R : nyeri pada perut epigastrum
- S : nyeri skala 4
- T : nyeri ketika bergerak lebih, hilang timbul
7. Pola seksual dan reproduksi
Pasien mempunyai satu orang anak yang masih berumur 12 tahun dan mempunyai
satu orang istri.
8. Hubungan dan peran
Pasien bekerja menjadi pegawai TU. Perannya sebagai kepala keluarga digantikan
oleh istri dibantu dengan keluarga yang lain. Pasien memiliki hubungan yang baik
dengan keluarganya.
9. Konsep diri
a. Gambaran Diri
Pasien optimis dan memahami kondisinya saat ini dan menerima apa yang
harus dilakukan untuk pemulihannya.
b. Identitas
Pasien merupakan seorang laki-laki berumur 48 tahun, dan sudah menikah.
c. Ideal Diri
Pasien mengatakan menerima diri dengan kondisinya sekarang.
d. Harga Diri
Pasien tetap merasa percaya diri meskipun kondisinya sakit seperti saat ini.
Dan pasien yakin akan segera sembuh keluarga yang mendukung akan
kesembuhannya
e. Peran
Pasien mengatakan ingin cepat sembuh dan bekerja seperti sebelum sakit,
serta bisa menjadi kepala keluarga seperti sebelumnya
10. Koping dan Toleransi Stress
Pasien sudah berulang kali masuk rumah sakit dan merupakan hal yang biasanya
menurut pasien. Pasien ingin segera cepat pulang dan merasa bosan karena terlalu
lama dirumah sakit, pasien ditempatkan diruang isolasi sehingga beliau hanya
berinteraksi dengan istri dan satu pasien disampingnya beserta penunggu pasiennya.
Pasien dengan dukungan istri yang selalu menemani dan merawatnya berjuang keras
dan ingin segera sembuh dari penyakitnya.
11. Spiritual
Pasien beragama Islam dan taat ibadah.
E. Pemeriksaan Penunjang :
1. Laboratorium Pemeriksaan Hematologi tanggal 15 Agustus 2015 pukul 11 : 46
Pemeriksaan
hematologi
Hasil Nilai rujukan
Hemoglobin 12.3 L 13.09 - 16.00
Eritrosit 3.87 L 4.4 – 5.9
Leukosit 5.76 3,8 - 10,6
Hematokrit 36.3 L 40 – 54
MCV 93.9 76 – 96
MCH 31.8 27.00 – 32.00
MCHC 33.9 29 – 36
RDW 16.8 H 3.8 - 10.1
Trombosit 71 L 150 - 400
MPV 7.88 L 4 – 11
2. Pemeriksaan Kimia Klinik tanggal 13 Agustus 2015
Pemeriksaan Hasil Nilai Rujukan
KIMIA KLINIK
11 L 15 – 39
Kreatinin 0.7 0.60 – 1.30
Elektrolit
Natrium 136 136 – 145
Kalium 2.7 L 3.5 – 5.1
Chlorida 103 98 – 107
3. Pemeriksaan Hematologi Packet tanggal 12 Agustus 2015
Pemeriksaan Hasil Nilai rujukan
HEMATOLOGI
Hematologi Packet
Hemoglobin 7.51 L 13.00 – 16.00
Hematokrit 20.1 L 49 – 54
Eritrosit 2.16 L 4.4 – 5.3
MCH 34.7 H 27.00 – 32.00
MCV 92.8 76 – 96
MCHC 37.4 H 29.00 – 36.00
Leukosit 9.42 3.9 – 10.6
Trombosit 133 L 150 – 400
RDW 21.3 H 11.00 – 14.00
MPV 8.25
KOAGULASI
Plasma Prothrombin
Time (PPT)
Waktu Prothrombin 18.4 9.4 – 11.2
PPT Kontrol 11.2
Partial
Thromboplastin
Time
Waktu 59.2 H 23.4 – 36.5
Thromboplastin 33.2
APTT Kontrol
4. Pemeriksaan Kimia Klinik tanggal 11 Agustus 2015
Pemeriksaan
hematologi
Hasil Nilai rujukan
KIMIA KLINIK
BGA KIMIA
Temp 32.4
FIO2 52.0
pH 7.39 7.32 – 7.45
pCO2 23 L 15 - 45
PO2 70 L 83.0 – 103.0
pH (T) 7.38 7.35 – 7.45
PCO2 (T) 23
PO2 (T) 72
HCO3- 13.9 L 18 - 23
TCO2 14.6
BKoof -11.1
BE -9.2 L -2 – 3
SO2 94 95 – 100
A-aDO2 270
R1 3.8
F. Terapi Obat tanggal 19 Agustus 2015
Infus RL 20 tpm
Ceftriaxon 2 gram/20 jam Intra Vena
Paracetamol 600 mg/8jam P.O
Metoclopamid 3 x 1 ampul Intra vena
Primeta min 25 mg/12jam
ARL 600 mg/8jam P.O
Ethambutol 800 mg/24jam P.O
N. Acetylsisten 200 mg/8 jam P.O
Streptomisin 750 mg/24 jam
Lantus Sub kutan 10mg/jam 22.00
Novorapid Sub kutan
A. DAFTAR MASALAH
No Tgl/Jam Data Fokus DPTgl
teratasi TTD
1.
18
Agustus
2015
07.30
DS :
- Pasien mengeluh sesak nafas
- Pasien mengatakan terdapat
dahak di dada
DO :
- Terdapat suara ronchi basah
pada lapang paru
- TD : 110/70 mmHg
- Nafas : 28 x/menit
- Nadi : 90 x/menit
- Berkeringat pada malam hari
- Terdapat lendir saat batuk
Ketidakefektifan
bersihan jalan
napas berhubungan
dengan mukus
dalam jumlah
berlebihan : infeksi
akibat
mycobaterium
tuberculosis
2. 18
Agustus
2015
08.00
DS :
- Pasien mengatakan lemas
- Pasien mengatakan diare dan
mual muntah
DO :
- Nadi 90 x/menit
- RR : 26 x/menit
- Bibir mukosa kering
- Turgor kulit kembali lambat
Penghitungan balance cairan :
Intake (CM = cairan masuk)
- Minum = 300 cc
- Infus = 1500 cc
- Obat Injeksi = 50 cc
- Cairan dalam makanan = 50cc
Kekurangan
volume cairan
berhubungan
dengan kehilangan
cairan berlebih
akibat diare
- Air metabolisme = 300 cc
(5cc x BB)
- Total = 2200 cc
Output
- Urin = 1000 cc
- Feses = 700 cc
- Muntah = 300 cc
- Kenaikan suhu 37,5 – 36,5 = 1
C
- Total = 200
IWL (BB = 60 kg)
Normal : 15x BB24 jam
= 15 X 6024 jam
=
900 cc
Kenaikan suhu : =
{(10 % xCM ) }X {Kenaikan suhu}24 jam
+ IWL normal
=
{(10 % x 2300cc ) }X {37,5−36,5 }24 jam
+ 900 cc
= 23024
+ 900 cc = 909,6 cc/jam
Balance Cairan = intake – output –
IWL = 2200 – 2000 – 909,6 = - 709
cc
B. NCP (NURSING CARE PLAN)
N
OTGL DP TUJUAN INTERVENSI TTD
1 18
Agustus
2015
08.00
Ketidakefektifa
n bersihan jalan
napas
berhubungan
dengan mukus
dalam jumlah
berlebihan :
infeksi akibat
mycobaterium
tuberculosis
Setelah diberikan asuhan
keperawatan selama 2 x 24
jam diharapkan jalan nafas
pasien kembali efektif
Dengan kriteria hasil :
Secara verbal tidak ada
keluhan sesak
Suara napas normal
(tidak ada suara nafas
tambahan seperti
ronchi)
Tidak ada penumpukan
sputum
Batuk (-)
Frekuensi pernapasan
dalam batas normal
sesuai usia
(16-24x/mnt)
1. Kaji
jumlah/kedalaman
pernapasan dan
pergerakan dada.
2. Auskultasi daerah
paru-paru, catat
area menurun/tidak
adanya aliran udara
serta catat adanya
suara napas
tambahan seperti
ronchi
3. Elevasi kepala,
sering ubah posisi.
4. Bantu pasien dalam
melakukan latihan
napas dalam.
Demonstrasikan/ba
ntu pasien belajar
untuk batuk,
misalnya menahan
dada dan batuk
efektif pada saat
posisi tegak lurus.
5. Terapi O2 nasal
kanul 3tpm
6. Terapi nebulizer / 6
jam
2 18
Agustus
2015
08.15
Kekurangan
volume cairan
berhubungan
dengan
kehilangan
cairan berlebih
akibat diare
Setelah diberikan askep
selama 1x24 jam
diharapkan kebutuhan
volume cairan adekuat.
Dengan kriteria hasil :
- Masukan cairan
minimal 2000 ml
(kecuali bila
merupakan
kontraindikasi)
- Membran mukosa
lembab.
- Turgor kulit baik
- Tanda-tanda vital stabil
(RR= 16-24 x/mnt,
TD= 110-120/ 60-80
mmHg, S= 36,5-
37,20C, N= 60-80
x/mnt)
- Mual muntah
berkurang
- Diare cair berkurang
1. Rencanakan tujuan
masukan cairan
untuk setiap
pergantian ( misal
1000 ml selama siang
hari, 800 ml selama
sore hari, 300 ml
selama malam hari).
2. Jelaskan tentang
alasan-alasan untuk
mempertahankan
hidrasi yang adekuat
dan metoda-metoda
untuk mencapai
tujuan masukan
cairan
3. Pantau masukan ,
pastikan sedikitnya
1500 ml cairan per
oral setiap 24 jam.
4. Pantau keluaran,
pastikan sedikitnya
1000 - 1500 ml/24
jam.
5. Pertimbangkan
kehilangan cairan
tambahan yang
berhubungan dengan
muntah, diare,
demam, drain
C. IMPLEMENTASI KEPERAWATAN
N
o
Tgl /
JamDx Tindakan Keperawatan Respon TTD
1 18
Agustus
2015
08.30
WIB
Ketidakefektifa
n bersihan
jalan napas
berhubungan
dengan mukus
dalam jumlah
berlebihan :
infeksi akibat
mycobaterium
tuberculosis
1. Mengkaji
jumlah/kedalaman
pernapasan dan
pergerakan dada.
- Nafas dangkal dan
terdapat suata ronchi
basah pada paru
08.40
2. Menganjurkan
minum air hangat
pada pagi hari untuk
mengurangi lendir
Air hangat akan
mengencerkan dahak dan
membersihkan dari saluran
pernafasan, pasien
terkadang minum air hangat
09.00
3. Membantu pasien
dalam melakukan
latihan napas dalam.
Mendemonstrasikan/
membantu pasien
belajar untuk batuk,
misalnya menahan
dada dan batuk
efektif pada saat
posisi tegak lurus.
09.104. Terapi O2 nasal
kanul 3tpm
Mengurangi pasien yang
sesak nafas
09.20 5. Terapi nebulizer / 6
jam
Obat yang diberikan
bisolvon 1cc, berotec 1 cc,
atrovent 1cc + NaCl 1 cc
19
Agustus
2015
10.10
WIB
1. Mengkaji suara
nafas pasien
Masih terdapat ronchi basah
tetapi sudah berkurang
lendirnya
10.30
2. Menganjurkan
untuk minum air
putih hangat setiap
pagi
Pasien mulai teratur minum
air
10.35
3. Berikan minuman
yang lunak untuk
mengurangi nyeri
Mengurangi nyeri
tenggorokan
10.40
4. Mengajarkan batuk
efektif
Pasien bisa mengeluarkan
dahaknya
10.50
5. Terapi O2 3 tpm
dan Nebulizer/6 jam
Obat yang diberikan
Bisolvon 1cc, Berotec 1 cc,
Atrovent 1cc + NaCl 1 cc
2 18
Agustus
2015
10.20
Kekurangan
volume cairan
berhubungan
dengan
kehilangan
cairan berlebih
akibat diare
6. Rencanakan tujuan
masukan cairan untuk
setiap pergantian
( misal 1000 ml
selama siang hari, 800
ml selama sore hari,
300 ml selama malam
hari).
1. Deteksi dini
memungkinkan terapi
pengganti cairan segera
untuk memperbaiki
defisit
10.30 7. Jelaskan tentang
alasan-alasan untuk
2. Informasi yang jelas akan
meningkatkan kerjasama
mempertahankan
hidrasi yang adekuat
dan metoda-metoda
untuk mencapai tujuan
masukan cairan
klien untuk terapi
10.40
8. Pantau masukan ,
pastikan sedikitnya
1500 ml cairan per
oral setiap 24 jam.
3. Catatan masukan
membantu mendeteksi
tanda dini ketidak
seimbangan cairan
10.50
9. Pantau keluaran,
pastikan sedikitnya
1000 - 1500 ml/24
jam.
4. Catatan haluaran
membantu mendeteksi
tanda dini ketidak
seimbangan cairan
11.00
Pertimbangkan
kehilangan cairan
tambahan yang
berhubungan dengan
muntah, diare, demam,
drain
Dehidrasi dapat
meningkatkan laju filtrasi
glomerulus, membuat
haluaran tak adekuat untuk
membersihkan sisa
metabolisme dengan baik
dan mengarah pada
peningkatan, pasien muntah
3-4 x/hari
D. CATATAN PERKEMBANGAN
No Tgl / Jam DP Catatan Perkembangan TTD
1
19 Agustus
2015
13.30
WIB
Ketidakefektifan
bersihan jalan
napas
berhubungan
dengan mukus
dalam jumlah
berlebihan :
infeksi akibat
mycobaterium
tuberculosis
S : pasien mengatakan sesak nafas
berkurang
O :
- suara nafas tambahan ronchi
masih terdengar
- masih ada penumpukan
sputum
- Batuk (+)
- Frekuensi pernapasan
27x/menit
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan intervensi
- Minum air hangat
- Batuk efektif
- Terapi O2 3 tpm dan
Nebulizer/6 jam
2
19 Agustus
2015
13.45
WIB
Kekurangan
volume cairan
berhubungan
dengan
kehilangan
cairan berlebih
akibat diare
S : Pasien mengatakan badan mulai
segar
O :
- Masukan cairan 500 ml
- Membran mukosa masih kering
- Turgor kulit masih lambat
- RR= 27 x/mnt, TD= 110/60
mmHg, S= 37 C, N= 85 x/mnt
- Diare 5x/hari, muntah 2x/hari
A : Masalah belum teratasi
P : Lanjutkan Intervensi