Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

30
By Stikes Surya Global Yogyakarta 2010

description

Tugas profesi di RSUD Sragen bangsal Cempaka

Transcript of Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

Page 1: Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

By Stikes Surya Global Yogyakarta 2010

Page 2: Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

Pengkajian Identitas Klien : Nama Klien : Ny. P Umur : 25 Tahun Agama : Islam Suku/Bangsa : Jawa/Indonesia Pendidikan : SMP Pekerjaan : IRT Alamat : Tempel, Rt 06/Rw 01 Angras manis

jenawi, Karang anyar, Sragen. No.RM : 291485Dx Medis : P1A0 dengan post SC a/i Panggul

sempitIdentitas penanggung jawab :Nama : Tn EUmur : 35 TahunAgama : IslamSuku/Bangsa : Jawa/IndonesiaPendidikan : SMKPekerjaan : BuruhAlamat : Bogor.Hubungan dengan klien : Suami

Page 3: Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

Riwayat kesehatanKeluhan utama saat MRS

Klien kiriman dari spesialis obsgine, klien mengatakan hamil anak pertama dengan usia 9 bulan lebih, gerakan janin masih dirasakan, kenceng kenceng teratur belum dirasakan, air kawah dirasakan keluar 16 jam yang lalu.

Keluhan utama saat pengkajianKlien mengatakan nyeri pada jahitan diperut berlangsung lama dan sering berulang apa lagi digunakan untuk bergerak skala 7.

Riwayat kehamilanKehamilan ini merupakan kehamilan pertama dan persalinan dengan cara SC, selama hamil klien rajin memeriksakan kehamilanya ke spesialis kandungan sebanyak 4x, sudah imunisasi TT sebanyak 2x sebelum kehamilan dan pada usia kehamilan 4 bulan. Akhirnya pada tanggal 7 agustus 2010 ibu datang kedokter spesialis kandungan dengan keluhan tidak kenceng – kenceng dengan G1 P0 A0 kehamilan 37 minggu, gerakan janin masih dirasakan dan air kawah sudah pecah 16 jam yang lalu.HPMT : 16 Oktober 2009HPL : 24 Juli 2010Usia Kehamilan : 37 minggu

Page 4: Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

Riwayat persalinanPada tanggal 7 agustus 2010 klien dilakukan tindakan SC

dengan menggunakan local anastesi oprasi SC jam 14.25 wib sampai jam 15.20 wib lamanya 55 menit, bayi lahir jenis kelamin laki- laki dengan berat badan 3000 gram panjang badan 47 cm, lingkar dada 32, lingkar kepala 33 cm tidak ada kelainan konginental. Dengan nilai APGAR 7 10 10

LaktasiKlien mengatakan ASI keluar tetapi belum lancar dan sudah diberikan pada bayinya walaupun ASI keluar sedikit.

Tanda VitalTD: 110/70 MMHg N : 80X/menitS : 36,5 ˚C RR : 20 x/ menit

Riwayat kesehatan yang laluRiwayat pengkajian Penyakit dahulu

Klien mengatakan tidak pernah dirawat karena penyakit, klien juga tidak pernah mengidap penyakit yang parah. Klien masuk RS karena masalah kehamilan dan ini pengalaman pertamanya. Klien hanya sakit biasa saja seperti demam, flu batuk dan pusing kalau sakit klien berobat ke PUSKESMAS.

Riwayat kesehatan keluargaKlien mengatakan dalam keluarga tidak ada yang menderita penyakit menular atau menurun. Seperti penyakit DM, Hipepatitis dan hipertensi.

Page 5: Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

GENOGRAM

riwayat kehamiln, peralinan, nifas

Riwayat obstetri yang lalu•Riwayat haidMenarche : 15 tahun Siklus :28 – 30 hariLama haid : 4 – 5 hariJumlah : pada hari pertama haid klien ganti 2 – 3 kali sehari, pembalut slalu penuh, pada hari kedua sampai selesai ganti 2 kali dan isi setengah pembalut dan semakin hari semakin sedikitKonsistensi : pada hari pertama mens sering keluar darah kental dan berwarna merah tua setelah hari itu darah yang keluar berbentuk cairNafsu makan : tidak berkurangDisminorea : setiap haid hari pertama,Urin : urin tidak bercampur darah

No

Usia kehamian

BBL Cara lahir

penolong

L/p umur H/M nifas

1 37 minggu

3000 sc Dokter

l 2 hari h baik

Page 6: Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

Riwayat perkawinanKlien mengatakan menikah saat usia 24 tahun sampai sekarang usia pernikahanya 1 tahun dan menikah 1 kali.

Riwayat KBKlien mengatakan belum pernah menggunakan alat kontrasepsi dan ingin menggunakan KB suntik, klien mengatakan merencanakan memiliki 2 orang anak.

Kebutuhan dasar khusus Aktifitas dan latihan

SMRS : Klien mengatakan bekerja sebagai ibu rumah tangga, selama hamil klien mengurangi pekerjaan atau aktivitas dirumah, semua aktivitas dilakukan sendiri.MRS : Klien mengatakan belum berani turun dari tempat tidur, klien hanya bisa miring kanan dan kiri atau setengah duduk itupun dengan bantuan keluarga, klien mengatakan hanya bisa melakukan aktivitas ditempat tidur.

Istirahat SMRS :Klien mengatakan tidur 8 jam sehari, klien mengatakan tidak ada kesulitan dalam tidur, klien biasa tidur siang kurang lebih 1 jam.MRS :Klien mengatakan bisa tidur siang dan malam, klien mengatakan tidur 8 jam sehari.

Page 7: Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

EliminasiSMRS : Klien mengatakan BAB 1-2 kali sehari dengan konsistensi lunak warna kuning dan berbau khas. BAK 5-8 kali perhari dengan konsistensi kuning jernih dan berbau khas. Di akhir kehamilan bulan ke 8 dan 9 klien mengatakan sering kencing9-10x perhari.MRS : Klien mengatakan setelah dilakukan SC pada hari ke-2 baru bisa BAB konsistensi lunak warna kuning tidak disertai darah dan dilakukan diatas tempat tidur dengan menggunakan pispot, Klien terpasang DC. DC terpasang sejak tanggal 7 agustus 2010. Urin terbuang 2000 cc perhari berwarna kuning

Makanan dan cairanSMRS : klien mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi terdiri dari sayur, nasi,lauk dan susu ibu hamil selalu dihabiskan. Klien mengatakan minum susu khusus ibu hamil 2 x dalam sehari, minum air putih 8 gelas per hari.MRS : klien mengatakan makan 3 kali sehari dengan porsi diit dari RS, hari pertama menu dengan sumsum dan hari kedua dengan bubur dan selalu dihabiskan, minum 8 gelas air putih per hari

HygieneSMRS : klien mengatakan selalu menjaga kebersihannya, mandi 2 kali sehari menggosok gigi 2 kali sehari dan keramas 3 hari sekali dilakukan sendiri, ganti baju pagi dan sore ganti pembalut pagi dan sore.MRS : klien mengatakan mandi 2 kali sehari di bantu keluarga (di sibin), gosok gigi pagi dan sore hari. Klien selalu menjaga kebersihannnya. ganti baju pagi dan sore ganti pembalut pagi dan sore.

Persepsi diri :Pandangan terhadap penyakitnya

Gambaran diri : klien mengatakan pasrah dengan keadaannya tetapi senang atas kelahiran anak pertamanya

Ideal diri : klien ingin segera sembuh dan merawat anaknya Peran diri : klien mengatakan tidak bisa menjalankan aktifitasnya sehari- hari selam di RS Harga diri : klien tidak merasa rendah diri, klien ssenang dengan kelahiran anaknya Identitas diri : klien sekarang menjadi seorang ibu dengan 1 orang anak laki- laki

Page 8: Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

Peran dan hubungan sosial selama hamil Klien selama hamil sebagai ibu rumah tangga, klien mampu menjalani hubungan baik dengan keluarga, tetangga, teman dan orang lain. Saat pengkajian klien hanya berbaring di tempat tidur, hubungan klien dengan tenaga kesehatan, keluarga, teman dan orang lain baik.

Seksual resproduksiSelama hamil klien mengatakan tidak mempunyai masalah dalam berhubungan dengan suaminya.Saat pengkajian : terpasang DC sejak tanggal 7 agustus 2010, tidak ada lesi pada alat kelamin.

Nilai dan kepercayaanSMRS : klien mengatakan sebelum dan sesudah hamil melakukan ibadah sholat 5 waktu dan Selalu berdoaMRS : klien mengatakan selalu berdoa tetapi tidak melakukan sholat 5 waktu.

Manejenen kopingSMRS : sebelum dan sesudah hamil klien mengatakan biasa menceritakan masalahnya kepada orang tua dan suaminya untuk disesaikan bersama- samaMRS : saat pengkajian klien menceritakan segala masalahnya/ keluhanya kepada ibunya karena ibunya yang menunggu namun pertimbangn kepada suami dan buleknya.

Kognitif dan peseptualSMRS : sebelum dan selama hamil klien mengatakan pendengaran, penglihatan, perasaan dan perabaan baik. Klien dapat berkomunikasi dengan baik dengan menggunakan bahasa jawa / bahasa indonesia dalam kesehariaanya.MRS : saat pengkajian pola kognitif dan persepsual tidak terganggu.

Page 9: Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

Pemeriksaan fisik Umum KU : lemah kesadaran CM Tanda- tanda Vital : TD: 110/70 MMHg N : 80X/menitS : 36,5 ˚C RR : 20 x/ menitBB : 54 kg TB : 148 cm Nyeri : klien nampak sering memegangi perutnyaP : luka post SC Q : seperti disayat- sayatR : pada kuadran bawah S : 7T : pada saat digerakkan nyeri hilangnya kurang lebih 5-6 menit Head to toe Kepala :Inspeksi : bentuk mesocepal, rambut panjang sebahu, tidak ada bekas luka, tidak ada

pembengkakan, rambut tebal.Palpasi: tidak ada nyeri tekan, tidak ada massa Mata : Inspeksi: simetri kanan kiri, isokor kanan kiri, tidak mengalami buta warna, konjungtiva

tidak anemis,tidak ikterik, tidak menggunakan kacamata. HidungInspeksi: simetri, tidak ada sekret, tidak ada pembesaran polip, tidak ada perdarahan.Palpasi: tidak ada nyeri tekan MulutInspeksi: mukosa bibir lembab, lidah tidak putih, tidak ada lesi, jumlah gigi lengkap atas

dan bawah, gigi bersih, tidak ada perdarahanPalpasi: tidak ada nyeri tekan. LeherInspeksi: warna kulit sama dengan warna kulit yang lain, tidak ada lesi.Palpasi: tidak ada pembesaran kelenjar tiroid, tidak ada massa, tidak ada nyeri tekan.

Page 10: Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

TelingaInspeksi: simetris kanan dan kiri, dilihat dari depan dan samping

simetris,tidak menggunakan alat bantu pendengaran, tidak ada lesi, tidak ada masa, tidak ada serumen, tidak ada perdarahanPalpasi: tidak ada nyeri tekan,

Dada Paru-paruInspeksi: bentuk dada normochest, tidak ada retraksi pada saat

inspirasi, pengembangan gerakan dada simetris kanan kiriPalpasi:, vokal premitus dapat dirasakan , tidak ada nyeri tekan.Perkusi: terdengar suara sonor.Auskultasi: vesikuler JantungInspeksi: ictus cordis tidak terlihat.Palpasi: ictus cordis dapat dirasakan.Perkusi: redup.Auskultasi: : lupdup, reguler, tidak ada suara tambahan. PayudaraInspeksi: simetris kanan dan kiri, areola menghitam, puting

menonjol, ASI keluar sedikit-sedikitPalpasi: tidak ada masa, tidak ada nyeri tekan. 

Page 11: Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

AbdomenInspeksi: terdapat luka jahitan tertutup hepavik pada perut kuadran

bawah, gerakan perut saat ekspasi terlihat,tidak acites. Kondisi luka yg tertutup kassa tidak basah dan tidak berbau.

Auskultasi: peristaltik usus 15 x per menit.Perkusi: tympani.Palpasi: ada nyeri tekan, TFU 2 jari dibawah pusat simpisis. IntegumentInspeksi: warna kulit sawo matang, tidak ada lesi, dan tidak ada

kemerahan, infeksi tidak ada.Palpasi: turgor kulit elastis, capilareiltime kurang dari 3 detik. Genetalia

Inspeksi :terpasang DC dibuang 2000 cc perhari, tidak ada udema vulva, ada flek darah sedikit berwarna merah kehitaman, Lokea jenis rubra.

EkstermitasInspeksi:Atas:tidak ada hematom, tak ada edema, tangan kanan terpasang

infus RL 20 tpm.Bawah : tidak ada hematom, tidak ada edema.tidak ada kelainan

bawaanPalpasi: tidak ada nyeri tekan, Kekuatan otot

5 55 5

Page 12: Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

Pemeriksaan penunjangTanggal 7 agustus 2010 jam 12.20 wib

GDS 87mg/dl UREUM 22,8mg/dl CREATININ 0,45mg/dl SGOT 20U/L SGPT 8U/L HbsAg Negatif Laboratorium WBC 12,6 RBC 4,34 HGB 12,0 HCT 35,9 MCV 82,7 MCHC 33,4 PLT 181 RDW 14,3 PDW 16,5 MPV 11,5 P-LCR 37,8 DIFFERENTIAL NEUTRO % 71,2 LYMPH 20,5 MYD% 8,3 NEUTRO# 9,0 LYMPH# 2,6 INXD# 1,0 CT

2’(NORMAL) BT

2’(NORMAL) Golongan AB GDS 87mg/dl UREUM 22,8mg/dl CREATININ 0,45mg/dl SGOT 20U/L SGPT 8U/L HbsAg NegatiF

Hasil USG tanggal 7 agustus 2010 jam 11.30 wibTampak janin tunggal, presentasi kepala, BDD:90PL: 72 AC: 309 ESAW: 2989Plasenta uteri dicorpus kiri, air ketuban penuh:oligohidramnionPemeriksaan panggul, P. Sp (23): 20 cmP. Crist (26): 24 cmExt (18) : 16P.tub (10): 9Vera (11) : 9Diagnosa (12 12):11Terapi/ obat Post SC :RL 20 tpmMetronidazol 500mg/8jamCefotaxim 1gram/12jam Vitamin C 200mg/12Jam As traneksamat 500mg/8jam Ketorolak 30mg/8jam

Page 13: Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

Diangnosa KeperawatanData Fokus DS : Klien mengatakan nyeri seperti disayat- sayat pada jahitan berlangsung

lama dan sering berulang apa lagi digunakan untuk bergerak skala 7. Klien mengatakan belum berani turun dari tempat tidur, klien hanya bisa

miring kanan dan kiri atau setengah duduk itupun dengan bantuan keluarga, klien mengatakan hanya bisa melakukan aktivitas ditempat tidur.

Klien mengatakan mandi 2 kali sehari di bantu keluarga (di sibin), Klien selalu menjaga kebersihannnya. ganti baju pagi dan sore ganti pembalut pagi dan sore.

DO : Pada tanggal 7 agustus 2010 klien dilakukan tindakan SC dengan

menggunakan local anastesi oprasi SC jam 14.25 wib sampai jam 15.20 wib lamanya 55 menit.

TD: 110/70 mmHg N : 80X/menit S : 36,5 ˚C RR : 20 x/ menit Pengeluaran lochea rubra sedikit sedikit berwarna merah kehitaman. Fundus 2jari dbawah pusat Tidak ada luka episiotomi Eliminasi tidak terganggu Laktasi :ASI sudah kluar sedikit - sedikit Nyeri : klien nampak sering memegangi perutnya (pariatif)P : luka post SC Q : seperti disayat- sayatR : pada kuadran bawah S : 7 T : pada saat digerakkan nyeri hilangnya kurang lebih 5-6 menit Terdapat luka jahitan tertutup hepavik pada abdomen kuadran bawah. Terpasang DC di genetalia dibuang 2000 cc per hari Terpasang infus RL 20 tpm

Page 14: Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

No

Data fokus Etiologi Problem

1. Ds : •Klien mengatakan nyeri seperti disayat- sayat, pada jahitan berlangsung lama dan sering berulang apa lagi digunakan untuk bergerak skala 7.DO : •Nyeri : klien nampak sering memegangi perutnya •P : luka post SC•Q : seperti disayat- sayat•R : pada kuadran bawah•S :7 •T : pada saat digerakkan nyeri hilangnya kurang lebih 5-6 menit•Terdapat luka jahitan tertutup hepavik pada abdomen kuadran bawah.

Nyeri Akut Agen cidera Fisik ( luka Post

Op SC)

•Analisa data

Page 15: Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

DS : •Klien mengatakan nyeri pada jahitan berlangsung lama dan sering berulang apa lagi digunakan untuk bergerak skala 7.•Klien mengatakan mandi 2 kali sehari di bantu keluarga (di sibin), Klien selalu menjaga kebersihannnya. ganti baju pagi dan sore ganti pembalut pagi dan sore.DO : •S : 36,5 ˚C•Terdapat luka jahitan tertutup hepavik pada abdomen kuadran bawah.•Terpasang DC di genetalia dibuang 2000 cc per hari•Terpasang infus RL 20 tpm•Pada tanggal 7 agustus 2010 klien dilakukan tindakan SC•Pengeluaran lochea rubra sedikit sedikit berwarna merah kehitaman

Resiko Infeksi

Prosedur infasif

( luka post Op, Efek sekunder

pemasangan infus dan

DC)

Page 16: Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

DS :•Klien mengatakan belum berani turun dari tempat tidur, klien hanya bisa miring kanan dan kiri atau setengah duduk itupun dengan bantuan keluarga, klien mengatakan hanya bisa melakukan aktivitas ditempat tidur.•Klien mengatakan mandi 2 kali sehari di bantu keluarga (di sibin)DO : •Pada tanggal 7 agustus 2010 klien dilakukan tindakan SC dengan menggunakan local anastesi oprasi SC jam 14.25 wib sampai jam 15.20 wib lamanya 55 menit.•Terdapat luka jahitan tertutup hepavik pada abdomen kuadran bawah.•Terpasang DC di genetalia dibuang 2000 cc per hari•Terpasang infus RL 20 tpm

Gangguan mobilitas Fisik

Ketidaknyamanan nyeri

Page 17: Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

Diagnosa prioritas.1.Nyeri akut berhubungan dengan Agen cidera

Fisik ( luka Post Op SC )2.Resiko infeksi berhubungan dengan Prosedur

infasif ( luka post Op, Efek sekunder pemasangan infus dan DC)

3.Ganngguan mobilitas fisik berhubungan dengan ketidak nyamanan nyeri

Page 18: Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

Intervensitanggal

Diagnosakeperawatan

Noc Nic Rasional Paraf

9 agustus2010Jam : 11.00 wib

Nyeri akut berhubungan dengan Agen cidera Fisik ( luka Post Op SC )

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x24 jam nyeri dapat berkurang dengan kriteria hasil :PAIN CONTROL •Mengendalikan factor penyebab nyeri•Mampu mengenali kapan terjadinya serangan•Mampu menggunakan tindakan pencegahan•Mampu menggunakan tindakan non analgetik untuk mengurangi nyeri•Mampu menggunakan analgetik Mampu mengenali gejala dari nyeri•Mencatat control nyeri atau berkurang skala 1-4

PAIN MANAGEMENT 1.Lakukan penilaian komprehensif dari nyeri meliputi lokasi, karakteristik onset / durasi, frekuensi, kualitas, intensitas dan factor yang menimbulkan nyeri2.Gunakan tindakan control nyeri sebelum nyeri hebat3.Laksanakan pemberian analgetik pada pasien jika diperlukan4.Sediakan pengurangan nyeri optimal personal dengan menentukan analgetik yang tepat5.Evaluasi keefektifan dari tindakan pemberian analgetik pada pasien jika diperluka6.Berikan informasi yang akurat untuk meningkatkan pengetahuan keluarga dan respon dari pengalaman nyeri7.Observasi tanda non verbal dari ketidaknyamanan, terutama pada ketidakmampuan untuk berkomunikasi secara verbal8.Kolaborasi dengan pasien, orang terdekat dan tenaga kesehatan untuk memilih dan melaksanakan tindakan pengurangan nyeri

secara non farmakologi.

1. Membantu dalam evaluasi gejala nyeri, pengguanaan skala rentang membantu pasien dalam mengkaji tingkat nyeri dan memberikan alat untuk evaluasi keefektifan analgesik, meningkatkan control nyeri.

2. Untuk memperoleh konsep kerangka kerja yang bermanfaat untuk penanganan nyeri.

3. Untuk menurunkan nyeri hebat, menghilangkan nyeri dengan efektif.

4. Analgetik yang tepat dapat menurunkan nyeri sesuai dengan tingkatnyeri yang di rasakan

5. Respon setiap individu thd pemberian analgetik berbeda, shg perlu dilakukan evaluasi.

6. Informasi yang cukup tentang mekanisme nyeri memungkinkan bagi pasien melakukan intervensi efektif untuk meminimalkan kekambuhan.

7. Meringis, menekuk salah satu bagian tubuh, dan postur tubuh yang tidak lasim merupakan contoh ekspresi nyeri secara non verbal.

8. Pengurangan nyeri non farmakologi bertujuan untuk mengubah persepsi klien tentang nyeri, mengubah prilaku nyeri, dan memberi klien rasa pengendalian yang lebih besar.

Page 19: Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

9 agustus2010Jam : 11.00 wib

Resiko infeksi berhubungan dengan Prosedur infasif ( luka post Op, Efek sekunder pemasangan infus dan DC) 

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, Diharapkan pasien terhindar dari infeksi dengan criteria hasil:DIALYSIS ACCESS INTEGRITY (1105)• Klien bebas dari tanda dan gejala infeksi•mendiskripsikan proses penularan penyakit faktor yang mempengaruhi penularan serta penatalaksanaanya•Menunjukan kemampuan untuk mencegah timbulnya infeksi•Menunjukan prilaku hidup sehat.

INFECTION CONTROL 1.Observasi dan laporkan tanda dari gejala infeksi seperti kemerahan, panas, nyeri, tumor dan adanya fungsiolaesa.2.Kaji temperature tiap 8 jam3.Catat dan laporkan nilai laboratorium (leokosit, protein, serum, dan albumin).4.Kaji warna kulit kelembaban tekstur dan turgor.5.Gunakan strategi untuk mencegah infeksi nosokomial.6.Tingkatkan intake cairan.7.Istirahat yang adekuat.8.Ganti IV line sesuai degan aturan 3 hari sekali9.Pastikan perawatan yang efektif pada IV line.10.Berikan terapi antibiotic.11.Ajari pasien dan keluarga tentang tanda dan gejala infeksi dan kalau terjadi untuk melaporkan pada perawat.12. Ajari pasien dan keluarga tentang bagaimana mencegah infeksi.

 1.Mengetahui tanda dan gejala infeksi2.Mengetahui suhu pasien3.Mengetahui penatalaksanaan yang akan diambil4.Mengetahui keadaan pasien5.Mencegah infeksi nosokomial6.Mencegah dehidrasi.7.Menghemat energi8.Mencegah infeksi berlanjut9.Menjaga kebersihan dan mencegah infeksi10.Dapat mencegah infeksi11.Mencegah terjadinya infeksi12.Mencegah infeksi

Page 20: Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

9 agustus 2010Jam11.00

 Gangguanmobilitas fisik berhubungan dengan ketidak nyamanan, nyeri

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3 x 24 jam, Diharapkan pasienDapat terbebas dari ketidaknyamanan dengan criteria hasil:SELFCARE:ADLs•Klien meningkat dalam aktivitas fisik.•Mengerti tujuan dari peningkatan mobilitas.•Mengungkapkan perasaan dalam meningkatkan kekuatan dan kemampuan berpindah.

EXERCISE THERAPY: AMBULATION1.Monitor vitalsign sesuai program.2.Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan yang lain tentang teknik ambulasi.3.Kaji kemampuan klien dalam ambulasi.4.Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan.5.Dampingi dan bantu pasien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs pasien.6.Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan

1.Mengetahui status kesehatan pasien.2.Mengurangi nyeri3.Mengetahui tingkat kenyamanan pasien.4.Meningkatkan semangat untuk segera pulih.5.Memotivasi pasien6.Menurunkan nyeri

Page 21: Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

Implementasi dan evaluasia tan

galNo dx

implementasi evaluasi

1 9/8/10 09.00 

11.30   11.50   12.00   12.00    

1 1. Mengkaji karakteristik nyeri.R/ nyeri pada luka op diperut kuadran bawah dengan skala nyeri 7 seperti disayat -sayat.

2. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam.R/ klienmampu melakukannya dan merasa lebih nyaman.

3. Mengukur TTVR/ TD: 120/80 mmHg , S: 36,8 ˚C , N : 82 x/menitRr : 22 x/menit.

4. Menganjurkan klien untuk banyak istirahat dan menganjurkan keluarga untuk 1 orang saja yang menunggu didalam.R/ keluarga yang menunggui hanya 1 orang dan klien mengatakan akan segera beristirahat.

5. Menganjurkan keluarga dan suami untuk selalu memberikan dkungan kepada klien dan menjelaskan bahwa rasa nyeri setelah operasi sc itu wajar.R/ klien dan suami selalu mendampingi dan klien mendengarkan penjelasan dari perawat.

6. Memberikan ketrolak 1g/12jam.R/ klien mau disuntik obat ketrolak.

S : klien mengatakan masih merasa nyeri pada luka post op sc.skala nyeri 7.O : klien bedrest, klien tampak meringis menahan sakit sambil memegangi perutnya.TD: 120/80 mmHg S: 36,8 ˚C , N : 82 x/menitRr : 22 x/menit.A : tujuan belum teratasi P : lanjutkan intervensiKaji karakteristik nyeriAjarkan teknik relaksasi nafas dalam.Pantau lingkungan nyaman.Anjurkan klien untuk istirhat cukup.Ukur TTV.Kolaborasi tentang pemberian analgetik.

Page 22: Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

2 9-8-2010jam08.00 09.00  11.00 

11.20      

2 1. Memantau tanda dan gejala infeksi,R/klien masih merasa nyeri pada luka post op sc seperti di sayat- sayat klien merasakan panas pada luka operasi.

2. Memberikan injeksi cefotaxim 2 x 1000mg.R/ klien mau disuntik lewat infus.

3. Menganjurkan klien untuk beristirahat.R/ klien sudah tampak mengantuk dan mengatakan akan segera tidur.

4. Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi makanan tinggi protein: putih telur, daging, sayuran hijau.R/ klien mengatakan sudah makan putih telur kurang lebih 2 butir/hari.

5. Memantau kondisi luka.R/ verban bersih dan tidak basah.

6. Menyibin pasien dan mengganti pembalut pasien.R/ klien tampak lebih bersih, nyaman, dan segar.

S : klien mengatakan nyeri pada luka operasi seperti di sayat- sayat dan merasakan panas di luka operasiO : tanda-tanda infeksi belum terlihat klien hanya menunjukan nyeri karena luka dalam keadaan kering, tidak keluar darah, tidak ada pus atau tidak ada kemerahan di sekitar hefavik dan tidak bengkak.A : tujuan belum tercapai.P : lanjutkan intervensi.Pantau tanda dan gejala dari infeksiKolaborasi pemberian antibiotik.

Page 23: Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

3 9-8-2010Jam12.00

12.30

13.00

13.30

3 1. Memonitor TTV sesuai program. R/ TD: 120/80 mmHg , S: 36,8 ˚C , N : 82 x/menit, RR : 22 x/menit.

2. Mengajarkan pasien atau tenaga kesehatan yang lain dalam ambulasi(perawat dan praktikan)

3. Mengkaji kemampuan klien dalam ambulasi.R/ kmampuan ambulasi terkaji

4. Melatih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemempuan,R/ klien mengatakan mau berlatih

5. Mendampingi dan membantu klien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs pasien.

6. Mengajarkan pasien bagaimana latihan jalan dan berikan bantuan jika diperlukan.

S : pasien mengatakan memberanikan diri untuk mobilisasi, merasakan nyeri saat gerakan.O : pasien tampak menahan nyeri dan melakukan latihan jalan sesuai kemampuan.R/ TD: 120/80 mmHg , S: 36,8 ˚C , N : 82 x/menitRr : 22 x/menitA : masalah sebagian teratasi.P : lanjutkan intervensi.Kaji ku dan TTV.Kaji kemampuan klien dalam mobilisasi.Anjurkan sedini mungkin untuk melakukan mobilisasi.

Page 24: Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

1 10-8-2010Jam17.00     18.30          

 20.00 

1 1.  Mengkaji karakteristik nyeri.R/ nyeri pada luka op diperut kuadran bawah dengan skala nyeri 5 seperti disayat- sayat.

2. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam.R/ klienmampu melakukannya dan merasa lebih nyaman.

3. Mengukur TTV, R/ TD: 120/80 mmHg ,S: 36,8 ˚C , N : 82 x/menit RR : 22 x/menit.

4. Menganjurkan klien untuk banyak istirahat dan menganjurkan keluarga untuk 1 orang saja yang menunggu didalam.R/ klien sudah tampak mengantuk dan akan segera tidur.

5. Menganjurkan keluarga dan suami untuk selalu memberikan dkungan kepada klien dan menjelaskan bahwa rasa nyeri setelah operasi sc itu wajar.R/ klien dan suami selalu mendampingi dan klien mendengarkan penjelasan dari perawat.

6. Memberikan asam mefenamat 3x 500mg.R/ klien mau disuntik obat asam mefenamat

S : klien mengatakan masih merasa nyeri pada luka post op sc.skala nyeri 5.O : klien tampak mobilisasi, klien tampak meringis menahan sakit sambil memegangi perutnya.TD: 120/80 mmHg S: 36,8 ˚C , N : 82 x/menitRR : 22 x/menit.A : tujuan sebagian teratasi P : lanjutkan intervensiKaji karakteristik nyeriAjarkan teknik relaksasi nafas dalam.Pantau lingkungan nyaman.Anjurkan klien untuk istirhat cukup.Ukur TTV.Kolaborasi dengan dr. SPOG tentang pemberian analgetik.

Page 25: Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

2 10-8-2010Jam  08.00   09.00     10.00    

2 1. Memantau tanda dan gejala infeksi.R/klien masih merasa panas berkurang pada luka post op sc.keadaan infus dan Dc tidak menunjukan tanda dan gejala infeksi ( tidak terjadi udema dan kemerahan)

2. Memberikan injeksi cefotaxim tablet 2x 500mg. R/ klien mau disuntik lewat infus.

3. Menganjurkan klien untuk beristirahat.R/ klien sudah tampak mengantuk dan mengatakan akan segera tidur.

4. Menganjurkan klien untuk mengkonsumsi makanan tinggi protein: putih telur, daging, sayuran hijau.R/ klien mengatakan sudah makan putih telur kurang lebih 2 butir/hari.

5. Memantau kondisi luka.R/ verban bersih, klien mengatakan sudah dibersihkan dan kondisi luka baik.

6. Memandikan pasien dan mengganti pembalut pasien dan baju pasein pagi dan sore hariR/ klien tampak lebih bersih nyaman, dan segar

S : klien mengatakan nyeri pada luka post op sc berkurang menjadi skala5.O : tanda-tanda infeksi hanya menunjukan nyeri karena luka belum kering, tidak keluar darah, tidak ada pus, kemerahan dan tidak bengkak.Keadaan infus dan Dc tidak menunjukan tanda dan gejala infeksi ( tidak terjadi udema dan kemerahan)A : tujuan sebagian tercapai.P : lanjutkan intervensi.Pantau tanda dan gejala dari infeksiMedikasi dengan teknik aseptikKolaborasi pemberian antibiotik.

Page 26: Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

3  10-8-2010Jam8.00

9.00

10.00

3 1. Memonitor TTV sesuai program.R/TD: 120/80 mmHg , S : 36,8 ˚C , N : 82 x/menitRR : 22 x/menit.

2. Mengajarkan pasien atau tenaga kesehatan yang lain dalam ambulasi.

3. Mengkaji kemampuan klien dalam ambulasi.R/ kemampuan ambulasi terkaji

4. Melatih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemampuan

5. Mendampingi dan membantu klien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs pasien.

6. Mengajarkan pasien bagaimana merubah posisi dan berikan bantuan jika diperlukan.

S : pasien mengatakan masih enggan untuk mobolisasi, merasakan nyeri saat gerakan.O : pasien tampak menahan nyeri dan melakukan latihan jalan sesuai kemampuan.TD: 120/80 mmHg , S: 36,8 ˚C , N : 82 x/menitRR : 22 x/menit.A : masalah sebagian teratasi.P : lanjutkan intervensi.Kaji ku dan TTV.Kaji kemampuan klien dalam mobilisasi.Anjurkan sedini mungkin untuk melakukan mobilisasi.

Page 27: Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

1 11-8-2010Jam18.00   18.40    20.00  

1 1. Mengkaji karakteristik nyeri.R/ nyeri pada luka op diperut kuadran bawah dengan skala nyeri 4 seperti di sayat- sayat

2. Mengajarkan teknik relaksasi nafas dalam.R/ klienmampu melakukannya dan merasa lebih nyaman.

3. Mengukur TTV..R/ TD: 120/80 mmHg , S: 36,8 ˚C , N : 82 x/menit R : 22 x/menit.

4. Menganjurkan klien untuk banyak istirahat dan menganjurkan keluarga untuk 1 orang saja yang menunggu didalam.R/ klien sudah tampak mengantuk dan akan segera tidur.

5. Menganjurkan keluarga dan suami untuk selalu memberikan dukungan kepada klien dan menjelaskan bahwa rasa nyeri setelah operasi sc itu wajar. R/ klien dan suami selalu mendampingi dan klien mendengarkan penjelasan dari perawat.

6. Memberikan asam mefenamat 500mg.R/ klien mau minum obat asam mefenamat

S : klien mengatakan masih merasa nyeri pada luka post op sc.skala nyeri 4.O : klien tampak mobilisasi dan klien sambil memegangi perutnya.A : tujuan tercapaiP : lanjutkan intervensi untuk mempertahankan kondisiAnjurkan teknik relaksasi nafas dalam.Anjurkan klien untuk istirhat cukup.Kolaborasi dengan dr. SPOG tentang pemberian analgetik.

Page 28: Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

2 11-8-201007.15  08.00   08.20   

08.30  

 08.35

2 1. Memantau tanda dan gejala infeksi.R/luka tidak mengeluarkan pus, tidak gatal, tidak panas dan tidak bengkak.

2. Menganjurkan klien untuk beristirahat.R/ klien sudah tampak mengantuk dan mengatakan akan segera tidur.

3. Menganjurkan klien untukmengkonsumsi makanan tinggi protein: putih telur, daging, sayuran hijau.R/ klien mengatakan sudah makan putih telur kurang lebih 2 butir/hari.

4. Memantau kondisi luka.R/ verban bersih, klien mengatakan tadi pagi sudah ibersihkan dan kondisi luka baik.

5. Mengajurkan pasien untuk mandi dan mengganti pembalut pasien dan baju pasien pagi dan sore hari,R/ klien tampak lebih bersih, nyaman, dan segar.

6. Memberiakan terapi cefodroksil 2x 500mg dan metronidasol tablet 3x 500mg

S : klien mengatakan akan mau beristirahat dan mau mengkonsumi makanan yg mengandung protein serta menjaga kebersihan diri.O : tanda-tanda infeksi tidak terlihat karena luka kering, tidak keluar darah, tidak ada pus atau tidak ada kemerahan dan tidak bengkak.A : tujuan teratasiP : lanjutkan intervensi untuk mempertahankan kondisiPantau tanda dan gejala dari infeksiAnjurkan klien untuk kontrol hingga jahitan terlepas semuaKolaborasi pemberian antibiotik.

Page 29: Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

3 11-8-2010Jam11.00 11.10 11.30    12.00

3 1. Memonitor TTV sesuai program.R/ TD: 120/80 mmHg , S: 36,8 ˚C , N : 82 x/menit.Rr : 22 x/menit.

2. Mengajarkan pasien atau tenaga kesehatan yang lain dalam ambulasi.

3. Mengkaji kemampuan klien dalam ambulasi.R/ kemampuan klien untuk ambulasi terkaji

4. Melatih pasien dalam pemenuhan kebutuhan ADLs secara mandiri sesuai kemempuan.

5. Mengajurkan keluarga mendampingi dan membantu klien saat mobilisasi dan bantu penuhi kebutuhan ADLs pasien.

S : pasien mengatakan telah berjalan, menyusui bayinya, pasien merasakan nyeri saat gerakan dengan skala4.O : pasien tampak menahan nyeri dan melakukan latihan jalan sesuai kemampuanTD: 120/80 mmHg S: 36,8 ˚C , N : 82 x/menitR : 22 x/menit.A : masalah teratasi.P : Pertahankan kondisi pasienAnjurkan klien untuk tetap beraktifitas.

Page 30: Asuhan Keperawatan Maternitas SC.ppt

Matur nuwun................Thanks.......Arigato gozaimatzu....Jzaqilah............