Asuhan Keperawatan Hiv Aids Prog a (2)

29
Devia Putri ASUHAN KEPERAWATAN HIV/AIDS

description

Asuhan keperawatan rara

Transcript of Asuhan Keperawatan Hiv Aids Prog a (2)

Page 1: Asuhan Keperawatan Hiv Aids Prog a (2)

Devia Putri

ASUHAN KEPERAWATAN

HIV/AIDS

Page 2: Asuhan Keperawatan Hiv Aids Prog a (2)

Apakah HIV/AIDS?

H - Human

I - Immuno-deficiency

V - Virus

Virus hanya dapat menginfeksi manusia

Virus, membuat tubuh manusia turun sistem kekebalannya , sehingga tubuh gagal melawan infeksi

Virus,karakteristiknya mereproduksi diri sendiri didalam sel manusia

Page 3: Asuhan Keperawatan Hiv Aids Prog a (2)

Apakah AIDS?

A - Acquired

I - Immune

D - Deficiency

S - Syndrome

Ditularkan dari orang ke orang.

Merusak sistem kekebalan manusia. Kekebalan adalah bagian tubuh untuk mempertahankan diri dengan melawan infeksi seperti bakteri atau virus.

Membuat sistem kekebalan merugi.

Orang dengan AIDS mengalami berbagai infeksi opportunistik dan penyakit lainnya.

Page 4: Asuhan Keperawatan Hiv Aids Prog a (2)

Acquired immune defficiency syndrome (AIDS) dapat diartikan sebagai kumpulan gejala atau penyakit yang disebabkan oleh menurunnya kekebalan tubuh akibat infeksi oleh virus HIV

Acquired immune defficiency syndrome (AIDS) adalah suatu kumpulan kondisi klinis yang merupakan hasil akhir dari infeksi HIV. Kasus AIDS merupakan infeksi HIV yang sudah berlangsung lama

Page 5: Asuhan Keperawatan Hiv Aids Prog a (2)

Target Seluler Infeksi HIV a. Target Utama :

CD4+ Limfosit T. Monosit dan macrophag.

b. Virus pindahkan RNA kedalam sel manusia : Integrasi kedalam materi genetik. Replikasi.

c. Menghasilkan antibodi

Page 6: Asuhan Keperawatan Hiv Aids Prog a (2)

Tahap 1: Periode JendelaHIV masuk ke dalam tubuh, sampai terbentuknya antibody terhadap HIV dalam

darahTidak ada tanda2 khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehatTest HIV belum bisa mendeteksi keberadaan virus iniTahap ini disebut periode jendela, umumnya berkisar 2 minggu – 6 bulan

Tahap 2: HIV Positif (simptomatik) HIV berkembang biak dalam tubuhTidak ada tanda-tanda khusus, penderita HIV tampak sehat dan merasa sehatTest HIV sudah dapat mendeteksi status HIV seseorang, karena telah terbentuk

antibody terhadap HIVUmumnya tetap tampak sehat selama 5-10 tahun, tergantung daya tahan

tubuhnya (rata-rata 8 tahun (di negara berkembang lebih pendek) Tahap 3: HIV Positif (muncul gejala)

Sistem kekebalan tubuh semakin turunMulai muncul gejala infeksi oportunistik, misalnya: pembengkakan kelenjar

limfa di seluruh tubuh, diare terus menerus, flu, dllUmumnya berlangsung selama lebih dari 1 bulan, tergantung daya tahan

tubuhnya Tahap 4: AIDS

Kondisi sistem kekebalan tubuh sangat lemahBerbagai penyakit lain (infeksi oportunistik) semakin parah

Transmisi Infeksi HIV

Page 7: Asuhan Keperawatan Hiv Aids Prog a (2)

Diagnosis HIVPemeriksaan lab dasar untuk diagnosisa. Uji Imunologi

ELISA; CD4+ Western Blot; Ig G Rapid HIV tests; Ig G

b. Uji Virologikultur virustes amplifikasi asam nukleat / nucleic acid

amplification test (NAATs) test untuk menemukan asam nukleat HIV-1

seperti DNA arau RNA HIV-1 test untuk komponen virus (seperti uji untuk

protein kapsid virus (antigen p24)

Page 8: Asuhan Keperawatan Hiv Aids Prog a (2)

PENULARAN HIV

a. Hubungan Seksual .

b. Darah ,produk darah, jaringan dan organ

Transfusi, transplantasi.

Penggunaan ulang jarum suntik,semprit, alat medik dan instrumen tusuk lainnya medikal!

c. Ibu-ke-anak

Page 9: Asuhan Keperawatan Hiv Aids Prog a (2)

Aktivitas tak menularkan HIV :a. Sentuhan tubuh (makan bersama,

bersalaman, berpelukan, cium pipi, batuk, bersin, menggunakan telpon umum, mengunjungi RS)

b. Feses, urin, air liur, keringat, airmata .

c. Donor darah

d. Penggunan toilet umum

e. Gigitan serangga (nyamuk)

f. Kolam renang

Page 10: Asuhan Keperawatan Hiv Aids Prog a (2)

Perilaku Risiko Tinggi Penularan HIV

a. Perilaku Seksual : Tak konsisten menggunakan kondom. Banyak pasangan seksual. Sering jajan seks.

b. Perilaku penggunaan napza : Tukar-menukar peralatan suntik (IDU). Pembersihan jarum tak semestinya

c. Penilaian Resiko ESSE

(Exit, Survive,Sufficient, Enter )

Page 11: Asuhan Keperawatan Hiv Aids Prog a (2)

ASUHAN KEPERAWATAN

Page 12: Asuhan Keperawatan Hiv Aids Prog a (2)

PENGKAJIANRIWAYAT KESEHATAN RKD :

Hub seksual dg pasangan + HIV/AIDS, pasangan seksual multiple, aktivitas seksual tdk t’lindung, seks anal, homoseksual, obat2an IV dg jarum suntik yg bergantian, transfusi darah berulang,

Page 13: Asuhan Keperawatan Hiv Aids Prog a (2)

RKS:Pasien m’katakn mudh lelah, penurunan aktivitas, tdk berdaya, putus asa,tdk berguna, rasa bersalah, kehilangan kontrol diri, depresi, nyeri panggul, rasa terbakar saat miksi, diare intermitten, terus-menerus yg disertai/tanpa kram abdominal, tdk nafsu makan, mual/muntah, rasa sakit/tdk nyaman bag oral, nyeri retrosternal saat menelan, pusing, sakit kepala, konsentrasi menurun, tdk m’rasakn p’ubahn posisi/getaran, kekuatan otot m’↓, ketajaman penglihatn m↓, kesemutan pada ekstremitas, nyeri, sakit,& rasa terbakar pada kaki, nafas pendek, sering batuk berulang, sering demam berulang, berkeringat malam, merasa kesepian/isolasi,

Page 14: Asuhan Keperawatan Hiv Aids Prog a (2)

RKK : Riwayat HIV/AIDS pd keluarga, kehamilan keluarga dengan HIV/AIDS, pengguna obat-obatan terlarang.

Page 15: Asuhan Keperawatan Hiv Aids Prog a (2)

Con't Aktivitas dan istirahat

Massa otot menurun, terjadi respon fisiologis terhadap aktivitas seperti perubahan pada tekanan darah, frekuensi denyut jantung, dan pernafasan.

SirkulasiTakikardi, perubahan tekanan darah postural, penurunan volume nadi perifer, pucat/sianosis, kapillary refill time meningkat.

Page 16: Asuhan Keperawatan Hiv Aids Prog a (2)

Eliminasi :Diare intermitten, terus menerus dengan/tanpa nyeri tekan abdomen, lesi/abses rektal/perianal, feses encer dan/tanpa disertai mukus atau darah, diare pekat, perubahan jumlah, warna, dan karakteristik urine.

Integritas ego :Perilaku menarik diri, mengingkari, depresi, ekspresi takut, perilaku marah, postur tubuh mengelak, menangis, kontak mata kurang, gagal menepati janji atau banyak janji.

Page 17: Asuhan Keperawatan Hiv Aids Prog a (2)

Makanan/cairan Adanya bising usus hiperaktif; penurunan berat badan: perawakan kurus, menurunnya lemak subkutan/massa otot; turgor kulit buruk; lesi pada rongga mulut, adanya selaput putih dan perubahan warna; kurangnya kebersihan gigi

HigienePenampilan tidak rapi, kekurangan dalam aktivitas perawatan diri

Page 18: Asuhan Keperawatan Hiv Aids Prog a (2)

Nyeri/kenyamananPembengkakan sendi, nyeri tekan, penurunan rentang gerak, perubahan gaya berjalan/pincang, gerak otot melindungi yang sakit

PernapasanTakipnea, distress pernafasan, batuk (mulai sedang sampai parah) produktif/nonproduktif, sputum kuning (pada pneumonia yang menghasilkan sputum).

Page 19: Asuhan Keperawatan Hiv Aids Prog a (2)

Neurosensori :Perubahan status mental dengan rentang antara kacau mental sampai dimensia, lupa, konsentrasi buruk, kesadaran menurun, apatis, retardasi psikomotor/respon melambat.Ide paranoid, ansietas berkembang bebas, harapan yang tidak realistis.Timbul refleks tidak normal, menurunnya kekuatan otot, gaya berjalan ataksia.Tremor pada motorik kasar/halus, menurunnya motorik fokalis, hemiparase, kejang

Page 20: Asuhan Keperawatan Hiv Aids Prog a (2)

KeamananPerubahan integritas kulit : terpotong, ruam, mis. Ekzema, eksantem, psoriasis, perubahan warna, ukuran/warna mola, mudah terjadi memar yang tidak dapat dijelaskan sebabnya.Timbulnya nodul-nodul, pelebaran kelenjar limfe pada dua/lebih area tubuh (leher, ketiak, paha)Penurunan kekuatan umum, tekanan otot, perubahan pada gaya berjalan.

Page 21: Asuhan Keperawatan Hiv Aids Prog a (2)

SeksualitasHerpes, kutil atau rabas pada kulit genitalia

Interaksi sosial :Perubahan pada interaksi keluarga/orang terdekat, aktivitas yang tak terorganisasi, perobahan penyusunan tujuan.

Page 22: Asuhan Keperawatan Hiv Aids Prog a (2)

Pemeriksaan imunologiPemeriksaan darah lengkap : anemia dan

trombositopeniaPemeriksaan gambaran darah tepi : leukopeniTest mantouxRontgen thorax

Pemeriksaan Diagnostik

Page 23: Asuhan Keperawatan Hiv Aids Prog a (2)

Masalah keperawatan pada klien HIV/AIDS dapat dikelompokkan menjadi 4 hal, yaitu masalah yang berhubungan dengan (1) biologis, (2) psikis, (3) sosial, dan

ANALISA DATA DAN DIAGNOSA KEPERAWATAN

Page 24: Asuhan Keperawatan Hiv Aids Prog a (2)

Masalah Fisik Masalah Psikis

Masalah Sosial

1. Sistem pernapasan : TB, pneumonia

2. Sistem pencernaan : nausea, vomiting, disphagia, diare

3. Sistem persarafan : letargi, encephalopati, nyeri sendi

4. Sistem Integumen : kaposis sarcoma, lesi di mult atau kulit

1. Integritas Ego : perasaan tak berdaya/putus asa2. Respon strees3. Respon psikologis: denial, marah, cemas dan irritable

1. Perasaan tidak berdaya, minder atau tidak berguna

2. Perasaan ditolak

3. Perasaan membutuhkan/ ketergantungan terhadap orang lain

Page 25: Asuhan Keperawatan Hiv Aids Prog a (2)

1. Resiko tinggi infeksi berhubungan dengan imunosupresi, malnutrisi dan pola hidup yang beresiko.

2. Bersihan jalan napas tidak efektif berhubungan dengan: penurunan energi, kelelahan, infeksi respirasi, sekresi trakheobronkhial, keganasan paru, pneumothoraks.

3. Koping keluarga: tidak mampu berhubungan dengan informasi atau pemahaman yang tidak adekuat atau tidak tepat keluarga atau teman dekat, penyakit kronis, perasaan yang tidak terselesaikan secara kronis.

4. Koping tidak efektif berhubungan dengan: kerentanan individu dalam situasi krisis (misalnya penyakit terminal).

DIAGNOSA KEPERAWATAN

Page 26: Asuhan Keperawatan Hiv Aids Prog a (2)

5. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan kelemahan, pertukaran oksigen, malnutrisi, kelelahan.

6. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan intake yang kurang, meningkatnya kebutuhan metabolic, dan menurunnya absorbsi zat gizi.

7. Diare berhubungan dengan infeksi GI 8. Kelelahan berhubungan dengan: proses

penyakit, kebutuhan psikologis dan emosional yang sangat banyak.

9. Kekurangan volume cairan: asupan cairan yang tidak adekuat sekunder terhadap lesi oral, diare.

Page 27: Asuhan Keperawatan Hiv Aids Prog a (2)

10. Kurang perawatan diri (sebutkan secara spesifik)

berhubungan dengan: penurunan kekuatan dan

ketahanan, 11. Harga diri rendah (kronik, situasional)

berhubungan dengan penyakit kronis, krisis situasional.

Page 28: Asuhan Keperawatan Hiv Aids Prog a (2)

1. Kekurangan volume cairan Outcome yg dianjurkan :a. Elektrolit dan asam basa seimbangb. Cairan seimbangc. Hidrasid. Status nutrisi : intake cairan dan elektrolitIntervensi yang disarankan : Fluid Monitoringa. Kaji kemungkinan tanda dan gejala kekurangan cairab.Kaji nilai dan serum elektrolitec. Monitoring status hemodinamikd. Pertahankan intake dan output e. Berikan cairan IV jika diperlukan

Page 29: Asuhan Keperawatan Hiv Aids Prog a (2)

2. Koping individu tidak efektifOutcome : Koping Intervensi yang disarankan :a. Peningkatan coping- Sediakan informasi mengenai penyakit yang dialami pasien :

treatment, prognosis - Pahami perspektif pasien - Identifikasi strategi positif untuk menghadapi keterbatasan

dan mengelola gaya hidup atau peran yang dibutuhkan- Nilai kebutuhan/ keinginan pasien untukdukungan sosial- Tingkatkan rasa percaya diri, bahwa pasien akan mendapatkan

hasil yang lebih baik - Beri kesempatan kepada pasien untuk mengambil keputusan

terhadap dirinya - Mengidentifikasi sumber-sumber pribadi dan lingkungan yang

dapat meningkatkan kontrol diri: keyakinan, agama