Standar Asuhan Keperawatan Maternitas
-
Upload
abdipaluala -
Category
Documents
-
view
312 -
download
2
Transcript of Standar Asuhan Keperawatan Maternitas
Standar Asuhan Keperawatan Posted by Ferry Nurse Jun 16, 2012 16 komentar Standar Asuhan Keperawatan. Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif , ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup kehidupan manusia. Demikian pengertian keperawatan menurut lokakarya Nasional tahun 1983.
Sedangkan maksud dari standar adalah suatu pernyataan diskriptif yang menguraikan penampilan kerja yang dapat diukur melalui kualitas struktur, proses dan hasil (Gillies, 1989,hal 121). Sedangkan yang dimaksud dengan standar asuhan keperawatan adalah merupakan penyataan kualitas yang diinginkan dan dapat dinilai dari pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien. Standar ini akan memberikan petunjuk kinerja mana yang tidak sesuai atau tidak dapat diterima. Demikian yang dimaksud dengan pengertian standar asuhan keperawatan.
Kita yang berprofesi sebagai perawat yang terjun sebagai pelaksana di lapangan tentunya dalam bekerja yang menjadi salah satu acuan dalam penilaian kerja adalah dilihat serta diukur dari terlaksananya asuhan keperawatan. Sedangkan pendekatan dalam memberikan asuhan keperawatan ini tentunya dilaksanakan melalui proses keperawatan, berupa aktivitas perawat yang dilakukan secara sistematis melalui lima tahapan yang telah kita kenal yaitu , yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, tindakan atau implementasi, evaluasi keperawatan.
Tujuan standar asuhan keperawatan ini digunakan untuk mengetahui proses dan hasil pelayanan keperawatan yang diberikan dalam upaya mencapai pelayanan keperawatan. Melalui standar praktek dapat diketahui apakah intervensi atau pun tindakan keperawatan itu yang telah diberikan sesuai dengan yang direncanakan dan apakah klien dapat mencapai tujuan yang diharapkan.
Point pentingnya penerapan dari standar praktek keperawatan adalah dalam rangka untuk meningkatkan asuhan atau pelayanan keperawatan dengan cara memfokuskan kegiatan atau proses pada usaha pelayanan untuk memenuhi kriteria pelayanan yang diharapkan. Standar asuhan keperawatan tentunya bermanfaat dan juga berguna bagi perawat itu sendiri, tempat pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dsb), bagi pasien, profesi keperawatan dan juga tenaga kesehatan yang lainnya.
Kegunaan dan manfaat standar asuhan keperawatan diantaranya yaitu :
1. Bagi Perawat. Bagi seorang perawat standar praktek keperawatan ini akan digunakan sebagai pedoman dalam hal membimbing perawat dalam penentuan tindakan keperawatan yang akan dilakukan teradap pasien dan juga perlindungan dari kelalaian dalam melakukan tindakan keperawatan dengan membimbing perawat dalam melakukan tindakan keperawatan yang tepat dan juga benar.
2. Bagi Rumah Sakit. Dengan penggunaan standar praktek keperawatan ini tentunya akan meningkatkan efisiensi serta juga efektifitas pelayanan keperawatan dan ini akan berefek kepada penurunan lama rawat pasien di rumah sakit.
3. Bagi Pasien. Dengan perawatan yang tidak memakan waktu yang lama maka biaya perawatan serta pengobatan yang ditanggung pasien dan keluarganya akan menjadi semakin ringan.
4. Bagi Profesi. Standar ini digunakan sebagai alat perencanaan untuk mencapai target dan sebagai tolak ukur untuk mengevaluasi penampilan, dimana standar ini digunakan sebagai alat pengontrolnya.
5. Bagi Tenaga Kesehatan Lainnya. dapat digunakan untuk mengetahui batas kewenangan dengan profesi lain sehingga dapat saling menghormati dan bekerja sama secara baik dalam menjalankan pekerjaan sesuai profesinya dan meningkatkan pelayanan tentunya.
Di Indonesia secara legal telah ditetapkan Standar Asuhan Keperawatan (SAK) dan diberlakukan dan juga diterapkan di seluruh Rumah Sakit di Tanah Air Indonesia ini melalui SK Direktorat Pelayanan Medik No. YM 00.03 .2.6.7637 tahun 1993 tentang berlakunya SAK di rumah sakit. Dan semoga dengan artikel tentang Standar asuhan keperawatan bisa berguna dan juda dapat memberikan manfaat.
BAB IPENDAHULUAN
I. LATAR BELAKANG
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional keperawatan
yang ditujukan kepada wanita usia subur (WUS) berkaitan dengan sistem reproduksi, kehamilan
, melahirkan, nifas, antar dua kehamilan dan bayi lahir sampai umur 40 hari, beserta
keluarganya. Berfokus pada pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secar fisik dan
psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pedekatan proses
keperawatan. Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Disamping itu asuhan keperawatan yang
diberikan bersifat holistic dengan selalu menghargai klien dan keluarganya serta menyadari
bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatn yang sesuai untuk dirinya.
II. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah pokok dari peran
perawat dalam keperawatan maternitas khususnya sebagai communicator sebagai berikut :
1. Mengetahui secara umum pengertian keperawatan maternitas.
2. Mengetahui peran – peran perawat dalam keperawatan maternitas.
3. Mengetahui langkah – langkah peran communicator dalam keperawatan maternitas.
III. TUJUAN
Setelah mempelajari keperawatan maternitas serta peran – perannya dalam keperawatan
maternitas diharapkan mahasiswa dapat:
1. Mampu menerapkan peran perawat sebagaimana mestinya.
2. Mampu menerapkan asuhan keperawatan yang bersifat holistic dengan selalu menghargai klien
dan keluarganya.
IV. MAMFAAT
Dari hasil makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis,pembaca dan khususnya
mahasiswa STIKES NUSANTARA LASINRANG PINRANG.
BAB II
PEMBAHASAN
A. PENGERTIAN
1. Keperawatan Maternitas
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional keperawatan
yang ditujukan kepada wanita usia subur (WUS) berkaitan dengan sistem reproduksi, kehamilan
, melahirkan, nifas, antar dua kehamillan dan bayi lahir sampai umur 40 hari, beserta
keluarganya. Berfokus pada pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secar fisik dan
psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan.
Berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan
psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan. Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.
2. Defenisi Peran Perawat
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik
dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang
diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21).
Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat dalam
praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan diberi kewenangan
oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung keperawatan secara professional sesuai
dengan kode etik professional. Dimana setiap peran yang dinyatakan sebagai ciri terpisah demi
untuk kejelasan.
Keperawatan merupakan Profesi, dimana kedepan perlu semakin tertib, seperti yang
dikemukakan oleh word medical assosiation, (1991) yakni” enhancing the quality of life and the
health status of all peaple” makin tertibnya pekerjaan profesi yang apabila semakin terus
dipertahankan, pada giliranya akan berperan besar dalam turut meningkatkan kualitas hidup serta
derajat Kesehatan Masyarakat secara keseluruhan.
Keperawatan dalam menjalankan pelayanan sebagai Nursing Services menyangkut
bidang yang amat luas sekali, secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk
membantu orang sakit maupun sehat dari sejak lahir sampai meningal dunia dalam bentuk
peningkatan Pengetahuan, kemauan dan kemampuan yang dimiliki, sedemikian rupa sehingga
orang tersebut dapat secara optimal malakukan kegiatan sehari-hari secara mandiri tanpa
memerlukan bantuan dan ataupun tergantung pada orang lain (Sieglar cit Henderson, 2000).
Perhatian Perawat Profesional pada waktu menyelenggarakan pelayanan
Keperawatan adalah pada pemenuhan kebutuhan dasar Manusia. Profil Perawat Profesional
adalah gambaran dan penampilan menyeluruh. Perawat dalam melakukan aktifitas Keperawatan
sesuai dengan Kode Etik Keperawatan.
Aktifitas Keperawatan meliputi peran dan fungsi pemberi Asuhan Keparawatan,
praktek Keperawatan, pengelola institusi Keperawatan, pendidikan klien serta kegiatan
penilitian dibidang Keperawatan. (Sieglar, 2000).
Adapun fungsi dan tugas perawat adalah sebagai berikut :
Fungsi Perawat dalam melakukan pengkajian pada Individu sehat maupun sakit dimana
segala aktifitas yang di lakukan berguna untuk pemulihan Kesehatan berdasarkan
pengetahuan yang di miliki, aktifitas ini di lakukan dengan berbagai cara untuk
mengembalikan kemandirian Pasien secepat mungkin dalam bentuk Proses Keperawatan yang
terdiri dari tahap Pengkajian, Identifikasi masalah (Diagnosa Keperawatan), Perencanaan,
Implementasi dan Evaluasi.
Fungsi peran perawat:
1. Fungsi Independen
Merupakan fungsi mandiri & tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam
melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan
tindakan untuk memenuhi KDM.
2. Fungsi Dependen
Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari
perawat lain sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Biasanya dilakukan oleh
perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.
3. Fungsi Interdependen
Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan diantara tim satu
dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama
tim dalam pemebrian pelayanan. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja
melainkan juga dari dokter ataupun lainnya.
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko
– sosial dan spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, kelompok dan masyarakat
baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh daur kehidupan manusia.
Keperawatan merupakan ilmu terapan yang menggunakan keterampilan intelektual, keterampilan
teknikal dan keterampilan interpersonal serta menggunakan proses keperawatan dalam
membantu klien untuk mencapai tingkat kesehatan optimal.
Kiat keperawatan (nursing arts) lebih difokuskan pada kemampuan perawat untuk memberikan
asuhan keperawatan secara komprehensif dengan sentuhan seni dalam arti menggunakan kiat –
kiat tertentu dalam upaya memberikan kenyaman dan kepuasan pada klien. Kiat – kiat itu
adalah :
1. Caring , menurut Watson (1979) ada sepuluh faktor dalam unsur – unsur karatif yaitu :
nilai – nilai humanistic – altruistik, menanamkan semangat dan harapan, menumbuhkan
kepekaan terhadap diri dan orang lain, mengembangkan ikap saling tolong menolong,
mendorong dan menerima pengalaman ataupun perasaan baik atau buruk, mampu memecahkan
masalah dan mandiri dalam pengambilan keputusan, prinsip belajar – mengajar, mendorong
melindungi dan memperbaiki kondisi baik fisik, mental , sosiokultural dan spiritual, memenuhi
kebutuhan dasr manusia, dan tanggap dalam menghadapi setiap perubahan yang terjadi.
2. Sharing artinya perawat senantiasa berbagi pengalaman dan ilmu atau berdiskusi
dengan kliennya.
3. Laughing, artinya senyum menjadi modal utama bagi seorang perawat untuk
meningkatkan rasa nyaman klien.
4. Crying artinya perawat dapat menerima respon emosional diri dan kliennya.
5. Touching artinya sentuhan yang bersifat fisik maupun psikologis merupakan
komunikasi simpatis yang memiliki makna (Barbara, 1994)
6. Helping artinya perawat siap membantu dengan asuhan keperawatannya
7. Believing in others artinya perawat meyakini bahwa orang lain memiliki hasrat dan
kemampuan untuk selalu meningkatkan derajat kesehatannya.
8. Learning artinya perawat selalu belajar dan mengembangkan diri dan keterampilannya.
9. Respecting artinya memperlihatkan rasa hormat dan penghargaan terhadap orang lain
dengan menjaga kerahasiaan klien kepada yang tidak berhak mengetahuinya.
10. Listening artinya mau mendengar keluhan kliennya
11. Feeling artinya perawat dapat menerima, merasakan, dan memahami perasaan duka ,
senang, frustasi dan rasa puas klien.
13. Accepting artinya perawat harus dapat menerima dirinya sendiri sebelum menerima
orang lain
Sebagai suatu profesi , keperawatan memiliki unsur – unsur penting yang bertujuan
mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan yaitu respon manusia sebagai fokus
telaahan, kebutuhan dasar manusia sebagai lingkup garapan keperawatan dan kurang perawatan
diri merupakan basis intervensi keperawatan baik akibat tuntutan akan kemandirian atau
kurangnya kemampuan.
Tugas perawat :
1. Bertanggung jawab membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari
berbagai pemberi pelayanan dan dalam memberikan informasi lain yang diperlukan untuk
mengambil persetujuan (inform concern) atas tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya.
2. Mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, harus dilakukan karena klien yang sakit dan
dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan. Perawat adalah
anggota tim kesehatan yang paling lama kontak dengan klien, sehingga diharapkan perawat
harus mampu membela hak-hak klien.
3. Peran Pelaksana perawat sebagai communicator
Peran ini di kenal dengan “ Care Giver” peran Perawat dalam memberikan Asuhan
Keparawatan secara langsung atau tidak langsung kepada Klien sebagai Individu, Keluarga dan
Masyarakat, dengan metoda pendekatan pemecahan masalah yang disebut proses keperawatan.
Dalam melaksanakan peran ini perawat bertindak sebagai comforter, protector, advocate,
communicator serta rehabilitator. Sebagai comforter perawat berusaha memberi kenyamanan dan
rasa aman pada klien. Peran protector dan advocate lebih berfokus pada kemampuan perawat
melindungi dan menjamin hak dan kewajiban Klien agar terlaksana dengan seimbang dalam
memperoleh pelayanan Kesehatan. Peran sebagai communicator, Perawat bertindak sebagai
penghubung antara klien dengan anggota Kesehatan lainya. Peran ini erat kaitanya dengan
keberadaan perawat mendampingi klien sebagai pemberi Asuhan Keperawatan selama 24 jam.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari
pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko
– sosial dan spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, kelompok dan masyarakat
baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh daur kehidupan manusia. Keperawatan
merupakan ilmu terapan yang menggunakan keterampilan intelektual, keterampilan teknikal dan
keterampilan interpersonal serta menggunakan proses keperawatan dalam membantu klien untuk
mencapai tingkat kesehatan optimal.
Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap
seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik
dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang
diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21).
Peran sebagai communicator, Perawat bertindak sebagai penghubung antara klien dengan
anggota Kesehatan lainya. Peran ini erat kaitanya dengan keberadaan perawat mendampingi
klien sebagai pemberi Asuhan Keperawatan selama 24 jam.
B. Saran
Kami menyarankan agar peran perawat dilaksanakan sebagai mestinya untuk memenuhi
kepuasan klien, demi terlaksananya pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik
dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan. Dan bagi teman – teman mahasiswa agar memahami tentang fungsi dan peran
perawat.
DAFTAR PUSTAKA
www.Peran perawat.com
Carpenito,J,L. (1999). Rencana Asuhan Dan Dokumentasi Keperawatan. Edisi 2 (terjemahan).
PT EGC. Jakarta.
Asuhan Keperawatan Aplikasi NANDA Silahkan berkunjung keblog saya, semoga bermanfaat bagi kita semua dan dapat memajukan dunia keperawatan.
KONSEP DASAR KEPERAWATAN MATERNITAS
Diposkan oleh Rizki Kurniadi
A. Pengertian Konsep Dasar Keperawatan Maternitas
Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional keperawatan
yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi,
kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari,
beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik
dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses
keperawatan.
Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak
mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Keperawatan ibu menyakini bahwa
peristiwa kelahiran merupakan proses fisik dan psikis yang normal serta membutuhkan adaptasi
fisik dan psikososial dari idividu dan keluarga. Keluarga perlu didukung untuk memandang
kehamilannya sebagai pengalaman yang positif dan menyenangkan. Upaya mempertahankan
kesehatan ibu dan bayinya sangat membutuhkan partisipasi aktif dari keluarganya.
Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, dapat
mengakibatkan krisis situasi selama anggota keluarga tidak merupakan satu keluarga yang utuh.
Proses kelahiran merupakan permulaan bentuk hubungan baru dalam keluarga yang sangat
penting. Pelayanan keperawatan ibu akan mendorong interaksi positif dari orang tua, bayi dan
angggota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-sumber dalam keluarga.. Sikap, nilai
dan perilaku setiap individu dipengaruhi oleh budaya dan social ekonomi dari calon ibu sehingga
ibu serta individu yang dilahirkan akan dipengaruhi oleh budaya yang diwarisi.
Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu menghargai klien dan
keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatan yang
sesuai untuk dirinya. Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan advokasi dan mendidik WUS
dan melakukan tindakan keperawatan dalam mengatasi masalah kehamilanpersalinan dan nifas,
membantu dan mendeteksi penyimpangan-penyimpangan secara dini dari keadaan normal
selama kehamilan sampai persalinan dan masa diantara dua kehamilan, memberikan konsultasi
tentang perawatan kehamilan, pengaturan kehamilan, membantu dalam proses persalinan dan
menolong persalinan normal, merawat wanita masa nifas dan bayi baru lahir sampai umur 40
hari menuju kemandirian, merujuk kepada tim kesehatan lain untuk kondisikondisi yang
membutuhkan penanganan lebih lanjut.
Perawat mengadakan interaksi dengan klien untuk mengkaji masalah kesehatan dan
sumber-sumber yang ada pada klien, keluarga dan masyarakat; merencanakan dan melaksanakan
tindakan untuk mengatasi masalah-maslah klien, keluarga dan masyarakat; serta memberikan
dukungan pada potensi yang dimiliki klien dengan tindakan keperawatan yang tepat.
Keberhasilan penerapan asuhan keperawatan memerlukan kerjasama tim yang terdiri dari pasien,
keluarga, petugas kesehatan dan masyarakat.
B. Paradigma Keperawatan Maternitas
Paradigma keperawatan pada keperawatan maternitas meliputi manusia, lingkungan,
sehat dan keperawatan.
a. Manusia
Terdiri dari wanita usia subur wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan
system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir
sampai umur 40 hari, beserta keluarganya adalah anggota keluarga yang unik dan utuh,
merupakan mahluk bio-psikososial dan spiritual yang memiliki sifat berbeda secara individual
dan dipengaruhi oleh usia dan tumbuh kembangnya. Salah satu tugas perkembangan wanita
adalah pengalaman melahirkan danak yang dapat merupakan krisis situasi dalam keluarga
tersebut apabila tidak mampu beradaptasi dengan baik.
b. Lingkungan
Sikap, nilai dan prerilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan budaya dan
social disamping pengaruh fisik Proses kehamilan danpersalinan serta nifas akan melibatkan
semua anggota keluarga dan masyarakat. Proses kelahiran merupakan permulaan suatu bentuk
hubungan baru dalam keluarga yang sangat penting, sehingga pelayanan maternitas akan
mendorong interaksi yang positif dari orang tua, bayi dan angota keluarga lainnya dengan
menggunakan sumber-sumber dalam keluarga.
c. Sehat
Sehat adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan dasar, bersifat dinamis dimana
perubahan-perubahan fisik dan psikososial mempengaruhi kesehatan seseorang.setiap indivisu
memeiliki hak untuk lahir sehat sehingga WUS dan ibu memiliki hak untuk mendapatkan
pelayanan kesehatan yang berkualitas.
d. Keperawatan Ibu
Keperawatan ibu merupakan pelayanan keperawatan professional yang ditujukan kepada
wanita usia subur wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi,
kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari,
beserta keluarganya yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi
fisik dan psikososial dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Keperawatan ibu
memberikan asuhan keperawatan holistik dengan selalu menghargai klien dan keluarganya serta
menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk
dirinya.
C. Standar Etik Dan Aspek Legal Dalam Keperawatan Maternitas
1. Pengertian
Etika Etos (Yunani)
Berhubungan dengan pertimbangan pembuatan keputusan benar tidaknya suatu perbuatan.
Merupakan model perilaku dan standar yang diharapkan. Hal yang berhubungan dengan
pertimbangan perawatan yang mengarah ke pertanggungjawaban moral yang mendasar asuhan
keperawatan.
2. Penerapan Etika Dalam Keperawatan Maternitas
a. Terhadap Individu
Wajib menghormati kepercayaan individu.
Menghormati nilai, adat, kebiasaan individu.
Memegang teguh kerahasiaan informasi individu.
b. Terhadap Praktik Keperawatan
Bertanggung jawab melaksanakan tugas.
Wajib memelihara standar keperawatan.
Mempertimbangkan kemampuan individu dalam melimpahkan tanggung jawab.
c. Terhadap Profesi
Membantu perkembangan profesi.
Berperan serta dalam memperbaiki standar keperawatan.
Meciptakan dan membina kondisi kerja yang adil ditinjau dari segi sosial dan ekonomi.
d. Terhadap Profesi Lain
Mampu bekerjasam dengan membina hubungan baik masyarakat, bangsa dan negara.
3. Masalah Etika Dalam Keperawatan Maternitas
a. Masalah Etika Ringan
Membicarakan rahasia klien
Membentak klien yang gelisah
Membantu klien partus tanpa tabir
b. Masalah Etik Kompleks
Abortus
Amniosintesis
4. Kiat Keperawatan
Kemampuan perawat memberikan asuhan keperawatan secara konprhensif dengan cara /
pendekatan tertentu dalam upaya memberikan kepuasan dan kenyamanan pada klien :
1. Menyusi yang peduli
2. Menyusui berbagi
3. Menyusui Tertawa
4. Menyusui Cryng
5. Menyusui adalah menyentuh
6. Menyusui membantu
Keperawatan adalah beliefing pada orang lain
Keperawatan adalah diri belieping
Keperawatan adalah percaya
Keperawatan adalah belajar
Keperawatan adalah menghormati
Keperawatan mendengarkan
Keperawatan lakukan
Keperawatan adalah perasaan
Keperawatan adalah menerima
5. Kebijakan Pelayanan Keperawatan Maternitas
Memberikan pelayanan tenaga terlatih
Meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat
Meningkatkan penerimaan gerakan KB
Memberikan pendidikan dukun beranak
Meningkatkan system
6. Peranan Perawat Dalam Keperawatan Maternitas
Suatu perilaku yang diharapkan, yang dikaitkan dengan standar, merefleksikan tujuan dan nilai
yang dilaksanakan pada situasi tertentu.
7. Peran Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Maternitas
Peranan atau tingkah laku perawatan yang diharapkan dan dinilai oleh masyarakat dalm
memberikan pelayanan ibu dan bayi baru lahir:
Sebagai pelaksana keperawatan (caregiver)
Sebagai pendidik (teacher)
Sebagai communicator
Sebagai penasehat (counselor)
Sebagai researcher
Sebagai pembela (advocate)
Sebagai manajer
8. Lingkup Peran Maternitas
Membantu klien memperoleh kembali kesehatannnya
Membantu yang sehat memelihara kesehatannya
Membantu yang tidak bias disembuhkan untuk mencegah masalah lebih lanjut
9. Kegiatan Dalam Keperawatan Maternitas
Promotif
Preventif
Kuratif
Rehabilitatif
10. Pelayanan Keperawatan Maternitas Terlambat
Identifikasi risiko tinggi dan komplikasi obstetri (provider)
Pengambilan keputusan (pasien/klien dan keluarga)
Dating ke pusat rujukan (geografi, transportasi)
Penanganan di tempat rujukan (rumah sakit)
11. Falsafah Keperawatan Maternitas
1. Keperawatan maternitas dipusatkan pada:
a. Keluarga dan masyarakat askep yang holistic
b. Menghargai klien dan keluargai
c. Klien, keluarga, masyarakat berhak keperawatan yang sesuai
2. Setiap individu berhak lahir sehat-optimal
a. Wanita hamil dan bayi yang di kandungnya
b. Wanita pasca persalinan beserta bayinya
3. Pengalaman: kehamilan, persalinan, gangguan kesehatan merupakan tugas perkembangan
keluarga dan dapat menjadi krisis situasi.
4. Yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah peristiwa yang normal, alamiah, partisipasi aktif
keluarga dibutuhkan untuk kepentingan kesehatan ibu dan bayi.
5. Awal kehamilan awal bentuk interaksi keluarga.
6. Sikap, nilai, dan perilaku sehat setiap individu dipengaruhi latar belakang, agama dan
kepercayaan
7. Keperwawatan maternitas berfungsi sebagai advocat/ pembela untuk melindungi hak klien
8. Mempromosikan kesehatan merupakan tugas penting bagi keperawatan maternitas generasi
penerus
9. Keperawatan maternitas memberi tantangan bagi peran perawat dan merupakan masyarakat.
10. yakin bahwa penelitian keperawatan dapat menambah pengetahuan dalam menigkatkan mutu
pelayanan maternitas.