asuhan keperawatan pada klien Hepatitis
-
Upload
prakassiwi-yovi-antari -
Category
Documents
-
view
4 -
download
0
description
Transcript of asuhan keperawatan pada klien Hepatitis
H E P A T I T I S
KELOMPOK 5
• Hidayat Abdul Azis (1301100017)• Prakasiwi Yovi Antari (1301100035)• Fina Aula (1301100038)• M.S Mubarok (1301100039)• Riris Eka Utari (1301100043)• Faradilah (1301100048)• Ika Yesika (1301100049)
Definisi Hepatitis • Hepatitis suatu proses peradangan difus pada
jaringan yang dapat disebabkan oleh infeksi virus dan oleh reaksi toksik terhadap obat-obatan serta bahan-bahan kimia. (Sujono Hadi, 1999).
• Hepatitis virus infeksi sistemik oleh virus disertai nekrosis dan klinis, biokimia serta seluler yang khas (Smeltzer, 2001)
• Hepatitis non virus bentuk peradangan hati yang bukan disebabkan oleh virus. Penyakit ini terutama disebabkan oleh bahan-bahan kimia dan obat-obatan yang dapat mengiritasi, meracuni, dan menyebabkan kerusakan pada sel-sel hati sehingga disebut juga dengan toksik hepatitis.
Klasifikasi & Etiologi1. Hepatitis VirusNama Sebelumnya Hepatitis A Hepatitis B Hepatitis C Hepatitis D Hepatitis E
Hepatitis INfeksiosa Hepatitis Serum Hepatitis non-A, non-B
Penyebab Virus hepatitis A (HAV) Virus hepatitis B (HBV) Virus hepatitis C (HCV) Virus hepatitis D (HDV)
Virus hepatitis E (HEV)
Cara penularan Jalur fekal-oral Parenteral/lewat kontak dgn karier/penderita infeksi akut;kontak seksual&oral.
Transfuse darah dan produk darah;terkena darah yg terkontaminasi.
Penularan serupa dengan pola penularan hepatitis B
Jalur fekal-oral;kontak antar manusia dimungkinkan meskipun resikonya rendah
Inkubasi (hari) 15-49 hariRata-rata 30 hari
28-160 hariRata-rata 70-80 hari
15-160 hariRata-rata 50 hari
20-140 hariRata-rata 35 hari
15-65 hariRata-rata 42 hari
Imunitas Homologus homologus Serangan kedua dapat homologus menunjukkan imunitas yang rendah atau infeksi oleh agen laen
Homologus Tidak diketahui
Sifat sakitTanda dan gejala
Dapat terjadi dengan atau tanpa gejala;sakit mirip flu
Dapat terjadi tanpa gejala.Dapat timbul artralgia, ruam.
Serupa dengan HBV:tidak begitu berat dan anikterik
Serupa dengan HBV. Serupa dengan HAV. Sangat berat pada wanita yang hamil
2. Hepatitis Non Virus
• Obat-obatan dan zat kimia• Alkohol• Bakteri, cacing atau protozoa• Autoimunitas• Jamur bercun
Manifestasi Klinik
1. Masa tunas Virus A : 15-45 hari (rata-rata 25 hari)
` Virus B : 40-180 hari (rata-rata 75 hari)Virus non A dan non B : 15-150 hari (rata-rata 50 hari)
2. Fase Pre Ikterik 3. Fase Ikterik 4. Fase penyembuhan
Pato
fisi
olo
gi d
an
Path
way
INFEKSI VIRUS, TOKSIK OBAT, BAKTERI, JAMUR, & AUTO IMUNITAS
HIPERTERMI INFLAMASI HEPAR
POLA NORMAL HEPAR
GANGGUAN SUPLAI DARAH
NEKROSIS & KERUSAKAN SEL
HEPARSISTE
M IMUN MEMBUANG
SEL HEPAR YANG
RUSAK
DIGANTI SEL-SEL HEPAR
BARU
HEPATITSI SEMBUH &
FUNGS HEPAR NRMAL
GANGGUAN KONJUGASI
BILIRUBIN
IKTERUS
KONJUGASI BI LIRUBIN LARUT DALAM AIR
BILIRUBUN DIEKSKRESI
DALAM KEMIH
BILIRUBIN URINE & KEMIH BEWARNA
GELAP
KADAR BI LIRUBIN TERKONJ UGASI
GARAM EMPEDU
GATAL" PADA
IKTERUS
PEREGANGAN KAPSULA HATI
MUAL & NYERI ULU HATI
Pemeriksaan Diagnostik
Laboratorium
• A. Pemeriksaan pigmen• urobilirubin direk• bilirubun serum total• bilirubin urine• urobilinogen urine• urobilinogen feses
• B. Pemeriksaan protein• protein totel serum• albumin serum• globulin serum• HbsAG
• C. Waktu protombin• respon waktu protombin
terhadap vitamin K • D. Pemeriksaan serum transferase
dan transaminase• AST atau SGOT• ALT atau SGPT• LDH• Amonia serum
Radiologi
• foto rontgen abdomen
• pemindahan hati dgn preparat technetium, emas, atau rose bengal yang berlabel radioaktif
• kolestogram dan kalangiogram
• arteriografi pembuluh darah seliaka
Pemeriksaan tambahan
• laparoskopi• biopsi hati
CONTOH KASUS
Tn W, 40 tahun di rawat hari ke-2 di ruang Isolasi dalam RS Syifa. Tn O datang dengan keluhan demam, tidak nafsu makan, mengeluh perut
terasa kembung, mual muntah, dan nyeri abdomen kurang lebih 3 hari yang lalu. Saat
pengkajian didapatkan S:38,7°C, TD:110/80mmHg, RR 22X/mnt vesikuler, FN 80X/mnt. Pada
pemeriksaan fisik ditemukan pembengkakan pada hati, sclera ikterik. Selain itu keluarga mengatakan urin tampak berwarna gelap dan feses berwarna
hitam kemerahan. Pada pemeriksaan HbsAg, konsentrasi IgM, dan tingkat IgG meningkat.
Pembahasan Kasus-Panas dan gejala pada pernapasan jarang
dijumpai-Atralgia dan ruam
-Penurunan selera makan-dyspepsia
-nyeri abdomen-pegal-pegal yang menyeluruh-tidak enak badan dan lemah.
Adanya ikterus gejala ini akan disertai dengan:
- Tinja berwarna cerah dan urine berwarna gelap
- Hati penderita hepatitis B terasa nyeri ketika ditekan dan membesar hingga panjangnya
mencapai 12-14cm, limpa membesar dan dapat diraba, kelenjar limfe servikal posterior juga
dapat membesar.
HEPATITIS B
ASUHAN KEPERAWATAN
I. PENGKAJIAN
1. Keluhan Utama:±2 hari sebelum pasien dirawat pasien tidak nafsu makan, mual, muntah, nyeri perut bagian kanan atas dan mengeluh BAB mencret 2x/hari berwarna hitam (berwarna seperti tanah liat).
2. Riwayat Kesehatan SekarangSejak ±2 hari sebelum pasien dirawat di RS, pasien mengeluh:• Nyeri perut bagian kanan atas• Muntah 3x, mual, nafsu makan berkurang, lemah• Urin tampak berwarna gelap dan feses berwarna hitam
kemerahan.
3. Riwayat Kesehatan Masa LaluPasien mengatakan bahwa dirinya mempunyai riwayat penyakit yang sama sekitar 2 – 5 tahun yang lalu.
4. Riwayat Kesehatan KeluargaSaat dilakukan pengkajian (wawancara), pasien menyangkal ada anggota keluarganya yang menderita penyakit yang sama dengan dirinya saat ini yaitu Hepatitis B.
Pola Aktivitas Sehari –hari1. Nutrisi
• SMRSPasien makan dengan nasi, lauk pauk dan sayur. Pasien makan sehari 3x dan minum ± 1800 cc air/hari.
• MRSPasien makan dengan bubur, lauk pauk dan sayur disertai snak dan buah. Pasien hanya menghabiskan ½ porsi dari diet yang disajikan rumah sakit, pasien minum ± 1000 cc air/hari. Pasien mengeluh tidak nafsu makan, mual, muntah 3x, BB 41 Kg.
2. Aktivas dan Istirahat• SMRSSebelum sakit pasien selalu melakukan aktivitasnya secara mandiri tanpa dibantu oleh anggota keluarga yang lainnya. Pasien terbiasa istirahat disiang hari ± 2 jam waktu yang dibutuhkan untuk tidur disiang hari. Sedangkan malam hari pasien membutuhkan ± 6 jam untuk memenuhi kebutuhan tidurnya.
• MRSAktivitas terlalu berat membuat pasien mudah lelah, sehingga aktivas berat seperti : berjalan menuju kamar mandi selalu didampingi oleh keluarga –keluarganya, pasien jarang tidur disiang hari, sedangkan malam pasien membutuhkan waktu untuk istirahat ± 6 jam perharinya.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Perubahan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d kegagalan masukan metabolik, mual muntah, dan berkurangnya nafsu makan
2. Nyeri akut b.d kerusakan jaringan hepar ditandai dengan klien mengeluh nyeri abdomen kurang lebih 4 hari yang lalu, ditemukan pembengkakan hati saat pemeriksaan fisik
3. Hambatan mobilitas fisik b.d kelemahan umum ditandai dengan klien mengeluh lemah, enggan untuk bergerak
4. Hipertermi b.d proses inflamasi ditandai dengan klien mengeluh demam, suhu 38,70 C
INTERVENSINo. Dx
Tujuan dan KH Intervensi Rasional
1 Tujuan: Setelah dilakukan askep selama 2x24 jam kebutuhan nutrisi klien terpenuhi.KH:-BB naik-Nilai laboratorium normal-tanda-tanda malnutrisi (-)
1. Ajarkan dan bantu klien untuk istirahat sebelum makan
2. Awasi pemasukan diet/jumlah kalori, tawarkan makan sedikit tapi sering dan tawarkan pagi paling sering
3. Pertahankan hygiene mulut yang baik sebelum makan dan sesudah makan
4. Anjurkan makan pada posisi duduk tegak
5. Berikan diit tinggi kalori, rendah lemak
1. Keletihan berlanjut menurunkan keinginan untuk makan
2. Adanya pembesaran hepar dapat menekan saluran gastro intestinal dan menurunkan kapasitasnya.
3. Akumulasi partikel makanan di mulut dapat menambah baru dan rasa tak sedap yang menurunkan nafsu makan.
4. Menurunkan rasa penuh pada abdomen dan dapat meningkatkan pemasukan
5. Glukosa dalam karbohidrat cukup efektif untuk pemenuhan energi, sedangkan lemak sulit untuk diserap/dimetabolisme sehingga akan membebani hepar
No. Dx Tujuan dan KH Intervensi Rasional
2 Tujuan:Setelah dilakukan askep selama 1x24 jam nyeri berkurangKH:- Tidak ada keluhan nyeri- Ekspresi wajah ceria- Tanda – tanda vital dalam batas normalmenit P : 16-20x/ menit S : 36 – 370 C
1. Kolaborasi dengan individu untuk menentukan metode yang dapat digunakan untuk intensitas nyeri
2. KIE klien tentang penyebab nyeri dan tunjukkan berapa lama nyeri akan berakhir (bila diketahui)
3. Kaji nyeri, catat lokasi, karakteristik , beratnya (skala nyeri), selidiki dan laporkan perubahan nyeri dengan tepat
4. Pertahankan istirahat dengan posisi semi fowler
5. Berikan aktivitas hiburan6. Kolaborasi dgn dokter
pemberian analgetik yang tak mengandung efek hepatotoksi
1. Pendekatan kepada individu yang mengalami perubahan kenyamanan nyeri diharapkan lebih efektif mengurangi nyeri
2. klien yang disiapkan untuk mengalami nyeri melalui penjelasan nyeri yang sesungguhnya akan dirasakan , klien akan merasa tenang.
3. Berguna untuk pengawasan keefektifan obat, kemajuan penyembuhan. Perubahan pada karakteristik nyeri menunjukkan terjadinya abses/peritonitis
4. Menghilangkan tegangan abdomen yang bertambah dengan posisi terlentang
5. Fokus perhatian kembali, meningkatkan relaksasi, dan dapat meningkatkan kemampuan koping.
6. kemungkinan nyeri sudah tak bisa dibatasi dengan teknik untuk mengurangi nyeri
No. Dx
Tujuan dan KH Intervensi Rasional
3 Tujuan:Toleransi aktivitas setelah dilakukan askep selama KH:Klien mampu menunjukkan perilaku yang memampukan kembali melakukan aktivitas, melaporkan kemampuan melakukan peningkatan toleransi aktivitas
Mandiri:1. Tingkatkan tirah baring/duduk. Berikan
lingkungan tenang: batasi pengunjung sesuai keperluan
2. Ubah posisi dengan sering. Berikan perawatan kulit yang baik
3. Tingkatkan aktivitas sesuai toleransi,bantu melakukan latihan rentang gerak sendi pasif/ aktif
4. Awasi terulangnya anoreksia dan nyeri tekan pembesaran hati
Kolaborasi:a. Berikan antidote atau bantu dalam
prosedur sesuai indikasib. Berikan obat sesuai indikasi: sedative,
agen antiansietas, contoh diazepam (valium), lorazepam (ativan)
c. Awasi kadar enzim hati
1. Meningkatkan istirahat dan ketenangan. Aktivitas dan posisi duduk tegak diyakini menurunkan aliran darah ke kaki yang mencegah sirkulasi optimal ke sel hati.
2. Meningkatkan fungsi pernapasan & meminimalkan tekanan pada area tertentu untuk menurunkan resiko kerusakan jaringan
3. Tirah baring lama dapat menurunkan kemampuan
4. Menunjukkan kurangnya resolusi penyakit, memerlukan istirahat lanjut, mengganti program terapi
5. Membuang agen penyebab pada hepatitis toksik dapat membatasi derajat kerusakan jaringan
6. Membantu dalam menejemen kebutuhan tidur
7. Membantu menentukan kadar aktivitas tepat, sebagai peningkatan premature pada potensial resiko berulang.
No. Dx
Tujuan dan KH Intervensi Rasional
4 Tujuan:Setelah dilakukan askep selama 1x24 jam suhu tubuh normal 370 CKH:Suhu 370 C, demam hilang
Mandiri:1. Kaji adanya keluahan
tanda – tanda peningkatan suhu tubuh
2. Monitor tanda – tanda vital terutama suhu tubuh
3. Ajarkan klien pentingnya mempertahankan cairan yang adekuat (sedikitnya 2000 l/hari) untuk mencegah dehidrasi, misalnya sari buah 2,5-3 liter/hari.
4. Berikan kompres hangat pada aksila/ dahi
1. Peningkatan suhu tubuh akan menujukkan berbagai gejala seperti badan teraba hangat.
2. Demam disebabkan efek – efek dari endotoksin pada hipotalamus dan efinefrin yang melepaskan pirogen
3. Dalam kondisi demam terjadi peningkatan evaporasi yang memicu timbulnya dehidrasi
4. Akxila merupakan jaringan tipis dan terdapat pembuluh darah sehingga akan mempercepat proses konduksi dan dahi berada didekat hipotalamus sehingga cepat memberikan respon dalam mengatur suhu tubuh.
START FEELING BETTER, LIVE HEALTHIER, N LONGER
THANK YOU