Standar Asuhan Keperawatan Maternitas

23
Standar Asuhan Keperawatan Posted by Ferry Nurse Jun 16, 2012 16 komentar Standar Asuhan Keperawatan. Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif , ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup kehidupan manusia. Demikian pengertian keperawatan menurut lokakarya Nasional tahun 1983. Sedangkan maksud dari standar adalah suatu pernyataan diskriptif yang menguraikan penampilan kerja yang dapat diukur melalui kualitas struktur, proses dan hasil (Gillies, 1989,hal 121). Sedangkan yang dimaksud dengan standar asuhan keperawatan adalah merupakan penyataan kualitas yang diinginkan dan dapat dinilai dari pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien. Standar ini akan memberikan petunjuk kinerja mana yang tidak sesuai atau tidak dapat diterima. Demikian yang dimaksud dengan pengertian standar asuhan keperawatan . Kita yang berprofesi sebagai perawat yang terjun sebagai pelaksana di lapangan tentunya dalam bekerja yang menjadi salah satu acuan dalam penilaian kerja adalah dilihat serta diukur dari terlaksananya asuhan keperawatan . Sedangkan pendekatan dalam memberikan asuhan keperawatan ini tentunya dilaksanakan melalui proses keperawatan, berupa aktivitas perawat yang dilakukan secara sistematis melalui lima tahapan yang telah kita kenal yaitu , yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, tindakan atau implementasi, evaluasi keperawatan.

Transcript of Standar Asuhan Keperawatan Maternitas

Page 1: Standar Asuhan Keperawatan Maternitas

Standar Asuhan Keperawatan Posted by Ferry Nurse Jun 16, 2012 16 komentar Standar Asuhan Keperawatan. Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat, berbentuk pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif , ditujukan kepada individu, keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup kehidupan manusia. Demikian pengertian keperawatan menurut lokakarya Nasional tahun 1983.

Sedangkan maksud dari standar adalah suatu pernyataan diskriptif yang menguraikan penampilan kerja yang dapat diukur melalui kualitas struktur, proses dan hasil (Gillies, 1989,hal 121). Sedangkan yang dimaksud dengan standar asuhan keperawatan adalah merupakan penyataan kualitas yang diinginkan dan dapat dinilai dari pemberian asuhan keperawatan terhadap pasien. Standar ini akan memberikan petunjuk kinerja mana yang tidak sesuai atau tidak dapat diterima. Demikian yang dimaksud dengan pengertian standar asuhan keperawatan.

Kita yang berprofesi sebagai perawat yang terjun sebagai pelaksana di lapangan tentunya dalam bekerja yang menjadi salah satu acuan dalam penilaian kerja adalah dilihat serta diukur dari terlaksananya asuhan keperawatan. Sedangkan pendekatan dalam memberikan asuhan keperawatan ini tentunya dilaksanakan melalui proses keperawatan, berupa aktivitas perawat yang dilakukan secara sistematis melalui lima tahapan yang telah kita kenal yaitu , yang meliputi pengkajian, diagnosa keperawatan, perencanaan, tindakan atau implementasi, evaluasi keperawatan.

Tujuan standar asuhan keperawatan ini digunakan untuk mengetahui proses dan hasil pelayanan keperawatan yang diberikan dalam upaya mencapai pelayanan keperawatan. Melalui standar praktek dapat diketahui apakah intervensi atau pun tindakan keperawatan itu yang telah diberikan sesuai dengan yang direncanakan dan apakah klien dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Point pentingnya penerapan dari standar praktek keperawatan adalah dalam rangka untuk meningkatkan asuhan atau pelayanan keperawatan dengan cara memfokuskan kegiatan atau proses pada usaha pelayanan untuk memenuhi kriteria pelayanan yang diharapkan. Standar asuhan keperawatan tentunya bermanfaat dan juga berguna bagi perawat itu sendiri, tempat pelayanan kesehatan (Rumah Sakit, Puskesmas, dsb), bagi pasien, profesi keperawatan dan juga tenaga kesehatan yang lainnya.

Page 2: Standar Asuhan Keperawatan Maternitas

Kegunaan dan manfaat standar asuhan keperawatan diantaranya yaitu :

1. Bagi Perawat. Bagi seorang perawat standar praktek keperawatan ini akan digunakan sebagai pedoman dalam hal membimbing perawat dalam penentuan tindakan keperawatan yang akan dilakukan teradap pasien dan juga perlindungan dari kelalaian dalam melakukan tindakan keperawatan dengan membimbing perawat dalam melakukan tindakan keperawatan yang tepat dan juga benar.

2. Bagi Rumah Sakit. Dengan penggunaan standar praktek keperawatan ini tentunya akan meningkatkan efisiensi serta juga efektifitas pelayanan keperawatan dan ini akan berefek kepada penurunan lama rawat pasien di rumah sakit.

3. Bagi Pasien. Dengan perawatan yang tidak memakan waktu yang lama maka biaya perawatan serta pengobatan yang ditanggung pasien dan keluarganya akan menjadi semakin ringan.

4. Bagi Profesi. Standar ini digunakan sebagai alat perencanaan untuk mencapai target dan sebagai tolak ukur untuk mengevaluasi penampilan, dimana standar ini digunakan sebagai alat pengontrolnya.

5. Bagi Tenaga Kesehatan Lainnya. dapat digunakan untuk mengetahui batas kewenangan dengan profesi lain sehingga dapat saling menghormati dan bekerja sama secara baik dalam menjalankan pekerjaan sesuai profesinya dan meningkatkan pelayanan tentunya.

Di Indonesia secara legal telah ditetapkan Standar Asuhan Keperawatan (SAK) dan diberlakukan dan juga diterapkan di seluruh Rumah Sakit di Tanah Air Indonesia ini melalui SK Direktorat Pelayanan Medik No. YM 00.03 .2.6.7637 tahun 1993 tentang berlakunya SAK di rumah sakit. Dan semoga dengan artikel tentang Standar asuhan keperawatan bisa berguna dan juda dapat memberikan manfaat.

 

Page 3: Standar Asuhan Keperawatan Maternitas

BAB IPENDAHULUAN

I.                   LATAR BELAKANG

Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional keperawatan

yang ditujukan kepada wanita usia subur (WUS) berkaitan dengan sistem reproduksi,  kehamilan

,  melahirkan, nifas, antar dua kehamilan dan bayi lahir sampai umur 40 hari, beserta

keluarganya. Berfokus pada pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secar fisik dan

psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pedekatan proses

keperawatan. Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak

mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Disamping itu asuhan keperawatan yang

diberikan bersifat holistic dengan selalu menghargai klien dan keluarganya serta menyadari

bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatn yang sesuai untuk dirinya.

II.                RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka dapat dirumuskan masalah pokok dari peran

perawat dalam keperawatan maternitas khususnya sebagai communicator sebagai berikut :

1.      Mengetahui secara umum pengertian keperawatan maternitas.

2.      Mengetahui peran – peran perawat dalam keperawatan maternitas.

3.      Mengetahui langkah – langkah peran communicator dalam keperawatan maternitas.

III.             TUJUAN

Setelah mempelajari keperawatan maternitas serta peran – perannya dalam keperawatan

maternitas diharapkan mahasiswa  dapat:

1.      Mampu menerapkan peran perawat sebagaimana mestinya.

2.      Mampu menerapkan asuhan keperawatan yang bersifat holistic dengan selalu menghargai klien

dan keluarganya.

Page 4: Standar Asuhan Keperawatan Maternitas

IV.             MAMFAAT

Dari hasil makalah ini diharapkan dapat bermanfaat bagi penulis,pembaca dan khususnya

mahasiswa STIKES NUSANTARA LASINRANG PINRANG.

BAB II

PEMBAHASAN

A.    PENGERTIAN

1.      Keperawatan Maternitas

            Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional keperawatan

yang ditujukan kepada wanita usia subur (WUS) berkaitan dengan sistem reproduksi,  kehamilan

,  melahirkan, nifas, antar dua kehamillan dan bayi lahir sampai umur 40 hari, beserta

keluarganya. Berfokus pada pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secar fisik dan

psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses

keperawatan.

Berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik dan

psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses

keperawatan. Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak

mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas.

Page 5: Standar Asuhan Keperawatan Maternitas

2.      Defenisi Peran Perawat

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap

seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik

dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang

diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21).

Peran perawat yang dimaksud adalah cara untuk menyatakan aktifitas perawat dalam

praktik, dimana telah menyelesaikan pendidikan formalnya yang diakui dan diberi kewenangan

oleh pemerintah untuk menjalankan tugas dan tanggung keperawatan secara professional sesuai

dengan kode etik professional. Dimana setiap peran yang dinyatakan sebagai ciri terpisah demi

untuk kejelasan.

Keperawatan merupakan Profesi, dimana kedepan perlu semakin tertib, seperti yang

dikemukakan oleh word medical assosiation, (1991) yakni” enhancing the quality of life and the

health status of all peaple” makin tertibnya pekerjaan profesi yang apabila semakin terus

dipertahankan, pada giliranya akan berperan besar dalam turut meningkatkan kualitas hidup serta

derajat Kesehatan Masyarakat secara keseluruhan.

Keperawatan dalam menjalankan pelayanan sebagai Nursing Services menyangkut

bidang yang amat luas sekali, secara sederhana dapat diartikan sebagai suatu upaya untuk

membantu orang sakit maupun sehat dari sejak lahir sampai meningal dunia dalam bentuk

peningkatan Pengetahuan, kemauan dan kemampuan yang dimiliki,  sedemikian  rupa   sehingga

orang   tersebut   dapat   secara   optimal  malakukan kegiatan  sehari-hari  secara  mandiri  tanpa

memerlukan   bantuan   dan  ataupun tergantung pada orang lain (Sieglar cit Henderson, 2000).

Perhatian  Perawat  Profesional  pada  waktu  menyelenggarakan  pelayanan

Keperawatan adalah pada pemenuhan kebutuhan dasar Manusia. Profil Perawat Profesional

adalah gambaran dan penampilan menyeluruh. Perawat dalam melakukan aktifitas Keperawatan

sesuai dengan Kode Etik Keperawatan.

Aktifitas   Keperawatan   meliputi   peran   dan   fungsi   pemberi Asuhan Keparawatan,

praktek  Keperawatan,  pengelola  institusi   Keperawatan,   pendidikan klien serta kegiatan

penilitian dibidang Keperawatan. (Sieglar, 2000).

Adapun fungsi dan tugas perawat adalah sebagai berikut :

Page 6: Standar Asuhan Keperawatan Maternitas

 Fungsi Perawat dalam melakukan pengkajian pada Individu sehat maupun sakit dimana

segala  aktifitas  yang di lakukan  berguna  untuk  pemulihan  Kesehatan berdasarkan

pengetahuan yang di  miliki,  aktifitas  ini  di  lakukan  dengan  berbagai cara untuk

mengembalikan kemandirian Pasien secepat mungkin dalam bentuk Proses Keperawatan yang

terdiri dari tahap Pengkajian, Identifikasi masalah (Diagnosa Keperawatan), Perencanaan,

Implementasi dan Evaluasi.

Fungsi peran perawat:

1. Fungsi Independen

Merupakan fungsi mandiri & tidak tergantung pada orang lain, dimana perawat dalam

melaksanakan tugasnya dilakukan secara sendiri dengan keputusan sendiri dalam melakukan

tindakan untuk memenuhi KDM.

2. Fungsi Dependen

Merupakan fungsi perawat dalam melaksanakan kegiatannya atas pesan atau instruksi dari

perawat lain sebagai tindakan pelimpahan tugas yang diberikan. Biasanya dilakukan oleh

perawat spesialis kepada perawat umum, atau dari perawat primer ke perawat pelaksana.

3. Fungsi Interdependen

Fungsi ini dilakukan dalam kelompok tim yang bersifat saling ketergantungan diantara tim satu

dengan yang lainnya. Fungsi ini dapat terjadi apabila bentuk pelayanan membutuhkan kerjasama

tim dalam pemebrian pelayanan. Keadaan ini tidak dapat diatasi dengan tim perawat saja

melainkan juga dari dokter ataupun lainnya.

Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari

pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko

– sosial dan spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, kelompok dan masyarakat

baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh daur kehidupan manusia.

Keperawatan merupakan ilmu terapan yang menggunakan keterampilan intelektual, keterampilan

teknikal dan keterampilan interpersonal serta menggunakan proses keperawatan dalam

membantu klien untuk mencapai tingkat kesehatan optimal.

Kiat keperawatan (nursing arts) lebih difokuskan pada kemampuan perawat untuk memberikan

asuhan keperawatan secara komprehensif dengan sentuhan seni dalam arti menggunakan kiat –

kiat tertentu dalam upaya memberikan kenyaman dan kepuasan pada klien. Kiat – kiat itu

adalah :

Page 7: Standar Asuhan Keperawatan Maternitas

1. Caring , menurut Watson (1979) ada sepuluh faktor dalam unsur – unsur karatif yaitu :

nilai – nilai humanistic – altruistik, menanamkan semangat dan harapan, menumbuhkan

kepekaan terhadap diri dan orang lain, mengembangkan ikap saling tolong menolong,

mendorong dan menerima pengalaman ataupun perasaan baik atau buruk, mampu memecahkan

masalah dan mandiri dalam pengambilan keputusan, prinsip belajar – mengajar, mendorong

melindungi dan memperbaiki kondisi baik fisik, mental , sosiokultural dan spiritual, memenuhi

kebutuhan dasr manusia, dan tanggap dalam menghadapi setiap perubahan yang terjadi.

2. Sharing artinya perawat senantiasa berbagi pengalaman dan ilmu atau berdiskusi

dengan kliennya.

3. Laughing, artinya senyum menjadi modal utama bagi seorang perawat untuk

meningkatkan rasa nyaman klien.

4. Crying artinya perawat dapat menerima respon emosional diri dan kliennya.

5. Touching artinya sentuhan yang bersifat fisik maupun psikologis merupakan

komunikasi simpatis yang memiliki makna (Barbara, 1994)

6. Helping artinya perawat siap membantu dengan asuhan keperawatannya

7. Believing in others artinya perawat meyakini bahwa orang lain memiliki hasrat dan

kemampuan untuk selalu meningkatkan derajat kesehatannya.

8. Learning artinya perawat selalu belajar dan mengembangkan diri dan keterampilannya.

9. Respecting artinya memperlihatkan rasa hormat dan penghargaan terhadap orang lain

dengan menjaga kerahasiaan klien kepada yang tidak berhak mengetahuinya.

10. Listening artinya mau mendengar keluhan kliennya

11. Feeling artinya perawat dapat menerima, merasakan, dan memahami perasaan duka ,

senang, frustasi dan rasa puas klien.

13. Accepting artinya perawat harus dapat menerima dirinya sendiri sebelum menerima

orang lain

Sebagai suatu profesi , keperawatan memiliki unsur – unsur penting yang bertujuan

mengarahkan kegiatan keperawatan yang dilakukan yaitu respon manusia sebagai fokus

telaahan, kebutuhan dasar manusia sebagai lingkup garapan keperawatan dan kurang perawatan

diri merupakan basis intervensi keperawatan baik akibat tuntutan akan kemandirian atau

kurangnya kemampuan.

Tugas perawat :

Page 8: Standar Asuhan Keperawatan Maternitas

1.      Bertanggung jawab membantu klien dan keluarga dalam menginterpretasikan informasi dari

berbagai pemberi pelayanan dan dalam memberikan informasi lain yang diperlukan untuk

mengambil persetujuan (inform concern) atas tindakan keperawatan yang diberikan kepadanya.

2.      Mempertahankan dan melindungi hak-hak klien, harus dilakukan karena klien yang sakit dan

dirawat di rumah sakit akan berinteraksi dengan banyak petugas kesehatan. Perawat adalah

anggota tim kesehatan yang paling lama kontak dengan klien, sehingga diharapkan perawat

harus mampu membela hak-hak klien.

3.      Peran Pelaksana perawat sebagai communicator

Peran  ini  di  kenal  dengan “ Care Giver”  peran  Perawat  dalam memberikan Asuhan

Keparawatan secara langsung atau tidak langsung kepada Klien sebagai Individu, Keluarga dan

Masyarakat, dengan metoda pendekatan pemecahan masalah yang disebut proses keperawatan.

Dalam melaksanakan peran ini perawat bertindak sebagai comforter, protector, advocate,

communicator serta rehabilitator. Sebagai comforter perawat berusaha memberi kenyamanan dan

rasa aman pada klien. Peran protector dan advocate lebih berfokus pada kemampuan perawat

melindungi dan menjamin hak dan kewajiban Klien agar terlaksana dengan seimbang dalam

memperoleh pelayanan Kesehatan. Peran sebagai communicator, Perawat bertindak sebagai

penghubung antara klien dengan anggota Kesehatan lainya. Peran ini erat kaitanya dengan

keberadaan perawat mendampingi klien sebagai pemberi Asuhan Keperawatan selama 24 jam.

BAB III

PENUTUP

A.          KESIMPULAN

Page 9: Standar Asuhan Keperawatan Maternitas

 Keperawatan adalah bentuk pelayanan profesional yang merupakan bagian integral dari

pelayanan kesehatan didasarkan pada ilmu dan kiat keperawatan, berbentuk pelayanan bio-psiko

– sosial dan spiritual yang komprehensif, ditujukan kepada individu, kelompok dan masyarakat

baik sehat maupun sakit yang mencakup seluruh daur kehidupan manusia. Keperawatan

merupakan ilmu terapan yang menggunakan keterampilan intelektual, keterampilan teknikal dan

keterampilan interpersonal serta menggunakan proses keperawatan dalam membantu klien untuk

mencapai tingkat kesehatan optimal.

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan oleh orang lain terhadap

seseorang sesuai kedudukannya dalam suatu system. Peran dipengaruhi oleh keadaan sosial baik

dari dalam maupun dari luar dan bersifat stabil. Peran adalah bentuk dari perilaku yang

diharapkan dari seesorang pada situasi sosial tertentu. (Kozier Barbara, 1995:21).

Peran sebagai communicator, Perawat bertindak sebagai penghubung antara klien dengan

anggota Kesehatan lainya. Peran ini erat kaitanya dengan keberadaan perawat mendampingi

klien sebagai pemberi Asuhan Keperawatan selama 24 jam.

            B.        Saran

Kami menyarankan agar peran perawat dilaksanakan sebagai mestinya untuk memenuhi

kepuasan klien, demi terlaksananya pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik

dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses

keperawatan. Dan bagi teman – teman mahasiswa agar memahami tentang fungsi dan peran

perawat.

DAFTAR  PUSTAKA

www.Peran perawat.com

Carpenito,J,L. (1999). Rencana Asuhan Dan Dokumentasi Keperawatan. Edisi 2 (terjemahan).

PT EGC. Jakarta.

Asuhan Keperawatan Aplikasi NANDA Silahkan berkunjung keblog saya, semoga bermanfaat bagi kita semua dan dapat memajukan dunia keperawatan.

KONSEP DASAR KEPERAWATAN MATERNITAS

Page 10: Standar Asuhan Keperawatan Maternitas

Diposkan oleh Rizki Kurniadi

 A.         Pengertian Konsep Dasar Keperawatan Maternitas

Keperawatan maternitas merupakan salah satu bentuk pelayanan profesional keperawatan

yang ditujukan kepada wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi,

kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari,

beserta keluarganya, berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam beradaptasi secara fisik

dan psikososial untuk mencapai kesejahteraan keluarga dengan menggunakan pendekatan proses

keperawatan.

Setiap individu mempunyai hak untuk lahir sehat maka setiap individu berhak

mendapatkan pelayanan kesehatan yang berkualitas. Keperawatan ibu menyakini bahwa

peristiwa kelahiran merupakan proses fisik dan psikis yang normal serta membutuhkan adaptasi

fisik dan psikososial dari idividu dan keluarga. Keluarga perlu didukung untuk memandang

kehamilannya sebagai pengalaman yang positif dan menyenangkan. Upaya mempertahankan

kesehatan ibu dan bayinya sangat membutuhkan partisipasi aktif dari keluarganya.

Pengalaman melahirkan anak merupakan tugas perkembangan keluarga, dapat

mengakibatkan krisis situasi selama anggota keluarga tidak merupakan satu keluarga yang utuh.

Proses kelahiran merupakan permulaan bentuk hubungan baru dalam keluarga yang sangat

penting. Pelayanan keperawatan ibu akan mendorong interaksi positif dari orang tua, bayi dan

angggota keluarga lainnya dengan menggunakan sumber-sumber dalam keluarga.. Sikap, nilai

dan perilaku setiap individu dipengaruhi oleh budaya dan social ekonomi dari calon ibu sehingga

ibu serta individu yang dilahirkan akan dipengaruhi oleh budaya yang diwarisi.

Asuhan keperawatan yang diberikan bersifat holistik dengan selalu menghargai klien dan

keluarganya serta menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatan yang

sesuai untuk dirinya. Kegiatan yang dilakukan meliputi kegiatan advokasi dan mendidik WUS

dan melakukan tindakan keperawatan dalam mengatasi masalah kehamilanpersalinan dan nifas,

membantu dan mendeteksi penyimpangan-penyimpangan secara dini dari keadaan normal

selama kehamilan sampai persalinan dan masa diantara dua kehamilan, memberikan konsultasi

Page 11: Standar Asuhan Keperawatan Maternitas

tentang perawatan kehamilan, pengaturan kehamilan, membantu dalam proses persalinan dan

menolong persalinan normal, merawat wanita masa nifas dan bayi baru lahir sampai umur 40

hari menuju kemandirian, merujuk kepada tim kesehatan lain untuk kondisikondisi yang

membutuhkan penanganan lebih lanjut.

Perawat mengadakan interaksi dengan klien untuk mengkaji masalah kesehatan dan

sumber-sumber yang ada pada klien, keluarga dan masyarakat; merencanakan dan melaksanakan

tindakan untuk mengatasi masalah-maslah klien, keluarga dan masyarakat; serta memberikan

dukungan pada potensi yang dimiliki klien dengan tindakan keperawatan yang tepat.

Keberhasilan penerapan asuhan keperawatan memerlukan kerjasama tim yang terdiri dari pasien,

keluarga, petugas kesehatan dan masyarakat.

B.                            Paradigma Keperawatan Maternitas

Paradigma keperawatan pada keperawatan maternitas meliputi manusia, lingkungan,

sehat dan keperawatan.

a. Manusia

Terdiri dari wanita usia subur wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan

system reproduksi, kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir

sampai umur 40 hari, beserta keluarganya adalah anggota keluarga yang unik dan utuh,

merupakan mahluk bio-psikososial dan spiritual yang memiliki sifat berbeda secara individual

dan dipengaruhi oleh usia dan tumbuh kembangnya. Salah satu tugas perkembangan wanita

adalah pengalaman melahirkan danak yang dapat merupakan krisis situasi dalam keluarga

tersebut apabila tidak mampu beradaptasi dengan baik.

b. Lingkungan

Sikap, nilai dan prerilaku seseorang sangat dipengaruhi oleh lingkungan budaya dan

social disamping pengaruh fisik Proses kehamilan danpersalinan serta nifas akan melibatkan

semua anggota keluarga dan masyarakat. Proses kelahiran merupakan permulaan suatu bentuk

hubungan baru dalam keluarga yang sangat penting, sehingga pelayanan maternitas akan

Page 12: Standar Asuhan Keperawatan Maternitas

mendorong interaksi yang positif dari orang tua, bayi dan angota keluarga lainnya dengan

menggunakan sumber-sumber dalam keluarga.

c. Sehat

Sehat adalah suatu keadaan terpenuhinya kebutuhan dasar, bersifat dinamis dimana

perubahan-perubahan fisik dan psikososial mempengaruhi kesehatan seseorang.setiap indivisu

memeiliki hak untuk lahir sehat sehingga WUS dan ibu memiliki hak untuk mendapatkan

pelayanan kesehatan yang berkualitas.

d. Keperawatan Ibu

Keperawatan ibu merupakan pelayanan keperawatan professional yang ditujukan kepada

wanita usia subur wanita pada masa usia subur (WUS) berkaitan dengan system reproduksi,

kehamilan, melahirkan, nifas, antara dua kehamilan dan bayi baru lahir sampai umur 40 hari,

beserta keluarganya yang berfokus pada pemenuhan kebutuhan dasar dalam melakukan adaptasi

fisik dan psikososial dengan menggunakan pendekatan proses keperawatan. Keperawatan ibu

memberikan asuhan keperawatan holistik dengan selalu menghargai klien dan keluarganya serta

menyadari bahwa klien dan keluarganya berhak menentukan perawatan yang sesuai untuk

dirinya.

C.                            Standar Etik Dan Aspek Legal Dalam Keperawatan Maternitas

1.      Pengertian

Etika Etos (Yunani)

Berhubungan dengan pertimbangan pembuatan keputusan benar tidaknya suatu perbuatan.

Merupakan model perilaku dan standar yang diharapkan. Hal yang berhubungan dengan

pertimbangan perawatan yang mengarah ke pertanggungjawaban moral yang mendasar asuhan

keperawatan.

2.      Penerapan Etika Dalam Keperawatan Maternitas

a.       Terhadap Individu

  Wajib menghormati kepercayaan individu.

Page 13: Standar Asuhan Keperawatan Maternitas

  Menghormati nilai, adat, kebiasaan individu.

  Memegang teguh kerahasiaan informasi individu.

b.      Terhadap Praktik Keperawatan

  Bertanggung jawab melaksanakan tugas.

  Wajib memelihara standar keperawatan.

  Mempertimbangkan kemampuan individu dalam melimpahkan tanggung jawab.

c.       Terhadap Profesi

  Membantu perkembangan profesi.

  Berperan serta dalam memperbaiki standar keperawatan.

  Meciptakan dan membina kondisi kerja yang adil ditinjau dari segi sosial dan ekonomi.

d.      Terhadap Profesi Lain

  Mampu bekerjasam dengan membina hubungan baik masyarakat, bangsa dan negara.

3.      Masalah Etika Dalam Keperawatan Maternitas

a.       Masalah Etika Ringan

        Membicarakan rahasia klien

        Membentak klien yang gelisah

        Membantu klien partus tanpa tabir

b.      Masalah Etik Kompleks

        Abortus

        Amniosintesis

4.      Kiat Keperawatan

Kemampuan perawat memberikan asuhan keperawatan secara konprhensif dengan cara /

pendekatan tertentu dalam upaya memberikan kepuasan dan kenyamanan pada klien :

1.      Menyusi yang peduli

Page 14: Standar Asuhan Keperawatan Maternitas

2.      Menyusui berbagi

3.      Menyusui Tertawa

4.      Menyusui Cryng

5.      Menyusui adalah menyentuh

6.      Menyusui membantu

        Keperawatan adalah beliefing pada orang lain

        Keperawatan adalah diri belieping

        Keperawatan adalah percaya

        Keperawatan adalah belajar

        Keperawatan adalah menghormati

        Keperawatan mendengarkan

        Keperawatan lakukan

        Keperawatan adalah perasaan

        Keperawatan adalah menerima

5.      Kebijakan Pelayanan Keperawatan Maternitas

        Memberikan pelayanan tenaga terlatih

        Meningkatkan pengetahuan kesehatan masyarakat

        Meningkatkan penerimaan gerakan KB

        Memberikan pendidikan dukun beranak

        Meningkatkan system

6.      Peranan Perawat Dalam Keperawatan Maternitas

Suatu perilaku yang diharapkan, yang dikaitkan dengan standar, merefleksikan tujuan dan nilai

yang dilaksanakan pada situasi tertentu.

7.      Peran Perawat Dalam Asuhan Keperawatan Maternitas

Peranan atau tingkah laku perawatan yang diharapkan dan dinilai oleh masyarakat dalm

memberikan pelayanan ibu dan bayi baru lahir:

        Sebagai pelaksana keperawatan (caregiver)

        Sebagai pendidik (teacher)

        Sebagai communicator

Page 15: Standar Asuhan Keperawatan Maternitas

        Sebagai penasehat (counselor)

        Sebagai researcher

        Sebagai pembela (advocate)

        Sebagai manajer

8.      Lingkup Peran Maternitas

        Membantu klien memperoleh kembali kesehatannnya

        Membantu yang sehat memelihara kesehatannya

        Membantu yang tidak bias disembuhkan untuk mencegah masalah lebih lanjut

9.      Kegiatan Dalam Keperawatan Maternitas

        Promotif

        Preventif

        Kuratif

        Rehabilitatif

10.  Pelayanan Keperawatan Maternitas Terlambat

        Identifikasi risiko tinggi dan komplikasi obstetri (provider)

        Pengambilan keputusan (pasien/klien dan keluarga)

        Dating ke pusat rujukan (geografi, transportasi)

        Penanganan di tempat rujukan (rumah sakit)

11.  Falsafah Keperawatan Maternitas

1.      Keperawatan maternitas dipusatkan pada:

a.       Keluarga dan masyarakat askep yang holistic

b.      Menghargai klien dan keluargai

c.       Klien, keluarga, masyarakat berhak keperawatan yang sesuai

2.      Setiap individu berhak lahir sehat-optimal

a.       Wanita hamil dan bayi yang di kandungnya

b.      Wanita pasca persalinan beserta bayinya

Page 16: Standar Asuhan Keperawatan Maternitas

3.      Pengalaman: kehamilan, persalinan, gangguan kesehatan merupakan tugas perkembangan

keluarga dan dapat menjadi krisis situasi.

4.      Yakin bahwa kehamilan dan persalinan adalah peristiwa yang normal, alamiah, partisipasi aktif

keluarga dibutuhkan untuk kepentingan kesehatan ibu dan bayi.

5.      Awal kehamilan awal bentuk interaksi keluarga.

6.      Sikap, nilai, dan perilaku sehat setiap individu dipengaruhi latar belakang, agama dan

kepercayaan

7.      Keperwawatan maternitas berfungsi sebagai advocat/ pembela untuk melindungi hak klien

8.      Mempromosikan kesehatan merupakan tugas penting bagi keperawatan maternitas generasi

penerus

9.      Keperawatan maternitas memberi tantangan bagi peran perawat dan merupakan masyarakat.

10.  yakin bahwa penelitian keperawatan dapat menambah pengetahuan dalam menigkatkan mutu

pelayanan maternitas.